PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KAROTENOID …digilib.unila.ac.id/23662/12/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KAROTENOID …digilib.unila.ac.id/23662/12/SKRIPSI TANPA BAB...
PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KAROTENOID
MIKROALGADunaliella sp. DALAM MEDIA EKSTRAK
DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala)
(Skripsi)
Oleh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
IRA SEPTIANA
ABSTRACT
THE GROWTH AND CAROTENOID CONTENT OF
MICROALGAE Dunaliella sp. UNDER LAMTORO LEAVES
EXTRACT MEDIA(Leucaenaleucocephala)
By
IRA SEPTIANA
Dunaliella sp. is microalgae which commonly used as live feed in hatchery
especially for marine commodities because it has high nutrition. The aim of this
study was to determine the effect of lamtoro leaves extract on growth rate and
carotenoid content of Dunaliella sp. The research was conducted in Fishery
Laboratory Department of Aquaculture, Agriculture Faculty, Lampung University
during 8 days. The design of research was used completely randomized design
with 5 treatments and 3 repetitions. The treatments in this research were; A
(without nutrient addition), B (Conwy Media), C (4% media of lamtoro leaves
extract), D (8% media of lamtoro leaves extract) and E (12% media of lamtoro
leaves extract). The result showed that media of lamtoro leaves extract gave
significant effect on cell density and carotenoid content of Dunaliella sp.
(p<0,05). The highest cell density was on treatment of media lamtoro leaves
extract 4% that was reached (5925×104 cell/ml) on 132 hours and the highest
carotenoid content was on treatment media lamtoro leaves extract 8%
(1,1214g/ml).
Keywords:
Carotenoid,Cell density, Dunaliellasp., Lamtoro Leaves
ExtractMedia.
ABSTRAK
PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KAROTENOID
MIKROALGA Dunaliella sp. DALAM MEDIA EKSTRAK
DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala)
Oleh
IRA SEPTIANA
Mikroalga Dunaliella sp. telah banyak digunakan sebagai pakan alami dalam
kegiatan pembenihan khususnya untuk komoditas air laut karena memiliki
kandungan nutrisi yang tinggi. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaanMedia Ekstrak Daun Lamtoro terhadap
pertumbuhan dan kandungan karotenoid Dunaliella sp.. Penelitian dilakukan di
Laoratorium Budidaya Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung selama 8 hari waktu kultur. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali
ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian meliputi A tanpa
penambahan nutrien, B (media Conwy), C (4% Media Ekstrak Daun Lamtoro), D
(8% Media Ekstrak Daun Lamtoro) dan E (12% Media Ekstrak Daun Lamtoro).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Media Ekstrak Daun Lamtoro
berpengaruh terhadap kerapatan sel dan kandungan karotenoid Dunaliella sp.
(p<0,05). Kerapatan sel tertinggi terjadi pada perlakuan Media Ekstrak Daun
Lamtoro 4% (5925×104
sel/ml) pada jam ke-132 dan kandungan karotenoid
tertinggi terjadi pada perlakuan Media Ekstrak Daun Lamtoro 8% dengan
akumulasi karotenoid 1,1214 g/ml.
Kata Kunci: Dunaliella sp., kerapatan sel, karotenoid,Media Ekstrak Daun
Lamtoro.
PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KAROTENOID
MIKROALGA Dunaliella sp. DALAM MEDIA EKSTRAK
DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala)
Oleh
IRA SEPTIANA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PERIKANAN
Pada
Jurusan Budidaya Perairan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur,
Kabupaten Mesuji pada tanggal 16 September 1994 sebagai
putri ke dua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Ribut
Suprapto dan Ibu Sri Mulyati yang di beri nama Ira Septiana.
Penulis menempuh pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak (TK) Dharma
Wanita desa Wonosari, Mesuji pada tahun 1999-2000, dilanjutkan ke Sekolah
Dasar di SD Negeri 1 Wonosari, Mesuji pada tahun 2000-2006, Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Mesuji Timur, Mesuji pada tahun 2006-
2009, dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Mesuji Timur,
Mesuji pada tahun 2009-2012. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan
kejenjang Perguruan Tinggi di Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian
Univesitas Lampung melalui jalur Penerimaan Mahasiswa Perluasan Akses
Pendidikan (PMPAP) pada tahun 2012 dan telah menyelesaikan studinya pada
tahun 2016.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten praktikum Plankton
dan Tanaman Air dan Teknologi Budidaya Pakan Hidup. Selain itu, penulis juga
aktif dalam kegiatan organisasi di Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan
(HIDRILA) sebagai anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan pada Periode
2013-2014 dan 2014-2015 serta di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas
Pertanian sebagai anggota Departemen Minat dan Bakat pada periode 2014-2015.
Penulis melakukan kegiatan Praktik Umum (PU) di Balai Besar Perikanan Air
Payau (BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah dengan judul “Kultur Nannochloropsis sp.
pada Skala Laboratorium di Balai Besar Perikanan Air Payau (BBPBAP) Jepara,
Jawa Tengah” pada tahun 2015 dan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Pulo Gadung, Kecamatan Penawar Tama, Kabupaten Tulang
Bawang selama 40 hari pada bulan Januari-Maret 2015. Pada tahun 2014, penulis
mengikuti lomba Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT)
di tingkat Fakultas Pertanian dengan judul “Pemanfaatan Limbah Cangkang
Crustacea menjadi Khitosan sebagai Bahan Pelapis (Coater) pada Buah Berkulit
Tipis”.
Pada tahun 2016, penulis melaksanakan penelitian dan menyelesaikan tugas akhir
dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pertumbuhan dan Kandungan
Karotenoid Dunaliella sp. dalam media Ekstrak Daun Lamtoro (Leucaena
leucocephala)”.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rasa syukur kepada Allah SWT atas kenikmatan
dan kemudahan yang selalu mengiri langkah untuk semua
hambanya.
