PENGUKURAN RISK RETURN PADA PEMBIAYAAN...
Transcript of PENGUKURAN RISK RETURN PADA PEMBIAYAAN...
PENGUKURAN RISK &RETURN PADA PEMBIAYAAN BPRS:
Aplikasi Metode Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on Capital (RAROC)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
HERDIAN YUSFAN
NIM 1111046100076
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H./2015 M.
i
ABSTRAK
Herdian Yusfan, NIM 1111046100076. Pengukuran Risk &Return pada
Pembiayaan BPRS: Aplikasi Metode Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on
Capital (RAROC). Program Studi Muamalat, Konsentrasi Prebankan Syariah, Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H/2015
M.
Skripsi ini membahas tentang pengukuran potensi risiko (kerugian) dari produk
pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah dan potensi return (imbal hasil) dari
pembiayaan BPRS. Penelitian ini menggunakan metode Value at Risk (VaR) untuk
mengukur potensi kerugian dan metode Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) untuk
mengukur potensi imbal hasil yang telah disesuaikan dengan risiko.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode VaR menunjukkan bahwa potesi
risiko yang paling tinggi terjadi pada akad pembiayaan musyarakah, kemudian mudharabah
dan yang paling stabil adalah pembiayaan murabahah. Hal tersebut dapat dilihat dari
besaran nilai VaR (mean) dan VaR (zero). Sedangkan hasil dari penggunaan metode
RAROC memberikan kesimpulan bahwa return pembiayaan yang disesuaikan dengan
risiko di BPRS menunjukkan adanya potensi kerugian akibat pendapatan yang diterima
lebih kecil dibandingkan dengan kerugian yang diharapkan dan dapat mengerus modal
BPRS jika kerugian menjadi kenyataan. Ini diketahui dari hasil RAROC yang bernilai
negatif.
Kata kunci: Risiko, Return, Pembiayaan, Value at Risk (VaR), Risk Adjusted
Return on Capital (RAROC).
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
karunia dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap terurahkan
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai uswatun khasanah dalam
hidup ini yang telah menuntun umatnya dari alam kegelapan menuju ke alam yang terang
benderang.
Alhamdulillah, penelitian yang berjudul ―PENGUKURAN RISK &RETURNPADA
PEMBIAYAAN BPRS: Aplikasi Metode Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on
Capital (RAROC)‖ telah dapat penulis selesaikan. Penulisan karya ilmiah dalam bentuk
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang terbaik
kepada kedua orang tua, seluruh keluarga penulis, almamater dan pihak-pihak yang telah
ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini. Sebagai bentuk penghargaan, penulis sampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH, selaku Ketua Program Studi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Abdurrauf, Lc, MA, selaku Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
4. Bapak Sofyan Rizal, SE, M.M, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu serta memberikan arahan dan masukan yang sangat bermanfaat demi
terselesaikannya skripsi ini dengan baik.
5. Ibu Ir. RR. Tini Anggraeni, M.Si, yang telah bersedia untuk direpotkan dan dikejar-
kejar dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga ilmu yang diberikan berkah dan
dibalas dengan pahala.
6. Segenap dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat
bagi penulis.
7. Kedua orang tua tercinta, Bapak dan Ibu atas limpahan kasih sayang, doa dan air
mata serta dukungan yang tiada pernah berakhir untuk penulis walaupun jarak
memisahkan. Segala perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan demi
pendidikan penulis. Tercurah doa selalu untukmu Bapak dan Ibu.
8. Uda Albertha Alvert dan Uni Feblina Yanti atas doa dan dukungan yang selalu
diberikan kepada penulis serta adik-adik tercinta Yudha Al Avis, Dela Yuliana
Habsa, Sertin Julia Yusfan atas keceriaan dan kebahagiaan yang tiada habisnya, rajin
belajar dan gapailah cita-cita kalian.
9. Teman-teman seperjuangan dari MAN/MAKN Kotobaru, Padangpanjang yang
sempat kos bareng. Iqbal, Adit, Yaser, Apuak, Haikal, Irsyad, Suryadi, Syukri, Amir,
Taufik, Fadhil, Dek Habib, Dek Faruq dan yang di Jogya Ayaig, Sunua, Sifu, Rajul
terimakasih atas dukungan dan hiburannya ditengah-tengah kesibukan kuliah.
Semangat selalu dan semoga dimudahkan urusannya, cepat lulus dan cepat nikah.
10. Teman-teman seperjuangan perbankan syariah 2011, untuk kebersamaannya selama
ini. Semoga perjuangan kita selama ini akan berbuah manis dan sukses untuk kita
semua.
11. Keluarga besar Lingkar Studi Ekonomi Syariah (LiSEnSi), yang telah
memberikan support dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Lisensi
telah memberikan banyak pelajaran berharga kepada penulis, dimana penulis banyak
iv
belajar tentang pola pikir yang dewasa dan sense of belonging terhadap ekonomi
syariah.
12. Serta seluruh pihak yang telah berjasa namun belum mampu penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga Allah SWT dengan ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan pahala
yang berlipat ganda. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan
semaksimal mungkin memberikan yang terbaik. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan skripsi ini. Demikian skripsi ini
penulis susun, semoga bermanfaat untuk masyarakat luas dan menambah ilmu
pengetahuan. Amin.
Jakarta, 16 April 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ..................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 8
D. Sistematika Penulisan ........................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11
A. Pembiayaan ........................................................................................... 11
1. Pengertian Pembiayaan................................................................... 11
2. Jenis-Jenis Pembiayaan .................................................................. 12
3. Pembiayaan Murabahah ................................................................. 12
vi
4. Pembiayaan Mudharabah ............................................................... 14
5. Pembiayaan Musyarakah ................................................................ 17
B. Risiko .................................................................................................... 18
1. Pengertian Risiko.... ........................................................................ 18
2. Jenis-Jenis Risiko pada Bank ......................................................... 19
3. Risiko Kredit/Pembiayaan .............................................................. 21
4. Manajemen Risiko Kredit ............................................................... 23
C. Return ................................................................................................... 25
1. Pengertian Return ........................................................................... 25
2. Return Menurut Padangan Islam .................................................... 27
D. Konsep Value at Risk (VaR) ................................................................. 30
1. Pengertian VaR ............................................................................... 30
2. Pengukuran VaR ............................................................................. 32
3. Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) ...................... 35
4. Confidence Level ............................................................................ 36
5. Holding Periode ............................................................................. 36
E. Konsep Risk Adjusted Return on Capital(RAROC) ............................. 37
1. Definisi RAROC ............................................................................ 37
2. Total Revenue dan Total Cost ......................................................... 38
3. Expected Loss ................................................................................. 38
4. Worst Case Loss ............................................................................. 39
5. Pengukuran RAROC ...................................................................... 39
vii
a. Risk Adjusted Return (RAR)..................................................... 42
b. Risk Capital (RC) ..................................................................... 42
F. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 42
G. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 49
A. Pendekatan Penelitian ........................................................................... 49
B. Jenis Penelitian ..................................................................................... 49
C. Ruang Lingkup Peneltian ..................................................................... 50
D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 52
E. Teknik Pengumpulan Data Return ....................................................... 53
F. Teknik Pengukuran Data VaR dan RAROC ........................................ 54
1. Teknik Pengukuran VaR ................................................................ 54
2. Teknik Pengukuran RAROC .......................................................... 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 62
A. Analisis Deskriptif Data ....................................................................... 62
1. Pembiayaan dan Return .................................................................. 62
2. NPF (Non Performing Finance) ..................................................... 66
B. Pengukuran VaR dan RAROC ............................................................. 68
1. Pengukuran VaR ............................................................................. 68
a. Pengujian Stasioneritas ............................................................. 69
b. Pengukuran Decay Factor ........................................................ 71
2. Pengukuran RAROC ...................................................................... 73
viii
a. Total Revenue dan Total Cost ................................................... 73
b. Perhitungan Expected Loss ....................................................... 76
c. Perhitungan Worst Case Loss ................................................... 77
C. Hasil Analisis ........................................................................................ 79
1. Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan VaR ................................. 79
a. Murabahah ............................................................................... 80
b. Musyarakah .............................................................................. 82
c. Mudharabah .............................................................................. 84
d. Perbandingan Antara Pembiayaan ............................................ 86
2. Analisis Potensi Return Berdasarkan RAROC ............................... 89
3. Analisis Penulis tentang Hasil Pengukuran Risk &Return
Pembiayaan ..................................................................................... 93
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 96
A. Kesimpulan ........................................................................................... 96
B. Saran ..................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 99
LAMPIRAN .................................................................................................... 103
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1Komposisi Pembiayaan yang Disalurkan BPRS ............................... 2
Tabel 1.2 Pembiayaan BPRS Berdasarkan Kualitas Pembiayaan .................... 4
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ....................................................... 46
Tabel 4.1 Komposisi Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan
Musyarakah Yang Diberikan BPRS 2010-2014 ............................. 62
Tabel 4.2Return Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah
BPRS 2010-2014 ............................................................................. 64
Tabel 4.3Data NPF BPRS 2010-2014 .............................................................. 66
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran ADF-Test DataReturn Pembiayaan Mudharabah
dan Musyarakah .............................................................................. 70
Tabel 4.5 Hasil Uji Stasioneritas ...................................................................... 70
Tabel 4.6 Hasil Pengukuran RMSE Mudharabah ............................................ 71
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran RMSE Musyarakah ............................................. 72
Tabel 4.8 Hasil Selisih Data Total Revenue dan Total Cost ............................ 74
Tabel 4.9 Hasil Olah Data Expected Loss ........................................................ 76
x
Tabel 4.10 Hasil Olah Data Worst Case Loss .................................................. 78
Tabel 4.11 Hasil Pengukuran VaR Murabahah ................................................ 79
Tabel 4.12 Hasil Pengukuran VaR Musyarakah .............................................. 82
Tabel 4.13 Hasil Pengukuran VaR Mudharabah .............................................. 84
Tabel 4.14 Hasil Perbandingan VaR PembiayaanMurabahah, Musyarakah
dan Mudharabah Periode 2010-2014 ............................................. 87
Tabel 4.15 Hasil Pengukuran RAROC BPRS .................................................. 90
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Teori Keuntungan dalam Islam ..................................................... 21
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran ......................................................... 48
Gambar 4.1 Komposisi Pembiayaan BPRS .................................................... 63
xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Return Pembiayaan Murabahah, Musyarakah & Mudharabah ....... 65
Grafik 4.2 Tingkat Non Performing Financing BPRS ..................................... 68
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Musyarakah. ... ..95
Lampiran 2Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Mudharabah .... ..96
Lampiran 3 Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Musyarakah... 97
Lampiran 4Tabel pengukuran VaR Murabahah ............................................... 99
Lampiran 5 Tabel pengukuran VaR Mudharabah ............................................ 101
Lampiran 6 Tabel pengukuran VaR Musyarakah............................................. 105
Lampiran 7 Tabel Pengukuran Worst Case Loss.............................................. 108
Lampiran 8 Tabel Hasil Perhitungan NPF ....................................................... 111
Lampiran 9 Tabel hasil perhitungan Net Profit ................................................ 112
Lampiran 10 Tabel hasil perhitungan Expected Loss ....................................... 114
Lampiran 11 Tabel hasil perhitungan Risk Adjusted Return (RAR) ................ 116
Lampiran 12 Tabel hasil perhitungan Risk on Capital (RC) ............................ 117
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) memiliki peranan penting bagi masyarakat
luas terutama dalam perkembangan ukm/umkm di Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang
No. 21 Tahun 2008,BPRS memiliki fungsi yang sama dengan bank pada umumnya yaitu
sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak
yang membutuhkan dana. Namun yang menjadi pembedanya terdapat pada kegiatannya
yang tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dalam kurun waktu beberapa
tahun belakangan ini, perbankan syariah terus mengalami pertumbuhan, terutama Bank
Permbiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Setidaknya dalam kurun waktu lima tahun terakhir
aset industri BPRS rata-rata tumbuh hingga 31.27%.1 Berdasarkan data dari Bank
Indonesia, hingga Desember 2014 aset BPRS telah mencapai Rp6,5 triliun.
Disamping pertumbuhan aset yang meningkat, secara kelembagaan jumlah BPRS
sampai bulan Desember 2014 tercatat sebanyak 163 bank dan memiliki 439 kantor yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia.2 Kinerja BPRS pun juga mengalami peningkatan
yang signifikan setiap tahunnya, dari laporan laba rugi gabungan BPRS diketahui bahwa
total pendapatan BPRS tahun 2012 tercatat hanya Rp. 593,366 miliar dan pada tahun 2013
1 ―MAKIN BANYAK, BPRS SANGAT BAGUS‖, artikel diakses pada 24 November 2014 dari
http://www.syariahapexindonesia.com/makin-banyak.html 2Otoritas Jasa Keuangan, ―Statistik Perbankan Syariah - Desember 2014‖ diakses pada 24 Maret 2015 dari
http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2015
2
total pendapatan BPRS mencapai Rp. 753,272 miliar.3 Ini menunjukkan bahwa pendapatan
BPRS mengalami peningkatan sebesar Rp. 159,906 miliar atau 26,95%.
Sama halnya dengan bank-bank syariah pada umumnya, BPRS dalam menyalurkan
pembiayaannyamasih dominan dalam bentuk akad murabahah, dibandingkan skema
pembiayaan lainnya seperti mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna, dan
qard. Lebih dari setengah dari total pembiayaan disalurkan dengan menggunakan akad
murabahah. Skema ini banyak diterapkan karena sederhana dan tidak terlalu asing bagi
yang sudah biasa bertransaksi dengan dunia perbankan pada umumnya.4
Untuk mengetahui secara jelas fakta tentang skema pembiayaan yang paling dominan
disalurkan oleh BPRS, berikut akan disajikan tabel terkait data statistik komposisi
pembiayaan yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Data yang diambil dalam
rentang waktu lima tahun antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Tabel 1.1 Komposisi Pembiayaan Yang Disalurkan BPRS
(Juta rupiah)
No Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014
1 Akad mudharabah 65.471 75.807 99.361 106.851 122.467
2 Akad musyarakah 217.954 246.796 321.131 426.528 537.147
3 Akad murabahah 1.621.526 2.154.494 2.854.646 3.546.361 3.965.543
4 Akad salam 45 20 197 26 16
5 Akad istishna 27.598 23.673 20.751 17.614 12.881
6 Akad ijarah 13.499 13.815 13.522 8.318 5.179
7 Akad qard 50.018 63.000 72.095 93.325 97.709
8 Multijasa 28.578 51.344 89.230 234.469 233.456
3 Otoritas Jasa Keuangan, ―Statistik Perbankan Syariah - Desember 2014‖ diakses pada 24 Maret 2015 dari
http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2015 4 Muhammad Syafi‘i Antonio, BANK SYARIAH DARI TEORI KE PRAKTIK (Jakarta: Gema Insani, 2001),
hal.106.
3
9 Total pembiayaan 2.060.437 2.675.930 3.553.520 4.433.492 5.004.909
10 Persentase
pembiayaan
29,83% 29,87% 32,79% 24,76% 12,88%
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, diolah5
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa secara persentase sebagian besar pembiayaan
tersalurkan dalam bentuk akad murabahah, yaitu lebih dari tiga per empat dari total seluruh
pembiayaan. Jika dilihat dari total pembiayaan yang disalurkan oleh BPRS, pertumbuhan
pembiayaan mengalami perubahan tiap tahunnya selama lima periode. Pertumbuhan
terbesar terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 32,79% dan yang terkecil terjadi pada tahun
2014 hanya sebesar 12,88%. Untuk melihat lebih jelas perubahan pertumbuhan pembiayaan
BPRS selam lima periode, dapat dilihat pada grafik berikut ini.
5 Otoritas Jasa Keuangan, ―Statistik Perbankan Syariah - September 2014‖ diakses pada 24 November 2014
dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-september-2014
29.83% 29.87% 32.79%
24.76%
12.88%
6.50% 6.11% 6.15% 6.50% 7.89%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
2010 2011 2012 2013 2014
Pembiayaan dan NPF BPRS
Pembiayaan NPF
4
Pertumbuhan pembiayaan BPRS mengalami peningkatan tiap tahunnya, namun
pertumbuhannya secara persentase mengalami penurunan pada 2 tahun belakangan ini.
Berbeda halnya yang terjadi pada pembiayaan bermasalah yang mengalami kenaikan pada
tahun yang sama. Dalam praktiknya BPRS kurang hati-hati dalam penyaluran
pembiyaannya, dimana NPF (Non Peformance Finance) BPRS melebihi batas yang
ditetapkan oleh OJK sebesar 5%6. Jika ini tidak diperhatikan baik-baik bank nantinya akan
menghadapi masalah yang fatal.
Besaran rasio NPF BPRS dalam lima tahun belakangan selalu berada pada posisi
diatas batas ketentuan. Dibawah ini disajikan tabel terkait pembiayaan BPRS berdasarkan
kualitas pembiayaan.
Tabel 1.2
Pembiayaan BPRS berdasarkan Kualitas Pembiayaan
(Juta rupiah)
6 Otoritas Jasa Keuangan, ‗‘OJK Akan Panggil Bank Syariah dengan NPF Tinggi‘‘ diakses pada 29 november
2014 dari http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/14/02/04/n0gv93-ojk-akan-panggil-
bank-syariah-dengan-npf-tinggi
Kolektibilitas 2010 2011 2012 2013 2014
Lancar 1.926.565 2.512.328 3.334.885 4.145.119 4.610.238
Non Lancar 133.872 163.602 218.635 288.373 394.671
- Kurang Lancar 39.185 49.319 72.806 90.581 136.251
- Diragukan 29.919 44.663 51.649 65.847 81.069
- Macet 64.676 69.676 94.180 131.945 177.351
5
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, diolah7
Pengendalian terhadap pembiayaan yang gagal bayar atau yang tidak lancar, bank
dapat mengambil kebijakan dalam bentuk optimalisasi manajemen risiko. Bank dalam
menjalankan usahanya selalu dihadapkan oleh berbagai risiko yang ada. Berdasarkan
pengembangan BASEL II disebutkan jenis risiko bank yang umum terjadi dan menjadi
perhatian utama bank adalah risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, dan risiko
lainnya8. Berdasarkan penjabaran sebelumnya yang menjadi permasalahan utama terdapat
pada pembiayaan bermasalah, sehingga risiko yang terkait adalah risiko kredit atau risiko
pembiayaan di bank syariah.
Adapun pengertian dari risiko kredit atau risiko pembiayaan adalah risiko kerugian
yang berhubungan dengan peluang counterparty gagal memenuhi kewajibannya pada saat
jatuh tempo.9 Dengan kata lain, risiko kredit adalah risiko karena peminjam tidak
membayar utangnya.
Oleh karena itu, dalam menghadapi risiko pembiyaan tersebut diperlukan untuk
melakukan sebuah penelitian tentang bagaimana potensi risiko yang dihadapi oleh pihak
bank sebagai kreditur. Adapun upaya untuk mengetahui potensi risiko dan return yang
7Otoritas Jasa Keuangan, ―Statistik Perbankan Syariah - September 2014‖ diakses pada 24 November 2014
dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-september-2014 8 Sulad Sri Hardanto, Manajemen Risiko bagi Bank Umum (Jakarta: PT Gramedia, 2009), hal. 30
9Ibid, hal., 106.
Persentase NPF 6,50% 6,11% 6,15% 6,50% 7,89%
6
diperoleh, penelitian ini akan menganalisis dengan metode alternatif untuk mengukur
tingkat risiko dan returnyang telah disesuaikan dari pembiyaan di BPRS.
Metode pengukuran risiko yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value at Risk
(VaR). Konsep ini memiliki hubungan dengan teori portofolio Markowitz,10
keduanya
mengukur risiko secara sederhana, berupa satu ukuran atas posisi saat ini, menggunakan
variance sebagai alat ukur risiko dan mengukur risiko sisi bawah (downside risk).
Pengukuran risiko ini dikenal dengan nama Risk Metric. Pendekatan ini pada awalnya
digunakan untuk mengukur risiko pasar, namun pada perkembangan selanjutnya dapat
diaplikasikan untuk berbagai jenis risiko seperti risiko kredit, risiko operasional, dan risiko
lainnya.
Sedangkan metode yang digunakan untuk mengukur potensi return(pengembalian
hasil) yang disesuaikan dengan risiko adalah Risk Adjusted Return on Capital (RAROC).
RAROC merupakan suatu metrik kinerja yang mempertimbangkan persamaan total risiko
dan return perbankan. Selama periode jangka panjang, risiko dan return mempunyai
hubungan. RAROC memiliki benefit plus dari penyampaian return berdasarkan pada
tingkat spesifik risiko yang diambil.
RAROC digunakan untuk mengalokasikan modal berdasarkan kategori aset dan
entitas bisnis yang dijalankan nasabah dengan mengevaluasi faktor risk-return. Dalam
10
Philippe Jorion, Value at Risk: The New Benchmarking for Managing Financial Risk. ed.3, (New York:
McGraw Hill, 2007), hal.159
7
keuangan syariah sendiri, RAROC diterapkan guna mengalokasikan modal untuk berbagai
model pembiayaannya.11
Berdasarkan permasalahan yang ada terkait pembiayaan bermasalah,perlu adanya
penelitian terkait potensi risiko dan return pembiayaan yang akan dihadapi BPRS,
khususnya untuk pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah yang porsinya lebih
banyak tersalurkan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai
―PENGUKURANRISK&RETURN PADA PEMBIAYAAN BPRS:APLIKASI METODE
VALUE AT RISK (VAR) DAN RISKADJUSTED RETURN ON CAPITAL (RAROC)‖
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti membatasi permasalahan
yang akan diteliti pada aspek yang akan dianalisis agar tidak keluar dari pembahasan,
diantaranya:
1. Diantara instrumen pembiayaan berdasarkan akad pada perbankan syariah yang
beragam (mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna, ijarah, qard),
penelitian ini hanya difokuskan pada akad murabahah, musyarakah, dan mudharabah.
Ini dikarenakan porsi pembiayaan paling banyak tersalurkan dalam bentuk ketiga akad
tersebut. Dimana jika digabungkan ketiga pembiayaan tersebut, porsinya mencapai
lebih dari 90% dari total pembiayaan.
11
Tariqullah khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, Penerjemah Ikhwan
A. Basri, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 160.
8
2. Rentang waktu penelitian dibatasi antara tahun 2010 sampai 2014. Hal ini untuk
melihat pengaruh penurunan pertumbuhan perbankan syariah tahun 2011-2012.
Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah penulisan skripsi
ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana potensi kerugian (risk) pada pembiayaan murabahah, musyarakah, dan
mudharabah BPRS dengan metode VaR?
2. Bagaimana potensi imbal hasil (return) yang telah disesuaikan risiko pada
pembiayaanBPRS dengan metode RAROC?
C. Tujuandan Manfaat Penelitian
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengukur potensi kerugian (risk) pembiayaan murabahah, musyarakah, dan
mudharabahBPRS.
2. Mengukur potensi imbal hasil (return)yang telah disesuaikan risiko pada
pembiayaanBPRS dengan metode RAROC.
Melalui penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat kepada pihak yang
memiliki kepentingan, yakni:
1. Dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca maupun peneliti pribadi.
2. Dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian sejenis dan dapat dijadikan sebagai
bahan perbandingan dari penelitian yang telah ada maupun yang akan dilakukan.
9
3. Dapat memperluas khazanah ilmu pengetahuan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tentang potensi risk dan return pembiayaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
berdasarkan akad murabahah, mudharabah, dan musyarakah.
4. Membantu memberikan saran dan masukan bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
tentang perhitungan seberapa besar risiko dan return pembiayaan, sehingga dapat
mengambil keputusan lebih tepat dalam mengatur risiko yang akan dihadapi.
5. Menambah informasi dan pengetahuan masyarakat tentang potensi risk dan return
pembiayaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini mengacu pada buku ―Pedoman Penulisan Skripsi
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta‖ yang diterbitkan oleh Pusat
Peningkatan dan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Adapun pembagian bab disusun secara
berurutan yang terdiri dari beberapa bab, sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, pembatasan dan rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan studi terdahulu, kerangka pemikiran,
dan sistematika penulisan.
BAB II Kajian Teoritis
10
Pada bab ini akan disajikan tentang tinjauan literature dan teori-teori yang
berkaitan dengan penelitian ini, yaitu konsep pembiayaan, akad pembiayaan
murabahah, risiko kredit dan apa saja yang termasuk di dalamnya, konsep
Value at Risk serta konsep RAROC.
BAB III Metode Penelitian
Pada bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, ruang lingkup penelitian,
metode pengumpulan data, dan teknik analisis data secara terperinci.
BAB IV Analisis dan Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan tentang deskriptif data penelitian, uji data penelitian,
pengukuran VaR dan RAROC, analisis kualitatif data.
BAB V Penutup
Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan permasalahan yang
telah dibahas sebelumnya dan saran-saran berdasarkan hasil analisis.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiyaan
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas
penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit
unit.12
Pembiayaan dalam bank syariah adalah penyediaan dana atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah, tansaksi sewa dalam bentuk ijarah atau sewa dengan opsi perpindahan hak
milik dalam bentuk ijarah muntahiyah bit tamlik, transaksi jual beli dalam bentuk
piutang murabahah, salam, dan istishna, transaksi pinjam meminjam dalam bentuk
piutang qard, dan transaksi multijasa dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah.13
Pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari pembiayaan, yaitu:14
a. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan berupa
keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari usaha yang dikelola
bersama nasabah.
b. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar
terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan
yang berarti.
12
Muhammad Syafi‘i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal. 160 13
Veithzal Rivai dan Andira Permata Veithzal, Islamic Financial Management (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008), hal. 4 14
Ibid., hal. 5.
12
Dilihat dari pengertian dan fungsi diatas, dapat disimpulkan bahwa pembiyaan
merupakan tugas poko bank yang dalam bank syariah dilakukan berdasarkan akad-akad
syariah yang diperbolehkan dan dilakukan guna memperoleh profitability dan safety.
2. Jenis-jenis Pembiayaan
Menurut sifat penggunaannya, pembiyaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut:15
a. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan produksi dalam arti luas, yakni untuk peningkatan usaha, baik usaha
produktif, perdagangan, maupun investasi.
b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Berdasarkan penjelasan di atas terdapat dua jenis pembiyaan jika dilihat dari penggunaannya,
yaitu pembiayaan produktif yang pada dasarnya digunakan untuk keperluan
investasi dan modal kerja dan pembiayaan konsumtif digunakan secara habis pakai.
