PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN LENTUR ( …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1410-2897-1998-1... ·...
-
Upload
nguyennhan -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN LENTUR ( …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1410-2897-1998-1... ·...
Prosiding Pertemuan Ilmiah Sains Materi III
,\'erpong, 20 -21 Oktoher 1998 ISSN1410-2897
PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN LENTUR ( FLEKSIBILITAS )TERHADAP PEMBENTUKAN IKATAN SILANG POLIETILENA
53G DENGAN TEKNIK RADIASI
Anik Sunarni, Isni Marlijanti, Gatot TR daD Mirzan TR.Pusat Aplikasi Isotop Radiasi, BATAN
+-
ABSTRAK.PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN LENTUR (FLEKSIBILITAS) TERHADAP PEMBENTUKAN IKATAN
SILANG POLIETILEN DENGAN TEKNIK RADIASI. Telah dilakukan penelitian pengaruh penambahan bahan lentur( fleksibilitas ) terhadap sifat fisik polimer Polieti.lena (PE) berikatan silang. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk mendapatkankomposisi PE dengan bahan lentur yang tepat untuk proses pengikatan silang dengan teknik radiasi. Polietilen densitas rendah(LDPE) berbentuk relet dicampur dengan berbagai aditif sehingga berbentuk kompon, masing-masing ditambahkan bahan lenturEtilen Villil Asetat (EVA) clan Butil Karet sebanyak 0,.10,20 clan 30%, dicampur dengan menggunakan alat pencampur LaboPlastomill pada temperatur 1300 C selama 8 menit. kemudian dibuat menjadi lembaran film dengan ketebalan 0,.15 mm denganmenggunakan alat cetak tekan pada temperatur .130°C clan tekanan 100 kg/cm2. Film tersebut selanjutnya diiradiasi Sinar y lajudosis 15 kGy/jam dengan dosis radiasi 0, 100, 150,200 clan 360 kGy. Setelah diiradiasi kadar fraksi padatan, sifat mekanik,ujipengusangan clan uji ketahanan terhadap bahan pelarut kimia 0,1 % NaOH clan 3 % ~SO4 dilakukan seksama untuk melihatpengaruh bahan lentur. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa proses pengikatan silang optimal terjadi pada kandungan 30 %
EVA dengan dosis irradiasi 150 kGy.
ABSTRACTTHE INFLUENCEOFTHE FLEXIBILITY ADDITION TO THE CROSSLIN KING OF POLYETYLENE BY
RADIATION TECHNIQUE. The influence of addition of the flexibility have been observed. The aim of this experiment was toget the right compositions of flexible resin toPE compounds. and for the crosslinkingprocess by Radiation. The flexibelities resinwere EVA (ethylene vinyl acetate) and BR (Butyl Ruber) to concentration 0,10,20 and 30 % were added respectively to LDPEcompounds. The compounds were mixed by Labo Plastomill at 130°C for 8 minutes, and than have made film of 0.15 mm usedhot pressed machine at 1300 C. and pressured of 100 kgicm2. The filmwere irradiated by g ray which dose rate 0[15 kgih and thedoses were 0, 100. 150,200 and 300 kGy. The physical properties were measured such as gel fraction, mechanical test, aging testand resistant to chemical solutions. such as 01 % NaOH and 3 % HzSO 4' The result showed that optimum the crosslinkingprocess of addition the flexibility resin was 30 % EVA and at an irradiated dose 150 kGy.
PENDAHULUAN
Selama hampir lebih 35 tahun terakhir teknologiplastik yang menciut karena panas (Heatshrink plas-tic) sudah dilakukan di negara-negara maju. Perintispertama adalah Rechem daTi USA, kemudian diikutinegara-negara Eropa dan Asia yaitu Jepang,China, Ko-rea danballkan India sudah mem-produksinya. Adapundasar dari teknologi heatshrink adalah kimia radiasi [1]terhadap berbagai bahan polimer. Salah satu bahanpolimer plastik yang baik digunakan sebagai bahandasar isolasi dan jaket kabel adalah Polietilen ~E).
