pemkom

114
Program Menghitung Jumlah Bilangan Perulangan FOR Dengan Nilai Statis Skrip Program Pascal Output Program 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 program jum_bil; uses wincrt; var i, jum,bil: integer; begin jum:=0; {inisialisasi} for i:=1 to 5 do begin write('Masukkan Bilangan = ');readln(bil); jum:=jum+bil; end; writeln('Jumlah Bilangan = ',jum); end. Masukkan Bilangan = 12 Masukkan Bilangan = 12 Masukkan Bilangan = 12 Masukkan Bilangan = 12 Masukkan Bilangan = 12 Jumlah Bilangan = 60

Transcript of pemkom

Page 1: pemkom

Program Menghitung Jumlah Bilangan Perulangan FOR Dengan Nilai StatisSkrip Program Pascal Output Program12345678910111213141516171819202122232425

program jum_bil; uses wincrt; var

 i, jum,bil: integer;

 begin

 jum:=0; {inisialisasi}

 for i:=1 to 5 do  begin

 write('Masukkan Bilangan = ');readln(bil);

 jum:=jum+bil;

  end;

 writeln('Jumlah Bilangan = ',jum);

 end.

Masukkan Bilangan = 12

Masukkan Bilangan = 12

Masukkan Bilangan = 12

Masukkan Bilangan = 12

Masukkan Bilangan = 12

Jumlah Bilangan = 60

Program Menghitung Jumlah Bilangan Perulangan FOR Dengan Nilai DinamisSkrip Program Pascal Output Program1 program jum_bil2; Banyak bilangan : 3

Page 2: pemkom

2345678910111213141516171819202122232425262728

 uses wincrt; var

 i, n: integer;

 jum, bil: real;

 begin

 write(‘Banyak bilangan :  ');read(n);

 jum := 0;

 For i:= 1 to n do begin

 write('Masukkan Bilangan ',i, '=');read(bil);

 jum := jum+bil;

 end;

 writeln('Jum = ',jum:0:2);

 end.

Masukkan Bilangan 1 = 12

Masukkan Bilangan 2 = 13

Masukkan Bilangan 3 = 14

Jum = 39.00

Page 3: pemkom

29Program Menghitung Jumlah dan Mean Bilangan Perulangan FOR Dengan Nilai DinamisSkrip Program Pascal Output Program123456789101112131415161718192021222324252

program contoh_3; uses wincrt; var

 n, i : integer;

 rata : real;

 jum, bil : integer;

 begin

 Write('Masukkan nilai N = ');readln(n);

 writeln ('Nilai N adalah= ',n);writeln;

 for i := 1 to n do begin

 write('Masukkan bilangan : ');read(bil);

 jum := jum+bil;

 end;

 rata := jum/n;writeln;

 writeln('Jumlahnya adalah : ',jum);

 writeln('Nilai rata-ratanya :', rata:0:2);

 end.

Masukkan nilai N = 3

Nilai N adalah= 3

Masukkan bilangan: 1

Masukkan bilangan: 2

Masukkan bilangan: 3

Jumlahnya adalah : 6

Nilai rata-ratanya : 2.00

Page 4: pemkom

6272829303132333435Program Menghitung Jumlah dan Banyaknya DataScript Program Pascal Output Program Pascal1234567891011121314151617

program contoh4; uses wincrt; var

 n, i,byk,jum, bil : integer;

 begin

 Write('Masukkan nilai perulangan : ');readln(n);

 Writeln;

 for i := 1 to n do begin

 write('Bilangan ',i,' = ');read(bil);

 if bil >= 10 then begin

 byk := byk+1;

 jum := jum+bil ;

Masukkan nilai perulangan: 3

Bilangan 1 = 10

Bilangan 2 = 3

Bilangan 3 = 25

Banyak bilangan yang >= 10 : 2

Jumlah bilangan yang >= 10 : 35

Page 5: pemkom

18192021222324252627282930313233343536373839

 end;

 end;

 writeln;

 writeln('banyak bilangan yang >= 10 : ',byk);

 writeln('jumlah bilangan yang >= 10 : ',jum);

 end.

jika tulisan ini kurang jelas, silakan ditanyakan atau kitabisa diskusikan bersama. Ada yang

kurang? Ada yang ingin ditambahkan? sampaikan aspirasi Anda. hhe…

Page 6: pemkom

Kode Program:

program jumlah_perkalian_deret(faktorial);

var

   i            : integer;

   batas        : integer;

   jumlah       : integer;

begin

     write('masukan Batas= '); readln (batas);

     jumlah   := 1;

     i        := 0;

       repeat

           i      := i + 1;

           write(i:2 ,'x' :2);

           jumlah := jumlah * i;

       until i = batas;

           writeln('= ',jumlah);

     readln;

end.

Hasil Program:

Selamat Mencoba,, semoga berhasil... ^_^

4 komentar :

Page 7: pemkom

1.

Rokhana Rusdiati 27 Januari 2013 07.57

Terima kasih...

Balas

Page 8: pemkom

2.

afri zulkarnain 7 Februari 2013 14.19

Sama2.. mkasi y udah mampir.. :)

Balas

Page 9: pemkom

3.

Yunni Samali 11 Juni 2013 07.46

ada gak contoh Stack yg pake pascal?? ada tugas nih... pusing. tolong d bales ya

Balas

Page 10: pemkom

4.

Yunni Samali 11 Juni 2013 07.47

ada gak contoh Stack yg pake pascal?? ada tugas nih... pusing. tolong d bales ya

Balas

Muat yang lain...

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini...

Popular Posts Blog Archive

Page 11: pemkom

Contoh Program QUEUE

       Berikut ini saya akan memberikan sebuah contoh program antrian (Queue) dalam bahasa C++,, dan langsung saja Listing Programnya yaitu:...

Contoh Program STACK

       Berikut ini saya akan memberikan sebuah contoh program Stack dalam bahasa C++,, dan langsung saja Listing Programnya yaitu: #includ...

10 Hal tentang CR7 yang perlu anda ketahui

Tidak diragukan lagi Cristiano Ronaldo kini telah menjadi salah satu pemain sepak bola yang paling populer dengan jutaan penggemar me...

Support By

 

Frend's Link

Tunas And35ka BBS Amri Dino Oxy

About Me

Page 12: pemkom

afri zulkarnain Lihat profil lengkapku

Copyright 2011 Afri Zulkarnain

^^pemkom

About these ads

Contoh Program Pascal : Menghitung jumlah dari 5 bilangan (for ) Ini adalah program sederhana dengan perulangan for untuk menghitung jumlah dari 5 bilangan yang dimasukkan. program jumlah_bilangan;uses wincrt;vari, jum,bil: integer;beginjum:=0; {inisialisasi}for i:=1 to 5 dobeginwrite(‘Masukkan Bilangan = ‘);readln(bil);jum:=jum+bil;end;writeln(‘Jumlah Bilangan = ‘,jum);end.

 Tags : Pascal, Contoh program pascal, perulangan for, penjumlahan 5 bilangan.

Page 13: pemkom

Buat program untuk mengubah Rp. 288.725,- menjadi pecahan dalam mata uang rupiah yg berlaku saat ini.

    contoh:           Layar Masukan :                  Sejumlah uang = Rp. 288575           Layar Keluaran :                   2 lembar seratus ribuan                  1 lembar lima puluh ribuan                  1 lembar dua puluh ribuan                  1 lembar sepuluh ribuan                  1 lembar lima ribuan                  1 lembar dua ribuan                  0 keping seribuan                  1 keping lima ratusan                  0 keping seratusan                  1 keping limapuluhan                  Sisa Rp. 25,-

Program Pecahan_Uang;{I.S. : diberikan sejumlah uang}{F.S. : menampilkan pecahan uang dalam mata uang rupiah yang berlaku saat ini}

var   uang,jumlah:longint;begin     uang:=288575;     write('Rp. ',uang,',-');readln;     write('Pecahan dalam Mata Uang Rupiah yang Berlaku Saat Ini');readln;     useclrscr     if uang>=100000 then     begin          jumlah:=uang div 100000;          writeln(jumlah,' lembar seratus ribuan');          uang:=uang mod 100000;     end;     begin          jumlah:=uang div 50000;          writeln(jumlah,' lembar lima puluh ribuan');          uang:=uang mod 50000;     end;     begin          jumlah:=uang div 20000;          writeln(jumlah,' lembar dua puluh ribuan');          uang:=uang mod 20000;

Page 14: pemkom

     end;     begin          jumlah:=uang div 10000;          writeln(jumlah,' lembar sepuluh ribuan');          uang:=uang mod 10000;     end;     begin          jumlah:=uang div 5000;          writeln(jumlah,' lembar lima ribuan');          uang:=uang mod 5000;     end;     begin          jumlah:=uang div 2000;          writeln(jumlah,' lembar dua ribuan');          uang:=uang mod 2000;     end;     begin          jumlah:=uang div 1000;          writeln(jumlah,' lembar atau keping seribuan');          uang:=uang mod 1000;     end;     begin          jumlah:=uang div 500;          writeln(jumlah,' keping lima ratusan');          uang:=uang mod 500;     end;     begin          jumlah:=uang div 200;          writeln(jumlah,' keping dua ratusan');          uang:=uang mod 200;     end;     begin          jumlah:=uang div 100;          writeln(jumlah,' keping seratusan');          uang:=uang mod 100;     end;     begin          jumlah:=uang div 50;          writeln(jumlah,' keping lima puluhan');          uang:=uang mod 50;     end;     begin          jumlah:=uang mod 50;          writeln('Sisa Rp. ',jumlah,',-');     end;     writeln;

Page 15: pemkom

     readln;

end.

MODUL 1

KONSEP PEMPROGRAMAN

1.1 KONSEP PEMPROGRAMAN

“Algoritma” adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun

secara sistematis.

• “Algoritma” adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah (Balai

Pustaka, 988)

• Logis merupakan kata kunci dalam algoritma.

• Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah

atau benar.

Algoritma TUKAR_ISI_BEJANA

Diberikan dua buah bejana, A dan B; bejana A berisi larutan berwarna merah, bejana B berisi

larutan berwarna biru. Pertukaran isi kedua bejana itu sedemikian sehingga bejana A berisi

larutan berwarna biru dan bejana B berisi larutan berwarna merah.

Page 16: pemkom

DESKRIPSI

1. Tuangkan larutan dari bejana A ke dalam bejana B.

2. Tuangkan larutan dari bejana B ke dalam bejana A.

Algoritma

Dalam Kehidupan Sehari-hari

• Cara-cara membuat kue

• Cara-cara membuat masakan

• Cara-cara memprogram perkuliahan

• Cara-cara mendaftar Tugas Akhir

• Cara mengendara sepeda motor

• Dll.

Proses Algoritma Contoh Langkah dalam

Algoritma

1. Membuat Kue Resep Kue …,Masukkan telur ke

dalam nampan, kocok

hingga mengembang,…

2. Membuat Pakaian Pola Pakaian ..., gunting kain dari

Algoritma TUKAR_ISI_BEJANA

Diberikan dua buah bejana, A dan B; bejana A berisi larutan berwarna merah, bejana B berisi larutan berwarna biru. Pertukaran isi kedua bejana itusedemikian sehingga bejana A berisi larutan berwarna biru dan bejana B berisi larutan berwarna merah.

