PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KENYAMANAN RUANG KANTIN … ARSITEKTUR/Seminar... · Kantin yang...
-
Upload
phungtuyen -
Category
Documents
-
view
235 -
download
3
Transcript of PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KENYAMANAN RUANG KANTIN … ARSITEKTUR/Seminar... · Kantin yang...
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 1
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KENYAMANAN RUANG KANTIN LANTAI 2 UNIVERSITAS MERCU BUANA KAMPUS
MERUYA
Dian Teguh Cahyono dan Andjar Widajanti
Program Studi Arsitektur, Universitas Mercu Buana, Jakarta-Indonesia e-mail: [email protected]
ABSTRACT
Mercu Buana University has increased each year, both in terms of quality of education
and the number of students. Cafetaria provided by the Mercu Buana University campus
Meruya a 2-storey building. 2nd floor cafeteria has always been an alternative to visit
when the quality of food served in the cafeteria floor 2 already qualified and the same
with most other cafetaria. The method used in this research is descriptive method, to
explore students' perceptions of comfort room 2nd floor cafeteria Mercu Buana
University campus Meruya, so the results of this study can be seen that there is comfort in
the 2nd floor cafeteria Mercubuana University campus Meruya.
Keywords: Comfort, Student perceptions, 2nd cafetaria of Mercu Buana University
Meruya Campus
ABSTRAK
Universitas Mercu Buana mengalami peningkatan setiap tahunya, baik dari segi kualitas
pendidikan maupun jumlah mahasiswanya. Kantin yang disediakan oleh pihak
Universitas Mercu Buana kampus Meruya berupa bangunan 2 lantai. Kantin lantai 2
selalu menjadi alternatif untuk di kunjungi padahal kualitas makanan yang di sajikan di
kantin lantai 2 sudah memenuhi syarat dan sama dengan kebanyakan kantin lainya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif, untuk menggali
persepsi mahasiswa terhadap kenyamanan ruang kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana
kampus Meruya, sehingga hasil dari penelitian ini dapat diketahui kenyamanan yang ada
di kantin lantai 2 Universitas Mercubuana kampus Meruya.
Kata Kunci: Kenyamanan, Persepsi mahasiswa, Ruang kantin lantai 2 Universitas
Mercu Buana kampus Meruya
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 2
LATAR BELAKANG
Universitas Mercu Buana adalah Universitas yang cukup terkenal di Jakarta. Dari
pertama didirikanya Universitas ini, Universitas Mercu Buana mengalami peningkatan
setiap tahunya, baik dari segi kualitas pendidikan, maupun jumlah mahasiswanya.
Saat ini Universitas Mercu Buana sudah memiliki beberapa cabang kampus di Jakarta
diantaranya :
1. Kampus A : Jl. Meruya Selatan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat 11650
2. Kampus B : Gedung Tedja Buana (Kedaung) Lantai 4, 5 dan 6, Jl. Menteng Raya
No.29 - Jakarta Pusat
3. Kampus C : Gd. LIA Depok, Jl. Margonda Raya No. 200, Depok - Jawa Barat
4. Kampus D : Jl. Raya Keranggan No.6 Bekasi - Jawa Barat
Seiring dengan peningkatan tersebut, seharusnya di imbangi dengan peningkatan
fasilitas atau sarana dan prasarana sebagai pendukung proses belajar mengajar di
Universitas Mercu Buana, termasuk kantin kampus.
Fasilitas kantin sebagai ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat igunakan
pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli di
sana. Keberadaan sebuah kantin perlu diperhatikan seiring berkembangnya kampus,
karena kantin juga merupakan salah satu penunjang aktifitas belajar mengajar di saat
mahasiswa beristirahat atau menunggu jam kuliah sambil makan siang atau bahkan
sarapan untuk mengembalikan energi mereka. Selama hampir 5 tahun saya menjadi
mahasiswa di Universitas Mercubuana kampus Meruya, fasilitas kantin di Universitas
Mercu Buana kampus Meruya belum ada perubahan yang berarti jika dibandingkan
dengan semakin meningkatnya kualitas universitas dan banyaknya mahasiswa yang
masuk setiap tahunya.
