PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

25
(Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Volume 1, No.2, November 2019 (78-102) htttp://e-journal.sttaw.ac.id/index.php/kaluteros PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES BELAJAR DI SEKOLAH Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, S.Pd.K STT SOE [email protected] Abstrack The research describes the important part of learning tool as part of the learning process. This has a meaning that learning tool do not stand alone but connected each other to create a learning tool as our hope. The using of a learning tool is to be a utility for an effective learning Abstrak Penelitian ini memaparkan bahwa Media pembelajaran merupakan bagian integral dari sluruh keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi yang di harapkan. penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang lebih efektif

Transcript of PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Page 1: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

(Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen)

Volume 1, No.2, November 2019 (78-102)

htttp://e-journal.sttaw.ac.id/index.php/kaluteros

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN

DALAM PROSES BELAJAR DI SEKOLAH

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, S.Pd.K

STT SOE

[email protected]

Abstrack

The research describes the important part of

learning tool as part of the learning process. This has a meaning

that learning tool do not stand alone but connected each other to

create a learning tool as our hope. The using of a learning tool is to

be a utility for an effective learning

Abstrak

Penelitian ini memaparkan bahwa Media pembelajaran

merupakan bagian integral dari sluruh keseluruhan proses

pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media

pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri

sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya

dalam rangka menciptakan situasi yang di harapkan. penggunaan

media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi

memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk

mewujudkan situasi belajar mengajar yang lebih efektif

Page 2: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 79

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu usaha agar manusia

dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses

pembelajaran atau cara lain yang di kenal dan diakui oleh

masyarakat atau dengan kata lain pendidikan dapat ditempuh

secara formal maupun non formal. Sehingga pada akhirnya

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan

profesional. Kondisi ini yang dapat membantu pemerintah

mewujudkan tujuan pandidikan nasional secara efisien dan efektif

menuju tingkat kesejahtraan masyarakat yang menyeluruh.

Dari situlah sebuah pepatah lama mengatakan “Hidup

adalah belajar”. Maka belajar merupakan hal penting yang tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Tanpa belajar seorang

tidak akan dapat mengerti makna kehidupan.

Hal mendasar dari proses belajar adalah kemauan atau

minat. Jika seorang tidak memiliki minat belajar maka akan

mempengaruhi prestasi belajar yang seharusnya dicapai. Dalam

konteks belajar secara formal di sekolah, anak-anak sering

mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran.

Salah satu penyebab adalah metode pembelajaran yang

monoton sehingga membuat anak menjadi malas dan bosan untuk

belajar. Salah satu metode pembelajaran yang efektif dan efisien

adalah penggunaan media pembelajaran.Menurut para ahli

pandidikan, anak belajar melalui pendengaran hanya dapat

mengingat 10% dan belajar memakai penglihatan dan

pendengaran dapat mengingat 50% sedangkan bila belajar

melalui penglihatan, pendengaran dan di tambah pengalaman

langsung dapat mengingat 90%.

Keberhasilan seorang murid atau pelajar tidak dapat di

pisahkan dari peran seorang guru atau pengajar. Tugas utama

seorang guru atau pengajar adalah mengajar, membimbing,

melatih dan memberi teladan kepada murid-muridnya. Kegiatan

belajar mengajar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap

dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan ketrampilan

dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat.

Page 3: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 80

Menurut E.G Homrighaussen “belajar bukan hanya

mengingat, akan tetapi lebih dari itu yakni mengalami. Hasil

belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan

perubahan kelakuan. Belajar adalah suatu proses perubahan

tingkah laku individu melalui interaksi lingkungan". 1

Dari pandangan di atas di katakan bahwa belajar bukan

hanya sebatas mengingat, menambah pengetahuan,

berhikmat,dan pandai akan tetapi lebih dari itu belajar

merupakan suatu proses perubahan kelakuan yang di terapkan di

lingkungan sekolah dan masyarakat.

Seorang guru atau pengajar tentunya berharap agar anak

didiknya berhasil. Untuk mewujudkan harapan tersebut, di

butuhkan guru atau pengajar yang kreatif dan inofatif yaitu

memiliki kemampuan kreatifitas dan menemukan cara-cara baru

sehingga mendukung persiapan materi yang akan di bagikan dan

anak-anak lebih mudah memahami, mengerti dan dapat di

terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang guru yang kreatif dan inofatif sangat peka

dengan perkembangan psikologis anak. Hal ini berhubungan

dengan tingkat minat belajar anak. Minat belajar akan membuat

anak memiliki wawasan dan kecerdasan dalam menyikapi hidup

yang terbawa sampai dewasa.

Jika seorang anak tidak memiliki minat belajar maka

akan mempengaruhi prestasi belajar yang seharusnya ia capai.

Dalam memotifasi seorang anak untuk mempunyai minat belajar,

di perlukan kreatifitas seorang guru misalnya menggunakan

media pembelajaran. Jika dalam pengajaran seorang guru hanya

menggunakan metode bercerita atau ceramah maka anak-anak

malas atau bosan sehingga di butuhkan alat bantu atau peraga.

Oemar Hamalik, dalam tulisannya berkata “Media

pembelajaran adalah suatu alat yang di perlukan untuk

memperlancar jalannya pelajaran. Alat bantu belajar merupakan

alat yang di gunakan untuk membantu siswa melakukan kegiatan

1 E.G Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen, BPK Gunung Mulia, thn

2008, hlm 121-122

Page 4: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 81

belajar sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien.

