PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

12
Caption describing picture Tim Redaksi : Pelindung : Ir. M. Tassim Billah, MSc Penasehat : Agus Sunarya, SE, MM Ir. Budi Waryanto, MSi Ir. Bayu Mulyana, MM Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM Penanggung Jawab : A. Prasetyanto Wibowo, SH Redaksi : Dedi Triyono Editor : Eko Nugroho, S.Kom, MM Dra. P.Hanny Muliany, MM Dra. Laelatul Hasanah, Msi Dian Prasetyorini, SE Redaktur Pelaksana : Evita Wahyu Puspitasari, S.Kom Sekretariat : Marwati Agus Suparmi Redaksi menerima tulisan maupun saran dan kritik untuk Newsletter Pusdatin Kirimkan ke alamat redaksi : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Jl. Harsono RM No. 3 Gd. D Lantai IV Pasar Minggu Jakarta 12550 Telp : 021-7805305, 7816384 Fax : 021-7822638 e-mail : [email protected] Daftar Isi : Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah….…(1) Pertemuan Tim Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan (SMS Center, Forum Konsultasi dan Tanggap Respon) Kementerian Pertanian......(3) Pelatihan Uji Petik Produktivitas Kakao di Luwu Utara Sulawesi Selatan…...(6) Aplikasi Domain Anything.id…...(7) Sinkronisasi Angka Ramalan Hortikultura Tahun 2014…...(8) Survei Karkas Unggas dan Aneka Ternak Di Jawa Barat…..(10) Bawang merah merupakan salah satu komoditi sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditi ini menjadi sumber pendapatan dan membuka kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah (Badan Litbang Pertanian, 2006). Pengumpulan dan pelaporan data produktivitas, luas panen dan produksi bawang merah yang tepat dan akurat menjadi sangat penting karena menggambarkan kondisi dan ketersediaaan bawang merah nasional. Namun beberapa petugas di lapangan belum melaporkan data bawang merah sesuai dengan bentuk hasil produksi yang telah ditentukan berdasarkan Buku Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura, sehingga angka produktivitas dan produksi yang dilaporkan pun berbeda cukup signifikan dengan kenyataan di lapangan. Dari hasil evaluasi pelaksanaan pengukuran produktivitas dan produksi di lapang, mayoritas petugas kecamatan melaporkan data produksi bawang merah dalam bentuk hasil umbi basah dengan daun. Padahal berdasarkan buku pedoman, produksi bawang merah yang harus dilaporkan adalah dalam bentuk hasil umbi kering panen dengan daun. Kesulitan dalam pengukuran produktivitas dan produksi ini karena tidak ada angka konversi bawang merah yang baku dari bentuk hasil produksi umbi basah dengan daun ke umbi kering panen dengan daun. Dalam rangka meningkatkan akurasi data bawang merah khususnya di wilayah sentra, Pusat Data dan Sistem Informasi BULAN JULI 2014 VOLUME 11 NO 114 Newsletter http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id ISSN : 1411-9196 PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH Peserta Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah Di Mataram - Nusa Tenggara Barat

Transcript of PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

Page 1: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

Caption describing picture

or graphic.

Tim Redaksi :

Pelindung : Ir. M. Tassim Billah, MSc

Penasehat : Agus Sunarya, SE, MM Ir. Budi Waryanto, MSi Ir. Bayu Mulyana, MM Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM

Penanggung Jawab : A. Prasetyanto Wibowo, SH

Redaksi : Dedi Triyono

Editor : Eko Nugroho, S.Kom, MM Dra. P.Hanny Muliany, MM Dra. Laelatul Hasanah, Msi Dian Prasetyorini, SE

Redaktur Pelaksana : Evita Wahyu Puspitasari, S.Kom

Sekretariat : Marwati Agus Suparmi

Redaksi menerima tulisan

maupun saran dan kritik untuk Newsletter Pusdatin

Kirimkan ke alamat redaksi : Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian Jl. Harsono RM No. 3

Gd. D Lantai IV Pasar Minggu – Jakarta 12550 Telp : 021-7805305, 7816384

Fax : 021-7822638 e-mail :

[email protected]

Daftar Isi :

▪ Pelatihan Petugas Survei

Konversi Bawang Merah….…(1)

▪ Pertemuan Tim

Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan (SMS Center, Forum Konsultasi dan Tanggap Respon) Kementerian Pertanian......(3)

▪ Pelatihan Uji Petik

Produktivitas Kakao di Luwu Utara – Sulawesi Selatan…...(6)

▪ Aplikasi Domain

Anything.id…...(7)

▪ Sinkronisasi Angka

Ramalan Hortikultura Tahun 2014…...(8)

▪ Survei Karkas Unggas dan

Aneka Ternak Di Jawa Barat…..(10)

Bawang merah merupakan salah satu

komoditi sayuran unggulan yang sejak lama

telah diusahakan oleh petani secara intensif.

Komoditi ini menjadi sumber pendapatan

dan membuka kesempatan kerja yang

memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap

perkembangan ekonomi wilayah (Badan

Litbang Pertanian, 2006).

