New Edit Referat Forensik Uwks
-
Upload
ardi-pratama -
Category
Documents
-
view
243 -
download
0
Transcript of New Edit Referat Forensik Uwks
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
1/28
BAB 1 : PENDAHULUAN
0
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
2/28
1.1 Latar Belakang
Peranan keterangan ahli untuk kelengkapan alat bukti dalam berkas perkara pro
yustisial dengan pemeriksaan dalam sidang pengadilan, sangat membantu dalam usaha
untuk menambah keyakinan hakim dalam hal pengambilan keputusan.
Apabila ditinjau dari hukum acara pidana, maka peranan keterangan ahli di
perlukan dalam setiap tahap proses pemeriksaan, hal itu tergantung pada perlu tidaknya
mereka dilibatkan guna membantu tugas-tugas baik dari penyidik, jaksa, maupun hakim
terhadap suatu perkara pidana seperti yang banyak terjadi dalam perkara tindak pidana
pembunuhan, penganiayaan, tindak pidana keasusilaan dan lain lain. Kondisi sekarang
yang semakin modern, kebutuhan dari orang ahli semakin diperlukan kehadirannyaseperti dalam tindak pidana penyelundupan, kejahatan komputer dan komponen canggih,
kejahatan perbankan, kejahatan korporasi, tindak pidana tentang Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI, tindak pidana uang palsu dan surat berharga, tindak pidana narkotika
dan obat-obat berbahaya (narkoba tindak pidana lingkungan hidup dan lain-lain yang
salah satu hal berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi industri
perdagangan, komunikasi, in!ormasi dan sebagainya.
Harus dipahami bah"a keterangan ahli sangat diperlukan dalam setiap tahapan
pemeriksaan baik dari tingkat penyidikan, penuntutan maupun tahap pemeriksaan
disidang pengadilan. #aminan akurasi dari hasil pemeriksaan atas keterangan orang ahli
atau para ahli yang di dasari pengetahuan dan pengalamannya dalam bidang keilmuannya
akan dapat menambah kata, !akta dan pendapatnya, yang dipakai oleh ahli dalam
menimbang berdasarkan pertimbangan hukumnya atas keterangan ahli itu dalam memutus
perkara in casu.$udah tentu hal tersebut harus dilihat secara kasuistis dari perkara yang
sedang diproses, atas tindak pidana yang didak"akan bagi terdak"a dalam surat dak"aan
penuntut umum di sidang pengadilan.
%ah"a !enomena yang berkaitan dengan &isum et 'epertum tidak saja menarik
perhatian para ahli yang berkecimpung dalam ilmu kedokteran !orensik atau lembaga
ilmu pengetahuan lainnya seperti misalnya kriminalistik, ilmu kimia !orensik, ilmu alam
!orensik dan kedokteran !orensik yang ada seperti psikologi !orensik, psikiatri !orensik
dan ditambah dengan laboratorium !otogra!i, akan tetapi juga ini tersesat bagi ahli-ahli
hukum. Ilmu-ilmu !orensik tersebut itu dapat dikatakan atau diartikan sebagai ilmu yang
digunakan untuk mencari atau menghimpun dan menyusun serta menilai !akta-!akta yang
berhubungan dengan suatu perbuatan pidana dimana selanjutnya dapat dipasrahkan bagi
pengadilan dalam kepentingan melengkapi pembuktian dalam lapangan hukum acara
pidana.
