PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …
Transcript of PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, …
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019 ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
54
PENGARUH MENEJEMEN RISIKO, TINGKAT KEUNTUNGAN, DAN
PEMAHAMAN KONTRAK TERHADAP AGENCY PROBLEM
Abstract
Agency problems are always inherent in
parthership products, not least in musyarakah contracts
which incidentally are products with sharia compliance
implementation. This research aims to examine
management factors, the level of profit and risk, and
understanding of the contract towards the possibility of
agency problems in the musyarakah contract.
This is a field research with 50 respondents
obtained by random sampling method. The results of
this study are that the contract understanding variable
does not affect the emergence of agency problems,
variable level of profit and level of risk have a positive
effect on the likelihood of agency problems,
management variable does not affect the agency
problem, and together the contract understanding
variable, the level of profit and risk, and the
management have a significant effect on the occurrence
of the agency problem.
Keyword: agency problem, Musyarakah contract, management, the
level of profit and risk, understanding of contract.
Eeng Juli Efrianto
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Email: [email protected]
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
56
PENDAHULUAN
Kehadiran perbankan syariah di Indonesia
ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat
pada tahun 1991, didirikan oleh Majelis Ulama
Indonesia, Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI), Pengusaha muslim dan juga
pemerintah. Lahirnya undang-undang nomor 10
tahun 1998 menjadi pendorong awal
pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan
sampai dengan November 2017 total aset
perbankan syariah menembus Rp 400 triliun
untuk pertama kalinya. Statistik Perbankan
Syariah OJK mencatat bahwa aset Bank Syariah
pada November 2017 tumbuh 12,6% menjadi
Rp 401,45 triliun dari posisi akhir tahun
sebelumnya. Jumlah tersebut terdiri atas Bank
Umum Syariah Rp 278 triliun dan Unit Usaha
Syariah (UUS) senilai Rp 123,4 triliun.
Pertumbuhan pesat bukan berarti membuat
bank syariah kokoh berdiri tanpa kendala,
penelitian-penelitian yang membahas mengenai
kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah,
menunjukan bahwa Bank Syariah cenderung
hanya menyalahkan pihak luar. Regulasi Bank
Indonesia (BI) yang masih harus
disempurnakan, pemerintah kurang maksimal
dalam mendukung perkembangan syariah, serta
1 Muhamad dalam Satia, Nur Maharani. 2007.
Menyibak Agency Problem pada Kontrak
Mudharabah dan Alternatif Solusi. Jurnal
Keuangan dan Perbankan. Vol 12. No.3.
Hal:479-493
kurang siapnya masyarakat Islam dalam
menerima kehadiran Bank berasaskan Syariah
seringkali dijadikan alasan oleh kalangan
perbankan atas berbagai kendala yang dihadapi
Bank Syariah1.
Kehadiran Ekonomi Islam tidak bisa
dipisahkan dari Visi dan misi yang dibawanya,
salah satunya adalah mendorong kemajuan
ekonomi umat Islam yang merata dan tidak
timpang, sehingga tercipta kesatuan dan
persatuan umat Islam di dalam kegiatan
ekonomi. Perbankan syariah sebagai
perwujudan kecil dari ekonomi Islam tentu
harus memiliki core product yang dapat
mendukung visi dan misi ekonomi Islam
tersebut, salah satu produk yang dapat
mewujudkan visi dan misi ini adalah produk
syirkah (partnership) yaitu musyarakah dan
mudharabah.
Dalam paradigma konvensional
mudharabah dan musyarakah merupakan
produk yang termasuk kedalam hubungan
agensi atau agency relationship yang sangat
rentan terhadap risiko agency problem,
sebagaimana dijelaskan oleh Ardiansyah2 dalam
jurnal yang berjudul Bayang Bayang Teori
2 Ardiansah, Misnen. 2014. Bayang-Bayang
Teori Keagenan pada Produk Pembiayaan
Perbankan Syaria. Ijtihad. Vol. 14, No. 2. Hal:
251-269
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
56
Keagenan Pada Produk Pembiayaan
Mudharabah Pada Produk Pembiyaan
Perbankan Syariah mengungkapkan bahwa
masalah keagenan dalam skema produk
perbankan syariah disebabkan oleh adanya
asimetric information antara agen dan prinsipal.
Agency Relationship merupakan salah satu
bentuk interaksi sosial yang paling tua dan
umum muncul ketika ada pemisahan fungsi
pengelolaan dan fungsi kepemilikan, dimana
salah satu pihak (agent) bertindak sebagai
perwakilan pihak lain (principal) dalam
pengambilan keputusan. Pemisahan fungsi
pengelolaan dan kepemilikan akan
menimbulkan agency problems karena adanya
perbedaan kepentingan antara dua pihak yang
bekerjasama.
