PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

18
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125 108 PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, GAYA HIDUP BERBELANJA, DAN KARYAWAN TOKO TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PADA PENGUNJUNG HERMES PALACE MALL KOTA BANDA ACEH ISRA MIRANDHA 1 , ISKANDARSYAH MADJID 2 1,2) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala e-mail: [email protected] ABSTRACT This study aims to examine the impact of window display, promotional approaches, shopping lifestyle and salesperson toward impulsive buying. The samples used in this study are visitors, who experience purchasing at Hermes Palace Mall Banda Aceh. A questionnaire was conducted as research instrumen for this research method. 211 respondents were analyzed by using puposive sampling technique. A Multiple Linear Regression (MLR) used to examine and analyze the hypotheses. The result of this study shows independent variables; promotioanal approaches, shopping lifestyle and salesperson have a positive and significant impact (sig <0,05) toward impulsive buying. Window display as independent variable however has a positive toward impulsive buying (sig >0,05). Key Word: Window Display, Promotional Approaches, Shopping Lifestyle, Salesperson, Impulsive Buying PENDAHULUAN Globalisasi ekonomi yang terjadi saat ini membuat persaingan yang ketat antara produk dalam negeri dengan produk luar negeri. Perkembangan bisnis ritel yang begitu pesat, berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pada era milenium ini harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami perilaku konsumen. Perusahaan yang baik adalah yang memahami betul siapa konsumennya dan bagaimana mereka berperilaku. Davidson (dalam Raharjani, 2005) mengemukakan bahwa kunci sukses dari management retailing adalah memahami dengan jelas keinginan atau pengharapan konsumen. Seiring dengan berkembangnya bisnis ritel, maka semakin bertambah pula pusat perbelanjaan, dengan berbagai produk yang ditawarkan maupun promosi-promosi penjualan secara besar-besaran. Disatu sisi

Transcript of PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Page 1: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

108

PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN

PROMOSI, GAYA HIDUP BERBELANJA, DAN KARYAWAN

TOKO TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PADA

PENGUNJUNG HERMES PALACE MALL KOTA BANDA

ACEH

ISRA MIRANDHA1, ISKANDARSYAH MADJID2

1,2)Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala

e-mail: [email protected]

ABSTRACT

This study aims to examine the impact of window display, promotional approaches,

shopping lifestyle and salesperson toward impulsive buying. The samples used in this study

are visitors, who experience purchasing at Hermes Palace Mall Banda Aceh. A

questionnaire was conducted as research instrumen for this research method. 211

respondents were analyzed by using puposive sampling technique. A Multiple Linear

Regression (MLR) used to examine and analyze the hypotheses. The result of this study

shows independent variables; promotioanal approaches, shopping lifestyle and

salesperson have a positive and significant impact (sig <0,05) toward impulsive buying.

Window display as independent variable however has a positive toward impulsive buying

(sig >0,05).

Key Word: Window Display, Promotional Approaches, Shopping Lifestyle, Salesperson,

Impulsive Buying

PENDAHULUAN

Globalisasi ekonomi yang terjadi saat ini membuat persaingan yang ketat

antara produk dalam negeri dengan produk luar negeri. Perkembangan bisnis ritel

yang begitu pesat, berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan

pangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan yang ingin berhasil dalam

persaingan pada era milenium ini harus memiliki strategi perusahaan yang dapat

memahami perilaku konsumen.

Perusahaan yang baik adalah yang memahami betul siapa konsumennya dan

bagaimana mereka berperilaku. Davidson (dalam Raharjani, 2005) mengemukakan

bahwa kunci sukses dari management retailing adalah memahami dengan jelas

keinginan atau pengharapan konsumen. Seiring dengan berkembangnya bisnis ritel,

maka semakin bertambah pula pusat perbelanjaan, dengan berbagai produk yang

ditawarkan maupun promosi-promosi penjualan secara besar-besaran. Disatu sisi

Page 2: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

109

akan memberikan banyak pilihan tempat belanja bagi konsumen, namun disisi lain

membuat konsumen seringkali menjadi lebih kritis dalam melakukan pembelian

khususnya pembelian yang bersifat impulsif atau tidak terencana.

Pada awalnya belanja hanyalah suatu aktivitas yang menunjukkan suatu

sikap untuk mendapatkan barang maupun jasa yang menjadi keperluan sehari-hari,

namun tidak sedikit pula orang berbelanja hanya untuk memenuhi hasrat atau

dorongan dari dalam dirinya. Pembelian impulsif mengacu pada pembelian

langsung dengan tanpa tujuan berbelanja untuk membeli kategori produk tertentu

atau untuk memenuhi kebutuhan khusus. Menjelaskan bahwa perilaku pembelian

impulsif terjadi setelah mengalami keinginan membeli dan tanpa banyak refleksi

(Beatty dan Ferrell, 1998; dalam G. Muruganatham & Ravi Shankar Bhakat, 2013).

