PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

14
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019 ISSN 2621-8348 (Online) Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak Terhadap Agency Problem Eeng Juli Efrianto 54 PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, DAN PEMAHAMAN KONTRAK TERHADAP AGENCY PROBLEM Abstract Agency problems are always inherent in parthership products, not least in musyarakah contracts which incidentally are products with sharia compliance implementation. This research aims to examine management factors, the level of profit and risk, and understanding of the contract towards the possibility of agency problems in the musyarakah contract. This is a field research with 50 respondents obtained by random sampling method. The results of this study are that the contract understanding variable does not affect the emergence of agency problems, variable level of profit and level of risk have a positive effect on the likelihood of agency problems, management variable does not affect the agency problem, and together the contract understanding variable, the level of profit and risk, and the management have a significant effect on the occurrence of the agency problem. Keyword: agency problem, Musyarakah contract, management, the level of profit and risk, understanding of contract. Eeng Juli Efrianto Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: [email protected]

Transcript of PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

Page 1: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019 ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

54

PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, DAN

PEMAHAMAN KONTRAK TERHADAP AGENCY PROBLEM

Abstract

Agency problems are always inherent in

parthership products, not least in musyarakah contracts

which incidentally are products with sharia compliance

implementation. This research aims to examine

management factors, the level of profit and risk, and

understanding of the contract towards the possibility of

agency problems in the musyarakah contract.

This is a field research with 50 respondents

obtained by random sampling method. The results of

this study are that the contract understanding variable

does not affect the emergence of agency problems,

variable level of profit and level of risk have a positive

effect on the likelihood of agency problems,

management variable does not affect the agency

problem, and together the contract understanding

variable, the level of profit and risk, and the

management have a significant effect on the occurrence

of the agency problem.

Keyword: agency problem, Musyarakah contract, management, the

level of profit and risk, understanding of contract.

Eeng Juli Efrianto

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Email: [email protected]

Page 2: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

56

PENDAHULUAN

Kehadiran perbankan syariah di Indonesia

ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat

pada tahun 1991, didirikan oleh Majelis Ulama

Indonesia, Ikatan Cendekiawan Muslim

Indonesia (ICMI), Pengusaha muslim dan juga

pemerintah. Lahirnya undang-undang nomor 10

tahun 1998 menjadi pendorong awal

pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia,

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan

sampai dengan November 2017 total aset

perbankan syariah menembus Rp 400 triliun

untuk pertama kalinya. Statistik Perbankan

Syariah OJK mencatat bahwa aset Bank Syariah

pada November 2017 tumbuh 12,6% menjadi

Rp 401,45 triliun dari posisi akhir tahun

sebelumnya. Jumlah tersebut terdiri atas Bank

Umum Syariah Rp 278 triliun dan Unit Usaha

Syariah (UUS) senilai Rp 123,4 triliun.

Pertumbuhan pesat bukan berarti membuat

bank syariah kokoh berdiri tanpa kendala,

penelitian-penelitian yang membahas mengenai

kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah,

menunjukan bahwa Bank Syariah cenderung

hanya menyalahkan pihak luar. Regulasi Bank

Indonesia (BI) yang masih harus

disempurnakan, pemerintah kurang maksimal

dalam mendukung perkembangan syariah, serta

1 Muhamad dalam Satia, Nur Maharani. 2007.

Menyibak Agency Problem pada Kontrak

Mudharabah dan Alternatif Solusi. Jurnal

Keuangan dan Perbankan. Vol 12. No.3.

Hal:479-493

kurang siapnya masyarakat Islam dalam

menerima kehadiran Bank berasaskan Syariah

seringkali dijadikan alasan oleh kalangan

perbankan atas berbagai kendala yang dihadapi

Bank Syariah1.

Kehadiran Ekonomi Islam tidak bisa

dipisahkan dari Visi dan misi yang dibawanya,

salah satunya adalah mendorong kemajuan

ekonomi umat Islam yang merata dan tidak

timpang, sehingga tercipta kesatuan dan

persatuan umat Islam di dalam kegiatan

ekonomi. Perbankan syariah sebagai

perwujudan kecil dari ekonomi Islam tentu

harus memiliki core product yang dapat

mendukung visi dan misi ekonomi Islam

tersebut, salah satu produk yang dapat

mewujudkan visi dan misi ini adalah produk

syirkah (partnership) yaitu musyarakah dan

mudharabah.