Kantin yang disediakan oleh pihak Universitas Mercu Buana kampus Meruya berupa
bangunan 2 lantai yang masing-masing memiliki karakter ruangan berbeda. Dari dua
karakter yang berbeda ini, kantin lantai 2 lebih cenderung sepi dibandingkan dengan
kantin di lantai 1. Kalaupun kantin lantai 2 ini ramai, biasanya karena kantin di lantai 1
sudah penuh.
Dari latar belakang diatas, perlu dipertanyakan tentang kenyamanan ruang kantin
lantai 2 di Universitas Mercu Buana kampus Meruya. Apakah ruang kantin lantai 2
Universitas Mercu Buana kampus Meruya sudah bisa dikatakan nyaman untuk
mahasiswanya atau belum.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 3
TINJAUAN PUSTAKA
Persepsi
Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam
merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung
pengertian yang sangat luas, menyangkut intern danekstern. Berbagai ahli telah
memberikan definisi yang beragam tentangpersepsi, walaupun pada prinsipnya
mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi
adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui
beberapa hal melalui panca inderanya.
Menurut Moskowitz dan orgel 1969 dalam Walgito. B (1994), persepsi merupakan
proses yang integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya, yaitu sebagai
proses pengorganisasian, penginter pretasian terhadap stimulus yang diterima oleh
individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang
integrated dalam diri individu.
Sarwono (1995) mengungkapkan bahwa stimulus yang berupa rangsangan dari luar
diri manusia diterima melalui sel-sel saraf reseptor (penginderaan), kemudian disatukan
dan dikoordinasikan di dalam syaraf pusat (otak) sehingga manusia dapat mengenali dan
menilai untuk memberikan makna terhadap objek atau lungkungan fisik.
Kenyamanan
Konsep tentang kenyamanan (comfort) sangat sulit untuk didefinisikan karena lebih
merupakan penilaian responsif individu (Oborne, 1995). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, nyaman adalah segar; sehat sedangkan kenyamanan adalah keadaan nyaman;
kesegaran; kesejukan. Kolcaba (2003) menjelaskan bahwa kenyamaan sebagai suatu
keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan
holistik. Dengan terpenuhinya kenyamanan dapatmenyebakan perasaan sejahtera padadiri
individu tersebut.
Teori Weismann (1981), tentang atribut kenyamanan sebagai produk interaksi antara
perilaku individu / kelompok individu dengan setingnya. Kenyamanan (comfort) : adalah
lingkungan yang memberi rasa nyaman yang sesuai dengan tuntutan panca indra dan
antropometrik (menyangkut proporsi, dimensi, dan karakteristik fisiologis), serta mampu
memfasilitasi kegiatan untuk mendapatkan produktifitas dan efesiensi kerja yang berarti
suatu penghematan dalam penggunaan ruang (space). Menurut Suptandar (1999),
Antropometrik sering disebut sebagai “faktor manusia”, yang dalam penerapan atau
sistem kerjanya disebut “ergonomik”. Ergonomik sebagai ilmu yang mempelajari tentang
kondisi fisik seseorang dalam melakukan kerja meliputi : kerja fisik, efisiensi kerja,
tenaga yang dikeluarkan untuk suatu objek, konsumsi kalori, kelelahan, dan
pengorganisasian sistem kerja. Pengertian ergonomik tidak hanya terbatas pada sisi fisik
saja, melainkan juga meliputi segala hal yang berkaitan dengan kelima indera manusia,
yaitu : penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan peraba.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 4
Operasional Variabel
Adapun variabel terikat dan variabel bebas yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel1. Keterkaitan Antara Variabel Terikat, Indikator, dan Tolak Ukur Penelitian
Variabel TerikatIndikator
Persepsi
Motif
Harapan
Tujuan Minat Bentuk Minat
Menunggu Kuliah 1. Makan
2. Ngobrol
3. Diskusi
4. Baca