Semakin banyaknya toko ritel yang berkembang di Kota Banda Aceh

membuat masyarakat menjadi konsumen yang memiliki perilaku pembelian

impulsif atau tidak terencana tanpa disadari oleh mereka sendiri. Salah satu toko

ritel yang berkembang di Kota Banda Aceh adalah Hermes Palace Mall yang sangat

banyak menyediakan berbagai macam outlet yang dapat dikatakan hampir

memenuhi segala kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Dengan membaiknya kondisi pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Kota

Banda Aceh, maka membaik pula daya beli dan konsumsi masyarakat Kota Banda

Aceh. Dengan begitu juga dapat mengubah pola gaya hidup masyarakat. Dengan

adanya pembangunan ritel modern memungkinkan ritel tradisional akan

terkesampingkan, karena masyarakat menginginkan tempat berbelanja yang

nyaman, aman, bersih dengan penawaran produk yang lebih berkualitas. Semua

karakteristik yang di inginkan oleh masyarakat tersebut tersedia pada toko ritel

modern seperti Hermes Palace Mall.

Banyak pengunjung Hermes Palace Mall yang datang kesana hanya sekedar

mengisi waktu senggangnya bersama keluarga maupun teman. Namun tidak jarang

sesampainya mereka disana mereka melakukan pembelian tanpa adanya

perencanaan terlebih dahulu.

Didukung dengan adanya pramuniaga Hermes Palace Mall yang sangat

memadai untuk membantu para pengunjung dalam aktivitas berbelanja. Dari

Page 3: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

110

keadaan tersebut maka memungkinkan terjadinya transaksi pembelian pada Hermes

Palace Mall yang disebut dengan pemebelian impulsif.

Dari segi tampilan yang sangat minimalis dan menarik dari cara tata letak

produk dan penataan ruangan pada setiap outlet yang ditawarkan oleh Hermes

Palace Mall membuat para pengunjung untuk berbondong-bondong melakukan

aktivitas berbelanja dengan berbagai tujuan dan akhirnya memutuskan untuk

melakukan aktivitas berbelanja diluar rencana karena terpengaruh oleh tampilan

etalase yang disajikan secara baik.

Banyak sekali kegiatan promosi yang dilakukan oleh masing-masing outlet

di Hermes Palace Mall untuk menarik perhatian para calon konsumen untuk

mengunjungi outlet tersebut dengan tujuan akhir untuk melakukan transaksi

pembelian dengan harga promosi yang ditawarkan. Hermes Palace Mall sering kali

melakukan kegiatan promosi besar-besaran dalam berbagai hal seperti pada

peringatan hari nasional atau hari raya keagamaan serta kegiatan promosi besar-

besaran pada penghujung akhir tahun atau awal tahun tiba. Dengan begitu tidak

jarang para pengunjung terdorong untuk melakukan transaksi pembelian secara

rencana ataupun tak terencana pada Hermes Palace Mall.

Faktor lain yang mempengaruhi pembelian impulsif ini yaitu gaya hidup

masyarakatnya yang sangat mengikuti tren model dari zaman ke zamannya. Tidak

hanya diliat dari sudut pandang fashion, gaya hidup juga bersangkutan dengan

mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang dan menggambarkan

bagaimana seseorangg menghabiskan waku dan uangnya. Hermes Palace Mall

adalah salah satu tempat pilihan perbelanjaan yang sangat populer untuk memenuhi

segala macam karakteristik gaya hidup berbelanja masyarakat Kota Banda Aceh.

Hermes Palace Mall menawarkan berbagai macam jenis produknya kepada

masyarakat dengan status sosial tinggi maupun untuk masyarakat yang berstatus

sosial rendah, jadi siapa saja dapat mengunjungi Hermes Palace Mall tanpa melihat

dari status sosial seseorang.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Pembelian Impulsif

Page 4: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

111

Chang et al. (2014) menjelaskan bahwa pembelian impulsif merupakan

salah satu yang menjadi pertimbangan penting dalam kegiatan pemasaran,

kompleksitas dan seringnya perilaku pembelian impulsif terjadi dalam berbagai

jenis produk. Pembelian impulsif dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang di

antaranya adalah faktor lingkungan dan bagaimana konsumen menanggapi

rangsangan yang diberikan oleh lingkungan konsumen tersebut baik lingkungan

eksternal maupun lingkungan internal konsumen. Setiap orang memiliki perbedaan

dalam pembelian impulsif.

Tampilan Etalase

Berman dan Evans, (2011) menyatakan bahwa display memberikan

pelanggan mengenai informasi, menambah atmosfer toko dan melayani promosi.

Konsumen akan memperoleh pengaruh dari informasi yang diberikan peritel

melalui tampilan etalase sebuah toko ritel. Tampilan etalase dapat menarik

konsumen untuk masuk ke dalam ritel dan melakukan pembelian setelah

menyediakan gambaran visual produk-produk yang ditawarkan pada toko tersebut.