DESKRIPSI

1. Tuangkan larutan dari bejana A ke dalam bejana C.2. Tuangkan larutan dari bejana B ke dalam bejana A.3. Tuangkan larutan dari bejana C ke dalam bejana B.

Bejana A Bejana B Bejana C

Page 17: pemkom

pinggir bawah ke arah

kanan sejauh 5 cm,…

3. Praktikum Fisika Panduan Praktikum …, Siapkan alat,

hubungkan dengan catu

daya, nyalakan,…

4. Merakit Mobil Panduan Merakit …, sambungkan

komponen A dengan

komponen B,….

5. Kegiatan sehari-hari Jadual Harian …, pukul 15.00 : tidur

siang, pukul: 18.00:

kencan,…

6. Memainkan Musik Papan Not Balok Not balok.

Melaksanakan Algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam Algoritma tersebut.

Pemroses mengerjakan proses sesuai dengan algoritma yang diberikan kepadanya. Juru

masak membuat kue berdasarkan resep yang diberikan kepadanya, pianis memainkan lagu

berdasarkan papan not balok.

Karena itu, suatu Algoritma harus dinyatakan dalam bentu yang dapat dimengerti oleh

pemroses. Jadi pemroses harus :

• Mengerti setiap langkah dalam Algoritma.

• Mengerjakan operasi yang bersesuaian dengan langkah tersebut

Mekanisme Pelaksanaan Algoritma Oleh Pemroses (Komputer)

• Algoritma harus ditulis dalam notasi bahasa pemrograman sehingga dinamakan

program

• Program adalah perwujudan atau implementasi teknis Algoritma yang ditulis dalam

bahasa pemrograman tertentu sehingga dapat dilaksanakan oleh komputer.

Page 18: pemkom

Belajar Memprogram

Dan Bahasa Pemrograman

• Belajar memprogram adalah belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian

menuangkannya dalam suatu notasi tertentu yang mudah dibaca dan dipahami.

• Belajar Pemrograman adalah belajar memakai suatu bahasa, aturan-aturan tata

bahasanya.

Belajar Memprogram

• Belajar memprogram ≠ belajar bahasa pemrograman.

• Belajar memprogram: belajar strategi pemecahan masalah, metodologi, dan sistematika

pemecahan masalah. kemudian menuliskannya dalam notasi yang disepakati bersama.

• Belajar memprogram: bersifat pemahaman persoalan, analisis dan sintesis.

• Belajar memprogram, titik berat : design program.

Belajar Bahasa Pemrograman

• Belajar Bahasa Pemrograman: balajar memakai suatu bahasa pemrograman, aturan

sintaks, tatacara untuk memanfaatkan instruksi yang spesifik untuk setiap bahasa.

• Belajar bahasa pemrograman, titik berat: Coder.

Produk yang dihasilkan Pemrograman

• Program dengan rancangan yang baik (metodologis, sistematis)

• Dapat dieksekusi oleh mesin.

• Berfungsi dengan benar.

• Sanggup melayani segala kemungkinan masukan.

• Disertai dokumentasi.

Algoritma Merupakan Jantung Ilmu Informatika

Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang ilmu computer yang

diacu dalam terminologi algoritma. Namun, jangan beranggapan algoritma selalu identik dengan

ilmu komputer saja. Dalam kehidupan sehari-haripun banyak terdapat

proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma. Cara-cara membuat kue atau masakan yang

dinyatakan dalam suatu resep juga dapat disebut sebagai algoritma. Pada setiap resep selalu

Page 19: pemkom

ada urutan langkah-lankah membuat masakan. Bila langkah-langkahnya tidak logis, tidak dapat

dihasilkan masakan yang diinginkan. Ibu-ibu yang mencoba suatu resep masakan akan

membaca satu per satu langkah-langkah pembuatannya lalu ia mengerjakan proses

sesuai yang ia baca. Secara umum, pihak (benda) yang mengerjakan proses disebut pemroses

(processor). Pemroses tersebut dapat berupa manusia, komputer, robot atau alatalat

elektronik lainnya. Pemroses melakukan suatu proses dengan melaksanakan atau

“mengeksekusi” algoritma yang menjabarkan proses tersebut.

Melaksanakan Algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam Algoritma tersebut.

Pemroses mengerjakan proses sesuai dengan algoritma yang diberikan kepadanya. Juru

masak membuat kue berdasarkan resep yang diberikan kepadanya, pianis memainkan lagu

berdasarkan papan not balok. Karena itu suatu Algoritma harus dinyatakan dalam bentuk yang

dapat dimengerti oleh pemroses. Jadi suatu pemroses harus :

1. Mengerti setiap langkah dalam Algoritma

2. Mengerjakan operasi yang bersesuaian dengan langkah tersebut.

Mekanisme Pelaksanan Algoritma Oleh Pemroses

Komputer hanyalah salah satu pemroses. Agar dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma

hasrus ditulis dalam notasi bahasa pemrograman sehingga dinamakan program.

Jadi program adalah prwujudan atau implementasi teknis Algoritma yang ditulis dalam bahasa

pemrogaman tertentu sehingga dapat dilaksanakan oleh komputer. Belajar Memprogram Dan

Belajar Bahasa Pemrograman Belajar memprogram tidak sama dengan belajar bahasa

pemrograman. Belajar memprogram adalah belajar tentang metodologi pemecahan masalah,

kemudian menuangkannya dalam suatu notasi tertentu yang mudah dibaca dan dipahami.

Sedangakan belajar bahasa pemrograman berarti belajar memakai suatu bahasa aturan-aturan

tata bahasanya, instruksi-instruksinya, tata cara pengoperasian compiler-nya, dan

memanfaatkan instruksi-instruksi tersebut untuk membuat program yang ditulis hanya dalam

bahasa itu saja.

Page 20: pemkom

Sampai saat ini terdapat puluhan bahasa pemrogram. Yang dapat dibedakan berdasarkan

tujuan dan fungsinya. Diantaranya adalah :

Belajar Memprogram

• Belajar memprogram ‚ belajar bahasa pemrograman�

• Belajar memprogram : belajar tentang strategi pemecahan masalah, metodologi dan

sistematika pemecahan masalah kemudian menuliskannya dalam notasi yang

disepakati bersama

• Belajar memprogram : bersifat pemahaman persoalan, analisis dan sintesis

• Belajar memprogram, titik berat : designer program

Belajar Bahasa Pemrograman

• Belajar bahasa pemrograman : belajar memakai suatu bahasa pemrograman, aturan

sintaks, tatacara untuk memanfaatkan instruksi yang spesifik untuk setiap bahasa

• Belajar bahasa pemrograman , titik berat : coder

Produk yang dihasilkan pemrogram :

• program dengan rancangan yang baik (metodologis, sistematis)

• Dapat dieksekusi oleh mesin

• Berfungsi dengan benar

• Sanggup melayani segala kemungkinan masukan

• Disertai dokumentasi

• Belajar memprogram, titik berat : designer program

Programming

Language Paradigm

Page 21: pemkom

Imperative Declarative

Algoritma

Aksi :

– kejadian yang terjadi pada selang waktu terbatas (dimulai saat T0 dan

berakhir pada saat T1)

– Menghasilkan efek netto yang terdefinisi dengan baik dan direncanakan

Contoh :

– Ibu Tati mengupas kentang untuk mempersiapkan makan malam..(luas

ruang lingkupnya)

– Karena ruang lingkup luas, maka harus didefinisikan keadaan awal dan efek netto yang

direncanakan ( Initial State dan Final State)

– Initial State (keadaan awal) : T0 kentang sudah ada dikantong kentang, dan ditaruh di rak

dapur dimana ibu Tati akan mengupasnya

– Final State (keadaan akhir) : T1 kentang dalam keadaan terkupas di panci, siap untuk

dimasak dan kantong kertasnya harus dikembalikan ke rak lagi.

– Kejadian : urut-urutan dari beberapa aksi yang terjadi secara berurutan.

– Efek kumulatif dari semua aksi yang terjadi menjadi efek netto dari kejadian

– Penggolongan suatu kejadian menjadi aksi adalah relatif tergantung dari

sudut pandang. Contoh mengupas kentang dapat dijelaskan :

Ambil kantong kentang dari rak

Ambil panci dari almari

Kupas kentang

Kembalikan kantong kentang ke rak

Page 22: pemkom

– Contoh lain (jika tidak dipandang perlu untuk menjelaskan kantong kentang

diambil dari rak sebelum ambil panci) :

Ambil kantong kentang dari rak dan ambil panci dari almari

Kupas kentang Kembalikan kantong kentang ke rak

Jika esok hari ibu Tati mengupas kentang lagi untuk makan malam juga, dan kita mengamati

hal-hal yang sama, apakah hal tsb bisa disebut sama ?

Ini tergantung jawabannya bisa sama bisa tidak. Tidak karena ibu Tati tidak mungkin mengupas

kentang yang sama dengan kemarin Sama karena kemiripan pola yang dilakukan Notasi

Algoritma Independen Terhadap Bahasa Pemrograman Dan

Mesin Komputer Notasi Algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa

pemrograman. Analoginya sama dengan resep membuat kue. Sebuah resep dapat ditulis

dalam bahasa apapun. Bahasa Jepang, Inggris, Perancis, Indonesia, dan lain sebagainya.

Apapun bahasanya, kue yang dihasilkan tetap sama asalkan semua aturan pada resep diikuti.

Mengapa demikian ? Karena setiap juru masak (sebagai pemroses) dapat melakukan operasi

dasar yang sama, seperti mengocok telur, menimbang berat gula, dan lain sebagainya.

Demikian juga halnya dengan komputer. Meskipun setiap komputer berbeda teknologinya,

tetapi secara umum semua komputer dapat melakukan operasi-operasi dasar dalam

pemrograman seperti operasi pembacaan data, operasi perbandingan, operasi aritmatika,

dan sebagainya. Perkembangan teknologi komputer tidak mengubah operasi-operasi dasar it,

yang berubah hanyalah kecepatan, biaya, atau tingkat ketelitian. Pada sisi lain setiap program

dalam bahasa tingkat tinggi selalu diterjemahkan kedalam bahasa mesin sebelum

akhirnya dikerjakan oleh CPU. Setiap instruksi dalam bahasa mesin menyajikan operasi dasar

yang sesuai, dan menghasilkan efek netto yang sama pada setiap komputer.

Pemrograman Prosedural, Algoritma berisi urutan langkah-langkah penyelesaian masalah. Ini

berarti Algoritma adalah proses yang procedural.

Definisi Prosedural menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :

1. Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.

