Porifera Report
Transcript of Porifera Report
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 1/19
PORIFERA
LAPORAN PRAKTIKUM
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata
oleh:
Kelas A
Kelompok 4
Dewi Utami Tuzzahra (1503625)
Nila Melati Karimah (1506799)
Lahmi Ladzdzatul Hikmah (1500106)
Pajar Pratama (1507510)
Resti Wulandari (1500510)
Yeri Yuniarti (1501399)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 2/19
A. JUDUL
Laporan praktikum ini berjudul Porifera.
B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1. Tempat pelaksanaan : Laboratorium Struktur Hewan, FPMIPA UPI
2. Waktu pelaksanaan :
a. Hari, tanggal : Selasa, 1 Maret 2016
b. Waktu : Pukul 07.00-09.30 WIB
C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengenal keanekaragaman hewan-hewan Porifera
2.
Observasi morfologi dan struktur tubuh hewan-hewan Porifera
3. Mengelompokan hewan-hewan Porifera ke dalam kelas yang berbeda berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri
4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap kelas.
D. ALAT DAN BAHAN
Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan
No Nama Alat Jumlah1 Mikroskop 2 perangkat
2 Pisau Silet 8 buah
3 Kaca preparat 8 buah
4 Cawan petri 8 buah
5 Larutan HCl 10 ml
6 Awetan basah JICA 7 buah
7 Spesimen porifera JICA yang sudah kering 8 buah
8 Aquades 10 ml
E. LANGKAH KERJA
1. Pengamatan Morfologi Beberapa Contoh Hewan Porifera:
a. Amati dengan seksama setiap contoh hewan dengan membandingkan bentuk dan
besarnya, dan identifikasi persamaan dan perbedaannya
b. Observasi bagian-bagian pada tubuhnya
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 3/19
2. Pengamatan Kerangka Tubuh Beberapa Contoh Hewan Porifera:
a. Sayat setipis mungkin kerangka hewan porifera dengan menggunakan pisau silet
yang baru, kemudian hasil sayatan diletakkan ke dalam satu atau dua tetes
aquades di atas kaca preparat
b. Amati kaca preparat tersebut menggunakan mikroskop dengan pembesaran
lemah, lalu pembesaran kuat
c. Identifikasi bentuk spikula tersebut
d. Setelah diidentifikasi, teteskan satu atau dua tetes HCl pada spikula tersebut dan
diamkan beberapa menit sebelum diamati lebih lanjut di bawah mikroskop
F. DASAR TEORI
“Hewan sponge (“s ponges”) atau disebut juga sebagai kelompok Porifera
merupakan hewan multiselular yang primitif. Tubuhnya tidak memiliki jaringan maupun
organ yang sesungguhnya. Semua hewan dewasa anggota dari filum porifera bersifat
menempel atau tetap / sesil pada suatu dasar dan hanya menunjukkan sedikit gerakan”
(Kastawi dkk, 2005, Hal.37).
“Kata “Porifera” berasal dari kata bahasa latin, porus + ferra, porus berarti lubang
kecil, sedang ferra berarti mengandung atau mengemban” (Kastawi dkk, 2005, Hal.37).
Pada mulanya para ahli menyimpulkan bahwa Porifera merupakan tumbuhan.
Menurut Kastawi (2005) filum Porifera memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :
1. Tubuh Porifera memiliki banyak pori, yang merupakan awal dari sistem kanal
(saluran air) yang menghubungkan lingkungan eksternal dengan lingkungan internal.
2. Tubuh Porifera tidak dilengkapi dengan apa yang disebut apendiks (appendages) dan
bagian tubuh yang dapat digerakkan.
3. Tubuh Porifera belum memiliki sistem saluran pencernaan makanan, adapun
pencernaannya berlangsung secara intraselular
4.
Tubuh Porifera ilengkapi dengan kerangka dalam yang tersusun atas bentuk kristal
dari spikula-spikula atau bahan fiber yang terbuat dari bahan organik.
a. Struktur Anatomis Tubuh Porifera
Jika dilihat dari ukuran tubuh hewan spons, memililiki berbagai macam
ukuran. Kebanyakan dari jenis hewan ini berasimetris atau tidak teratur, namun
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 4/19
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 5/19
porifera. Warna tubuh ada yang berwara abu-abu gelap, kuning menyala, merah
atau seperti bunga lavender. Ukuran tubuhnya relatif kecil, dapat ditemukan di
sebagian besar laut di dunia, terutama perairan pantai yang dangkal. Contoh:
Leucosolenia, Sycon.