Pendekatan Promosi

Promosi penjualan adalah bagian dari bauran promosi. Promosi penjualan

merupakan insentif jangka pendek yang disertakan dalam penjualan produk (Kotler

dan Amstrong, 2008).

Gaya Hidup Berbelanja

Gaya hidup berbelanja didefinisikan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh

pelanggan sehubungan dengan serangkaian tanggapan pribadi dan pendapat tentang

pembelian produk (Tirmizi et al. 2009).

Menurut Cobb dan Hoyer, (1986) indikator pada gaya hidup berbelanja

yaitu: tanggapan atas tawaran iklan, pembelian model terbaru, berbelanja dengan

merek yang paling terkenal, merek terkenal yang dibeli memiliki kualitas yang

terbaik dan membeli berbagai merek lainnya daripada membeli merek yang biasa

dibeli.

Page 5: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

112

Karyawan Toko

Menurut Kotler dan Keller, (2009) mengatakan bahwa karyawan toko

adalah penghubung pribadi perusahaan dengan pelanggan. Banyaknya interaksi

yang dilakukan oleh karyawan toko membuat pelanggan lebih tertarik atau

terdorong untuk melakukan kegiatan pembelian impulsif (Han et al. 1991 dalam

Prashar et al. 2015). Menurut Foster, (2008) indikator-indikator dari karyawan toko

yaitu: kenyamanan, transaksi pembelian, dan kepuasan.

Pengaruh Tampilan Etalase Terhadap Pembelian Impulsif

Kesan pertama dari tampilan toko biasanya dibuat pada tingkat penglihatan,

dapat disarankan bahwa tampilan utama dapat mempengaruhi, setidaknya untuk

beberapa derajat, pilihan konsumen dari toko ketika mereka tidak sesuai dengan

tujuan tertentu mengunjungi toko tertentu dan membeli barang tertentu (Karbasivar

dan Yarahmadi, 2011).

Lingkungan belanja di toko adalah penentu yang sangat penting dari

pembelian impulsif. Faktor-faktor seperti di toko yang berlatar belakang musik,

tampilan toko, suasana, promosi, harga, kebersihan, kepadatan atau kemacetan dan

tampilan karyawan semua di daerah toko (Zhou dan Wong, 2004). Oleh karena itu

dapat disimpulkan hipotesisnya sebagai berikut:

H1: Tampilan etalase berpengaruh terhadap pembelian impulsif.

Pengaruh Pendekatan Promosi Terhadap Pembelian Impulsif

Banerjee dan Saha (2012) menemukan bahwa kegiatan promosi melalui

potongan harga dan diskon memicu terjadinya pembelian impulsif. Tendai dan

Crispen (2009) memperlihatkan bahwa kupon dan voucher belanja mempengaruhi

pembelian impulsif. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesisnya sebagai

berikut:

H2: Pendekatan promosi berpengaruh terhadap pembelian impulsif.

Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja Terhadap Pembelian Impulsif

Semakin tinggi konsumen berbelanja dengan motivasi hedonis dan berbelanja

menjadi sebuah gaya hidup, besar pula kemungkinan terjadinya pembelian secara

Page 6: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

113

implusif (Kosyu, 2014). Hawkins et al. (2007) menyatakan bahwa para pembeli

mencari variasi dan perbedaan yang mungkin menjadi alasan utama untuk beralih

merek serta melakukan pembelian impulsif. Dengan begitu dapat disimpulkan

hipotesisnya sebagai berikut:

H3: Gaya hidup berbelanja berpengaruh terhadap pembelian impulsif.

Pengaruh Karyawan Toko Terhadap Pembelian Impulsif

Park dan Lennon, (2006) menemukan bahwa perilaku pembelian impulsif

hampir secara exclusive dikendalikan oleh rangsangan. Beberapa penelitian

menunjukkan efek positif dari berinteraksi dengan karyawan toko pada

kecenderungan untuk membuat pembelian impulsif (Yu dan Bastin, 2010). Maka

dari itu sifat ramah yang dimilikin karyawan toko juga mampu memberikan

pengaruh terhadap pembelian impulsif. Dengan begitu dapat disimpulkan

hipotesisnya sebagai berikut:

H4: Karyawan toko berpengaruh terhadap pembelian impulsif.

Berdasarkan beberapa hipotesis yang telah dikemukakan diatas maka model

kerangka penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Model Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Pendekatan

Promosi

(X2)

Karyawan

Toko

(X4)

Gaya

Hidup

Berbelanja

(X3)

Pembelian

Impulsif

(Y)

Tampilan

Etalase

(X1)

Page 7: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

114

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling.

Jenis non probability sampling yang dipilih adalah penelitian ini menggunakan

purposive sampling. Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Responden adalah pengunjung atau konsumen Hermes Palace Mall Kota

Banda Aceh

b. Responden yang berusia dari remaja sampai dewasa

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 211 responden

dari kesuluran responden yang masuk.

