Outline certified HRD.docx

23
Outline & Content Certified Human Resource Management http://www.informasi-training.com/certified-human-resource-management I. GENERAL 1. Peran dan Fungsi Sumber Daya Manusia dalam Organisasi 2. Competency Based Human Resource Management 3. Talent Management 4. Assessment I II. STRATEGIC FUNCTION: 1. Recruitment & Selection Phase (Talent Base and Competency Base) Pengenalan Macam-macam teknik Interview dan Job Posting Merubah Paradigma Recruitment & Selection Melaksanakan Proses Recruitment Selection secara Mandiri , Murah, Akurat, Cerpat dan Tepat Mengembangkan Alat Test Mandiri Assessment II 2. Development Phase Membuat Development Plan secara praktis dan aplikatif petunjukperencanaankaryawanpeopleplanningguidelines- 110829181801-phpapp02.pdf Menghitung Biaya Efektif Pengembangan Sumber Daya Manusia Mahir membuat TNA/Training Needs Analysis trainingneedsanalysis.pdf Membangun dan melaksanakan Training secara efektif dan efisien Membangun Development Center Mandiri Talent Pool Management Assessment Center Management Competency Gap Management Management Karir : Evaluasi, Suksesi, Promosi , dan Demosi Hubungan Industrial Teknik Pengembangan Kinerja Teknik Pengembangan Kepemimpinan

Transcript of Outline certified HRD.docx

Page 1: Outline certified HRD.docx

Outline & Content Certified Human Resource Management

http://www.informasi-training.com/certified-human-resource-management

I. GENERAL

1. Peran dan Fungsi Sumber Daya Manusia dalam Organisasi2.  Competency Based Human Resource Management3. Talent Management4. Assessment I

II. STRATEGIC FUNCTION:

1. Recruitment & Selection Phase (Talent Base and Competency Base)

Pengenalan Macam-macam teknik Interview dan Job Posting Merubah Paradigma Recruitment & Selection Melaksanakan Proses Recruitment Selection secara Mandiri , Murah, Akurat, Cerpat

dan Tepat Mengembangkan Alat Test Mandiri Assessment II

2. Development Phase

Membuat Development Plan secara praktis dan aplikatif petunjukperencanaankaryawanpeopleplanningguidelines-110829181801-phpapp02.pdf Menghitung Biaya Efektif Pengembangan Sumber Daya Manusia Mahir membuat TNA/Training Needs Analysis

trainingneedsanalysis.pdf Membangun dan melaksanakan Training secara efektif dan efisien Membangun Development Center Mandiri Talent Pool Management Assessment Center Management Competency Gap Management Management Karir : Evaluasi, Suksesi, Promosi , dan Demosi Hubungan Industrial Teknik Pengembangan Kinerja Teknik Pengembangan Kepemimpinan Teknik Pengembangan Supervisor Membuat Alat Ukur Kinerja Mandiri Assessment III

3. Retention Phase

Management Pengupahan Rewarding System Good Governance Management Coaching & Counseling

Page 2: Outline certified HRD.docx

Problem Solving & Decision Making Turn over Management Organization Culture Development Organization Development Assessment IV

III. ADMINISTRATION FUNCTION

Absensi Perjanjian Kerja Peraturan Perusahaan Payroll Governance Relationship : Denpaker, Outsourcing Vendor dll Assessment V

ISI

II. STRATEGIC FUNCTION:

1. Recruitment & Selection Phase (Talent Base and Competency Base)

PART 1 http://febryabfi.wordpress.com/2008/04/14/teknik-interview/

Pengenalan Macam-macam teknik Interview dan Job Posting

Pertanyaan-pertanyaan Wawancara

Di bawah ini ada 9 pertanyaan yang suka keluar pas waktu wawancara cari kerja, antara lain :5 pertanyaan pertama adalah pertanyaan tradisional yang mudah dan bisa dipersiapkan.

1. Apa kelebihan kamu- Saya mudah beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi.- Saya bisa memotivasi diri sendiri dan orang lain.- Saya orang yang selalu bersemangat dan kreatif.- Saya bisa mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat.

2. Apa kelemahan kamu- Saya mungkin terlalu perfesionis.- Kadang saya bekerja sampai lupa waktu.- Saya terlalu tegas dan tidak berkompromi dengan aturan.

Perhatiin jawaban diatas bisa merupakan hal yang positif dan negatif juga.

3. Tiga dan Lima Tahun lagi apa harapanmu ?- Saya berharap mendapatkan promosi ke posisi yang lebih baik.- Saya berharap tetap bekerja disini dan mendapatkan lebih banyak tanggungjawab.

Page 3: Outline certified HRD.docx

4. Mengapa kamu meninggalkan pekerjaan lamamu ?- Saya memerlukannya untuk memperoleh tanggung jawab yang lebih besar.- Banyak ide saya yang tidak diterima karena sistem kerja yang kaku.- Pekerjaan lamaku tidak memungkinkan untuk promosi.