Page 23: pemkom

2. Metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu masalah.

Pada pemrograman procedural, program dibedakan antara bagian data dengan bagian

instruksi. Bagian instruksi terdiri atas runtutan (sequence) instruksi yang dilaksanakan satu per

satu secara berurutan oleh pemroses. Alur pelaksanaan instruksi dapat berubah karena adanya

pencabangan kondisional. Data yang disimpan di dalam memori dimanipulasi oleh instrusi

secara beruntun atau procedural. Paradigma pemrograman seperti ini dinamakan

pemrograman procedural. Bahasa-bahasa tingkat tinggi seperti Cobol, Basic, Pascal, Fortran

dan C mendukung

kegiatan pemrograman procedural, karena itu mereka dinamakan juga bahasa procedural.

Selain paradigma pemrograman procedural, ada lagi paradigma yang lain yaitu pemrograman

berorientasi objek (Object Oriented Programming). Paradigma pemrograman

ni merupakan trend baru dan sangat populr akhir-akhir ini.

Paradigma pemrograman yang lain adalah pemrograman fungsional, pemrogramn deklaratif

dan pemrograman konkuren. Pada kesempatan ini penulis hanya menyajikan paradigma

pemrograman procedural saja.

CONTOH KASUS

Aksi :

– kejadian yang terjadi pada selang waktu terbatas (dimulai saat T0 dan

berakhir pada saat T1)

– Menghasilkan efek netto yang terdefinisi dengan baik dan direncanakan

Contoh :

– Ibu Tati mengupas kentang untuk mempersiapkan makan malam..(luas

ruang lingkupnya)

– Karena ruang lingkup luas, maka harus didefinisikan keadaan awal dan

Page 24: pemkom

efek

netto yang direncanakan ( Initial State dan Final State)

– Initial State (keadaan awal) : T0 kentang sudah ada dikantong kentang, dan

ditaruh di rak dapur dimana ibu Tati akan mengupasnya

– Final State (keadaan akhir) : T1 kentang dalam keadaan terkupas di panci,

siap untuk dimasak dan kantong kertasnya harus dikembalikan ke rak lagi.

– Kejadian : urut-urutan dari beberapa aksi yang terjadi secara berurutan.

– Efek kumulatif dari semua aksi yang terjadi menjadi efek netto dari kejadian

– Penggolongan suatu kejadian menjadi aksi adalah relatif tergantung dari sudut pandang.

Contoh mengupas kentang dapat dijelaskan :

Ambil kantong kentang dari rak

Ambil panci dari almari

Kupas kentang

Kembalikan kantong kentang ke rak

– Contoh lain (jika tidak dipandang perlu untuk menjelaskan kantong kentang

diambil dari rak sebelum ambil panci) :

Ambil kantong kentang dari rak dan ambil panci dari almari

Kupas kentang

Kembalikan kantong kentang ke rak

Jika esok hari ibu Tati mengupas kentang lagi untuk makan malam juga, dan

kita mengamati hal-hal yang sama, apakah hal tsb bisa disebut sama ?

Ini tergantung jawabannya bisa sama bisa tidak.

Tidak karena ibu Tati tidak mungkin mengupas kentang yang sama dengan

Page 25: pemkom

kemarin

Sama karena kemiripan pola yang dilakukan

sebagainya.

CONTOH SOAL

Page 26: pemkom

MODUL 2

2.1 Dasar-Dasar Pemrograman

Ciri penting algoritma :

• Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan

sejumlah langkah terbatas.

• Setiap langkah harus didefinisikan dengan

tepat dan tidak berarti-dua (Ambiguitas).

• Algoritma memiliki nol atau lebih masukkan.

• Algoritma memiliki nol atau lebih keluaran.

• algoritma harus efektif (setiap langkah harus

sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam

waktu yang masuk akal).

Memprogram dan bahasa pemrograman:

• Belajar memprogram adalah belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian

menuangkannya dalam suatu notasi tertentu yang mudah dibaca dan dipahami.

• Belajar bahasa pemrograman adalah belajar memakai suatu bahasa, aturan tata bahasanya,

instruksi-instruksinya, tata cara pengoperasian compiler-nya untuk membuat program yang

ditulis dalam bahasa itu saja.

Notasi Algoritma

• Penulisan algoritma tidak tergantung dari spesifikasi bahasa pemrograman dan komputer

yang mengeksekusinya. Notasi algoritma bukan notasi bahasa pemrograman tetapi dapat

diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman

Page 27: pemkom

Notasi algoritma

• Notasi algoritma dapat berupa :

– Uraian kalimat deskriptif (narasi)

Contoh

Algoritma Kelulusan_mhs

Diberikan nama dan nilai mahasiswa, jika nilai tersebut lebih besar atau sama dengan 60 maka

mahasiswa tersebut dinyatakan lulus jika nilai lebih kecil dari 60 maka dinyatakan tidak lulus.

DESKRIPSI :

baca nama dan nilai mahasiswa. jika nilai >= 60 maka keterangan = lulus tetapi jika keterangan

= tidak lulus. tulis nama dan keterangan

Bagan alir (flow chart). Bagan alir (flow chart).

Keterangan = ' Lulus' Mulai baca

Nama, nilai

Nilai >= 60

Keterangan = ' Tidak Lulus'

Selesai

Tulis

Nama, keterangan

ya

tidak

Pseudo-code.

Algoritma Kelulusan_mhs

Page 28: pemkom

{diberikan nama dan nilai mahasiswa, jika nilai tersebut lebih besar atau sama dengan 60 maka

mahasiswa tersebut dinyatakan lulus jika tidak maka dinyatakan tidak lulus}

DEKLARASI :

Nama : string

Nilai : integer

Keterangan : string

DESKRIPSI :

read (nama, nilai)

if nilai >= 60 then

keterangan = ‘lulus’

else

keterangan = ‘tidak lulus’

write(nama, keterangan)

Aturan Penulisan Teks algoritma Aturan Penulisan Teks algoritma

• Judul algoritma

Bagian yang terdiri atas nama algoritma dan penjelasan (spesifikasi) tentang algoritma tersebut.

Nama sebaiknya singkat dan menggambarkan apa yang dilakukan oleh algoritma tersebut.

• Deklarasi

Bagian untuk mendefinisikan semua nama yang digunakan di dalam program. Nama tersebut

dapat berupa nama tetapan, peubah, tipe, prosedur dan fungsi.

• Deskripsi

Bagian ini berisi uraian langkah-langkah penyelesaian masalah yang ditulis dengan

menggunakan notasi yang akan dijelaskan selanjutnya

Algoritma Luas_Kell_Lingkaran {<- ini judul algoritma}

Page 29: pemkom

{menghitung luas dan keliling lingkaran untuk ukuran jari-jari tertentu. Algoritma menerima

masukan jari-jari lingkaran, menghitung luas dan kelilingnya, dan mencetak luas lingkaranke

piranti keluaran <- ini spesifikasi algoritma}

DEKLARASI :

const phi = 3.14 {nilai ? }

R : real {jari-jari lingkaran}

Luas : real {luas lingkaran}

Keliling : real {keliling lingkaran}

DESKRIPSI :

read (R)

Luas <- phi * R *R

Keliling <- 2 * phi * R

write(luas, keliling)

Tipe data dalam Java:

Primitive types: tipe boolean, char, numerik

Reference types: class (termasuk String, Integer), array.

Apa perbedaan antara primitive and reference type?

Page 30: pemkom

Apakah operator?

Berdasarkan jumlah dari operands:

Unary

Binary

Berdasarkan operasi yang dilakukannya:

Arithmatic

Logical

Apakah itu expression?

Apakah output dari potongan program berikut?

int ii = 1;

int jj = 2;

double a = (ii + 1) / (jj + 1);

double b = (double) (ii + 1) / (jj + 1);

double c = (ii + 1) / (double) (jj + 1);

double d = (ii + 1.0) / (jj + 1.0);

System.out.println (a + " " + b);

System.out.println (c + " " + d);

Perlu diingat:

Tipe data dari sebuah ekspresi bergantung pada operator dan tipe data dari

operands.

Page 31: pemkom

Urutan evaluasi sebuah ekspresi bergantung pada tingkat precedence operator.

Jika dua buah operators memiliki tingkat precedence yang sama, lihat pada

associativity operatornya:

• LR: Left to Right

• RL: Right to Left

Branch (cabang)

Digunakan untuk memilih perintah mana yang akan dijalankan berdasarkan

kondisi tertentu.

Loop (pengulangan)

Suatu kelompok program dijalankan secara berulang. Kondisi berhenti

menyatakan berapa kali pengulangan dijalankan.

if (condition)

{

statement; if (condition)

{

statement1

}

else

{

statement2

}

next statement

}

next statement

Page 32: pemkom

Kesalahan umum:

if (x == 0);

System.out.println (“x is zero”);

if (x > 0)

System.out.println (“x = “);

System.out.println (x);

testExpr ? yesExpr : noExpr

Berguna untuk menyederhanakan perintah if-then-else sederhana

Contoh:

if (x > 100){

y = x * 0.9;

} else {

y = x;

}

Setara dengan:

y = (x > 100) ? (x * 0.9) : x;

while (condition){

statement;

}

/* Post condition: ~condition */

Selama nilai ekspresi condition true, maka statement akan dijalankan, kemudian

ekspresi condition akan dievaluasi lagi.

Page 33: pemkom

Saat nilai expression condition false, pengulangan berhenti. Perintah statement tidak

lagi dijalankan.

Ingat: condition dievaluasi lebih dulu!

do {

statement;

...

} while (condition);

/* Post condition: ~condition */

statement dijalankan lebih dulu, kemudian condition dievaluasi.

Jika kondisi true statement dijalankan lagi.

Jika kondisi false loop berhenti.

Minimal statement dijalankan sekali.

for (initialization; condition; update) {

statement;

}

setara dengan perintah while berikut:

initialization;

while (condition) {

statement;

update;

}

for digunakan bila kita sudah tahu berapa banyak pengulangan yang akan dilakukan.

Class

Class memiliki:

Page 34: pemkom

Detail implementasi (blue print) dari sebuah object yang akan dibuat

bayangkan sebuah object factory.

Class juga menyimpan static methods dan static variables dari object yang

akan dibuat.

Class menyatakan detail implementasi object

Seluruh method dan fields

code untuk method yang akan menentukan perilaku dari object.

Berdasarkan definisi class object dibuat

Field

Menyimpan status dari object atau class

Terdapat dua jenis field:

Instance variable

• Tiap object punya nilai variable masing-masing object variable

Static variable

• Satu class hanya punya satu nilai variable, walaupun class tersebut

memiliki beberapa object class variable

Array

Deklarasi Array (array adalah object juga)

int [] array1;

ingat: mendeklarasikan sebuah reference variable tidak berarti mengalokasikan

memory dan membuat object.

Membuat array

array1 = new int[100];

int[] array2 = { 2, 3, 7, 5 };

Untuk mengakses element dalam array, gunakan index

array1[0] = 20;

Karena array adalah object juga, operator = tidak mengcopy(clone) array.

int[] lhs = new int[100];

int[] rhs = new int[100];

...

Page 35: pemkom

lhs = rhs;

Exceptions

Exception menyatakan bahwa sebuah “kejadian aneh” telah terjadi.

Sebuah object Exception menyimpan informasi tentang keanehan tersebut.

throw “menandakan” keanehan

catch tindakan “mengatasi” keanehan

Error vs. Exception

Error kesalahan fatal, mis: out of memory

Exception masih bisa “dibetulkan”, mis: EOFException,

ArrayIndexOutOfBoundException.

