PERBANDINGAN FEMINISME LIBERAL DALAM NOVEL...

14
PERBANDINGAN FEMINISME LIBERAL DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI DAN NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALEIQY (E-Journal) diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S.Pd.) Oleh TANTRI APRIYANA 120388201123 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Transcript of PERBANDINGAN FEMINISME LIBERAL DALAM NOVEL...

PERBANDINGAN FEMINISME LIBERAL DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL

KARYA NH. DINI DAN NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA

ABIDAH EL KHALEIQY

(E-Journal)

diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia (S.Pd.)

Oleh

TANTRI APRIYANA

120388201123

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

ABSTRAK

Tantri Apriyana. 2016. Perbandingan Feminisme Liberal dalam Novel Pada Sebuah

Kapal Karya Nh. Dini dan Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khaleiqy.

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen Pembimbing 1: Riau Wati, M.Hum. Dosen

Pembimbing 2: Zaitun, M.Ag.

Kata kunci : Perbandingan, Feminisme Liberal

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan membandingkan feminisme

liberal dalam novel Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini dan novel Perempuan Berkalung Sorban

karya Abidah El Khaleiqy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

komperatif, sedangkan analisis data dilakukan dengan cara membaca kedua teks novel secara

keseluruhan, kemudian mengelompokan data, menganalisis dan selanjutnya membandingkannya.

Berdasarkan pembahasan hasil analisis dan perbandingan terhadap novel Pada Sebuah Kapal

karya Nh. Dini dan novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khaleiqy peneliti

terdapat feminisme liberal bidang ekonomi dan pendidikan dalam beberapa kutipan. Dalam

novel Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini terdapat 13 kutipan yang menggambarkan feminisme

liberal. Dalam bidang ekonomi terdapat 8 kutipan dan dalam bidang pendidikan terdapat 5

kutipan. Sedangkan, dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khaleiqy

terdapat 13 kutipan yang menggambarkan feminisme liberal. Dalam bidang ekonomi terdapat 4

kutipan dan dalam bidang pendidikan terdapat 9 kutipan.

ABSTRACT

Tantri Apriyana. 2016. Liberal feminism comparison between the novel Pada Sebuah

Kapal by Nh. Dini and Perempuan Berkalung Sorban novel by Abidah El Khaleiqy. Indonesian

Language Education and Litrature Department. Teacher Training and Education Faculty.

Maritim Raja Ali Haji university. Adivsor 1: Riau Wati, M.Hum. Advisor 2: Zaitun, M.Ag.

Keyword : Comparison, Liberal Feminism

The purpose of this abstract is to describing and comparing the liberal feminism in the

novel Pada Sebuah Kapal by Nh. Dini and Perempuan Berkalung Sorban by Abidah El

Khaleiqy. The method used for this research is reading everything inside the novels, after that is

grouping the data, analyzing and comparing it. Based on the analysis result explanation and the

comparation between the novel in the novel Pada Sebuah Kapal by Nh. Dini and Perempuan

Berkalung Sorban by Abidah El Khaleiqy researcher found the liberal feminism in economic and

education field. In the novel in the novel Pada Sebuah Kapal by Nh. Dini there are 13 quotations

that describes the liberal feminism; in the economic field there are 8 quotations and in the

education field there are 5 field. Meanwhile, in the novel Perempuan Berkalung Sorban by

Abidah El Khaleiqy there are 13 quotaions that describe the liberal feminism that are 4

quotations for the economic field and 9 quotation for the education field.

1. PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan gambaran dari kehidupan masyarakat, karena itulah karya sastra

memiliki berbagai unsur-unsur yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Unsur-unsur

tersebut membuat karya sastra menjadi lebih hidup, karena dinilai sesuai dengan kenyataan yang

terdapat dalam kehidupan bermasyarakat. Satu diantara unsur-unsur yang berkaitan dengan

kehidupan masyarakat dalam karya sastra adalah feminisme.

