penganggaran produk
-
Upload
geraldi-gusto-gentong -
Category
Documents
-
view
316 -
download
2
Transcript of penganggaran produk
Fakultas Ekonomi Unlam Program S1
ASSIGNMENT COVER SHEET(Attach to your assignment)
Student Details:
Nama/Group:Geraldi Gusto Gentong
NIM:C1B109104
Course Details:
Mata kuliah:Penganggaran Perusahaan
Kode mata Kuliah:
CEKM 321
Nama staff Pengajar:
(1) Sufi Jikrillah, ST, MM ; (2) Ali Sadikin, SE, MM : (3) Rusdayanti Asma, SE, MSi
Assignment Details:
Batas waktu:23 April 2012
Waktu dikumpulkan:
23 April 2012
Jumlah kata:
PLEASE NOTE
Semua tugas/makalah adalah tanggung jawab mahasiswa.Pastikan Anda memiliki/menyimpan copy dari tugas/makalah sebelum
dikumpulkan.
DECLARATION:
Saya/kami menyatakan bahwa sejauh sepengetahuan dan keyakinan saya/kami, tugas ini adalah pekerjaan saya/kami sendiri, semua sumber-sumber sudah dikutip dan diakui dengan sebaik-baiknya, dan tugas ini tidak mengandung unsur plagiarisme. Tugas/makalah atau bagian dari tugas/makalah ini sebagai hasilnya belum pernah dikumpulkan untuk tugas pada mata kuliah/ univeristas lain.
Tanda tangan siswa: Tanggal:
DISI OLEH PETUGAS
1
Diterima oleh:
Tanda tangan Tanggal:
MAKALAH
ANGGARAN PRODUK
Nama : Geraldi Gusto Gentong
NIM : C1B109104
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penganggaran perusahaan adalah perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan,
dimana perencanaan ini saling terkdait satu sama lain dan mencakup seluruh
anggaran yang ada di perusahaan baik anggaran untuk penjualan perusahaan,
anggaran untuk proses produksi perusahaan dan anggaran untuk keuangan.
Penganggaran tidak hanya berfokus hanya pada satu anggaran saja saja tetapi
pada keseluruhan. Bagi perusahaan, Penganggaran memiliki manfaat, seperti
sebagai pedoman kerja, pengkoordinasian dan evaluasi terhadap kinerja dari
berbagai sector yang ada di perusahaan. Melalui penganggaran, perusahaan dapat
merencanakan secara maksimal apa yang menjadi tujuan dari perusahaan.
Produksi merupakan salah satu hal yang diperhatikan perusahaan, karena produksi
berkaitan dengan produk yang akan dibuat oleh perusahaan dimana apabila produk
ini sukses terjual maka akan berdampak positif, yaitu profit bagi perusahaan.
Menurut Nafarin (2007) “Produksi adalah proses dalam pembuatan atau mengolah
produk, sedangkan produk adalah hasil dari proses produksi itu sendiri seperti
barang dan jasa”.
Salah satu anggaran yang sangat penting bagi perusahaan, adalah anggaran
produk. Dimana anggaran produk juga sangat berperan besar bagi kesuksesan
rencana perusahaan dan juga aktivitas penunjang bagi rencana penjualan
perusahaan. Dalam memproduksi sebuah produk, perusahaan tentu saja akan
semaksimal mungkin dalam bekerja. Karena produksi perusahaan itu sendiri akan
dijual oleh perusahaan. Apabila produk dari perusahaan baik maka akan
berpengaruh pada keuntungan/profit dan kesetiaan pelanggan pada produk
perusahaan. Tetapi apabila produk itu jelek maka besar kemungkinan produk tidak
akan laku di perusahaan. Melihat dari hal ini, penulis mencoba mengetahui
bagaimana sistem dari anggaran produk dan bagaimana anggaran produk dapat
disusun.
1
Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui secara jelas apa yang dimaksud dengan anggaran produk itu
sendiri
- Untuk mengetahui bagaimana cara penyusunan dari anggaran produk tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Anggaran Produk
Anggaran produk (product budget) adalah anggran untuk membuat produk jadi dan
produk dalam proses dari suatu perusahaan pada periode tertentu (Nafarin, 2007).
Menurut Welsch, Hiltong, & Wyne (2000) Anggaran produk adalah volume
penjualan ± perubahan persediaan barang jadi = kebutuhan produksi.