Agency Relationship muncul ketika adanya
asymmetric information antara principal dan
agent terkait risiko. Agency Theory
mendeskripsikan hubungan antara pemegang
saham (shareholders) sebagai prinsipal dan
manajemen sebagai agen, teori ini muncul untuk
menyelesaikan masalah yang timbul akibat
adanya hubungan keagenan. Jensen dan
Meckling menjelaskan hubungan keagenan
sebagai “agency relationship as a contract
3 Jensen, C. Michael, W.H. Mechkling. 1976.
Theory of The Firm: Managerial Behavior,
Agency Costs and Ownership Structure,
Journal Of Fiancial Economics. V 3. No.4.
Hal: 305-360
under which one or more person (the principals)
engage another person (the agent) to perform
some service on their behalf which involves
delegating some decision making authority to
the agent”. Dari definisi Jensen dan Meckling
tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan
keagenan merupakan memberian atau
pendelegasian wewenang dari pemilik
perusahaan kepada menejemen dalam bentuk
pembuatan keputusan dalam perusahaan3.
Pertanyaan yang selanjutnya muncul
adalah, faktor apa saja yang mempengaruhi
munculnya agency problem pada kontrak
musyarakah? Apakah faktor-faktor yang pada
keungan konvensional seperti kepemimpinan
(menejerial), informasi (pemahaman kontrak),
dan risiko juga berpengaruh pada kontrak
musyarakah yang menerapkan kepatuhan
syariah?
TINJAUAN TEORITIS
Kajian Pustaka
Dalam tema yang sama penelitan sejenis
telah banyak dilakukan seperti Afridian
Wirahadi dan Ahmad Yossi Septriani4 Cara
untuk menanggulangi konflik keagenan adalah
melalui kepemilikan manajerial, kepemilikan
4 Wirahadi, Afridian. Septriani, Ahmad Yossi.
2008, Konflik Keagenan: Tinjauan Teoritis dan
Cara Menguranginya. Jurnal Akuntansi &
Manajemen Vol 3 No.2 ISSN 1858-3687 hal 47-
55
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
57
institusional, kebijakan hutang, kebijakan
dividen, risiko, kebijakan insentif, aliansi, dan
memahami perannya
Manzilati5, dalam penelitianya yang
berjudul Kesepakatan Kelembagaan Kontrak
Mudharabah dalam Kerangka Teori Keagenan.
Pada penelitian yang dilakukan ini diperoleh
dua temuan penting yaitu bahwa karakter calon
nasabah merupakan penentu penting terciptanya
sebuah kontrak ketika jaminan material
(seharusnya) tidak boleh dijadikan sebagai alat
untuk mengkompensasi resiko. Temuan yang
kedua adalah bahwa monitoring merupakan
kunci penting pada proses penegakan kontrak.
Ghifari6, menulis tentang pengaruh moral
hazard, conflict of interest, dan atribut proyek
terhadap agency problem dalam kontrak
pembiayaan mudharabah. Penelitian ini
dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat dengan hasil
bahwa tidak terjadi agency problem
dikarenakan penentuan porsi bagi hasil di awal
akad. Aswadi Lubis7 dalam tulisanya yang
berjudul Agency Problem dalam Penerapan
Pembiayaan Akad Mudharabah Pada Perbankan
5 Manzilati, Asfi. 2011. Tata Kelola Institusi (Institutional Arrangement) Kontrak Mudharaba
dalam Kerangka Teori Keagenan. Jurnal Ekonomi &
Keuangan Islam. Vol. 1 No. 1, Hal: 89-107. 6 Ghifari (2017).pengaruh moral hazard, conflict of
interest, dan atribut proyek terhadap agency
problem dalam kontrak pembiayaan mudharabah 7 Lubis, Aswadi. 2016. Agency Problem dalam Penerapan Pembiayaan Akad Mudharabah pada
Syariah, menemukan kesimpulan bahwa skema
pembiayaan akan muncul masalah asymmetric
information, baik seleksi yang merugikan
maupun moral hazard.
TINJAUAN TEORITIS
Kontrak Musyarakah
Musyarakah atau sering disebut syarikah
atau syirkah berasal dari fi’il madhi syarika (fi’il
madhi), yashruku (fi’il mudhari’) syarikan/
syirkatan/ syarikatan (masdar/kata dasar); yang
mempunyai arti: sekutu atau teman peseroan,
perkumpulan, perserikatan8. Menurut ulama
Hanafiah, syirkah secara istilah adalah
penggabungan harta untuk dijadikan modal
usaha dan hasilnya yang berupa keuntungan
atau kerugian dibagi bersama9.
