PEMBUATAN GAME EDUKASI DALAM BENTUK SITE PLAN...
Transcript of PEMBUATAN GAME EDUKASI DALAM BENTUK SITE PLAN...
PEMBUATAN GAME EDUKASI DALAM BENTUK SITE PLAN “PLAY AT THE ZOO” BERBASIS DESKTOP
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh
Ratno Setyawan 10.11.4031
Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2014
iii
GAME DEVELOPMENT EDUCATION IN FORM SITE PLAN ”PLAY AT THE ZOO” BASED DESKTOP
PEMBUATAN GAME EDUKASI DALAM BENTUK SITE PLAN
“PLAY AT THE ZOO” BERBASIS DESKTOP
Ratno Setyawan Dhani Ariyatmanto
Jurusan Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta
ABSTRACT
Researchers applied the concept of desktop -based educational game titled Play At The Zoo .This game has 3 levels and is presented in the form of site plan which show the two-dimensional image details of the plan will be done on the player .Then each player is assigned to match animals with cage within the time specified .
The elements used in this form of the game character, background and preparing music and sound effects. Elements that have been prepared and made later in stacking the scene, layers and frames in accordance with what the researchers designed. ActionScript researchers utilize in arranging the elements in this game that this game become more interesting to play.
This game is played by children - children due to the current learning media made only through the book, with this game could be an alternative medium of learning for children - children that can train children to recognize animals as you play.
Keywords : ActionScript, Animals, Desktop, Education, Site Plan
1
1. Pendahuluan Dunia anak adalah bermain, karena bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan
bagi anak. Bermain juga merupakan tuntutan dan kebutuhan bagi anak, sehingga kini para orang
tua kerap menyelipkan proses pembelajaran dalam bermain, yang oleh sebagian masyarakat
dikenal dengan mainan edukasi. dengan bermain anak dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan
perkembangan anak dalam, kreativitas, bahasa, emosi, nilai sosial dan sikap hidup.
Masalah yang sering muncul adalah pengembangan pendidikan seni kreatifitas anak dan
pemahaman terhadap lingkungan sekitar. Pengajaran dengan cara manual menyebabkan anak
kurang semangat untuk belajar dan susah memahami yang diajarkan. Misalkan jika anak lupa
dengan pelajaran yang diajarkan dan anak tersebut malu untuk bertanya maka anak tersebut akan
kesulitan untuk mengejar pelajaran yang sudah di ajarkan, Umumnya anak – anak cenderung suka
dengan metode pembelajaran di sertai hiburan.
Game ini mempunyai 3 level dan disajikan dalam bentuk site plan yaitu gambar dua
dimensi yang menunjukan detail dari rencana yang akan dilakukan terhadap pemain. Kemudian
setiap pemain di tugaskan untuk mencocokan binatang dengan kandangnnya sesuai dengan
waktu yang di tentukan.
Game ini sangat berguna sekali bagi anak-anak untuk belajar terhadap lingkungan sekitar
khususnya mengenal binatang dan dari adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat mengisi dan
memenuhi kebutuhan anak akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motifasi, memfasilitasi
belajar aktif dan memandu untuk belajar lebih baik.
1.1. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah berupa
1. Untuk menghasilkan game Play At The Zoo yang menghibur dan mendidik.
2. Meningkatkan kemampuan berkonsentrasi.
3. Memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan
Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer “AMIKOM”
Yogyakarta.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah berupa
1. Dengan adanya game edukasi ini anak-anak bisa belajar sambil bermain.
2. Mengurangi rasa bosan anak dalam hal belajar menghafal.
3. Memperkenalkan nama dan bentuk binatang untuk anak-anak melalui game edukasi.
2
Metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah metode
kepustakaan.
2. Landasan Teori
Game atau permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu
sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius dengan
tujuan refresing. Bermain game sudah dapat dikatakan sebagai life style masyarakat dimasa kini.