3. Pembiayaan Murabahah16
Umumnya murabahah diadopsi untuk memberikan pembiayaan jangka pendek
kepada para nasabah guna pembelian barang meskipun mungkin si nasabah tidak
memiliki uang untuk membayar. Murabahah sebagaimana yang digunakan dalam
15
Muhammad Syafi‘i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal. 160 16
Veithzal Rivai dan Andira Permata Veithzal, Islamic Financial Management (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008), hal. 147-149
13
perbankan syariah, prinsipnya didasarkan pada dua elemen pokok, yaitu harga beli serta
biaya yang terkait, dan kespakatan atas mark-up (laba). Ciri dasar kontrak murabahah
adalah:
i. Pembeli harus memiliki pengetahuan tentang biaya-biaya terkait dan harga asli
barang, batas laba harus ditetapkan dalam bentuk persentase dari total harga
ditambah biaya-biayanya.
ii. Barang yang dijual adalah barang atau komoditas, dan dibayar dengan uang.
iii. Apa yang dierjual belikan harus ada dan dimiliki oleh penjual, dan penjual
harus mampu menyerahkan barang itu kepada pembeli, dan
iv. Pembayarannya ditangguhkan.
Murabahah seperti yang dipahami disini, digunakan dalam setiap pembayaran
dimana ada barang yang bisa diidentifikasi untuk dijual.
Sejumlah alasan diajukan untuk menjelaskan popularitas murabahah dalam operasi
investasi perbankan Islam: (i) murabahah adalah suatu mekanisme jangka pendek dan
dibandingkan dengan profit and loss sharing (PLS), cukup memudahkan; (ii) laba dalam
murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga memastikan bahwa bank dapat
memperoleh keuntungan yang sebanding dengan keuntungan bank-bank berbasis bunga
yang menjadi saingan bank syariah; (iii) murabahah menjauhkan ketidakpastian yang
ada pada pendapatan dari bisnis-bisnis dengan sistem PLS; (iv) murabahah tidak
memungkinkan bank syariah untuk mencampuri manajemen bisnis, karena bank
14
bukanlah mitra nasabah, sebab hubungan mereka dalam murabahah adalah hubungan
antara kreditur dan debitur.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa murabahah cocok
digunakan untuk pembiayaan jangka pendek yang prinsip penggunaannya mengacu pada
harga beli dan laba yang disepakati bersama. Murabahah masih menjadi akad yang
paling populer dikarenakan akadnya yang mudah dan bank dapat memastikan
keuntungan yang diperoleh serta terhindar dari ketidakpastian pendapatan sistem profit
and loss sharing.
4. Pembiayaan Mudharabah
Secara singkatan mudharabah atau penanaman modal adalah penyerahan modal
uang kepada orang yang berniaga sehingga ia mendapatkan persentase keuntungan.
Sebagai suatu bentuk kontrak, mudharabah merupakan akad bagi hasil ketika
pemilik dana/pemodal, biasa disebut shahibul mal menyediakan modal 100% kepada
pengusaha sebagai pengelola, biasa disebut mudharib, untuk melakukan aktivitas
produktif dengan syarat bahwa keuntungan yang dihasilkan akan dibagi di antara mereka
menurut kesepakatan yang ditentukan sebelumnya dalam akad.
Apabila terjadi kerugian karena proses normal dari usaha, dan bukan karena
kelalaian atau kecurangan pengelola, kerugian ditanggung sepenuhnya oleh pemilik
modal, sedangkan pengelola kehilangan tenaga dan keahlian yang telah dicurahkannya.
15
Apabila terjadi kerugian karena kelalaian dan kecurangan pengelola, maka pengelola
bertanggung jawab sepenuhnya.
Pengelola tidak ikut menyertakan modal, tetapi menyertakan tenaga dan
keahliannya, dan juga tidak meminta gaji atau upah dalam menjalankan usahanya.
Pemilik dana hanya menyediakan modal dan tidak dibenarkan untuk ikut campur dalam
manajemen usaha yang dibiayainya. Kesediaan pemilik dana untuk mendapatkan bagian
dari keuntungan.17
Modus mudharabah seperti ini tidak efisien lagi dan kecil kemungkinan untuk
dapat diterapkan oleh bank, karena beberapa hal18
:
1. Sistem kerja pada bank adalah investasi berkelompok, dimana mereka tidak saling
mengenal. Jadi kecil sekali kemungkinannya terjadi hubungan yang langsung dan
personal.
2. Banyak investasi sekarang ini membutuhkan dana dalam jumlah besar, sehingga
diperlukan puluhan bahkan ratus ribuan shahibul mal untuk sama-sama menjadi
penyandang dana untuk satu proyek tertentu.
3. Lemahnya disiplin terhadap ajaran Islam menyebabkan sulitnya bank memperoleh
jaminan keamanan atas modal yang disalurkan.
17
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 60 18
Ir. Adiwarman A. Karim, S.E., M.B.A., M.A.E.p, Bank Islam: analisis fiqih dan keuangan (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, edisi ketiga, 2007), hal.210
16
Untuk mengatasi masalah tersebut, khususnya masalah pertama dan kedua, maka
ulama kontemporer melakukan inovasi baru atas skema mudharabah, yakni mudharabah
yang melibatkan pihak ketiga. Tambahan satu pihak ini diperankan oleh bank syariah
sebagai lembaga perantara yang mempertemukan shahibul mal dengan mudharib. Jadi,
terjadi evolusi dari konsep direct financing menjadi indirect financing.
Mudharabah dikenal juga sebagai skim yang penting oleh bank syariah dalam
hubungannya dengan deposan yang menyerahkan uangnya ke bank sebagai pemilik
modal. Uang ini diinvestasikan oleh bank sebagai mudharib dengan dasar bagi hasil
sesuai dengan rasio yang telah disepakati bersama.
Bank syariah menggunakan skim ini untuk membiayai profesional seperti dokter,
insinyur, pedagang, atau pengrajin. Bank menyediakan pembiayaan yang diperlukan
sebgai pemilik modal dan akan mendapatkan bagian keuntungan yang telah disepakati
bersama.
Perlu dicatat bahwa skim ini memiliki risiko tinggi bank karena bank
menyerahkan modal kepada mudharib yang menjalankan usaha dan manajemen dan
mudharib bertanggungjawab terhadap kerugian hanya jika ia lalai. Bank syariah
mengambil langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan risiko dan memastikan
eksekusi transaksi mudharabah yang lebih baik.19
19
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 173
17
5. Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah merupakan istilah yang sering dipakai dalam konteks skim
pembiayaan syariah. Istilah ini berkonotasi lebih terbatas daripada istilah syirkah yang
lebih umum digunakan dalam fikih Islam. Syirkah berarti sharing (berbagi), dan di
dalam terminologi Fikih Islam dibagi dalam dua jenis.20
a) Syirkah al-milk atau syirkah amlak atau syirkah kepemilikan, yaitu kepemilikan
bersama dua pihak atau lebih dari suatu properti; dan
b) Syirkah al-‘aqd atau syirkah ‘ukud atau syirkah akad, yang berarti kemitraaan yang
terjadi karena adanya kontrak bersama, atau usaha komersial bersama.
Istilah musyarakah tidak ada dalam Fikih Islam, tetapi baru diperkenalkan belum
lama ini oleh mereka yang menulis tentang skim-skim pembiayaan yang biasanya
terbatas pada jenis syirkah tertentu, yaitu syirkah al-amwal yang dibolehkan oleh semua
ulama.
Musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua atau lebih pengusaha pemilik
dana/modal bekerja sama sebagai mitra usaha, membiayai investasi usaha baru atau
yang sudah berjalan. Mitra usaha pemilik modal berhak ikut serta dalam manajemen
perusahaan, tetapi itu tidak merupakan keharusan. Para pihak dapat membagi pekerjaan
mengelola usaha sesuai kesepakatan dan mereka juga dapat meminta gaji/upah untuk
tenaga dan keahlian yang mereka curahkan untuk usaha tersebut.
20
Ibid., hal.50
18
Proporsi keuntungan dibagi di antara mereka menurut kesepakatan yang
ditentukan sebelumnya dalam akad sesuai dengan proporsi modal yang disertakan
(pendapat Imam Syafi‘i dan Imam Malik), atau dapat pula berbeda dari proporsi modal
yang mereka sertakan (pendapat Imam Ahmad).
Sementara itu, kerugian, apabila terjadi akan ditanggung bersama sesuai dengan
proporsi penyertaan modal masing-masing (semua ulama sepakat akan hal ini). Dapat
diambil kesimpulan bahwa dalam musyarakah keuntungan dibagi berdasarkan
kesepakatan para pihak sedangkan kerugian ditanggung bersama sesuai dengan proporsi
penyertaan modal masing-masing pihak.
Adapun risiko yang terdapat pada dua akad diatas (mudharabah dan musyarakah)
pada penerapannya dalam pembiyaan relatif tinggi, yaitu sebagai berikut21
:
1) Side streaming; nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebutkan
dalam kontrak.
2) Lalai dan kesalahan yang disengaja.
3) Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak jujur.
B. Risiko
1. Pengertian Risiko
Pengertian risiko dapat dilihat dari dua sisi. ―risiko merupakan bahaya: adalah
ancaman atau kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan dampak
21
Muhammad Syafi‘i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal.94
19
yang berlawanan dengan tujuan yang ingin dicapai‖. ―Risiko juga merupakan peluang:
adalah sisi yang berlawanan dari peluang untuk mencapai tujuan‖.22
Risiko di dalam konteks bisnis bank dan lembaga keuangan lainnya,tidaklah selalu
mewakili sesuatu hal yang buruk. Kenyataannya risiko bisamengandung di dalamnya
suatu peluang yang sangat besar bagi mereka yangmampu mengelolanya dengan baik.
Risiko dalam konteks perbankan merupakansuatu kejadian potensial baik yang dapat
diperkirakan maupun yang tidakdiperkirakan yang berdampak negative terhadap
terhadap pendapatan danpermodalan bank. Dalam implementasi proses manajemen
risiko, pada tahap awal bank harus secara tepat mengidentikasi risiko dengan cara
mengenaldan memahami seluruh risiko yang sudah ada (inherent risks)23
maupun
yangmungkin timbul dari suatu bisnis baru bank, termasuk risiko yang bersumberdari
perusahaan terkait dan aliasi lainnya.
2. Jenis-Jenis Risiko pada Bank
Bank Indonesia mewajibkan seluruh bank memiliki struktur manajemen yang
mencakup risiko-risiko sebagai berikut:
- Risiko pasar
- Risiko kredit
- Risiko operasional
22
Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan Pilar Kesepakatan Basel II
Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksaannya di Indonesia (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008), hal.4 23
Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial Institution (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal.792
20
- Risiko likuiditas (yaitu, risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan bank
memenuhi kewajian yang telah jatuh tempo).
Jika bank memiliki modal bisnis yang lebih kompleks, Bank Indonesia
mewajibkan bank juga mengelola:24
- Risiko hukum atau legal,
- Risiko reputasi
- Risiko strategik,
- Risiko kepatuhan (yaitu, risiko yang timbul karena bank tidak memenuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang lain yang
berlaku).
Ketentuan umum tentang pelaksanaan manajemen risiko tertuang dalam ketentuan
BI No. 5/8/PBI/2003: ―Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum‖. Ketentuan
tersebut menekankan pada risiko yang dihadapi bank dalam melakukan kegiatan
bisnisnya dan struktur pengawasan yang diperlukan untuk mengeloa risiko tersebut,
yaitu meliputi:25
- Identifikasi risiko,
- Pengukuran risiko,
- Pemantauan risiko,
Pengendalian risiko.
24
Ibid, hal.51 25
Sulad Sri Hardanto, Manajemen Risiko bagi Bank Umum (Jakarta: PT Gramedia, 2009), hal. 49
21
3. Risiko Kredit/Pembiayaan
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang berhubungan dengan peluang
counterparty gagal memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Dengan kata lain,
risiko kredit adalah risiko karena peminjam tidak membayar utangnya. Risiko kredit
timbul dari beberapa kemungkinan sebagai berikut:26
- Debitur tidak dapat melunasi utangnya
- Obligasi yang dibeli bank, tidak membayar kupon dan/atau pokok utang
- Terjadinya non-performance (gagal bayar) dari semua kewajiban antara bank
dengan pihak lain. Misalnya, kegagalan untuk membayar kontrak derivatif.
Kredit atau risiko rekanan adalah kemunngkinan bahwa debitur atau penerbit dari
instrumen keuangan baik individu, perusahaan, atau negara tidak membayar pokok
utangnya dan arus kas lain terkait investasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam perjanjian kredit. Melekat pada perbankan, hal ini berarti pembayaran tertunda
atau tidak dilakukan sama sekali, yang dapat menyebabkan permasalahn arus kas dan
mempengaruhi likuiditas bank. Meskipun dengan adanya inovasi disektor jasa keuangan,
lebih dari 70 persen neraca bank umumnya terkait dengan aspek manajemen risiko ini.
Untuk alasan ini, risiko kredit adalah penyebab utama kegagalan bank.27
26
Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial Institution (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal.106 27
Hennie Van Greuning dan Zamir Iqbal, Analisis Risiko Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba Empat, 2011),
hal. 115
22
Bank yang ―over lent‖ (terlalu banyak menyalurkan kredit) pada saat boom
(ekonomi tumbuh pesat), akan ―under lent) (kurang mampu menyalurkan kredit) pada
saat resesi. Dampak dari resesi akan mengurangi permodalan, karena bank terpaksa
melakukan penghapusan kredit macet.
Karakteristik unik dari instrumen keuangan yang ditawarkan oleh lembaga-
lembaga keuangan syariah memuculkan risiko kredit khusus sebagai berikut.
- Dalam transaksi murabahah, bank syariah menghadapi risiko kredit sewaktu
memberikan aset ke klien tetapi tidak menerima pembayaran tepat waktu. Dalam
kasus murabahah tidak mengikat, dimana klien mempunyai hak untuk menolak
pengiriman produk yang dibeli oleh bank, bank menghadapi risiko pasar dan risiko
harga.
- Dalam perjanjian bay salam atau istishna, bank menghadapai risiko kegagalan
menyediakan pasokan tepat waktu, gagal menyediakan pasokan sama sekali, atau
gagal memasok barang dengan kualitas yang ditentuakan dalam perjanjian.
Kegagalan tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan pembayaran atau tidak
adanya pembayaran, atau dalam pengiriman produk dapat mengekspos bank syariah
terhadap kerugian keuangan dan juga kerugian modal.
- Dalam kasus investasi mudarabah, dimana bank syariah membuat perjanjian
mudarabah sebagai rab al mal (pokok) dengan mudarib sebagai eksternal (agen),
disamping masalah umum antara pokok dan agen, bank syariah menghadapi risiko
kredit lebih luas terhadapa jumlah yang diberikan kepada mudarib. Sifat perjanjian
23
mudarabah adalah sedemikian rupa sehingga tidak memberikan hak kepada bank
untuk mengawasi mudarib atau berpartisipasi dalam pengelolaan proyek, yang
membuatnya sulit untuk mengelola dan menilai risiko kredit. Bank tidak dalam
posisi untuk mengetahui atau memutuskan bagaimana mengawasi mudarib secara
akurat, terutama jika terdapat kerugian. Risiko ini sering muncul pada pasar yang
terdapat ketidaksimetrisan informasi yang tinggi dan transparansi dalam
pengungkapan keuangan mudarib rendah.28
Sebagai lembaga intermediary dan seiring dengan situasi lingkungan eksternal dan
internal perbankan yang mengalami perkembangan pesat, bank syariah akan selalu
berhadapan dengan berbagai jenis risiko dengan tingkat kompleksitas yang beragam dan
melekat pada kegiatan usahanya. Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu
kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan (anticipated) maupun yang tidak dapat
diperkirakan (unanticipated)yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan
permodalan bank. Risiko-risiko tersebut tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikelola dan
dikendalikan. Oleh karena itu, sebagaimana lembaga perbankan pada umumnya, bank
syariah juga memerlukan serangkaian prosedur dan metodologi yang dapat digunakan
untuk mengidenifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul
dari kegiatan usaha, atau yang biasa disebut sebagai manajemen risiko.29
28
Ibid., hal. 120-121. 29
Ibid., hal. 255
24
4. Manajemen Risiko Kredit
Untuk dapat menerapkan proses manajemen risiko, pada tahap awal bank syariah
harus secara tepat mengenal dan memahami serta mengidentifikasi seluruh risiko, baik
yang sudah ada (inherent risk) maupun yang mungkin timbul dari suatu bisnis baru
bank. Selanjutnya, secara berturut-turut, bank syariah perlu melakukan pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko. Proses ini terus berkesinambungan sehingga
menjadi sebuah lifesycle.
Dalam pelaksanaannya, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian risiko memperhatikan hal-hal sebagai berikut.30
1. Identifikasi risiko dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap:
a. Karateristik risiko yang melekat pada aktifitas fungsional;
b. Risiko dari produk dan kegiatan usaha.
2. Pengukuran risiko dilaksanakan dengan melakukan:
a. Evaluasi secara berkala terhadapa kesesuaian asumsi, sumber data dan prosedur
yang digunakan untuk mengukur risiko;
b. Penyempurnaan terhadap sistem pengukuran risiko apabila terdapat perubahan
kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor risiko yang bersifat material.
3. Pemantauan risiko dilaksanakan dengan melakukan:
a. Evaluasi terhadap eksposur risiko;
30
Ibid., hal. 260.
25
b. Penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat perubahan kegiatan usaha,
produk, transaksi, faktor risiko, teknologi informasi dan sistem informasi
manajemen risiko yang bersifat material.
4. Pelaksanaan proses pengendalian risiko, digunakan untuk mengelola risiko terrtentu
yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank.
C. Return
1. Pengertian Return
Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi
dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan31
. Return dapat berupa return realisasi
yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi, tetapi yang diharapkan
akan terjadi di masa mendatang.
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return
realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan
sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna
sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa
mendatang.32
Adapun rumus untuk menghitung return adalah:
31
Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi (Bandung: Alfabeta, 2011),
hal.151 32
Jogiyanto, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2000), hal.126
26
Rt =
..........................................................(2.1)
Keterangan:
Rt : returnperiode ke -i
Pt : Harga pada waktu t
Pt-1 : Harga pada waktu t-1
Return ekspektasi (expected return) adalah keuntungan yang diharapkan oleh
seorang investor dikemudian hari terhadap sejumlah dana yang telah ditempatkannya.
Pengharapan menggambarkan sesuatu yang bisa saja terjadi di luar dari yang
diharapkan. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor di masa mendatang.33
Expected returnadalah pemberian bobot dari return rata-rata dengan menggunakan
bobot kemungkinan. Ini mengukur rata-rata atau sentral terdensi dari distribusi
probabilitas return. Expected return merupakan penjumlahan dari hasil perkalian rate of
return yang mungkin terjadi dalam suatu periode dengan probabilitasnya.34
Adapun formula dari expected returnadalah:
.........................................................(2.2)
33
Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi (Bandung: Alfabeta, 2011),
hal.152 34
Kamaruddin Ahmad, Dasar-dasar Manejemen Investasi (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hal.95
E(R) =∑
27
Keterangan:
E(R) : returnekspektasi
rt : rate of returnke-t dari distribusi probabilitas
p : besaran probabilitas terjadinya rate of return ke-t
t : jumlah kemungkinan rate of return
2. Return Menurut Pandangan Islam
Al-Ghazali menegaskan bahwa aktivitas ekonomi harus dilakukan secara efisien
karena merupakan bagian dari pemenuhan tugas keagamaan seseorang. Ia
mengidentifikasi tiga alasan mengapa seseorang harus melakukan aktivitas-aktivitas
ekonomi, yaitu:35
pertama, untuk mencukupi kebutuhan hidup yang bersangkutan.
Kedua, untuk mensejahterakan keluarga. Ketiga, untuk membantu orang lain yang
membutuhkan.
Manusia dipandang sebagai maximizers dan selalu ingin lebih. Al-Ghazali tidak
hanya menyadari keinginan manusia untuk mengumpulkan kekayaan tetapi juga
kebutuhannya untuk persiapan dimasa depan. Namun demikian ia memperingatkan
bahwa jika semangat selalu ingin lebih ini menjurus kepada keserakahan dan pengejaran
nafsu pribadi, hal itu pantas dikutuk. Dalam hal ini, ia memandang kekayaan sebagai
ujian terbesar.Lebih jauh, Al-Ghazali menyatakan bahwa pendapatan dan kekayaan
35
Adiwarman Azwar, Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada. 2012) hal. 63
28
seseorang berasal dari tiga sumber, yaitu pendapatan melalui tenaga individual, laba
perdagangan, dan pendapatan karena nasib baik. Namun, ia menandaskan bahwa
berbagai sumber pendapatan tersebut harus diperoleh secara sah dan tidak melanggar
hukum agama.
Dalam Islam pembahasan terkait return atau pendapatan mempunyai arti sendiri
dimana keuntungan yang diperoleh selalu diiringi oleh risiko yang ada, sesuai dengan
penuturan Ibnu Arabi, bahwa transaksi ekonomi tanpa unsur ‗Iwad atau riba. Ini dapat
dipahami juga sebagai equivalent countervalue yang berupa risiko (ghurmi), kerja dan
usaha (kasb), dan tanggung jawab (daman). Seperti di ilustrasikan pada gambar
berikut.36
=
Gambar 2.1. Teori Keuntungan dalam Islam
36
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal.28-29.
Al-Bay’ Istishna Al-Ijarah Mudharabah Salam Musyarakah Dll
KEUNTUNGAN
RISIKO
(Ghurmi)
‘IWAD
(Equialent Countervalue)
TANGGUNGAN
(Daman)
KERJA &
USAHA
(Kasb)
29
Setiap bank melakukan transaksi selalu menginginkan memperoleh laba yang
maksimal atau optimal. Penetapan laba yang diinginkan ini memerlukan perhitungan dan
pertimbangan yang matang, karena akan berakibat pada tingkat margin/imbal bagi hasil
menjadi tinggi. Dalam menetapkan margin ini juga memerhatikan kondisi persaingan,
kondisi nasabah serta menurut jenis proyek yang dibiayai.
Semakin besar pembiayaan berkualitas yang telah disalurkan bank pada nasabah
akan menentukan kemampuan bank dalam menghasilkan net margin, sehingga besar
kecilnya pembiayaan berkualitas akan berpengaruh terhadap margin diperoleh bank,
selanjutnya terbuka peluang bagi bank untuk menekan margin dan akhirnya dapat
menekan tingkat margin/nisabah bagi hasil.
Margin biasanya dinyatakan dalam suatu persentase, misalnya dalam menghitung
tingkat margin/nisbah bagi hasil bank menetapkan spread sebesar 2,4613% yang
dihitung dari perkiraan keuntungan yang diinginkan oleh bank. Proyeksi tersebut dapat
saja dikuantifikasikan dengan menghitung berapa jumlah keuntungan yang diperkirakan
dengan jumlah rata-rata outstanding loan dalam satu bulan. Contoh proyeksi keuntungan
sebesar Rp 2.500.000 sementara proyeksi penyaluran pembiayaan sebesar Rp
101.573.245,00 maka spread adalah Rp 2.500.000,- / Rp 101.573.245 = 2,4613%.37
37
Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial Institution,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 189
30
D. Konsep Value at Risk(VaR)
1. Pengertian VaR
Menurut Philip Best, Value at Risk adalah suatu metode pengukuran resiko secara
statistik yang memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu
portofolio pada tingkat kepercayaan (level of confidence) tertentu. Nilai VaR selalu
disertai dengan probabilitas yang menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang terjadi
akan lebih kecil daripada nilai VaR tersebut. VaR adalah suatu nilai kerugian yang
mungkin dialami dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Pernyataan ini merupakan
definsi formal VaR dari:
―Value at Risk is the maximum amount of money that may be lost on a portofolio
over a given period of time, with a given level of confidence.”38
(Value at Risk adalah
jumlah maksimum uang yang mungkin hilang pada portofolio selama periode waktu
tertentu, dengan tingkat kepercayaan tertentu.
Konsep Value at Risk (VaR) ini dipopulerkan oleh J.P Morgan pada tahun 1994
sebagai alat ukur risiko. Regulator sektor finansial telah mengadopsi VaR sebagai alat
ukur risiko yang dapat digunakan secara umum.39
VaR menunjukkan seberapa besar
sebuah perusahaan dapat menderita kerugian atau dihadapkan pada suatu ketidakpastian
dalam rentang waktu tertentu. VaR juga merangkum risiko finansial ke dalam sebuah
bilangan yang sederhana. Nilai VaR selalu disertai dengan probabilitas yang
38
Philippe Jorion, Financial Risk Manager Handbook (New York: McGraw Hill, 2007), hal. 145 39
Sunaryo T, Manajemen Risiko Finansial, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), hal.15.
31
menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang terjadi akan lebih kecil dari nilai VaR
tersebut.
VaR memiliki tiga metode untuk melakukan perhitungan, yaitu Variance-
covariance Method, Historical Simulation Method, dan Monte Carlo Simulation
Method. Ketiga metode tersebut meiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing,
antara lain:
1. Variance-covariance Method atau disebut juga Delta Normal Method memiliki
keunggulan dari sisi kemudahan komputasi dan implementasi. Model ini
diperkenalkan oleh JP. Morgan pada awal 1990-an. Asumsi yang digunakan dalam
Variance-covariance Method adalah:
Portofolio disusun atas aset-aset yang linier. Lebih tepatnya, perubahan nilai
dari suatu portofolio bersifat linier dependen pada semua perubahan yang
terjadi pada nilai asset. Jadi, return portofolio juga bersifat linier dependen
pada return asset.
Return aset berdistribusi normal.
Selain memiliki keunggulan dalam hal kemudahan komputasi dan implementasi, metode ini
memiliki kelemahan dalam akurasi (lebih lemah) dibandingkan dua metode lainnya.
2. Historical Simulation method merupakan metode yang paling simple dan paling
transparan dalam perhitungan. Termasuk dalam perhitungan nilai portofolionya.
Kelemahan metode ini tidak menggunakan distribusi normal pada return assetnya.
32
VaR = α * σ * W
3. Monte Carlo Simulation Method juga merupakan metode pengukuran yang relatif
simple dibandingkan dengan Variance-covariance model. Monte Carlo Simulation
Method memiliki keunggulan dalam akurasi, namun memiliki kelemahan dalam hal
komputasi yang lebih rumit dibandingkan Historical Simulation method.
2. Pengukuran VaR
Metode pengukuran tingkat risiko dengan pendekatan VaR merupakan sebuah
metode pengukuran tingkat risiko menggunakan pendekatan waktu dan tingkat
kepercayaan dalam menghitungnya.