5. Apa yang sukai / tidak sukai di pekerjaan lamamu.- Saya suka suasana kerja yang kompak.- Saya kecewa karena kemungkinan berkembang sangat terbatas.- Saya suka bertemu dengan banyak orang baru.- Sistem perusahaan terlalu kaku dan melakukan perubahan.

4 pertanyaan lanjutan merupakan pertanyaan yang menuntuk kreatifitas dan sulit dipersiapkan, pertanyaan2 diajukan untuk menilai bagaimana calon karyawan bersikap dalam pengalaman2 di masa lalu.

6. Berikan contoh kesalahan yang pernah kamu buat dan bagaimana kamu memperbaikinya ?- Saya pernah memberikan refund yang salah kepada salah seorang customer, setelah menyadarinya saya berbicara dengan customer tersebut dan menjelaskan duduk perkaranya. lalu membatalkan cek pembayaran tersebut.

7. Sewaktu kamu mempunyai ide bagus, Apa ide tsb, dan bagaimana cara kamu ‘menjualnya’ ke atasan kamu ?- Saya mempersiapkan tabel dan data berisi perbandingan apa yang dilakukan sekarang dengan ideku, yang mana menunjukkan lebih menguntungkan, saya menunjukkan ini kepada atasanku sehingga membuat dia senang. beberapa hari kemudian, ideku mulai dijalankan.

8. Ceritakan tentang waktu dimana etikamu dites ?- Ada suatu waktu boss saya berniat memecat seseorang atas tuduhan melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak dilakukan. lalu saya berkata kepada bos, untuk mempertimbangkannya kembali karena orang tersebut bisa menggugat perusahan dan berkemungkinan besar menang, akhirnya bos membatalkan pemecatan tersebut.

9. Bila kamu memiliki deadline yang singkat padahal masih banyak pekerjaan yang tersisa, apa yang akan kamu lakukan?Saya berusaha membagi beberapa tugas ke pada rekan2 saya, dan bekerja lembur sampai pekerjaan yang ditugaskan selesai pada waktunya.

———————————————————————–Point penting dalam wawancara :

- Persiapkan diri dalam menghadapi pertanyaan2 yang mungkin muncul.- Jangan berbohong.- Berusaha membuat hubungan antara jawaban dengan pekerjaan yang kamu incar.- Tidak usah buru2 menjawab, pikirkan terlebih dahulu.- Jangan mengkritik bos / perusahaan lamamu.- Ngomong dengan suara yang jelas dan penuh percaya diri.- Pake baju dan penampilan yang sopan dan rapi.- Jangan telat.

Page 4: Outline certified HRD.docx

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Tawar Menawar Gaji dalam Interview

Bila dalam wawancara, Anda ditanya berapa gaji yang anda inginkan, bagaimana cara menjawab pertanyaan itu dengan baik tanpa menimbulkan kesan bahwa Anda pencari gaji tinggi atau memberi kesan berapapun imbalan yang diberikan Anda mau.

Pada umumnya perusahaan sudah mempunyai rentang standar gaji untuk jabatan-jabatan yang ditawarkan. Bagi pelamar untuk posisi yang lebih tinggi dan langka biasanya memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih tinggi. Jadi dalam menjawab pertanyaan tersebut anda harus memperoleh gambaran dulu imbalan total yang akan anda terima dalam setahun.

Imbalan total adalah gaji dan tunjangan lain yang diberikan termasuk insentif dan bonus. Selain itu perlu ditanyakan apakah imbalan yang ditawarkan itu termasuk PPH atau netto.

Dalam menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan yang anda harapkan setahun. Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan tersebut serta nilai tambah yang anda miliki. Jawablah dengan diplomatis: ” Saya berpendapat perusahaan ini pasti sudah mempunyai standar imbalan bagi jabatan ini.

Berdasarkan pengalaman yang saya miliki dan kontribusi yang dapat saya berikan pada perusahaan ini, saya mengharapkan imbalan yang akan diberikan adalah minimal Rp. …/tahun ditambah fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan peraturan perusahaan.

Negosiasi mengenai gaji pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian besar perusahaan, namun anda diharapkan mengumpulkan informasi dulu agar dapat bernegosiasi dengan baik.

PART 2 http://www.dado.comxa.com/1_23_Teknik-Wawancara-Jenisnya.html

Teknik Wawancara & Jenisnya

Teknik Wawancara & Jenisnya

Jenis Wawancara Kerja

 

Dalam dunia kerja, dikenal beberapa tipe wawancara kerja sebagai berikut:

 

1. Wawancara Seleksi (Screening Interview).

Page 5: Outline certified HRD.docx

Jika pelamar atau kandidat untuk menduduki jabatan berjumlah lebih dari satu orang maka  dilakukan wawancara kerja untuk menyeleksi siapa diantara kandidat tersebut merupakan kandidat yang paling qualified sehingga bisa dilanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Wawancara seleksi biasanya  berlangsung singkat antara 15 – 30 menit.

