PowerPoint Presentation… · PPT file · Web view · 2016-11-24Hemiparese. dextra. b. Topis:...
Transcript of PowerPoint Presentation… · PPT file · Web view · 2016-11-24Hemiparese. dextra. b. Topis:...
LAPORAN KASUS:TEMPOROPARIETALE SYNDROME PADA LOW-GRADE
ASTROCYTOMA
Disusun oleh:An’umillah Arini Zidna – 1420221148
Pembimbing :dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, SpS, Msc
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAFRSPAD GATOT SOEBROTO
PERIODE 17 OKTOBER – 19 NOVEMBER 2016
STATUS PASIEN
• Nama : Ny. S. R.
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 37 tahun
• Alamat : Kalipawon, Ambarawa
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Swasta
• No. Rekam Medis : 014xxx-20xx
• Tanggal Masuk RS : 17 Oktober 2016
• Tanggal Keluar RS : 25 Oktober 2016
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS
• Auto- dan alloanamnesis pada tanggal 25 Oktober 2016 pukul 14.00 WIB
• Keluhan Utama: Kejang• Keluhan tambahan: mual, muntah 2 kali,
kelemahan anggota gerak kanan, sakit kepala, sulit diajak komunikasi
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Cedera kepala 8 jahitan, rawat inap di rumah sakit 5 hari
CT scan kepala (-), rontgen kepala (-)Riwayat lain tidak jelas diketahui.
Pasien sering mengeluh sakit kepala dan pertama kali kejang. Sakit kepala seperti diikat, hilang timbul, hilang jika minum obat warung.
Kejang muncul pertama kali saat pasien sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Kejang saat kejang tidak sadar, kaki dan tangan kaku, mata mendelik keatas, <5 menit, setelah kejang sadar kembali.
Riwayat demam (-)
Kejang 2 kali pada ±16 jam dan 4 jam SMRS. Kejang ±2 menit, kaki dan tangan kaku, mata mendelik
keatas, setelah kejang sadar kembali. Sebelum kejang Riwayat demam (-), sakit kepala (+),
riwayata infeksi telinga/keluar cairan dari telinga (-), batuk-batuk lama (-), mual (+), muntah (+)
Setelah kejang kelemahan anggota gerak kanan, diawali kesemutan/ baal (-), bicara pelo (-), mulut perot (-), pandangan
ganda (-)Sering terlihat melamun dengan pandangan kosong, terkadang
tidak nyambung saat diajak komunikasi, sering lupa
4 tahunSMRS 2 tahun SMRS Saat masuk RS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat Penyakit Dahulu:-Riwayat kejang saat
demam atau “step” saat masih bayi (-)
- Riwayat DM, HT, ginjal, jantung, stroke, keganasan, asma, batuk lama, sinusitis,
gigi berlubang (-)
Riwayat Sosial, Ekonomi, Pribadi:
- merokok, konsumsi minumal alkohol, obat-
obatan terlarang (-)- Jarang berolahraga
Riwayat Pengobatan:- Sakit kepala obat
warung- Kejang berobat ke PKM
ayan
Anamnesis Sistem: • Sistem serebrospinal: kelemahan
anggota gerak kanan, nyeri kepala (+), pingsan (-)
• Sistem kardiovaskular: riwayat hipertensi (-), riwayat penyakit jantung (-)
• Sistem respirasi: sesak nafas (-), batuk (-
• Sistem gastroinstestinal: mual (+), muntah (+), BAB (+) normal
• Sistem neurologi : kelemahan anggota gerak kanan (+), kesemutan (-), baal (-) bicara pelo (-), perot (-), penglihatan ganda (-), telinga berdenging (-)
• Sistem integumen: ruam (-), benjolan atau jejas pada leher (-)
• Sistem urogenital: BAK (+) normal, disfungsi seksual (-), tidak ada keluhan
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Riwayat ayan (epilepsi) (-)• Riwayat step (kejang demam) (-)• Riwayat keganasan (-)• Riwayat hipertensi (-)• Riwayat DM (-)• Riwayat Stroke (-)
DISKUSI IEtiologi Kejang
CEMENTED - Circulation- Encephalitis- Metabolic, Meningitis,
Meningoencephalitis- Epilepsi- Neoplasma- Trauma kepala, tetanus- Electrolyte imbalance- Drug
Pada pasien kejang (umum tonic-clonic) + sakit kepala + mual + muntah + kelemahan anggota gerak kemungkinan penyebab:• SOP (Space Occupying Pressure)• Stroke• Epilepsi Todd’s Paralysis• Infeksi
• Todd’s Paralysis kondisi abnormalitas motoric yang terjadi
setelah bangkitan kejang dan dapat bervariasi dari
kelemahan (parese) sampai kelumpuhan (paralysis).