Bentuk perhitungan VaR secara umum untuk aset tunggal menurut Jorion
menggunakan persamaan sebagai berikut40
:
..........................................(2.3)
Dimana :
α = Tingkat kepercayaan (Confidence Level)
σ = Standar Deviasi
W = Nilai posisi aset / nilai yang diinvestasikan
Metode pengukuran bobot bersih risiko dihitung dengan melakukan estimasi
persentase kerugian potensial melalui VaR nilai absolut dan nilai relatif. Nilai VaR
40
Philippe Jorion, Financial Risk Manager Handbook (New York: McGraw Hill, 2007), hal. 150
33
absolut adalah kerugian terhadap nol (zero) dan nilai VaR relatif adalah kerugian yang
dibandingkan dengan rata-rata nilai pengembalian hasil yang diharapkan / expected
return (µ). 41
Estimasi pendekatan VaR tersebut dapat dilihat dengan formulasi sebagai
berikut:
....................... (2.4)
....................... (2.5)
Dimana:
A0 : nilai eksposur (yang dibiayai)
σ : standar deviasi
α : alpha (distribusi standar normal)
√ : waktu (dalam hari) atau holding period
µ : pengembalian hasil yang diharapkan (expected return)
Nilai VaR (zero) menggambarkan adanya selisih antara VaR (mean) dengan rata-
rata nilai gross expected return, dimana jika VaR (zero) positif dan signifikan terdapat
41
Yudho Prabowo,‘‘Analisis Resiko dan Pengembalian Hasil pada Perbankan Syariah: Aplikasi Metode VaR
dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri‘‘, La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, no. 1 (juli 2009): hal.97
VaR (mean) = A0 * σ * α * √
VaR (zero) = A0(σ * α * √ - µ*t)
34
σ = √∑
potensi kerugian pembiayaan, jika nilai VaR (zero) negatif berarti terdapat potensi
profitabilitas pembiayaan.
Standar deviasi digunakan untuk menghitung volatilitas data yang memiliki
distribusi normal. Standar deviasi mengukur penyebaran distribusi yang merupakan
jarak rata-rata perubahan harga terhadap nilai rata-ratanya/ persamaan untuk
menghitung standar deviasi adalah:
.................................... (2.6)
Dimana :
σ = Standar Deviasi
= log returnpada hari i
= rata-rata returndalam periode sampel
n = jumlah return dalam sampel
Perhitungan standar deviasi yang telah dikemukakan diatas berasumsi bahwa
volatilitas data konstan dari waktu ke waktu. Hal ini jauh dari kenyataan yang ada.
Volatilitas yang konstan disebut homoscedastis dan volatilitas yang konstan disebut
heteroscedastis. Banyak ahli yang telah mengembangkan metode perhitungan volatilitas
35
∑
heteroscedastis. Adapun metode yang sering digunakan saat ini adalah metode
Exponentially Weighted Moving Average (EWMA).
3. Exponentially Weighted Moving Average (EWMA)
Menurut Hera dalam Watini Anggun Pratiwi, metode yang sering digunakan saat
ini adalah Exponentially Weighted Moving Averagge (EWMA) yang dikembangkan J.P
Morgan.42
Metode ini melakukan estimasi volatilitas dengan memberikan bobot
pengaruh lebih besar terhadap volatilitas data terbaru. Asumsi dasar dalam metode ini
adalah nilai rata-rata adalah nol dan mengikuti distribusi normal. Metode ini melakukan
estimasi volatilitas dengan memberikan bobot pengaruh lebih besar terhadap volatilitas
data terbaru. Metode ini menggunakan decay factor (λ) yang memberikan bobot
terhadap perubahan nilai. Rumusan EWMA untuk data return diketahui persamaan
EWMA sebagai berikut:
......................... (2.7)
Dimana :
= varian dari data imbal hasil (r) pada saat t
λ = parameter (decay factor)
42
Watini Anggun Pratiwi, Analisa Value at Risk Pada Saham Syariah dan Non-Syariah dengan Model EWMA
dan GARCH (Studi Kasus pada BEI Periode 2009-2011), (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), hal.27.
36
Nilai λ menunjukkan skala bobot 0 – 1 dari pengamatan data terbaru dari data
sebelumnya. Semakin tinggi nilai λ pada sebuah data imbal hasil berarti semakin besar
pengaruh volatilitas sebelumnya (persitence) namun semakin tidak reaktif terhadap
informasi pasar imbal hasil terakhir. Sebaiknya semakin kecil nilai λ maka semakin
reaktif volatilitas tersebut terhadap informasi pasar imbal hasil sebelumnya.
4. Confidence Level
Confidence Level merupakan suatu angka tertentu yang tidak akan dilampaui
dengan probability yang telah ditentukan. Tingkat kepercayaan didasarkan pada nilai
distribusi standar normal (α) yang dapat dicari dari tabel kurva normal. Jika tingkat
kepercayaan c 95% maka besar nilai distribusi yang ada di tabel 1,65 dan untuk
kepercayaan 99% nilainya sebesar 2,33. Menurut Yudho Prabowo,‖mengukur VaR lebih
baik menggunakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.‖43
5. Holding Periode
Menurut Kumalasari yang dikutip oleh Watini Anggun P,‖ Holding periode
didefinisikan sebagai lamanya investasi dipegang.‖44
Pemilihan holding periode apakah
satu bulan atau satu hari sangat subyektif dan tergantung pada bisnis bank atau institusi
keuangan dan juga tergantung pada jenis portifolio yang dianalisa. Idealnya, holding
43
Yudho Prabowo,‘‘Analisis Resiko dan Pengembalian Hasil pada Perbankan Syariah: Aplikasi Metode VaR
dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri‘‘, La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, no. 1 (juli 2009): hal.97 44
Watini Anggun Pratiwi, Analisa Value at Risk Pada Saham Syariah dan Non-Syariah dengan Model
EWMA dan GARCH (Studi Kasus pada BEI Periode 2009-2011), (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), hal.23.
37
periode dihubungkan dengan periode terpanjang yang diperlukan untuk melikuidasi
portofolio. Semakin lama holding maka semakin besar pula nilai VaR.
E. Konsep Risk Adjusted Return on Capital (RAROC)
1. Definisi RAROC
Risk Adjusted Return on Capital (RAROC), yang dikembangkan oleh Bankers
Trust pada akhir 1990-an, mengkuantifikasi risiko dengan mempertimbangkan hubungan
timbal balik antara risiko dan return dalam aset dan aktivitas yang berbeda.45
Pada akhir
1990-an, RAROC telah dipercaya sebagai sebuah metodelogi pembatasan kredit untuk
mengukur kinerja dan standar best practice dalam lembaga keuangan. RAROC
memberikan sebuah basis ekonomi untuk mengukur risiko yang relevan secara
konsisten, dan memberikan alat kepada manajer untuk mengambil keputusan yang
efisien berkenaan dengan adanya hubungan timbal balik antara risiko dan returndalam
aset yang berbeda. Sementara modal ekonomi dapat melindungi lembaga keuangan dari
kerugian yang tidak diharapkan.
RAROC digunakan untuk mengalokasikan modal berdasarkan kategori aset dan
entitas bisnis yang dijalankan nasabah dengan mengevaluasi faktor risk-return. Dalam
keuangan syariah, RAROC diterapkan untuk mengalokasikan modal untuk berbagai
modal pembiayaannya. Dengan menggunakan data historis dari model pembiayaan,
ekspektasi kerugian dan kerugian maksimum dapat dihitung dalam tingkat kepercayaan
45
Tariqullah khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), hal. 37.
38
tertentu dengan periode tertentu untuk masing-masing instrumen keuangan yang
berbeda.46
Dalam perhitungan RAROC digunakan beberapa variabel, yaitu variabel rata-rata
keuntungan yang dihasilkan dari selisisih antara jumlah penerimaan (total revenue)
dengan jumlah biaya (total cost), variabel kerugian terekspektasi atau rata-rata kerugian
(expected loss) dan variabel rata-rata kerugian terburuk atau maksimum (worst case
lost).
2. Total Revenue dan Total Cost
Total Revenue (TR) dan Total Cost (TC) menunjukkan tingkatan efisiensi dan
tingkatan keuntungan atau kerugian, serta tingka output yang optimal. Keuntungan atau
profit merupakan selisih antara TR dengan TC atau diformulasikan dengan (π = TR –
TC). Jika TR > TC maka terdapat keuntungan, jika TR < TC maka akan terdapat
kerugian dan jika terjadi TR = TC maka ini berarti impas (break even).47
3. Expected Loss
Expected Loss (EL) adalah rata-rata statistika (mean) ramalan tingkat kerugian
ayng disebabkan oleh kelalaian pada pihak yang menerima pinjaman kredit atau
pembiayaan, juga kerugian nilai modal dan permasalahan operasional. Expected Loss
dimasukkan sebagai biaya atau sebagai provisi atas pinjaman ketika menetapkan
46
Ibid., hal. 160. 47
Eko suprayitno, Ekonomi Mikro Perspektif Islam (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hal.209.
39
return.48
Adapun dalam penelitian ini variabel Non Performing Financing (NPF)
dijadikan sebagai proxy dari variabel Expected Loss (EL), dimana NPF berdasarkan
kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet dikalikan dengan probabilitas
default yang telah ditetapkan.
4. Worst Case Loss
Worst Case Loss(WL) adalah potensi kerugian terburuk atau maksimum. Worst
Case Loss dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan (confidence level c) yang
telah ditentukan. Jika confidence level 95%, ini berarti terdapat probabilitas atau
peluang yang muncul sebesar 5% bahwa kerugian aktual (actual loss) akan melebihi
modal ekonomi (economy capital). Suatu kerugian yang tidak ditutupi dengan
confidence level merupakan risiko bencana besar (catastrophic risk) yang akan
dihadapi oleh perusahaan.49
Dalam penelitian ini, Worst Case Loss(WL) diukur melalui
variabel rata-rata maksimum dari pembiayaan bermasalah atau NPF.
5. Pengukuran RAROC
Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) formulanya menurut beberapa pakar
sebagai berikut:50
a. Jorion
48
Tariqullah khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), hal. 38. 49
Ibid., hal.38. 50
Romi Agung Rizal,‖Analisis Rate of Return Risk Deposito Mudharabah pada Bank Mega Syariah,‖
(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), hal.59.
40
............................(2.8)
Keterangan :
Profit = laba
Capital = nilai buku dari total pinjaman
k = discount rate
b. Koch & McDonald
.......................... (2.9)
Keterangan :
Allocated Capital = alokasi modal (untuk investasi)
c. Djohanputro
........................ (2.10)
Keterangan :
RAROC =
RAROC =
RAROC =
41
Capital = nilai buku dari total pinjaman ditambah nilai buku dari modal
Dimana Risk Adjusted Returnatau disebut juga Risk Adjusted Income disini,
menurut Jorion RAR adalah penjabaran dari:
............. (2.11)
Metode pengukuran bobot bersih pengembalian hasil pembiayaan BPRS dengan formula
RAROC dapat dijabarkan sebagai berikut:
... (2.12)
Rasio RAROC menguji faktor Risk Adjusted Return (RAR) dengan Risk Adjusted
Capital (RC). Dalam rasio ini, besarnya tingkat keuntungan dan modal telah disesuaikan
dengan besarnya risiko, sehingga hal tersebut dapat memberikan penjelasan mengenai
net profitability.
Risk Adjusted Return
= Gross Revenues
hedging cost
– Expected Credit Cost
– Operating Cost Tax Cost
RAROC =
=
42
a. Risk Adjusted Return (RAR)
Pada variabel Risk Adjusted Return (RAR) menunjukkan adanya misleading
(kesalahan utama suatu strategi yang digunakan untuk mempercepat pembayaran
utang atau penagihan untuk mengantisipasi pergerakan nilai tukar mata uang). Bank
memasukkan kalkulasi aktual bahwa kegagalan pembayaran (default) kemungkinan
terjadi pada debitur atau yang menerima pembiayaan.
b. Risk Capital (RC)
Risk Capital adalah modal yang diperlukan untuk menutupi kebutuhan apabila
menghadapi suatu masalah karena risiko menjadi kenyataan. Validitas Risk Capital
dipertimbangkan terhadap sesuatu yang lebih buruk daripada pembayaran rata-rata
kerugian (expected loss). Dimana RC menunjukkan besarnya modal yang
disesuaikan dengan risiko.
F. Penelitian Terdahulu
Dalam rangka penentuan fokus penelitian, peneliti telah membandingkan dengan
penelitian terdahulu guna mendukung materi yang akan dibahas. Terdapat beberapa
penelitian yang telah membahas Sukuk dan Pertumbuhan Ekonomi Negara, yakni:
1. Amrin Barata (Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta) yang berjudul
―Strategi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah dalam Upaya Peningkatan
Market Share Melalui Pembentukan Portofolio Pembiayaan Syariah Efisien (Efficient
Portofolio Frontier)‖, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan portofolio
43
pembiayaan yang menguntungkan bagi perbankan syariah di Indonesia. Juga untuk
mengetahui volatilitas dari abnormal rate of return instrumen pembiayaan bank syariah
serta mengetahui bentuk kombinasi efficient portofolio frontier yang memberikan
return tinggi dengan risiko tyang cukup rendah. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Permodelan ARCH/GARCH digunakan untuk mendeteksi
volatilitas dari abnormal return. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa
perbankan syariah mengalokasikan pembiayaan dengan tingkat pengembalian dari
yang tertinggi berturut-turut ialah murabahah, mudharabah, istishna, musyarakah, dan
qardh. Kombinasi antara murabahah dan istishna memberikan tingkat pengembalian
maksimal dengan tingkat resiko rendah dibandingkan portofolio lainnya. Kemudian
dari hasil pemodelan GARCH diperoleh bahwa abnormal rate of return (RoR)
instrumen pembiayaan murabahah dan istishna lebih stabil diantara instrumen
pembiayaan lainnya.
2. Yudho Prabowo (Alumni Prodi Ekonomi Islam UII) yang berjudul ―Analisis Resiko
dan Pengembalian Hasil pada Perbankan Syariah: Aplikasi Metode VaR dan RAROC
pada Bank Syariah Mandiri‖, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko
investasi deposito mudharabah di Bank Syariah Mandiri diukur dengan pendekatan
VaR dan untuk mengetahui tingkat pengembalian hasil investasi dengan pendekatan
RAROC. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitatif. Paper ini
membahas analisis VaR dan RAROC terhadap investasi deposito mudharabah
berjangka (1, 3, 6 dan 12 bulan) di Bank Syariah Mandiri selama periode 2004-2006.
Dari penelitian tersebut diperoleh bahwa rata-rata nilai gross expert return terhadap
44
equivalent rate deposito mudharabah berjangka cukup stabil. Investasi pada deposito
mudharabah di Bank Syariah Mandiri cebderung untung disebabkan VaR (zero)
menunjukkan nilai negatif. Pada analisis RAROC menunjukkan bahwa bobot returm
yang telah dipertimbangkan oleh risiko dan pengembalian potensi penurunan nilai
selama periode observasi. Total keuntungan yang telah disesuaikan dengan besarnya
risiko lebih besar dari rata-rata kerugian yang tidak diharapkan mencerminkan bahwa
BSM memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi terhadap pemanfaatan dan
produktivitas usaha investasi.
3. Romi Agung Rizal (Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta) yang
berjudul ―Analisis Rate of ReturnRisk Deposito Mudharabah pada Bank Mega
Syariah‖, 2014. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan menggunakan
metode VaR untuk mengetahui potensi kerugian dari deposito mudharabah dan
menggunakan metode RAROC untuk mengetahui keuntungan dari deposito
mudharabah. Berdasarkan penelitian tersebut, diperoleh bahwa potensi kerugian
deposito mudharabah dengan pengukuran VaR adalah rendah. Karena nilai VaR
(mean) lebih kecil dari nilai gross expected return. Sedangkan pada metode RAROC
menunjukan bobot bersih pengembalian hasil (return) sudah dipertimbangkan oleh
risiko secara rata-rata, tetapi secara individu masih terdapat beberapa bulan yang tidak
dipertimbangkan oleh risiko dengan nilai RAROC negatif.
4. Safitri Setyo Utami Sukiyanto (Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Jakarta) yang berjudul ― Penentuan Nilai Risiko (Value at Risk) Portofolio Optimum
Saham LQ45 dengan Pendekatan EWMA‖, 2011.
45
Penelitian ini mengenai penentuan nilai risiko (Value at Risk) dengan mengukur potensi kerugian
maksimal yang akan dialami dalam satu hari, lima hari, dan 20 hari kedepan. Model
EWMA digunakan karena data return dari indeks saham cenderung bersifat
heterokedastis. Obyek penelitian meliputi 9 saham yang konsisten selama empat tahun
dan tercatat dalam LQ45 dan sudah terpilih menjadi saham-saham yang masuk dalam
portofolio optimum melalui metode Efficient Frontier.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio optimum yang diperoleh terdiri dari ASII 16.98% ,
BBCA 21.88% , BBRI 4.35% , BDMN 11.32% , BMRI 3.49% , INCO 2.6% , INDF
16.51% , PGAS 16.24% , SMCB 6.63%. Dimana portofolio tersebut dapat
memberikan ekspektasi hasil harian sebesar 0.1418% dengan tingkat risiko 1.85%.
Dengan dua nilai exposure (Vo) yang berbeda yaitu Rp 100.000.000,- dan harga dari
masing-masing saham diakhir periode diketahui bahwa semakin besar nilai exposure,
semakin besar juga nilai VaR. Dalam penelitian ini juga ditunjukkan bahwa nila risiko
dari masing-masing saham dapat diperkecil dengan melakukan diversifikasi saham
dengan membentuk satu portofolio.
46
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No.
Nama penulis /
Judul
Skripsi,jurnal /
Tahun
Tujuan
Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Analisis
Perbedaan
dengan Penulis
1. Amrin Barata /
Strategi
Perbankan dan
Lembaga
Keuangan Syariah
dalam Upaya
Peningkatan
Market Share
Melalui
Pembentukan
Portofolio
Pembiayaan
Syariah Efisien
(Efficient
Portofolio
Frontier).
(Proceding Paper
28 Finalis Forum
Riset Ekonomi
dan Keuangan
Syariah, 2013)
Memperol
eh
portofolio
pembiayaa
n bank
syariah
yang
menguntun
gkan
ditinjau
dari
prilaku
risk dan
return.
Mengetahu
i volatilitas
abnormal
rate of
return
pembiayaa
n.
Metode
analisis
yang
digunakan
adalahmod
el ARCH
dan
GRCH)
Instrumen pembiayaan
dengan nilai aktual rate
of return yang tertinggi
berturut-turut ialah
murabah, mudharabah,
istishna, musyarakah,
dan qardh. Analisis risk-
return, portofolio
pembiayaan kombinasi
dari murabahah dan
istishna memberikan
tingkat pengembalian
maksimal dan risiko
yang relatif rendah.
Penulis
melakukan
penelitian
terhadap BPRS
di Indonesia
dan
menggunakan
dua metode
pengukuran
risk-return
yaitu VaR dan
RAROC.
2. Yudho Prabowo
/Analisis Resiko
dan Pengembalian
Hasil pada
Perbankan
Syariah: Aplikasi
Metode VaR dan
RAROC pada
Bank Syariah
Mandiri. La_Riba
Jurnal Ekonomi
Islam Vol. III No.
1. Tahun 2009.
Mengetahu
i risiko dan
return
investasi
deposito
mudharaba
h di Bank
Syariah
Mandiri
Indonesia.
Metode
analisis
yang
digunakan
adalahVaR
dan
RAROC
Hasil penelitian
menunjukkan nilai gross
expected return terhadap
equivalent rate cukup
stabil dan investasi
deposito mudharabah
cendrung untung
disebabkan oleh VaR
(zero) berniali negatif.
Analisis RAROC
menunjukkan bahwa
return yang
dipertimbangkan risiko
mengalami potensi
penurunan nilai dan
adanya tingkat
Penulis meneliti
tentang risiko
dan return
yang fokus
pada
pembiayaan di
BPRS.
47
profitabilitas yang tinggi
3. Romi Agung
Rizal / Analisis
Rate of
ReturnRisk
Deposito
Mudharabah pada
Bank Mega
Syariah Skripsi
Fakultas Syariah
dan Hukum UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta / 2014
Mengukur
potensi
risk dan
rate of
return
deposito
mudharaba
h pada
bank Mega
Syariah
Metode
analisis
yang
digunakan
adalahVaR
dan
RAROC
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
investasi di Bank Mega
Syariah cenderung
untung karena nilai VaR
lebih kecil daripada rata-
rata return deposito
mudharabah. Bobot
bersih return yang telah
dipertimbangkan dengan
risiko untuk jangka
panjang dan
pengembalian hasil
mengalami potensi
peningkatan nilai.
Penulis meneliti
tentang risiko
dan return
yang fokus
pada
pembiayaan di
BPRS
4. Safitri Setyo
Utami Sukiyanto /
Penentuan Nilai
Risiko (Value at
Risk) Portofolio
Optimum Saham
LQ45 dengan
Pendekatan
EWMA / Skripsi
Fakultas Ekonomi
UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta / 2011
penentuan
nilai risiko
(VaR)
dengan
mengukur
potensi
kerugian
maksimal
yang akan
dialami
dalam satu
hari, lima
hari, dan
20 hari
kedepan
Metode
analisis
yang
digunakan
adalahValu
e at Risk
(VaR)
Hasil dari penelitian ini
menunjukkan sebagian
besar volatilitas return
saham memiliki karakter
heterokedastis. Nilai
portofolio VaR 1 hari
adalah 2,84%, 5 hari
sebesar 6,36% dan 20
hari sebesar 12,72%.
Penulis
melakukan
penelitian
terhadap BPRS
di Indonesia
dan
menggunakan
dua metode
pengukuran
risk-return
yaitu VaR dan
RAROC.
48
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran
Tidak Ya
Analisa Laporan
Keungan
Uji data return
sebagai syarat
pengukuran
Ekuivalen tingkat imbalan/
bagi hasil/fee/bonus
NPF
Total
Revenue
Total
Cost
Expected
Loss
Worst
Case
Lost
Gunakan σ
konstan
Gunakan σ dengan
pendekatan EWMA
Pengukuran VaR
Pengukuran RAROC
Risk Adjustment
Return (RAR)
Risk Capital
(RC)
Analisa Hasil Pengolahan Data
Kesimpulan
49
BAB III
Metode Penelitian
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan secara empiris dengan
menggunakan disain penelitian kuantitatif.51
Artinya, setelah data dikumpulkan,
kemudian dilakukan analisis data secara mendalam dan selanjutnya
menginterpretasikan hasil analisis tersebut dengan memakai skala rasio, yaitu skala
yangmana angka mempunyai makna yang sesungguhnya, sehingga angka nol dalam
skala ini diperlukan sebagai dasar perhitungan dan pengukuran objek penelitian.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian yang berbentuk pendekatan deskriptif
untuk mencapai tujuan dari penelitian. Pendekatan ini adalah sebuah pendekatan yang
digunakan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik dari
variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti
adalah tingkat risiko yang digunakan untuk memperoleh pendapatan bersih yang telah
disesuaikan dengan risiko pada pembiayaan di BPRS .
Metode yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah menggunakan desain
penelitian kuantitatif, dimana data yang diukur dalam skala numerik (angka) yang
dapat dianalisis dengan menggunakan analisis statistik.52
Metode ini menggambarkan
analisis statitistik dimana penulis menghitung tingkat risiko dan return pembiayaan di
51
Robert K Yin, Studi kasus design dan metode (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 21 52
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi,Cet 2 Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004), hal. 23.
50
BPRS dengan menggunakanValue at Risk (VaR) dan menghitung tingkat return yang
diperoleh dengan menggunakan metode Risk Adjusted Return on Capital (RAROC).
Data yang diperoleh berupa data yang menunjukkan exsposure pembiayaan murabahah
dan skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah), fluktuasi return pembiayaan BPRS
dan juga data pembaiyaan non lancar atau NPF.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah diseluruh
Indonesia yang memiliki produk pembiayaan murabahah dan skim bagi hasil
(mudharabah dan musyarakah)dalam menyalurkan pembiayaannya dan tercatat aktif
sampai sekarang. Hingga Desember 2014 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah tercatat
sudah berjumlah 163 bank di seluruh Indonesia.
Alasan peneliti mengangkat judul ini karena peneliti ingin mengetahui
bagaimana potensi kerugiaan gagal bayar pada pembiayaan murabahah dan skim bagi
hasil (mudharabah dan musyarakah) BPRS yang memiliki potensi untuk timbul atau
terjadi dengan menggunakan metode VaR (Value at Risk) dimana ketiga jenis
pembiayaan tersebut mewakili pembiayaan secara keseluruhan. Adapun total jumlah
ketiga pembiayaan tersebut jika dibandingkan dengan semua pembiayaan yang ada
secara persentase adalah sebesar 91%. Selain itu, tujuannya juga ingin mengetahui
bagaimana potensi return yang telah disesuaikan dengan risiko yang ada pada
pembiayaan tersebut. Potensi return yang akan diperoleh dari pembiayaan yang
disalurkan BPRS akan diukur dengan menggunakan metode RAROC.
51
Kemudian alasan penggunaan produk pembiayaan murabahah dan skim bagi
hasil (mudharabah dan musyarakah) sebagai sample karena berdasarkan pada latar
belakang penelitian diketahui bahwa pembiayaan murabahah merupakan memiliki
bobot paling besar diantara pembiayaan yang lain dimana pembiayaan yang disalurkan
lewat murabahah lebih dari 75% dari total pembiayaan BPRS dan skim bagi hasil
(mudharabah dan musyarakah) menjadi core basic produk yang bank syariah. Dimana
salah satu sumber pendapatan bank berasal dari pembiayaan yang diantaranya berupa
skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah). Selain itu, untuk mengetahui potensi
risiko yang ada pada murabahah dimana return jenis pembiayaan ini lebih stabil dan
aman dibandingkan dengan potensi risiko yang ada pada musyarakah dan musdharabah
yang memiliki tingkat imbal bagi hasil dari pembiayaan skim bagi hasil (mudharabah
dan musyarakah) yang bersifat tidak pasti dan keuntungan yang diperoleh tidak tetap.
Sehingga bank perlu memperhatikan risiko dan return yang ada pada pembiayaan bank
syariah.
Data yang digunakan untuk keperluan penelitian ini merupakan data sekunder
yang didapat dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan
melalui website OJK. Data sekunder yang digunakan berupa data return pembiayaan
dan total pembiayaan yang disalurkan BPRS dalam bentuk pembiyaan dengan akad
murabahah, musyarakah dan mudharabah serta data pembiayaan bermasalah (NPF).
Periode yang dipakai berupa data bulanan sebanyak 60 data dari tahun 2010 - 2014.
