Pengembangan Social Skill Narapidana Melalui Pelatihan Pijat
PELATIHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAGI GURU-GURU …eprints.ulm.ac.id/8054/1/Laporan Pelatihan...
Transcript of PELATIHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAGI GURU-GURU …eprints.ulm.ac.id/8054/1/Laporan Pelatihan...
-
i
LAPORAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
PELATIHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
BAGI GURU-GURU SMKN 1 BANJARMASIN
Tim Pengabdian
Dr. H. Hamsi Mansur, M.M. Pd.
Rafiudin, M.Pd
Mastur, M. Pd
Agus Hadi Utama, M.Pd
Adrie Satrio, M.Pd
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2019/2020
IPTEKS BAGI MASYARAKAT
-
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Pengabdian : Pelatihan Penulisan Bahan Ajar Bagi Guru-guru SMKN 1
Banjarmasin
2. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat
No Nama Jabatan Bidang Keahlian Instansi Asal
1 Dr. H. Hamsi Mansur, M.
M. Pd.
Ketua Evaluasi Pembelajaran FKIP ULM
3 Rafiudin, M. Pd. Anggota Desain Program
Pendidikan dan Pelatihan
FKIP ULM
4 Mastur, M. Pd Anggota Desain Instruktional FKIP ULM
5 Agus Hadi Utama, M. Pd Anggota Media Pembelajaran &
TIK
FKIP ULM
6 Adrie Satrio, M.Pd Anggota Multimedia Pembelajaran FKIP ULM
2. Objek Penelitian : Guru-Guru SMKN 1 Banjarmasin
3. Masa Pelaksanaan : Oktober 2019
4. Lokasi Pelatihan : SMKN 1 Banjarmasin
5. Usulan Biaya : Rp. 4.000.000,
6. Mitra yang terlibat : Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMKN 1 Banjarmasin
7. Permasalahan yang ditemukan dan solusi:
Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru menulis bahan ajar.
Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran: Meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan
tentang penerapan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran,
model pembelajaran, dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan,
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dalam mengembangkan
media pembelajaran, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan
dalam menulis dan mengembangkan bahan ajar.
Tujuan dari disusunnya usulan pelatihan ini adalah untuk melaksanakan salah satu bagian
dari Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Dalam rangka
memperbaiki proses pembelajaran, guru dapat melaksanakan berbagai pelatihan
pengembangan bahan ajar. Berdasarkan pengamatan awal yang dilaksanakan di SMKN 1
Banjarmasin, masih banyak guru yang belum memahami cara menulis bahan ajar yang
baik dan benar. Oleh sebab itu, pada tahap awal ini, para dosen di lingkungan Program
Studi Teknologi Pendidikan FKIP ULM merasa terpanggil untuk melakasankan
pengabdian masyarakat melalui pelatihan bagi guru-guru di SMKN 1 Banjarmasin.
-
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
IDENTITAS UMUM DAN URAIAN ........................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Analisis Situasi .........................................................................................................1
B. Tinjauan Pustaka ......................................................................................................3
C. Identifikasi dan Perumusan Masalah .......................................................................8
D. Tujuan Kegiatan .......................................................................................................9
E. Manfaat Kegiatan .....................................................................................................9
BAB II METODE KEGIATAN .................................................................................10
A. Khalayak Sasaran Kegiatan Pelatihan ....................................................................10
B. Metode Kegiatan ...................................................................................................10
C. Langkah-langkah Kegiatan Pelatihan … ...............................................................11
D. Rancangan Evaluasi… ...........................................................................................11
BAB III PELAKSANAAN ........................................................................................ 13
A. Kegiatan Pelaksanaan............................................................................................ 13
B. Jadwal Kegiatan…… .............................................................................................13
C. Daftar Paket Pelatihan ............................................................................................13
D. Manfaat ..................................................................................................................14
E. Anggaran Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................14
BAB IV HASIL PELATIHAN DAN PEMBAHASAN …. ......................................15
A. Hasil Pelatihan … ..................................................................................................15
B. Pembahasan…. .......................................................................................................17
C. Faktor Pendorong dan Penghambat …. .................................................................19
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ….. .........................................................................................................20
B. Saran … ..................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................22
-
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Pengabdian : Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar bagi Guru di SMKN 1 Banjarmasin
Tema Pengabdian : Pengabdian Masyarakat Bidang Teknologi Pendidikan
Ketua Peneliti :
a. Nama : Dr. H. Hamsi Mansur, M.M.Pd
b. NIP : 195811111984031005
c. Jabatan Fungsional : Lektor IV/C
d. Fakultas/Jurusan : FKIP/Ilmu Pendidikan
e. Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
Anggota Peneliti (1) :
a. Nama : Mastur M.Pd
b. NIP : 198707152019031013
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli III/B
d. Fakultas/Jurusan : FKIP/Ilmu Pendidikan
e. Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
Anggota Peneliti (2) :
a. Nama : Agus Hadi Utama, M.Pd
b. NIPK : 19900804201702101001
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli III/B
d. Fakultas/Jurusan : FKIP/Ilmu Pendidikan
e. Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
Anggota Peneliti (3) :
a. Nama : Rafiudin, M.Pd
b. NIPK : 19880312201609101001
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli III/B
d. Fakultas/Jurusan : FKIP/Ilmu Pendidikan
e. Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
Lokasi Mitra : SMKN 1 Banjarmasin.