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Bapak dan ibundan tercinta, yang selalu memberikan kasih
sayang, motovasi, pengorbanan dan do’a yang menjadi jalan
kemudahan dalam penyelesaian studi. Tanpa kalian saya tidak
akan jadi apa-apa. Terimakasih
Kakak tersayang dan seluruh keluarga besar yang telah
memberiakan do’a dan dukungan selama masa studi.
Sahabat-sahabatku yang telah menambah warna dalam indahnya
pelangi kehidupanku.
Teman-teman Pengejar Toga 2012 yang telah memberikan
kebersaan dari awal hingga akhir masa studi.
Dan
Almamater tercinta “UNIVERSITAS LAMPUNG”
MOTTO
Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat; orang yang menuntut
ilmu berarti menjalankan rukun islam dan pahala yang diberikan kepada
sama dengan para Nabi
- HR. Dailani dari Anas r.a –
Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyaknya kesabaran (yang
kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa
betapa pedihnya rasa sakit
-Ali bin Abi Thalib-
Do the best and pray. God will take care of the rest, because there is no limit
of struggling
Tidak ada yang kebetulan di muka bumi ini. Bahkan sebuah kebetulan yang
amat kebetulan adalah tetap rencana Tuhan yang tidak pernah meleset walau
seperjuta mil
-Tere Liye-
Jika doa bukan sebuah permintaan, setidaknya itu adalah sebuah pengakuan
atas kelemahan dari manusia di hadapan Tuhannya
-Pidi Baiq-
SANWACANA
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan, kekuatan dan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pertumbuhan dan Kandungan
Karotenoid Mikroalga Dunaliella sp. dalam Media Ekstrak Daun Lamtoro
(Leucaena leucocephala)”,sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan di Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung.
Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak, ibu tercinta untuk setiap doa, motivasi, kasih sayang, materi, dan tetes
keringat yang selalu menjadi semangat dalam setiap usahaku.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
3. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc selaku Ketua Jurusan Budidaya Perairan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
4. Ibu Berta Putri, S.Si., M.Si selaku dosen Pembimbing Utama atas kesabaran
dan kesediaan untuk meluangkan waktu disels-sela kesibukan untuk
memberikan bimbingan, motivasi, nasihat dan mencurahkan segala
pemikirannya serta mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan
5. Bapak Dr. Ir. Abdullah Aman Damai, M.Si selaku dosen Pembimbing Kedua
yang memberikan arahan dan membimbing dengan kesabaran sehingga skripsi
ini menjadi semakin baik.
6. Ibu Rara Diantari, S.Pi., M.Sc selaku dosen Pembahas yang telah memberikan
kritik, saran dan masukan yang membangun dalam penyusunan skripsi.
7. Bapak Qadar Hasani, S.Pi., M.Si selaku pembimbing akademik terimakasih
telah memberikan bimbingan, motivasi, serta saran-sarannya selama
perkuliahan.
8. Seluruh dosen dan staff jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung yang dedikasi dalam memberikan ilmu yang bermanfaat
bagi penulis, serta segala bantuan yang diberikan kepada penulis selama
menyelesaikan studi.
9. Kakakku Hermawan, S.Pd dan Ana Khoiroh serta kakek dan nenekku yang
telah memberikan do’a, motivasi dan dukungan selama studi.
10. Keponakanku tersayang Affan Naufal Mawanaserta sepupuku Nita Oktaviana,
Ika Fitriana, Neli Arum Sari, Gilang Priamindoko, Nada Zahira Mickadan
Celista Putri Ananda, terimakasih untuk setiap doa, dukungan, keceriaan,
kebersamaan, dan kebahagiaan kita yang menjadi motivasi terbesar dalam
hidupku.
11. Sahabat-sahabatku terkonyol Septi Dian Palupi, Doni Nurlisa, Puji Lestari
(tertegar saat membantu penelitian) dan Atika Yulianti (yang telah sukses
terlebih dahulu) atas tuangan kasih sayang dan telah melengkapi indahnya
warna pelangi kehidupan.
12. Neng sul (Suliswati), Ncun (Sundari), mbak Wen (Weni), Agi, Triando (item),
Ridho, Ayu Novy Yanti, Syohib yang telah banyak membantu dalam
penelitian.
13. Para Pengejar Toga 2012 (BDPi’012) Adet, Atik, Desi, Ayi, Denti, Tuyul
(Diah), Haryanti (mbak Bro), Gita (Mas’ul), Heidy, Mita, Sulistiyo (Sule),
Wijay, Dharta, Tanjung, Yoga, Abay (Andika Bayu),Wirya, Thomas, Edo,
Auliyan (Ketum), Tatang, Khanif, Rukni, Zainal, Rio, Ayu Y.P, Helda, Ike,
Anggita (Cebong), Jupri, Septa, Ata, Fajri, Eshy, Ajeng, Shara, Doni Putra,
gom-gom (Komti), Akbar(Irul), Elis, Tari, Firman, Dede dan Ojan (Fajriza)
atas kebersamaannya sejak awal hingga akhir studi.
14. Teman-teman SMA Lilis, Eva, Emi, Fenti, Tri Wahyuni, Khusnul, Puji, dan
lainya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
15. Teman-teman KKN Eci Ritami, Ayu Octis, Agus Bayuga (Kordes) dan Rian
Maulana aatas kebersamaannya selama 40 hari di Desa Pulo Gadung dan
teman-teman Praktik Umum Doni Nurlisa, Adetya Putri, M. Rukni, M. Rio,
Nadia (Hang Tuah).
16. Abang dan mbak angkatan 2009-2011 Mbak Ude, mbak Etu, mbak Garin,
Bang Okta, dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu serta adik-adik
angkatan 2013-2015.
17. Semua pihak yang ttidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terimakasih atas bantuan dan
dukungannya.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuna,
akan tetapi penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca
maupun bagi penulis untuk mengembangkan dan mengamalkan ilmu yang telah
diperoleh.