Pemilihan waktu antara 2010-2014 disebabkan terjadinya penurunan return yang
52
diperoleh oleh BPRS dilihat dari rasio ROA, tingginya NPF yang ada pada BPRS dan
juga karena perekonomian Indonesia yang sangat berfluktuatif.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan sampel, penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling, yaitu metode pemiliihan sampel berdasarkan dengan maksud atau tujuan
tertentu. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan sampel laporan keuangan
bulanan dari seluruh BPRS di Indonesia yang sudah diakumulasikan. Laporan
keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan bulanan publikasi statistik
perbankan syariah yang diterbitkan pada periode 2010-2014 dan diperoleh dari website
resmi Otoritas Jasa Keuangan, yaitu www.ojk.go.id.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersifat time series. Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh dari
pihak kedua atau data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.53
Sedangkan time series (data
historis) adalah data yang terdiri atas satu objek tetapi meliputi beberapa periode
waktu.
Dengan pemilihan sampel diharapkan dapat memberikan gambaran secara
umum kondisi BPRS di Indonesia secara keseluruhan. Sehingga penelitian yang
dilakukan dapat berguna bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi untuk
pengembalian keputusan dalam melakukan investasi.
53
Mudrajat Kuncoro,Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi( Jakarta: Erlangga, 2003), hal. 127.
53
E. Teknik Pengumpulan Data Return
Teknik pengumpulan data return yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan data equivalent rate dari pembiayaan murabahah, musyarakah
dan mudharabah yang selanjutnya digunakan untuk mencari return ketiga pembiayaan
tersebut. Periode data return sebanyak 60 data dari Januari 2010 sampai Desember
2014.
Equivalent rate pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah ditransformasikan dalam
bentuk natural logarithmic (ln) dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
..........................................................(3.1)
Keterangan:
Rt : returnperiode ke -i
Pt : Harga pada waktu t
Pt-1 : Harga pada waktu t-1
Rt = ln
54
F. Teknik Pengukuran Data VaR dan RAROC
1. Teknik Pengukuran VaR
Sebelum melakukan perhitungan VaR, data pembiayaan harus dilakukan
pengujian terlebih dahulu. Pengujian ini perlu ada untuk mengetahui bagaimana
karakteristik dari data pembiayaan muranahah dan bagi hasil (mudharabah dan
musyarakah). Pengujian ini dilakukan bukan untuk mencari kesimpulan, namun hanya
sebagai syarat sebelum dilakukan pengukuran VaR. Pengujian data tersebut adalah uji
stasioner.
Uji Stasioner
Uji stasioner pada data time series menunjukkan data itu memiliki rata-rata
variansi yang cenderung konstan. Pergerakan data akan cenderung berdluktuasi hanya
dikisaran rata-rata data tersebut. Uji stasioner dilakukan dengan Test Aughmented
Dickey Fuller (ADF) menggunakan software E-views 7. Data dapat dikatakan stasioner
bila nilai ADF tidak melebihi 5%. Apabila data yang didapatkan tidak stasioner, maka
perlu dilakukan penyesuaian dengan cara differensi. Pada tingkat diferensi pertama,
biasanya data sudah menjadi stasioner. Kalau ternyata belum, kemungkinan data pada
diferensi kedua sudah stasioner.
Setelah melakukan uji data sebagai syarat, langkah selanjutnya adalah tahap
menghitung volatilitas.
55
Perhitungan Volatilitas
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung decay factor (λ)
optimum. Decay factor optimum akan ditentukan melalui perhitungan dari RMSE
(Root Mean Squared Error). Langkah selanjutnya dilakukan perhitungan forecast
variance menggunakan persamaan EWMA dan volatilitasnya akar dari persamaan
tersebut.
Pengukuran Value at Risk (VaR)
VaR memiliki banyak variasi dan dapat dihitung melalui berbagai cara. Berikut
diulas konsep dasar VaR dan metode perhitungannya.
Asumsikan bahwa sejumlah A0 diberikan pembiayaan pada tingkat return (r),
setelah setahun nilai dari portofolio adalah A = Ao(1 + r). Tingkat return yang
diharapkan dari portofolio adalah sebesar (µ) dengan standar deviasi (σ). VaR
menjawab pertanyaan seberapa besar portofolio dapat menderita kerugian pada periode
waktu t (misalnya, dalam bulan). Untuk menghitung ini, akan dibuat angka probabilitas
distribusi return (r), kemudian memilih tingkat kepercayaan c (katakanlah 95%). VaR
menjelaskan bahwa apakah kerugian (A*) yang tidak akan melebihi (c) persen pada
periode t. Dalam kata lain, juga ingin menemuan kerugian yang mempunyai angka
probabilitas kejadian 1- c persen dalam periode waktu t. Sebagai catatan bahwa
terdapat tingkat return r*sejalan dengan A
*.
56
Bergantung pada basis perbandingan, VaR dapat dihitung dengan cara absolute
dan relative. Absolute VaR adalah kerugian sama dengan nol (zero), yang dimaksud
dengab potensi risiko kerugian terhadap nol adalah besarnya potensi terjadinya risiko
kerugian yang dihitung dari saat pendapatan berada pada posisi titik nol atau tidak
adanya pendapatan. Sedangkan relative VaR adalah potensi risiko kerugian terhadap
nilai rata-rata pendapatan yang diharapkan (expected return) µ. Yang dimaksud potensi
kerugian dari nilai rata-rata pendapatan adalah besarnya risiko kerugian yang dihitung
dari nilai expected return yang diperoleh.
VaR absolute dan VaR relatif menggunakan metode parametric yang dikalikan
dengan dua parameter kuantitatif yaitu tingkat kepercayaan (confidence level) dan
horizon waktu disebabkan sifat pengukuran adalah estimasi. Tingkat kepercayaan
ditentukan pada nilai distribusi standar normal (α) yang dapat dicari dari tabel
distribusi normal. Untuk tingkat kepercayaan c 955 maka nilai Z = 1,65 dan untuk
tingkat kepercayaan 99% maka nilai Z = 2,33. Pengukuran VaR lebih baik
menggunakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi. Berbagai macam tingkat
kepercayaan memberikan informasi yang berguna mengenai distribusi tingkat
pengembalian hasil (return) dan kerugian ekstrim potensial.
Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar standar deviasi dari
pengembalian hasil, maka semakin besar pula variabel dari pengembalian hasil dan
semakin tinggi tingkat risiko dari pembiayaan tersebut. Hal ini dapat digunakan
sebagai ukuran absolut variabelitas pengembalian hasil. Dalam aplikasi penelitian ini,
57
risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah dapat dilihat secara total
(total risk) melalui standar deviasi. Pada aplikasinya, standar deviasi adalah jumlah
kuadrat variabel nilai equivalent rate, (Xi) dikurangi variabel nilai rata-rata (mean)
equivalent rate masing-masing pembiayaan, dibagi jumlah periode waktu (n) bulanan.
Perhitungan metode VaR dapat dijelaskan melalui contoh berikut. Nilai VaR
pembiayaan yang dihitung adalah nilai VaR bulanan yang menunjukkan besarnya
potensi kerugian yang dihadapi dalam 1 bulan. VaR bulanan disajikan untuk satuan Rp
1,-. Sebagai contoh, jika didapat hasil VaR 0,04 maka artinya terdapat potensi kerugian
4% dari nilai eksposure per Rp 1,-. Jika eksposure Rp 100.000,- maka pada bulan
tersebut terdapat potensi kerugian maksimal sebesar Rp 4.000,-.
2. Teknik Pengukuran RAROC
Setelah perhitungan VaR selesai, kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai
RAROC. Rasio RAROC menguji faktor Risk Adjusted Return (RAR) dengan Risk
Capital (RC). Dalam pengukuran rasio ini, besarnya tingkat keuntungan dan modal
telah disesuaikan denganbesarnya risiko, sehingga hal tersebut dapat memberikan
penjelasan terkait net profitability. Dalam pengukuran RAROC digunakan beberapa
variabel yaitu variabel rata-rata keuntungan yang dihasilkan dari selisih antara jumlah
penerimaan (total revenue) dengan jumlah biaya (total cost), variabel kerugian
terekspektasi atau rata-rata kerugian (expected loss), variabel rata-rata kerugian
terburuk atau maksimum (worst case loss).
58
Data yang digunakan untuk pengukuran expected loss (EL) dan worst case loss
(WL) adalah Non Performing Financing (NPF). Variabel NPF adalah pembiayaan
bermasalah dari pembiyaan yang memiliki kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan
macet. Pada penelitian ini, masing-masing kolektibilitas tersebut memiliki probabilitas
default yang telah ditentukan oleh Peraturan Bank Indonesia. Diantaranya yaitu:
Kolektibilitas kurang lancar, probabilitas default 15%.
Kolektibilitas diragukan memiliki probabilitas default 50%.
Kolektibilitas macet memiliki probabilitas default 100%.
Setelah mendapatkan nilai NPF, langkah selanjutnya adalah melakukan
perhitungan Expected Loss dan Worst Case Loss sebagai berikut:
PerhitunganExpected Loss
Adapun perhitungan Expected Loss dilakukan dengan menggunakan variabel
NPF. Caranya yaitu dengan mengalikan NPF dengan nilai eksposure pembiayaan dan
kemudian dikalikan lagi dengan probabilitas default. Eksposur pada skripsi ini
diasumsikan dari nilai pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang diberikan oleh
BPRS. Sedangkan probabilitas default dapat dirujuk dengan mengikuti peraturan yang
telah ada ataupun juga dengan menggunakan ketentuan kolektabilitas yang dibuat
secara khusus oleh lembaga keuangan yang terkait. Dalam kasus ini, peneliti
mengasumsikan probabilitas default tersebut diambil dari Peraturan Bank Indonesia
(PBI). Peraturan tersebut tercantum pada Peraturan Bank Indonesia No.
59
13/13/PBI/2011 tetang Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah.
Perhitungan Worst Case Loss
Worst Case Lossdihitung dengan melalui variabel rata-rata maksimum atau yang
terburuk dari Pembiayaan Non Lancar (NPF) pada BPRS. Artinya,Worst Case
Lossdihitung sama dengan cara mencari nilai VaR dengan melakukan estimasi tingkat
kepercayaan dan variabel yang berbeda dengan VaR sebelumnya. Tingkat kepercayaan
(confidence level) adalah 95% dan menggunakan variabel NPF. Sedangkan
eksposurenya adalah seluruh pembiayaan yang disalurkan BPRS.
Pengukuran RAROC
Secara keseluruhan, perhitungan pendekatan RAROC dapat dirumuskan sebagai
berikut:
RAROC =
=
Dimana Risk Adjusted Return (RAR) menunjukkan pengembalian hasil yang
disesuaikan dengan besarnya risiko dan Risk Capital (RC) menunjukkan besarnya
risiko yang menggerus modal.
60
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui seberapa besar bobot bersih variabel
RAR, ada tiga variabel untuk mengukur RAR uaitu jumlah penerimaan (total revenue),
jumlah biaya (total cost) dan variabel rata-rata kerugian (expected loss). Secara
keseluruhan TR, TC dan EL.
- Total Revenue (TR) dan Total Cost (TC) menunjukkan tingkat efisiensi,
tingkat keuntungan, atau kerugian dan tingkat output yang optimal.
Keuntungan atau profit merupakan selisih antara TR dengan TC atau
diformulasikan dengan (π = TR –TC). Jika TR > TC maka terdapat
keuntungan, jika TR < TC maka terdapat kerugian dan jika TR = TC maka
impas (break even).
- Expected Loss (EL) adalah rata-rata statisik (mean) ramalan tingkat kerugian
yang disebabkan oleh kelalaian pada pihak menerima kredit, kerugian nilai
modal dan permasalahan operasional.
Risk Capital (RC) adalah modal yang diperlukan untuk menutupi kebutuhan
apabila menghadapi suatu masalah karena risiko menjadi kenyataan. Validitas Risk
Capital dipertimbangkan terhadap sesuatu yang lebih buruk daripada pembayaran rata-
rata kerugian (Expected Loss) dimana RC menunjukkan besarnya modal yang
disesuaikan dengan risiko. Ada dua variabel untuk mengukur RC yaitu kerugian
terburuk atau Worst Case Loss (WL) dan rata-rata kerugian dari nasabah peminjam /
Expected Loss (EL). Risk Capital dapat dirumuskan sebagai berikut:
61
RC = WL – EL
Variabel Worst Case Loss (WL) menunjukkan keungkinan besar kerugian
terburuk atau maksimum. Dalam penelitian ini, WL diukur melalui variabel rata-rata
maksimum atau terburuk dari NPF pada BPRS dari periode bulanan dalam setahun
(2010-2014). Worst Case Loss (WL) diestimasi dengan tingkat kepercayaan
(confidence level c) yang telah ditentukan. Jika confidence level 95% hal tersebut
terdapat probabilitas atau peluang 5% bahwa jerugian aktual (Actual Loss) akan
melebihi modal ekonomis. Suatu kerugian yang tidak ditutup dengan confidence level
merupakan risiko bencana besar yang dihadapi oleh bank syariah.
Dalam penelitian ini, confidence level yang digunakan adalah 95% dengan nilai Z
= 1,96 . standar deviasi digunakan untuk mengukur kerapatan jarak atau fluktuasi dari
suatu nilai rata-rata (mean) kerugian atau Expected Loss (EL). Pada aplikasinya,
standar deviasi diukur pada rata-rata NPF dari periode bulanan dalam setahun (2010 –
2014).
62
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif Data
1. Pembiayaan dan Return
Dalam pengukuran risiko pembiayaan yang terdapat pada akad murabahah,
mudharabah dan musyarakah diBPRS yang ada di Indonesia secara keseluruhan,
terlebih dahulu dilihat seberapa besar penyaluran pembiayaan pada akad murabahah,
mudharabah dan musyarakah selama rentang waktu lima tahun. Berikut tabel mengenai
total pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah Januari 2010 – Desember
2014.
Tabel 4.1
Komposisi Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah
Yang Diberikan BPRS 2010-2014
No Tanggal Pembiayaan (milyar)
Murabahah Mudharabah Musyarakah
1 Apr-10 1.343.665 56.376 145.358
2 Agust-10 1.498.817 62.949 183.607
3 Des-10 1.590.493 67.289 219.618
4 Apr-11 1.699.975 64.939 221.744
5 Agust-11 1.952.120 74.395 243.594
6 Des-11 2.103.548 76.570 258.197
7 Apr-12 2.321.767 76.812 244.250
8 Agust-12 2.612.229 89.602 284.066
9 Des-12 2.802.161 96.302 321.304
10 Apr-13 2.990.220 94.712 336.430
11 Agust-13 3.324.660 109.425 405.809
63
79%
3%
9%
9%
Komposisi Pembiayaan BPRS
Murabahah
Mudharabah
Musyarakah
Lainnya
12 Des-13 3.488.864 113.646 427.164
13 Apr-14 3.676.765 106.631 427.230
14 Agust-14 3.847.039 117.631 511.875
15 Des-14 3.930.981 123.681 563.757
16 Rata-rata 2.612.220 84.046 292.084
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (data diolah dengan Ms. Excel)
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa BPRS dalam menyalurkan pembiayaan
lebih banyak dialokasikan dalam bentuk akad murabahah ketimbang akad musyarakah
dan mudharabah. Hasil rata-rata pembiayaan pada tabel diatas menunjukkan bahwa
pembiayaan dalam bentuk akad murabahah memiliki persentase sebesar 79% dari total
seluruh pembiayaan di BPRS sedangkan pada akad musyarakah dan mudharabah
sebesar 8,9% dan 2,5%. Banyaknya penggunaan akad murabahah dibandingkan
musyarakah dan mudhrabah membuktikan bahwa BPRS masih nyaman dan tertarik
menyalurkan pembiayaan dalam bentuk murabahah yang lebih pasti dan simple atau
sederhana dalam aplikasinya. Berikut ini grafik komposisi pada pembiayaan skim bagi
hasil BPRS selama tahun 2010-2014:
Gambar 4.1
64
Disamping itu, jika dilihat pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang diberikan
oleh BPRS baik berupa murabahah, mudharabah ataupun musyarakah, ketiganya sama-
sama mengalami pertumbuhan kenaikan tiap periodenya. Walaupun sekali-kali terjadi
penurunan tapi penurunannya tidak begitu signifikan.
Dari segi return yang diberikan baik pembiayaan murabahah, mudharabah
ataupun musyarakah mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Untuk melihat besaran
return yang diterima bank dari murabahah, mudharabah dan musyarakah dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Return Pembiayaan
Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah BPRS 2010-2014
No Tanggal Return
Murabahah Mudharabah Musyarakah
1 Apr-10 19,42 18,77 14,85
2 Agust-10 19,57 17,81 15,45
3 Des-10 19,91 19,35 17,14
4 Apr-11 19,50 19,93 20,30
5 Agust-11 19,04 21,53 20,09
6 Des-11 19,12 22,39 22,06
7 Apr-12 19,51 21,54 21,56
8 Agust-12 19,27 16,51 21,91
9 Des-12 20,33 17,22 21,55
10 Apr-13 18,95 16,64 21,76
11 Agust-13 18,76 17,73 21,36
12 Des-13 18,55 17,47 20,54
13 Apr-14 18,21 16,17 19,73
14 Agust-14 19,89 16,33 21,35
15 Des-14 18,51 16,50 20,32
16 Rata – rata 19,23 18,39 20,00
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (data diolah dengan Ms. Excel)
65
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
Ap
r-1
0
Au
g-1
0
De
c-1
0
Ap
r-1
1
Au
g-1
1
De
c-1
1
Ap
r-1
2
Au
g-1
2
De
c-1
2
Ap
r-1
3
Au
g-1
3
De
c-1
3
Ap
r-1
4
Au
g-1
4
De
c-1
4
Return Pembiayaan Murabahah, Musyarakah & Mudharabah
Murabahah
Mudharabah
Musyarakah
Jika dilihat besaran return pembiayaan musyarakah dan mudharabah yang
diterima BPRS dari kedua akad pembiayaan menunjukkan bahwa keduanya
berbanding terbalik dan tidak stabil. Sedangkan return pembaiayaan murabahah
cendrung lebih stabil tiap periode dimana besar returnnya selalu berada di kisaran 18—
19%. Berikut dapat dilihat grafik fluktuasi besaran return pada akad murabahah,
mudharabah dan musyarakah.
Grafik 4.1
Dari ketiga akad tersebut musyarakah memberikan return yang paling tinggi
selama periode penelitian dibandingkan dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa
musyarakah merupakan akad yang berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi
bank syariah. Walaupun musyarakah memberikan return yang lebih tinggi daripada
yang lain, risiko yang ada padanya lebih tinggi dibandingkan murabahah yang
66
cendrung lebih stabil. Utamanya, risiko muncul karena tingkat ketidakpastian imbal
hasil dan kebutuhan monitoring yang tinggi.
Pembiayaan yang memberikan return dibawah musyarakah adalah murabahah,
dengan nilai yang cenderung stabil sekitar 18-19%. Oleh karena itu pembiayaan
dengan akad jual beli ini memiliki harga jual yang bersifat tetap dan return yang juga
pasti,itu sebabnya bank masih banyak mengalokasikan dananya dalam bentuk
pembiayaan murabahah.
2. NPF (Non Performing Financing)
Tingginya pertumbuhan pembiayaan BPRS tidak diiringi dengan pengendalian
terhadap nasabah yang bermasalah. Selama lima tahun pembiayaan bermasalah (Non
Performing Financing) BPRS selalu di atas 6 persen. Tingginya tingkat pembiayaan
bermasalah di BPRS dapat berdampak buruk pada BPRS itu sendiri. Dibawah ini
merupakan tabel pembiayaan bermasalah BPRS selama 2009-2014.
Tabel 4.3
Data NPF BPRS 2010-2014
No Tanggal NPF Nominal % NPF
1 Apr-10 122.884 7,35
2 Agust-10 134.369 7,10
3 Des-10 146.847 7,24
4 Apr-11 150.610 7,00
5 Agust-11 172.616 6,99
6 Des-11 181.031 6,86
7 Apr-12 187.493 6,55
8 Agust-12 214.644 6,61
67
9 Des-12 232.274 6,66
10 Apr-13 267.362 7,19
11 Agust-13 314.920 7,55
12 Des-13 316.257 7,21
13 Apr-14 356.997 7,81
14 Agust-14 408.991 8,47
15 Des-14 425.627 8,58
16 Rata-rata 221.934 7,00
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (diolah dengan Ms. Excel)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa NPF dari pembiayaan yang disalurkan
BPRS selama periode waktu lima tahun antara 2010-2014 cendrung berfluktuasi. Nilai
NPF tertinggi terjadi pada periode Mei-Agustus 2014, yaitu sebesar 8,47 dan nilai
terendah sebesar 6,55% yang terjadi pada periode Januari-April 2012.
Jika diperhatikan dari rata-rata NPF selama periode penelitian, nilai NPF di
BPRS selalu terjadi diatas angka 6,55%. Artinya, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
memiliki kinerja yang kurang baik dan belum dapat mengontrol dana yang telah
disalurkan kepada nasabah pembiayaan. Namun demikian, dilihat dari grafik pada
gambar 4.4 rata-rata NPF tertinggi selam periode September 2009 sampai Agustus
2014 yaitu berada dikisaran 7%. Setelah diamati, tingginya NPF terjadi akhir-akhir ini
diawal tahun 20013. Hal ini dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya tingkat inflasi
yang terus mengalami tren naik.
68
Ap
r-1
0
Jul-
10
Oct
-10
Jan
-11
Ap
r-1
1
Jul-
11
Oct
-11
Jan
-12
Ap
r-1
2
Jul-
12
Oct
-12
Jan
-13
Ap
r-1
3
Jul-
13
Oct
-13
Jan
-14
Ap
r-1
4
Jul-
14
7.35 7.10 7.24 7.00 6.99 6.86 6.55 6.61 6.66 7.19
7.55 7.21
7.81 8.47
Tingkat Non Performing Financing BPRS
NPF
Grafik 4.2
Non Performing Financing (NPF) digunakan pada penelitian ini untuk mencari
besaran nilai RAROC. Lebih spesifikasi lagi adalah untuk menentukan nilai dari
Ecpected Loss (EL) dan juga Worst Case Loss (WL) berdasarkan kolektiilitas kurang
lancar, diragukan dan macet.
B. Pengukuran VaR dan RAROC
1. Pengukuran VaR
Sebelum melakukan pengukuran nilai VaR pada pembiayaan mudharabah dan
musyarakah di BPRS, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan
mengadakan tes atau uji data return dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Uji
69
data ini dilakukan bukan untuk mengambil sebuah kesimpulan, tetapi hanya digunakan
sebagai syarat dalam pengukuran nilai VaR. Pengujian tersebut sebagai berikut:
a. Pengujian Stasioneritas
Data return pembiayaan mudharabah dan musyarakah dapat dikatakan
stasioner jika data return bersifat flat, tidak mengandung komponen trend,
memiliki keragaman yang konstan dan tidak terdapat fluktuasi secara periodik.
Untuk mengetahui hal tersebut perlu adanya uji stasioneritas.
Pengujian stasioneritas menggunakan metode Augmented Dickey Fuller
Test (ADF-Test) dengan bantuan software Eviews 7. Cara ujinya adalah dengan
melakukan perbandingan antara nilai ADF-Test Statistic dengan critical values 5%
level.
Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan software Eviews 7 diperoleh
nilai dari ADF-Test statistic data return pembiayaan mudharabah yaitu sebesar -
8,799885> test critical values 1% level MacKinnon sebesar -3,548208sehingga
dapat disimpulkan bahwa data return mudharabah stasioner. Sedangkan hasil
pengukuran data return pembiayaan musyarakah juga bersifat stasioner, hasilnya
diperoleh nilai dari ADF-Test statistic sebesar -11,26594>-3,548208test critical
values 1% level. Hasil pengukuran uji stasioneritas data return pembiayaan
mudharabah dan musyarakah dapat dilihat pada tabel berikut ini.
70
Tabel 4.4
Hasil Pengukuran ADF-Test DataReturn
Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Musyarakah
Null Hypothesis: Return_Musyarakah has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.27798 0.0000
Test critical values: 1% level -3.548208
5% level -2.912631
10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: RETURN_(MUDHARABAH) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.849043 0.0000
Test critical values: 1% level -3.548208
5% level -2.912631
10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: RETURN_MURABAHAH has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.931441 0.0001
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
71
Tabel 4.5
Hasil Uji Stasioneritas
Return ADF Test
Critical
Value Keterangan
Pembiayaan (α-1%)
Musyarakah -12.27798 -3,548208 Stasioner
Mudharabah -8.849043 -3,548208 Stasioner
Murabahah -4.931441 -3.546099 Stasioner
Sumber : data diolah dari eviews 7
Berdasarkan dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa hasil analisis menunjukkan
semua data return pembiayaan mudharabah dan musyarakah bersifat stasioner.
Nilai ADF-Test semua data lebih kecil dibandingkan dengan nilai critical value
dengan tingkat kepercayaan 1%. Dengan demikian tidak perlu dilakukan proses
differencing atau pembedaan.
b. Pengukuran Decay Factor
Setelah menentukan metode pengukuran VaR yang akan digunakan, hal
pertama yang harus dilakukan adalah mencari nilai dari decay factor yang menjadi
salah satu faktor dalam menentukan pengukuran nilai VaR.
Adapun pada skripsi ini, nilai decay factor yang digunakan adalah sebesar
99%, ini mengacu kepada Philippe Jorion, bahwa mengukur nilar VaR lebih baik
menggunakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi yaitu 99%. Dimana decay
factor yang optimal adalah decay factor yang memiliki hasil Root Mean Square
Error (RMSE) yang paling minimal.
72
Tabel 4.6
Hasil Pengukuran RMSE Mudharabah
Sumber: data diolah dengan Ms. Exel
Pada tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa decay factor untuk
pengukuran VaR pembiayaan mudharabah yang99% memiliki hasil Root Mean
Square Error (RMSE) paling kecil diantara yang lain yaitu sebesar 0,002139.
Begitu juga pada musyarakah dimana pengukuran decay factor 99% menghasilkan
Root Mean Square Error (RMSE) paling kecil yaitu sebesar 0,013809. Berikut
dibawah ini pengukuran RMSE untuk pembiayaan musyarakah.
Tabel 4.7
Hasil Pengukuran RMSE Musyarakah
Decay Factor Root Mean Square
Error (RMSE)
0,99 0,002139
0,98 0,003689
0,97 0,004817
0,96 0,005639
0,95 0,006240
0,94 0,006680
0,93 0,007000
0,92 0,007240
0,91 0,007414
0,9 0,007544
Decay Factor Root Mean Square
Error (RMSE)
0,99 0,013809
0,98 0,022566
0,97 0,028545
0,96 0,032620
73
Sumber: data diolah dengan Ms. Exel
Setelah menentukan nilai decay factor yang akan digunakan dalam
pengukuran VaR, selanjutnya adalah melakukan pengukuran dan analisis dari hasil
VaR pembiayaan mudharabah dan musyarakah.
