PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN...

143
TUGAS AKHIR RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR DAN ANAEROBIC FILTER PADA HOTEL BINTANG 5 SURABAYA AFFAN MAULANA ASSIDIQY 3313100042 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Mohammad Razif, MM. DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017

Transcript of PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN...

Page 1: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

TUGAS AKHIR – RE 141581

PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR DAN ANAEROBIC FILTER PADA HOTEL BINTANG 5 SURABAYA

AFFAN MAULANA ASSIDIQY 3313100042

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Mohammad Razif, MM.

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017

Page 2: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Surabaya 2017

TUGAS AKHIR – RE 141581

PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR DAN ANAEROBIC FILTER PADA HOTEL BINTANG 5 SURABAYA

AFFAN MAULANA ASSIDIQY 3313100042

Dosen Pembimbing Dr. Ir. Mohammad Razif, MM.

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Page 3: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Surabaya 2017

TUGAS AKHIR – RE 141581

DESIGN OF WASTEWATER TREATMENT PLANT BY USING ANAEROBIC BAFFLED REACTOR AND ANAEROBIC FILTER PROCESS ON FIVE STARS HOTEL IN SURABAYA

AFFAN MAULANA ASSIDIQY 3313100042

SUPERVISOR

Dr. Ir. Mohammad Razif, MM.

DEPARTMENT OF ENVIRONMENTAL ENGINEERING Faculty of Civil Engineering and Planning Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Page 4: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …
Page 5: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

i

PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC

BAFFLED REACTOR DAN ANAEROBIC FILTER PADA HOTEL BINTANG 5 DI SURABAYA

Nama : Affan Maulana Assidiqy NRP : 331310042 Jurusan : Teknik Lingkungan Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Mohammad Razif, MM.,

ABSTRAK Surabaya, sebagai Ibukota provinsi Jawa Timur dan salah satu kota besar di Indonesia merupakan salah satu gerbang perdagangan utama di wilayah Indonesia Timur. Dengan segala potensi, fasilitas dan keunggulan geografisnya Surabaya memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Salah satu bisnis yang berkembang pesat di kota besar adalah bisnis perhotelan. Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan makanan, minuman,dan fasilitas kamar untuk tidur. Dengan adanya fasilitas dan aktifitas, hotel menghasilkan limbah berupa limbah padat dan cair. Air limbah hotel adalah air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan hotel dimana air limbah ini bisa berupa sisa-sisa kegiatan memasak, kamar mandi, spa, kolam renang, dan lain-lain. Air limbah yang dihasilkan akan mencemari lingkungan jika tidak diolah terlebih dahulu, maka perlu adanya suatu unit pengolahan air limbah untuk mengolah air limbah yang dihasilkan hotel bintang lima. Pada perencanaan ini digunakan anaerobic baffled reactor dan anaerobic filter sebagai alternatif pengolahan air limbah yang dihasilkan hotel bintang lima. Parameter air limbah yang digunakan adalah COD, BOD, TSS, dan minyak dan lemak. Data karakteristik air limbah didapatkan berdasarkan data sekunder hasil penelitian terdahulu dengan objek beberapa hotel bintang lima. Perhitungan dimensi unit anaerobic baffled reactor dan anaerobic filter mengacu pada modul DEWATS. Dari hasil perhitungan desain didapatkan desain rinci IPAL unit Anaerobic Baffled Reactor meliputi dimensi bak ekualisasi (3,1m x 3,1m x 2m), bak kompartemen I (6m x 4,5m x 2,5m), kompartemen II (1,5m x 4,5m x 2,5m)

Page 6: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

ii

sebanyak 7 buah komartemen. Sedangkan desain rinci unit Anaerobic Filter meliputi bak pengendap (6m x 4,5m x 2,5m) dan tangki media filter (2m x 4,5m x 2,5m) sebanyak 8 buah kompartemen. Nilai anggaran yang dibutuhkan untuk membangun masing-masing alternatif adalah Rp. 147.570.620 dan Rp. 198.933.190. Kata Kunci: Air Limbah Hotel Bintang Lima, Desain Anaerobic Baffled Reactor, Desain Anaerobic Filter.

Page 7: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

iii

DESIGN OF WASTEWATER TREATMENT PLANT BY USING ANAEROBIC BAFFLED REACTOR AND

ANAEROBIC FILTER PROCESS ON FIVE STARS HOTEL IN SURABAYA

Name : Affan Maulana Assidiqy SID : 331310042 Department : Environmental Engineering Supervisor : Dr. Ir. Mohammad Razif, MM.,

ABSTRACT Surabaya, Indonesia's second largest city and the capital of East Java Province, has been one of the most important and busiest trading city ports in Asia. As its potenitial, facility and geography advantages, Surabaya has great economical potential as example hotel is one of the most rapidly growth bussines in Surabaya. Hotel is a commercial establishment providing lodging, meals, and other guest services. By the existance of facility and human activity, hotel produced waste such as wastewater and solid waste. Hotel wastewater produced from hotel activity sourced from cooking residue, restroom, spa, swimming pool, and etc. Wastewater generated can contaminate ground water so wastewater treatment is needed to treat wastewater before diposed into environment. In this study, wastewater produced is treated by wastewater treatment with anaerobic baffled reactor and anaerobic filter as the alternatives. The parameters of wastewater used are COD, BOD, TSS and oil and grease. Characteristic of wastewater is based on secondary data from earlier experimental studies with five stars hotel as the objects. Calculation of dimension of anaerobic baffled reactor and anaerobic filter refers to DEWATS module. According to the results of calculation, Anaerobic Baffled Reactor is designed with 1 settling tank and 7 compartments. The dimension of Anaerobic Baffled Reactor is 25m x 4,5m x 2,5m within dimension of settling tank is 6m x 4,5m x 2,5; dimension of each compartements are 1,5m x 4,5m x 2,5m. Whereas Anaerobic Filter is designed with 1 septic tank and 8 compartments. The dimension of Anaerobic Filter is 19,2m x 4,5m x 2,5m within dimension of septic tank is 6m x 4,5m x

Page 8: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

iv

2,5m; dimension of each compartments are 2m x 4,5m x 2,5m. Estimation cost that needed to build anaerobic baffled reactor and anaerobic filter are IDR 147.570.620 and IDR 198.933.190. Keywords: Anaerobic Baffled Reactor Design, Anaerobic Filter Design, Five stars Hotel Wastewater.

Page 9: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

v

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Perencanaan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik dengan Proses Anaerobic Baffled Reactor dan Anaerobic Filter pada Hotel Bintang Lima Surabaya” dengan segala kemampuan yang ada. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan tugas ini, yakni :

1. Dr. Ir. M. Razif, M.M., selaku dosen pembimbing mata kuliah Tugas Akhir yang telah banyak membantu dan membimbing hingga tugas akhir ini selesai.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc., Ibu Harmin Sulistiyaning Titah, S.T., M.T., Ph.D., dan Bapak Dr. Eng. Arie Dipareza Syafei S.T., MEPM., atas bimbingan dan arahan serta masukkan dalam asistensi tugas akhir ini.

3. Kedua orang tua yang tiada hentinya memberikan doa serta dukungan kepada penulis selama menyelesaikan studi.

4. Keluarga besar angkatan 2013, atas kebersamaan kritik dan sarannya.

5. Seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsug memberikan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga selanjutnya dapat lebih baik lagi. Semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, 27 Juli 2017

Penulis

Page 10: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

vi

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 11: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

vii

DAFTAR ISI ABSTRAK ....................................................................................i ABSTRACT ............................................................................... iii KATA PENGANTAR ...................................................................v DAFTAR ISI .............................................................................. vii DAFTAR GAMBAR .................................................................... ix DAFTAR TABEL ........................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1 1.1 Latar Belakang ................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 2 1.3 Tujuan ................................................................................ 2 1.4 Ruang Lingkup ................................................................... 3 1.5 Manfaat .............................................................................. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 5 2.1 Hotel .................................................................................. 5 2.2 Air Limbah Hotel ................................................................. 6 2.2.1 Karakteristik Limbah Cair Hotel ................................. 7 2.2.2 Baku Mutu Limbah Cair Hotel ................................... 8 2.3 Pengolahan Air Limbah ...................................................... 9 2.3.1 Pengolahan Biologis ............................................... 10 2.3.2 Pengolahan Anaerobic............................................ 14 2.4 Unit Instalasi Pengolahan Air Limbah yang Didesain ......... 15 2.4.1 Grease Trap ........................................................... 15 2.4.2 Bak Ekualisasi ........................................................ 16 2.4.3 Anaerobic Baffle Reactor ........................................ 17 2.4.4 Anaerobic Filter ...................................................... 20 2.5 Penelitian Terdahulu ......................................................... 23 BAB III METODOLOGI PERENCANAAN ................................. 25 3.1 Kerangka Perencanaan Tugas Akhir................................. 25 3.1.1 Judul Tugas Akhir ................................................... 26 3.1.2 Tinjauan Pustaka .................................................... 26 3.1.3 Pengumpulan Data ................................................. 27 3.1.4 Pengolahan Data .................................................... 27 3.1.5 Hasil dan Pembahasan ........................................... 28 3.1.6 Kesimpulan dan Saran............................................ 29 BAB IV PEMBAHASAN ............................................................ 31 4.1 Perhitungan Kuantitas dan Kualitas Air Limbah Hotel

Bintang Lima .................................................................... 31

Page 12: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

viii

4.2 Perhitungan Detail Engineering Design Unit Pengolahan Air Limbah .................................................... 32

4.2.1 Grease Trap ........................................................... 33 4.2.2 Bak Ekualisasi ........................................................ 36 4.2.3 Anaerobic Baffled Reactor (ABR) ............................ 40 4.2.4 Anaerobic Filter ...................................................... 52 4.2.5 Bak Kontrol ............................................................. 67 4.3 Perhitungan Mass Balance ............................................... 67 4.3.1 Mass Balance Anaerobic Baffled Reactor ............... 67 4.3.2 Mass Balance Anaerobic Filter ................................ 70 4.4 Perhitungan Profil Hidrolis ................................................ 75 4.4.1 Perhitungan Profil Hidrolis Alternatif 1 ..................... 75 4.4.2 Perhitungan Profil Hidrolis Alternatif 2 ..................... 76 4.5 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya ............................. 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................... 85 5.1 Kesimpulan ...................................................................... 85 5.2 Saran ............................................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 87 BIOGRAFI PENULIS.............................................................. 123

Page 13: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

ix

DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Diagram Alir Alternatif 1 ....................................... 15 Gambar 2. 2 Diagram Alir Alternatif 2 ....................................... 15 Gambar 2. 3 Grease Trap ........................................................ 16 Gambar 2. 4 Bak Ekualisasi ..................................................... 17 Gambar 2. 5 Anaerobic Baffled Filter ........................................ 18 Gambar 2. 6 Anaerobic Filter ................................................... 21 Gambar 3. 1 Diagram Alir Kerangka Perencanaan Tugas

Akhir ................................................................................. 26 Gambar 4. 1 Diagram Alir Alternatif 1 ....................................... 32 Gambar 4. 2 Diagram Alir Alternatif 2 ....................................... 33 Gambar 4. 3 Grafik Fluktuasi Air Limbah .................................. 37 Gambar 4. 4 Faktor HRT Terhadap Penyisihan COD ............... 41 Gambar 4. 5 Hubungan Efisiensi Penyisihan COD Terhadap

Efisiensi Penyisihan BOD ................................................. 42 Gambar 4. 6 Kurva Hubungan Laju Akumulasi lumpur

dengan Periode Pengurasan ............................................ 43 Gambar 4. 7 Faktor Pengaruh Konsentrasi COD pada

Penyisihan COD ............................................................... 47 Gambar 4. 8 Faktor Pengaruh Temperatur terhadap

Penyisihan COD ............................................................... 47 Gambar 4. 9 Faktor Pengaruh HRT Terhadap Penyisihan

COD ................................................................................. 48 Gambar 4. 10 Hubungan Efisiensi Penyisihan COD

Terhadap Efisiensi Penyisihan BOD ................................. 49 Gambar 4. 11 Faktor HRT Terhadap Penyisihan COD ............. 53 Gambar 4. 12 Hubungan Efisiensi Penyisihan COD

Terhadap Efisiensi Penyisihan BOD ................................. 54 Gambar 4. 13 Kurva Hubungan Laju Akumulasi lumpur

dengan Periode Pengurasan ............................................ 55 Gambar 4. 14 Faktor Pengaruh Temperatur terhadap

Penyisihan COD ............................................................... 59 Gambar 4. 15 Faktor Pengaruh Konsentrasi COD pada

Penyisihan COD ............................................................... 60 Gambar 4. 16 Faktor Pengaruh Luas Spesifik terhadap

Penyisihan COD ............................................................... 61 Gambar 4. 17 Faktor Pengaruh HRT terhadap Penyisihan

COD ................................................................................. 61

Page 14: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

x

Gambar 4. 18 Hubungan Efisiensi Penyisihan COD Terhadap Efisiensi Penyisihan BOD ................................. 62

Gambar 4. 19 Kesetimbangan Massa Anaerobic Baffled Reactor ............................................................................ 73

Gambar 4. 20 Kesetimbangan Massa Anaerobic Filter ............. 73

Page 15: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

xi

DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Baku Mutu Limbah Cair Domestik .............................. 8 Tabel 2. 2 Kelebihan dan Kekurangan Upflow Anaerobic

Sludge Blanket ................................................................. 12 Tabel 2. 3 Kelebihan dan Kekurangan Sequencing Batch

Reactor ............................................................................ 13 Tabel 2. 4 Kelebihan dan Kekurangan Septic Tank .................. 13 Tabel 2. 5 Syarat Kondisi Lingkungan Proses Aerob ................ 14 Tabel 4. 1 Debit Air Limbah Hotel Bintang Lima ........................ 31 Tabel 4. 2 Kualitas Air Limbah Hotel Bintang Lima ................... 31 Tabel 4. 3 Kualitas dan Kuantitas Air Limbah Hotel Bintang

Lima ................................................................................. 32 Tabel 4. 4 Fluktuasi Limbah yang Dihasilkan Tiap Jam ............. 36 Tabel 4. 5 HSPK kota Surabaya 2016 ...................................... 77 Tabel 4. 6 Rencana Anggaran Biaya Alternatif I ....................... 82 Tabel 4. 7 Rencana Anggaran Biaya Alternatif II ...................... 83

Page 16: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

xii

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 17: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Spread Sheet Dimensi ABR dan AF ...................... 91 Lampiran B Spesifikasi Pompa ............................................... 109 Lampiran C Gambar Teknik Perencanaan .............................. 111

Page 18: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

xiv

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 19: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Surabaya, sebagai Ibukota provinsi Jawa Timur dan salah satu kota besar di Indonesia merupakan salah satu gerbang perdagangan utama di wilayah Indonesia Timur. Dengan segala potensi, fasilitas dan keunggulan geografisnya Surabaya memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Salah satu bisnis yang berkembang pesat di kota besar adalah bisnis perhotelan. Menurut Soleh, Wakil Ketua I Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Surabaya mulai dilirik oleh sejumlah investor dan pengusaha untuk membangun hotel. Sekarang ini ada lebih dari 25 hotel, baik yang sedang proses pembangunan ataupun sedang proses perizinan pembangunan baik dari hotel kelas melati hingga hotel bintang (Bisnis Jatim, 2013). Berdasarkan Surabaya dalam Angka (2015), jumlah hotel pada Kota Surabaya mencapai 104 unit termasuk diantaranya hotel berbintang maupun tidak berbintang. Namun hal ini dapat menimbulkan permasalahan lingkungan dimana hotel-hotel tertentu membuang air limbah yang kualitas maupun kuantitasnya berdampak pada penurunan kualitas lingkungan perkotaan dan menurunnya kesejahteraan masyarakat kota. Limbah cair perhotelan adalah limbah dalam bentuk cair yang dihasilkan oleh kegiatan hotel yang dibuang ke lingungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Karena aktivitas yang ada di hotel relatif sama seperti layaknya permukiman, maka sumber limbah yang ada juga relatif sama seperti pada permukiman dan fasilitas ta,bahan lainnya yang ada di hotel. Sumber limbah cair perhotelan tersebut antara lain limbah dari kamar mandi; limbah dari kegiatan di dapur/restaurant; limbah dari kegiatan pencucian/laundri; limbah dari fasilitas kolam renang. Di sisi lain, kebutuhan air bersih pada hotel sangat tinggi. Air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kamar, laundry, kolam renang, kolam ikan dan siram tanaman serta. Berdasarkan kondisi

Page 20: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

2

tersebut, maka perlu perlu adanya instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk mengolah air limbah agar sesuai dengan baku mutu effluen. Pada perencanaan kali ini, akan direncanakan instalasi pengolahan air limbah dengan unit Anarobic Baffled Reactor (ABR) dan Anaerobic Filter (AF) sebagai unit alternatif untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan hotel. Anaerobic Baffled Reactor (ABR) dan Anaerobic Filter (AF) merupakan unit pengolahan air limbah yang biasa digunakan untuk mengolah limbah domestik maupun limbah industri. ABR dan AF memiliki keunggulan dimana dalam proses pengolahan limbah kedua unit ini memiliki efisiensi yang tinggi, dan dari segi konstruksi kedua unit ini tidak membutuhkan lahan yang luas dan dapat dibangun di bawah permukaan tanah, sehingga sangat cocok untuk digunakan pada perhotelan. Maka berdasarkan keunggulan tersebut perencanaan ini akan menggunakan ABR dan AF sebagai alternatif untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan hotel bintang lima Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah perencanaan ini antara lain :

1. Bagaimana detail engineering design (DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan unit Anaerobic Baffled Reactor untuk mengolah air limbah pada hotel bintang lima?

2. Bagaimana detail engineering design (DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan unit Anaerobic Filter untuk mengolah air limbah pada hotel bintang lima?

3. Berapa Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk membangun masing-masing unit alternatif Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah air limbah pada hotel bintang lima?

1.3 Tujuan Tujuan perencanaan ini antara lain :

1. Menghasilkan detail engineering design Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan unit

Page 21: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

3

Anaerobic Baffled Reactor untuk mengolah air limbah pada hotel bintang lima.

2. Menghasilkan detail engineering design Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan unit Anaerobic Filter untuk mengolah air limbah pada hotel bintang lima.

3. Mengetahui Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk membangun masing-masing alternatif unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah air limbah pada hotel bintang lima.

1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup perencanaan ini antara lain :

1. Perhitungan debit air limbah diasumsikan sebesar 80% dari penggunaan air bersih salah satu hotel bintang lima di Surabaya.

2. Karakteristik air limbah didapatkan dari data sekunder bersumber dari penelitian terdahulu atau laporan tipikal.

3. Penetuan baku mutu effluen yang mengacu pada baku mutu air kelas satu sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Usaha Lainnya.

4. Mambuat alternatif perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk menurunkan sifat pencemar dalam air limbah sesuai dengan baku mutu effluen air limbah.

5. Perencanaan Detail Engineering Design (DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada masing-masing alternatif IPAL, meliputi :

a. Dimensi unit IPAL dengan proses Anaerobic Baffled Reactor

b. Dimensi unit IPAL dengan proses Anaerobic Filter

c. Gambar denah IPAL dengan proses Anaerobic Baffled Reactor

Page 22: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

4

d. Gambar denah IPAL dengan proses Anaerobic Filter

e. Gambar potongan unit IPAL dengan proses Anaerobic Baffled Reactor

f. Gambar potongan unit IPAL dengan proses Anaerobic Filter

6. Perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) mengacu pada Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Kota Surabaya Tahun 2016.

1.5 Manfaat Manfaat perencanaan ini antara lain :

1. Memberikan alternatif desain instalasi pengolahan air limbah (IPAL) bagi pengelola hotel bintang lima.

2. Mengurangi beban pencemaran pada badan air penerima di sekitar hotel yang berasal dari aktifitas hotel.

3. Memberikan alternatif desain IPAL yang dapat dijadikan pertimbangan bagi konsultan dan perancang IPAL dalam merencanakan IPAL untuk hotel bintang lima.