2) Kelas Hexactinellida atau Hyalospongiae
Hewan spons kaca dengan serabut-serabut silika yang tampak seperti
penyekat ini spikulanya bertipe triakson dengan 6 ujung/cuatan atau
kelipatannya. Bentuk tubuhnya menyerupai vas bunga, cangkir atau kendi dengan
tinggi sekitar 10-30 cm. Tipe salurannya merupakan tipe sikonoid. Warna
tubuhnya pucat. Spongosolnya sangat berkembang dan oskulumnya tertutup oleh
plat seperti ayakan. Dapat ditemukan pada zona abisal (bagian laut yang paling
dalam). Contoh: Euplectella aspergellum, Hyalomena longissimum.
3) Kelas Demospongiae
Anggota dari hewan ini memiliki tipe saluran leuconoid dan berbentuk
irregular. Beberapa jenis ada yang berbentuk lembaran menempel pada substrat,
ada yang bercabang-cabang, ada yang berbentuk lembaran, ada yang berbentuk
globe atau seperti cangkir atau berbentuk tubuler. Tipe spikula dari hewan kelas
ini sangat bervariasi, mulai dari spikula silika, serabut spongin, atau kombinasi
keduanya, kecuali dari genus Oscarella yang unik karena tidak memiliki spikula
silika maupun serabut spongin. Spikula silika dengan bentuk monakson atau
tetrakson (tidak pernah triakson). Jika spikula dan serabut spongin ada maka
biasanya spikula saling berhubungan atau terbenam dalam serabut spongin.
Warna tubuhnya cerah diakibatkan adanya granula-granula pigmen warna di
amoebosit. Penyebarannya ditemukan mulai dari laut dangkal sampai laut dalam.
a) Famili Spongillidae
Sebagian besar hidup di air tawar, pola pertumbuhannya berbentuk
encrusting. Kadang-kadang berwrna hijau. Contoh: Spongilla lacustris.
b) Famili Spongiidae
Spesies-spesies ini terdapat di perairan tawar. Beberapa jenis diambil
sebagai spons untuk mandi. Terdiri dari serabut spongin. Contoh: Spongia
dan Hipospongia.
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 6/19
G. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2 Tabel Hasil Pengamatan Awetan Basah Porifera JICA
No Nama Species Bentuk TubuhLubang
PoriOsculum Spongosol Kerangka
1 Halichondria sp Tabung bercabang √ √ √ Spongin
2 Halichlona sp Tabung panjang √ √ √ Spongin dengan
spikula silikat
3 Hippospongia sp Kipas berongga √ √ √ Spongin
4 Scypha sp Tabung berongga √ √ √ Spikula
5 Spongilla sp Serabut halus √ √ √ Spongin
6 Halichona spTabung panjang berongga di
atas√ √ √
Spongin dengan
spikula silika
Tabel 3 Tabel Hasil Pengamatan Spesimen Porifera JICA yang sudah Kering
NoNama
Species
Kerangka TubuhClassis / Sub classis
Spongin Zat Kapur Silikat Bentuk Spikula
1 A √ - - Serabut spongin Demospongiae
2 B √ - √ Monoakson lurus Demospongiae
3 C - √ - Monoakson bergerigi Calcarea
4 D - - √ Amphidis Hyalospongiea
5 E - √ - Monoakson lurus Calcarea
6 F √ - -Monoakson bergerigi
dengan sponginDemospongiae
7 G √ - - Serabut spongin Demospongiae
8 H √ - - Serabut spongin Demospongiae
Tabel 4 Tabel Porifera yang Diamati
No Taksonomi Gambar pengamatan Gambar referensi
1
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Demospongiae
Order : Halichondrida
Family : Halichondridae
Genus : Halichondria
Species : Halichondria sp Gambar 1. Halihcondria sp
(Dokumentasi Kelompok 4, 2016)Gambar 15. Halichondria sp
(Picton & Morrow, 2015)
2
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : DemospongiaeOrder : Haplosclerida
Family : Chalinidae
Genus : Haliclona
Species : Haliclona sp Gambar 2. Haliclona sp
(Dokumentasi Kelompok 4, 2016)
Gambar 16. Haliclona sp
(Libutron, 2006)
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 7/19
No Taksonomi Gambar pengamatan Gambar referensi
3
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Demospongiae
Order : Dictyceratida
Family : SpongiidaeGenus : Hippospongia
Species : Hippospongia sp Gambar 3. Hippospongia sp
(Dokumentasi kelompok 4, 2016)Gambar 17. Hippospongia sp
(Madeleine, t.t.)
