phone gap.pdf

download phone gap.pdf

of 24

Transcript of phone gap.pdf

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    1/24

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1  Teori Umum

    2.1.1  Pengertian Data

    O’Brien (2010, p34) Data adalah fakta mentah atau pengamatan,

    biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Coronel, et al 

    (2012, p22) Data adalah kumpulan fakta yang tersimpan dalam database.

    Karena data adalah bahan dasar dari informasi yang dihasilkan,

    menentukan data apa yang masuk ke dalam database dan bagaimana cara

    mengaturnya. Pearlson and Saunders (2009, p349) Ciri-ciri data, yaitu:

    1. 

     Easily captured (mudah didapat) 

    2.  Easily structured (mudah distruktur) 

    3.  Easily transferred (mudah ditransfer) 

    4. 

    Compact, quantifiable (ringkas, dapat diukur) 

    2.1.2  Pengertian Database 

    Connolly and Begg (2005, p20) Database adalah sebuah kumpulan

    data logis yang saling terhubung dan sebuah keterangan data, yang

    dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari suatu organisasi.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    2/24

    Gambar 2.1 Contoh Database 

    Whitten and Bentley (2007, p520-522) Didalam database terdapat

    data yang disimpan yang terdiri dari struktur  file  dan tabel. File  sendiri

    terdiri dari fields dan records, sedangkan tabel terdiri dari baris dan kolom.

    Fields adalah unit terkecil dari data yang disimpan dalam sebuah  file atau

    database. Sedangkan  Records adalah sebuah kumpulan  fields yang diatur

    dalam format yang telah ditentukan. Ada 4 macam tipe  fields yang terdapat

    dalam database, yaitu:

    1. 

    Primary Key 

    Primary Key adalah sebuah  field   yang mengidentifikasikan nilai yang

    unik dan hanya terdapat satu record  dalam sebuah database.

    2. 

    Secondary Key 

    Secondary Key adalah sebuah  field   yang mengidentifikasikan sebuah

    record  tunggal atau identifikasi alternatif dalam sebuah database.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    3/24

    3.  Foreign Key 

    Foreign Key adalah sebuah  field   yang menunjuk ke record   file  yang

    berbeda dalam sebuah database.

    4. 

     Descriptive field  

     Descriptive field adalah semua  field   lainnya yang tidak menjadi key 

    (non key) dalam sebuah database.

    2.1.3  Teori Interaksi Manusia dan Komputer

    2.1.3.1  Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer

    Karray, et al  (2008, p138) Interaksi manusia dan komputer

    adalah sebuah desain yang harus menghasilkan kesesuaian antara

    manusia, komputer, dan layanan yang dibutuhkan untuk mencapai

    suatu kinerja tertentu baik dalam kualiatas dan optimalitas layanan.

    2.1.3.2 

    Pengertian User Interface 

    Pressman (2010, p312) Desain user interface  adalah

    menciptakan sebuah media komunikasi yang efektif antara manusia

    dengan komputer.

    Gambar 2.2 Proses User Interface

    Sumber: Pressman (2010, p319) 

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    4/24

    Berikut ini adalah langkah-langkah dalam merancang user

    interface:

    1.  Interface analysis and modeling 

     Interface analysis berfokus pada user untuk berinteraksi dengan

    sistem. Kemudian dianalisis untuk mendefinisikan satu set objek

    dan aksi interface. Informasi yang dikumpulkan digunakan untuk

    membuat model analisis untuk interface.

    2.  Interface design 

     Interface design mendefinisikan satu set obyek dan aksi interface 

    yang memungkinkan user untuk melakukan semua tugas desain

    tata letak.

    3. 

     Interface construction 

     Interface construction biasanya dimulai dengan membuat sebuah

     prototype yang memungkinkan skenario penggunaan untuk

    dievaluasi dan digunakan untuk menyelesaikan konstruksi

    interface.

    4. 