Bandar lampung, 22 Agustus 2016
Penulis,
Ira Septiana
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................................. i
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2
1.3 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 2
1.4 Kerangka Pemikiran ............................................................................................ 3
1.5 Hipotesis .............................................................................................................. 5
II. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat ............................................................................................... 6
2.2 Alat dan Bahan .................................................................................................... 6
2.3 Materi Penelitian .................................................................................................. 6
2.4 Rancangan Penelitian ........................................................................................... 7
2.5 Prosedur Penelitian .............................................................................................. 9
1. Persiapan Alat dan Bahan ............................................................................... 9
2. Pembuatan Ekstrak Daun Lamtoro ................................................................. 9
3. Persiapan Media Kultur ................................................................................... 10
4. Penghitungan Kepadatan Awal dan Penebaran Inokulum
Dunaliella sp. .................................................................................................. 10
5. Pengamatan Pertumbuhan Dunaliella sp. ....................................................... 12
6. Pengukuran Diameter Sel Dunaliella sp. ....................................................... 12
7. Analisa Karotenoid .......................................................................................... 12
8. Pengukuran Prameter Lingkungan .................................................................. 13
9. Analisis Data ................................................................................................. 13
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kerapatan Sel Dunaliella sp. ............................................................................. 14
3.2 Fase Pertumbuhan Dunaliella sp. ..................................................................... 16
3.3 Diameter Sel Dunaliella sp. ............................................................................... 20
3.4 Kandungan Karotenoid Dunaliella sp. .............................................................. 22
3.5 Faktor Lingkungan ............................................................................................. 25
3.5.1 Suhu ........................................................................................................... 25
3.5.2 pH .............................................................................................................. 26
3.5.3 Salinitas ..................................................................................................... 27
3.5.4 Intensitas Cahaya ...................................................................................... 27
ii
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 29
4.2 Saran ................................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Komposisi Media Conwy .......................................................................................... 7
2. Komposisi Trace Metal Solution dan Vitamin .......................................................... 7
3. Fase Pertumbuhan Dunaliella sp. .............................................................................. 17
4. Parameter Lingkungan selama Kultur Dunaliella sp. ............................................... 25
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Diagram Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................... 4
2. Tata Letak Wadah Kultur Penelitian ......................................................................... 8
3. Ekstrak Daun Lamtoro .............................................................................................. 9
4. Pengamatan Menggunakan Haemocytometer ............................................................ 11
5. Kerapatan Sel Dunaliella sp. pada Fase Puncak (peak) ............................................ 14
6. Fase Pertumbuhan Populasi Dunaliella sp. selama Kultur ....................................... 16
7. Rerata Diameter sel Dunaliella sp. selama Kultur .................................................... 20
8. Kandungan Koretenoid Dunaliella sp. pada Akhir Kultur ........................................ 22
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Hasil Analisis N dan P pada Ekstrak Daun Lamtoro ............................................... 34
2. Hasil Analisis Statistik Kerapatan Sel Dunaliella sp. ............................................... 35
3. Hasil Analisis Statistik Fase Pertumbuhan Dunaliella sp. ....................................... 37
4. Hasil Analisis Statistik Rerata Diameter Sel Dunaliella sp. ..................................... 45
5. Hasil Analisis StatistikKandungan Karotenoid Dunaliella sp. ................................ 52
6. Sel Dunaliella sp. ...................................................................................................... 54
7. Kandungan Nutrisi Dunaliella sp. ............................................................................ 59
8. Rerata Kerapatan SelDunaliella sp. Selama Kultur .................................................. 60
9. Diameter Sel Dunaliella sp. ..................................................................................... 61
10. Rerata Kandungan Karotenoid Dunaliella sp.pada Akhir Kultur ........................... 62
11. Pengukuran Diameter Sel Dunaliella sp. ................................................................. 63
12. Dokumentasi Kegiatan Penelitian .............................................................
64
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroalga Dunaliella sp.merupakan salah satu pakan alamiyang banyak
digunakanuntuk ikan, copepoda, larvamoluska, udang, teripang dan Artemia
sp.,karenaDunaliella sp. memiliki kandungan nutrisi yang tinggi seperti protein
57%, lemak 6%, karbohidrat 32%dan mengandung 12,6% pigmen alami berupa
karotenoid.Karotenoid merupakan pro-vitamin A yang berfungsi sebagai
antioksidan, imunostimulan, meningkatkan pertumbuhan dan sebagai anti bakteri
serta membantu dalam proses pigmentasi ikan (Kusumaningrum dan Zainuri,
2013;Yudha, 2008; Sukarman dan Chumaidi, 2010). Menurut Mendoza et al.
(2008),pembentukankarotenoid pada mikroalgaD. salina akan meningkat pada
kondisi fisiologis yang kurang seimbang dalam sel. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh berbagai faktor tekanan lingkungan seperti kandungan nutrien dalam media
yang tidak optimum. AbuSara et al. (2011), menyatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi kandungan karotenoid adalah kondisi lingkungan yang tidak
optimumseperti konsentrasi salinitas terlalu tinggi, intensitas cahaya yang sangat
tinggi, dan rendahnya kandungan nutrien dalam media (terutama N).
Pertumbuhan dan perkembangan mikroalgadipengaruhi oleh ketersediaan unsur
hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K) dan unsur mikro lainnya seperti
karbon, sulfur dan lain–lain (Sen et al., 2005). Nutrien merupakan unsur yang
sangat penting dalam kultur mikroalga karena berfungsi sebagai sumber energi
dan bahan pembangun sel mikroalga (Sylvester et al., 2002). Ketersedian
nutrienyang rendah akan mengakibatkan pertumbuhan mikroalgaterganggu dan
tidak optimal. Cara untuk memenuhi kebutuhan nutrien yang digunakan dalam
pertumbuhan mikroalga salah satunya yaitu dengan pemberian media sintetis
seperti Media Conwy atau Media Walne.
