PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB...

50
PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE DATA MUSIMAN (Studi Kasus Data Hasil Penjualan Motor Yamaha 2010-2016) ( Skripsi ) Oleh EVA MONICA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE DATAMUSIMAN

(Studi Kasus Data Hasil Penjualan Motor Yamaha 2010-2016)

( Skripsi )

Oleh

EVA MONICA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

ABSTRACT

TREND METHOD TO PREDICT OF SEASONAL DATA TYPES

By

EVA MONICA

The aim of this study is to analyze the sales data of Yamaha motorcycles usingtrend method based on the value of R-Square, Adj.R-Square, and Mean AbsolutePercentage Error (MAPE). Seasonal assumptions tested using time series chartsand seasonal index.

The results showed that trend method can predict the sales of Yamahamotorcycles accurately since the value of Mean Absolute Percentage Error(MAPE) is under 20%.

Keywords : Method of Forcasting, Trend Method, Seasonal Time Series, TrendSeasonal Method, Mean Absolute Persentage Error (MAPE).

Page 3: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

ABSTRAK

PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE DATAMUSIMAN

Oleh

EVA MONICA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode trend hasil penjualanmotor dengan menerapkan metode trend musiman. Berdasarkan nilai R-Square,Adj.R-Square, dan Mean Absolute Persentage Error (MAPE).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model trend baik digunakan untukmeramalkan penjualan motor Yamaha karena mempunyai nilai Mean AbsolutePersentage Error (MAPE) kurang 20%.

Kata Kunci : Metode Peramalan, Metode Trend, Deret Waktu Musiman, MetodeTrend Musiman, Mean Absolute Persentage Error (MAPE).

Page 4: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE DATAMUSIMAN

(Studi Kasus Data Hasil Penjualan Motor Yamaha 2010-2016)

Oleh

EVA MONICA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA SAINS

Pada

Jurusan MatematikaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna
Page 6: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna
Page 7: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna
Page 8: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Eva Monica Sinaga, dilahirkan di Palembang pada tanggal 19

Maret 1995, sebagai anak kedua dari empat bersaudara, pasangan Bapak

St.Richard Sinaga dan Ibu Rusni Evalinda Simanjuntak.

Menempuh pendidikan awal Sekolah Dasar (SD) di SD Sejahtera II Bandar

Lampung tamat pada tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP

Widya Dharma Bandar Lampung tamat pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah

Atas (SMA) di SMA Negeri 15 Bandar Lampung tamat pada tahun 2012. Pada

tahun yang sama penulis diterima sebagai Mahasiswa Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung, melalui

jalur Ujian Mandiri (UM). Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di Organisasi

Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) FMIPA Unila dan Pelayanan

Kristen di Fakultas Yaitu POMMIPA Unila. Penulis juga aktif di Pelayanan

Kristen Luar Kampus yaitu TPS PERKANTAS Lampung. Pada tanggal 19

Januari 2015 sampai 06 Februari 2015 melaksanakan Kerja Praktek (KP) di Balai

Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

mengaplikasikan serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan.

Selanjutnya bulan Januari sampai Maret 2016 melaksanakan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Desa Tri Karya, Kecamatan Penawar Tama, Kabupaten Tulang

Bawang.

Page 9: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

MOTTO

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapunjuga, tetapi nyatakanlah dalam segala halkeinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonandengan ucapan syukur.” (Filipi 4:6)

“ Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmutidak akan hilang.”(Amsal 23:18)

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalahciptaan baru: yang lama sudah berlalu,sesungguhnya yang baru sudah datang.”(2 Korintus5 : 17)

Jangan pernah berpikir untuk menyerah, karenajika mau berusaha, Tuhan pasti membantumelewatinya.” (Anonim)

“Selalu lakukan yang terbaik dan memberikan yangterbaik” (Eva Monica)

Page 10: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan puji syukur atas Kasih dan Penyertaan TuhanYesus Kristus, kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

Bapakku St. Richard Sinaga dan mamaku Rusni Evalinda Simanjuntakyang telah memberikan kasih dan cintanya untukku dan berusaha kerasmembesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang serta selalu

mendoakan untuk keberhasilan dan kesehatanku.

Kakakku Karnalia Theresia Tryamin Sinaga dan Abang iparku DianAgresi Taniawan Sitompul serta adik-adikku Cynthia Masrohana

Sinaga dan Samuel Pandinata Sinaga dengan penuh cinta dan kasihselalu memberikan semangat, motivasi dan selalu mendoakanku,.

Teman-teman seperjuangan angkatan 2012.

dan almamater tercinta.

Page 11: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

SANWACANA

Puji Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan

kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini dengan judul “Penerapan Metode Trend Untuk Meramalkan Tipe Data

Musiman” merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Sains di

Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Drs. Nusyirwan, S.Si., M.Si., selaku dosen Pembimbing I yang telah

bersedia membimbing, memberikan pengarahan, saran dan kritik selama

penulis menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Dorrah Aziz, M.Si., selaku dosen Pembimbing II yang telah bersedia

membimbing, memberikan pengarahan, saran dan kritik penyelesaian skripsi.

3. Ibu Ir. Netti Herawati, M.Sc., Ph.D., selaku dosen pembahas atas dorongan,

pengarahan, masukan, dan saran-saran dalam penyelesaian skripsi.

4. Ibu Dian Kurniasari, S.Si., M.Sc., selaku pembimbing akademik yang telah

bersedia membimbing penulis selama kuliah.

5. Bapak Drs. Tiryono Ruby, M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

6. Bapak Prof. Warsito, DEA., Ph.D., selaku Dekan FMIPA Unila.

7. Seluruh dosen dan seluruh Bapak, ibu Staf Administrasi FMIPA Unila.

Page 12: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

8. Bapakku dan Mamaku, yang telah merawat dan membesarkan dengan penuh

cinta, kasih sayang, mendidik, membimbing dan mendoakan keberhasilanku.

9. Kakakku Karnalia T.T. Sinaga, S.Pd., dan abang iparku Dian A.T. Sitompul,

S.H., serta adik-adikku Cynthia M. Sinaga dan Samuel P. Sinaga yang selalu

memberikan doa, pengarahan, dorongan, dan motivasi kepada penulis.

