OUTLINE Visible Light Cure
-
Upload
henry-fuji-antoni -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
Transcript of OUTLINE Visible Light Cure
OUTLINE SKRIPSI
PENGARUH PEMAPARAN VISIBLE LIGHT CURE (VLC) TERHADAP
JUMLAH NEUTROFIL JARINGAN IKAT GINGIVA PADA TIKUS GALUR
SPRAGUE DAWLEY JANTAN
Disusun oleh:
HENRY FUJI ANTONI
G1G010032
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
PURWOKERTO
2013
A. Latar Belakang :
Dewasa ini perkembangan teknologi dalam ilmu kedokteran gigi semakin
canggih, dalam ilmu bahan kedokteran gigi banyak penemuan baru yang
ditemukan seperti halnya bahan baru yang lebih efektif dan efisien dalam waktu
kerja, yaitu visible light curing resin (VLC) yang menggunakan polimerisasi sinar
tampak dengan lampu halogen 400-500 nanometer panjang gelombang,dan
menetrasi ketebalan bahan 5-6 mm dengan lama radiasi 10-25 menit.. (yuliati,
2009).
Pemaikaian resin komposit yang berpolimerisasi dengan sinar tampak
demikian popular, sehingga menggeser dan menggantikan resin komposit yang
berpolimerisasi secara kimia maupun ultra violet. Sejalan dengan keadaan
tersebut hampir di seluruh praktek dokter gigi saat ini menggunakan Visible Light
Cure VLC (yuliati, 2009). Sementara jones (2004) menyatakan bahwa dalam
aplikasi di praktek kedokteran gigi tidak menutup kemungkinan penggunaan
Visible Light Cure dapat mengenai jaringan gingiva. Pemaparan Visible Light
Cure dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel dan menurunkan pertumbuhan
sel. Hal ini dikarenakan adanya radikal bebas yang berbentuk dari radiasi sinar
tampak biru.
Jaringan ikat gingiva kaya akan pasokan pembuluh darah yang terbentuk
dari pleksus arteriol, kapiler-kapiler dan vena kecil yang meluas dari epitel
sulkular kea rah permukaan luar gingiva (fedi dkk., 2004). Darah merupakan
bentuk jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel sel darah, trombosit dan plasma
darah. Ada dua jenis utama sel sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit) dan sel
darah putih (leukosit). Neutrophil berumur pendek dengan waktu paruh 6 sampai
7 jam dalam darah serta memiliki jangka hidup selama 1 sampai 4 hari dalam
jaringan ikat. Pada keadaan inflamasi jumlah neutrophil meningkat akibat produk
inflamasi yang masuk aliran darah (Fawcett, 2002).
Tikus Sprague dawley memiliki struktur anatomi organ tikus yang hampir
menyerupai manusia, lebih ekonomis, lebih cepat dewasa, lebih mudah
berkembang biak dan memiliki ukuran yang besar (Smith dan
Mangkoweidjodjo,1988). Lapisan rongga mulut tikus sama seperti lapisan rongga
mulut manusia, tersususn dari lapisan squamous berlapis dan gingivanya secara
mikroskopis meliputi 3 daerah, yaitu epitel permukaan, epitel sulkus, dan epitel
perlekatan (listgarten, 1975)
Melihat hal tersebut sehingga penulis tertarik untuk meneliti apakah
terdapat pengaruh pemaparan Visible Light Cure terhadap jumlah neutrofil
jaringan ikat gingiva. Sehingga dapat diketahui Visible Light Cure aman/tidak
aman untuk digunakan dalam praktek dokter gigi.
B. Rumusan Masalah :
Bagaimana pengaruh pemaparan Visible Light Cure (VLC) terhadap jumlah
Neutrofil jaringan ikat gingiva pada tikus galur Sparague Dawley Jantan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Umum : Mengetahui pengaruh Visible Light Cure (VLC) terhadap jumlah
neutrofil jaringan ikat gingiva tikus (sparague dawley).
