Porifera Report

19
8/18/2019 Porifera Report http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 1/19 PORIFERA LAPORAN PRAKTIKUM disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata oleh: Kelas A Kelompok 4 Dewi Utami Tuzzahra (1503625)  Nila Melati Karimah (1506799) Lahmi Ladzdzatul Hikmah (1500106) Pajar Pratama (1507510) Resti Wulandari (1500510) Yeri Yuniarti (1501399) DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2016

Transcript of Porifera Report

Page 1: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 1/19

PORIFERA

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata

oleh:

Kelas A

Kelompok 4

Dewi Utami Tuzzahra (1503625)

 Nila Melati Karimah (1506799)

Lahmi Ladzdzatul Hikmah (1500106)

Pajar Pratama (1507510)

Resti Wulandari (1500510)

Yeri Yuniarti (1501399)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2016

Page 2: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 2/19

A.  JUDUL

Laporan praktikum ini berjudul Porifera.

B.  WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

1.  Tempat pelaksanaan : Laboratorium Struktur Hewan, FPMIPA UPI

2.  Waktu pelaksanaan :

a. Hari, tanggal : Selasa, 1 Maret 2016

 b. Waktu : Pukul 07.00-09.30 WIB

C.  TUJUAN PRAKTIKUM

1.  Mengenal keanekaragaman hewan-hewan Porifera

2. 

Observasi morfologi dan struktur tubuh hewan-hewan Porifera

3.  Mengelompokan hewan-hewan Porifera ke dalam kelas yang berbeda berdasarkan

 persamaan dan perbedaan ciri

4.  Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap kelas.

D.  ALAT DAN BAHAN

Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan

 No Nama Alat Jumlah1 Mikroskop 2 perangkat

2 Pisau Silet 8 buah

3 Kaca preparat 8 buah

4 Cawan petri 8 buah

5 Larutan HCl 10 ml

6 Awetan basah JICA 7 buah

7 Spesimen porifera JICA yang sudah kering 8 buah

8 Aquades 10 ml

E.  LANGKAH KERJA

1.  Pengamatan Morfologi Beberapa Contoh Hewan Porifera:

a.  Amati dengan seksama setiap contoh hewan dengan membandingkan bentuk dan

 besarnya, dan identifikasi persamaan dan perbedaannya

 b.  Observasi bagian-bagian pada tubuhnya

Page 3: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 3/19

2.  Pengamatan Kerangka Tubuh Beberapa Contoh Hewan Porifera:

a.  Sayat setipis mungkin kerangka hewan porifera dengan menggunakan pisau silet

yang baru, kemudian hasil sayatan diletakkan ke dalam satu atau dua tetes

aquades di atas kaca preparat

 b.  Amati kaca preparat tersebut menggunakan mikroskop dengan pembesaran

lemah, lalu pembesaran kuat

c.  Identifikasi bentuk spikula tersebut

d.  Setelah diidentifikasi, teteskan satu atau dua tetes HCl pada spikula tersebut dan

diamkan beberapa menit sebelum diamati lebih lanjut di bawah mikroskop

F.  DASAR TEORI

“Hewan sponge (“s ponges”) atau disebut juga sebagai kelompok Porifera

merupakan hewan multiselular yang primitif. Tubuhnya tidak memiliki jaringan maupun

organ yang sesungguhnya. Semua hewan dewasa anggota dari filum porifera bersifat

menempel atau tetap / sesil pada suatu dasar dan hanya menunjukkan sedikit gerakan” 

(Kastawi dkk, 2005, Hal.37).

“Kata “Porifera” berasal dari kata bahasa latin, porus + ferra, porus berarti lubang

kecil, sedang ferra berarti mengandung atau mengemban” (Kastawi dkk, 2005, Hal.37).

Pada mulanya para ahli menyimpulkan bahwa Porifera merupakan tumbuhan.