Lama Pengabdian : 6 Bulan (Maret – Oktober 2019)
Biaya Pengabdian : PNBP DIPA FKIP ULM
Banjarmasin, 21 Oktober 2019
Mengetahui Ketua Peneliti
Dekan FKIP ULM
Dr. H. Hamsi Mansur, M.M.Pd
NIP. 195811111984031005
-
ABSTRAK
Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru menulis bahan ajar.
Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran: Meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan
tentang penerapan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran,
model pembelajaran, dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dalam mengembangkan media
pembelajaran, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dalam menulis
dan mengembangkan bahan ajar.
Tujuan dari disusunnya usulan pelatihan ini adalah untuk melaksanakan salah satu bagian
dari Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Dalam rangka memperbaiki
proses pembelajaran, guru dapat melaksanakan berbagai pelatihan pengembangan bahan ajar.
Berdasarkan pengamatan awal yang dilaksanakan di SMKN 1 Banjarmasin, masih banyak
guru yang belum memahami cara menulis bahan ajar yang baik dan benar. Oleh sebab itu,
pada tahap awal ini, para dosen di lingkungan Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP
ULM merasa terpanggil untuk melakasankan pengabdian masyarakat melalui pelatihan bagi
guru-guru di SMKN 1 Banjarmasin
Kata Kunci: Diklat Guru SMKN 1 Banjarmasin, Diklat Pengembangan Bahan Ajar.
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Proses pembelajaran merupakan rangkaian beberapa sistem yang saling
berkaitan satu sama lainnya. Apabila salah satu sistem tidak dapat berfungsi maka
sistem tidak dapat bekerja secara optimal. Proses pembelajaran akan lebih
optimal apabila pengajar mampu menerapakan berbagai pendekatan, strategi,
metode, teknik, dan model pembelajaran yang beragam serta memanfaatkan
media pembelajaran dan bahan ajar yang ada di sekitar kita. Penerapan komponen
tersebut dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membantu guru agar lebih
mudah dalam mengajarkan materi kepada para siswa serta dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang efektif dan efisien guna mencapai tujuan
pembelajaran.
Pembelajaran yang dilakukan selama ini cenderung kurang optimal dalam
menerapakan berbagai pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model
pembelajaran serta memanfaatkan media dan bahan ajar dalam pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Beberapa faktor yang menyebabkan hal
ini terjadi adalah guru kurang memiliki pengetahuan tentang ragam pendekatan
pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran,
dan model-model pembelajaran; guru masih kurang terampil dalam menerapkan
berbagai komponen dari sistem pembelajaran tersebut; kurang menggunakan
media yang menarik disebabkan masih adanya pandangan dari guru bahwa media
pembelajaran merupakan sarana yang mahal dan sulit dibuat sendiri oleh guru;
dan guru tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan
bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Salah satu bahan ajar yang sering
digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah adalah media Lembar Kerja
Siswa dan diktat/modul pembelajaran. Oleh karena para guru pada umumnya
memanfaatkan Lembar Kerja Siswa atau diktat/modul pembelajaran yang
diperoleh dari penerbit (bukan dibuat sendiri oleh guru) sehingga berakibat materi
-
2
yang diberikan dalam LKS atau modul tersebut kurang sesuai dengan materi yang
akan diajarkan oleh guru.
Kondisi di atas terjadi karena guru pada umumnya merasa kesulitan dalam
menerapkan pendekatan, strategi, teknik, dan model pembelajaran serta
mengembangkan media pembelajaran dan bahan ajar tersebut. Kemampuan guru
dalam mengembangkan bahan ajar/diktat masih sangat rendah. Terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, belum dipahaminya cara
pembuatan dan pengembangan bahan ajar oleh guru. Kedua, masih minimnya
penyelenggaraan pelatihan tentang pembuatan/pengembangan bahan ajar/diktat
oleh instansi yang terkait. Ketiga, belum diketahuinya manfaat menjadi penulis
sebagai profesi alternatif selain sebagai tenaga pengajar oleh guru.
Peralihan kurikulum lama ke kurikulum yang baru menuntut adanya
kemampuan guru untuk dapat membuat dan mengembangkan sendiri bahan ajar
maupun media yang sesuai dengan tingkat kompetensi yang ada di masing-masing
sekolah. Pengembangan bahan ajar akan optimal jika si pembuat (pengembang)
bahan ajar benar-benar mengetahui kondisi siswa yang akan menggunakan bahan
ajar tersebut. Apabila kondisi ini dapat tercapai diharapkan siswa maupun guru
akan lebih mudah berkolaborasi dalam mempelajari materi pelajaran. Adanya
kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar (hand out) secara tidak
langsung akan meningkatkan life skill guru untuk meningkatkan kesejahteraan
guru. Profesi sebagai penulis buku ajar dan profesi sebagai guru merupakan
profesi yang saling mendukung satu dengan lainnya apalagi jika buku yang ditulis
merupakan satu rumpun bidang ilmu.
Pengalaman tim pengabdi sebagai pengembang produk-produk
pembelajaran mendorong untuk diselenggaranya kegiatan pengabdian ini. Hal lain
yang memperkuat diselenggarakannya kegiatan pengabdian ini adalah tim
pengabdi yang berprofesi sebagai instruktur dalam bidang keahlian teknologi
pendidikan/pembelajaran, pengembang teknologi pembelajaran, perancang
program pendidikan dan pelatihan serta pernah mendapatkan materi mengenai
Instructional System Design, pengembangan Media Pembelajaran, dan
pengembangan bahan ajar sesuai dengan kurikulum baru. Oleh karena didorong
-
3
oleh keinginan untuk membantu para guru dalam mengembangkan dan
memperbaiki kualitas pembelajaran, maka pelatihan bagi guru-guru ini perlu
dilaksanakan.
