PERANAN INDUSTRI ASURANSI DALAM ERA REVOLUSI...
Transcript of PERANAN INDUSTRI ASURANSI DALAM ERA REVOLUSI...
ACA Goes To Campus
Sosialisasi dan Recruitment
Professional Insurance Marketing Programme
PERANAN INDUSTRI ASURANSI DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
22 September 2018, Universitas Negeri Padang
PERANAN INDUSTRI ASURANSI DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
DEBIE WIJAYA, ANZIIF
Universitas Negeri Padang – 22 September 2018
Akhir abad ke-18Ditandai dengan ditemukannya alat tenun mekanis pertama pada 1784. industri diperkenalkan dengan fasilitas produksi mekanisme menggunakan tenaga air dan uap
Awal abad ke-20Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20. Kala itu ada pengenalan produksi massal berdasarkan pembagian kerja. Lini produksi pertama melibatkan rumah potong hewan di Cincinnati, Amerika Serikat, pada 1870.
Awal 1970Pada awal tahun 1970 ditengarai sebagai perdana kemunculan revolusi industri 3.0. Dimulai dengan penggunaan elektronik dan teknologi informasi guna otomatisasi produksi
Awal Revolusi Industri
Revolusi Industri 4.0 merupakan Industri yang menggabungkan
teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren
otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur yang
ditandai dengan sistem cyber-physical.
Sebutan yang disingkat dari kata ‘financial’ dan ‘technology’ di
mana artinya adalah sebuah inovasi di dalam bidang jasa
keuangan yang terintegrasi dengan jaringan internet.
Latar Belakang PengembanganFINTECH
Meningkatnya penggunaan
smartphone yang telah
merevolusi cara konsumen
bertransaksi dengan bisnis
Peningkatan konektivitas,
munculnya Internet of
Things (IoT)
Munculnya bentuk data besar dan
pembelajaran mesin yang semakin
canggih, untuk mencerna dan
memvisualisasikan informasi serta
untuk mengotomatisasi proses yang
lebih kompleks
FinTech dalam asuransi biasa disebut
dengan INSURTECH (Insurance Technology).
Adanya InsurTech sangat membantu
mendorong industri asuransi yang mungkin
masih sulit dijangkau oleh banyak lapisan
masyarakat saat ini dan turut serta
mengedukasi masyarakat tentang
pentingnya jaminan perlindungan asuransi.
INSURANCE TECHNOLOGY
[INSURTECH]
CONTOHRISIKO
3
DEFINISI RISIKOEmmet J. Vaughan dan Curtis M. Elliott dalam bukunya “Fundamentals of Risk dan Insurance”
DEFINISI ASURANSI
Asuransi adalah suatu perjanjian dimana
perusahaan asuransi (penanggung)
mengikatkan diri kepada seseorang pemegang
polis (tertanggung) dengan menerima premi,
untuk memberikan penggantian karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa yang terjadi secara
tiba-tiba (tidak direncanakan). -Pasal 246 KUHD-
MANFAAT ASURANSI
Memberikan Rasa
Tenang
Membantu Mengelola
Keuangan
Memberikan
perlindungan terhadap
risiko kerugian
Memindahkan
Risiko
3IndustriAsuransi
- Menjamin Kredit Pemilikan Rumah, Mobil, dll.- Bancasurance
Bank
- Menjamin jiwa dan asset perorangan- Menjamin Pendidikan Anak
Perorangan, dll
Penyedia dana untuk kegiatan investasi
Pasar Modal
- Menjamin Kesehatan Karyawan dan asset perusahaan-Menjamin tuntutan dari pihak ketiga
Perusahaan
-Menjamin semua aset yang dibiayai oleh perusahan pembiayaan
Pembiayaan
-Sebagai syarat dalam proses tender-Menjamin berbagai risiko yang ada saat proses konstruksi berlangsung
Kontraktor
-Menjamin risiko atas barang yang digadaikan-Menjamin risiko atas jiwa penggadai
Pegadaian
- Penyedia dana untuk pembayaran manfaat peserta pensiun
Dana Pensiun
MENGAPA ASURANSI DIPERLUKAN
Penanggungadalah perusahaan yang telah memiliki izin formal dari Otoritas JasaKeuangan (OJK) untuk melakukan kegiatan usaha yang berkaitan denganpengambilalihan risiko pihak lain berdasarkan suatu polis; ataspertanggungan ini, penanggung menerima premi dari pihak lain selakutertanggung.