Dalam paradigma konvensional

mudharabah dan musyarakah merupakan

produk yang termasuk kedalam hubungan

agensi atau agency relationship yang sangat

rentan terhadap risiko agency problem,

sebagaimana dijelaskan oleh Ardiansyah2 dalam

jurnal yang berjudul Bayang Bayang Teori

2 Ardiansah, Misnen. 2014. Bayang-Bayang

Teori Keagenan pada Produk Pembiayaan

Perbankan Syaria. Ijtihad. Vol. 14, No. 2. Hal:

251-269

Page 3: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

56

Keagenan Pada Produk Pembiayaan

Mudharabah Pada Produk Pembiyaan

Perbankan Syariah mengungkapkan bahwa

masalah keagenan dalam skema produk

perbankan syariah disebabkan oleh adanya

asimetric information antara agen dan prinsipal.

Agency Relationship merupakan salah satu

bentuk interaksi sosial yang paling tua dan

umum muncul ketika ada pemisahan fungsi

pengelolaan dan fungsi kepemilikan, dimana

salah satu pihak (agent) bertindak sebagai

perwakilan pihak lain (principal) dalam

pengambilan keputusan. Pemisahan fungsi

pengelolaan dan kepemilikan akan

menimbulkan agency problems karena adanya

perbedaan kepentingan antara dua pihak yang

bekerjasama.

Agency Relationship muncul ketika adanya

asymmetric information antara principal dan

agent terkait risiko. Agency Theory

mendeskripsikan hubungan antara pemegang

saham (shareholders) sebagai prinsipal dan

manajemen sebagai agen, teori ini muncul untuk

menyelesaikan masalah yang timbul akibat

adanya hubungan keagenan. Jensen dan

Meckling menjelaskan hubungan keagenan

sebagai “agency relationship as a contract

3 Jensen, C. Michael, W.H. Mechkling. 1976.

Theory of The Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure,

Journal Of Fiancial Economics. V 3. No.4.

Hal: 305-360

under which one or more person (the principals)

engage another person (the agent) to perform

some service on their behalf which involves

delegating some decision making authority to

the agent”. Dari definisi Jensen dan Meckling

tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan

keagenan merupakan memberian atau

pendelegasian wewenang dari pemilik

perusahaan kepada menejemen dalam bentuk

pembuatan keputusan dalam perusahaan3.

Pertanyaan yang selanjutnya muncul

adalah, faktor apa saja yang mempengaruhi

munculnya agency problem pada kontrak

musyarakah? Apakah faktor-faktor yang pada

keungan konvensional seperti kepemimpinan

(menejerial), informasi (pemahaman kontrak),

dan risiko juga berpengaruh pada kontrak

musyarakah yang menerapkan kepatuhan

syariah?

TINJAUAN TEORITIS

Kajian Pustaka

Dalam tema yang sama penelitan sejenis

telah banyak dilakukan seperti Afridian

Wirahadi dan Ahmad Yossi Septriani4 Cara

untuk menanggulangi konflik keagenan adalah

melalui kepemilikan manajerial, kepemilikan

4 Wirahadi, Afridian. Septriani, Ahmad Yossi.

2008, Konflik Keagenan: Tinjauan Teoritis dan

Cara Menguranginya. Jurnal Akuntansi &

Manajemen Vol 3 No.2 ISSN 1858-3687 hal 47-

55

Page 4: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

57

institusional, kebijakan hutang, kebijakan

dividen, risiko, kebijakan insentif, aliansi, dan

memahami perannya

Manzilati5, dalam penelitianya yang

berjudul Kesepakatan Kelembagaan Kontrak

Mudharabah dalam Kerangka Teori Keagenan.

Pada penelitian yang dilakukan ini diperoleh

dua temuan penting yaitu bahwa karakter calon

nasabah merupakan penentu penting terciptanya

sebuah kontrak ketika jaminan material

(seharusnya) tidak boleh dijadikan sebagai alat

untuk mengkompensasi resiko. Temuan yang

kedua adalah bahwa monitoring merupakan

kunci penting pada proses penegakan kontrak.

Ghifari6, menulis tentang pengaruh moral

hazard, conflict of interest, dan atribut proyek

terhadap agency problem dalam kontrak

pembiayaan mudharabah. Penelitian ini

dilakukan untuk melihat pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat dengan hasil

bahwa tidak terjadi agency problem

dikarenakan penentuan porsi bagi hasil di awal

akad. Aswadi Lubis7 dalam tulisanya yang

berjudul Agency Problem dalam Penerapan

Pembiayaan Akad Mudharabah Pada Perbankan

5 Manzilati, Asfi. 2011. Tata Kelola Institusi (Institutional Arrangement) Kontrak Mudharaba

dalam Kerangka Teori Keagenan. Jurnal Ekonomi &

Keuangan Islam. Vol. 1 No. 1, Hal: 89-107. 6 Ghifari (2017).pengaruh moral hazard, conflict of

interest, dan atribut proyek terhadap agency

problem dalam kontrak pembiayaan mudharabah 7 Lubis, Aswadi. 2016. Agency Problem dalam Penerapan Pembiayaan Akad Mudharabah pada

Syariah, menemukan kesimpulan bahwa skema

pembiayaan akan muncul masalah asymmetric

information, baik seleksi yang merugikan

maupun moral hazard.