Dengan bantuan berbagai media pembelajaran akan lebih

menarik dan konkrit, mudah di pahami, lewat waktu dan tenaga

maka hasil belajar lebih bermakna.2

Alkitab juga memberikan informasi yang akurat dan

memadai tentang penggunaan media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar. Tuhan Yesus Sang Guru Agung dalam

mengajarkan kebenaran kepada murid-murid-Nya sering

menggunakan pendekatan praktis yang mudah di mengerti dan di

pahami. Salah satu metode pengajaran Tuhan Yesus yang praktis

adalah: perumpamaan (Bandingkan Matius13:11-52, Markus 4:1-

34, Lukas 6:43-49).

Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak guru yang

mengajar mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan anak-

anak dalam menyampaikan materi pelajaran. Salah satu factor

masalah adalah minimnya minat belajar anak yang didukung oleh

pengaruh lingkungan, budaya dan terbatasnya sarana

penunjangnya pendidikan.

B. Pengertian Media Pembelajaran

Dalam kamus besar Indonesia arti dari media atau alat

adalah suatu benda yang di pakai untuk mengajarkan sesuatu.

media pembelajaran juga untuk membantu seorang guru dalam

memperjelas pengajaran yang dapat berupa gambar, saindia, film,

kaset, dan piringan hitam.3

Meri Go Setiawan dalam sebuah tulisannya, menyetujui

media pembelajaran“ Dalam kehidupan Yesus sebagai pengajar, Ia

juga mengenal kegunaan media pembelajaran, sebab itu Ia sering

menggunakannya untuk mengajar orang. Demikaian juga guru-

2 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, PT Bumi Aksar, Thn 2003,

Hlm 51. 3 Kamus Besar Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2000, pada Penjelasan

Media pembelajaran.

Page 5: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 82

guru di sekolah perlu merenungkan sejenak pentingnya

penggunaan bahan pengajaran seperti media pembelajaran”4

Dalam konteks pendidikan dasar tingkat sekolah dasar,

salah satu cara atau metode pembelajaran yang efektif adalah

penggunaan media pembelajaran. Menurut A. B. Lam. Media

pembelajaran adalah sebuah alat bantu yang dapat di gunakan

untuk membuat cerita itu benar-benar lain. Dengan kegiatan

kreatif ini anak-anak terlibat melalui cara yang lebih akrab pada

suatu peristiwa atau pada intinya.5

Menurut Udin S Winata Putra, dalam buku Strategi Belajar

Mengajar, media pembelajaran diartikan sebagai “media” yang

berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata

“Medium” yang secara harafiah berarti “PERANTARA” (between)

yaitu perantara sumber pesan (source) dengan penerima pesan

(receiver). Dalam proses pembelajaran, media ini dapat di pakai

sebagai alat yaitu:

1. Teknologi pembawa pesan yang dapat di manfaatkan untuk

keperluan pembelajaran.

2. Saran fisik untuk menyampaikan isi atau materi

pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan

sebagainya.

3. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang

dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya.6

Dengan media, guru dapat menggunakannya sebagai alat

untuk dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran, jadi

media sebagai alat yang mengandung pengertian untuk mencapai

tujuan dalam meningkatkan minat belajar sisiwa.

Menurut H.E. Mulyasa, dalam buku Kemandirian Guru dan

Kepala Sekolah, mengartikan media pembelajaran pada

hakikatnya dapat membantu guru untuk mengembangkan

aktivitas dan kreativitas peserta didik dengan menggunakan cara-

cara sebagai alat untuk melibatkan peserta didik secara aktif,

4. Meri Go Setiawan, Pembaharuan Pengajar Anggota IKAP, Thn 2002, Hlm

80. 5 A B Lam, Firman Yang Di Beritakan, Hal 137

6 Udin S Winataputra,Strategi Belajar Mengajar, Jakarta 2005, hlm5.3

Page 6: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 83

kreatif, efektif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran

secara keseluruhannya. Aktivitas dan kreativitas peserta didik

dapat di kembangkan dengan memberikan kepercayaan-

kepercayaan diri, berkomunikasi secara aktif dan melibatkan

peserta didik dalam menentukan tujuan belajar serta tidak terlalu

memberikan pengawasan yang ketat atau tidak otoriter. Media

pembelajaran adalah aktivitas dan kreativitas yang di berikan

kepada anak didik sebagai alat untuk menciptakan lingkungan

yang kreatif dalam membantu anak didik memiliki minat belajar.7

Oemar Hamalik, dalam tulisannya berkata: media

pembelajaran adalah suatu alat yang di perlukan untuk

memperlancar jalannya pelajaran. Alat bantu belajar merupakan

alat yang di gunakan untuk membantu siswa melakukan kegiatan

belajar sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien.

Dengan bantuan berbagai media pembelajaran akan lebih

menarik dan konkrit, mudah di pahami, lewat waktu dan tenaga

maka hasil belajar lebih bermakna”.8

Ronald F. Keeler, dalam buku Belajar Alkitab Melalui

Permainan, menunjukan bahwa pengajaran Alkitab dapat dibuat

sebagai alat yang menarik dalam bentuk permainan yang bukan

hanya di gunakan untuk mengisi waktu, memeriahkan suasana,

mempererat persekutuan dengan saudar-saudara seiman, tetapi

juga menambah pengetahuan peserta tentang Firman Tuhan.9

Media pembelajaran adalah salah satu alat yang di

gunakan untuk memperlancar jalannya pelajaran, media

pembelajaran sangat mambantu siswa atau murid dalam

melakukan kegiatan belajar, sehingga kegiatan belajar lebih

efektif dan efisien. Media pembelajaran sangat mambantu guru

untuk meningkatkan rminat belajar anak. Media pembelajaran

juga sangat membantu guru meningkatkan kreatifitas mengajar.

Maka dengan media pembelajaran akan lebih menarik, konkrit,

7 H.E.Mulyasa, Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta 2009,Hlm

187-190. 8 E.G Homming Haussen, Pendidikan Agama Kristen, BPK Gunung Mulia,

Thn 2008, Hal 121-122. 9 Ronal F Keeler, Belajar Alkitab Melalui Permainan, Jakarta 2003.

