Non Hodgkins’s Lymphoma
-
Upload
adelia-ghosali -
Category
Documents
-
view
10 -
download
2
description
Transcript of Non Hodgkins’s Lymphoma
Non Hodgkins’s Lymphoma
Kelompok 17Tutor: dr. Hanna Oeidan
Widya WijayaPatrick Kelvian
Lydiana ParmadiMarina Anggraini
Yuli Ellen R. SAdelia GhozaliVania Azalia
Edwin Pranata LabanHabryan Praditya Putra
LYMPHOPHOIESIS
NODUS LIMFATIKUS
A: Section of a lymph node showing the cortex and the medulla and their primary components. B: (1) Capsule; (2) lymphoid nodule with germinative center; (3) subcapsular sinus; (4) intermediate sinus; (5) medullary cords; (6) medullary sinus; (7) trabecula. H&E stain. Low magnification. (Courtesy of PA Abrahamsohn.)
Korteks•Korteks luar, terletak di bawah kapsul, terdiri dari komponen:– Limfosit T dan sel retikuler yang difus; makrofag dan APC
tidak ada.– Nodulus limfatikus, dengan/ tanpa centrum germinativum,
dibentuk oleh limfosit B.– Jaringan limfoid (fibril retikuler) yang terletak langsung di
bawah kapsul disebut sinus subkapsular. Mereka dibentuk dari sel retikuler dan serabut. Limfe, terdiri dari antigen, limfosit dan APC, bersirkulasi diantara ruang sinus setelah dikirim masuk oleh pembuluh limfatik.
– Sinus intermediate/ radial yang berjalan diantara nodulus limfatikus. Sinus ini muncul dari dan membagikan struktur yang sama dengan sinus subkapsuular.
•Korteks dalam terdiri dari limfosit T.
Medula•Medullary cord, cabang jaringan limfoid yang muncul di korteks dalam. Mereka terdiri dari limfosit B primer dan sel plasma dan makrofag.•Medullary cord dipisahkan oleh sel retikuler dan serabut disebut sinus medullary. Mereka terdiri dari limfe, limfosit, makrofag, granulosit jika nodulus limfatikus mendrainase tempat terinfeksi. Sinus ini yang berasal dari sinus intermediate bergabung di hilum mengirimkan limfe ke pembuluh limfatik eferen dari nodus limfatikus.
Sirkulasi limfePembuluh limfatik aferen memotong
kapsul sinus subkapsular sinus intermediate sinus medullary korteks dan medullary cord pembuluh limfatik eferen di hilum.
Fungsi nodulus limfatikus pada respon imun- Fagositosis antigen- Proliferasi limfosit (sel B di centrum germinativum)- Transformasi limfosit B menjadi sel plasma
Immunologi Tumor
Immune surveillance :Fungsi fisiologis dari system imun untuk mencegah pertumbuhan dari sel yang bertransformasi atau menghancurkannya sebelum menjadi sel ganas
• Faktor yang mempengaruhi :Imunogenisitas tumorKomponen system imunMekanisme efektor system imun
PertumbuhanProteksiPenolakan tumor
Tumor Antigen1. Akibat mutasi gen point mutation, delesi, translokasi, insersi gen virus
Contoh : Protein ras, bcr-abl, dan p53 2. Protein sel yang diekspresikan secara abnormal
Contoh :Tyrosinase Melanin untuk biosintesis melanosit, tetapi pada melanoma akan merangsang sel T MAGE Pada keadaan normal tidak ada, tetapi ada pada tumor-tumor ganas 3. Akibat virus onkogen
Contoh : EBV dan HPV
4. Antigen oncofetalContoh :- CEA : Ca. Colon, pancreas, gaster, mamae- AFP : Ca. Hepatoseluler, testis
5. Antigen glikoprotein dan glikolipidContoh :- Glikolipid : Gangliosides (GM2 pada
melanoma)- Glikoprotein : Mucin ( Ca-125, ca-19-9 pada
ca. ovarium)6. Tissue specific differentiation antigen
Contoh : limfoma sel B : CD10 dan CD20
Mekanisme Imun dari penolakan tumor
Patogenesis & Patofisiologi
Glikoprotein tembakau + BCR
Translokasi kromosom (Pre B-cell
Kromosom lepas & menempel di kromosom berbeda
Aktivasi onkogen, inhibisi tumor supresor gen & inaktivasi gen pengatur apoptosis
>> pembentukan lomfosit X apoptosis
Metabolisme
Keringat malam Degradasi ad.nukleat
Creatinin hypoxantin
Hiperuricemi
Cell turnover Akumulasi (lymphoma)
P.Lymph membengkek (benjolan)
Menggunakan nutrisi sel normal
BB, lemasmukosa
Menekan lumen ileum
Sulit BAB
Mual muntahBB, anemi, lemas
hematochezia
Inflamasi
Febris Abdominal pain
Kerusakan jar
LDH
>>Limfosit tua
DIAGNOSIS BANDINGNHL HL
Definisi Suatu keganasan primer limfosit yg dpt berasal dari limfosit B,T, dan sel NK (sangat jarang
Termasuk dalam limfoma malignum yang terbagi dalam HL dan NHL
Epidemiologi AS thn 2000:54.000 kasus baru, 26.000 meninggal.Lebih sering pada pria.Insidensi meningkat seiring bertambah usia. Puncak 80-84 thn.