 

2. Wawancara Telepon (Telephone Interview).

Demi menghemat biaya dan  efisiensi waktu, banyak recruiter yang melakukan wawancara kerja melalui telepon. Oleh sebab itu, pelamar harus siap dihubungi sewaktu- waktu, sebab seringkali recruiter tidak memberikan pilihan bagi pelamar untuk menentukan waktu kapan ia siap diwawancarai melalui telepon.

 

3. Wawancara di Kampus / Sekolah (On-Campus Interview).

Meskipun tidak banyak perusahaan yang melakukan wawancara kerja di kampus,  namun untuk perusahaan-perusahaan tertentu yang mencari para lulusan untuk dilatih lebih lanjut, cara ini dinilai sangat efektif karena memberikan akses bagi perusahaan tersebut untuk mendapatkan kandidat terbaik yang mungkin sangat sulit diperoleh jika menunggu para kandidat tersebut datang melamar.

 

4. Wawancara di Pameran Kerja  (Job Fair Interview).

Pameran kerja diadakan untuk menjembatani perusahaan dengan para pencari kerja. Pada pameran kerja biasanya, perusahaan memberikan berbagai :

• informasi mengenai perusahaannya, menerima surat lamaran dan CV dari pengunjung (pencari kerja), bahkan tidak jarang para recruiter langsung melakukan wawancara di stand (booth) mereka. Di Indonesia memang pameran seperti

ini masih sangat jarang dilaksanakan jika dibandingkan dengan pameran otomotif, rumah maupun furniture.

• Wawancara di Lokasi Kerja (On-Site Interview). Ketika seorang kandidat telah lolos dalam tahap wawancara seleksi, seringkali perusahaan mengundang kandidat tersebut untuk melihat secara

• langsung lokasi kerja. Pada kesempatan tersebut recruiter biasanya langsung melakukan wawancara secara mendalam. Bagi pelamar yang belum memiliki pengalaman kerja pada lokasi yang lingkungannya kurang lebih sama, wawancara kerja di lokasi mungkin bisa terasa menakutkan karena

• mungkin harus melakukan perjalanan dan berada di wilayah yang tidak ia kenal.

Page 6: Outline certified HRD.docx

• Wawancara Kelompok (Panel or Group Interview). Wawancara kelompok adalah suatu jenis wawancara kerja dimana para pewawancara (recruiter) terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih. Biasanya

• wawancara jenis ini dilakukan jika perusahaan memandang bahwa pelamar sudah hampir memenuhi syarat untuk diterima bekerja. Biasanya para penanya dalam wawancara inilah yang memiliki wewenang untuk memutuskan apakah pelamar akan diterima bekerja atau tidak.

• Wawancara Kasus (Case Interview). Wawancara kerja jenis ini menekankan pada kemampuan analisis dan pemecahan masalah terhadap suatu kasus tertentu. Biasanya dalam wawancara kasus, pelamar diminta untuk berperan sebagai pemegang jabatan yang ditawarkan, lalu diberikan sebuah kasus untuk dicarikan solusinya.

 

 

 

 

Tujuan Wawancara Kerja

 

Wawancara kerja (job interview) saat ini merupakan salah satu  aspek penting dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Meskipun  validitas wawancara dianggap lebih rendah jika dibandingkan dengan metode seleksi yang lain seperti psiko test, namun wawancara memiliki berbagai kelebihan yang memudahkan petugas seleksi dalam  menggunakannya.  Apapun penilaian pelamar (calon karyawan), wawancara kerja  sebenarnya memberikan suatu kesempatan atau peluang bagi pelamar untuk mengubah lowongan kerja menjadi penawaran kerja.

Mengingat  bahwa wawancara kerja tersebut merupakan suatu proses pencarian  pekerjaan yang memungkinkan pelamar untuk memperoleh akses langsung  ke perusahaan (pemberi kerja), maka "performance"  wawancara kerja merupakan suatu hal yang sangat krusial dalam  menentukan apakah pelamar akan diterima atau ditolak.  Bagi si pelamar, wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya  untuk menjelaskan secara langsung pengalaman, pengetahuan, ketrampilan, dan berbagai faktor lainnya yang berguna untuk meyakinkan perusahaan bahwa dia layak (qualified) untuk melakukan  pekerjaan (memegang jabatan) yang ditawarkan. Selain itu wawancara  kerja juga memungkinkan pelamar untuk menunjukkan kemampuan interpersonal, professional, dan  gaya hidup atau kepribadian  pelamar. Jika di dalam CV (Curriculum Vitae) pelamar hanya bisa mengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik, maka dalam wawancara dia diberi kesempatan  untuk membuktikannya.  Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk  menemukan kecocokan antara  karakteristik pelamar dengan dengan  persyaratan jabatan yang harus dimiliki pelamar tersebut untuk memegang jabatan / pekerjaan yang ditawarkan.

Page 7: Outline certified HRD.docx

 

Secara umum tujuan dari wawancara kerja adalah:

1. Untuk mengetahui kepribadian pelamar

2. Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan

3. Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan  perusahaan

4. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang  layak untuk diberikan penawaran kerja.