Media sintetis merupakan media yang digunakan dalam kultur mikroalga untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi dalam pertumbuhan dan perkembangan mikroalga
2
tersebut. Tingginya harga media sintetis merupakan salah satu kendala yang
dihadapi dalam kultur mikroalga. Oleh karena itu dibutuhkan solusi alternatif
jenis media yang ramah lingkungan tetapi tetapmemperhatikan unsur-unsur
yangdapat memenuhi kebutuhan nutrisi Dunaliella sp. untuk tumbuh dan
berkembang yaitu berasal dari daun lamtoro.
Daun lamtoro merupakan tanaman yang mudah ditemukan didaerah tropis dan
memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi sehingga banyak dimanfaatkan
sebagai pupuk organik cair untuk tumbuhan tingkat tinggi seperti sawi. Daun
lamtoro mengandung 3,84% N, 0,20% P, 0,206% K, 1,31% Ca, 0,33%
Mg(Palimbunganet al., 2006). Berdasarkan hasil uji analisis N:P rasio yang telah
dilakukan, kandungan N:P rasio pada daun lamtoro yaitu 23:1 (Lampiran 1).
Menurut Donghui et al. (2016), N:P rasio yang optimum untuk pertumbuhan
Dunaliella yaitu 14:1, sehingga jumlah nitrogen (N) dan fosfor (P) yang
terkandung dalam ekstrak daun lamtoro diasumsikan dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroalga
Dunaliella sp.
Penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau
Jepara(2015), mengenai penambahan ekstrak daun lamtoro pada media kultur
dapat meningkatkan dan mempercepatpertumbuhan mikroalga Tetraselmischuii.
Hal tersebut dikarenakan ekstrak daun lamtoro memiliki kandungan nutrisi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroalga.Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian mengenai penggunaan ekstrak daun lamtoro untuk meningkatkan
pertumbuhan Dunaliellasp.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan kandungan karotenoid
mikroalga Dunaliella sp. dalam Media Ekstrak Daun Lamtoro.
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang manfaat daun lamtoro
yang digunakan sebagai media kultur untuk meningkatkan pertumbuhan dan
kandungan karotenoid Dunaliella sp.
3
1.4 Kerangka Pemikiran
MikroalgaDunaliella sp. merupakan salah satu jenis mikroalga laut yang memiliki
kandungan gizi yang tinggi sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pakan alami
bagi larva ikan dan zooplankton. Kegiatan kultur mikroalga sangat dipengaruhi
oleh ketersediaan unsur hara yang dapat dipenuhi dengan cara penambahan media
sintetis. Media sintetis yang umum digunakan untuk kulturDunaliella sp. adalah
Media Conwy atau Media Walne. Tingginya harga media tersebut menjadi salah
satu kendala dalam kegiatan kultur mikroalga, sehingga perlu adanya media
alternatif lain yang lebih murah, mudah diperoleh dan mampu mendukung
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel mikroalga.
Salah satu media alternatif yang digunakanuntuk media tumbuh Dunaliella
sp.adalah dengan menggunakan ekstrak daun lamtoro, karena ekstrak daun
lamtoro mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh Dunaliella sp. untuk
tumbuh dan bereproduksi.Daun lamtoro mengandung 3,84% N, 0,20% P, 0,206%
K, 1,31% Ca, 0,33% Mg (Palimbunganet al., 2006), sehingga daun lamtoro
berpotensi dijadikan sebagai media alternatif dalam kultur
Dunaliellasp.Penambahan ekstrak daun lamtoro pada media kultur telah diuji
cobakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara tahun
2015 pada mikroalga Tetraselmischuii dan memberikan hasil yang positif, yaitu
dapat meningkatkan dan mempercepatpertumbuhan mikroalga tersebut. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai penggunaan ekstrak daun lamtoro
untuk meningkatkan pertumbuhan serta kandungan karotenoid mikroalga
Dunaliellasp.
Karotenoid merupakan pigmen alami yang terdapat di dalam kloroplas tumbuhan
bersama-sama dengan klorofil. Sumber karotenoid banyak ditemukan pada
tumbuhan dan mikroalga salah satunyaadalah Dunaliellasp. Berdasarkan hasil
penelitian Abd El-Baky et al. (2007), kandungan karotenoid pada
Dunaliellasalina yaitu sebanyak 12,6% dari berat kering, termasuk β-karoten
60,4% (dari kotenoidtotal), astaxantin 17,7%, zeaxantin 13,4%, lutein 4,6% dan
kriptoxantin 3,9%.
4
Menurut Mendoza et al. (2008),pembentukankarotenoid pada mikroalgaD. salina
akan meningkat pada kondisi fisiologis yang kurang seimbang dalam sel yang
disebabkan oleh berbagai faktor tekanan lingkungan seperti kandungan nutrien
dalam media yang tidak optimum. Komposisidankombinasi kandungan nutrisi
dalam media (perbandingan N:P rasio) dapat mempengaruhi kandungan
karotenoiddalam mikroalga (Pramusinta et al., 2012). Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian mengenai penggunan Media Ekstrak Daun Lamtoro yang
memiliki kandungan N:P rasio 23:1 terhadap kandungan karotenoid Dunaliella sp.
Secara umum kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Kerangka Pikir Penelitian
Media Alami Media Sintetis
1. Mudah diperoleh
2. Murah
3. Kandungan nutrisi
tinggi
Daun Lamtoro
1. Nitrogen
2. Fosfor
3. Kalium
4. Kalsium
5. Magnesium
Ketersedian Terbatas
Pertumbuhan Terbaik
Kandungan Karotenoid
Media Conwy
Kultur Dunaliellasp.
5
1.5 Hipotesis
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian yaitu:
a. Pengaruh penggunaan Media Ekstrak Daun Lamtoro terhadap pertumbuhan
Dunaliellasp.
H0 = τi = 0 Penggunaan Media Ekstrak Daun Lamtoro tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan Dunaliellasp.
H1= τi ≠ 0 Penggunaan Media Ekstrak Daun Lamtoro berpengaruh
terhadap pertumbuhan Dunaliellasp.
b. Pengaruh penggunaan Media Ekstrak Daun Lamtoro terhadap kandungan
karotenoid Dunaliellasp.