     Interface validation 

    Setelah pembuatan prototype, interface validation berfokus pada

    evaluasi secara keseluruhan untuk menentukan kemampuan

    interface  untuk menjalankan setiap perintah berjalan dengan

    benar dan sejauh mana interface  mudah digunakan dan mudah

    dipelajari serta memenuhi kebutuhan user .

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    5/24

    Shneiderman and Plaisant (2005, p74) Dalam perancangan

    user interface, harus memenuhi delapan aturan emas. Adapun

    delapan aturan emas tersebut sebagai berikut:

    1. 

    Berusaha untuk konsisten

    Rangkaian aksi yang konsisten harus digunakan dalam keadaan

    seperti pada  prompts, menus, dan layar help serta perintah yang

    konsisten.

    2.  Menyediakan universal usability 

    Universal usability  mengacu pada desain informasi dan

    komunikasi produk dan layanan yang dapat digunakan oleh

    semua kalangan user .

    3. 

    Memberikan umpan balik yang informatif

    Untuk setiap aksi yang dilakukan, hendaknya selalu tersedia

    fasilitas umpan balik agar pengguna mengerti apa yang telah

    dilakukannya.

    4.  Merancang dialog yang memberikan penutupan

    Urutan aksi hendaknya dibagi ke dalam kelompok dengan awal,

    tengah, dan akhir. Ketika telah mencapai bagian akhir,

    hendaknya user   diberitahu melalui umpan balik. Tanpa adanya

    dialog untuk mencapai keadaan akhir maka pengguna akan

    menjadi bingung.

    5. 

    Menawarkan penanganan kesalahan sederhana

    Sebisa mungkin, desainlah sistem sehingga pengguna tidak dapat

    melakukan kesalahan yang serius. Jika kesalahan dibuat, sistem

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    6/24

    harus mampu mendeteksi kesalahan dan membantu memberikan

    solusi untuk penanganan kesalahan.

    6.  Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah

    Fitur ini mengurangi kecemasan, karena user   tahu bahwa

    kesalahan dapat dibatalkan sehingga akan mendorong eksplorasi

    fungsi-fungsi lainnya.

    7. 

    Mendukung pusat kendali internal

    Dengan pengaturan yang menyeluruh, user   dapat menggunakan

    sistem sesuai kebutuhan mereka dan menggunakan sistem lebih

    maksimal.

    8.  Mengurangi beban ingatan jangka pendek

    Keterbatasan manusia dalam mengolah informasi dalam jangka

    waktu yang pendek harus diperhatikan dalam membuat tampilan

    sehingga tidak menyulitkan user .

    2.1.4  Teori Development Software 

    2.1.4.1  Metode Perancangan SDLC

    Radack (2009) System Development Life Cycle  (SDLC)

    adalah suatu proses pengembangan sistem, dari awal dari sebuah

    proyek dibuat melalui proses bertingkat dari inisiasi, analisis,

    desain, implementasi dan secara berkelanjutan dilakukan

    maintenance.

    Pressman (2010, p39) Dalam metode perancangan SDLC

    terdapat sebuah proses, yaitu waterfall model. Waterfall model

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    7/24

    adalah proses pengembangan software  sekuensial, dimana

    kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air

    terjun) melalui tahapan konsepsi, inisiasi, analisis, konstruksi,

    pengujian dan maintenance.

    Gambar 2.3 Proses Waterfall Model

    Sumber: Pressman (2010, p39)

    Pressman (2010, p15) Adapun tahap-tahap dalam proses

    waterfall model adalah sebagai berikut:

    1. 

    Communication

    Permodelan ini diawali dengan komunikasi dan berkolaborasi

    dengan customer  dan stackholders untuk mencari kebutuhan dari

    keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke bentuk software.

    2. 

    Planning

    Proses ini menetapkan rencana untuk pengerjaan software  yang

    meliputi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, resiko yang

    mungkin terjadi, sumber-sumber yang dibutuhkan, hasil yang

    akan dibuat, serta jadwal pengerjaannya.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    8/24

    3.  Modeling

    Proses ini meliputi pembuatan model yang memungkinkan

    developer   dan customer   untuk lebih memahami kebutuhan

    software dan desain yang akan mencapai kebutuhan tersebut.