Pengumpulan dan pelaporan data

produktivitas, luas panen dan produksi

bawang merah yang tepat dan akurat

menjad i sangat p en t ing karena

menggambarkan kondisi dan ketersediaaan

bawang merah nasional. Namun beberapa

petugas di lapangan belum melaporkan data

bawang merah sesuai dengan bentuk hasil

produksi yang telah ditentukan berdasarkan

Buku Pedoman Pengumpulan Data

Hortikultura, sehingga angka produktivitas

dan produksi yang dilaporkan pun berbeda

cukup signifikan dengan kenyataan di

lapangan. Dari hasil evaluasi pelaksanaan

pengukuran produktivitas dan produksi di

lapang, mayoritas petugas kecamatan

melaporkan data produksi bawang merah

dalam bentuk hasil umbi basah dengan daun.

Padahal berdasarkan buku pedoman,

produksi bawang merah yang harus

dilaporkan adalah dalam bentuk hasil umbi

kering panen dengan daun. Kesulitan dalam

pengukuran produktivitas dan produksi ini

karena tidak ada angka konversi bawang

merah yang baku dari bentuk hasil produksi

umbi basah dengan daun ke umbi kering

panen dengan daun.

Dalam rangka meningkatkan akurasi

data bawang merah khususnya di wilayah

sentra, Pusat Data dan Sistem Informasi

B U L A N J U L I 2 0 1 4 V O L U M E 1 1 N O 1 1 4

Newsletter

http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id ISSN : 1411-9196

PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI

BAWANG MERAH

Peserta Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah

Di Mataram - Nusa Tenggara Barat

Page 2: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

H A L A M A N 2

Pertanian (Pusdatin) bekerjasama dengan

Direktorat Jenderal Hortikultura dan BPS RI

mengembangkan metode konversi bawang merah

dari bentuk hasil produksi umbi basah dengan daun

ke umbi kering panen dengan daun. Metode yang

telah diujicobakan sejak tahun 2013 di Provinsi Jawa

Barat dan Jawa Tengah ini kini diujicobakan kembali

di wilayah sentra bawang merah di Luar Jawa yaitu

Provinsi NTB. Tujuan dari ujicoba metode ini adalah

untuk memperoleh kesergaman metode konversi

bawang merah yang akan diimplementasikan di

tingkat nasional. Metode konversi ini pada dasarnya

mengadopsi metode ubinan bawang merah yang

telah disepakati oleh BPS dan Direktorat Jenderal

Hortikultura.

Pada tahun 2014 Pusdatin melakukan ujicoba

metode konversi bawang merah di dua kabupaten

sentra bawang merah di NTB yaitu Kabupaten Bima

dan Kab. Lombok Timur. Alokasi Blok Sensus dan

plot sampel dihitung berdasarkan hasil Sensus

Pertanian 2013 yang telah dilaksanakan BPS RI. Blok

Sensus berjumlah 30 dan tersebar di 6 kecamatan di

Kab. Bima serta 3 Kecamatan di Kabupaten Lombok

Timur. Dalam ujicoba ini Pusdatin melibatkan 20

orang petugas pengelola data hortikultura dari

Dinas Pertanian TPH Provinsi NTB, Dinas Pertanian

Kabupaten Bima, Dinas Pertanian Kabupaten

Lombok Timur serta petugas pengumpul data

tingkat kecamatan di 2 Bima dan Lombok Timur.

Sebelum melakukan pengumpulan data di

lapangan, para petugas tersebut dilatih melalui

Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah

Tahun 2014 agar dapat melaksanakan pengumpulan

data sesuai dengan metode yang telah disusun oleh

Pusdatin dengan periode survei yang telah

Lanjutan Berita Pelatihan Petugas Survei...

disepakati yaitu Triwulan III (Juli - September).

Pelatihan ini telah dilaksanakan pada tanggal 21 - 23

Mei 2014 di Hotel Lombok Raya Mataram dengan

lokasi praktek lapang berada di Kecamatan

Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.

Ir. H. HusniFachri, MM, Kepala Dinas

Pertanian TPH Provinsi NTB pada saat pembukaan

menyampaikan dalam sambutannya, “Dinas

Pertanian TPH Provinsi NTB menyambut baik

kegiatan ini dan siap bekerjasama dalam

pelaksanaannya. Karena kegiatan SurveiKonversi

Bawang Merah ini sangat penting dalam upaya

perbaikan kualitas data yang selain menghasilkan

angka konversi juga dapat memperoleh angka

produktivitas bawang merah”. Sebagaimana

diketahui, data produktivitas bawang merah tidak

diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan

melainkan dihitung dari produksi dibagi luas panen

sehingga data produktivitas yang ada tidak dapat

digunakan untuk pembanding data produksi.

Pelaksanaan pelatihan petugas survei dibagi

ke dalam dua sesi, yaitu pemberian teori di dalam

kelas dan praktek lapang. Pemberian teori

difokuskan di hari pertama, hari kedua diisi dengan

praktek lapang, sedangkan hari ketiga diisi dengan

pengalokasian sampel, pendistribusian kuesioner

serta peralatan survei, dan evaluasi pelaksanaan

pelatihan. Kedua sesi ini dipandu oleh dua orang

instruktur dari Pusdatin yaitu Ir. Anna Astrid Susanti,

M.Si dan Roydatul Zikria, S.Si. Selain Kepala Dinas

Pertanian TPH Provinsi NTB, Pelatihan juga dihadiri

oleh Ir. M. Tassim Billah, M.Sc (Kepala Pusdatin), Dr.