Menurut fuqaha Malikiyah, al-syirkah
adalah kebolehan (izin) ber-tasharuf bagi
masing-masing pihak yang berserikat.
Maksudnya masing-masing pihak saling
memberikan izin kepada pihak lainnya men-
tasharuf-kan harta (objek) perserikatan.
Menurut fukaha Hanabilah, al-syirkah adalah
persekutuan dalam hak dan tasharuf, sedangkan
Perbankan Syariah. Al Qalam, Vol. 33, No. 1. Hal: 46-62 8 Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Al-Munawwir,
Kamus Arab-Indonesia. Yogyakarta: Al-Munawwir. 9 Hasanudin, Maulana, Jaih Mubarok. 2012.
Perkembangan Akad Musyarakah. Jakarta: Kencana
Prenada Group.
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
58
Menurut fukaha Syafi‟iyah, al-syirkah adalah
berlakunya hak atas sesuatu bagi
Agency Theory
Menurut Eisenhardt10 keagenan
menjelaskan tentang pola hubungan antara
prinsipal dan agen. Prinsipal bertindak sebagai
pihak yang memberikan mandat kepada agen,
sedangkan agen sebagai pihak yang
mengerjakan mandat dari prinsipal. Tujuan
utama teori keagenan adalah untuk menjelaskan
bagaimana pihak-pihak yang melakukan
hubungan kontrak dapat mendesign kontrak
yang tujuannya untuk meminimalisir cost
sebagai dampak adanya informasi yang tidak
simetris dan kondisi ketidakpastian. Teori ini
juga menekankan pada eksistensi mekanisme
pasar dan institusional yang dapat melengkapi
kontrak untuk mengatasi masalah-masalah yang
muncul dalam hubungan kontraktual.
Menurut teori keagenan11, permasalahan
keagenan ditandai dengan adanya perbedaan
kepentingan dan informasi yang tidak lengkap
(asymetry information) di antara pemilik
perusahaan (principal) dengan agen (agent).
Sebagai Hasilnya akan timbul apa yang
dinamakan biaya keagenan (agency cost) yang
meliputi monitoring costs, bonding costs, dan
residual losses. Monitoring cost adalah biaya
yang timbul dan ditanggung oleh principal
10 Eisenhardt, Kathlleen M. 1989. Agency Theory : An Assesment and Review. Academy of
Management Review, Vol 14 No 1. Hal:57-74.
untuk memonitor perilaku agen, yaitu untuk
mengukur, mengamati, dan mengontrol perilaku
agen. Bonding cost merupakan biaya yang justru
ditanggung oleh menejemen untuk bisa
mematuhi dan menetapkan mekanisme yang
ingin menunjukan bahwa agen telah berprilaku
sesuai dengan kepentingan prinsipal, sedangkan
residual cost merupakan biaya yang berupa
menurunya kesejahteraan prinsipal sebagai
adanya perbedaan keputusan agen dan
keputusan prinsipal.
Dalam Agency Theory nilai dasar yang
terkandung adalah pendelegasian wewenang
dan pertanggungjawaban, sedangkan Islam
sendiri mempunyai karakteristik yang sama,
yaitu adanya dua hal tersebut sebagai suatu hal
yang mendasar dalam pelaksanaan perspektif
Khalifatullah Fill Ardh. Dengan adanya
persamaan dari konsep dasar tersebut maka akan
sangat ilmiah untuk mendekonstruksi hal
tersebut dalam dimensi yang berbeda yang
mempunyai keterkaitan karakteristik. Tetapi
perlu disadari bahwa dalam pendekonstruksian
tersebut, ada suatu "meta rule" yang harus
diperhatikan.
Dalam Agency Theory, penekanan
pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban hanya terbatas pada
11 Jensen, C. Michael, W.H. Mechkling. 1976.
Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency
Costs and Ownership Structure, Journal Of Fiancial Economics. V 3. No.4. Hal: 305-360
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
59
hubungan manusia (khususnya bagi pemilik).
Sedangkan dalam Islam kedua hal pokok
tersebut mengandung suatu nilai yang lebih
tinggi yang mempunyai nuansa religius, dimana
pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban yang ada dalam Islam
merupakan manifestasi dari Khalifatullah Fill
Ardh.