    4. 

    Construction

    Proses ini merupakan proses gabungan dari coding  dan testing.

    Untuk mengetahui apakah software  masih terdapat error   dalam

    menjalankan semua fungsinya dan apakah hasilnya sesuai

    dengan kebutuhan yang telah didefinisikan sebelumnya.

    5. 

     Deployment

    Dalam proses ini, software dikirimkan kepada customer untuk

    dilakukan evaluasi dan memberikan umpan balik berdasarkan

    hasil evaluasi tersebut.

    2.1.4.2 

    Unified Modeling Language

    Pressman (2010, p841) Unified Modeling Language (UML)

    adalah suatu bahasa standar untuk menulis cetak biru software.

    UML bisa digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi, dan

    dokumentasi artifak-artifak sistem software-intensive. Dengan kata

    lain, seperti arsitek bangunan membuat cetak biru untuk digunakan

    oleh perusahaan konstruksi, arsitek software  membuat diagram-

    diagram UML untuk membantu software developer   membangun

    software. Bila anda memahami kosa kata UML (elemen-elemen

    gambar diagram dan maknanya), anda dapat dengan mudah

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    9/24

    memahami dan mengspesifikasi sistem dan menjelaskan desain

    sistem tersebut ke orang lain.

    2.1.4.3 

    Use Case Diagram

    Jacobson (1992) Use case adalah spesifikasi dari urutan aksi

    sebuah sistem, sub sistem, atau class dapat dilakukan dengan

    berinteraksi dengan aktor luar.

    Beberapa komponen kunci analisis use case adalah sebagai

    berikut:

    1. 

     Actors. Entitas yang menggunakan atau yang digunakan sistem.

    Umumnya orang, namun bisa saja sistem eksternal

    2. 

    Connections. Penghubung antara aktor ke use case. 

    3.  Relationships. Hubungan antara aktor dengan use case 

    Gambar 2.4 Use Case Diagram 

    Sumber: Pressman (2010, p138)

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    10/24

    2.1.4.4   Data Flow Diagram

    Pressman (2010, p187)  Data Flow Diagram (DFD) adalah

    diagram yang menggambarkan aliran data yang sedang berjalan

    yang meliputi input-proses-output   dari suatu sistem. Model aliran

    data pertama disebut dengan DFD level 0 atau context diagram 

    yang merupakan gambaran sistem secara keseluruhan. 

    Gambar 2.5 Data Flow Diagram

    Sumber: Pressman (2010, p188)

    2.1.4.5  State Transition Diagram

    Pressman (2010, p196) State Transition Diagram  (STD)

    adalah representasi aktif untuk setiap class  dan event-event   atau

    pemicu yang menyebabkan perubahan diantara state  yang sedang

    aktif.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    11/24

    Gambar 2.6 State Transition Diagram 

    Sumber: Pressman (2010, p197)

    2.1.4.6   Entity Relationship Diagram 

    Connolly and Begg (2005, p445) Seringkali lebih mudah

    untuk memvisualisasikan sebuah sistem yang kompleks dibanding

    menerjemahkan deskripsi tekstual panjang mengenai spesifikasi

    kebutuhan user . Kita menggunakan  Entity Relationship Diagram 

    (ERD) untuk merepresentasikan entitas-entitas dan bagaimana

    mereka berelasi dengan satu sama lain dengan lebih mudah.

    Sepanjang fase desain database, kami merekomendasikan ERD

    harus digunakan kapan saja dibutuhkan untuk membantu

    membangun sebuah gambaran mengenai bagian dari perusahaan

    yang kita modelkan.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    12/24

    2.1.5  Pengertian Java

    Liang (2010, p8-9) Java adalah Bahasa pemograman berorientasi

    obyek yang menggunakan abstraksi, enkapsulasi, inheritance, dan

     polymorphism untuk memberikan fleksibilitas yang tinggi, modularitas, dan

    kemampuan untuk bisa dipakai berulang-ulang untuk mengembangkan

    software yang berbasis server side. Saat ini Java tidak hanya digunakan

    untuk web programming  saja, akan tetapi sudah bisa digunakan untuk

    mengembangkan aplikasi server, desktops, dan mobile devices.