Tertanggungadalah pihak yang mengalihkan risiko yang dihadapinya kepada pihak
lain dengan membeli polis asuransi dengan membayar sejumlah uang yang disebut premi.
PremiKewajiban yang harus dibayarkan tertanggung kepadapenanggung atas jasa pengalihan risiko.
I S T I L A H – I S T I L A H A S U R A N S I
Nilai PertanggunganAset nilai ekonomis tertanggung yang dijamin oleh penanggung
KlaimNilai ganti rugi yang dibayarkan penanggung jika tertanggung mengalami risiko kerugian yang dijamin dalam polis
Polis AsuransiSurat kontrak/ perjanjian sebagai bukti pengalihan risiko dari tertanggung kepada penanggung
I S T I L A H – I S T I L A H A S U R A N S I
Asuransi Pengelolaan Dana
Tujuan Operational
Jenis Asuransi
AsuransiKonvensional
Asuransi Syariah
Asuransi Komersial
Asuransi Sosial
Asuransi Jiwa
Asuransi Umum
KLASIFIKASI ASURANSI
PRODUK ASURANSI
Asuransi Jiwa
Asuransi Umum
Endowment
Whole Life
Unit Link
Term life
Motorcar Insurance
Marine Insurance
Liability Insurance
Health Insurance
Fire Insurance
Credit Insurance
Travel Insurance
Micro Insurance
Etc.
PRINSIP ASURANSI
No Prinsip Asuransi Jiwa Umum
1 Insurable Interest √ √
2 Utmost Good Faith √ √
3 Proximate Cause √ √
4 Indemnity √
5 Subrogation √
6 Contribution √
Pasal 250 KUHD : seseorang boleh mengasuransikan benda, hak atau jiwa
apabila yang bersangkutan mempunyai kepentingan atas objek yang
dipertanggungkan dan diakui secara hukum.
Kepentingan Mengasuransikan
(Insurable Interest)
Life Insurance General Insurance
Pasal 251 KUHD :
Penutupan asuransi baru sah apabila penutupannya didasari itikad baik.
Tertanggung berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti mengenai
segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan .
Itikad Terbaik
(Utmost Good Faith)
Proximate Cause adalah sebab utama yang menyebabkan terjadinya peristiwa
kerugian, apabila sebab utama tersebut tidak termasuk penyebab kerugian yang
dijamin dalam polisasuransi, maka penanggung dibebaskan dari kewajibannya.
Kausa Prima
(Proximate Cause)
Pasal 252 dan Pasal 253 KUHD :
Prinsip indemnity yang menjadi
dasar penggantian kerugian dari
penanggung kepada tertanggung
adalah sebesar kerugian yang
sesungguhnya diderita oleh
tertanggung dan tidak dibenarkan
mencari keuntungan dari ganti
rugi asuransi.
Ganti Rugi
(Indemnity)
Subrogasi
(Subrogation)
Pasal 284 KUHD : Subrogasi adalah penggantian kedudukan tertanggung
oleh penanggung yang telah membayar ganti kerugian, dalam melaksanakan
hak-hak tertanggung kepada pihak ketiga yang mungkin menyebabkan
terjadinya kerugian.
Kontribusi
(Contribution)
Suatu prinsip yang mengatur dalam hal suatu objek pertanggungan,
dipertanggungkan pada 2 (dua) atau lebih perusahaan asuransi, maka
kerugian yang terjadi sebanding dengan tanggung jawabnya masing-masing
dari perusahaan asuransi yang terlibat.
T H A N K YO U !• A N Y Q U E S T I O N S ?
www.aca-akademi.com | www.aca.co.id | acainsurance