Page 23: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hotel Berdasarkan Permen LH No. 5 Tahun 2014 Hotel sebagai jenis akomodasi yang memppergunakan sebagian besar atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, yang dikelola secara komersial yang meliputi hotel berbintang dan hotel melati. Menurut Hotel Propietors Act, 1956 (Sulatiyono, 1999) hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan makanan, minuman,dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membatar dengan jumlah wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus (perjanjian membeli barang yang disertai dengan perundingan-perundingan sebelumnya). Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/1988, tentang usaha dan pengelolaan hotel menjelaskan bahwa klasifikasi hotel menggunakan sistem bintang. Dari kelas yang terendah diberi bintang satu, sampai kelas tertinggi adalah hotel bintang lima. Sedangkan hotel-hotel yang tidak memenuhi standar kelima kelas tersebut atau yang berada dibawah standar minimum yang ditentukan disebut hotel non bintang. Pernyataan penentuan kelas hotel ini dinyatakan oleh Dirjen Pariwisata dengan sertifikat yang dikeluarkan dan dilakukan tiga tahun sekali dengan tata cara pelaksanaan ditentukan oleh Dirjen Pariwisata. Dasar penilaian yang digunakan antara lain mencakup:

a. Persyaratan fisik, meliputi lokasi hotel dan kondisi bangunan.

b. Jumlah kamar yang tersedia. c. Bentuk pelayanan yang diberikan d. Kualifikasi tenaga kerja, meliputi pendidikan dan

kesejahteraan karyawan. e. Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang

tersedia seperti kolam renang lapangan tenis dan diskotik.

Page 24: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

6

Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/1988, tentang usaha dan pengelolaan hotel menjelaskan bahwa klasifikasi hotel bintang lima adalah sebagai berikut :

a. Jumlah kamar minimal 100 kamar (termasuk minimal 4 suite room, 58 m

2)

b. Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 26 m

2 untuk kamar single dan 52 m

2 untuk kamar

double. c. Ruang public luas 3 m

2 x jumlah kamar tidur,

minimal terdiri dari lobby, ruang makan (>135 m2)

dan bar (>75 m2).

d. Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing, postal service dan antar jemput.

e. Fasilitas penunjang berupa ruang linen (>0,5 m2 x

jumlah kamar), ruang laundry (>40 m2), dry

cleaning (>30 m2), dapur (>60% dari seluruh

luaslantai ruang makan). f. Fasilitas tambahan : pertokoan, kantor biro

perjalanan, maskapai perjalanan, drugstore, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas olahraga dan sauna.

Dengan adanya klasifikasi hotel tersebut dapat melindungi konsumen dalam memperoleh fasilitas yang sesuai dengan keinginan. Memberikan bimbingan pada pengusaha hotel serta tercapainya mutu pelayanan yang baik.

2.2 Air Limbah Hotel Air limbah hotel adalah air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan hotel dimana air limbah ini bisa berupa sisa-sisa kegiatan memasak, kamar mandi, spa, kolam renang, dan lain-lain. Komposisi air limbah hotel dapat terdiri dari beberapa persenyawaan baik yang bersifat organik maupun anorganik. Secara umum air limbah perhotelan menimbulkan berbagai dampak yang cukup merugikan bagi manusia. Dampaknya dapat menyebabkan atau menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang air limbah rumah tangga ke sungai, sehingga

Page 25: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

7

pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan penduduk (BPPT, 2009). Volume limbah yang dihasilkan suatu komunitas seperti hotel, biasanya dikaitkan dengan konsumsi air bersih dari komunitas tersebut. Air digunkaan oleh hotel untuk berbagai keperluan antara lain : minum dan berbagai kebutuhan untuk masakan, mencuci mandi dan binatu, membersihkan jendela, tembok, dan lantai, pemasan dan AC, menyiram rumput dan kebun, mencuci kendaraan dan penyiraman jalan, mengisi kolam renang, membuat air mancur dan air terjun kecil riam dan keram, memproduksi uap panas, membantu sejumlah proses produksi, menggelontorkan limbah hotel ke saluran pembuangan limbah (Fair, J.C. et al, 1958). Berdasarkan Morimura dan Soufyan (1988), standar pemakaian air untuk hotel adalah 250-300 liter per orang tamu per hari, dan untuk karyawan adalah 120-150 liter per karyawan per hari. Aliran limbah yang berasal dari setiap tamu hotel rata-rata 290 liter/hari dan dari pekerja hotel tiap orang rata-rata 40 liter/hari (Tchobanoglous, 1991).

2.2.1 Karakteristik Limbah Cair Hotel Karakteristik limbah cair dari perhotelan relatif sama seperti limbah domestik dari permukiman karena aktivitas yang ada di hotel relatif sama seperti aktivitas yang di lingkungan permukiman. Sementara jumlah limbah yang dihasilkan dari perhotelan tergantung jumlah kamar yang ada dan tingkat huniannya. Disamping itu juga dipengaruhi oleh fasilitas tambahan yang ada di hotel tersebut (BPPT, 2009). Limbah perhotelan pada umumnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1. Senyawa fisik: berwarna, mengandung padatan; 2. Senyawa kimia organik: mengandung karbohidrat,

mengandung minyak dan lemak, mengandung

Page 26: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

8

protein, mengandung surfactan antara lain detergen dan sabun;

3. Senyawa kimia anorganik: mengandung alkalinitas, mengandung khlorida, mengandung nitrogen, mengandung fosfor, mengandung sulfur;

4. Unsur biologi: mengandung protista dan virus.

Rata-rata karakteristik air limbah hotel adalah sebagai berikut (Morimura, et al., 1988) :

a. Konsentrasi BOD dalam air limbah 200-300 mg/L b. Konsentrasi SS dalam air limbah 200-250 mg/L

2.2.2 Baku Mutu Limbah Cair Hotel Baku mutu air limbah hotel adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah hotel yang akan dibuang atau dilepas ke air permukaan. Jadi semua air limbah hotel sebelum dibuang ke perairan/saluran umum harus diolah terlebih dahulu sampai memenuhi baku mutu yang telah di tetapkan.

Tabel 2. 1 Baku Mutu Limbah Cair Domestik

Volume Limah Cair Maximum 120 L/(orang.hari)

Parameter satuan kadar maksimum

BOD mg/L 30

COD mg/L 50

TSS mg/L 50

pH - 6 – 9

Minyak dan Lemak mg/L 10 Sumber : Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 Tahun 2013

Berikut penjelasan terkait BOD, COD, dan TSS:

1. BOD (Biochemical Oxygen Demand) Adalah banyaknya oksigen dalam PPM atau miligram/liter yang diperlukan untuk menguraikan material organik oleh bakteri pada suhu 20oC selama 5 hari. Biasanya dalam waktu 5 hari,

Page 27: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

9

sebanyak 60 – 70% kebutuhan terbaik karbon dapat tercapai. Kebutuhan oksigen biologi (Biologycal Oxygen Demand) hanya menggambarkan kebutuhan oksigen untuk penguraian bahan organik yang dapat didekomposisikan secara biologis (Mulia, 2005).

2. COD (Chemical Oxygen Demand) Adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia (Wisnu, 1995). Menurut Mulia (2005) COD menggambarkan jumlah total oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan organik secara kimia, baik yang dapat didekomposisi secara biologis (biodegredable) maupun yang sukar didekomposisi secara biologis (non-biodegredable). Oksigen yang didekomposisikan setara dengan jumlah dikromat yang diperlukan untuk mengoksidasi air sampel.

3. TSS (Total Dissolved Solid) Padatan tidak terlarut (suspended solid) merupakan jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membrane berukuran 0,45 mikron. Suspended solid (material tersuspensi) dapat dibagi menjadi zat padat dan koloid. Selain suspenden solid ada juga istilah dissolved solid (padatan terlarut) (Mulia, 2005).

2.3 Pengolahan Air Limbah Definisi treatment atau pengolahan adalah pemisahan padatan dan stabiisasi polutan. Maksud dari stabilisasi adalah mendegradasi materi organik sampai pada suatu titik dimana reaksi kimia dan reaksi biologis tidak berlangsung lagi. Treatment juga dapat diartikan dengan menghilangkan racun atau substansi yang berbahaya (misalnya logam berat atau fosfor) yang bisa menghentikan siklus biologis yang berkelanjutan, meskipun telah terjadi stabilisasi materi organik (Sasse, 1998).

Page 28: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

10

Menurut Chandra (2007), berdasarkan proses yang berlangsung, pengolahan air limbah dapa dibagi menjadi tiga macam, yaitu pengolahan secara kimia, fisika dan biologis. 1. Pengolahan limbah secara kimia

Merupakan proses pengolahan limbah yang memanfaatkan reaksi-reaksi kimia untuk mentransformasi limbah berbahaya menjadi limbah idak berbahaya. Berbagai bentuk pengolahan misalnya, seperti netralisai, koagulasi-flokulasi, oksidasi dan pertukaran ion, dan khlorinasi.

2. Pengolahan limbah secara fisika Merupakan proses pengolahan limbah tanpa adanya reaksi kimia atau biologi. Setiap tahap dari proses fisik melinatkan tahapan pemisahan materi tersuspensi dari fase fluidanya.

3. Pengolahan limbah secara biologis Merupakan proses pengolahan limbah dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme, terutama bakteri, untuk mendegradasi polutan-polutan yang terdapat di dalam air limbah.

Pada umumnya limbah domestik mengandung bahan organik dengan konsentrasi tinggi, sehingga pengolahan pada air limbah domestik menggunakan pengolahan secara biologis.

2.3.1 Pengolahan Biologis Pengolahan biologis merupakan pengolahan yang menggunakan aktivitas biologi dala penyisihan bahan-baha pencemar. Pengolahan air buangan secara biologi didasarkan pada penggunaan substansi-substansi pencemar air sebagai nutrien oleh campuran populasi mikroorganisme. Mekanisme ini berlangsung secara alamiah dalam badan-badan air yang sehat, seerti danau dan sungai sebagai proses purifikasi (Chandra, 2007). Tujuan dari pengolahan air limbah secara biologis adalah untul menstabilisasi materi organik terlarut serta mengkoagulasi dan menyisihkan padatan koloid (Tchobanoglous, 1991).

Page 29: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

11

Klasifikasi pengolahan air limbah secara biologis secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga yakni proses biologis dengan pertumbuhan tersuspensi (suspended growth) dan pertumbuhan melekat (attached growth) dan lagoon/kolam. Proses biologis degan pertumbuhan tersuspensi adalah sistem pengolahan dengan menggunakan aktivitas mikroorganisme yang tumbuh secara tersuspensi untuk menguraikan senyawa polutan yang ada dalam air. Proses biologis secara pertumbuhan melekat yakni proses pengolahan media dimana mikroorganisme yang digunakan tumbuh pada suatu media sehingga mikroorganisme tersebut melekat pada permukaan media. Klasifikasi lain yang sering digunakan oleh peneliti adalah berdasarkan lingkungan prosesnya yakni proses biologis dengan lingkungan aerob, anaerob, anoksik, kombinasi aerob-anaerob-anoksik, dan sistem kolam/lagoon (Said, 2015). Proses biologis dengan lingkungan aerob merupakan lingkungan dimana oksigen terlarut berada dalam jumlah yang cukup, sehingga oksigen bukan merupakan faktor pembatas pertumbuhan dan oksigen berfungsi mutlak sebagai terminal akseptor elektron. Proses biologis dengan lingkungan anaerob merupakan lingkungan dimana oksigen berada dalam jumlah yang kurang sehingga merupakan fakrot pembatas bagi pertumbuhan mikroorganisme. Dalam hal ini yang berperan sebagai akseptor elektron adalah oksigen dalam bentuk yang tidak bebas (senyawa O2), misal NO2, NO3-, SO4

2-.

Proses biologis dengan lingkungan anoksik merupakan proses yang memakai senyawa inorganik teroksidasi sebagai akseptor elektron, oksidasi amonia dan nitrit menjadi nitrat terjadi pada kondisi anoksik (tanpa oksigen) dilakukan oleh bakteri nitrifikasi (Tchobanoglous, 2003). Berdasarkan Departemen Perindustrian (2007) berikut merupakan contoh unit pengolahan biologis yang biasa digunakan untuk mengolah air limbah domestik: Upflow Anaerobic Sludge Blanket, Sequencing Batch Reactor, Septic Tank. Berikut uraian dan kelebihan maupun kekurangan masing-masing unit pengolahan.

Page 30: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

12

1. Upflow Anaerobic Slude Blanket UASB (Up-flow Anaerobic Sludge Blanket) merupakan salah jenis reaktor anaerobik yang paling banyak- diterapkan untuk pengolahan berbagai Jenis limbah cair. Berbeda dengan proses aerobik, dimana bahan organik dikonversi menjadi produk akhir berupa karbon dioksida dan air, pada proses anaerobik sebagai produk adalah gas metana dan karbon dioksida. Reakator UASB merupakan reaktor anaerobik, dimana influen dialirkan dari bawah menuju ke atas, Akibat pertumbuhan m1kroorganisme, pada bagian bawah reaktor terbentuk lapisan biomassa (sludge). Pendukan media terjadi akibat aliran influen dan aliran gas yang terbentuk. Sistem UASB dilengkapi dengan fasilitas pengeluaran gas, yang sekaligus berfungsi sebagai unit pemisahan biomassa.

Tabel 2. 2 Kelebihan dan Kekurangan Upflow Anaerobic Sludge Blanket

Kelebihan Kekurangan

Konstruksi sederhana Sangat sensitif terhadap perubahan beban hidrolik

Tanpa bahan untuk pertumbuhan mikroorganisme

Beban organik laju perombakan relatif rendah dibanding dengan reaktor anaerobik lainnya.

Kadar bahan organik dalam efluen umumnya masih tinggi, sehingga memerlukan pengolahan tambahan

2. Sequencing Batch Reactor Sistem SBR adalah suatu sistem lumpur aktif yang dioperasikan secara curah (batch). Satuan proses dalam sistem SBR identik dengan satuan proses dalam sistem lumpur aktif, yaitu aerasi dan sedimentasi untuk memisahkan biomassa. Pada sistem lumpur aktif, kedua

Page 31: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

13

proses tersebut berlangsung dalam dua tanki yang berdan, sedangkan pada SBR berlangsung secara bergantian pada tanki yang sama. Keunikan lain sistem SBR adalah bahwa tidak diperlukan resirkulasi sludpe. Proses sistem SBR terdiri atas lima tahap, yaitu pengistan, reaksi (aerasi), pengendapan (sedimentasi), pembuangan, dan istirahat (idle).

Tabel 2. 3 Kelebihan dan Kekurangan Sequencing Batch Reactor

Kelebihan Kekurangan

Sesuai untuk volume limbah cair kecil atau bervariasi

Hanya sesuai untuk jumlah limbah cair kecil dan tidak kontinu

Dapat digunakan untuk eliminasi karbon, nitrogen dan fosfor pada satu reaktor

Sistem SBR dioperasikan secara curah (batch), sehingga untuk operasi kontinu diperlukan beberapa SBR yang dioperasikan secara paralel

3. Septic Tank Sistem septik tank merupakan salah satu cara pengolahan limbah cair yang paling sederhana. Dalam sistem septik tank proses perombakan limbah cair berlangsung dalam kondisi anaerobik. Sistem septik tank harus dilengkapi dengan fasilitas untuk peresapan efluen. Berdasarkan Gotzenberger (2009) berikut kekurangan dan kelebihan septic tank:

Tabel 2. 4 Kelebihan dan Kekurangan Septic Tank

Kelebihan Kekurangan

Sangat sederhana dan tahan lama

Efisiensi pengolahan rendah

Membutuhkan lahan yang sangat kecil

Effluen berbau

Page 32: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

14

Lanjutan Tabel 2.4

Biaya operasi dan maintenance rendah

Perlu pengurasan lumpur secara teratur

Unit pre-treatmen sehingga butuh unit pengolahan lebih lanjut

2.3.2 Pengolahan Anaerobic Dalam pengolahan limbah cair secara anaerobik, mikroorganisme berperan penting dalam menurunkan atau menghilangkan substrat tertentu. Utamanya senyawa-senyawa organik dalam air buangan. Dimana dalam pross metabolisme sel dipisahkan dalam 2 jenis yaitu katabolisme dan anabolisme (Rittman dan McCarty, 2001). Sistem pengolahan secara anaerobik dirasa cukup efektif dengan biaya pengoperasian yang rendah dan dapat mereduksi BOD sampai 90% (Fardiaz, 1992). Namun, dalam mendesain pengolahan limbah secara anaerobik hendaknya memperhatikan beberapa faktor, yaitu (Tchobanoglous, 2014): karakteristik air limbah; konsentrasi organik dan temperatur; variasi debit dan beban; fraksi material organik tidak terlarut; nutrien, makronutrien dan senyawa organik dan inorganik yang toksik; alkalinitas. Keberhasilan proses anaerobik bergantung pada kesetimbangan dari sistem ekologisnya. Perhatian khusus harus diberikan pada bakteri metanogen yang mana bakteri tersebut rentan pada perubahan kondisi lingkungan. Syarat utama kondisi lingkungan untuk mendukung proses anaerob menurut von Sperling dkk. (2005) dijelaskan pada Tabel 2.5 :

Tabel 2. 5 Syarat Kondisi Lingkungan Proses Aerob

No Parameter Besaran nilai 1 BOD : COD rasio ≥ 0,4

2 COD : N : P rasio 1000 : 5 : 1 (untuk yield rendah)

350 : 5 : 1 (untuk yield tinggi)

Page 33: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

15

Lanjutan Tabel 2.5 3 Suhu 25 – 38

o C

4 pH 6,0 – 8,0 5 Oksigen Terlarut < 2 mg/L 6 Amonia < 150 mg/L 7 Sulfida < 200 mg/L

Pada umumnya, penggunaan pengolahan secara anaerobik lebih menguntungkan dalam segi teknis perawatan karena dapat menghasilkan padatan yang lebih tersebar dan flok padatan yang lebih sedikit daripada sistem aerobik (Tchobanoglous, 2014).

2.4 Unit Instalasi Pengolahan Air Limbah yang Didesain

Pada perencanaan kali ini, unit-unit yang akan didesain sebagai alternatif pengolahan air limbah hotel adalah :

1. Grease Trap 2. Bak Ekualisasi 3. Anaerobic Baffled Reactor 4. Anaerobic Filter 5. Bak Kontrol

Berikut adalah diagram alir pengolahan air limbah domestik yang dihasilkan hotel dengan menggunakan 2 alternatif pengolahan :

2.4.1 Grease Trap Penggunaan grease trap tergantung pada karakteristik fisik dari air limbah. Namun, limbah cair yang

Gambar 2. 2 Diagram Alir Alternatif 2

Grease Trap

Bak Ekualisasi

AF Bak Kontrol

Gambar 2. 1 Diagram Alir Alternatif 1

Grease Trap

Bak Ekualisasi

ABR Bak Kontrol

Page 34: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

16

dihasilkan dari kantin atau dapur dengant kuantitas lemak dan minyak yang tinggi, grease trap sangat dibutuhkan. Fungsi dari grease trap adalah untuk memisahkan zat-zat yang mengapung (lemak dan minyak). Akan tetapi, zat organik biodegradasi tidak dapat diendapkan pada bangunan ini karena waktu tinggal yang sangat singkat. Dinding baffle berguna untuk mengurangi turbulensi dan menahan zat-zat yang mengapung pada air limbah. Minyak dan lemak yang tersaring perlu dibersihkan secara manual tiap minggu (Gotzenberger, 2009).

Gambar 2. 3 Grease Trap

(Sumber: Gotzenberger, 2009)

2.4.1.1 Kekurangan dan Kelebihan Grease Trap Kelebihan dari grease trap sebagai berikut :

1. Sederhana dan tahan lama 2. Membutuhkan lahan yang kecil

Kekurangan dari grease trap sebagai berikut : 1. Hanya unit pre-treatment 2. Peru dibersihkan secara berkala

2.4.2 Bak Ekualisasi Menurut Tchobanoglous (2003), bak ekualisasi merupakan suatu bak penampung air limbah agar debit air limbah yang akan diolah menjadi konstan. Hamid (2004) menjelaskan fungsi dari bak ekualisasi adalah :

1. Sebagai bak penamoung ai limbah dari berbagai sumber agar air limbah tersebut dapat tercampur dan mendapatkan karakteristik air limbah yang homogen.