Untuk bisa mewujudkan theory agency
dalam kerangka syari'ah ada beberapa tahapan
yang harus dilalui: pertama, Orang Islam
percaya akan konsep hidup yang abadi, di mana
kejujuran adalah bisa memberi penghargaan dan
ketidak jujuran dapat dihukum Ini merupakan
perangsang tidak material agar orang bertindak
jujur. Kedua, jika semua operasi keuangan
didasarkan pada hubungan antara pemberi
modal dan usahawan yang sifatnya
berkelanjutan, usahawan jujur akan memaksa
usahawan tak jujur ke luar dari pasar itu. Tahap
berikutnya dirancang mekanisme insentif
seperti menyediakan kepemilikan, perpindahan
penghubung kepemilikan sampai pengabulan
bonus atas prestasi yang dicapai, membangun
rencana bagaimana agar kesepakatan bisa
ditaati.
Asymetric Information
Pertentangan dan tarik menarik
kepentingan anatara principal dan agen dapat
menimbulkan permasalahan yang dalam Agency
Theory dikenal sebagai informasi asimetris
yang tidak sepadan atau tidak imbang. Yaitu
suatu kondisi yang disebabkan karena adanya
distribusi informasi yang tidak sama antara
prinsipal dan agen. Seharusnya prinsipal
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
mengukur tingkat hasil yang diperoleh dari
usaha agen, namun ternyata ukuran-ukuran
keberhasilan yang diperoleh oleh prinsipal tidak
seluruhnya transparan sehingga informasi yang
diperoleh prinsipal tetap tidak dapat
menjelaskan hubungan antara keberhasilan yang
telah dicapai dengan usaha yang telah dilakukan
agen. Kondisi informasi asimetris ini dapat
menimbulkan permasalahan.
Pertama, moral hazard yaitu bilamana agen
tidak melaksanakan hal-hal yang telah
disepakati bersama dalam kontrak kerja. Kedua,
adverse selection yaitu suatu keadaan dimana
prinsipal tidak dapat mengetahui apakah suatu
keputusan yang diambil oleh agen benar-benar
didasarkan atas informasi yang telah
diperolehnya, atau terjadi sebagai sebuah
kelalaian dalam tugas.
Informasi akuntansi yang berkualitas
berguna bagi investor untuk menurunkan
informasi asimetrisi. Informasi asimetris timbul
ketika manajer lebih mengetahui informasi
internal dan prospek perusahaan di masa depan
dibandingkan pemegang saham dan stakeholder
lainnya. Pengungkapan informasi yang tinggi
akan meningkatkan nilai perusahaan dan
mengurangi asymmetric information. Ketika
timbul asymmetric information, keputusan
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
60
pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat
mempengaruhi harga saham sebab asymmetric
information antara investor yang lebih
terinformasi dan investor kurang terinformasi
menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi
likuiditas yang diharapkan dalam pasar untuk
saham-saham perusahaan12. Lang dan
Lundholm13 mengemukakan bahwa keuntungan
potensial terhadap pengungkapan, termasuk
meningkatnya investor yang mengikutinya,
mengurangi estimasi risiko dan mengurangi
asymmetric information.
PERUMUSAN HIPOTESIS
Pemahaman kontrak terhadap munculnya
agency problem pada pembiayaan
musyarakah.
Pada penelitian ini pemahaman kontrak
musyarakah berkaitan erat dengan informasi
yang diperoleh nasabah tentang semua hal yang
diperlukan dalam menjamin maksimalnya usaha
yang dikelola. Kontrak musyarakah merupakan
akad kerjasama modal antara dua pihak,
sehingga pemahaman kontrak oleh kedua belah
pihak yang terlibat memegang peranan penting
dalam memaksimalkan akad musyarakah. Bila
pemahaman kontrak hanya dimiliki oleh salah
satu pihak maka akan sangat rentan terhadap
kesenjangan informasi, oleh karena itu
12 Komalasari, Puput Tri. Dan Baridwan, Zaki.
2001. Asimetri Informasi dan Cost of Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 4, No. 1.
Hal: 64-81
informasi yang diterima ataupun diberikan oleh
kedua bela pihak harus merupakan informasi
yang utuh.
Pemahaman nasabah terhadap kontrak
musyarakah berkaitan dengan informasi yang
dimiliki dan diperoleh agen maupun prinsipal,
pemahaman kontrak memegang peranan
penting didalam suksesnya kontrak kerjasama.
Semakin baik pemahaman kontrak kedua belah
pihak akan mereduksi kesenjangan informasi,
dan kurangnya pemahaman kontrakn agen atau
pengelolah usaha dapat memicu terjadi agency
problem
Risiko dan keuntungan terhadap munculnya
agency problem pada kontrak pembiayaan
musyarakah.