Sedangkan menurut Ahyari (1996) Anggaran produk adalah memiliki fungsi sebagai
penunjang utama kegiatan penjualan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Jadi,
anggaran perusahaan bisa dikatakan sebagai rencana produksi yang dilakukan
perusahaan dimana kebutuhan produksi harus ditentukan dan anggaran produk
merupakan penunjang utama bagi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
Anggaran produk adalah anggaran untuk membuat produk jadi dan produk dalam
proses (Nafarin, 2007). Menurut Nafarin (2007) yang dimaksud dengan produk jadi
adalah “produk yang telah selesai dan siap untuk dijual” dan produk dalam proses
adalah “produk yang masih dalam pengerjaan”.
Anggaran produk secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Menurut Nafarin (2007), “seharusnya dalam produksi yang disebut dengan
produk adalah produk yang masih dalam proses”. Jadi dapat dirumuskan seperti
ini (anggaran produk = penjualan + sediaan produk jadi akhir = produk siap dijual
– sediaan produk awal = produk jadi periode ini + sediaan produk dalam proses
akhir = produk dihasilkan/produk diproses – sediaan prodduk dalam proses awal
= produk masuk produksi periode ini).
Contoh :
Jualan 1000 unit
Sediaan produk jadi akhir 40 unit +
Produk siap dijual 1040 unit
Sediaan produk jadi awal 60 unit -
Produk jadi periode ini 980 unit
Sediaan produk dalam proses akhir 70 unit +
Produk dihasilkan/produk dalam proses 1090 unit
1
2
Sediaan produk dalam proses awal 65 unit -
Produk masuk periode ini 985 unit
2. Menurut Ahyari (1996)
Produksi = Penjualan + Perubahan persedian
Sedangkan
Perubahan persediaanw = Persediaan akhir – persediaan awal
3. Menurut Welsch, Hiltong, & Wyne (2000)
Produksi = Penjualan + Tingkat Persediaan produk akhir jadi yang
direncanakan – persediaan awal produk jadi
Contoh :
PT. Gunung Mas menetapkan penjualan pada tahun 2011 sebesar 142.000
unit dengan rincian per bulan sebagai berikut :
Sementara itu direncanakan persediaan awal 20.000 unit dan persediaan
yang direncanakan pada akhir tahun anggaran adalah 15.000 unit. Berapakah
volume produksi yang dibutuhkan harus direncanakan perusahaan?
Jawab :
Penjualan yang direncanakan sebesar 142.000
1
3
Bulan Volume Penjualan
Januari 15.000
Februari 16.000
Maret 16.000
April 14.000
Mei 12.000
Juni 10.000
Juli 7.000
Agustus 6.000
September 9.000
Oktober 11.000
November 12.000
Desember 14.000
Persediaan pada akhir tahun 15.000 +
Produk siap dijual 157.000
Persediaan awal tahun 20.000 -
Volume Produksi 137.000
Penyusunan Anggaran Produk
Menurut Nafarin (2007) ada 4 cara dalam penyusunan produk yaitu (1)
mengutamakan stabilitas produk, (2) mengutamakan stabilitas sediaan, (3)
gabungan antara stabilitas produk dengan stabilitas sediaan, dan (4) disesuaikan
dengan keperluan manajemen.
1. Mengutamakan stabilitas produk
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran
produk maka tingkat sediaan dibiarkan berubah dengan syarat bahwa sediaan
awal dan akhir sesuai rencana semula disisi lain kondisi produk juga harus stabil
(Nafarin, 2007)
Ada 2 cara perhitungan dalam dalam mengutamakan stabilitas produk yaitu:
- Satu macam produk
Contoh: perusahaan kecap asli yang hanya memproduksi satu macam jenis
kecap dan penjualan tahun 2016 tiap bulan dianggarkan pada triwulan I = 43
botol, II = 45 botol, III = 47 botol dan IV = 47, sehingga total = 182 botol.