    2.2  Teori Khusus

    2.2.1  Pengertian Android

    Meier (2010, p4) Android adalah platform pertama yang bersifat

    terbuka dan komprehensif untuk perangkat mobile. Sederhananya, Android

    adalah kombinasi dari tiga komponen, yaitu :

    1. 

    Sistem operasi yang bersifat open source untuk perangkat mobile.

    2.  Sebuah open source platform untuk menciptakan aplikasi mobile.

    3. 

    Perangkat, telepon seluler khususnya, yang menjalankan sistem operasi

    Android dan aplikasi dibuat untuk itu.

    Meier (2010, p4) lebih spesifiknya, Android terdiri dari bagian-

    bagian yang saling dibutuhkan dan saling bergantung, seperti :

    1.  Sebuah desain referensi hardware  yang menggambarkan kemampuan

    yang dibutuhkan untuk sebuah perangkat mobile  untuk mendukung

    software stack.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    13/24

    2.  Sebuah kernel  sistem operasi Linux yang menyediakan antarmuka

    tingkat rendah dengan hardware, manajemen memori, dan kontrol

    proses, semua dioptimalkan perangkat mobile.

    3. 

    Open source libraries  untuk pengembangan aplikasi, termasuk SQLite,

    WebKit, OpenGL, dan media manager .

    4.  Sebuah run time yang digunakan untuk mengeksekusi dan host  aplikasi

    Android, termasuk Dalvik virtual machine  dan core libraries  yang

    menyediakan fungsi spesifik dari Android.  Run time ini dirancang kecil

    dan efisien untuk digunakan perangkat mobile.

    5. 

    Sebuah  framework   aplikasi yang menghadapkan layanan sistem ke

    lapisan aplikasi, termasuk window manager   dan location manager ,

    penyedia konten, telephony, dan sensor.

    6.  Sebuah  framework   antarmuka yang digunakan sebagai host   dan

    menjalankan aplikasi.

    7. 

    Aplikasi yang sudah terpasang sebagai bagian dari stack .

    8.  Sebuah software development kit   yang digunakan untuk membuat

    aplikasi, termasuk tools, plug-ins, dan dokumentasi.

    Meier (2010, p13) Android software stack  terdiri dari unsur-unsur

    yang ditunjukkan pada gambar 2.7. Sederhananya, sebuah kernel Linux dan

    koleksi  libraries C/C++ mengarah pada  framework   aplikasi yang

    menyediakan layanan, pengelolaan, run  time, dan aplikasi. Kernel Linux

    menjadi layanan inti termasuk penyedia hardware  drivers, manajemen

    proses dan memori, keamanan, jaringan, dan manajemen tenaga.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    14/24

    Kesemuanya itu ditangani oleh kernel 2.6 Linux. Kernel tersebut juga

    menyediakan sebuah layer  abstaksi di antara hardware dan sisa dari stack. 

    Meier (2010, p13) Android run  time  membuat perangkat Android

    lebih dari sebuah perangkat mobile  dengan implementasi Linux. Terdapat

    core  libraries  dan Dalvik virtual  machine  di dalamnya.  Run  time  pada

    Android adalah mesin yang memberikan kekuatan pada aplikasi, bersama

    dengan libraries¸ membentuk dasar  framework   aplikasi. Core  libraries 

    menyediakan sebagian besar fungsi yang tersedia di dalamnya. Sedangkan

    Dalvik virtual  machine  adalah virtual  machine  yang telah dioptimalkan

    untuk memastikan bahwa sebuah perangkat dapat menjalankan beberapa

    hal secara efisien.

