Pengujian Turbin Pelton
-
Upload
elita-melati-widowati -
Category
Documents
-
view
368 -
download
14
description
Transcript of Pengujian Turbin Pelton
BAB I
TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui cara pengujian Turbin Pelton.
2. Mencari karakteristik dari Turbin Pelton antara lain :
a. Karakteristik output, yaitu daya output pada tekanan air berubah-
ubah
b. Karakteristik output, yaitu daya output pada flowrate air berubah-
ubah
c. Efisiensi turbin
1
BAB II
DASAR TEORI
Turbin adalah salah satu dari mesin tenaga atau penggerak mula yang perinsip
kerjanya mengubah tenaga Fluida / air menjadi suatu tenaga mekanaik. Sejumlah
massa air dari sebuah pompa sentrifugal yang dianalogikan dengan ketinggian air,
dialirkan masuk kerumah turbin yang oleh sudu-sudu turbin diubah menjadi tenaga
mekanik, berupa putaran poros.
Putaran dari poros yang dihasilkan oleh suatu turbin, pada umumnya
digunakan untuk menggerakkan suatu generator pembangkit listrik. Sebuah turbin
yang bekerja terbalik disebut kompresor atau pompa turbo. Turbin
gas, uap dan air biasanya memiliki "casing" sekitar baling-baling yang memfokus dan
mengontrol fluid. "Casing" dan baling-baling mungkin memiliki geometri variabel
yang dapat membuat operasi efisien untuk beberapa kondisi aliran fluida. Energi
diperoleh dalam bentuk tenaga "shaft" berputar
Penggunaan turbin
Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik.
Hampir seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu.
Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar. Sebuah turbin gas,
sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi sebuah
turbin, kompresor, kombustor, dan alternator. Turbin dapat memiliki kepadatan
tenaga ("power density") yang luar biasa (berbanding dengan volume dan beratnya).
Ini karena kemampuan mereka beroperasi pada kecepatan sangat tinggi. Mesin utama
dari Space Shuttle menggunakan turbopumps (mesin yang terdiri dari sebuah pompa
yang didorong oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan propellant (oksigen cair
dan hidrogen cair) ke ruang pembakaran mesin. Turbopump hidrogen cair ini sedikit
lebih besar dari mesin mobil dan memproduksi 70.000 hp (52,2 MW). Turbin juga
merupakan komponen utama mesin jet.
Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk
tenaga industri untuk jaringan listrik. Sekarang lebih umum dipakai untuk generator
listrik. Turbin kini dimanfaatkan secara luas dan merupakan sumber energi yang dapat
2
diperbaharukan. Kincir air sudah sejak lama digunakan untuk tenaga industri. Pada
mulanya yang dipertimbangkan adalah ukuran kincirnya, yang membatasi debit dan
head yang dapat dimanfaatkan.
Perkembangan kincir air menjadi turbin modern membutuhkan jangka waktu
yang cukup lama. Perkembangan yang dilakukan dalam waktu revolusi industri
menggunakan metode dan prinsip ilmiah. Mereka juga mengembangkan teknologi
material dan metode produksi baru pada saat itu.
Kata "turbine" ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bernama
Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa Latin dari
kata "whirling" (putaran) atau "vortex" (pusaran air). Perbedaan dasar antara turbin air
awal dengan kincir air adalah komponen putaran air yang memberikan energi pada
poros yang berputar. Komponen tambahan ini memungkinkan turbin dapat
memberikan daya yang lebih besar dengan komponen yang lebih kecil. Turbin dapat
memanfaatkan air dengan putaran lebih cepat dan dapat memanfaatkan head yang
lebih tinggi. (Untuk selanjutnya dikembangkan turbin impulse yang tidak
membutuhkan putaran air). Ján Andrej Segner mengembangkan turbin air reaksi
pada pertengahan tahun 1700. turbin ini mempunyai sumbu horizontal dan merupakan
awal mula dari turbin air modern. Turbin ini merupakan mesin yang simpel yang
masih diproduksi saat ini untuk pembangkit tenaga listrik skala kecil. Segner bekerja
dengan Euler dalam membuat teori matematis awal untuk desain turbin.
Pada tahun 1820, Jean-Victor Poncelet mengembangkan turbin aliran
kedalam. Pada tahun 1826, Benoit Fourneyon mengembangkan turbin aliran keluar.
Turbin ini sangan efisien (~80%) yang mengalirkan air melalui saluran dengan sudut
lengkung satu dimensi. Saluran keluaran juga mempunyai lengkungan pengarah. Pada
tahun 1844, Uriah A. Boyden mengembangkan turbin aliran keluar yang
meningkatkan performa dari turbin Fourneyon. Bentuk sudunya mirip dengan turbin
Francis. Pada tahun 1849, James B. Francis meningkatkan efisiensi turbin reaksi
aliran kedalam hingga lebih dari 90%. Dia memberikan test yang memuaskan dan
mengembangkan metode engineering untuk desain turbin air. Turbin Francis
dinamakan sesuai dengan namanya, yang merupakan turbin air modern pertama.