2. Pengukuran RAROC
a. Total Revenue dan Total Cost
Dalam pengukuran RAROC, yang dihitung terlebih dahulu adalah total
revenue dan juga total cost. Pengukuran kedua faktor terssebut dihitung
berdasarkan data laporan keuangan pada bagian laporan laba/rugi. Hasil selisih
dari keduanya akan didapat nilai bersih sebelum pajak apakah mendapat laba atau
mengalami rugi.
Total Revenue diperoleh dari hasil penjumlahan Pendapatan Operasional
dan Pendapatan Non-Operasional, kemudian dikurangi dengan Bagi Hasil untuk
para investor. Sedangkan hasil Total Cost didapat dari hasil penjumlahan Beban
PPAP, Beban Operasional dan Beban Non-Operasional. Hasil dari selisih antara
Total Revenue dan Total Cost sebagai berikut:
0,95 0,035380
0,94 0,037250
0,93 0,038510
0,92 0,039360
0,91 0,039940
0,9 0,040320
74
Tabel 4.8
Hasil Selisih Data Total Revenue dan Total Cost
No
Tanggal
Revenue Cost
Laba/Rugi
(milyar) Sebelum
Pajak
1 Apr-10
79.045
50.192
28.853
2 Agust-10
219.585
138.474
81.111
3 Des-10
375.654
239.468
136.186
4 Apr-11
99.408
63.837
35.571
5 Agust-11
212.927
177.292
35.635
6 Des-11
378.171
291.100
87.072
7 Apr-12
105.776
81.950
23.826
8 Agust-12
302.901
235.473
67.429
9 Des-12
509.992
399.435
110.557
10 Apr-13
138.380
107.020
31.361
11 Agust-13
381.054
303.651
77.404
12 Des-13
649.207
516.723
132.484
13 Apr-14
158.898
127.816
31.082
14 Agust-14
415.017
342.856
72.161
15 Des-14 682.889 560.343 122.546
16 Rata-rata
288.252
217.816
70.437
Sumber: data diolah dengan Ms. Exel
75
-
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
Ap
r-1
0
Sep
-10
Feb
-11
Jul-
11
De
c-1
1
May
-12
Oct
-12
Mar
-13
Au
g-1
3
Jan
-14
Jun
-14
No
v-1
4
Laba/Rugi
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa laba tertinggi yang diperoleh
BPRS terjadi pada periode Desember 2010 yaitu sebesar 136.186 dan laba
terendah yang dialami BPRS terjadi pada periode awal tahun 2012 yaitu sebesar
23.826.
Gambar 4.5
Grafik Laba/Rugi BPRS Periode 2010-2014
Sumber: data diolah dengan Ms. Exel
Dari grafik diatas pengukuran laba/rugi BPRS per empat bulan
menunjukkan bahwa dari periode Desember 2010 hingga periode Desember 2011
secara rata-rata mengalami penuruanan yaitu dari 136.186 pada Desember 2010
dan turun di Desember 2010 menjadi 87.072. Namun pada periode berikutnya
keuntungan BPRS mengalami tren positif, naik dari tahun ke tahun tetapi nilainya
masih dibawah tahun 2010.
76
b. Perhitungan Expected Loss
Setelah melakukan pengukuran laba/rugi BPRS, selanjutnya adalah
menghitung nilai Expected Loss (EL). Dalam penelitian ini, Expected Loss (EL)
digunakan sebagai faktor pengukuran nilai RAR dan RC. Data yang digunakan
untuk menghitung nilai Expected Loss (EL) adalah Non Performing Financing
(NPF) selama Januari 2010 – Desember 2014.
Nilai pembiayaan yang bermasalah dibuat bagian masing-masing
berdasarkan penggolongan kolektibilitas yang telah ditetapkan. Ada 3 macam
golongan kolektibilitas yaitu, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Masing-
masing dari kelas tersebut dikalikan dengan probability of default.
Adapun dalam skripsi ini, probability of default yang digunakan mengacu
pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dimana kolektibilitas
Kurang Lancar ditetapkan sebesar 15%, Diragukan sebesar 50% dan Macet
sebesar 100%. Besarnya Expected Loss (EL) pembiayaan BPRSperiode 2010-2011
dapat dilihat dari tabel di bawah ini, untuk periode 2012-2014 dapat dilihat pada
lampiran:
Tabel 4.9
Hasil Olah Data Expected Loss
No Bulan/tahun Kurang
Diragukan Macet Expected
Lancar Loss
1 01/01/2010 5.735 11.238 56.036 73.009
2 01/02/2010 6.543 11.241 57.665 75.448
3 01/03/2010 6.663 12.379 55.421 74.463
4 01/04/2010 5.858 15.316 56.741 77.915
77
5 01/05/2010 5.974 16.408 56.915 79.297
6 01/06/2010 5.977 14.844 60.164 80.985
7 01/07/2010 6.722 15.953 61.182 83.857
8 01/08/2010 6.405 16.696 64.227 87.328
9 01/09/2010 6.581 17.071 69.125 92.777
10 01/10/2010 6.979 16.815 72.567 96.361
11 01/11/2010 6.838 16.743 74.579 98.160
12 01/12/2010 5.878 14.960 64.767 85.604
13 01/01/2011 6.248 17.302 65.175 88.725
14 01/02/2011 7.170 16.661 69.587 93.418
15 01/03/2011 7.682 17.040 69.387 94.109
16 01/04/2011 8.430 16.403 66.613 91.445
17 01/05/2011 8.406 17.136 71.790 97.332
18 01/06/2011 8.102 18.658 81.123 107.882
19 01/07/2011 8.235 20.978 77.276 106.488
20 01/08/2011 9.520 20.906 76.503 106.929
21 01/09/2011 8.606 20.167 80.212 108.985
22 01/10/2011 8.475 23.610 82.293 114.378
23 01/11/2011 9.288 22.408 89.860 121.555
24 01/12/2011 7.398 22.332 69.620 99.349
Sumber : data diolah dengan Ms. Excel
c. Perhitungan Worst Case Loss (WL)
Worst Case Loss (WL) menunjukkan kemungkinan besar terjadinya
kerugian terburuk atau maksimum. Worst Case Loss (WL) ini digunakan untuk
menghitung nilai dari RC (Risk Capital). Selain itu Worst Case Loss (WL) dapat
disebut juga dengan Unexpected Loss yaitu kerugian yang tidak diharapkan.
Pengukuran nilai Worst Case Loss (WL) diukur dengan menggunakan data
rata-rata maksimum dari pembiayaan bermasalah atau NPF. Pengukuran tersebut
dilakukan dengan cara menghitung VaR dari variabel dan eksposure dari total
78
pembiayaan yang disalurkan. Dalam penelitian ini Worst Case Loss (WL) tingkat
kepercayaannya diestimasikan sebesar 95%, ini berarti kerugian aktual (actual
loss) akan melebihi modal ekonomis (economic capital). Suatu kerugian yang
tidak ditutup dengan confidence level merupakan risiko bencana besar yang
dihadapi oleh perusahaan. Berikut pemaparan hasil pengukuran dari Worst Case
Loss (WL).
Besarnya Worst Case Loss (WL) periode 2010-2011 dapat dilihat dari tabel
di bawah ini, untuk periode 2012-2014 dapat dilihat pada lampiran:
Tabel 4.10. Hasil Olah Data Worst Case Loss
No Bulan/tahun Eksposure Worst
Case Loss
1 01/01/2010 1.586.580 64.298
2 01/02/2010 1.653.875 67.025
3 01/03/2010 1.690.571 68.512
4 01/04/2010 1.757.256 71.215
5 01/05/2010 1.817.361 73.651
6 01/06/2010 1.873.570 75.929
7 01/07/2010 1.954.179 79.195
8 01/08/2010 1.979.912 80.238
9 01/09/2010 2.042.042 82.756
10 01/10/2010 2.041.367 82.729
11 01/11/2010 2.060.437 83.502
12 01/12/2010 2.084.220 84.466
13 01/01/2011 2.139.992 86.726
14 01/02/2011 2.163.977 87.698
15 01/03/2011 2.216.572 89.829
16 01/04/2011 2.328.813 94.378
17 01/05/2011 2.431.963 98.558
18 01/06/2011 2.501.869 101.391
79
Sumber : data diolah dengan Ms. Excel
C. Hasil Analisis
Pada sub bab ini akan membahas tentang hasil pengukuran metode VaR dan
RAROC yang diperoleh dari hasil pengamatan laporan keuangan Bank Pembiaayaan
Rakyat Syariah pada periode 2010-2014. Dengan diperolehnya hasil pengukuran tersebut
dapat digunakan sebagai alat analisis dalam mengukur dan menilai risiko dan netprofit
pembiayaan yang dimiliki BPRS.
1. Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan VaR
Setelah menghitung returnpembiyaan dan standar deviasi akan diperoleh nilai
VaR. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya VaR digunakan untuk melihat risiko
pembiayaan yang disalurkan industri perbankan syariah, dalam penelitian ini pada
pembiayaan murabahah, musyararakah dan mudharabah. Dari hasil pengukuran,
dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 99% diperoleh nilai VaR (mean) dan VaR
(zero). Berikut hasil olahan data VaR selama periode 2010-2014 pada tabel berikut
dibawah ini.
19 01/07/2011 2.576.971 104.435
20 01/08/2011 2.563.432 103.886
21 01/09/2011 2.620.259 106.189
22 01/10/2011 2.691.843 109.090
23 01/11/2011 2.691.843 109.090
24 01/12/2011 2.675.930 108.445
80
a. Murabahah
Tabel 4.11Hasil Pengukuran VaR Murabahah
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014
Std. Deviasi σ 0,002 0,004 0,018 0,016 0,012
Ao (Exposure)
1.477.658
1.918.548
2.578.719
3.267.915 3.818.261
VaR (Mean)
2.181
5.118
31.444
34.173
31.736
VaR (Zero)
(10.177)
(23.271)
(147.338)
(150.755) (141.104)
VaR (Mean)%
0,15
0,27 1,22 1,05 0,83
VaR (Zero)% -0,69 -1,21 -5,71 -4,61 -3,70
Sumber : data diolah dengan Ms. Exel
Setelah mendapatkan hasil pengolahan data VaR murabahah, selanjutnya
dapat dilakukan analisis terkait hasil dari pengukuran VaR murabahah sebagai
berikut:
1. Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai standar deviasi
dari pengembalian hasil, maka semakin besar pula variabel dari pengembalian
hasil dan semakin tinggi pula tingkat risiko dari pembiayaan.Standar deviasi
dalam pengukuran VaR murabahah tercatat sebesar 0.002; 0.004; 0.018; 0.016
dan 0.012 selama periode 2010-2014 berturut-turut. Nilai standar deviasi
terbesar terdapat pada periode 2012 sebesar 0.018 yang mengindikasikan
bahwa pada tahun ini terdapat volatilitas atau perubahan yang paling besar
dari distribusi variabel pengembalian hasil atau margin dipembiayaan
81
murabahah. Sedangkan pada periode 2010 memiliki tingkat perubahan
distribusi pengembalian hasil atau margin yang paling rendah di pembiayaan
murabahah yaitu sebesar 0,002.
2. VaR (mean) pembiayaan murabahah dalam nominal jutaan rupiah sebesar
2.181, 5.118, 31.444, 34.173 dan 31.736 selama periode 2010-2014. Adapun
dalam bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar 0.15%, 0.27%, 1.22%,
1.05% dan 0.83%. Berdasarkan pengukuran risiko VaR (mean) secara
nominal pembiayaan murabahah diketahui potensi risiko terbesar yang
dihadapi terjadi pada tahun 2014 yaitu maksimal sebesar 31.736 (juta rupiah)
dan potensi risiko terendah yang dialami maksimal sebesar 2.181 (juta rupiah)
pada tahun 2010. Berbeda halnya jika dilihat secara persentase yang
membandingkan antara nominal risiko murabahah dengan pembiayaan
murabahah yang diberikan. Potensi risiko pembiayaan musyarakah secara
persentase yang tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 1,22% dan yang
terendah sebesar 0,15% pada tahun 2010.
3. VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol) dengan artian
lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian yang dihitung
pada saat pendapatan dititik nol atau tidak ada pendapatan. Nilai VaR (zero)
pada pembiayaan murabahah dalam jutaan rupiah sebesar (10.177), (23.271),
(147.338), (150.755) dan (141.104) secara berturut-turut selama lima tahun.
Secara nominal potensi risiko terbesar murabahah pada saat tidak ada
pendapatan terjadi pada tahun 2013 sebesar (150.755) juta rupiah dan yang
82
terendah sebesar (10.177) juta rupiah pada tahun 2010. Namun, berbeda
halnya jika dilihat dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian yang
terbesar justru terjadi pada tahun 2012 sebesar 5,71% dan terendah masih
pada tahun 2010 sebesar 0,69% dari pembiayaan murabahah yang diberikan.
b. Musyarakah
Tabel 4.12Hasil Pengukuran VaR Musyarakah
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014
Std. Deviasi σ 0,030 0,048 0,010 0,007 0,027
Ao (Exposure)
182.861
241.178
283.207
389.801
500.954
VaR (Mean)
3.718 7.745
1.978
1.855
9.019
VaR (Zero)
(13.246)
(38.771)
(10.393)
(9.508)
(44.264)
VaR (Mean)% 2,03 3,21
0,70
0,48
1,80
VaR (Zero)% -7,24 -16,08 -3,67 -2,44 -8,84
Sumber : data diolah dengan Ms. Exel
Setelah mendapatkan hasil pengolahan data VaR musyarakah, selanjutnya
dapat dilakukan analisis terkait hasil dari pengukuran VaR musyarakah sebagai
berikut:
1. Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai standar deviasi
dari pengembalian hasil, maka semakin besar pula variabel dari pengembalian
hasil dan semakin tinggi pula tingkat risiko dari pembiayaan.Standar deviasi
83
dalam pengukuran VaR musyarakah tercatat sebesar 0.030; 0.048; 0.010; 0.007
dan 0.027 selama periode 2010-2014 berturut-turut. Nilai standar deviasi
terbesar terjadi pada periode 2011 sebesar 0.048 yang mengindikasikan bahwa
pada tahun ini terdapat volatilitas atau perubahan yang paling besar dari
distribusi variabel pengembalian bagi hasil dipembiayaan musyarakah.
Sedangkan pada periode 2013 memiliki tingkat perubahan distribusi
pengembalian bagi hasil yang paling rendah di pembiayaan musyarakah yaitu
sebesar 0,007.
2. VaR (mean) pembiayaan musyarakah dalam jutaan rupiah sebesar 3.718, 7.745,
1.978, 1.855, 9.019 selama periode 2010-2014. Adapun dalam bentuk
persentase nilai VaR (mean) sebesar 2.03%, 3.21%, 0.70%, 0.48% dan 1.80%.
Berdasarkan pengukuran risiko VaR (mean) secara nominal pembiayaan
musyarakah diketahui potensi risiko terbesar yang dihadapi terjadi pada tahun
2014 yaitu maksimal sebesar 9.019 (juta rupiah) dan potensi risiko terendah
yang dialami maksimal sebesar 1.855 (juta rupiah) pada tahun 2013. Berbeda
halnya jika dilihat secara persentase yang membandingkan antara nominal
risiko musyarakah dengan pembiayaan musyarakah yang diberikan. Potensi
risiko pembiayaan musyarakah secara persentase yang tertinggi terjadi pada
tahun 2011 sebesar 3,21% dan yang terendah sebesar 0,48% pada tahun 2013.
3. VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol) dengan artian lain
merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian yang dihitung pada saat
pendapatan dititik nol atau tidak ada pendapatan. Nilai VaR (zero) pada
84
pembiayaan musyarakah dalam jutaan rupiah sebesar (13.246), (38.771),
(10.393), (9.508) dan (44.246) secara berturut-turut selama lima tahun. Sama
halnya dengan VaR (mean), secara nominal potensi risiko terbesar pada saat
tidak ada pendapatan terjadi pada tahun 2014 sebesar (44.264) juta rupiah dan
yang terendah sebesar (9.508) juta rupiah pada tahun 2013. Namun, berbeda
halnya jika dilihat dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian yang
terbesar justru terjadi pada tahun 2011 sebesar 16,08% dan terendah masih pada
tahun 2010 sebesar 2,44% dari pembiayaan musyarakah yang diberikan.
c. Mudharabah
Tabel 4.13Hasil Pengukuran VaR Mudharabah (Juta Rupiah)
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014
Std. Deviasi σ 0,010 0,018 0,020 0,013 0,021
Ao (Exposure) 62.205
71.968
87.572
105.928
115.981
VaR (Mean) 437 888 1196 894 1622
VaR (Zero) (1.915)
(4.565)
(5.163)
(3.564)
(6.022)
VaR (Mean)% 0,70 1,23 1,37
0,84 1,40
VaR (Zero)% -3,08 -6,34 -5,90 -3,36 -5,19
Sumber: data diolah dengan Ms. Exel
Setelah mendapatkan hasil pengolahan data VaR mudharabah, selanjutnya
dapat dilakukan analisis terkait hasil dari pengukuran VaR mudharabah sebagai
berikut:
85
1. Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai standar deviasi
dari pengembalian hasil, maka semakin besar pula variabel dari pengembalian
hasil dan semakin tinggi pula tingkat risiko dari pembiayaan.Standar deviasi
dalam pengukuran VaR mudharabah tercatat sebesar 0.010; 0.018; 0.020; 0.013
dan 0.021 selama periode 2010-2014 berturut-turut. Nilai standar deviasi
terbesar terjadi pada periode 2014 sebesar 0.021 yang mengindikasikan bahwa
pada tahun ini terdapat volatilitas atau perubahan yang paling besar dari
distribusi variabel pengembalian bagi hasil dipembiayaan mudharabah.
Sedangkan pada periode 2010 memiliki tingkat perubahan distribusi
pengembalian bagi hasil yang paling rendah di pembiayaan mudharabah.
2. VaR (mean) pembiayaan mudharabah dalam jutaan rupiah sebesar 437, 888,
1.196, 894, 1.622 selama periode 2010-2014. Adapun dalam bentuk persentase
nilai VaR (mean) sebesar 0.70%, 1.20%, 1.37%, 0.84% dan 1.40%.
Berdasarkan pengukuran risiko VaR (mean) pembiayaan mudharabah diketahui
potensi risiko terbesar yang dihadapi terjadi pada tahun 2014 yaitu maksimal
sebesar 1.622 (juta rupiah) dan potensi risiko terendah yang dialami maksimal
sebesar 437 (juta rupiah) pada tahun 2010. Secara keluruhan potensi risiko yang
ada di pembiayaan mudharabah tidak begitu signifikan, ini bisa dilihat dari nilai
VaR (mean) dalam bentuk persetase. Dimana risiko tertinggi yang terjadi di
tahun 2014 hanya 1,40% dari total pembiayaan yang diberikan.
3. VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol) dengan artian lain
merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian yang dihitung pada saat
86
pendapatan dititik nol atau tidak ada pendapatan. Nilai VaR (zero) pada
pembiayaan mudharabah dalam jutaan rupiah sebesar (1.915), (4.565), (5.163),
(3.564) dan (6.022) secara berturut-turut selama lima tahun. Sama halnya
dengan VaR (mean), potensi risiko terbesar pada saat tidak ada pendapatan
terjadi pada tahun 2014 sebesar (6.022) juta rupiah dan yang terendah sebesar
(1,915) juta rupiah pada tahun 2010. Namun, berbeda halnya jika dilihat dalam
bentuk persentase potensi risiko kerugian yang terbesar justru terjadi pada
tahun 2011 sebesar 6,34% dan terendah masih pada tahun 2010 sebesar 3,08%
dari pembiayaan mudharabah.
d. Perbandingan Antar Pembiayaan
Setelah melihat potensi risiko yang ada pada masing-masing pembiayaan
murabahah, musyarakah dan mudharabah di BPRS tiap tahun selama periode
2010-2014 dan juga sekaligus melakukan analisis terhadap hasil pengukuran VaR
terhadap ketiga pembiayaan tersebut. Selanjutnya akan dilakukan perbandingan
antara ketiga akad tersebut selama periode 2010-2014. Perbandingan ini bertujuan
untuk mengetahui pembiayaan mana yang memiliki tingkat risiko terendah dan
tertinggi. Berikut ini adalah tabel perbandingan antara ketiga akad pembiayaa
tersebut:
87
Tabel 4.14Hasil Perbandingan VaR Pembiayaan
Murabahah, Musyarakah dan Mudharabah Periode 2010-2014
Sumber
: data diolah dengan Ms. Exel
Dari tabel perbandingan yang disajikan diatas terkait hasil pengukuran VaR
selama lima tahun antara pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudhrabah.
Kita dapat mengetahui tingkat risiko pembiayaan mana yang paling baik yang
dimiki oleh BPRS. Analisis perbandingan hasil pengukuran risiko pembiayaan
murabahah, musyarakah dan mudharabah sebagai berikut:
1. Jika dilihat dari nilai standar deviasi dari ketiga pembiayaan tersebut selama
lima tahun, maka nilai standar deviasi yang terbesar terdapat pada pembiayaan
musyarakah yaitu sebesar 0,027. Nilai standar deviasi pembiayaan musyarakah
yang tinggi menunjukkan bahwa pada pembiayaan ini terdapat volatilitas atau
perubahan yang paling besar dari distribusi variabel pengembalian bagi hasil
dipembiayaan musyarakah. Ini bisa dilihat pada grafik return sebelumnya yang
menggambarkan return musyarakah yang lebih berfluktuasi dibandingkan
Keterangan Murabahah Musyarakah Musdharabah
Std. Deviasi σ 0,027 0,064 0,038
Ao (Exposure) 2.612.220 319.600 88.731
VaR (Mean) 47.912 13.710 2.271
VaR (Zero) (218.065) (65.409) (9.782)
VaR (Mean) % 1,83 4,29 2,56
VaR (Zero) % -8,35 -20,47 -11,02
88
pembiayaan lain. Sedangkan nilai standar deviasi yang paling rendah terdapat
pada pembiayaan murabahah sebesar 0,027 yang artinya perubahan distribusi
pengembalian bagi hasil atau margin cendrung lebih stabil dibandingkan
dengan pembiayaan yang lain.
2. VaR (mean) pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah dalam
jutaan rupiah secara berturut-turut adalah sebesar 47.912, 13.710 dan 2.271.
Adapun dalam bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar 1.83%, 4.29%, dan
2.56%. Berdasarkan pengukuran risiko VaR (mean) secara nominal
pembiayaan murabahah diketahui memiliki potensi risiko terbesar yaitu
maksimal sebesar 47.912 (juta rupiah) dan potensi risiko terendah terdapat pada
pembiyaan mudharabah yaitu maksimal sebesar 2.271 (juta rupiah). Namun
berbeda halnya jika dilihat secara persentase yang membandingkan antara
nominal risiko pembaiayaan dengan pembiayaan yang diberikan. Dimana
potensi risiko pembiayaan yang tertinggi secara persentase terdapat pada
pembiayaan musyarakah sebesar 4,29% dan yang terendah sebesar 1,83%
terdapat pada pembiayaan murabahah.
3. VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol) dengan artian lain
merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian yang dihitung pada saat
pendapatan dititik nol atau tidak ada pendapatan. Nilai VaR (zero) pada
pembiayaan murabahah, musyrakah dan mudharabah dalam lima tahun
berturut-turut dalam jutaan rupiah sebesar (218.065), (65.409) dan (9.782).
Adapun dalam bentuk persentase nilai VaR (zero) sebesar 8.35%, 20.47%, dan
89
11.02%. Secara nominal potensi risiko terbesar pada saat tidak ada pendapatan
terjadi pada pembiayaan murabahah sebesar (218.065) juta rupiah dan yang
terendah sebesar (9.782) juta rupiah yang terdapat pada pembiayaan
mudharabah. Namun, berbeda halnya jika dilihat dalam bentuk persentase
potensi risiko kerugian yang terbesar dan cukup signifikan terjadi pada
pembiayaan musyarakah sebesar 20,47% dan terendah masih terdapat pada
pembaiayaan murabahah sebesar 8,35%.
4. Pada ketiga poin sebelumnya dapat diketahui bahwa pembiyaan murabahah
yang memiliki risiko paling rendah dan juga lebih stabil. Kemudian disusul
pembiayaan mudharabah yang memiliki risiko lebih besar dari pembiayaan
murabahah. Adapun potensi risiko paling besar terdapat pada pembiayaan
musyarakah.
2. Analisis Potensi Return Berdasarkan RAROC
Pendekatan RAROC dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jika semakin
besar Risk Adjusted Return(RAR), maka semakin meningkat pula bobot dari RAROC,
artinya ini berbanding lurus. Sedangkan bila semakin besar Risk Adjusted Capital (RC)
maka semakin menurun bobot RAROC, begitu juga sebaliknya, artinya ini bersifat
berbanding terbalik. Berikut dibawah ini dapat dilihat perolehan data RAROC yang
sudah diolah.
Tabel 4.15 Hasil Pengukuran RAROC BPRS
90
Sumber : data diolah dengan Ms. Exel
Berikut analisis terkait hasil pengukuran RAROC BPRS:
1. RAR (Risk Adjusted Return) menunjukkan adanya misleading (maksudnya
ada kesalahan strategi yang digunakan untuk memempercepat pembayaran
utang atau penagihan dari debitur). Nilai RAR yang diperoleh selama
periode 2010-2014 adalah sebesar -1.717, -21.191, -59.526, -95.985 dan -
156.602 jutaan rupiah. Hasil RAR secara keseluruhan bernilai negatif dan
terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini berarti terdapat
risiko atau kerugian dimana total keuntungan yang ada lebih kecil dari pada
expected loss (rata-rata kerugian). Ini juga mengindikasikan adanya
kegagalan manajemen dalam mengelola risiko pembiayaan yang ada di
BPRS. Nilai RAR terbesar terjadi pada tahun 2014 sebesar -156.602 juta
rupiah dan terkecil pada tahun 2010 sebesar -1.717 juta rupiah.
