PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH …
Transcript of PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH …
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
DAERAH RAWAN KECELAKAAN BERBASIS WEBGIS DI
KOTA KUPANG
DEVELOPMENT OF A WEBGIS-BASED GEOGRAPHIC
INFORMATION SYSTEM FOR BLACK SITE IN KUPANG CITY
REFIA YUNISTRA
Taruna Program Studi
Sarjana Terapan
Transportasi Darat
Politeknik Transportasi
Darat Indonesia-STTD
Jl. Raya Setu Km 3,5,
Cibitung, Bekasi, Jawa
Barat 17520
PURWATININGSIH Dosen Program Studi
Sarjana Terapan
Transportasi Darat
Politeknik Transportasi
Darat Indonesia-STTD
Jl. Raya Setu Km 3,5,
Cibitung, Bekasi, Jawa
Barat 17520
SUDIRMAN ANGGADA Dosen Program Studi
Sarjana Terapan
Transportasi Darat
Politeknik Transportasi
Darat Indonesia-STTD
Jl. Raya Setu Km 3,5,
Cibitung, Bekasi, Jawa
Barat 17520
Abstract
Traffic accidents during the last 5 years from 2014 to 2018 in Kupang City totaled 353 incidents. The highest
number of accidents, namely in 2018 as many as 89 incidents with 59 people died, the highest number of
accidents occurred on several road sections identified as accident-prone areas, namely 5 roads. The z-score
method is used to determine the accident-prone areas, where this method is used to standardize the accident rate
data in one road segment against another. The high number of accidents in Kupang City can have an impact on
the community, where people still do not know information regarding accident-prone areas and the lack of data
obtained from the police. There is a need for the development of a geographic information system in
determining traffic accident-prone location points by utilizing GPS and Google Maps as an intermediary
medium and then this will be implemented into an accident-prone area mapping description. This software was
created using the XAMPP application as a software creation by entering a database from MySQL and using a
programming language such as PHP. The output of this system is a mapping of the accident rate where at each
point of the incident is equipped with information on the name of the road, photos of the location of the incident,
road geometry, the number of accident victims, and the chronology of the accident.
Keywords : GIS, Black Site, Maps, Website
Abstrak
Kecelakaan lalu lintas selama 5 tahun terakhir dari tahun 2014 hingga tahun 2018 di Kota Kupang berjumlah
353 kejadian. Angka tertinggi kecelakaan yakni di tahun 2018 sebanyak 89 kejadian dengan korban meninggal
dunia 59 orang, jumlah kejadian kecelakaan tertinggi ini terjadi di beberapa ruas jalan yang diidentifikasi
sebagai daerah rawan kecelakaan yakni ada 5 ruas jalan. Adanya perhitungan yang dilakukan dalam menentukan
daerah rawan kecelakaan adalah menggunakan metode z–score, dimana metode ini digunakan untuk
membakukan data angka kecelakaan di suatu ruas jalan yang satu terhadap jalan yang lain. Tingginya angka
kecelakaan di Kota Kupang dapat berdampak pada masyarakat, dimana masyarakat masih belum mengetahui
informasi terkait daerah rawan kecelakaan dan minimnya data yang didapat dari pihak kepolisian. Perlu adanya
pembangunan sistem informasi geografis dalam penentuan titik – titik lokasi rawan kecelakaan lalu lintas
dengan memanfaatkan GPS dan Google Maps sebagai media perantara dan kemudian akan diimplementasikan
menjadi gambaran pemetaan daerah rawan kecelakaan. software ini dibuat menggunakan aplikasi XAMPP
sebagai pembuatan software dengan memasukkan database dari MySQL dan menggunakan Bahasa
pemograman seperti PHP. Hasil output sistem ini adalah pemetaan tingkat kecelakaan dimana pada setiap titik
kejadian dilengkapi dengan informasi nama jalan, foto lokasi kejadian, geometrik jalan, jumlah korban
kecelakaan, dan kronologi kecelakaan.
Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, Daerah Rawan Kecelakaan, Pemetaan, Website
PENDAHULUAN Sepanjang dalam kurun 5 tahun terakhir dari tahun 2014 hingga 2018 memiliki tingkat
keparahan kecelakaan lalu lintas di Kota Kupang. Angka kecelakaan tersebut adalah angka
kecelakaan yang tercatat saja (reported accidents), kenyataannya bisa melebihi dari angka
kecelakaan tersebut, karena pada kenyataannya masyarakat terkadang tidak melaporkan
kejadian kecelakaan tersebut pada pihak yang berwenang. Dari data tersebut maka diperlukan
adanya upaya untuk mengurangi jumlah kecelakaan. Sebagai langkah awal diperlukan untuk
menentukan titik-titik rawan kecelakaan (black spot).
Pendataan kecelakaan di Kota Kupang perlu perbaikan terutama dalam proses analisa
identifikasi daerah rawan kecelakaan, karena belum menggunakan kajian teknis dalam
penentuan daerah rawan kecelakaan oleh Polres Kota Kupang sebagai instansi terkait yang
mengeluarkan data lokasi rawan kecelakaan. Selain itu, belum adanya sistem informasi
manajemen geografis yang digunakan dalam pendataan kecelakaan lalu lintas, membuat
pencarian dan analisa data kecelakaan tidak dapat dilakukan dengan waktu yang cepat dan
akurat. Proses identifikasi lokasi rawan kecelakaan yang memperhitungkan data historis
membutuhkan basis data kecelakaan yang akurat dan dapat diakses dengan cepat sehingga
identifikasi daerah rawan kecelakaan dapat dilakukan dengan analisa statistik yang sistematis
dan menghasilkan data daerah rawan kecelakaan yang valid. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu pesat berpengaruh terhadap semua aspek, salah satunya teknologi
sistem informasi geografis.
TINJAUAN PUSTAKA Daerah Rawan Kecelakaan
Lokasi atau site adalah daerah-daerah tertentu yang meliputi pertemuan jalan, access point
dan ruas jalan yang pendek. Identifikasi kecelakaan dapat dilakukan pada lokasi-lokasi
tertentu pada titik ruas jalan (black spot), ruas jalan (black site), dan wilayah tertentu (black
are). Black spot pada dasarnya merupakan penggal jalan tertentu pada ruas jalan utama
secara keseluruhan yang memiliki frekuensi dan potensi tinggi terjadinya kecelakaan.
Penentuan black spot dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kecelakaan yang
memperhitungkan Panjang ruas jalan yang ditinjau. Black site menjelaskan panjang jalan
yang memiliki angka frekuensi kecelakaan tertinggi. Jumlah kecelakaan melebihi suatu nilai
tertentu, jumlah kecelakaan per-km melebihi suatu nilai tertentu, dan tingkat kecelakaan
atau jumlah kendaraan per kendaraan melebihi nilai tertentu. Black spot menjelaskan lokasi-
lokasi kejadian kecelakaan yang berhubungan langsung dengan faktor jalan, seperti
geometrik jalan, persimpangan, atau tikungan.
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi khusus yang mengolah data yang
mana mempunyai data informasi spasial (bereferensi keruangan). Dengan kata lain, sistem
informasi geografis merupakan sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk
membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi bereferensi geografis,
seperti data di identifikasi berdasarkan lokasinya didalam database. Peraturan yang mengatur
sistem informasi geografis diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun
2011 tentang Informasi Geospasial merupakan dasar hukum yang fundamental bagi
perkembangan geografi baik dari sisi keilmuan maupun dari sisi praktis. Penyelenggaraan
Informasi Geospasial itu sendiri meliputi pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan
pengamanan, penyebarluasan dan penggunaan Data Geospasial. Dalam hal ini, kebijakan
satu peta (One Map Policy) penting untuk diterapkan guna meningkatkan efektifitas
pengadaan data dan mengurangi masalah di lapangan akibat konflik data.
Komponen Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi terdiri dari komponen – komponen yang disebut blok bangunan (building
block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen
teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen
kontrol.