2. Mendapatkan debit air limbah yang konstan sebelum diolah pada unit selanjutnya.

Page 35: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

17

3. Menstabilkan konsentrasi air limbah sebelum masuk ke unit pengolahan selanjutnya.

Gambar 2. 4 Bak Ekualisasi

(Sumber: Anonim, 2016)

2.4.3 Anaerobic Baffle Reactor Anaerobic Baffle Reactor (ABR) secara prinsipnya merupakan kombinasi antara septic tanks, reactor moving bed, dan reactor up-flow anaerobic sludge blanket. ABR sangat efisien digunakan untuk mengolah air limbahdengan kandungan organik yang tinggi dengan persentase padatan tidak terendap yang tinggi dan rasio COD/BOD yang kecil (Sasse, L. 2008). Menurut Hudson (2010), ABR merupakan suatu jenis reaktor anaerob laju tinggi yang terdiri dari beberapa kompartemen bervolume sama. Antar tiap kompartemen ABR dipisahkan oleh hanging dan standing baffle secara selang-seling yang berfungsi memaksa cairan mengalir ke atas dan ke bawah pada setiap kompartemen untuk meningkatkan kontak antara air limbah dan mikroorganisme dalam selimut lumpur pada tiap dasar kompartemen.

Page 36: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

18

Gambar 2. 5 Anaerobic Baffled Filter

(sumber: Tilley et al., 2014)

ABR mampu menurunkan 70–90% BOD dan 72–95% COD (Foxon dkk,. 2006). Operasi ABR 2 baffle juga dapat berlangsung dalam waktu tinggal 2 kali lebih singkat dibanding jika digunakan septic tank bervolume yang sama untuk dapat menghasilkan besar penurunan Total Suspended Solid (TSS), COD dan BOD sama (Koottatep dkk., 2004). Wakt tinggal dibutuhkan pengoperasian ABR 39% lebih singkat dibandingkan UASB (Krishna dkk., 2007).

2.4.3.1 Kriteria Desain ABR Variabe-variabel yang perlu diperhatikan dalam desain reaktor ABR antara lain : a. Organic Loading Rate (OLR)

Beban organik sebaiknya < 3 kgCOD/m3.hari. Beban lebih tinggi diperbolehkan seiring kenaikan suhu dan substrat yang lebih mudah didegradasi (Sasse, 2009).

b. Kecepatan aliran (Vup) Kecepatan aliran ke atas tidak boleh melebihi 2 (satu) m3/m2/jam. Hal tersebut dapat diatasi dengan mendesain ABR yang mempunyai luas penampang besar dan kedalaman dangkal (Sasse, 2009). Hal ini

Page 37: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

19

dilakukan untuk menjamin 95% padatan tetap tinggal dalam kompartemen guna mengurangi kemungkinan wash out dan mendukung populasi mukroba yang mampu menangani anaerobic digestion 2 fase (Foxon dkk., 2001).

c. Lebar Reaktor Agar influen limbah terdistribusi merata dan kontak dengan mikroorganisme efisien, lebar reaktor dianjurkan berkisar antara 0,5-0,6 kedalamannya (Rahayu dan Purnavita, 2008).

d. Hydraulic Retention Time (HRT) Nilai HRT terlalu kecil da[at mengakibatkan terjadinya laju pertumbuhan bakteri yang tidak cukup untuk menghilangkan polutan (Schuner dkk., 2009). Dengan memperpanjang HRT, kemungkinan terjadinya wash out menjadi semakin kecil. Perbaikan proses hidrolisis senyawa organik dan pembentukan lumpur anaerobic yang lebih stabil juga dapat dilakukan dengan menambah waktu kontak antara limbah dan mikroorganisme (Pillay dk., 2006). Nilai HRT yang dipersyaratkan adalah lebih dari 8 jam(Sasse, 2009).

2.4.3.2 Kelebihan dan Kekurangan ABR Berikut kelebihan dari penggunaan ABR dalam mengolah air limbah domestik. 1. Sebuah ABR mudah untuk dibangun dan tidak mahal

karena tidak ada bagian yang bergerak atau mesin pencampur (Polprasert, 1992).

2. Resiko penyumbatan kecil, biaya operasi rendah (Barber dan Stuckey, 1999)

3. Lumpur yang terbentuk sedikit (Barber dan Stuckey, 1999)

4. Tidak memerlukan mikroorganisme dengan kemampuan pengendapan tertentu (Barber dan Stuckey, 1999)

5. Stabil terhadap shock loading hidrolik dan organik (Barber dkk., 1999; Sasse, 1998)

6. Umur reaktor lama tanpa pembuangan lumpur (Barber dan Stuckey, 1999)

Page 38: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

20

Sedangkan kekurangan dari penggunaan ABR adalah sebagai berikut. 1. Sulit untuk mempertahankan distribusi merata influen

(Tilche dan Vieira, 1991). 2. Pembatasan kecepatan upflow (Vup) yang rendah

menjadikan volume reaktor cenderung lebih besar. 3. Waktu start-up relatif lama.

2.4.4 Anaerobic Filter Menurut von Sperling (2005), anaerobic filter merupakan sebuah reaktor kontak, yang mana air limbah mengalir melewati mikroorganisme yang ada di dalam reaktor. Mikroorgsnisme yang ada di dalam reaktor dibedakan menjadi tiga jenis yakni : 1. Lapisan biofilm tipis yang menempel pada permukaan

media filter 2. Mikroorganisme yang tersebar pada celah media filter 3. Flok-flok atau gumpalan di dasar kompartemen, yang

berada di bawah media filter. Senyawa organik terlarut yang terkandung pada influen air limbah akan mengalami kontak dengan mikroorganisme, senyawa tersebut akan terdifusi melewati permukaan biofilm atau gumpalan lumpur. Kemudian senyawa tersebut akan dikonversi menjadi produk antara dan produk akhir, berupa gas CH4 dan gas CO2. Secara umum, reaktor anaerobic filter dikofigurasikan secara upflow dan downflow. Pada reaktor upflow, media filter akan berada di bawah permukaan air. Pada reaktor downflow, media filter dapat berada di bawah maupun di atas permukaan air. Umumnya reaktor anaerobic filter dibangun secara tertutup, hal ini untuk menghidari bau yang menyengat. Efisiensi penghilangan COD dan BOD5 berkisar antara 41%-95%. Efisiensi penghilangan bergantung pada temperatur dan waktu tinggal (Bodik dkk., 1999).

Page 39: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

21

Gambar 2. 6 Anaerobic Filter (Sumber: Tilley et al., 2014)

2.4.4.1 Kriteria Desain Anaerobic Filter Variabel-variabel yang perlu diperhatikan dalam desain reaktor AF antara lain: 1. Hydraulic Retention Time (HRT)

HRT memiliki maksud rata-rata waktu tinggal cairan di dalam reaktor, nilai HRT ditetapkan sebesar 36-48 jam (Sasse, 2009)

2. Ketinggian Media Filter Berdasarkan penelitian Goncalves dkk. (2001) merekomendasikan ketinggian media filter berada antara 0,8-0,3 meter. Batasan yang lebih tinggi dapat digunakan jika media filter memiliki kerusakan yang lebih kecil. Ukuran typical yang disarankan adalah 1,5 meter.

3. Organic Loading Rate (OLR) OLR merupakan beban materia organik yang masuk per volume media per harinya. Nilai OLR pengolahan limbah domestik bernilai <5 kgCOD/m3.hari (Sasse, 2009).

4. Kecepatan upflow (Vup) Selain waktu tinggal, terdapat batasan kecepatan upflow yang harus diatur di bawah kecepatan yang

Page 40: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

22

dapat membuat mikroorganisme hilang bersama effluen. Kecepatan upflow ditetapkan tidak lebih dari 2,0 m/jam (Sasse, 2009). Namun, selama proses start-up disarankan tidak melebihi 0,4m/jam (von Sperling dkk., 2005)

5. Jenis Media Filter Pemilihan media filter sangat penting dilakukan akrena merupakan tempat tumbuh dan melekatnya mikroorganisme. Bahan yang ringan, tahan karat, memiliki luas permukaan spesifik yang besar dan rasio volume rongga (voids) yang besar adalah beberapa kriteria pemilihan media filter yang umum digunakan (said., 2007). Penggunaan media dengan prorositas dan rasio volume rongga yang besar akan mengurangi aliran pendek (short circuiting) akibat adanya ruang mati karena akumulasi mikroorganisme, yang juga akan mengurangi volume efektif reaktor dan meningkatkan kecepata upflow (Manariotis dkk., 2010).

2.4.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Anaerobic Filter Berikut kelebihan dari penggunaan Anaerobic Filter dalam mengolah air limbah domestik. 1. Kuat dan bisa diandalkan (Sasse, 1998) 2. Efisiensi tinggi (Sasse, 1998) 3. Memiliki ketahanan terhadap hidrolik dan organic

shock loading 4. Lumpur yang terbentuk sedikit (Barber dan Stuckey,

1999) 5. Tidak memerlukan mikroorganisme dengan

kemampuan pengendapan tertentu (Barber dan Stuckey, 1999)

6. Waktu start-up lebih cepat (Sasse, 1998) Sedangkan kekurangan dari penggunaan Anaerobic Filter dalam mengolah air limbah domestik adalah sebagai berikut. 1. Membutuhkan penggantian/pembersihan media filter 2. Resiko penyumbatan besar (Sasse, 1998).

Page 41: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

23

2.5 Penelitian Terdahulu Arifin (2000) melakukan penelitian pengelolaan limbah hotel berbintang. Berdasarkan penelitian lapangan didapatkan data bahwa debit limbah rata-rata yang dihasilkan hotel bintang 5 di Jakarta adalah sekitar 700 m

3/hari dengan rata-rata konsentrasi COD 419,335 mg/L;

BOD 171,28 mg/L; TSS 223,5 mg/L; minyak dan lemak berkisar 1,04-2,34 mg/L. Raman dan Chakladar (1972) di India, telah melakukan penelitian menguji kinerja pengolahan septic tank-anaerobic filter (ST-AF), dimana filter dalam sistem ST-AF dapat berfungsi dengan baik selama 18 bulan tanpa pembersihan. Sistem ST-AF dirancang dengan OLR 0,37-1,09 kg COD/m

3.hari dengan HRT berkisar antara 1,2-8,5

hari. OLR optimal berada pada kisaran antara 1 kg COD/m

3.hari. penyisihan BOD yang dicapai oleh ST-AF

berkisar antara 65-75%, sedangkan penyisihan COD berkisar antara 40-70% dan penyisihan TSS berkisar antara 60-90%. Tangki septik berperan sebagai pengolahan primer dengan kontribusi penyisihan COD sebesar 30-50%. Opsi ST-AF dapat menjadi alternatif IPAL untuk daerah yang belum memiliki jaringan pipa air limbah seperti negara-negara berkembang. Singh dkk. (2009) melakukan penelitian untuk melihat performa ABR dalam mengolah limbah domestik di Nepal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ABR mampu menurunkan TSS hingga 91%, BOD hingga 78% dan COD hingga 77%. ABR dirancang dengan model DEWATS bervolume efektif 42 m

3 yang melayani 400 orang. Kriteria

desain yang digunakan adalah 4 jam waktu tinggal untuk sedimentasi, 3 bulan untuk digestasi lumpur dan 1 tahun pengurasan. ABR terbukti baik untuk digunakan sebagai pengolahan perimer.

Page 42: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

24

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 43: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

25

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

3.1 Kerangka Perencanaan Tugas Akhir Kerangka perencanaan adalah dasar pemikiran yang digunakan untuk mengetahui tahapan – tahapan secara sistemaris yang akan dilakukan dalam kegiatan perencanaan. Adanya kerangka perencanaan ini diharapkan dapat mempermudah dalam tiap tahapan perencanaan yang akan dilakukan. Kerangka perencanaan dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Page 44: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

26

Gambar 3. 1 Diagram Alir Kerangka Perencanaan Tugas

Akhir

Penjelasan diagram alir kerangka perencanaan

tugas akhir adalah sebagai berikut:

3.1.1 Judul Tugas Akhir Judul tugas akhir ini adalah “Perencanaan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik dengan Proses Anaerobic Baffled Reactor dan Anaerobic Filter pada Hotel Bintang Lima di Surabaya”

3.1.2 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk mendapatkan teori-teori yang mendukung dalam penyusunan tugas akhir

Page 45: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

27

ini. Adapun data pendukung yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Gambaran umum hotel 2. Karakteristik limbah cair hotel 3. Baku mutu limbah cair hotel 4. Unit IPAL yang akan didesain meliputi anaerobic

baffled reactor dan anaerobic filter 5. Hasil penelitian dan perencanaan terdahulu

3.1.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam perencanaan ini. Data yang dikumpulkan meliputi : 1. Data penggunaan air bersih pada salah satu hotel

bintang lima di Surabaya dari rekening pemakaian air bersih tiap bulan pada tahun 2016.

2. Data karakteristik limbah cair hotel bintang lima meliputi COD, BOD, TSS dan minyak dan lemak didapatkan berdasarkan penelitian atau perencanaan atau laporan tipikal terdahulu.

3. Baku mutu limbah cair hotel bedasarkan Pergub Jatim No. 72 Tahun 2013.

4. Harga satuan pokok kegiatan di Surabaya tahun 2016.

3.1.4 Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan akan diolah yang nantinya akan dibahas dalam tugas akhir ini. Pengolahan data yang akan dilakukan meliputi : 1. Perhitungan debit air limbah yang dihasilkan dengan

mengasumsikan sebesar 80% dari penggunaan air bersih.

2. Penetapan baku mutu air limbah berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya.

3. Penetapan kriteria desain sesuai dengan pustaka A. Anaerobic Baffled Filter

Kriteria desain untuk anaerobic baffled reactor (a) Up flow velocity : < 2 m/jam (b) Panjang : 50 – 60 % dari ketinggian

Page 46: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

28

(c) COD removal : 65 – 90 % (d) BOD removal : 70 – 95 % (e) Organic loading rate : < 3 kg

COD/m3.hari

(f) HRT : > 8 jam (g) Rasio COD/BOD : 1,5 – 3,5

(Sumber : Sasse, 1998) B. Anaerobic Filter

Kriteria desain untuk anaerobic filter

(a) Organik loading rate : 4 – 5 kg COD/m

3.hari

(b) HRT di tangki septik : 2 jam (c) HRT di anaerobic filter : 5 – 40 jam (d) BOD removal : 70 – 90 % (e) Rasio SS/COD : 0,35 – 0,45 (f) Luas spesifik media : 80 – 180 m

2/m

3

(g) Massa kosong filter : 30 – 45 % (h) Velocity upflow : < 2 m/jam (i) Rasio COD/BOD : 1,5 – 3,5

(Sumber : Sasse, 1998) 4. Perhitungan dimensi IPAL unit ABR dan AF.

Perhitungan dimensi IPAL unit ABR dan AF berdasarkan sumber Sasse (2009). Contoh spread sheet perhitungan dapat dilihat pada Lampiran A.

5. Menggambar Detail Engineering Design (DED) tiap unit IPAL berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program AutoCAD

6. Menghitung BOQ (Bill Of Quantity) dan RAB (Rencana Anggaran Biaya) berdasarkan gamba DED yang telah dibuat berdasarkan HSPK Kota Surabaya tahun 2016 menggunakan program Microsoft Excel.

3.1.5 Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan merupakan ulasan dari data yang telah diolah sebelumnya. Hasil dan pembahasan dalam tugas akhir ini meliputi : 1. Dimensi, gambar DED, BOQ, serta RAB unit

Anaerobic Baffled Reactor

Page 47: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

29

2. Dimensi, gambar DED, BOQ, serta RAB unit Anaerobic Filter

3.1.6 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan tugas akhir ini. Tugas akhir ini juga memaparkan saran mengenai kesalahan dan kendala yang dihadapi agar menjadi masukan untuk perencanaan berikutnya. Kesimpulan dari tugas akhir ini meliputi : 1. Desain rinci unit IPAL dengan proses Anaerobic

Baffled Reactor 2. Desain rinci unit IPAL dengan proses Anaerobic Filter 3. RAB pembangunan untuk masing-masing alternatif

IPAL

Page 48: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

30

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 49: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

31

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Kuantitas dan Kualitas Air Limbah Hotel Bintang Lima

Pada umumnya, perhitungan debit dan kualitas air limbah didapatkan dari data primer maupun data sekunder. Penggunaan data primer sangat diperlukan guna menjadi acuan yang sesuai dengan keadaan eksisting yang terjadi di lapangan. Namun pada perencanaan tugas akhir ini perhitungan debit dan kualitas air limbah didapatkan dari data sekunder bersumber dari dinas terkait dan beberapa jurnal ataupun perencanaan terdahulu dengan objek yang sama dalam hal ini adalah hotel berbintang lima. Berdasarkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya (2016), debit air limbah hotel yang dihasilkan oleh hotel bintang lima dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Debit Air Limbah Hotel Bintang Lima

No Hotel Debit (m3/hari)

1 A 140

2 B 187

3 C 272

4 D 395

Debit rata-rata 248,5

Menurut Arifin (2000), dalam studinya telah melakukan penelitian terkait pengelolaan limbah hotel berbintang dengan studi kasus beberapa hotel berbintang di Jakarta Selatan. Dari penelitian tersebut didapatkan limbah cair yang dihasilkan hotel bintang lima dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4. 2 Kualitas Air Limbah Hotel Bintang Lima

No Hotel COD (mg/L)

BOD (mg/L)

TSS (mg/L)

Minyak/Lemak (mg/L)

1. A 172 102,25 175 1,04

2. B 666 240,31 272 2,34

Page 50: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

32

Berdasarkan Tabel 4.1 dan 4.2 didapatkan nilai rata-rata kualitas air limbah yang dihasilkan adalah sebagai berikut pada Tabel 4.3 :

Tabel 4. 3 Kualitas dan Kuantitas Air Limbah Hotel Bintang Lima

Debit Air Limbah 248,5 m3/hari

No. Parameter Konsentrasi (mg/L)

1. COD 419,3 2. BOD 171,28 3. TSS 223,5 4. Minyak dan Lemak 1,69

Dari Tabel 4.3, didapatkan rasio COD/BOD adalah sebesar 2,44 dan rasio BOD/COD sebesar 0,4. Berdasarkan Sasse (1998) rasio COD/BOD pada inlet berkisar antara 1,5 – 3,5. Semakin tinggi rasio COD/BOD menunjukkan degradasi secara biologis tidak sempurna, sebaliknya semakin rendah rasio COD/BOD menunjukkan efisiensi pengolahan mendekati 100 persen. Menurut Mangkoedihardjo (2010), rasio BOD/COD yang digunakan untuk proses biologis adalah di dalam range biodegradable yaitu 0,2 – 0,5. Dengan begitu berdasarkan rasio COD/BOD maupun BOD/COD air limbah ini dapat diolah secara biologis.

4.2 Perhitungan Detail Engineering Design Unit Pengolahan Air Limbah

Pada perencanaan kali ini, dibuat 2 alternatif untuk mengolah air limbah hotel bintang lima. Pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 berikut menunjukkan skema unit pengolahan air limbah :

Gambar 4. 1 Diagram Alir Alternatif 1

Grease Trap

Bak Ekualisasi

ABR Bak Kontrol

Page 51: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

33

Gambar 4. 2 Diagram Alir Alternatif 2

Alternatif tersebut digunakan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi dan aspek teknis, dimana aspek ekonomi mencakup biaya pembangunan, biaya operasional, biaya perawatan yang rendah serta aspek teknis mencakup teknis pengorperasian dan teknis perawatan yang sederhana. Dengan penggunaan alternatif ini diharapkan effluen air limbah sesuai dengan baku mutu effluen yang tertulis pada Pergub Jatim No. 72 Tahun 2013 dimana parameter yang diperhatikan adalah COD, BOD, TSS serta minyak dan lemak.