10. Keluarga Sinaga dan Lumban Sinaga, Keluarga Simanjuntak, Bapauda dan

Inanguda Fani, Bapauda dan Inanguda Rio, Amangboru (alm.) dan inangboru

Riko yang selalu memberikan semangat, motivasi kepada penulis.

11. Bang Richard, Bang Bernof, Bang Ventus, Bang Ramos, Bang Wesly, Kak

Ester, Kak Lena, Kak Retha, Mba Dhita, Kak Tina, Tika, Anggy, Yefta, Gery,

Maya, Agnes, Adelfira, Cici, Mbed, Shella, Adella, Elisa, Dian, Kelompok

Kecil (KK) Ozora (Ruli, Debo, Jeniffer, Kak Evi), KK Diamond (Deby, Nita,

Alda), 7Ed (Uthe, Oma Elva, Audi, Suyuy, Mput, Ompu) atas doa dan

dukungannya.

12. Rekan-rekan Matematika 2012, TPS Perkantas Lampung, POMMIPA Unila

dan NGKPA Bandar Lampung yang selalu mendoakan dan memberikan

motivasi.

Penulis berharap semoga Tuhan membalas kebaikan bagi semua pihak yang telah

berjasa dalam membantu penulis selama menyelesaikan skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, Januari 2017Penulis

Eva Monica

Page 13: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang dan Masalah........................................................ 11.2. Tujuan Penelitian ......................................................................... 21.3. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Analisis Data Deret Waktu .......................................................... 42.2 Pengujian Stasioneritas untuk Deret Waktu................................. 62.3 Pemeriksaan Kestasioneran Data Deret Waktu ........................... 7

2.3.1 Pemeriksaan Kestasioneran dengan Trend Data ............. 72.3.2 Pemeriksaan Kestasioneran dengan Koefisien Autokorelasi

dan Korelogram ACF....................................................... 92.4 Uji Akar Unit .............................................................................. 13

2.4.1 Uji Dickey Fuller (DF Test) ............................................ 152.4.2 Uji Augmented Dickey Fuller (ADF Test) ....................... 162.4.3 Uji Phillips-Perron ......................................................... 17

2.5 Analisis Trend ............................................................................. 182.5.1 Trend Linier .................................................................... 182.5.2 Trend Kuadratik ............................................................... 202.5.3 Trend Eksponensial ......................................................... 22

2.6 Pemilihan Trend yang Paling Sesuai .......................................... 232.6.1 Standar Error of Estimation (SSE) .................................. 242.6.2 R-Square........................................................................... 242.6.3 Adjusted R-Square ........................................................... 24

2.7 Kriteria Pemilihan Trend ............................................................. 252.8 Indeks Musiman .......................................................................... 262.9 Metode Trend Musiman .............................................................. 272.10 Peramalan Data ............................................................................ 282.11 Menghitung Kesalahan Peramalan .............................................. 28

Page 14: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

III. METODE PENELITIAN3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 313.2 Data Penelitian .......................................................................... 313.3 Metode Penelitian...................................................................... 31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Tahap Identifikasi Data Asli ................................................... 334.2 Uji ACF dan PACF .................................................................. 344.3 Evaluasi t-statistik pada Metode Augmented Dickey Fuller .... 364.4 Menganalisis Trend dengan Menggunakan Trend Linear, Trend

Kuadratik, Trend Eksponensial ................................................ 394.5 Menghitung Indeks Musiman dengan Menggunakan Metode

Rata-Rata Sederhana ................................................................ 424.6 Estimasi Model dengan Menggunakan Metode Trend Musiman 434.7 Peramalan dengan Metode Trend Musiman ............................ 444.8 Mengevaluasi Kesalahan Peramalan Menggunakan (MAPE) . 45

V. KESIMPULAN5.1 Kesimpulan............................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. T-statistik Augmented Dickey Fuller ....................................................... 36

2. Ringkasan R-Square dan Adj.R-Square Pola Trend................................. 41

3. Perhitungan Nilai Indeks Musiman.......................................................... 43

4. Hasil Peramalan Tahun 2016 ................................................................... 44

5. Nilai Kesalahan Peramalan ...................................................................... 45

Page 16: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Plot Data dalam Keadaan Stasioner pada Nilai Tengah dan Ragam ......... 7

2. Plot Data yang Tidak Stasioner pada Nilai Tengah, tapi Stasioner padaRagam ........................................................................................................ 8

3. Plot Data Stasioner pada Nilai Tengah, tapi Tidak Stasioner pada Ragam 8

4. Plot Data yang Tidak Stasioner pada Nilai Tengah Maupun Ragam......... 9

5. Plot Autokorelasi dari Data yang Tidak Stasioner ..................................... 10

6. Plot Autokorelasi dari Data yang Stasioner ............................................... 11

7. Grafik Trend Linear ................................................................................... 20

8. Grafik Trend Kuadratik.............................................................................. 21

9. Grafik Trend Eksponensial ........................................................................ 23

10. Cenderung Linear....................................................................................... 25

11. Cenderung Kuadratik ................................................................................. 25

12. Cenderung Eksponensial ............................................................................ 26

13. Grafik Plot Data Model Multipikatif.......................................................... 33

14. Hasil Analisis Koefisien ACF dan PACF .................................................. 34

15. Grafik Analisis Trend Linear ..................................................................... 39

16. Grafik Analisis Trend Kuadratik................................................................ 40

17. Grafik Analisis Trend Eksponensial .......................................................... 40

18. Grafik Musiman ......................................................................................... 42

Page 17: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Penjualan merupakan suatu kegiatan dan cara untuk mempengaruhi perusahaan

atau perorangan agar terjadi pembeliaan barang atau jasa yang ditawarkan

berdasarkan harga yang telah disepakati. Hasil penjualan merupakan jumlah

penjualan yang telah terjual oleh perusahan atau perorangan pada proses

pertukaran untuk suatu masa tertentu. Setiap perusahaan selalu berusaha

memperoleh keuntungan yang maksimum melalui hasil penjualan pada setiap

tahun, bulan, minggu maupun harinya. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan

perusahaan untuk lebih tanggap terhadap keadaan baik pada masa sekarang

maupun pada masa yang akan datang. Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan

oleh kemampuan meramalkan mengenai hasil penjualan dari sebuah perusahaan

pada waktu yang akan datang karena setiap perusahan mempunyai target

perkiraan mengenai hasil penjualan yang akan datang. Salah satu cara yang dapat

digunakan adalah dengan menggunakan metode peramalan.

