PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KENYAMANAN RUANG KANTIN … ARSITEKTUR/Seminar... · Kantin yang...

15
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 1 PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KENYAMANAN RUANG KANTIN LANTAI 2 UNIVERSITAS MERCU BUANA KAMPUS MERUYA Dian Teguh Cahyono dan Andjar Widajanti Program Studi Arsitektur, Universitas Mercu Buana, Jakarta-Indonesia e-mail: [email protected] ABSTRACT Mercu Buana University has increased each year, both in terms of quality of education and the number of students. Cafetaria provided by the Mercu Buana University campus Meruya a 2-storey building. 2nd floor cafeteria has always been an alternative to visit when the quality of food served in the cafeteria floor 2 already qualified and the same with most other cafetaria. The method used in this research is descriptive method, to explore students' perceptions of comfort room 2nd floor cafeteria Mercu Buana University campus Meruya, so the results of this study can be seen that there is comfort in the 2nd floor cafeteria Mercubuana University campus Meruya. Keywords: Comfort, Student perceptions, 2nd cafetaria of Mercu Buana University Meruya Campus ABSTRAK Universitas Mercu Buana mengalami peningkatan setiap tahunya, baik dari segi kualitas pendidikan maupun jumlah mahasiswanya. Kantin yang disediakan oleh pihak Universitas Mercu Buana kampus Meruya berupa bangunan 2 lantai. Kantin lantai 2 selalu menjadi alternatif untuk di kunjungi padahal kualitas makanan yang di sajikan di kantin lantai 2 sudah memenuhi syarat dan sama dengan kebanyakan kantin lainya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif, untuk menggali persepsi mahasiswa terhadap kenyamanan ruang kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya, sehingga hasil dari penelitian ini dapat diketahui kenyamanan yang ada di kantin lantai 2 Universitas Mercubuana kampus Meruya. Kata Kunci: Kenyamanan, Persepsi mahasiswa, Ruang kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya

Transcript of PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KENYAMANAN RUANG KANTIN … ARSITEKTUR/Seminar... · Kantin yang...

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 1

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KENYAMANAN RUANG KANTIN LANTAI 2 UNIVERSITAS MERCU BUANA KAMPUS

MERUYA

Dian Teguh Cahyono dan Andjar Widajanti

Program Studi Arsitektur, Universitas Mercu Buana, Jakarta-Indonesia e-mail: [email protected]

ABSTRACT

Mercu Buana University has increased each year, both in terms of quality of education

and the number of students. Cafetaria provided by the Mercu Buana University campus

Meruya a 2-storey building. 2nd floor cafeteria has always been an alternative to visit

when the quality of food served in the cafeteria floor 2 already qualified and the same

with most other cafetaria. The method used in this research is descriptive method, to

explore students' perceptions of comfort room 2nd floor cafeteria Mercu Buana

University campus Meruya, so the results of this study can be seen that there is comfort in

the 2nd floor cafeteria Mercubuana University campus Meruya.

Keywords: Comfort, Student perceptions, 2nd cafetaria of Mercu Buana University

Meruya Campus

ABSTRAK

Universitas Mercu Buana mengalami peningkatan setiap tahunya, baik dari segi kualitas

pendidikan maupun jumlah mahasiswanya. Kantin yang disediakan oleh pihak

Universitas Mercu Buana kampus Meruya berupa bangunan 2 lantai. Kantin lantai 2

selalu menjadi alternatif untuk di kunjungi padahal kualitas makanan yang di sajikan di

kantin lantai 2 sudah memenuhi syarat dan sama dengan kebanyakan kantin lainya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif, untuk menggali

persepsi mahasiswa terhadap kenyamanan ruang kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana

kampus Meruya, sehingga hasil dari penelitian ini dapat diketahui kenyamanan yang ada

di kantin lantai 2 Universitas Mercubuana kampus Meruya.

Kata Kunci: Kenyamanan, Persepsi mahasiswa, Ruang kantin lantai 2 Universitas

Mercu Buana kampus Meruya

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 2

LATAR BELAKANG

Universitas Mercu Buana adalah Universitas yang cukup terkenal di Jakarta. Dari

pertama didirikanya Universitas ini, Universitas Mercu Buana mengalami peningkatan

setiap tahunya, baik dari segi kualitas pendidikan, maupun jumlah mahasiswanya.