Amerika Utara & Eropa: 20.000 kasus baru.Pria:wanita=1,3-1,4:1Jarang pada anak<15 thn & > 70 thn.
NHL HL
Etiologi& FR Etiologi blm diketahui pasti.FR:ImunodefisiensiAgen infeksius(EBV)Paparan lingkungan & pekerjaan (peternak,petani,pekerja hutanherbisida,pelarut organik)Diet tinggi lemak hewaniMerokokPaparan sinar UV
Infeksi virus onkogenik (HBV,CMV,HIV,HHV-6)GenetikDefisiensi imunTidak berhubungan dgn paparan radiasi,kimia, agen biosidal
GK oLimfadenopatioMalaiseoBB turun 10%(6 bulan)oFebris (biasanya 38°C) slm ± 1 mggu tanpa sebaboKeringat malam
oLimfadenopati (cervical,axilla,mediastinal)oBB turun > 10%ofebris,oKeringat malamoPruritus general
Pemeriksaan histopatologi Tidak terdapat sel Reed-Sternberg
Terdapat sel Reed-Sternberg
NHL HL
Lain-lain Sering mengenai beberapa nodus periferPenyebaran nodal: noncontiguousSering mengenai cincin Waldeyer&nodus mesenterikus
Sering kali hanya mengenai single axial group of nodes (cervical, mediastinal, para-aortic)Penyebaran nodal: contiguousJarang mengenai cincin Waldeyer & nodus mesenterikus
Dasar Diagnosis• Bapak B, karyawan swasta, 50 thn, diantar kelurganya ke IGD • KU : nyeri di sel bagian perut terus menerus spt ditusuk” sejak 1 minggu yl• Px merasakan adanya benjolan di perut kanan bawah sjk 3 bln yl• Keluhan lain : lemas -> tidak masuk kerja sjk 1 minggu yl
anoreksia, nausea, kadang vomituspenurunan BB (60-50kg) 6 bln terakhirfebris sejak 3 bln yl hilang jika minum obat kemudian timbul lagiberkeringat malam hari
• Batuk lama disangkal, keluarga batuk lama (-)• Gangguan BAK (-), BAB agak sulit dan lebih jarang dari biasanya,
hematochezia kadang• RPD & RPK (-)• Px kebiasaan merokok sejak muda
Pem. Status generalisata :• TD : 130/85 mmHg• Nadi : 76x/mnt• Resp : 24x/mnt• Suhu : 38 o C
Pem. Fisik :• KU : CM, px tampak kesakitan• Kepala : conjunctiva anemis• Leher : teraba massa di regio colli dextra, uk 2x1cm, oval, soliter,
batas tegas, permukaan licin. Nyeri tekan (-), terfiksasi, tidak ikut bergerak ketika menelan, tidak tampak tanda” radang
• Thoraks : – Inspeksi : tidak tampak kelainan– Palpasi : C/P dalam batas normal, teraba massa di region axilla
bilateral, ukuran 1x1cm, bentuk oval, soliter, batas tegas, permukaan licin, nyeri tekan (-), dan immobile
– Perkusi : tidak ada kelainan– Auskultasi : VBS +/+, ronkhi -/-
• Abdomen :– Inspeksi : tampak datar, tidak tampak darm countour atau darm
steifung– Palpasi : nyeri tekan seluruh kuadran, defance muscular (+),
hepar dan lien tidak teraba. Benjolan di RLQ tidak jelas teraba
– Palpasi a/r inguinalis, tampak massa di region inguinalis bilateral, uk 2x1cm, oval soliter, batas tegas, permukaan licin, nyeri tekan (-), immobile
– Perkusi : dull pada region kanan dan kiri bawah– Auskultasi : bisin usus (+)
Lab :• Hb : 11.5 g/dL• Ht : 36 %• Leu : 10.800/mm3• Trombosit : 273.000/mm3• LED I : 15 mm/jam
II : 30 mm/jam• Diff count : 0/1/3.2/12.7/81.1/2 %
Pem Penunjang :
• SADT : gambaran anemia penyakit kronis dengan inflamasi (granula toksik pada neutrofil)
• SGOT : 32 U/L• SGPT : 48 U/L• Gamma GT : 73 U/L• Creatinin : 2.2 mg/dl• LDH : 415 U/L• CEA : 10.2 ng/mL• B2M : 4.3ug/mL• Asam urat : 9.2 mg/dL
CT scan abdomen :• Gaster dan duodenum tidak tampak kelainan. Tampak dinding
