Pedoman Linen (Rev)

download Pedoman Linen (Rev)

of 22

Transcript of Pedoman Linen (Rev)

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Rumah Sakit memiliki sarana dan prasarana yang memfasilitasi proses penyenbuhan penyakit bagi pasien. Selain

    Rumah Sakit berfungsi sebagai tempat kerja yang mempunyai banyak potensi bahaya bagi para pekerjanya. Potensi baha

    dapat ditemukan di berbagai tempat dan bentuk pekerjaan, khususnya dalam proses pengelolaan linen di Rumah Sakit I

    dan Anak Puri Bunda. Kebutuhan linen sangat penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien di Rumah Sa

    Ibu dan Anak Puri Bunda. Linen yang ada di Rumah Sakit jenis dan kualitasnya berma am!ma am oleh karena

    kebutuhannya harus disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda. "ntuk mendapatkan hasil linen ya

    berkualitas diperlukan perhatian khusus dalam proses pengelolaannya sehingga potensi bahaya infeksi dan pengguna

    bahan!bahan kimia dapat di egah.

    #enga u pada Permenkes $o. %&'(#enkes(Per()I(*%%+ tentang penyehatan lingkungan Rumah Sakit, dan atas das

    pemikiran latar belakang diatas, maka dipandang perlu penyusunan suatu pedoman dalam penatalaksanaan pengelolaa

    manajemen linen di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda.

    B. Tujuan

    1. Tujuan Umum

    apat dijadikan sebagai pedoman oleh pihak #anajemen didalam pengelolaan mutu pelayanan linen di Rumah Sa

    Ibu dan Anak Puri Bunda.

    2. Tujuan Khusus

    a. apat menjadi pedoman dalam pengelolaan mutu pelayanan linen yang berkualitas di Rumah Sakit Ibu d

    Anak Puri Bunda

    b. apat meningkatkan pengetahuan dan -a-asan bagi petugas laundry tentang pengelolaan, penyediaan serta

    pemeliharaan alat linen di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda

    . apat meminimalisasi potensi bahaya yang ditimbulkan dari infeksi silang dan efek dari at kimia berbahaya

    d. apat meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas pengelolaan line

    di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda

    C. Manfaat

    "ntuk dapat menjadi sebagai pedoman penatalaksanaan mutu pelayanan linen di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bund

    D. Dasar Hukum

    *. "ndang!undang $omor +/ 0ahun *%%+ tentang Kesehatan

    *

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    2/22

    +. "ndang!undang $omor +/ 0ahun *%%1 tentang Pengelolaan Lingkungan 2idup

    /. "ndang!undang $omor * tahun *%13 tentang Keselamatan Kerja

    4. PP $omor &5(*%%% tentang perubahan PP $o.*& tahun *%%% tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan

    Bera un

    5. PP $o. +3 tahun *%%3 tentang Pen emaran Air'. PP $o. +1 tahun *%%% tentang A# AL

    1. Permenkes RI $o. 41+(#enkes(Per(I)(*%%+ tentang Penggunaan Bahan Berbahaya bagi Kesehatan

    &. Permenkes $o.4*'(#enkes(Per(I)(*%%+ tentang penyedian Air Bersih dan Air #inum.

    %. Permenkes $o.%&'(#enkes(Per()I(*%%+ tentang Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit

    *3. Keputusan #enteri Kesehatan RI $o. %&/(#enkes(SK()I(*%%+ tentang Pedoman 6rganisasi Rumah Sakit

    **. Kepmen L2 $o.5&(#7$L2(*+(*%%5 tentang Baku #utu Limbah 8air bagi kegiatan Rumah Sakit

    *+. Pedoman sanitasi Rumah Sakit di Indonesia tahun *%%+ tentang pengelolaan linen

    */. Baku Pedoman Infeksi $osokomial tahun +33**4. Standard pelayanan Rumah Sakit tahun *%%%

    +

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    3/22

    BAB II

    PENGELOLAAN LINEN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BUNDA (RSIAPB)

    A. Pengertian

    Linen adalah bahan(alat yang terbuat dari kain, tenun yang terdiri dari linen terinfeksi dan linen tidak terinfeksi.

    Linen kotor terinfeksi adalah linen yang terkontaminasi dengan darah, airan tubuh dan feses terutama yang berasal d

    infeksi 0B paru, infeksi Salmonella dan Shigella 9sekresi dan ekskresi:, 2B;, dan 2I; 9jika terdapat noda darah: dan infek

    lainnya yang spesifik 9SARS: dimasukkan ke dalam kantung dengan segel yang dapat terlarut di air dan kembali dit

    dengan kantung luar ber-arna kuning bertuliskan terinfeksi.