Molekul PE mempunyai daerah kristalin(berdekatan) dan daerah amorphos (renggang). Daerahkristalin pacta satu molekul PE yang berdekatan denganmolekul-molekul PE disebabkan oleh adanya daya tarikantar molekul. Daerah kristalin merupakan sumberkeknatan pacta bahan plastik FE, tanpa adanya kristalinbahan plastik PE akan meleleh ( cair ). Daya tarik antarmolekul-molekul di daerah kristalin mengakibatkangugus molekul tersebut menjadi kuat dan berbentuk
padat [2].Apabila PE diradiasi dengan elektron maupunsinar y pada dosis yang tinggi , akan membentuk PEberikatan silang.PE ikatan silang membentuk jaringanmolekul PE terikat klJat dalam tiga dimensi, yang disebutXLPE (Crosslinked Polyethelene). Bahan XLPE apabiladipanasi pada suhu cair kristalin sebesar 121 °Cbentuknya tidak bembah, kemudian dipanaskan kembalidi alas subu 121 ° C sampai kristaiin hilang, maka XLPE
tersebut menjadi lunak, sehingga dengan mudah dapatdibentuk menjadi bahan plastik yang berguna. XLPEyang dapat bembah-ubah bentuk sampai kembali kebentuk semula gejala ini disebut effect memory menumtCHARLESBY [3). lni adalah salah satu dasar dalampembuatan heatshrink cable.
Dengan berkembangnya 11mu Polimer, sebagaicontoh FE. Apabila PE dipakai sebagai bahan dasartunggal atau tidak ditambahkan bahan lain hasilnya akanlebih kaku. Apabila ditambahkan dengan bahan
elastomir atau bahan plastik yang derajat kristalinnya
Pro.\'iding Pertemuan Ilmiah Sains Materi III,\'erpong, 20 -21 Oktober 1998 ISSN 1410-2897
selama 72 jam daD fraksi padatan dilenlukan berda-sarkan beral padalan yang lertinggal setelah diekstraksidengan pelamt Xilena selama 24 jam menggunakanSoxhlet.
BASIL DAN PEMBABASAN
Fraksi Padatan
Persen fraksi padatan basil iradiasi merupakanukuran indikasi terbentuknya ikatan silang dalammolekul polimer. Umumnya apabila ikatan silang dalampolimer bertambah besar, berarti bertambah besar pada% fraksi padatan yang tidak larot akibat ekstraksi.
Pada Gambar I, ditunjukkan pengaruh dosisiradiasi terhadap % fraksi padatan dengan berbagaivariasi konsentrasi EVA. Adanya bahan lentur EVAdalam campuran kompon LOPE iradiasi ternyata dapatmeningkatkan pembentukan jaringan ikatan silang.Ikatan silang teljadi pada dosis iradiasi 100 dan 150 kGy.Untuk konsentrasi 10,20 daD 30 % EVA, menghasilkan% fraksi padatan yang meningkat yaitu: 46,58 ( 10 %) ;50,44 ( 20 %) ; 55,96 ( 30 %) untuk dosis iradiasi 100kGy daD 53 ( 10 %) ; 55 ( 20 %) ; 66,82 ( 30 %) untukdosis iradiasi 150 kGy ill. Hal ini menunjukkan denganpenambahan bahan lentur EVA dapat meningkatkanpembentukan ikatan silang. Pada dosis iradiasi 200 dan300 kGy % fraksi padatan mulai menurun hal inidisebabkan pengaruh dosis iradiasi yang tinggimengakibatkan teljadinya pemutusan ikatan silang.
rendah maka XLPE campuran akan bersifat lentur [4].Dalam makalah berikut ini telah diamati dua
macam bahan polimer yang ditambahkan daD mem-punyai sifat lentur yaitu EVA ( Etilen Jiinil Asetat ),polimer ini dapat membentuk ikatan silang melaluiradiasi. yang polimer ikatan silangnya bersifat lentur dantahan terhadap pengusangan. EVA banyak digunakandi industri plastik. sedangkan butil karet (Butyl Ruber)tennasuk bahan elastomer yang mempunyai sifat tahanterhadap kimia organik asam dan deterjen. Butil karetbanyak digunakan campuran kompon dalam industrisuku cadang kendaraan.