4
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Demospongiae
Order : Syconosa
Family : Sycettidae
Genus : Scypha
Species : Scypha sp Gambar 4. Scypha sp
(Dokumentasi Kelompok 4, 2016)
Gambar 18. Scypha
(Rosalie, 2009)
5
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Calcarea
Order : Haplosclerida
Family : Spongillidae
Genus : Spongilla
Species : Spongilla spGambar 5. Spongilla sp
(Dokumentasi Kelompok 4, 2016)
Gambar 19. Spongilla sp
(Copeland, tanpa tahun)
6
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : DemospongiaeOrder : Haplosclerida
Family : Chalinidae
Genus : Halichona
Species : Halichona spGambar 6. Halichona sp
(Dokumentasi Kelompok 4, 2016)
Gambar 20. Halichona sp
(Kochzius, tanpa tahun)
Tabel 5 Tabel Porifera yang Diamati berdasarkan Bentuk Spikula
N
o
Nama
SpesiesGambar Spesies
Bentuk spikula
Ditetesi Aquades Ditetesi HCl
1 A
Gambar 7. Spesies A
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
Gambar 21. Kerangka A
Perbesaran 10 x 10
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
-
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 8/19
N
o
Nama
SpesiesGambar Spesies
Bentuk spikula
Ditetesi Aquades Ditetesi HCl
2 B
Gambar 8. Spesies B
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
Gambar 22. Kerangka B1
Perbesaran 10x10
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
Gambar 29. Kerangka B2
Perbesaran 10x10
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
3 C
Gambar 9. Spesies C
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
Gambar 23. Kerangka C1
Perbesaran 40x10
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
Gambar 30. Kerangka C2
Perbesaran 40x10
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
4 D
Gambar 10. Spesies D
(Dokumentasi Kelompok 4,2016)
Gambar 24. Kerangka D1
Perbesaran 40x10
(Dokumentasi Kelompok 4,2016)
Gambar 31. Kerangka D2
Perbesaran 40x10
(Dokumentasi Kelompok 4,2016)
5 E
Gambar 11. Spesies E
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
Gambar 25. Kerangka E1
Perbesaran 10x10
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
Gambar 32. Kerangka E2
Perbesaran 10x10
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 9/19
N
o
Nama
SpesiesGambar Spesies
Bentuk Spikula
Ditetesi Aquades Ditetes HCl
6 F
Gambar 12. Spesies F
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
Gambar 26. Kerangka F1
Perbesaran 10x10
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
Gambar 33. Kerangka F2
Perbesaran 10x10
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
7 G
Gambar 13. Spesies G
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016
Gambar 27. Kerangka G
Perbesaran 10x10
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
-
8 H
Gambar 14. Spesies H
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016
Gambar 28. Kerangka HPerbesaran 10x10
(Dokumentasi Kelompok 4,
2016)
-
H. PEMBAHASAN
1. Halichondria sp
Halichondria sp adalah spesies spons yang tergolong dalam kelas Demospongiae.
Spesies ini juga merupakan bagian dari genus Halichondria dan familia
Halichondriidae. Nama ilmiah spesies ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1766
oleh Pallas. Halichondria sp dapat menyerap oksigen dari air melalui proses difusi
Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori dan
permukaan biasanya halus, bentuk tubuhnya tabung bercabang dengan khas cerobong
asap tererhubung dengan mulut berbentuk seperti gunung berapi. Ia memancarkan
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 10/19
karakteristik yaitu bau yang tidak menyenangkan, dikatakan mirip dengan karbida.