    Linen kotor tidak terinfeksi adalah linen yang tidak terkontaminasi oleh darah, airan tubuh dan feses yang berasal

    pasien lainnya se ara rutin, meskipun mungkin linen yang diklasifikasikan dari seluruh pasien berasal dari sumber ru

    isolasi yang terinfeksi. Pelayanan linen pada hakikatnya adalah tindakan penunjang medik yang dilaksanakan dengan seba

    baiknya dan bertanggung ja-ab untuk membantu unit!unit lain di rumah sakit yang membutuhkan linen yang siap pakai.

    B. Jenis Linen

    • Laken de-asa, laken bayi

    • Steek Laken de-asa, steek laken bayi

    • Perlak (

    *. Katun *33 ?

    /

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    4/22

    +. @ool

    /. Kombinasi seperti '3 ? a onili dan /5 ? -ool

    4. Silk

    5. Bla u

    '. lanel1. 0etra

    &. 8;8 53 ? ! 53 ?

    %. Polyester *33 ?

    *3. 0-ill(drill

    D. Ukuran Linen

    • Bo=en laken > /33 *15 m

    • Laken > +53 *15 m

    • Steek laken > 15 *'3 m

    • Sarung bantal > 13 53 m

    • Sarung guling > *3' /5 m

    • Selimut Renda > +33 **5

    . Jumlah Linen

    Linen yang didistribusikan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dari masing!masing unit yang ada di Rumah SakitIbu dan Anak Puri Bunda.

    !. Peran "an !ungsi

    Pengelolaan manajemen linen mempunyai peranan yang sangat penting sekali dalam upaya meningkatkan mutu

    pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda. Salah satu upaya menekan kejadian infeksi nosokomial adalah dengan

    melakukan manajemen linen yang baik. Proses pengelolaan linen mempunyai tahapan yang panjang antara lain adalah>

    pengambilan(penimbangan linen kotor, pemilahan proses pen u ian, penanganan linen yang bernoda dan terinfeksi,

    pen u ian, pengeringan, penyetrikaan, pelipatan(merapikan, dan mendistribusikan ke unit!unit yang membutuhkannya. Agarpelaksanaan kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan peren anaan dan strategi menejemen linen

    yang terarah dan disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda. Selain itu pengetahuan dan prilaku

    petugas kesehatan juga mempunyai peran yang sangat penting. Petugas kesehatan -ajib menjaga kesehatan dan

    keselamatan dirinya dan orang lain 9pasien dan pengunjung: serta bertanggung ja-ab sebagai pelaksana kebijakan yang

    telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda.

    4

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    5/22

    #. Penatalaksanaan Linen $%&APB

    1. Mengam'il linen k(t(r "ari ruang )era*atan

    • Siapkan trolly untuk linen kotor

    • 2itung linen kotor bersama petugas terkait 90PK:, kemudian atat jumlah linen kotor yang diterima.

    • Saat penghitungan pisahkan linen kotor yang terinfeksi, lalu masukkan kedalam kantung plastik -ar

    kuning, ikat dan segera masukkan kedalam trolly.

    • Setelah semua linen kotor dimasukkan kedalam trolly, tutup trolly dengan rapi

    • Linen kotor segera diba-a ke laundry untuk proses pen u ian

    2. Pemisahan linen se'elum )r(ses )en+u+ian

    • Pisahkan linen ber-arna dan yang putih

    Pisahkan linen sesuai jenis linen• Pisahkan linen yang bernoda

    • 0imbang linen kotor masing!masing menjadi *3 kg

    • Linen kotor dimasukkan kedalam mesin u i untuk proses pen u ian

    ,. Penanganan linen -ang 'ern("a atau terinfeksi

    • Ba-a linen bernoda atau terinfeksi kekamar bilas( spoelho k

    • Ambil linen kotor bernoda atau terinfeksi, bersihkan noda dengan air lalu diku ek hingga noda(kotoran be

    kemudian bilas dengan air panas

    • #asukkan linen kedalam bak(-adah yang berisi larutan desinfektan

    • Rendam selama C *3 menit atau disesuaikan dengan konsentrasi larutan

    • Angkat linen yang sudah direndam dan peras

    • Linen siap untuk proses pen u ian

    . Pr(ses )en+u+ian linen k(t(r "engan mesin +u+i

    • $aikkan tuas stop kontak mesin u i

    • Buka pintu mesin u i dengan menekan handle pintu sampai berbunyi DklikD

    • #asukkan linen kotor 9*3 kg:, kemudian tutup pintu mesin u i sampai berbunyi D klikD

    • #asukkan detergen dan softener pada tempat yang ada dimesin u i dengan ukuran tertentu 9sesuai takaran