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014
EL (Expected Return)
83.767
102.550
126.796
176.401
231.865
Net Profit (TR – TC)
82.050
81.359
67.270
80.416 75.263
WL (Worst Case Loss)
76.126 99.976
129.616
165.742
194.203
RAR (NP – EL)
(1.717)
(21.191)
(59.526)
(95.985)
(156.602)
RC (WL - EL)
(7.641) (1.891) 2.819
(10.659)
(37.662)
RAROC (RAR/RC) 0,22 8,23 -21,11 9,00 4,16
91
2. RC (Risk Capital) menunjukkan modal yang diperlukan untuk menutupi
kebutuhan apabila menghadapi suatu masalah karena risiko menjadi
kenyataan. (Risk Capital) ini dipertimbangkan terhadap sesuatu yang lebih
buruk daripada pembayaran rata-rata kerugian (expected loss). Nilai RC
yang diperoleh dari hasil pengukuran dalam jutaan rupiah adalah sebesar -
7.641, -2.573, 2.819, -10.659 dan -37.662 selama lima periode berturut-turut.
Hanya pada tahun 2012 saja nilai RC (Risk Capital) bernilai positif
selebihnya memiliki nilai yang negatif. Pada tahun 2012 menunjukkan
bahwa BPRS memiliki cadangan modal yang dapat menutupi kerugian bila
suatu waktu risiko menjadi kenyataan, besarnya modal yang disesuaikan
dengan risiko pada tahun ini adalah sebesar 2.819 juta rupiah. Sedangkan
nilai negatif pada RC mencerminkan adanya penaksiran atau estimasi
kerugian alokasi modal bank syariah terhadap risiko kredit atau pembiayaan.
Hasil analisis RC yang bernilai negatif menunjukkan bahwa expected
returnmengalami peningkatan selama periode tersebut. Artinya modal BPRS
yang sudah disesuaikan dengan besarnya risiko mengalami potensi
peningkatan risiko.
3. Hasil pengukuran RAROC digunakan sebagai alat analisis dalam menilai
bobot bersih dari keuntungan (net profit) yang diperoleh dari kegiatan usaha
yang dilakukan oleh bank syariah. Bobot bersih dari keuntungan yang
dimaksud adalah nilai pendapatan yang telah disesuaikan apabila kerugian
yang telah di alokasikan benar-benar terjadi. Sehingga dalam hal ini dapat
92
diketahui net profit yang sebenarnya diperoleh oleh bank syariah. Adapun
pada penelititan ini hasil RAROC selama lima tahun (2010-2014) sebesar
0.22, 8.23, -21.11, 9.00 dan 4.16 berturut-turut. Nilai RAROC terbesar
terjadi pada tahun 2013 yaitu 9.00 dan yang paling buruk sebesar -21.11
yang terdapat pada tahun 2012. RAROC yang bernilai negatif
mengindikasikan adanya potensi kerugian karena nilai RAR yang negatif.
Dimana akan berdampak buruk pada BPRS, apabila kerugian terealisasi
maka kerugian tersebut akan menggerus modal dari BPRS untuk menutupi
kerugian tersebut. Sedangkan RAROC yang bernilai positif seharusnya
menunjukkan adanya perbaikan kinerja bank sehingga bobot bersih
pengembalian hasil (return) yang disesuaikan dengan risiko mengalami
peningkatan. Itu berlaku jika hasil RAR dan RC bernilai positif juga. Dalam
penelitian ini RAR dan RC keduanya bernilai negatif, ini mengindikasikan
adanya kerugian karena nilai ekxpected loss lebih besar daripada keuntungan
yang didapat dan modal tidak mampu menutupi kerugian tersebut.
3.Analisis Penulis tentang Hasil Pengukuran Risk & Return Pembiayaan
Setelah melakukan pengukuran risiko dan return pembiayaan BPRS selama
periode 2010-2014 dengan menggunakan metode VaR dan RAROC kemudian
menginterpretasikan hasil dari pengukuran risiko dan return yang diperoleh tersebut.
Kemudian berikutnya merupakan pembahasan terkait hasil pengukuran risiko dan
return dari sudut pandang penulis.
93
Pada perbandingan risiko antara pembiayaan murabahah, musyarakah dan
mudharabah diketahui bahwanya risiko yang paling besar terdapat pada pembiayaan
musyarakah, kemudian baru pembiayaan mudharabah dan yang paling rendah adalah
pembiayaan murabahah. Risiko yang paling rendah yang terdapat pada pembiayaan
murabahah menunjukkan bahwa pada pembiayaan tersebut lebih stabil dari sisi imbal
hasil/keuntungan yang diperoleh oleh BPRS karena secara prakteknya pembiayaan
murabahah ini memberikan tingkat imbal hasil yang sudah pasti dan tetap sehingga
mengurangi risiko dari ketidakpastian imbal hasil. Inilah yang menyebabkan hingga
saat ini bank syariah masih memprioritas penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan
murabahah.
Beda halnya dengan musyarakah dan mudharabah yang memiliki tingkat risiko
yang lebih tinggi. Ini disebabkan karena sifat dan karakter pembiayaan tersebut yang
tergolong dalam natural uncertainty contracs (kontrak yang berkarakter tidak pasti)
dimana terdapat kemungkinan terjadinya untung, rugi, atau tidak untung dan tidak rugi.
Sehingga risiko risiko dari gagal bayar atau perolehan imbal hasil cendeung lebih
besar. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa pembiayaan yang berbasis bagi
hasil/profit sharing memang merupakan ruh dari perbankan syariah (return yang
tinggi diiringi resiko yang tinggi pula). Sehingga pemaparan sebelumnya yang
sering mendapati kenyataan bahwa instrumen musyarakah dan mudharabah selalu
menunjukkan kecenderungan ketidakpastian resiko (VaR) yang tinggi, benar-benar
perlu mendapatkan perhatian khusus dari perbankan syariah maupun regulator
94
agar melakukan upaya-upaya atau kebijakan-kebijakan untuk mengantisipasi
masalah ini. Hal ini penting untuk peningkatan pertumbuhan perbankan syariah di
Indonesia ke depannya.
Jika diperhatikan tingkat risiko pertahunnya dari hasil perhitungan VaR pada
pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah, potensi risiko tertinggi terjadi
pada tahun 2012 pada pembiayaan murabahah dan mudharabah dan tahun 2011
merupakan potensi risiko tertinggi pembiayaan musyarakah. Adapun kondisi
pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun tersebut mengalami krisis global dan pada
tahun 2012 pertumbuhan ekonomi global lebih lambat dibanding tahun 2011, namun
kondisi ekonomi dalam negeri masih baik. Nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi
terus berlanjut hingga saat ini. Terjadi kenaikan VaR yang tinggi pada periode 2011
dan 2012 yang artinya risiko pembiayaan BPRS relatif tinggi dan dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi yang terjadi. Kondisi ekonomi global yang sedang mengalami krisis
dapat dikatakan mempengaruhi industri BPRS.
Jika dilihat dari hasil perhitungan RAROC menunjukkan bahwa tingkat
pendapatan yang diperoleh oleh BPRS dari aktifitas pembiayaannya yang telah
disesuaikan dengan risiko yang paling buruk terjadi pada tahun 2012. Dengan melihat
hasil dari perhitungan RAROC kita bisa melihat tingkat kemampuan BPRS dalam
menutupi atau mengatasi risiko yang dapat menggerus modal.
95
Pada tahun 2012 terjadi penurunan nilai RAROC yang paling buruk dialami
oleh BPRS. Hal ini disebabkan juga dengan adanya perlambatan ekonomi yang
diakibatkan krisis ekonomi yang dialami oleh amerika. Sehingga ini berimbas pada
terjadinya penurunan nilai investasi dan konsumsi, penurunan nilai ini sangat
berpengaruh terhadap penyaluran dana yang bisa dilakukan oleh BPRS, sehingga
terjadinya penurunan pendapatan bahkan lebih buruk.
96
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keuntungaan yang diperoleh bank
syariah dari sebuah pembiayaan, memiliki risiko yang melekat secara bersamaan dengan
pendapatan yang diperoleh. Sehingga sangat penting bagi bank syariah yang akan
menyalurkan pembiayaanya untuk memperhitungkan kembali risiko yang ada dan tidak
hanya melihat pada tingkat return yang diharapkan.
1. Dari penelitian ini bisa diketahui bahwa pembiayaan yang ada di BPRS memiliki
tingkatan risiko masing-masing. Dalam penelitian ini diukur potensi risiko yang ada
pada tiga jenis pembiayaan, yaitu murabahah, musyarakah dan mudharabah. Dari
ketiga pembiayaan tersebut memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda.
Adapun tingkat risiko yang paling rendah terdapat pada pembiayaan murabahah, ini
dapat dilihat dari persentase VaR (mean) dan VaR (zero) yang sebesar 1,83% dan
8,35%. Hasil ini mengindikasi bahwa pembiayaan murabahah memiliki return yang
lebih stabil dan aman dibandingkan dengan yang lain, terbukti hingga sekarang jenis
pembiayaan ini masih mendominasi di bank syariah. Kemudian disusul dengan
pembiayaan mudharabah yang memiliki potensi risiko dari hasil VaR (mean) dan VaR
(zero) sebesar 2,56% dan 11,02%. Sedangkan potensi risiko paling besar terdapat pada
pembiayaan musyarakah yaitu sebesar 4,29% dan 20,47%. Bentuk pembiayaan
musyarakah yang memiliki tingkat pengembalian yang tidak pasti dan juga tingkat
97
return yang berfluktuasi atau mengalami perubahan naik-turun yang besar,
menyebabkan musyarakah memiliki potensi risiko yang lebih tinggi dibandingkan
dengan yang lain.
2. Dalam penelitian ini pula kita dapat melihat tingkat pendapatan yang diperoleh bank
syariah dari aktifitas bisnisnya yang telah disesuaikan dengan risiko yang ada
menggunakan metode RAROC. Hasil pengukuran RAROC selama berturut-turut
sebesar 0.22, 8.23, -21.11, 9.00 dan 4.16. Dimana semua hasil RAR nya bernilai
negatif sehingga dari hasil dari pengukuran RAROC kita dapat mengetahui tingkat
kemampuan bank syariah dalam menutupi atau mengatasi risiko yang dapat mengerus
modal bank syariah.
B. Saran
Adapun saran yang bisa diberikan setelah melakukan penelitian ini antara lain:
1. Pihak bank syariah
Agar pihak manajemen bank syariah terus melakukan peningkatan kualitas
manajemen risiko pembiayaan yang ada sehingga dapat mengantisipasi risiko – risiko
yang akan muncul dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Juga BPRS sangat
penting dalam melakukan pengelolaan aset produktifnya dengan menggunakan
pendekatan yang lebih baik lagi sehingga return dari pemanfaatan aset produktif dapat
meningkatkan.
98
2. Penelitian berikutnya
Agar penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti tingkat risiko yang ada
pada deposito BPRS dengan menggunakan VaR dan tingkat return dengan RAROC.
Untuk mengetahui tingkat risiko yang dimiliki para deposan dari pendapatan investasi
deposito yang dimilikinya dengan perhitungan VaR. Sedangkan metode RAROC
digunakan untuk menghitung pendapatan dari hasil penyaluran dana deposan dalam
berbagai bentuk pembiayaan, dimana pendapatan tersebut telah disesuaikan dengan
risiko yang ada. Sehingga nantinya akan terlihat fungsi bank syariah sebagai
intermediasi antara deposan yang menginvesikan dananya dan debitor/counter-party
yang mendapatkan pembiayaan.
99
DAFTARPUSTAKA
A, Adiwarman Karim. BANK ISLAM Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2007.
Agung, Romi Rizal. (2014). Analisis Rate of Return Risk Deposito Mudharabah pada
Bank Syariah. [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Setyo, Safitri Utami Sukiyanto. (2011). Penentuan Nilai Risiko (Value at Risk) Portofolio
Optimum Saham LQ45 dengan Pendekatan EWMA. [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Anggun, Watini Pratiwi. (2012). Analisa Value at Risk Pada Saham Syariah dan Non-
Syariah dengan Model EWMA dan GARCH (Studi Kasus pada BEI Periode
2009-2011. [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ahmad, Kamaruddin. Dasar-dasar Manejemen Investasi. Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
Amir, MTatang.Menyusun Rencana Penelitian. Ed. I. Jakarta:PTRajawali, 1986.
Ascarya.Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers, 2011
Barata, Amrin. Strategi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah dalam Upaya
Peningkatan Market Share Melalui Pembentukan Portofolio Pembiayaan Syariah
Efisien (Efficient Portofolio Frontier). Proceding Paper 28 Finalis Forum Riset
Ekonomi dan Keuangan Syariah II, Jakarta: Tahun 2013.
Bank Indonesia. (2013). Outlook Perbankan Syariah Indonesia. Jakarta: BI
100
Bungin Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Keijakan Publik, dan Ilmu
Sosial ed. 1 cet.3, Jakarta: Kencana, 2009.
Ferry, N. Idroes.Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan Pilar
Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksaannya di Indonesia,
.Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008.
Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Bandung:
Alfabeta, 2011.
Gujarati, Damodar. Ekonometrika Dasar. Terj.Sumarno Zain. Jakarta: Penerbit Erlangga,
1978.
Jogiyanto.Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2000
Jorion, Philippe. Value at Risk: The New Benchmarking for Managing Financial Risk. ed.3,
New York: McGraw Hill, 2007.
K, Robert Yin, Studi kasus design dan metode, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
Khan, Tariqullah dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syari’ah,
penerjemah dan pengantar Ikhwan Abidin Basri, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Koentjaningrat.Metode-metodePenelitian Masyarakat.Ed.III. Jakarta:PTGrasindo, 1997.
Kuncoro, Mudrajat. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:Erlangga, 2003.
Prabowo, Yudho. (2009), ―Analisis Resiko dan Pengembalian Hasil pada Perbankan
Syariah: Aplikasi Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri,‖ Jurnal
Ekonomi Islam La_Riba, vol III, No. 1, pp. 90-105.
Sri, Sulad Hardanto. Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Jakarta: PT Gramedia, 2009.
101
Van, Hennie Greuning, Zamir Iqbal. Analisis Risiko Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba
Empat, 2011.
Rivai, Veithzal dkk, Bank and Financial Institution,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2007.
Suprayitno, Eko. Ekonomi Mikro Perspektif Islam.Malang: UIN-Malang Press, 2008.
Syafi‘i, Muhammad Antonio, BANK SYARIAH DARI TEORI KE PRAKTIK, Jakarta: Gema
Insani, 2001.
T, Sunaryo. Manajemen Risiko Finansial. Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Yulianti, Rahmani. (2009). Manajemen Resiko Perbankan Syariah. Jurnal Ekonomi Islam
Vol. III, No. 2.
http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/12/17/mxwtz0-bank-syariah-
tumbuh-23-persen,diakses pada tanggal 11 september 2014.
http://www.bi.go.id/peraturan/arsip-peraturan/Perbanakan2003/pbi-5-8-2--3.pdf, diakses
pada tanggal 11 September 2014.
http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2014diakses pada tanggal 24
Maret 2015.
http://csatria.blogspot.com/2009/02/kerangka-kerja-risk-management.html diakses pada tanggal
25 September 2014.
102
http://subud.wordpress.com/budi-pekerti/management/hedging/risk-management/ diakses pada
tanggal 25 September 2014.
103
LAMPIRAN
Lampiran 1: Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Musyarakah
Level
Null Hypothesis: MUSYARAKAH has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.057663 0.0354
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(MUSYARAKAH)
Method: Least Squares
Date: 30/04/15 Time: 15:01
Sample (adjusted): 2010M02 2014M12
Included observations: 59 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. MUSYARAKAH(-1) -0.251689 0.082314 -3.057663 0.0034
C 5.116628 1.658081 3.085873 0.0031 R-squared 0.140910 Mean dependent var 0.086610
Adjusted R-squared 0.125839 S.D. dependent var 1.704258
S.E. of regression 1.593423 Akaike info criterion 3.802957
Sum squared resid 144.7229 Schwarz criterion 3.873382
Log likelihood -110.1872 Hannan-Quinn criter. 3.830448
F-statistic 9.349302 Durbin-Watson stat 2.613502
Prob(F-statistic) 0.003394
1st difference
Null Hypothesis: D(MUSYARAKAH) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*
104
Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.27798 0.0000
Test critical values: 1% level -3.548208
5% level -2.912631
10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(MUSYARAKAH,2)
Method: Least Squares
Date: 30/04/15 Time: 15:02
Sample (adjusted): 2010M03 2014M12
Included observations: 58 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(MUSYARAKAH(-1)) -1.458374 0.118780 -12.27798 0.0000
C 0.128164 0.202606 0.632580 0.5296 R-squared 0.729140 Mean dependent var 0.009483
Adjusted R-squared 0.724303 S.D. dependent var 2.935315
S.E. of regression 1.541241 Akaike info criterion 3.736927
Sum squared resid 133.0237 Schwarz criterion 3.807977
Log likelihood -106.3709 Hannan-Quinn criter. 3.764602
F-statistic 150.7489 Durbin-Watson stat 2.179947
Prob(F-statistic) 0.000000
Lampiran 2: Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Mudharabah
Level
Null Hypothesis: MUDHARABAH has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.869489 0.3442
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(MUDHARABAH)
105
Method: Least Squares
Date: 30/04/15 Time: 14:55
Sample (adjusted): 2010M02 2014M12
Included observations: 59 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. MUDHARABAH(-1) -0.121372 0.064922 -1.869489 0.0667
C 2.191354 1.204079 1.819942 0.0740 R-squared 0.057773 Mean dependent var -0.044746
Adjusted R-squared 0.041243 S.D. dependent var 1.085455
S.E. of regression 1.062835 Akaike info criterion 2.993068
Sum squared resid 64.38827 Schwarz criterion 3.063493
Log likelihood -86.29550 Hannan-Quinn criter. 3.020559
F-statistic 3.494989 Durbin-Watson stat 2.185433
Prob(F-statistic) 0.066695
1st difference
Null Hypothesis: D(MUDHARABAH) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.849043 0.0000
Test critical values: 1% level -3.548208
5% level -2.912631
10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(MUDHARABAH,2)
Method: Least Squares
Date: 30/04/15 Time: 14:57
Sample (adjusted): 2010M03 2014M12
Included observations: 58 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(MUDHARABAH(-1)) -1.165036 0.131657 -8.849043 0.0000
C -0.044702 0.142989 -0.312622 0.7557 R-squared 0.583040 Mean dependent var 0.004310
Adjusted R-squared 0.575595 S.D. dependent var 1.670323
S.E. of regression 1.088155 Akaike info criterion 3.040719
106
Sum squared resid 66.30860 Schwarz criterion 3.111769
Log likelihood -86.18086 Hannan-Quinn criter. 3.068394
F-statistic 78.30557 Durbin-Watson stat 2.018545
Prob(F-statistic) 0.000000
Lampiran 3: Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Murabahah
Level
Null Hypothesis: MURABAHAH has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.931441 0.0001
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(MURABAHAH)
Method: Least Squares
Date: 30/04/15 Time: 14:59
Sample (adjusted): 2010M02 2014M12
Included observations: 59 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. MURABAHAH(-1) -0.606236 0.122933 -4.931441 0.0000
C 11.65443 2.367775 4.922102 0.0000 R-squared 0.299058 Mean dependent var -0.013559
Adjusted R-squared 0.286761 S.D. dependent var 0.824177
S.E. of regression 0.696047 Akaike info criterion 2.146510
Sum squared resid 27.61541 Schwarz criterion 2.216935
Log likelihood -61.32205 Hannan-Quinn criter. 2.174001
F-statistic 24.31911 Durbin-Watson stat 2.077358
Prob(F-statistic) 0.000007
107
108
Lampiran 4: Tabel pengukuran VaR Murabahah
Tanggal Equivalent Decay Actual Error Error^2 VaR Mean VaR Zero VaR% Eksposure
Bulan/tahun Rate Factor Variance
01/01/2010 19,31 0,99 23432,84677 (107.163) 1277588
01/02/2010 19,28 -0,00155 59 2,6E-06 0,558266 1,45E-06 2,41E-06 -9,6E-07 9,3E-13 24416,07815 (111.448) 1,83 1331195
01/03/2010 19,51 0,011929 58 0,000141 0,563905 7,95E-05 0,000142 -6,3E-05 3,95E-09 24932,40898 (115.460) 1,83 1359346
01/04/2010 19,56 0,002563 57 6,28E-06 0,569601 3,57E-06 6,57E-06 -3E-06 8,96E-12 25797,86976 (119.840) 1,83 1406532
01/05/2010 19,57 0,000511 56 2,06E-07 0,575355 1,18E-07 2,61E-07 -1,4E-07 2,05E-14 26558,98589 (123.453) 1,83 1448029
01/06/2010 19,6 0,001533 55 2,18E-06 0,581166 1,26E-06 2,35E-06 -1,1E-06 1,18E-12 27275,34883 (127.019) 1,83 1487086
01/07/2010 19,49 -0,00561 54 3,21E-05 0,587037 1,89E-05 3,15E-05 -1,3E-05 1,59E-10 27871,68517 (128.911) 1,83 1519599
01/08/2010 19,62 0,00667 53 4,37E-05 0,592966 2,59E-05 4,45E-05 -1,9E-05 3,45E-10 28256,01241 (131.749) 1,83 1540553
01/09/2010 19,71 0,004587 52 2,05E-05 0,598956 1,23E-05 2,1E-05 -8,8E-06 7,66E-11 28424,58889 (133.273) 1,83 1549744