Menurut Kastawi (2005) filum Porifera memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :

1.  Tubuh Porifera memiliki banyak pori, yang merupakan awal dari sistem kanal

(saluran air) yang menghubungkan lingkungan eksternal dengan lingkungan internal.

2.  Tubuh Porifera tidak dilengkapi dengan apa yang disebut apendiks (appendages) dan

 bagian tubuh yang dapat digerakkan.

3.  Tubuh Porifera belum memiliki sistem saluran pencernaan makanan, adapun

 pencernaannya berlangsung secara intraselular

4. 

Tubuh Porifera ilengkapi dengan kerangka dalam yang tersusun atas bentuk kristal

dari spikula-spikula atau bahan fiber yang terbuat dari bahan organik.

a.  Struktur Anatomis Tubuh Porifera 

Jika dilihat dari ukuran tubuh hewan spons, memililiki berbagai macam

ukuran. Kebanyakan dari jenis hewan ini berasimetris atau tidak teratur, namun

Page 4: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 4/19

Page 5: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 5/19

 porifera. Warna tubuh ada yang berwara abu-abu gelap, kuning menyala, merah

atau seperti bunga lavender. Ukuran tubuhnya relatif kecil, dapat ditemukan di

sebagian besar laut di dunia, terutama perairan pantai yang dangkal. Contoh:

 Leucosolenia, Sycon. 

2)  Kelas Hexactinellida atau Hyalospongiae

Hewan spons kaca dengan serabut-serabut silika yang tampak seperti

 penyekat ini spikulanya bertipe triakson dengan 6 ujung/cuatan atau

kelipatannya. Bentuk tubuhnya menyerupai vas bunga, cangkir atau kendi dengan

tinggi sekitar 10-30 cm. Tipe salurannya merupakan tipe sikonoid. Warna

tubuhnya pucat. Spongosolnya sangat berkembang dan oskulumnya tertutup oleh

 plat seperti ayakan. Dapat ditemukan pada zona abisal (bagian laut yang paling

dalam). Contoh: Euplectella aspergellum, Hyalomena longissimum. 

3)  Kelas Demospongiae

Anggota dari hewan ini memiliki tipe saluran leuconoid dan berbentuk

irregular. Beberapa jenis ada yang berbentuk lembaran menempel pada substrat,

ada yang bercabang-cabang, ada yang berbentuk lembaran, ada yang berbentuk

globe atau seperti cangkir atau berbentuk tubuler. Tipe spikula dari hewan kelas

ini sangat bervariasi, mulai dari spikula silika, serabut spongin, atau kombinasi

keduanya, kecuali dari genus Oscarella yang unik karena tidak memiliki spikula

silika maupun serabut spongin.  Spikula silika dengan bentuk monakson atau

tetrakson (tidak pernah triakson). Jika spikula dan serabut spongin ada maka

 biasanya spikula saling berhubungan atau terbenam dalam serabut spongin.

Warna tubuhnya cerah diakibatkan adanya granula-granula pigmen warna di

amoebosit. Penyebarannya ditemukan mulai dari laut dangkal sampai laut dalam. 

a) Famili Spongillidae 

Sebagian besar hidup di air tawar, pola pertumbuhannya berbentuk

encrusting. Kadang-kadang berwrna hijau. Contoh: Spongilla lacustris. 

 b) Famili Spongiidae 

Spesies-spesies ini terdapat di perairan tawar. Beberapa jenis diambil

sebagai spons untuk mandi. Terdiri dari serabut spongin. Contoh: Spongia

dan Hipospongia.