Page 7: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 84

mudah di pahami, lewat waktu dan tenaga dan hasil belajar lebih

bermakna.

Nana Sudjana berpendapat bahwa dengan menggunakan

media pembelajaran dapat menambah minat dan perhatian siswa

untuk belajar serta memberikan pengalaman yang nyata dan

dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada diri siswa (

Sudjana,2000)10

Berdasarkan pengertian media pembelajaran menurut

para ahli maka dapat di simpulkan bahwa media pembelajaran

adalah metode pengajaran Tuhan Yesus sebagai Guru Agung

dalam menyampaikan kebenaran kepada murid-murid-Nya

dengan pendekatan-pendekatan yang mudah di mengerti, di pakai

juga oleh guru atau pengajar dalam mengembangkan kreatifitas

untuk menciptakan suasana yang benar-benar baru serta ide-ide

yang di pakai sebagai media yang evektif dalam memberikan atau

mendorong anak didik untuk memiliki minat belajar yang tinggi.

Beberapa kajian di atas memberikan pemahaman baru tentang

pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar dalam meningkatkan minat belajar anak untuk

mencapai prestasi yang maksimal.

C. Fungsi Media Pembelajaran

Dalam buku strategi belajar mengajar, Udin S Winata Putra

mengungkapkan bahwa :

1. penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi

tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana

bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang

lebih efektif.

2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari sluruh

keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung

pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu

komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling

10

Sudjana,Nana.2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Sinar Baru

Page 8: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 85

berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka

menciptakan situasi yang di harapkan.

3. Dalam menggunakan media pembelajaran harus relevan

dengan tujuan dan isi pembelajaran. Fungsi ini mengandung

makna bahwa penggunaan media pembelajaran dalam

pembelajaran harus selalu melihat kepada tujuan dan bahan

ajar.

4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai hiburan,

dengan demikian tidak diperkenankan menggunakan hanya

sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa

saja.

5. Untuk membantu mempercepat proses belajar, fungsi ini

mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa

dapat menangkaptujuan dan bahan ajar lebih mudah dan

lebih cepat.

6. Untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Pada

umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media

pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga

kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.11

secara umum, menurut Pujiati (2004) ada beberapa fungsi

media pembelajaran dalam proses pembelajaran, yaitu

diantaranya :

1. sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep

matematika

2. sebagai media dalam memantapkan pemahaman

konsep.

3. sebagai media untuk menunjukkan hubungan antara

konsep matematika dengan dunia di sekitar kita serta

aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.

Supaya anak-anak lebih besar minatnya. Supaya anak-

anak dibantu pemahamannya sehingga lebih mengerti dan lebih

besar daya ingatnya. Supaya anak-anak dapat melihat hubungan

antara ilmu yang dipelajarinya dengan alam sekitar dan

11

Udin S Winataputra. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, 2005,Hal 5.3-5.8.

Page 9: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 86

masyarakat. Dan dengan media pembelajaran dapat

menumbuhkan kegairahan belajar. Dapat meningkatkan aktivitas

dan kreatifitas. Efisiensi waktu dan efisiensi motivasi dalam

proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran dalam

proses pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan tetapi

mempunyai fungsi tersendiri, sebagai alat bantu untuk

mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.12 Media

pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk membantu

proses belajar mengajar yang berperan sebagai pendukung

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Penggunaan

media pembelajaran bertujuan untuk memberikan wujud riil

terhadap bahan yang dibicarakan dalam materi pembelajaran.

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar

mengajar dalam garis besarnya memiliki faedah menambah

kegiatan belajar siswa, menghemat waktu belajar,memberikan

alasan yang wajar untuk belajar karena membangkitkan minat

perhatian dan aktivitas siswa. Media pembelajaran adalah salah

satu macam dari beberapa media yang sudah ada. Media

pembelajaran dapat dikategorikan dalam media pengajaran

(instruksional media) yang dapat secara khusus dirancang untuk

kepentingan pengajaran ataupun dapat pula merupakan

pemanfaatan dari media yang bersifat umum seperti papan tulis.

Brown mengemukakan bahwa media yang digunakan dengan baik

dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi keefektifan

program instruksional.13

1. Sumber kegiatan belajar siswa hanya guru kelas. Guru

kelas memegang kendali penuh atas terjadinya proses

belajar mengajar. Sehingga dalam proses belajar mengajar

12 Pujiati. 2004. Penggunaan Media pembelajaran Dalam Pembelajaran

Matematika. Yogyakarta. Departemen Pendidikan N`asional Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan APenataran Guru Matematika.

13 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2256721-fungsi-alat-

peraga-dalam-pendidikan/#ixzz2II7Qtrji

Page 10: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 87

ini guru berperan utuh sebagai fasilitator, moderator dan

organisator.

2. Sumber belajar berupa orang dibantu dengan sumber lain.

Dalam hal ini guru tetap sebagi pemegang kendali namun

tidak mutlak karena dibantu oleh sumber lain yaitu media

pembelajaran. Media pembelajaran membantu guru dalam

menjelaskan materi sehingga waktu belajar mengajar

dapat diminimalisasi dan penguasaan konsep pada siswa

diharapkan dapat dimaksimalkan.

3. Sumber belajar yaitu guru kelas bekerja sama dengan

media berdasarkan suatu pembagian tanggung jawab.

Control proses belajar mengajar dibagi antara guru dan

media yang merupakan bagian integral dari seluruh

kegiatan belajar mengajar.

4. Siswa hanya belajar dari media. Dalam pola ini siswa

dapat dinyatakan belajar melalui guru media. Guru hanya

sebagai fasilitator sehingga siswa belajar secara mandiri

tanpa bantuan guru.

Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk

memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan

dalam proses pembelajaran atau bimbingan. Pada dasarnya

prinsip dan kriteria pemilihan media pembelajaran sebagai bagian

dari media pengajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Prinsip pemilihan media pembelajaran yang pertama yaitu

kejelasan tujuan pemilihan, apakah media pembelajaran yang

dipilih itu merupakan alat bantu belajar siswa. Kedua, adanya

keharusan pemahan tentang karakteristik media

pembelajaran baik dari segi pembuatan, fungsi dan cara

penggunaan. Dalam proses pembelajaran, seorang pendidik

dalam menyampaikan materi pelajaran hendaknya dapat

memilih media pembelajaran yang tepat sesuai dengan

konsep pembelajaran yang akan disampaikan.

Page 11: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 88

William Burton (dalam Gunawan dkk, 1992:37) mengemukakan

hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih media

pembelajaran, yaitu :

1. media pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan

kematangan dan pengalaman siswa serta perbedaan

individual dalam kelompok

2. media pembelajaran yang dipilih harus tepat, memadai

dan mudah digunakan

3. dalam memilih media pembelajaran harus direncanakan

dan diteliti dan diperiksa lebih dahulu

4. penggunaan media pembelajaran disertai dengan

kelanjutan diskusi dan analisis

5. sesuai dengan status kemampuan biaya

Berdasarkan pendapat tersebut, maka hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran, tujuan

pembelajaran, bahan pembelajaran, tingkat kematangan atau

kemampuan siswa, metode, waktu serta situasi.

2. Kriteria pemilihan media pembelajaran meliputi : kesesuaian

media pembelajaran dengan materi pengajaran atau kegiatan

yang dilakukan siswa, kemudahan dalam perolehan dan

perancangan media pembelajaran itu sendiri, kemudahan

dalam penggunaan. Kriteria Media pembelajaran

a. Berupa alat yang berfungsi untuk memperjelas

konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan

dalam proses pembelajaran/bimbingan.

b. Pelaksanaan proses pembelajaran/bimbingan menjadi

lebih jelas dan lebih efektif.

3. Jenis media pembelajaran

Adapun beberapa contoh media pembelajaran yang dapat

digunakan dalam mengajar yaitu:

Page 12: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 89

a. Gambar

Gambar adalah suatu bentuk media pembelajaran yang

nampaknya saling dikenal dan saling dipakai, karena

gambar disenangi oleh anak berbagai unur, diperoleh

dalam keadaan siap pakai, dan tidak mengita waktu

persiapan.

b. Peta

Peta bisa menolong mereka mempelajari bentuk dan letak

negara-negara serta kota-kota yang disebut Al-kitab. Salah

satu yang harus diperhatikan, penggunaan peta sebagai

media pembelajaran hanya cocok bagi anak besar/kelas

besar

c. Papan tulis.

Peranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana

mengajar. Papan tulis dapat dirima dimana-mana sebagai

media pembelajaran yang efektif. Tidak perlu menjadi

seorang seniman untuk memakai papan tulis. Kalimat

yang pendek, beberapa gambaran orang yang sederhana

sekali, sebuah diagram, atau empat persegi panjang dapat

menggambarkan orang, kota atau kejadian.

d. Boks pasir

Anak kelas kecil dan kelas tengah sangat menggemari

peragaan yang menggunakan boks pasir. Boks pasir dapat

diciptakan “peta” bagi mereka khususnya bagi kelas

tengah karena pada umur tersebut mereka sudah

mengetahui jarak dari desa ke desa. (Pepak.sabda.org.and

omtions.blogspot.com)10

4. Media pembelajaran mempunyai ciri sebagai berikut:

a. Memperjelas konsep/teori/cara kerja suatu alat.

b. Ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah

pernah ada di sekolah/madrasah tersebut.

D. Tujuan Dan Manfaat Media Pembelajaran

Tujuan utama penggunaan media pembelajaran adalah:

menerjemahkan materi atau pokok yang di bahas secara

sederhana sehingga dengan mudah di mengerti, di pahami dan

Page 13: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 90

dapat di terapkan dalam kehidupan yang di harapkansehari-hari.

Seperti di ketahui bahwa Media pembelajaran merupakan alat

bantu yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan dan

pelajaran, yang tentunya alat ini mampu diserap oleh mata dan

telinga agar proses belajar mengajar dapat bekerja secara efektif

dan lebih efisien, intinya bahwa dengan Media pembelajaran

dapat mempermudah penyampaian pesan yang akan

disampaikan.

1. Manfaat Media pembelajaran Dalam Pembelajaran

1) Memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta

memperjelas pembelajaran

2) Mengembangkan sikap yang dikehendaki.

3) Mendorong dan memotivasi kegiatan siswa lebih

lanjut

4) merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan

yang mendalam dalam mengajar, panca indra dan

seluruh kesanggupan seorang anak perlu dirangsang,

digunakan dan libatkan, sehingga tak hanya

mengetahui, melainkan dapat memakai dan

melakukan apa yang dipelajari.

5) Memudahkan pemahaman siswa terhadap bahan

pelajaran yang disajikan dengan menggunakan media

pembelajaran

6) Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran

yang sedang berlangsung

7) Meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar

mengajar

Dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat

menambah pengalaman belajar seorang siswa dalam satu periode

pengajaran dan mempercepat seluruh proses pelatihan.

Sedangkan beberapa manfaat dari media pembelajaran dalam

proses pembelajaran, yaitu : Dapat meningkatkan minat anak,

membantu tilik ruang, supaya dapat melihat antara ilmu yang

dipelajari dengan lingkungan alam sekitar, anak akan lebih

berhasil belajarnya bila banyak melibatkan alat inderanya, sangat

menarik minat siswa dalam belajar, mendorong siswa untuk

Page 14: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 91

belajar bertanya dan berdiskusi, menghemat waktu belajar.

