PPT 2 ME

download PPT 2 ME

of 38

Transcript of PPT 2 ME

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    1/38

    Seorang Pasien dengan

    Bicara Kacau dan Badan

    Panas Tinggi

    KELOMPOK 5

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    2/38

    LAPORAN KASUS

    Seorang pasien dengan bicara kacau dan badan panas tinggi

    Kasus Tn. Taufik, 35 tahun

    Skenario ITn. Taufik, 35 tahun diantar oleh isteri dan tetanggannya ke UGD RSUD dengan bicara

    kacau dan panas tinggi. Sejak seminggu ia menderita panas yang makin tinggi sejak kemarin,berkeringat banyak, batuk, dan diare enam kali sehari. Disamping itu ia menunjukkan gejala

    gadu gelisah, bicara kacau, sukar tidur, pernah telanjang dan ingin lari dari rumah.Pasien pernah diberikan obat anti panas tiga kali sehari, tapi panas tidak turun, dankemudian tak mau minum obat dan tak mau makan.

    Skenario IIPada inspeksi, pasien tampak pucat, tidak rapih, banyak keringat, lemah dan batuk.

    Rongga mulut terdapat lapisan putih pada lidah dengan tepi merah.Hepar teraba 2 jari dan limpa 1 jari di bawah iga. Pada auskultasi terdapat ronchi basah

    pada kedua paru bawah.Nadi: 60 x/menit T: 110/70 I: 390CLaboratorium: lekosit = 5.000, Hb = 12,5 gram%Widal : Anti O = 1/160 dan anti H = 1/320

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    3/38

    Pemeriksaan status mental:

    Gelisah, tidak ada kontak mata, bicara inkoheren, jawaban tak sesuaidengan pertanyaan. Kesadaran biologis menurun, sedangkan kesadaranpsikologis dan sosial terganggu. Disorientasi ringan pada waktu, tempat,dan orang.

    Ekspresi afektif: lokal, dangkal, tak dapat dirabarasakan dan skaladiferensial sempit. Tilikan derajat 1. Terdapat halusinasi visual danauditorik serta waham kejar.

    Menurut alloanamnesa, pasien pada enam bulan yang lalu menabrakseorang pejalan kaki dengan motornya sehingga luka parah. Ia dituntutmembayar kerugian yang besar nilainya bagi pasien.

    Pasien bekerja sebagai petugas sekuriti pada perusahaan asing denganprestasi dan kesejahteraan yang baik. Dalam tugasnya sangat baik, tetapimudah iri hati, ragu dan curiga terhadap loyalitas serta kejujuran dari anakbuahnya serta kalau berdebat tidak mau mengalah.

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    4/38

    IDENTITAS PASIEN

    IDENTITAS PASIEN:

    Nama : Tn. Taufik

    Umur : 35 tahun

    Jenis kelamin : PriaAgama : -

    Alamat : -

    Pekerjaan : Petugas security perusahaanasing

    Status Pernikahan : Sudah menikah

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    5/38

    ANAMNESIS

    Keluhan Utama

    Bicara kacau

    panas tinggi

    Keluhan tambahan

    sejak seminggu panas makin tinggi berkeringat banyak

    Batuk

    diare enam kali sehari

    TANDA-TANDA

    INFEKSI

    Gangguan

    Proses Pikir

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    6/38

    ANAMNESIS(2)

    Riwayat Gangguan Sekarang : Berapa kali terjadinya demam?

    Apakah demam disertai menggigil?

    Apakah demam disertai sakit kepala?

    Apakah demam disertai mual, muntah, sakit perut?

    Apakah batuk disertai sputum atau tidak? Apa warna sputum?

    Apakah diare disertai lendir dan darah? Bagaimana konsistensi feces?

    Apakah ada riwayat trauma?

    Bagaimana kondisi lingkungan? Higienis atau tidak?

    Riwayat Gangguan Dahulu :

    Apakah pernah mengalami hal serupa?Apakah gejala psikopatologis timbul sebelum atau sesudah demam?(alloanamnesis)

    Apakah ada kejadian atau peristiwa yang menyebabkan stress?

    Makanan yang dikonsumsi sebelum sakit?

    Apakah dari daerah endemik

    ANAMNESISTAMBAHAN

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    7/38

    Riwayat Pengobatan :

    Obat anti panas apa yang diberikan?

    Apakah mengkonsumsi obat lain?