Page 6: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 6/19

G.  HASIL PENGAMATAN

Tabel 2 Tabel Hasil Pengamatan Awetan Basah Porifera JICA

No Nama Species Bentuk TubuhLubang

PoriOsculum Spongosol Kerangka

1  Halichondria sp Tabung bercabang √  √  √  Spongin

2  Halichlona sp Tabung panjang √  √  √ Spongin dengan

spikula silikat

3  Hippospongia sp Kipas berongga √  √  √  Spongin

4 Scypha sp Tabung berongga √  √  √  Spikula

5 Spongilla sp Serabut halus √  √  √  Spongin

6  Halichona spTabung panjang berongga di

atas√  √  √ 

Spongin dengan

spikula silika

Tabel 3 Tabel Hasil Pengamatan Spesimen Porifera JICA yang sudah Kering

NoNama

Species

Kerangka TubuhClassis / Sub classis

Spongin Zat Kapur Silikat Bentuk Spikula

1 A √  - - Serabut spongin Demospongiae

2 B √  - √  Monoakson lurus Demospongiae

3 C - √  - Monoakson bergerigi Calcarea

4 D - - √  Amphidis Hyalospongiea

5 E - √  - Monoakson lurus Calcarea

6 F √  - -Monoakson bergerigi

dengan sponginDemospongiae

7 G √  - - Serabut spongin Demospongiae

8 H √  - - Serabut spongin Demospongiae

Tabel 4 Tabel Porifera yang Diamati

No Taksonomi Gambar pengamatan Gambar referensi

1

Kingdom : Animalia

Phylum : Porifera

Class : Demospongiae

Order : Halichondrida

Family : Halichondridae

Genus : Halichondria

Species : Halichondria sp Gambar 1. Halihcondria sp 

(Dokumentasi Kelompok 4, 2016)Gambar 15. Halichondria sp 

(Picton & Morrow, 2015)

2

Kingdom : Animalia

Phylum : Porifera

Class : DemospongiaeOrder : Haplosclerida

Family : Chalinidae

Genus : Haliclona

Species : Haliclona sp Gambar 2. Haliclona sp 

(Dokumentasi Kelompok 4, 2016)

Gambar 16. Haliclona sp 

(Libutron, 2006)

Page 7: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 7/19

No Taksonomi Gambar pengamatan Gambar referensi

3

Kingdom : Animalia

Phylum : Porifera

Class : Demospongiae

Order : Dictyceratida

Family : SpongiidaeGenus : Hippospongia 

Species : Hippospongia sp  Gambar 3. Hippospongia sp 

(Dokumentasi kelompok 4, 2016)Gambar 17. Hippospongia sp 

(Madeleine, t.t.)

4

Kingdom : Animalia

Phylum : Porifera

Class : Demospongiae

Order : Syconosa

Family : Sycettidae

Genus : Scypha

Species : Scypha sp  Gambar 4. Scypha sp 

(Dokumentasi Kelompok 4, 2016)

Gambar 18. Scypha

(Rosalie, 2009)

5

Kingdom : Animalia

Phylum : Porifera

Class : Calcarea

Order : Haplosclerida

Family : Spongillidae

Genus : Spongilla

Species : Spongilla spGambar 5. Spongilla sp 

(Dokumentasi Kelompok 4, 2016)

Gambar 19. Spongilla sp

(Copeland, tanpa tahun)

6

Kingdom : Animalia

Phylum : Porifera

Class : DemospongiaeOrder : Haplosclerida

Family : Chalinidae

Genus : Halichona

Species : Halichona spGambar 6. Halichona sp 

(Dokumentasi Kelompok 4, 2016)

Gambar 20. Halichona sp 

(Kochzius, tanpa tahun)

Tabel 5 Tabel Porifera yang Diamati berdasarkan Bentuk Spikula

N

o

Nama

SpesiesGambar Spesies

Bentuk spikula

Ditetesi Aquades Ditetesi HCl

1 A

Gambar 7. Spesies A

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

Gambar 21. Kerangka A

Perbesaran 10 x 10

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

-

Page 8: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 8/19

N

o

Nama

SpesiesGambar Spesies

Bentuk spikula

Ditetesi Aquades Ditetesi HCl

2 B

Gambar 8. Spesies B

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

Gambar 22. Kerangka B1

Perbesaran 10x10

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

Gambar 29. Kerangka B2

Perbesaran 10x10

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

3 C

Gambar 9. Spesies C

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

Gambar 23. Kerangka C1

Perbesaran 40x10

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

Gambar 30. Kerangka C2

Perbesaran 40x10

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

4 D

Gambar 10. Spesies D

(Dokumentasi Kelompok 4,2016)