    • 0ekan tombol program > $o.* untuk pen u ian dengan air dingin, $o.5 apabila pen u ian dilakukan de

    air panas dan air dingin

    • Aktifkan mesin u i dengan menekan tombol D start D sebanyak +

    5

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    6/22

    • Proses pen u ian dan pembilasan berlangsung C /3 menit

    • "ntuk membuka pintu mesin u i, tunggu sampai mesin u i berhenti, kemudian tekan handle pintu mesin

    u i sampai berbunyi DklikD

    • Angkat u ian bersih dari mesin u i

    • 0utup kembali mesin u i sampai berbunyi DklikD

    • 0urunkan tuas stop kontak mesin u i

    /. Pr(ses )engeringan linen menggunakan mesin )engering

    • Siapkan linen yang akan dikeringkan

    • $aikkan tuas stop kontak mesin pengering

    • Buka pintu mesin pengering dengan menarik handle pintu mesin

    • 0entukan -aktu pengeringan yang diinginkan dengan memutar DtimerD pengatur -aktu yang ada pada mesin

    • 0ekan tombol D kuningD untuk pengeringan sedang dan tombol D merahD untuk proses pengeringan tinggi

    9panas:

    • 0ekan tombol DstartD untuk mengaktifkan mesin pengering

    • #esin pengering akan berhenti apabila proses pengeringan sudah selesai

    • Biarkan /!5 menit setelah mesin berhenti

    • Buka pintu mesin pengering dan angkat linen dari mesin pengering

    • 0utup kembali mesin pengering

    • 0urunkan tuas stop kontak mesin pengering• Linen siap untuk proses seterika

    0. Pr(ses seterika menggunakan mesin )en-etrikaan• $aikkan tuas stop kontak mesin seterika

    • 0ekan tombol pengatur temperatur DonD pada mesin seterika sesuai dengan temperatur yang kita inginkan.

    • 0ekan tombol D start untuk mengaktifkan roll mesin seterika

    • #asukkan linen yang akan diseterika satu per satu sesuai dengan lebar roll mesin

    • 0unggu sampai linen keluar dari roll mesin seterika

    • Apabila linen tersangkut didalam mesin, hentikan mesin dengan menekan tombol DstopD

    • 0ekan tombol Djok re=D berulang kali untuk mengeluarkan linen yang tersangkut

    • Setelah selesai menggunakan mesin, tekan tombol pengatur temperatur hingga posisi DoffD

    • 0ekan tombol DstopD

    • 0urunkan tuas stop kontak mesin seterika

    '

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    7/22

    . Pen"istri'usian linen 'ersih

    • Siapkan trolly untuk linen bersih

    • 8ek jumlah linen yang akan diserahkan ke ruangan dan atat

    • #asukkan linen kedalam trolly

    • Ba-a trolly linen kesemua unit yang akan menerima linen bersih

    • Berikan linen bersih kesetiap unit 90PK: dan minta tanda tangan dari penerima linen.

    BAB III

    SARANA FISIK, PRASARANA DAN PERALATAN

    RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BUNDA

    A. %arana !isik

    Sarana fisik pada instalasi pen u ian Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda memiliki satu ruangan, menjadi satu den

    proses pengeringan, penyetrikaan yang terdiri dari >

    • Bak bilas untuk membilas linen kotor yang ternoda atau yang terinfeksi

    • 7mber besar

    • #eja untuk tempat linen yang sudah di seterika

    • 0imbangan

    • #esin u i dengan kapasitas *&,1 kg

    • #esin pengering

    • #esin seterika

    • Sikat u i

    • Papan penggilasan

    B. Prasarana

    1. Prasarana listrikSebagian besar peralatan di instalasi pen u ian menggunakan daya listrik. Kabel yang diperlukan untuk inst

    listrik sebagai penyalur daya digunakan kabel dengan jenis $EE untuk instalasi diluar gedung dan kabel $E2

    dalam gedung.

    Rin ian pemakaian daya di Instalasi Laundry adalah sebagai berikut >

    - #esin Pen u ian > +,+ k-h

    1

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    8/22

    - #esin Pengering > +4 k-h

    - #esin Seterika > *,+ k-h

    2. Prasarana air

    Air yang digunakan untuk proses pen u ian linen menggunakan air bersih. Fumlah pemakaian air di instalasi

    pen u ian adalah +&+ liter persekali u i.