    Riwayat Keluarga

    Apakah ada keluarga yang memiliki gejala hal serupa?Apakah ada keluarga yang mempunyai riwayat gangguan jiwa?

    Riwayat Kebiasaan :

    Apakah merokok atau tidak?

    ANAMNESIS(3)

    ANAMNESISTAMBAHAN

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    8/38

    PEMERIKSAAN FISIK

    TANDA VITAL

    Jenis Hasil Normal Hipotesis

    Nadi60x/menit

    60- 100 x/menitNormal

    (batas bawah) /Bradikadi Relatif

    Suhu 390C (febris) 36,5 - 37,2 C InfeksiTekanan 110/70 mmHg 139-100

    NormalDarah (normotensi) /89-60 mmHg

    A. TANDA VITAL

    *Terjadi Kenaikan denyut jantung/10C = 8-10

    x/menit. Kecuali:

    1. Demam Tifoid

    2. Meningitis

    3. Brusellosis

    4. Pneumonia karena Virus

    Bradycardia RelatifMungkin Infeksi S.typhi

    (demam Tifoid)

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    9/38

    PEMERIKSAAN FISIK(2)

    INSPEKSI

    Masalah Hipotesis

    Keadaan Umum

    Tampak Pucat Sakit Berat, Dehidrasi,dll

    Tidak Rapih Sakit berat,ggn Jiwa,dll

    Kulit Keriput Dehidrasi

    Banyak keringat Suhu badan yang tinggi

    lemah sakit berat,dehidrasi

    batuk Gangguan Respiratory tract

    Rongga mulutLapisan putih pada lidah

    Coated Tongue

    Tepi merah

    B. INSPEKSI

    Tampak Pucat

    Kulit Keriput

    lemah

    Tanda

    1. DEHIDRASI

    Anamnesis:

    Diare 6 x

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    10/38

    PEMERIKSAAN FISIK(2)B. INSPEKSI(2)

    2. Coated Tongue DEMAM TIFOID

    - lidah tampak kotor- dengan pinggir berwarna merah

    - biasanya terdapat tremor

    3. Tidak Rapih -Budaya

    -Ggn. Jiwa

    -Sakit berat

    *biasanya orang yang datang dengan sakitberat tidak memperdulikan penampilannya

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    11/38

    PEMERIKSAAN FISIK(3)

    PALPASI

    Masalah Hipotesis

    HeparTeraba(2 Jari bawah iga) Kelainan Darah,Hepatitis

    (Hepatomegali) Demam Tifoid,dll

    LienTeraba(1 Jari bawah Iga) Kelainan Darah,Malaria

    (Splenomegali) Demam Tifoid,dll

    Hepatomegali

    Splenomegali

    DEMAM TIFOIDKarena

    Siklus S.typhi

    melewati RES yang

    terdapat pada Hepar

    dan lien

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    12/38

    PEMERIKSAAN FISIK(4)

    AUSKULTASI

    Masalah Hipotesis

    ParuRhonchi Basah

    pneumoni,dllKedua bawah Paru

    Rhonchi BasahMungk in

    Pneomonia

    *dari sumber: pneomonia dapat merupakankomplikasi dari Endotoksin(demam Tifoid)

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    13/38

    PEMERIKSAAN STATUS

    MENTAL

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    14/38

    Status Mental Interpretasi

    Penampilan Tampak tidak rapih, gelisah,tidak ada kontak mata.

    Terjadi gangguan pada formasio retikularis (pusatyang mengatur kesadaran dan perhatian).

    Terjadi penurunan kemampuan untuk memusatkan,mempertahankan, atau mengalihkan perhatian,

    sehingga pada kasus ini pasien mengalamikegelisahan dan tidak ada kontak mata.

    Perilaku Sukar tidur tidur pada pasien delirium secarakarakteristik adalah terganggu. Biasanya pasien tidursingkat dan terputus-putus.

    PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    15/38

    Status Mental Interpretasi

    Prilaku Pernah telanjang karena terjadi penurunan kesadarandan kognitif, kemungkinan pasien tidak sadar dengan apayang dilakukannya.

    Ingin lari dari rumahmanifestasi dari gangguan isi pikir(waham kejar).

    Bicara Bicara inkoheren.menunjukkan adanya gangguan pada proses berpikir,

    yaitu hubungan pikiran yang membingungkan.