ileum yang menebal di sel bag yg memberikan gamb hipodens yg berbatasan dengan cairan kontras dengan ketebalan sampai 5,20cm hingga 6,45 cm yang menimbulkan penyempitan lumen ileum serta tampak mukosa irregular. Tampak adanya masa noduler di kanan yg memberikan enhancement post pemberian kontras dengan ukuran 6.7x5x4.4 cm. tampak multiple ;imfadenopati pada KGB mesenterika dan para aortika. Hepar dan kantumg empedu, limpa, pancreas, ginjal dan kantung kemih, tak tampak kelainan
Biopsi kgb colli sinistra : Gambaran histopatologis : Diffuse Non Hodgkins’s Lymphoma Lymphocytic Type
Diagnosis Kerja
Non Hodgkins’s Lymphoma Lymphocytic Type stage IV + anemia + prehipertensi
Pemeriksaan Penunjang• Clotting time• Bleeding time • Imunologi: HBsAg, Anti HBs, Anti HCV, immunoglobulin (IgM ↑
LCC, lymphosarcoma)• Bilirubin total, direct, indirect• AFP• CA 19-9• CT scan leher, dada, pelvis: pembesaran nodus limfatikus• Gastroscopy
• Biopsi organ yang dicurigai terkena NHL dengan metode core needle biopsies untuk diagnosis awal, aspirasi bilateral bone marrow untuk pemeriksaan lebih lanjut (Sample diambil dari tulang panggul mikroskop limfosit B/T abnormal lymphoma). Jika massanya berada di dalam maka dilakukan laparoscopy
• Pemeriksaan Fisik termasuk genitalia pada NHL• Staging Laparatomy• USG• MRI• PET scan
PENATALAKSANAAN
pertimbangan
• Stadium• Fenotipe (B-cell, T-cell or natural killer (NK)
cell/null-cell)• Gejala• Usia• Keadaan umum
Benign NHL
• Stadium I dan II non contiguousNHL– Standar: radioterapi 2500-4000 cGy
• Stadium II,III, dan IV contiguous NHL– Rituximab– chlorambucil atau cyclophosphamide (dgn gejala)
dengan atau tanpa prednison– Kemoterapi CHOP (cyclophosphamide,
hydroxydaunomycin [Adriamycin], vincristine [Oncovin], and prednisone), CVP (cyclophosphamide, vincristine, dan prednisone), fludarabine
Maligna NHL
• Stadium I dan II contiguous (<10cm)– Kemoterapi CHOP– radiasi
• Stadium II,III,dan IV noncontiguous – CHOP + terapi standar
Rekuren benign NHL
• Chlorambucil atau bendamustine• CHOP• Rituximab• radioimmunotherapy
Rekuren maligna NHL
• Dosis tinggi kemoterapi• Stem cell transplantation
Limfoma sel T
• CHOP• Kemoterapi single Pralatrexate• Monoclonal antibodies – Alemtuzumab
Komplikasi terapi (kemoterapi)• Cytopenias (ie, neutropenia, anemia, thrombocytopenia)• Nausea or vomiting• Infection• Fatigue• Neuropathy• Dehydration after diarrhea or vomiting• Cardiac toxicity from doxorubicin• Catheter-related sepsis• Catheter-related thrombosis• Secondary malignancies• Tumor lysis syndrome• Atherosclerosis
PENCEGAHAN
• Menghindari faktor-faktor risiko– Menghindari infeksi dengan menjaga sanitasi– Menghindari paparan radiasi berbahaya– Menghindari paparan bahan2 kimia toksik
Komplikasi
• Limphomatous meningitis• Superior vena cava syndrome• Spinal cord compression• Fraktur patologik dari tulang panjang• Pericardial tamponade• Efek samping dari radioterapi atau kemotoksik
PrognosisGood prognostic factors Poor prognostic factors
Age 60 or below Age above 60
Stage I or II Stage III or IV
No lymphoma outside of lymph nodes, or lymphoma in only 1 area outside of lymph nodes
Lymphoma is in more than 1 organ of the body outside of lymph nodes
PS: Able to function normally PS: Needs a lot of help with daily activities
Serum LDH is normal Serum LDH is high
– Quo ad vitam : dubia ad malam– Quo ad functionam : dubia ad malam– Quo ada sanationam : dubia ad malam