Tahapan dalam pemetaan daerah rawan kecelakaan yakni :
1. Tahap pembuatan software
Tahap ini dilakukan dengan cara mengaktifkan aplikasi XAMPP guna membuat
database untuk menginput data kecelakaan. Terdapat 2 modul pada aplikasi XAMPP
yang harus dijalankan yaitu Apache dan MySQL. Selanjutnya membuka web browser
untuk mengetik URL localhost/phpMyAdmin untuk merancang web yang bersifat
dinamis dan dilengkapi dengan database yang akan diinput sesuai dengan data yang
ada. Localhost ini merupakan tempat pembuatan database yang akan kita masukkan
pada pemetaan daerah rawan kecelakaan dan juga sebagai penyimpanan data untuk
membuat website.
2. Tahap pembuatan Peta
Tahap ini melakukan titik koordinat dengan menggunakan Google Maps sebagai acuan
dan diinput dalam database localhost, kemudian memasukkan Bahasa pemograman
yang sudah diatur kedalam aplikasi Coding untuk membuat sketsa peta yang akan
dibuat. Tahapan ini membutuhkan tingkat ketelitian agar tidak salah dalam
memasukkan code dalam database. Sketsa peta yang sudah dibuat kedalam database
akan dimasukkan ke WebGIS, yang mana WebGIS ini adalah aplikasi pembuatan peta
dimensi dengan berbagai tampilan yang diinginkan.
Tampilan Peta Daerah Rawan Kecelakaan
Tampilan pada peta daerah rawan kecelakaan terdapat titik-titik pada peta. Titik-titik pada
peta merupakan jalan yang diidentifikasi sebagai lokasi rawan kecelakaan, untuk
membedakan tingkat kecelakaan pada tiap ruas jalan diberi warna yang berbeda yakni tingkat
kecelakaan rendah ditandai dengan warna hijau, tingkat kecelakaan sedang ditandai dengan
warna biru, sedangkan tingkat kecelakaan tinggi ditandai dengan warna merah. Tampilan
pada peta terdapat beberapa informasi yaitu nama jalan, foto lokasi kejadian, gambar
penampang melintang jalan, jumlah kejadian kecelakaan, jumlah korban kecelakaan,
kronologi kecelakaan, geometrik jalan, grafik tingkat kecelakaan pertahun, grafik jenis
kendaraan pertahun, dan grafik tipe kecelakaan.
Bahasa Pemograman
Bahasa pemograman terdapat pada sistem computer yang dirancang khusus untuk membuat
suatu permodelan dan biasa digunakan sebagai pembuatan aplikasi atau software. Terdapat
Bahasa pemograman yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini sebagai berikut:
1. Website
Kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, gambar, video atau
gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk
satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan
dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). website bisa digolongkan menjadi tiga
bagian adalah sebagai berikut:
a. Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah.
b. Website Dinamis merupakan website yang memerlukan update sesering mungkin.
Contoh Website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya
terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.
c. Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming user bisa
berinteraksi dan beradu argument . Salah satu contoh website interaktif adalah blog
dan forum.
Fungsi website adalah sebagai komunikasi dalam menyampaikan pesan, sebagai
informasi,sebagai media transaksi, dan sebagai entertainment. 2. HTML
HyperText Markup Language adalah bahasa yang digunakan untuk membuat suatu
situs web atau homepage. Sebenarnya, dokumen HTML hanyalah sebuah dokumen
biasa dan disebut sebagai Markup Language yakni bahasa yang mengandung kode
penanda yang disebut tag HTML yang digunakan untuk mengatur format tampilan
suatu dokumen.