Menurut Assauri (1984), metode peramalan merupakan suatu teknik untuk

memperkirakan atau memprediksikan suatu nilai pada masa yang akan datang

dengan memperhatikan data dan informasi masa lalu atau saat ini baik secara

matematik atau statistik. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi

Page 18: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

2

yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Metode ini sangat

membantu dalam mengambil keputusan yang tepat baik tidaknya suatu peramalan

yang disusun. Disamping ditentukan oleh metode yang digunakan juga ditentukan

baik tidaknya informasi yang digunakan. Selama informasi yang digunakan tidak

dapat meyakinkan, maka hasil peramalan juga akan sulit untuk dipercaya

ketepatannya.

Dengan demikian, peramalan dapat dikatakan sebagai perhitungan yang memiliki

dasar kuat dan lebih pasti sehingga hasilnya diharapkan lebih baik dibandingkan

dengan hanya sekedar menebak tanpa menggunakan metode. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan metode peramalan trend musiman. Metode ini adalah suatu

metode peramalan menggunakan data deret waktu yang sesuai dengan proyeksi

trend dan variasi musiman pada data penjualan terhadap serangkaian data masa

lalu yang akan digunakan dalam peramalan penjualan yang akan datang sehingga

perusahaan dapat memprediksi hasil penjualan yang akan datang.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis data penjualan untuk menerapkan metode trend dengan

menggunakan tipe data musiman

2. Meramalkan hasil penjualan yang akan datang dengan menerapkan metode

trend musiman.

Page 19: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

3

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah menambah pengetahuan bagi pembaca tentang

trend dan variasi musiman pada data deret waktu.

Page 20: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Data Deret Waktu

Data yang dikumpulkan dari waktu kewaktu untuk menggambarkan suatu

perkembangan atau kecenderungan keadaan atau peristiwa (perkembangan

produksi, harga, hasil penjualan, jumlah penduduk, jumlah kecelakaan, jumlah

kejahatan dan sebagainya) disebut data deret waktu. Menurut Sudjana (1988), data

deret waktu yang dicatat tidaklah timbul hanya karena pengaruh sebuah faktor

saja melainkan berbagai faktor penentu, misalnya bencana alam, manusia, selera

konsumen, keadaan musim, kebiasaan dan lainnya.

Serangkaian nilai-nilai variabel yang disusun berdasarkan waktu disebut juga

dengan data deret waktu. Analisis data deret waktu sangat berguna untuk

mengetahui perkembangan satu atau beberapa keadaan serta hubungan terhadap

keadaan lain. Artinya apakah suatu keadaan mempunyai hubungan terhadap

keadaan yang lain atau apakah suatu keadaan mempunyai pengaruh yang besar

terhadap keadaan yang lain (Makridakis, 1999).

Data deret waktu ini apabila digambarkan grafiknya maka menunjukkan suatu

fluktuasi atau gerakan naik turun. Grafik ini berguna sebagai dasar untuk

meramalkan kemampuan pada masa akan datang. Berikut ini merupakan model

umum deret waktu terdiri dari variabel yang diramalkan Yt dan variabel bebas

(2.2)

Page 21: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

5

atau yang menentukan Yt-1, Yt-2, …., Yt-p . Yt-1, Yt-2, …., Yt-p merupakan variable

yang sama tetapi pada periode – periode sebelumnya dengan perbedaan waktu

1,2,…,p periode. = ∝ + + +⋯+ +Korelasi sederhana Yt dan , Yt dan Yt-2 atau Yt dan Yt-p menunjukkan berapa

besar hubungan antara satu dengan yang lainnya. Langkah pertama untuk

menganalisis data deret waktu yaitu dengan memplotkan data tersebut secara

grafis, yang dapat membantu secara visual dalam menetapkan perilaku data. Plot

data dapat memberikan gambaran tentang pola – pola yang mempengaruhi data

tersebut (Widarjono, 2005).

Empat komponen dalam analisis deret waktu adalah :

1. Trend merupakan kecenderungan jangka panjang suatu peubah deret waktu.

Secara grafis, trend digambarkan sebagai garis atau kurva yang halus yang

menunjukkan kecenderungan umum (naik atau turun) peubah deret waktu.

2. Siklus merupakan pergerakan di sekitar rata-rata nilai peubah deret waktu, di

atas atau di bawah trend jangka panjang. Dari gerakan siklus diperoleh titik

tertinggi (puncak) dan titik terendah (lembah).

3. Variasi musiman merupakan fluktuasi musiman yang sering dijumpai pada

data kuartalan, semesteran, bulanan atau mingguan.

4. Faktor acak (irregular) merupakan gerakan yang berbeda tetapi dalam waktu

yang singkat dengan pola yang tidak diketerangan :ahui dan tidak dapat

diperkirakan. Gerakan yang berbeda dapat disebabkan oleh faktor-faktor acak

seperti pemogokan, bencana, perubahan permintaan, dan lainnya (Juanda dan

Junaidi, 2012).

(2.1)

Page 22: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

6

2.2 Pengujian Stasioneritas untuk Deret Waktu

Data deret waktu dikatakan stasioner jika memenuhi tiga kriteria, yaitu nilai

tengah atau rata-rata dan ragamnya konstan dari waktu ke waktu, serta peragam

antara dua data deret waktu hanya bergantung dari lag antara dua periode waktu

tersebut. Ciri-ciri data yang stasioner:

1. Apabila diplot maka akan sering melewati sumbu horizontal.

2. Autokorelasinya akan menurun mendekati nol setelah lag kedua/ketiga.

Secara statistik dinyatakan sebagai berikut:

E( ) = μ rata-rata Y konstan

Var( ) = ( − μ) = σ ragam Y konstanγ = [( − μ)(( − μ)] kovarian

Berdasarkan nilai tengah dan ragamnya, terdapat dua jenis kestasioneran data.