Penelitian ini menggunakan radiasi sinar ydengan variasi dosis 0, 100. 150.200 dan 300 kGy. Sifatfisika daD mekanik di uji menurut AS1M D 2655-83 [5].Hasil yang diperoleh masing-masing di-bandingkan baikmenggunakan bahan yang lentur maupun yang tidakuntuk mendapatkan yang terbaik diantaranya untukindustri Heat...hrink ('able
PERCOBAAN
Bahan:
Kompon LOPE ( Low den.\"i~v Pol.vethelene )yang mcngandung aditif antioksidan Irganox 1076buatan Ciba Geigy. Carbon black buatan Ciba Geigy,I'lame Reterdant buatan China Taiwan. EVA ( Ethylenelinyl A.\"etat ) buatan DUPONT dan Butil karet buatanChina.
Tata Kerja
=~~'0~Co
';;
~~~0
Gambar 1. Pengaruh dosis irradiasi terhadap % fraksipadatan dengan berbagai variasi konsentrasiEVA
Kompon LOPE berbentuk pelet dicampur denganberbagai aditif sehingga terbentuk kompon sebanyak 40gram dicampur dengan EVA atau butil karet ( BK )dengan Inempergunakan alat pencampur Labo Plastomill30 R 150 buatan Toyoseiki & Co selama kurang lebih 8menit pada temperatur 1300 C. Konsentrasi bahan lenturdicampur dibuat bervariasi daTi 0, 10, 20 dan 30%.Setelah dicampllr homogen, campuran tersebut dibuatmenjadi lembaran film dengan ketebalan 0,15 mmmempergtlnakan alaI cetak tekan panas dan dingindengan tekanan 150 kg / crn2 pada temperatur 1300 C.
Filln tersebut selanjutnya diiradiasi dengansinar-y yang mempunyai laju dosis 15 kay/jam (fasilitasiradiasi Irpasena). Oosis iradiasi bervariasi yaitu 0, 100,150. 200 d-m 300 kGy.
Setelal1 diiradiasi pengujian kadar fraksi padatandan sifat Inekanik dilakukan dengan seksama, ujipengusangan juga dilakukan untuk melihat unjuk kerjaantioksidan. Sifat mekanik diukur terutama hargategangan putus dan mulur pUllS dengan tensile testerbuatan Toyoseiki. Sementara pengujian ketahanantcrhadap pelarut dilakukan untuk asam (3 % ~SO 4) danbasa (0,1 % NaOH) Uji pengusangan dilakukan denganmenempatkan sampel pada oven temperatur 1210 C
Gambar 2, menunjukkari pengaruh dosis iradiasiterhadap % fraksi padatan dengan berbagai vatiasikonsentrasi BK ( butil karet ). Tanpa penambahan bahanlentur BK dalam campuran LDPE kompon diiradiasidosis 100 dan 150 kGy, % fraksi padatan meningkat.Makin banyak konsentrasi bahan lentur BK, nilai %fraksi padatan makin turun. Hal ini menunjukkan bahwa
Anik Sunarni dkk. 307
Prosiding Pertemuan Ilmiah Sain.\' Materi III..~erpong, 20- 21 Oktoher1998 ISSN 1410-2897
80 -0- 0.;' UK
10% OK
-0- 1;0°;' UK
~-(~~~~o OK0, ~
-"""' ,...
1801164°
0 ~/"""~=:]:""""""""-..12O, -too ::::-..o-Q~-~~
80 -0- 0% EVA
60 ...10°11> EVA40 -n- 10% EVA20 ...30% '-VA
;0
60i~~Co--W)
~Joo
I&.
~
it.I"ir,.¥'-'~=8.c..all
iQ#~
40
20
0 100 200 300 400Dosis trad1asi (kG)')
Gambar 3. Pengaruh dosis irradiasi terhadap tegangan
putus dengan berbagai variasi konsentrasi EVAsebelum pengusangan
0j
II. J '!..
100 200 300 4000
Dosis iradiasi (kGy)Gambar 2 Pengaruh dosis irradiasi terhadap % [raksi
padatan dengan berbagai variasi konsentrasiBK
200 dan 300 kGy pada gambar I.Gambar 4, nilai % mulur putus (E-b) menurun
dengan meningkatnya dosis iradiasi dengan pe-nambahan bahan lentur konsentrasi 0,10,20 daD 30 %EVA. Hal ini karena teljadi ikatan silang, rantai polimerrelatif susah bergerak sehingga regangan makin rendahsebelum putus atau % mulur putus makin menurunkarena iradiasi.
pembentukan ikatan silang karena iradiasi teljadi olehpolimerisasi radiasi daTi LDPE itu sendiri, sedangkancampuran daTi kedua kompon tidak kompatebel yangdisebabkan karena perbedaan titik leleh terlalu jauh. Titikleleh LDPE adalah 1180 C daD butil karct adalah 850 C.