3. PHP (Personal Home Page)
PHP bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat website dinamis maupun
aplikasi web. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP
bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, contohnya Blog,Toko Online, CMS ,
Forum, dan Website Social Networking. PHP adalah bahasa scripting, bukan bahasa
tag- based seperti HTML. PHP termasuk bahasa cross-platform, ini artinya PHP bisa
berjalandi sistem operasi yang berbeda-beda (Windows,Linux, ataupun MAC). Untuk
dapat berjalan, PHP membutuhkan web server , yang bertugas untuk memproses file
php dan mengirimkan hasil pemrosesan yang akan ditampilkan di browser client. Oleh
karena itu, PHP termasuk server-side scripting (script yang diproses di server ). Web
server sendiri adalah software yang diinstal di komputer lokal ataupun komputer lain
yang berada di jaringan intranet/internet yang berfungsi untuk melayani permintaan-
permintaan web dari client. Web server yang paling digunakan saat ini untuk PHP
adalah “Apache”. Untuk media penyimpanan datanya (database server), PHP biasa
menggunakan MySQL. Untuk menginstall dan mengkonfigurasikan ketiga software
tersebut (Apache, PHP, MySQL) agar dapat berjalan dan selalu terhubung, memang
cukup sulit. Maka dari itu dibuatlah paket software LAMP, XAMPP, MAMP, WAMP
yang tinggal kita install dalam satu kali instalasi. Dalam satu kali instalasi, sudah
mencakup ketiga software tersebut dan sudah dikonfigurasikan untuk keperluan
lingkungan pengembangan aplikasi web.
Tahap Analisis Data Kecelakaan
Tahapan analisis data kecelakaan menggunakan metode z-score untuk menghitung tingkat
kecelakaan peruas jalan dengan menghitung jumlah kejadian peruas jalan satu dengan ruas
jalan yang lainnya. Data-data tersebut di hitung dengan rumus Z-Score untuk membakukan
data angka kecelakaan pada masing-masing ruas jalan agar dapat dibandingkan antara
kecelakaan di suatu jalan yang satu terhadap jalan yang lain. Dengan menggunakan rumus
tersebut diketahui tingkat pertumbuhan rata–rata kejadian kecelakaan dan daerah rawan
kejadian kecelakaan.
METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini terdapat 2 tahapan yang dikerjakan, tahap pertama yang diawali dengan
mengumpulkan data kecelakaan dengan sumber data Polres Kota Kupang, setelah data yang
didapat akan melakukan survei di lapangan untuk mengetahui bagaimana kondisi jalan dan
kondisi lalu lintas. Data kecelakaan yang didapat akan dihitung menggunakan metode z-
score. selanjutnya tahap kedua melakukan survei koordinat daerah rawan kecelakaan
dilakukan untuk penyusunan software identifikasi daerah rawan kecelakaan berbasis
WebGIS.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Wawancara
2. Observasi
3. Data primer (data koordinat lokasi kecelakaan dan data foto lokasi kecelakaan)
4. Data sekunder (data yang didapat dari kepolisian)
5. Peralatan penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis z-score
Metode Z-Score digunakan untuk menentukan daerah rawan kecelakaan (black site). Data
daerah rawan kecelakaan Kota Kupang yang diperoleh dari Polre Kota Kupang. Data-data
tersebut di hitung dengan rumus Z-Score untuk membakukan data angka kecelakaan pada
masing-masing ruas jalan agar dapat dibandingkan antara kecelakaan di suatu jalan yang satu
terhadap jalan yang lain. Dengan menggunakan rumus tersebut diketahui tingkat
pertumbuhan rata–rata kejadian kecelakaan dan daerah rawan kejadian kecelakaan yang ada