Saat ini Universitas Mercu Buana sudah memiliki beberapa cabang kampus di Jakarta

diantaranya :

1. Kampus A : Jl. Meruya Selatan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat 11650

2. Kampus B : Gedung Tedja Buana (Kedaung) Lantai 4, 5 dan 6, Jl. Menteng Raya

No.29 - Jakarta Pusat

3. Kampus C : Gd. LIA Depok, Jl. Margonda Raya No. 200, Depok - Jawa Barat

4. Kampus D : Jl. Raya Keranggan No.6 Bekasi - Jawa Barat

Seiring dengan peningkatan tersebut, seharusnya di imbangi dengan peningkatan

fasilitas atau sarana dan prasarana sebagai pendukung proses belajar mengajar di

Universitas Mercu Buana, termasuk kantin kampus.

Fasilitas kantin sebagai ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat igunakan

pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli di

sana. Keberadaan sebuah kantin perlu diperhatikan seiring berkembangnya kampus,

karena kantin juga merupakan salah satu penunjang aktifitas belajar mengajar di saat

mahasiswa beristirahat atau menunggu jam kuliah sambil makan siang atau bahkan

sarapan untuk mengembalikan energi mereka. Selama hampir 5 tahun saya menjadi

mahasiswa di Universitas Mercubuana kampus Meruya, fasilitas kantin di Universitas

Mercu Buana kampus Meruya belum ada perubahan yang berarti jika dibandingkan

dengan semakin meningkatnya kualitas universitas dan banyaknya mahasiswa yang

masuk setiap tahunya.

Kantin yang disediakan oleh pihak Universitas Mercu Buana kampus Meruya berupa

bangunan 2 lantai yang masing-masing memiliki karakter ruangan berbeda. Dari dua

karakter yang berbeda ini, kantin lantai 2 lebih cenderung sepi dibandingkan dengan

kantin di lantai 1. Kalaupun kantin lantai 2 ini ramai, biasanya karena kantin di lantai 1

sudah penuh.

Dari latar belakang diatas, perlu dipertanyakan tentang kenyamanan ruang kantin

lantai 2 di Universitas Mercu Buana kampus Meruya. Apakah ruang kantin lantai 2

Universitas Mercu Buana kampus Meruya sudah bisa dikatakan nyaman untuk

mahasiswanya atau belum.

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 3

TINJAUAN PUSTAKA

Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam

merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung

pengertian yang sangat luas, menyangkut intern danekstern. Berbagai ahli telah

memberikan definisi yang beragam tentangpersepsi, walaupun pada prinsipnya

mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi

adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui

beberapa hal melalui panca inderanya.

Menurut Moskowitz dan orgel 1969 dalam Walgito. B (1994), persepsi merupakan

proses yang integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya, yaitu sebagai

proses pengorganisasian, penginter pretasian terhadap stimulus yang diterima oleh

individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang

integrated dalam diri individu.

Sarwono (1995) mengungkapkan bahwa stimulus yang berupa rangsangan dari luar

diri manusia diterima melalui sel-sel saraf reseptor (penginderaan), kemudian disatukan

dan dikoordinasikan di dalam syaraf pusat (otak) sehingga manusia dapat mengenali dan

menilai untuk memberikan makna terhadap objek atau lungkungan fisik.

Kenyamanan

Konsep tentang kenyamanan (comfort) sangat sulit untuk didefinisikan karena lebih

merupakan penilaian responsif individu (Oborne, 1995). Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, nyaman adalah segar; sehat sedangkan kenyamanan adalah keadaan nyaman;

kesegaran; kesejukan. Kolcaba (2003) menjelaskan bahwa kenyamaan sebagai suatu

keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan

holistik. Dengan terpenuhinya kenyamanan dapatmenyebakan perasaan sejahtera padadiri

individu tersebut.