B. Tinjauan Pustaka
Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian sistem dimana
didalamnya terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya. Komponen tersebut adalah siswa, guru, lingkungan serta sarana (media)
yang mendukung proses pembelajaran tersebut. Guru merupakan fasilitator dalam
suatu proses pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik (2001) pembelajaran
sebagai suatu sistem artinya suatu keseluruhan dari komponen-komponen yang
berinteraksi dan berinterelasi antara satu sama lain dan dengan keseluruhan itu
sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sistem bermanfaat untuk merencanakan suatu proses pembelajaran, karena
perencanaan merupakan proses dan cara berpikir yang dapat membantu
menciptakan hasil yang diharapkan (Adjat Sakri, 1994). Proses pembelajaran
dengan perencanaan yang sistematis diharapkan; pertama, peluang keberhasilan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan lebih besar. Kedua, terhindar dari
hambatan yang kemungkinan muncul tidak terduga. Ketiga, fasilitas dan sumber
yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan lebih maksimal sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran (instructional objective) adalah perilaku hasil belajar
yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Hal ini didasarkan berbagai pendapat
tentang makna tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Magner (1962)
mendefinisikan tujuan pembelajaran sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai
atau yang dapat dikerjakan oleh peserta didik sesuaikompetensi. Sedangkan
(Euwe van den Berg, 1991) mendefinisikan tujuan pembelajaran adalah suatu
pernyataan spefisik yang dinyatakan dalam bentuk perilaku yang diwujudkan
dalam bentuk tulisan yang menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
https://belajarpsikologi.com/pengertian-dan-tujuan-pembelajaran/https://belajarpsikologi.com/pengertian-dan-tujuan-pembelajaran/
-
4
Pembelajaran merupakan suatu kesatuan dari komponen-komponen
pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, karena
satu sama lain saling mendukung. Komponen-komponen tersebut dapat
menunjang kualitas pembelajaran.
1. Faktor Guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi
suatu strategi pembelajaran. Guru tidak hanya berperaan sebagai model atau
teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola
pembelajaran. Oleh karena itu, keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat
ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Guru adalah sebuah profesi.
Pelaksanaan tugas guru harus profesional. Walaupun guru sebagai seorang
individu yang memiliki kebutuhan pribadi dan memiliki keunikan tersendiri
sebagai pribadi, namun guru mengemban tugas mengantarkan anak didiknya
mencapai tujuan. Untuk itu guru harus menguasai seperangkat kemampuan
yang disebut dengan kompetensi guru. Oleh karena itu, tidak semua orang
bisa menjadi guru yang profesional.
Kompetensi guru itu mencakup kemampuan menguasai siswa, menguasai
tujuan, menguasai metode pembelajaran, menguasi materi, menguasai cara
mengevaluasi, menguasai alat pembelajaran, dan menguasai lingkungan
belajar (Moh Amin, 1987). Guru memiliki peran yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar. Menurut MGMP SMKN 1 ada empat peran guru
dalam pembelajaran, yaitu: (1) sebagai demonstrator, lecturer (pengajar), (2)
sebagai pengelola kelas, (3) sebagai mediator dan fasilitator, dan (4) sebagai
motivator.
2. Faktor Siswa
Teori didaktik metodik telah bergeser dalam menempatkan siswa sebagai
komponen proses belajar mengajar (PBM). Siswa yang semula dipandang
sebagai objek pendidikan bergeser sebagai subjek pendidikan. Sebagai
subjek, siswa adalah kunci dari semua pelaksanaan pendidikan. Tiada
pendidikan tanpa anak didik. Untuk itu siswa harus dipahami dan dilayani
sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya sebagai siswa.
-
5
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
perkembangannya. Jenis kelamin siswa, tempat kelahiran, tempat tinggal
siswa, tingkat sosial ekonomi, keluarga siswa merupakan aspek latar
belakang yang mempengaruhi proses pembelajaran. Selain itu, sikap dan
penampilan siswa di kelas juga dapat berpengaruh dalam proses
pembelajaran.
3. Faktor Sarana dan Prasarana
Kelengkapan sarana dan prasarana akan sangat membantu guru dalam
menyelenggarakan pembelajaran, dengan demikian sarana dan prasarana
berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Oleh karena itu pemerintah
seharusnya lebih memperhatikan lagi faktor ini, karena pada kenyataannya
bantuan yang diberikan oleh pemerintah belum merata ke seluruh sekolah
yang membutuhkan. Justru sekolah-sekolah yang sudah maju dengan yang
jumlah siswa banyak yang mendapatkan bantuan sarana dan prasarana.
Sedangkan sekolah-sekolah dengan siswa sedikit yang berada di pelosok
daerah mendapat bantuan yang minim, karena dalam pemberian bantuan
sering digunakan dengan prosentase jumlah siswa.