Dimulai dari usia anak-anak hingga orang dewasa pun menyukai video game. Itu semua
dikarenakan bermain video game adalah hal yang menyenangkan1.
2.2. Jenis Jenis Game2
1. Arcade/Side Scrolling
Game tipe ini dapat dikatakan tipe-tipe game klasik. Salah satu ciri yang biasa ditemui
untuk game-game bertipe ini, pada umumnya memiliki tampilan 2 dimensi dan
karakter-karakter didalam game tersebut dapat bergerak keatas, bawah, kiri dan
kanan.
2. Racing
Ini adalah salah satu tipe game pada tahun 2005 dan 2006 lalu begitu berkembang
pesat. Hal ini dikarenakan elemen-elemen yang disertakan didalam game tersebut
mengikuti perkembangan otomotif didunia.
3. Fighting
Game bertipe fighting ini merupakan salah satu tipe game yang cukup digandrungi
dikalangan remaja, dalam game ini pemain akan memainkan satu karakter atau lebih
yang kemudian karakter tersebut harus bertarung dengan karakter-karakter yang lain
hingga karakter yang dikalahkan.
4. Shooting
Game shooting adalah tipe game yang sebenarnya cukup sederhana, karena pemain
hanya cukup menembak musuh-musuh yang menghalangi selama pemain
berlangsung.
1 Anggara. 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash. Gava Media. Yogyakarta. Hal 7 2 Anggra, 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash, Yogyakarta : Gava Media, Hal 2
3
5. RTS (Real Time Strategy)
Pada game bertipe RTS ini, sebagai pemain, melakukan kontrol terhadap satu atau
lebih karakter untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu guna menyelesaikan
masalah (misi) di dalam game tersebut, sebagian besar game RTS adalah game
strategy perang.
6. RPG (Role Playing Game)
Ini adalah salah satu tipe game yang dibuat dengan alur cerita penuh intrik yang begitu
kental, pengembangan watak karakter secara mendalam, petualangan yang menarik,
durasi waktu penyelesaian yang panjang dan pertarungan,
semuanya menjadi elemen yang begitu melekat untuk tipe game ini, memainkan peran
suatu karakter dalam menjalankan misi tertentu.
7. Simulation
Sama seperti artinya yang berarti simulasi, di dalam game ini di berikan penggambaran
konsep permainan dengan segala suatu hal di dalam kehidupan nyata, sehingga hal
realistik akan lebih sering ditemui didalam game bertipe ini.
2.3. Site Plan Dalam Game
Site Plan adalah gabungan gambar antara massa bangunan dengan kondisi
tapak/lahan/lingkungan alam sekitar, yang menginformasikan pembentukan tataan ruang
(komposisi massa bangunan) membentuk tatanan ruang3.
2.4. Tahap Pembuatan Game
Dalam membuat atau merancang suatu game terdapat dasar-dasar pembuatan game
yaitu4:
1. Genre game
2. Memilih tool
3. Menentukan gameplay
4. Memilih grafis
3 Tjahyani Busono,MT. 2008.Modul dasar dasar menggambar bangunan.Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi&kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia 4 Ivan. V.Sibero. 2009.Langkah Mudah Membuat Game 3D.Mediakom.Yogyakarta.
4
5. Memilih suara
6. Menentukan timeline
7. Mulai pembuatan
8. Melakukan test game
9. Publishing
10. Tes game
Dalam merancang game ini, software aplikasi yang digunakan adalah Adobe Photoshop
CS4 dan CorelDraw X4 sebagai software editing dan creating desain grafik, kemudian Adobe
Audition sebagai pengolah audio yang akan digunakan dalam background music dan efek game,
setelah itu software penunjang utama yaitu Adobe Flash CS3 sebagai pengolah animasi dan
perancang aplikasi game.
3. Analisis Peneliti melakukan analisis game Play At The Zoo yang akan dirancang, guna mengetahui
dasar, konsep, dan seperti apa game akan dirancang, kemudian unsur apa saja yang akan
diperlukan dalam merancang game ini. Peneliti menggunakan 4 analisis yaitu analisis masalah,
analisis kebutuhan fungsional dan nonfungsional, analisis studi kelayakan analisis konsep game.
