PLENO SSS 4
-
Upload
juang-idaman-zebua -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of PLENO SSS 4
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
1/53
TUTORIAL B1Pemicu 4
Blok SSS(Special Senses System)
Fasilitator :
Dr. Siti Nursiah, Sp.THT
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
2/53
PEMICU
Seorang pasien laki-laki, 18 tahun datang ke praktekdokter umum dengan keluhan hidung tersumbat sejak
1 tahun yang lalu, hilang timbul. Hidung berair
dijumpai, cairan kental berwarna putih kekuningan,
pasien juga mengeluh sakit kepala dan sering batuk
yang tidak sembuh walaupun sudah minum obat
batuk.
Apa yang terjadi pada pasien tersebut diatas?
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
3/53
More InfoStatus lokalisata
Pada pemeriksaan:
Telinga kanan dan telinga kiri: daun telinga dan liang telinga: normal.
Membran timpani: utuh, retraksi (+)
Pemeriksaan rinoskopi anterior: konka inferior dan media edema
dijumpai sekret mukopurulen pada meatus media, septum di tengah.
Pemeriksaan rinoskopi posterior: dijumpai post nasal drips
Pemeriksaan kultur dan sensitifitas sekret hidung: Pseudomonas
aeroginosa
Pemeriksaan radiologi hidung dan sinus paranasal:
Tampak perselubungan pada sinus maksilaris kanan dan kiri.
Apa kesimpulan Anda terhadap pasien tersebut sekarang?
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
4/53
Learning Issue1. Anatomi Hidung dan Sinus Paranasal
2. Histologi Hidung dan Sinus Paranasal
3. Fisiologi Hidung dan Sinus Paranasal
4. Rhinosinusitis Kronik
a. Defenisi,etiologi , Faktor resiko dan klasifikasi
b. Patogenesis dan Patofisiologic. Diagnosis dan Pemeriksaan
d. Diagnosis Banding
e. Penatalaksanaan
f. Komplikasi dan Prognosis
g. Pencegahan dan Indikasi Rujuk
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
5/53
Learning Issue I
ANATOMI HIDUNG DANSINUS PARANASAL
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
6/53
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
7/53
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
8/53
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
9/53
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
10/53
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
11/53
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
12/53
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
13/53
Learning Issue II
HISTOLOGI HIDUNG DANSINUS PARANASAL
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
14/53
NASAL CAVITY
Consists of : - vestibule (external)- nasal fossae (internal)
VESTIBULE
Is the most anterior and dilated portion ofnasal cavity
Numerous sebaceous & sweat glands,
vibrisae Within the vestibule keratinized (-)
respiratory epithelium before entering thenasal fossae
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
15/53
NASAL FOSSAE
Conchae :- superior : specialized olfactory epithelium- middle respiratory- inferior epithelium
The olfactory epithelium olfactorychemoreceptor located
Ciliated Pseudostratified Columnar Epithelium
3 types of cells :1. supporting cells2. basal cells3. olfactory cells
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
16/53
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
17/53
PARANASAL SINUSES
Closed cavities in the : frontal, maxillary,
ethmoid, sphenoid bones
Lined with a thinner respiratory epithelium,
few goblet cells
Communicate with nasal cavity through
small openings
Mucous product drain in to the nasal
passages by ciliated epithelial cells
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
18/53
FISIOLOGI HIDUNG DANSINUS PARANASAL
LEARNING ISSUE III
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
19/53
PROSES PENCIUMAN
Odoriferus melekat pada silia sel reseptor
Molekul odoriferus tersebut larut pada epithel olfaktorius
Mengaktifkan G-protein
Mentrigger cascade cAMP
Na+ channel terbuka
Depolarisasi reseptor potensial
Potensial aksi di serabut afferent
Glomerulus
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
20/53
Sel mitral
Tractus olfactorius
thalamus
Olfactory cortex
Persepsi sadar
Limbic system
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
21/53
FUNGSI SINUS PARANASAL
Sebagai pengatur kondisi udara (air
conditioning)
Sebagai penahan suhu (thermal insulators)
Membantu resonansi suara
Membantu keseimbangan kepala
Sebagai peredam dan perubahan tekananudara
Membantu produksi mukus
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
22/53
RHINOSINUSITIS KRONIK
LEARNING ISSUE IV
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
23/53
DEFENISI
Inflamasi mukosa sinusparanasal, umumnya seringdipicu oleh rhinitis atau
disertai oleh rhinitis.
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
24/53
ETIOLOGI
Penyebab umum sinusitis kronis antara lain:
Polip atau tumor. Pertumbuhan jaringan ini dapatmenyumbat jalan napas atau sinus.
Reaksi alergi. Pemicu alergi antara lain infeksi
jamur pada sinus.
Penyimpangan pada sekat di saluran pernapasan.
Sekat bengkok - dinding di antara hidung - dapat
membatasi atau menyumbat jalan napas.
Trauma pada wajah. Retak atau kerusakan tulang
wajah dapat menyebabkan gangguan saluran
pernapasan.