Teori Weismann (1981), tentang atribut kenyamanan sebagai produk interaksi antara

perilaku individu / kelompok individu dengan setingnya. Kenyamanan (comfort) : adalah

lingkungan yang memberi rasa nyaman yang sesuai dengan tuntutan panca indra dan

antropometrik (menyangkut proporsi, dimensi, dan karakteristik fisiologis), serta mampu

memfasilitasi kegiatan untuk mendapatkan produktifitas dan efesiensi kerja yang berarti

suatu penghematan dalam penggunaan ruang (space). Menurut Suptandar (1999),

Antropometrik sering disebut sebagai “faktor manusia”, yang dalam penerapan atau

sistem kerjanya disebut “ergonomik”. Ergonomik sebagai ilmu yang mempelajari tentang

kondisi fisik seseorang dalam melakukan kerja meliputi : kerja fisik, efisiensi kerja,

tenaga yang dikeluarkan untuk suatu objek, konsumsi kalori, kelelahan, dan

pengorganisasian sistem kerja. Pengertian ergonomik tidak hanya terbatas pada sisi fisik

saja, melainkan juga meliputi segala hal yang berkaitan dengan kelima indera manusia,

yaitu : penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan peraba.

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 4

Operasional Variabel

Adapun variabel terikat dan variabel bebas yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Tabel1. Keterkaitan Antara Variabel Terikat, Indikator, dan Tolak Ukur Penelitian

Variabel TerikatIndikator

Persepsi

Motif

Harapan

Tujuan Minat Bentuk Minat

Menunggu Kuliah 1. Makan

2. Ngobrol

3. Diskusi

4. Baca

Menunggu Dosen 1. Makan

2. Ngobrol

3. Diskusi

4. Baca

Menunggu Teman 1. Makan

2. Ngobrol

3. Diskusi

4. Baca

Tolak Ukur

Persepsi

mahasiswa

terhadap ruang

kantin

Universitas

Mercu Buana

kampus Meruya

Minat

1. Mahasiswa menentang eksistensi ruang kantin

2. mahasiswa menyesuaikan eksistensi ruang kantin

1. Ruang kantin di rubah ( adjustment )

2. Ruang kantin dibiarkan apa adanya ( adaptasi )

Tabel2. Keterkaitan Antara Variabel Bebas, Indikator, dan Tolak Ukur Penelitian

Variabel BebasIndikator

Ruang

1. Lebar

2. Sempit

1. Terang

2. Gelap

1. Bersih

2. Kotor

1. Bagus

2. Jelek

1. Lebar

2. Sempit

1. Tenang

2. Gaduh

1. Sejuk

2. Panas

1. Halus

2. Kasar

1. Sedap

2. Tidak sedap

1. Kuat

2. Rapuh

Tolak Ukur

Indra Penciuman

Keamanan

Dimensi

Indra

Pendengaran

Sirkulasi Jarak

Aroma

Konstruksi

Temperatur

Tekstur

Ruang kantin

Universitas

Mercu Buana

kampus Meruya

Indra Peraba

Nyaman

/ Tidak

Nyaman

Penerangan

Kebersihan

Warna

Kebisingan

Indra

Penglihatan

Kenyamanan

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 5

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menggali persepsi mahasiswa terhadap

tingkat kenyamanan ruang kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya

tersebut, maka perlu adanya pendekatan metode penelitian sejenis yang mana pendekatan

ini di adaptasi dari penelitian Yohanes Wahyu Dwi Yudono ( 2012 ), yaitu metode

penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala

menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan ( Arikunto, 2005 : 234 ). Dalam

penelitian deskriptif ditujukan untu kmembuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki. Perspektif waktu yang dijangkau dalam penelitian deskriptif

adalah waktu sekarang, atau sekurang-kurangnya dalam jangkawaktu yang masih

terjangkau dalam ingatanresponden (Nazir, 200354-55).

Lokasi penelitian adalah kantin di dalam Universitas Mercu Buana yang terletak di

Jl. Meruya Selatan,KebunJeruk - Jakarta Barat. Batasan dari penelitian ini dibatasi pada

ruangan kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya, Jakarat Barat. Alasan

kenapa hanya kantin lantai 2 karena kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus

Meruya cenderung lebih sepi dari pada kantin di lantai 1.

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kuantitatif yaitu analisis yang mempergunakan alat analisis bersifat kuantitatif. Alat

analisis yang bersifa kuantitatif adalah alat analisis yang menggunakan model-

model,seperti model matematika, model statistik, danekonometrik. Hasil analisis

disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dandi interpretasikan

dalam suatu uraian ( M. Iqbal, 2002 ).

