PERANCANGAN FILTER BAND PASS COMBLINE FREKUENSI 5.21 GHZ
Click here to load reader
-
Upload
teknik-informatika-politeknik-tedc-bandung -
Category
Technology
-
view
285 -
download
1
Transcript of PERANCANGAN FILTER BAND PASS COMBLINE FREKUENSI 5.21 GHZ
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
249
ISSN : 2503-2844
M. Ikbal Tawakal, Heroe Wijanto, Yuyu Wahyu
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
PERANCANGAN FILTER BAND PASS COMBLINE PADA
FREKUENSI 5.21 GHZ
Muhamad Ikbal Tawakal, Heroe Wijanto, Yuyu Wahyu
Fakultas Teknik Elektro, Pusat Penelitian Elektro dan Telekomunikasi
Telkom University, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Bandung
[email protected] , [email protected] , [email protected]
Abstrak
Dengan perkembangan teknologi dan informasi
yang semakin dan kebiasaan user yang sering
berpindah tempat(mobile) maka diperlukan teknologi
dengan sistem nirkabel yang dapat memenuhi
kebutuhan user tersebut. Salah satu teknologi dari
komunikasi nirkabel adalah Wi-Fi (802.11). Karena
alasan tersebut, maka perlu dibuatlah sebuah filter
yang dapat mengakomodir sistem kanal dari
802.11AC yaitu band pass filter yang memiliki lebar
pita 80 MHz. Pada perancangannya digunakan
metode filter combline. Filter ini bekerja dengan
freuensi tengah 5210 MHz. Pada filter ini digunakan
respon frekuensi chebyshev ripple 2 dB, insertion
loss 0,4 dB, Return loss kurang dari 15 dB dan
impedansi terminal 50 ohm. Hasil pengukuran
menunjukan performansi filter pada frekuensi tengah
5210 MHz dengan bandwidth 65 MHz, return loss –
30 dB lebih baik dari spesifikasi dibawah – 10 dB ,
insertion loss -4.484 dB, vswr 1.07 , dan impedansi
karakteristik sebesar 56 Ohm.
Kata kunci : Filter, Resonator, Combline, Tuning
Tuliskan 3-5 kata kunci dari artike anda
Abstract
On the faster development of information and
technology and user habits often change places then
the required technology with a wireless system that
can accommodate of mobile user needs. One of the
wireless communication technology is Wi-Fi
(802.11). For this reason, it needs to be made a filter
which can accomodate of the 802.11AC canal system
is a band pass filter that has 80 MHz bandwidth. At
this filter design is use combline filter. This filter
works at 5210 MHz as a center frecuenc. At thit filter
use chebyshev frequency response, insertion loss 0,4
dB, return loss below 15 dB and source impedance
50 ohm. The measurement result show the
performance of filter work at 5210 MHz as center
frequency with 65 MHz bandwidth. Return loss -30
dB, Insertion loss -4.848 dB, VSWR 1,07 and
charasteristic impedamce of filter 56 Ohm.
Keywords : Filter, Resonator, Combline, Tuning
I. PENDAHULUAN
Dengan perkembangan teknologi dan informasi
yang semakin dan kebiasaan user yang sering
berpindah tempat(mobile) maka diperlukan teknologi
dengan sistem nirkabel yang dapat memenuhi
kebutuhan user tersebut. Salah satu teknologi dari
komunikasi nirkabel adalah Wi-Fi (802.11). Karena
alasan tersebut, maka perlu dibuatlah sebuah filter
yang dapat mengakomodir sistem kanal dari
802.11AC Karena alasan tersebut, maka perlu
dibuatlah sebuah filter yang dapat megakomodir dari
sistem kanal dari 802.11AC yaitu band pass filter
yang memiliki lebar pita 80 MHz. Karena sistem dari
pengkanalan yang sangat berdekatan maka dalam
perancangan sebuah filter dibutuhkan filter yang
memiliki tingkat akurasi slope yang tajam agar tidak
terjadi interferensi dari kanal satu ke kanal yang
lainnya.