Gambar 24. Kerangka D1

Perbesaran 40x10

(Dokumentasi Kelompok 4,2016)

Gambar 31. Kerangka D2

Perbesaran 40x10

(Dokumentasi Kelompok 4,2016)

5 E

Gambar 11. Spesies E

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

Gambar 25. Kerangka E1

Perbesaran 10x10

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

Gambar 32. Kerangka E2

Perbesaran 10x10

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

Page 9: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 9/19

N

o

Nama

SpesiesGambar Spesies

Bentuk Spikula

Ditetesi Aquades Ditetes HCl

6 F

Gambar 12. Spesies F

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

Gambar 26. Kerangka F1

Perbesaran 10x10

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

Gambar 33. Kerangka F2

Perbesaran 10x10

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

7 G

Gambar 13. Spesies G

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016

Gambar 27. Kerangka G

Perbesaran 10x10

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

-

8 H

Gambar 14. Spesies H

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016

Gambar 28. Kerangka HPerbesaran 10x10

(Dokumentasi Kelompok 4,

2016)

-

H.  PEMBAHASAN

1.   Halichondria sp 

 Halichondria sp adalah spesies spons yang tergolong dalam kelas Demospongiae.

Spesies ini juga merupakan bagian dari genus Halichondria dan familia

Halichondriidae. Nama ilmiah spesies ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1766

oleh Pallas. Halichondria sp dapat menyerap oksigen dari air melalui proses difusi

Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori dan

 permukaan biasanya halus, bentuk tubuhnya tabung bercabang dengan khas cerobong

asap tererhubung dengan mulut berbentuk seperti gunung berapi. Ia memancarkan

Page 10: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 10/19

karakteristik yaitu bau yang tidak menyenangkan, dikatakan mirip dengan karbida.

Kerangka tubuh  Halichondria sp  yaitu berupa spongin. Pada bagian dalam tubuh

 Halichondria sp terdapat suatu rongga yang disebut spongocoel dan terdapat lubang

tempat keluarnya air disebut osculum.

Morfologi dari Halichondria sp sangat bervariasi. Yang paling umum ditemukan

di pantai lepas, dapat terbentuk di kerak,  Halichondria sp hidup menempel pada batu

atau hewan lainnya. Di pantai yang dangkal, mungkin akan berwarna hijau karena

adanya ganggang symbionts dalam jaringan. Di air dalam atau di musim dingin

 berwarna kuning susu. Lingkungan yang lebih menengah menunjukkan cerobong

asap berbentuk khas seperti gunung berapi dengan tinggi 4 atau 5 cm. Oscules relatif

 besar, mencolok, yaitu 2-4 mm, tebal tubuh spons mungkin antara 25 cm sampai 60

cm.

2.   Haliclona sp 

 Haliclona sp,  pada spons tubular ini biasa terlihat di pantai utara yang tidak

terjamah, yang tumbuh di reruntuhan karang. Seluruh pori memiliki lebar 10-15cm

dengan tubuh tabung berongga sempit (sekitar 4-6cm tingginya dan 1-2cm lebarnya).

Dalam beberapa spesies jenis ini, tabung mungkin memiliki paku pendek di sisinya.

Spesies ini memiliki berbagai macam warna mulai dari krem, kuning lemon, pucat ke

 biru terang, hijau pucat dan ungu.

Kadang-kadang kita bingung membedakan antara  Haliclona sp dengan spons

Spiky tubular (Gelliodes sp.) yang paku di sekitar tabung berongganya lebih rapi

teratur, berbentuk bentuk bintang seperti di sekitar lubang besar pada saat tabung.