TINJAUAN TEORITIS

Kontrak Musyarakah

Musyarakah atau sering disebut syarikah

atau syirkah berasal dari fi’il madhi syarika (fi’il

madhi), yashruku (fi’il mudhari’) syarikan/

syirkatan/ syarikatan (masdar/kata dasar); yang

mempunyai arti: sekutu atau teman peseroan,

perkumpulan, perserikatan8. Menurut ulama

Hanafiah, syirkah secara istilah adalah

penggabungan harta untuk dijadikan modal

usaha dan hasilnya yang berupa keuntungan

atau kerugian dibagi bersama9.

Menurut fuqaha Malikiyah, al-syirkah

adalah kebolehan (izin) ber-tasharuf bagi

masing-masing pihak yang berserikat.

Maksudnya masing-masing pihak saling

memberikan izin kepada pihak lainnya men-

tasharuf-kan harta (objek) perserikatan.

Menurut fukaha Hanabilah, al-syirkah adalah

persekutuan dalam hak dan tasharuf, sedangkan

Perbankan Syariah. Al Qalam, Vol. 33, No. 1. Hal: 46-62 8 Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Al-Munawwir,

Kamus Arab-Indonesia. Yogyakarta: Al-Munawwir. 9 Hasanudin, Maulana, Jaih Mubarok. 2012.

Perkembangan Akad Musyarakah. Jakarta: Kencana

Prenada Group.

Page 5: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

58

Menurut fukaha Syafi‟iyah, al-syirkah adalah

berlakunya hak atas sesuatu bagi

Agency Theory

Menurut Eisenhardt10 keagenan

menjelaskan tentang pola hubungan antara

prinsipal dan agen. Prinsipal bertindak sebagai

pihak yang memberikan mandat kepada agen,

sedangkan agen sebagai pihak yang

mengerjakan mandat dari prinsipal. Tujuan

utama teori keagenan adalah untuk menjelaskan

bagaimana pihak-pihak yang melakukan

hubungan kontrak dapat mendesign kontrak

yang tujuannya untuk meminimalisir cost

sebagai dampak adanya informasi yang tidak

simetris dan kondisi ketidakpastian. Teori ini

juga menekankan pada eksistensi mekanisme

pasar dan institusional yang dapat melengkapi

kontrak untuk mengatasi masalah-masalah yang

muncul dalam hubungan kontraktual.

Menurut teori keagenan11, permasalahan

keagenan ditandai dengan adanya perbedaan

kepentingan dan informasi yang tidak lengkap

(asymetry information) di antara pemilik

perusahaan (principal) dengan agen (agent).

Sebagai Hasilnya akan timbul apa yang

dinamakan biaya keagenan (agency cost) yang

meliputi monitoring costs, bonding costs, dan

residual losses. Monitoring cost adalah biaya

yang timbul dan ditanggung oleh principal

10 Eisenhardt, Kathlleen M. 1989. Agency Theory : An Assesment and Review. Academy of

Management Review, Vol 14 No 1. Hal:57-74.

untuk memonitor perilaku agen, yaitu untuk

mengukur, mengamati, dan mengontrol perilaku

agen. Bonding cost merupakan biaya yang justru

ditanggung oleh menejemen untuk bisa

mematuhi dan menetapkan mekanisme yang

ingin menunjukan bahwa agen telah berprilaku

sesuai dengan kepentingan prinsipal, sedangkan

residual cost merupakan biaya yang berupa

menurunya kesejahteraan prinsipal sebagai

adanya perbedaan keputusan agen dan

keputusan prinsipal.

Dalam Agency Theory nilai dasar yang

terkandung adalah pendelegasian wewenang

dan pertanggungjawaban, sedangkan Islam

sendiri mempunyai karakteristik yang sama,

yaitu adanya dua hal tersebut sebagai suatu hal

yang mendasar dalam pelaksanaan perspektif

Khalifatullah Fill Ardh. Dengan adanya

persamaan dari konsep dasar tersebut maka akan

sangat ilmiah untuk mendekonstruksi hal

tersebut dalam dimensi yang berbeda yang

mempunyai keterkaitan karakteristik. Tetapi

perlu disadari bahwa dalam pendekonstruksian

tersebut, ada suatu "meta rule" yang harus

diperhatikan.

Dalam Agency Theory, penekanan

pendelegasian wewenang dan

pertanggungjawaban hanya terbatas pada

11 Jensen, C. Michael, W.H. Mechkling. 1976.

Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency

Costs and Ownership Structure, Journal Of Fiancial Economics. V 3. No.4. Hal: 305-360

Page 6: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

59

hubungan manusia (khususnya bagi pemilik).