Feminis berasal dari kata femme, berarti wanita. Feminisme dalam karya sastra

berhubungan dengan masalah kebebasan dan keterpaksaan tokoh wanita dalam sebuah karya

sastra di bidang ekonomi dan pendidikan. Ketertindasan wanita dalam bidang ekonomi dan

pendidikan merupakan wilayah kajian feminisme liberal. Feminisme liberal adalah bentuk

modern dari feminisme. Feminisme liberal dikarakterisasikan dengan sebuah perjuangan yang

individualistik mengenai kesetaraan.

Dalam penelitian ini peneliti ingin menganalisis dan membandingkan dua novel yang

dikarang oleh wanita dan tokoh utama pada novelnya adalah wanita. Novel yang peneliti pilih

adalah novel Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini dan Perempuan Berkalung Sorban Karya

Abidah El Khaleqy. Perbandingan ini bukan untuk menilai novel mana yang lebih baik namun

untuk melihat perbedaan dan persamaan feminisme yang terjadi diantara dua tokoh utama yang

memiliki perbedaan budaya. Oleh karena itu penelitian ini berjudul “Perbandingan Feminisme

Liberal dalam Novel Pada Sebuah Kapal Karya Nh. Dini dan Novel Perempuan Berkalung

Sorban Karya Abidah El Khaleiqy”.

2. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam menganalisis dan membandingkan kedua novel ini adalah

metode kualitatif. Metode Kualitatif menurut menurut pendapat Bog dan Guba, penelitian

kualitatif atau naturalistic inquiri adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati (dalam

Suharsaputra, 2012: 118). Metode kualitatif adalah metode yang lebih mengutamakan kedalaman

penghayatan terhadap interaksi antara konsep yang sedang dikaji secara empiris. Penelitian

kualitatitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan

sosial.

3. HASIL PENELITIAN

5.1 Feminisme Liberal dalam Novel Pada Sebuah Kapal

1.1.1 Feminisme Liberal Bidang Pendidikan dalam Novel Pada Sebuah Kapal

1. Kami tinggal di kampung, tetapi ibuku tidak mau kalau anak-anaknya dipengaruhi oleh

sikap dan ajaran orang-orang biasa. Baginya seorang anak perempuan adalah wakil dari

kehalusan, kesucian dan keindahan. (Hal 14)

Kutipan teks ini menceritakan mengenai ibu dari tokoh utama wanita yang tidak ingin

anak perempuannya bermain dengan teman-teman yang tidak sesuai dengan ajarannya, yaitu cara

pandang yang tradisional. Kutipan teks ini menggambarkan bahwa ibu dari tokoh utama wanita

ingin mendidik anak-anaknya dengan caranya sendiri, yaitu memberikan pendidikan yang

berbeda terhadap anak perempuannya. Hal ini terlihat dari didikannya terhadap putrinya yaitu:

seorang anak perempuan adalah wakil dari kehalusan, kesucian dan keindahan.

1.1.2 Feminisme Liberal Bidang Ekonomi dalam Novel Pada Sebuah Kapal

8. Aku berangkat dan meninggalkan pekerjaan selama tiga hari atas persetujuan dari kepala

bagianku. Di dalam jip aku tidak mengeluarkan suara. Apakah hal itu kuceritakan kepada

Budi sebagai pengaduan? Tidak. Dia hanya akan berpikir: perempuan tidak dapat bekerja

tanpa pertengkaran-pertengkaran remeh yang menyialkan nasib. Jadi aku diam saja. (Hal

49)

Kutipan teks ini menceritakan bahwa Sri memiliki teman bernama Budi yang tidak

menyukai pekerjaannya. Hal ini terlihat dari pikiran Sri akan jawaban yang diberikan Budi jika

dia menceritakan masalah pekerjaan: Dia hanya akan berpikir: perempuan tidak dapat bekerja

tanpa pertengkaran-pertengkaran remeh yang menyialkan nasib., pada kutipan ini terlihat bahwa

tokoh Budi merupakan tokoh yang tidak menyukai wanita yang bekerja.