Data stasioner pada nilai tengahnya jika data berfluktuasi di sekitar suatu nilai

tengah yang tetap dari waktu ke waktu. Data stasioner pada ragamnya jika

fluktuasi data berada di sekitar suatu nilai rata-rata yang konstan. Data yang tidak

stasioner pada ragam dapat juga disebabkan oleh pengaruh musiman (seasonal).

Data stasioner pada variansi apabila struktur dari waktu ke waktu mempunyai

fluktuasi data yang tetap atau konstan dan tidak berubah-ubah.

(2.2)

(2.4)

(2.3)

Page 23: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

7

2.3 Pemeriksaan Kestasioneran Data Deret Waktu

Terdapat tiga cara yang umum digunakan dalam melakukan pendugaan terhadap

kestasioneran data. Tiga cara tersebut adalah:

a. Melihat trend data dalam grafik.

b. Menggunakan autokorelasi dan korelogram.

c. Uji akar-akar unit(unit root test).

2.3.1 Pemeriksaan Kestasioneran dengan Trend Data

Untuk menduga apakah suatu data bersifat stasioner atau tidak, secara visual dapat

dilihat dari trend (kecenderungan pola) data tersebut. Terdapat 4 pola data yang

menunjukan data stasioner atau tidak stasioner adalah sebagai berikut:

a. Trend data yang stasioner pada nilai tengah dan ragamnya.

Gambar 1. Plot Data dalam Keadaan Stasioner pada Nilai Tengah danRagam.

Page 24: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

8

b. Trend data yang tidak stasioner pada nilai tengahnya

Gambar 2. Plot Data yang Tidak Stasioner pada Nilai Tengah, tapi Stasionerpada Ragam

c. Trend data yang tidak stasioner pada ragam.

Gambar 3. Plot Data Stasioner pada Nilai Tengah, tapi Tidak Stasioner padaRagam

Page 25: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

9

d. Trend data yang tidak stasioner pada nilai tengah dan ragamnya

Gambar 4. Plot Data yang Tidak Stasioner pada Nilai Tengah Maupun Ragam.

2.3.2 Pemeriksaan Kestasioneran dengan Koefisien Autokorelasi danKorelogram ACF

Kestasioneran data juga dapat dilihat dari koefisien autokorelasi dan

Korelogramnya. Koefisien autokorelasi adalah angka yang menunjukkan tingkat

keeratan hubungan linear antara nilai-nilai peubah yang sama dengan periode

waktu yang berbeda. Autokorelasi ini setara (identik) dengan korelasi Pearson

untuk data bivariat. Misalnya jika dimiliki data deret waktu sebagai berikut , ,

…, , maka dapat dibangun pasangan nilai ( , ), ( , ), …, ( , ).

Autokorelasi untuk lag k (korelasi antara dengan ) dinyatakan sebagai k,

yaitu: = ∑ ( )( )∑ ( )dengan :

: koefisien autokorelasi untuk lag k

: rata-rata deret waktu

(2.5)

Page 26: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

10

Karena merupakan fungsi dari k, maka hubungan autokorelasi dengan lagnya

dinamakan fungsi autokorelasi (autocorrelation function = ACF). Fungsi

autokorelasi pada dasarnya bermanfaat untuk menjelaskan suatu proses stokastik,

dan akan memberikan informasi bagaimana korelasi antara data-data ( ) yang

berdekatan. Selanjutnya, jika fungsi autokorelasi tersebut digambarkan dalam

bentuk kurva, dikenal dengan istilah korelogram ACF.

Berdasarkan koefisien autokorelasi dan korelogram ACF, terdapat beberapa

teknik pemeriksaan kestasioneran data sebagai berikut.

a. Pengamatan Pola Korelogram ACF

Data deret waktu yang tidak stasioner akan memiliki pola korelogram yang

menurun secara eksponensial mendekati titik nol (Gambar 5). Dengan kata

lain, nilai-nilai koefisien autokorelasinya signifikan berbeda dari nol untuk

beberapa periode waktu (lag) dan nilainya mengecil secara eksponensial.

Sebaliknya, data deret waktu yang stasioner memiliki pola korelogram dengan

nilai positif-negatif secara bergantian di sekitar titik nol atau tidak berbeda

signifikan dengan nol (Gambar 6).

Gambar 5. Pola Autokorelasi dari Data yang Tidak Stasioner

Page 27: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

11

Gambar 6. Pola Autokorelasi dari Data yang Stasioner.

b. Pengujian Signifikansi Nilai Autokorelasi

Untuk menentukan signifikan atau tidaknya nilai autokorelasi, dapat dilakukan

pengujian statistik berdasarkan standard error (Se). Menurut Bartlett, jika

data deret waktu bersifat random, koefisien ACF akan mengikuti distribusi

sebagai berikut.

~ (0, 1n)Pada sampel besar, koefisien ACF akan mengikuti distribusi normal dengan

nilai rata-rata nol dan ragam sebesar 1/n, dimana n adalah jumlah atau ukuran

sampel. Mengikuti standar distribusi normal dalam persamaan 2.6, maka

selang kepercayaan (1- )× 100%, misalkan dengan taraf nyata = 5%untuk adalah:

1.96(Se) < <1,96 (Se)

1.96( 1/ ) < <1,96( 1/ )

Hipotesis nol untuk uji ini adalah = 0. Jika terletak dalam selang

persamaan (2.7) , keputusannya belum cukup bukti untuk menolak bahwa= 0, berarti data stasioner. Sebaliknya, jika diluar selang persamaan (2.7)

(2.6)

(2.7)

Page 28: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

12

keputusannya menolak bahwa ≠ 0, yang berarti data tidak stasioner

(Juanda dan Junaidi, 2012).

c. Pengujian Menggunakan Uji Statistik Q

Pengujian berdasarkan standar error sebelumnya adalah pengujian koefisien

autokorelasi secara individual. Pengujian juga dapat dilakukan secara serentak

terhadap semua koefisien ACF sampai pada lag tertentu. Uji ini

dikembangkan oleh Box dan Pierce yang dikenal dengan uji statistik Q,

dengan rumus:

= ~ ( )keterangan :

Q : nilai statistik

: nilai koefisien autokorelasi untuk lag-k

n : banyaknya sampel

m : panjang lag

Untuk sampel besar, statistik Q akan mengikuti distribusi chi-square ( )

dengan derajat bebas sebesar m. Hipotesis nol ( ) untuk uji ini adalah nilai

semua koefisien ACF sampai lag tertentu = 0. Jika statistik Q< ( ).diterima, berarti data deret waktu adalah stasioner. Jika sebaliknya, berarti

darat waktu tidak stasioner.