Overloading

Memakai nama sama untuk method berbeda

Method-method ini dibedakan berdasarkan signature-nya:

Jumlah parameter

Tipe parameter

Urutan parameter

Perhatikan bahwa signature tidak tergantung

Nama parameter

Return type

Overloading ditangani pada saat kompilasi (static binding)

Overriding

Sebuah method yang memiliki nama dan signature yang sama dengan method

dari superclass.

Method dari subclass dikatakan meng-override method dari superclass.

Ditangani pada saat runtime (dynamic binding): instance type menentukan

method mana yang digunakan.

Polymorphism

Dalam mendefinisikan method untuk sebuah subclass, ada tiga kemungkinan:

override a method from the superclass: Nama dan signature sama dengan

method milik superclass.

Page 36: pemkom

inherit method from the superclass: Methods yang tidak ditulis ulang otomatis

akan diturunkan kepada seluruh subclass.

create a new method: Nama dan signature berbeda dengan method milik

superclass

Interface

Sebuah class hanya boleh meng-extend satu superclass, tapi boleh meng-implement

banyak interface.

Ketika meng-extend superclass, sebuah class mewarisi interface (definisi method) dan

juga implementasinya.

Ketika meng-implement interface, sebuah class hanya mewarisi interface (definisi

method).

Contoh: sifat generik “comparable” didefinisikan di dalam sebuah interface:

public interface Comparable {

public int compareTo (Object ob);

}

compareTo mengembalikan:

• <0: object this “lebih kecil” dari parameter ‘ob’

• 0: object this sama nilainya dengan parameter ‘ob’

• >0: object this “lebih besar” dari parameter ‘ob’

Contoh: interface

public class CircleComparable extends Circle

implements Comparable

{

public CircleComparable (double r)

{super (r);}

public int compareTo (Object other)

{

CircleComparable otherCircle =

Page 37: pemkom

(CircleComparable) other;

if (radius < otherCircle.getRadius ())

{return -1;}

else if (radius > otherCircle.getRadius ())

{return 1;}

else

{return 0;}

}

}

MODUL 3

5. Operator Logika

Operator Relasi digunakan untuk menghubungkan dua buah operasi relasi menjadi sebuah

ungkapan kondisi. Hasil dari operator logika ini menghasilkan nilai numerik 1 (True) atau 2

(False).

Operator Keterangan

Page 38: pemkom

&&

||

!

Operator Logika

AND

Operator Logika

OR

Operator Logika NOT

a. Operator Logika AND

Operator logika AND digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan

dianggap BENAR, bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR.

b. Operator Logika OR

Operator logika OR digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan

dianggap BENAR, bila

salah satu ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR dan bila semua ekspresi relasi

yang dihubungkan bernilai SALAH, maka akan bernilai SALAH. Manipulator

c. Operator Logika NOT

Operator logika NOT akan memberikan nilai kebalikkandari ekspresi yang disebutkan. Jika nilai

yang disebutkan bernilai BENAR maka akan menghasilkan nilai SALAH, begitu pula sebaliknya.

Berikan Contoh Program Sederhana

Page 39: pemkom
Page 40: pemkom

MODUL 4

4.1 Pengulangan/Looping

1.Pengulangan Dengan For…Next

Pengulangan proses menggunakan For…Next adalah bentuk pengulangan

terkendali dengan variabel kendali yang terus berjalan maju atau mundur. Format

penulisan pengulangan ini adalah sebagai berikut:

For variabel = nilai_awal To nilai_akhir [Step langkah]

<Proses dalam pengulangan>

Next variable

Contoh 1:

Untuk menentukan barisan bilangan 1, 2, 3, …., 10 maka bilangan mempunyai nilai

awal = 1, nilai akhir=10 dan step antar bilangan = 1, sehingga bisa ditulis dengan

For bilangan=1 To 10 Step 1

<Proses untuk barisan bilangan>

Next bilangan

Karena step=1, maka secara default tidak perlu dituliskan sehingga perintahnya

bias ditulis dengan:

For bilangan=1 To 10

<Proses untuk barisan bilangan>

Page 41: pemkom

Next bilangan

Contoh Aplikasi 5.1:

Untuk menampilkan barisan bilangan 1 sampai dengan N, dengan N dimasukkan.

Hasil barisan ditampilkan pada Label.

(1) Buat project baru. Pada form, isi property [Name] dengan formLatihan51

(2) Tambahkan komponen-komponen: 1 label, 1 textbox, 1 buah listBox dan 1

command button

(3) Untuk label1, isi property [Caption] dengan ”N=”. Untuk textbox1,

kosongkan property [Text]. Untuk command1, isi property [Caption] dengan

Barisan. Atur posisi masing-masing komponen seperti gambar 5.1. berikut:

Gambar 5.1. Tampilan latihan 5.1

(4) Click pada command1, tambahkan program untuk membuat barisan bilangan

dari 1 sampai dengan N sebagai berikut:

Private Sub Command1_Click()

N = Val(Text1)

List1.Clear

For i = 1 To N

List1.AddItem i

Next i

End Sub

Fungsi Val digunakan untuk mengubah tipe data text menjadi tipe data

numerik, sedangkan fungsi Str digunakan untuk mengubah tipe data numeric

menjadi tipe data text. Property clear pada List1 digunakan untuk membersihkan isi

Page 42: pemkom

list1, dan property AddItem pada List1 digunakan untuk menambahkan isi list1.

Dengan demikin sebelumnya dibersihkan, kemudian ditambah isinya dengan

barisan bilangan yang dibuat.

(5) Simpan project dengan nama projectLatihan51. jalankan dan coba isi N yang

berbeda-beda, perhatikan hasilnya.

Contoh 2:

Menampilkan barisan bilangan 20, 19, 18, ...., 3, 2, 1 dapat dilakukan dengan:

For bilangan=20 To 1 Step -1

List1.AddItem bilangan

Next bilangan

Contoh 3:

Menampilkan barisan bilangan 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, .... 3N+1 dapat dilakukan

dengan:

For bilangan=0 To N Step -1

List1.AddItem 3*bilangan+1

Next bilangan

Contoh Aplikasi 5.2:

Untuk menampilkan huruf A sampai dengan Z menggunakan pengulangan

For..Next,

dapat dilakukan dengan langkah=langkah sebagai berikut:

(1) Buat project baru. Pada form, isi property [Name] dengan formLatihan52

(2) Tambahkan komponen-komponen: 1 buah listBox dan 1 command button

(3) Untuk command1, isi property [Caption] dengan Alfabet. Atur tampilannya

seperti gambar 5.2 berikut.

Page 43: pemkom

Gambar 5.2. Tampilan latihan 5.2

(4) Click pada command1, tambahkan kode untuk menampilkan barisan alfabet

menggunakan For..Next. Teknik yang digunakan adalah menggunakan kode

ASCII untuk masing-masing karakter, dimana kode ASCII untuk ’A’ adalah 65,

dan demikian seterusnya kode ASCII ditambah satu-persatu sampai 26 kali.

Private Sub Command1_Click()

List1.Clear

For i = 1 To 26

kodeASCII = 64 + i

List1.AddItem Chr(kodeASCII)

Next i

End Sub

Fungsi CHR adalah fungsi untuk mengambil karakter dari kode ASCII.

(5) Simpan project dengan nama projectLatihan52. Jalnkan untuk mengethaui

apakah hasilnya sudah benar atru tidak.

Contoh 4:

Menampilkan barisan fibbonanci sampai N kali (N bilangan bulat positif) dimana

nilai saat ini adalah jumlah dari nilai dua suku sebelumnya. Contoh barisan

fibonanci: 1 1 2 3 5 8 13 21 34 ...

suku1=1

suku2=1

List1.AddItem suku1

List1.AddItem suku2

Page 44: pemkom

For i=3 To N

bil=suku1+suku2

List1.AddItem bil

suku1=suku2

suku2=bil

Next i

Contoh 5:

Menampilkan barisan bilangan kelipatan 3 yang lebih kecil dari 100 dan berhenti

saat bilangan tersebut juga kelipatan 7. Untuk menghentikan pengulangan

For..Next sebelum mencapai nilai akhir dapat dilakukan dengan perintah Exit For.

Modul Dasar Pemrograman 2 Dengan Visual Basic 50

For i=3 To 100 Step 3

If i mod 7 = 0 then Exit For

Next i

Contoh 6:

Menampilkan barisan N bilangan yang berganti-ganti 1 dan -1 seperti :

1 -1 1 -1 1 -1 1 -1 .....

adalah sebagai berikut:

bilangan = -1;

List1.Clear

For i=1 To N

bilangan = -1 * bilangan

List1.AddItem bilangan

Page 45: pemkom

Next i

Atau dengan cara:

List1.Clear

For i=1 To N

If i mod 2 = 0 then bilangan = -1 else bilangan = 1

List1.AddItem bilangan

Next i

Contoh 7:

Menampilkan barisan N bilangan yang berganti-ganti positif dan negatif seperti :

1 -2 3 -4 5 -6 7 -N .....

dapat dilakukan dengan cara mengalikan variable kontrol dari looping (i) dan

bilangan sebagai berikut:

List1.Clear

For i=1 To N

If i mod 2 = 0 then bilangan = -1 else bilangan = 1

List1.AddItem i*bilangan

Next i

2. Pengulangan Dengan While…Wend

Pengulangan dengan While... Wend adalah bentuk pengulangan terkendali

dengan proses akan diulang selama kondisi yang diberikan masih dipenuhi. Format

penulisan pengulangan ini adalah:

Page 46: pemkom

While <Kondisi>

<Proses selama kondisi dipenuhi>

Wend

Variabel kontrol pada jenis looping tidak otomatis bertambah/berkurang seperti

pada looping dengan For...Next, sehingga penambahan atau pengurangan nilai

dilakukan dengan menggunakan akumulator yang dituliskan dengan

var = var + step

Meskipun hal ini bukan suatu keharusan. Karena tidak setiap looping membutuhkan

akumulator, variabel yang terus-menerus bertambah atau berkurang.