Sedangkan dalam Islam kedua hal pokok

tersebut mengandung suatu nilai yang lebih

tinggi yang mempunyai nuansa religius, dimana

pendelegasian wewenang dan

pertanggungjawaban yang ada dalam Islam

merupakan manifestasi dari Khalifatullah Fill

Ardh.

Untuk bisa mewujudkan theory agency

dalam kerangka syari'ah ada beberapa tahapan

yang harus dilalui: pertama, Orang Islam

percaya akan konsep hidup yang abadi, di mana

kejujuran adalah bisa memberi penghargaan dan

ketidak jujuran dapat dihukum Ini merupakan

perangsang tidak material agar orang bertindak

jujur. Kedua, jika semua operasi keuangan

didasarkan pada hubungan antara pemberi

modal dan usahawan yang sifatnya

berkelanjutan, usahawan jujur akan memaksa

usahawan tak jujur ke luar dari pasar itu. Tahap

berikutnya dirancang mekanisme insentif

seperti menyediakan kepemilikan, perpindahan

penghubung kepemilikan sampai pengabulan

bonus atas prestasi yang dicapai, membangun

rencana bagaimana agar kesepakatan bisa

ditaati.

Asymetric Information

Pertentangan dan tarik menarik

kepentingan anatara principal dan agen dapat

menimbulkan permasalahan yang dalam Agency

Theory dikenal sebagai informasi asimetris

yang tidak sepadan atau tidak imbang. Yaitu

suatu kondisi yang disebabkan karena adanya

distribusi informasi yang tidak sama antara

prinsipal dan agen. Seharusnya prinsipal

memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam

mengukur tingkat hasil yang diperoleh dari

usaha agen, namun ternyata ukuran-ukuran

keberhasilan yang diperoleh oleh prinsipal tidak

seluruhnya transparan sehingga informasi yang

diperoleh prinsipal tetap tidak dapat

menjelaskan hubungan antara keberhasilan yang

telah dicapai dengan usaha yang telah dilakukan

agen. Kondisi informasi asimetris ini dapat

menimbulkan permasalahan.

Pertama, moral hazard yaitu bilamana agen

tidak melaksanakan hal-hal yang telah

disepakati bersama dalam kontrak kerja. Kedua,

adverse selection yaitu suatu keadaan dimana

prinsipal tidak dapat mengetahui apakah suatu

keputusan yang diambil oleh agen benar-benar

didasarkan atas informasi yang telah

diperolehnya, atau terjadi sebagai sebuah

kelalaian dalam tugas.

Informasi akuntansi yang berkualitas

berguna bagi investor untuk menurunkan

informasi asimetrisi. Informasi asimetris timbul

ketika manajer lebih mengetahui informasi

internal dan prospek perusahaan di masa depan

dibandingkan pemegang saham dan stakeholder

lainnya. Pengungkapan informasi yang tinggi

akan meningkatkan nilai perusahaan dan

mengurangi asymmetric information. Ketika

timbul asymmetric information, keputusan

Page 7: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

60

pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat

mempengaruhi harga saham sebab asymmetric

information antara investor yang lebih

terinformasi dan investor kurang terinformasi

menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi

likuiditas yang diharapkan dalam pasar untuk

saham-saham perusahaan12. Lang dan

Lundholm13 mengemukakan bahwa keuntungan

potensial terhadap pengungkapan, termasuk

meningkatnya investor yang mengikutinya,

mengurangi estimasi risiko dan mengurangi

asymmetric information.

PERUMUSAN HIPOTESIS

Pemahaman kontrak terhadap munculnya

agency problem pada pembiayaan

musyarakah.

Pada penelitian ini pemahaman kontrak

musyarakah berkaitan erat dengan informasi

yang diperoleh nasabah tentang semua hal yang

diperlukan dalam menjamin maksimalnya usaha

yang dikelola. Kontrak musyarakah merupakan

akad kerjasama modal antara dua pihak,

sehingga pemahaman kontrak oleh kedua belah

pihak yang terlibat memegang peranan penting

dalam memaksimalkan akad musyarakah. Bila

pemahaman kontrak hanya dimiliki oleh salah

satu pihak maka akan sangat rentan terhadap

kesenjangan informasi, oleh karena itu

12 Komalasari, Puput Tri. Dan Baridwan, Zaki.

2001. Asimetri Informasi dan Cost of Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 4, No. 1.

Hal: 64-81

informasi yang diterima ataupun diberikan oleh

kedua bela pihak harus merupakan informasi

yang utuh.

Pemahaman nasabah terhadap kontrak

musyarakah berkaitan dengan informasi yang

dimiliki dan diperoleh agen maupun prinsipal,

pemahaman kontrak memegang peranan

penting didalam suksesnya kontrak kerjasama.