    Gambar 2.7 Stack Pada Android

    Sumber: Gargenta (2011,p8)

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    15/24

    Meier (2010, p14) application framework  menyediakan kelas-kelas

    yang digunakan untuk membuat aplikasi Android. Selain itu juga

    menyediakan abstraksi umum untuk akses hardware  dan mengatur user  

    interface dan application resources.

    Meier (2010, p14) application layer   berjalan dalam run  time 

    Android, menggunakan kelas-kelas dan layanan yang disediakan dari

    application  framework .

    Arsitektur pada Android mendorong konsep penggunaan kembali

    komponen, memungkinkan untuk mempublikasikan dan berbagi activities,

    layanan, dan data dengan aplikasi lainnya. Reto Meier (2010, p15) Berikut

    layanan - layanan aplikasi yang menjadi pilar arsitektur dari semua aplikasi

    1. 

     Activity  Manager , digunakan untuk mengontrol daur hidup dari

    aktivitas, termasuk manajemen aktivitas stack.

    2.  Views, digunakan untuk membangun user  interfaces untuk aktivitas.

    3. 

     Notification  Manager  menyediakan mekanisme yang konsisten dan

    tidak mengganggu untuk memberitahu user .

    4. 

    Content  Providers membiarkan aplikasi berbagi data.

    5.  Resource  Manager  mendukung non-code resources seperti strings dan

    grafis.

    2.2.2  Pengertian SQLite

    Murphy (2010, p225) SQLite adalah sebuah embedded   database 

    yang sangat terkenal karena menggabungkan antarmuka SQL dengan

    memori yang sangat kecil dan kecepatan yang baik. Gargenta (2011, p119)

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    16/24

    SQLite adalah sebuah open source  database  yang telah ada cukup lama,

    cukup stabil, dan sangat terkenal pada perangkat kecil, termasuk Android.

    Meier (2010, p7) Android menyediakan database  relasional yang

    ringan untuk setiap aplikasi menggunakan SQLite. Aplikasi dapat

    mengambil keuntungan dari itu untuk mengatur relational database engine 

    untuk menyimpan data secara aman dan efiesien. Murphy (2010, p225)

    Untuk Android, SQLite dijadikan satu di dalam Android runtime, sehingga

    setiap aplikasi Android dapat membuat basis data SQLite. Karena SQLite

    menggunakan antarmuka SQL, cukup mudah untuk digunakan orang orang

    dengan pengalaman lain yang berbasis databases.

    Terdapat beberapa alasan mengapa SQLite sangat cocok untuk

    pengembangan aplikasi Android, yaitu:

    1.  Database  dengan konfigurasi nol. Artinya tidak ada konfigurasi

    database  untuk para developer . Ini membuatnya relatif mudah

    digunakan.

    2.  Tidak memiliki server . Tidak ada proses database SQLite yang berjalan.

    Pada dasarnya satu set libraries menyediakan fungsionalitas database.

    3.  Single-file database. Ini membuat keamanan database secara langsung.

    4. 

    Open source. Hal ini membuat developer  mudah dalam pengembangan

    aplikasi.

    2.2.3  Pengertian PHP

    Gosselin, et al  (2010, p2) PHP  Hypertext Preprocessor atau yang

    biasa disebut dengan PHP adalah sebuah bahasa pemograman open source

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    17/24

    yang berbasis server side. PHP dirancang secara khusus untuk mengisi

    kesenjangan antara website  statis dan website  dinamis. PHP mampu

    berintegrasi dengan berbagai macam jenis database, salah satunya dan

    yang paling umum adalah MySQL.

    2.2.4  Pengertian MySQL

    Gilmore (2010, p477) MySQL adalah seabuah relasional database 

    server   yang menawarkan berbagai macam mekanisme dalam pengolahan

    data yang dikenal dengan storage engines. Sheldon and Moes (2005 ,p8)

    MySQL sama seperti sistem DBMS lainnya, seperti Oracel, DB2, dan SQL

    Server. Memungkinkan untuk mengakses, memanipulasi, melindungi, dan

    memelihara metadata yang diperlukan untuk mendefinisikan data yang

    disimpan.