5.2 Feminisme Liberal dalam Novel Pada Sebuah Kapal

5.2.1 Feminisme Liberal Bidang Pendidikan dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban

2. “Apapun yang terjadi... aku harus bisa. Aku mesti belajar naik kuda aku tetap akan

belajar naik kuda. Naik kuda.” (Hal 8)

Kutipan teks ini tergambar keinginan Annisa (tokoh utama) yang sangat kuat untuk

menuntut persamaan haknya dalam belajar menaiki kuda. Keinginan tokoh utama wanita ini

terlihat pada kutipan berikut: Apapun yang terjadi... aku harus bisa. Aku mesti belajar naik kuda.

Keinginan yang kuat yang dimiliki tokoh utama wanita tersebut, menunjukan semangat dalam

diri wanita untuk belajar.

5.2.2 Feminisme Liberal Bidang Ekonomi dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban

11 “dan jika aku pergi ke kantor, bajuku wangi dan rapi tidak seperti lek Sumi yang seharian

di dapur, badannya bau dan bajunya kedodoran. Jika aku ke kantor, semua orang

melihatku dengan hormat, tidak menutup hidung jika aku lewat seperti mereka menutup

hidung dekat lek Sumi, karena bau bawang dan terasi. Dan akhir bulan aku menerima

gaji.” (Hal 15)

Kutipan teks ini menggambarkan keinginan Anisa untuk bekerja di kantor bukan hanya di

dapur saja. keinginan Anisa ini termasuk dalam jenis feminisme yaitu feminisme liberal.

Keinginan tersebut tergambar pada pendapatnya: jika aku pergi ke kantor, bajuku wangi dan

rapi.

5.3 Perbandingan Feminisme Liberal dalam Novel Pada Sebuah Kapal dan Novel

Perempuan Berkalung Sorban

5.3.1 Persamaan Feminisme Liberal dalam Novel Pada Sebuah Kapal dan Novel

Perempuan Berkalung Sorban

5.3.1.1 Persamaan Feminisme Liberal Bidang Pendidikan dalam Novel Pada Sebuah

Kapal dan Novel Perempuan Berkalung Sorban

2. a. Kutipan teks novel Pada Sebuah Kapal

Waktu senggangku kupergunakan untuk membaca buku-buku cerita berbahasa Inggris yang

terdapat di dua perpustakaan di kotaku. Bagiku ini merupakan satu-satunya jalan untuk

mengenal bahasa yang semakin menjadi penting bagi orang-orang yang menginginkan

kemajuan di segala lapangan. (Hal 19)

b. Kutipan teks novel Perempuan Berkalung Sorban

“Apapun yang terjadi... aku harus bisa. Aku mesti belajar naik kuda aku tetap akan belajar

naik kuda. Naik kuda.” (Hal 8)

Kedua kutipan teks ini menggambarkan feminisme liberal bidang pendidikan yakni,

keinginan yang kuat pada diri kedua tokoh utama untuk belajar. Keinginan kuat tokoh utama

wanita dalam kedua novel ini tentulah berbeda, pada novel Pada Sebuah Kapal keinginan tokoh

utama wanita belajar agar ia dapat maju di segala lapangan pekerjaan, sedangkan pada novel

Perempuan Berkalung Sorban tokoh utama wanita belajar menaiki kuda agar ia tidak dibedakan

dan diperlakukan sama dengan saudara-saudara lelakinya.

5.3.1.2 Persamaan Feminisme Liberal Bidang Ekonomi dalam Novel Pada Sebuah

Kapal dan Novel Perempuan Berkalung Sorban

2. a. Kutipan teks novel Pada Sebuah Kapal

“Aku sehat, aku bekerja dan ingin terus menari. Tapi tidak hendak sampai di sini saja. Aku

telah diajar Sutopo untuk memiliki sesuatu, untuk maju di suatu lapangan. Sebagai penyiar

aku tidak bisa maju lagi. Tapi sebagai penari.”