(Ruseffendi, 1994) 14

Dengan demikian penggunaan media pembelajaran dalam

proses pembelajaran akan lebih kondusif, efektif dan efisien.

Siswa akan termotivasi untuk belajar, karena mereka tertarik dan

mengerti atas pelajaran yang diterimanya.

E. Macam-Macam Bentuk Media Pembelajaran

Untuk membantu proses pelaksanaan proses

pembelajaran di kelas, media pembelajaran dapat menunjang

keberhasilan pembelajaran. Beberapa media pembelajaran yang

dapat digunakan di sekolah dasar dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:

a) Media audatif; yaitu media yang hanya mengandalkan

kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder,

piringan audio. Media ini tidak cocok untuk orang tuli

atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.

b) Media visual; yaitu media yang hanya mengandalkan

indra penglihatan. Media visual ini ada yang

menampilkan gambar diam seperti film strip (film

rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan,

cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan

gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu,

film kartun.

c) Media audio-visual; yaitu media yang mempunyai

unsur suara dan unsure gambar. Jenis media ini

mempunyai kemampuan yang lebih baik karena

meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.

Media ini dibagi lagi ke dalam (a) audio-visual diam,

yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam

seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai

14 Ruseffendi, E. T. Materi Pokok Pendidikan Matematika III; Universitas Terbuka,

Depdikbud : Jakarta., 1994 hlm. 240

Page 15: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 92

suara, cetak suara, dan (b) audio-visual gerak, yaitu

media yang dapat menampilkan unsur suara dan

gambar yang bergerak seperti film suara dan video-

cassette.

Pembagian lain dari media ini adalah (a) audio-

visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur

gambar berasal dari satu sumber seperti film, video

cassette, dan (b) audio-visual tidak murni, yaitu yang

unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber

yang berbeda, misalnya flm bingkai suara yang unsur

gambarnya bersumber dari slide projector dan unsur

suaranya berasal dari tape recorder. Contoh lainnya

adalah film strip suara dan cetak suara.

2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi ke dalam:

a) Media yang mempunyai daya liput yang luas dan

serentak. Penggunaan media tidak terbatas oleh

tempat dan ruang serta menjangkau jumlah anak

didik dalam waktu yang sama. Contoh media ini

ialah radio dan televisi.

b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas

oleh ruang dan tempat, yaitu media yang dalam

penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat

yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai,

yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan

gelap.

c) Media untuk pengajaran individual seperti modul

berprogram dan pengajaran melalui computer.

3. Dilihat dari bahan dan pembuatannya, media dibagi ke

dalam:

a) Media yang sederhana, yaitu media yang bahan

dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara

pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak

sulit.

b) Media yang kompleks, yaitu media yang bahan dan

alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal

Page 16: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 93

harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya

memerlukan keterampilan yang memadai.

c) Apa pun bentuk dan jenis alat bantu (media)

pendidikan itu tidak lain adalah sebagai pelengkap,

sebagai pembantu memeprmudah usaha mencapai

tujuan, dan sebagai tujuan(sitiarumgitanurmala)15

Sedangkan Menurut Rustaman (2003),membagi media

pembelajaran berdasarkan jenisnya media pembelajaran dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

1. Media asli hidup seperti akuarium dengan ikan dan

tumbuhannya,Terrarium dengan hewan darat dan

tumbuhannya,kebun binatang dengan hewan yang

ada,kebun percobaan,insektarium berupa kotak kaca yang

berisi serangga.

2. Media asli mati misalnya herbarium,taksidermi,awetan

dalam botol,bio plastic dan diorama.

3. Media asli benda tak hidup contohnya berbagai contoh

batuan mineral,kereta api,pesawat terbang,mobil,gedung

dan papan temple.

4. Media asli tiruan atau model contohnya model irisan

bagian dalam bumi,model penampang melintang batang

dikotil,penampang daun,model torso tubuh manusia yang

dapat dilepas dan dipasang kembali,model globe,model

atom,model DNA dan lain-lain.

5. Mediagrafis misalnya program radio,program MP3,tape

recorder,piringan hitam,CD,kaset

6. Media pandang dengar misalnya VCD,TV,Slide bersuara.

7. Media proyeksi terdiri dari proyeksi diam misalnya slide.

8. Proyeksi gerak misalnya film atau gambar bergerak

9. Media cetak misalnya buku cetak,Koran.

15

http://sitiarumgitanurmala.wordpress.com/2012/04/07/penggunaan-alat-

peraga-gambar-untuk-meningkatkan-minat-belajar-membaca/

Page 17: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 94

F. Peranan Media Pembelajaran Dalam Kegiatan Belajar

Mengajar Di Sekolah

Secara individual setiap siswa mempunyai perbedaan

dalam memahami konsep tertentu. Ada yang hanya mendengar

penjelasan guru siswa langsung mengerti. Namun banyak pula

yang harus melihat bahkan berbuat baru mengerti konsep yang

sebenarnya.

Jean Piaget (dalam Abim Syamsudin 2003 : 50) memberi

rambu-rambu (guidelines) dalam pembelajaran. Menurut Piaget,

perkembangan kognitif anak SD berada pada tahap

perkembangan operasional konkrit. Pada anak usia ini akan lebih

mudah dipahami jika menggunakan obyek-obyek konkrit dan

anak terlibat langsung didalamnya. Hal ini mengisyaratkan

kepada guru untuk mampu mengekplotiasi sumber daya yang ada

untuk dijadikan sumber dan media pembelajaran dalam

pembelajaran dan mampu merancang pembelajaran yang dapat

melibatkan anak secara aktif. Media pembelajaran memiliki peran

penting dalam pembelajaran. Vormon A. Magnesen juga

memperkuat pendapat di atas. Menurut Magnesen (dalam Cipta

Waluya, 2003 : 13) ” … siswa belajar 10 % dari apa yang mereka

baca, 20 % dari apa yang mereka dengar, 30 % dari apa yang

mereka lihat, 50 % dari apa yang mereka lihat dan dengar, 70 %

dari apa yang mereka katakan, 90 % dari mereka yang katakan

dan lakukan”.