    %tan"ar air

    Air yang digunakan untuk men u i mempunyai standard air bersih berdasarkan Per#enKes $o. 4*' tahun *%%+ dan

    standar khusus bahan kimia dengan penekanan tidak adanya >

    a. Hardness – Garam 98al ium, 8arbonate dan 8hloride:

    tandard Baku #utu > 3 H %3 ppm

    0ingginya kosentrasi garam dalam air menghambat kerja bahan kimia pen u i sehingga proses pen u ian

    tidak berjalan sebagaimana seharusnya

    7fek pada linen dan mesin

    Garam akan mengubah -arna linen putih menjadi keabu!abuan dan linen -arna akan epat pudar. #esin

    u i akan berkerak 9scale forming :.

    Sehingga dapat menyumbat saluran!saluran air dan mesin.

    b. Iron H e 9besi:

    Standard Baku #utu > 3!3,* ppm

    Kandungan at besi pada air mempengaruhi konsentrasi bahan kimia, dan proses pen u ian

    7fek pada linen dan mesinLinen putih akan menjadi kekuning!kuningan 9 yellowing: dan linen -arna akan epat pudar. #esin u i

    akan berkarat.

    Kedua polutan tersebut 9hardness dan besi: mempunyai sifat alkali, sehingga linen yang rusak akibat

    kedua kotoran tersebut akan dilakukan proses penetralan p2.

    C. Peralatan "an Bahan Pen+u+i

    Peralatan pada instalasi pen u ian menggunakan bahan pen u i kimia-i dengan komposisi dan kadar tertentu, agar

    tidak merusak bahan yang di u i(linen, mesin pen u i, kulit petugas yang melaksanakan dan limbah buangannya tidakmerusak lingkungan

    Peralatan )a"a instalasi )en+u+ian $%&APB antara lain

    • #esin u i

    • #esin pengering

    • #esin penyetrika

    &

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    9/22

    Pr("uk 'ahan kimia

    • Sabun 9detergen:

    • Softener 9pengharum pelembut:

    • Bay lin

    • Sabun krim

    D. Pemeliharaan $ingan Peralatan

    • Bersihkan bagian luar dan dalam mesin sebelum dan sesudah pakai

    • Bersihkan bo penampungan debu mesin pengering setiap selesai pakai

    • Periksa stop kontak atau roda H roda troly sebelum dan sesudah pakai

    • Bersihkan troly, bak rendaman linen kotor setiap selesai pakai dengan larutan desinfektan• Setelah selesai bekerja simpan peralatan dan simpan pada tempatnya

    . Pemeliharaan $uangan

    • Bersihkan ruangan sebelum dan sesudah menggunakan

    • Gosokkan larutan desinfektan ke seluruh ruangan

    • Setelah selesai bekerja, simpan peralatan pada tempatnya

    %

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    10/22

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    11/22

    ,. %um'er &nfeksi

    Eang merupakan sumber infeksi adalah >

    a: Petugas Rumah Sakit 9perilaku:

    • Kurang atau tidak memahami ara! ara penularan penyakit

    • Kurang atau tidak memperhatikan kebersihan

    • Kurang atau tidak memperhatikan teknik aseptik dan antisepti

    • #enderita suatu penyakit

    • 0idak men u i tangan sebelum atau sesudah melakukan pekerjaan

    b: Alat!alat yang dipakai 9alat kedokteran(kesehatan, linen dan lainnya:

    • Kotor atau kurang bersih ( tidak steril

    • Rusak atau tidak layak pakai

    • Penyimpanan yang kurang baik• ipakai berulang!ulang

    • Le-at batas -aktu pemakaian

    : Pasien

    • Kondisi yang sangat lemah 9gi i buruk:

    • Kebersihan kurang

    • #enderita penyakit kronik(menahun

    #enderita penyakit menular(infeksid: Lingkungan

    • 0idak ada sinar 9matahari, penerangan: yang masuk

    • ;entilasi(sirkulasi udara kurang baik

    • Ruangan lembab

    • Banyak serangga

    . !akt(r4fakt(r -ang sering menim'ulkan terja"in-a infeksi

    a: Banyaknya pasien yang dira-at di Rumah Sakit yang dapat menjadi sumber infeksi bagi lingkungan dan pasi

    lain.

    b: Adanya kontak langsung antara pasien satu dengan pasien lainnya

    : Adanya kontak langsung antara pasien dengan petugas Rumah Sakit yang terinfeksi

    d: Penggunaan alat!alat yang terkontaminasi

    e: Kurangnya perhatian tindakan aseptik dan antiseptik

    f: Kondisi pasien yang lemah

    **

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    12/22

    /. Pen+egahan

    "ntuk men egah(mengurangi terjadinya infeksi nosokomial, perlu diperhatikan>

    a. Petugas

    • Bekerja sesuai dengan Standar Prosedur Operasional 9SP6: untuk pelayanan linen.