Leli Nuryati, M.Sc (Kepala Sub Bidang Data

Hortikultura dan Perkebunan, Pusdatin) dan Sigit

Nurwanta, SP (Kasubag Program dan Pelaporan,

Distan TPH Provinsi NTB). ( Roydatul)

Kegiatan Praktek Pelatihan Petugas Survei

Konversi Bawang Merah

Kegiatan Praktek Pelatihan Petugas Survei

Konversi Bawang Merah

Page 3: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

H A L A M A N 3

SMS Center Memberikan informasi yang

dibutuhkan masyarakat luas dibidang pertanian

melalui SMS, yang dapat dijawab oleh pihak yang

berkompeten di bidangnya.

Gambar 2. Alur Kerja Layanan SMS Center Kementerian Pertanian

Laporan perkembangan Pertanyaan yang

masuk dari masyarakat melalui sms center periode

Januari s.d April 2014 hampir 100% dapat dijawab

oleh Tim Penjawab SMS Center Kementan. Berikut

detail table dan bagan laporan Jumlah SMS yang

diterima dan SMS yang dibalas periode 01 Januari

s.d 30 April 2014

Gambar 3. Laporan Jumlah SMS yang Diterima Periode 01 Januari s.d. 30 April 2014 SMS Center

Kementerian Pertanian

PERTEMUAN TIM PENANGGUNG JAWAB RESPON ISU/

LAPORAN (SMS CENTER, FORUM KONSULTASI DAN

TANGGAP RESPON) KEMENTERIAN PERTANIAN

Gambar 1. Cover Tayangan Pertemuan Tim Penanggung jawab Respon Isu/Laporan

Tim Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan di

Kementerian Pertanian, merespon isu atau

pertanyaan dari masyarakat melalui media internet

pada aplikasi SMS Center, Forum Konsultasi dan

Tanggap Respon. Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian menjadwalkan koordinasi tim penanggung

jawab sebanyak dua kali dalam satu tahun.

Pertemuan koordinasi pertama Tim

Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan Kementan

dilaksanakan pada tanggal 06 Mei 2014 bertempat

di Ruang Rapat Pusdatin Gedung D lantai 4. Pada

pertemuan ini, dibuka oleh Kepala Pusat Data dan

Sistem Informasi Pertanian Bapak Ir. M. Tassim

Billah, MSc.

Pada pemaparannya, bapak Kapusdatin

memberikan arahan agar SMS yang masuk dari

masyarakat harus segera dijawab, jika belum

mendapatkan jawaban usahakan jawab terlebih

dahulu dengan ucapan terima kasih, hasil Presentase

menjawab sms yang masuk sudah bagus dan

meningkat 100% setiap minggunya dibanding

tahun - tahun sebelumnya, bagi tim penjawab harus

dengan seksama menjawab pertanyaan atau isu

yang berkembang di masyarakat dikarenakan sudah

ada pasal pada Undang - undang KIP berisi tentang

hukuman bagi yang salah memberikan informasi ke

masyarakat, dan terakhir diberitahukan kepada

seluruh tim penjawab agar senantiasa memonitoring

semua aplikasi layanan pada Kementan baik itu SMS

Center, Forum Konsultasi dan Tanggap Respon.

Page 4: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

H A L A M A N 4

Untuk mempermudah tim penjawab yang dari

tahun ke tahun selalu ada perubahan, maka dibuat-

Lanjutan Berita Pertemuan Tim Penanggung Jawab...

kan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam

menjawab pertanyaan pada aplikasi SMS Center.

Gambar 5. Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menjawab pertanyaan pada Aplikasi SMS Center Kementerian Pertanian

Gambar 4. Laporan Jumlah SMS yang Diterima dan Dijawab Periode Bulan Januari s.d. April 2014 SMS Center Kementerian Pertanian

Page 5: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

H A L A M A N 5

bertanya pada aplikasi layanan Forum Konsultasi

(Forkon) Kementerian Pertanian. Jumlah

pertanyaan pada forkon tidak sebanyak

pertanyaan yang masuk ke SMS Center. Adapaun

Laporan jumlah pertanyaan pada aplikasi Forkon

periode Januari s.d April 2014 sebagai berikut :

Lanjutan Berita Pertemuan Tim Penanggung Jawab...

Nomor SMS CENTER Kementerian Pertanian

0813 8 303 4444 akan diganti dengan Short Code 4

Digit dengan Nomor 2106 yang memiliki arti Hari

Krida Pertanian, Nomor SMS 4 Digit ini dapat

digunakan oleh seluruh Eselon yang ada di

Kementerian Pertanian.

Selain di SMS Center, masyarakat juga sering

Gambar 6. Laporan Jumlah Pertanyaan Forum Konsultasi Periode Bulan Januari s.d. April 2014 Forum Konsultasi Kementerian Pertanian

Pada Forum Konsultasi ini, masyarakat

langsung menuliskan pertanyaan pada bagian sektor

Pertanian yang diinginkan. Tim Penjawab akan

langsung menjawab pertanyaan tersebut. Jika

pertanyaan tersebut tidak relevan di bagian itu,

maka tim penjawab akan mengarahkan langsung

sesuai dengan tema pertanyaan dari masyarakat ke

bagian yang bersangkutan.

Gambar 7. Aplikasi Layanan Forum Konsultasi Kementerian Pertanian

Aplikasi Layanan masyarakat di Kementerian

Pertanian ada juga aplikasi untuk menanggapi isu

yang berkembang di masyarakat yaitu dengan

aplikasi tanggap respon. Mulai awal tahun 2014 ini,

aplikasi tanggap respon tidak dimunculkan/di non

aktifkan sementara di website Kementerian

Pertanian. Tanggap Respon ini akan dimunculkan

kembali di website kementan jika ada tanggapan/

respon terhadap isu yang berkembang di masyarakat

sebagai bentuk jawaban yang konkrit dari

Kementerian Pertanian dalam menanggapi isu - Isu

yang beredar di masyarakat.