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    16/38

    Status Mental Interpretasi

    Ekspresi afektifLokal ekspresi yang dicetuskan pasien tidak berubah-ubah

    atau hanya sedikit

    Dangkal ekspresi atau perasaan yang diungkapkan pasein

    intensitasnya dangkal.

    Tidak dapat dirabarasakan perasaan pasien tidak dapat

    dirasakan, karena tidak ada keserasien antara perasaan,

    pikiran, dan perbuatan.

    Skala differensiasi sempit hanya sedikit perasaan yang

    dapat dicetuskan oleh pasien.

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    17/38

    Status Mental Interpretasi

    Gangguan persepsi Halusinasi visual dan auditorik pasienmelihat dan mendengar sesuatu yang tidakdapat dilihat dan didengar oleh orang lain.

    Isi pikir Waham kejar bermanifestasi pada prilakupasien yang ingin lari dari rumah.

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    18/38

    Status Mental Interpretasi

    Kesadaran Kesadaran biologis menurun ada gangguanpada formasio retikularis.

    Kesadaran psikologis terganggu terlihat darigejala-gejala psikotik pasien seperti adanya wahamdan halusinasi.

    Kesadaran sosial terganggu pada kasus inimungkin diakibatkan dari peristiwa 6 bulan yanglalu, dimana pasien menabrak seseorang sehinggaharus membayar kerugian yang besar nilainya bagipasien.

    Orientasi Disorientasi ringan pada waktu, tempat, dan orang.Disorientasi orangpasien tidak dapat mengenaliorang-orang yang berada di dekatnya (dokter,suster).

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    19/38

    Status Mental Interpretasi

    Konsentrasi danperhatian

    Jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan terjadi gangguan kognitif, dimana terjadipenurunan kemampuan untukmempertahankan perhatian (pasien tampaktidak mengerti pertanyaan sederhana).

    Tilikan Derajat 1 pasien menyangkal bahwa dirinyamengalami gangguan jiwa.

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    20/38

    Pemeriksaan Hasil yang di

    dapat

    Nilai normal Interpretasi

    Hb 12,5 g/dl 13,5 18,0 g/dl Menurun

    Leukosit 5.000 5.000 10.000 Normal

    Widal:

    Anti O

    Anti H

    1/160

    1/320

    Titer O(+) : 1/160

    Titer H(+) : 1/320

    Uji widal positif

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    UJI WIDAL (+)

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    21/38

    Tifoid :

    Pemeriksaan Laboratorium : dapat ditemukan lekopenia,lekositosis, atau lekosit normal, aneosinofilia, limfopenia,peningkatan LED, anemia ringan, trombositopenia,gangguanfungsi hati (SGOT dan SGPT meningkat) tetapi dapat kembali

    normal setelah sembuh.

    Delirium :

    - EEG

    PEMERIKSAAN PENUNJANG(2)

    Kultur DarahDiagnosis Pasti

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    22/38

    PENGKAJIAN MASALAH1. Riwayat Gangguan Sekarang

    Masalah Pengkajian Masalah

    Panas tinggi,

    berkeringat, batuk

    dan diare

    Pada pasien ini dicurigai terjadi infeksi yang cukup hebat. Salah

    satu hipotesisnya adalah demam tifoid

    Gaduh gelisah, bicarakacau, sukar tidur,

    pernah telanjang dan

    ingin lari dari rumah

    Akibat demam dari infeksi maka terjadi gangguantermoregulator sehingga pasien menjadi gaduh gelisah, bicara

    kacau, pernah telanjang dan ingin lari dari rumah terjadi karena

    ada gangguan dari jaringan otak akibat dari toksin

    mikroorganisme penyebab infeksi. Endotoksin dari S. typhi

    dapat mengakibatkan lesi-lesi. Misalnya di formatio reticularis

    dapat menyebabkan penurunan kesadaran/delirium sehingga

    bicara pasien menjadi kacau. Dan lesi pada pre frontal dapat

    menyebabkan perubahan perilaku, pasien dapat menjadi orang

    yang tidak tau malu, sehingga pasien pernah telanjang.

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    23/38

    2. Riwayat kehidupan pribadi

    Masalah Pengkajian Masalah

    Enam bulan lalu pasien menabrak

    seorang pejalan kaki sehingga luka

    parah sehingga pasien dituntut

    membayar ganti rugi yang cukup besar

    nilainya

    Keadaan ini mungkin menjadi stressor

    untuk pasien yang dapat memperburuk

    keadaannya.