4.2.1 Grease Trap Grease trap digunakan untuk menangkap minyak dan lemak yang terkandung pada air limbah agar tidak masuk ke dalam bangunan pengolahan air limbah. Berikut perencanaan grease trap pada perencanaan ini : Direncanakan : Debit rata-rata = 248,5 m

3/hari

Minyak = 1,69 mg/L Massa jenis minyak = 0,900 kg/L Td

= 10 menit

Perhitungan Produksi Grease Trap Debit rata-rata = 248,5 m

3/hari

= 0,172569 m

3/menit

Minyak dan Lemak = 1,69 mg/L

= 1,69 x 10

-3 kg/m

3

Massa minyak = Konsentrasi minyak (kg/m

3)

x debit rata-rata (m3/hari)

=

1,69 x 10-3

kg/m3 x 248,5

m3/hari

= 0,419 kg/hari

Volume minyak = Massa minyak (kg/hari) / massa jenis minyak (kg/L)

Grease Trap

Bak Ekualisasi

AF Bak Kontrol

Page 52: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

34

= 0,419 kg / 0,900 kg/L

= 0,466 L/hari

= 4,66 x 10

-4 m

3

Minyak dan lemak yang terperangkap selanjutnya akan dibuang secara berkala dengan cara manual selama maksimal 3 hari sekali dengan mempertimbangkan ditakutkannya scum yang terbentuk akan mengeras sehingga sulit dibuang.

Perencanaan Bangunan Grease Trap Kedalaman = 1 M Panjang

= Lebar

Volume grease trap = debit air limbah (m

3/menit) x

Td ( menit)

= 0,1725 m

3/menit x 10 menit

= 1,726 m

3

Luas grease trap = volume grease trap (m3) / kedalaman (m)

= 1,7257 m

3 / 1 m

= 1,725694 m

2

1,725694 m2 = panjang (m) x lebar (m)

1,725694 m2 = panjang

2

Panjang = √luas

= 1,313657 m

= 1,5 m

Lebar = 1,5 m

Panjang kompartemen 1 = 1/3 panjang Grease trap

= 0,5 m

Panjang Kompartemen 2 = 2/3 panjang Grease trap

= 1 m

Perencanaan Pipa Grease Trap

Debit rata-rata = 248,5 m3/hari

= 0,002876 m3/detik

Jumlah pipa = 1 buah

Page 53: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

35

Kecepatan = 1 m/detik

Panjang

= 0,97 m

Debit per pipa = Q / jumlah pipa

= 0,002876 m3/detik / 1 buah

= 0,002876 m3/detik.pipa

Q per pipa = luas (m2) x kecepatan (m/detik)

Luas (m2)

= Q (m3/detik) / kecepatan (m/detik)

= 0,002876 m3/detik / 1 m/detik

= 0,002876 m2

Luas (m2)

= 1/4 x ∏ x D2

0,002876 m2 = 1/4 x 3,14 x D

2

D2

= 0,002876 x 4 / 3,14

= 0,06053 m

= 60,53011 mm

Pipa pasar = 110 mm

= 4,330711 inch

A cek

= 1/4 x ∏ x D2

A cek

= 1/4 x 3,14 x 0,1^2

= 0,009499 m2

V cek

= Q (m3/detik) / A (m2)

= 0,002876 m3/detik / 0,009499

= 0,302801 m/detik

Head Loss

Hf mayor = [debit (L/detik) / (0,00155 x C x D

2,65)]

1,85 x panjang pipa (m)

=

[2,876 L/detik / (0,00155 x 120 x 11

2,65)]

1,85 x 0,97 m

= 0,001207 m

hf belokan (2 buah, k=0,9) =

2 x k x v2 (m/detik) / 2g (m/detik2)

=

2 x 0,9 x 0,302 m2/detik

2 / 2 x

9,81 m/detik2

= 0,008412 m

Hf total = Hf Mayor + Hf belokan

= 0,001207 m + 0,008412 m

Page 54: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

36

= 0,009168 m

Dari perhitungan diatas, didapatkan dimensi grease trap adalah 1,5m x 1,5m x 1m.

4.2.2 Bak Ekualisasi Bak ekualisasi digunakan untuk meratakan kualitas maupun kuantitas air limbah yang akan diolah kedalam suatu pengolahan air limbah. Pada perencanaan kali ini perhitungan dimensi ini menggunakan fluktuatif pemompaan, air limbah dimasukkan ke dalam bak ekualisasi selanjutnya dialirkan ke bak ABR dengan menggunakan pompa sesuai dengan Tabel 4.4

Tabel 4. 4 Fluktuasi Limbah yang Dihasilkan Tiap Jam

waktu Q tiap jam (%)

Debit Limbah per Jam

Q pengaliran limbah (%)

Selisih (%)

0-1 0,5 0,051771 0 0,051771

1-2 0,5 0,051771 0 0,051771

2-3 0,5 0,051771 0 0,051771

3-4 6 0,62125 0 0,62125

4-5 5 0,517708 0 0,517708

5-6 13 1,346042 0 1,346042

6-7 10 1,035417 6,25 -5,21458

7-8 10,5 1,087188 6,25 -5,16281

8-9 11 1,138958 6,25 -5,11104

9-10 8,5 0,880104 6,25 -5,3699

10-11 4 0,414167 6,25 -5,83583

11-12 0,5 0,051771 6,25 -6,19823

12-13 1 0,103542 6,25 -6,14646

13-14 1 0,103542 6,25 -6,14646

14-15 0,5 0,051771 6,25 -6,19823

Lanjutan Tabel 4.4

15-16 0,5 0,051771 6,25 -6,19823

16-17 11 1,138958 6,25 -5,11104

17-18 10 1,035417 6,25 -5,21458

Page 55: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

37

18-19 2 0,207083 6,25 -6,04292

19-20 1 0,103542 6,25 -6,14646

20-21 1 0,103542 6,25 -6,14646

21-22 1 0,103542 6,25 -6,14646

22-23 0,5 0,051771 0 0,051771

23-24 0,5 0,051771 0 0,051771

100 10,35417 100

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat grafik fluktuasinya pada Gambar 4.3.

Gambar 4. 3 Grafik Fluktuasi Air Limbah

Dari tabel tersebut diperoleh : Direncanakan : Kedalaman = 2 m Freeboard = 0,3 m Q ave = 248,5 m

3/hari

= 10,35417 m

3/jam

V bak ekualisasi

= Q desain x (%positif terbesar - %negatif terbesar)

= 248,5 m3/hari x (1,34 -(-6,198))

= 18,74751m

3

kedalaman = 2 m V bak ekualisasi = A x h 18,74751 = A x 2 A = 9,373757 m

2

rasio P:L = 1 : 1

0

0,5

1

1,5

0 5 10 15 20 25 30

Page 56: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

38

L = √luas

= 3,061659 m

= 3,1 m

P = L

= 3,1 m

fb = 0,3 m kedalaman total = 2,3 m cek td = volume bak (m

3) / debit rata-rata (m

3/jam)

= panjang (m) x lebar (m) x kedalaman (m) /

debit rata-rata (m3/jam)

= 3,1 m x 3,1 m x 2 m / 10,3542 m3/jam

= 1,856 jam

Spesifikasi Pompa Debit yang digunakan adalah 2 kali debit rata-rata, karena akan digunakan 1 kali debit rata-rata untuk sirkulasi ke bak ekualisasi untuk proses pemerataan kuantitas dan kualitas air limbah. Head Statis = 2,3 m Panjang Pipa Discharge = 4 m Debit Rata-Rata = 248,5 m3/hari x 2

= 497 m

3/hari

= 20,708 m

3/jam

= 0,00575 m3/detik

5,75 L/detik

= Jumlah Pipa = 1 buah Kecepatan = 1 m/detik Debit Per Pipa = Q / jumlah pipa

= 20,708 m/jam / 1 buah

= 20,708 m

3/jam.pipa

= 0,005752 m

3/detik.pipa

Q Per Pipa = luas (m2) x kecepatan (m/detik)

Luas (m2)

=

Q (m3/detik) / kecepatan (m/detik)

= 0,005752 m3/detik / 1 m/detik

= 0,005752 m

2

Luas (m2)

= 1/4 x ∏ x D

2

Page 57: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

39

0,005752 m2 = 1/4 x 3,14 x D

2

D2

= 0,005752 x 4 / 3,14

= 0,08560 m

= 85,60 mm

= 3,37 inch

Pipa Pasar = 110 mm

= 4,33 inch

Luas (m2)

= 1/4 x 3,14 x D

2

= 1/4 x 3,14 x 0,11 m

= 0,009949 m2

V Cek

= Q (m3/detik) / A (m2)

= 0,005752 m3/detik / 0,0099 m2

= 0,605 m/detik

Head Pompa

Hf Discharge =

[debit (L/detik) / (0,00155 x C x D (cm)

2,65 )]

1,85 x panjang

pipa (m)

=

[5,752 L/detik / (0,00155 x 120 x 11

2,65)]

1,85 x 4 m

= 0,017937 m

Hf Velocity

= v2 (m/detik) /2g (m/detik2)

=

0,605 (m/detik)2 / 2 x 9,81

m/detik2

= 0,018693 m

Hf Belokan (2 Buah, K=0,9) =

2 x k x v2 (m/detik) / 2g (m/detik2)

=

2 x 0,9 x 0,605 m2/detik

2 / 2 x

9,81 m/detik2

= 0,033647 m

Hf Total

=

head statis (m) + hf discharge (m) + hf velocity (m) + hf belokan (m)

=

2,3 m + 0,0179 m + 0,01869 m + 0,033647 m

= 2,3702 m

Power Pompa =

g (m2/detik) x Q pompa (m3/detik) x Hf total (m) x densitas (kg/m3)

= 9,81 m2/detik x 0,005752

Page 58: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

40

m3/detik x 2,786 m x 1000 kg/m3

= 132,7431 watt

= 0,132743 kW

Dari perhitungan diatas didapatkan dimensi bak ekualiasasi yang dibutuhkan adalah 3,1m x 3,1m x 2m, spesifikasi pompa yang dibutuhkan untuk memompa air dari bak ekualisasi menuju unit pengolahan selanjutnya adalah sebagai berikut : Merek : Grundfos Nama Produk : Unilift AP12.40.08.A1 Debit maksimal : 21 m

3/jam

Head maksimal : 15 m Daya : 1,3 kW

4.2.3 Anaerobic Baffled Reactor (ABR) Karateristik Air Limbah : Debit rata-rata = 248,5 m

3/hari

Jam operasional = 24 Jam Debit puncak = 10,35417 m

3/jam

COD in

= 419,3 mg/L BOD in

= 171,28 mg/L

TSS in

= 223,5 mg/L Temperatur = 28

0C

Rasio COD/BOD = 2,448038 Rasio SS/COD = 0,45 (0,35 - 0,45)

Direncanakan : Bak Pengendap HRT

= 3 Jam

Periode pengurasan = 24 Bulan Kedalaman bak = 2,5 m Freeboard

= 0,3 m

COD in

= 419,3 mg/L BOD in

= 171,28 mg/L

TSS in

= 223,5 mg/L

Perhitungan Efisiensi Bak Pengendap 1. Menentukan faktor penyisihan COD berdasarkan

HRT.

Page 59: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

41

Direncanakan HRT adalah 3 jam, maka berdasarkan Gambar 4.4 didapatkan faktor penyisihan COD adalah 0,4

Gambar 4. 4 Faktor HRT Terhadap Penyisihan COD

(Sumber : Sasse, 2009)

2. Menghitung Persentase Penyisihan COD Persentase penyisihan COD =

rasio SS/COD / 0,6 x Faktor COD removal

= 0,45 / 0,6 x 0,4

= 30%

3. Menghitung COD effluen COD effluen = COD in x (1- COD removal rate)

= 419,3 mg/l x (1 - 30 %)

= 293,51 mg/L

4. Menentukan rasio efisiensi BOD oleh COD Berdasarkan Sasse (2009) nilai efisiensi BOD bisa didapatkan dari besarnya efisiensi penyisihan COD. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 4.5.

Page 60: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

42

Gambar 4. 5 Hubungan Efisiensi Penyisihan COD Terhadap Efisiensi Penyisihan BOD

(Sumber : Sasse, 2009)

Berdasarkan Gambar 4.5, faktor efisiensi BOD/COD adalah 1,06. Setelah didapatkan faktor efisiensi BOD/COD (fBOD/COD), dapat dihitung persentase penyisihan BOD.

5. Menghitung Persentase Penyisihan BOD Persentase penyisihan BOD =

Persentase penyisihan COD x Faktor penyisihan BOD

= 30% x 1,06

= 32%

6. Menghitung BODeffluen

BOD effluen = BOD in x (1-BOD removal rate)

= 171,28 mg/L x (1 - 32%)

= 116,813 mg/L

7. Menghitung TSS effluen

TSS effluen = SS/COD x COD out (mg/L)

= 0,45 x 293,51 mg/L

= 132,0795 mg/L

8. Menghitung persentase penyisihan TSS

TSS removal rate = (TSS out / TSS in) x 100%

=

(144,078 mg/L / 223,5 mg/L) x 100%

= 59%

Page 61: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

43

9. Menentukan faktor reduksi volum lumpur selama penyendapan Pada bak pengendap ini akan terjadi pengendapan partikel diskrit yang nantinya akan menjadi lumpur dengan laju akumulasi tertentu. Pada perencanaan ini pengurasan bak pengendap akan dilakukan selama 24 bulan sekali. Berdasarkan Gambar 4.6 persentase reduksi volum lumpur pada periode pengurasan 24 bulan adalah sebesar 66%

Gambar 4. 6 Kurva Hubungan Laju Akumulasi lumpur dengan Periode Pengurasan

(Sumber : Sasse, 2009)

Perhitungan Volume Bak Pengendap 1. Menghitung volume lumpur per BOD yang tersisihkan

Volume lumpur per BOD tersisih

= 0,005 x faktor reduksi lumpur

= 0,005 x 66%

=

0,00332 L/g BODremoved

2. Menghitung BOD tersisihkan BOD tersisihkan = BOD in - BOD out

=

171,28 mg/L - 116,813 mg/L

= 54,46704 mg/L

3. Menghitung volume lumpur berdasarkan reduksi BOD Volume lumpur hasil = volume lumpur per BOD

Page 62: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

44

BOD tersisihkan removal (L/g BODremoved) x BOD removed (mg/L) / 1000

L/m3

=

0,00332 L/g BODremoved x 54,467 mg/L

= 0,000181 m

3/m

3

4. Menghitung volume lumpur

Volume lumpur =

volume lumpur hasil BOD removed (m

3/m

3) x

periode pengurasan (bulan) x 30 hari/bulan x debit rata-rata (m

3/hari)

=

0,000214 m3/m

3 x 24

bulan x 30 hari/bulan x 248,5 m

3/hari

= 32,3542 m

3

Volume lumpur yang terbentuk pada bak pengendap akan dibersihkan dengan bantuan jasa sedot WC dan disisakan sedikit lumpur pada bak pengendap agar mikroorganisme pada bak pengendap tetap pada keadaan steady state dimana tidak memerlukan proses adaptasi mikroorganisme kembali pada bak pengendap.

5. Menghitung volume air

Volume air = HRT (jam) x debit puncak (m/jam)

= 3 jam x 10,35 m/jam

= 31,0625 m

3

6. Menghitung luas permukaan

Luas permukaan bak =

(volum air + volume lumpur) (m

3)/ kedalaman

(m)

=

32,354 m3 + 31,0625 m

3

/ 2,5 m

= 25,36668 m

2

7. Menghitung volume freeboard

Page 63: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

45

Volume Freeboard = Luas permukaan x 0,3 m

= 25,36 m

2 x 0,2 m

= 7,61 m

3

8. Menghitung total volume bak pengendap

Total Volume Bak Pengendap

= Volume lumpur (m

3) +

Volume Air (m3) +

Volume Freeboard (m3)

=

31,062 m3 + 32,354 m3 + 7,61 m3

= 71,026 m

3

9. Menetukan Panjang Bak Pengendap Direncanakan kedalaman bek pengendap adalah 2,5 m dan rasio panjang : lebar adalah 4 : 3 maka dapat ditentukan panjang dan lebar dari ruang bak pengendap sebagai berikut : Luas permukaan = Panjang X Lebar

25,36668 m2 = 4/3L X L

4/3L2 = 25,36668 m

2

Lebar = 4,361767 m

= 4,5 m

Panjang = 4/3 X Lebar

= 4/3 X 6 M

= 6 m

10. Cek luas permukaan bak

Cek Luas Permukaan = lebar (m) x panjang (m)

= 4,5 m x 6 m

= 27 m3

11. Cek volume bak

Cek Volume Bak =

Luas permukaan (m2) x (kedalaman (m) + freeboard (m))

= 48 m2 x 2,8 m

= 75,6 m3

12. Cek Vs (kecepatan pengendapan)

Vh = Q (m3/hari) / A (m

2)

= 248,5 m

3/hari / 29,25 m

2

= 0,0001065 m/detik

Nre = (Vh x R)/ʋ

Page 64: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

46

=

0,0001065 x 1,184 / 0,8394 x 10

-6

= 150,24

Cd (koefisien drag) = 18,5 / Nre0,6

= 18,5 / 150,24

0,6

= 0,915

Dengan suhu 28oC, ρ air = 996,26 kg/m

3, ρ lumpur

diasumsikan = 1,024 kg/m3

Vs =

(4g x (ρs – ρ/ρ) x d / 3Cd)

0,5

= 0,4 m/detik

Dengan nilai Vs (kecepatan mengendap) lebih tinggi daripada Vh (kecepatan aliran) maka lumpur yang mengendap tidak akan terangkat kembali atau mengapung kembali. Anaerobic Baffled Reactor Diketahui : HRT rencana = 12 jam (12 - 14 jam) Debit puncak = 10,35417 m3/jam Kedalaman bak = 2,5 m Lebar bak = Lebar bak pengendap

= 4,5 m

Jumlah kompartemen = 7 buah Olr < 3 kg COD/m3.hari Up flow velocity < 2 m/jam Temperatur = 28

0c

COD in = 293,51 mg/L BOD in = 116,813 mg/L TSS in = 132,0795 mg/L Rasio COD/BOD = 2,512649 Rasio SS/COD = 0,45 (0,35 - 0,45) Perhitungan Efisiensi Anaerobic Baffled Reactor 1. Faktor Efisiensi ABR Berdasarkan Konsentrasi COD

Faktor efisiensi ini didapatkan erdasarkan konsentrasi COD yang masuk ke dalam ABR. Pada perencanaan ini konsentrasi COD yang masuk ada sebesar 293,51 mg/L, maka besaran faktornya dapat dilihat pada Gambar 4.7 sebagai berikut :

Page 65: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

47

Gambar 4. 7 Faktor Pengaruh Konsentrasi COD pada Penyisihan COD

(Sumber: Sasse, 2009)

Dari Gambar 4.7 grafik menunjukkan bahwa besaran faktor konsentrasi COD terhadap penyisihan COD adalah sebesar 0,895.

2. Faktor Efisiensi ABR Berdasarkan Temperatur Air Limbah Faktor ini didapatkan berdasarkan temperatur air limbah yang masuk ke dalam bangunan ABR. Pada studi kasus ini temperatur air pada lingkungan yaitu 28 oC. Dengan temperatur tersebut maka didapatkan

faktor temperatur sebesar 1,04 sesuai dengan Gambar 4.8.