di jalan Kota Kupang. Tabel 1. Jumlah Tahun Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2014 hingga Tahun 2018
NO NAMA JALAN
Jumlah Tahun Peristiwa Kecelakaan
Lalu Lintas
Jumlah
Kejadian
2014 2015 2016 2017 2018
1 JL. Timor Raya kota 4 7 5 6 5 27
2 JL. Adi Sucipto 3 3 8 5 5 24
3 JL. A Nisnoni 2 2 2 1 4 11
4 JL. W.J. Lalamentik 3 4 1 2 4 14
5 JL. Pahlawan 0 0 0 2 6 8
6 JL. Fetor Funay 3 3 5 3 6 20
7 JL. Soeharto 4 1 5 1 5 16
8 JL. Jalur 40 9 3 3 8 3 26
9 Jl. Yos Sudarso 3 3 4 4 2 16
10 JL. M. Praja 2 2 3 8 0 15
11 JL. Sudirman 4 7 4 0 6 21
12 JL. Oeleta Raya 0 4 0 8 4 16
13 JL. Bundaran PU 7 9 2 5 8 31
14 JL. Amabi 2 0 0 3 9 14
15 JL. Herman Johanes 3 6 2 4 1 16
16 JL. HR Koroh 1 9 7 7 8 12 43
17 JL. M. Hatta 4 8 8 6 9 35
Jumlah 62 69 59 74 89 353
Sumber: Data Polresta Kota Kupang
0 2 4 6 8 10 12 14
JL. Timor Raya kota
JL. A Nisnoni
JL. Pahlawan
JL. Soeharto
Jl. Yos Sudarso
JL. Sudirman
JL. Bundaran PU
JL. Herman Johanes
JL. M. Hatta
Jumlah Tahun Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas 2018
Jumlah Tahun Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas 2017
Jumlah Tahun Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas 2016
Jumlah Tahun Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas 2015
Jumlah Tahun Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas 2014
Perhitungan Z-score untuk pertumbuhan tingkat kecelakaan pada tahun 2014 sampai dengan
tahun 2018 adalah sebagai berikut :
a. Mencari nilai rata-rata ( ̅x)
Data Nilai rata–rata ( ̅x) merupakan jumlah angka kecelakaan dari tahun 2014 sampai
dengan tahun 2018 dibagi dengan jumlah data jalan-jalan utama di Kota Kupang yang
pernah tejadi kecelakaan, dimana angka jumlah kecelakaan sebanyak 353 kejadian dan
jumlah sebanyak 17 jalan utama.
76,2017
353
n
XX
b. Mencari Nilai Standar deviasi
Nilai standar deviasi (s) merupakan akar dari jumlah kuadrat dari rata– rata angka
kecelakaan tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 dikurangi rata–rata angka
kecelakaan yang mana jumlahnya sebesar 1353, dibagi dengan jumlah data jalan
utama yang pernah mengalami kecelakaan di Kota Kupang sebanyak 17 jalan utama.
92,817
1353)( 2
n
xxis
c. Mencari Nilai Zi
Nilai Z-score (Zi) adalah rata–rata angka kecelakaan per-tahun dikurangi rata–rata
angka kecelakaan dibagi standar deviasi, dimana dalam contoh perhitungan ini diambil
Gambar 1. Grafik Peristiwa Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Kota
Kupang pada Tahun 2014 hingga Tahun 2018
0,700,36
-1,09-0,76
-1,43
-0,09
-0,53
0,59
-0,53-0,65
0,03
-0,53
1,15
-0,76-0,53
2,49
1,60
-2,00
-1,50
-1,00
-0,50
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
Jl. Timor Raya Kota dengan nilai rata–rata jumlah angka kecelakaan 27 kejadian
kecelakaan, nilai rata–rata kecelakaan sebesar 20,76, dan nilai standar deviasi (s)
sebesar 8,92.
078,04,79
76,2027
s
XXiZi
Tabel 2. Hasil analisis Z-Score untuk identifikasi daerah rawan kecelakaan Lalu Lintas (black site) di Kota
Kupang
NO NAMA JALAN
Jumlah
Kejadian Zi KETERANGAN
1 JL. Timor Raya kota 27 0.70 Daerah Rawan Kecelakaan
2 JL. Adi Sucipto 24 0.36 Daerah Rawan Kecelakaan
3 JL. A Nisnoni 11 -1.09
Daerah Tidak Rawan
Kecelakaan
4 JL. W.J. Lalamentik 14 -0.76
Daerah Tidak Rawan
Kecelakaan
5 JL. Pahlawan 8 -1.43
Daerah Tidak Rawan
Kecelakaan
6 JL. Fetor Funay 20 -0.09
Daerah Tidak Rawan
Kecelakaan
7 JL. Soeharto 16 -0.53
Daerah Tidak Rawan
Kecelakaan
8 JL. Jalur 40 26 0.59 Daerah Rawan Kecelakaan
9 Jl. Yos Sudarso 16 -0.53
Daerah Tidak Rawan