2. Khusus :
a. Mengetahui ada tidaknya peningkatan jumlah neutrophil jaringan ikat
gingiva pada tikus galur Sparague Dawley Jantan pasca pemberian
Visible Light Cure (VLC).
b. Mengetahui seberapa besar kelainan yang terjadi pada jaringan ikat
gingiva tikus galur Sparague Dawley Jantan pasca pemberian Visible
Light Cure (VLC)
D. Landasan Teori
1. Visible Light Cure (VLC).
Dewasa ini perkembangan teknologi dalam ilmu kedokteran gigi
semakin canggih, dalam ilmu bahan kedokteran gigi banyak penemuan baru
Sekarang diperkenalkan bahan baru yang lebih efektif dan efisien dalam
waktu kerja, yaitu visible light curing resin (VLC) yang menggunakan
polimerisasi sinar tampak dengan lampu halogen 400-500 nanometer panjang
gelombang,dan menetrasi ketebalan bahan 5-6 mm dengan lama radiasi 10-25
menit. Bagaimana pun, sampai sekarang VLC masih jarang digunakan di
laboratorium kedokteran gigi, sehingga permasalahan yang hadir adalah
membandingkan keuntungan dan kerugian agar menjelasakan kekuatan dan
kelemahan, Sehingga dapat di gunakan di laboratorium dengan membutuhkan
pertimbangan dan pengaturan.
Dalam prosedur restorasi di klinik kedokteran gigi, total pemaparan
minimal VLC yang biasanya digunakan untuk pengeras tumpatan adalah 30
detik, yaitu 10 detik untuk bonding (Asehbeim dan Dale,2001) dan 20 detik
untuk pengerasan resin komposit (Craig,1996)
2. Neutrofil
Neutrofil merupakan leukosit yang paling banyak dalam darah perifer
normal. Neutrofil termasuk galam golongan leukosit granulosit. Jumlah sel
neutrofil berkisar 60% hingga 70% dari keseluruhan leukosit yang beredar.
Neutrofil mudah di kenali nukleusnya yang khas, dan akan terlihat dan akan
terlihat dengan pengecetan HE yaitu sitoplasmanya berwarna merah terang
dan intinya berwarna kebiruan (craignyle, 1987)
Fungsi essensial dari Neutrofil adalah masuk ke jaringan (kemotaksis)
dan melawan terjadinya infeksi (fagositosis). Peningkatan neutrofil pada darah
sering mengarah pada terjadinya infeksi dan adanya iritan pada jaringan
(Howard dan Hamilton,2008). Pada sebagian inflamasi akut, jumlah
neutrofilmenjadi dominan pada 6-24 jam pertama dan diikuti oleh monosit 24-
48 jam berikutnya (kumer dkk,1997)
3. Pengaruh Visible Light Cure (VLC) Terhadap Jumlah Nutrofil
Pada penelitian in vitro yang dilakukan oleh Feurstein dkk. (2006)
dikatakan bahwa Visible Light Cure (VLC) dapat menyebabkan terbentuknya
Reactive Oxygen Spesies (ROS) seperti radikal hidroksil (OH). Reactive
Oxygen Spesies (ROS) merupakan salah satu contoh dari radikal bebas
(Gitawati, 1995). Radikal bebas merupakan salah satu penyebab terjadinya
inflamasi akut. Pada inflamasi akut terjadi perubahan perubahan dinamis
dalam pembuluh darah, aliran darah dan aktivasi neutrofil. Akumulasi
sejumlah neutrofil ditempat yang terkena sinar tampak mudah dilihat secara
mikroskopik dan merupakan kriteria utama untu diagnosis histopatologi
inflamasi akut (lawler,1992)
E. Metode Penelitian:
1. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori diatas, maka dirumuskan suatu hipotesis
sebagai berikut : pemaparan Visible Light Cure (VLC) berpengaruh
meningkatkan jumlah neutrophil jaringan ikat gingiva (Sparague dawley)
2. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas: Pemaparan Visible Light Cure (VLC)
b. Variabel Terikat : jumlah Nutrofil pada jaringan ikat gingiva tikus
sparague dawley.