HASIL PENELITIAN

Data Responden

1. Umur

Gambar1. Diagram Batang Umur Mahasiswa Yang menggunakan Fasilitas Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, umur mahasiswa kelas karyawan ( reguler 2 )

yang sering menggunakan ruang kantin lantai 2 yang paling banyak adalah antara umur

0,0%

50,0%

100,0%

16-25

26-35

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 6

16-25 yaitu sebanyak 78,6 %. Sedangkan sebanyak 21,4% yang berkunjung adalah

mahasiswa antara umur 26-35.

2. Jenis Kelamin

Gambar2. Diagram Batang Jenis Kelamin Mahasiswa Yang menggunakan Fasilitas Kantin Lantai 2

Penilaian Mahasiswa Terhadap Kondisi Ruang Kantin Lantai 2

1. Penilaian Mahasiswa Terhadap Jarak Antara Konter Penjual Dan Meja/Kursi Di Kantin

Lantai 2

Gambar3. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Jarak Antara Konter Penjual Dan Meja/Kursi Di

Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa jarak antara konter

dengan meja/kursi di kantin lantai 2 cenderung cukup lebar, tetapi hanya selisih sedikit

dengan penilaian kurang lebar. Kondisi dinyatakan sangat lebar sebanyak 1,9%, lebar

sebanyak 10,7 %, cukup lebar sebanyak 40,8%, kurang lebar sebanyak 38,8 %, dan tidak

lebar ( sempit ) sebanyak 7,8 %.

2. Penilaian Mahasiswa Tentang Jarak Antara Meja Dan Kursi Di Kantin Lantai 2

Gambar4. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Tentang Jarak Antara Meja Dan Kursi Di Kantin Lantai 2

46,0%

48,0%

50,0%

52,0%

Laki-Laki

Perempuan

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Lebar ( Sempit )

Kurang Lebar

Cukup Lebar

Lebar

Sangat Lebar

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Lebar ( Sempit )

Kurang Lebar

Cukup Lebar

Lebar

Sangat Lebar

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 7

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa jarak antara meja dan

kursi di kantin lantai 2 cenderung cukup lebar. Kondisi dinyatakan sangat lebar sebanyak

1,9%, lebar sebanyak 9,7 %, cukup lebar sebanyak 53,4 %, kurang lebar sebanyak 22,3

%, dan tidak lebar ( sempit )sebanyak 9,7 %.

3. Penilaian Mahasiswa Mengenai Penerangan Di Kantin Lantai 2

Gambar5. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Mengenai Penerangan Di Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa penerangan di kantin

lantai 2 cenderung cukup terang. Kondisi dinyatakan sangat terang sebanyak 4,9%, terang

sebanyak 25,2 %, cukup terang sebanyak 46,6 %, kurang terang sebanyak 22,3 %, dan

tidak terang ( gelap ) sebanyak 1 %.

4. Penilaian Mahasiswa Mengenai Kebersihan Di Kantin Lantai 2.

Gambar6. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Mengenai Kebersihan Di Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa kebersihan di kantin

lantai 2 cenderung kurang bersih, tetapi hanya selisih sedikit dengan penilaian cukup

bersih. Kondisi dinyatakan sangat bersih sebanyak 1,9 %, bersih sebanyak 14,6 %, cukup

bersih sebanyak 33 %, kurang bersih sebanyak 42,7 %, dan tidak bersih ( kotor )

sebanyak 7,8 %.

5. Penilaian Mahasiswa Terhadap Perpaduan Warna Di Kantin Lantai 2

0%

20%

40%

60% Tidak Terang ( Gelap )

Kurang Terang

Cukup Terang

Terang

Sangat Terang

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Bersih ( Kotor )

Kurang Bersih

Cukup Bersih

Bersih

Sangat Bersih

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Bagus ( Jelek )

Kurang Bagus

Cukup Bagus

Bagus

Sangat Bagus

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 8

Gambar7. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Perpaduan Warna Di Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa perpaduan warna di

kantin lantai 2 cenderung cukup bagus. Kondisi dinyatakan sangat bagus sebanyak 2,9 %,

bagus sebanyak 22,3 %, cukup bagus sebanyak 47,1 %, kurang bagus sebanyak 26,2 %,

dan tidak bagus ( jelek ) sebanyak 6,8 %.