Teknik Pengumpulan Data

Adapun pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui penelitian

lapangan, dalam hal ini pengumpulan data dilakukan dengan mengedarkan

kuesioner. Untuk memperoleh data yang diperlihatkan dalam penelitian ini penulis

menggunakan kuesioner (angket) dengan menggunakan skala interval dalam bentuk

skala likert (Sekaran, 2011).

Peralatan Analisis Data

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tampilan etalase, pendekatan

promosi, gaya hidup berbelanja, dan karyawan tokoterhadap pembelian impulsif

pada Hermes Palace Mall Kota Banda Aceh, akan dianalisis dengan menggunakan

peralatan analisis data yaitu regresi linear berganda. Pengujian dan analisis data

primer dilakukan dengan menggunakan perangkat SPSS dengan formulasi regresi

linear berganda menurut Malhotra (2009). Bila digambarkan secara matematis

hubungan variabel tersebut adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e

Keterangan:

Y = Pembelian Impulsif

α = Konstanta

X1 = Tampilan Etalase

X2 = Pendekatan Promosi

X3 = Gaya Hidup Berbelanja

X4 = Karyawan Toko

Page 8: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

115

β1...β3 = Koefisien

e = Error Term

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik, yaitu

dengan menggunakan uji Person product-moment coefficient of correlation dengan

bantuan SPSS version 20. Pengujian validitas kuesioner didasarkan pada

perbandingan nilai r-hitung dan nilai r-tabel. Berikut ini dapat dijelaskan mengenai

hasil pengujian validitas kuesioner didasarkan pada perbandingan nilai r-hitung dan

nilai r-tabel dari variabel independen dan variabel dependen:

Tabel 1. Hasil Pengujian Validitas Variabel Dependen Y (n=211)

No Pernyataan Variabel Koefisien

Korelasi

Nilai Kritis

5% (N=211) Keterangan

1 A1

Y

0,701

0,135

Valid

2 A2 0,778 Valid

3 A3 0,809 Valid

4 A4 0,814 Valid

1 B1

X1

0,812

0,135

Valid

2 B2 0,774 Valid

3 B3 0,764 Valid

4 B4 0,655 Valid

1 C1

X2

0,753

0,135

Valid

2 C2 0,819 Valid

3 C3 0,735 Valid

4 C4 0,848 Valid

1 D1

X3

0,645

0,135

Valid

2 D2 0,775 Valid

3 D3 0,723 Valid

4 D4 0,654 Valid

5 D5 0,543 Valid

6 D6 0,427 Valid

1 E1

X4

0,741

0,135

Valid

2 E2 0,758 Valid

3 E3 0,786 Valid

4 E4 0,775 Valid

5 E5 0,773 Valid

6 E6 0,694 Valid

7 E7 0,675 Valid

Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017

Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwa nilai korelasi atau r hitung untuk

semua item pertanyaan yang terdapat pada masing-masing variabel menunjukkan

Page 9: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

116

angka yang lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r-tabel, dengan koefisien

korelasi diatas nilai kritis (nilai r-tabel) product moment yaitu sebesar 0,135

sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid,

Uji Reabilitas

Dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas berdasarkan Cronbach Alpha

yang digunakan untuk pengujian kuesioner dalam penelitian ilmu sosial. Analisis

ini digunakan untuk menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan skala

variabel yang ada. Ukuran reliabilitas dianggap handal berdasarkan pada koefisien

Cronbach alpha lebih dari 0,60 (Malhotra, 2009). Hasil uji reliabilitas dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 2. Hasil Uji Reabilitas

No Variabel Jumlah

Item

Cronbach’s Alpha Keterangan

Hitung Standar

1 Tampilan Etalase 4 0,743 0,60 Handal

2 Pendekatan Promosi 4 0,799 0,60 Handal

3 Gaya Hidup Berbelanja 6 0,703 0,60 Handal

4 Karyawan Toko 7 0,864 0,60 Handal

5 Pembelian Impulsif 4 0,780 0,60 Handal

Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017

Dari hasi uji reliabilitas yang ditunjukkan pada tabel diatas, diperoleh nilai

Cronbach’s alpha masing-masing sebesar 0,743, 0,799, 0,703, 0,864 dan 0,780.

Dengan demikian seluruh pertanyaan yang digunakan dalam variabel penelitian ini

handal, karena telah memenuhi Cronbanch’s Alpha dengan nilai alpha lebih dari

0,60 (Malhotra, 2009).