Dari hasil diskusi pertemuan tim penjawab

sms center, forum konsultasi dan tanggap respon

tersebut, ada beberapa saran positif yang perlu

dikembangkan. Salah satunya perlu dikembangkanya

Page 6: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

H A L A M A N 6

Lanjutan Berita Pertemuan Tim Penanggung Jawab...

PELATIHAN UJI PETIK PRODUKTIVITAS KAKAO

DI LUWU UTARA - SULAWESI SELATAN

aplikasi layanan sms center versi mobile yang dapat

mempermudah dan mempercepat Tim Penjawab

mengetahui adanya sms yang masuk dari masyarakat

dan dapat segera langsung menjawabnya. Usulan

Positif tersebut akan segera direalisasikan untuk

kedepannya demi kelancaran dan efesiensi waktu

dalam memeberikan layanan yang terbaik untuk

masyarakat. ( Hani)

Tim Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan

SMS Center, Forkon dan Tanggap Respon

Kementerian Pertanian

Dinas Kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten

Pinrang, Kabupaten Bulukumba, serta Kabupaten

Bone untuk melaksanakan survei produktivitas kakao

di masing-masing kabupaten selama periode April –

Oktober 2014.

Para petugas perlu mendapat pelatihan agar

dalam pelaksanaan survei sesuai dengan metode

yang telah disusun oleh Pusdatin. Pelatihan ini telah

diadakan oleh Pusdatin pada tanggal 23 - 25 April

2014 di Hotel Bukit Indah, Luwu Utara.

Syamsul Sair, Staf Ahli Bupati Luwu Utara

Bidang Ekonomi dan Pembangunan saat pembukaan

menyampaikan dalam sambutannya, “Kegiatan uji

petik ini penting, sebagai penambah kapabilitas

petugas daerah dan juga berguna bagi perbaikan

data kakao yang ada.” Sebagaimana diketahui, data

produktivitas kakao diperoleh dari perhitungan luas

tanaman menghasilkan dan produksi sehingga data

produktivitas yang ada tidak dapat digunakan untuk

pembanding data produksi.

Pelaksanaan pelatihan sendiri dibagi kedalam

dua sesi, yaitu pemberian teori didalam kelas dan

praktek lapang. Pemberian teori difokuskan di hari

pertama dan ketiga, sementara praktek lapang

dilakukan pada hari kedua. Kedua sesi ini dipandu

oleh seorang instruktur dari Pusdatin, Rhendy

Kencanaputra dan dibantu oleh panitia yang

dipimpin staf Pusdatin, Anna Astrid. Selain Staf Ahli

Bupati, pada saat pembukaan kegiatan juga dihadiri

Dalam rangka peningkatan kualitas data

statistik perkebunan rakyat khususnya komoditas

kakao, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

bekerjasama dengan Direktorat Jenderal

Perkebunan, Badan Litbang Pertanian, dan BPS

mengembangkan metode survei pengukuran

produktivitas kakao atau lebih dikenal dengan uji

petik produktivitas kakao. Metode yang

diujicobakan pada Tahun 2014 di Provinsi Sulawesi

Selatan ini, mengukur langsung produksi kakao di

kebun petani terpilih dan melakukan wawancara

dengan petani untuk mendapatkan informasi

tambahan terkait kebun kakao yang dimilikinya.

Metode ini pada dasarnya mengadopsi metode

survei yang telah dilakukan di BPS dengan sedikit

penyesuaian berdasarkan karakteristik komoditi

kakao. Dalam ujicoba metode uji petik ini, Pusdatin

melibatkan 10 orang petugas lapang yang berasal

dari Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan dan

Peserta Pelatihan Uji Petik Produktivitas Kakao

Di Luwu Utara - Sulawesi Selatan

Page 7: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

H A L A M A N 7

Lanjutan Berita Pelatihan Uji Petik Produktivitas...

oleh Pejabat dari Pusdatin, DR. Leli Nuryati dan dari

Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Ibu

Satri Mulia Arsjad. ( Rhendy)

Aktivitas Peserta Pelatihan Uji Petik Produktivitas Kakao

Di Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan

APLIKASI DOMAIN

ANYTHING.ID Sejak awal penggunaannya domain .id hanya

dapat digunakan oleh publik dalam bentuk Domain

Tingkat Dua (DTD). Saat ini terdapat sebelas

DTD .id, yaitu: co.id, biz.id, web.id, my.id, or.id,

sch.id, ac.id, desa.id, net.id, go.id dan mil.id. Dalam

perkembangannya, seiring dengan pemanfaatan

internet yang semakin pesat di Indonesia, publik

merasa perlu untuk dapat menggunakan Domain

Tingkat Tinggi (DTT) .id secara langsung, tanpa

diturunkan terlebih dahulu menjadi DTD. Berbagai

usulan disampaikan ke Pengelola Nama Domain

Internet Indonesia (PANDI) secara langsung maupun

tidak langsung, lisan maupun tertulis.