Turbin ini masih digunakan secara luas di dunia saat ini.
Turbin air aliran kedalam mempunyai susunan mekanis yang lebih baik dan
semua turbin reaksi modern menggunakan desain ini. Putaran massa air berputar
hingga putaran yang semakin cepat, air berusaha menambah kecepatan untuk
3
membangkitkan energi. Energi tadi dibangkitkan pada sudu dengan memanfaatkan
berat jatuh air dan pusarannya. Tekanan air berkurang sampai nol sampai air keluar
melalui sirip turbin dan memberikan energi. Sekitar tahun 1890, bantalan fluida
modern ditemukan, sekarang umumnya digunakan untuk mendukung pusaran turbin
air yang berat. Hingga tahun 2002, bantalan fluida terlihat mempunyai arti selama
lebih dari 1300 tahun Sekitar tahun 1913, Victor Kaplan membuat turbin Kaplan,
sebuah tipe mesin baling-baling. Ini merupakan evolusi dari turbin Francis tetapi
dikembangkan dengan kemampuan sumber air yang mempunyai head kecil.
Pada umumnya semua turbin air hingga akhir abad 19 (termasuk kincir air)
merupakan mesin reaksi; tekanan air yang berperan pada mesin dan menghasilkan
kerja. Sebuah turbin reaksi membutuhkan air yang penuh dalam proses transfer
energi. Pada tahun 1866, tukang pembuat gilingan di California, Samuel Knight
menemukan sebuah mesin yang mengerjakan tuntas sebuah konsep yang berbeda
jauh. Terinspirasi dari system jet tekanan tinggi yang digunakan dalam lapangan
pengeboran emas hidrolik, Knight mengembangkan ceruk kincir yang dapat
menangkap energi dari semburan jet, yang ditimbulkan dari energi kinetik air pada
sumber yang cukup tinggi (ratusan kaki) yang dialirkan melalui sebuah pipa saluran.
Turbin ini disebut turbin impulse atau turbin tangensial. Aliran air mendorong ceruk
disekeliling kincir turbin pada kecepatan maksimum dan jatuh keluar sudut dengan
tanpa kecepatan.
Pada tahun 1879, Lester Pelton, melakukan percobaan dengan kincir Knight,
dikembangkanlah desain ceruk ganda yang membuang air kesamping, menghilangkan
beberapa energi yang hilang pada kincir Knight yang membuang sebagian air kembali
melawan kincir. Sekitar tahun 1895, William Doble mengembangkan ceruk setengah
silinder milik Pelton menjadi ceruk berbentuk bulat memanjang, termasuk sebuah
potongan didalamnya yang memungkinkan semburan untuk membersihkan masukan
ceruk. Turbin ini merupakan bentuk modern dari turbin Pelton yang saat ini dapat
memberikan efisiensi hingga 92%. Pelton telah memprakarsai desain yang efektif,
kemudian Doble mengambil alih perusahaan Pelton dan tidak mengganti namanya
menjadi Doble karena nama Pelton sudah dikenal.Turgo dan turbin aliran silang
merupakan desain turbin impulse selanjutnya.