01/10/2010 19,69 -0,00101 51 1,15E-06 0,605006 6,96E-07 1,03E-06 -3,3E-07 1,11E-13 29255,71444 (137.001) 1,83 1595058
01/11/2010 20,15 0,023362 50 0,000543 0,611117 0,000332 0,000546 -0,00021 4,58E-08 29266,46254 (140.937) 1,83 1595644
01/12/2010 20,07 -0,00397 49 1,62E-05 0,61729 1E-05 1,58E-05 -5,7E-06 3,3E-11 29741,17656 (142.536) 1,83 1621526
01/01/2011 19,51 -0,0279 48 0,000782 0,623525 0,000487 0,000779 -0,00029 8,47E-08 30229,92181 (139.993) 1,83 1648173
01/02/2011 19,72 0,010764 47 0,000115 0,629824 7,22E-05 0,000116 -4,4E-05 1,91E-09 31038,52403 (145.618) 1,83 1692259
01/03/2011 19,55 -0,00862 46 7,53E-05 0,636185 4,79E-05 7,43E-05 -2,6E-05 6,97E-10 31291,19617 (145.268) 1,83 1706035
01/04/2011 19,21 -0,01739 45 0,000304 0,642612 0,000196 0,000302 -0,00011 1,14E-08 32160,50866 (146.148) 1,83 1753431
01/05/2011 19,14 -0,00364 44 1,37E-05 0,649103 8,89E-06 1,33E-05 -4,4E-06 1,92E-11 33908,50613 (153.407) 1,83 1848734
01/06/2011 19,03 -0,00575 43 3,37E-05 0,655659 2,21E-05 3,3E-05 -1,1E-05 1,2E-10 35411,2781 (159.081) 1,83 1930667
01/07/2011 19,07 0,002102 42 4,18E-06 0,662282 2,77E-06 4,42E-06 -1,7E-06 2,72E-12 36399,53505 (163.941) 1,83 1984548
01/08/2011 18,93 -0,00734 41 5,47E-05 0,668972 3,66E-05 5,39E-05 -1,7E-05 2,98E-10 37499,73001 (167.381) 1,83 2044532
01/09/2011 18,96 0,001585 40 2,33E-06 0,675729 1,58E-06 2,51E-06 -9,4E-07 8,76E-13 37257,12734 (166.621) 1,83 2031305
01/10/2011 18,77 -0,01002 39 0,000102 0,682555 6,93E-05 0,0001 -3,1E-05 9,66E-10 38141,88335 (168.486) 1,83 2079543
01/11/2011 19,34 0,030368 38 0,000919 0,689449 0,000633 0,000922 -0,00029 8,34E-08 39413,05753 (180.585) 1,83 2148849
01/12/2011 19,41 0,003619 37 1,27E-05 0,696413 8,83E-06 1,31E-05 -4,3E-06 1,82E-11 39516,59515 (181.858) 1,83 2154494
Return (Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F
109
01-Jan 19,51 0,005152 36 2,6E-05 0,703448 1,83E-05 2,65E-05 -8,3E-06 6,87E-11 40469,63646 (187.412) 1,83 2206455
01/02/2012 19,53 0,001025 35 9,36E-07 0,710553 6,65E-07 1,05E-06 -3,9E-07 1,49E-13 41959,14755 (194.552) 1,83 2287665
01/03/2012 19,48 -0,00256 34 6,85E-06 0,717731 4,92E-06 6,55E-06 -1,6E-06 2,68E-12 43333,87769 (200.301) 1,83 2362617
01/04/2012 19,5 0,001027 33 9,39E-07 0,72498 6,81E-07 1,05E-06 -3,7E-07 1,39E-13 44575,85224 (206.299) 1,83 2430331
01/05/2012 19,42 -0,0041 32 1,73E-05 0,732303 1,27E-05 1,68E-05 -4,2E-06 1,73E-11 46034,53131 (211.987) 1,83 2509860
01/06/2012 19,4 -0,00103 31 1,18E-06 0,7397 8,75E-07 1,06E-06 -1,9E-07 3,45E-14 47440,53366 (218.187) 1,83 2586517
01/07/2012 19,16 -0,01237 30 0,000154 0,747172 0,000115 0,000153 -3,8E-05 1,42E-09 48891,25253 (221.473) 1,83 2665612
01/08/2012 19,09 -0,00365 29 1,38E-05 0,754719 1,04E-05 1,33E-05 -3E-06 8,72E-12 49282,1827 (222.248) 1,83 2686926
01/09/2012 19,44 0,018334 28 0,000334 0,762343 0,000255 0,000336 -8,1E-05 6,64E-09 50307,30601 (231.953) 1,83 2742817
01/10/2012 19,41 -0,00154 27 2,56E-06 0,770043 1,97E-06 2,38E-06 -4,1E-07 1,66E-13 51074,47483 (235.048) 1,83 2784644
01/11/2012 19,26 -0,00773 26 6,06E-05 0,777821 4,71E-05 5,97E-05 -1,3E-05 1,58E-10 51842,85419 (236.340) 1,83 2826537
01/12/2012 23,19 0,20405 25 0,041613 0,785678 0,032694 0,041636 -0,00894 8E-05 52358,41467 (298.078) 1,83 2854646
01/01/2013 19,2 -0,17206 24 0,029623 0,793614 0,02351 0,029604 -0,00609 3,71E-05 52734,13976 (239.490) 1,83 2875131
01/02/2013 18,98 -0,01146 23 0,000133 0,801631 0,000106 0,000131 -2,5E-05 6,24E-10 54090,71185 (242.216) 1,83 2949093
01/03/2013 18,91 -0,00369 22 1,4E-05 0,809728 1,14E-05 1,36E-05 -2,2E-06 5,02E-12 55317,55468 (246.592) 1,83 3015982
01/04/2013 18,72 -0,01005 21 0,000102 0,817907 8,35E-05 0,000101 -1,7E-05 3,04E-10 57237,76025 (252.013) 1,83 3120674
01/05/2013 18,65 -0,00374 20 1,44E-05 0,826169 1,19E-05 1,4E-05 -2,1E-06 4,29E-12 59078,82236 (258.926) 1,83 3221051
01/06/2013 18,89 0,012869 19 0,000164 0,834514 0,000137 0,000166 -2,9E-05 8,2E-10 60790,55874 (270.639) 1,83 3314377
01/07/2013 18,7 -0,01006 18 0,000102 0,842943 8,63E-05 0,000101 -1,5E-05 2,22E-10 62151,73453 (273.290) 1,83 3388590
01/08/2013 18,81 0,005882 17 3,39E-05 0,851458 2,89E-05 3,46E-05 -5,7E-06 3,27E-11 61895,54083 (274.129) 1,83 3374622
01/09/2013 18,63 -0,00957 16 9,27E-05 0,860058 7,97E-05 9,16E-05 -1,2E-05 1,41E-10 62808,83617 (274.911) 1,83 3424416
01/10/2013 18,65 0,001074 15 1,03E-06 0,868746 8,96E-07 1,15E-06 -2,6E-07 6,56E-14 63624,97673 (278.850) 1,83 3468913
01/11/2013 18,63 -0,00107 14 1,28E-06 0,877521 1,12E-06 1,15E-06 -2,9E-08 8,58E-16 64484,29312 (282.244) 1,83 3515764
01/12/2013 18,27 -0,01932 13 0,000376 0,886385 0,000333 0,000373 -4E-05 1,64E-09 65045,48719 (277.942) 1,83 3546361
110
Lampiran 5: Tabel pengukuran VaR Mudharabah
01/01/2014 18,25 -0,00109 12 1,33E-06 0,895338 1,19E-06 1,2E-06 -9,3E-09 8,62E-17 65463,92957 (279.352) 1,83 3569175
01/02/2014 18,21 -0,00219 11 5,06E-06 0,904382 4,58E-06 4,8E-06 -2,3E-07 5,18E-14 66962,02446 (284.972) 1,83 3650853
01/03/2014 18,22 0,000549 10 2,41E-07 0,913517 2,21E-07 3,02E-07 -8,1E-08 6,55E-15 68193,98457 (290.412) 1,83 3718021
01/04/2014 18,16 -0,00329 9 1,12E-05 0,922745 1,04E-05 1,08E-05 -4,8E-07 2,34E-13 69129,17964 (293.197) 1,83 3769009
01/05/2014 19,2 0,057269 8 0,003273 0,932065 0,003051 0,00328 -0,00023 5,24E-08 69891,59802 (317.409) 1,83 3810577
01/06/2014 19,33 0,006771 7 4,51E-05 0,94148 4,24E-05 4,58E-05 -3,4E-06 1,17E-11 70755,81158 (323.989) 1,83 3857695
01/07/2014 20,6 0,065701 6 0,004309 0,95099 0,004098 0,004317 -0,00022 4,79E-08 70893,64775 (350.606) 1,83 3865210
01/08/2014 20,42 -0,00874 5 7,74E-05 0,960596 7,43E-05 7,64E-05 -2E-06 4,15E-12 70700,3653 (345.977) 1,83 3854672
01/09/2014 18,56 -0,09109 4 0,008307 0,970299 0,008061 0,008297 -0,00024 5,58E-08 71525,51152 (311.618) 1,83 3899660
01/10/2014 18,44 -0,00647 3 4,26E-05 0,9801 4,17E-05 4,18E-05 -9,7E-08 9,42E-15 71871,4684 (310.636) 1,83 3918522
10/11/2014 18,53 0,004881 2 2,33E-05 0,99 2,3E-05 2,38E-05 -7,9E-07 6,28E-13 72269,05653 (314.232) 1,83 3940199
01/12/2014 18,51 -0,00108 1 1,29E-06 1 1,29E-06 1,16E-06 1,28E-07 1,64E-14 72733,90284 (315.833) 1,83 3965543
Total 1154,06 0,003406 0,075032 0,000117 2851285,155 (12.903.364) 108,21 156733207
Rata 19,23 5,77E-05 1,99E-06 47911,9667 (216.842) 1,83 2612220,12
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 Variance 0,00075032
Std. Deviasi σ 0,0022 0,0040 0,0182 0,0156 0,0124 St Dev 0,02739197
Ao (Exposure) 1.477.658 1.918.548 2.578.719 3.267.915 3.818.261 alpha 2,32
VaR (Mean) 2.181 5.118 31.444 34.173 31.736 Exposure 2.612.220
VaR (Zero) (10.177) (23.271) (147.338) (150.755) (141.104) VaR (Mean) 47.912
VaR (Mean)% 0,15 0,27 1,22 1,05 0,83 VaR (Mean) % 0,0183
VaR (Zero)% -0,68 -1,21 -5,71 -4,61 -3,69 VaR (Zero) (218.065)
VaR (Zero) % -0,0835
111
Tanggal Equi Decay Actual Error Error^2 VaR VaR VaR% Eksposure
Bulan/tahun Rate Factor Variance Mean Zero
01/01/2010 19,1 0,99 1363,573 (6.153) 53.283
01/02/2010 18,65 -0,024 59 0,000515 0,558266 0,000287 0,000555 -0,00027 7,16E-08 1426,323 (6.251) 2,56 55.735
01/03/2010 19,02 0,020 58 0,000429 0,563905 0,000242 0,000394 -0,00015 2,3E-08 1495,061 (6.712) 2,56 58.421
01/04/2010 18,31 -0,037 57 0,001329 0,569601 0,000757 0,001393 -0,00064 4,05E-07 1485,95 (6.367) 2,56 58.065
01/05/2010 17,42 -0,049 56 0,002279 0,575355 0,001311 0,002363 -0,00105 1,11E-06 1526,896 (6.150) 2,56 59.665
01/06/2010 17,59 0,010 55 0,000113 0,581166 6,56E-05 9,52E-05 -3E-05 8,76E-10 1623,835 (6.620) 2,56 63.453
01/07/2010 18,23 0,036 54 0,001388 0,587037 0,000815 0,001324 -0,00051 2,59E-07 1638,96 (6.984) 2,56 64.044
01/08/2010 17,98 -0,014 53 0,000165 0,592966 9,78E-05 0,000188 -9E-05 8,14E-09 1654,084 (6.930) 2,56 64.635
01/09/2010 18,86 0,049 52 0,002481 0,598956 0,001486 0,002395 -0,00091 8,27E-07 1706,751 (7.584) 2,56 66.693
01/10/2010 20,02 0,062 51 0,00389 0,605006 0,002354 0,003783 -0,00143 2,04E-06 1779,839 (8.504) 2,56 69.549
01/11/2010 18,81 -0,060 50 0,003549 0,611117 0,002169 0,003653 -0,00148 2,2E-06 1725,944 (7.644) 2,56 67.443
01/12/2010 19,7 0,047 49 0,002322 0,61729 0,001433 0,002239 -0,00081 6,49E-07 1675,478 (7.851) 2,56 65.471
01/01/2011 19,23 -0,024 48 0,000529 0,623525 0,00033 0,000569 -0,00024 5,74E-08 1626,804 (7.402) 2,56 63.569
01/02/2011 20,37 0,059 47 0,003618 0,629824 0,002279 0,003514 -0,00124 1,53E-06 1614,29 (7.876) 2,56 63.080
01/03/2011 19,94 -0,021 46 0,00041 0,636185 0,000261 0,000446 -0,00018 3,42E-08 1662,478 (7.905) 2,56 64.963
01/04/2011 20,16 0,011 45 0,000142 0,642612 9,1E-05 0,000122 -3,1E-05 9,43E-10 1743,909 (8.403) 2,56 68.145
01/05/2011 20,37 0,010 44 0,000127 0,649103 8,27E-05 0,000109 -2,6E-05 6,68E-10 1770,6 (8.639) 2,56 69.188
01/06/2011 19,68 -0,034 43 0,001089 0,655659 0,000714 0,001147 -0,00043 1,88E-07 1847,092 (8.644) 2,56 72.177
01/07/2011 23,52 0,195 42 0,038412 0,662282 0,02544 0,038073 -0,01263 0,00016 1956,239 (11.323) 2,56 76.442
01/08/2011 22,56 -0,041 41 0,001596 0,668972 0,001068 0,001666 -0,0006 3,58E-07 2041,508 (11.251) 2,56 79.774
01/09/2011 23,33 0,034 40 0,001225 0,675729 0,000828 0,001165 -0,00034 1,14E-07 1982,7 (11.368) 2,56 77.476
01/10/2011 22,97 -0,015 39 0,000212 0,682555 0,000145 0,000238 -9,3E-05 8,72E-09 1986,999 (11.186) 2,56 77.644
01/11/2011 22,25 -0,031 38 0,000929 0,689449 0,00064 0,000983 -0,00034 1,17E-07 1928,344 (10.455) 2,56 75.352
01/12/2011 21,02 -0,055 37 0,002961 0,696413 0,002062 0,003056 -0,00099 9,88E-07 1939,988 (9.829) 2,56 75.807
Return (Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F
112
01-Jan 22,02 0,048 36 0,002347 0,703448 0,001651 0,002263 -0,00061 3,75E-07 1890,06 (10.122) 2,56 73.856
01/02/2012 21,65 -0,017 35 0,000254 0,710553 0,00018 0,000282 -0,0001 1,04E-08 1918,952 (10.072) 2,56 74.985
01/03/2012 21,53 -0,006 34 2,19E-05 0,717731 1,57E-05 3,07E-05 -1,5E-05 2,26E-10 1978,349 (10.315) 2,56 77.306
01/04/2012 20,95 -0,027 33 0,00068 0,72498 0,000493 0,000726 -0,00023 5,43E-08 2075,417 (10.474) 2,56 81.099
01/05/2012 16,5 -0,212 32 0,04475 0,732303 0,032771 0,045118 -0,01235 0,000152 2195,695 (8.261) 2,56 85.799
01/06/2012 15,81 -0,042 31 0,001677 0,7397 0,00124 0,001749 -0,00051 2,58E-07 2320,222 (8.267) 2,56 90.665
01/07/2012 16,71 0,057 30 0,00334 0,747172 0,002496 0,003241 -0,00074 5,55E-07 2265,661 (8.661) 2,56 88.533
01/08/2012 17 0,017 29 0,000332 0,754719 0,000251 0,000301 -5,1E-05 2,56E-09 2390,495 (9.338) 2,56 93.411
01/09/2012 16,99 -0,001 28 7,83E-08 0,762343 5,97E-08 3,46E-07 -2,9E-07 8,2E-14 2429,393 (9.483) 2,56 94.931
01/10/2012 17,72 0,043 27 0,001921 0,770043 0,00148 0,001846 -0,00037 1,34E-07 2429,342 (9.995) 2,56 94.929
01/11/2012 17,06 -0,037 26 0,001323 0,777821 0,001029 0,001387 -0,00036 1,28E-07 2458,926 (9.648) 2,56 96.085
01/12/2012 17,09 0,002 25 6,9E-06 0,785678 5,42E-06 3,09E-06 2,33E-06 5,42E-12 2540,203 (9.989) 2,56 99.261
01/01/2013 17,04 -0,003 24 4,23E-06 0,793614 3,36E-06 8,56E-06 -5,2E-06 2,7E-11 2443,059 (9.572) 2,56 95.465
01/02/2013 16,53 -0,030 23 0,000845 0,801631 0,000677 0,000896 -0,00022 4,78E-08 2354,232 (8.877) 2,56 91.994
01/03/2013 16,7 0,010 22 0,000124 0,809728 0,000101 0,000106 -5,1E-06 2,56E-11 2400,296 (9.169) 2,56 93.794
01/04/2013 16,29 -0,025 21 0,000561 0,817907 0,000459 0,000603 -0,00014 2,07E-08 2497,568 (9.245) 2,56 97.595
01/05/2013 17,03 0,045 20 0,002143 0,826169 0,001771 0,002064 -0,00029 8,58E-08 2607,943 (10.210) 2,56 101.908
01/06/2013 17,34 0,018 19 0,000364 0,834514 0,000304 0,000331 -2,8E-05 7,75E-10 2737,434 (10.962) 2,56 106.968
01/07/2013 18,31 0,056 18 0,003227 0,842943 0,00272 0,003129 -0,00041 1,67E-07 2943,955 (12.614) 2,56 115.038
01/08/2013 18,23 -0,004 17 1,23E-05 0,851458 1,04E-05 1,91E-05 -8,7E-06 7,49E-11 2911,863 (12.409) 2,56 113.784
01/09/2013 17,83 -0,022 16 0,000444 0,860058 0,000382 0,000481 -9,9E-05 9,9E-09 3080,56 (12.772) 2,56 120.376
01/10/2013 17,8 -0,002 15 6,64E-07 0,868746 5,76E-07 2,83E-06 -2,3E-06 5,08E-12 2931,697 (12.130) 2,56 114.559
01/11/2013 18,06 0,015 14 0,000239 0,877521 0,00021 0,000213 -3,2E-06 1,04E-11 2886,656 (12.160) 2,56 112.799
01/12/2013 16,2 -0,103 13 0,010429 0,886385 0,009244 0,010607 -0,00136 1,86E-06 2734,44 (10.051) 2,56 106.851
113
01/01/2014 15,77 -0,027 12 0,000659 0,895338 0,00059 0,000705 -0,00011 1,31E-08 2576,747 (9.151) 2,56 100.689
01/02/2014 16,53 0,048 11 0,002407 0,904382 0,002177 0,002323 -0,00015 2,12E-08 2687,531 (10.134) 2,56 105.018
01/03/2014 16,38 -0,009 10 6,73E-05 0,913517 6,15E-05 8,23E-05 -2,1E-05 4,34E-10 2790,433 (10.401) 2,56 109.039
01/04/2014 16 -0,023 9 0,000499 0,922745 0,00046 0,000538 -7,8E-05 6,09E-09 2860,476 (10.349) 2,56 111.776
01/05/2014 17,02 0,064 8 0,004175 0,932065 0,003892 0,004064 -0,00017 2,97E-08 2856,919 (11.177) 2,56 111.637
01/06/2014 17,06 0,002 7 1,04E-05 0,94148 9,75E-06 5,52E-06 4,23E-06 1,79E-11 3007,088 (11.799) 2,56 117.505
01/07/2014 14,73 -0,137 6 0,018417 0,95099 0,017514 0,018653 -0,00114 1,3E-06 3090,515 (10.048) 2,56 120.765
01/08/2014 16,5 0,120 5 0,014648 0,960596 0,014071 0,014439 -0,00037 1,35E-07 3086,728 (11.613) 2,56 120.617
01/09/2014 16,86 0,022 4 0,000515 0,970299 0,000499 0,000476 2,33E-05 5,45E-10 3166,06 (12.240) 2,56 123.717
01/10/2014 16 -0,051 3 0,002514 0,9801 0,002464 0,002602 -0,00014 1,9E-08 3165,395 (11.452) 2,56 123.691
10/11/2014 16,66 0,041 2 0,001774 0,99 0,001756 0,001702 5,46E-05 2,98E-09 3194,978 (12.168) 2,56 124.847
01/12/2014 16,46 -0,012 1 0,000124 1 0,000124 0,000144 -2E-05 4,03E-10 3134,071 (11.755) 2,56 122.467
Total 1103,5 -0,051 0,146069 0,000328 134879,4 -568964 150,99 5.323.833
Rata 18,39 -0,001 5,56E-06 2286,092 -9643,46 2,56 88.731
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 RMSE 0,002359
Std. Deviasi σ 0,0105 0,018 0,0204 0,012602 0,020885 Variance 0,001461
Ao (Exposure) 62.205 71.968 87.572 105.928 115.981 St Dev 0,038219
VaR (Mean) 437 888 1.196 894 1.622 alpha 2,32
VaR (Zero) (1.915) (4.565) (5.163) (3.564) (6.022) Exposure 88.731
VaR (Mean)% 0,70 1,23 1,37 0,84 1,40 VaR (Mean) 2.271
VaR (Zero)% -3,08 -6,34 -5,90 -3,36 -5,19 VaR (Mean) % 2,56
VaR (Zero) (9.782)
VaR (Zero) % -11,02
114
Lampiran 6: Tabel pengukuran VaR Musyarakah
Tanggal Equi Decay Actual Error Error^2 VaR VaR VaR% Eksposure
Bulan/tahun Rate Factor Variance Mean Zero
01/01/2010 15,5 0,99 5.836 (20.273) 136.060
01/02/2010 15,34 -0,010 59 0,00038 0,55827 0,00021 0,00011 0,00011 1,14039E-08 6.069 (20.801) 4,29 141.483
01/03/2010 14,38 -0,063 58 0,00516 0,56391 0,00291 0,00392 -0,00101 1,01758E-06 6.263 (19.731) 4,29 146.010
01/04/2010 14,18 -0,014 57 0,00054 0,56960 0,00030 0,00019 0,00011 1,2413E-08 6.772 (20.944) 4,29 157.879
01/05/2010 14,96 0,055 56 0,00210 0,57535 0,00121 0,00303 -0,00182 3,31203E-06 7.342 (24.358) 4,29 171.155
01/06/2010 14,97 0,001 55 0,00007 0,58117 0,00004 0,00000 0,00004 1,7737E-09 7.641 (25.374) 4,29 178.137
01/07/2010 16,01 0,069 54 0,00363 0,58704 0,00213 0,00483 -0,00270 7,26678E-06 8.133 (29.449) 4,29 189.606
01/08/2010 15,84 -0,011 53 0,00039 0,59297 0,00023 0,00011 0,00012 1,45843E-08 8.387 (29.958) 4,29 195.530
01/09/2010 16,23 0,025 52 0,00024 0,59896 0,00014 0,00061 -0,00046 2,15526E-07 9.080 (33.454) 4,29 211.680
01/10/2010 16,39 0,010 51 0,00000 0,60501 0,00000 0,00010 -0,00010 9,39816E-09 9.571 (35.704) 4,29 223.120
01/11/2010 15,16 -0,075 50 0,00710 0,61112 0,00434 0,00563 -0,00129 1,66888E-06 9.682 (32.683) 4,29 225.719
01/12/2010 20,78 0,371 49 0,13067 0,61729 0,08066 0,13743 -0,05676 0,003222264 9.349 (46.723) 4,29 217.954
01/01/2011 20,35 -0,021 48 0,00090 0,62353 0,00056 0,00043 0,00013 1,68883E-08 9.229 (44.975) 4,29 215.144
01/02/2011 20,23 -0,006 47 0,00023 0,62982 0,00014 0,00003 0,00011 1,19404E-08 9.502 (45.977) 4,29 221.510
01/03/2011 20,22 0,000 46 0,00009 0,63619 0,00006 0,00000 0,00006 3,5842E-09 9.644 (46.636) 4,29 224.816
01/04/2011 20,38 0,008 45 0,00000 0,64261 0,00000 0,00006 -0,00006 3,78306E-09 9.673 (47.226) 4,29 225.507
01/05/2011 20,55 0,008 44 0,00000 0,64910 0,00000 0,00007 -0,00007 4,77104E-09 9.973 (49.179) 4,29 232.499
01/06/2011 14,82 -0,279 43 0,08298 0,65566 0,05441 0,07775 -0,02334 0,000544864 10.271 (33.660) 4,29 239.430
01/07/2011 22,55 0,522 42 0,26252 0,66228 0,17386 0,27206 -0,09820 0,009642645 10.589 (58.327) 4,29 246.849
01/08/2011 22,42 -0,006 41 0,00022 0,66897 0,00015 0,00003 0,00012 1,37141E-08 10.964 (59.983) 4,29 255.598
01/09/2011 22,44 0,001 40 0,00007 0,67573 0,00005 0,00000 0,00005 2,12884E-09 11.048 (60.507) 4,29 257.560
01/10/2011 22,06 -0,017 39 0,00068 0,68255 0,00047 0,00029 0,00018 3,25266E-08 11.324 (60.775) 4,29 263.986
01/11/2011 21,91 -0,007 38 0,00026 0,68945 0,00018 0,00005 0,00013 1,71178E-08 11.344 (60.389) 4,29 264.445
01/12/2011 21,82 -0,004 37 0,00018 0,69641 0,00012 0,00002 0,00011 1,14372E-08 10.587 (56.084) 4,29 246.796
Return (Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F
115
01-Jan 20,98 -0,038 36 0,00228 0,70345 0,00160 0,00148 0,00012 1,44216E-08 10.231 (51.717) 4,29 238.496
01/02/2012 21,73 0,036 35 0,00070 0,71055 0,00050 0,00128 -0,00078 6,05478E-07 10.324 (54.424) 4,29 240.671
01/03/2012 21,67 -0,003 34 0,00014 0,71773 0,00010 0,00001 0,00010 9,12257E-09 10.548 (55.421) 4,29 245.889
01/04/2012 21,85 0,008 33 0,00000 0,72498 0,00000 0,00007 -0,00007 4,67625E-09 10.807 (57.347) 4,29 251.945
01/05/2012 20,64 -0,055 32 0,00417 0,73230 0,00306 0,00307 -0,00001 1,06015E-10 11.334 (56.181) 4,29 264.210
01/06/2012 22,31 0,081 31 0,00514 0,73970 0,00380 0,00655 -0,00275 7,53766E-06 12.155 (66.110) 4,29 283.352
01/07/2012 22,36 0,002 30 0,00005 0,74717 0,00004 0,00001 0,00003 9,88024E-10 12.470 (68.005) 4,29 290.704
01/08/2012 22,34 -0,001 29 0,00010 0,75472 0,00008 0,00000 0,00008 5,85295E-09 12.783 (69.637) 4,29 297.996
01/09/2012 21,94 -0,018 28 0,00074 0,76234 0,00056 0,00032 0,00024 5,78763E-08 13.227 (70.531) 4,29 308.354
01/10/2012 21,52 -0,019 27 0,00080 0,77004 0,00062 0,00037 0,00025 6,41544E-08 13.753 (71.668) 4,29 320.615
01/11/2012 21,52 0,000 26 0,00009 0,77782 0,00007 0,00000 0,00007 4,38387E-09 14.375 (74.910) 4,29 335.117
01/12/2012 21,2 -0,015 25 0,00058 0,78568 0,00046 0,00022 0,00024 5,52576E-08 13.775 (70.511) 4,29 321.131
01/01/2013 21,63 0,020 24 0,00012 0,79361 0,00010 0,00041 -0,00031 9,88345E-08 13.404 (70.274) 4,29 312.475
01/02/2013 21,69 0,003 23 0,00004 0,80163 0,00003 0,00001 0,00003 6,59414E-10 14.028 (73.787) 4,29 327.014
01/03/2013 22,04 0,016 22 0,00005 0,80973 0,00004 0,00026 -0,00022 4,91598E-08 14.589 (78.213) 4,29 340.097
01/04/2013 21,66 -0,017 21 0,00070 0,81791 0,00057 0,00030 0,00028 7,60143E-08 15.706 (82.478) 4,29 366.134
01/05/2013 21,25 -0,019 20 0,00079 0,82617 0,00065 0,00036 0,00030 8,79776E-08 16.817 (86.322) 4,29 392.032
01/06/2013 21,81 0,026 19 0,00029 0,83451 0,00024 0,00069 -0,00045 2,02225E-07 17.280 (91.491) 4,29 402.825
01/07/2013 21,2 -0,028 18 0,00138 0,84294 0,00117 0,00078 0,00038 1,47405E-07 17.853 (91.384) 4,29 416.194
01/08/2013 21,16 -0,002 17 0,00012 0,85146 0,00011 0,00000 0,00010 1,03214E-08 17.681 (90.300) 4,29 412.185
01/09/2013 21,17 0,000 16 0,00008 0,86006 0,00007 0,00000 0,00007 4,31383E-09 18.256 (93.289) 4,29 425.588
01/10/2013 20,4 -0,036 15 0,00208 0,86875 0,00181 0,00132 0,00048 2,33651E-07 18.103 (88.482) 4,29 422.013
01/11/2013 20,3 -0,005 14 0,00020 0,87752 0,00018 0,00002 0,00015 2,284E-08 18.640 (90.568) 4,29 434.527
01/12/2013 20,28 -0,001 13 0,00010 0,88638 0,00009 0,00000 0,00009 8,36421E-09 18.296 (88.795) 4,29 426.528
116
01/01/2014 19,95 -0,016 12 0,00065 0,89534 0,00058 0,00026 0,00032 1,00703E-07 16.934 (80.571) 4,29 394.772 394.772
01/02/2014 19,84 -0,006 11 0,00022 0,90438 0,00020 0,00003 0,00017 2,75864E-08 17.699 (83.650) 4,29 412.607 412.607
01/03/2014 19,91 0,004 10 0,00003 0,91352 0,00003 0,00001 0,00002 2,9622E-10 18.517 (87.887) 4,29 431.663 431.663