    2.2.5 

    Pengertian HTML

    Shelly, et al  (2010, p8)  HyperText Markup Language  (HTML)

    adalah bahasa pemograman lain untuk membangun sebuah halaman web.

    Dengan menggunakan bahasa pemograman HTML yang memiliki tags atau 

    markup, dapat membangun struktur dan layout pada halaman web sehingga

    dapat ditampilkan di browser .

    2.2.6  Pengertian CSS

    Shelly, et al  (2010, p11) Cascading Style Sheets  (CSS)

    Memungkinkan untuk menentukan style  berbagai elemen halaman web.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    18/24

    Style  adalah aturan yang menentukan tampilan dari elemen halaman web.

    Style sheet   adalah suatu seri aturan yang menetukan style  untuk halaman

    web atau website  secara keseluruhan. Dengan style sheet   dapat mengubah

    tampilan dari halaman web dengan mengubah karakteristik-karakteristik

    seperti  font family, font size, margin, spesifikasi link ,  dan juga elemen-

    elemen visual seperti warna dan border . CSS tidak digunakan untuk

    menambahkan konten ke dalam website. CSS hanya membuat konten

    menjadi lebih menarik.

    2.2.7  Pengertian JavaScript

    Zakas (2012, p1) JavaScript pada awalnya diciptakan untuk

    menangani validasi dari sebuah formulir dalam website  yang sebelumnya

    ditugaskan pada bahasa pemograman server seperti Perl. Namun dengan

    berkembangnya zaman JavaScript menjadi pemain penting dalam

    perkembangan teknologi website.

    Zakas (2012, p11) JavaScript adalah bahasa scripting  yang dibuat

    untuk berinteraksi dengan halaman website dan dibuat dengan 3 bagian :

    1.  ECMAScript, yang didefinisikan dalam ECMA-262 dan menjadi bagian

    utama dalam menjalankan fungsionalitas.

    2. 

     Document Object Model  (DOM), yang menyediakan method   dan

    interface untuk bekerja dengan isi dari halaman website.

    3. 

     Browser Object Model  (BOM), yang menyediakan method   dan

    interfaces untuk berinteraksi dengan browser .

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    19/24

    2.2.8  Pengertian JSON

    Zakas (2012, p691) JavaScript Object Notation (JSON) pertama

    kali dikenalkan oleh Douglas Crockford adalah bagian dari JavaScript,

    dibuat dengan menggunakan pola dari JavaScript untuk merepresentasikan

    data terstruktur.

    Zakas (2012, p691) Crockford membuat JSON sebagai alternatif

    dari (eXtended Markup Language) XML untuk mengakses data terstruktur

    dari JavaScript dengan menggunakan method   eval()  dan tidak

    membutuhkan pembuatan dari DOM. Bagian terpenting dari JSON adalah

    format data bukan bahasa pemrogramannya.

    Zakas (2012, p1) JSON bukan bagian dari JavaScript walaupun

    mereka saling berbagi syntax, JSON juga tidak semata-mata digunakan

    oleh JavaScript. JSON merupakan data format, jadi JSON memiliki  parsers 

    dan serializers yang ada dalam banyak bahasa pemograman.

    2.2.9  Pengertian jQuery

    Flanagan (2011, p1) jQuery merupakan library dari JavaScript yang

    fokus dalam mengquery  objek JavaScript. Selector  yang digunakan dalam

     jQuery biasannya mengakses kelas CSS untuk menangkap DOM dan

    mengolahnya dengan method tertentu.

    Beberapa fitur yang menjadi inti dari jQuery adalah :

    1. 

    Syntax  ekspresif (CSS  selectors) untuk menunjuk element   pada

    dokumen.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    20/24

    2.  Query  yang efektif dan efisien dalam menemukan element   pada

    dokumen.

    3.  Kumpulan method   yang berguna untuk memanipulasi element   yang

    terpilih.

    4. 

    Succinct idiom (method berantai) untuk membuat sequence dari operasi

    yang dibuat.