3.   Hippospongia sp 

Hippospongia termasuk ke dalam keluarga Spongiidae yang memiliki jaringan

serat yang telah berkembang, ditandai dengan adanya serat kabel primer, sementara

 jaringan sekundernya membentuk kerangka tubuh yang lentur dan elastis.

Hippospongia memiliki ciri khas, yaitu terdapat lorong di seluruh tubuhnya, namun

yang paling menonjol adalah lorong yang terdapat dibagian peermukaan tubuhnya

yang berhubungan denngan permukaan conulose halus, warnanya gelap, dan tidak

terlindungi.

Page 11: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 11/19

 Hippospongia  kerap kali menimbulkan kebingungan dalam

menglasifikasikannya karena memiliki kemiripan yang sangat dekat dengan Hyatella.

Akhir-akhir ini memiliki tekstur yang kasar dan memiliki banyak serat primer,

sebelumnya memiliki tubuh yang elastis dan dapat dipadatkan dan hampir tidak

memiliki rangka.

4.  Schypa sp

Sycon ciliatum adalah spons calcarea, yang merupakan spons dengan

kerangka kalsium. Hal ini kecil dibandingkan dengan spons lebih terkenal lainnya.

Tumbuh sebagai bentuk tabung tunggal. Banyak kali itu akan cluster dengan orang

lain sehingga terlihat seperti beberapa cabang. Ini adalah dengan semacam coklat atau

abu-abu warna. Pada ujung tabung adalah oscula khas dikelilingi oleh mahkota

seperti spikula. Mereka bisa tumbuh sampai 9 cm, tapi khas adalah 1-3 cm.

Permukaan mereka tampak berbulu. Mereka mudah dikenali karena penampilannya

yang unik mereka. Mereka ditemukan di zona Sublittoral dangkal ditemukan di

landas kontinen.

Oosit yang tidak dibuahi yang membedakan dari choanocytes berlokasi dekat

apopyle ruang flagellated, dan awalnya mereka tetap di lokasi itu, di kompleks

trophic dengan tetangga choanocytes. Ketika fase pertumbuhan pertama selesai, oosit

 bermigrasi ke pinggiran spons. Ada itu mengalami fase pertumbuhan kedua, di mana

itu phagocytizes choanocytes dan sel-sel mesenchyme. Pemupukan telur matang

dibantu oleh choanocyte dikonversi, pembawa sel sperma. Sel ini menembus oosit

dan transfer ke itu sperma yang terkandung dalam vakuola carriercell. Tidak ada

acara meiotic namun telah diamati.

Belahan dada asynchronous, dengan Divisi holoblastic, kira-kira sama.

Setelah langkah pembelahan pertama blastomer sering mengandung beberapa inti.

Blastoderm tunggal-lapis dari stomoblastula terdiri dari banyak micromeres dengan

flagel proyek itu ke blastocoel, beberapa macromeres dan empat sel-sel cruciform.

Ada tidak ada perkembangan dari epitel folikel.

Stomoblastula berkembang menjadi amphiblastula oleh inversi; dengan

 bantuan dari epitel choanocyte ibu, bidang berongga ternyata dalam ke luar, secara

serentak bergerak keluar dari mesoderm dan ke lumen flagellated ruang bersebelahan.

Page 12: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 12/19

Dalam proses ini, blastocoel stomoblastula hilang. Sel-sel flagellated yang

membentuk dinding amphiblastula sekarang memiliki flagel mereka memperluas ke

luar; amphiblastula juga terdiri dari empat sel-sel cruciform, sel-sel macrogranular

dan agranular. Rongga larva amphiblastula adalah suatu struktur yang baru dibentuk .