Direncanakan sediaan produk awal 13 botol dan sediaan produk akhir 15
botol. Dari data tersebut disusun anggaran produk tiap triwulan
Jualan setahun 182 botol
Sediaan produk jadi akhir 15 botol +
Prouk siap dijual 197 botol
Sediaan produk jadi awal 13 botol -
Produk jadi periode ini 184 botol
Anggaran produk tiap bulan yaitu
184 / 6 = 46 botol
1
4
Dari perhitungan di atas dibuat anggaran produk yaitu :
KETERANGAN Triwulan SETAHUN
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 16 17 16 15 15
3. Produk siap dijual 59 62 63 62 197
4. Sediaan awal - 13 16 17 16 13
5. Produk jadi 46 46 46 46 184
- Bermacam produk
Contoh anggaran produk dalam mengutamakan stabilitas produk dalam
bermacam produk
Data pada tahun 2016
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun berakhir 31 Desember 2016
(dalam botol)
KETERANGAN Triwulan SETAHUN
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 15 16 15 14 14
3. Produk siap dijual 59 61 62 61 196
4. Sediaan awal - 13 15 16 115 13
5. Produk jadi 45 46 46 46 183
1
5
Taksiran sediaan produk jadi awal dan produk jadi akhir:
Jenis Kecap sediaan awal sediaan akhir
Sedang (S) 4 botol 7 botol
Manis (M) 3 botol 3 botol
Asin (A) 3 botol 5 botol
Total (T) 10 botol 15 botol
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Jualan
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam botol)
Jenis
Kecap
Triwulan Setahun
I II III IV
B M T B M T B M T B M T B M T
Sedan
g
Manis
Asin
14
9
6
7
4
3
21
13
9
15
9
6
8
4
3
23
13
9
16
9
6
8
5
3
24
14
9
16
9
6
8
5
3
24
14
9
61
36
24
31
18
12
92
54
36
Jumlah 29 14 43 30 15 45 31 16 47 31 16 47 121 61 182
Keterangan, B = Banjarmasin ; M = Martapura ; T = Total
Bila tidak terdapat persediaan produk dalam proses awal dan akhir, maka dapat
disusun anggaran produk sebagai berikut:
1
6
Penjualan tahun 2016 182 botol
Persediaan produk jadi akhir 15 botol +
Produk siap dijual 197 botol
Persediaan produk jadi awal 10 botol -
Anggaran produk tahun 2016 187 botol
Perusahaan merencanakan menetapkan produk sebesar 160 botol dimana (160/4
triwulan = 40 botol). Tetapi setelah perhitungan menjadi anggaran produk menjadi
187 botol. Dengan demikian terdapat kekurangan yaitu sebesar 187 – 160 = 27
botol.
Kekurangan 27 botol ini ditambahkan pada penjualan tertinggi tahun tersebut, yaitu
triwulan II, III, dan IV masing-masing mendapatkan 9 botol (27/3 = 9 botol).
Sehingga : Tiga Triwulan (II, III, IV) = 147 botol
Triwulan I diproduksi = 40 botol +
Produk jadi setahun = 187 botol
Berdasarkan perbandingan penjualan, maka rincian produknya sebagai berikut:
Triwulan I
Kecap sedang (21 / 43) x 40 = 20 botol
Kecap manis (13 / 43) x 40 = 12 botol
Kecap asin (9 / 43) x 40 = 8 botol +
Jumlah produk triwulan IV = 40 botol
Jualan kecap triwulan II, III dan IV untuk masing-masing jenis kecap berjumlah:
kecap sedang = 23 + 24 + 24 = 71 botol
Kecap manis = 13 + 14 + 14 = 41 botol
Kecap asin = 9 + 9 + 9 = 27 botol +
Jumlah =139 botol
1
7
Rincian produk triwulan I, II, dan III masing-masing sebagai berikut:
Kecap sedang = (71 / 139) x 49 = 25 botol
Kecap manis = (41 / 139) x 47 = 14 botol
Kecap asin = (27 / 139) x 47 = 10 botol +
49 botol
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016 ( dalam botol)
Jenis
Kecap
Triwulan Setahun
I II III IV
S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Penjualan
persediaan
akhir +
Kebutuhan
Persediaan
awal -
21
3
24
4
13
2
15
3
9
2
11
3
43
7
50
10
23
5
28
3
13
3
16
2
9
3
12
2
45
11
56
7
24
6
30
5
14
3
17
3
9
4
13
3
47
13
60
11
24
7
31
6
14
3
17
3
9
5
14
4
47
15
62
13
92
7
99
4
54
3
57
3
36
5
41
3
182
15
197
10
Jumlah 20 12 8 40 25 14 10 49 25 14 10 49 25 14 10 49 95 54 38 187
Terlihat pola produk stabil pada triwulan II, III, dan IV yaitu sebesar 49 botol.