Kecelakaan
10 JL. M. Praja 15 -0.65
Daerah Tidak Rawan
Kecelakaan
11 JL. Sudirman 21 0.03 Daerah Rawan Kecelakaan
12 JL. Oeleta Raya 16 -0.53
Daerah Tidak Rawan
Kecelakaan
13 JL. Bundaran PU 31 1.15 Daerah Rawan Kecelakaan
14 JL. Amabi 14 -0.76
Daerah Tidak Rawan
Kecelakaan
15 JL. Herman Johanes 16 -0.53
Daerah Tidak Rawan
Kecelakaan
16 JL. HR Koroh 1 43 2.49 Daerah Rawan Kecelakaan
17 JL. M. Hatta 35 1.60 Daerah Rawan Kecelakaan
Jumlah 353
Rata-rata (X-bar) 20.76
Standar Deviasi (s) 8.92
Gambar 2. Grafik Analisis Z-Score untuk identifikasi daerah rawan kecelakaan
Lalu Lintas (Black Site) pada Jalan Kota Kupang
Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 2, jalan yang termasuk sebagai daerah rawan kecelakaan
merupakan jalan yang memiliki jumlah kejadian lebih besar dari jumlah rata-rata kecelakaan
lalu lintas di jalan Kota Kupang, selama lima tahun terakhir. Jalan yang termasuk kriteria
daerah rawan kecelakaan tersebut diantaranya Jalan Timor Raya Kota, Jalan Jalur 40, Jalan
Bundaran Pu, Jalan HR Koroh 1, dan Jalan M. Hatta merupakan jalan yang memiliki angka
kecelakaan paling tinggi. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai Z-Score yang lebih besar dari 1.
Pemicu sering terjadinya kecelakaan di sepanjang Jalan HR Koroh 1 dikarenakan dari lebar
jalan yang sempit dan jalannya menanjak serta menurun. Sepanjang jalan tersebut biasanya
sering dilewati oleh kendaraan beroda empat yang besar seperti truk. Menurut data dari
Polresta Kota Kupang dikarenakan keadaan jalan yang tergolong sepi memicu pengguna
jalan sering kebut-kebutan, sehingga hampir setiap tahunnya kecelakaan yang terjadi di
sepanjang Jalan HR Koroh 1 melibatkan kendaraan bermuatan besar seperti mobil truk
maupun mobil yang mengangkut muatan lainnya dan kendaraan sepeda motor.
Tampilan Pada Peta Daerah Rawan Kecelakaan
Gambar 3. Tampilan Peta Kota Kupang
Tampilan pada Gambar 3 terlihat titik-titik dengan warna yang berbeda, titik-titik tersebut
merupakan ruas jalan yang ada di Kota Kupang dan terdapat 17 jalan. Warna titik pada peta
dibedakan berdasarkan tingkat kecelakaan yang terjadi di jalan tersebut. Tampilan peta
tersebut terdapat beberapa menu yakni Beranda sebagai menu utama halaman peta,
Kronologi Kecelakaan merupakan kronologi kecelakaan yang terjadi tiap ruas jalan tersebut,
Grafik Kecelakaan merupakan grafik angka kecelakaan berdasarkan tingkat kecelakaan
pertahun, grafik tipe kecelakaan, dan grafik jenis kendaraan yang terlibat. Dan menu
tampilan peta dapat diubah sesuai keinginan seperti mengubah menjadi tampilan Google
Maps, satelit, dan peta 2 dimensi.
Gambar 4. Tampilan Menu Kronologi Kecelakaan
Gambar 5. Tampilan Menu Grafik Kecelakaan
Pada saat mengklik titik pada peta akan muncul beberapa informasi yakni nama jalan, foto,
gambar penampang melintang, geometrik jalan, jumlah kejadian, dan jumlah korban
kecelakaan.
Gambar 6. Menu Titik Pada Peta
Klasfikasi pembuatan peta daerah rawan kecelakaan berdasarkan perhitungan z-score yang
mana dihitung berdasarkan jumlah kejadian peruas jalan di setiap tahunnya. Tahun 2018
merupakan angka kecelakaan tertinggi,peta yang dibuat berdasarkan angka kecelakaan
tertinggi di tahun 2018 dan warna titik di golongkan menjadi 3 yakni warna merah
merupakan tingkat kecelakaan tinggi, warna biru merupakan tingkat kecelakaan sedang,
sedangkan warna hijau merupakan tingkat kecelakaan rendah. Terdapat 5 titik warna merah,
1 titik warna hijau, dan 11 titik warna biru.