    • #emperhatikan aseptik dan antiseptik

    • #en u i tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan

    • Bila sakit segera berobat

    b. Alat!alat

    • Perhatikan kebersihan 9alat!alat Laundry, troli untuk transportasi linen:

    • Penyimpanan linen yang benar dan perhatikan batas -aktu penyimpanan 9fifo:

    • Linen yang rusak segera diganti 9afkir:

    . Ruangan(lingkungan• 0ersedia air yang mengalir untuk u i tangan

    • Penerangan ukup

    • ;entilasi(sirkulasi udara baik

    • Perhatikan kebersihan dan kelembaban ruangan

    • Pembersihan se ara berkala

    • Lantai kering dan bersih

    B. Kesehatan "an Keselamatan Kerja

    1. Latar Belakang

    "paya kesehatan kerja menurut "" $o. +/ tahun *%%+ tentang kesehatan khususnya pasal +/ tentang kesehatan

    kerja, menyatakan bah-a kesehatan kerja harus diselenggarakan di semua tempat kerja, menyatakan bah-a

    kesehatan kerja harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko

    bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karya-an lebih dari sepuluh.

    Pekerja yang berada di sarana kesehatan sangat ber=ariasi baik jenis maupun jumlahnya. Sesuai dengan fungsi

    sarana kesehatan tersebut, semua pekerja di Rumah Sakit dalam melaksanakan tugasnya selalu berhubungan

    dengan bahaya potensial yang bila tidak ditanggulangi dengan baik dan benar dapat menimbulkan dampak negatif

    terhadap keselamatan dan kesehatannya, yang pada akhirnya akan menurunkan produkti=itas kerja.

    Pada hakekatnya kesehatan kerja merupakan penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan

    kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal ara(metode kerja dan kondisi yang bertujuan untuk >

    *+

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    13/22

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    14/22

    Sakit dengan kemungkinan terpajan melalui kontak langsung atau tidak tersedianya pelindung. "ntuk

    mengantisipasi permasalahan ini maka langkah a-al yang penting adalah pengenalan(identifikasi bahaya yang

    dapat ditimbulkan, upaya perlindungan dan penanggulangan dan di e=aluasi, kemudian dilakukan pengendalian.

    ,. P(tensi Baha-a Pa"a &nstalasi Pen+u+ian

    a. Bahaya #ikrobiologiBahaya #ikrobiologi adalah penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh mikroorganisme hidup

    seperti bakteri, =irus, ri ketsia, parasit dan jamur. Petugas pen u ian yang menangani linen kotor senantiasa

    kontak dengan bahan dan menghirup udara yang ter emar kuman patogen. Penelitian bakteriologis pada

    instalasi pen u ian menunjukkan bah-a jumlah total bakteri meningkat 53 kali selama periode -aktu sebelum

    u ian mulai diproses.

    #ikroorganisme tersebut adalah >

    56Mycobakerium tuberculosis

    • Mycobakerium tuberculosis adalah mikroorganisme penyebab tuber ulosis dan paling sering menyerang

    paru!paru 9C %3 ?:. Penularannya melalui per ikan atau dahak penderita.• Pen egahan >

    - #eningkatkan pengertian dan kepedulian petugas Rumah Sakit terhadap penyakit 0B8 dan

    penularannya.

    - #engupayakan =entilasi dan pen ahayaan yang baik dalam ruangan instalasi pen u ian.

    - #enggunakan Alat Pelindung iri 9AP : sesuai S6P.

    - #elakukan tindakan dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi terhadap bahan dan alat yang digunakan.

    - Se ara teknis setiap petugas harus melaksanakan tugas pekerjaan sesuai S6P.

    56 7irus He)atitis B

    • Selain manifestasi sebagai hepatitis B akut dengan segala komplikasinya. Lebih penting dan berbahaya lagi

    adalah manifestasi dalam bentuk sebagai pengidap 9carrier) kronik, yang dapat merupakan sumber

    penularan bagi lingkungan.• Penularan dapat melalui darah dan airan tubuh lainnya.

    • Pen egahan >

    - #eningkatkan pengetahuan dan kepedulian petugas Rumah Sakit terhadap penyakit hepatitis B dan

    penularannya.

    - #emberikan =aksinasi pada petugas.

    - #enggunakan AP sesuai S6P.

    *4

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    15/22

    - #elakukan tindakan dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi terhadap bahan dan peralatan yan

    dipergunakan terutama bila terkena bahan infeksi.

    - Se ara teknis setiap petugas harus melaksanakan tugas pekerja sesuai S6P.