Gambar 4. 8 Faktor Pengaruh Temperatur terhadap Penyisihan COD

(Sumber: Sasse, 2009)

Page 66: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

48

3. Faktor Efisiensi ABR Berdasarkan HRT Sesuai dengan perhitungan sebelumnya bahwa waktu tinggal air limbah dalam ABR ini adalah selama 12 jam. Dari angka tersebut didapatkan nilai faktornya (fHRT) adalah 84,6%

Gambar 4. 9 Faktor Pengaruh HRT Terhadap Penyisihan COD (Sumber: Sasse, 2009)

4. Faktor Efisiensi ABR Berdasarkan Jumlah Kompartemen Jumlah kompartemen berpengaruh terhadap efisiensi pengolahan air limbah pada ABR, perhitungan faktor kompartemen berdasarkan Sasse (2009) adalah sebagai berikut : Fkompartemen = Jumlah kompartemen x 0,04 + 0,82

= 7 x 0,04 + 0,82

= 1,1

5. Persentase Penyisihan COD Berdasarkan Keseluruhan Faktor Setelah didapatkan seluruh faktor, maka dapat dihitung persentase penyisihan COD pada ABR Penyisihan COD

= Fstrength x FTemp x FHRT x Fkompartemen

= 0,895 x 1,048 x 0,846 x 1,1

= 87%

6. Menghitung CODeffluen COD Effluen = (1 - %penyisihan COD) x COD in

= (1 – 87%) x 293,51 mg/L

Page 67: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

49

= 37,33 mg/L

7. Menentukan rasio efisiensi BOD oleh COD Berdasarkan Sasse (2009) nilai efisiensi BOD bisa didapatkan dari besarnya efisiensi penyisihan COD. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 4.10.

Gambar 4. 10 Hubungan Efisiensi Penyisihan COD Terhadap Efisiensi Penyisihan BOD

(Sumber : Sasse, 2009)

Berdasarkan Gambar 4.10, faktor efisiensi BOD/COD adalah 1,025. Setelah didapatkan faktor efisiensi BOD/COD (fBOD/COD), dapat dihitung persentase penyisihan BOD.

8. Menghitung Persentase Penyisihan BOD Penyisihan BOD

= Penyisihan COD x faktor penyisihan COD/BOD

= 87% x 1,025

= 89%

9. Menghitung BODeffluen BOD Effluen = (1 - Penyisihan BOD) x BOD in

= (1 – 89%) x 116,813 mg/L

= 12,307 mg/L

10. Menghitung TSS effluen TSS Effluen = SS/COD x COD effluen

= 0,45 x 37,33 mg/L

= 16,7985 mg/L

11. Menghitung penyisihan TSS Penyisihan = (TSS effluen / TSS influen) x

Page 68: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

50

TSS 100%

= 16,798 mg/L / 132,08 mg/L

= 13%

12. Menghitung penyisihan COD total Penyisihan COD Total =

[1 - (COD out (mg/L) / COD in) (mg/L)] x 100%

=

[1 - (37,33 mg/L / 419,3 mg/L)] x 100%

= 91%

13. Menghitung penyisihan BOD total Penyisihan BOD Total =

[1 - (BOD out (mg/L) / BOD in) (mg/L)] x 100%

=

[1 - (12,307 mg/L / 171,28 mg/L)] x 100%

= 93%

14. Menghitung penyisihan TSS total Penyisihan TSS Total =

[1 - (TSS out (mg/L) / TSS in) (mg/L)] x 100%

=

[1 - (16,798 mg/L / 223,5 mg/L)] x 100%

= 92%

15. Menghitung produksi gas Produksi Gas Total =

(COD in (mg/L) - COD out (mg/L) x debit rata-rata (m3/hari) x 0,35 x 50% / 1000 x 70%

=

(419,3 mg/L - 37,33 mg/L) x 248,5 m3/hari x 0,35 x 50% / 1000 x 70%

= 23,72989 m3/jam Pada perencanaan ini, gas yang dihasilkan akan dilepas ke atmosfer langsung melalui pipa vent dengan ketinggian dari pipa vent tidak sejajar dengan tinggi manusia dewasa pada umum nya. Ketinggian pipa vent bisa setinggi betis kaki orang dewasa atau bisa melebihi tinggi rata-rata orang dewasa. Hal ini bertujuan agar gas yang dilepas ke udara atmosfer tidak langsung terhirup. Pada perencanaan ini

Page 69: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

51

ketinggian pipa vent adalah 10 cm diatas permukaan bak.

Perhitungan Volume ABR 16. Menghitung Panjang Kompartemen ABR

HRT = Volume total ABR (m3) / debit rata-rata (m3/hari)

12 Jam = [panjang (m) x lebar (m) x kedalaman (m)] x jumlah kompartemen / debit rata-rata (m3/hari)

12 jam =

panjang (m) x 4,5 m x 2,5 m x 7 / 248,5 m3/hari

124,25 m3 = panjang (m) x 4,5 m x 2,5 m x 7

panjang kompartemen = 134,604 m3 / 78,75 m2

= 1,577778 m

= 1,5 m

17. Menghitung volume total ABR

Volume total ABR =

panjang (m) x lebar (m) x kedalaman (m) x jumlah

kompartemen

= 1,5 m x 4,5 m x 2,5 m x 7

= 118,125 m3

18. Cek OLR

Cek OLR =

debit rata-rata (m3/hari) x CODin (mg/L) / volume total

ABR (m3) x 1000

=

248,5 m3/hari x 413,9 mg/L / 118,125 m3 x 1000

= 0,882083 kg COD/m3.hari

(memenuhi < 3 kg COD/m3.hari)

19. Cek Vup flow

Cek Vup =

debit puncak (m/jam) / luas permukaan kompartemen (m2)

= 10,35 m/jam / (4,5 m x 1,5 m)

Page 70: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

52

= 1,533951 m/jam

(memenuhi < 2 m/jam)

20. Perhitungan Head Loss Headloss Mayor

Hf (m)

= {Q x n/[(b x h)/(b + 2 x h)]^2/3 x b x h}^2 x L

bak pengendap = 4,50743 x 10-11

m

Hf (m)

= {Q x n/[(b x h)/(b + 2 x h)]^2/3 x b x h}^2 x L

Kompartemen = 1,12686 x 10-11

m Jumlah kompartemen = 7 buah Hf kompartemen total = 7,888 x 10

-11 m

headloss mayor pipa =

(Q/0,2783 x C x D2,63

)1,85

x L

= 0,000121079 m

Jumlah pipa tiap kompartemen 7, dengan 7 kompartemen

Hf mayor total pipa = 0,005932864 m

Headloss Minor headloss minor pipa kompartemen =

jumlah aksesoris pipa x k x v

2/2g

Aksesoris bend 900

2 buah tiap sambungan pipa kompartemen, k = 0,5.

= 9,53718 x 10

-05 m

Hf minor pipa = 0,00467322 m Headloss Total

Hf total ABR = Hf mayor + Hf minor

= 0,010606084 m

4.2.4 Anaerobic Filter Karateristik Air Limbah : Debit rata-rata = 248,5 m

3/hari

Jam operasional = 24 Jam

Page 71: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

53

Debit puncak = 10,35417 m3/jam

COD in

= 419,3 mg/L BOD in

= 171,28 mg/L

TSS in

= 223,5 mg/L Temperatur = 28

0C

Rasio COD/BOD = 2,448038 Rasio SS/COD = 0,45 (0,35 - 0,45)

Direncanakan : Bak Pengendap HRT

= 3 Jam

Periode pengurasan = 24 Bulan Kedalaman bak = 2,5 m Freeboard

= 0,3 m

COD in

= 419,3 mg/L BOD in

= 171,28 mg/L

TSS in

= 223,5 mg/L Perhitungan Efisiensi Bak Pengendap 1. Menentukan faktor penyisihan COD berdasarkan

HRT. Direncanakan HRT adalah 3 jam, maka berdasarkan Gambar 4.11 didapatkan faktor penyisihan COD adalah 0,4

Gambar 4. 11 Faktor HRT Terhadap Penyisihan COD (Sumber : Sasse, 2009)

2. Menghitung Persentase Penyisihan COD Persentase = rasio SS/COD / 0,6 x Faktor

Page 72: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

54

penyisihan COD COD removal

= 0,45 / 0,6 x 0,4

= 30%

3. Menghitung COD effluen

COD effluen = COD in x (1- COD removal rate)

= 419,3 mg/l x (1 - 30 %)

= 293,51 mg/L

4. Menentukan rasio efisiensi BOD oleh COD Berdasarkan Sasse (2009) nilai efisiensi BOD bisa didapatkan dari besarnya efisiensi penyisihan COD. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 4.12.

Gambar 4. 12 Hubungan Efisiensi Penyisihan COD Terhadap Efisiensi Penyisihan BOD

(Sumber : Sasse, 2009)

Berdasarkan Gambar 4.12, faktor efisiensi BOD/COD adalah 1,06. Setelah didapatkan faktor efisiensi BOD/COD (fBOD/COD), dapat dihitung persentase penyisihan BOD.

5. Menghitung Persentase Penyisihan BOD

Persentase penyisihan BOD =

Persentase penyisihan COD x Faktor penyisihan BOD

= 30% x 1,06

= 32%

Page 73: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

55

6. Menghitung BODeffluen

BOD effluen = BOD in x (1-BOD removal rate)

= 171,28 mg/L x (1 - 32%)

= 116,813 mg/L

7. Menghitung TSS effluen

TSS effluen = SS/COD x COD out (mg/L)

= 0,45 x 293,51 mg/L

= 132,0795 mg/L

8. Menghitung persentase penyisihan TSS

TSS removal rate = (TSS out / TSS in) x 100%

=

(144,078 mg/L / 223,5 mg/L) x 100%

= 59%

9. Menentukan faktor reduksi volum lumpur selama penyendapan Pada bak pengendap ini akan terjadi pengendapan partikel diskrit yang nantinya akan menjadi lumpur dengan laju akumulasi tertentu. Pada perencanaan ini pengurasan bak pengendap akan dilakukan selama 24 bulan sekali. Berdasarkan Gambar 4.13 persentase reduksi volum lumpur pada periode pengurasan 24 bulan adalah sebesar 66%

Gambar 4. 13 Kurva Hubungan Laju Akumulasi lumpur dengan Periode Pengurasan

(Sumber : Sasse, 2009)

Page 74: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

56

Perhitungan Volume Bak Pengendap 1. Menghitung volume lumpur per BOD yang tersisihkan

Volume lumpur per BOD tersisih

= 0,005 x faktor reduksi lumpur

= 0,005 x 66%

=

0,00332 L/g BODremoved

2. Menghitung BOD tersisihkan BOD tersisihkan = BOD in - BOD out

=

171,28 mg/L - 116,813 mg/L

= 54,46704 mg/L

3. Menghitung volume lumpur berdasarkan reduksi BOD

Volume lumpur hasil BOD tersisihkan =

volume lumpur per BOD removal (L/g

BODremoved) x BOD removed (mg/L) / 1000

L/m3

=

0,00332 L/g BODremoved x 54,467 mg/L

= 0,000181 m

3/m

3

4. Menghitung volume lumpur

Volume lumpur =

volume lumpur hasil BOD removed (m

3/m

3) x

periode pengurasan (bulan) x 30 hari/bulan x debit rata-rata (m

3/hari)

=

0,000214 m3/m

3 x 24

bulan x 30 hari/bulan x 248,5 m

3/hari

= 32,3542 m

3

Volume lumpur yang terbentuk pada bak pengendap akan dibersihkan dengan bantuan jasa sedot WC dan disisakan sedikit lumpur pada bak pengendap agar mikroorganisme pada bak pengendap tetap pada keadaan steady state dimana tidak memerlukan proses adaptasi mikroorganisme kembali pada bak pengendap.

Page 75: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

57

5. Menghitung volume air

Volume air = HRT (jam) x debit puncak (m/jam)

= 3 jam x 10,35 m/jam

= 31,0625 m

3

6. Menghitung luas permukaan

Luas permukaan bak =

(volum air + volume lumpur) (m

3)/ kedalaman

(m)

=

32,354 m3 + 31,0625 m

3 /

2,5 m

= 25,36668 m

2

7. Menghitung volume freeboard Volume Freeboard = Luas permukaan x 0,3 m

= 25,36 m

2 x 0,2 m

= 7,61 m

3

8. Menghitung total volume bak pengendap

Total Volume Bak Pengendap

= Volume lumpur (m

3) +

Volume Air (m3) + Volume

Freeboard (m3)

=

31,062 m3 + 32,354 m3 + 7,61 m3

= 71,026 m

3

9. Menetukan Panjang Bak Pengendap Direncanakan kedalaman bek pengendap adalah 2,5 m dan rasio panjang : lebar adalah 4 : 3 maka dapat ditentukan panjang dan lebar dari ruang bak pengendap sebagai berikut : Luas permukaan = Panjang X Lebar

25,36668 m2 = 4/3L X L

4/3L2 = 25,36668 m

2

Lebar = 4,361767 m

= 4,5 m

Panjang = 4/3 X Lebar

= 4/3 X 6 M

= 6 m

10. Cek luas permukaan bak

Cek luas permukaan = lebar (m) x panjang (m)

Page 76: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

58

= 4,5 m x 6 m

= 27 m3

11. Cek volume bak

Cek volume bak =

Luas permukaan (m2) x (kedalaman (m) + freeboard (m))

= 48 m2 x 2,8 m

= 75,6 m3

12. Cek Vs (kecepatan pengendapan)

Vh = Q (m3/hari) / A (m

2)

= 248,5 m

3/hari / 29,25 m

2

= 0,0001065 m/detik

Nre = (Vh x R)/ʋ

=

0,0001065 x 1,184 / 0,8394 x 10

-6

= 150,24

Cd (koefisien drag) = 18,5 / Nre0,6

= 18,5 / 150,24

0,6

= 0,915

Dengan suhu 28oC, ρ air = 996,26 kg/m

3, ρ lumpur

diasumsikan = 1,024 kg/m3

Vs =

(4g x (ρs – ρ/ρ) x d / 3Cd)

0,5

= 0,4 m/detik

Dengan nilai Vs (kecepatan mengendap) lebih tinggi daripada Vh (kecepatan aliran) maka lumpur yang mengendap tidak akan terangkat kembali atau mengapung kembali. Anaerobic Filter Karakteristik air limbah : HRT rencana = 18 Jam (0,7 - 1,5 hari) Debit puncak = 10,35417 m3/jam Kedalaman bak = 2,5 m Lebar bak = lebar bak pengendap

= 4,5 m

Freeboard bawah media = 0,6 m

Page 77: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

59

Freeboard atas media = 0,4 m Ketinggian plat filter = 0,05 m Jumlah kompartemen = 8 buah Olr < 4 kg COD/m3.hari Temperatur = 28

0C

Media filter = Sarang Tawon

Luas spesifik = 200 m2/m3 (150 - 220 m2/m3)

Porositas = 98% Up flow velocity < 2 m/jam COD in = 293,51 mg/L BOD in = 116,813 mg/L TSS in = 132,0795 mg/L Rasio COD/BOD = 2,512649 Rasio SS/COD = 0,45 (0,35 - 0,45) 1. Faktor Efisiensi AF Berdasarkan Temperatur Air

Limbah Faktor ini didapatkan berdasarkan temperatur air limbah yang masuk ke dalam bangunan AF. Pada studi kasus ini temperatur air pada lingkungan yaitu 28 oC. Dengan temperatur tersebut maka didapatkan

faktor temperatur sebesar 1,048 sesuai dengan Gambar 4.14.

Gambar 4. 14 Faktor Pengaruh Temperatur terhadap Penyisihan COD

(Sumber: Sasse, 2009)

Page 78: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

60

2. Faktor Efisiensi AF Berdasarkan Konsentrasi COD Faktor efisiensi ini didapatkan erdasarkan konsentrasi COD yang masuk ke dalam AF. Pada perencanaan ini konsentrasi COD yang masuk ada sebesar 293,51 mg/L, maka besaran faktornya dapat dilihat pada Gambar 4.15 sebagai berikut :

Gambar 4. 15 Faktor Pengaruh Konsentrasi COD pada Penyisihan COD

(Sumber: Sasse, 2009)

Dari Gambar 4.15 grafik menunjukkan bahwa besaran faktor konsentrasi COD terhadap penyisihan COD adalah sebesar 0,895.

3. Faktor Efisiensi AF berdasarkan Luas Spesifik Media Filter Media akan digunakan sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme yang berperan mengurai air limbah. Pada interval waktu tertentu perlu dilakukan pembersihan pada media agar menghindari terjadinya clogging akibat penumpukan lumpur yang dihasilkan mikroorganisme. Luas Media Spesifik = 200 m

2/m

3

Berdasarkan Gambar 4.16 diperoleh faktor luas spesifik media filter adalah 1,06.

Page 79: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

61

Gambar 4. 16 Faktor Pengaruh Luas Spesifik terhadap Penyisihan COD

(Sumber: Sasse, 2009)

4. Faktor Efisiensi AF Berdasarkan HRT Pada perencanaan ini, HRT pada tangki anaerobic filter ditentukan selama 18 jam, maka sesuai Gambar 4.17 nilai faktor efisiensi AF berdasarkan HRT (fHRT) adalah 63,5%

Gambar 4. 17 Faktor Pengaruh HRT terhadap Penyisihan COD

5. Faktor Efisiensi AF Berdasarkan Jumlah Kompartemen

Page 80: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

62

Jumlah kompartemen berpengaruh terhadap efisiensi pengolahan air limbah pada AF, perhitungan faktor kompartemen berdasarkan Sasse (2009) adalah sebagai berikut :

Fkompartemen = Jumlah kompartemen x 0,04 + 0,82

= 8 x 0,04 + 1

= 1,32

6. Persentase Penyisihan COD Berdasarkan Keseluruhan Faktor Setelah didapatkan seluruh faktor, maka dapat dihitung persentase penyisihan COD pada AF Penyisihan COD

= FTemp x Fstrength x FSurface FHRT x Fkompartemen

=

1,048 x 0,895 x 1,06 x 63,5% x 1,32

= 83%

COD effluen = (1 - %penyisihan COD) x COD in

= (1 – 83%) x 293,51 mg/L

= 48,921 mg/L

7. Menghitung CODeffluen 8. Menentukan rasio efisiensi BOD oleh COD

Berdasarkan Sasse (2009) nilai efisiensi BOD bisa didapatkan dari besarnya efisiensi penyisihan COD. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 4.18.

Gambar 4. 18 Hubungan Efisiensi Penyisihan COD Terhadap Efisiensi Penyisihan BOD

(Sumber : Sasse, 2009)

Page 81: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

63

Berdasarkan Gambar 4.18, faktor efisiensi BOD/COD adalah 1,04. Setelah didapatkan faktor efisiensi BOD/COD (fBOD/COD), dapat dihitung persentase penyisihan BOD.

9. Menghitung Persentase Penyisihan BOD Penyisihan BOD

= Penyisihan COD x faktor penyisihan COD/BOD

= 83% x 1,004

= 87%

10. Menghitung BODeffluen BOD effluen = (1 - Penyisihan BOD) x BOD in

= (1 – 87%) x 116,813 mg/L

= 15,413 mg/L

11. Menghitung TSS effluen TSS effluen = SS/COD x CODeffluen

= 0,45 x 48,9217 mg/L

= 22,014 mg/L

12. Menghitung Penyisihan TSS Penyisihan TSS

= (TSS effluen / TSS in) x 100%

=

(22,0148 mg/L / 132,08 mg/L) x 100%

= 17%

13. Menghitung Penyisihan COD Total Penyisihan COD Total =

[1 - (COD out (mg/L) / COD in) (mg/L)] x 100%

=

[1 - (45,30 mg/L / 419,3 mg/L)] x 100%

= 88%

14. Menghitung Penyisihan BOD Total Penyisihan BOD Total =

[1 - (BOD out (mg/L) / BOD in) (mg/L)] x 100%

=

[1 - (14,1083 mg/L / 171,28 mg/L)] x 100%

= 91%

15. Menghitung Penyisihan TSS Total Penyisihan TSS Total =

[1 - (TSS out (mg/L) / TSS in) (mg/L)] x 100%

= [1 - (24,1516 mg/L / 223,5

Page 82: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

64

mg/L)] x 100%

= 90%

16. Menghitung produksi gas Produksi gas total =

(COD in (mg/L) - COD out (mg/L) x debit rata-rata (m3/hari) x 0,35 x 50% / 1000 x 70%

=

(419,3 mg/L - 45,3 mg/L) x 248,5 m3/hari x 0,35 x 50% / 1000 x 70%

= 23,00975 m3/jam Pada perencanaan ini, gas yang dihasilkan akan dilepas ke atmosfer langsung melalui pipa vent dengan ketinggian dari pipa vent tidak sejajar dengan tinggi manusia dewasa pada umum nya. Ketinggian pipa vent bisa setinggi betis kaki orang dewasa atau bisa melebihi tinggi rata-rata orang dewasa. Hal ini bertujuan agar gas yang dilepas ke udara atmosfer tidak langsung terhirup. Pada perencanaan ini ketinggian pipa vent adalah 10 cm diatas permukaan bak.