600
~~
'"==0-~=-=~~
400
~200
Tegangan putus (.T -s) daD Mulur Putus (.E- b).
Pacta pembentukan cabang polimer menjadistruktur jaringan ikatan silang, mobilitas atau gerakanpolimer semakin rendah. Jika film ditarik atau dire-gangkan rantai polimer yang tid.:1k berikatan silang relatifmudah bergerak sehingga regangan tinggi sebelumputus ( mulur putus ). Dengan kenaikanjumlah ikatansilang sebagai kenaikan dosis rantai polimer menjaditidak mudah bergerak sehingga diperlukan gaya tarikyang lebih tinggi untuk memutuskannya sehinggameningkatnya tegangan putus (.T -s). Dosis yang terlalutinggi menyebabkan densitas ikatansilang menjadi lebih
tinggi sehingga terdegradasi (6), akibatnya polimermenjadi rapuh.
Pacta Gambar 3 dan 4, ditunjukkan pengaruhdosis iradiasi terhadap tegang putus (.T -s)dan % mulurputus (. E-b) dengan berbagai variasi konsentrasi EVA.Nilai tegangan putus meningkat dengan meningkatnyadosis iradiasi .100 dan 150 kGy, dengan penambahanbahan lentur EVA konsentrasi 0, 10, 20 dan 30 % EVA.Konsentrasi EVA makin tinggi, tegangan putus semakinmeningkat dibandingkan tanpa bahan lentur EVA. Halini menunjukkan bahwa kenaikan dosis iradiasi me-ningkatkan tegangan putus sehingga akan mening-katkan pembenulkan struktur jaringan ikatan silang.Kemudian dosis semakin tinggi yaiul 200 dan 300 kGydiikuti penurunan nilai tegangan putus (. T-s). Dosisyang terlalu tinggi menyebabkan densitas ikatan silangmenjadi lebih tinggi sehingga ter-degradasi atau teljadipemutusan ikatan silang. Hal ini dapat dihubungkandengan penurunan % fraksi padatan pada dosis iradiasi
-0- ')0/. F;V A
..10~. E~A I
-0- 2t~/. E\AI
...30% EVA I0 ..I, I 'I, -I
0 100 200 300 400
Dosi,jradjasi (kGy)Gambar 4. Pengaruh dosis irradiasi terhadap % mulur
putus dengan berbagai variasi konsentrasisebelum pengusangan.
Gambar 5 daD 6 menununjukkan pengaruh dosisiradiasi terhadap tegang putus dan perpanjangan putusdengan berbagai variasi konsentrasi EVA, sesudah
pengusangan.
Pengusangan
Polimer yang tidak berikatan silang (dosis iradiasi0 kGy) meleleh semua dapat dihubungkan dengangambar I yaitu % fraksi padatan dosis 0 kGy yaitu 0 %EVA (meleleh semua), sedang polimer yang berikatan
Anik Sunarni dkk.308
Pro.\'iding Pertemuan Ilmiah ,\'ains Materi III,\'erpong, 20 -21 Oktoher 1998 ISSN 1410-2897
18016014012010080604020
0
kenaikan tegangan porus ini tidak dipengaruhi olehpenambahan konsentrasi BK sebab Makin banyakkonsentrasi BK yang ditambahkan dosis irndiasi 100 dan150 kGy tegangan putusnya menurun. Hal inimenunjukksn bahwa pembentukan ikatatan silang olehLDPE itu ~ndiri. Sedangkan d~is iradiasi ~rnakin tinggi200 daD 300 kGy tegangan porus menufUD, disebabkandensitas ikatan silang naik mengakibatkan polimer
terdegradasi.
'5'aii!:A'"e~c~
.;Q.C~~=~~~
-0- 0% EVA
...10% EVA-0- 20% EVA
j J I. I 304>(" tV A .
100 200 300 400
-~;-Q- O%BI<
,.. 10% OK
-0- 20% UK
30% BK
~:::::;-"'--+-_.:~:::
-Nar.I
.PJ,...,~:s5.