Menurut Encyclopidia of Education Resources ( Rusna

Ristasa , 2006 : 41) nilai tambah alat bantu pendidikan adalah

sebagai berikut :

1. Melaksanakan dasar-dasar berpikir konkrit dan mengurangi

verbalisme

2. Memperbesar minat dan perhatian siswa

3. Meletakan dasar-dasar penting untuk perkembangan belajar,

sehingga membuat pelajaran lebih mantap.

4. Memberi pengalaman yang nyata dan dapat menimbulkan

kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

5. Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinu

Page 18: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 95

6. Membantu tumbuhnya pengertian perkembangan

kemampuan berbahasa

7. Memberi pengalaman-pengalaman yang tidak mudah

diperoleh dengan cara lain, serta membantu

perkembangannya efisiensi yang lebih mantap dan mendalam

serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

proses belajar mengajar media pembelajaran sangatlah penting

khususnya pada siswa Sekolah Dasar. Dalam proses belajar

mengajar media pembelajaran mempunyai beberapa fungsi

tambahan ,antara lain :

a. Dengan menggunakan media pembelajaran konsep, ide

atau pengertian tertentu dapat dijelaskan secara langsung

dan dilihat bahkan diperbuat oleh siswa. Dengan melihat

ataupun berbuat siswa akan mengingat lebih banyak

konsep yang diajarkan dibandingkan jika siswa hanya

mendengarkan saja apa yang dijelaskan guru.

b. Dengan menggunakan media pembelajaran akan

menarik perhatian dan minat belajar siswa sehingga

siswa akan lebih aktif berpikir dan berpartisipasi dalam

pemecahan masalah.

c. Dengan menggunakan media pembelajaran siswa dapat

melihat hubungan ilmu yang didapat dengan lingkungan

sekitar sehingga siswa tidak verbalisme. Mengingat

pentingnya media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar maka alangkah baiknya jika konsep tertentu

yang betul-betul membutuhkan media pembelajaran

diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran.

Bukankah sebagai guru akan merasa senang dan bangga,

jika anak didik kita selalu menguasai konsep yang kita

ajarkan? ( nanaisna)16

16

http://nanaisna.wordpress.com/2010/09/02/alat-peraga-dalam-proses-

belajar-mengajar-3/

Page 19: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 96

Berminat terhadap sesuatu itu mungkin karena melihat

kegunaannya, karena senang atau karena menarik perhatian.

Mengingat pentingnya minat dalam belajar banyak pendapat para

ahli tentang minat.

Minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan.

Menurut A. Mursad at.al yang dikutip Saiful Bahri (2000:60)

menyatakan, minat adalah “kesadaran seseorang bahwa suatu

obyekseseorang atau soal, atau situasi mengandung sangkut paut

dengan dirinya”. Whitherington (1984:135) menyatakan, “Minat

merupakan sesuatu serta akibat dari perhatian”. W.S Winkel

(1999:188) menyatakan bahwa, “Minat diartikan sebagai

kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada

bidang studi atau pokok bahasan tertentu (Abdul Rahman Shaleh,

2004).