Secara internasional, penggunaan DTT secara

langsung oleh publik biasa disebut dengan istilah

"anything.id". Di Indonesia, permintaan penggunaan

domain anything.id sudah banyak diajukan oleh

publik melalui berbagai saluran dan media yang

tersedia. Permintaan-permintaan ini hadir dari

kalangan usaha, organisasi nirlaba, hingga personal.

Bahkan pemerintah Republik Indonesia merasa

perlu untuk menggunakan domain anything.id.

Secara global, kebanyakan negara di dunia

telah menggunakan DTT-nya masing-masing untuk

kepentingan publik. Data dari berbagai negara

menunjukkan, pertumbuhan DTD mengalami

stagnasi, sedangkan DTT terus berkembang pesat

seiring perkembangan internet di Negara - negara

tersebut. Di sisi lain, pembukaan pendaftaran

anything.id oleh ICANN di awal 2012 menandai

Page 8: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

H A L A M A N 8

Lanjutan Berita Aplikasi Domain...

dapat mengakibatkan kesalahpahaman

di masyarakat, maka Kementerian Komunikasi dan

Informatika berinisiatif untuk melakukan

pemesanan nama domain lingkup instansi

pemerintah. Nama domain yang dipesan tersebut

bisa untuk digunakan sendiri atau agar tidak

digunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan,

selain itu nama domain yang sudah dipesan bisa

digunakan dengan mengajukan permohonan

penggunaan sesuai ketentuan yang berlaku.Surat

Permohonan penggunaan domain yang sudah

dipesan harus ditandatangani oleh Sekretaris

Jenderal Kementerian Pertanian ditujukan kepada

Menteri Komunikasi dan Informatika. Saat ini

sosialisasi dan pendataan nama domain DTT

dikoordinasikan melalui Pusdatin. ( Eko)

semakin beragamnya gTLD yang akan menyerbu

dunia maya mulai 2014 mendatang.

Tujuan dibukanya DTT baru anything.id

adalah untuk memenuhi permintaan publik dan

pemerintah. Pengguna nama domain anything.id

dari lembaga pemerintahan dapat menggunakannya

untuk program kerja tertentu, sehingga dapat

secara efisien dan efektif dipublikasikan. Untuk

lingkup Kementerian Pertanian sendiri dengan telah

diluncurkannya penggunaan Domain Tingkat Tinggi

(DTT), maka beberapa contoh penggunaannya

dapat seperti: kementan.id, ketahananpangan.id,

balaikarantina.id, bptp.id, gernaskakao.id atau yang

lainnya.

Untuk menghindari penyalahgunaan atau

penggunaan nama domain oleh pihak yang lain yang

SINKRONISASI ANGKA RAMALAN HORTIKULTURA

TAHUN 2014 diperlukan adanya angka ramalan hortikultura.

Angka ramalan hortikultura diharapkan dapat

menjadi suatu sistem peringatan dini (early warning

system) bagi para pengambil kebijakan dan

pemangku kepentingan di sub sektor hortikultura.

Sinkronisasi Angka Ramalan (ARAM)

Hortikultura dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal

5 s.d. 6 Juni 2014 di Asean Hotel, Medan. Adapun

tujuan dari penyelenggaraan Sinkronisasi adalah

menyusun Rancangan ARAM Hortikultura tahun

2014 untuk produksi bawang merah, cabai besar

dan cabai rawit tingkat nasional. Pertemuan ini

dihadiri oleh petugas pengelola data hortikultura

dari Dinas Pertanian dan BPS tingkat provinsi seluruh

Indonesia, Direktorat Jenderal Hortikultura, Pusdatin

dan BPS Pusat.

Sinkronisasi Angka Ramalan Hortikultura

dibuka oleh Kepala Sub Bidang Data Hortikultura dan

Perkebunan Pusdatin mewakili Kepala Pusdatin.

Dalam arahannya disampaikan tentang kualitas data

hortikultura saat ini yang disinyalir masih belum

akurat karena hanya berdasarkan laporan petugas

Sinkronisasi angka hortikultura selama ini

telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal

Hortikultura, Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian (Pusdatin) bekerja sama dengan Badan

Pusat Statistik (BPS). Pembahasan angka

hortikultura juga melibatkan Dinas Pertanian dan

BPS tingkat provinsi di seluruh Indonesia. Angka

hortikultura yang dihasilkan dirilis dalam bentuk

Angka Sementara (ASEM) dan Angka Tetap (ATAP)

dengan lag waktu n - 1. Sejalan dengan

perkembangan kebutuhan akan data hortikultura

dan untuk mendukung kebijakan terkait

pembangunan sub sektor hortikultura, maka

Kapusdatin membuka Acara

Sinkronisasi Angka Ramalan Hortikultura

Page 9: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

H A L A M A N 9

Lanjutan Berita Sinkronisasi Angka Ramalan...

pengumpul data tingkat kecamatan. Selain itu

pelaporan data juga belum tepat waktu. Hal ini

menyebabkan penetapan Angka Sementara (ASEM)

dan Angka Tetap (ATAP) Hortikultura memiliki lag

n - 1, artinya data yang dipublikasikan pada tahun

berjalan adalah data tahun sebelumnya. Untuk

perencanaan dan pengambilan kebijakan sub sektor

hortikultura diperlukan data pada tahun berjalan.