    PENGKAJIAN MASALAH(2)

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    24/38

    Masalah Pengkajian Masalah

    Pemberian obat anti panas

    tapi tidak membaik

    Pasien ini menderita typhoid yang harusnya diberi

    obat Antimikroba (misal: Kloramfenikol) untuk

    membunuh bakteri S. typhi. Tetapi pasien hanya

    diberikan obat Antipiretik yang hanya dapat

    mengatasi panas yang diderita pasien, tetapi tidak

    dapat mengatasi penyebab panas tersebut. Sehingga

    pada pasien ini pemberian antipiretik tidak

    memberikan respon.Pasien tidak mau minum obat

    dan tidak mau makan

    Keadaan ini dapat memperburuk penyakit infeksi

    pasien karena tidak mau diberi obat dan tidak mau

    makan.

    PENGKAJIAN MASALAH(3)

    3. Riwayat Pengobatan

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    25/38

    Masalah Pengkajian Masalah

    Bekerja sebagai petugas sekuriti

    pada perusahaan asing dengan

    prestasi dan kesejahteraan yang

    baik

    Keadaan sosial pasien sebelumnya baik

    Dalam tugasnya sangat baik,

    tetapi mudah iri hati, ragu dan

    curiga terhadap loyalitas serta

    kejujuran dari anak buahnya.

    Kalau berdebat tidak mau

    mengalah

    Pasien kemungkinan mempunyai riwayat

    keadaan paranoid

    PENGKAJIAN MASALAH(4)

    4. Riwayat Sosial

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    26/38

    PATOFISIOLOGI

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    27/38

    Endotoxin S.typhi

    yang mati

    Lesi di formatioreticularis

    Lesi di pre-

    frontal

    Gangguan Perilaku

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    28/38

    PATOFISIOLOGI DELIRIUM

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    29/38

    DELIRIUM

    PENYEBAB DELIRIUM

    INTRACRANIAL

    EXTRACRANIAL

    1. Epilepsi atau keadaan pasca kejang

    2. Trauma kepala

    3. Infeksi (meningitis, encephalitis)

    4. Neoplasma

    5. Gangguan vaskular

    1. Obat-obatan

    2. Racun(Karbon monoksida, logam berat,dll)

    3.Disfungsi endokrin (hipofungsi atau hiperfungsi)

    4.Sepsis/Infeksi

    5.dll

    KEMUNGKINAN PADA

    PASIEN INI

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    30/38

    DELIRIUM(2)

    KRITERIA

    DELIRIUM

    1. GANGUAN KESADARAN(mis:Kehilangan konsentrasi)

    2. GANGUAN TIMBUL PADA

    PERIODE SINGKAT

    3.PERUBAHAN KOGNISI

    (Disorientasi, Gangguan

    Bahasa)

    4.BEDASARKAN KONDISI

    MEDIS UMUM

    PASIEN INI MEMENUHI

    KRITERIA!

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    31/38

    DIAGNOSIS

    Aksis I : Gangguan Mental-Organik

    Aksis II : Gangguan Kepribadian Campuran

    Aksis III : BAB 1. Penyakit Infeksi dan Parasittertentu

    Aksis IV : Masalah Ekonomi, Sosial, dan

    Lingkungan

    Aksis V : GAF (Global Assesment and

    Functioning) 40-31

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    32/38

    Penatalaksanaan

    Terapi cairan

    Cegah dehidrasi

    Pasien

    demam berkeringat banyak, lemah

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    33/38

    Terapi untuk demam

    tifoid

    3. Obat Kloramfenikol dosis4-500 mg per hari / oral atau i.v

    2. Diet

    1. Istirahat & perawatan

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    34/38

    Terapi untuk delirium

    Non-Medikamendtosa

    Medikamendtosa

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    35/38

    Non-Medikamendtosa

    Bantuan fisik

    Modifikasi lingkungan

    Bantuan sensorik

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    36/38

    Medikamendtosa

    Anti-psikotik : Haloperidol (Halol)2-10 mg intramuscular

    Anti-insomnia : gol.benzodiazepine

    dengan waktu paruh pendek atau denganhydroxyzine (Vistaril), dosis 25-100 mg

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    37/38

    PROGNOSIS

    Ad vitam : dubia ad bonam

    Ad fungsionam : dubia ad bonam

    Ad sanationam : dubia ad bonam

  • 5/26/2018 PPT 2 ME

    38/38

    TERIMA KASIH