H0 = τi = 0 Penggunaan Media Ekstrak Daun Lamtoro tidak berpengaruh
terhadap kandungan karotenoid Dunaliellasp.
H1= τi ≠ 0
Penggunaan Media Ekstrak Daun Lamtoro berpengaruh
terhadap kandungan karotenoid Dunaliellasp.
II. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2016 di
Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung.
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah botol kultur berukuran 500 ml, gelas
ukur, pipet tetes, haemocytometer, gelas penutup, kain kasa, kapas, alumunium
foil, termometer, timbangan digital, kertas pH, luxmeter, alat sentrifugasi,
mikroskop binokuler, lampu TL 36 watt, autoklaf, spektrofotometer, cuvet, hand
counter, alat tulis dan instalasi aerasi.
2.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain air laut steril, ekstrak daun
lamtoro, Media Conwy, alkohol 70%, etanol 96%, kertas label, akuades, dietil
eter, saringan berdiameter 200m dan Dunaliella sp.
2.3 Materi Penelitian
2.3.1 Mikroalga Uji
Mikroalga uji yang digunakan dalam penelitian adalah mikroalga Dunaliella sp.
yang diperoleh dari Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung (BBPBL)
dengan kerapatan sel berkisar 30 × 106 sel/ml.
2.3.2 Media Kultur
Media kultur yang digunakan dalam penelitian adalah berupa air laut dan Media
Conwy yang diperoleh dari Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung
(BBPBL) serta Media Ekstrak Daun Lamtoro.
7
Tabel 1. Komposisi Media Conwy
No Bahan Kimia Konsentrasi/1000 ml
1 NaH2PO4.2H2O 20 gram
2 H3BO3 33,6 gram
3 EDTA 45 gram
4 FeCl3.6H2O 1,5 gram
5 MnCl3 0,36 gram
6 NaNO3 100 gram
7 Trace Metal Solution 1 ml
8 Vitamin 1 ml
9 Akuades 1000 ml
Sumber : BBPBL (2011).
Tabel 2. Komposisi Trace Metal Solution dan Vitamin
No Bahan Kimia Konsentrasi
1 Trace Metal Solution
a. ZnCl2 2,1gram
b. CuSO4.5H2O 2gram
c. CoCl2.6H2O 2 gram
d. Mo7O24.4H2O 0,9gram
e. Akuades 100 ml
2 Vitamin
a. B1 200 mg
b. B12 10 mg
c. Akuades 200 ml
2.4 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
yang terdiri dari 5 perlakuan dengan masing-masing perlakuan 3 kali ulangan
antara lain sebagai berikut:
A kontrol (-) : 350 ml air laut
B kontrol (+) : Media Conwy + 350 ml air laut
C penambahan 4% : 14 ml Ekstrak Daun Lamtoro+ 350 ml air laut
D penambahan 8% : 28 ml Ekstrak Daun Lamtoro+ 350 ml air laut
E penambahan 12% : 42 ml Ekstrak Daun Lamtoro + 350 ml air laut
8
Gambar 2. Tata Letak Wadah Kultur Penelitian
Keterangan:
A :Perlakuan A (tanpa penambahan Media Conwy dan Ekstrak Daun Lamtoro)
B :Perlakuan B (penambahan Media Conwy)
C :Perlakuan C (penambahan Ekstrak Daun Lamtoro 4%)
D :Perlakuan D (penambahan Ekstrak Daun Lamtoro 8%)
E : Perlakuan E (penambahan Ekstrak Daun Lamtoro 12%)
U1 : Ulangan ke-1
U2 : Ulangan ke-2
U3 : Ulangan ke-3
Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Yij = pertumbuhan dan kandungan karotenoid Dunaliella sp. Pada
pemberian Media Ekstrak Daun Lamtoro
i = Ekstrak Daun Lamtoro yang diberikan adalah 0%, 4%, 8% dan 12%
j = ulangan (1, 2 dan 3)
µ = nilai tengah data
σi = pengaruh pemberian daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan
kandungan karotenoid Dunaliella sp. ke-i
∑ij = galat pertumbuhan dan kandungan karotenoid Dunaliella sp. pada
pemberian Media Ekstrak Daun Lamtoro
Yij = µ + σi + ∑ ij
BU2
EU3
EU2
CU1
DU3
CU3 AU3
CU2
DU2 DU1
AU2
EU1 BU3 AU1
BU1
9
2.5 Prosedur Penelitian
1. Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan alat dan bahan yang dilakukan dalam penelitian yaitu meliputi sterilisasi
basah dan sterilisasi kering.Sterilisasi basah yaitu sterilisasi alat dan bahan (botol
kultur berukuran 500 ml, selang aerasi dan air laut) yang dilakukan dengan
menggunakan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit. Sedangkan sterilisasi
kering yaitu sterilisasi yang dilakukan menggunakan alkohol 70%, alat-alat yang
disterilisasi menggunakan alkohol antara lain Haemocytometer, gelas penutup,
pipet tetes dan botol film.
2. Pembuatan Ekstrak Daun Lamtoro
Daun lamtoro yang akan dijadikan sebagai media terlebih dahulu dicuci
menggunakan air tawar hingga bersih. Kemudian daun lamtoro dipisahkan dari
tangkai untuk memudahkan pada saat penghalusan.Daun lamtoro sebanyak 100
gram dan 500 ml akuades dihaluskan menggunakan blender.Selanjutnya, ekstrak
daun lamtoro disaring menggunakan saringan yang berdiameter 200 m. Hasil
ekstrak yang telah disaring kemudian disterilisasi menggunakan autoklaf dan
diendapkan selama 24 jam hingga terbentuk dua lapisan (supernatan dan endapan)
(Gambar 3).Ekstrakdaun lamtoro (supernatan) dapat digunakan sesuai dengan
perlakuan yang ditentukan.