Oleh karena itu disusun Angka Ramalan (ARAM)

Hortikultura sebagai salah satu upaya peningkatan

kualitas data hortikultura. Untuk saat ini hasil

penyusunan ARAM Hortikultura difokuskan pada

komoditas bawang merah, cabai besar dan cabai

rawit yang beberapa tahun terakhir telah

menjadi pemicu gejolak inflasi di Indonesia. Hasil

penyusunan ARAM Hortikultura masih merupakan

Rancangan Angka Ramalan karena hanya

menggunakan data series tahun 2007 s.d. 2013

dan belum menggunakan data tahun berjalan

(tahun 2014). Untuk menghasilkan ARAM

Hortikultura tahun 2014 diperlukan data produksi

bulan Januari - Maret 2014. Oleh karena itu

diharapkan petugas pengelola data hortikultura

tingkat provinsi dapat mendorong petugas

kabupaten/kota agar segera melengkapi laporan

SPH - SBS triwulan I 2014.

Selanjutnya Kepala Bagian Evaluasi dan

Perencanaan Ditjen Hortikultura mempresentasikan

upaya yang telah dilakukan oleh Ditjen Hortikultura

dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas

data hortikultura. Penyusunan ARAM Hortikultura

merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan

ketersediaan data terkini, cepat dan akurat sebagai

bahan monitoring kebijakan sub sektor hortikultura

pada tahun berjalan. Untuk tahap awal penyusunan

ARAM Hortikultura masih mencakup tiga komoditas,

yaitu bawang merah, cabai besar dan cabai rawit.

Pada masa mendatang diharapkan dapat

ditambahkan dengan komoditi jeruk yang saat ini

merupakan komoditi yang banyak diimpor,

sementara produksi dalam negeri sebenarnya masih

dapat ditingkatkan.

Pada sesi berikutnya Kepala Sub Direktorat

Statistik Hortikultura BPS mempresentasikan

pemasukan data bawang merah dan cabai melalui

SPH - SBS untuk periode bulan Januari s.d. Maret

2014 (triwulan I tahun 2014). Dari hasil pengolahan

data dengan SIM - SPH diketahui bahwa pemasukan

data untuk komoditas sayuran dan buah - buahan

semusim (termasuk bawang merah dan cabai) masih

sangat rendah, yaitu hanya 54,87%. Jika hanya

mempertimbangkan provinsi sentra produksi utama

komoditas bawang merah dan cabai, maka ada 18

provinsi sentra, yaitu : Aceh, Sumatera Utara,

Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Riau, Sumatera

Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah,

DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara

Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi

Selatan dan Gorontalo. Rata - rata pemasukan data

SPH-SBS triwulan I 2014 dari ke-18 provinsi tersebut

mencapai 58,79%, dimana 10 provinsi telah

mencapai lebih dari 50%. Untuk provinsi - provinsi di

Pulau Jawa pemasukan data SPH - SBS sudah

mencapai lebih dari 98%.

Pemaparan hasil penyusunan Rancangan

ARAM Hortikultura disampaikan oleh fungsional

statistisi Pusdatin. Rancangan ARAM Hortikultura

disusun berdasarkan series data produksi bulanan

tahun 2007 s.d. Pra ATAP 2013 dengan hasil sebagai

berikut : produksi bawang merah tahun 2014

sebesar 9.458.840 kuintal, cabai besar 11.156.380

kuintal, dan cabai rawit 7.982.686 kuintal. Selain itu

untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman

petugas pengelola data hortikultura terhadap

metode ARAM Hortikultura, maka petugas pengelola

data dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat dan

Jawa Tengah juga mempresentasikan hasil

penyusunan ARAM Hortikultura tingkat provinsi

untuk ketiga komoditas tersebut.

Fungsional Statistisi Memaparan Hasil

Penyusunan Rancangan ARAM Holtikultura

Page 10: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

H A L A M A N 1 0

Lanjutan Berita Sinkronisasi Angka Ramalan...

Jika sampai batas waktu yang telah

ditetapkan pemasukan data triwulan I 2014 dari

provinsi sentra produksi bawang merah dan cabai

masih kurang dari 90%, maka Rancangan ARAM

Hortikultura tahun 2014 merupakan Angka

Prognosa yang tidak dipublikasikan, tetapi dapat

digunakan di internal pemerintahan sebagai acuan

dalam penyusunan kebijakan. Oleh karena itu

diharapkan petugas pengelola data hortikultura

tingkat provinsi segera berkoordinasi dengan

petugas kabupaten/kota untuk melengkapi data

SPH - SBS triwulan I tahun 2014 selambat-

lambatnya pada akhir bulan Juni 2014. Hal ini

ditegaskan kembali oleh Kepala Pusdatin dalam

penutupan acara Sinkronisasi ARAM Hortikultura.

ARAM Hortikultura tahun 2014 masih diolah

untuk level nasional, belum merupakan

penjumlahan dari ARAM level provinsi. Mengingat

ARAM level provinsi sangat diperlukan untuk dasar

perumusan kebijakan sub sektor hortikultura maka

direncanakan pada tahun 2015 dapat disusun ARAM

Hortikultura tingkat nasional yang merupakan

penjumlahan ARAM level provinsi. Dengan demikian

setiap provinsi diminta untuk berperan aktif dalam

menghasilkan ARAM produksi bawang merah, cabai

besar dan cabai rawit masing - masing provinsi.