6. Penilaian Mahasiswa Terhadap Ukuran Kursi Di Kantin Lantai 2

Gambar8. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Ukuran Kursi Di Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa ukuran kursi di kantin

lantai 2 cenderung cukup lebar. Kondisi dinyatakan sangat lebar sebanyak 1,9 %, lebar

sebanyak 7,8 %, cukup lebar sebanyak 56,3 %, kurang lebar sebanyak 28,2 %, dan tidak

lebar ( sempit ) sebanyak 5,8 %.

7. Penilaian Mahasiswa Terhadap Ukuran Meja Di Kantin Lantai 2

Gambar9. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Ukuran Meja Di Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa ukuran meja di kantin

lantai 2 cenderung cukup lebar. Kondisi dinyatakan sangat lebar sebanyak 2,9 %, lebar

sebanyak 9,7 %, cukup lebar sebanyak 53,4 %, kurang lebar sebanyak 31,1 %, dan tidak

lebar ( sempit ) sebanyak 2,9 %.

0,00%

20,00%

40,00%

60,00% Tidak Lebar ( Sempit )

Kurang Lebar

Cukup Lebar

Lebar

Sangat Lebar

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Lebar ( sempit )

Kurang Lebar

Cukup Lebar

Lebar

Sangat Lebar

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 9

8. Penilaian Mahasiswa Terhadap Tingkat Kebisingan Di Kantin Lantai 2

Gambar10. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Tingkat Kebisingan Di Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa tingkat kebisingan di

kantin lantai 2 cenderung kurang tenang. Kondisi dinyatakan sangat tenang sebanyak 1,9

%, tenang sebanyak 7,8 %, cukup tenang sebanyak 32 %, kurang tenang sebanyak 46,6

%, dan tidak tenang ( gaduh ) sebanyak 11,7 %.

9. Penilaian Mahasiswa Terhadap Temperatur Di Kantin Lantai 2

Gambar11. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Temperatur Di Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa temperatur di kantin

lantai 2 cenderung kurang sejuk dan diikuti penilaian tidak sejuk pada urutan 2 dengan

selisih yang sedikit. Kondisi dinyatakan sangat sejuk sebanyak 1 %, sejuk sebanyak 7,8

%, cukup sejuk sebanyak 18,4 %, kurang sejuk sebanyak 38,8 %, dan tidak sejuk ( panas

) sebanyak 34 %.

10. Penilaian Mahasiswa Terhadap Tekstur Meja Dan Kursi Di Kantin Lantai 2

Gambar12. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Tekstur Meja Dan Kursi Di Kantin Lantai 2

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Tenang ( Gaduh )

Kurang Tenang

Cukup tenang

Tenang

Sangat Tenang

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Sejuk ( Panas )

Kurang Sejuk

Cukup Sejuk

Sejuk

Sangat Sejuk

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Halus ( Kasar )

Kurang Halus

Cukup Halus

Halus

Sangat Halus

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 10

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa tekstur meja dan kursi

di kantin lantai 2 cenderung kurang halus. Kondisi dinyatakan sangat halus sebanyak 1,9

%, halus sebanyak 29,1 %, cukup halus sebanyak 3,9 %, kurang halus sebanyak 48,5 %,

dan tidak halus ( kasar ) sebanyak 16,5 %.

11. Penilaian Mahasiswa Mengenai Aroma Di Kantin Lantai 2

Gambar13. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Mengenai aroma Di Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa aroma di kantin lantai

2 cenderung kurang sedap. Kondisi dinyatakan sangat sedap sebanyak 1,9 %, sedap

sebanyak 5,8 %, cukup sedap sebanyak 35 %, kurang sedap sebanyak 51,5 %, dan tidak

sedap ( bau ) sebanyak 5,8 %.

12. Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Konstruksi Bangunan Di Kantin Lantai 2

Gambar14. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Konstruksi Bangunan Di Kantin

Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa kekuatan konstruksi

bangunan di kantin lantai 2 cenderung cukup kuat. Kondisi dinyatakan sangat kuat

sebanyak 2,9 %, kuat sebanyak 37,9 %, cukup kuat sebanyak 49,5 %, kurang kuat

sebanyak 7,8 %, dan tidak kuat ( rapuh ) sebanyak 1,9 %.

13. Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Meja Di Kantin Lantai 2

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Sedap ( Bau )

Kurang Sedap

Cukup Sedap

Sedap

Sangat Sedap

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Kuat ( Rapuh )

Kurang Kuat

Cukup Kuat

Kuat

Sangat Kuat

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Kuat ( Rapuh )

Kurang Kuat

Cukup Kuat

Kuat

Sangat Kuat

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 11

Gambar15. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Meja Di Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa kekuatan meja di

kantin lantai 2 cenderung cukup kuat. Kondisi dinyatakan sangat kuat sebanyak 5,8 %,

kuat sebanyak 22,3 %, cukup kuat sebanyak 46,6 %, kurang kuat sebanyak 22,3 %, dan

tidak kuat ( rapuh ) sebanyak 2,9 %.

14. Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Kursi Di Kantin Lantai 2

Gambar16. Diagram Batang Penilaian Mahasiswa Terhadap Kekuatan Kursi Di Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas, mahasiswa menilai bahwa kekuatan kursi di kantin

lantai 2 cenderung cukup kuat. Kondisi dinyatakan sangat kuat sebanyak 5,8 %, kuat

sebanyak 24,3 %, cukup kuat sebanyak 46,6 %, kurang kuat sebanyak 20,3 %, dan tidak

kuat ( rapuh ) sebanyak 2,9 %.

Persepsi Mahasiswa Terhadap Kenyamanan Ruang Kantin Lantai 2

Diagram batang dibawah ini menggambarkan persepsi mahasiswa terhadap

kenyamanan ruang kantin lantai 2 Universitas Mercubuana kampus meruya. Pernyataan

setuju adalah pernyataan yang menerangkan bahwa kondisi kantin lantai 2 dalam kondisi

nyaman.

0,0%

20,0%

40,0%

60,0% Tidak Kuat ( Rapuh )

Kurang Kuat

Cukup Kuat

Kuat

Sangat Kuat

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

60,0%Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 12

Gambar17. Diagram Batang Persepsi Mahasiswa Terhadap Kenyamanan Kantin Lantai 2

Dilihat dari diagram batang di atas maka dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Jarak antara konter dan meja/kursi di kantin lantai 2 cenderung nyaman, hal ini

diperlihatkan dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 1,9 %, setuju sebanyak

49,5 %, netral sebanyak 35 %, kemudian tidak setuju sebanyak 11,7 % dan sangat

tidak setuju sebanyak 1,9 %.

2. Jarak antara meja dan kursi di kantin lantai 2 cenderung nyaman, hal ini

diperlihatkan dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 1%, setuju sebanyak 45,6

%, netral sebanyak 33 %, kemudian tidak setuju sebanyak 19,4 % dan sangat

tidak setuju sebanyak 1 %.

3. Penerangan di kantin lantai 2 cenderung netral, tetapi bisa dinyatakan nyaman

juga karena pernyataan setuju dan sangat setuju jika di jumlah sudah lebih banyak

dari pada pernyataan netral. Hal ini diperlihatkan dengan pernyataan sangat setuju

sebanyak 4,9 %, setuju sebanyak 38,8 %, netral sebanyak 39,8 %, kemudian tidak

setuju sebanyak 15,5 % dan sangat tidak setuju sebanyak 1 %.

4. Tingkat kebersihan di kantin lantai 2 cenderung tidak nyaman, hal ini

diperlihatkan dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 6,8 %, setuju sebanyak

24,3 %, netral sebanyak 29,1 %, kemudian tidak setuju sebanyak 33 % dan sangat

tidak setuju sebanyak 6,8 %.

5. Perpaduan warna di kantin lantai 2 cenderung netral, hal ini diperlihatkan dengan

pernyataan sangat setuju sebanyak 4,9 %, setuju sebanyak 32 %, netral sebanyak

44,7 %, kemudian tidak setuju sebanyak 16,5 % dan sangat tidak setuju sebanyak 1,9 %.

6. Ukuran kursi di kantin lantai 2 cenderung netral, hal ini diperlihatkan dengan

pernyataan sangat setuju sebanyak 3,9 %, setuju sebanyak 33 %, netral sebanyak

44,7 %, kemudian tidak setuju sebanyak 15,5 % dan sangat tidak setuju sebanyak

2,9 %.