Kerangka tubuh Halichondria sp yaitu berupa spongin. Pada bagian dalam tubuh
Halichondria sp terdapat suatu rongga yang disebut spongocoel dan terdapat lubang
tempat keluarnya air disebut osculum.
Morfologi dari Halichondria sp sangat bervariasi. Yang paling umum ditemukan
di pantai lepas, dapat terbentuk di kerak, Halichondria sp hidup menempel pada batu
atau hewan lainnya. Di pantai yang dangkal, mungkin akan berwarna hijau karena
adanya ganggang symbionts dalam jaringan. Di air dalam atau di musim dingin
berwarna kuning susu. Lingkungan yang lebih menengah menunjukkan cerobong
asap berbentuk khas seperti gunung berapi dengan tinggi 4 atau 5 cm. Oscules relatif
besar, mencolok, yaitu 2-4 mm, tebal tubuh spons mungkin antara 25 cm sampai 60
cm.
2. Haliclona sp
Haliclona sp, pada spons tubular ini biasa terlihat di pantai utara yang tidak
terjamah, yang tumbuh di reruntuhan karang. Seluruh pori memiliki lebar 10-15cm
dengan tubuh tabung berongga sempit (sekitar 4-6cm tingginya dan 1-2cm lebarnya).
Dalam beberapa spesies jenis ini, tabung mungkin memiliki paku pendek di sisinya.
Spesies ini memiliki berbagai macam warna mulai dari krem, kuning lemon, pucat ke
biru terang, hijau pucat dan ungu.
Kadang-kadang kita bingung membedakan antara Haliclona sp dengan spons
Spiky tubular (Gelliodes sp.) yang paku di sekitar tabung berongganya lebih rapi
teratur, berbentuk bentuk bintang seperti di sekitar lubang besar pada saat tabung.
3. Hippospongia sp
Hippospongia termasuk ke dalam keluarga Spongiidae yang memiliki jaringan
serat yang telah berkembang, ditandai dengan adanya serat kabel primer, sementara
jaringan sekundernya membentuk kerangka tubuh yang lentur dan elastis.
Hippospongia memiliki ciri khas, yaitu terdapat lorong di seluruh tubuhnya, namun
yang paling menonjol adalah lorong yang terdapat dibagian peermukaan tubuhnya
yang berhubungan denngan permukaan conulose halus, warnanya gelap, dan tidak
terlindungi.
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 11/19
Hippospongia kerap kali menimbulkan kebingungan dalam
menglasifikasikannya karena memiliki kemiripan yang sangat dekat dengan Hyatella.
Akhir-akhir ini memiliki tekstur yang kasar dan memiliki banyak serat primer,
sebelumnya memiliki tubuh yang elastis dan dapat dipadatkan dan hampir tidak
memiliki rangka.
4. Schypa sp
Sycon ciliatum adalah spons calcarea, yang merupakan spons dengan
kerangka kalsium. Hal ini kecil dibandingkan dengan spons lebih terkenal lainnya.
Tumbuh sebagai bentuk tabung tunggal. Banyak kali itu akan cluster dengan orang
lain sehingga terlihat seperti beberapa cabang. Ini adalah dengan semacam coklat atau
abu-abu warna. Pada ujung tabung adalah oscula khas dikelilingi oleh mahkota
seperti spikula. Mereka bisa tumbuh sampai 9 cm, tapi khas adalah 1-3 cm.
Permukaan mereka tampak berbulu. Mereka mudah dikenali karena penampilannya
yang unik mereka. Mereka ditemukan di zona Sublittoral dangkal ditemukan di
landas kontinen.
Oosit yang tidak dibuahi yang membedakan dari choanocytes berlokasi dekat
apopyle ruang flagellated, dan awalnya mereka tetap di lokasi itu, di kompleks
trophic dengan tetangga choanocytes. Ketika fase pertumbuhan pertama selesai, oosit
bermigrasi ke pinggiran spons. Ada itu mengalami fase pertumbuhan kedua, di mana
itu phagocytizes choanocytes dan sel-sel mesenchyme. Pemupukan telur matang
dibantu oleh choanocyte dikonversi, pembawa sel sperma. Sel ini menembus oosit
dan transfer ke itu sperma yang terkandung dalam vakuola carriercell. Tidak ada
acara meiotic namun telah diamati.