Semakin baik pemahaman kontrak kedua belah

pihak akan mereduksi kesenjangan informasi,

dan kurangnya pemahaman kontrakn agen atau

pengelolah usaha dapat memicu terjadi agency

problem

Risiko dan keuntungan terhadap munculnya

agency problem pada kontrak pembiayaan

musyarakah.

Pembagian risiko dan keuntungan merupaka

hal yang mendasar didalam kontrak kerjasama,

setiap pihak tentu menginginkan risiko yang

sekecil-kecilnya dan keuntungan yang sebesar-

besarnya berada dipihak mereka. Didalam teori

musyarakah sendiri proporsi keuntungan

biasanya sudah ditentukan diawal perjanjian dan

dituangkan didalam kontrak kerjasama,

sedangkan untuk risiko kerugian akan

ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian

bukan akibat kelalaian pengelola. Seandainya

kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau

13 Lang, M. dan Lundholm, R. 1996. Corporate Disclosure Policy and Analyst Behavior. The

Accounting Review 71. No. 4 (Oct. 1996). Hal: 467-

492

Page 8: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

61

kelalaian pengelola, maka pengelola harus

bertanggung jawab atas kerugian tersebut.

Menejemen terhadap munculnya agency

problem pada akad pembiayaan musyarakah

Menurut Thanh Tan Truong dan Richard A.

Heaney14 perusahaan lebih cenderung

membayar dividen ketika profitabiltas tinggi,

utang rendah, peluang investasi terbatas atau

ketika pemegang saham terbesar atau mayoritas

bukan orang dalam. Selanjutnya, besarnya

pembayaran deviden cenderung lebih kecil

ketika pemegang saham terbesar adalah orang

dalam atau lembaga keuangan.

Masalah keagenan manimbulkan biaya

yang dinamakan dengn istilah monitoring and

Bonding Cost. Merupakan biaya yang justru

ditanggung oleh menejemen untuk bisa

mematuhi dan menetapkan mekanisme yang

ingin menunjukan bahwa agen telah berprilaku

sesuai dengan kepentingan prinsipal.

Biaya-biaya yang disebutkan tersebut

merupakan biaya yang akan ada bila didalam

kerjasama terjadi masalah keagenan, dengan

kata lain biaya tersebut merupakan biaya

tambahan yang terpaksa dikeluarkan diluar

kesepakatan kontrak kedua belah pihak.

Idealnya bila menejerial menjalankan

14 Truong,Thanh Tan dan Richard A. Heaney. 2000.

Largerst Sharedholder and Dividend Policy around

thw World. The Quarter Review of Economics and

Finance. Vol. 47. Hlm. 667 -687.

kesepakatan sesuai dengan prinsip islam dan

tidak melakukan sesuatu yang dapat memicu

terjadinya agency problem terjadi maka

monitoring cost dan bonding cost tidak perlu

dikeluarkan dan akan menjadi keuntungan bagi

kedua belah pihak.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

lapangan (field research), sehingga penelitian

ini difokuskan untuk menelusuri dan mengkaji

bahan-bahan yang ada dilapangan yang relevan

dengan masalah yang diangkat. Pene;itian ini

dilakukan melalui mekanisme pengumpulan

data dengan metode kuesioner random sampling

di KSPPS BINAMAS Purworejo dengan

sampel sebanyak 50 responden..

Dalam upaya untuk menguji data,

penelitian ini melakukan Uji validitas untuk

menunjukan derajat ketepatan antara data yang

sesungguhnya terjadi pada objek dengan data

yang dikumpulkan oleh peneliti15. Dalam

mencari nilai korelasi peneliti menggunakan

metode pearson product moment dengan

software SPSS v25. Uji Reliabilitas untuk

melihat sejauh mana hasil pengukuran dengan

menggunakan objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama16. Selain itu juga

dilakukan Uji Asumsi Klasik, seperti Uji

15 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta. Hal:13

16 ibbid

Page 9: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

62

normalitas bertujuan untuk menguji apakah

masing-masing variabel berdistribusi normal

atau tidak17. Pengujian normalitas dalam

penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov

Smirnov untuk mengetahui residual dalam

model regresi menyebar normal atau tidak.

Untuk metode regresi penelitian ini

menerapkan Analisis regresi linier berganda,

merupakan regresi yang memiliki satu variabel

dependen dan dua atau lebih variabel

independen18. Analisis ini untuk mengetahui

arah hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen apakah masing-

masing variabel independen berhubungan

positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai

dari variabel dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau

penurunan. Bentuk persamaan regresi linier

berganda yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε

Keterangan:

Sedangkan untuk pengujian hipotesis

penelitian ini menggunakan Koefisien

17 Ghozali, I. .2013. Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program Spss. (Edisi 7). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hal:110

determinasi (R²), Uji F dan Uji T. Koefisien

Determinasi digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen.