 

 

 

Teknik Wawancara Kerja

 

Dua teknik wawancara yang biasa dipergunakan perusahaan dalam melakukan wawancara kerja adalah wawancara kerja tradisional dan wawancara kerja behavioral. Dalam prakteknya perusahaan seringkali mengkombinasikan kedua teknik ini untuk memperoleh data yang lebih akurat.

 

1.  Wawancara kerja tradisional menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti "mengapa anda ingin bekerja di perusahaan ini", dan "apa kelebihan dan kekurangan anda". Kesuksesan atau kegagalan dalam wawancara tradisional akan sangat tergantung pada kemampuan si pelamar dalam berkomunikasi menjawab pertanyaan-pertanyaan, daripada kebenaran atau isi dari jawaban yang diberikan. Selain itu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih banyak bersifat mengklarifikasikan apa yang ditulis dalam surat lamaran dan CV pelamar. Dalam wawancara kerja tradisional, recruiter biasanya ingin menemukan jawaban atas 3 (tiga) pertanyaan: apakah si pelamar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, apakah si pelamar memiliki antusias dan etika kerja yang sesuai dengan harapan recruiter, dan apakah si pelamar akan bisa bekerja dalam team dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan.

 

2.   Wawancara kerja behavioral didasarkan pada teori bahwa "performance" (kinerja) di masa lalu merupakan indikator terbaik untuk meramalkan perilaku pelamar di masa mendatang. Wawancara kerja dengan teknik ini sangat sering digunakan untuk merekrut karyawan pada level managerial atau oleh perusahaan yang dalam operasionalnya sangat mengutamakan masalah- masalah kepribadian.

Page 8: Outline certified HRD.docx

Wawancara kerja behavioral dimaksudkan untuk mengetahui respon pelamar terhadap suatu kondisi atau situasi tertentu sehingga pewawancara dapat melihat bagaimana

pelamar memandang suatu tantangan/permasalahan dan menemukan solusinya.

Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan antara lain: "coba anda ceritakan pengalaman anda ketika gagal mencapai target yang ditetapkan", dan "berikan beberapa contoh tentang hal-hal apa yang  anda lakukan ketika anda dipercaya menangani beberapa proyek  sekaligus". Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut si pelamar perlu mempersiapkan diri untuk mengingat kembali situasi, tindakan dan hasil yang terjadi pada saat yang lalu. Selain itu, sangat penting bagi pelamar untuk memancing pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut dari pewawancara agar dapat menjelaskan secara rinci gambaran situasi yang dihadapinya. Untuk itu diperlukan ketrampilan berkomunikasi yang baik dari si pelamar. Keberhasilan atau kegagalan dalam wawancara ini sangat tergantung pada kemampuan pelamar dalam menggambarkan situasi yang berhubungan dengan pertanyaan pewawancara secara rinci dan terfokus.

Dalam wawancara kerja behavioral, si pelamar harus dapat menyusun jawaban yang mencakup 4 (empat) hal:

(1) menggambarkan situasi yang terjadi saat itu,

(2) menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil untuk merespon situasi yang terjadi,

(3) menceritakan hasil yang dicapai, dan

(4) apa hikmah yang dipetik dari kejadian tersebut (apa yang dipelajari). Dalam wawancara behavioral ini teknik yang paling sering dipergunakan adalah yang disebut S-T-A-R atau S-A-R atau P-A-R.

 

A. Situation/Problem/Task

Pelamar diminta untuk menggambarkan situasi yang terjadi atau tugas- tugas yang harus dilaksanakannya pada masa lalu. Pelamar harus menggambarkan situasi atau tugas tersebut secara spesifik, rinci dan mudah dipahami oleh pewawancara.

Situasi atau tugas yang digambarkan dapat berasal dari pekerjaan sebelumnya, pengalaman semasa sekolah, pengalaman tertentu, atau berbagai kejadian yang relevan dengan pertanyaan si pewawancara

 

B. Action

Pelamar diminta untuk menggambarkan tindakan-tindakan yang diambil dalam menghadapi situasi / masalah / tugas di atas. Dalam hal ini pelamar harus bisa memfokuskan pada permasalahan. Meskipun mungkin permasalahan yang ada ditangani oleh beberapa orang

Page 9: Outline certified HRD.docx

atau team, pelamar harus memberikan penjelasan tentang apa saja peranannya dalam team tersebut – jangan mengatakan apa yang telah dilakukan

oleh team tetapi apa yang telah dilakukan pelamar sebagai bagian dari team.

 

C. Results

Pelamar diminta menjelaskan hasil-hasil apa saja yang dicapai. Apa  saja hambatan yang terjadi jika hasil tidak tercapai. Apa yang terjadi kemudian setelah permasalahan tersebut selesai dikerjakan. Lalu apa pelajaran yang dapat dipetik oleh pelamar dari kejadian tersebut.