Belahan dada asynchronous, dengan Divisi holoblastic, kira-kira sama.
Setelah langkah pembelahan pertama blastomer sering mengandung beberapa inti.
Blastoderm tunggal-lapis dari stomoblastula terdiri dari banyak micromeres dengan
flagel proyek itu ke blastocoel, beberapa macromeres dan empat sel-sel cruciform.
Ada tidak ada perkembangan dari epitel folikel.
Stomoblastula berkembang menjadi amphiblastula oleh inversi; dengan
bantuan dari epitel choanocyte ibu, bidang berongga ternyata dalam ke luar, secara
serentak bergerak keluar dari mesoderm dan ke lumen flagellated ruang bersebelahan.
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 12/19
Dalam proses ini, blastocoel stomoblastula hilang. Sel-sel flagellated yang
membentuk dinding amphiblastula sekarang memiliki flagel mereka memperluas ke
luar; amphiblastula juga terdiri dari empat sel-sel cruciform, sel-sel macrogranular
dan agranular. Rongga larva amphiblastula adalah suatu struktur yang baru dibentuk .
5. Spongilla sp
Spongilla sp hidup berkelompok tak beraturan dan menempel pada batu,
tumbuhan lain, atau kayu. Termasuk ke dalam metazoa tanpa simetri dan tidak
memiliki organ apapun. Spongilla sp memiiki sel saraf atau sensorik yang tidak
berfungsi. Sebuah spons dapat terlihat seperti sebuah vas yang menyangga atau
menyokong, membiarkan air memasuki banyak pori-pori. Air juga melewati rongga
pusat dan keluar dengan membuka pori-pori lain. Pori-pori memiliki fungsi dalam
proses menyusui, air dihirup dan disaring oleh banyak pori-pori yang menutupi tubuh
spons, ini juga memberikan penjelasan bahwa Spongilla sp termasuk filum Porifera.
Dinding tubuh Spongilla sp tersusun dari tiga lapisan, lapisan luar yang panjang,
lapisan internal yang terdiri dari sel-sel pencernaan (choanocytes), dan antara kedua
lapisan luar dan internal. Lapisan yang terakhir ini lebih atau kurang cairan dan diisi
dengan amiboid seperti sel konstitutif. Spongilla sp air tawar memiliki warna yang
bervariasi sesuai dengan zoochlorela (ganggang mikroskopis) mereka yang terkait
(simbiosis).
Spongilla sp memiliki dua cara untuk bereproduksi, yaitu secara aseksual yang
diwakili oleh divisi dan regenerasi sel dan lainnya dan seksual yang terjadi melalui
pembentukan gemmules, terutama ketika spons sedang sekarat. Sebuah gemmule
adalah perakitan jenis sel amiboid yang dipenuhi dengan kantong-kantong proteic dan
lipidic sekitar membran dengan satu lubang yang terbentuk. Membran ini dikelilingi
oleh spikula. Gemmule yang pecah ketika dalam kondisi yang menguntungkan (suhu
di atas 16 °C), maka sel akan meninggalkan gemmule melalui lubang dan membentuk
massa inert. Setelah mereka dilepaskan, sel-sel mulai berubah, mengembangkan inti
dan mereka dibedakan untuk mencapai beberapa kategori sel. Akhirnya, spons kecil
terbentuk. Pada reproduksi seksual, spons hermafrodite dengan sel reproduksi
daripada organ reproduksi. Sel-sel ini melalui beberapa mitosis (divisi tidak
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 13/19
langsung) dan menjadi oosit. Proses terakhir untuk sel yaitu sel diisi dengan protein
dan lipid sebelum mereka siap untuk proses reproduksi.
6. Halichona sp
Spesies ini biasanya banyak ditemukan berlabuh di batu-batu karang dasar
laut. Tingginya mencapai 15 cm dan lebarnya 2 cm, sskulum dari hewan ini
berbentuk oval atau bundar dan memiliki diameter 1,3-5 mm, dengan bentuk seperti
gunung berleku-lekuk dan tinggi dengan oskulumnya berbentuk bibir. Tubuhnya
simetris radial yang terdiri dari bagian ektoderm dan endoderm, pada bagian
endoderm ada ceti yang disebut choanocytes dilengkapi dengan flagel. Antara kedua
lapisan terdapat mesoglea. Kebanyakan warna yang dimiliki spesies ini adalah biru
tetapi dapat juga krem.