(2.8)

Page 29: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

13

2.4 Uji Akar Unit

Meskipun dapat diidentifikasi secara visual, seringkali diperlukan uji formal untuk

mengetahui kestasioneran data. Uji formal ini dikenal sebagai uji akar unit (unit

root test).

Untuk memberikan pemahaman tentang uji akar unit, perhatikan model berikut.= +Dimana adalah residual (error) yang nilai tengahnya nol, ragam , dan tidak

ada autokorelasi. Residual seperti ini disebut juga sebagai galat white noise.

Persamaan (2.9) tersebut dikenal sebagai model Autoregressive AR (1) yaitu

regresi antara Y pada periode t dengan Y pada periode t-1, dimana koefisien

regresi sama dengan satu. Persamaan (2.9) tersebut juga memiliki masalah

akar unit yang merupakan contoh situasi keterangan :idakstasioneran suatu data

deret waktu. Perhatikan persamaan berikut:= +Jika = 1, maka disebut memiliki akar unit. Data deret waktu yang

mempunyai akar unit dikenal sebagai langkah acak (random walk). Langkah acak

merupakan contoh data deret waktu yang tidak stasioner pada ragam, karena

ragamnya merupakan fungsi dari waktu. Perhatikan uraian berikut:= += + = + += + = + + += +

(2.9)

(2.10)

(2.11)

Page 30: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

14

Dapat ditunjukkan bahwa ( ) = t , oleh karena itu, proses random walk

merupakan fenomena data yang tidak stasioner. Perhatian kembali persamaan

(2.10). Dengan mengurangkan kedua ruasnya dengan , Persamaan (2.10)

dapat dituliskan sebagai: ∆ = ( − 1) +∆ = +

dimana

= ( − 1) dan ∆ = - (diferensiasi ordo 1)

tidak stasioner (memiliki akar unit) jika = 1 atau = 0.Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, jika data tidak stasioner pada

tingkat level (data asli), dapat dilakukan proses diferensiasi, perhatikan persamaan

berikut: ∆ = - =

Persamaan (2.13) menjelaskan bahwa diferensiasi ordo 1 terhadap yaitu ∆akan bersifat stasioner karena stasioner. Jadi jika = 1 atau = 0 data

tidak stasioner, tetapi ∆ bersifat stasioner, maka disebut terintegrasi dengan

ordo 1 atau ditulis sebagai I(1). Dengan cara yang sama, jika data menjadi

stasioner setelah diferensiasi ordo 2, data yang demikian disebut terintegrasi pada

ordo 2 atau I(2). Secara umum, jika suatu data didiferensiasi dengan ordo d dan

stasioner, data itu disebut terintegrasi pada ordo ke-d atau I(d). Terdapat berbagai

metode untuk melakukan uji akar unit, diantaranya Dickey-Fuller (DF test),

Augmented Dickey Fuller (ADF test), Phillips-Perron (PP test), Kwiatkowski-

Phillips-Schmidt-Shin, Elliot-Rothenberg-Stock Point-Optimal, dan Ng-Perron.

(2.12)

(2.13)

Page 31: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

15

2.4.1 Uji Dickey Fuller (DF test)

Untuk menguji ketidakstasioneran data dapat dilakukan dengan mengestimasi

persamaan (2.10) sebelumnya dan menguji apakah = 1 atau sama dengan

mengestimasi persamaan (2.12) dan menguji apakah = 0 . Namun demikian uji

t untuk menguji apakan sama atau tidak sama dengan nol dalam kasus ini tidak

valid diberlakukan karena nilai-nilai koefisien tidak mengikuti distribusi

normal. Dickey dan Fuller menunjukkan bahwa nilai koefisien akan mengikuti

distribusi statistik (tau), dan menyusun statistik sebagai titik kritis pengujian.

Hal ini menyebabkan pengujian dengan mengestimasi persamaan (2.12) dikenal

sebagai Dickey-Fuller test (DF test). Distribusi statistik kemudian

dikembangkan lebih jauh oleh Mickinnon dan dikenal sebagai distribusi statistik

Mickinnon. Selanjutnya, DF test dapat diterapkan dengan mengestimasi model-

model berikut.

Proses Langkah Acak: ∆ = + (2.14)

Proses Langkah Acak dengan Arah: ∆ = + + (2.15)

Proses Langkah Acak dengan Sekitar Arah Trend Stokastik∆ = + + +Pengujian Dickey-Fuller dilakukan dengan menghitung nilai -statistik dengan

rumus: = ( )Hipotesis yang digunakan adalah :: = 0 (yang berarti tidak stasioner): < 0 (yang berarti stasioner)

(2.16)

(2.17)

Page 32: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

16

Nilai -statistik yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan -McKinnon

Critical Values. Jika -statistik < dari -tabel, diterima atau tidak cukup bukti

untuk menolak hipotesis bahwa dalam persamaan mengandung akar unit, artinya

data tidak stasioner.

2.4.2 Uji Augmented Dickey Fuller (ADF test)

Persamaan (2.10) dan persamaan (2.12) merupakan bentuk sederhana dengan

asumsi residual yang acak. Korelasi serial antara residual dengan ∆ , dapat

dinyatakan dalam bentuk umum proses autoregresif sebagai berikut:∆ = + + ∆ + ∆ + …+ ∆ + (2.18)

keterangan :∆ : variabel yang diramalkan, , , : parameter∆ … . ∆ : variabel bebas dengan perbedaan waktu

Pada persamaan (2.18) dapat ditambahkan trend deterministik dengan atau tanpa

intersep. Pengujian dengan menggunakan persamaan (2.18) tersebut dikenal

sebagai Augmented Dickey Fuller Test (ADF test). Pengujian dan aturan

pengambilan keputusan atas uji ADF sama dengan uji DF yang telah

dikemukakan sebelumnya.