 

MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT UMUM

 

Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara  kerja sangat tergantung pada teknik apa yang digunakan oleh si  pewawancara. Jika menggunakan teknik wawancara kerja tradisional maka  pertanyaan-pertanyaan yang seringkali diajukan adalah sebagai berikut:

 

1.   Jelaskan pada saya bagaimana anda menggambarkan diri anda?

2.   Apa kelebihan dan kekurangan anda?

3.   Apa saja prestasi yang pernah anda raih pada pekerjaan yang  terdahulu / ketika sekolah?

4.   Mengapa anda berhenti dari perusahaan yang lalu?

5.   Apa tugas-tugas anda pada pekerjaan yang lalu?

6.   Darimana anda mengetahui perusahaan ini?

7.   Mengapa anda tertarik untuk bekerja di perusahaan ini?

8.   Jika anda diterima bekerja untuk jabatan ini, apa yang akan anda lakukan?

9.   Apa itu professionalisme menurut anda?

10. Apa itu teamwork menurut anda?

11. Apa hoby anda?

 

Page 10: Outline certified HRD.docx

Dalam wawancara yang menggunakan teknik wawancara kerja behavioral,  maka pertanyaan-pertanyaan di atas seringkali ditambahkan dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

 

1. Ceritakan pada saya/kami kapan anda mengalami suatu situasi yang  sangat tidak menyenangkan dan bagaimana anda berhasil keluar dari  situasi tersebut.

2. Ceritakan pada saya/kami bagaimana anda meyakinkan klien anda  ketika andamelakukan presentasi.

3. Coba anda ceritakan bagaimana anda mengatasi situasi dimana anda harus melakukan banyak tugas dan anda harus membuat prioritas tugas  mana yang harus didahulukan.

4. Bisakah anda ceritakan keputusan apa yang paling sulit anda buat  dalam setahun terakhir ini? Mengapa demikian?

5. Ceritakan mengapa team anda gagal mencapai target pada tahun  sebelumnya dan bagaimana anda memotivasi team tersebut sehingga dapat meraih sukses di tahun berikutnya.

6. Bagaimana cara anda menyelesaikan konflik? Bisa beri contoh?

7. Bisakah anda ceritakan suatu kejadian dimana anda mencoba untuk menyelesaikan suatu tugas dan ternyata gagal?

8. Ceritakan apa yang anda lakukan ketika dipaksa membuat suatu  aturan yang tidak menyenangkan bagi karyawan tetapi menguntungkan  bagi perusahaan. Sebagai suatu proses yang melibatkan interaksi antara kedua belah  pihak, dalam wawancara kerja si pelamar juga biasanya diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu akan sangat  baik jika pelamar mempersiapkan beberapa pertanyaan, misalnya:

 

• Apa yang diharapkan dari saya jika saya diterima untuk jabatan  ini?

• Menurut pengalaman di sini, apa yang merupakan tantangan terbesar  bagi pemegang jabatan ini?

• Apakah ada pelatihan (internal maupun eksternal) yang dapat membantu saya untuk lebih berperan jika saya diterima bekerja di  perusahaan ini?

• Adakah ada hal-hal khusus di luar uraian jabatan yang harus saya  selesaikan dalam waktu tertentu?

 

MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT PRIBADI

 

Page 11: Outline certified HRD.docx

Berbeda dengan kondisi di negara-negara barat dimana hak individu  sangat dijunjung tinggi dan telah memiliki perangkat hukum sangat  memadai tentang hal-hal yang mengatur hak-hak pribadi seseorang sehingga para recruiter (pewawancara) sangat berhati-hati dalam  mengajukan pertanyaan, di Indonesia justru sebaliknya. Dalam  wawancara kerja di perusahaan-perusahaan di Indonesia seringkali pewawancara justru banyak menggali masalah-masalah yang bersifat pribadi.

Contoh: Menanyakan latarbelakang pelamar (orangtua, saudara, istri, anak, status, agama, suku bangsa, umur) adalah merupakan hal  yang dianggap biasa.  Meskipun seringkali pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak memiliki relevansi dengan jabatan yang  dilamar, pelamar harus menyiapkan diri untuk merespon pertanyaan-pertanyaan tersebut secara tepat dengan  cara-cara yang elegan. Para penanya mungkin saja tidak bermaksud  untuk menyudutkan pelamar, tetapi lebih didasarkan pada kepedulian mereka terhadap kecocokan antara pelamar

(calon karyawan) dengan  budaya yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu jika pelamar  ditanyakan mengenai hal-hal yang dirasa tidak berhubungan dengan pekerjaan yang ditawarkan, pelamar harus mampu mengidentifikasi apa  makna dibalik pertanyaan tersebut. Untuk merespon pertanyaan- pertanyaan yang bersifat pribadi, pelamar dapat melakukan beberapa  alternatif:

 

1. Pelamar bisa mengklarifikasi kepada penanya apa relevansi  pertanyaan yang diajukan dengan jabatan yang dilamar sehingga penanya  dapat menjelaskan lebih jauh hubungannya dengan pekerjaan, lalu berikan jawaban yang tepat.

2. Pelamar dapat menjawab langsung secara diplomatis dengan kesadaran penuh bahwa pertanyaan tersebut memang tidak memiliki hubungan  langsung dengan pekerjaan / jabatan yang dilamar.