Menunggu Dosen 1. Makan
2. Ngobrol
3. Diskusi
4. Baca
Menunggu Teman 1. Makan
2. Ngobrol
3. Diskusi
4. Baca
Tolak Ukur
Persepsi
mahasiswa
terhadap ruang
kantin
Universitas
Mercu Buana
kampus Meruya
Minat
1. Mahasiswa menentang eksistensi ruang kantin
2. mahasiswa menyesuaikan eksistensi ruang kantin
1. Ruang kantin di rubah ( adjustment )
2. Ruang kantin dibiarkan apa adanya ( adaptasi )
Tabel2. Keterkaitan Antara Variabel Bebas, Indikator, dan Tolak Ukur Penelitian
Variabel BebasIndikator
Ruang
1. Lebar
2. Sempit
1. Terang
2. Gelap
1. Bersih
2. Kotor
1. Bagus
2. Jelek
1. Lebar
2. Sempit
1. Tenang
2. Gaduh
1. Sejuk
2. Panas
1. Halus
2. Kasar
1. Sedap
2. Tidak sedap
1. Kuat
2. Rapuh
Tolak Ukur
Indra Penciuman
Keamanan
Dimensi
Indra
Pendengaran
Sirkulasi Jarak
Aroma
Konstruksi
Temperatur
Tekstur
Ruang kantin
Universitas
Mercu Buana
kampus Meruya
Indra Peraba
Nyaman
/ Tidak
Nyaman
Penerangan
Kebersihan
Warna
Kebisingan
Indra
Penglihatan
Kenyamanan
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 5
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menggali persepsi mahasiswa terhadap
tingkat kenyamanan ruang kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya
tersebut, maka perlu adanya pendekatan metode penelitian sejenis yang mana pendekatan
ini di adaptasi dari penelitian Yohanes Wahyu Dwi Yudono ( 2012 ), yaitu metode
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan ( Arikunto, 2005 : 234 ). Dalam
penelitian deskriptif ditujukan untu kmembuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki. Perspektif waktu yang dijangkau dalam penelitian deskriptif
adalah waktu sekarang, atau sekurang-kurangnya dalam jangkawaktu yang masih
terjangkau dalam ingatanresponden (Nazir, 200354-55).
Lokasi penelitian adalah kantin di dalam Universitas Mercu Buana yang terletak di
Jl. Meruya Selatan,KebunJeruk - Jakarta Barat. Batasan dari penelitian ini dibatasi pada
ruangan kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya, Jakarat Barat. Alasan
kenapa hanya kantin lantai 2 karena kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus
Meruya cenderung lebih sepi dari pada kantin di lantai 1.
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif yaitu analisis yang mempergunakan alat analisis bersifat kuantitatif. Alat
analisis yang bersifa kuantitatif adalah alat analisis yang menggunakan model-
model,seperti model matematika, model statistik, danekonometrik. Hasil analisis
disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dandi interpretasikan
dalam suatu uraian ( M. Iqbal, 2002 ).
HASIL PENELITIAN
Data Responden
1. Umur
Gambar1. Diagram Batang Umur Mahasiswa Yang menggunakan Fasilitas Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, umur mahasiswa kelas karyawan ( reguler 2 )
yang sering menggunakan ruang kantin lantai 2 yang paling banyak adalah antara umur
0,0%
50,0%
100,0%
16-25
26-35
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 6
16-25 yaitu sebanyak 78,6 %. Sedangkan sebanyak 21,4% yang berkunjung adalah
mahasiswa antara umur 26-35.
2. Jenis Kelamin
Gambar2. Diagram Batang Jenis Kelamin Mahasiswa Yang menggunakan Fasilitas Kantin Lantai 2
Penilaian Mahasiswa Terhadap Kondisi Ruang Kantin Lantai 2
1. Penilaian Mahasiswa Terhadap Jarak Antara Konter Penjual Dan Meja/Kursi Di Kantin
Lantai 2
Gambar3. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Jarak Antara Konter Penjual Dan Meja/Kursi Di
Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa jarak antara konter
dengan meja/kursi di kantin lantai 2 cenderung cukup lebar, tetapi hanya selisih sedikit
dengan penilaian kurang lebar. Kondisi dinyatakan sangat lebar sebanyak 1,9%, lebar
sebanyak 10,7 %, cukup lebar sebanyak 40,8%, kurang lebar sebanyak 38,8 %, dan tidak
lebar ( sempit ) sebanyak 7,8 %.