“Di negeri ini orang tidak akan menghargainya,” katanya perlahan. Aku tersinggung. (Hal

51)

b. Kutipan teks novel Perempuan Berkalung Sorban

“Baiklah anak-anak,” pak guru mencoba menguasai suasana, “dalam adat istiadat kita,

dalam budaya nenek moyang kita, seorang laki-laki memiliki kewajiban dan seorang

perempuan juga memiliki kewajiban. Kewajiban seorang laki-laki, yang terutama adalah

bekerja mencari nafkah, baik di kantor, di sawah, di laut atau di mana saja yang penting

halal. Sedangkan seorang perempuan, mereka juga memiliki kewajiban, yang terutama

adalah mengurus urusan rumah-tangga dan mendidik anak. Jadi menasak, mencuci,

mengepel, menyetrika, menyapu, dan merapikan seluruh rumah adalah kewajiban

perempuan. Demikian juga memandikan anak, menyuapi, menggantikan popok dan

menyusui, itu juga kewajiban perempuan. Sudah paham anak-anak...?” (Hal 13)

Kedua kutipan teks ini menggambarkan feminisme liberal bidang ekonomi. Kedua

kutipan teks ini juga memiliki persamaan yakni kurangnya kesempatan bagi waniita untuk

bekerja. Kurangnya kesempatan itu disebabkan oleh pelarangan yang dilakukan oleh pihak-pihak

tertentu seperti keluarga dan masyarakat sekitar. Perlarangan yang terjadi pada tokoh utama

dalam kedua novel tersebut tersebut karena rasa ketidakpercayaan terhadap kemampuan dan

kapasitas seorang wanita.

5.4 Perbedaan Feminisme Liberal dalam Novel Pada Sebuah Kapal dan Novel Perempuan

Berkalung Sorban

1. a. Kutipan teks novel Pada Sebuah Kapal

Yang utama bergembira. Kalimat ini kemudian tinggal tergaris dalam ingatanku. Memang di

sanalah aku belajar bergembira, untuk mengiring setiap kerja dari pandangan dengan

ketenangan yang agung. Aku mulai bisa berbicara. Aku mulai bisa mengemukakan pendapat

di depan segerombolan kawanku. Dan bahkan setahun kemudian aku berani menerima

tanggung jawab guru tari, yang kadang-kadang tidak datang, untuk mengajar kelas di

bawahku. Ini merupakan satu kebaruan bagiku. Aku mulai melihat hidup ketelitian yang lain.

(Hal 17)

b. Kutipan teks novel Perempuan Berkalung Sorban

“Tetapi jangan sore, Mbak. Kalau sore, Nisa belajar belajar naik kuda lek Khudori.”

“Belajar naik kuda? Yang bener, Nisa.”

"Memang iya. Kenapa, Mbak?"

"Memangnya diperbolehkan sama bapak?"

"Sst! ini rahasia." (Hal 17)

Kedua kutipan teks tersebut terdapat perbedaan yakni: pada kutipan teks novel Pada Sebuah

Kapal dalam bidang pendidikan tokoh aku (Sri) tidak mendapat halangan dari lingkungannya.

tokoh aku pada novel Pada Sebuah Kapal memiliki kesempatan belajar dan melatih dirinya

untuk dapat bersaing. Hal ini berbeda dengan tokoh utama wanita (Anissa) pada novel

Perempuan Berkalung Sorban yang tidak mendapatkan dukungan dari orang tuanya hingga

untuk belajar saja ia harus sembunyi-sembunyi.

4. SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil analisis dan perbandingan terhadap novel Pada Sebuah

Kapal karya Nh. Dini dan novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khaleiqy,

ditemukan dalam novel Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini terdapat 13 kutipan yang

menggambarkan feminisme liberal, dalam bidang ekonomi terdapat 5 kutipan dan dalam bidang

pendidikan terdapat 8 kutipan. Adapun, dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya

Abidah El Khaleiqy terdapat 13 kutipan yang menggambarkan feminisme liberal, dalam bidang

pendidikan terdiri dari 9 kutipan teks dan dalam bidang ekonomi terdapat 4 kutipan teks.