3. Pelamar bisa juga menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut jika dirasa sangat mengganggu privacy pelamar. Jika hal ini terpaksa  dilakukan, maka harus dilakukan dengan cara-cara halus dan

4. diplomatis  sehingga recruiter tidak merasa dilecehkan karena dianggap telah memberikan pertanyaan yang keliru.

FAKTOR-FAKTOR NEGATIF HARUS DIHINDARI

Beberapa faktor, baik fisik maupun psikologis, yang harus diwaspadai oleh pelamar adalah faktor-faktor negatif yang menjadi perhatian  pewawancara.

Faktor-faktor tersebut misalnya:

 

1.   Penampilan diri yang terlihat tidak professional (dandanan menor, pakaian yang tidak enak dilihat, tidak rapi, dan tidak sesuai  suasana)

Page 12: Outline certified HRD.docx

2.   Bersikap angkuh, defensive atau agresif .

3.   Ogah-ogahan (tidak terlihat antusias atau tertarik dengan materi  pembicaraan yang diajukan (pewawancara).

4.   Gugup.

5.   Sangat menekankan pada kompensasi yang akan diterima.

6.   Selalu berusaha mencari-cari alasan atas setiap kegagalan yang pernah dialami di masa lalu.

7.   Tidak bisa berdiplomasi, tidak matang dan kurang bisa bersopan santun.

8.  Menyalahkan perusahaan atau bekas atasan atasan dimasa lalu, atau mengeluhkan perubahan teknologi yang cepat.

9.   Tidak bisa fokus dalam menjawab pertanyaan atau pembicaraan pewawancara.

10. Gagal memberikan pertanyaan kepada pewawancara

11. Berulang kali bertanya: "apa yang dapat diberikan perusahaan kepada saya kalau saya melakukan ......?"

12. Kurang persiapan: gagal memperoleh informasi penting seputar perusahaan, gagal menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara dan  tidak bisa mengajukan pertanyaan bermutu kepada pewawancara.

 

 

SOLUSINYA :

 

Bagi  anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara  kerja, mungkin ada baiknya anda memperhatikan beberapa saran dibawah ini.

 

Lakukan hal-hal berikut:

Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara, Jika tidak diberitahu terlebih dahulu jenis pakaian apa yang  harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi. Mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin  akan diajukan pewawancara. Usahakan untuk tiba 10 (sepuluh) menit lebih awal, jika terpaksa  terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara).

Page 13: Outline certified HRD.docx

Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah. Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.  Ucapkan salam (selamat pagi / siang / sore) kepada para  pewawancara dan jika harus berjabat tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas). Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang. Persiapkan surat lamaran dan CV anda. Ingat dengan baik nama

pewawancara. Lakukan kontak mata dengan pewawancara. Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara. Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang  dilamar dan pada perusahaan. Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut. Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih. Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi. Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda .

Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara. Ajukan beberapa pertanyaan bermutu diseputar pekerjaan anda dan  bisnis perusahaan  secara umum. Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh  pewawancara. Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan  selanjutnya. Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan  kesempatan yang diberikan kepada anda.

 

HAL-HAL BERIKUT HARUS ANDA PERHATIKAN :

 

      Jangan Berasumsi bahwa anda tahu tempat wawancara, padahal anda  tidak yakin.

      Melatih diri untuk menjawab pertanyaan yang kira-kira akan diajukan pewawancara. Berpakaian rapi dan sopan sesuai standart ketimuran dan jangan berlebihan/mencolok. Jangan Datang terlambat (paling lambat 15 menit sebelum dimulai  harus sudah datang/siap). Membawa surat lamaran dan CV dalam map yang rapi dan disusun yang benar agar bila ditanyakan anda mudah mengambilnya/tidak gugup dan berantakan. Jangan menganggap remeh satpam, resepsionis bahkan pewawancara.

      Menjabat tangan pewawancara dengan tegas namun sopan (jangan lemas  dan gemetar). Jangan Merokok, mengunyah permen atau meludah selama wawancara. Jangan duduk selonjor atau bersandar. Jangan berbicara terlalu keras atau terlalu lembut. Jangan Membuat lelucon/ berusaha melucu. Jangan menjawab sekedarnya saja, seperti "ya" atau "tidak"  atau "tidak tahu" atau "entahlah". Jangan terlalu lama berpikir setiap kali menjawab. Jangan sekali-kali mengalihkan topik pembicaraan ke hal-hal yang tidak ada hubungan dengan pekerjaan.

Jangan menyalahkan mantan atasan, mantan rekan kerja atau  perusahaan yang lama (jangan menjelek-jelekkan tempat kerja yang  lama). Jangan memberikan jawab palsu, berbohong atau memanipulasi data. Jangan menanyakan gaji dan fasilitas yang diterima pada saat  wawancara seleksi dimana anda belum tahu kemungkinan anda akan  diterima atau tidak. Jangan memperlihatkan rasa putus asa anda dengan menunjukkan bahwa anda mau bekerja untuk bidang apa saja dan mau melakukan apa saja asal bisa diterima bekerja di perusahaan tersebut. Jangan membahas hal-hal negatif dari anda yang akan merugikan diri  anda sendiri.