4. Faktor Lingkungan
Mengelola lingkungan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas
bukan merupakan tugas yang ringan. Oleh karenanya guru harus banyak
belajar, Ratna Wilis Dahar, (1996) berpendapat bahwa hal-hal yang
menyebabkan pengelolaan kelas mempunyai beberapa dimensi. Seperti
penelitian yang dilakukan oleh (Paulina, 2001) peristiwa yang terjadi pada
waktu awal-awal sekolah banyak berpengaruh terhadap pengelolaan kelas
pada tingkat-tingkat berikutnya. Dilihat dari dimensi lingkungan, ada dua
faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi
kelas dan faktor iklim sosial-psikologis.
Organisasi kelas yang terlau besar akan kurang efektif untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Suharyanto, (2004) menyarankan agar setiap anak
mempunyai ruang gerak sedikitnya tiga meter persegi. Madrasah Jenderal
Sudirman memiliki ruang kelas yang cukup representative yaitu dengan
-
6
ukuran 6 x 8 meter persegi. Namun demikian, semuanya tergantung kepada
niat guru dan siswa. Sebagaimana yang dilakukan oleh RA. Kartini yang
mampu mengangkat derajat wanita Indonesia.
Iklim sosial-psikologis dapat terjadi secara internal dan eksternal.
Diharapkan semua yang terlibat dalam sistem pembelajaran dapat berinteraksi
dengan baik, agar tujuan proses pembelajaran dapat tercapai sesuai yang
diharapkan. Faktor lingkungan sebenarnya tidak terlalu berpengaruh besar,
karena semuanya kembali kepada individu masing-masing. Sebagai contoh,
Nabi Musa AS. dibesarkan di lingkungan kerajaan Fir’aun. Sedangkan Musa
Samiri (penyembah lembu) semasa kecil dirawat dan dididik oleh Malaikat
Jibril AS.
Komponen-komponen dalam Sistem Pembelajaran meliputi tujuan, Isi
atau materi pelajaran, startegi atau metode pembelajaran, Alat dan sumber
belajar serta evaluasi. Berikut ini penjelasan tentang komponen tersebut:
1. Tujuan
Sistem pembelajaran sangat tergantung dengan tujuan pembelajaran.
Mau dibawa kemana siswa, apa yang harus dimiliki siswa, semua
tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan disusun berdasarkan
ciri karakteristik anak dan arah yang ingin dicapai.
Tujuan belajar adalah sejumah hasil belajar yang menunjukkan
bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru yang diharapkan
tercapai oleh siswa (Hamalik, 2003). Lebih lanjut menurut Oemar
Hamalik, bahwasannya komponen tujuan pembelajaran, meliputi: (1)
tingkah laku, (2) kondisi-kondisi tes, (3) standar (ukuran) perilaku.
2. Isi atau Materi Pelajaran
Materi pembelajaran dalam arti yang luas tidak hanya yang tertuang
dalam buku paket yang diwajibkan, akan tetapi mencakup keseluruhan
materi pembelajaran. Setiap aktivitas belajar-mengajar harus ada
materinya. Semua materi pembelajaran harus diorganisasikan secara
-
7
sistematis agar mudah dipahami oleh anak. Materi disusun berdasarkan
tujuan dan karakteristik siswa.
3. Strategi atau metode pembelajaran
Keberhasilan dalam mencapai tujuan juga sangat tergantung pada
komponen ini. Bagaimana lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa
dapat diimplementasikan dengan strategi yang tepat, maka komponen-
komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian
tujuan.
4. Alat dan sumber Belajar
Agar materi pembelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa, maka
dalam proses belajar-mengajar digunakan alat pembelajaran. Alat
pembelajaran dapat berupa benda yang sesungguhnya, imitasi, gambar,
bagan, grafik, tabulasi dan sebagainya yang dituangkan dalam media.
Media itu dapat berupa alat elektronik, alat cetak, dan tiruan.
Menggunakan sarana atau alat pembelajaran harus disesuaikan
dengan tujuan, siawa, materi, dan metode pembelajaran. Oleh karena itu
diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan
yang memadai dan diperlukan guru yang handal dan mempunyai
kemampuan (capability) yang tinggi (Suharyanto, 2004).
5. Evaluasi
Evaluasi dapat digunakan untuk menyusun graduasi kemampuan
anak didik, sehingga ada penanda simbolik yang dilaporkan kepada semua
pihak. Evaluasi dilaksanakan secara komprehensif, obyektif, kooperatif,
dan efektif. Evaluasi dilaksanakan berpedoman pada tujuan dan materi
pembelajaran. Guru harus melakukan evaluasi terhadap hasil tes dan
menetapkan standar keberhasilan. Sebagai contoh, jika semua siswa sudah
menguasai kompetensi dasar, maka pelajaran dapat dilanjutkan dengan
catatan guru memberikan perbaikan (remidial) kepada siswa yang belum
mencapai ketuntasan. Dengan adanya evaluasi, maka dapat diketahui
kompetensi dasar, materi, atau individu yang belum mencapai ketuntasan
(Utama, A. H., Kasmaini, K., & Arasuli, A., 2013). Melalui evaluasi guru
-
8
dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem
pembelajaran. Menentukan dan menganalisis kelima komponen pokok
dalam proses pembelajaran di atas, akan dapat membantu guru dalam
memprediksi keberhasilan proses pembelajaran.
C. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi yang telah dikemukakan di atas, dapat
dirumuskan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pelatihan penulisan
buku ajar yaitu:
1. Masih banyak guru yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan
dalam penerapan: pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, model pembelajaran, dan teknik pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan.