    2.2.10  Pengertian jQuery Mobile

    Camden and Matthews (2012, p1) jQuery Mobile merupakan User

     Interface   framework   yang menggunakan jQuery sebagai bagian utama

    untuk pemogramannya. Tidak seperti  framework   lainnya, jQuery Mobile

    fokus pada HTML dan CSS dengan cara merubahnya menjadi halaman

    yang mobile friendly dan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi.

    Camden and Matthews (2012, p4) jQuery Mobile hanya fokus

    dalam User Interface  sebuah aplikasi, bukan  programming-nya, hal ini

    dibuat agar user  merasakaan tampilan yang sama walaupun menggunakan

    mobile operating system  yang berbeda. Untuk memperoleh tampilan yang

    sama pada setiap mobile operating system  jQuery Mobile membuat CSS

    sendiri.

     jQuery Mobile memiliki berbagai method yang disediakan untuk

    memudahkan para pengembang dalam mengembangkan halaman mobile.

    Method yang disediakan oleh jQuery Mobile bergantung kepada

    kehadiran library  jQuery, sehingga untuk menggunakan jQuery Mobile

    dibutuhkan jQuery.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    21/24

    2.2.11  Pengertian PhoneGap

    Wargo (2012, p3) PhoneGap adalah open source framework  untuk

    membuat cross-platfrom native applications  menggunakan teknologi web

    mulai dari HTML,  CSS, dan JavaScript. Tipe dari aplikasi ini disebut

    sebagai hybrid application. PhoneGap diciptakan untuk mempermudah

    mobile development.

    Wargo (2012, p7) PhoneGap bekerja dengan cara merubah web

    application package menjadi native application. Aplikasi yang telah dibuat

    akan ditampilkan dalam bentuk web view yang memungkinkan pengguna

    untuk melakukan interaksi dengan aplikasi tersebut.

    Gambar 2.8 PhoneGap Application Architecture

    Sumber: Wargo (2012, p6)

    Tampilan dari aplikasi yang dibuat oleh PhoneGap dibentuk oleh

    CSS yang di implementasikan kedalam HTML dan untuk komunikasi data

    bisa menggunakan XML atau JSON.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    22/24

    Gambar 2.9 PhoneGap Application Device Interaction 

    Sumber: Wargo (2012, p8)

    Aplikasi yang telah selesai dibuat dengan PhoneGap akan dirubah

    dengan Software Development Kit   (SDK)  platform  yang didukung oleh

    PhoneGap menjadi native application.

    Gambar 2.10 Aplikasi PhoneGap di Berbagai Platform 

    Sumber: Wargo (2012, p15)

    Wargo (2012, p7) saat ini PhoneGap mendukung platform terkenal

    antara lain Apple iOS, Google Android, HP/Palm webOS, Microsoft

    Windows Phone 7, Nokia Symbian, RIM BlackBerry, Samsung Bada.

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    23/24

    Dikarenakan fungsi setiap  platform  berbeda-beda, maka PhoneGap

    menyediakan  Application Programming Interface  (API) untuk

    mempermudah pengembang diantaranya adalah  Accelerometer, Camera,

    Capture, Compass, Connection, Contacts, Device, Events, File,

    Geolocation, Media, Notification, dan Storage.  API tersebut dibuat agar

    pengembang dapat mengakses fungsi native application melalui javascript

    dengan syntax yang sama di semua  platform. Tidak semua  platform dapat

    menggunakan API PhoneGap karena keterbatasan software maupun

    hardware  tiap  platform, berikut adalah perbandingan API di masing

    masing platform. 

    Gambar 2.11 Fitur API PhoneGap di Berbagai Platform

    Sumber: Wargo (2012, p50)

  • 8/16/2019 phone gap.pdf

    24/24

    Dalam penyimpanan data PhoneGap menggunakan teknologi local

    storage  yang terdapat pada HTML5 selain itu juga PhoneGap dapat

    menggunakan API storage untuk mengakses SQLite pada device Android.