Perhitungan Volume Anaerobic Filter 17. Menghitung Ketinggian Media Filter

Ketinggian Media Filter

=

Kedalaman tangki filter (m) – Freeboard bawah (m) – freeboard atas (m) – kedalaman plat filter (m)

= 2,5 m - 0,6 m - 0,4 m – 0,05 m

= 1,45 m

18. Menghitung Panjang Kompartemen AF

HRT =

(Kedalaman (m) – ketinggian filter (m) x (1 – rongga media (%))) x panjang tiap tangki filter (m) x lebar tangki filter (m) x jumlah tangki filter / (debit rata-rata (m

3/hari) / 24 jam/hari)

18 jam = [(2,5 - 1,45 x (1 - 98%)] x panjang (m) x 4,5 m x 9 / 248,5

Panjang = 248,5 m3 / 88,956 m2

Page 83: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

65

Kompartemen Panjang Kompartemen

= 2,0 m

19. Menghitung Volume Total Anaerobic Filter

Volume Total AF

=

panjang kompartemen (m) x lebar kompartemen (m) x jumlah kompartemen x [kedalaman bak (m) - ketinggian filter (m) x (1 - porositas (%)]

=

2,5 m x 4,5 m x 9 x [2,5 m - 1,45 m x (1 - 0,98)]

= 177,912 m

3

20. Cek Vup rongga

Cek Vup = Debit Puncak (m/Jam) / (Luas Permukaan Kompartemen (m

2)

=

10,354 m/jam / (2,5 m x 4,5 m x 98%)

=

1,173 m/jam (memenuhi < 2 m/jam)

21. Cek OLR

Cek OLR =

debit rata-rata (m3/hari) x CODin (mg/L) / (volume total AF (m3) x 1000)

=

284,5 m3/hari x 413,9 mg/L / (250,189 m3 x 1000)

=

0,5857 kg COD/m3.hari (memenuhi < 3 kg COD/m3.hari)

22. Cek HRT

Cek HRT = [(kedalaman tangki filter (m) - kedalaman filter (m) x (1 - porositas (%))) x panjang (m) x lebar (m) x jumlah kompartemen] / debit rata-rata (m3/hari)

=

[(2,5 m - 1,45 m x (1 - 98%)) x 2,5 m x 4,5 m x 9] / 248,5

m3/hari

Page 84: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

66

= 0,7159 hari

= 17,1826 jam

23. Perhitungan Headloss Headloss Mayor

Hf (m)

= {Q x n/[(b x h)/(b + 2 x h)]^2/3 x b x h}^2 x L

bak pengendap = 4,50743 x 10-11

m

Hf (m)

= {Q x n/[(b x h)/(b + 2 x h)]^2/3 x b x h}^2 x L

kompartemen = 1,5025 x 10-11

m Jumlah kompartemen = 7 buah Hf kompartemen total = 1,0517 x 10

-11 m

headloss mayor pipa =

(Q/0,2783 x C x D2,63

)1,85

x L

= 0,000121079 m

Jumlah pipa tiap kompartemen 7, dengan 7 kompartemen

Hf mayor total pipa = 0,005932864 m Headloss Media

kedalaman media (L) = 1,45 m

faktor bentuk = 0,02

diameter media (D) = 0,02 m

porositas = 98%

T = 28o, maka massa jenis air = 996 kg/m

3

viskositas = 0,0008363 kg/m.detik

V = 0,00032609 m/detik

Nre = (faktor bentuk x massa jenis x d x V)/viskositas

= 0,15534644

Cd = 24/Nre

= 154,493404

Page 85: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

67

headloss media = 1,067 x (Cd x L x V2)/(fb x d x porositas4 x g)

= 0,00702259 m

headloss 8 kompartemen = 0,0561807 m Headloss Minor Headloss minor pipa kompartemen =

jumlah aksesoris pipa x k x v

2/2g

Aksesoris bend 900

2 buah tiap sambungan pipa kompartemen, k = 0,5.

= 9,53718 x 10

-05 m

Hf minor pipa = 0,00534082 m Headloss Total

Hf total AF = Hf mayor + Hf minor

= 0,06745439 m

4.2.5 Bak Kontrol Bak kontrol berfungsi sebagai unit pengawasan effluen air limbah sebelum dibuang ke badan air. Pada perencanaan kali ini bak kontrol direncanakan berukuran 100 cm x 100 cm x 100 cm.

4.3 Perhitungan Mass Balance

4.3.1 Mass Balance Anaerobic Baffled Reactor Q Rata-Rata = 248,5 m3/hari

= 248500 L/hari

COD Influen = 419,3 mg/L BOD Influen = 171,28 mg/L TSS Influen = 223,5 mg/L

Massa COD Influen =

COD influen (mg/L) x Q rata-rata (L/hari)

= 419,3 mg/L x 248500 L/hari

= 1041960 mg/hari

= 104,196 kg/hari

Massa BOD Influen =

BOD influen (mg/L) x Q rata-rata (L/hari)

=

171,28 mg/L x 248500 L/hari

Page 86: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

68

= 4256308 mg/hari

= 42,5630 kg/hari

Massa TSS Influen =

TSS influen (mg/L) x Q rata-rata (L/hari)

= 223,5 mg/L x 248500 L/hari

= 5553975 mg/hari

= 55,5397 kg/hari

Kesetimbangan Massa Bak Pengendap Penyisihan COD = 30% Penyisihan BOD = 32% Penyisihan TSS = 59%

Massa COD Influen =

COD influen (mg/L) x Q rata-rata (L/hari)

= 419,3 mg/L x 248500 L/hari

= 104196050 mg/hari

= 104,19605 kg/hari

Massa BOD Influen = BOD influen (mg/L) x Q rata-rata (L/hari)

= 171,28 mg/L x 248500 L/hari

= 42563080 mg/hari

= 42,56308 kg/hari

Massa TSS Influen = TSS influen (mg/L) x Q rata-rata (L/hari)

= 223,5 mg/L x 248500 L/hari

= 55539750 mg/hari

= 55,53975 kg/hari

Massa COD Terolah =

COD influen x penyisihan COD

= 104,196 (kg/hari) x 30%

= 31,258815 kg/hari

Massa BOD Terolah = BOD influen x penyisihan BOD

= 42,563 (kg/hari) x 32%

= 13,5350594 kg/hari

Massa TSS Terolah = TSS influen (kg/hari) x penyisihan TSS

= 55,53 kg/hari x 59%

= 32,8217558 kg/hari

Massa COD Effluen = COD influen (kg/hari) - COD

Page 87: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

69

terolah (kg/hari)

=

104,196 kg/hari - 31,258 kg/hari

= 72,937235 kg/hari

Massa BOD Effluen = BOD influen (kg/hari) - BOD terolah (kg/hari)

= 42,563 kg/hari - 13,535 kg/hari

= 29,0280206 kg/hari

Massa TSS Effluen = TSS influen (kg/hari) - TSS terolah (kg/hari)

= 55,539 kg/hari - 32,821 kg/hari

= 22,7179943 kg/hari

Kesetimbangan Massa Anaerobic Baffled Reactor Penyisihan COD = 87% Penyisihan BOD = 89% Penyisihan TSS = 13% Massa Influen COD = 72,937235 kg/hari Massa Influen BOD = 29,0280206 kg/hari Massa Influen TSS = 22,7179943 kg/hari

Massa COD Terolah = COD influen x penyisihan COD

= 72,937 (kg/hari) x 87%

= 63,6607276 kg/hari

Massa BOD Terolah = BOD influen x penyisihan BOD

= 29,028 (kg/hari) x 89%

= 25,9695001 kg/hari

Massa TSS Terolah = TSS influen (kg/hari) x penyisihan TSS

= 22,717 kg/hari x 13%

= 2,88938348 kg/hari

Massa COD Effluen = COD influen (kg/hari) - COD terolah (kg/hari)

=

72,937 kg/hari - 63,660 kg/hari

= 9,2765074 kg/hari

Massa BOD Effluen = BOD influen (kg/hari) - BOD terolah (kg/hari)

= 29,028 kg/hari - 25,969

Page 88: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

70

kg/hari

= 3,05852045 kg/hari

Massa TSS Effluen = TSS influen (kg/hari) - TSS terolah (kg/hari)

=

22,717 kg/hari - 2,889 kg/hari

= 19,8286108 kg/hari

4.3.2 Mass Balance Anaerobic Filter Q Rata-Rata = 248,5 m3/hari

= 248500 L/hari

COD Influen = 419,3 mg/L BOD Influen = 171,28 mg/L TSS Influen = 223,5 mg/L

Massa COD Influen = COD influen (mg/L) x Q rata-rata (L/hari)

= 419,3 mg/L x 248500 L/hari

= 1041960 mg/hari

= 104,196 kg/hari

Massa BOD Influen = BOD influen (mg/L) x Q rata-rata (L/hari)

= 171,28 mg/L x 248500 L/hari

= 4256308 mg/hari

= 42,5630 kg/hari

Massa TSS Influen = TSS influen (mg/L) x Q rata-rata (L/hari)

= 223,5 mg/L x 248500 L/hari

= 5553975 mg/hari

= 55,5397 kg/hari

Kesetimbangan Massa Bak Pengendap Penyisihan COD = 30% Penyisihan BOD = 32% Penyisihan TSS = 59%

Massa COD Influen = COD influen (mg/L) x Q rata-rata (L/hari)

= 419,3 mg/L x 248500 L/hari

= 104196050 mg/hari

= 104,19605 kg/hari

Massa BOD Influen = BOD influen (mg/L) x Q rata-

Page 89: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

71

rata (L/hari)

= 171,28 mg/L x 248500 L/hari

= 42563080 mg/hari

= 42,56308 kg/hari

Massa TSS Influen = TSS influen (mg/L) x Q rata-rata (L/hari)

= 223,5 mg/L x 248500 L/hari

= 55539750 mg/hari

= 55,53975 kg/hari

Massa COD Terolah = COD influen x penyisihan COD

= 104,196 (kg/hari) x 30%

= 31,258815 kg/hari

Massa BOD Terolah = BOD influen x penyisihan BOD

= 42,563 (kg/hari) x 32%

= 13,5350594 kg/hari

Massa TSS Terolah = TSS influen (kg/hari) x penyisihan TSS

= 55,53 kg/hari x 59%

= 32,8217558 kg/hari

Massa COD Effluen = COD influen (kg/hari) - COD terolah (kg/hari)

= 104,196 kg/hari - 31,258 kg/hari

= 72,937235 kg/hari

Massa BOD Effluen = BOD influen (kg/hari) - BOD terolah (kg/hari)

= 42,563 kg/hari - 13,535 kg/hari

= 29,0280206 kg/hari

Massa TSS Effluen = TSS influen (kg/hari) - TSS terolah (kg/hari)

= 55,539 kg/hari - 32,821 kg/hari

= 22,7179943 kg/hari

Kesetimbangan Massa Anaerobic Filter Penyisihan COD = 83% Penyisihan BOD = 87% Penyisihan TSS = 17% Massa Influen COD = 72,937235 kg/hari Massa Influen BOD = 29,0280206 kg/hari Massa Influen TSS = 22,7179943 kg/hari Massa COD = COD influen x penyisihan COD

Page 90: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

72

Terolah

= 72,937 (kg/hari) x 83%

= 60,7801925 kg/hari

Massa BOD Terolah = BOD influen x penyisihan BOD

= 29,028 (kg/hari) x 87%

= 25,1978651 kg/hari

Massa TSS Terolah = TSS influen (kg/hari) x penyisihan TSS

= 22,717 kg/hari x 17%

= 3,78659296 kg/hari

Massa COD Effluen = COD influen (kg/hari) - COD terolah (kg/hari)

= 72,937 kg/hari - 60,780 kg/hari

= 12,1570425 kg/hari

Massa BOD Effluen = BOD influen (kg/hari) - BOD terolah (kg/hari)

= 29,028 kg/hari - 29,028 kg/hari

= 3,83015542 kg/hari

Massa TSS Effluen = TSS influen (kg/hari) - TSS terolah (kg/hari)

= 22,717 kg/hari - 3,786 kg/hari

= 18,9314013 kg/hari

Page 91: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

73

Gambar 4. 19 Kesetimbangan Massa Anaerobic Baffled Reactor

Gambar 4. 20 Kesetimbangan Massa Anaerobic Filter

Bak Pengendap Anaerobic

Baffled Reactor

Anaerobic Baffled Reactor

Bak Kontrol

COD inlet = 104,19 kg/hari BOD inlet = 42,56 kg/hari TSS inlet = 55,53 kg/hari

COD= 72,93 kg/hari BOD= 29,02 kg/hari TSS= 22,71 kg/hari

COD outlet = 9,27 kg/hari BOD outlet = 3,05 kg/hari TSS outlet = 19,82 kg/hari

Penyisihan COD = 30% Penyisihan BOD = 32% Penyisihan TSS = 59%

Penyisihan COD = 87% Penyisihan BOD = 89% Penyisihan TSS = 13%

COD= 31,25 kg/hari BOD= 13,53 kg/hari TSS= 32,82 kg/hari

COD= 63,66 kg/hari BOD= 25,96 kg/hari TSS= 2,88 kg/hari

Grease Trap terintegrasi dengan Bak Ekualisasi

Bak Pengendap Anaerobic

Filter

Anaerobic Filter

Bak Kontrol

COD inlet = 104,19 kg/hari BOD inlet = 42,56 kg/hari TSS inlet = 55,53 kg/hari

COD= 72,93 kg/hari BOD= 29,02 kg/hari TSS= 22,71 kg/hari

COD outlet = 12,15 mg/L BOD outlet = 3,83 mg/L TSS outlet = 18,93 kg/hari

COD= 31,25 kg/hari BOD= 13,53 kg/hari TSS= 32,82 kg/hari

COD= 60,78 kg/hari BOD= 25,19 kg/hari TSS= 3,78 kg/hari

Penyisihan COD = 30% Penyisihan BOD = 32% Penyisihan TSS = 59%

Penyisihan COD = 83% Penyisihan BOD = 87% Penyisihan TSS = 17%

Grease Trap terintegrasi dengan Bak Ekualisasi

Page 92: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

74

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 93: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

75

4.4 Perhitungan Profil Hidrolis Profil hidrolis perlu diperhitungkan untuk mengetahui tinggi muka air di setiap bangunan pengolahan air limbah yang dipengaruhi oleh kehilangan tekanan yang terjadi. Profil hidrolis ditentukan berdasarkan besaran penurunan level muka air akibat beberapa hal antara lain jatuhan, belokan, kecepatan aliran air di bangunan. Berikut perhitungan profil hidrolis dari tiap alternatif pengolahan limbah pada perencanaan ini :

4.4.1 Perhitungan Profil Hidrolis Alternatif 1 A. Grease Trap

Elevasi awal = - 0,1 m Hf mayor = 0,001987 m Hf minor = 0,013085 m Hf total = 0,015072 m Elevasi akhir = Elevasi awal – Hf total

= -0,1 m – 0,015072 m

= - 0,11507 m

B. Bak ekualisasi Elevasi awal = - 0,11507 m Hf mayor = 0,018472 m Hf minor = 0,05234 m Hf total = 0,070812 m Elevasi akhir = Elevasi awal – Hf total

=

-0,115072 m – 0,070812 m

= - 0,185882 m

C. Anaerobic Baffled Reactor Limbah dari bak ekualisasi dipompa dengan head 2,670812 m.

Elevasi awal = Head pompa – kedalaman bak

= -0,129188 m

Hf mayor = 0,005933 m Hf minor = 0,0046732 m Hf total = 0,010606 m Elevasi akhir = Elevasi awal – Hf total

= -0,1291 m – 0,01606 m

Page 94: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

76

= - 0,13979 m

4.4.2 Perhitungan Profil Hidrolis Alternatif 2 A. Grease Trap

Elevasi awal = - 0,1 m Hf mayor = 0,001987 m Hf minor = 0,013085 m Hf total = 0,015072 m Elevasi akhir = Elevasi awal – Hf total

= -0,1 m – 0,015072 m

= - 0,11507 m

B. Bak ekualisasi Elevasi awal = - 0,11507 m Hf mayor = 0,018472 m Hf minor = 0,05234 m Hf total = 0,070812 m Elevasi akhir = Elevasi awal – Hf total

=

-0,115072 m – 0,070812 m

= - 0,185882 m

C. Anaerobic Filter Limbah dari bak ekualisasi dipompa dengan head 2,670812 m.

Elevasi awal = Head pompa – kedalaman bak

= -0,129188 m

Hf mayor = 0,06211357 m Hf minor = 0,00534082 m Hf total = 0,06745439 m Elevasi akhir = Elevasi awal – Hf total

= - 0,1291 m – 0,067454 m

= - 0,1966428 m

4.5 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Perhitungan volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pada desain IPAL mengacu pada SNI DT-91-xxx-2007 series tentang pekerjaan bangunan dan HSPK Kota Surabaya Tahun 2016.