Page 33: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

17

2.4.3 Uji Phillips-Perron

Pada uji DF berasumsi bahwa sisaan galat bebas stokastik dan memiliki ragam

yang konstan. Oleh karena itu, dalam uji DF harus dijamin bahwa komponen galat

tidak berkorelasi dan memiliki ragam yang konstan. Phillips dan Perron mengikuti

prosedur Dickey-Fuller secara umum dengan memerhatikan asumsi distribusi

sisaan . Pendekatan ini mengambil transformasi Fourier pada data deret waktu∆ seperti dalam Persamaan (2.18) , Kemudian menganalisis komponen pada

frekuensi nol. Nilai -statistik dari uji PP (Phillips-Perron) dapat dihitung sebagai

berikut. = −Dengan ℎ = + 2∑ 1 −adalah spektrum dari ∆ pada frekuensi nol, r adalah fungsi autokorelasi pada lag

j, t0 adalah -statistik pada , adalah standar error dari dan adalah galat

baku uji regresi. Dalam kenyataannya, ℎ adalah ragam dari M-period differenced

Yt-Yt-M, sedangkan adalah ragam dari satu periode differen, ∆ = −Phillips dan Perron menurunkan uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji

hipotesis koefisien dengan hipotesis nol (non-stasioner). Uji Phillips-Perron

merupakan bentuk modifikasi dari uji DF t, yang digunakan untuk mengukur

kendala dari proses sisaan secara alami. Nilai kritis dari Phillips-Perron statistik

tepat sama dengan uji DF. Jadi, prosedur uji PP dapat diaplikasikan melalui cara

yang sama dengan uji DF (Juanda dan Junaidi, 2012).

(2.20)

(2.19)

Page 34: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

18

2.5 Analisis Trend

Trend didefinisikan oleh Makridakis, dkk. (1992) yaitu jika dalam suatu deret

terdapat gerakan naik ataupun turun dalam jangka panjang, maka deret tersebut

dikatakan deret yang mengandung unsur trend.

2.5.1 Trend Linear

Trend linear adalah kecenderungan data di mana perubahannya berdasarkan

waktu adalah tetap (konstan). Untuk melihat trend linier jangka panjang

sebaliknya digunakan suatu periode sekurang-kurangnya meliputi satu siklus.

Periode yang cukup panjang ini dimaksudkan agar trend yang diperoleh tidak

dikacaukan oleh variasi siklus seperti konstraksi atau ekspansi.

Perumusan model untuk mencari persamaan trend linear serupa dengan

perumusan model regresi, namun peubah penjelas yang digunakan adalah waktu

(t). Misalnya, peubah Yt ingin dilihat pola trend jangka panjangnya, maka model

untuk estimasi persamaanya menurut Juanda dan Junaidi (2012) := +keterangan :

: nilai trend pada periode tertentu

: konstanta model

: koefisien arah model

: waktu

(2.22)

Page 35: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

19

Dugaan terhadap koefisien persamaan tersebut (a dan b) diberikan oleh rumus

berikut.

= ∑ − ∑ ∑∑ − (∑ )= − dimana : = ∑

= ∑keterangan :

Yi : nilai hasil observasi ke-i

Xi : unit tahun ke-i yang dihitung dari periode dasar

: nilai konstanta

: nilai koefisien arah garis trend

n : banyaknya data

: data yang diamati : waktu

Nilai t untuk waktu awal diberi nilai 1, waktu berikutnya diberi nilai 2, dan

seterusnya waktu terakhir diberi nilai n (Atmaja, 1997).

(2.23)

(2.24)

(2.25)

(2.26)

Page 36: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

20

Secara grafis, trend linear akan berbentuk pola garis lurus seperti gambar berikut.

Gambar 7. Grafik Trend Linear

2.5.2 Trend Kuadratik

Trend kuadratik adalah kecenderungan data yang kurvanya berpola lengkungan.

Penggunaan trend kuadratik terjadi karena sering kali perkembangan nilai suatu

peubah yang dalam jangka pendek atau menengahnya berpola linear, menjadi

tidak linear dalam jangka panjang. Konsekuensinya harus dibuat persamaan trend

yang tidak linear (Juanda dan Junaidi, 2012). Bentuk persamaan yang digunakan

adalah = + +keterangan :

: nilai trend pada periode tertentu

: nilai konstanta = nilai trend pada periode dasar

, : nilai koefisien arah garis trend = perubahan trend setiap periode, : unit periode yang di hitung dari periode dasar

(2.27)

Page 37: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

21

Secara matematis dan sederhana, nilai a dan b dapat dicari dengan asumsi

bahwa Σ X = 0, sebagai berikut:

= ∑∑= ∑ .∑ − .∑∑ + .∑

= − ∑keterangan :

Y : nilai hasil observasi

X : unit tahun yang dihitung dari periode dasar

: nilai konstanta

, : nilai koefisien arah garis trend

n : banyaknya data

Secara grafis, contoh trend kuadratik adalah sebagai berikut.

Gambar 8. Grafik Trend Kuadratik

(2.29)

(2.28)

(2.30)

Page 38: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

22

2.5.3 Trend Eksponensial

Trend eksponensial adalah kecenderungan perubahan data yang semakin lama

semakin bertambah secara eksponensial (Juanda dan Junaidi, 2012).

Terdapat dua model untuk trend eksponensial, yaitu :

Untuk peubah diskrit: = (1 + )Untuk peubah kontinu : = ( )keterangan :

: nilai trend pada periode tertentu

: konstanta model

: koefisien arah model

: waktu

: galat nilai trend

Menurut Asra dan Rudiansyah (2013). Perkiraan koefisien dan adalah

= ∑ − ∑ ∑∑ − (∑ )= − keterangan :

Yi : nilai hasil observasi ke-i

Xi : unit tahun ke-i yang dihitung dari periode dasar

: nilai konstanta

(2.31)

(2.32)

(2.33)

(2.34)

Page 39: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

23

: nilai koefisien arah garis trend

n : banyaknya data

Secara grafis, contoh trend eksponensial sebagai berikut.