Sebelumnya telah dilakukan perancangan filter
dengan menggunakan metode combline. Pada
perancangan sebelumnya menggunakan frekuensi
kerja 2.5 GHz. Hasil perancangan pada percobaan
sebelumnya memiliki nilai insertion loss -4.32 dB
dan return loss -34 dB.
Pada perancangannya digunakan metode filter
combline. Combline adalah filter yang mempunyari
struktur tersusun rapi. Filter ini bekerja pada
frekuensi tengah 5210 MHz dengan lebar pita 80
MHz. Untuk mendpatkan slope yang tajam maka
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
250
ISSN : 2503-2844
M. Ikbal Tawakal, Heroe Wijanto, Yuyu Wahyu
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
digunakan respon frekuensi chebyshev dengan ripple
2 dB. Perancangan filter menggunakan software CST
Studio Suite 2015. Ada 2 parameter utama untuk
mengukur kinerja filter yaitu return loss dan insertion
loss. Berdasarkan return loss bisa didapatkan nilai
dari vswr dan impedansi karakteristik sedangkan
insertion loss menghasilkan respon phasa. Hasil
perancangan diharapkan memiliki nilai return loss <
10 dB dan nilai insertion loss > 3 dB. Dengan lebar
pita 80 MHz.
II. LANDASAN TEORI
II.A. Wifi 802.11AC
IEEE 802.11ac adalah standarisasi wireless
generasi kelima yang memiliki kecepatan tiga kali
lebih tinggi dari versi sebelumnya yaitu 802.11n.
Standar 802.11ac WiFi telah disahkan dengan IEEE
pada akhir 2013. 802.11ac memiliki kemampuan
untuk menyediakan jaringan nirkabel dalam
mendukung kebutuhan pengguna di masa mendatang
terutama dengan perkembangan dan tuntutan pada
jaringan Wi-Fi dari smartphone, tablet dan laptop.
Saat ini wifi 802.11 ac menggunakan spektrum
frekuensi 5 GHz, dengan lebar bandwith maksimal
adalah 160 MHz yang terdari dari 1 kanal bandwidth
80 Mhz + 1 kanal bandwidth 80 MHz. untuk band 5
Ghz terdapat beberapa regulasi frekuensi sesuai
dengan regulasi setiap negara. (Jones & Matthaei,
1985)
II.B. Filter
Filter adalah suatu perangkat yang mampu
meloloskan sinyal-sinyal pada band frekuensi tertentu
dan meredam sinyal-sinyal diluar frekuensi
tersebut[2]. Filter dapat dibagi berdasarkan daerah
passband dan stopband nya. Passband merupakan
daerah frekuensi yang diloloskan dan daerah
frekuensi yang tidak diloloskan disebut stopband.
Batas daerah passband ditandai oleh frekuensi cut-off
(fc), yaitu titik saat dayanya turun setengahnya atau
sebesar 3 dB dari frekuensi passband. (Pozar, 2012)
II.C. Parameter S
Parameter S adalah suatu konsep yang penting
dalam desaign gelombang mikro karena mudah
diukur dan bekerja dengan baik pada frekuensi tinggi.
Parameter rangkaian bias dijelaskan dengan
menggunakan hanya dua terminal yaitu input dan
ouput. (Pozar, 2012)
Parameter S11 dan S22 merupakan koefisien
refleksi sedangkan S12 dan S21 disebut koefisien
transmisi . Parameter scattering merupakan
persamaan dengan bentuk kompleks dan dapat
dijabarkan dalam amplitude maupun fasanya. S
parameter juga ditulis dalam bentuk logaritmik.
II.D. Return loss
Return loss merupakan kehilangan sejumlah
daya yang dipantulkan kembali ke sumber yang
diakibatkan karena gangguan transmisi atau
rangkaian yang tidak matching[8]. Return loss atau
RL biasanya dinyatakan sebagai rasio dalam decibel.