3.1. Perancangan
Berikut rancangan yang di gunakan untuk membuat game Play At The Zoo:
1. Merancang konsep
Merancang konsep merupakan dasar sebuah aplikasi multimedia, karena disini
diperlukan dasar pemikiran dan kreatifitas yang sesuai dengan tujuan dibuatnya
aplikasi tersebut, agar penyusun dalam pembuatan aplikasi tersebut dapat digunakan
dengan baik dan mengena pada sasaran yaitu sebagai sarana pembelajaran dan
penyampaian informasi.
Konsep game interaktif yang dirancang adalah game yang di dalamnya memberikan
dan menyertakan konten berupa wawasan tentang pengetahuan lingkungan sekitar
khususnya binatang.
5
2. Merancang isi
Perancangan isi diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam penyampaian
informasi tentang hewan yang dikebun binatang melalui multimedia interaktif. Aplikasi
yang dibuat akan diisi dengan beberapa elemen, antara lain:
A. Gambar
B. Suara
C. Teks
D. Animasi
3. Merancang naskah
Berikut adalah tabel rancangan naskah dari tiap menu:
Tabel 3.1 Rancangan Setiap Menu
Code Menu Naskah Keterangan
A Intro Play At The Zoo Terdapat logo game dan suara intro
B Menu Utama Play At The Zoo Terdapat menu
“Main,Petunjuk,Pengatruan,Tentang,Keluar”
B.1 Menu Main Label Game
Waktu:_:15
Nama kandang
Terdapat tombol Menu untuk kembali ke menu
utama
Terdapat tombol sound untuk mengatur suara
B.2 Menu
petunjuk
Berisi petunjuk cara
bermain
Terdapat tombol Menu untuk kembali ke menu
utama
B.3 Menu
Pengaturan
Fullsereen: ON/OFF
Audio: ON/OFF
-Pilih ON untuk mengaktifkan, dan pilih OFF
untuk menonaktifkan.
-Terdapat tombol Menu untuk kembali ke menu
6
utama
B.4 Menu
Tentang
Tentang Game dan
pembuatnya
Terdapat tombol Menu untuk kembali ke menu
utama
B.5 Menu Keluar Anda yakin ingin
keluar dari game ini?
-YA
-TIDAK
Pilih YA untuk menutup aplikasi, dan pilih
TIDAK untuk menggunakan aplikasi
4. Flowchart
Berikut flowchart yang bertujuan untuk mengambarkan uruta-urutan instruksi
dari game Play At The Zoo.
7
Gambar 3.1 Flowchart
5. Perancangan grafik
Setelah naskah ditulis, selanjutnya adalah merancang grafik. Dalam pembuatan game
Play At The Zoo peneliti akan membahas dan mendeskripsikan tentang perancangan
grafik yang akan digunakan yaitu perancangan karakter, background dan gambar –
gambar pendukung lain.
8
6. Audio yang digunakan
Audio merupakan hal penting dalam game. Musik dan sound membuat game lebih
menarik untuk dimainkan. Setiap bagian – bagian game dilengkapi dengan suara.
Pemilihan suara yang digunakan harus seirama dengan bagiannya dan game ini
menggunakan file berextensi .mp3.
4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1. Implementasi
Implementasi merupakan tahapan setelah tahap analisis dan perancangan system
terselesaikan. Tahap ini adalah tahap membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan
naskah yang di buat. Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pembuatan desain
grafik yang mendukung semua interaksi, membuat animasi sesuai dengan tema, membuat teks
sebagai penyampaian pesan dan kemudian semua di gabungkan dalam adobe flash CS3 dengan
bahasa pemrogaman actionscript 2.0.
4.1.1. Mengolah Grafik
Grafik yang akan diolah menggunakan software CorelDraw X4 dan Adobe Photoshop CS3,
diantaranya adalah grafik untuk karakter, background dan gambar – gambar pendukung lain yang
nantinya akan digunakan dalam pembuatan aplikasi.