Page 14: Outline certified HRD.docx

Jangan mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kontroversial. Jangan menelpon atau menerima telepon, atau membaca buku selama wawancara (sebaiknya hand phone dimatikan sewaktu wawancara). Jangan sampai salah menyebut nama pewawancara (sebaiknya hafalkan nama beliau). Harus mengajukan pertanyaan pada saat diberikan kesempatan untuk  bertanya. Jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada para pewawancara.

 

NB: Mengingat bahwa masih banyak calon karyawan yang menghadapi kendala dalam menjalani wawancara kerja, TIPS ini diharapkan dapat  memberikan sedikit pencerahan bagi pencari kerja sehingga lebih siap dan percaya diri. Saya yakin masih banyak cara-cara yang mungkin  belum tertulis dalam TIPS ini, namun setidaknya jika anda  melaksanakan saran-saran yang ada di atas maka anda akan memiliki  bekal yang cukup dalam menghadapi wawancara kerja. Selamat mencoba dan semoga anda sukses diterima bekerja dan menemukan pekerjaan  sesuai dengan yang a

Tips Wawancara untuk Lolos Melamar Pekerjaan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam proses seleksi melamar pekerjaan, wawancara sering kali dianggap mudah. Namun dalam sesi wawancara beberapa orang gagal mendapatkan pekerjaan yang didambakannya. Untuk itu sesi wawancara harus dipersiapkan dengan sunguh-sungguh.

Berikut tips rahasia sukses wawancara saat melamar pekerjaan;

1. Berapa gaji yang Anda minta?Jawab: Sebutkan gaji yang besarnya realistis. Lihat mata pewawancara, sebutkan jumlah, dan berhentilah bicara. Jangan bohong tentang gaji yang Anda terima di kantor sebelumnya, bila Anda sudah bekerja. Bila Anda merasa bahwa gaji Anda di kantor yang sekarang terlalu kecil, berikan penjelasan.

2. Apa kelebihan utama Anda?Jawab: Pilih potensi Anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang Anda lamar. Hindari respons yang generik seperti pengakuan bahwa Anda pekerja keras. Lebih baik, berikan respons berupa, “Saya selalu diperbudak daftar pekerjaan yang saya buat sendiri. Sebab, saya tidak mau pulang sebelum pekerjaan di kantor beres semua.”

3. Apa kekurangan Anda yang paling jelas?Jawab: Jangan bilang Anda seorang perfeksionis (menunjukkan bahwa Anda sombong). Lebih baik, jujur saja dan sebutkan kelemahan yang kongkret. Misalnya, Anda lemah menghitung di luar kepala, dan karenanya Anda mengatasinya dengan membawa kalkulator. Tapi, kemudian, susul dengan kelebihan Anda.

4. Di mana Anda melihat diri Anda lima tahun lagi?Jawab: Gambarkan posisi yang realistis. Kira-kira dua-tiga posisi di atas posisi yang Anda lamar sekarang. Jangan sertakan cita-cita yang tak ada hubungannya dengan lamaran pekerjaan Anda, misalnya, ingin jadi bintang sinetron atau jadi novelis. Sebab, Anda akan tampak tidak fokus.

Page 15: Outline certified HRD.docx

5. Mengapa Anda ingin meninggalkan kantor yang lama?Jawab: Jangan sampai mengemukakan hal yang negatif. Kalau kenyataannya begitu, ucapkan dalam kalimat ‘positif’, misalnya bahwa Anda tidak melihat ada ‘ruang’ di mana Anda bisa berkembang. Lalu, jelaskan mengapa Anda menganggap bahwa pekerjaan di kantor baru ini memberi kesempatan yang lebih baik.

6. Adakah contoh kegagalan Anda?Jawab: Ungkapkan kegagalan yang pernah Anda alami, tapi yang sudah terpenuhi solusinya. Supaya, pewawancara tahu bahwa Anda punya usaha untuk mengatasi masalah

7. Apakah Anda punya pertanyaan?Jawab: Berikan paling sedikit dua pertanyaan yang terfokus pada kantor baru ini. Misalnya, Anda bertanya apakah kantor ini sudah punya website. Atau, bisa juga Anda mempertanyakan kehadiran CEO yang Anda tahu baru saja diangkat – apakah membuat kinerja perusahaan semakin baik, dan semacamnya. Jangan bertanya tentang kepentingan Anda sendiri, misalnya, apakah karir Anda akan berkembang di sana.Apa yang menjadikan seseorang selalu sukses untuk menggapai impiannya? Tampil beda dan memiliki keunggulan komperatif mungkin salah satu yang menjadikan Anda selalu berada di dalam posisi terdepan!Termasuk dalam meraih karier dan mengungguli orang lain dalam mencari pekerjaan yang sesuai. Ada beberapa trik atau strategi yang perlu disiapkan agar Anda sukses dalam melewati tahapan untuk mengejar karier yang diidam-idamkan.Modal nekat saja, pasti tak cukup.. Di sini juga anda bisa menemukan beberapa lowongan kerja yang mungkin tak ada salahnya jika anda mencobanya. (tslb)

PART 3 http://www.depsconsultant.com/?Articles:Behavioral_Event_Interview

Behavioral Event Interview

Behavioral Event Interview adalah teknik wawancara yang terstruktur dan bersifat menggali untuk mencari, mengumpulkan dan menguji setiap bukti tentang kompetensi seseorang berdasarkan prinsip :

Kinerja masa lalu merupakan indikator terbaik untuk menilai apakah seseorang memiliki kompetensi yang dibutuhkan.