7. Ukuran meja di kantin lantai 2 memiliki dua kecenderungan netral dan nyaman,

karena keduanya memiliki persentasi yang sama. Tetapi kondisi ukuran meja di

kantin lantai 2 bisa dinyatakan nyaman karena pernyataan setuju dan sangat setuju

jika dijumlah sudah melebihi pernyataan netral. Hal ini diperlihatkan dengan

pernyataan sangat setuju sebanyak 1,9 %, setuju sebanyak 35 %, netral sebanyak

35 %, kemudian tidak setuju sebanyak 27,2 % dan sangat tidak setuju sebanyak 1

%.

8. Tingkat kebisingan di kantin lantai 2 cenderung netral , tetapi bisa dinyatakan

tidak nyaman karena pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju jika di

jumlah sudah melebihi pernyataan netral. Hal ini diperlihatkan dengan pernyataan

sangat setuju sebanyak 3,9 %, setuju sebanyak 11,7 %, netral sebanyak 40,8 %,

kemudian tidak setuju sebanyak 35,9% dan sangat tidak setuju sebanyak 7,8 %.

9. Temperatur di kantin lantai 2 cenderung tidak nyaman, hal ini diperlihatkan

dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 4,9 %, setuju sebanyak 11,7 %, netral

sebanyak 22,3 %, kemudian tidak setuju sebanyak 42,7 % dan sangat tidak setuju

sebanyak 18,4 %.

10. Tekstur meja dan kursi di kantin lantai 2 cenderung netral, hal ini diperlihatkan

dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 1 %, setuju sebanyak 29,1 %, netral

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 13

sebanyak 45,6 %, kemudian tidak setuju sebanyak 19,4 % dan sangat tidak setuju

sebanyak 4,9 %.

11. Aroma di kantin lantai 2 cenderung netral, hal ini diperlihatkan dengan

pernyataan sangat setuju sebanyak 2,9 %, setuju sebanyak 18,4 %, netral

sebanyak 45,6 %, kemudian tidak setuju sebanyak 26,2 % dan sangat tidak setuju

sebanyak 6,8 %.

12. Kekuatan konstruksi bangunan di kantin lantai 2 cenderung nyaman, hal ini

diperlihatkan dengan pernyataan sangat setuju sebanyak 4,9 %, setuju sebanyak

46,6 %, netral sebanyak 39,8 %, kemudian tidak setuju sebanyak 6,8 % dan

sangat tidak setuju sebanyak 1,9 %.

13. Kekuatan meja di kantin lantai 2 cenderung nyaman, hal ini diperlihatkan dengan

pernyataan sangat setuju sebanyak 3,9 %, setuju sebanyak 38,8 %, netral

sebanyak 37,9 %, kemudian tidak setuju sebanyak 15,5 % dan sangat tidak setuju

sebanyak 3,9 %.

14. Kekuatan kursi di kantin lantai 2 cenderung netral, hal ini diperlihatkan dengan

pernyataan sangat setuju sebanyak 2,9 %, setuju sebanyak 37,9 %, netral

sebanyak 43,7 %, kemudian tidak setuju sebanyak 12,6 % dan sangat tidak setuju

sebanyak 2,9 %.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari analisa yang sudah dilakukan di atas, maka dapat di simpulkan menjadi 3 kategori

kenyamanan dengan masing-masing variabel yang ada. Tiga kenyamanan tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Nyaman

Variabel yang masuk kedalam kategori nyaman adalah sebagai berikut :

a. Jarak antara konter dan meja/kursi di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana

kampus Meruya dengan kondisi jarak antara konter dan meja kursi yang dinilai

oleh mahasiswa cukup lebar.

b. Jarak antara meja dan kursi di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus

Meruya dengan kondisi jarak antara meja dan kursi yang dinilai oleh mahasiswa

cukup lebar.

c. Penerangan di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan

kondisi penerangan yang dinilai oleh mahasiswa cukup terang.

d. Ukuran meja di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan

kondisi ukuran meja yang dinilai oleh mahasiswa cukup lebar.

e. Kekuatan konstruksi bangunan di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana

kampus Meruya dengan kondisi kekuatan konstruksi bangunan yang dinilai oleh

mahasiswa cukup kuat.

f. Kekuatan meja di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya

dengan kondisi kekuatan meja yang dinilai oleh mahasiswa cukup kuat.