Tahun 2014 pertemuan Sinkronisasi ARAM

Hortikultura hanya dilakukan 1 kali. Untuk semakin

meningkatkan kualitas data hortikultura, maka pada

tahun 2015 direncanakan akan dilakukan 3 kali

pertemuan, yaitu Sinkronisasi Angka Prognosa,

Sinkronisasi ARAM I dan Sinkronisasi ARAM II

Hortikultura. Pengolahan Angka Prognosa hanya

melibatkan data tahun - tahun sebelumnya, ARAM I

melibatkan data tahun - tahun sebelumnya dan

triwulan I tahun berjalan, sedangkan ARAM II

melibatkan data tahun - tahun sebelumnya dan

semester I tahun berjalan.

Terkait dengan rencana penyusunan ARAM

Hortikultura menggunakan hasil pengukuran

produktivitas hortikultura, masih perlu dilakukan

pembahasan lebih rinci sampai sejauh mana hasil

pengukuran produktivitas hortikultura yang telah

dilakukan BPS selama ini dapat dijadikan acuan

untuk penyusunan ARAM Hortikultura. Kepala

Pusdatin menyarankan agar pengukuran

produktivitas hortikultura lebih difokuskan pada

provinsi sentra produksi bawang merah, cabai besar

dan cabai rawit, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tengah, dan NTB. Selain itu juga

dapat dipertimbangkan hasil survei struktur ongkos

usaha tani yang dilakukan BPS tahun 2014 sebagai

acuan untuk validasi hasil pengukuran produktivitas

hortikultura. ( Anna)

Petugas Pengolah Data Hortikultura dari Dinas

Pertanian, BPS, Ditjen Horti dan Pusdatin

SURVEI KARKAS UNGGAS DAN ANEKA TERNAK

DI JAWA BARAT Metode pengumpulan data peternakan yang

selama ini menjadi acuan para pengelola data

peternakan di daerah maupun di pusat difokuskan

pada data pokok populasi dan produksi. Khusus data

produksi daging, baik untuk perhitungan produksi

daging ternak besar, ternak kecil, unggas maupun

aneka ternak, metode yang digunakan merupakan

hasil perkalian antara jumlah ternak yang dipotong

secara tercatat dan tidak tercatat (unregistered)

dengan parameter berat karkas ditambah dengan

berat jeroan serta daging variasi. Data pemotongan

ternak secara reguler dapat dikumpulkan dengan

Page 11: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

H A L A M A N 1 1

parameter karkas yang digunakan oleh para petugas

di daerah dalam rangka melakukan estimasi produksi

daging merupakan parameter hasil survei beberapa

tahun yang lalu.

Berdasarkan kondisi tersebut, pada tahun

2014 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

bekerjasama dengan Ditjen Peternakan dan

Kesehatan Hewan berupaya melakukan kajian

parameter karkas ternak unggas dan aneka ternak.

Melalui studi lapang ke wilayah sentra ternak

sebagai angka pembaruan (updating) terhadap data

karkas yang ada saat ini.

Pada surveI ini telah dilakukan pemotongan/

penyembelihan dan pencatatan pada formulir

SKK14 - S seperti tabel dibawah ini :

Sampel ternak unggas dan aneka ternak di

Kabupaten Bogor berdasarkan pemilihan sampel

(SKK14-DP) yaitu ayam buras berada di desa

Cihideung Ilir kecamatan Ciampea, ayam ras

pedaging di Desa Sinarsari kecamatan Dramaga,

ayam ras petelur Kelurahan Pakansari Kecamatan

Cibinong, Desa Laladon kecamatan Ciomas serta

aneka ternak yaitu kelinci di Desa Pasir Eurih

Kecamatan Tamansari. Sementara di Kabupaten

Sukabumi ternak sampel terpilih untuk ayam buras

di Desa Tenjolaya Kecamatan Cicurug, ayam ras

pedaging di Desa Bojongkokosan Kecamatan Parung

kuda, Ayam ras petelur Desa Kutajaya Kecamatan

Cicurug, Itik di Desa Pondok Kaso Tengah Kecamatan

Cidahu dan Burung Puyuh di Desa Nanggerang

Kecamatan Cicurug. Pelaksanaan pemotongan di

Kabupaten Bogor meliputi ayam buras sebanyak 4

ekor, ayam ras pedaging sebanyak 3 ekor, ayam ras

petelur sebanyak 3 ekor, itik/bebek sebanyak 4 ekor,

burung merpati sebanyak 10 ekor dan kelinci

sebanyak 10 ekor. Pemotongan ternak unggas dan

aneka ternak di Kabupaten Sukabumi meliputi ayam

buras sebanyak 3 ekor, ayam ras pedaging sebanyak

4 ekor, ayam ras petelur sebanyak 4 ekor, itik/bebek

menggunakan formulir yang diisi oleh petugas di

daerah yang berasal dari tempat - tempat

pemotongan ternak.

Parameter karkas untuk masing - masing

jenis ternak tidak seragam disesuaikan dengan

karakteristik masing - masing. Sebagai misal,

parameter karkas ternak besar diperoleh dari

persentase pengukuran/penimbangan sapi potong

yang masuk ke RPH terhadap berat badan ternak

yang telah disembelih setelah dikurangi kulit

(dikuliti), isi perut (jeroan), kaki bagian bawah serta

kepalanya. Sedangkan karkas unggas dan aneka

ternak adalah seluruh daging dan tulang yang telah

mengalami pemisahan leher, kepala, bulu dan kaki

(lutut hingga jari - jari dan bagian jeroannya). Data

Lanjutan Berita Survei Karkas Unggas...