2. Penilaian Mahasiswa Tentang Jarak Antara Meja Dan Kursi Di Kantin Lantai 2
Gambar4. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Tentang Jarak Antara Meja Dan Kursi Di Kantin Lantai 2
46,0%
48,0%
50,0%
52,0%
Laki-Laki
Perempuan
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Lebar ( Sempit )
Kurang Lebar
Cukup Lebar
Lebar
Sangat Lebar
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Lebar ( Sempit )
Kurang Lebar
Cukup Lebar
Lebar
Sangat Lebar
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 7
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa jarak antara meja dan
kursi di kantin lantai 2 cenderung cukup lebar. Kondisi dinyatakan sangat lebar sebanyak
1,9%, lebar sebanyak 9,7 %, cukup lebar sebanyak 53,4 %, kurang lebar sebanyak 22,3
%, dan tidak lebar ( sempit )sebanyak 9,7 %.
3. Penilaian Mahasiswa Mengenai Penerangan Di Kantin Lantai 2
Gambar5. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Mengenai Penerangan Di Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa penerangan di kantin
lantai 2 cenderung cukup terang. Kondisi dinyatakan sangat terang sebanyak 4,9%, terang
sebanyak 25,2 %, cukup terang sebanyak 46,6 %, kurang terang sebanyak 22,3 %, dan
tidak terang ( gelap ) sebanyak 1 %.
4. Penilaian Mahasiswa Mengenai Kebersihan Di Kantin Lantai 2.
Gambar6. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Mengenai Kebersihan Di Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa kebersihan di kantin
lantai 2 cenderung kurang bersih, tetapi hanya selisih sedikit dengan penilaian cukup
bersih. Kondisi dinyatakan sangat bersih sebanyak 1,9 %, bersih sebanyak 14,6 %, cukup
bersih sebanyak 33 %, kurang bersih sebanyak 42,7 %, dan tidak bersih ( kotor )
sebanyak 7,8 %.
5. Penilaian Mahasiswa Terhadap Perpaduan Warna Di Kantin Lantai 2
0%
20%
40%
60% Tidak Terang ( Gelap )
Kurang Terang
Cukup Terang
Terang
Sangat Terang
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Bersih ( Kotor )
Kurang Bersih
Cukup Bersih
Bersih
Sangat Bersih
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Bagus ( Jelek )
Kurang Bagus
Cukup Bagus
Bagus
Sangat Bagus
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 8
Gambar7. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Perpaduan Warna Di Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa perpaduan warna di
kantin lantai 2 cenderung cukup bagus. Kondisi dinyatakan sangat bagus sebanyak 2,9 %,
bagus sebanyak 22,3 %, cukup bagus sebanyak 47,1 %, kurang bagus sebanyak 26,2 %,
dan tidak bagus ( jelek ) sebanyak 6,8 %.
6. Penilaian Mahasiswa Terhadap Ukuran Kursi Di Kantin Lantai 2
Gambar8. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Ukuran Kursi Di Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa ukuran kursi di kantin
lantai 2 cenderung cukup lebar. Kondisi dinyatakan sangat lebar sebanyak 1,9 %, lebar
sebanyak 7,8 %, cukup lebar sebanyak 56,3 %, kurang lebar sebanyak 28,2 %, dan tidak
lebar ( sempit ) sebanyak 5,8 %.