Dengan Rumus determinasi adalah sebagai

berikut:

KD = r² x 100%

Keterangan: KD = Koefisien Determinasi,

R = Koefisien Korelasi

Uji F dan Uji T, uji f bertujuan untuk

mengetahui pengaruh dua atau lebih variable

independen (X) secara bersamaan (serempak)

terhadap variabel dependen (Y), sedangkan uji

T digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh dari setiap variabel independen secara

individual (parsial) terhadap variabel dependen

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian pada penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh variabel independen yaitu

pengetahuan nasabah (X1), keuntungan dan

risiko (X2), Manajemen (X3) terhadap variabel

dependen (Y) yaitu Agency Problem sebagai

berikut:

Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

18 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hal:275

Y: Muculnya

Agency Problem

Pada pembiayaan

Musyarakah

α: Konstanta

b: Koefisien regresi

ε: Error

X1: Pemahaman

Kontrak

X2:tingkat Keuntungan

dan Risiko

musyarakah

X3: Menejemen

Page 10: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

63

Uji normalitas disajikan di dalam tabel 1.

dengan hasil sebagai berikut:

Pada uji normalitas dapat dilihat bahwa

nilai Asymp. Sig adalah 0,749 (lebih dari 0,05),

artinya data pada penelitian ini terdistribusi

normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedatisitas disajikan didalam

tabel 4.2, dari tabel tersebut didapat hasil

sebagai berikut:

Pada penelitian ini didapatkan nilai sig.

variabel independen (X1,X2,dan X3) masing-

masing sebesar 0,206, 0,160 dan 0,228 yang

lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas disajikan di

dalam tabel 4.3, sebagai berikut:

Tabel 3. Uji Multikolinearitas

model Unstanda

rdized

Coefficie

nts

Standa

rdized

Coeffi

cients

t Si

g.

Collinearit

y Statistics

B Std.

Erro

r

Beta Toler

ance

VI

F

penget

ahuan

nasabah (X1)

.1

5

8

.170 .084 .92

9

.3

5

8

.976 1.0

25

Keunt

ungan

&

Risiko

(X2)

.7

4

8

.092 .779 8.1

33

.0

0

0

.861 1.1

62

Manaj

emen

(X3)

.2

1

3

.293 .069 .72

8

.4

7

0

.872 1.1

47

Sumber: Data olah SPSS 2.1

Pada penelitian ini nilai tolerasi variabel

pengetahuan nasabah (X1) lebih dari 0,01 yaitu

sebesar 0,976, dan nilai VIF kurang dari 10,00

yaitu 1,025 maka dapat disimpulkan bahwa

variabel pengetahuan nasabah (X1) tidak

mengalami multikolinearitas. Variabel

keuntungan dan risiko (x2) nilai toleransi lebih

dari 0,01 yaitu sebesar 0,861 dan VIF kurang

dari 10,00 yaitu sebesar 1,162 maka tidak ada

multikolinearitas. Manajemen (X3), nilai dari

variabel manajemen adalah nilai toleransi lebih

Tabel 1. Uji Normalitas

Unstandarized residual

N 50

Mean .0000000

Std. Deviation 1.07475303

Absolute .096

Positive .065

Negative -.096

Kolmogorov-Smirnov Z .677

Asymp. Sig. (2-tailed) .749

Sumber: Data Olah SPSS 2.1

Tabel 2, Uji Heteroskedastisitas

Models Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficien

ts

t Sig.

B Std.

Error

Beta

pengetahu

an

nasabah

(X1)

-

.121

.094 -.180 -

1.28

4

.20

6

Keuntung

an &

Risiko

(X2)

-

.073

.051 -.213 -

1.42

8

.16

0

Manajeme

n (X3)

-

.198

.162 -.181 -

1.221

.22

8

Sumber: data olah SPSS 2.1

Page 11: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

64

dari 0.01 yaitu sebesar 0,872 dan VIF kurang

dari 10,00 yaitu sebesar 1,147 maka dapat

dikatakan bahwa variabel manajemen tidak ada

multikolinearitas.

Uji Hipotesis

1. Uji F

Uji F anova disajikan dalam tabel 4.4.

dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4. ANOVA

Model Sum of Squares

df Mean Square

f Sig

Regression 99.180 3 33.060 26.869 .000b

Residual 56.600 46 12.30

Total 155.780 49

Sumber: data diolah

Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen

secara simultan atau bersama-sama, variable

independen dikatan berpengaruh secara

simultan apabila nilai Signifikansinya kurang

dari 0,05. Pada tabel ANOVA dapat dilihat nilai

signifikansi sebesar 0,000 (kurang dari 0,05),

maka dapat disimpulkan bahwa variabel

independen berpengaruh secara simultan

terhadap variabel dependen.