Gambar 9. Grafik Trend Eksponensial

2.6 Pemilihan Trend yang Paling Sesuai

Untuk memilih model trend yang paling sesuai untuk peramalan dapat dilakukan

evaluasi model trend. Model yang paling sesuai akan memberikan nilai dugaan

yang lebih dekat dengan nilai aktualnya. Selisih antara nilai aktual dengan nilai

hasil dugaan dengan trend disebut sebagai galat atau kesalahan. Trend yang cocok

akan memberikan kesalahan paling minimal. Untuk itu, dapat digunakan kriteria

untuk memilih Trend yang cocok antara lain dengan Standar Error of Estimation

(SEE) atau R-Square atau Adj.R-Square (Juanda dan Junaidi, 2012).

Page 40: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

24

2.6.1 Standar Error of Estimation (SSE)

Merupakan standar galat estimasi variabel terikat. Angka ini dibandingkan dengan

standar deviasi dari permintaan. Semakin kecil angka standar galat ini

dibandingkan angka standar deviasi maka model semakin baik untuk di prediksi.

2.6.2 R-Square

Merupakan untuk mengukur kebaikan suai (goodness of fit) yitu memberikan

proporsi atau persentase variasi total dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh

variabel bebas. Nilai r-square terletak antara 0 sampai 1 dan kecocokan model

lebih baik jika r-square semakin mendekati 1.

2.6.3 Adjusted R-Square

Suatu sifat penting r-square adalah nilainya merupakan fungsi yang tidak pernah

menurun dari banyaknya variabel bebas yang ada dalam model . Oleh karena itu,

untuk membandingkan dua r-square dari dua model harus memperhitungkan

banyaknya variabel bebas yang ada dalam model. Ini dapat dilakukan adj. r-

square. Istilah penyesuaina berarti nilai r-square disesuaikan dengan banyaknya

variabel (derajat bebas) dalam model. Memang r-square yang disesuaikan juga

akan meningkatkan bersamaan meningkatnya jumlah variabel tetapi

peningkatkannya relative kecil. Seringkali juga, jika variabel bebas lebih dari dua

sebaiknya menggunakan adj.r-square.

Page 41: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

25

2.7 Kriteria Memilih Trend

Dalam memilih trend yang sebaiknya digunakan 2 cara, yaitu (Atmaja, 1997):

1. Menganalisis grafik data atau scatter-plot

Jika data observasi cenderung menunjukkan gejala linear, kita sebaiknya

menggunakan trend linear. Jika data observasi cenderung menunjukkan ciri-

ciri bentuk kuadratik, gunakan trend kuadratik. Jika data observasi cenderung

menunjukkan tidak linear dan tidak kuadratik, gunakan trend eksponensial.

Perhatikan gambar berikut ini:

Gambar 10. Cenderung Linear

Gambar 11. Cenderung Kuadratik

Page 42: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

26

Gambar 12. Cenderung Eksponensial

2. Menghitung Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

Menghitung Mean Absolute Percentage Error (MAPE) untuk setiap jenis

trendd, pilih garis trend yang memberikan Mean Absolute Percentage Error

(MAPE) terkecil.

2.8 Indeks Musiman

Variasi musiman didefinisikan oleh Makridakis, dkk. (1992) sebagai suatu pola

yang berubah sendiri setelah selang waktu yang tetap.

Variasi Musiman merupakan gerakan yang teratur dan hampir terjadi pada waktu-

waktu tertentu. Disebut variasi musiman karena terjadinya bertepatan dengan

pergantian musiman. Kecenderungan musiman dapat berupa tahunan, bulanan,

atau mingguan. Untuk menunjukan ada tidaknya variasi musiman, maka perlu

dibuat indeks musiman. Indeks musiman merupakan angka yang menunjukkan

nilai relatif dari variabel Y, dimana Y adalah data runtun waktu selama seluruh

bulan dalam satu tahun. Rata – rata angka indeks musiman untuk satu periode

adalah 100%. Dengan kata lain indeks musiman adalah suatu angka yang

bervariasi terhadap nilai dasar 100. Ada beberapa metode untuk menghitung

Page 43: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

27

angka indeks musiman, antara lain metode rata-rata sederhana. Metode rata-rata

sederhana dirumuskan sebagai berikut :

= ∑∑ × 100% × 12Dimana merupakan rata-rata dalam bulan ke-I tiap tahun (i=1,2,3,…,12) dan

merupakan rata-rata data tiap bulan pada tahun ke-j (j=1,2,3,,…,n) (Yulianto,

2012).

2.9 Metode Trend Musiman

Menurut Heizer, dkk. (2009), Trend adalah rata-rata perubahan (biasanya tiap

tahun) dalam jangka panjang. Variasi musiman adalah pergerakan yang regular

baik meningkat maupun dalam kurun waktu tertentu yang terkait dengan kejadian

berulang, seperti cuaca atau liburan. Trend musiman adalah rata-rata perubahan

tiap musim dalam jangka panjang. Adanya variasi musiman memerlukan

penyesuaian peramalan garis trend. Hasil ramalan dari mengalikan data yang

disesuaikan trend dengan indeks musiman memperoleh hasil peramalan yang

lebih baik. Banyak data penjualan, produksi serta data deret waktu lainnya

berfluktuasi mengikuti musim. Unit waktu yang dipakai bisa kuartalan, bulanan,

mingguan atau bahkan harian. Rumus trend musiman adalah sebagai berikut := ( ) × ( ) (2.36)

(2.35)

Page 44: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

28

2.10 Peramalan Data

Peramalan adalah prediksi dari satu atau beberapa kejadian di masa yang akan

datang. Peramalan dilakukan berdasarkan data yang berbentuk deret waktu.

Peramalan data dalam hal ini dapat dirumuskan dengan:F = T ×Mdengan : F = Peramalan data.

T = Nilai trend musiman yang diramal.

M = Indeks dari T.