Gambar 3. Ekstrak Duan Lamtoro setelah diendapkan
Supernatan
Endapan
10
3. Persiapan MediaKultur
Persiapan media kultur yang dilakukan yaitu meliputi persiapan botol kultur
bervolume 500 ml dan persiapan air laut. Botol kultur yang telah disterilisasi diisi
air laut steril dengan salinitas 30 ppt sebanyak 350 ml, kemudian ditambahkan
media kultur berupa Media Conwy dan Media Ekstrak Daun Lamtoro sesuai
perlakuan. Selanjutnya diberi aerasi selama 1-2 jam agar media tercampur di
dalam air laut sebelum dilakukan inokulasi Dunaliella sp.
4. Penghitungan Kepadatan Awal dan Penebaran Inokulum Dunaliella sp.
Penghitungan kepadatan awalDunaliella sp. dilakukan untuk mengetahui
kerapatan sel inokulum yang akan digunakan dalam kultur dengan volume
masing-masing 350 ml. Kerapatan sel awal Dunaliellasp. dihitung menggunakan
Haemocytometer dengan tiga kali ulangan. Adapun langkah-langkah dalam
perhitungan adalah sebagai berikut:
1) Inokulum Dunaliellasp. (kulturstarter) yang akan digunakan dalam kultur
diambil sebanyak 1 ml dan dilakukan pengenceran 10 kali.
2) Haemocytometer dibersihkan dengan menggunakan alkohol 70% dan
dikeringkan terlebih dahulu dengan menggunakan tissue, kemudian dipasang
gelas penutup.
3) Dilakukan perhitungan kerapatan sel mikroalgaDunaliellasp. sebanyak 1 ml
yang diteteskan pada bagian parit melintang hingga penuh dan mikroalga
tersebar merata. Saat melakukan penetesan harus dilakukan dengan hati-hati
agar tidak terjadi gelembung udara di bawah gelas penutup (Gambar 4).
4) Mikroalga Dunaliellasp.yang terdapat pada kotak bujur sangkar yang
memiliki sisi 1 mm dihitung sebanyak 5 kotak di bawah mikroskop pada
perbesaran 10 kali dengan 3 kali ulangan untuk mengetahui kerapatan sel
inokulum.Kemudian kerapatan seldihitung menggunakan rumus sebagai
berikut:
11
Keterangan:
N = Jumlah sel mikroalga yang terhitung (sel/ml)
A1 – A5 = Jumlah sel mikroalga pada kotak (chamber) ke-1 sampai 5
5 = Jumlah kotak (chamber)dalam pengamatan Dunaliella sp.
25 = Jumlah seluruh kotak (chamber)
104 = Volume kerapatan sel kotak (chamber)(BBPBAP Jepara, 2015).
Gambar 4. Pengamatan Menggunakan Haemocytometer (Octhreeani et al., 2014).
5) Inokulum Dunaliella sp.dimasukkan kedalam botol kultur sesuai dengan
kerapatan sel yang digunakan yaitu 1×106 sel/ml. Volume inokulum yang
dibutuhkan untuk inokulasi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut :
Keterangan:
V1 = Volume inokulum yang digunakan (ml)
N1 = Kerapatan sel inokulum Dunaliella sp. yang terhitung (sel/ml)
V2 = Volume media yang akan digunakan (ml)
N2= Kerapatan sel inokulum Dunaliella sp. yang dibutuhkan (sel/ml)
(Chien, 1992).
12
5. Pengamatan Fase Pertumbuhan Dunaliella sp.
Pengamatan fase pertumbuhan dilakukan dengan cara menghitung kerapatan sel
Dunaliellasp. untuk mengetahui pertumbuhan populasi selama kultur.
Pengamatanlaju pertumbuhanDunaliellasp.dilakukan sepertisaat perhitungan
kerapatan sel inokulum (Gambar 4). Kerapatan selDunaliellasp.dihitung setiap 6
jam sekali mulai dari hari pertama kultur sampai akhir kultur.
6. Pengukuran Diameter Sel Dunaliella sp.
Pengukuran diameter selDunaliella sp.dilakukan setiap 6 jam sekali sama dengan
pengamatan kerapatan sel. Pengamatanini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Media Ekstrak Daun Lamtoro terhadap pertumbuhan individu Dunaliella sp. yaitu
berupa diameter sel. Diameter selDunaliella sp.diukur dengan menggunakan
mikrometer. Metode pengukuran diameter sel dilakukan dengan cara 1 ml sampel
diteteskan pada Objective Micrometerdengan tingkat ketelitian 0,01 mm dengan
bantuan mikroskop pada perbesaran 40× sebanyak 3 kali ulangan. Hasil
pengukuran diameter sel kemudian direratakan.
7. Analisis Karotenoid
Pengukuran karotenoid dilakukan pada akhir kulturuntuk mengetahui kandungan
pigmen karotenoid Dunaliella sp. yang dikultur dengan menggunakan media air
laut (tanpa penambahan nutrien), Media Conwy dan Media Ekstrak Daun
Lamtoro. Menurut Vo and Tran (2014), metode analisis karotenoid dilakukan
dengan cara sampel Dunaliella sp. sebanyak 1 ml disentrifugasi pada kecepatan
1000 rpm selama 5 menit hingga terbentuk dua lapisan (supernatan dan endapan).
Endapan yang diperoleh diekstraksi dengan 3 ml etanol dan 1,5 ml dietil eter.
Selanjutnya dilakukan penambahan 2 ml akuades dan 4 ml dietil eter.Campuran
tersebut dikocok kuat dan disentrifugasi kembali pada kecepatan 1000 rpm selama
5 menit.Lapisan dietil eter dipisahkan, kemudiandiukur pada panjang gelombang
450 nm.Nilai yang diperoleh setara dengan mikrogram (μg) karotenoid per ml.
13
Total karotenoid dihitung menggunakan rumus:
A450 : serapan pada panjang gelombang 450 nm
25,2 : nilai konstanta pengukuran karotenoid
(Shaish et al., 1992; Prieto et al., 2011).