7. Penilaian Mahasiswa Terhadap Ukuran Meja Di Kantin Lantai 2
Gambar9. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Ukuran Meja Di Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa ukuran meja di kantin
lantai 2 cenderung cukup lebar. Kondisi dinyatakan sangat lebar sebanyak 2,9 %, lebar
sebanyak 9,7 %, cukup lebar sebanyak 53,4 %, kurang lebar sebanyak 31,1 %, dan tidak
lebar ( sempit ) sebanyak 2,9 %.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00% Tidak Lebar ( Sempit )
Kurang Lebar
Cukup Lebar
Lebar
Sangat Lebar
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Lebar ( sempit )
Kurang Lebar
Cukup Lebar
Lebar
Sangat Lebar
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 9
8. Penilaian Mahasiswa Terhadap Tingkat Kebisingan Di Kantin Lantai 2
Gambar10. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Tingkat Kebisingan Di Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa tingkat kebisingan di
kantin lantai 2 cenderung kurang tenang. Kondisi dinyatakan sangat tenang sebanyak 1,9
%, tenang sebanyak 7,8 %, cukup tenang sebanyak 32 %, kurang tenang sebanyak 46,6
%, dan tidak tenang ( gaduh ) sebanyak 11,7 %.
9. Penilaian Mahasiswa Terhadap Temperatur Di Kantin Lantai 2
Gambar11. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Temperatur Di Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa temperatur di kantin
lantai 2 cenderung kurang sejuk dan diikuti penilaian tidak sejuk pada urutan 2 dengan
selisih yang sedikit. Kondisi dinyatakan sangat sejuk sebanyak 1 %, sejuk sebanyak 7,8
%, cukup sejuk sebanyak 18,4 %, kurang sejuk sebanyak 38,8 %, dan tidak sejuk ( panas
) sebanyak 34 %.
10. Penilaian Mahasiswa Terhadap Tekstur Meja Dan Kursi Di Kantin Lantai 2
Gambar12. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Tekstur Meja Dan Kursi Di Kantin Lantai 2
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Tenang ( Gaduh )
Kurang Tenang
Cukup tenang
Tenang
Sangat Tenang
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Sejuk ( Panas )
Kurang Sejuk
Cukup Sejuk
Sejuk
Sangat Sejuk
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Halus ( Kasar )
Kurang Halus
Cukup Halus
Halus
Sangat Halus
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 10
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa tekstur meja dan kursi
di kantin lantai 2 cenderung kurang halus. Kondisi dinyatakan sangat halus sebanyak 1,9
%, halus sebanyak 29,1 %, cukup halus sebanyak 3,9 %, kurang halus sebanyak 48,5 %,
dan tidak halus ( kasar ) sebanyak 16,5 %.
11. Penilaian Mahasiswa Mengenai Aroma Di Kantin Lantai 2
Gambar13. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Mengenai aroma Di Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa aroma di kantin lantai
2 cenderung kurang sedap. Kondisi dinyatakan sangat sedap sebanyak 1,9 %, sedap
sebanyak 5,8 %, cukup sedap sebanyak 35 %, kurang sedap sebanyak 51,5 %, dan tidak
sedap ( bau ) sebanyak 5,8 %.
12. Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Konstruksi Bangunan Di Kantin Lantai 2
Gambar14. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Konstruksi Bangunan Di Kantin
Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa kekuatan konstruksi
bangunan di kantin lantai 2 cenderung cukup kuat. Kondisi dinyatakan sangat kuat
sebanyak 2,9 %, kuat sebanyak 37,9 %, cukup kuat sebanyak 49,5 %, kurang kuat
sebanyak 7,8 %, dan tidak kuat ( rapuh ) sebanyak 1,9 %.
13. Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Meja Di Kantin Lantai 2
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Sedap ( Bau )
Kurang Sedap
Cukup Sedap
Sedap
Sangat Sedap
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Kuat ( Rapuh )
Kurang Kuat
Cukup Kuat
Kuat
Sangat Kuat
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Kuat ( Rapuh )
Kurang Kuat
Cukup Kuat
Kuat
Sangat Kuat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 11
Gambar15. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Meja Di Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa kekuatan meja di
kantin lantai 2 cenderung cukup kuat. Kondisi dinyatakan sangat kuat sebanyak 5,8 %,
kuat sebanyak 22,3 %, cukup kuat sebanyak 46,6 %, kurang kuat sebanyak 22,3 %, dan
tidak kuat ( rapuh ) sebanyak 2,9 %.
14. Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Kursi Di Kantin Lantai 2
Gambar16. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Kursi Di Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa kekuatan kursi di kantin
lantai 2 cenderung cukup kuat. Kondisi dinyatakan sangat kuat sebanyak 5,8 %, kuat
sebanyak 24,3 %, cukup kuat sebanyak 46,6 %, kurang kuat sebanyak 20,3 %, dan tidak
kuat ( rapuh ) sebanyak 2,9 %.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Kenyamanan Ruang Kantin Lantai 2
Diagram batang dibawah ini menggambarkan persepsi mahasiswa terhadap
kenyamanan ruang kantin lantai 2 Universitas Mercubuana kampus meruya. Pernyataan
setuju adalah pernyataan yang menerangkan bahwa kondisi kantin lantai 2 dalam kondisi
nyaman.
0,0%
20,0%
40,0%
60,0% Tidak Kuat ( Rapuh )
Kurang Kuat
Cukup Kuat
Kuat
Sangat Kuat
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 12
Gambar17. Diagram Batang Persepsi Mahasiswa Terhadap Kenyamanan Kantin Lantai 2
Dilihat dari diagram batang di atas maka dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Jarak antara konter dan meja/kursi di kantin lantai 2 cenderung nyaman, hal ini
diperlihatkan dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 1,9 %, setuju sebanyak
49,5 %, netral sebanyak 35 %, kemudian tidak setuju sebanyak 11,7 % dan sangat
tidak setuju sebanyak 1,9 %.
2. Jarak antara meja dan kursi di kantin lantai 2 cenderung nyaman, hal ini
diperlihatkan dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 1%, setuju sebanyak 45,6
%, netral sebanyak 33 %, kemudian tidak setuju sebanyak 19,4 % dan sangat
tidak setuju sebanyak 1 %.
3. Penerangan di kantin lantai 2 cenderung netral, tetapi bisa dinyatakan nyaman
juga karena pernyataan setuju dan sangat setuju jika di jumlah sudah lebih banyak
dari pada pernyataan netral. Hal ini diperlihatkan dengan pernyataan sangat setuju
sebanyak 4,9 %, setuju sebanyak 38,8 %, netral sebanyak 39,8 %, kemudian tidak
setuju sebanyak 15,5 % dan sangat tidak setuju sebanyak 1 %.
4. Tingkat kebersihan di kantin lantai 2 cenderung tidak nyaman, hal ini
diperlihatkan dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 6,8 %, setuju sebanyak
24,3 %, netral sebanyak 29,1 %, kemudian tidak setuju sebanyak 33 % dan sangat
tidak setuju sebanyak 6,8 %.
5. Perpaduan warna di kantin lantai 2 cenderung netral, hal ini diperlihatkan dengan
pernyataan sangat setuju sebanyak 4,9 %, setuju sebanyak 32 %, netral sebanyak
44,7 %, kemudian tidak setuju sebanyak 16,5 % dan sangat tidak setuju sebanyak 1,9 %.
6. Ukuran kursi di kantin lantai 2 cenderung netral, hal ini diperlihatkan dengan
pernyataan sangat setuju sebanyak 3,9 %, setuju sebanyak 33 %, netral sebanyak
44,7 %, kemudian tidak setuju sebanyak 15,5 % dan sangat tidak setuju sebanyak
2,9 %.
7. Ukuran meja di kantin lantai 2 memiliki dua kecenderungan netral dan nyaman,
karena keduanya memiliki persentasi yang sama. Tetapi kondisi ukuran meja di
kantin lantai 2 bisa dinyatakan nyaman karena pernyataan setuju dan sangat setuju
jika dijumlah sudah melebihi pernyataan netral. Hal ini diperlihatkan dengan
pernyataan sangat setuju sebanyak 1,9 %, setuju sebanyak 35 %, netral sebanyak
35 %, kemudian tidak setuju sebanyak 27,2 % dan sangat tidak setuju sebanyak 1
%.