1. Provinsi ............................................

2. Kabupaten/Kota ............................................

3. Kecamatan ............................................

4. Desa ............................................

5. Nama Responden ........................................................................................

6. Alamat Usaha ........................................................................................

Perusahaan -1

Rumah Tangga Usaha/Peternak -2

Lainnya (……………………….) -3

8. Nomor Responden ........................................................................................

9. Telepon/HP Responden ........................................................................................

10. Fasilitas Timbangan Ternak Ada -1 Tidak -2 I

s

1. Nama Pencacah

2. Tanggal Pelaksanaan

3. Tanda Tangan Pencacah

BLOK I. IDENTITAS RESPONDEN

BLOK II. IDENTITAS PENCACAH

KEMENTERIAN PERTANIAN

PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

KUESIONER

SURVEI KONVERSI KARKAS UNGGAS DAN ANEKA TERNAK

7. Status Usaha

BLOK III. CATATAN

SKK14-S1. Jenis Ternak (i)

2. Varietas ............................. ............................. ............................. ............................. .............................

3. Umur (minggu)

4. Jenis Kelamin

1. Jantan

2. Betina

5. Berat Hidup (kg) , , , , ,

a. Karkas , , , , ,

b. Kulit/Bulu Basah , , , , ,

c. Darah , , , , ,

d. Jeroan Kotor , , , , ,

e. Jeroan Bersih , , , , ,

f. Lemak , , , , ,

g. Kaki Bawah , , , , ,

h. Kepala & Leher , , , , ,

Keterangan:

(i). Jenis Ternak

1. Ayam Buras 5. Burung Puyuh

2. Ayam Ras Petelur 6. Burung Merpati

3. Ayam Ras Pedaging 7. Kelinci

4. Itik/Bebek

Jika ditemukan bakal telur pada ayam betina, maka dimasukkan ke Jeroan Bersih.

.................... .................... .................... ....................

BLOK V. PRODUKSI HASIL PEMOTONGAN

6. Berat (kg)

....................

BLOK IV. KETERANGAN TERNAK YANG DIPOTONG

NOMOR URUT TERNAKKETERANGAN

1 2 3 4 5

Page 12: PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

Lanjutan Berita Survei Karkas Unggas...

H A L A M A N 1 2

Timbang berat kaki bawah, dan catat pada

formulir SKK14 - S Blok V no. 6.g

Timbang berat kepala dan leher, dan catat

pada formulir SKK14 - S Blok V.6.h

2. Kelinci

Kelinci ditimbang untuk mendapatkan berat

hidup, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok

IV no.5

Kemudian kelinci disembelih dengan tahapan

penyembelihan secara halal

Setelah itu, darah ditiriskan dengan

membalikan posisi kepala di bawah agar

darah keluar/menetes hingga habis

Kelinci yang telah dikeluarkan darahnya

kemudian ditimbang kembali. Tahapan ini

untuk mengetahui berat darah dari kelinci

tersebut. Pengurangan antara Berat hidup

dengan berat setelah darah ditiriskan

merupakan berat darah yang dicatat pada

formulir SKK14 - S Blok V no 6c

Proses pembersihan bulu kelinci dengan cara

melepas dari bagian dalam kearah luar.

Kemudian keluarkan jeroannya.

Timbang berat jeroan kotor dan catat pada

formulir SKK14 - S Blok V no.6d

Timbang Karkas utuh tanpa jeroan, dan catat

pada formulir SKK14 - S

Kaki bawah dan kepala sampai ujung batang

leher dipotong

Timbang berat kaki bawah, dan catat pada

formulir SKK14 - S Blok V no. 6.g

Timbang berat kepala dan leher, dan catat

pada formulir SKK14 - S Blok V.6.h.

( Hanny)

sebanyak 4 ekor, burung puyuh sebanyak 15 ekor.

Adapun tahapan untuk memperoleh karkas yang

dilakukan pada survei ini adalah sebagai berikut :

1. Unggas (Ayam ras pedaging, ayam ras petelur,

ayam buras, itik/bebek, burung puyuh dan

merpati).

Unggas ditimbang untuk mendapatkan berat

hidup, dan catat pada formulir SKK14 - S

Blok IV no.5

Kemudian unggas disembelih dengan

tahapan penyembelihan secara halal

Setelah itu, darah ditiriskan dengan

membalikan posisi kepala di bawah agar

darah keluar/menetes hingga habis

Unggas yang telah dikeluarkan darahnya

kemudian ditimbang kembali. Tahapan ini

untuk mengetahui berat darah dari unggas

tersebut. Pengurangan antara Berat hidup

dengan berat setelah darah ditiriskan

merupakan berat darah yang dicatat pada

formulir SKK14 - S Blok V no 6c

Proses pencabutan bulu dengan cara

mencelupkan kedalam air panas pada suhu

70 - 80 derajat. Biarkan 1 - 2 menit. Ini

merupakan proses memanaskan kulit agar

bulu ayam mudah dicabut. Pencucian cepat,

air bersih dan tidak terlalu dingin.

Kemudian dikeluarkan jeroannya.

Timbang berat jeroan kotor dan catat pada

formulir SKK14 - S Blok V no.6d

Timbang Karkas utuh tanpa jeroan, dan catat

pada formulir SKK14 - S

Kaki bawah dan kepala sampai ujung batang

leher dipotong

Praktek Melakukan Tahapan

Untuk Memperoleh Karkas Unggas