8. Pengukuran Parameter Lingkungan
Pengukuran parameter lingkungan selama kultur bersifat deskriptif sebagai faktor
pendukung dalam kultur Dunaliellasp. Parameter lingkungan yang diukur yaitu
suhu, salinitas, intensitas cahaya dan pH. Pengukuran dilakukan setiap hari selama
kultur untuk mengetahui faktor pembatas pertumbuhan Dunaliellasp.
9. Analisis Data
Data kerapatan sel pada puncak (peak), fase pertumbuhan, diameter sel dan
kandungan karotenoid yang diperoleh selanjutnya diuji menggunakan uji
normalitas dan homogenitas untuk mengetahui bahwa data menyebar secara
normal dan homogen.Kemudian data dianalisis menggunakan sidik ragam atau
analysis of variance (Anova). Setelah data diketahui berpengaruh nyata, maka
analisis data dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) dengan tingkat
kepercayaan 95% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.Sedangkan data
parameter lingkungan dianalisis secara deskriptif.
Konsentrasi karotenoid (μg/ml) = 25,2 x A450
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Pertumbuhan Dunaliella sp. tertinggi terjadi pada perlakuan media Conwy dengan
kerapatan sel 89,08×106sel/ml. Sedangkan pertumbuhan terbaik dalam Media
Ekstrak Daun Lamtoro terjadi pada perlakuan Media Ekstrak Daun Lamtoro 4%
dengan kerapatan sel tertinggi mencapai 59,25×106sel/ml pada jam ke-132 dan
kandungan karotenoid tertinggi terjadi pada perlakuan Media Ekstrak Daun
Lamtoro 8% dengan akumulasi karotenoid mencapai 1,1214 g/ml.
4.2 Saran
Perlu adanya treatment awal untuk penggunaan Media Ekstrak Daun Lamtoro
seperti penambahan P agar mendapatkan N:P rasio optimum yang dibutuhkan
oleh Dunaliella sp., serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
kandungan klorofil, protein dan lipid pada mikroalga Dunaliella sp. yang dikultur
dalam Media Ekstrak Daun Lamtoro.
DAFTAR PUSTAKA
Abd El-Baky. B. H., K. Farouk, and S. Gamal. 2007. Production of Carotenoids
From Marine Microalgae and Its Evolution As Safe Food Colorant and
Lowering Cholesterol Agent. Am-Euras Journal of Agricult. Environ.
Sci,2, 792-800.
Abu-Rezq, T. S., Al-Hooti, S., and Jacob, D. A. 2010. Optimum Culture
Condition Required the Locally Isolated Dunaliella salina. Journal Algal
Biomass Utln. 1 (2), 12-19.
AbuSara, N. F., Emeish, S., and Sallal, A.-K. J. 2011. The Effect of Certain
Environmental Factors on Growth and β-Carotene Production by
Dunaliella sp. Isolated from the Dead Sea. Jordan Journal of Biological
Sciences. 4 (1), 29- 36.
Agustini, N. W. 2010. Kandungan Pigmen dan Asam Lemak Dunaliella salina
pada Berbagai Penambahan Sumber Karbon. Seminar Nasional Biologi.
1024-1050.
BBPBL.2011. Budidaya Mikroalga dan Zooplankton.Direktorat Jendral Perikanan
Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan.Lampung.hal 9-30.
BBPBAP. 2015. Laporan Penelitian Tahunan Laboratorium Pakan Hidup.
Jepara. Jawa Tengah.
Celekli, A. and Donmez, G. 2006. Effect of pH, Light Intensity, Salt and Nitrogen
Concentrations on Growth and β-carotene Accumulation by a New Isolate
of Dunaliella sp. World Journal of Microbiology & Biotechnology. 22,
183–189.
Chien, Y. H. 1992. Water Quality Requirement and Management for Marine
Shrimp Cultur. Review. Water Quality Management. 144-151.
Dayanto, L. B., Diantari, R., dan Hudaidah, S. 2013. Pemanfaatan Pupuk Cair
TNF untuk Budidaya Nannochloropsis sp. Jurnal Rekayasa dan
Teknologi Budidaya Perairan. 2 (1), 163-168.
Donghui, S., Bo, X., and Jing, S. 2016. Characterization of the Growth,
Chlorophyll Content and Lipid Acumulation in a Marine Microalgae
Dunaliella Tertiolecta Under Different Nitrogen to Phosphorus Ratios.
Journal Oceanic and Coastal Sea Research. 15 (1), 124-130.
Facta, M., Zainuri, M., Sudjadi, dan Sakti, P. E. 2006. Pengaruh Pengaturan
Intensitas Cahaya yang Berbeda terhadap Kelimpahan Dunaliella sp. dan
Oksigen Terlarut dengan Simulator TRIAC dan Mikrokontroller
AT89S52. Jurnal Ilmu Kelautan. 11 (2), 67-71.
Fogg, G. E. and Thake, Brenda. 1987. Algal Cultures and Phytoplankton Ecology.
Third Edition. The University of Wisconsin Press.
Gunawan. 2012. Pengaruh Perbedaan pH pada Pertumbuhan Mikroalga Kelas
Chlorophyta. Jurnal Bioscientiae. 9 (2), 62-65.
Hasanudin, M. 2012. Pengaruh Perbedaan Intensitas Cahaya terhadap
Pertumbuhan dan Kadar Lipid Mikroalga Scenedesmus sp. yang
dibudidayakan pada Limbah Cair Tapioka. Skripsi. Universitas Islam
Negeri. Malang.
Hirata., Hachiro., Ishak Andarias., and Shigehisa Yamasaki. 1981. Effect of
Salinity and Temperature on The Growth of The Marine Phytoplankton
Chlorella saccharophila. Journal Mem.Fac. Kagoshima University.
Japan.30. 257-262.
Isnadina, D. R., dan Hermaana, J. 2013. Pengaruh Konsentrasi Bahan Organik,
Salinitas dan pH terhadap Laju Pertumbuhan Alga. Seminar Nasional
Pascasarjana XII .ITS-Surabaya.
Kawaroe, M., Prartono, T., Sunuddin, A., Sari, D. W., dan Augustine, D. 2009.