Pembagian risiko dan keuntungan merupaka
hal yang mendasar didalam kontrak kerjasama,
setiap pihak tentu menginginkan risiko yang
sekecil-kecilnya dan keuntungan yang sebesar-
besarnya berada dipihak mereka. Didalam teori
musyarakah sendiri proporsi keuntungan
biasanya sudah ditentukan diawal perjanjian dan
dituangkan didalam kontrak kerjasama,
sedangkan untuk risiko kerugian akan
ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian
bukan akibat kelalaian pengelola. Seandainya
kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau
13 Lang, M. dan Lundholm, R. 1996. Corporate Disclosure Policy and Analyst Behavior. The
Accounting Review 71. No. 4 (Oct. 1996). Hal: 467-
492
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
61
kelalaian pengelola, maka pengelola harus
bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Menejemen terhadap munculnya agency
problem pada akad pembiayaan musyarakah
Menurut Thanh Tan Truong dan Richard A.
Heaney14 perusahaan lebih cenderung
membayar dividen ketika profitabiltas tinggi,
utang rendah, peluang investasi terbatas atau
ketika pemegang saham terbesar atau mayoritas
bukan orang dalam. Selanjutnya, besarnya
pembayaran deviden cenderung lebih kecil
ketika pemegang saham terbesar adalah orang
dalam atau lembaga keuangan.
Masalah keagenan manimbulkan biaya
yang dinamakan dengn istilah monitoring and
Bonding Cost. Merupakan biaya yang justru
ditanggung oleh menejemen untuk bisa
mematuhi dan menetapkan mekanisme yang
ingin menunjukan bahwa agen telah berprilaku
sesuai dengan kepentingan prinsipal.
Biaya-biaya yang disebutkan tersebut
merupakan biaya yang akan ada bila didalam
kerjasama terjadi masalah keagenan, dengan
kata lain biaya tersebut merupakan biaya
tambahan yang terpaksa dikeluarkan diluar
kesepakatan kontrak kedua belah pihak.
Idealnya bila menejerial menjalankan
14 Truong,Thanh Tan dan Richard A. Heaney. 2000.
Largerst Sharedholder and Dividend Policy around
thw World. The Quarter Review of Economics and
Finance. Vol. 47. Hlm. 667 -687.
kesepakatan sesuai dengan prinsip islam dan
tidak melakukan sesuatu yang dapat memicu
terjadinya agency problem terjadi maka
monitoring cost dan bonding cost tidak perlu
dikeluarkan dan akan menjadi keuntungan bagi
kedua belah pihak.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan (field research), sehingga penelitian
ini difokuskan untuk menelusuri dan mengkaji
bahan-bahan yang ada dilapangan yang relevan
dengan masalah yang diangkat. Pene;itian ini
dilakukan melalui mekanisme pengumpulan
data dengan metode kuesioner random sampling
di KSPPS BINAMAS Purworejo dengan
sampel sebanyak 50 responden..
Dalam upaya untuk menguji data,
penelitian ini melakukan Uji validitas untuk
menunjukan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada objek dengan data
yang dikumpulkan oleh peneliti15. Dalam
mencari nilai korelasi peneliti menggunakan
metode pearson product moment dengan
software SPSS v25. Uji Reliabilitas untuk
melihat sejauh mana hasil pengukuran dengan
menggunakan objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama16. Selain itu juga
dilakukan Uji Asumsi Klasik, seperti Uji
15 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta. Hal:13
16 ibbid
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
62
normalitas bertujuan untuk menguji apakah
masing-masing variabel berdistribusi normal
atau tidak17. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov
Smirnov untuk mengetahui residual dalam
model regresi menyebar normal atau tidak.
Untuk metode regresi penelitian ini
menerapkan Analisis regresi linier berganda,
merupakan regresi yang memiliki satu variabel
dependen dan dua atau lebih variabel
independen18. Analisis ini untuk mengetahui
arah hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah masing-
masing variabel independen berhubungan
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Bentuk persamaan regresi linier
berganda yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε
Keterangan:
Sedangkan untuk pengujian hipotesis
penelitian ini menggunakan Koefisien
17 Ghozali, I. .2013. Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program Spss. (Edisi 7). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hal:110
determinasi (R²), Uji F dan Uji T. Koefisien
Determinasi digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen.