Rasio ini adalah bentuk logaritmik dari perbandingsn
daya yang dipantulkan (PR) dengan daya yang
dikirimkan dari sumber (PT).Nilai RL harus sekecil
mungkin,jika dalam dB harus bernilai negatif sebesar
mungkin agar daya yang ditransfer secara
maksimum. Return loss dinyatakan sebagai berikut
(Pozar, 2012)
II.E. Insertion loss
Insertion loss (IL) adalah rugi-rugi daya yang
dihasilkan karena penyisipan perangkat antara
sumber dan beban. Daya yang dikirimkan dari
sumber ke beban ada yang direfleksikan kembali ke
sumber dan ada yang ditransfer ke beban,namun daya
yang ditransfer kebeban ini sebagian akan hilang
karena komponen pada rangkaian,hilangnya daya ini
yang disebut insertion loss[3]. Insertion loss
merupakan rasio perbandingan antara daya yang
dikirim ke beban sebelum insertion loss (PT) dengan
daya yang diterima beban setelah insertion loss (PR)
dalam logaritmik decibel. Nilai insertion loss harus
mendekati 1 atau 0 dalam dB,sehingga daya yang
diterima beban sesuai dengan daya yang dikirim ke
beban[3].
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
251
ISSN : 2503-2844
M. Ikbal Tawakal, Heroe Wijanto, Yuyu Wahyu
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
II.F. Filter Combline [4]
Gambar 2.1 Susunan Combline band pass filter
Filter bandpass combline dalam bentuk slabline
atau batang silinder. Resonator filter ini terdiri atas
elemen-elemen saluran transmisi (transmission line)
mode TEM yang dihubung singkat pada salah satu
ujungnya dan dipasang kapasitor terbungkah diantara
ujung lainnya dengan gound. Saluran transmisi 1 s/d
n sepanjang yang dihubungkan dengan kapasitor. s/d
merupakan resonator, sementara itu saluran transmisi
0 dan n+1 bukan merupakan resonator tetapi bagian
sederhana dari bagian impedance-transformin pada
bagian filter. Kopling antara resonator tercapai
melalui fringing field atau medan limpahan antara
resonator. Apabila kapasitor ada, panjang resonator
akan kurang dari pada saat resonasi ( adalah panjang
gelombang pada frekuensi tengah) dan kopling antar
resonator yang dominan adalah medan magnet.
Tetapi apabila tidak ada, panjang resonator akan
menjadi pada saat resonansi dan susunan yang tidak
memiliki pass-band. (Jones & Matthaei, 1985)
Sifat dari filter Combline ini adalah redaman
melalui filter ini tidak terbatas untuk resonator ¼
panjang gelombang. Karena pada hal tersebut
redaman diatas pass-band utama sangat tinggi dan
bergantung pada apakah panjang resonator terletak
pada pusat pass-band, sedangkan laju cutt-off pada
sisi atas pass-band dapat dibuat sangat curam. Untuk
panjang resonator yang mendekati yang terletak pada
pusat pass-band, laju cutt-off diatas pass-band akan
lebih curam.
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN
Dalam perancangan Band-Pass Filter Combline
diimplementasikan untuk wi-fi 802.11AC dengan
frekuensi kerja 5,21 GHz. Untuk didapatkan hasil
filter yang baik maka dibutuhkan filter yang memiliki
tingkat akurasi slope yang tajam untuk mengurangi
derau yang bisa mengganggu kinerja filter.
Berdasarkan filter yang dirancang pada tugas akhir
ini menggunakan metodecombline dengan
menggunakan kuningan sebagai teknik
pembuatannya. Filter ini menggunakan jenis active
filter dan respon frekuensi chebyshev. Perancangan
berdasarkan pada persamaan – persamaan
perancangan dari G.L. Matthaei dan kurva dari B.F.