4
Gambar – 1 Turbin Pelton
II.I. Daya yang diberikan kepada roda Pelton secara teoritis adalah :
F = ρ Q ( Vj – u ) ( 1 – Cos β )dengan :
F = gaya air yang diberikan pada roda Turbin Pelton [ N ]
ρ = massa jenis air [ g/cm³ ]
Q = debit air [ liter / meter ]
Vj = kecepatan semburan air [ m / det ]
u = kecepatan linier roda Turbin [ m / det ]
cos β = sudut ember [ 165 ° ]
II.II. Kecepatan air :
Vj = Cv ( 2 H )½
dengan :
Vj = kecepatan semburan air [ m / det ]
Cv = koefisien kecepatan 0,92 – 0,98
5
H = head [ m ]
II.III. Daya yang diberikan pada roda Turbin Pelton :
Nт = F . u
dengan :
Nт = daya teoritis [ KW ]
F = gaya air yang diberikan pada roda Turbin Pelton [ N ]
u = kecepatan linier roda Turbin Pelton [ m / det ]
Dengan :
u = 2 π n r
dengan :
n = putaran roda Turbin [ rpm ]
r = jari-jari roda Turbin [ m ] *
*r = 0,170 m
II.IV Daya poros Turbin :
Nр = Mт ω
dengan :
Np = daya poros Turbin [ KW ]
Mт = momen puntir [ Nm ]
ω = kecepatan sudut [ rad / det ]
ω = 2 π / 60 n
Efisiensi Turbin :
ηт = Np / Nт
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Sistem Turbin Pelton
Sistem pengujian Turbin Pelton diperlihatkan pada gambar dibawah ini :
Keterangan :1. Panel Kontrol 2. Rotameter3. Sensor Rpm4. Pengukur Daya5. Turbin 6. Nozel7. Pompa Air8. Bak Air
Gambar – 2 Gambar Sistem Pengujian Turbin Pelton
3.2. Langkah – Langkah Percobaan :
7
● Hubungkan kabel daya pada jala-jala listrik yang telah disediakan● On kan inventer dan atur putaran pompa● Tentukan tekanan air dari pompa● Lakukan pengukuran momen puntir dengan dynamometer
BAB IV
SKEMA GAMBAR
8
BAB V
DATA DAN PERHITUNGAN
A. Daya teoritis : Nт
u = kecepatan linier roda turbin [ m / det ]
u = 2 π n r
n = putaran roda turbin [ rpm ], lihat takometer
r = jari-jari roda Turbin [ m ]
Q = debit air [ liter / menit
Vj = kecepatan semburan air [ m / det ]
Vj = Cv ( 2H )½
H = P2 – P1 / ρ g
P1 = tekanan air pada udara sekitarnya
P2 = tekanan air pada pompa, lihat pada panel indicator
ρ = massa jenis air [ g / cm³ ], lihat tabel pada temperature ruang
g = gaya gravitasi
B. Daya Poros : NpNp = Mt 2 π / 60 n
Mt = Momen puntir dynamometer [ Nm ]Mt = F . L
dengan :
F = gaya pada beban [ N ]L = panjang lengan dynamometer ( 0,125m )n = putaran poros [ rpm ] takometer
9
C. Efisiensi Turbin : η t
η t = Np/NT
BAB VI
ANALISA
Setelah melakukan percobaan kita dapat menganalisa bahwa setiap gerakan
dinamo stater mempengaruhi kecepatan turbin, sehingga kecepatan tersebut bisa di
atur sesuai dengan keinginan.Debit air dan tekanan air pun berbeda tergantung dengan
putaran poros dinamo stater. Kemudian data yang di dapat dari percobaan kita dapat
menghitung daya yang di berikan pada roda pelton, kecepatan air,daya yang di
berikan pada roda turbin, daya poros turbin dan efisiensi turbin.
10
LAPORAN PENGUJIAN PRESTASI MESIN
TURBIN PELTON
Disusun oleh:
Engkin
112112501
Tanggal Praktikum: 11 Maret 2012
Kelompok II
Engkin
Anton Hernawan
Jurusan Teknik Mesin
11
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Indonesia
Serpong
2012
KATA PENGANTAR
Perkembangan dunia industri di Indonesia pada saat sekarang maju dengan
pesatnya dan pengetahuan teknik mesin ialah salah satu ilmu yang berkembang dan
memiliki peranan yang sangat vital untuk di pakai dan di kembangkan di berbagai
bidang keperluan industri ,otomotif dan perminyakan.
Laporan praktikum prestasi mesin ini di maksudkan agar mahasiswa dapat
mengamati , menganalisa suatu mesin serta membandingkan hasil percobaan yang di
lakukan oleh literatur.
Di samping itu penulis sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan
Yang Maha Esa, rekan-rekan mahasiswa, serta asisten lab yang telah berperan aktif
dalam penyusunan laporan praktikum prestasi mesin ini.
Akhir penulis berharap semoga laporan praktikum prestasi mesin ini
bermanfaat bagi pembaca dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Serpong, 11 Maret 2012
Penulis
(…………..)
12
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I TUJUAN PERCOBAAN..................................................................... 1
BAB II DASAR TEORI.................................................................................. 2
BAB III METODE PERCOBAAN.................................................................. 7
31. Sistem Turbin Pelton.................................................................. 7
3.2. Langkah-Langkah Percobaan.................................................... 7
BAB IV SKEMA GAMBAR............................................................................ 8
BAB V DATA DAN PERHITUNGAN........................................................... 9
A. Daya Teoritis............................................................................... 9
B. Daya Poros................................................................................... 9
C. Efesiensi Turbin........................................................................... 9
BAB VI ANALISA DAN KESIMPULAN...................................................... 10-11
LAMPIRAN
13
ii
.
15
KESIMPULAN
- Semakin besar debit dan tekanan yang dikeluarkan dari nosel maka tenaga
yang dihasilkan poros semakin besar.
- Efisiensi turbin berubah-ubah sesuai putaran yang dihasilkan.
- Data teoritis yang paling besar yaitu saat turbin memiliki putaran poros
yang paling besar.
16
17
11