Contoh 8:

Menampilkan bilangan bulat ganjil dari satu sampai dengan 11, ini merupakan

looping dengan akumulator yang dapat dituliskan sebagai berikut:

bilangan=1

While bilangan<=11

List1.AddItem bilangan

bilangan = bilangan + 2

Wend

Contoh 9:

Mencari nilai fungsi f(x) = - x2 + 3x – 2 dari x=-1 sampai dengan f(x) mendekati nol,

atau dalam arti |f(x)|<0.001, dengan step 0.01, dapat dituliskan dengan:

x = -1

fx = -x ^ 2 + 3 * x – 2

while abs(fx)>0.001

x=x+0.01

Page 47: pemkom

fx = -x ^ 2 + 3 * x – 2

wend

label1.Caption = fx

3. Pengulangan Dengan Do Loop Until

Pengulangan dengan Do Loop Until adalah bentuk pengulangan terkendali

dengan proses akan diulang sampai kondisi yang diberikan dipenuhi. Format

penulisan pengulangan ini adalah:

Do

<Proses selama kondisi belum dipenuhi>

Loop Until <Kondisi>

Contoh 10:

Menampilkan bilangan bulat ganjil dari satu sampai dengan 11, ini merupakan

looping dengan akumulator yang dapat dituliskan sebagai berikut:

bilangan=1

do

List1.AddItem bilangan

bilangan = bilangan + 2

Loop until bilangan>11

Contoh 11:

Mencari nilai fungsi f(x) = - x2 + 3x – 2 dari x=-1 sampai dengan f(x) mendekati nol,

atau dalam arti |f(x)|<0.001, dengan step 0.01, dapat dituliskan dengan:

Page 48: pemkom

x = -1

do

x=x+0.01

fx = -x ^ 2 + 3 * x – 2

loop until abs(fx) <= 0.001

label1.Caption = fx

4. Pengulangan Bertingkat

Pada contoh-contoh di atas, hanya dilakukan satu pengulangan. Padahal

dalam banyak aplikasi pemrograman menggunakan pengulangan yang lebih dari

satu misalkan pada pengolahan matrik, diperlukan pengulangan untuk baris dan

pengulangan untuk kolom pada setiap baris. Pengulangan yang adalah di dalam

pengulangan inilah yang dinamakan pengulangan bertingkat. Pengulangan

bertingkat secara umum dapat dituliskan dengan bentuk penulisan sebagai berikut:

Pengulangan 1

...............................................

Proses di dalam pengulangan 1

Pengulangan 2

.......................................

Proses dalam pengulangan 2

.......................................

Akhir pengulangan 2

...............................................

Page 49: pemkom

Akhir pengulangan 1

Contoh 12.

Menampilkan n baris dari barisan bilangan 1 2 3 4 5 sebagai berikut:

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

..............

Dapat ditulis dengan:

For baris = 1 To N

Kal=””

For i = 1 To 5

Kal = kal & str(i)

Next i

List1.AddItem kal

Next baris

Contoh 13.

Menampilkan 5 baris dari kombinasi barisan bilangan 1 2 3 4 5 sebagai berikut:

1

1 2

1 2 3

1 2 3 4

1 2 3 4 5

Page 50: pemkom

Perhatikan bahwa pada baris ke 1 hasilnya adalah dari 1 sampai dengan 1, pada

baris ke 2 hasilnya adalah dari 1 sampai dengan 2, pada baris ke 3 hasilnya adalah

dari 1 sampai dengan 3. Sehingga dapat dikatakan untuk baris ke i hasilnya adalah

dari 1 sampai dengan i. Dan dapat dituliskan sebagai berikut:

For i = 1 To 5

kal = ””

For j=1 To i

kal = kal & str(j)

Next j

List1.AddItem kal

Next i

Contoh 12.

Menampilkan n baris dari barisan bilangan 1 2 3 4 5 sebagai berikut:

1 2 3 4 5

5 4 3 2 1

1 2 3 4 5

5 4 3 2 1

..............

Perhatikan bahwa pada baris ganjil hasilnya 1 2 3 4 5 dan pada baris yang genap

hasilnya adalah 5 4 3 2 1, maka perlu untuk mengetahui apakah baris itu baris

genap/ganjil untuk menentukan nilai awal, nilai akhir dan step. Dapat ditulis

dengan:

For baris = 1 To N

If baris mod 2 =0 Then

Page 51: pemkom

Awal = 1 : Akhir = 5

Langkah = 1

Else

Awal = 5 : Akhir = 1

Langkah = -1

End If

Kal=””

For i = awal To akhir Step langkah

Kal = kal & str(i)

Next i

List1.AddItem kal

Next baris

Contoh Aplikasi 5.3:

Membuat program untuk untuk menghitung N bilangan prima, definisi bilangan

prima adalah bilangan yang hanya habis dibagi oleh 1 dan bilangan itu sendiri atau

bisa dikatakan bahwa bilangan prima adalah bilangan yang tidak tidak habis dibagi

oleh bilangan 2 sampai sebelum bilangan itu sendiri.

(1) Buat project baru dengan StandardEXE

(2) Pada form1, isi property [Name] dengan formLatihan53.

(3) Tambahkan komponen-komponen: 1 buah label, 1 textbox, 1 listbox dan 1

command button.

(4) Isi porperty masing-masing komponen seperti tabel di bawah ini dan atur

posisinya seperti gambar 5.3 berikut

Komponen Property Nilai

Page 52: pemkom

Label1 Caption N =

Text1 Text (kosong)

Command1 Caption Bil Prima

Gambar 5.3. Tampilan latihan 5.3

(5) Click pada command1, tambahkan prorgam untuk membangkitkan N bilangan

prima pertama.

Private Sub Command1_Click()

n = Val(Text1)

List1.Clear

k = 0

bil = 2

While k < n

prima = True

For pembagi = 2 To bil - 1

If bil Mod pembagi = 0 Then prima = False

Next pembagi

If prima Then

List1.AddItem bil

k = k + 1

End If

bil = bil + 1

Wend

End Sub

Page 53: pemkom

(6) Simpan project dalam projectLatihan53.

Contoh 13:

Menampilkan hasil penjumlahan dari deret berikut:

1 + 2 + 3 + 4 + ... + N

dapat dilakukan dengan:

s=0

For i=1 To n

s = s + i

next i

Penulisan s=s+i dinamakan dengan akumulator, yaitu suatu variabel yang terus

menerus bertambah sesuai data. Akumulator ini banyak digunakan dalam penulisan

kode program dari rumus-rumus yang menggunakan jumlahan (sigma) sebagai

berikut:

‡”x

x f ) (

Contoh 14:

Menampilkan hasil penjumlahan dari rumus deret yang dituliskan dengan

‡”=

- =

n

x

x s

1

Page 54: pemkom

2 ) 1 (

dapat dilakukan dengan:

s=0

For x=1 To n

s = s + (x - 1) ^ 2

next x

5.5. Latihan

1. Buatlah program untuk menampilkan barisan N buah bilangan yang dimulai

dengan 1, bilangan kedua berselisih 1 dari bilangan pertama, bilangan ketiga

berselisih 2 dari bilangan kedua, ... bilangan ke n berselisih (n-1) dari bilangan ke n-

1 sebagai berikut:

1 2 4 7 11 16 22 ...

2. Sebuah obyek berjalan dari posisi x=0 sampai dengan x=10 dia kembali ke x=0,

kemudian di kembali x=10, dan demikian seterusnya sampai dia berputar (dari

x=0 kebali ke x=0) sebanyak N kali. Buatlah program untuk menampilkan posisi

obyek tersebut.

3. Buatlah program untuk menampilkan barisan N bilangan sebagai berikut:

1 -2 3 -4 5 -1 2 -3 4 -5 1 -2 3 ....

4. Buatlah program untuk menampilkan barisan N buah bilangan biner sebagai

berikut:

1 0 1 0 1 0 1 0 ...

5. Buatlah program untuk menampilkan barisan N buah bilangan biner sebagai

berikut:

1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 ...

Page 55: pemkom

6. Buatlah program untuk menampilkan barisan N buah bilangan biner sebagai

berikut:

1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 ...

7. Buatlah program untuk menampilkan nilai x yang berjalan dari 0 sampai 1

dengan step 0.1, dan y = x2 – 3x + 2.

Modul Dasar Pemrograman 2 Dengan Visual Basic 58

8. Buatlah program menampilkan n baris dari barisan bilangan sebagai berikut

1 2 3 4 5 6 7 8

2 3 4 5 6 7 8 1

3 4 5 6 7 8 1 2

4 5 6 7 8 1 2 3

.............................

9. Buatlah program untuk menentukan dimana x dapat menyebabkan nilai fungsi

f(x) = x3 – 2x2 + x -1 menjadi |f(x)|<0.001 , dengan x berjalan dari -4 sampai

dengan 4 dengan step 0.01.

10. Buatlah program untuk menghitung rumus deret sebagai berikut:

‡”=

- =

10

0

2 ) 5 (

x

x s

Page 56: pemkom

11. Buatlah program untuk menghitung rumus deret sebagai berikut:

‡”‡”

= =

+ - =

10

0

10

0

) 1 (

y x

y x s

Page 57: pemkom
Page 58: pemkom

MODUL 5

5.1 ARRAY

Array adalah sekelompok data sejenis yang disimpan ke dalam variabel dengan nama

yang sama, dengan memberi indeks pada variabel untuk membedakan antara yang satu

dengan yang lain.

VARIABEL ARRAY

nama_variabel[indeks]

ketentuan nama variabel arrray sama dengan nama variabel biasa. indeks menunjukkan nomor

dari variabel .

DEKLARASI VARIABEL ARRAY

BU : tipe nama_variabel[indeks];

Contoh : float bil[10];

deklarasi variabel array dengan nama bil yang akan menampung 10 data yang bertipe

float. Indeks 10 menunjukkan variabel bil terdiri dari 10 elemen, dimana setiap elemen

akan menampung sebuah data.

Indeks array dimulai dari nol(0) , sedang nomor elemen biasanya dimulai dari satu(1). Nomor

elemen dapat dibuat sama dengan nomor indeks untuk mempermudah pembuatan program

Page 59: pemkom

yaitu dengan memberi indeks satu lebih banyak dari jumlah data yang dibutuhkan, sehingga

menjadi : float bil[11]

INISIALISASI ARRAY 1 DIMENSI

Inisialisasi dapat dilakukan bersama dengan deklarasi atau tersendiri. Inisialisasi suatu

array adalah dengan meletakkan elemen array di antara tanda kurung kurawal {}, antara

elemen yang satu dengan lainnya dipisahkan koma.

int bil[2] = {4,1,8}

bil[0] = 4

bil[1] = 1

bil[2] = 8

AUTOMATIC ARRAY adalah Inisialisasi array dilakukan di dalam fungsi tertentu. Hanya

compiler C yang berstandar ANSI C yang dapat menginisialisasikan automatic array.

Cara menginisialisasikan array dari compiler yg tidak mengikuti standar ANSI C:

1. Diinisialisasikan di luar fungsi sebagai variabel GLOBAL/EXTERNAL ARRAY.

int bil[2]={0,0,0};

main()

2. Diinisialisasikan didlm fungsi sebagai variabel LOKAL/STATIC ARRAY.

main()

{

static int bil[2]={0,0,0};

.........

Page 60: pemkom

Pada automatic array yang tidak diinisialisasikan , elemen array akan memiliki nilai yang tidak

beraturan. Bila global & static array tidak diinisialisasi maka semua elemen array secara

otomatis akan diberi nilai nol(0).

Contoh :

main()

{

int y;

int hitung=0;

int x[0];

for(y=0;y<5;y++)

{

hitung+=y;

x[y]=hitung;

printf("%3d - %3d\n",y,x[y]);

}

}

OUTPUT:

0- 0

1- 1

2- 3

Page 61: pemkom

3- 6

4- 10

MENDEFINISIKAN JUMLAH ELEMEN ARRAY DALAM VARIABEL

Besarnya variabel indeks dapat ditentukan dengan menggunakan preprocessor directives

#define

#define N 40

main()

{

int no[N],gaji[N],gol[N],status[N],juman[N];

Bila besari indeks akan diubah menjadi 50, cukup diganti dengan

#define N 50

ARRAY 2 DIMENSI

nama_variabel [indeks1][indeks2]

indeks1 : jumlah/nomor baris

indeks2 : jumlah/nomor kolom

Jumlah elemen yang dimiliki array 2 dimensi dapat ditentukan dari hasil perkalian

indeks1 * indeks2

misal : array A[2][3] akan memiliki 2*3 = 6 elemen.