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Pedoman pengambilan keputusan tentang yang mendekati atau merupakan

distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov menurut (Ghozali, 2013)

yaitu bila nilai signifikan >0,05 berarti distribusi data normal sedangkan bila nilai

signifikan <0,05 berarti distribusi data tidak normal. Hasil pengujian normalitas

data dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Page 10: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

117

Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017

Menurut Yu et. al (2008) mengatakan bahwa untuk mamastikan bahwa

distribusi data berjalan normal dan tidak terjadi penyimpangan secara signifikan

dari distribusi yang diharapkan maka yang dilihat adalah nilai Asymptotic

significance 2–tailed. Berdasarkan uji statistik normalitas menggunakan uji K-S

pada tabel 4.4 menunjukkan p-value 0,323 dimana lebih besar dari 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas di uji dengan melihat VIF (Variance Inflating Factor) dari

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Persyaratan untuk

dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas adalah apabila VIF prediktor tidak

melebihi nilai 10 dan nilai toleransinya >0,10 (Ghozali, 2013). Hasil uji

multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Multikolinearitas Variabel Independen Penelitian

Variabel Collinearity Statistics Keterangan

Dependen Independen Tolerance VIF

Unstandardized

Residual

N 211

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,56894949

Most Extreme Differences

Absolute ,066

Positive ,041

Negative -,066

Kolmogorov-Smirnov Z ,953

Asymp. Sig. (2-tailed) ,323

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 11: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

118

Y Pembelian

Impulsif

X1 Tampilan Etalase 0,757 1,321 Bebas

Multikolinearitas

X2 Pendekatan Promosi 0,766 1,305 Bebas

Multikolinearitas

X3 Gaya Hidup

Berbelanja 0,805 1,243

Bebas

Multikolinearitas

X4 Karyawan Toko 0,817 1,224 Bebas

Multikolinearitas

Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat kita ketahui bahwa syarat untuk

lolos dari uji multikolinearitas sudah terpenuhi oleh seluruh variabel independen,

yaitu tolerance tidak kurang dari 0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor)

yang tidak lebih dari 10. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak berkorelasi antara variabel

independen satu dengan variabel independen lainnya.

Hasil Analisis Regresi

Hasil dari Analisis Pengaruh Tampilan Etalase, Pendekatan Promosi, Gaya

Hidup Berbelanja dan Karyawan Toko Terhadap Pembelian Impulsif dapat dilihat

pada Tabel 5 berikut ini:

Tabel 5. Pengaruh Masing-masing Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat

Nama Variabel B Standar

Error t-hitung t-table sign

Konstanta (a) -0,299 0,436 -0,687 0,265 0,493

Tampilan Etalase (X1) 0,048 0,080 0,595 0,265 0,553

Pendekatan Promosi (X2) 0,306 0,078 3,930 0,265 0,000

Gaya Hidup Berbelanja (X3) 0,348 0,094 3,706 0,265 0,000

Karyawan Toko (X4) 0,238 0,088 2,719 0,265 0,007

Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017

Melalui hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program

SPSS seperti terlihat pada tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi berganda

sebagai berikut ini:

Y = -0,299 +0,048X1 + 0,306X2+ 0,348X3+0,238X4

1. Konstanta sebesar -0,299 artinya jika faktor-faktor pengaruh Tampilan

Etalase (X1), Pendekatan Promosi (X2), Gaya Hidup Berbelanja (X3) dan

Karyawan Toko (X4) dianggap konstan, maka besarnya Pembelian Impulsif

adalah sebesar -0,299.

2. Koefisien regresi Tampilan Etalase (X1) sebesar 0,048, artinya bahwa setiap

kenaikan 1 persen dalam variabel Tampilan Etalase, maka secara relatif akan

Page 12: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

119

mempengaruhi Pembelian Impulsif sebesar 4.8%, dengan demikian setiap

peningkatan pada Tampilan Etalase maka akan mempengaruhi Pembelian

Impulsif pada pengunjung Hermes Palace Mall Kota Banda Aceh.

3. Koefisien regresi Pendekatan Promosi (X2) sebesar sebesar 0,306. Artinya

bahwa setiap perubahan dalam satu unit variabel Pendekatan Promosi maka

secara relatif akan meningkatkan Pembeian Impulsif sebesar 30,6%, dengan

demikian semakin tinggi pengaruh Pendekatan Promosi maka akan semakin

mempengaruhi Pembelian Impulsif pada pengunjung Hermes Palace Mall

Kota Banda Aceh.

4. Koefisien regresi Gaya Hidup Berbelanja (X3) sebesar sebesar 0,348. Artinya

bahwa setiap perubahan dalam satu unit variabel Gaya Hidup Berbelanja

maka secara relatif akan meningkatkan Pembelian Impulsif sebesar 34,8%,

dengan demikian semakin tinggi pengaruh Gaya Hidup Berbelanja maka akan

semakin mempengaruhi Pembelian Impulsif pada pengunjung Hermes Palace

Mall Kota Banda Aceh.