2. Masih banyak guru yang belum memiliki pengetahuan dalam pemilihan dan
pengembangan media-media pembelajaran.
3. Masih banyak guru yang belum memiliki pengetahuan mengenai cara
mengembangkan/ menulis bahan ajar.
4. Masih minimnya keterampilan guru dalam menulis bahan ajar.
5. Masih rendahnya motivasi guru untuk menulis bahan ajar.
Rumusan masalah dalam pelatihan ini didasarkan pada identifikasi masalah di
atas, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan tentang
penerapan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, model pembelajaran, dan teknik pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan setelah mengikuti pelatihan?
2. Bagaimana pengetahuan dan keterampialan peserta pelatihan dalam memilih
dan mengembangkan media pembelajaran setelah mengikuti pelatihan?
3. Bagaimana keterampilan peserta pelatihan dalam menulis bahan ajar
khususnya bahan ajar stelah mengikuti pelatihan?
-
9
D. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan pelatihan penulisan buku ajar
bagi guru-guru adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan tentang penerapan pendekatan
pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, model
pembelajaran, dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dalam
mengembangkan media pembelajaran.
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dalam
menulis dan mengembangkan bahan ajar.
E. Manfaat Kegiatan
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh setelah berlangsungnya kegiatan
pelatihan adalah:
1. Bagi para peserta pelatihan, sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan
maupun keterampilannya dalam penerapan pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, model pembelajaran, dan teknik
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Bagi sekolah, sebagai sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia.
3. Terjalinnya kerja sama yang saling menguntungkan antara sekolah dengan
Universitas Lambung Mangkurat dalam rangka meningkatkan proses
pembelajaran.
4. Bagi Universitas Lambung Mangkurat, sebagai sarana untuk
memperkenalkan kepada masyarakat tentang potensi dan layanan yang dapat
diberikan oleh Program Studi Teknologi Pendidikan.
-
10
BAB II
METODE KEGIATAN
A. Khalayak Sasaran Kegiatan Pelatihan
Sasaran kegiatan pelatihan ini adalah guru-guru SMKN I di bawah
naungan Ikatan Guru Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan. Jumlah peserta
pelatihan 40-an orang yang diambil secara proporsional untuk setiap pengampu
mata pelajaran dan akan dilaksanakan secara bertahap sesuai kebutuhan.
B. Metode Kegiatan
Metode kegiatan ini meliputi ceramah, diskusi-informasi,
workshop/training, guided production, dan disseminasi terbatas. Secara lebih rinci
metode yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menjelaskan kepada peserta pelatihan mengenai telaah kurikulum untuk
mengidentifikasi bahan ajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan
kebutuhan siswa.
2. Menguraikan penerapan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran,
metode pembelajaran, model pembelajaran, dan teknik pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan.
3. Memaparkan proses pemilihan media pembelajaran dan prosedur
pengembangan media pembelajaran berbasis kebutuhan.
4. Menguraikan implementasi pembelajaran daring dan gabungan (e-learning
dan blanded e-learning).
5. Menjelaskan kepada peserta pelatihan mengenai berbagai macam cara
mengembangkan dan menulis bahan ajar.
6. Produksi media pembelajaran, bahan ajar, implementasi e-learning dan
blanded e-learning secara terbimbing.
7. Diskusi-informasi membahas cara mengatasi kesulitan dalam implementasi
pendekatan, strategi, metode, teknik, model pembelajaran, pengembangan
-
11
media pembelajaran, memulai menulis bahan ajar dan menjelaskan cara
menuangkan konsep-konsep ke dalam media pembelajaran dan bahan ajar.
8. Para peserta diberi kesempatan untuk mencoba menyusun dan menulis bahan
ajar ke dalam draft awal.
9. Hasil uji coba selanjutnya dipresentasikan untuk bahan diskusi dan
selanjutnya siap didisseminasikan di sekolah.
C. Langkah-langkah Kegiatan Pelatihan
Seperti telah disebutkan di depan, banyak guru yang masih minim
pengetahuan dan keterampilan dalam penerapan pendekatan pembelajaran,
strategi pembelajaran, metode pembelajaran, model pembelajaran, dan teknik
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, mengembangkan media
pembelajaran, cara menulis bahan ajar dan implementasi pembelajaran e-learning
dan blended learning. Selain itu motivasi guru dalam hal ini masih rendah. Oleh
karena pertimbangan tersebut, perlu diadakan pelatihan bagi guru-guru. Untuk
mencapai tujuan di atas, di buatlah rancangan evaluasi pemecahan masalah
(Hamsi, M., Utama, A. H., & Irianti, E., 2019).
D. Rancangan Evaluasi
Pada awal pelatihan, para peserta pelatihan akan diberikan tes awal.
Evaluasi selama proses pelatihan berlangsung akan diketahui keaktifan para
peserta dalam mengikuti pelatihan. Pelatihan dianggap berhasil bila lebih dari
90% peserta aktif selama proses pelatihan. Sedangkan evaluasi pada akhir
pelatihan, para peserta diberi tugas merancang dan mengembangkan produk-
produk pembelajaran secara terbimbing (peta konsep) sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran dan peserta didik (Utama, A. H., 2016).