Page 62: pemkom

main()

{

float bil [5] [5]

.......

dapat dituliskan dengan #define

#define N 5

main()

{

float bil [N] [N]

.......

INISIALISASI ARRAY 2 DIMENSI

main()

{

float bil[2] [3] =

{ { 1,2,3}, /*baris 0*/

{ 4,5,6}, /*baris 1*/

}

elemen bil [0] [0] = 1

elemen bil [0] [1] = 2

Page 63: pemkom

elemen bil [0] [2] = 3

elemen bil [1] [0] = 4

elemen bil [1] [1] = 5

elemen bil [1] [2] = 6

Contoh :

main()

{

int x[3][5];

int y,z;

int hitung=0;

for(y=0;y<3;y++)

{

printf("y = %d\n",y);

for(z=0;z<5;z++)

{

hitung+=z;

x[y][z] = hitung;

printf("%/t%3d - %3d\n",z,x[y][z]);

}

Page 64: pemkom

}

}

OUTPUT:

y = 0

0- 0

1- 1

2- 2

3- 6

4- 10

y = 1

0- 10

1- 11

2- 13

3- 16

4- 20

y = 2

0- 20

1- 21

2- 23

3- 26

4- 30

Page 65: pemkom

STRING dan ARRAY

1. Pada string terdapat karakter null(\0) di akhir string

2. String sudah pasti array, array belum tentu string

CONTOH - CONTOH :

1. array dengan pengisian input melalui keyboard

baca_input()

{

float nilai[10];

for(i=0;i<10;i++)

scanf("%d",&nilai[i]);

}

2. Fungsi yang mencetak isi array dari akhir ke awal

cetak_array()

{

float nilai[10];

for(i=9;i>=0;i--)

scanf("%3f",nilai[i]);

}

3. Menghitung rata - rata isi array nilai

Page 66: pemkom

rata_rata()

{

float nilai[10],jum*rata;

for(i=0,jum=0;i<=9;i++)

jum+=nilai[i];

rata=jum/i;

}

4. Mencari nilai terbesar

besar()

float temp,nilai[10];

{

for(temp=nilai[0],i=1;i<=9;i++)

if(nilai[i] > temp)

temp=nilai[i];

}

return(temp)

Page 67: pemkom

MODUL 6

II. Contoh Penulisan Algoritma dengan Kode Semu (Pseudo-Code)

Berikut ini adalah salah satu contoh penulisan algoritma :

const pi = 3.1415926535897932384626433832795

function luas_lingkaran(r)

{Algoritma yang menghasilkan luas suatu lingkaran apabila diberikan jari-jarinya r}

l pi*r*r

return l

procedure tukar_nilai(a, b)

{Algoritma yang mempertukarkan isi a dan isi b}

c a

a b

b c

Algoritma yang ditulis dengan cara seperti di atas sering disebut dengan kode semu

(pseudo-code). Kode semu pun tidak memiliki bentuk yang baku, masing-masing orang

bisa menuliskan kode semu dalam bentuk yang berbeda.

Dari contoh di atas tampak bahwa suatu algoritma dapat dinyatakan sebagai sebuah

fungsi (function) atau prosedur (procedure). Perbedaan fungsi dan prosedur adalah fungsi

menghasilkan suatu nilai kembali sedangkan prosedur tidak. Fungsi maupun prosedur

seringkali mempunyai parameter yang dapat digunakan untuk melewatkan suatu nilai

ke/dari fungsi/prosedur. Pada kedua contoh di atas r, a, maupun b merupakan contoh

Page 68: pemkom

parameter.

Pada contoh di atas fungsi luas_lingkaran akan menghasilkan nilai kembali 25 jika nilai

parameter masukan r adalah 5. Sedangkan prosedur tukar_nilai sama sekali tidak

menghasilkan nilai kembali, tetapi prosedur tersebut akan mempertukarkan nilai dari variabel-

variabel yang dijadikan parameternya. Misalnya variabel x pada awalnya

bernilai 10 dan variabel y bernilai 7, maka setelah dilakukan prosedur tukar_nilai(x, y) maka

variabel x menjadi bernilai 7 dan variabel y menjadi bernilai 10. Suatu fungsi ditandai dengan

adanya kata return.

Pada contoh di atas terdapat kata const, kata const merupakan salah satu contoh dari apa

yang dinamakan deklarasi. Deklarasi adalah bagian dari algoritma yang mendefinisikan

nama-nama yang akan digunakan pada algoritma. Deklarasi ada bermacam-macam,

antara lain :

1. Deklarasi konstanta

Konstanta memiliki nilai yang tetap, tidak dapat diubah di bagian manapun dari algoritma.

Contoh deklarasi konstanta :

{deklarasi konstanta}

const pi = 3.1415926535897932384626433832795

function luas_lingkaran(r)

{Algoritma yang menghasilkan luas suatu lingkaran apabila diberikan jari-jarinya r}

l pi*r*r

return l

{deklarasi konstanta}

const e = 2.7182818284590452353602874713527

Page 69: pemkom

Catatan :

Bagian yang berada di dalam kurung kurawa {} disebut dengan komentar. Fungsi komentar

adalah untuk memberikan penjelasan pada algoritma. Komentar bukan termasuk dari langkah-

langkah algoritma yang akan dieksekusi. Bahkan komentar dapat dibuang begitu saja tanpa

mempengaruhi kebenaran algoritma.

2. Deklarasi tipe

Tipe yang dimaksud di sini adalah tipe-tipe data yang digunakan di dalam algoritma. Ada

dua jenis tipe data yaitu tipe dasar dan tipe bentukan. Tipe dasar adalah tipe yang tidak

perlu dideklarasikan lagi, biasanya sudah dikenal secara umum dan didukung langsung

oleh perangkat keras komputer. Tipe bentukan adalah tipe yang perlu dideklarasikan, biasanya

belum dikenal secara umum dan tidak mendapat dukungan langsung dari perangkat keras.

Contoh tipe dasar antara lain integer, real, char, dan boolean. Contoh tipe bentukan adalah

record, enumerasi, array, dan lain lain. Berikut ini adalah contoh deklarasi suatu tipe bentukan :

{deklarasi tipe}

type kompleks = record

nyata: real

imajiner: real

function norma_kompleks(c: kompleks)

{Algoritma yang menghasilkan norma dari suatu bilangan kompleks}

n c.nyata*c.nyata + c.imajiner*c.imajiner

return n

type person = record

name: string

age: integer

Page 70: pemkom

male: boolean

type tab = array [1..50] of integers

type gender = enum {male, female}

type matriks = array [1..20, 1..20] of integers

type pointerperson = person

Kadang-kadang suatu tipe dideklarasikan hanya sebagai nama alias dari tipe yang lain :

type bilanganbulat = integers

type jeniskelamin = gender

Pembahasan mengenai berbagai jenis tipe terdapat pada bagian selanjutnya.

3. Deklarasi variabel

Variabel adalah tempat yang digunakan untuk menampung suatu nilai. Setiap variable memiliki

tipe tertentu. Berbeda dengan konstanta, nilai dari variabel dapat diubah di berbagai bagian dari

algoritma. Contoh deklarasi variabel adalah sebagai berikut :

type kompleks = record

nyata: real

imajiner: real

{deklarasi variabel}

a: kompleks

b: kompleks

procedure tukar

{Algoritma untuk menukar isi a dan b}

Page 71: pemkom

temp: real {deklarasi variabel}

temp a.nyata

a.nyata b.nyata

b.nyata temp

temp a.imajiner

a.imajiner b.imajiner

b.imajiner temp

const n = 250

{deklarasi variabel}

i: integer

f: real

c: char

b: booelan

s: string

r: array [1..30] of integers

v: array [1..n] of integers

array u[1..100]

array w[1..n]

6

t: tab

l: gender

m: matriks

Page 72: pemkom

Deklarasi variabel dapat dilakukan di sebarang tempat. Variabel yang dideklarasikan di

dalam suatu fungsi/prosedur disebut sebagai variabel lokal sedangkan variabel yang

dideklarasikan tidak di dalam fungsi/prosedur disebut variabel global. Variabel local dikenali

hanya di dalam fungsi yang bersangkutan dan tidak akan dikenali di luar fungsi tersebut. Varibel

global dapat dikenali di sebarang tempat dari algoritma. Dalam banyak kasus, deklarasi variabel

tidak selalu harus dilakukan. Kadang-kadang notasi algoritmik menjadi lebih sederhana dan

lebih jelas apabila variabel-variabel yang ada pada algoritma tidak dideklarasikan terlebih

dahulu.

4. Deklarasi fungsi/prosedur

Pada contoh di atas, setiap algoritma mengandung sebuah fungsi/prosedur yang dapat

disebut sebagai fungsi/prosedur utama. Kadang-kadang fungsi/prosedur utama memanggil

sebuah fungsi/prosedur yang lain. Maka fungsi/prosedur yang dipanggil tersebut juga harus

dideklarasikan di dalam algoritma. Contoh algoritma yang memiliki

lebih dari satu fungsi :

const pi = 3.1415926535897932384626433832795

function luas_lingkaran(r)

l pi*r*r

return l

function isi_silinder(r, t)

{Algoritma yang menghasilkan volume silinder apabila diberikan jari-jari alas r dan tinggi t} a

luas_lingkaran(r) v a*t

return v

Berikut ini adalah contoh algoritma yang cukup rumit penulisannya :

const N = 100

type tabs = array [1..N] of integers

Page 73: pemkom

T: tabs

procedure isi_data

for i 1 to N do

T[i] random(10*N)

function isi_dan_cari_minimum

{Algoritma untuk mengisi elemen-elemen T secara random kemudian mencari nilai minimum

dari elemen-elemen T tersebut}

isi_data min T[1]

for i 2 to N do

if T[i] < min then

min T[i]

return min

5.2.2. Prosedur Sederhana

Prosedur sederhana adalah sebuah subprogram yang tidak mempunyai parameter

masukan maupun parameter keluaran.

Berikut ini adalah skema prosedure sederhana:

procedure A; { nama prosedur adalah A }

var varlok1, varlok2, … : tipevar;

begin

{ statement }

end;

Page 74: pemkom

Pada skema di atas, terlihat bahwa dalam prosedur dapat digunakan variable

yang dideklarasikan juga dalam prosedur tersebut, variable-variabel ini disebut variable

local.

Contoh program

Program Perhitungan_2_bil;

uses crt;

var bil1,bil2: integer;

Procedure jumlahkan;

var hasilJum: integer;

begin

hasilJum := bil1+bil2;

writeln('hasil penjumlahan: ',hasilJum);

end;

BEGIN

clrscr;

writeln('masukan 2 bilangan');

write('bilangan pertama: '); readln(bil1);

write('bilangan kedua : '); readln(bil2);

jumlahkan;

END.