Pendapat William James (1890) yang dikutip Uzer Usman

(2002: 27), melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama

yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, efektif

merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara

aktif dalam belajar. Pendapat Ovide Decroly (1871-1932) yang

dikutip Uzer Usman (2002: 27), mendasarkan sistem

pendidikannya pada pusat minat yang pada umumnya dimiliki

oleh setiap orang, yaitu minat terhadap makanan, perlindungan

terhadap pengaruh iklim (pakaian dan rumah), mempertahankan

diri terhadap macam-macam bahaya dan musuh, bekerja sama

dalam olah raga. Perhatian ada 2 macam yaitu perhatian terpusat

yang hanya tertuju pada satu obyek. Dan perhatian terbagi yaitu

penilaian yang tertuju pada berbagai hal/obyek secara sekaligus.17

G. Hubungan Media Pembelajaran dengan Perkembangan

Peserta didik

Tahap operasional konkrit dapat digambarkan pada

terjadinya perubahan positif ciri-ciri negatif tahap preoprasional,

seperti dalam cara berfikir egosentris pada tahap operasional

17

http://sitiarumgitanurmala.wordpress.com/2012/04/07/penggunaan-alat-

peraga-gambar-untuk-meningkatkan-minat-belajar-membaca/

Page 20: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 97

konkrit menjadi berkurang, ditandainya oleh desentrasi yang

benar, artinya anak mampu memperlihatkan lebih dari satu

dimensi secara serempak dan juga untuk menghubungkan

dimensi-dimensi itu satu sama lain. Oleh karenanya masalah

konservasi sudah dikuasai dengan baik. Desentrasi dan

konservasi ditunjukkan dalam eksperimen Piaget yang terkenal

mengenai konservasi, yaitu konservasi cairan. Anak diperlihatkan

kepada dua gelas identik, kedua gelas tadi berisikan jumlah air

yang sama banyaknya. Setelah anak mengetahui bahwa kedua

gelas berisi air berada dalam jumlah yang sama, si peneliti

menuangkan air dari satu gelas ke dalam gelas yang lebih tinggi

dan kurus. Anak kemudian ditanya, apakah gelas yang lebih tinggi

itu berisikan air dalam jumlah yang sama, lebih banyak atau lebih

sedikit dibandingkan dengan gelas yang satunya ?. Anak-anak

pada tahap operasional konkrit mengetahui bahwa jumlah cairan

tetap sama, bahwa suatu perubahan dalam satu dimensi yaitu

tinggi cairan di dalam gelas dapat diimbangi dengan perubahan

yang sebanding dalam dimensi lain yaitu lebar gelas. Sama halnya

ia dapat mengerti bahwa jumlah tanah liat pada sebuah balok

tidak berubah bila bentuknya diubah. Dalam eksperimen

konservasi jumlah yang tipikal, satu barisan yang terdiri dari 5

kancing dideretkan di atas satu barisan yang juga terdiri dari 5

kancing sehingga kedua barisan sama panjangnya. Si anak setuju

bahwa kedua barisan memiliki jumlah kancing yang sama. Namun,

apabila satu barisan dipendekkan dengan jalan merapatkan jarak

kancing-kancingnya, anak praoperasional mungkin mengatakan

bahwa barisan yang panjang 20 mempunyai kancing lebih banyak.

Anak pada tahap operasional konkrit tahu bahwa penyusunan

ulang kancing-kancing tersebut tidak mengubah jumlahnya.

Menurut Piaget, anak pada tahap ini mengerti masalah konservasi

karena mereka dapat melakukan operasi mental yang dapat

dibalikan (reversable).

Reversable transformation (transformasi bolak-balik)

terjadi dalam dua bentuk yaitu ; (1) inversion (kebalikan) + A

kebalikan dari - B (penjumlahan kebalikan pengurangan,

perkalian kebalikan pembagian), (2) reciprocity (timbal balik), A <

Page 21: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 98

B timbal balik dengan B > A (luas permukaan air pada sebuah

gelas kompensasi dari tinggi permukaan air dan tinggi permukaan

air kompensasi dari luas permukaan air). Ketika sebuah obyek

mengalami perubahan kuantitasnya tidak berubah. Hal ini oleh

Piaget disebut konservasi.

Seriasi adalah satu lagi karakteristik tahap operasional

konkrit yang merupakan kemampuan menyusun obyek menurut

beberapa dimensi sepertiberat atau ukuran. Seriasi

mengilustrasikan pe nangkapan anak akan satu hal dari prinsip

logis yang penting dan disebut transivitas, yang mengatakan

bahwa ada hubungan tetap tertentu diantara kualitas-kualitas

obyek. Misalnya, bila A lebih panjang dari B, dan B lebih panjang

dari C, maka A pasti lebih panjang dari C. Anak-anak pada tahap

ini tahu keabsahan kaida itu sekalipun mereka tidak pernah

melihat obyek A, B, dan C. Kompetensi yang oleh Piaget

dinamakan seriasi sangat penting untuk pemahaman hubungan

bilangan khususnya dalam matematik. Pemahaman lain pada

tahap operasional konkrit, dapat menalar serentak mengenai

bagian dan keseluruhan yang dikenal dengan istilah inklusi kelas.

Pemahaman mengenai inklusi kelas ini mengilustrasikan prinsip

logis bahwa ada hubungan hirarkis diantara kategori-kategori.

Apabila anak pada tahap ini dihadapkan kepada delapan permen

kuning dan empat permen coklat, kemudian ditanya, “mana

permen yang lebih banyak, permen kuning atau lebih banyak

permen coklat ?”. Anak yang berumur 5 tahun akan mengatakan

“lebih banyak permen kuning”. Jawaban ini menurut Piaget,

mencerminkan ketidak mampuan anak untuk bernalar mengenai

bagian atau keseluruhan secara serentak.

Walaupun pada anak-anak ini lebih pesat melampaui

anak-anak praoperasional dalam penalaran, pemecahan masalah

dan logika. Pemikiran mereka masih terbatas pada operasi

konkrit. Pada tahap ini anak dapat mengkonservasi kualitas serta

dapat mengurutkan dan mengklasifikasikan obyek secara nyata.

Tetapi mereka belum dapat bernalar mengenai abstraksi,

proposisi hipotesis. Jadi mereka mengalami kesulitan untuk

memecahkan masalah secara verbal yang sifatnya abstrak.

Page 22: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 99

Pemahaman terakhir ini baru dicapai pada tahap oprasional

formal.

1. Perkembangan secara fisik

Perkembangan fisik anak juga mempengaruhi proses

belajar mengajar, di sini membutuhkan peran seorang guru untuk

menjelaskan dan membantu anak Pada anak usia 9 – 12 tahun,

perkembangan fisiknya menjadi lebih kuat dan sehat sehingga

jarang sakit; senang bermain di luar rumah; dan terampil

mengurus dirinya sendiri18 dalam buku Prinsip dan Praktek PAK

secara fisik anak kelas 4-6 SD berlimpah energi. Mereka aktif dan

tidak pernah lelah. Mereka memiliki kesehatan yang luar biasa

dan senang di luar rumah. Hidup mereka di isi dengan banyak

petualangan. Namun, mereka bertumbuh lebih lambat dan

mempunyai koordinasi otot besar maupun otot halus.19

2. Perkembangan sosial

Perkembangan sosial anak pada usia ini berupa senang

mengembangkan pendapatnya sendiri, tidak begitu saja

meneriman pendapat dari orang lain; pergaulan dengan teman

sebaya sangat erat dan membentuk kelompok-kelompok; lebih

tertutup dengan orang tua; dan mengagumi tokoh-tokoh dan

pahlawan-pahlawan.20 Dalam prinsip dan Praktek PAK bukunya

Paulus Lalik mengatakan bahwa secara sosial anak-anak usia 9-11

tahun memiliki kesadaran akan teman-temansebaya mereka dan

ingin menjadibagian dari mereka. Ada banyak bukti bahwa

mereka mencari kebebasan dari orang-orang dewasa. Mereka

memasuki tahap gang-gang dengan teman sebaya yang sejenis.