Seharusnya tiap triwulan total produk memilki jumlah yang sama. Tetapi karena
produk setahun setelah dibagi 4 tidak menghasilkan bilangan bulat, maka produk
triwulan I berbeda dengan triwulan lainnya.
2. Mengutamakan stabilitas persediaan
1
8
Menurut Nafarin (2007) dengan mengutamakan stabilitas persediaan, persediaan
awal sama dengan persediaan akhir dan tingkat produk dibiarkan berubah.
Ada 2 cara dalam menyusun anggaran produk berdasarkan stabilitas persediaan:
- Satu macam produk
Contoh :
Anggaran penjualan pada tahun 2010
Triwulan I 43 botol
II 45 botol
III 47 botol
IV 47 botol +
Jumlah 187 botol
Adapun persediaan awal dan akhir direncanakan sama yaitu 10 botol.
Perhitungan anggaran produk
KETERANGAN Triwulan SETAHUN
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 10 10 10 10 10
3. Produk siap dijual 53 55 57 57 192
4. Sediaan awal - 10 10 10 10 10
5. Produk jadi 43 45 47 47 182
Terlihat bahwa persediaan awal dan persediaan akhir stabil tiap triwulan,
yaitu sebanyak 10 botol dan membuat tingkat penjualan sama dengan tingkat
produk.
Apabila rencana persediaan awal tahun berbeda dengan persediaan akhir
tahun dan menyusun dengan mengutamakan stabilitas persediaan, membuat
terjadinya selisih. Untuk mengatasi selisih itu dalam anggaran produk maka
selisih harus dibagi 3.
1
9
Kita bisa lihat dalam contoh
Persediaan awal tahun 2010 sebanyak 10 botol
Persediaan akhir tahun 2010 sebanyak 13 botol
Selisih 3 botol
Selisih 3 botol tersebut dibagi 3 yang kemudian menghasilkan 1 botol. Berarti
persediaan awal setiap triwulan harus ditambah satu kecuali persediaan awal
triwulan I dan persediaan akhir triwulan IV. Persediaan akhir dan awal tidak
boleh dikurangi atau ditambah karena merupakan rencana yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu.
Perusahaan Kecap
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2011
(dalam botol)
KETERANGAN Triwulan SETAHUN
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 11 11 11 13 13
3. Produk siap dijual 54 56 58 60 195
4. Sediaan awal - 10 11 11 11 10
5. Produk jadi 44 45 47 49 185
- Bermacam produk
Untuk menjelaskan lebih lanjut kita dapat melihat pada contoh:
Adanya selisih persediaan awal danakhir ditunjukkan pada data sebagai
berikut
Jenis Kecap Rencana Persediaan 2006 Selisih Selisih dibagi 3
1
10
Awal AkhirSedang (S) 4 botol 7 botol 3 1Manis (M) 3 botol 3 botol 0 0Asin (A) 3 botol 5 botol 2 0,67Total (T) 10 botol 15 botol 5 0,67
Bila anggaran produk dalam setahuan disusun secara triwulan maka selisih
yang dibagi 3 tersebut ditambahkan pada persediaan awal dan akhir tiap
triwulan, kecuali persediaan awal triwulan I dan persediaan akhir triwulan IV.
Kecap sedang mendapatkan tambahan 1. Kecap manis tidak mendapatkan
tambahan persediaan karena, tidak ada selisih = 0. Sedangkan kecap asin
mendapatkan 0, 67, karena bukan merupakan bilangan bulat, maka
dibulatkan menjadi 1. Tetapi pada kecap asin karena selisih hanya 2 botol
maka yang mendapatkan tambahan botol hanya pada triwulan II dan III pada
persediaan akhir dan pada persediaan awal tambahan botol pada triwulan III
dan IV.
Maka :
Persuahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2006 (Dalam Botol)
Jenis
Kecap
Triwulan Setahun
I II III IV
S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Penjualan
persediaan
akhir +
Kebutuhan
Persediaan
awal -
21
5
26
4
13
3
16
3
9
3
12
3
43
11
54
10
23
5
28
5
13
3
16
3
9
4
13
3
45
12
57
11
24
5
29
5
14
3
17
3
9
4
13
4
47
12
59
12
24
7
31
5
14
3
17
3
9
5
14
4
47
15
62
12
92
7
99
4
54
3
57
3
36
5
41
3
182
15
197
10
Jumlah 22 13 9 44 23 13 10 46 24 14 9 47 26 14 10 50 95 54 38 187
3. Gabungan Antaara Stabilitas Produk dan Stabilitas Persediaan
Pada cara gabungan ini, ada kemungkinan yaitu apabila produk stabil maka
persediaan akan berubah, begitu pula sebaliknya apabila persediaan stabil maka
1
11
produk yang akan berubah. Oleh karena hal ini maka dibuatlah batas minimal
dan maksimal.
