PPT Sistem Intugumen Kel. 4

21
{ MANIFESTASI UMUM GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN Disusun oleh : PROGRAM TRANSFER KELAS II.B KELOMPOK IV ARIF AL AMIN MOCH. ANDOKO DWI SUCI KURNIASARI MUNAWARAH SRI SURANI

description

keperawatan

Transcript of PPT Sistem Intugumen Kel. 4

Page 1: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

{

MANIFESTASI UMUM GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN

Disusun oleh : 

PROGRAM TRANSFER KELAS II.BKELOMPOK IV

 ARIF AL AMIN

MOCH. ANDOKODWI SUCI KURNIASARI

MUNAWARAHSRI SURANI

Page 2: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

STRUKTUR KULITLapisan kulit ada 31. Epidermis : stratum korneum,

stratum lusidum, stratum granolosum, stratum spinosum, stratum basale

2. Dermis : pars papilare, pars retikulare

3. Subkutis

Page 3: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

Fungsi kulit :Proteksi Absorpsi EkskresiPersepsiPengaturan suhuPembentukan pigmen Pembentukan vit D

Page 4: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

Manifestasi umum gangguan integumen

Pruritis Nyeri Edema Perubahan warna Bau Infeksi Kulit kering Lesi

Page 5: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

Lesi primer1. Makula 2. Patch

Page 6: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

Lanjutan ..........3. Papula 4. Plaque

Page 7: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

5. Nodul 6. Tumor

Page 8: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

7. Vesikel 8. Bula

Page 9: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

9. Pustula adalah vesikel berisi nanah, seperti pada variola, varisela, psoriasis pustulosa.

Page 10: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

*10. Kista adalah penonjolan di atas permukaan kulit berupa kantong yang berisi cairan serosa atau padat atau setengah padat, seperti pada kista epidermoid.

Page 11: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

11. Telangientasi Garis merah irreguler karena dilatasi/pelebaran pembuluh darah kapiler yang nyata/jelas dan menetap pada kulit.

Page 12: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

Lesi sekunder 1.Scale adalah

Fragmen kering dari sel epidermis yang terkelupas, bentuk dan ukuran tidak teratur, warna putih, coklat, kuning atau berwarna keabuan.

Page 13: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

2. Erosi : Daerah lembab, berbatas, cekung karena kehilangan ketebalan epidermis parsia atau keseluruhan. Lapisan basal tetap utuh.

Page 14: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

3. Krusta adalah onggokan cairan darah, kotoran, nanah, dan obat yang sudah mengering diatas permukaan kulit

Page 15: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

4. SCAR TANDA BEKAS PENYEMBUHAN PADA KULIT, MERUPAKAN JARINGAN FIBROUS.

Page 16: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

5. Keloid adalaah Bentuk tidak teratur, menonjol, jaringan parut yang secara progresif membesar, melebar dan melewati batas luka.

Page 17: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

6. Likenifikasi Merupakan penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas

Page 18: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

7. Eksoriasi : Abrasi linear yang superfisial pada epidermis. Bekas gatal yang terlihat akibat dari penggosokan atau garukan

Page 19: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

8. Fisura : Permukaan terbelah linear yang dalam melalui epidermis menuju dermis.

Page 20: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

9. Ulkus : Bentuk tidak teratur, eksudatif, lesi cekung pada keseluruhan epidermis dan semua atau bagian dermis telah hilang akibat dari trauma.

Page 21: PPT Sistem Intugumen Kel. 4

10. Atropi kematian epidermis sehingga kulit tampak tipis dan transparan, atau pada lapisan dermisehingga tampak bagian yang depresi