Kedua novel ini juga memiliki persamaan dan perbedaan, persamaan kedua novel ini

adalah kedua tokoh utama wanita dalam cerita mengalami bentuk penindasan dalam bidang

pendidikan dan ekonomi. Adapun perbedaan kedua novel ini adalah pada novel Pada Sebuah

Kapal karya Nh. Dini Tokoh wanita tidak mendapat banyak pertentangan dalam bidang

pendidikan melainkan pada bidang ekonomi, Sedangkan pada novel Perempuan Berkalung

Sorban karya Abidah El Khaleiqy tokoh wanita mendapat banyak pertentangan di bidang

pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa dalam kedua novel kurangnya kesejahteraan wanita di

bidang pendidikan dan ekonomi tergambar dengan jelas. Kesejahteraan bagi wanita, dalam

bidang pendidikan maupun ekonomi merupakan hal yang penting dan saling berkaitan satu

sama lainnya.

5. SARAN

Saran yang akan peneliti sampaikan mengenai penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Dalam kedua novel Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini dan novel Perempuan Berkalung

Sorban karya Abidah El Khaleiqy masih banyak hal-hal yang berkaitan dengan sastra

maupun bahasa yang dapat dijadikan kajian ilmiah. Misalnya, mengenai strukturalisme,

estetika dan stilistika, psikologi tokoh, sosiologi sastra, maupun pragmatik dan resepsi

sastra. Hal ini dimaksudkan agar penelitian terhadap karya ini tidak hanya berhenti di

feminisme saja.

2. Novel Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini dan novel Perempuan Berkalung Sorban karya

Abidah El Khaleiqy mengandung nilai-nilai feminisme yang sangat banyak, feminisme

yang terkandung tersebut dapat dijadikan motivasi dan inspirasi dalam sebuah pergerakan

perjuangan kesetaraan gender.

3. Nilai-nilai feminisme terutama feminisme liberal bidang pendidikan dan ekonomi yang

terkandung dalam novel Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini dan novel Perempuan

Berkalung Sorban karya Abidah El Khaleiqy dapat menjadi rujukan dan referensi dalam

menulis karya sastra bernuansa feminis.

DAFTAR PUSTAKA

Dini, Nh. 2009. Pada Sebuah Kapal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Endaswara, Suwardi.2013. Metodelogi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

.2013. Teori Kritik Sastra. Yogyakarta: CAPS.

Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Itelia. 2013. Skripsi:Analisis Unsur dan Jenis Feminisme dalam Misteri Dendan Seorang Istri

Karya S. Mara Gd: FKIP UMRAH.

Khalieqy, Abidah El. 2009. Prempuan Berkalung Sorban. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.

Mahayana, Maman S. 2007. Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Manurung, Dorti. 2013. Skripsi: Analisis Unsur dalam Kumpulan Cerpen Perempuan Berlipstik

Kapur Karya Esti Nuryanti Kasam: FKIP UMRAH.

Minderop, Albertine. 2011. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia.

Mardalis.2014. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Jakarta: Bumi Aksara

Paramitha, Anggie Natalia. 2009. Skripsi: Unsur Feminisme dalam Roman Les Merveilleux

Nuages Karya Francois Sagan: FIB UI.

Pradopo, Rahmat Djoko. 2008. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Reterasi Kritis.Jakarta: Bumi

Aksara.

Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan Fakta.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra Dari Stukturalisme

Hingga Postrukturalisme prespektif Wacana Naratif. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Santoso, Anang. 2009. Bahasa Perempuan Sebuah Potret Ideologi Perjuangan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung:

Refika Aditama.

Siswanto, Wahyudi.2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.

Sugihastuti. Teori Apresiasi Sastra. 2007. Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset.

Sugihastuti dan Itsna Hadi Saptiawan. 2007. Gender & Inferioritas Perempuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugihastuti dan Suharto. 2015. Kritik Satra Feminis Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: ALFABETA.

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiolgi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Tim Redaksi. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wati, Riau. 2009. Feminisme Dalam Kumpulan Puisi Suryatati A. Manan Walikota

Tanjungpinang [Studi:Perkembangan dan Perubahannya]. Tanjungpianng:

UMRAH Press.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 2014. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.