Nicholson yang merupakan penggabungan atau
pengembangan kurva E.G Cristal
Setelah melalui tahap perancangan dan optimasi
filter selanjutnya dilakukan pengukuran dari alat
sebagai uji kelayakan dari bandpass filter yang
dirancang untuk wi-fi 802.11AC tersebut. Sistem
pengukurannya menggunakan alat network analyzer
(NA). Data hasil pengukuran kemudian dibandingkan
dengan spesifikasi awal perancangan. Pengukuran ini
meliputi pengukuran Respon Frekuensi dan Respon
Fasa
III.A. Spesifikasi Filter
Pada 802.11ac digunakan frekuensi tengah 5210
MHz yang merupakan frekuensi tengah dari salah
satu kanal dalam 802.11AC. Penentuan lebar
bandwidth yang digunakan disesuaikan dengan
standarisasi dari IEEE untuk teknologi wi-fi
802.11ac. IEEE mengeluarkan standarisasi untuk wi-
fi 802.11ac sendiri memiliki rentang bandwidth dari
20 MHz,30 MHz, 80 Mhz, dan 160 MHz. Untuk
bandwidth 160 MHz terdiri dari 80 MHz+80MHz.
Pada tugas akhir ini digunakan bandwidth 80 MHz
karena pada bandwidth 20 MHz dan 40 MHz identik
dengan wi-fi 802.11n dan bandwidth 80MHz sendiri
merupakan salah satu kelebihan dari 802.11ac.
Impedansi yang dihasilkan pada perancangan
filter dipengaruhi oleh nilai perimitivitas relatif bahan
dan lebar slabline dalam menghantarkan gelombang.
Nilai impedansi karakteristik sebesar 50 Ohm
didesain pada konektor yang dipasang sebagai
penghubung antara filter dan modul lain. Semakin
kecil perbedaan nilai antara impedansi resonator dan
impedansi karakteristik, maka nilai daya yang
ditransfer semakin optimal. Nilai impedansi
karakteristik dari kuningan adalah 76 ohmDengan
impedansi karakteristik sebesar 50ohm maka didapat
besar nilai koefisien pantul dan return loss pada
perancangan filter
𝛤 = |𝑍0−𝑍𝐴
𝑍0+𝑍𝐴| = |
76−50
76+50| = 0,2063
𝑅𝐿 = 20 log 𝛤 = 20 log 0.2063 = −13,71 dB
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
252
ISSN : 2503-2844
M. Ikbal Tawakal, Heroe Wijanto, Yuyu Wahyu
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapat
spesifikasi yang diharapkan pada perancangan
sebagai berikut
Spesifikasi Nilai
Frekuensi tengah 5210 MHz
Bandwidth -3dB ≤ 80 MHz (5,17 GHz – 5.25 GHz)
Bandwidth -50 dB 240 MHz (5,09 GHz – 5,33 GHz)
Insertion loss pada pass band ≤0,83dB
Return loss pada pass band ≤10 dB
Insertion loss pada stop band 50 dB
Z terminal 50 Ohm
Respon frekuensi Chebyshev Ripple 2 dB
VSWR ≤ 2
Impedansi Terminal 50 Ohm
Tabel 3. 1 Spesifikasi filter
III.B. Dimensi Filter
Gambar 3.1 Dimensi Combline
Berdasarkan persamaan yang diberikan oleh
G.L Matthaei untuk perancangan filter bandpass
Combline untuk narrow bandwidth. Didapatkan nilai
geometri filter seperti gambar 3.1 diatas. Selanjutnya
akan dilakukan simulasi dan optimasi
III.C. Simulasi dan Optimasi Filter
Gambar 3.2 Hasil simulasi
Berdasarkan grafik 3.2 terlihat bahwa frekuensi
tengah filter berada di frekuensi 4680 MHz serta nilai
maksimum dari insertion loss adalah -3,44 dB .
Sedangkan grafik return loss menunjukan nilai
minimumnya berada pada frekuensi 4680 MHz
dengan nilai return loss -4.49 dB. Dengan nilai
return loss yang lebih dari -10 dB maka filter ini
belum memenuhi spesifikasi return loss kurang dari -
10 dB. Berdasarkan grafik terlihat nilai dari insertion
loss maupun return loss keduanya tidak sesuai
dengan spesifikasi sehingga perlu dilakukan optimasi
sehingga diharapkan filter dapat sesuai dengan
spesifikasi awal. Setelah proses optimasi terdapat
beberapa perubahan nilai dari parameter – parameter
geometri filter yang ada.