5. Koefisien regresi Karyawan Toko (X4) ssebesar 0,238. Artinya bahwa setiap

perubahan dalam satu unit variabel Karyawan Toko maka secara relatif akan

meningkatkan Pembelian Impulsif sebesar 23,8%, dengan demikian semakin

tinggi pengaruh Karyawan Toko maka akan semakin mempengaruhi

Pembelian Impulsif pada pengunjung Hermes Palace Mall Kota Banda Aceh.

Berdasarkan hasil analisa diatas dapat diketahui bahwa dari keempat

variabel yang diteliti, ternyata variabel Gaya Hidup Berbelanja (X3) mempunyai

pengaruh dominan terhadap Pembelian Impulsif dengan nilai koefisien sebesar

0,348 atau sebesar 34,8%.

Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen secara keseluruhan

terhadap variabel dependen yang diteliti maka akan diuji berdasarkan uji ANOVA

seperti dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Analysis Of Variance (ANOVA)

Model Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Page 13: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

120

1

Regression 24,637 4 6,169 18,665 0,000b

Residual 67,978 206 0,330

Total 92,615 210

a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif

b. Predictors: (Constant) Tampilan Etalase (X1), Pendekatan Promosi (X2),Gaya Hidup

Berbelanja (X3), Karyawan Toko (X4)

Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017

Hasil pengujian secara simultan diperoleh Fhitung sebesar 18,665 sedangkan

Ftabel pada tingkat signifikansi α = 5% adalah sebesar 2,42, hal ini memperlihatkan

bahwa Fhitung > Ftabel dengan d=tingkat probabilitas 0,000. Dengan demikian hasil

perhitungan ini dapat diambil suatu keputusan bahwa menerima hipotesis alternatif

dan menolak hipotesis nol, artinya bahwa Tampilan Etalase (X1), Pendekatan

Promosi (X2), Gaya Hidup Berbelanja (X3) dan Karyawan Toko (X4) secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Pembelian Impulsif (Y).

Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

pengaruh Tampilan Etalase (X1), Pendekatan Promosi (X2), Gaya Hidup

Berbelanja (X3) dan Karyawan Toko (X4) terhadap Pembelian Impulsif (Y) pada

pengunjung Hermes Palace Mall Kota Banda Aceh, dengan demikian hipotesis

alternatif (Ha) yang diajukan diterima dan sebaliknya menolak hipotesis nol (H0),

hal ini dikarenakan diperoleh nilai dari hasil perhitungan yang menunjukkan nilai

Fhitung> Ftabel, dengan tingkat probabilitas 0,000.

Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Untuk menguji faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap Niat

Pembelian Konsumen secara parsial (setiap variabel) dapat dilihat dari hasil uji-t.

Hasil perhitungan yang diperlihatkan pada tabel dimana dapat diketahui besarnya

thitung untuk masing-masing variabel dengan tingkat kepercayaan atau signifikansi

sebesar α = 5%. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2013). Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji t

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) -0,299 0,436 -0,687 0,493

X1 0,048 0,080 0,041 0,595 0,553

Page 14: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

121

X2 0,306 0,078 0,268 3,930 0,000

X3 0,348 0,094 0,247 3,706 0,000

X4 0,238 0,088 0,180 2,719 0,007

a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif

Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2017

1. Hasil penelitian terhadap variabel Tampilan Etalase memiliki nilai t-hitung

sebesar 0,595. Sedangkan nilai t-tabel yang telah diperoleh yaitu 0,265.

Karena nilai t-hitung > t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh signifikan. Namun nilai signifikan pada variabel Tampilan Etalase

yaitu 0,553 menandakan bahwa Tampilan Etalase (X1) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Pembelian Impulsif (Y). Hal ini dikarenakan nilai

signifikansinya lebih besar daripada tingkat signifikansi 5% (α = 0,05). Hal

ini dapat disebabkan dengan kurang menariknya produk yang dipajang pada

tampilan depan, tidak adanya perubahan mengenai info produk baru, serta

faktor lainnya yang harus ditinjau ulang oleh masing-masing gerai. Jadi,

hipotesis pada Tampilan Etalase yaitu:

Ha1: Tampilan Etalase tidak berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif.

2. Hasil penelitian terhadap variabel Pendekatan Promosi memiliki nilai t-hitung

sebesar 3,930. Sedangkan nilai t-tabel yang telah diperoleh yaitu 0,265.

Karena nilai t-hitung>t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh signifikan dari variabel Pendekatan Promosi (X2) terhadap

Pembelian Impulsif (Y) dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000. Hal ini

dikarenakan nilai signifikansinya lebih kecil daripada tingkat signifikansi 5%

(α = 0,05). Hal ini didukung penelitian sebelumnya dilakukan oleh Benerjee

dan Saha, (2012) menemukan bahwa kegiatan promosi melalui potongan

harga dan diskon memicu terjadinya pembelian impulsif. Jadi, hipotesis pada

Pendekatan Promosi yaitu:

Ha2: Pendekatan Promosi berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif.