5.  Spongilla sp

Spongilla sp hidup berkelompok tak beraturan dan menempel pada batu,

tumbuhan lain, atau kayu. Termasuk ke dalam metazoa tanpa simetri dan tidak

memiliki organ apapun. Spongilla sp memiiki sel saraf atau sensorik yang tidak

 berfungsi.  Sebuah spons dapat terlihat seperti sebuah vas yang menyangga atau

menyokong, membiarkan air memasuki banyak pori-pori. Air juga melewati rongga

 pusat dan keluar dengan membuka pori-pori lain. Pori-pori memiliki fungsi dalam

 proses menyusui, air dihirup dan disaring oleh banyak pori-pori yang menutupi tubuh

spons, ini juga memberikan penjelasan bahwa Spongilla sp termasuk filum Porifera.

Dinding tubuh Spongilla sp tersusun dari tiga lapisan, lapisan luar yang panjang,

lapisan internal yang terdiri dari sel-sel pencernaan (choanocytes), dan antara kedua

lapisan luar dan internal. Lapisan yang terakhir ini lebih atau kurang cairan dan diisi

dengan amiboid seperti sel konstitutif. Spongilla sp  air tawar memiliki warna yang

 bervariasi sesuai dengan zoochlorela (ganggang mikroskopis) mereka yang terkait

(simbiosis).

Spongilla sp  memiliki dua cara untuk bereproduksi, yaitu secara aseksual yang

diwakili oleh divisi dan regenerasi sel dan lainnya dan seksual yang terjadi melalui

 pembentukan gemmules, terutama ketika spons sedang sekarat. Sebuah gemmule

adalah perakitan jenis sel amiboid yang dipenuhi dengan kantong-kantong proteic dan

lipidic sekitar membran dengan satu lubang yang terbentuk. Membran ini dikelilingi

oleh spikula. Gemmule yang pecah ketika dalam kondisi yang menguntungkan (suhu

di atas 16 °C), maka sel akan meninggalkan gemmule melalui lubang dan membentuk

massa inert. Setelah mereka dilepaskan, sel-sel mulai berubah, mengembangkan inti

dan mereka dibedakan untuk mencapai beberapa kategori sel. Akhirnya, spons kecil

terbentuk. Pada reproduksi seksual, spons hermafrodite dengan sel reproduksi

daripada organ reproduksi. Sel-sel ini melalui beberapa mitosis (divisi tidak

Page 13: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 13/19

langsung) dan menjadi oosit. Proses terakhir untuk sel yaitu sel diisi dengan protein

dan lipid sebelum mereka siap untuk proses reproduksi.

6.   Halichona sp

Spesies ini biasanya banyak ditemukan berlabuh di batu-batu karang dasar

laut. Tingginya mencapai 15 cm dan lebarnya 2 cm, sskulum dari hewan ini

 berbentuk oval atau bundar dan memiliki diameter 1,3-5 mm, dengan bentuk seperti

gunung berleku-lekuk dan tinggi dengan oskulumnya berbentuk bibir. Tubuhnya

simetris radial yang terdiri dari bagian ektoderm dan endoderm, pada bagian

endoderm ada ceti yang disebut choanocytes dilengkapi dengan flagel. Antara kedua

lapisan terdapat mesoglea. Kebanyakan warna yang dimiliki spesies ini adalah biru

tetapi dapat juga krem.

 Halichona sp  tidak bisa bergerak, juga sebagai saringan hewan laut yang

kecil. Hewan ini biasa ditemukan diantara rumput laut yang berjenis Thallasia, dan di

 permukaan air pantai yang masih terkena sinar matahari antara terumbu-terumbu

karang. Hewan ini bereproduksi secara sexual, walaupun Halichona sp dapat

memproduksi sel telur dan sperma secara bersamaan dalam satu individu.

I.  HASIL DISKUSI

1.  Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap spesies yang anda

temukan? Tuliskan persamaan-persamaan tersebut!