Halichona sp tidak bisa bergerak, juga sebagai saringan hewan laut yang
kecil. Hewan ini biasa ditemukan diantara rumput laut yang berjenis Thallasia, dan di
permukaan air pantai yang masih terkena sinar matahari antara terumbu-terumbu
karang. Hewan ini bereproduksi secara sexual, walaupun Halichona sp dapat
memproduksi sel telur dan sperma secara bersamaan dalam satu individu.
I. HASIL DISKUSI
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap spesies yang anda
temukan? Tuliskan persamaan-persamaan tersebut!
Jawab :
Dari spesies-spesies dalam filum Porifera yang kami amati, persamaan yang dimiliki
oleh setiap spesies yaitu lapisan tubuhnya diploblastik, bentuknya asimetri, memiliki
spongosol, tubuhnya berpori, memilliki oskulum dan merupakan hewan multiseluler.
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies tersebut
sehingga dimasukkan pada kelas yang berbeda? Tuliskan perbedaan-perbedannya!
Jawab :
Perbedaan dari setiap spesies dalam filum Porifera yang telah kami amati terdapat
pada kerangka tubuhnya. Mulai dari bahan penyusun kerangka tubuh (spikula)tersebut, dan bentuk spikulanya. Spikula itulah yang menyebabkan mereka
dikelompokkan dalam kelas yang berbeda. Selain itu, bentuk tubuhnya pun
beragam.
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 14/19
3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap kelas pada kolom berikut :
Kelas Ciri Kelas
DemospongiaeBahan dasar spikulanya terbuat dari silikat atau spongin, ataucampuran dari silikat dan spongin. Spikulanya tidak berbentuk
Hexakson
Hexactinellida(Hyalospongia)
Spikulanya terbentuk dari silikat atau zat kersik dan berbentukHexakson
Calcarea
(Calcispongiae)
Spikulanya terbentuk dari zat kapur, memiliki bentuk
monoakson, triakson, atau tetrakson
4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari spesies-spesies porifera yang anda temukan!
Jawab :
Sebagai alat penggosok terutama dari spesies Spongilla sp. Dapat juga digunakan
sebagai alat mandi. Zat kimia yang dikeluarkannya juga memiliki potensi obat
penyakit kanker. Porifera juga dapat dijadikan obat kotrasepsi, sebagai sarana untuk
berkembang biak bagi beberapa hewan laut, sebagai makanan bagi hewan laut lai
ahan campuran industri terutama kosmetik, juga dapat digunakan sebagai alat penghias akuarium.
5. Lengkapilah tabel berikut ini!
Filum Porifera
Pencernaanmakanan
Percernaan intrasel
Ekskresi
Porifera belum memiliki alat khusus untuk mengeluarkan sisa
metabolisme daritubuhnya. Dari penelitian, diketahui bahwa
hasil eksresi dikeluarkan oleh amoebosit kemudian keluar
bersama aliran air lewat oskulum
Pernapan Respirasi dengan menggunakan permukaan tubuh (difusi)
Sistem syaraf Belim memiliki sistem saraf
Reproduksi
Terdapat dua tipe reproduksi yaitu vegetatif dan generatif.
Reproduksi vegetatif yaitu dengan membentuk tunas dan
gemmule, sementara generatif melalui persatuan gamet jantandan betina yang dibentuk oleh archeocyte
J. KESIMPULAN
1. Hewan porifera ini dapat ditemukan di perairan air tawar dan air laut. Namun
kebanyakan spesies tinggal di air laut. Hanya sekitar 2% nya terdapat di air tawar.
2.
Hewan porifera ini memiliki pori di seluruh tubuhnya, terdapat juga oskulum sebagai
tempat pertukaran air dan makanan. Selain itu, porifera juga memiliki spongocoel.
3. Berdasarkan ciri-ciri tubuhnya,hewan porifera dibedakan ke dalam tiga kelas, yakni
kelas Calcarea (Calcispongiae), Hexactinellida (Hyalospongia), dan Demospongiae.