8. Tingkat kebisingan di kantin lantai 2 cenderung netral , tetapi bisa dinyatakan
tidak nyaman karena pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju jika di
jumlah sudah melebihi pernyataan netral. Hal ini diperlihatkan dengan pernyataan
sangat setuju sebanyak 3,9 %, setuju sebanyak 11,7 %, netral sebanyak 40,8 %,
kemudian tidak setuju sebanyak 35,9% dan sangat tidak setuju sebanyak 7,8 %.
9. Temperatur di kantin lantai 2 cenderung tidak nyaman, hal ini diperlihatkan
dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 4,9 %, setuju sebanyak 11,7 %, netral
sebanyak 22,3 %, kemudian tidak setuju sebanyak 42,7 % dan sangat tidak setuju
sebanyak 18,4 %.
10. Tekstur meja dan kursi di kantin lantai 2 cenderung netral, hal ini diperlihatkan
dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 1 %, setuju sebanyak 29,1 %, netral
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 13
sebanyak 45,6 %, kemudian tidak setuju sebanyak 19,4 % dan sangat tidak setuju
sebanyak 4,9 %.
11. Aroma di kantin lantai 2 cenderung netral, hal ini diperlihatkan dengan
pernyataan sangat setuju sebanyak 2,9 %, setuju sebanyak 18,4 %, netral
sebanyak 45,6 %, kemudian tidak setuju sebanyak 26,2 % dan sangat tidak setuju
sebanyak 6,8 %.
12. Kekuatan konstruksi bangunan di kantin lantai 2 cenderung nyaman, hal ini
diperlihatkan dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 4,9 %, setuju sebanyak
46,6 %, netral sebanyak 39,8 %, kemudian tidak setuju sebanyak 6,8 % dan
sangat tidak setuju sebanyak 1,9 %.
13. Kekuatan meja di kantin lantai 2 cenderung nyaman, hal ini diperlihatkan dengan
pernyataan sangat setuju sebanyak 3,9 %, setuju sebanyak 38,8 %, netral
sebanyak 37,9 %, kemudian tidak setuju sebanyak 15,5 % dan sangat tidak setuju
sebanyak 3,9 %.
14. Kekuatan kursi di kantin lantai 2 cenderung netral, hal ini diperlihatkan dengan
pernyataan sangat setuju sebanyak 2,9 %, setuju sebanyak 37,9 %, netral
sebanyak 43,7 %, kemudian tidak setuju sebanyak 12,6 % dan sangat tidak setuju
sebanyak 2,9 %.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari analisa yang sudah dilakukan di atas, maka dapat di simpulkan menjadi 3 kategori
kenyamanan dengan masing-masing variabel yang ada. Tiga kenyamanan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Nyaman
Variabel yang masuk kedalam kategori nyaman adalah sebagai berikut :
a. Jarak antara konter dan meja/kursi di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana
kampus Meruya dengan kondisi jarak antara konter dan meja kursi yang dinilai
oleh mahasiswa cukup lebar.
b. Jarak antara meja dan kursi di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus
Meruya dengan kondisi jarak antara meja dan kursi yang dinilai oleh mahasiswa
cukup lebar.
c. Penerangan di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan
kondisi penerangan yang dinilai oleh mahasiswa cukup terang.
d. Ukuran meja di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan
kondisi ukuran meja yang dinilai oleh mahasiswa cukup lebar.
e. Kekuatan konstruksi bangunan di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana
kampus Meruya dengan kondisi kekuatan konstruksi bangunan yang dinilai oleh
mahasiswa cukup kuat.
f. Kekuatan meja di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya
dengan kondisi kekuatan meja yang dinilai oleh mahasiswa cukup kuat.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 14
2. Netral
Variabel yang masuk kedalam kategori netral adalah sebagai berikut :
a. Perpaduan warna di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya
dengan kondisi perpaduan warna yang dinilai oleh mahasiswa cukup bagus.
b. Ukuran kursi di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan
kondisi ukuran kursi yang dinilai oleh mahasiswa cukup lebar.
c. Tekstur meja dan kursi di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus
Meruya dengan kondisi tekstur meja dan kursi yang dinilai oleh mahasiswa
kurang halus.
d. Aroma di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan
kondisi aroma yang dinilai oleh mahasiswa kurang sedap.
e. Kekuatan kursi di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya
dengan kondisi kekuatan kursi yang dinilai oleh mahasiswa cukup kuat.