Keluaran program

masukan 2 bilangan

bilangan pertama: 5

Page 75: pemkom

bilangan kedua : 7

hasil penjumlahan: 12

Penjelasan program

Bil1, bil2 adalah variable global, sedangkan hasilJum adalah variable local untuk

prosedur jumlahkan

5.2.3. Prosedur yang menerima masukan

Sebuah prosedur dapat menerima masukan yang digunkan dalam proses sesuai

tugasnya. Prosedur semacam ini dikatakan prosedur yang mempunyai parameter masukan.

Berikut ini adalah skema prosedure yang menerima masukan:

procedure B(param1, param2, … : tipeparam);

var varlok1, varlok2, … : tipevar;

begin

{ statement }

end;

Contoh program

Program Perhitungan_4_bil;

uses crt;

var bil1,bil2,bil3,bil4: integer;

Procedure jumlahkan(angka1,angka2: integer);

Page 76: pemkom

var hasilJum: integer;

begin

hasilJum := angka1+angka2;

writeln('hasil penjumlahan: ',hasilJum);

end;

BEGIN

clrscr;

writeln('masukan 4 bilangan');

write('bilangan pertama: '); readln(bil1);

write('bilangan kedua : '); readln(bil2);

write('bilangan ketiga : '); readln(bil3);

write('bilangan keempat: '); readln(bil4);

writeln;

writeln('bilangan pertama dan kedua');

jumlahkan(bil1,bil2);

writeln;

writeln('bilangan ketiga dan keempat');

jumlahkan(bil3,bil4);

END.

Keluaran program

masukan 4 bilangan

bilangan pertama: 5

bilangan kedua : 8

bilangan ketiga : 2

bilangan keempat: 7

bilangan pertama dan kedua

Page 77: pemkom

hasil penjumlahan: 13

bilangan ketiga dan keempat

hasil penjumlahan: 9

5.2.4. Prosedur yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran

Prosedur yang paling komplek adalah yang menerima masukan dan

menghasilkan keluaran. Prosedur seperti ini disebut prosedur yang mempunyai

parameter masukan dan parameter keluaran.

Berikut ini adalah skema prosedur yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran:

procedure C(param1, param2, … : tipeparam;

var paramx, paramy, … : tipeparam);

var varlok1, varlok2, … : tipevar;

begin

{ statement }

end;

Pada skema prosedur di atas didefinisikan dua macam parameter, yaitu:

- parameter nilai (value parameter) : param1, param2

- parameter acuan (reference parameter): paramx, paramy

Contoh program

Program Perhitungan_4_bil;

Page 78: pemkom

uses crt;

var bil1,bil2,bil3,bil4,bil12,bil34,bil1234: integer;

Procedure jumlahkan(angka1,angka2: integer; var hasilJum: integer);

begin

hasilJum := angka1+angka2;

end;

BEGIN

clrscr;

writeln('masukan 4 bilangan');

write('bilangan pertama: '); readln(bil1);

write('bilangan kedua : '); readln(bil2);

write('bilangan ketiga : '); readln(bil3);

write('bilangan keempat: '); readln(bil4);

write('jumlah bilangan pertama dan kedua : ');

jumlahkan(bil1,bil2,bil12); writeln(bil12);

write('jumlah bilangan ketiga dan keempat: ');

jumlahkan(bil3,bil4,bil34); writeln(bil34);

write('jumlah semua bilangan : ');

jumlahkan(bil12,bil34,bil1234); writeln(bil1234);

END.

Keluaran program

masukan 4 bilangan

bilangan pertama: 5

bilangan kedua : 8

bilangan ketiga : 2

bilangan keempat: 7

Page 79: pemkom

jumlah bilangan pertama dan kedua : 13

jumlah bilangan ketiga dan keempat: 9

jumlah semua bilangan : 22

Penjelasan program

Perhatikan contoh di atas, lihat parameter angka1, angka2, hasilJum di dalam

pendeklarasian prosedur jumlahkan yang sesuai dengan parameter bil1, bil2, bil12 pada

pemakaian prosedur di dalam tubuh program.

Dalam hal ini dapat didefinisikan dua macam parameter, yaitu:

- parameter formal, di dalam deklarasi prosedur: angka1, angka2, hasilJum

- parameter actual, pada pemanggilan prosedur: bil1, bil2, bil12

5.3 Tugas

buatlah program dengan prosedur untuk menyelesaikan persamaan berikut

y=[(a+b)*(c+d)]*[(p+q)*(r+s)];

III. Struktur Dasar Algoritma

Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut

ditulis dalam bentuk instruksi-instruksi di dalam fungsi atau prosedur. Sekelompok instruksi

dapat membentuk sebuah blok instruksi. Sebuah blok instruksi dapat dianggap sebagai satu

kesatuan yang tidak terpisah. Instruksi-instruksi yang tergabung dalam sebuah blok ditulis

menjorok untuk membedakan dengan instruksi-instruksi di dekatnya

yang tidak termasuk sebagai anggota blok. Bentuk instruksi yang sering ditemui adalah :

a b

Page 80: pemkom

Bentuk tersebut merupakan instruksi untuk mengisi variabel a dengan nilai (isi) dari

variabel b. Bentuk yang mirip dengan instruksi di atas adalah :

a b + c

Bentuk tersebut merupakan instruksi untuk mengisi variabel a dengan hasil penjumlahan dari isi

variabel b dengan isi variabel c. Simbol seperti dan + sering disebut sebagai operator. Operator

disebut sebagai operator penugasan (assignment) dan operator + disebut sebagai operator

penjumlahan. Suatu operator bertugas melakukan operasi,

operator akan melakukan operasi penugasan sedangkan operator + akan melakukan operasi

penjumlahan. Data yang dikenai operasi oleh operator disebut sebagai operand, dengan

demikian a, b, atau c pada contoh di atas disebut sebagai operand. Satu atau gabungan

beberapa operasi sering disebut dengan ekspresi. Jadi ekspresi terdiri dari satu atau lebih

operator maupun operand. Bentuk-bentuk instruksi yang lain masih banyak, begitu pula dengan

jenis-jenis operasi dan operator. Setiap orang boleh membuat instruksi, operasi, dan

operatornya sendiri asal mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain.

Langkah-langkah yang ada di dalam algoritma membentuk tiga buah struktur dasar,

yaitu :

a. runtutan (sequence)

b. pemilihan (selection)

c. pengulangan (repetition)

a. Runtutan

Runtutan adalah instruksi-instruksi yang dikerjakan secara berurutan. Berurutan di sini

berarti sesuai dengan urutan penulisannya, yakni sebuah instruksi dijalankan setelah

instruksi sebelumnya selesai dikerjakan. Contoh algoritma yang hanya terdiri dari

runtutan adalah sebagai berikut :

procedure menampilkan_tiga_kata

write(’Aku’)

Page 81: pemkom

write(’Cinta’)

write(’Indonesia’)

ekspresi

a + b – c

operator operand

const pi = 3.1415926535897932384626433832795

function luas_lingkaran(r)

l pi*r*r

return l

b. Pemilihan

Pemilihan terjadi ketika suatu instruksi dikerjakan apabila suatu kondisi terpenuhi.

Misalnya instruksi A dikerjakan karena kondisi X terpenuhi (yang juga berarti instruksi A

tidak dikerjakan bila kondisi X tidak terpenuhi). Dalam kasus yang lain instruksi A

dikerjakan bila kondisi X terpenuhi, atau instruksi B yang dikerjakan bila kondisi X tidak

terpenuhi. Contoh algoritmanya adalah sebagai berikut :

procedure tampilkan_kalimat(i)

if i = 0 then

write(’Aku ’)

write(’Cinta ’)

write(’Indonesia’)

Pada contoh di atas, bila i bernilai 2 maka kondisi dari if (yaitu i = 0) tidak terpenuhi sehingga

kalimat tidak akan ditampilkan.

procedure pilih_kalimat(i)

Page 82: pemkom

if i = 0 then

write(’Aku ’)

write(’Cinta ’)

write(’Indonesia ’)

else

write(’Aku ’)

write(’Cinta ’)

write(’Malaysia’)

Pada contoh di atas, bila i bernilai 2 maka kondisi dari if tidak terpenuhi sehingga kalimat yang

ditampilkan adalah Aku Cinta Malaysia

procedure pilih_dari_tiga_kalimat(i)

if i = 0 then

write(’Aku ’)

write(’Cinta ’)

write(’Indonesia’)

else if i = 1 then

write(’Aku ’)

write(’Cinta ’)

write(’Malaysia’)

else

write(’Aku ’)

write(’Cinta ’)

write(’Timor Leste’)

Page 83: pemkom

Pada contoh di atas, bila i bernilai 2 maka kondisi dari if yang pertama tidak terpenuhi sehingga

dilanjutkan ke bagian else yang pertama. Pada bagian else yang pertama ditemui if yang

kedua. Kondisi dari if yang kedua juga tidak terpenuhi sehingga kalimat yang ditampilkan

adalah Aku Cinta Timor Leste Bentuk if yang bersarang (ada if di dalam if) seperti pada contoh

algoritma yang terakhir, kadang-kadang dapat dituliskan dalam bentuk lain seperti berikut :

procedure pilih_dari_tiga_kalimat(i)

case i = 0 :

write(’Aku ’)

write(’Cinta ’)

write(’Indonesia’)

i = 1 :

write(’Aku ’)

write(’Cinta ’)

write(’Malaysia’)

else

write(’Aku ’)

write(’Cinta ’)

write(’Timor Leste’)

c. Pengulangan

Pengulangan terjadi ketika ada suatu instruksi yang dilakukan terus-menerus selama suatu

kondisi terpenuhi. Bentuk pengulangan yang sering dijumpai ditampilkan pada

contoh-contoh di bawah ini :

procedure tampilkan_n_kata(n)

for i 1 to n do

Page 84: pemkom

write(’contoh’)

procedure tampilkan_n_nomor(n)

for i 1 to n do

write(’Nomor ’)

write(i)

procedure tampilkan_n_kata(n)

repeat n times

write(’contoh lain’)

procedure tampilkan_n_nomor(n)

for i n downto 1 do

write(’Nomor ’, i)

Algoritma-algoritma di atas melakukan penulisan sebanyak n putaran. Pada setiap putaran

algoritma-algoritma tersebut menuliskan kata maupun nomor. Putaran pada pengulangan

sering disebut dengan iterasi. Jadi algoritma-algoritma di atas melakukan n kali iterasi, mulai

dari iterasi pertama sampai iterasi ke-n.

Pada contoh-contoh di atas juga tampak adanya suatu kesamaan, yaitu jumlah pengulangan

telah diketahui lebih dahulu yaitu sebanyak n kali.