    56 7irus H&7 8Human Immunodeficiency Virus :

    • Penyakit yang ditimbulkannya disebut AI S 9 Acguired Immunodeficiency Syndrom). ;irus 2I;

    menyerang target sel dalam jangka -aktu lama. Farak -aktu masuknya =irus ke tubuh sampai timbulny

    AI S bergantung pada daya tahan tubuh seseorang dan gaya hidup sehatnya.

    • 2I; dapat hidup di dalam darah, airan =agina, airan sperma, air susu ibu, sekreta dan ekskreta tubuh.

    • Penularannya melalui darah, jaringan, sekreta, ekskreta tubuh yang mengandung =irus dan kont

    langsung dengan kulit yang terluka.

    Pen egahan >- Linen yang terkontaminasi berat ditempatkan dikantong plastik keras yang berisi desinfektan, berl

    ganda, tahan tusukan, kedap air dan ber-arna khusus serta diberi label Bahan #enular(AI S

    selanjutnya dibakar.

    - #enggunakan AP sesuai S6P.

    '. Baha-a Bahan Kimia

    56 De'u

    Pada instalasi linen debu dapat berasal dari bahan linen itu sendiri

    • 7fek kesehatan

    #ekanisme penimbunan debu dalam paru!paru dapat terjadi dengan menarik napas sehingga udara yan

    mengandung debu masuk ke dalam paru!paru. Partikel debu yang dapat masuk ke dalam pernapasa

    mempunyai ukuran 3,*!*3 mikron. Pada pemajanan yang lama dapat terjadi pneumo oniosis, dima

    partikel debu dijumpai di paru!paru dengan gejala sukar bernapas. Pneumo oniosis yang disebabk

    oleh serat linen(kapas disebut bissinosis.• Pengendalian

    - Pen egahan terhadap sumber J diusahakan agar debu tidak keluar dari sumbernya dengan

    mengisolasi sumber debu.

    - #emakai AP sesuai S6P

    - ;entilasi yang baik

    - engan alat local exhauster

    *5

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    16/22

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    17/22

    - Penempatan petugas sesuai ketrampilan

    - @aktu kerja petugas digilir

    #emakai sepatu(sandal isolasi

    +. Keselamatan "an Ke+elakaan Kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempa

    kerja dan lingkungannya serta ara! ara melakukan pekerjaan. Ke elakaan adalah kejadian yang terduga o

    Karena di belakang peristi-a itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih!lebih dalam bentuk peren anaan. Bebara

    bahaya potensial untuk terjadinya ke elakaan kerja di Instalasi Pen u ian.

    a. Ke'akaran

    Kebakaran terjadi apabila terdapat tiga unsur bersama!sama. "nsur!unsur tersebut adalah at asam, bahan

    yang mudah terbakar dan panas. Bahan!bahan yang mudah terbakar misalnya bahan yang ada pada mesin

    u i.

    Penanggulangan >

    o Legislatif

    o #enga u pada "" $o.* tahun *%13 tentang keselamatan kerja

    o Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan!bahan yang mudah terbakar

    o Penga-asan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran dilakukan se ara terus!menerus.

    o Falan untuk menyelamatkan diri

    Se ara ideal semua bangunan harus memiliki sekurang!kurangnya + jalan penyelamat diri pada + ar

    yang bertentangan terhadap setiap kebakaran yang terjadi, sehingga tak seorangpun terpaksa bergerak karah api untuk menyelamatkan diri. Falan!jalan penyelamat demikian harus dipelihara bersih, t

    terhalang oleh barang!barang, ukup lebar, mudah terlihat dan diberi tanda!tanda arah yang jelas.

    o Perlengkapan pemadam dan penanggulangan kebakaran

    o Alat!alat pemadam dan penanggulangan kebakaran meliputi + jenis >

    - 0erpasang tetap di tempat

    - apat bergerak atau diba-a

    '. Ter)eleset9Terjatuh

    0erpeleset(terjatuh pada lantai yang sama adalah bentuk ke elakaan ker

    yang dapat terjadi pada instalasi pen u ian

    @alaupun jarang terjadi kematian tetapi dapat mengakibatkan edera ya

    berat seperti fraktura, dislokasi, salah urat, memar otak

    Penanggulangan >

    *1

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    18/22

    - Fangan memakai sepatu dengan hak tinggi, sel yang rusak atau memakai tali sepatu yang longgar

    - Konstruksi lantai harus rata dan sedapat mungkin dibuat dari bahan yang tidak li in

    - Pemeliharaan lantai >

    Lantai harus selalu dibersihkan dari kotoran!kotoran seperti pasir, debu, minyak yangmemudahkan terpeleset.