3. Tidak Nyaman
Variabel yang masuk kedalam kategori tidak nyaman adalah sebagai berikut :
a. Kebersihan di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan
kondisi kebersihan yang dinilai mahasiswa kurang bersih.
b. Tingkat kebisingan di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya
dengan kondisi tingkat kebisingan yang dinilai oleh mahasiswa kurang tenang.
c. Temperatur di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan
kondisi temperatur yang dinilai oleh mahasiswa kurang sejuk.
Saran
Dari kesimpulan di atas, maka dapat di usulkan saran-saran baik kepada pihak pengelola
ataupun kepada mahasiswa Universitas Mercu Buana kampus Meruya dalam mengelola /
menggunakan kantin lantai 2. Tentu saja saran-saran ini mengacu kepada tingkat
kenyamanan yang tidak nyaman.
a. Saran untuk pengelola Universitas Mercu Buana kampus Meruya :
1. Lebih memperhatikan petugas dan penyediaan alat-alat kebersihan. Dengan
penyediaan alat kebersihan seperti tempat sampah yang ditambah, diharapkan
mahasiswa bisa ikut serta menjaga kebersihan kantin dengan membuang sampak
pada tempatnya.
2. Perlu adanya perubahan denah kantin lantai 2 dengan membagi zona bising dan
zona tenang dengan pembatas yang masing masing zona bisa terjaga privasinya.
Sehingga mahasiswa yang lebih suka dengan kondisi tingkat kebisingan yang
tenang tidak terganggu dengan kegaduhan yang ditimbulkan oleh mahasiswa lain.
3. Perlu adanya penambahan bukaan di kantin lantai 2 agar terjadi aliran udara yang
cukup sehingga bisa mengurangi temperatur panas di ruang tersebut. Atau bila
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 15
ingin praktis, bisa menambahkan pendingin ruangan berupa AC atau kipas angin
jika melihat kondisi kantin lantai 2 yang banyak menggunakan material kaca.
b. Saran untuk mahasiswa Universitas Mercu Buana kampus Meruya :
1. Jika ingin kantin lantai 2 lebih bersih dari kondisi sekarang, mohon kepada
mahasiswa jangan membuang sampah sembarangan.
2. Jika ingin kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya tidak gaduh,
mohon kepada mahasiswa agar berbicara atau diskusi dengan suara yang tidak
perlu terlalu keras.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal :
Yohanes Wahyu Dwi Yudono,2012. " Persepsi Mahasiswa Terhadap Atribut
Kenyamanan Pada Setting Tangga Dalam Hall Fakultas Ekonomi Universitas
Wijayakusuma - Purwokerto".
Soepraptikno,2004. " Hubungan Ruang Komunal Persepsi Mahasiswa Terhadap Seting
Ruang Teras Utama Gedung A Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro Semarang".
Buku :
Akitson, Rita L. dkk, 1983." PengantarPsikologidalamArsitekturLansekap.BumiAksara,
Jakarta.
Bimo Walgito, Prof. Dr., 1994. " Psikologi Sosial". Andi Offset, Yogyakarta.
Lang J, 1987. "Creating Architectural Theory, The Role of The Behavioral Sciences in
Environmental Design". Van Nostrand Reinhold Company Inc, New York.
Masri singarimbun dan Sofian Effendi (Penyunting),1982. " Metode Penelitian
Survai.LP3es, Jakarta.
M. Iqbal Hasan, M.M, Ir. 2002. " Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya ". Ghalia Indonesia.
Sarwono, Sarlito.W, 1995. "PsikologiLingkungan". PT. Gramedia Widiasarana, Jakarta.
Weisman, J.,1981. " Modelling Environmental Relation".Pensilvania, USA.