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
25/53
Kondisi medis lain. Komplikasi dari cystic fibrosis,
gastroesophageal reflux disease (GERD) atau kekacauan
sistem imun dapat menyebabkan penyumbatan sinus atau
meningkatkan risiko infeksi.
Infeksi pada saluran pernapasan. Infeksi pada saluran
pernapasan - biasanya adalah pilek - dapat menyebabkan
peradangan dan menebalnya membran sinus, menyumbat
kerja selaput lendir dan membuat kondisi tepat bagipertumbuhan bakteri. Infeksi ini dapat berupa infeksi virus,
bakteri atau jamur.
Alergi seperti demam. Peradangan yang terjadi pada alergi
dapat menyumbat sinus. Sel sistem imun. Pada kondisi kesehatan tertentu, sel imun
yang disebut eosinophils dapat menyebabkan peradangan
pada sinus.
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
26/53
FAKTOR RESIKO
Tidak normalnya saluran pernapasan, seperti
penyimpangan sekat pada saluran pernapasan, ataupolip Sensitif terhadap aspirin dapat menyebabkan gejalapada pernapasan Kondisi medis seperti cystic fibrosis atau
gastroesophageal reflux (GERD) Kekacauan sistem imun seperti HIV/AIDS atau cysticfibrosis Demam atau kondisi alergi lain yang berefek padasinus
Asma - pada satu dari 5 orang dengan sinusitiskronis memiliki asma Terkena polusi secara rutin seperti asap rokok
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
27/53
KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebaran penyakit:
Multisinusitis mengenai beberapa sinus Parasinusitis mengenai semua sinus
Berdasarkan awitan penyakit:
Sinusitis akut : 12 minggu (faktor predisposisi lebihberperan dan umumnya bakteri gram negatif dan anaerob)
Berdasarkan penyebabnya:
Sinusitis Dentogen
Sinusitis Rhinogen
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
28/53
Patogenesis Rhinosinusitis
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
29/53
Infeksi
Pembentukan
Sekret
Alergi,
Defisiensi
Imun
Gangguan
Drainase
Obstruksi
Mekanik
Perubuhan
Mukosa
Polusi bahan
kimia
Kerusakan
Silia
SumbatanOstium
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
30/53
Bakteri Masuk Respon Imun
MengeluarkanEnzim & Toksin
Peradangan
AntifagositikImmunocompromized
Lisis jaringan o/
hyaluronidase, elastase,
protease
Lisis eritrosit o/ hemolisin
Lisis leukosit o/ leukosidin
Nekrosis jaringan o/
eksotoksin APembentukan dinding
fibrin o/ koagulase
Vasodilatasi
vaskular
Peningkatan
permeabilitas
Pengeluaran
Sekret
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
31/53
Sumbatanostium
HambatanVentilasi &
Drainase
PenurunanpO2 & pH
Perubahanmukosa &met. gas
Kerusakansilia & epitel
Bakteri yg lbhpatogenmasuk
Inflamasi lbh
dlm pd lampropia
Penebalanmukosa
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
32/53
Patofisiologi Rhinosinusitis
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
33/53
Inflamasi kronis
Peningkatanpermeabilitas
vaskular
Hiperplasia selgoblet
Sekret putihkekuningan
Silia hidungmendorong
kearahbelakang/ke
faring
Terlihat menetes
(post nasal drip)
Ditambah adanyaedema mukosa
Hidung
tersumbat
Banyak neutrofilterlibat dan mati
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
34/53
Post nasal drip
Menduduki
reseptor batuk di
faring dan laring
Adanya impuls
serabut aferen
melalui n.vagus
Dibawa ke pusat
batuk di medulla
Serabut eferen
melalui
n.laryngeal
recurrent
Penutupan glotis
mendadak padasaat ekspirasi
batuk
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
35/53
Inflamasi di mukosa hidung dankompleks ostio meatal
Obstruksi ostium sinus statis sekresi, penurunan tekanan O2,
peningkatan permeabilitas
Tekanan negatif kavum sinus
Merangsang mekanoreseptor di ostium
Impuls melalui serabut alfa delta sakit kepala
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
36/53
Diagnosa dan pemeriksaan
Anamnesa
- Hidung tersumbat
- Sekret purulen
- Nyeri sekitar wajah dan gigi
- Sakit kepala
- Batuk
- Adanya riwayat infeksi saluran nafas atas
- Iritasi, batuk yang lama, muntah pada anak
- Demam, mual, malaise, lemas, luka ditenggorokan (jarang)
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
37/53
Pemeriksaan Fisik
- Bengkak yang lunak di daerah sekitar
sinus yang terkena
- Merah pada mukosa
- Sekret purulen
- Udem sekitar mata
- Penglihatan dua
- Mata kecil sebelah- Sekresi faring meningkat
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
38/53
Transiluminasi : opak, dull, normal
Rhinoscopy
- Anterior : merupakan pemeriksaan rutin untuk
melihat patognomonis, yaitu sekret purulen dimeatus medius/superior
- Posterior: tampak adanya sekret purulen di
nasofaring (post nasal drip)
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
39/53
Caldwell-Luc Procedur
Untuk kenyamanan pasien, biasanya dilakukan dengananastesi umum. Beri lidokain 1% dengan epinephrine1:100.000, disuntikkan di letak insisi agar terjadivasokonstriksi. Membuat insisi 3cm di gigi taring. Danpremolar pertama dan masih menyisahkan 0,5-1 cmdari gingiva di atas gigi untuk penutupan.