Contoh :
Persediaan minimal sebanyak 8 botol dan maksimal 18 botol. Produk jadi
minimal setiap triwulan sebanyak 40 botol dan maksimal 60 botol. Rencana
persediaan pada awal tahun 2010 sebanyak 10 botol dan persediaan akhir
sebanyak 15 botol. Anggaran penjualan perusahaan kecap asli pada tahun 2010
sebagai berikut:
Triwulan I 43 botol
II 45 botol
III 47 botol
IV 47 botol +
Jumlah 187 botol
Dari data yang ada maka dibuat anggran produk kombinasi yaitu
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2010
KETERANGAN Triwulan SETAHUN
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 11 11 13 15 15
3. Produk siap dijual 54 56 58 60 197
4. Sediaan awal - 10 11 11 13 10
5. Produk jadi 44 45 47 49 187
4. Disesuaikan Dengan Keperluan Manajemen
Anggaran produk juga dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan manajemen.
Dalam hal ini manajemen dapat menentukan persediaan atau tingkat persediaan
1
12
setiap periode. Hal ini dilakukan karena manejemen ingin mengatur tingkat
perputaran persediaan produk.
Dalam melakukan mengatur tingkat persediaan produk, manajemen
menggunakan perhitungan. Dimana perhitungannya yaitu
- Perputaran persediaan produk jadi = penjualan
rata−rata persediaan produk jadi
- Rata-rata persediaan produk jadi
persediaan produk jadiawal+ persediaan produk jadiakhir
2
Contoh:
Anggaran penjualan
Triwulan I = 43 botol, II = 45 botol, III = 47 botol, IV = 47 botol
Manajemen menetapkan persediaan akhir setiap triwulan masing-masing 11
botol, 12 botol,13 botol dan 13 botol. Apabila persediaan awal tahun sebanyak 10
botol maka :
Perputaran persediaan triwulan I = 43 / 11 = 3,91
Perputaran persediaan triwulan II = 45 / {(10 + 12) / 2} = 2,81
Perputaran persediaan triwulan III = 47 / {(10 + 13) / 2} = 4,1
Perputaran persediaan triwulan IV = 47 / {(10 + 13) / 2} = 4,1
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2010
KETERANGAN Triwulan SETAHUN
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + 11 12 13 13 13
1
13
3. Produk siap dijual 54 57 60 60 195
4. Sediaan awal - 10 11 12 13 10
5. Produk jadi 44 46 48 447 185
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penyusunan anggaran produk,
1. Dalam anggaran produk data dari persediaan awal untuk periode 1 dan
persediaan akhir untuk periode terakhir tidak boleh dirubah, baik ditambah
ataupun dikurangi karena persediaan ini telah ditetapkan terlebih dahulu.
Apabila dirubah maka akan membuat anggaran produk menjadi tidak stabil.
2. Ada 4 cara dalam penyusunan anggaran produk, yaitu (1) memperhatikan/
mengutamakan pada stabilitas produk ; (2) mengutamakan pada stabilitas
persediaan ; (3) gabungan antara stabilitas produk dan stabilitas persediaan,
serta : (4) disesuaikan dengan keperluan manajemen. Ke empat cara ini
dipakai tergantung pada situasi yang diperlukan oleh perusahaan.
3. Penyusunan anggaran produk sangat memerlukan ketelitian karena apabila
terjadi kesalahan dalam penyusunan akan membuat produk yang ingin
dihasilkan perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar dan akan
mempengaruhi penjualan perusahaan. Karena produk adalah penunjang
utama untuk berhasil tidaknya perusahaan dalam melakukan penjualan.
1
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, A. (1996). Anggaran perusahaan : pendekatan kuantitatif. Yogyakarta,
Indonesia : BPFE-Yogyakarta.
Nafarin, M. (2007). Penganggaran perusahaan. Jakarta, Indonesia : Salemba
Empat.
Welsch, G. A., Hiltong, R. W., & Gordon, P. N. (2000). Anggaran budgeting :
planning and profit control. Jakarta, Indonesia : Salemba Empat
1
15