3. Hasil Penelitian terhadap variabel Gaya Hidup Berbelanja (X3) memiliki

nilai t-hitung sebesar 3,706. Sedangkan nilai t-tabel yang telah diperoleh yaitu

0,265. Karena nilai t-hitung>t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh signifikan dari variabel Gaya Hidup Berbelanja (X3) terhadap

Pembelian Impulsif (Y) dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000. Hal ini

dikarenakan nilai signifikansinya lebih kecil daripada tingkat signifikansi 5%

Page 15: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

122

(α = 0,05). Hal ini didukung penelitian sebelumnya dilakukan oleh Kosyu,

(2014) menyatakan bahwa semakin tinggi konsumen berbelanja dengan

motivasi hedonis dan berbelanja menjadi sebuah gaya hidup, besar pula

kemungkinan terjadinya pembelian impulsif. Jadi, hipotesis pada Gaya Hidup

Berbelanja yaitu:

Ha3: Gaya Hidup Berbelanja berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif.

4. Dan berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil penelitian terhadap variabel

Karyawan Toko memiliki nilai t-hitung sebesar 2,719. Sedangkan nilai t-tabel

yang telah diperoleh yaitu 0,265. Karena nilai t-hitung>t-tabel maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari variabel Karyawan

Toko (X4) terhadap Pembelian Impulsif (Y) dengan tingkat signifikasi

sebesar 0,007. Hal ini didukung penelitian sebelumnya dilakukan oleh Park

dan Lennon, (2006) menemukan bahwa pembelian impulsif dipengaruhi oleh

kualitas dari interaksi pengunjung dengan pelayan toko pada saat melakukan

aktivitas berbelanja. Jadi, hipotesis pada Karyawan Toko yaitu:

Ha4: Karyawan Toko berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif.

PENUTUP

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengujian secara simultan (Uji-F) variabel Tampilan Etalase (X1),

Pendekatan Promosi (X2), Gaya Hidup Berbelanja (X3) dan Karyawan Toko

(X4) berpengaruh signifikan terhadap Pembelian Impulsif (Y) pada

pengunjung Hermes Palace Mall Kota Banda Aceh.

2. Pengujian secara parsial (Uji-T) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel Tampilan Etalase (X1) berpengaruh positif namun tidak berpengaruh

secara signifikan. Sedangkan varibel Pendekatan Promosi (X2), Gaya Hidup

Berbelanja (X3) dan Karyawan Toko (X4) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap varibel Pembelian Impulsif (Y) sebagai variabel dependen.

3. Berdasarkan koefisien determinasi yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa

variabel Tampilan Etalase (X1), Pendekatan Promosi (X2), Gaya Hidup

Berbelanja (X3) dan Karyawan Toko (X4) menyumbang proposi terhadap

Page 16: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

123

variabel Pembelian Impulsif sebesar 25.2%. Sedangkan selebihnya yaitu

74.8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang dijadikan

indikator dalam variabel penelitian.

Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas maka penulis memberikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Hermes Palace Mall Kota Banda Aceh harus berupaya untuk meningkatkan

lagi efek tampilan etalase pada masing-masing gerai agar seperti menyusun

produk yang dijual dengan menarik, adanya pergantian pajangan setiap

adanya produk baru sehingga dapat membuat para pengunjung Hermes Palace

Mall Kota Banda Aceh tertarik untuk memasukinya dengan efek yang

diberikan oleh tampilan etalase pada masing-masing gerai.

2. Hermes Palace Mall Kota Banda Aceh hendaknya terus mempertahankan

variabel-variabel yang terkait dengan pendekatan promosi, karena semakin

banyak promosi yang ditawarkan kepada konsumen maka akans emakin

membuat pengunjung untuk terus berdatangan melakukan pembelian secara

ta terencana pada Hermes Palace Mall Kota Banda Aceh.

3. Hermes Palace Mall Kota Banda Aceh hendaknya terus dapat

mempertahankan dan menambahkan lagi kualitas produk dan merek yang di

tawarkan sehingga membuat para pengunjung terus tetap setia untuk

merealisasikan gaya hidup berbelanja mereka pada Hermes Palace Mall Kota

Banda Aceh secara berkelanjutan.

4. Hermes Palace Mall Kota Banda Aceh hendaknya terus dapat menjaga

hubungan baik anatara karyawan atau pramuniaga dengan para pengunjung,

yang mana hal tersebut akan membuat pengunjung merasa diperhatikan dan

kemudian akan timbul perilaku pembelian yang tak terencana yang di

akibatkan adanya interaksi antara keduanya, sehingga pengunjung tidak akan

beralih ke toko ritel lainnya.