Dengan Rumus determinasi adalah sebagai
berikut:
KD = r² x 100%
Keterangan: KD = Koefisien Determinasi,
R = Koefisien Korelasi
Uji F dan Uji T, uji f bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dua atau lebih variable
independen (X) secara bersamaan (serempak)
terhadap variabel dependen (Y), sedangkan uji
T digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh dari setiap variabel independen secara
individual (parsial) terhadap variabel dependen
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian pada penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh variabel independen yaitu
pengetahuan nasabah (X1), keuntungan dan
risiko (X2), Manajemen (X3) terhadap variabel
dependen (Y) yaitu Agency Problem sebagai
berikut:
Uji Asumsi Klasik
1. Normalitas
18 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hal:275
Y: Muculnya
Agency Problem
Pada pembiayaan
Musyarakah
α: Konstanta
b: Koefisien regresi
ε: Error
X1: Pemahaman
Kontrak
X2:tingkat Keuntungan
dan Risiko
musyarakah
X3: Menejemen
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
63
Uji normalitas disajikan di dalam tabel 1.
dengan hasil sebagai berikut:
Pada uji normalitas dapat dilihat bahwa
nilai Asymp. Sig adalah 0,749 (lebih dari 0,05),
artinya data pada penelitian ini terdistribusi
normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedatisitas disajikan didalam
tabel 4.2, dari tabel tersebut didapat hasil
sebagai berikut:
Pada penelitian ini didapatkan nilai sig.
variabel independen (X1,X2,dan X3) masing-
masing sebesar 0,206, 0,160 dan 0,228 yang
lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas disajikan di
dalam tabel 4.3, sebagai berikut:
Tabel 3. Uji Multikolinearitas
model Unstanda
rdized
Coefficie
nts
Standa
rdized
Coeffi
cients
t Si
g.
Collinearit
y Statistics
B Std.
Erro
r
Beta Toler
ance
VI
F
penget
ahuan
nasabah (X1)
.1
5
8
.170 .084 .92
9
.3
5
8
.976 1.0
25
Keunt
ungan
&
Risiko
(X2)
.7
4
8
.092 .779 8.1
33
.0
0
0
.861 1.1
62
Manaj
emen
(X3)
.2
1
3
.293 .069 .72
8
.4
7
0
.872 1.1
47
Sumber: Data olah SPSS 2.1
Pada penelitian ini nilai tolerasi variabel
pengetahuan nasabah (X1) lebih dari 0,01 yaitu
sebesar 0,976, dan nilai VIF kurang dari 10,00
yaitu 1,025 maka dapat disimpulkan bahwa
variabel pengetahuan nasabah (X1) tidak
mengalami multikolinearitas. Variabel
keuntungan dan risiko (x2) nilai toleransi lebih
dari 0,01 yaitu sebesar 0,861 dan VIF kurang
dari 10,00 yaitu sebesar 1,162 maka tidak ada
multikolinearitas. Manajemen (X3), nilai dari
variabel manajemen adalah nilai toleransi lebih
Tabel 1. Uji Normalitas
Unstandarized residual
N 50
Mean .0000000
Std. Deviation 1.07475303
Absolute .096
Positive .065
Negative -.096
Kolmogorov-Smirnov Z .677
Asymp. Sig. (2-tailed) .749
Sumber: Data Olah SPSS 2.1
Tabel 2, Uji Heteroskedastisitas
Models Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficien
ts
t Sig.
B Std.
Error
Beta
pengetahu
an
nasabah
(X1)
-
.121
.094 -.180 -
1.28
4
.20
6
Keuntung
an &
Risiko
(X2)
-
.073
.051 -.213 -
1.42
8
.16
0
Manajeme
n (X3)
-
.198
.162 -.181 -
1.221
.22
8
Sumber: data olah SPSS 2.1
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
64
dari 0.01 yaitu sebesar 0,872 dan VIF kurang
dari 10,00 yaitu sebesar 1,147 maka dapat
dikatakan bahwa variabel manajemen tidak ada
multikolinearitas.
Uji Hipotesis
1. Uji F
Uji F anova disajikan dalam tabel 4.4.
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4. ANOVA
Model Sum of Squares
df Mean Square
f Sig
Regression 99.180 3 33.060 26.869 .000b
Residual 56.600 46 12.30
Total 155.780 49
Sumber: data diolah
Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen
secara simultan atau bersama-sama, variable
independen dikatan berpengaruh secara
simultan apabila nilai Signifikansinya kurang
dari 0,05. Pada tabel ANOVA dapat dilihat nilai
signifikansi sebesar 0,000 (kurang dari 0,05),
maka dapat disimpulkan bahwa variabel
independen berpengaruh secara simultan
terhadap variabel dependen.
2. Uji T
Uji T dilakukan untuk melihat pengaruh
masing-masing variable secara terpisah. Hasil
regresi uji T disajikan di dalam tabel 5, ebagai
berikut:
Tabel 5. Uji T
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
t Sig.
Coefficie
nts
B Std.