KESIMPULAN Kesimpulan
1. Dalam pembuatan suatu permodelan grafis berbasis Sistem Informasi Geografis
untuk menggambarkan Daerah Rawan Kecelakaan perlu adanya Software guna
memudahkan dalam menemukan Daerah Rawan Kecelakaan tiap ruas jalan yang
ada di Kota Kupang.
2. Sistem Informasi Geografis yang dibangun berbasis Web dengan menggunakan
Bahasa Pemograman yang disajikan dalam bentuk Scalable Vector Graphic
(SVG) dengan memasukkan data kecelakaan dari tahun 2014 hingga 2018 yang
sesuai dengan data dari Dinas Perhubungan Kota Kupang dan Polresta Kupang
sebagai database pembuatan aplikasi ini.
3. Sistem Informasi berbasis WebGIS dalam pembuatan peta Daerah Rawan
Kecelakaan Kota Kupang menyajikan informasi dalam bentuk peta, grafik dan
tabel.
4. Sistem Informasi Geografis membangun visualisasi data spasial yang berisi
informasi tentang Daerah Rawan Kecelakaan di kota Kupang dengan
menggunakan perhitungan analisis z-score sebagai acuan penentuan tingkat
kecelakaan pada tiap ruas jalan yang ada di Kota Kupang.
Saran
1. Software ini diharapkan dapat diterapkan di daerah lain agar terdapat proses
identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan dilakukan dengan sistematis berdasarkan
data analisis data kecelakaan secara historis. Hal ini dimaksudkan agar terdapat
acuan dalam penanganan Daerah Rawan Kecelakaan terutama dalam hal
penyusunan prioritas penanganan.
2. Software ini belum dilengkapi dengan analisis penanganan lokasi rawan
kecelakaan sehingga diharapkan ada penelitian lanjutan untuk melengkapi
software ini terutama dalam analisis penangan lokasi yang teridentifikasi lokasi
rawan kecelakaan.
3. Aplikasi ini bisa dibuat untuk jangka yang panjang dan bisa dijadikan acuan untuk
instansi pemerintah untuk melakukan pendataan secara digital bukan secara
manual untuk mempermudah dalam mencari data kecelakaan. Karena aplikasi ini
dapat diubah dan disimpan secara otomatis sehingga tidak membutuhkan waktu
yang lama dalam proses input.
4. Software ini memerlukan server untuk menguploadnya agar bisa di akses oleh
semua pengguna baik Admin maupun masyarakat sehingga perlu peran serta
Stakeholder atau Pemerintah terkait dalam penyediaan server agar software ini
bisa digunakaan untuk pendataan kecelakaan dan indentifikasi lokasi rawan
kecelakaan yang umum digunakan oleh instansi terkait dengan keselamatan jalan.
DAFTAR PUSTAKA Austroads. 1992. Road Crashes, Guide and Traffic Engineering Practice Part 4, Sydney.
Basuki, A. P. 2010. Membangun Web Berbasis PHP Dengan Framework Codeigniter.
Yogyakarta: Lokomedia.
__________. 1993. Keputusan Menteri Perhubungan No.KM 61 Tahun 1993, Tentang
Rambu-rambu Lalu lintas di Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
__________. 1993.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993
Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
__________. 1993.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1993
Tentang Kendaraan dan Pengemudi. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
__________. 2004. Pedoman Penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas. Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah, Jakarta.
__________. 2009.Undang-undang Republik Indonesia No.22 Tahun 2009 tentang Lalu
lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
__________. 2018. Peraturan Kementrian Komunikasi dan Informatika dalam Pedoman
Sekrettariat Kementrian dan Informatika No. 1 Tahun 2018 tentang Tata Kelola
teknologi Informasi. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Ramadhianasari, Rizky. 2016. Pemetaan Lokasi Rawan Kecelakaan (Black Site) Di Jalan
Kota Banda Aceh Menggunakan Sistem Informasi Geografis.
Fahza, Asep; Widyastuti, Hera. 2019. Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Pada
Ruas Jalan Tol Surabaya-Gempol.