• Abnormalitas fungsi sensorik, otonom, kognitif atau
sampai penurunan kesadaran.
• Insidens: 6% dari pasien dengan kejang tonik klonik.
• Durasi: 30 menit sampai 36 jam, tidak dipengaruhi oleh
durasi atau derajat keparahan kejang.
• Etiopatogenesis neuronal exhaustion.
DIAGNOSIS SEMENTARA
a. Klinis: - kejang, sakit kepala, mual, muntah- Hemiparese dextra
b. Topis: cerebrum, hemisphere sinistrac. Etiologi: - vascular dd/ SOP dd/ epilepsi dd/ infeksi
- Vascular dd/ SOP dd/ Todd’s paralysis
PEMERIKSAAN FISIKDilakukan pada tanggal 25 Oktober 2016 jam
14.30 WIB• Keadaan umum : Baik • Kesadaran : Compos mentis (E4M5V6)• Tanda vital– Tekanan darah : 110/70 mmHg –Nadi : 85 kali per – Frekuensi nafas: 20 kali per menit– Suhu tubuh : 36,4 oC
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor 3 mm/3 mm, RCL +/+, RCTL +/+, refleks kornea +/+
- Kepala : normocephal, dalam batas normal
THT dan mulut:Dalam batas normal
Thorax :- Normochest, Simetrsis
Retraksi (–)- Paru dalam batas normal
(wheezing -/-, ronkhi -/-)- Jantung dalam batas
normal (murmur -, gallop -)
Abdomen :- BU (+), Supel- Hepar dan lien tidak
teraba- Ginjal tidak teraba (-)
Ekstremitas :- Akral hangat- Sianosis (-)- Ptekie (-)- Edema (-)- (CRT) < 2 detik.
Kulit :Sianosis (-), Ikterik (-), Ruam (-), Petekie (-), Purpura (-)
Leher:- KGB tidak teraba
Status Psikiatrik
• Cara berpikir : Wajar, sesuai umur• Perasaan hati : Biasa saja• Tingkah laku : Wajar, pasien sadar• Ingatan : gangguan pada
memori jangka panjang• Kecerdasan : Baik, sesuai tingkat
pendidikan
13
Status Neurologis
• Sikap tubuh : lurus dan simetris• Gerakan abnormal : tidak ada• Cara berjalan : stabil, baik• Kognitif : Tidak ada gangguan
komunikasi• Rangsang Meningeal: Kaku kuduk (-), Kernig
sign (-), Brudzinsky I (-), Brudzinsky II (-), Brudzinsky III (-), Brudzinsky IV (-)
Nervus Pemeriksaan Kanan Kiri
N. I Olfaktorius Daya penghidu N N
N. II Optikus
Daya penglihatan N N
Penglihatan warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Lapang pandang N N
N. III Okulomotorius
Ptosis – –
Gerakan mata ke medial N N
14
N. III Okulomotorius
Ptosis – –
Gerakan mata ke medial N N
Gerakan mata ke atas N N
Gerakan mata ke bawah N N
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Refleks cahaya langsung N N
Refleks cahaya konsensuil N N
Strabismus divergen – –
N. IV Trokhlearis
Gerakan mata ke lateral bawah N N
Strabismus konvergen – –
Menggigit N
Membuka mulut N
N. V Trigeminus
Sensibilitas muka N N
Refleks kornea N N
Trismus – –
N. VI AbdusensGerakan mata ke lateral N N
Strabismus konvergen – –
N. VII Fasialis
Kedipan mata N N
Lipatan nasolabial N N
Sudut mulut N N
Mengerutkan dahi N N
Menutup mata N N
15
N. VII Fasialis
Kedipan mata N N
Lipatan nasolabial N N
Sudut mulut N N
Mengerutkan dahi N N
Menutup mata N N
Meringis Kanan lebih lambat
Menggembungkan pipi N N
Daya kecap lidah 2/3 depan N N
N. VIII Vestibulo-kokhlearis
Mendengar suara berbisik + +
Mendengar detik arloji + +
Tes RinneTidak dilakukan
(keterbatasan alat)Tes Schwabach
Tes Weber
N. IX Glossofaringeus
Arkus faring Simetris