4.1.2. Mengolah Suara
Agar aplikasi game lebih menarik, maka perlu menambahkan suara audio atau musik di
dalamnya. Suara merupakan salah satu komponen yang penting selain grafik dan animasi. Pada
pembuatan aplikasi game ini pengeditan suara dan pemotongan music yang diperlukan sebagai
soundtrack game dilakukan dengan menggunakan software Adobe Audition.
4.1.3. Pembuatan Aplikasi Multimedia Pada Adobe Flash CS3
Pembuatan aplikasi game ini menggunakan Adobe Flash CS3, pertama-tama grafik yang
sudah didesain menggunakan CorelDraw X4 dan Adobe Photoshop CS3 diimport ke dalam Adobe
Flash CS3, kemudian ditata dan disusun seperti pada naskah.
9
4.2. Pembahasan
Dalam game ini terdapat bagian-bagian dan stage yang saling berhubungan, berikut adalah
bagian yang ada pada game ini.
Halaman Intro
Gambar 4.1 Halaman Intro
Halaman Menu utama
Gambar 4.2 Halaman Menu Utama
10
Halaman Menu Level
Gambar 4.3 Halaman Level
Halaman Level Berhasil
Gambar 4.4 Halaman Level Berhasil
Halaman Level Gagal
Gambar 4.5 Halaman Level Gagal
11
Halaman Menu Petunjuk
Gambar 4.6 Halaman Petunjuk
Halaman Menu Pengaturan
Gambar 4.7 Halaman Pengaturan
Halaman Menu Tentang
Gambar 4.8 Halaman Tentang
12
Halaman Menu Keluar
Gambar 4.9 Halaman keluar
Halaman Menu End/Selesai
Gambar 4.10 Halaman End/Selesai
4.3. Membuat File Executable
Setelah semua bagian selesai dan sesuai dengan keinginan. Maka hal selanjutnya yang
harus dilakukan adalah menjadikan format *.exe supaya dapat dijalankan di computer yang lain
tanpa harus menginstal flash player. Adobe Flash CS3 merupakan salah satu software yang file
hasilnya dapat langsung dikompilasi menjadi file Executable.
4.4. Testing Testing digunakan dalam pengujian terhadap modul. Pengujian tersebut tidak kalah
pentingnya dengan beberapa unit testing lainnya, hal ini digunakan untuk menjamin setiap fungsi
berjalan dengan baik. Terdapat dua metode dalam unit testing ini, yaitu sebagai berikut:
13
4.4.1. Alpha Testing
Alpha Testing terfokus pada unit program terhadap kebutuhan yang disebutkan dalam
spesifikasi. Menurut Vaughan, alpha testing ialah mengalisa terhadap bagian internal dari suatu
program. Alpha Testing dilakukan dengan cara menjalankan suatu unit atau modul, kemudian
diamati apakah proses tersebut terdapat error dalam pengkodingannya. Hal ini bermaksud untuk
langsung memperbaiki kesalahan dalam pemograman tersebut.
4.4.2. Beta Testing
Beta testing adalah cara pengujian dengan cara menguji hasil akhir dari suatu program. Hal
ini dimulai dengan menjalankan program tersebut oleh user agar diketahui apakah fungsi-fungsi
yang tersedia sudah berjalan sesuai dengan rancangan atau belum. Hal ini meliputi dari pengujian
tombol, animasi serta penggunaan pada demo game itu sendiri.
4.5. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Memiliki duplikat dari aplikasi tersebut secara keseluruhan dan sebaiknya diduplikat
dengan mengkopi file-file tersebut kedalam CD untuk mengantisipasi terhadap kesalahan
atau kerusakan pada aplikasi tersebut (backup).
2. Jika hendak keluar program tekanlah tombol keluar. Hal ini untuk mengantisipasi kerusakan
pada kode listing program jika dikeluarkan secara paksa.