Error
Beta
pengetah
uan
nasabah (X1)
.15
8
.170 .084 .92
9
.35
8
Keuntun
gan &
Risiko
(X2)
.74
8
.092 .779 8.1
33
.00
0
Manajem
en (X3)
.21
3
.293 0.69 .72
8
.47
0
Sumber: data diolah
a. Variabel Pengetahuan Nasabah (X1)
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,358
(lebih dari 0,05), maka secara parsial variabel
Pengetahuan Nasabah (X1) tidak
berpengaruh terhadap terjadinya Agency
Problem.
b. Variabel Keuntungan dan Resiko memiliki
nilai signifikansi sebesar 0.000 (kurang dari
0.05), maka dapat disimpulkan bahwa
variabel keuntungan dan Risiko (X2) secara
parsial berpengaruh secara positif (sebesar
0,748) terhadap agency problem.
c. Variabel Manajemen memiliki nilai
signifikansi sebesar 0.470 (kurang dari 0.05),
maka dapat disimpulkan bahwa variabel
Manajemen (X3) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap agency problem.
3. Uji determinasi
Uji koefisien determinasi (R²) disajikan
dalam tabel 6, dengan hasil sebagai berikut:
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
65
Koefisien determinasi (R²) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Dari tabel diatas dapat dilihat variabel
pengetahuan nasabah, manajemen dan
keuntungan dan risiko dapat menjelaskan
variabel agency problem sebesar 61,3 persen,
dan sisahnya sebesar 38,7 dijelaskan oleh
variabel lain diluar variabel yang diteliti.
PEMBAHASAN
Pengaruh Pemahaman kontrak Terhadap
Munculnya Agency Problem
Pada tabel 4 dapat diketahui bahwa
pemahaman kontrak secara parsial tidak
mempengaruhi munculnya agency problem
pada kontrak musyarakah di KSPPS BMT
BINAMAS Purworejo. Hal ini berarti semakin
tinggi pemahaman kontrak musyarakah maka
kemungkinan munculnya agency problem akan
semakin kecil hal ini sejalan dengan teori
keagenan yang menyebutkan bahwa penyebab
terjadinya agency problem adalah ksenjangan
informasi.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
sebelumnya dilakukan oleh Aswandi19 bahwa
19Lubis, Aswadi. 2016. Agency Problem dalam Penerapan Pembiayaan Akad Mudharabah pada
bahwa agency problem pada kontrak
mudharabah dipicu adanya asymettric
information, dan moral hazard.
Pengaruh Tingkat Keuntungan dan Risiko
Terhadap Munculnya Agency Problem
Bedasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa
tingkat keuntungan dan risiko secara parsial
memperngaruhi munculnya agency problem,
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin
tinggi tingkat keuntungan dan tingkat risiko
maka kemungkinan terjadi agency problem
pada kontrak musyarakah juga akan semakin
tinggi.
Ketika manajemen membagi deviden ketika
profitabitas tinggi maka kinerja manajer akan
terlihat baik. Ketika hutang tinggi manajemen
cendrung menahan laba untuk digunakan
membayar hutang, dan ketika peluang investasi
terbuka manajemen cendrung mengalihkan laba
kepada investasi bukan kepada deviden. Artinya
manajemen selalau menerapkan metode
akuntansinya untuk kepentingan perusahaan
bukan kepentingan pemilik modal.
Pengaruh Manajemen Terhadap Munculnya
Agency Problem
Bedasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa
manajemen secara parsial tidak mempengaruhi
munculnya agency problem, sehimgga dapat
Perbankan Syariah. Al Qalam, Vol. 33, No. 1. Hal: 46-62
Tabel 6. Model Summary
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .798a .637 .613 1.10925
Sumber: data olah SPSS 2.1
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
66
disimpulkan bahwa semakin baik manajemen
maka akan semakin kecil kemungkinan
munculnya Agency Problem.
hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rafael La Porta
dkk20, bahwa rata-rata perusahaan dunia yang
memiliki tingkat konsentrasi kepemilikan tinggi
dan pemegang saham terbesar sangat terlibat
dalam tugas manajemen. Kegiatan-kegiatan
manajemen yang cendrung mengambil
kebijakan yang menguntungkan diri sendiri
membuat para pemilik modal melakukan
pengawasan terhadap menejerial, pada akhirnya
memaksa pemilik modal mengeluarkan biaya
pengawasan atau controlling cost.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Variabel pemahaman kontrak tidak
berpengaruh terhadap munculnya agency
problem di KSPPS BMT BINAMAS
Purworejo, hasil peneltian ini mengungkapkan
bahwa pemahaman kontrak dapat menjadi
menejemen risiko untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya agency problem.
Pemahaman terhadap kontrak pembiayaan
musyarkah dapat memicu pembaharuan
informasi, dan meminimalisir asymmetric
information terjadi.