2. Uji T

Uji T dilakukan untuk melihat pengaruh

masing-masing variable secara terpisah. Hasil

regresi uji T disajikan di dalam tabel 5, ebagai

berikut:

Tabel 5. Uji T

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

t Sig.

Coefficie

nts

B Std.

Error

Beta

pengetah

uan

nasabah (X1)

.15

8

.170 .084 .92

9

.35

8

Keuntun

gan &

Risiko

(X2)

.74

8

.092 .779 8.1

33

.00

0

Manajem

en (X3)

.21

3

.293 0.69 .72

8

.47

0

Sumber: data diolah

a. Variabel Pengetahuan Nasabah (X1)

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,358

(lebih dari 0,05), maka secara parsial variabel

Pengetahuan Nasabah (X1) tidak

berpengaruh terhadap terjadinya Agency

Problem.

b. Variabel Keuntungan dan Resiko memiliki

nilai signifikansi sebesar 0.000 (kurang dari

0.05), maka dapat disimpulkan bahwa

variabel keuntungan dan Risiko (X2) secara

parsial berpengaruh secara positif (sebesar

0,748) terhadap agency problem.

c. Variabel Manajemen memiliki nilai

signifikansi sebesar 0.470 (kurang dari 0.05),

maka dapat disimpulkan bahwa variabel

Manajemen (X3) secara parsial tidak

berpengaruh terhadap agency problem.

3. Uji determinasi

Uji koefisien determinasi (R²) disajikan

dalam tabel 6, dengan hasil sebagai berikut:

Page 12: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

65

Koefisien determinasi (R²) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Dari tabel diatas dapat dilihat variabel

pengetahuan nasabah, manajemen dan

keuntungan dan risiko dapat menjelaskan

variabel agency problem sebesar 61,3 persen,

dan sisahnya sebesar 38,7 dijelaskan oleh

variabel lain diluar variabel yang diteliti.

PEMBAHASAN

Pengaruh Pemahaman kontrak Terhadap

Munculnya Agency Problem

Pada tabel 4 dapat diketahui bahwa

pemahaman kontrak secara parsial tidak

mempengaruhi munculnya agency problem

pada kontrak musyarakah di KSPPS BMT

BINAMAS Purworejo. Hal ini berarti semakin

tinggi pemahaman kontrak musyarakah maka

kemungkinan munculnya agency problem akan

semakin kecil hal ini sejalan dengan teori

keagenan yang menyebutkan bahwa penyebab

terjadinya agency problem adalah ksenjangan

informasi.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang

sebelumnya dilakukan oleh Aswandi19 bahwa

19Lubis, Aswadi. 2016. Agency Problem dalam Penerapan Pembiayaan Akad Mudharabah pada

bahwa agency problem pada kontrak

mudharabah dipicu adanya asymettric

information, dan moral hazard.

Pengaruh Tingkat Keuntungan dan Risiko

Terhadap Munculnya Agency Problem

Bedasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa

tingkat keuntungan dan risiko secara parsial

memperngaruhi munculnya agency problem,

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin

tinggi tingkat keuntungan dan tingkat risiko

maka kemungkinan terjadi agency problem

pada kontrak musyarakah juga akan semakin

tinggi.

Ketika manajemen membagi deviden ketika

profitabitas tinggi maka kinerja manajer akan

terlihat baik. Ketika hutang tinggi manajemen

cendrung menahan laba untuk digunakan

membayar hutang, dan ketika peluang investasi

terbuka manajemen cendrung mengalihkan laba

kepada investasi bukan kepada deviden. Artinya

manajemen selalau menerapkan metode

akuntansinya untuk kepentingan perusahaan

bukan kepentingan pemilik modal.

Pengaruh Manajemen Terhadap Munculnya

Agency Problem

Bedasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa

manajemen secara parsial tidak mempengaruhi

munculnya agency problem, sehimgga dapat

Perbankan Syariah. Al Qalam, Vol. 33, No. 1. Hal: 46-62

Tabel 6. Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .798a .637 .613 1.10925

Sumber: data olah SPSS 2.1

Page 13: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

66

disimpulkan bahwa semakin baik manajemen

maka akan semakin kecil kemungkinan

munculnya Agency Problem.

hasil penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rafael La Porta

dkk20, bahwa rata-rata perusahaan dunia yang

memiliki tingkat konsentrasi kepemilikan tinggi

dan pemegang saham terbesar sangat terlibat

dalam tugas manajemen. Kegiatan-kegiatan

manajemen yang cendrung mengambil

kebijakan yang menguntungkan diri sendiri

membuat para pemilik modal melakukan

pengawasan terhadap menejerial, pada akhirnya

memaksa pemilik modal mengeluarkan biaya

pengawasan atau controlling cost.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Variabel pemahaman kontrak tidak

berpengaruh terhadap munculnya agency

problem di KSPPS BMT BINAMAS

Purworejo, hasil peneltian ini mengungkapkan

bahwa pemahaman kontrak dapat menjadi

menejemen risiko untuk mengurangi

kemungkinan terjadinya agency problem.