Page 95: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

77

Tabel 4. 5 HSPK kota Surabaya 2016

No Uraian pekerjaan Koef Satuan

Harga satuan

Jumlah

I Persiapan

Pembersihan lapangan dan perataan tanah

Mandor 0,05 O.H 158000 7900

Pembantu tukang 0,1 O.H 110000 11000

jumlah 18900

II Pekerjaan beton

1 Galian tanah biasa m3

Upah

Mandor 0,025 O.H 158.000

3.950

Pembantu tukang 0,75 O.H 110.000

82.500

jumlah

86.450

2 Pengurugan pasir (padat)

Upah

Mandor 0,01 O.H 158.000

1.580

Pembantu tukang 0,3 O.H 110.000

33.000

jumlah 34.580

Bahan

Pasir urug 1,2 m3

150.200

180.240

jumlah 180.240

nilai HSPK

214.820

3 Pekerjaan beton k-100

Upah

Mandor 0,083 O.H 158.000

13.114

Kepala tukang 0,028 O.H 148.000

4.144

Page 96: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

78

No Uraian pekerjaan Koef Satu

an

Harga

satuan Jumlah

Tukang 0,275 O.H 121.000

33.275

Pembantu tukang 1,65 O.H 110.000

181.500

jumlah

232.033

Bahan

Semen PC 40 kg 6,175 zak 60.700

374.823

Pasir cor 0,543

125 m3

243.000

131.979

Batu pecah mesin 1/2 0,525

79 m3

487.900

256.533

Air kerja 215 liter 28

6.020

jumlah 769.355

nilai HSPK

1.001.388

4 Pekerjaan pembesian dengan besi beton (polos/ulir)

kg

Upah

Mandor 0,000

4 O.H

158.000

63

Kepala tukang besi 0,000

7 O.H

148.000

104

Tukang besi 0,007 O.H 121.000

847

Pembantu tukang 0,007 O.H 110.000

770

jumlah

1.784

Bahan

Besi beton polos 1,05 kg 12.500

13.125

Kawat beton 0,015 kg 25.500

383

jumlah

Page 97: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

79

No Uraian pekerjaan Koef Satu

an

Harga

satuan Jumlah

13.508

nilai HSPK

15.291

5 Pekerjaan bekisting dinding

m2

Upah

Mandor 0,033 O.H 158.000

5.214

Kepala tukang kayu 0,033 O.H 148.000

4.884

Tukang kayu 0,33 O.H 121.000

39.930

Pembantu tukang 0,66 O.H 110.000

72.600

jumlah 122.628

Bahan

Paku usuk 0,4 kg

19.800

7.920

Plywood uk. 122 x 244 x 9 m

0,35 lembar

121.400

42.490

Kayu meranti bekisting 0,03 m3 3.350.400

100.512

Kayu meranti balok

4/6, 5/7 0,02 m3

4.711.500

94.230

Minyak bekisting 0,2 liter 29.600

5.920

jumlah 251.072

nilai

HSPK

373.700

6 Pekerjaan bekisting lantai

m2

Upah

Mandor 0,033 O.H 158.000

5.214

Kepala tukang kayu 0,033 O.H

148.000

4.884

Tukang kayu 0,33 O.H 121.000

39.930

Page 98: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

80

No Uraian pekerjaan Koef Satu

an

Harga

satuan Jumlah

Pembantu tukang 0,66 O.H 110.000

72.600

jumlah 122.628

Bahan

Paku usuk 0,4 kg 19.800

7.920

Plywood uk. 122 x 244 x 9 m

0,35 lembar

121.400

42.490

Kayu meranti bekisting 0,04 m3 3.350.400

134.016

Kayu meranti balok 4/6, 5/7

0,015 m3 4.711.500

70.673

Minyak bekisting 0,2 liter 29.600

5.920

jumlah

261.019

nilai HSPK

383.647

II Finishing

1 Pemasangan pipa air kotor diameter 4"

Upah

Mandor 0,004

1 O.H

158.000

648

Kepala tukang 0,013

5 O.H

148.000

1.998

Tukang 0,135 O.H 121.000

16.335

Pembantu tukang 0,081 O.H 110.000

8.910

jumlah 27.891

Bahan

Pipa plastik pvc tipe c uk 4", panjang 4m

0,3 batang

93.100

27.930

Page 99: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

81

No Uraian pekerjaan Koef Satu

an

Harga

satuan Jumlah

Pipa plastik pvc tipe c uk 4", panjang 4m

0,105 batang

93.100

9.776

jumlah 37.706

nilai HSPK

65.596

2 Pemasangan pompa

Upah

Mandor 0,04 O.H 120.000

4.800

Tukang 0,4 O.H 105.000

42.000

jumlah

46.800

Bahan

Pompa 1 unit 9.000.000

9.000.000

jumlah 9.000.000

nilai HSPK

9.046.800

3 Pemasangan media sarang tawon

Upah

Mandor 0,04 O.H 120.000

4.800

Tukang 0,4 O.H 105.000

42.000

jumlah 46.800

Bahan

Media sarang tawon 1 m3 2.083.333

2.083.333

jumlah 2.083.333

nilai HSPK

2.130.133

Page 100: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

82

Setelah menentukan HSPK, didapatkan rencana anggaran biaya dari masing-masing alternatif IPAL sebagai berikut :

Tabel 4. 6 Rencana Anggaran Biaya Alternatif I

No Uraian pekerjaan

Satuan

Volume Pekerjaan

Harga Satuan

Jumlah

I Persiapan

1

Pembersihan lapangan dan perataan tanah

m2 97,92 18900 1850688

II Pekerjaan

beton

1

Pekerjaan galian tanah biasa untuk konstruksi

m3 274,176 86.450

23.702.515

2 Pengurugan pasir

(padat)

m3 5,9 214.820

1.267.438

3 Pekerjaan beton k-100

m3 83,232 1.001.388

83.347.490

4

Pekerjaan beton bertulang (150 kg besi + bekisting)

m3 100 15.291

1.529.130

5 Pekerjaan bekisting dinding

m2 57,2256 373.700

21.385.207

6 Pekerjaan bekisting lantai

m3 7,344 383.647

2.817.500

III Finishing

1

Pemasangan pipa air kotor diamater 4"

m 40 65.596

2.623.852

Page 101: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

83

No Uraian

pekerjaan

Satu

an

Volume

Pekerjaan

Harga

Satuan Jumlah

2 Pemasangan pompa

unit 1 9.046.800

9.046.800

jumlah 147.570.620

Tabel 4. 7 Rencana Anggaran Biaya Alternatif II

No Uraian Pekerjaan

Satuan

Volume Pekerjaan

Harga Satuan

Jumlah

I Persiapan

1

Pembersihan lapangan dan perataan tanah

m2 127,5 18900 2409750

II Pekerjaan

beton

1

Pekerjaan galian tanah biasa untuk konstruksi

m3 357 86.450

30.862.650

2 Pengurugan pasir (padat)

m3 5,9 214.820

1.267.438

3 Pekerjaan beton k-100

m3 98,022 1.001.388

98.158.013

4

Pekerjaan beton bertulang (150 kg

besi + bekisting)

m3 112 15.291

1.712.626

5 Pekerjaan bekisting dinding

m2 57,2256

373.700

21.385.207

6 Pekerjaan bekisting

lantai

m3 9,5625 383.647

3.668.620

III Finishing

Page 102: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

84

No Uraian

Pekerjaan

Satu

an

Volume

Pekerjaan

Harga

Satuan Jumlah

1

Pemasangan pipa air kotor diamater 4"

m 40 65.596

2.623.852

2 Pemasangan pompa

unit 1 9.046.800

9.046.800

3

Pemasanga

n media filter sarang tawon

m3 13,05 2.130.133

27.798.236

jumlah 198.933.190

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 diketahui biaya yang dibutuhkan untuk membangun unit IPAL alternatif 1 sebesar Rp. 147.570.620 sedangkan untuk unit IPAL alternatif 2 sebesar Rp. 198.933,190.

Page 103: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang bisa diambil dari perencanaan ini adalah : 1. Hasil perhitungan DED Anaerobic Baffled Reactor,

didapatkan dimensi IPAL unit ABR meliputi bak kompartemen I (6m x 4,5m x 2,5m), kompartemen II (1,5m x 4,5m x 2,5m) sebanyak 7 buah komartemen.

2. Hasil perhitungan DED Anaerobic Filter, didapatkan dimensi IPAL unit AF meliputi bak kompartemen I (6m x 4,5m x 2,5m), kompartemen II (2m x 4,5m x 2,5m) sebanyak 8 buah komartemen.

3. Hasil pehitungan rencana anggaran biaya (RAB) masing-masing alternatif adalah sebesar Rp. 147.570.620 untuk unit IPAL Anaerobic Baffled Reactor sedangkan untuk unit IPAL Anaerobic Filter sebesar Rp. 198.933.190.

5.2 Saran Saran yang bisa diberikan untuk perencanaan ini perlu adanya data primer terkait besaran konsentrasi maupun debit air limbah hotel bintang lima di Surabaya agar perencanaan instalasi pengolahan air limbah sesuai dengan keadaan eksisting pada lapangan.

Page 104: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

86

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 105: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

87

DAFTAR PUSTAKA Arifin, Musyida. 2000. Pengelolaan Limbah Hotel

Berbintang (Studi Kasus di Jakarta Selatan). Tesis Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor

BPPT. 2009. Pedoman Teknis Pengelolaan Limbah Cair Industri Kecil. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup.

Barber dan Stuckey. 1999. The Use of The Anaerobic Baffled Reactor (ABR) for Wastewater Treatment: A Review. Journal of Wastewater Research Vol. 33 (7), 1559-1578.

Bodik, I., Herdova, B., dan Kratochvil, K. 1999. The Application of Anaerobic Filter for Municipal Wastewater Treatment. Shem Papers. Vol. 54 (3), 159-164.

Chandra, D. 2007. Optimasi Efisiensi Pengolahan Limbah Cair dari Rumah Tangga Pemotongan Hewan dan Pabrik Tahu dengan Reaktor Anaerobik Bersekat. Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung.

da Silva, F. J. A., et al,. 2012. Septic Tank Combined with Anaerobic Filter and Conventional UASB – Result from Full Scale Plant. Jurnal Brazillian Chemical Engineering Vol. 30 (1), 133 – 140.

Foxon, et al.2006. Evaluation of The Anaerobic Baffled Reactor for Sanitation in Dense Peri Urban Settlements. Final Report To The Water Research Commision.

Goncalves, C.C., Freire, F.G. 2001. Modelling of Anaerobic Digestion of Organic Fraction of MSW at Industrial Scale. Instituto Superior Tecnico Portugal Thesis Master.

Gotzenberger, Jens. 2009. DEWATS : Decentralized Wastewater Treatment System Practice-oriented Training Manual. Borda.

Krishna., K. 2009. Feasibility Stuy of Upflow Anaerobic Filter for Pretreatment of Municipal Wastewater. National University of Singapore Master Thesis

Page 106: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

88

Manariotis, D.I, Grigoropouluos, S.G, Yung-Tse, H. 2010. Handbook of Environmental Engineering – Vol. 11. Springer Science.

Mangkoedihardjo, Sarwoko. 2010. Review on BOD, COD and BOD/COD Ratio: A Triangle Zone for Toxic Biodegredable and Stable Levels. International Journal of Academic Research Vol. 2 no. 4 july

Menteri Lingkungan Hidup. 2003. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Jakarta

Tchobanoglous, George. 1991. Wastewater Engineering : Treatment and Disposal Reuse 3

rd Ed. New York :

Mc. Graw-Hill Tchobanoglous, George. 2003. Wastewater Engineering :

Treatment and Disposal Reuse 4th

Ed. New York : Mc. Graw-Hill

Tchobanoglous, George. 2014. Wastewater Engineering : Treatment and Disposal Reuse 6

th Ed. New York :

Mc. Graw-Hill Pillay, S., Etc. 2006. Microbiological Studies of Anerobic

Baffled Reactor. South African National Research Foundation, University Of Kwazulu-Natal

Polprasert, C., 1992. Organic Waste Recycling 1st

Edition. London : John Willey And Sons

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. 2013. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya. Surabaya.

Rahayu, S.S dan S. Purnavita. 2008. Kimia Industri Jilid 3. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Raman, V., Chakladar, N. 1972. Upflow Filters for Septic Tank Effluents. Jurnal Water Pollution Control Federation Vol. 44(8), 1552 – 1560.

Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Sekretariat Negara. Jakarta.

Page 107: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

89

Sasse. 1998. DEWATS : Decentralized Wastewater Treatment System and Sanitation in Developing Countries. Bremen : Borda

Sasse. 2009. Decentralized Wastewater Treatment System and Sanitation in Developing Countries (DEWATS). Bremen : Borda

Schnurer, A., Jarvis, A. 2009. Microbiological Handbook for Biogas Plants. Swedia.

Singh, Shirish., et al. 2009. Performance of an Anaerobic Baffled Reactor and Hybrid Constructed Wetland Treating High-Strength Wastewater in Nepal – A Model for DEWATS. Journal Ecological Engineering. Vol 35, 654 – 660.

Sk Dirjen Pariwisata No : Kep14/U/Ii/1998. Usaha dan Pengelolaan Hotel

Soufyan, N. dan Morimura, T. 1988. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

Sugiharto. 1987. Dasar – Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Sulatiyono. 1999. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: IKAPI

Tilche, A., Vieira, S. M. M. 1991. Disucission Report on Reactor Design of Anaerobic Filters and Sludge Bed Reactors. Journal Wastewater Science Technology. Vol. 24 (8) 193-206.

Von Sperling, M., Chernicharo, C.A.D.L. 2005. Biological Wastewater Treatment in Warm Climate Regions. London: IWA Publishing.

Page 108: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

90

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 109: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

91

Lampiran A Spread Sheet Dimensi ABR dan AF

A. Cara menghitung dimensi unit anaerobic baffled reactor

Untuk menghitung dimesi unit anaerobic baffled reactor terdapat lanhkah-langkah sebagai berikut:

1) Buatlah perhitungan data menggunakan spread sheet seperti Tabel berikut

(Sumber: Sasse, 2009)

Keterangan: C5 = A5/B5 Dimana: C5 = debit puncak maksimum per jam (m

3/jam)

A5 = debit air limbah harian (m3/hari)

B5 = lama aliran air limbah (jam)

Page 110: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

92

F5 = D5 / E5 Dimana: F5 = Rasio COD/BOD D5 = beban COD masuk (mg/L) E5 = beban BOD masuk (mg/L) K5 = G5 / 0,6 x IF (J5 < 1; J5 x 0,3 ; IF ( J5 < 3; (J5 – 1) x 0,1 / 2 + 0,3 ;IF (J5 < 30; (J5 – 30) x 0,15 / 27 + 0,4 ; 0,55))) Dimana: K5 = faktor penyisihan COD pada bak pengendap G5 = rasio SS/COD yang terendapkan (0,35 – 0,42) J5 = HRT pada bak pengendap (tanpa bak pengendap HRT = 0, tipikal 1,5 jam) Persamaan ini berkaitan dengan grafik dibawah, sedangkan nilai 0,6 didapat dari pengalaman (Sasse, 2009).

(Sumber: Sasse, 2009)

2) Hitunglah data pengolahan A11 = K5 x A12 Dimana: A11 = BOD5 penyisihan pada bak pengendap A12 = faktor COD/BOD penyisihan pada bak pengendap K5 = COD penyisihan pada bak pengendap B11 = D5 x (1 – K5) Dimana:

Page 111: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

93

B11 = beban COD masuk pada ABR (mg/L) D5 = beban COD masuk (mg/L) K5 = COD penyisihan pada bak pengendap C11 = E5 x (1 – A11) Dimana: C11 = beban BOD5 masuk pada ABR (mg/L) A11 = BOD5 penyisihan pada bak pengendap E5 = beban BOD masuk (mg/L) D11 = B11 / C11 Dimana: D11 = rasio COD/BPD5 setelah pengendap B11 = beban COD masuk pada ABR (mg/L) C11 = beban BOD5 masuk pada ABR (mg/L) E11 = IF (J23 < 6; 1; 1 – (J23 < 6) x 0,28 / 14) Dimana: E11 = f-overload (untuk mengitung COD penyisihan di ABR) J23 = beban organik dalam BOD5 (kg/m

3.hari)

Persamaan ini berkaitan dengan grafik dibawah

(Sumber: Sasse, 2009)

F11 = IF (C11 < 150; C11 x 0,37150 + 0,4; IF (C11 < 300; (C11 – 150) x 0,1 / 150 + 0,77; IF (C11 < 500; (C11 – 300) * 0,08 / 200 + 0,87; IF (C11 < 1000; (C11 – 500) x 0,1 / 500 + 0,95; IF (C11 < 3000; (C11 – 1000)x 0,1 / 2000 + 1,05; 1,15))) Dimana: F11 = faktor penyisihan COD oleh konsentrasi COD

Page 112: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

94

C11 = beban BOD5 masuk pada ABR (mg/L) Persamaan ini berkaitan dengan grafik dibawah

(Sumber: Sasse, 2009)

G11 = IF (H5 < 15; (H5 – 10) x 0,25 / 5 + 0,55; IF (H5 < 20; (H5 – 15) x 0,11 / 5 + 0,8; IF (H5 < 25; (H5 – 20) x 0,09 / 5 + 0,91; IF (H5 < 30; (H5 – 25) x 0,05 / 5 + 1; (H5 – 30)x 0,03 / 5 + 1,05))) Dimana: G11 = faktor penyisihan COD oleh temperatur H5 = suhu digesti terendah (

oC)

Persamaan ini berkaitan dengan grafik berikut

(Sumber: Sasse, 2009)

H11 = IF (J17 = 1; 0,4; IF (J17 = 24; 0,7; IF (J17 = 3; 0,9; (J17 – 3) x 0,06 + 0,9))) Dimana: H11 = faktor penyisihan oleh temperatur J17 = jumlah kompartemen Persamaan ini berkaitan dengan grafik berikut

Page 113: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

95

(Sumber: Sasse, 2009)

J19 = E11 x F11 x G11 x H11 x I11 Dimana: J11 = faktor penyisihan COD berdasarkan jumlah baffle (%) E11 = faktor penyisihan COD oleh OLR F11 = faktor penyisihan COD oleh konsentrasi COD G11 = faktor penyisihan COD oleh temperatur H11 = faktor penyisihan COD oleh HRT I11 = akurasi penyisihan teoritis dengan faktor-faktor J11 = WENN (J9 < 0,8; J9; WENN (J9 (1 – 0,37 ((J9) – 0,8)) < 0,95; J9 x (1 – 0,37 x ((J9) – 0,8)); 0,95)) Dimana: J11 = COD penyisihan hanya pada baffle (%) J9 = COD penyisihan hanya pada baffle (%) K11 = (1 – J11) x C11 Dimana: K11 = beban COD keluar (mg/L) C11 = beban BOD5 masuk pada ABR (mg/L) J11 = COD penyisihan hanya pada baffle (%) A12 = IF (K5 < 0,5; 1,06; IF (K5 < 0,75; (K5 – 0,75) (K5 0,5)x 0,065 / 0,25 + 1,06; IF (K5 < 0,85; 1,125 – (K5 – 0,75) x 0,1 / 0,1; 1,025))) Dimana: A12 = faktor COD/BOD penyisihan pada bak pengendap K5 = COD penyisihan pada bak pengendap Persamaan ini berkaitan dengan grafik berikut

Page 114: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

96

(Sumber: Sasse, 2009)

K12 = IF (A17 < 0,5; 1,06; IF (A17 < 0,75; (A17 0,5) x 0,065 / 0,25 + 1,06; IF (A17 < 0,85; 1,125 – (A17 – 0,75) x 0,1 / 0,1; 1,025))) Persamaan ini berkaitan dengan grafik berikut

(Sumber: Sasse,2009)

3) Hitung dimensi bak pengendap

A17 = 1 – K11 / D5 Dimana: A17 = total COD penyisihan (%) E5 = beban COD masuk (mg/L) K17 = kedalaman di outlet (m) B17 = A17 x K12 Dimana: B17 = total BOD5 penyisihan A17 = total COD penyisihan (%) K12 = faktor COD/BOD penyisihan di ABR

Page 115: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

97

C17 = (1 – B17) x E5 Dimana: C17 = beban BOD5 (mg/L) B17 = total BOD5 penyisihan E5 = beban BOD5 masuk (mg/L) F17 = 0,005 x IF (I5 < 36; 1 – I5 x 0,014; IF (I5 < 120; 0,5 (I5 – 36) x 0,002; 1 / 3)) Dimana: F17 = laju akumulasi lumpur (L/g COD) I5 = periode pengurasan (bulan) Persamaan ini berkaitan dengan grafik berikut

(Sumber: Sasse, 2009)

G17 = IF (A11 > 0; IF (F17 x (E5 – C11) / 1000 x 30 x I5 x A5 + J5 x C5 < 2 x J5 x C5; 2 x J5 x C5; F17 x (E5 – C11) / 1000 x 30 x I5 x A5 + J5 x C5); 0) / D17 / E17 Persamaan di atas mempertimbangkan jika volume lumpur kurang dari setengah voume total, maka pengendap dapat dihilangkan.

4) Hitung dimensi anaerobic baffled reactor

A23 = K17 x 0,5 Dimana: A23 = panjang kompartemen (m) K17 = kedalaman di outlet (m) C23 = C5 / I17 Dimana: C23 = luas permukaan (m

2)

Page 116: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

98

C5 = debit puncak maksimum per jam (m3/jam)

I17 = kecepatan upflow maksimum (m/jam) D23 = C23 / B23 Dimana: D23 = lebar kompartemen (m) B23 = panjang kompartemen terpilih berdasarkan A23, panjang kompartemen tidak boleh melebihi dari setengah kedalaman (m) C23 = luas permukaan satu (m

2)

F23 = C5 / B23 / E23 Dimana: F23 = kecepatan upflow aktual (m/jam) B23 = panjang kompartemen terpilih berdasarkan A23, panjang kompartemen tidak boleh melebihi dari setengah kedalaman (m) C5 = debit puncak maksimum per jam (m

3/jam)

E23 = lebar kompartemen terpilih berdasarkan D23 (m) H23 = (G23 + B23) x J17 x K17 x E23 Dimana: H23 = volume baffled reactor aktual (m

3)

B23 = panjang kompartemen terpilih berdasarkan A23, panjang kompartemen tidak boleh melebihi dari setengah kedalaman (m) E23 = lebar kompartemen terpilih berdasarkan D23 (m) G23 = lebar shaft/sekat (m) J17 = jumlah kompartemen K17 = kedalaman di outlet (m) I23 = H23 / (A5 / 24) / 105% Dimana: I23 = total HRT aktual (jam) A5 = debit air limbah harian (m

3/hari)

H23 = volume baffled reactor aktual (m3)

J23 = C11 x C5 x 24 / H23 / 1000 Dimana: J23 = beban organik dalam BOD5 (kg/m

3.hari)

C5 = debit puncak maksimum per jam (m3/jam)

C11 = beban BOD5 masuk ke ABR (mg/L) H23 = volume baffled reactor aktual (m

3)

K23 = (D5 – K11) x A5 x 0,35 / 1000 / 0,7 x 0,5

Page 117: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

99

Dimana: K23 = biogas terproduksi (m

3/hari)

A5 = debit air limbah harian (m3/hari)

D5 = beban COD masuk (mg/L) K11 = beban COD keluar (mg/L)

B. Cara menghitung dimensi unit anaerobic filter yang terintegerasi dengan tangki septik

Untuk menghitung dimensi unit anaerobic filter +

tangki septik terdapat langkah –langkah sebagai berikut:

1) Buatlah perhitungan data menggunan spread sheet

seperti tabel berikut

(Sumber: Sasse, 2009)

Page 118: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

100

Keterangan: C5 = A5/B5 Dimana: C5 = debit puncak maksimum per jam (m

3/jam)

A5 = debit air limbah harian (m3/hari)

B5 = lama aliran air limbah (jam) J5 = F5/0,6 x IF (H5 < 1; H5 x 0,3; IF (H5< 3; (H5 – 1) x 0,1 / 2 + 0,3; IF (H5 < 30;(H5- 3) x 0,15 / 27 0,4; 0,55))) Dimana: J5 = penyisihan COD oleh HRT di tangki septik (%) F5 = rasio SS/COD terendapkan (0,35 – 0,42) H5 = HRT di tangki septik (tipikal 2 jam) Persamaan di atas terkait dengan grafik dibawah, sedangkan nilai 0,6 didapat dari pengalaman (Sasse, 2009).