01/04/2014 19,22 -0,035 9 0,00193 0,92274 0,00178 0,00120 0,00058 3,31597E-07 20.156 (91.653) 4,29 469.876 469.876
01/05/2014 23,79 0,238 8 0,05223 0,93207 0,04869 0,05654 -0,00785 6,16359E-05 21.206 (124.398) 4,29 494.356 494.356
01/06/2014 20,74 -0,128 7 0,01889 0,94148 0,01778 0,01644 0,00135 1,81047E-06 21.680 (108.094) 4,29 505.405 505.405
01/07/2014 20,91 0,008 6 0,00000 0,95099 0,00000 0,00007 -0,00007 4,37957E-09 22.158 (111.566) 4,29 516.556 516.556
01/08/2014 19,95 -0,046 5 0,00304 0,96060 0,00292 0,00211 0,00081 6,6016E-07 22.786 (108.412) 4,29 531.182 531.182
01/09/2014 20,12 0,009 4 0,00000 0,97030 0,00000 0,00007 -0,00007 5,2028E-09 23.870 (114.741) 4,29 556.451 556.451
01/10/2014 20,33 0,010 3 0,00000 0,98010 0,00000 0,00011 -0,00011 1,15565E-08 24.150 (117.550) 4,29 562.979 562.979
10/11/2014 20,22 -0,005 2 0,00021 0,99000 0,00021 0,00003 0,00018 3,34239E-08 24.362 (117.813) 4,29 567.939 567.939
01/12/2014 20,61 0,019 1 0,00010 1,00000 0,00010 0,00037 -0,00027 7,33244E-08 24.350 (120.495) 4,29 567.658 567.658
Total 1199,73 0,544 0,41040 0,013497417 816.739 (4.001.575) 253,09 19.176.009 19.176.009
Rata 19,9955 0,009 0,00022877 13.843 (67.823) 4,29 319.600 319.600
Keterangan 2010 2011,000 2012 2013 2014 RMSE 0,0151
Std. Deviasi σ 0,0304 0,0480 0,0104 0,0071 0,0269 Variance 0,0041
Ao (Exposure) 182.861 241.178 283.207 389.801 500.954 St Dev 0,0641
VaR (Mean) 3.718 7.745 1.978 1.855 9.019 alpha 2,32
VaR (Zero) (13.246) (38.771) (10.393) (9.508) (44.264) Exposure 319.600
VaR (Mean)% 2,03 3,21 0,70 0,48 1,80 VaR (Mean) 13.710
VaR (Zero)% -7,24 -16,08 -3,67 -2,44 -8,84 VaR (Mean) % 4,29
VaR (Zero) (65.409)
VaR (Zero) % 20,46
117
Decay Actual Worst Case
Factor Variance Loss
01/01/2010 7,36 0,047 0,99 64.298
01/02/2010 7,48 0,016 59 0,000177 0,558266 9,88E-05 0,000266 -0,00017 0,00000003 67.025
01/03/2010 7,37 -0,015 58 0,000313 0,563905 0,000177 0,000216 -0,00004 0,00000000 68.512
01/04/2010 7,19 -0,024 57 0,000752 0,569601 0,000428 0,000596 -0,00017 0,00000003 71.215
01/05/2010 7,13 -0,008 56 0,000129 0,575355 7,41E-05 6,96E-05 0,00000 0,00000000 73.651
01/06/2010 6,92 -0,029 55 0,001053 0,581166 0,000612 0,000867 -0,00026 0,00000007 75.929
01/07/2010 7,16 0,035 54 0,001004 0,587037 0,000589 0,001203 -0,00061 0,00000038 79.195
01/08/2010 7,18 0,003 53 4,27E-08 0,592966 2,53E-08 7,8E-06 -0,00001 0,00000000 80.238
01/09/2010 7,43 0,035 52 0,001012 0,598956 0,000606 0,001212 -0,00061 0,00000037 82.756
01/10/2010 7,48 0,007 51 1,39E-05 0,605006 8,42E-06 4,53E-05 -0,00004 0,00000000 82.729
01/11/2010 7,53 0,007 50 1,36E-05 0,611117 8,3E-06 4,47E-05 -0,00004 0,00000000 83.502
01/12/2010 6,5 -0,137 49 0,01954 0,61729 0,012062 0,01871 -0,00665 0,00004420 84.466
01/01/2011 6,79 0,045 48 0,001732 0,623525 0,00108 0,001991 -0,00091 0,00000083 86.726
01/02/2011 7,04 0,037 47 0,001144 0,629824 0,00072 0,001356 -0,00064 0,00000040 87.698
01/03/2011 7,15 0,016 46 0,000159 0,636185 0,000101 0,000244 -0,00014 0,00000002 89.829
01/04/2011 7,02 -0,018 45 0,000449 0,642612 0,000288 0,000331 -0,00004 0,00000000 94.378
01/05/2011 6,82 -0,028 44 0,000992 0,649103 0,000644 0,000812 -0,00017 0,00000003 98.558
01/06/2011 7,09 0,040 43 0,001339 0,655659 0,000878 0,001567 -0,00069 0,00000048 101.391
01/07/2011 7 -0,013 42 0,000246 0,662282 0,000163 0,000161 0,00000 0,00000000 104.435
01/08/2011 7,05 0,007 41 1,72E-05 0,668972 1,15E-05 5,1E-05 -0,00004 0,00000000 103.886
01/09/2011 6,94 -0,016 40 0,000346 0,675729 0,000234 0,000243 -0,00001 0,00000000 106.189
01/10/2011 7,1 0,023 39 0,000402 0,682555 0,000275 0,000532 -0,00026 0,00000007 109.090
01/11/2011 7,3 0,028 38 0,000633 0,689449 0,000437 0,000793 -0,00036 0,00000013 109.090
01/12/2011 6,11 -0,163 37 0,027561 0,696413 0,019194 0,026573 -0,00738 0,00005446 108.445
Error^2ErrorBulan/tahun % NPF NPF (Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F
Lampiran 7: Tabel Pengukuran Worst Case Loss
118
01-Jan 6,68 0,093 36 0,008152 0,703448 0,005735 0,008703 -0,00297 0,00000881 110.512 110.512
01/02/2012 6,61 -0,010 35 0,000182 0,710553 0,000129 0,00011 0,00002 0,00000000 114.235 114.235
01/03/2012 6,42 -0,029 34 0,001008 0,717731 0,000723 0,000826 -0,00010 0,00000001 117.943 117.943
01/04/2012 6,5 0,012 33 8,95E-05 0,72498 6,49E-05 0,000155 -0,00009 0,00000001 121.460 121.460
01/05/2012 6,47 -0,005 32 5,8E-05 0,732303 4,25E-05 2,13E-05 0,00002 0,00000000 125.872 125.872
01/06/2012 6,39 -0,012 31 0,000236 0,7397 0,000175 0,000153 0,00002 0,00000000 130.430 130.430
01/07/2012 6,68 0,045 30 0,001796 0,747172 0,001342 0,00206 -0,00072 0,00000051 134.297 134.297
01/08/2012 6,91 0,034 29 0,000988 0,754719 0,000746 0,001186 -0,00044 0,00000019 135.186 135.186
01/09/2012 6,87 -0,006 28 7,72E-05 0,762343 5,89E-05 3,35E-05 0,00003 0,00000000 137.981 137.981
01/10/2012 6,83 -0,006 27 7,78E-05 0,770043 5,99E-05 3,39E-05 0,00003 0,00000000 140.429 140.429
01/11/2012 6,8 -0,004 26 5,46E-05 0,777821 4,25E-05 1,93E-05 0,00002 0,00000000 143.031 143.031
01/12/2012 6,15 -0,096 25 0,00972 0,785678 0,007637 0,009137 -0,00150 0,00000225 144.011 144.011
01/01/2013 6,91 0,124 24 0,014539 0,793614 0,011538 0,015271 -0,00373 0,00001394 144.497 144.497
01/02/2013 7,33 0,061 23 0,003339 0,801631 0,002676 0,003694 -0,00102 0,00000104 148.227 148.227
01/03/2013 7,21 -0,016 22 0,000375 0,809728 0,000304 0,000268 0,00004 0,00000000 151.941 151.941
01/04/2013 7,32 0,015 21 0,00015 0,817907 0,000123 0,000233 -0,00011 0,00000001 157.722 157.722
01/05/2013 7,69 0,051 20 0,002261 0,826169 0,001868 0,002555 -0,00069 0,00000047 163.431 163.431
01/06/2013 7,25 -0,057 19 0,003626 0,834514 0,003026 0,003274 -0,00025 0,00000006 168.601 168.601
01/07/2013 7,35 0,014 18 0,000116 0,842943 9,82E-05 0,00019 -0,00009 0,00000001 172.677 172.677
01/08/2013 7,89 0,073 17 0,004966 0,851458 0,004228 0,005398 -0,00117 0,00000137 171.856 171.856
01/09/2013 7,53 -0,046 16 0,002365 0,860058 0,002034 0,002082 -0,00005 0,00000000 174.898 174.898
01/10/2013 7,48 -0,007 15 9,29E-05 0,868746 8,07E-05 4,41E-05 0,00004 0,00000000 176.459 176.459
01/11/2013 7,34 -0,019 14 0,000472 0,877521 0,000414 0,00035 0,00006 0,00000000 178.923 178.923
01/12/2013 6,5 -0,114 13 0,013792 0,886385 0,012225 0,013097 -0,00087 0,00000076 179.673 179.673
119
01/01/2014 7,77 0,195 12 0,037012 0,895338 0,033138 0,038175 -0,00504 0,00002537 179.234 179.234
01/02/2014 7,71 -0,008 11 0,000115 0,904382 0,000104 5,96E-05 0,00004 0,00000000 183.936 183.936
01/03/2014 7,74 0,004 10 7,94E-07 0,913517 7,25E-07 1,51E-05 -0,00001 0,00000000 187.846 187.846
01/04/2014 8 0,034 9 0,000936 0,922745 0,000864 0,001128 -0,00026 0,00000007 191.559 191.559
01/05/2014 8,23 0,029 8 0,000663 0,932065 0,000618 0,000827 -0,00021 0,00000004 194.080 194.080
01/06/2014 8,18 -0,006 7 8,24E-05 0,94148 7,75E-05 3,69E-05 0,00004 0,00000000 196.363 196.363
01/07/2014 8,62 0,054 6 0,00258 0,95099 0,002453 0,002893 -0,00044 0,00000019 196.555 196.555
01/08/2014 8,83 0,024 5 0,000456 0,960596 0,000438 0,000594 -0,00016 0,00000002 196.373 196.373
01/09/2014 8,68 -0,017 4 0,0004 0,970299 0,000388 0,000289 0,00010 0,00000001 199.319 199.319
01/10/2014 8,94 0,030 3 0,000727 0,9801 0,000712 0,000897 -0,00019 0,00000003 200.514 200.514
01/11/2014 8,81 -0,015 2 0,000308 0,99 0,000305 0,000211 0,00009 0,00000001 201.833 201.833
01/12/2014 7,89 -0,104 1 0,011541 1 0,011541 0,010905 0,00064 0,00000040 202.830 202.830
Total 0,1447 0,000157108 7.923.668 7.923.668
Rata-rata 7,28 0,003 2,66285E-06 134.299 134.299
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 RMSE 0,001631824
Std. Deviasi σ 0,02864 0,03538 0,029539 0,044828 0,0442296 Variance 0,007235
α 95% 95% 95% 95% 95% St Dev 0,085058803
Z 1,65 1,65 1,65 1,65 1,65 alpha 1,65
EL 83.767 102.550 126.796 176.401 220.387 Exposure 3.285.103
TR - TC 82.050 81.359 67.270 80.416 51.622 VaR Mean 144.276
WL 79.526 104.441 135.403 173.143 199.260
RAR (1.717) (21.191) (59.526) (95.985) (168.765)
RC (4.241) 1.891 8.607 (3.258) (21.126)
RAROC 2,4702 -0,0892 -0,1446 0,0339 0,1252
125
Lampiran 8: Tabel Hasil Perhitungan NPF
No Bulan/tahun Pembiayaan Total
NPF Bermasalah Pembiayaan
1 01/01/2010 116.745 1.586.580 7,36
2 01/02/2010 123.764 1.653.875 7,48
3 01/03/2010 124.599 1.690.571 7,37
4 01/04/2010 126.428 1.757.256 7,19
5 01/05/2010 129.557 1.817.361 7,13
6 01/06/2010 129.698 1.873.570 6,92
7 01/07/2010 137.901 1.954.179 7,16
8 01/08/2010 140.318 1.979.912 7,18
9 01/09/2010 147.142 2.042.042 7,43
10 01/10/2010 152.721 2.041.367 7,48
11 01/11/2010 153.653 2.060.437 7,53
12 01/12/2010 133.872 2.084.220 6,5
13 01/01/2011 141.430 2.139.992 6,79
14 01/02/2011 150.712 2.163.977 7,04
15 01/03/2011 154.681 2.216.572 7,15
16 01/04/2011 155.616 2.328.813 7,02
17 01/05/2011 162.102 2.431.963 6,82
18 01/06/2011 172.450 2.501.869 7,09
19 01/07/2011 174.130 2.576.971 7
20 01/08/2011 181.781 2.563.432 7,05
21 01/09/2011 177.918 2.620.259 6,94
22 01/10/2011 186.014 2.691.843 7,1
23 01/11/2011 196.591 2.691.843 7,3
24 01/12/2011 163.602 2.675.930 6,11
25 01-Jan 182.123 2.726.937 6,68
26 01/02/2012 186.266 2.818.790 6,61
27 01/03/2012 186.826 2.910.280 6,42
28 01/04/2012 194.757 2.997.076 6,5
29 01/05/2012 200.977 3.105.951 6,47
30 01/06/2012 205.737 3.218.420 6,39
31 01/07/2012 221.396 3.313.819 6,68
32 01/08/2012 230.466 3.335.761 6,91
33 01/09/2012 233.812 3.404.739 6,87
34 01/10/2012 236.615 3.465.137 6,83
126
35 01/11/2012 240.033 3.529.357 6,8
36 01/12/2012 218.635 3.553.520 6,15
37 01/01/2013 246.340 3.565.521 6,91
38 01/02/2013 268.234 3.657.567 7,33
39 01/03/2013 270.001 3.749.205 7,21
40 01/04/2013 284.874 3.891.842 7,32
41 01/05/2013 310.107 4.032.718 7,69
42 01/06/2013 301.628 4.160.304 7,25
43 01/07/2013 313.291 4.260.883 7,35
44 01/08/2013 334.655 4.240.623 7,89
45 01/09/2013 326.943 4.315.666 7,53
46 01/10/2013 325.570 4.354.183 7,48
47 01/11/2013 324.142 4.414.984 7,34
48 01/12/2013 288.373 4.433.492 6,5
49 01/01/2014 340.602 4.422.674 7,77
50 01/02/2014 350.152 4.538.689 7,71
51 01/03/2014 358.905 4.635.162 7,74
52 01/04/2014 378.329 4.726.792 8
53 01/05/2014 394.024 4.788.995 8,23
54 01/06/2014 396.133 4.845.333 8,18
55 01/07/2014 418.131 4.850.077 8,62
56 01/08/2014 427.676 4.845.573 8,83
57 01/09/2014 426.987 4.918.284 8,68
58 01/10/2014 442.285 4.947.756 8,94
59 01/11/2014 438.563 4.980.312 8,81
60 01/12/2014 394.671 5.004.909 7,89
Lampiran 9: Tabel hasil perhitungan Net Profit
Bulan/tahun Revenue Cost Net Profit
01/09/2009 251.167 161.729 89.438
01/10/2009 281.176 179.770 101.406
01/11/2009 311.553 198.940 112.613
01/12/2009 347.193 227.368 119.825
01/01/2010 30.165 18.556 11.609
01/02/2010 61.981 40.371 21.610
01/03/2010 94.854 61.244 33.610
127
01/04/2010 129.179 80.598 48.581
01/05/2010 165.762 103.651 62.111
01/06/2010 201.396 125.482 75.914
01/07/2010 239.196 150.567 88.629
01/08/2010 271.987 174.196 97.791
01/09/2010 315.293 200.799 114.494
01/10/2010 362.956 230.708 132.248
01/11/2010 382.543 237.424 145.119
01/12/2010 441.823 288.940 152.883
01/01/2011 38.071 22.455 15.616
01/02/2011 80.350 51.253 29.097
01/03/2011 120.130 78.663 41.467
01/04/2011 159.080 102.978 56.102
01/05/2011 173.470 130.937 42.533
01/06/2011 210.419 159.080 51.339
01/07/2011 239.902 208.772 31.130
01/08/2011 227.918 210.379 17.539
01/09/2011 312.264 235.344 76.920
01/10/2011 351.449 273.377 78.072
01/11/2011 403.768 312.139 91.629
01/12/2011 445.204 343.538 101.666
01-Jan 40.147 31.195 8.952
01/02/2012 82.985 63.284 19.701
01/03/2012 126.929 98.221 28.708
01/04/2012 173.041 135.099 37.942
01/05/2012 220.868 171.590 49.278
01/06/2012 275.639 210.117 65.522
01/07/2012 335.596 260.662 74.934
01/08/2012 379.501 299.521 79.980
01/09/2012 428.040 336.537 91.503
01/10/2012 482.040 376.971 105.069
01/11/2012 536.520 417.650 118.870
01/12/2012 593.366 466.582 126.784
01/01/2013 54.993 43.405 11.588
01/02/2013 107.366 82.953 24.413
01/03/2013 165.393 128.367 37.026
01/04/2013 225.769 173.354 52.415
128
Lampiran 10: Tabel hasil perhitungan Expected Loss
Bulan/tahun Kurang L Diragukan Macet Expected Loss
01/01/2010 5.735 11.238 56.036 73.009
01/02/2010 6.543 11.241 57.665 75.448
01/03/2010 6.663 12.379 55.421 74.463
01/04/2010 5.858 15.316 56.741 77.915
01/05/2010 5.974 16.408 56.915 79.297
01/06/2010 5.977 14.844 60.164 80.985
01/07/2010 6.722 15.953 61.182 83.857
01/08/2010 6.405 16.696 64.227 87.328
01/09/2010 6.581 17.071 69.125 92.777
01/10/2010 6.979 16.815 72.567 96.361
01/11/2010 6.838 16.743 74.579 98.160
01/12/2010 5.878 14.960 64.767 85.604
01/01/2011 6.248 17.302 65.175 88.725
01/05/2013 288.509 223.878 64.631
01/06/2013 350.820 272.321 78.499
01/07/2013 413.683 328.482 85.201
01/08/2013 471.205 389.921 81.284
01/09/2013 545.597 438.550 107.047
01/10/2013 612.585 486.865 125.720
01/11/2013 685.374 544.388 140.986
01/12/2013 753.272 597.089 156.183
01/01/2014 62.913 52.294 10.619
01/02/2014 128.122 100.661 27.461
01/03/2014 190.228 152.313 37.915
01/04/2014 254.328 205.994 48.334
01/05/2014 318.858 258.947 59.911
01/06/2014 384.562 310.215 74.347
01/07/2014 446.242 374.442 71.800
01/08/2014 510.407 427.820 82.587
01/09/2014 576.281 478.603 97.678
01/10/2014 646.370 531.633 114.737
01/11/2014 711.962 584.522 127.440
01/12/2014 796.943 646.614 150.329
129
01/02/2011 7.170 16.661 69.587 93.418
01/03/2011 7.682 17.040 69.387 94.109
01/04/2011 8.430 16.403 66.613 91.445
01/05/2011 8.406 17.136 71.790 97.332
01/06/2011 8.102 18.658 81.123 107.882
01/07/2011 8.235 20.978 77.276 106.488
01/08/2011 9.520 20.906 76.503 106.929
01/09/2011 8.606 20.167 80.212 108.985
01/10/2011 8.475 23.610 82.293 114.378
01/11/2011 9.288 22.408 89.860 121.555
01/12/2011 7.398 22.332 69.620 99.349
01-Jan 10.431 19.999 81.589 112.018
01/02/2012 9.392 20.639 82.371 112.402
01/03/2012 9.590 19.293 84.303 113.186
01/04/2012 9.871 20.586 87.780 118.237
01/05/2012 10.197 22.404 88.189 120.790
01/06/2012 10.243 22.309 92.831 125.383
01/07/2012 11.873 24.888 92.468 129.229
01/08/2012 12.041 25.462 99.273 136.775
01/09/2012 12.051 25.250 102.971 140.272
01/10/2012 12.025 28.237 99.974 140.236
01/11/2012 12.490 27.104 102.559 142.153
01/12/2012 10.921 25.775 94.180 130.875
01/01/2013 13.800 25.965 102.409 142.174
01/02/2013 15.048 28.434 111.049 154.530
01/03/2013 14.595 28.797 115.109 158.500
01/04/2013 15.553 30.128 120.935 166.615
01/05/2013 17.523 35.144 122.998 175.665
01/06/2013 15.942 36.688 122.970 175.600
01/07/2013 16.547 36.637 129.905 183.088
01/08/2013 17.013 37.537 146.159 200.709
01/09/2013 16.692 36.980 141.701 195.373
01/10/2013 16.736 37.796 138.406 192.937
01/11/2013 16.366 38.234 138.569 193.168
01/12/2013 13.587 32.924 131.945 178.456
01/01/2014 18.145 36.821 145.993 200.959
01/02/2014 18.940 39.953 143.981 202.873
01/03/2014 19.974 36.413 152.920 209.307
130
01/04/2014 22.550 36.000 155.999 214.548
01/05/2014 22.728 40.254 162.000 224.982
01/06/2014 23.060 40.411 161.579 225.050
01/07/2014 24.135 42.881 171.469 238.485
01/08/2014 23.836 45.716 177.339 246.890
01/09/2014 22.317 44.716 188.669 255.701
01/10/2014 23.715 45.378 193.428 262.521
10/11/2014 23.191 44.404 195.150 262.745
01/12/2014 20.438 40.535 177.351 238.323
01/09/2014 22.317 44.716 188.669 255.701
01/10/2014 23.715 45.378 193.428 262.521
01/11/2014 23.191 44.404 195.150 262.745
01/12/2014 20.438 40.535 177.351 238.323
Lampiran 11: Tabel hasil perhitungan Risk Adjusted Return (RAR)
Tanggal Net Expected RAR
Bulan/tahun Profit Loss
01/01/2010 11.609 73.009 (61.400)
01/02/2010 21.610 75.448 (53.838)
01/03/2010 33.610 74.463 (40.853)
01/04/2010 48.581 77.915 (29.334)
01/05/2010 62.111 79.297 (17.186)
01/06/2010 75.914 80.985 (5.071)
01/07/2010 88.629 83.857 4.772
01/08/2010 97.791 87.328 10.463
01/09/2010 114.494 92.777 21.717
01/10/2010 132.248 96.361 35.887
01/11/2010 145.119 98.160 46.959
01/12/2010 152.883 85.604 67.279
01/01/2011 15.616 88.725 (73.109)
01/02/2011 29.097 93.418 (64.321)
01/03/2011 41.467 94.109 (52.642)
01/04/2011 56.102 91.445 (35.343)
131
01/05/2011 42.533 97.332 (54.799)
01/06/2011 51.339 107.882 (56.543)
01/07/2011 31.130 106.488 (75.358)
01/08/2011 17.539 106.929 (89.390)
01/09/2011 76.920 108.985 (32.065)
01/10/2011 78.072 114.378 (36.306)
01/11/2011 91.629 121.555 (29.926)
01/12/2011 444.860 99.349 345.511
01-Jan 8.952 112.018 (103.066)
01/02/2012 19.701 112.402 (92.701)
01/03/2012 28.708 113.186 (84.478)
01/04/2012 37.942 118.237 (80.295)
01/05/2012 49.278 120.790 (71.512)
01/06/2012 65.522 125.383 (59.861)
01/07/2012 74.934 129.229 (54.295)
01/08/2012 79.980 136.775 (56.795)
01/09/2012 91.503 140.272 (48.769)
01/10/2012 105.069 140.236 (35.167)
01/11/2012 118.870 142.153 (23.283)
01/12/2012 126.784 130.875 (4.091)
01/01/2013 11.588 142.174 (130.586)
01/02/2013 24.413 154.530 (130.117)
01/03/2013 37.026 158.500 (121.474)
01/04/2013 52.415 166.615 (114.200)
01/05/2013 64.631 175.665 (111.034)
01/06/2013 78.499 175.600 (97.101)
01/07/2013 85.201 183.088 (97.887)
01/08/2013 81.284 200.709 (119.425)
01/09/2013 107.047 195.373 (88.326)
01/10/2013 125.720 192.937 (67.217)
01/11/2013 140.986 193.168 (52.182)
01/12/2013 156.183 178.456 (22.273)
01/01/2014 10.619 200.959 (190.340)
01/02/2014 27.461 202.873 (175.412)
01/03/2014 37.915 209.307 (171.392)
01/04/2014 48.334 214.548 (166.214)
01/05/2014 59.911 224.982 (165.071)
132
01/06/2014 74.347 225.050 (150.703)
01/07/2014 71.800 238.485 (166.685)
01/08/2014 82.587 246.890 (164.303)
01/09/2014 97.678 255.701 (158.023)
01/10/2014 114.738 262.521 (147.783)
10/11/2014 127.440 262.745 (135.305)
01/12/2014 150.328 238.323 (87.995)
Lampiran 12: Tabel hasil perhitungan Risk on Capital (RC)
Tanggal Expected Worst Case RC
Bulan/tahun Loss Loss
01/01/2010 73.009 64.298 (8.711)
01/02/2010 75.448 67.025 (8.423)
01/03/2010 74.463 68.512 (5.951)
01/04/2010 77.915 71.215 (6.700)
01/05/2010 79.297 73.651 (5.646)
01/06/2010 80.985 75.929 (5.056)
01/07/2010 83.857 79.195 (4.661)
01/08/2010 87.328 80.238 (7.090)
01/09/2010 92.777 82.756 (10.021)
01/10/2010 96.361 82.729 (13.632)
01/11/2010 98.160 83.502 (14.658)
01/12/2010 85.604 84.466 (1.139)
01/01/2011 88.725 86.726 (1.999)
01/02/2011 93.418 87.698 (5.721)
01/03/2011 94.109 89.829 (1.805)
01/04/2011 91.445 94.378 2.933
01/05/2011 97.332 98.558 1.227
01/06/2011 107.882 101.391 (6.491)
01/07/2011 106.488 104.435 (2.053)
01/08/2011 106.929 103.886 (3.042)
01/09/2011 108.985 106.189 (2.796)
01/10/2011 114.378 109.090 (5.288)
01/11/2011 121.555 109.090 (12.465)
01/12/2011 99.349 108.445 9.096
133
01-Jan 112.018 110.512 (1.506)
01/02/2012 112.402 114.235 1.832
01/03/2012 113.186 117.943 4.756
01/04/2012 118.237 121.460 3.223
01/05/2012 120.790 125.872 5.083
01/06/2012 125.383 130.430 5.048
01/07/2012 129.229 134.297 5.068
01/08/2012 136.775 135.186 (1.589)
01/09/2012 140.272 137.981 (2.291)
01/10/2012 140.236 140.429 193
01/11/2012 142.153 143.031 879
01/12/2012 130.875 144.011 13.135
01/01/2013 142.174 144.497 2.323
01/02/2013 154.530 148.227 (6.303)
01/03/2013 158.500 151.941 (6.559)
01/04/2013 166.615 157.722 (8.894)
01/05/2013 175.665 163.431 (12.234)
01/06/2013 175.600 168.601 (6.999)
01/07/2013 183.088 172.677 (10.411)
01/08/2013 200.709 171.856 (28.853)
01/09/2013 195.373 174.898 (20.475)
01/10/2013 192.937 176.459 (16.479)
01/11/2013 193.168 178.923 (14.246)
01/12/2013 178.456 179.673 1.217
01/01/2014 200.959 179.234 (21.724)
01/02/2014 202.873 183.936 (18.937)
01/03/2014 209.307 187.846 (21.461)
01/04/2014 214.548 191.559 (22.989)
01/05/2014 224.982 194.080 (30.902)
01/06/2014 225.050 196.363 (28.687)
01/07/2014 238.485 196.555 (41.930)
01/08/2014 246.890 196.373 (50.518)
01/09/2014 255.701 199.319 (56.382)
01/10/2014 262.521 200.514 (62.007)
10/11/2014 262.745 201.833 (60.912)
01/12/2014 238.323 202.830 (35.493)