2.11 Menghitung Kesalahan Peramalan

Ada beberapa perhitungan yang biasa digunakan untuk menghitung kesalahan

peramalan total. Perhitungan ini dapat digunakan untuk membandingkan model

peramalan yang berbeda, mengawasi peramalan, dan untuk memastikan

peramalan berjalan dengan baik.

Akurasi suatu peramalan berbeda untuk setiap peramalan dan bergantung pada

berbagai faktor yang jelas tidak akan diperoleh akurasi 100%. Dengan tingkat

kesalahan kurang dari 5%, artinya tingkat kelitian peramalan tersebut sudah lebih

dari 95% sehingga hasilnya dapat dikatakan sudah cukup akurat.

(2.37)

Page 45: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

29

Ukuran kesalahan yang digunakan pada penelitian ini, diantaranya adalah :

1. Mean Absolute Deviasi (MAD)

Ukuran pertama kesalahan peramalan keseluruhan untuk sebuah model adalah

Mean Absolute Deviation (MAD). Nilai ini dihitung dengan jumlah nilai

absolut dari setiap kesalahan peramalan dibagi dengan jumlah periode data

(n), yaitu : = ∑ ( )2. Mean Squared Error (MSE)

Merupakan cara kedua untuk mengukur kesalahan peramalan keseluruhan.

Mean Squared Error (MSE) merupakan rataan selisih kuadrat antara nilai

yang diramalkan dan yang diamati. Rumusnya adalah :

= ∑ −3. Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

Presentase kesalahan absolut rata-rata atau MAPE memberikan petunjuk

seberapa besar kesalahan peramalan dibandingkan dengan nilai sebenarnya.

MAPE lebih banyak digunakan untuk perbandingan pada data-data yang

mempunyai skala interval waktu berbeda. Misalnya membandingkan

ketepatan ramalan suatu metode pada data penjualan, dimana data diamati

harian, dan data yang diamati bulanan. MAPE dihitung sebagai :

= ∑ × 100

(2.39)

(2.40)

(2.38)

Page 46: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

30

dimana :

n = banyaknya data

= nilai aktual

= nilai prediksi

Kemampuan peramalan sangat baik jika memiliki nilai MAPE kurang dari

10% dan mempunyai kemampuan peramalan yang baik jika nilai MAPE

kurang dari 20% (Heizer dan Render, 2009).

Page 47: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun akademik 2016/2017

di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung

3.2 Data Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan data hasil penjualan motor Yamaha tahun 2010

sampai tahun 2016 bersumber dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia

(AISI)

3.3 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Membuat plot data penjualan untuk melihat pola data secara grafis.

2. Menguji asumsi stasioner dengan melihat plot koefisien autokorelasi (ACF)

dan parsial (PACF) dan uji akar unit menggunakan metode uji statistik

Augmented Dickey-Fuller.

3. Mengidentifikasi adanya trend dan musiman.

Page 48: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

32

4. Menganalisis trend dengan menggunakan trend linear, trend kuadratik, dan

trend eksponensial.

5. Mengevaluasi trend yang paling sesuai dengan melihat R-Square yang paling

besar atau Adj.R-Square yang paling besar.

6. Uji data musiman menggunakan indeks musiman yang dapat dihitung dengan

metode rata-rata sederhana.

7. Mengestimasi model dengan menggunakan metode trend musiman.

8. Menghitung peramalan metode trend musiman dengan := ( ) × ( )9. Mengevaluasi kesalahan (galat) peramalan dengan menggunakan Mean

Absolute Percentage Error (MAPE).

Page 49: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian mengenai penerapan metode trend untuk meramalkan tipe data

musiman untuk data penjualan motor Yamaha di Indonesia memberikan beberapa

hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pada data penjualan dengan cara melihat plot data, grafik data ACF, grafik

PACF, uji statistik Q, dan uji akar unit bahwa data tidak stasioner atau

memiliki akar unit, memiliki unsur trend dan unsur musiman. Analisis trend

yang digunakan adalah trend linear dengan melihat R-square dan Adj.square

terbesar.

2. Peramalan menggunakan metode trend musiman untuk penjualan motor

terbesar pada tahun 2016 akan terjadi pada bulan Maret dan April yang

mencapai 15339173 unit dan 15198251 unit sedangkan penjualan terendah

akan terjadi pada bulan Desember mencapai 9496506 unit. Dengan

mengggunakan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) maka dapat di lihat

bahwa kemampuan peramalan menggunakan metode trend musiman baik

digunakan untuk meramalkan penjualan motor Yamaha pada masa mendatang

karena tingkat akurasi di bawah 20%.

Page 50: PENERAPAN METODE TREND UNTUK MERAMALKAN TIPE …digilib.unila.ac.id/25630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Riset dan Standardisasi Industri ditempatkan di bidang Kalibrasi guna

0

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, L. S. 1997. Memahami Statistika Bisnis. Buku Kedua. Ed. 1. Andi Offset,Yogyakarta.

Assauri, S. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia, Jakarta.

Asra, A. dan Rudiansyah. 2013. Statistika Terapan. In Media, Jakarta.

Heizer, dkk. 2009. Manajemen Operasi. Ed. 9. Diterjemahankan oleh ChriswanSungkono. Salemba Empat, Jakarta.

Juanda, B., dan Junaidi. 2012. Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi.IPB Press, Bogor.

Makridakis, S., Wheelwright, S. C., dan McGee, V.E. 1992. Metode dan AplikasiPeramalan. Diterjemahankan oleh Untung Sus Andriyanto. Erlangga, Jakarta.

Markridakins, S., Wheelwrihgt, S.C., dan McGee, V.E. 1999. Metode danAplikasi Peramalan. Diterjemahkan oleh Hari Suminto. Binarupa Aksara,Jakarta.

Sudjana. 1988. Metoda Statistika. Tarsito, Bandung.

Widarjono, A. 2005. Ekonometri Teori dan Aplikasi. Fakultas Ekonomi UII,Yogyakarta.

Yulianto, M. A. 2012. Analisa Time Series. Diakses tanggal 3 November 2016.https://digensia.wordpress.com/2012/08/24/analisa-time-series.