Pemahaman terhadap kontrak pembiayaan

musyarkah dapat memicu pembaharuan

informasi, dan meminimalisir asymmetric

information terjadi.

20 Rafael La Porta, Florencio Lopez-de-Silanes,

Andrei Shleifer. 1998. Corporate Ownership Around

Variabel tingkat keuntungan dan tingkat

risiko berpengaruh posiitif terhadap

kemungkinan terjadinya agency problem,

artinya semakin tinggi tingkat keuntungan dan

semakin tinggi tingkat risiko pembiayaan maka

kemungkinan kemunculan agency problem akan

semakin tingi. Variabel menejemen tidak

berpengaruh terhadap kemungkianan tejadi

agency problem, hal ini mengindikasikan bahwa

baik atau tidaknya menejemen lembaga

keuangan tidak menentukan apakah akan terjadi

agency problem atau tidak.

Secara simultan atau bersama-sama

variabel pemahaman kontrak, tingkat

keungtungan dan risiko, dan menejemen

berpengaruh signifikan tehadap terjadinya

agency problem.

Saran

Untuk menyempurnakan penelitian ini

maka penelitian selanjutnya disarankan untuk

melakukan penelitian pada lembaga kuangan

yang memberikan skim pembiayaan yang besar,

sehingga dapat terlihat lebih jauh pengaruh

tingkat keuntungan dan tingkat risiko tehadap

munculnya agency problem.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansah, Misnen. 2014. Bayang-Bayang

Teori Keagenan pada Produk Pembiayaan

Perbankan Syaria. Ijtihad. Vol. 14, No. 2.

Hal: 251-269

the World, Harvard University: Harvard Institute of

Economic Research paper No. 1840. Hal: 471-517

Page 14: PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019

ISSN 2621-8348 (Online)

Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat

Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak

Terhadap Agency Problem

Eeng Juli Efrianto

67

Eisenhardt, Kathlleen M. 1989. Agency Theory:

An Assesment and Review. Academy of

Management Review, Vol 14 No 1. Hal: 57-

74.

Ghifari (2017).pengaruh moral hazard, conflict

of interest, dan atribut proyek terhadap

agency problem dalam kontrak pembiayaan

mudharabah

Ghozali, I. .2013. Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program Spss. (Edisi 7). Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hal: 110

Hasanudin, Maulana, Jaih Mubarok. 2012.

Perkembangan Akad Musyarakah. Jakarta:

Kencana Prenada Group.

Jensen, C. Michael, W.H. Mechkling. 1976.

Theory of The Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure,

Journal Of Fiancial Economics. V 3. No.4.

Hal: 305-360

Komalasari, Puput Tri. Dan Baridwan, Zaki.

2001. Asimetri Informasi dan Cost of

Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,

Vol. 4, No. 1. Hal: 64-81

Lang, M. dan Lundholm, R. 1996. Corporate

Disclosure Policy and Analyst Behavior.

The Accounting Review 71. No. 4 (Oct.

1996). Hal: 467-492.

Lubis, Aswadi. 2016. Agency Problem dalam

Penerapan Pembiayaan Akad Mudharabah

pada Perbankan Syariah. Al Qalam, Vol.

33, No. 1. Hal: 46-62.

Manzilati, Asfi. 2011. Tata Kelola Institusi

(Institutional Arrangement) Kontrak

Mudharaba dalam Kerangka Teori

Keagenan. Jurnal Ekonomi & Keuangan

Islam. Vol. 1 No. 1, Hal: 89-107.

Muhamad dalam Satia, Nur Maharani. 2007.

Menyibak Agency Problem pada Kontrak

Mudharabah dan Alternatif Solusi. Jurnal

Keuangan dan Perbankan. Vol 12. No.3.

Hal: 479-493.

Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Al-

Munawwir, Kamus Arab-Indonesia.

Yogyakarta: Al-Munawwir.

Rafael La Porta, Florencio Lopez-de-Silanes,

Andrei Shleifer. 1998. Corporate

Ownership Around the World, Harvard

University :Harvard Institute of Economic

Research paper No. 1840. Hal: 471-517.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta. Hal: 13-275.

Truong, Thanh Tan dan Richard A. Heaney.

2000. Largerst Sharedholder and Dividend

Policy around thw World. The Quarter

Review of Economics and Finance. Vol. 47.

Hlm. 667 -687.

Wirahadi, Afridian. Septriani, Ahmad Yossi.

2008, Konflik Keagenan: Tinjauan Teoritis

dan Cara Menguranginya. Jurnal Akuntansi

& Manajemen Vol 3 No.2 ISSN 1858-3687

hal 47-55