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 14

2. Netral

Variabel yang masuk kedalam kategori netral adalah sebagai berikut :

a. Perpaduan warna di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya

dengan kondisi perpaduan warna yang dinilai oleh mahasiswa cukup bagus.

b. Ukuran kursi di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan

kondisi ukuran kursi yang dinilai oleh mahasiswa cukup lebar.

c. Tekstur meja dan kursi di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus

Meruya dengan kondisi tekstur meja dan kursi yang dinilai oleh mahasiswa

kurang halus.

d. Aroma di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan

kondisi aroma yang dinilai oleh mahasiswa kurang sedap.

e. Kekuatan kursi di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya

dengan kondisi kekuatan kursi yang dinilai oleh mahasiswa cukup kuat.

3. Tidak Nyaman

Variabel yang masuk kedalam kategori tidak nyaman adalah sebagai berikut :

a. Kebersihan di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan

kondisi kebersihan yang dinilai mahasiswa kurang bersih.

b. Tingkat kebisingan di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya

dengan kondisi tingkat kebisingan yang dinilai oleh mahasiswa kurang tenang.

c. Temperatur di kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya dengan

kondisi temperatur yang dinilai oleh mahasiswa kurang sejuk.

Saran

Dari kesimpulan di atas, maka dapat di usulkan saran-saran baik kepada pihak pengelola

ataupun kepada mahasiswa Universitas Mercu Buana kampus Meruya dalam mengelola /

menggunakan kantin lantai 2. Tentu saja saran-saran ini mengacu kepada tingkat

kenyamanan yang tidak nyaman.

a. Saran untuk pengelola Universitas Mercu Buana kampus Meruya :

1. Lebih memperhatikan petugas dan penyediaan alat-alat kebersihan. Dengan

penyediaan alat kebersihan seperti tempat sampah yang ditambah, diharapkan

mahasiswa bisa ikut serta menjaga kebersihan kantin dengan membuang sampak

pada tempatnya.

2. Perlu adanya perubahan denah kantin lantai 2 dengan membagi zona bising dan

zona tenang dengan pembatas yang masing masing zona bisa terjaga privasinya.

Sehingga mahasiswa yang lebih suka dengan kondisi tingkat kebisingan yang

tenang tidak terganggu dengan kegaduhan yang ditimbulkan oleh mahasiswa lain.

3. Perlu adanya penambahan bukaan di kantin lantai 2 agar terjadi aliran udara yang

cukup sehingga bisa mengurangi temperatur panas di ruang tersebut. Atau bila

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 15

ingin praktis, bisa menambahkan pendingin ruangan berupa AC atau kipas angin

jika melihat kondisi kantin lantai 2 yang banyak menggunakan material kaca.

b. Saran untuk mahasiswa Universitas Mercu Buana kampus Meruya :

1. Jika ingin kantin lantai 2 lebih bersih dari kondisi sekarang, mohon kepada

mahasiswa jangan membuang sampah sembarangan.

2. Jika ingin kantin lantai 2 Universitas Mercu Buana kampus Meruya tidak gaduh,

mohon kepada mahasiswa agar berbicara atau diskusi dengan suara yang tidak

perlu terlalu keras.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal :

Yohanes Wahyu Dwi Yudono,2012. " Persepsi Mahasiswa Terhadap Atribut

Kenyamanan Pada Setting Tangga Dalam Hall Fakultas Ekonomi Universitas

Wijayakusuma - Purwokerto".

Soepraptikno,2004. " Hubungan Ruang Komunal Persepsi Mahasiswa Terhadap Seting

Ruang Teras Utama Gedung A Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Diponegoro Semarang".

Buku :

Akitson, Rita L. dkk, 1983." PengantarPsikologidalamArsitekturLansekap.BumiAksara,

Jakarta.

Bimo Walgito, Prof. Dr., 1994. " Psikologi Sosial". Andi Offset, Yogyakarta.

Lang J, 1987. "Creating Architectural Theory, The Role of The Behavioral Sciences in

Environmental Design". Van Nostrand Reinhold Company Inc, New York.

Masri singarimbun dan Sofian Effendi (Penyunting),1982. " Metode Penelitian

Survai.LP3es, Jakarta.

M. Iqbal Hasan, M.M, Ir. 2002. " Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya ". Ghalia Indonesia.

Sarwono, Sarlito.W, 1995. "PsikologiLingkungan". PT. Gramedia Widiasarana, Jakarta.

Weisman, J.,1981. " Modelling Environmental Relation".Pensilvania, USA.