20 Rafael La Porta, Florencio Lopez-de-Silanes,
Andrei Shleifer. 1998. Corporate Ownership Around
Variabel tingkat keuntungan dan tingkat
risiko berpengaruh posiitif terhadap
kemungkinan terjadinya agency problem,
artinya semakin tinggi tingkat keuntungan dan
semakin tinggi tingkat risiko pembiayaan maka
kemungkinan kemunculan agency problem akan
semakin tingi. Variabel menejemen tidak
berpengaruh terhadap kemungkianan tejadi
agency problem, hal ini mengindikasikan bahwa
baik atau tidaknya menejemen lembaga
keuangan tidak menentukan apakah akan terjadi
agency problem atau tidak.
Secara simultan atau bersama-sama
variabel pemahaman kontrak, tingkat
keungtungan dan risiko, dan menejemen
berpengaruh signifikan tehadap terjadinya
agency problem.
Saran
Untuk menyempurnakan penelitian ini
maka penelitian selanjutnya disarankan untuk
melakukan penelitian pada lembaga kuangan
yang memberikan skim pembiayaan yang besar,
sehingga dapat terlihat lebih jauh pengaruh
tingkat keuntungan dan tingkat risiko tehadap
munculnya agency problem.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansah, Misnen. 2014. Bayang-Bayang
Teori Keagenan pada Produk Pembiayaan
Perbankan Syaria. Ijtihad. Vol. 14, No. 2.
Hal: 251-269
the World, Harvard University: Harvard Institute of
Economic Research paper No. 1840. Hal: 471-517
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019
ISSN 2621-8348 (Online)
Pengaruh Menejemen Risiko, Tingkat
Keuntungan, Dan Pemahaman Kontrak
Terhadap Agency Problem
Eeng Juli Efrianto
67
Eisenhardt, Kathlleen M. 1989. Agency Theory:
An Assesment and Review. Academy of
Management Review, Vol 14 No 1. Hal: 57-
74.
Ghifari (2017).pengaruh moral hazard, conflict
of interest, dan atribut proyek terhadap
agency problem dalam kontrak pembiayaan
mudharabah
Ghozali, I. .2013. Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program Spss. (Edisi 7). Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hal: 110
Hasanudin, Maulana, Jaih Mubarok. 2012.
Perkembangan Akad Musyarakah. Jakarta:
Kencana Prenada Group.
Jensen, C. Michael, W.H. Mechkling. 1976.
Theory of The Firm: Managerial Behavior,
Agency Costs and Ownership Structure,
Journal Of Fiancial Economics. V 3. No.4.
Hal: 305-360
Komalasari, Puput Tri. Dan Baridwan, Zaki.
2001. Asimetri Informasi dan Cost of
Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Vol. 4, No. 1. Hal: 64-81
Lang, M. dan Lundholm, R. 1996. Corporate
Disclosure Policy and Analyst Behavior.
The Accounting Review 71. No. 4 (Oct.
1996). Hal: 467-492.
Lubis, Aswadi. 2016. Agency Problem dalam
Penerapan Pembiayaan Akad Mudharabah
pada Perbankan Syariah. Al Qalam, Vol.
33, No. 1. Hal: 46-62.
Manzilati, Asfi. 2011. Tata Kelola Institusi
(Institutional Arrangement) Kontrak
Mudharaba dalam Kerangka Teori
Keagenan. Jurnal Ekonomi & Keuangan
Islam. Vol. 1 No. 1, Hal: 89-107.
Muhamad dalam Satia, Nur Maharani. 2007.
Menyibak Agency Problem pada Kontrak
Mudharabah dan Alternatif Solusi. Jurnal
Keuangan dan Perbankan. Vol 12. No.3.
Hal: 479-493.
Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Al-
Munawwir, Kamus Arab-Indonesia.
Yogyakarta: Al-Munawwir.
Rafael La Porta, Florencio Lopez-de-Silanes,
Andrei Shleifer. 1998. Corporate
Ownership Around the World, Harvard
University :Harvard Institute of Economic
Research paper No. 1840. Hal: 471-517.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta. Hal: 13-275.
Truong, Thanh Tan dan Richard A. Heaney.
2000. Largerst Sharedholder and Dividend
Policy around thw World. The Quarter
Review of Economics and Finance. Vol. 47.
Hlm. 667 -687.
Wirahadi, Afridian. Septriani, Ahmad Yossi.
2008, Konflik Keagenan: Tinjauan Teoritis
dan Cara Menguranginya. Jurnal Akuntansi
& Manajemen Vol 3 No.2 ISSN 1858-3687
hal 47-55