Contoh yang lain adalah sebagai berikut :

procedure tampilkan_nomor(n)

for i 3 to n step 2 do

write(i)

Algortima di atas melakukan pengulangan sebanyak ( ) ( ) 1 2 3 + ¸ - n kali. Jika n diberi nilai 15

maka algoritma di atas menampilkan angka-angka

3 5 7 9 11 13 15

Page 85: pemkom

Contoh yang lain lagi adalah sebagai berikut :

procedure tampilkan_nomor(n)

C {1, 3, 5, 7, 9}

for each i Î C do

write(i)

Catatan :

Bagian yang ada di antara tanda kurung kurawa {} apada algoritma di atas bukanlah

komentar, tetapi menyatakan himpunan (set).

procedure tampilkan_nomor(n)

for each i bilangan ganjil di antara 0 dan 10 do

write(i)

Kedua algortima di atas berfungsi untuk menampilkan angka ganjil di antara 0 dan 10.

Untuk pengulangan yang jumlah iterasinya belum diketahui, biasanya digunakan bentuk

while dan repeat.

procedure tampilkan_beberapa_kali

i random(10)

while i ¹ 5 do

write(’contoh’)

i random(10)

Algoritma di atas menggunakan pengulangan bentuk while. Sebelum melakukan pengulangan,

dilakukan pengecekan terlebih dahulu pada kondisi dari while. Bila kondisi terpenuhi maka

iterasi dimulai, dan bila kondisi tidak terpenuhi maka pengulangan tidak akan pernah dilakukan.

Setiap kali akan memasuki iterasi baru (pada awal iterasi),

Page 86: pemkom

dilakukan pengecekan lagi pada kondisi. Iterasi dilanjutkan jika kondisi masih terpenuhi dan

pengulangan berakhir ketika kondisi tidak terpenuhi. Algoritma di atas mungkin

akan menampilkan kata contoh sebanyak 1 kali, 100 kali, 60 kali, atau bahkan tidak

menampilkan kata contoh sama sekali.

procedure tampilkan_lebih_dari_sekali

repeat

write(’contoh’)

i random(10)

until i ¹ 5

Algoritma di atas menggunakan pengulangan bentuk repeat. Pada bentuk repeat,

pengulangan langsung memasuki iterasi yang pertama. Pada akhir iterasi, dilakukan

pengecekan pada kondisi dari repeat. Iterasi dilanjutkan jika kondisi terpenuhi dan pengulangan

berakhir jika kondisi tidak terpenuhi. Algoritma di atas akan menampilkan kata contoh

sedikitnya 1 kali.

Kadang-kadang diperlukan untuk mengakhiri pengulangan tanpa menghiraukan jumlah iterasi

yang sudah ditempuh maupun kondisi yang ada pada suatu saat. Pengulangan dapat dipaksa

berakhir dengan menggunakan instruksi break.

procedure tampilkan_nomor

for i 1 to 10 do

write(i)

if i = 5 then

break

Pengulangan pada algoritma di atas akan berakhir setelah memasuki iterasi ke-5 sehingga

yang angka-angka yang ditampilkan adalah

1 2 3 4 5

Page 87: pemkom

procedure tampilkan_nomor

i 1

while i < 10 do

write(i)

if i = 5 then

break

i i + 1

Algoritma di atas juga menampilkan angka-angka

1 2 3 4 5

Selain instruksi break juga terdapat instruksi continue yang berfungsi untuk melanjutkan

pengulangan langsung menuju ke iterasi selanjutnya dengan mengabaikan instruksiinstruksi

yang terletak setelah instruksi continue.

procedure tampilkan_nomor_dan kuadratnya

for i 1 to 6 do

write(i)

if i > 3 then

continue

write(i*i)

Algoritma di atas akan menampilkan angka-angka

1 1 2 4 3 9 4 5 6

Page 88: pemkom

5. Corat-coret si Sigma Octans

Calon Dokter

Langsung ke isi

Beranda About Me ^^

6. MODUL1_SUSAN

01/11/2012 | Octans

II. Prepraktikum

Kerjakan tugas-tugas di bawah ini sebelum praktikum dimulai.

1. Buatlah contoh deklarasi masing-masing tipe dasar dalam Bahasa Pascal!

Jawab:

X:=true (boolean) <- hanya mengenal 2 pernyataan, benar/salah, ya/tidak, 0/1

Y:=integer

D:=String

Jumlah:= byte

2,3*10:=real

2+3=5 <- penjumlahan

4-3=1 <- pengurangan

Page 89: pemkom

4*3=12 <- perkalian

20/4 <- pembagian

100div5=20 <- hasil bagi

3mod2=1 <- sisa bagi

2<3 <- lebih kecil dari

(yang kepikiran dan dicoba, di searching dan diubek cuman segini)

1. Isilah tabel berikut ini untuk melakukan penelusuran kebenaran penulisan nama variabel-variabel ini.

Nama Variabel Benar/salah Alasan Pembetulan

_nilai1 Salah Diawali oleh underscore nilai_1

Angka1 Benar Kata diawali dengan huruf

@umur Salah Terdapat karakter ‘@’ diawal kata umur

Tanggal lahir salah Ada spasi antara dua kata Tanggal_lahir

4alasan salah Kata diawali dengan angka alasan4

Alamat_rumah benarDiawali dengan huruf dan spasi diganti menggunakan ‘_’ (underscore)

Max salah Kata kunci di bahasa pemrograman

3.  Jelaskan aturan-aturan yang digunakan dalam penulisan nama variable.

a.  Nama variabel harus diawali dengan huruf.

b. Tidak boleh menggunakan spasi pada satu nama variabel. Spasi bisa diganti dengan karakter  underscore (_).

c. Nama variabel tidak boleh mengandung karakter-karakter khusus, seperti : .,+, -, *, /, <, >, &, (, ) dan   lain-lain.

d. Nama variabel tidak boleh menggunakan kata-kata kunci di bahasa Pemrograman

Page 90: pemkom

4. Buatlah sebuah Algoritma untuk menghitung luas sebuah lingkaran, gunakan deklarasi konstanta untuk menyimpan nilai Phi.

Program Menghitung Luas Lingkaran

Kamus:

R: integer

Phi= 3,14

L: real

Algoritma

Input ( R )

L= R*R*Phi

Output ( L)

III. KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Buatlah sebuah program sederhana yang berisi deklarasi masing-masing tipe dasar sesuai tugas prepraktikum no.1, kemudian pada bagian deskripsi buatlah contoh instruksi masukan untuk mengisi data dan intruksi keluaran untuk menampilkan data dari masing-masing tipe dasar tersebut!

Program Luas Segitiga

Kamus

a,t: integer

l: real

Algoritma

input (a,t)

l=1/2*a*t

output (l)

IV. Tugas AkhirBuatlah algoritma dan terjemahkan dalam Bahasa Pascal untuk menghitung keliling lingkaran:

Page 91: pemkom

program Keliling_Lingkaran;

uses crt;

var

r: integer;

phi= 3,14

k: real;

begin

clrscr;

write (‘Masukkan nilai jari-jari:’); readln (r);

k:= 2*phi*r

write (‘Keliling lingkaran adalah: ‘, k);

readln;

end.

 

Encripsi: DIISNIH_ISCM3MI_VITACA

Planteks: DIVISI ICT SMAN 3 CIMAHI

T= D   I    I    S    N    I    H

I    S   C    M   3    M    I

V    I   T    A    C    A

 

[D I V]

[I S I]

[I C T]

Page 92: pemkom

[S M A]

[N 3 C]

[I M A]

[H I  ]

About these ads

Share this:

Twitter Facebook

Like this:Springsluva Algoritma

Tinggalkan Balasan

7. When Sigma Octans Writes

Susan Octavianna Kusuma Wijaya. 16th, 2okt96. 2A1 @sman3cimahi. Cita-cita jadi dokter, penulis dan karateka. Suka K-pop. dan ngga suka sama orang yang mendadak jutek. You are cold, and so I am the coldest. Semangat! Calon dokter spesialis yang akan tinggal di AS. Nomor absen: 36.

8. Calendar ^^

November 2012

S S R K J S M

« Okt Des »

Page 93: pemkom

November 2012

S S R K J S M

1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11

12 13 14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24 25

26 27 28 29 30

1. Contoh penggunaan procedure pada Turbo Pascal

April 27, 2009

program Menu_Program;uses crt;vara:byte;i,n,x : integer;sigmay,sigmax,ratax,ratay,sigma,sigma1,sigma2,cov,varian : real;rerata,hsl : real;procedure hapus_layar;beginclrscr;end;procedure mean;beginwriteln(‘Menghitung Mean dari beberapa Data’);writeln(‘———————————-’);write(‘Masukkan banyak data yang akan di input :’);readln(n);sigma:=0;for i:=1 to n dobeginwrite(‘Input x’,i,’ :’);readln(x);sigma:=sigma + x;end;rerata := sigma/n;

Page 94: pemkom

writeln(‘Mean dari data – data terebut adalah ‘,rerata:5:2);readln;

end;procedure varians;beginwriteln(‘Menentukan Varians’);writeln(‘——————’);write(‘Masukan banyak data : ‘);readln(n);while n<2 dobeginwriteln(‘Banyak data harus lebih dari 2′);write(‘Masukkan banyak data : ‘);readln(n);end;sigma1 := 0;sigma2 := 0;for i := 1 to n dobeginwrite(‘Masukkan data’,i,’ : ‘);readln(x);sigma1:=sigma1 + x;sigma2:=sigma2 + (x*x);end;hsl :=(n*sigma2 – (sigma1*sigma1))/(n*(n-1));writeln(‘Varians = ‘,hsl:5:2);readln;end;procedure covar;varx,y,px,py,k : array [1..100] of real;beginwrite(‘n = ‘); readln(n);sigmax := 0;sigmay := 0;for i := 1 to n dobeginwrite(‘x = ‘); readln(x[i]);write(‘y = ‘); readln(y[i]);sigmax := sigmax + x[i];sigmay := sigmay + y[i];end;ratax := sigmax/n;ratay := sigmay/n;sigma := 0;

Page 95: pemkom

for i := 1 to n dobeginpx[i] := x[i] – ratax;py[i] := y[i] – ratay;k[i] := px[i]*py[i];sigma := sigma + k[i];end;

Download source code lengkapnya di sini..

Ini contoh prosedur program statistik..Keren kan..

1. Belajar Pemrograman Komputer

Selamat Datang Di Blog Anak Pemrograman Browse » Home » Source Code Pascal » Program Komputer Sigma Pecahan

Program Komputer Sigma Pecahan Ini adalah program pascal, tentang program matematika, Sigma Pecahan, di bawah ini adalah programnya:

Program Menentukan_Banyak_dan_Jumlah_Bilangan_dari_Bilangan_Pecahan;

Uses crt;

Varjumlah:real;x,n:integer;

BeginClrscr;

writeln (‘Selamat Datang’);writeln (‘Ini Adalah Program Matematika Sigma Pecahan’);Writeln;

n:=20;jumlah:=0;

for x:=1 to n-1 dobeginwrite (’1/’,x*x,’ + ‘);jumlah:=jumlah+1/(x*x);end;

Page 96: pemkom

write (’1/’,n*n);jumlah:=jumlah+1/(n*n);writeln;

writeln;writeln (‘Banyaknya:’,n);writeln (‘Jumlah:’,jumlah:2:2);

readln;

End.