-
12
Perumusan
masalah yang
akan
dipecahkan
Perencanaan
Kegiatan
Pemilihan topik
dan materi
pelatihan
Pemilihan
Peserta
Pelatihan
Pelaksanaan
Pelatihan dan
Penugasan
Pengetahuan,
Keterampialan,
Produk
Pembelajaran,
Bahan ajar hasil
pelatihan
Uji coba bahan
ajar di sekolah
peserta pelatihan
RANCANGAN EVALUASI PEMECAHAN MASALAH
-
13
BAB III
PELAKSANAAN
A. Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 18-19
Oktober 2019 dan secara bertahap akan dilaksanakan kembali apabila
pelatihan tesebut dianggap masih di butuhkan untuk meningkatkan
kompetensi guru-guru dalam memperbaiki kualitas pembelajaran.
B. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan di tahun 2019
dengan rincian jadwal sebagai berikut:
NO Minggu
II III IV
1 Proposal
2 Pelatihan
3 Pelaporan
C. Materi Pelatihan
No Materi Pelatihan
1 Konsep Dasar Bahan Ajar Dr. H. Hamsi Mansur, M. Pd.
2 Desain Pengembangan Bahan
Ajar dan Analisis Kurikulum
Rafiudin, M. Pd
3 Struktur dan Pengembangan
Modul Pembelajaran
Mastur, M. Pd.
4 Teknik Membuat Layout Bahan
Ajar
Agus Hadi Utama, M.Pd.
5 Desain dan Layout Bahan Ajar Sulistyo Rini, M. Pd
6 Teknik Membuat Bahan Ajar
Digital (E-Book)
Adrie Satrio, M. Pd
7 Pendampingan Penulisan Bahan
Ajar
Team Pelatihan
-
14
D. Anggaran Pelaksanaan Pelatihan
Anggaran pelaksanaan pelatihan ini berjumlah Rp. 4.000.000 di ambil dari
Dana DIPA FKIP ULM 2018/2019.
E. Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah para guru mendapatkan pengetahuan tentang
bagaiman pengembangan dan menulis bahan ajar sesuai mata pelajaran yang
di ampuh, dimana para tenaga pengajar dengan mudah menulis materi
pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru dan tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara optimal.
-
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelatihan Hasil tes awal pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta akan ditampilkan
sebagai berikut.
No. Aspek yang
diukur
Tes Awal
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
f % f % f % f %
1. Penulisan
Judul
8 9.64 10 12.05 12 14.46 53 63.86
2. Penulisan
Peta Konsep
11 13.25 15 18.07 17 20.48 40 48.19
3. Kesesuaian
dengan SK,
KD
9 10.84 12 14.46 15 18.07 47 56.63
4. Kesesuaian
dengan
kebutuhan
Bahan ajar
8 9.64 17 20.48 18 21.69 40 48.19
5. Manfaat
untuk
penambahan
wawasan
7 8.43 11 13.25 22 26.51 43 51.81
6. Kesesuaian
dengan nilai
moral dan
sosial
5 6.02 4 4.82 23 27.71 51 61.45
7. Keterbacaan 7 8.43 8 9.64 19 22.89 49 59.04
8. Kesesuaian
dengan
Kaidah
Bahasa
Indonesia
6 7.23 12 14.46 22 26.51 43 51.81
9. Pemanfaatan
Bahasa
secara Efektif
10 12.05 19 22.89 20 24.10 34 40.96
10. Kejelasan
tujuan,
uruttan
sajian, dan
kelengkapan
informasi
6 7.23 9 10.84 27 32.53 41 49.40
Rerata 8 9.28 12 14.10 20 23.49 44 53.13
-
16
Untuk mengetahui efektivitas keberhasilan kegiatan dilakukan penilaian
proses dan penilaian hasil dengan tes akhir. Hasil penilaian proses diperoleh
informasi sebagai berikut.
1. Perhatian peserta cukup baik, yang ditandai dengan keseriusan pada saat
mengikuti pelatihan dan terlihat dari keaktifan peserta pada saat tanya jawab
dan latihan.
2. Berdasarkan pengamatan selama pelatihan, diperoleh informasi sebagai
berikut:
a. Secara umum, peserta menunjukkan keinginan yang cukup besar untuk
melaksanakan penulisan bahan ajar
b. Secara umum, peserta dapat merencanakan penulisan bahan ajar dengan
baik.
Hasil tes akhir, dapat dilihat pada tabel berikut.
No. Aspek yang
diukur
Tes Akhir
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
f % f % f % f %
1. Penulisan
Judul
25 30.12 32 38.55 16 19.28 10 12.05
2. Penulisan
Peta Konsep
23 27.71 33 39.76 18 21.69 9 10.84
3. Kesesuaian
dengan SK,
KD
20 24.10 31 37.35 12 14.46 20 24.10
4. Kesesuaian
dengan
kebutuhan
Bahan ajar
27 32.53 28 33.73 11 13.25 17 20.48
5. Manfaat
untuk
penambahan
wawasan
20 24.10 29 34.94 23 27.71 11 13.25
6. Kesesuaian
dengan nilai
moral dan
sosial
25 30.12 31 37.35 12 14.46 15 18.07
7. Keterbacaan 21 25.30 33 39.76 15 18.07 14 16.87
-
17
8. Kesesuaian
dengan
Kaidah
Bahasa
Indonesia
27 32.53 30 36.14 14 16.87 12 14.46
9. Pemanfaatan
Bahasa
secara Efektif
23 27.71 45 54.22 13 15.66 2 2.41
10. Kejelasan
tujuan, urutan
sajian, dan
kelengkapan
informasi
11 13.25 41 49.40 20 24.10 11 13.25
Rerata 22 26.75 33 40.12 15 18.55 12 14.58
Perbedaan rata-rata hasil tes awal dan akhir pelatihan yang dikelompokkan
berdasarkan perolehan nilainya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5. Perolehan Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Pelatihan Penulisan Bahan Ajar
No.