0
Dosis iradiasi (kGy)
Gambar 5. Pengaruh dosis irradiasi terhadap teganganputus sesudah pengusangan dengan berbagaivariasi konsentrasi EVA
1801601401201008060
) 40;~ 20
0 I I .I .1 ,
0 100 200 300 400DosisiradiOi (kGy)
Gambar 7. Pengaruh dosis irradiasi terhadap teganganputus dengan berbagai variasi konsentrasi BKsebelum pengusangan
500,.0.. 00;' EVA
..108/0 EVA
.0- 20*/0 F-YA
,.. 30% EVA
400..
08;"'P
300!~Co..~";~~
200Gambar 8 menunjukkan pengamh dosis iradiasi
terhadap tegangan putus dengan berbagai variasikonsentrasi BK sesudah pengusangan.
Sesudah pengusangan tegangan putus menurundan persen mulur porus (Tabel 2) tidak dapat diukur, halini disebabkan sifat film bembah menjadi kaku rapuh,unjuk kerja antioksidan tidak efektif karena pe-nambahan butil karet. Makin besar konsentrasi BK, sifatpolimer rnakin kaku dan rapuh karena degredasi.
100
.0.. 0% Bk
...10% UK
-0- 20% UI<
..30% BK
-.NS~~~..-~
eo8.
Q
"""'
180160140120 '
I
100806040
~ 2008' I. I .I .,
0 100 200 300 400
Dolis iradiasi (kGy)
Gambar 8. Pengaruh dosis irradiasi terhadap teganganputus dengan berbagai variasi konsentrasi BKsesudah pengusangan
o~ .I .I .I .
0 100 200 300 400
Oosis iradM51 (kGy)
Gambar 6 Pengarub dosis iradia."i terbadap mulur putus sesudah
pengusangan dengan berbagai variasi konsentrasi BK
silang mengalami penurunan tegangan putus. Hal inidapat ditunjukkan tegangan putus optimum sebelum~ngusangan adalah 171.94 kg/cm2 (30% EV), dosisiradiasi 150 kGy sedangkan sesudah pengusangantegangan putus adalah 139,3 kg/cm2 jadi % ~rubahanadalah 18.98 %. lni membuktikan unjuk kerja antioksidanIrganox 1076 masih efektif akibat radiasi. Begitu puladengan % mulur putus, % perubahan mulur puliSsebelum daD sesudah peng-usangan tidak lebih dari 75% (memenuhi standar ASTM D 2655-83) untukheatshrink cable maupun untuk bahan isolasi kabel %~nambahan di~rlihatkan pada Tabel I.
Pada Gambar 7. menunjukkan pengaruh dosisiradiasi terhadap tegangan putus dengan berbagaivariasi konsentrasi BK (butil karet ) sebelum pengu-sangan. Sebelum pengusangan tegangan pulis naikpada dosis iradiasi 100 daD 150 kGy, meskipun tanpaBK kenaikan tegangan putus tidak tajam. Tetapi
Anik Sunarni dkk. 309
Prosiding Pertemuan Ilmiah Sains Materi IIISerpong, 20 -21 Oktoher 1998 ISSN 1410-2897
Tabel I. Persen mulur putus campuran LDPE dengan berbagai variasi konsentrasi EVA terhadap dosis iradiasi
Kon-sentrasiEVA
% Mulur putus pada berbagai dosis iradiasi ( kGy)Campuran LOPE dan EVA
0 100 150
350
200 300
00/0 450 375 300 200
225
40
420
350
200 175 ISO
Sebelum pengusangan
Sesudah pengusangan
% perubahan
Sebelum pengusangan
Sesudah pengusangan
% perubahan
Sebelum pengusangan
Sesudah pengusangan
"/0 perubahan
Sebelum pengusangan
Sesudah pengusangan
"/0 perubahan
100 42,85 41,6 25
10 ~'. 475 400 350 250
325 300 200
100 16,66 18,75 4,25 25
20 °'0 520 450 425 375 280
375 350 300 150
100 16,66 17.76 20 46,42
32,530 ~o 570 500 475 400
400 440 100
100 20 17 75 100
Tabel 2. % mulur putus (E-b)
Kon-sentrasi
EVA
% Mulur putus pada berbagai dosis iradiasi ( kGy)Campuran LOPE dan EVA
0 100 150
350
200
200 300
200
150
0 O"" 450 375 300
225 175
Sebelum pengusangan
Sesudah pengusangan
"/" perubahan
Sebelum pengusangan
Sesudah pengusangan
',;, perubahanI
Sebelum pengusangan
Sesudah pengusangan
~o perubahan
Sebelnm pengusangan
Sesudah pengusangan
~;, perubahan
100 40
420-350
42,85 41,6 25
10 ~o 475 400 350 250
325 300 200
25100 16,66 18,75 4,2520 ~/" 520 450
375
425 375
300
280
350 150
46,42
32,5.