3. Selain itu untuk menambahkan fitur tambahan pada program baik menu atau pun bagian
suara dilakukan dengan cara penambahan pada file mentah. Untuk itu jagalah file mentah
dari keseluruhan program ini sehingga dapat dimodifikasi sewaktu –waktu.
5. Kesimpulan Dalam pembuatan game play at the zoo maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Untuk membangun aplikasi ini dipadukan antara beberapa unsur seperti animasi,
gambar dan suara agar anak-anak usia 4-6 tahun lebih tertarik untuk belajar.
2. Dengan aplikasi ini anak-anak juga merasa senang untuk belajar tentang binatang
karena sudah dikemas menarik. Sehingga sangat mendukung anak dalam hal
bermain sambil belajar, membuat anak lebih kreatif.
14
3. Game Play At The Zoo ini tidak memerlukan biaya perawatan yang sangat besar,
cukup dengan melakukan salin aplikasi game dan source code untuk menghindari
loss data dan kerusakan sistem.
5.1 Saran Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan :
1. Game Play At The Zoo merupakan game 2D berbasis desktop, ada baiknya dilakukan
pengembangan game ini ke arah berbasis mobile dan 3D melihat perkembangan teknologi
mobile semakin pesat dan maju dan game mobile semakin banyak diminati masyarakat.
2. Dilakukan pengembangan konten game dan memperbanyak level tingkatan dalam game.
3. Perlunya pengembangan lebih lanjut dari game ini yaitu menampilkan score, save dan load
agar game dapat menyimpan hasil score serta load untuk melanjutkan game yang
disimpan.
4. Harapan penulis semoga aplikasi ini dapat berguna dan dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya. Penulis juga menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca atau
seluruh pihak agar penulis dapat lebih baik untuk kedepannya. Karena penulis menyadari
dalam game “Play At The Zoo” ini masih terdapat banyak kekurangan yang dapat
diperbaiki, maupun dilengkapi oleh pengembang selanjutnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus Noertjahyana, 2002.Studi Analisis Rapid Aplication Development Sebagai Salah Satu
Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak. Jurnal Informatika.vol.3,(2),74-79.
Anggara. 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash.Yogyakarta : Gava
Media.
Hanif Al Fatta, 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta.
Hayashi A,dkk. 2005.Aligning IT Skills Training With Online Asynchoronous Learning Multimedia
Technologies Information Systems Education. Jurnal, vol,17,pp.3-10.
http://barbarashdwallpapers.com/sea-wallpapers/ . Di akses pada tanggal 28 Maret 2014
http://www.gameedukasi.com/2011/03/serunya-mengelola-kebun-binatang-dalam-zoo-tycoon2/.
Di akses pada tanggal 04 Desember 2013.
http://www.parnaraya.ac.id/download/68660591077Metode_Pengembangan_Sistem_Informasi,_-
_Presentasi_Kelompok_1.pdf . Diakses pada tanggal 09 Desember 2013.
Hendri H dan Gema A, 2010. The Magic of Corel Draw. Penerbit Informatika : Bandung
Ivan.V.Sibero. 2009. Langkah Mudah Membuat Game 3D. Mediakom :Yogyakarta.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
http://www.cs.uu.nl/docs/vakken/b2go/docs/history_of_games.pdf. Di akses pada tanggal 04
Desember 2013.
Ryan Pk. 2013. Analisis dan Perancangan Game“MatchThe Label”Menggunakan Flash.Jurusan
Sistem Informasi.STMIK AMIKOM YOGYAKARTA : Yogyakarta
16
Sudarmawan,ST,MT,Dony Ariyus. 2007. Interkasi Manusia & Komputer. Andi : Yogyakarta.
Tjahyani Busono,MT. 2008. Modul dasar dasar menggambar bangunan.Jurusan Pendidikan Teknik
Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi&kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia :
Bandung
Wahana Komputer, 2010.Short Course Adobe Flash CS4. Andi Offset : Yogyakarta