Laju Pertumbuhan Spesifik Chlorella sp. dan Dunaliella sp. Berdasarkan
Perbedaan Nutrien dan Fotoperiode. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan
Perikanan Indonesia.16 (1), 73-77.
Kusdarwati, R., Mustofin, A., dan Rahardja, B. S. 2011. Pengaruh Penambahan
Vitamin B12 pada Media Blotong Kering terhadap Pertumbuhan Populasi
Dunaliella salina. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan.3 (1), 73-77.
Kusumaningrum, H. P., dan Zainuri, M. 2013. Aplikasi Pakan Alami Kaya
Karotenoid untuk Post Larvae Penaeus monodon Fab.JurnalIlmu
Kelautan. 18 (3), 143-149.
Mamduh, A., Masithah, D. E., dan Alamsjah, M. A. 2012. Pengaruh Pemberian
Pupuk Azolla pinata terhadap Kandungan Klorofil pada Dunaliella
salina.Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan.5(1).
Mayasari, E. 2012.Efek Penambahan Fe2+
dan Mn2+
terhadap Produktifitas β-
Karoten oleh Fitoplankton Dunaliella salina, Isocrysis galbana, dan
Chlorella vulgaris.Tesis. Program Magister Ilmu Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Mendoza, H., Jara, A. d., Freijanes, K., Carmona, L., Ramos, A. A. and Duarte, V.
d. 2008. Characterization of Dunaliella salina Strains by Flow Cytometry:
a New Approach to Select Carotenoid Hyperproducing Strains. Electronic
Journal of Biotechnology. 11 (4), 3-13.
32
Muhaemin, M., and Kaswadji, R. F. 2010. Biomass Nutrient Profiles of Marine
Microalgae Dunaliella salina. Jurnal Penelitian Sains. 13 (3), 64-67.
Octhreeani, A. M., Supriharyono, dan Prijadi Soedarsono. 2014. Pengaruh
Perbedaan Jenis Media terhadap Pertumbuhan Nannochloropsis sp.dilihat
dari Kepadatan Sel dan Klorofil a pada Skala Semi Massal. Journal
Management of Aquatic Resources.3(2), 102-108.
Palimbungan, N., Labatar, R., dan Hamzah, F. 2006.Pengaruh Ekstrak Daun
Lamtoro sebagai Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Sawi.Jurnal Agrisistem.2 (2), 96-101.
Pasqualetti, M., Bernini, R., Carletti, L., Crisante, F., and Tempesta, S. 2010.
Salinity and Nitrate Concentration on the Growth and Carotenoids
Accumulation in a Strain of Dunaliella salina (Chlorophyta) Cultivated
Under Laboratory Conditions. Transitional Waters Bulletin. 4 (2), 94-104.
Pramaniam, J., Palanisamy, K., and Nomanbhay, S. M. 2012. Study of the pH
Changes of Microalgae (Tetraselmis chuii) Cultived in Newly Developed
Closed Photobioreactors Using Natural Sunlight and Artifical Light.
Journal of Energy and Enviroment. 4 (1), 5-7.
Pramusinta, G., Masithah, E. D., dan Rahardja, B. S. 2012. Pengaruh Pemberian
Pupuk Cair Limbah Ikan Lemuru terhadap Kandungan Karotenoid
Spirulina platensis. Journal of Marine and Coastal Science. 1 (2), 91-100.
Prieto, A., Canavatea, J. P., and Garzia-Gonzalez, M. 2011. Assessment of
Carotenoid Production by Dunaliella salinain Different Culture Systems
and Operation Regimes. Journal of Biotechnology. 151, 180-185.
Prihantini, N. B., Damayanti, D., dan Yuniati, R. 2007. Pengaruh Konsentrasi
Medium Ekstrak Tauge (MET) terhadap Pertumbuhan Scenedesmus Isolat
Subang. Jurnal Sains. 11 (1), 1-9.
Rao, A. R., Dayananda, C., Sarada, R., Shamala, T. R., & Ravishankar, G. A.
2007. Effect of Salinity on Growthof Green Algae Botryococcus braunii
and its Constituents. Bioresource Technology, 98, 560-564.
Rizky, Y. A., Raya, I., dan Dali, S. 2012. Penentuan Laju Pertumbuhan Sel
Fitoplankton Chaetoceros calcitrans, Chlorella vulgaris, Dunaliella salina
dan Porphyridium cruentum. Jurnal Marina Chimica Acta. 1-7.
Salvia, Mirzah, Marlida, Y., and Purwati, E. 2014. The Optimizing of Growth and
Quality of Chlorella vulgaris as ASUH Feed Supplement for Broiler.
International Journal on Advanced Science Engineering Information
Technology. 4 (4), 90-93.
33
Sen B, Alp MT, and Kocer MAT. 2005. Studies on Growth of Marine Microalgae
in Batch Culture: II. Isochrysis galbana(haptophyta).Asian Journal of
Plant Sciences. 4(6): 639-641.
Shaish A, Ben-Amotz A, and Avron M. 1992.Biosynthesis of β-carotene in
Dunaliella. Methods Enzymol 213: 439–444.
Sukarman, dan Chumaidi. 2010. Bunga Tai Kotok (Tagetas sp.) sebagai Sumber
Karotenoid pada Ikan Hias. Prosiding Forum Inovasi Teknologi
Akuakultur.803-807.
Sylvester, B., D.D. Nelvy, dan Sudjiharno. 2002. Persyaratan Budidaya
Fitoplankton. Budidaya Fitoplankton dan Zooplankton.Prosiding Proyek
Pengembangan Perekayasaan Teknologi Balai Budidaya Laut
Lampung.Hal: 24 - 36.
Vo, T., and Tran, D. 2014. Carotene and Antioxidant Capacity of Dunaliella
Salina Strains. World Journal of Nutrition and Health. 2 (2), 21-23.
Yudha, A. P. 2008. Senyawa Antibakteri dari Mikroalga Dunaliella sp. pada
Umur Panen yang Berbeda. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bandung.