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 15/19
4. Kelas Calcaarea memiliki ciri khas, yaitu spikulanya terbentuk dari zat kapur, dan
bentuknya ada yang monoakson, triakson, atau tetrakson. Kelas Hexactinellida
memiliki ciri khas dari spikulanya yang terbentuk dari silikat tipe heksakson atau dari
zat kersik. Sementara kelas Demospongiae, spikulanya terbentuk dari silikat atau
spongin atau campuran dari keduanya, danspikulanya juga tidak memiliki bentuk
heksakson.
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 16/19
K. DAFTAR PUSTAKA
Depaus. (2005). Spongilla sp. [Online]. Diakses dari
http://users.skynet.be/pomacrust/spongilla_spuk.htm. [05 Maret 2016]
Duval. (1980). New zealand: journal of zoology. (edisi ketujuh). Mellington:
Departement of Scientific and Industrial Research
Franzen. (t.t.). Oogenesis and larval development of Scypha ciliata (Porifera,
Calcarea). [Online]. Diakses dari
http://link.springer.com/article/10.1007%2FBF00312218. [05 Maret 2016]
Hiscock. (2011). Halichondria panicea. [Online]. Diakses dari
http://eol.org/pages/1163432/details. [04 Maret 2016]
Kastawi, dkk. (2005). Zoologi avertebrata. Malang:UNM
Manuel. (2006). Phylogeny and evolution of calcareous sponges. [Online]. Diakses dari
http://www.nrcresearchpress.com/doi/abs/10.1139/z06-005#.VtrY2H197Dc.
[04 Maret 2016]
Soest. (t.t.). Halichondria panicea. [Online]. Diakses dari http://species-
identification.org/species.php?species_group=sponges&id=244. [04 Maret 2016]
Tanpa nama. (2015). Halichona sp (sponge blue) (m). [Online]. Diakses dari
http://dnatecosistemas.es/halichona-esponja-de-mar-tienda-de-peces-marinos-online-
peces-por-internet-mundo-marino-acuario-skimmer-filtro-comida-alimento-vivo-
seco-congelado-luces-termocalentador.html. [05 Maret 2016]
L. DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Halichondria sp
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 2. Haliclona sp
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 3. Hippospongia sp
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 4. Scypha sp
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 17/19
Gambar 5. Spongilla sp
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 6. Halichona sp Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 7. Spesies A
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 8. Spesies B
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 9. Spesies C
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 10. Spesies D
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 11. Spesies E
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 12. Spesies F
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 13. Spesies G
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 14. Spesies H
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 15. Halichondria sp
http://www.1townhouses.co.uk/pelagicpixels/2009/EastJuly09/Bonus%20Tue
sday%20Rosalie/slides/P7072550.htm [05 Maret 2016]
Gambar 16. Haliclona sp
https://www.tumblr.com/search/haliclona [05 Maret 2016]
Gambar 17. Hippospongia sp
https://www.studyblue.com/notes/note/n/lab-exam-2/deck/12546568 [05
Maret 2016]
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 18/19
Gambar 18. Scypha sp
http://www.1townhouses.co.uk/pelagicpixels/2009/EastJuly09/Bonus%20Tue
sday%20Rosalie/slides/P7072550.htm [05 Maret 2016]
Gambar 19. Spongilla sp
http://nooga.com/166275/emerging-knowledge-of-freshwater-sponge-
expands-southeastern-biodiversity/ [05 Maret 2016]
Gambar 20. Halichona sp
http://www-user.uni-bremen.de/kochzius/coralgardens04.html [05 Maret
2016]
Gambar 21. Kerangka A
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 22. Kerangka B1
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 23. Kerangka C1
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 24. Kerangka D1
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 25. Kerangka E1
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 26. Kerangka F1
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 27. Kerangka G
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 28. Kerangka H
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 29. Kerangka B2
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
8/18/2019 Porifera Report
http://slidepdf.com/reader/full/porifera-report 19/19
Gambar 30. Kerangka C2
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 31. Kerangka D2
Dokumentasi kelompok 4. (2016).Gambar 32. Kerangka E2
Dokumentasi kelompok 4. (2016).
Gambar 33. Kerangka F2
Dokumentasi kelompok 4. (2016).