Jawab :

Dari spesies-spesies dalam filum Porifera yang kami amati, persamaan yang dimiliki

oleh setiap spesies yaitu lapisan tubuhnya diploblastik, bentuknya asimetri, memiliki

spongosol, tubuhnya berpori, memilliki oskulum dan merupakan hewan multiseluler.

2.  Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies tersebut

sehingga dimasukkan pada kelas yang berbeda? Tuliskan perbedaan-perbedannya!

Jawab :

Perbedaan dari setiap spesies dalam filum Porifera yang telah kami amati terdapat

 pada kerangka tubuhnya. Mulai dari bahan penyusun kerangka tubuh (spikula)tersebut, dan bentuk spikulanya. Spikula itulah yang menyebabkan mereka

dikelompokkan dalam kelas yang berbeda. Selain itu, bentuk tubuhnya pun

 beragam.

Page 14: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 14/19

3.  Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap kelas pada kolom berikut :

Kelas Ciri Kelas

DemospongiaeBahan dasar spikulanya terbuat dari silikat atau spongin, ataucampuran dari silikat dan spongin. Spikulanya tidak berbentuk

Hexakson

Hexactinellida(Hyalospongia)

Spikulanya terbentuk dari silikat atau zat kersik dan berbentukHexakson

Calcarea

(Calcispongiae)

Spikulanya terbentuk dari zat kapur, memiliki bentuk

monoakson, triakson, atau tetrakson

4.  Tuliskan kegunaan dan manfaat dari spesies-spesies porifera yang anda temukan!

Jawab :

Sebagai alat penggosok terutama dari spesies Spongilla sp. Dapat juga digunakan

sebagai alat mandi. Zat kimia yang dikeluarkannya juga memiliki potensi obat

 penyakit kanker. Porifera juga dapat dijadikan obat kotrasepsi, sebagai sarana untuk

 berkembang biak bagi beberapa hewan laut, sebagai makanan bagi hewan laut lai

ahan campuran industri terutama kosmetik, juga dapat digunakan sebagai alat penghias akuarium.

5.  Lengkapilah tabel berikut ini!

Filum Porifera

Pencernaanmakanan

Percernaan intrasel

Ekskresi

Porifera belum memiliki alat khusus untuk mengeluarkan sisa

metabolisme daritubuhnya. Dari penelitian, diketahui bahwa

hasil eksresi dikeluarkan oleh amoebosit kemudian keluar

 bersama aliran air lewat oskulum

Pernapan Respirasi dengan menggunakan permukaan tubuh (difusi)

Sistem syaraf Belim memiliki sistem saraf

Reproduksi

Terdapat dua tipe reproduksi yaitu vegetatif dan generatif.

Reproduksi vegetatif yaitu dengan membentuk tunas dan

gemmule, sementara generatif melalui persatuan gamet jantandan betina yang dibentuk oleh archeocyte

J.  KESIMPULAN

1.  Hewan porifera ini dapat ditemukan di perairan air tawar dan air laut. Namun

kebanyakan spesies tinggal di air laut. Hanya sekitar 2% nya terdapat di air tawar.

2. 

Hewan porifera ini memiliki pori di seluruh tubuhnya, terdapat juga oskulum sebagai

tempat pertukaran air dan makanan. Selain itu, porifera juga memiliki spongocoel.

3.  Berdasarkan ciri-ciri tubuhnya,hewan porifera dibedakan ke dalam tiga kelas, yakni

kelas Calcarea (Calcispongiae), Hexactinellida (Hyalospongia), dan Demospongiae.

Page 15: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 15/19

4.  Kelas Calcaarea memiliki ciri khas, yaitu spikulanya terbentuk dari zat kapur, dan

 bentuknya ada yang monoakson, triakson, atau tetrakson. Kelas Hexactinellida

memiliki ciri khas dari spikulanya yang terbentuk dari silikat tipe heksakson atau dari

zat kersik. Sementara kelas Demospongiae, spikulanya terbentuk dari silikat atau

spongin atau campuran dari keduanya, danspikulanya juga tidak memiliki bentuk

heksakson.