(Sumber: Sasse, 2009)

K5 = L5 x J5 Dimana: K5 = BOD5 di tangki septik L5 = rasio penyisihan BOD/COD J5 = COD Penyisihan di tangki septik (%) L5 = IF (J5 < 0,5; 1,06; IF (J5 < 0,75; (J5 – 0,5) x 0,065 / 0,25 + 1,06; IF (J5 < 0,85; 1,125 – (J5 – 0,75) x 0,1/0,1; 0,125))) Persamaan tersebut berkaitan dengan grafik dibawah

Page 119: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

101

(Sumber: Sasse, 2009)

D6 = D5/E5 Dimana: D6 = rasio konsentrasi influen COD/BOD5

D5 = beban COD masuk (mg/L) E5 = beban BOD5 masuk (mg/L) Hitunglah data pengolahan Keterangan: A11 = D5 x (1 – J5) Dimana: A11 = konsentrasi influen COD pada unit AF (mg/L) D5 = konsentrasi influen COD pada bak pengendap (mg/L) J5 = persentase penyisihan COD pada bak pengendap (%) B11 = E5 x (1 – K5) Dimana: B11 = konsentrasi influen BOD5 pada unit AF (mg/L) E5 = konsentrasi influen BOD5 pada bak pengendap (mg/L) K5 = persentase penyisihan BOD5 pada bak pengendap (%) F11 = IF (G5 < 20; (G5 – 10) x 0,39 / 20 + 0,47; IF (G5 < 25; (G5 – 20) x 0,14 / 5 + 0,86; IF (G5 < 30; (G5 – 25) x 0,08 / 5 +1; 1,11))) Dimana: F11 = nilai faktor suhu terhadap penyisihan COD

Page 120: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

102

G11 = nilai faktor kekuatan karakteristik air limbah terhadap penyisihan COD Persamaan tersebut berkaitan dengan grafik dibawah

(Sumber: Sasse, 2009)

G11 = IF (A11 < 2000; A11 x 0,17 / 2000 + 0,87; IF (A11 < 3000; (A11 – 2000) x 0,02 / 1000 + 1,04; 0,6)) Dimana: G11 = nilai faktor kekuatan karakteristik air limbah terhadap penyisihan COD A11 = konsentrasi influen COD pada unit AF (mg/L) Persamaan tersebut berkaitan dengan grafik dibawah

(Sumber: Sasse, 2009)

H11 = IF(C11 <100; (C11 – 50) x 0,1 / 50 + 0,9; IF (C11 <200; (C11 -100) x 0,06 / 100 + 1; 1,06)) Dimana:

Page 121: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

103

H11 = nilai faktor luas permukaan spesifik media pada AF terhadap penyisihan COD C11 = luas permukaan spesifik media pada AF (m

2/m

3)

Persamaan tersebut berkaitan dengan grafik dibawah

(Sumber: Sasse, 2009)

I11 = IF (E11 <12; E11 x 0,16 / 12 + 0,44; IF (E11 < 24; (E11 – 12) x 0,07 / 12 + 0,6; IF (E11 < 33; (E11 – 24) x 0,03 / 9 + 0,67; IF (E11 <100; (E11 – 33) x 0,09 / 67 + 0,7; 0,78)))) Dimana: I11 = nilai faktor waktu tinggal pada unit AF terhadap penyisihan COD E11 = waktu tinggal pada unit AF (hari) Persamaan tersebut berkaitan dengan grafik dibawah

(Sumber: Sasse, 2009)

J11 = IF (F11 x G11 x H11 x I11x 91+ (D23 x 0,04)) < 0,98; F11 x G11 x H11 x I11 x (1 + (D23 x 0,04)); 0,98) Dimana:

Page 122: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

104

J11 = persentase penyisihan COD pada unit AF D23 = jumkah kompartemen pada unit AF Persamaan tersebut bergantung pada kemampuan peningkatan efisiensi penyisihan dengan cara penambahan kamar atau kompartemen dengan membatasi nilai efisiensi penyisihan sampai dengan 98% K11 = A11 x (1 – J11) Dimana: K11 = konsentrasi efluen COD pada unit AF (mg/L) A11 = konsentrasi influen COD pada unit AF (mg/L) J11 = persentase penyisihan COD pada unit AF L11 = (1 – K11 / D5) Dimana: L11 = persentase penyisihan COD pada bak pengendap dan AF D5 = konsentrasi influen COD pada bak pengendap (mg/L) K11 = konsentrasi efluen COD pada unit AF (mg/L) Hitung dimensi tangki septik Keterangan: A17 = IF (L11 < 0,5; 1,06; IF (L11 <0,75; (L11 – 0,5) x 0,065 / 0,25 + 1,06; IF (L11 < 0,85; 1,125 – (L11 – 0,75) x 0,1 / 0,1; 1,025))) Dimana: A17 = rasio penyisihan BOD/COD L11 = persentase penyisihan COD pada bak pengendap + AF Persamaan tersebut berkaitan dengan grafik dibawah tentang Grafik Hubungan Efisiensi Penyisihan BOD dan COD.

Page 123: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

105

(Sumber: Sasse, 2009)

B17 = L11 x A17 Dimana: B17 = persentase penyisihan BOD5 pada bak pengendap + AF L11 = persentase penyisihan COD pada bak pengendap + AF A17 = rasio penyisihan BOD/COD C17 = (1 – B17) x E5 Dimana: C17 = konsntrasi efluen BOD5 pada unit AF B17 = persentase penyisihan BOD5 pada bak pengendap + AF E5 = konsentrasi influen BOD5 pada bak pengendap (mg/L) F17 = 2/3 x K17 / D17 / E17 Dimana: F17 = panjang kompartemen pertama hasil perhitungan (m) K17 = volume bak pengendap termasuk ruang lumpur (m

3)

D17 = lebar bak pengendap (m) E17 = minimum ketinggian air pada inlet (m) H17 = F17 / 2 Dimana: H17 = panjang kompartemen kedua hasil perhitungan (m) F17 = panjang kompartemen pertama hasil perhitungan (m)

Page 124: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

106

J17 = 0,005 x IF (I5 <36; 1 – I5 x 0,014; IF (I5 <120; 0,5 – (I5 – 36) x 0,002; 1 / 3)) Dimana: J17 = akumulasi lumpur (L/kg BOD) I5 = waktu pengurasan lumpur (bulan) Persamaan tersebut berkaitan dengan grafik dibawah

(Sumber: Sasse, 2009)

K17 = IF (OR (K5 > 0; J5 > 0); IF (J17 x (E5 – B11)/ 1000 x I5 x 30 x A5 + H5 x C5 < 2 x H5 x C5; 2 x H5 x C5; J17 x (E5 – B11) / 1000 x I5 x 30 x A5 +H5 x C5); 0) Dimana: K17 = volume bak pengendap termasuk ruang lumpur (m

3)

Persamaan di atas mempertimbangkan jika volume lumpur kurang dari setengah voume total, maka pengendap dapat dihilangkan. L17 = (G17 + I17) x E17 x D17 Dimana: L17 = volume aktual bak pengendap (m

3)

D17 = lebar bak pengendap (m) E17 = minimum ketinggian air pada inlet (m) G17 = panjang kompartemen pertama yang dipilih (m) I17 = panjang kompartemen kedua yang dipilih (m)

2) Hitung dimensi anaerobic filter

Keterangan: A23 = E11 x A5 / 24 Dimana: A23 = volume unit AF (m

3)

Page 125: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

107

E11 = waktu tinggal pada unit AF (hari) A5 = debit air limbah harian (m

3/hari)

C23 = B23 Dimana: C23 = panjang tiap kompartemen pada unit A (m) B23 = kedalaman unit AF (m) E23 = A23/ D23 / ((B23 x 0,25) + (C23 x (B23 – G23 x (1 – D11)))) Dimana: E23 = lebar unit AF (m) A23 = volume unit AF (m

3)

B23 = kedalaman unit AF (m) C23 = panjang tiap kompartemen pada unit AF (m) D11 = persentase massa kosong filter D23 = jumlah kompartemen G23 = ketinggian media filter (berjarak 40 cm di bawah permukaan air) G23 = B23 – F23 – 0,4 – 0,05 Dimana: G23 = ketinggian media filter (berjarak 40 cm di bawah permukaan air) B23 = kedalaman unit AF (m) F23 = jarak media filter dengan dasar bak (m) H23 = (D5 – A11) x A5 x 0,35 / 1000 / 0,7 x 0,5 Dimana: H23 = gas yang terbentuk dari bak pegnedap (m

3/hari)

A5 = debit air limbah harian (m3/hari)

A11 = konsentrasi influen COD pada unit AF (mg/L) D5 = konsentrasi influen COD (mg/L) Metana diproduksi dari setiap kilogram COD yang dipenyisihan I23 = (A11 – K11) x A5 x 0,35 / 1000 / 0,7 x 0,5 Dimana: I23 = gas yang terbentuk dari unit AF (m

3/hari)

A5 = debit air limbah harian (m3/hari)

A11 = konsentrasi influen COD pada unit AF (mg/L) K11 = konsentrasi efluen COD pada unit AF (mg/L) Metana diproduksi dari setiap kilogram COD yang dipenyisihan

Page 126: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

108

J23 =SUM (H23 : I23) Dimana: J23 = total gas yang terbentuk (m

3/hari)

K23 = A11 x A5 / 1000/ (G23 x E23 x C23 x D11 x D23) Dimana: K23 = beban organik pada unit AF (<4,5 kg COD/m

3.hari)

A5 = debit air limbah harian (m3/hari)

A11 = konsentrasi influen COD pada unit AF (mg/L) C23 = panjang tiap kompartemen pada unit AF (m) D11 = persentase massa kosong filter D23 = jumlah kompartemen E23 = lebar unit AF (m) G23 = ketinggian media filter (berjarak 40 cm di bawah permukaan air) L23 = C5 / (E23 x C23 x D11) Dimana: L23 = maksimal kecepatan aliran ke atas pada AF (<2 m/jam) C5 = debit puncak maksimum per jam (m

3/jam)

C23 = panjang tiap kompartemen pada unit AF (m) D11 = persentase massa kosong filter E23 = lebar unit AF (m)

Page 127: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

109

Lampiran B Spesifikasi Pompa

Page 128: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

110

Page 129: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

111

Lampiran C Gambar Teknik Perencanaan

Page 130: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

A'

AB B

'

CC

'

160

30150

30

100

Scum

PIP

A IN

LET

Ø 100m

m

MU

KA

AIR

30150

30

100

3030

Kom

partemen

10030

100130

5030

- Denah G

rease Trap- P

otongan A-A

' Grease Trap

- Potongan B

-B' G

rease Trap- P

otongan C-C

'

Skala

No. G

ambar

Denah G

rease TrapS

kala 1:50P

otongan A - A

' Grease Trap

Skala 1:50

Potonga B

- B' G

rease TrapS

kala 1:50P

otongan C - C

' Grease Trap

Skala 1:50

PIP

A IN

LET

Ø 100m

mP

IPA

OU

TLET

Ø 100 m

m

1 : 50

Muka Tanah

Beton

Tanah Urug

- 0.1

- 0.115- 0.115

1

Page 131: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

- Denah B

ak Ekualisasi

- Potongan A

-A'

Bake E

kualisasi

Skala

No. G

ambar

PIP

A IN

LET

Ø 100m

mP

IPA

OU

TLET

Ø 100 m

m

MA

NH

OLE

100 cm x 100 cm

PIP

A O

UTLE

100 mm

PIP

A IN

LET

Ø 100m

m

AA

'

Denah B

ak Ekualisasi

Skala 1:50

Potongan A

- A' B

ak Ekualisasi

Skala 1:50

PO

MP

AS

UB

ME

RS

IBLE

1 : 50

Muka Tanah

Beton

Tanah Urug

- 0.186

2

Page 132: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

Denah A

lternatif I

Skala

No. G

ambar

MA

NH

OLE

100cm x 100cm

PIP

A V

EN

T

MA

NH

OLE

KO

MP

AR

TEM

EN

100cm X

100cm

MA

NH

OLE

100cm x 100cm

Denah A

lternatif I

PIP

A V

EN

TP

IPA

VE

NT

PIP

A V

EN

T

PIP

A Ø

100 mm

PIP

A Ø

100 mm

Baffle

MA

NH

OLE

100cm x 100cm

PIP

A V

EN

TLUM

PU

R

PIP

AK

OM

PA

RTE

ME

NA

BR

Ø 100 m

m

Potongan D

enah Alternatif I

1 : 100

Muka Tanah

Beton

Tanah Urug

Lumpur

Grease trap

Bak E

kualisasi

Anaerobic B

affled Reactor

- 0.1- 0.115

- 0.186- 0.129

- 0.139

3

Page 133: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

Denah A

naerobic Baffled R

eactorD

engan Tutup

Skala

No. G

ambar

Denah A

naerobic Baffled R

eactorD

engan TutupS

kala 1:50

PIP

A IN

LET

Ø 100 m

mP

IPA

OU

TLET

Ø 100 m

m

MA

NH

OLE

100cm x 100cm

200

200

A'

AB B

'

C'

C

PIP

A V

EN

TP

IPA

VE

NT

1 : 504

Page 134: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

MA

NH

OLE

100cm x 100cm

PIP

A V

EN

T

PIP

A IN

LET

Ø 100 m

m

LUM

PU

R

Potongan A

-A'

Anaerobic B

affled Reactor

Skala

No. G

ambar

Potongan A

- A'

Anaerobic B

affled Reactor

Skala 1:50

1 : 50 Muka Tanah

Beton

Tanah Urug

Lumpur

5

Page 135: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

PIP

AK

OM

PA

RTE

ME

NA

BR

Ø 100 m

m

Potongan B

-B'

Anaerobic B

affled Reactor

Skala

No. G

ambar

Potongan B

- B'

Anaerobic B

affled Reactor

Skala 1:50

1 : 50 Muka Tanah

Beton

Tanah Urug

6

Page 136: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

Potongan C

-C'

Anaerobic B

affled Reactor

Skala

No. G

ambar

Potongan C

- C'

Anaerobic B

affled Reactor

Skala 1:50

MA

NH

OLE

100cm x 100cm

PIP

A V

EN

T

LUM

PU

R

PIP

AK

OM

PA

RTE

ME

NA

BR

Ø 100 m

m

PIP

A V

EN

T

PIP

A O

UTLE

100 mm

PIP

A IN

LET

Ø 100m

m

1 : 50 Muka Tanah

Beton

Tanah Urug

- 0.129- 0.139

7

Page 137: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

Denah A

lternatif II

Skala

No. G

ambar

MAN

HO

LE100cm

x 100cm

PIP

A VEN

T

MAN

HO

LEK

OM

PA

RTEM

EN150cm

X 150cm

MAN

HO

LE100cm

x 100cm

Denah A

lternatif II

PIP

A VEN

TP

IPA VE

NT

PIP

A VEN

TP

IPA VE

NT

PIPA Ø

100 mm

PIP

A VEN

TP

IPAØ

100 mm

MAN

HO

LE100cm

x 100cmB

affle

Potnongan D

enah Alternatif II

1 : 125

LUM

PU

R

Muka Tanah

Beton

Tanah Urug

Media S

arang Tawon

Penyangga M

edia

Grease trap

Bak E

kualisasi

Anaerobic Filter

- 0.1- 0.115

- 0.186- 0.129

- 0.196

8

Page 138: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

Denah A

naerobic Filterdengan Tutup

Skala

No. G

ambar

Denah A

naerobic FilterD

engan TutupS

kala 1:100

PIP

A IN

LET

Ø 100 m

mP

IPA

OU

TLET

Ø 100 m

m

MA

NH

OLE

100cm x 100cm

A'

AB B

'

C'

C

PIP

A V

EN

TP

IPA

VE

NT

PIP

A V

EN

T

1 : 509

Page 139: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

MA

NH

OLE

100cm x 100cm

PIP

A V

EN

T

PIP

A IN

LET

Ø 100 m

m

LUM

PU

R

Potongan A

-A'

Anaerobic Filter

Skala

No. G

ambar

1 : 50 Muka Tanah

Beton

Tanah Urug

Lumpur

10

Page 140: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

PE

NY

AN

GG

A

SA

RA

NG

TAW

ON

Potongan B

-B'

Anaerobic Filter

Skala

No. G

ambar

Potongan B

- B'

Anaerobic FilterS

kala 1:50

1 : 50

Muka Tanah

Beton

Tanah Urug

Media S

arang Tawon

Penyangga M

edia11

Page 141: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

Jurusan

Teknik LingkunganFakultas Teknik S

ipil danP

erencanaanInstitut Teknologi S

epuluh Nopem

berS

urabaya

Judul Tugas Akhir

Perencanaan Instalasi P

engolahan Air

Limbah D

omestik dengan P

rosesA

naerobic Baffled R

eactor danA

naerobic Filter pada Hotel B

intangLim

a Surabaya

Legenda

Mahasisw

a

Affan M

aulana Assidiqy

3313100042

Dosen P

embim

bing

Dr. Ir. M

ohamm

ad Razif, M

.M.,

19530502 198103 1 004

Judul Gam

bar

Potongan C

-C'

Anaerobic Filter

Skala

No. G

ambar

Potongan C

- C'

Anaerobic FilterS

kala 1:50

PIP

A IN

LET

Ø 100 m

mP

IPA

VE

NT

MA

NH

OLE

100cm x 100cm

PIP

AO

UTLE

100 mm

1 : 50

Muka Tanah

Beton

Tanah Urug

Media S

arang Tawon

Penyangga M

edia

- 0.129- 0.196

12

Page 142: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …
Page 143: PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN ......TUGAS AKHIR – RE 141581 PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ANAEROBIC BAFFLED REACTOR …

123

BIOGRAFI PENULIS

Penulis yang memiliki nama lengkap Affan Maulana Assidiqy lahir di Cilegon pada tanggal 30 Agustus 1994. Penulis mengenyam pendidikan tingkat di SMA Cahaya Madani Banten Boarding School pada tahun 2010-2013. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan S1 di Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, ITS, Surabaya pada Tahun 2013

dan terdaftar dengan NRP 3313 100 042 Semasa kuliah, penulis terdaftar sebagai pengurus

aktif Badan Eksekutif Mahasiswa FTSP kepengurusan 2014-2015 dan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITS, Surabaya kepengurusan 2015-2016. Penulis memiliki pengalaman kerja praktik di Krakatau Steel (Persero) Tbk. Penulis dapat dihubungi melalui email [email protected]