0
100 16,66 17,76 20
40030 %
570 500 475
440400 100
100 20 17 75 100Keterangan : 0 = Sampel film meleleh, *= tidak temkur film rapuh
%pembahan=( (sebelum pengusangan -se~udah pengusangan)/sebelum pengusangan) 100 %
Ketahanan terhadap bahan 1)Clarut ba.~a dan asam.nambahan EVA maupun BK dibandingkan tanpa bahanlentur dengan dosis 150 kGy relatif tahan terhadapbahan pelarut asam ( 3 % ~SO 4 ) daD basa (0,1 %NaOH ).
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwapenambahan bahan lentur EVA optimal adalah sebanyak30 % dengan radiasi sinar g dosis irradiasi 150 kGy
Pengujian ketahanan terhadap pelamt asam(3 % H2SO4) dan basa (0,] % NaOH), film irradiasi
direndaJu dalaJU pelamt asam dan basa pada subu kamar( 25°C) selama 24 jam. Kemudian diukur tegangan putusdaD mulnr putus dan basil pengujiannya dapatdilihatpada Tabel 3.
Hasil pengujian daTi data tersebut secara umumdapat disimpulkan bahwa film irradiasi dengan pe-
Prosiding Pertemuan Ilmiah Sains Materi IIISerpong, 20- 21 Oktober 1998
dengan laju dosis 15kGy / jam dapat menaikanXLDPE -EVA dibandingkan dengan LDPE tunggalmaupun campuran BK dengan kompon LDPE.
XLDPE -EVA bersifat lentur atau fleksibel daDelastik dengan % fraksi padatan (66,82), tegangan putus171,94 kgicln2 dan % mulur puttlS (475) lebih tinggi datipada XLDPE tunggal % fraksi padatan (50), teganganputus 115 kgicm2 dan % mulur putusnya (350).
UCAPAN TERIMA KASm.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasihkepada Bapak Radi Harsono dan Dian lramani yangtelah membantu terlaksananya penelitian ini.
DAFTARPUSTAKA
[4]. FLICK, EW. " Plastic Addives. An Industrial Guide
", Mill Road, Park Rigdge, New Yersey.[5]. ANONYMO; Annual Book of ASTM Standard,
ASTM Studying D 2655-83, American Societyof Testing and Materials, Philadelphia, 1984.
[6]. WALDRON.RW.McRAE.HF.,and MADISON,Jb., " The effect ofVdrious monomers on Crosslinking
efficiency, Radiation curing, November (1985) 9[7]. ZHANG, H.K., " Fprmulation of radiation Cross-
linking " at Reg. Rad. Cross. Tech, Chinese
Academy.[8]. CHANG HE KANG," Degradation and Stabilization
of Polimer" Representrd at Reg. Train. Rad Cross.Tech, Chinese Academy.
[9]. SUNARNI, G. TRIMULYADI, I. MARLIJANTIdanMT. RAZZAK, " Pengaruh Antioksidan Terhadap
Pembentukan Ikatan Silang PE ", Prosiding Per-temuan Ilmiah Sains Materi II, Serpong, 24-30Oktober 1997
[10]. MlRZANTR WIWIK S. SUBOWO, SUMlHUDI-aNa, GATOT TR ANIK.S, DAN ISNI MARLI-lANTl," Radiasi Pengikatan Silang Polietilen un-tuk Bahan Isolasi Kabel Tahan Panas ", ProsidingPertemuan Sains Ilmiah I, Serpong 1996.
(1). BRADLEY, RICHARD " adiation Chemistry In-
dustrial Application", (1984»(2). SUN JIA ZHEN, " New Trend of Polimer Shape
Memory Materials", Represented at Reg. Train. RadCross Tech, Chinese Academy
(3). HARLESBY,A.," Atomic Radiation and Polimers \t>lI ", Pergamon press, London -Oxford -New ork -Paris (1961).
Anik ,\'unarni dkk. 311