Gambar 3.3 Hasil Setelah Optimasi
Perancangan filter ini menggunakan metoda
combline menghasilkan kinerja filter yang cukup
baik dengan frekuensi tengah berada di 5210 MHz
return loss pada simulasi sebesar -40 dB. Untuk
insertion loss tidak sesuai dengan spesifikasi yaitu
sebesar -1,16 dB. Berikut merupakan penjelasan
pengaruh geometri filter combline terhadap kinerja
dari filter.
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
253
ISSN : 2503-2844
M. Ikbal Tawakal, Heroe Wijanto, Yuyu Wahyu
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Gambar 3. 4 VSWR setelah optimasi
Gambar 3. 5 Impedansi setelah optimasi
Berdasarkan grafik 3.4 dan 3.5 terlihat
bahwa nilai vswr di frekuensi 5210 adalah 1,21 dan
1,26 keduanya sudah memenuhi spesifikasi awal
yaitu vswr kurang dari 2. Dan nilai impedamsi
sebesar 48,59 ohm sudah memenuhi kategori
matching karena terdapat toleransi sebesar 2 ohm.
Gambar 3. 6 Phasa S - Parameter
Berdasarkan grafik 3.6 terlihat bahwa pada
daerah pass band fasanya linier dan terjadi perubahan
phasa di daerah stop band. Sesuai dengan kebutuhan
filter yang haruslah linier di sisi pass band agar data
yang dilewatkan tetap utuh.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Proses perancangan dan realisasi band pass
filter combline menggunakan box cavity sesuai
dengan persamaan G.L Matthaei dan E.G Crystal.
Band pass filter combline memiliki frekuensi tengah
5210 Mhz dan frekuensi tersebut yang dibutuhkan
oleh kanal dari wifi 802.11AC. Nilai dari insertion
loss sebesar -1.16 dB lebih besar dari spesifikasi dan
nilai dari return loss sebesar -40 dB. Bandwidth dari
band pass filter ini sebesar 64 MHz. Impedansi
karakteristik yg dihasilkan sebesar 48.59 Ohm.
Secara keseluruhan filter ini sudah sesuai dengan
kebutuhan filter combline.
REFERENSI
Pozar, David M. 2012. Microwave Engineering.
Fourth Edition. John Wiley & Son, Inc.
United States.
Kinayman ,Noyan and M.I Aksun. “Modern
Microwave Circuits”. Artech House Inc.
2005.
E. M. T. Jones, G. Matthaei, L Young,” Microwave
Filters, Impedance-Matching Networks, And
Coupling Structures”, United States, 1985.
Jerry, Pierre. Jacques Beneat. “Advance Design
Techniques and Realization of Microwave
and RF Filters”. A. John Wiley &Sons.
Chang, Kai. Lung-hwa hsieh. “Microwave Ring
Circuits and Related Structure”. A John
Wiley & Sons. Inc. Second edition
Supriyanto, Toto. “Perancangan Bandpass Filter
Untuk Cpe M-Wimax Menggunakan Filter
Aktif Mikrostrip Hairpin”. Desember 2010
Manggala , Purwa. “Perancangan Filter Square Loop
Resonator Frekuensi 2350 MHz Untuk
Aplikasi Satelit Nano ”. Juni 2015
Wahyu, Yuyu, Perancangan dan Realisasi Filter
BandPass Combline Untuk Penerima
GPS,ITB, Bandung.2000.
Collin, R.E, Foundation for Microwave Engineering,
Mc. GrawHill. New York, 1992.
Cristal, E.G, Coupled Circular Cylindrical Rods
between Parallel Ground plane, Trans. Ins.
Elect. Electronics Engrs, MTT-12 Jully,
1964.