Perolehan
Nilai
Tes Awal
Tes
Awal
Tes
Akhir
Tes
Akhir Interpretasi
Keberhasila
n (f) (%) (f) (%)
1. 76--100 8 9.28 22 26.75 Baik Sekali
2. 66--75 12 14.10 33 40.12 Baik
3. 55--65 20 23.49 15 18.55 Cukup
< 55 44 53.13 12 14.58 kurang
Jumlah 83 100.00 70.9 85.42
B. Pembahasan
Berdasarkan perolehan nilai pada tes awal, para peserta pelatihan yang
dianggap telah dapat menyusun penulisan bahan ajar dengan hasil interpretasi
baik sekali baru dicapai oleh 8 orang peserta atau 9,28%. Sedangkan peserta
pelatihan yang dapat menyusun penulisan bahan ajar dengan hasil interpretasi
baik, dicapai oleh 12 orang peserta atau 14,10%. Peserta pelatihan yang dapat
merancang bahan ajar dengan hasil interpretasi cukup ada 20 orang peserta atau
23,49%. Peserta pelatihan yang dapat merancang bahan ajar dengan hasil
interpretasi kurang ada 44 orang peserta atau 53,13%. Tentu saja data tes awal ini
-
18
sangat memprihatinkan dan perlu perhatian kita agar terjadi perubahan menjadi
lebih baik.
Hasil yang diperoleh pada tes akhir, para peserta pelatihan yang dianggap
telah dapat merancang bahan ajar dengan hasil interpretasi sangat baik ada 22
orang peserta atau 26,75%. Peserta pelatihan yang dianggap dapat merancang
bahan ajar dengan hasil interpretasi baik, ada 33 orang peserta atau 40,12%.
Peserta pelatihan yang dianggap dapat menulis bahan ajar dengan hasil
interpretasi cukup, ada 15 orang peserta atau 18,55%. Sedangkan peserta pelatihan
yang belum dapat merancang bahan ajar dengan hasil interpretasi kurang masih
ada 12 orang atau 14,58%.
Kecilnya persentase keberhasilan yang diperoleh para peserta pelatihan
pada tes awal disebabkan karena sebagian besar peserta belum pernah mengikuti
kegiatan pelatihan yang berkaitan dengan penulisan bahan ajar. Para guru yang
memiliki pengetahuan tentang penulisan bahan ajar hanya sekitar 12 orang.
Pengetahuan tersebut diperoleh guru dari mengikuti PLPG (Pendidikan dan
Latihan Profesi Guru) dan hanya delapan orang yang pernah mengikuti pelatihan
penulisan bahan ajar. Oleh sebab itu, para peserta sebagian besar belum
memahami langkah-langkah pelaksanaan penulisan bahan ajar.
Perbandingan perolehan nilai persentase tes awal dan tes akhir peserta
pelatihan penulisan bahan ajar dengan interpretasi keberhasilan baik sekali, baik,
cukup, dan kurang tampak lebih jelas pada grafik berikut ini.
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat diketahui bahwa peserta
yang memperoleh nilai 55 ke atas pada tes awal ada 39 orang atau 46,98% dan
para peserta yang memperoleh nilai 55 ke atas pada tes akhir ada 71 orang atau
85,54%. Dengan kata lain, pelatihan ini dapat dikatakan berhasil karena nilai
peserta pelatihan telah memenuhi target pelatihan, yaitu 80% peserta memperoleh
nilai minimum 55.
Hal tersebut menunjukkan secara jelas perbedaan keberhasilan pelatihan
penulisan bahan ajar sebelum dan setelah pelatihan. Sebelum pelatihan, tingkat
kemampuan peserta pelatihan tentang penulisan bahan ajar hanya 46,87%
sedangkan setelah pelatihan tingkat kemampuannya menjadi 85,42%. Hal ini
-
19
berarti juga bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan peserta
pelatihan sebesar 38,55%.
Tingginya tingkat keberhasilan pelatihan ini, yaitu 85,42% dan tingginya
tingkat peningkatannya (38,55%) bukan berarti bahwa para peserta pelatihan ini
telah mampu melaksanakan penulisan bahan ajar secara utuh, melainkan bahwa
para peserta dianggap telah mampu menyusun peta konsep penulisan bahan ajar.
Oleh sebab itu, pelatihan ini perlu pelatihan lanjutan dengan memberikan
pelatihan dan bimbingan penyusunan peta konsep dan tupoksi hingga pada tahap
pelaksanaan dan penulisan bahan ajar.
C. Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor pendorong terlaksananya pelatihan penulisan bahan ajar pada guru
SMKN 4 Banjarmasin antara lain sebagai berikut.
a. Guru-guru banyak yang belum pernah melakukan Penulisan bahan ajar
b. Banyak guru yang terbentur kenaikan pangkatnya karena belum ada kum
penelitian
c. Sekolah SMKN 4 termasuk sekolah yang telah melaksanakan kurikulum
baru (K13) dan gurunya memiliki kredibilitas yang tinggi
d. Lokasi pelatihan di SMKN 4 merupakan tempat yang strategis dan
representatif untuk kegiatan pelatihan
e. Kesiapan dan persiapan peserta maupun penyelenggara yang baik
f. Waktu yang tersedia cukup dan sesuai dengan kondisi kebutuhan
g. Adanya kerja sama yang baik dan kondusif, baik antarpeserta maupun
antarpanitia
h. Lingkungan dan kesehatan terpenuhi dan adanya komitmen bersama yang
terjaga
i. Kepanitiaan yang responsif dan bertanggung jawab pada jalannya pelatihan
Sedangkan yang menjadi faktor penghambat relatif tidak ada, hanya
kegiatan pelatihan akan lebih ideal bila kegiatan seperti ini dilengkapi dengan
fasilitas, seperti buku literatur dan komputer bagi setiap peserta pelatihan yang
dilengkapi jaringan internet agar peserta dapat menerapkan langsung membuat
proposal penulisan bahan ajar yang utuh.
-
20
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil pelatihan menunjukkan hal-hal sebagai berikut.
1. Secara umum, pelatihan penulisan bahan ajar dirasakan sangat bermanfaat
bagi guru SMKN 1 Banjarmasin. Melalui pelatihan ini, guru bertambah
pengetahuan dan wawasannya sehingga mereka termotivasi untuk
melaksanakan penulisan bahan ajar dan penyelenggaraan pelatihan
memperoleh sambutan yang antusias dan baik.
2. Peserta pelatihan mampu menyusun draf proposal penulisan bahan ajar. Hal
ini terbukti dengan melihat perbandingan hasil yang diperoleh pada tes awal
dan tes akhir. Pada tes awal ada 40 orang atau 46,87% memperoleh nilai 55 ke
atas dan pada tes akhir para peserta yang memperoleh nilai 55 ke atas ada 70
orang atau 85,42%. Dengan kata lain, kegiatan pelatihan ini dapat
meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dalam penulisan bahan ajar
sebesar 38,55%.
Berdasarkan hasil pelatihan, disimpulkan bahwa pelatihan ini dapat
membantu meningkatkan kualitas guru SMKN 1 Banjarmasin, khususnya
meningkatkan kemampuan guru dalam merancang proposal penulisan bahan ajar.
B. Saran
Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan dan memperhatikan masukan para
peserta, maka diajukan saran-saran sebagai berikut.
1. Kegiatan pelatihan yang sejenis diharapkan dapat selalu diselenggarakan, baik
untuk guru-guru pada jenjang pendidikan SD, SMP, maupun SMA/SMKN.
2. Penulisan bahan ajar cocok dilakukan oleh guru. Oleh karena itu, kegiatan
pelatihan seperti ini perlu ditingkatkan dan difasilitasi agar peserta pelatihan
dapat langsung menulis proposal penulisan bahan ajar yang utuh,
melaksanakan penelitian, dan menyusun laporan dengan baik.
-
21
3. Perlu adanya tindak lanjut dan rangsangan dana agar guru dapat melaksanakan
penelitian dan dosen dapat berkolaborasi dengan guru untuk melaksanakan
penulisan bahan ajar.
-
22
DAFTAR PUSTAKA
Adjat Sakri. (1994). Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit ITB.
Depdiknas, 2009, Petunjuk Teknis Sertifikasi Untuk Guru, Jakarta Pannen,
Euwe van den Berg. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana.
Hamalik, O. (2004). Proses belajar mengajar. Bumi Aksara.
Hamsi, M., Utama, A. H., & Irianti, E. (2019, December). The Development of
Ecosystem Education Game Product to Improve Learning Motivation of 5th
Grade Students in Elementary School. In International Conference on
Education Technology (ICoET 2019). Atlantis Press.
Magner. (1992). Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit ITB
Moh Amin. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan
Menggunakan “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Paulina, dkk. (2001). Penulisan Buku Ajar, Jakarta, PAU-PPAI Universitas
Terbuka.
Ratna Wilis Dahar. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Suharyanto. (2004). Implementasi Metode Ilmiah dalam Pembelajaran Fisika
pada Kurikulum Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Suparman, Atwi, dkk, 2001, Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum, Jakarta,
PAU-PPAI, Universitas Terbuka.
Utama, A. H. (2016). Pemanfaatan Sumber Belajar Digital Edmodo Untuk
Meningkatakan Daya Tarik dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas VII Di MTS Muhammadiyah 1 Gondangrejo
Karanganyar (Doctoral Dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).
Utama, A. H., Kasmaini, K., & Arasuli, A. (2013). The Effect of Mmemorizing
Vocabulary Activity Toward Students Reading Comprehension
Achievement (Doctoral dissertation, FKIP Universitas Bengkulu).
-
Scanned by CamScanner
-
Scanned by CamScanner
-
Scanned by CamScanner
-
Scanned by CamScanner
-
Scanned by CamScanner
-
Scanned by CamScanner
-
Scanned by CamScanner
-
Scanned by CamScanner
-
Scanned by CamScanner
Untitled.pdf (p.1-27)Cover.pdf (p.1-3)HALAMAN PENGESAHAN.pdf (p.4-5)Laporan Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar.pdf (p.6-27)
New Doc 2020-01-14 09.18.26.pdf (p.28-36)