Mereka menjadi lebih mampu dan perlu mengambil tanggung

jawab yang lebih besar atas tindakan dan perilaku mereka.Secara

spritual, mereka siap di ajari ajaran keselamat dengan lengkap.

Mereka mempu menyelidiki dan mencari sendiri kebenaran-

kkebenaranyang di nyatakan dalam Alkitab. Mereka dapat

18

Gulö, W. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo. 2002.

Page 23: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 100

membedakan antara benar dan salahdan memiliki nurai yang

lembut. Mereka dapat mengambil keputusan, menerima Tuhan

Yesus Kristus dan mempersembahkan diri merekauntuk melayani

Tuhan Yesus.

3. Perkembangan mental

Secara mental, anak usia ini mempunyai daya konsentrasi

yang baik; mempunyai banyak minat; suka membaca; mulai

berpikir logis, mereka ingin berbuat yang benar dan menuntut

orang dewasa melakukan apa yang mereka lakukan. Sedangkan

menurut Paulus Lalik dalam bukunya yang berjudul Prinsip dan

Praktek PAK, mengungkapkan bahwa secara mental mereka

bergairah untuk di ajar. Mereka berpikir tajam dan kritis.

Pertanyaan-pertanyaan mereka memancing pikiran dan

menyiratkan bahwa mereka dapat berpikir dan berpendapat

secara logis. Merka mungkin mempertanyakan wewenang.

Konsep mereka tentang waktu, ruang dan angka bertumbuh

dengan cepat. Mereka kini memiliki pandangan dunia dan dapat

mempelajari peta geografi dan sejarah. Ingatan mereka berada

pada tahun emas. Kadang-kadang mereka mengingat dengan

cepat dan mudah jika di tantang. Mereka mulai memahami

simbolisme ( lambang) dan hal-hal abstrak; tetapi memiliki

keterbatasan dalam proses berpikir dan masih berpikir secara

literal.

4. perkambangan emosional

Perkembangan emosional anak usia ini jarang merasa

takut dan senang menguji keberanian; kurang sabar dengan diri

sendiri; puas dengan keadaannya sehingga jarang diserang rasa iri

hati; merasa malu dan tidak senang menunjukkan perasaan kasih

sayangnya pada orang dewasa di hadapan temantemannya; dapat

belajar mengontrol emosi negatif; dan menyukai humor.

Sedangkan dalam buku Prinsip dan Praktek PAK, yang di tulis oleh

Pulus Lalik atu menyatakan bahwa secara emosi anak mempunyai

sedikit rasa takut. Mereka senang jikabanyak orang terkasan

dengan keberanian mereka dan tidak suka di panggil penakut atau

Page 24: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 1, No 2 Nov. 2019

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 101

banci. Kadang-kadang mereka menutupi perasaan mereka karna

teman sebaya. Mereka suka menmenceritaakan lelucon dan

memiliki selera humor yang kuat. Sering kali mereka cepat emosi

dan terburu-buru dalam situasi terdesak. Mereka suka ribut,

riuh,dan menjengkelkan. Namun, mereka dapat mengendalikan

emosi jika di ajar dengan benar. Mereka perlu guru yang emosinya

tetap stabi, tidak sentimental dan mudah menyerah.

5. Perkembangan Rohani

Adapun perkembangan rohani pada usia ini adalah merasa

senang dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan

peribadatan; mengerti tentang benar dan salah; dan

membutuhkan bimbingan dalam menjalani beribadatan.21 Dengan

cara yang sederhana mereka siap menerima tentang keselamatan.

Orang tua dan guru dapat berperan menjadi model melalui

aktifitas mereka di gereja. Dalam bimbingan orang tua dan guru ,

mereka bertumbu, bahkan bersaksi bagi Tuhan.

DAFTAR PUSTAKA

E.G Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen, BPK Gunung Mulia,

thn 2008

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, PT Bumi Aksar,

Thn 2003

Kamus Besar Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2000, pada

Penjelasan Media pembelajaran.

Meri Go Setiawan, Pembaharuan Pengajar Anggota IKAP, Thn

2002, Hlm 80.

21

Gulö, W. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo. 2002.

Page 25: PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES …

Marthinus M. Amal Ng. Ngongo, Pentingnya Media Pembelajaran…

Copyright © 2019, KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 102

A B Lam, Firman Yang Di Beritakan, ---

Udin S Winataputra, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta 2005

H.E.Mulyasa, Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta 2009

Ronal F Keeler, Belajar Alkitab Melalui Permainan, Jakarta 2003.

Sudjana, Nana.2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.

Bandung : Sinar Baru

Pujiati. 2004. Penggunaan Media pembelajaran Dalam

Pembelajaran Matematika. Yogyakarta. Departemen

Pendidikan N`asional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah Pusat Pengembangan APenataran Guru

Matematika.

Ruseffendi, E. T. Materi Pokok Pendidikan Matematika III;

Universitas Terbuka, Depdikbud : Jakarta., 1994

Gulö, W. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo. 2002.

Internet :

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2256721-

fungsi-alat-peraga-dalam-pendidikan/#ixzz2II7Qtrji

http://sitiarumgitanurmala.wordpress.com/2012/04/07/penggu

naan-alat-peraga-gambar-untuk-meningkatkan-minat-

belajar-membaca/

http://nanaisna.wordpress.com/2010/09/02/alat-peraga-dalam-

proses-belajar-mengajar-3/

http://sitiarumgitanurmala.wordpress.com/2012/04/07/penggu

naan-alat-peraga-gambar-untuk-meningkatkan-minat-

belajar-membaca/