    Lantai yang a at misalnya banyak lubang atau permukaannya miring harus segera diperbaiki

    BAB V

    MONITORING DAN EVALUASI

    A. M(nit(ring

    Eang dimaksud dengan monitoring adalah upaya untuk mengamati pelayanan dan akupan program pelayanan sea-al

    mungkin, untuk dapat menemukan dan selanjutnya memperbaiki masalah dalam pelaksanaan program.

    0ujuan monitoring adalah >

    *&

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    19/22

    *. "ntuk mengadakan perbaikan, perubahan orientasi atau disain dari sistem pelayanan 9bila perlu:.

    +. "ntuk menyesuaikan strategi atau pedoman pelayanan yang dilaksanakan di lapangan, sesuai dengan temuan

    temuan dilapangan.

    /. 2asil analisis dari monitoring digunakan untuk perbaikan dalam pemberian pelayanan di Rumah Sa

    #onitoring sebaiknya dilakukan sesuai keperluan dan dipergunakan segera untuk perbaikan program.Khususnya dalam pelayanan linen di Rumah Sakit monitoring hendaknya dilakukan se ara teratur(kontinu.

    Aspek!aspek yang dimonitor men akup >

    *. Sarana, prasarana dan peralatan.

    +. Standard(pedoman pelayanan linen, S6P, kebijakan!kebijakan direktur Rumah Sakit, =isi, misi, motto Rumah S

    dan lain!lain

    /. Pengamatan dengan penglihatan pada linen, yaitu -arna yang kusam, padat, tidak erah(putih tua atau keabu

    abuan menggambarkan usia pakai. 0erdapat bayangan dari barang yang dibungkusnya, menunjukkan linen suda

    menipis.4. ari perabaan bila ditarik terjadi perobekan(lapuk.

    5. Apabila ada penandaan tahun pengadaan(penggunaan, tinggal menghitung umur lamanya, sehingga bisa dihitu

    frekuensi pen u iannya. Biasanya setelah mengalami pen u ian %3 kali linen tersebut sudah harus dihapus 9tidak

    pakai:, itupun tergantung kualitas bahan. Kelayakan pakai dan sisi infeksi dilakukan melalui uji kuman se ara insid

    bila dijumpai banyak terjadi infeksi di satu unit ra-at inap atau lebih. #onitoring prosedur pen u ian ditingkatkan.

    B. :aluasi

    Setiap kegiatan harus selalu die=aluasi pada tahap proses akhir seperti pada tahap pen u ian, pengeringan dasebagainya, juga e=aluasi se ara keseluruhan dalam rangka kinerja dari pengelolaan linen di Rumah Sakit.

    0ujuan dari e=aluasi tersebut antara lain >

    *. #eningkatkan kinerja pengelolaan linen Rumah Sakit.

    +. Sebagai a uan(masukan dalam peren anaan pengadaan linen, bahan kimia pembersihan sarana dan prasarana kam

    u i.

    /. Sebagai a uan dalam peren anaan system pemeliharaan mesin!mesin

    4. Sebagai a uan peren anaan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia.

    Salah satu ara yang mudah untuk melaksanakan e=aluasi adalah dengan menyebarkan kuesioner ke unit kerja pemaklinen se ara berkala setiap semester atau minimal setiap satu tahun sekali. Sebagai responden diambil dua atau tiga jen

    petugas dilihat dari fungsinya, misalnya kepala bangsal atau ruangan, pera-at pelaksana dan petugas pelaksana non

    pera-atan(pekarya.

    #ateri yang die=aluasi sesuai dengan tujuan yaitu antara lain>

    1. Kuantitas "an kualitas linen

    *%

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    20/22

    a. Kuantitas linen

    Kuantitas(jumlah linen yang beredar di ruangan sangat menentukan kualitas pelayanan, demikian linen yang

    berputar diruangan yang diam akan mengakibatkan linen yang satu epat rusak dan linen yang lainnya terlihat belum

    digunakan. 2al!hal seperti ini dapat mengganggu pada saat penggantian linen berikutnya maupun jika linen tersebut

    hendak diturunkan kelasnya. "ntuk itu perlu adanya monitoring ke ruangan!ruangan dengan frekuensi minimal /9tiga: bulan sekali atau setiap kali ada pen atatan di buku administrasi.

    b. Kualitas linen

    Kualitas yang diutamakan dari linen adalah bersih 9fisik linen:, a-et 9tidak rapuh: dan sehat 9bebas dari

    mikroorganisme patogen:

    rekuensi >

    "ntuk monitoring bersih dapat dilakukan dengan memanfaatkan pan a indera se ara fisik mulai

    dari bau 9harum dan bebas dari bau yang tidak sedap:, rasa 9lembut di kulit: dan skala noda. ilakukan pada

    tahap sortir di dalam perputaran pen u ian. Fika terdapat kekurangan dari tiga aspek tersebut, maka perlu adapen u ian ulang sesuai dengan permasalahan masing!masing.