Pembedahan dilakukan terhadap jaringan lunak dantulang. Selanjutnya, periosteum diangkat dari dinding
anterior rahang atas. Lubang bisa diperbesar denganforsep penggigit. Lalu irigasi cairan, insisi kemudianditutup.
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
40/53
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
41/53
DIAGNOSIS BANDING
Acute Rhinosinusitis
Fungal Sinusitis
Allergic Rhinitis
Benda Asing pada Hidung
Tumor Hidung dan Sinonasal
Cystic Fibrosis
Demam oleh karena penyebab lain
Gastroesophageal Reflux Disease
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
42/53
PENATALAKSANAAN
1 T i dik t
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
43/53
1. Terapi medikamentosa
a) Corticosteroid
Bisa topikal maupun sistemik
Efek langsung nya mngurangi pengaktifaneosinophil dan efek tak langsungnya mengurangisekresi sitokin kemotaktik oleh mukosa hidungdan sel epitel polip
Indikasi nya : Rinosinusitis akut
Rinosinusitis akut recurrent dg pengobatan ygpropilaktik
Rinosinusitis kronik dengan/tanpa polip hidung Pescaoperative rinosinusitis kronik dengan/tanpa
polip hidung
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
44/53
Betamethasone 0.75 mg
Cortisone acetate 25 mg
Dexamethasone 0.75 mg
Hydrocortisone 20 mg
Methylprednisolone 4 mg
Prednisolone 5 mg
Prednisone 5 mg
Triamcinolone 4 mg
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
45/53
b) Antibiotika Pada sinusitis kronik diberikan antibiotik yang
sesuai dengan uji sensitifitas Antibiotik dapat diberikan selama 10-14 hari
meskipun gejala klinik sudah hilang
Yang dipilih yaitu golongan penisilin seperti
amoksisilin, jika kuman telah resisten makadapat diberikan amoksisilin klavulanat atau jenissefalosporin generasi kedua
Dosis amoksisilin 3 x 500mg dalam 10 hari
Dosis amoksisilin klavulanat 3 x 500mg dalam 14hari
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
46/53
c) Antihistamin Tidak rutin diberikan karena sifat
antikolnergiknya dapat menyebabkan sekret
menjadi lebih kental
Bila ada alergi berat sebaiknya diberikan
antihistamin generasi kedua
d) Pencucian rongga hidung
Dapat digunakan NaCl atau dengan pemanasan
(diatermi)
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
47/53
2. Tindakan OperasiBedah sinus endoskopi fungsional merupakan
operasi terkini untuk sinusitis kronik yangmemerlukan operasi, tindakan ini dapatmemberikan hasil yang lebih memuaskan dantindakannya lebih ringan dan tidak radikal
Indikasinya : Sinusitis kronik yang tidak membaik setelah
terapi adekuat
Sinusitis kronik yang disertai kista atau kelainan
yang ireversible Polip ekstensif
Adanya komplikasi sinusitis serta sinusitis jamur
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
48/53
KOMPLIKASI dan PROGNOSIS
Komplikasi meningitis
Serangan asma
Tekanan pada orbital Penyakit paru
Aneurysm & blood clot
Prognosis
Tergantung pada causative agent
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
49/53
PENCEGAHAN
Ambilah langkah berikut untuk mengurangi
risiko mengalami sinusitis kronis:
Hindari infeksi saluran pernapasan atas.
Kurangi kontak dengan orang yang mengalamipilek. Cuci tangan anda secara rutin dengan
sabun dan air, khususnya sebelum makan.
Hati-hati merawat alergi anda.Bekerjasamalah dengan dokter anda untuk
menjaga gejala tetap terkendali.
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
50/53
Hindari asap rokok dan polusi udara. Asap
tembakau atau polusi udara lain dapat
mengiritasi dan menyebabkan radang padaparu-paru dan jalan napas.
Gunakan pelembab udara. Jika udara
dirumah anda kering, seperti jika udara panasdirumah, menggunakan pelembab udara
dapat membantu mencegah sinusitis. Pastikan
pelembab udara tetap bersih dan bebas jamursecara rutin.
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
51/53
INDIKASI RUJUK
Pasien yang develop frequent sinusitis
infection & chronic sinusitis
indikasi untuk operasi:
sinusitis kronik yang tidak sembuh dengan
pengobatan yang adekuat
Sinusitis kronik yang mempunyai kelainan
tambahan seperti polyp
Terdapat komplikasi sinusitis
KESIMPULAN
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
52/53
KESIMPULAN
Pasien tersebut menderita rhinosinusitis
kronik dan diberi terapi awal berupa
antibiotik sesuai uji sensitifitas kultur dan
dekongestan.
-
7/27/2019 PLENO SSS 4
53/53
By: kelompok B1