Daya kecap lidah 1/3 belakang N N
Refleks muntah N
Sengau –
Tersedak –
N. X Vagus
Denyut nadi 110 x/menit, reguler, kuat angkat
Arkus faring Simetris
Bersuara N
Menelan N
16
N. XI Aksessorius
Memalingkan kepala N N
Sikap bahu N N
Mengangkat bahu N N
Trofi otot bahu – –
N. XII Hipoglossus
Sikap lidah N
Artikulasi N
Tremor lidah –
Menjulurkan lidah N
Trofi otot lidah – –
Fasikulasi lidah –
Status Neurologis
Sensorik kanan kiriEksteroseptif• Taktil + +• Nyeri+ +• Thermi + +
Propioseptif• Gerak + +• Getar + +Diskriminatif• Gramestesia - -• Barognosia+ +• Topognosia + +
Status Neurologis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan:Gambaran massa cenderung solid dengan batas tak tegas di lobus temporoparietalis sinistra yang mendesak cornu posterior dan temporal ventrikel lateralis sinistras dan ventrikel tertius dengan ukuran ± 71 x 47 mm, dengan gambaran perifocal edema dan brain edema disertai herniasi subfalcin, sesuai gambaran SOL, suspect Low grade astrocytoma.
DISKUSI II
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan:• Pemeriksaan psikiatrik ditemukan gangguan pada memori
jangka panjang.• Pemeriksaan saraf cranial ditemukan palsi N. VII central.• Refleks fisiologis ekstremitas dextra meningkat dan reflek
patologis tidak ditemukan adanya kelainan. • Pemeriksaan motorik : kekuatan otot 4+ pada anggota gerak
kanan, tonus otot normal, gerakan otot bebas.• Pemeriksaan sensorik : eksteroseptif (baik), Propioseptif
(baik), Diskriminatif (agramesthesia) • Diperkuat dengan hasil CT scan gambaran SOL, suspect Low
grade astrocytoma.
• Astrocytoma tumor dengan gambaran sitilogis astrositik, berasal dari prekursor sel astrosit.
• Merupakan jenis tumor primer otak yang paling sering. • Melalui pemeriksaan patologi anatomi, diklasifikasikan menjadi
grade I-grade IV.• Grade I-II low-grade astrocytoma the slowest growing
tumors• Grade III anaplastic astrocytomas growing at an intermediate
rate• Grade IV glioblastoma the most aggressive of the
astrocytomas. • Dx: CT Scan kepala, MRI, angiografi, pemeriksaan patologi
anatomi• Tx: kombinasi terapi operatif dan radioterapi
Manifestasi Klinis Tumor Otak:• Gejala umum timbul sebagai akibat ↑ TIK nyeri
kepala, kejang, mual, muntah• Gejala fokal proses perkembangan tumor, berbeda-
beda bergantung lokasi tumor
DIAGNOSIS AKHIR
• Diagnosis Klinis : Sindrom temporoparietal (agramesthesia, gangguan memori jangka panjang dan hemiparese dekstra), parese N.VII kanan sentral, kejang, sakit kepala, mual dan muntah
• Diagnosis Topis : Lobus temporoparietalis sinistra• Diagnosis Etiologi : Suspek Low grade
astrocytoma
PENATALAKSANAAN
Planning• Watch and wait• MRI • Pemeriksaan patologi anatomi
Terapi : Non Medika Mentosa :
IVFD Asering 20 TpmFisioterapi rutinMobilisasi bertahap
Medikamentosa :
Inj. Citicolin 2x500 mgInj. Piracetam 4x3 gr Inj. Ranitidin 2x1 Inj. Metycobalamin 1x1Inj. Dexamethason 3x1 ampClopidogrel 1x75 mg POPhenitoin 2x100 mg POClobazam 2x10 mg PO
PROGNOSIS
• Death : Dubia• Disease : Dubia• Dissability : Dubia• Discomfort : Dubia• Dissatisfaction : Dubia• Distutition : Dubia