    A-et 9tidak rapuh: dapat dilakukan dengan mengendalikan penggunaan formulasi bahan kimia

    yang serendah mungkin tanpa mengabaikan hasil. Substitusi penggunaan bahan kimia yang mempunyai sifat

    melapukkan seperti phenol. rekuensi dapat dilakukan setiap perputaran -aktu standard linen ditetapkan

    misalnya +33 kali pen u ian.

    Sehat 9bebas mikroorganisme patogen: dilakukan dengan pemeriksaan linen bersih melalui

    pemeriksaan angka kuman di laboratorium untuk mrngetahui adanya mikroorganisme patogen ataupun

    mikroorganisme non patogen dalam jumlah yang banyak 9rekontaminasi:.

    2. Bahan kimia

    a. isik dan karakteristik bahan kimia

    isik dan karakteristik bahan kimia dapat berupa -arna, butiran serta bau yang khas dari bahan kimia. Penjelasan

    spesifikasi bahan kimia pada a-al pembelian menjadi penting serta melihat pembanding bahan kimia dari produk

    bahan kimia lainnya akan sangat membantu dalam memonitor kualitas bahan kimia yang dikirim pihak rekanan.

    "ntuk menjaga kualitas selalu dilakukan monitoring setiap bahan kimia akan digunakan.

    b. P2 9Po-er 2idrogen: dan persentase bahan aktif

    Bahan kimia yang digunakan memiliki p2 dan bahan aktif seperti yang dipersyaratkan dalam L P 9Lembar ataPengaman: atau #S Ss. Informasi p2 penting dalam mengetahui kualitas bahan kimia yang akan digunakan

    apakah mengalami perubahan pada saat penyimpanan dan penggunaan. rekuensi pemeriksaan dilakukan pada

    a-al penggunaan, pertengahan dan akhir.

    ,. Baku Mutu Air Bersih

    a. Persyaratan Permenkes 4*'

    +3

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    21/22

    Persyaratan dasar air yang digunakan adalah standard air bersih epkes 9Permenkes 4*': yaitu dilakuka

    monitoring sedikitnya ' bulan sekali.

    b. Persyaratan khusus kandungan besi dan garam!garam

    Perlu dilakukan pemeriksaan a-al untuk mengetahui adanya dua polutan pengganggu tersebut. Fika standard yan

    diinginkan tidak dipenuhi, maka harus dilakukan usaha untuk menurunkan tingkat polutan di air yang akagunakan. Sebaiknya sama dilakukan setiap ' bulan sekali.

    . Baku Mutu Lim'ah Cair

    Berdasrkan PP $o. &5 tahun *%%% tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Bera un, dengan lam

    dikategorikan sebagai limbah B/ >

    Kode Limbah > +/%

    Fenis kegiatan >Laundry dan ry !leaning

    Kode kegiatan > %/3*

    Sumber Pen emaran > Prosescleaning dan degreasing yang memakai pelarut organik kuat dan pelarut kostik.Asal(uraian limbah > Pelarut bekas larutan kostik bekassludge proses leaning dan degreasing.

    Pen emaran "tama > Pelarut organik, hidrokarbon terhalogenasi lemak dan gemuk.

    engan demikian limbahlaundry dan dry cleaning harus dikelola sesuai dengan Standard Baku #utu dengan tingka

    pen emar yang dimaksud namun Permen L2 $o. 5& tahun *%%5 tidak(belum mengakomodir untuk limbah airlaundry

    dan dry cleaning Rumah Sakit. Polutan yang men emari> phosphat, senya-a aktif biru metilen dan sulfida. rekue

    pemeriksaan dilakukan setiap / bulan sekali.

    2asil e=aluasi diberikan kepada penanggung ja-ab dan pengelola pelayanan linen di Rumah Sakit dan umpan balik yan

    diberikan dapat menjadi bahan laporan dan pertimbangan dalam pembuatan peren anaan sesuai tujuan e=aluasi.

    BAB VI

    PENUTUP

    Pedoman Pengelolaan Linen sangat penting untuk meningkatkan kebersihan lingkungan Rumah Sakit agar selalu a

    nyaman dan sehat, baik bagi karya-an, pasien, pengunjung maupun masyarakat di sekitar Rumah Sakit.

    +*

  • 8/16/2019 Pedoman Linen (Rev)

    22/22

    iharapkan agar buku pedoman ini dapat dijadikan a uan bagi setiap pekerja dalam hal pengelolaan linen untuk

    meningkatkan kualitas Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda.

    ++