Perilaku masa lalu merupakan indikator terbaik untuk memprediksi perilaku yang menghasilkan kinerja di masa datang.

Bukti perilaku yang diperoleh dalam BEI harus memenuhi STAR :

Situation (situasi) Task (tugas, tanggung jawab) Action(Tindakan) Result (Hasil tindakan)

Fokus pertanyaan dalam BEI :

Apa situasi yang melatar belakangi,mengapa ia melakukan tidakan tertentu?

Page 16: Outline certified HRD.docx

Apa peran dan tanggung jawabnya  dalam konteks cerita tersebut? Siapa saja yang terlibat? Apa yang ia lakukan? Apa hasilnya? / apa yang terjadi setelah itu? Apa yang ia rasakan pada saat melakukan itu atau setelahnya?

 Pedoman wawancara dengan menggunakan BEI : Persiapan

Atur waktu dan tempat se-private mungkin. Pelajari semua bahan terkait Assessee. Catat pekerjaan Assessee yang penting untuk ditanyakan lebih lanjut. Periksa daftar competency, pelajari definisi, dan tindakan-tindakan pokok dari tiap

target competency. Siapkan daftar pertanyaan yang dapat menggali tiap target kompetensi. Siapkan catatan dan alat rekam (bila diperlukan).

Pembukaan

Sapa Assessee, berikan nama dan jabatan / posisiAnda. Ucapkan terima kasih atas kehadirannya. Uraikan tujuan dan rencana interview. Jelaskan bahwa Anda akan mencatat selama proses interview. Minta ijin sebelumnya apabila Anda akan menggunakan alat perekam. Ajukan pertanyaan-pertanyaan ringan untuk mencairkan suasana dan sebagai transisi

untuk ke langkah selanjutnya.

Pahami latar belakang Assessee

Dalam tahap ini interview difokuskan untuk lebih memahami latar belakang pekerjaan dan atau pendidikan Assessee, bukan untuk mencari bukti perilaku.

Mulai dari pekerjaan Assessee saat ini/terakhir :  Apa tanggung jawab Assessee?  Apa tantangannya / situasi-situasi kritis seperti apa yang sering dihadapi dalam posisi Assessee? Apa ukuran keberhasilannya? Prestasi apa yang pernah diraih?

Lanjutkan ke pekerjaan kandidat sebelumnya (bila ada) sama seperti point-point diatas.

Catat seluruh informasi yang akan menarik untuk ditindaklanjuti nanti dalam pencaharian bukti perilaku.

Semakin kita memahami latar belakang kandidat akan semakin mudah dalam pencaharian bukti perilakunya nanti.

Cari bukti perilaku

Jelaskan pada Assessee bahwa dalam tahap ini Anda akan bertanya tentang contoh-contoh pengalaman spesifik yang pernah dilakukan oleh Assessee dalam pekerjaannya.

Sesuaikan pertanyaan antara indikator perilaku darikompetensi yang anda cari dengan situasi spesifik Assessee yang Anda temui dalamtinjauan latar belakang.

Page 17: Outline certified HRD.docx

Gunakan teknik 5 W+ 1 H. Ajukan pertanyaan tentang keberhasilan dan kegagalan Assessee secara berimbang.

Penutup

Sebelum Anda menutup interview, periksa kembali apakah Anda telah cukup mendapatkan bukti perilaku Assessee?

Ucapkan terima kasih pada Assessee bahwa anda telah mendapatkan banyak informasi mengenai Assessee.

Tawarkan apakah ada yang Assessee ingin tanyakan? Ucapkan terima kasih sekali lagi kepada Assessee atas kerjasamanya.

 Analisa Data hasil BEI :

Kumpulkan semua catatan mengenai jawaban-jawaban Assessee / bukti perilaku. Periksa semua jawaban Assessee apakah telah memenuhi syarat-syarat sebagai bukti

perilaku. (hanya jawaban yang lengkap yang dapat dijadikan sebagai bukti perilaku).

 Penilaian / Penentuan Rating :

Seluruh bukti perilaku yang telah dikategorikan ke dalam kompetensi  tertentu diperingkat / dinilai dengan cara:

Bukti-bukti perilaku setiap kompetensi dicocokkan   dengan tindakan-tindakan pokok yang terdapat dalam setiap level kompetensi (Kamus Kompetensi).

Cocokkan bukti-bukti perilaku mulai dari level kompetensi yang paling rendah