Page 16: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 16/19

K.  DAFTAR PUSTAKA

Depaus. (2005). Spongilla sp. [Online]. Diakses dari

http://users.skynet.be/pomacrust/spongilla_spuk.htm. [05 Maret 2016]

Duval. (1980).  New zealand: journal of zoology.  (edisi ketujuh). Mellington:

Departement of Scientific and Industrial Research

Franzen. (t.t.). Oogenesis and larval development of Scypha ciliata (Porifera,

Calcarea). [Online]. Diakses dari

http://link.springer.com/article/10.1007%2FBF00312218.  [05 Maret 2016]

Hiscock. (2011).  Halichondria panicea. [Online]. Diakses dari

http://eol.org/pages/1163432/details. [04 Maret 2016]

Kastawi, dkk. (2005). Zoologi avertebrata. Malang:UNM

Manuel. (2006). Phylogeny and evolution of calcareous sponges. [Online]. Diakses dari

http://www.nrcresearchpress.com/doi/abs/10.1139/z06-005#.VtrY2H197Dc. 

[04 Maret 2016]

Soest. (t.t.).  Halichondria panicea. [Online]. Diakses dari http://species-

identification.org/species.php?species_group=sponges&id=244. [04 Maret 2016]

Tanpa nama. (2015).  Halichona sp (sponge blue) (m).  [Online]. Diakses dari

http://dnatecosistemas.es/halichona-esponja-de-mar-tienda-de-peces-marinos-online-

 peces-por-internet-mundo-marino-acuario-skimmer-filtro-comida-alimento-vivo-

seco-congelado-luces-termocalentador.html. [05 Maret 2016]

L.  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Halichondria sp 

Dokumentasi kelompok 4. (2016). 

Gambar 2. Haliclona sp

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 3. Hippospongia sp 

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 4. Scypha sp 

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Page 17: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 17/19

 

Gambar 5. Spongilla sp 

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 6. Halichona sp Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 7. Spesies A

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 8. Spesies B

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 9. Spesies C

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 10. Spesies D

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 11. Spesies E

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 12. Spesies F

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 13. Spesies G

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 14. Spesies H

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 15. Halichondria sp

http://www.1townhouses.co.uk/pelagicpixels/2009/EastJuly09/Bonus%20Tue

sday%20Rosalie/slides/P7072550.htm [05 Maret 2016]

Gambar 16. Haliclona sp

https://www.tumblr.com/search/haliclona [05 Maret 2016]

Gambar 17. Hippospongia sp

https://www.studyblue.com/notes/note/n/lab-exam-2/deck/12546568 [05

Maret 2016]

Page 18: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 18/19

 

Gambar 18. Scypha sp

http://www.1townhouses.co.uk/pelagicpixels/2009/EastJuly09/Bonus%20Tue

sday%20Rosalie/slides/P7072550.htm [05 Maret 2016]

Gambar 19. Spongilla sp

http://nooga.com/166275/emerging-knowledge-of-freshwater-sponge-

expands-southeastern-biodiversity/ [05 Maret 2016]

Gambar 20. Halichona sp

http://www-user.uni-bremen.de/kochzius/coralgardens04.html [05 Maret

2016]

Gambar 21. Kerangka A

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 22. Kerangka B1

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 23. Kerangka C1

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 24. Kerangka D1

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 25. Kerangka E1

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 26. Kerangka F1

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 27. Kerangka G

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 28. Kerangka H

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 29. Kerangka B2

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Page 19: Porifera Report

8/18/2019 Porifera Report

http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 19/19

Gambar 30. Kerangka C2

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 31. Kerangka D2

Dokumentasi kelompok 4. (2016).Gambar 32. Kerangka E2

Dokumentasi kelompok 4. (2016).

Gambar 33. Kerangka F2

Dokumentasi kelompok 4. (2016).