REFERENSI

Amiri, Farhad., Jalal, Jasour., Mohsen, Shirpour., and Tohid, Alizadeh. (2012),

Evaluation of Effective Fashionism Involvement Factors on Impulse

Buying of Costumers and Condition of Interrelation between These

Page 17: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

124

Factor, Journal of Basic and Applied Scientific Research. Vol. 2(9),

9413-9419

Banerjee, S. and Saha, S. (2012), Impulse Buying Behaviour in Retail Stores–

Triggering The Senses,Asia Pacific Journal of Marketing & Management

Review, Vol. 1(2), 1-21

Berman, Berry and Joel R. Evans. (2011). Retail Management. USA: Prentice Hall

Chang, Hyo Jung., Ruoh-Nan and Molly, Eckman. (2014), Moderating Effects of

Situational Characteristics on Impulse Buying,International Journal of

Retail & Distribution Management. Vol. 42 (4), 298-314

Cooper D. R., and P.S. Schindler. (2006). Business Research Methods. 9th Edition.

New York: McGraw-Hill

Foroughi, Amir., Buang, Aishah, N., Senik, C. Z., and Hajmisadeghi, S. R. (2013)

Impulse Buying Behaviour and Moderating Role of Gender Among

Iranian Shoppers, Journal of Basic and Applied Scientific Research, Vol.

3(4), 760-769

Foster, Bob (2008) Manajemen Ritel. Bandung: Alfabeta

Ghozali, Imam (2011) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gilbert, David (2003) Retailing Marketing Management, 2th Edition. England.

Endinburgh Gate: Pearson Educated Limited

Hawkins, D. I., Roger, I. J., Coney, K. A., and Mookerjee, A (2007) Consumer

Behavior, NewDelhi: McGraw Hill.

Karbasivar, A., and Yarahmadi, H.(2011) Evaluating Factors on Consumer Impulse

Buying Behavior, Asian Journal of Business Management, Vol. 2(4),

174-181

Kchaou, Sahraoui, Abir., and Amara, Ben, Rim. (2014) The Role of Sales

Promotion in Inducing Impulse Purchase, International Journal of

Management Excellence, Vol. 3(1), 229-1648

Kosyu, D. A. (2014), Pengaruh Hedonic Shopping Motives Terhadap Shopping

Lifestyle dan Impulse Buying (Survei pada Pelanggan Outlet Stradivarius

di Galaxy Mall Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 14 (2)

Kotler, Philip., and Amstrong, Gerry (2008) Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 3,

Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip., and Keller, L. K (2009) Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 13,

Jakarta: Erlangga

Page 18: PENGARUH TAMPILAN ETALASE, PENDEKATAN PROMOSI, …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 108-125

125

Malhotra, Naresh K. (2009). Riset Pemasaran. Pendekatan Terapan, Jilid 1. Jakarta:

PT. Indeks

Muruganantham, G., and Bhakat, Shankar, R.(2013), A Riview of Impulse Buying

Behavior. International Jornal of Marketing Studies, Vol. 5(3)

Park J. and Lennon S. J (2006) Psychological and Environmental Antecedents of

Impulse Buying Tendency in The Multichannel Shopping Context.

Journal of Consumer Marketing, Vol. 23, 58-68.

Prashar, S., Parsad, C., Tata, Vijay, S., and Sahay, V (2015) Impulse Buying

Structure in Retailing: An Interpretive Structural Modeling Approach.

Journal of Marketing Analytics, Vol. 3(4), 215-233

Raharjani, J (2005) Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja (Studi Kasus Pada

Pasar Swalayan Di Kawasan Seputar Simpang Lima Semarang). Jurnal

Studi Manajemen Dan Organisasi, Vol. 2(1)

Sekaran, Uma. (2011). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Solomon, Michael R. (2011). Consumer Behavior: Buying, Having and Being, 9th

Edition, New Jersey: Pearson Addison Wesley

Tendai, Mariri and Crispen, Chipunza. (2009) In-store Environment and Impulsive

Buying, African Journal of Marketing Management, Vol. 1(4), 102-108.

Tirmizi, A. M., Rehman, Ur, Kashif and Saif. M. Iqbal. (2009), An Empirical Study

Of Consumer Impulse BuyingBehavior In Local Markets. European

Journal of Scientific Research, Vol. 28(4), 522-532

Verplanken, B. and Herabadi, A. (2001), Individual Differences in Impulse Buying

Tendency: Feeling and no Thinking. European Journal of personality.

Vol 14, 71-83

Virvilaite, R., Saladiene, V., and Bagdonaite, R. (2009). Peculiarities of Impulsive

Purchasing in the Market of Consumer Goods. Journal of Inzinerine

Ekonomika-Engineering Economics. Vol 2, 1392-2785

Yu C. and Bastin, M. (2010), Hedonic Shopping Value and Impulse Buying

Behavior in Transitional Economies: A Symbiosis in The Mainland

China Marketplace. Journal of Brand Management, Vol 18(2), 105-114

Zhou, L., and Wong, A. (2004) Consumer Impulse Buying and In-store Stimuli in

Chinese Supermarkets, Journal of International Consumer Marketing,

Vol. 16(2), 37-53.