c. Variabel Terkendali :
1) Umur tikus : 2-3 bulan
2) Jenis kelamin tikus : Jantan
3) Lamanya penyinaran : 30 detik
4) Jarak Penyinaran : 2 lapis celluloid strip
5) Letak Penyinaran : Servikal gigi anterior rahang bawah bagian
labial
6) Waktu Pengamatan : hari ke o sebelum pemaparan, hari ke-
1, hari ke-2, hari ke-3 dan hari ke-5 setelah pemaparan Visible
Light Cure (VLC)
d. Variabel Tak Terkendali
1) Kondisi rongga mulut individual tikus
2) Kondisi sitemik individual tikus
3) Kondisi psikologis tikus
3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuasi eksperimental
4. Definisi Operasional
a. Visible light cure (VLC) adalah sinar tampak yang digunakan untuk
polimerisasi resin komposit. Penyinaran VLC dilakukan pada servikal gigi
anterior rahang bawah bagian labial selama 30 detik dengan jarak 2 lapis
celluloid strip
b. Neutrofil merupakan diferensiasi sel myeloid dari sumsung tulang
belakang. Fungsi essensial sel ini adalah masuk ke jaringan (kemotaksis)
dan melawan terjadinya infeksi (fagositosis). Dengan pengecetan HE
Neutrofil mudah dikenali dari nukleusnya yang khas, terdiri atas dua lobi
atau lebih yang saling berhubungan melalui benang tipis, sitoplasmanya
berwarna merah terang, intinya berwarna ungu kebiruan dan dapat diamati
dengan menggunakan mikroskop cahaya
c. Jumlah neutrophil tiap kelompok adalah rata rata dari 5preparat dalam
satu kelompok, jumlah neutrophil tiap preparatnya dihitung dari rata-rata
sepuluh lapang pandang yang diamati menggunakan mikroskop.
5. Lokasi Penelitian
Laboratorium FKG UGM
6. Sampel dan Populasi
Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 ekor tikus
(Sparague Dawley) berjenis kelamin janta berumur 2-3bulan. Subjek dibagi
menjadi 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok A
adalah kelompok tikus yang didekipitasi sebelum pemaparan VLC (hari ke 0).
Kelompok B adalah kelompok tikus yang di dekipitasi pada hari pertama,
kelompok C adalah kelompok tikus yang didekipitasi pada hari ketiga dan
kelompok D adalah kelompok tikus yang didekipitasi pada hari kelima setelah
pemaparaan Visible Light Cure (VLC)
7. Cara Penelitian
1. Pemilihan sampel
2. Ethical Clearance
3. Pemaparan VLC (Visible Light Cure)
4. Pengorbanan tikus masing masing kelompok
5. Pengambilan jaringan gingiva
6. Pewarnaan dengan Hematoxylin Eosin
7. Pengukuran ketebalan epitel gingiva dengan mikrometer
8. Penghitungan jumlah neutrofil (perbesaran 400x)
9. Pengolahan dan Analisis Data
8. Metode Analisis
Data yang di peroleh dari hasil perhitungan neutrophil dihitung reratanya
pada tiap kelompok (A,B,C, dan D). Setelah itu data di analisis dengan
menggunakan analisis kuantitatif Anava 1 (One Way Anova)
F. Daftar Pustaka
Craig, R.G,. 1996. Restorative Dental Materials. St.Louis: Mosby Company
Craignyle, M.B.L,. 1987. Atlas Berwarna Histologi, Edisi ke 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Fawcett, D.W,. 2002. Buku Ajar Histologi (terj.). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Fedi. P.F., 2004 Faktor Penyerta Sistemik dalam P.F Fedi A.R, Veriano. J.L Gray
(ed1); Silabus perodonti 4. Ed (ter). Amaliya. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta hal 5-6.
Gitawati,R. 1995. Radikal Bebas-Sifat dan Peran dalam Menimbulkan
Kerusakan/Kematian Sel. Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran
Howard dan Hamilton. 2008. Haematology, 3rd edition. Philadelphia: Churchill
Livingstone
Kumar V, Ramzi, S.C,Stanley, L.R,. 1997. Basic Pathology. Philadephia: W.B.
Saunders Company
Listgarten, M.A,. 1975. Similarity of Epithelial Relationship in the Gingiva of Rat
and Man, J.Periodontology, 46(11): 677-690
Smith, J.B dan Mangkoweidjodjo, S. 1988. Pemeliharaan, Pembiakkan dan
Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta: UI Press
Yuliati, Anita, 2009. Pengaruh Lampu Penerangan dental Unit terhadap waktu
kerja resin komposit sinar tampak, Laboratorium Ilmu Material dan
Teknologi Kedokteran Gigi Fakultas Gigi Universitas Airlangga.
Surabaya. Hal 60.