Ilmu-ilmu !orensik ( !orensic science meliputi semua ilmu pengetahuan yang
mempunyai kaitan dengan masalah kejahatan atau dapat dikatakan bah"a dari segi
peranannya dalam penyelesaian kasus kejahatan, maka ilmu-ilmu !orensik memegang
peranan penting. ilihat dari segi peranannya dalam penyelesaian kasus-kasus kejahatan,
maka ilmu-ilmu !orensik dibagi dalam ) golongan *
1
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
3/28
a. Ilmu-ilmu !orensik yang menangani kejahatan sebagai masalah yuridis, yaitu *
Hukum pidana
Hukum acara pidana
b. Ilmu-ilmu !orensik yang menangani kejahatan sebagai masalah teknis, yaitu*
Ilmu kedokteran !orensik
Ilmu kimia !orensik termasuk toksikologi
Ilmu !isika !orensik antara lain * balistik, daktiloskogi, identi!ikasi !otogra!i dan
sebagainya
c. Ilmu-ilmu !orensik yang menangani kejahatan sebagai masalah manusia *
Kriminologi
Psikologi !orensik
Psikiatri + eurologi !orensic
Kejahatan di samping merupakan masalah yuridis sekaligus juga merupakan
masalah teknis dan masalah manusia. Kejahatan sebagai masalah yuridis merupakan
perbuatan manusia yang melanggar ketentuan ketentuan ( peraturan hukum pidana
yang berlaku ( hukum positi! . $ebagai perbuatan yang melanggar hukum, maka ilmu
yang dipergunakan untuk menangani masalah tersebut adalah hukum pidana dan hukum
acara pidana, sehingga kedua ilmu tersebut merupakan soko guru atau ilmu yang pokok
dalam penyelesaian kasus kejahatan tanpa mengurangi peranan penting dari ilmu-ilmu
!orensik.
idaklah bermaksud dengan menyebutkan ilmu-ilmu !orensik tersebut akan di
uraikan seluruh ilmu itu umumnya, akan tetapi hanya terbatas pada ruang lingkup &isum
et 'epertum selaku laporan tertulis seorang dokter yang dilakukan atas landasan sumpah
jabatan dalam kaitannya dalam proses persidangan pengadilan kekuasaannya dengan
masalah pembuktian. $alah satu dari sekian banyak upaya dan sarana yang dilakukan oleh
para dokter, ahli atau dokter ahli kedokteran kehakiman ( !orensik dalam membantu
menjernihkan suatu perkara pidana dari salah satu aspeknya adalah Visum Et Repertum
yaitu yang dikenal dalam bidang ilmu kedokteran !orensik, psikiatri + neurologi !orensik
dan kimia !orensik.
Visum et Repertumsebagai salah satu aspek peranan ahli dan atau adalah satu
aspek keterangan ahli maka keterkaitan antara keduanya tidak dapat dipisahkan.
Keterangan ahli yang tertuang dalam suatu laporan hasil pemeriksaan adalah per"ujudan
hasil-hasil yang di buat berdasarkan atas ilmu dan teknik serta pengetahuan dan
pengalaman yang sebaik-baiknya dari ahli itu. /isalnya peranan dokter ahli kedokteran
kehakiman atau ahli psikiatri kehakiman di dalam menangani suatu kasus kejahatan yang
telah terjadi, kemudian dipersoalkan, apakah suatu kejahatan terhadap nya"a orang itu
merupakan pembunuhan ataukah penganiayaan yang mengakibatkan matinya orang itu
ataupun dapat dicari sebab-sebab yang mendorong si pelaku melakukan perbuatan
tersebut dilihat dari berbagai segi serta latar belakang keji"aannya ( kepribadian dari si
pelaku itu. Peranan hasil pemeriksaan berupa Visum et Repertumyang dibuat oleh dokter
2
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
4/28
ahli kedokteran kehakiman atau psikiatri kehakiman dalam banyak perkara kejahatan
sangat banyak membantu dalam proses persidangan pengadilan, terutama apabila dalam
perkara tersebut hanya di jumpai alat-alat bukti yang amat minim.
Proses penyidikan dari segi teknis tersebut, kadang-kadang dijumpai adanya
penyingkapan kasus kejahatan yang terhambat dan belum mungkin diselesaikan secara
tuntas, bahkan tidak mungkin diselesaikan menurut hukum melalui proses penuntutan
dengan peradilan oleh karena memerlukan ilmu bantu seperti ilmu kedokteran !orensik,
ilmu kimia !orensik termasuk toksikologi dan ilmu !isika !orensik. alam praktek,
kemungkinan ada kala nya dijumpai kekeliruan terhadap orangnya ( salah tangkap , yaitu
kekeliruan terhadap si pelaku kejahatan ( human error , sehingga memba"a akibat pada
kesalahan penahanan serta kesalahan penerapan hukum dalam utusan pengadilan"alaupun hal itu jarang terjadi sehingga hal seperti itu memang harus dihindarkan.
#elas dengan dasar-dasar yang dikemukakan diatas telah memberikan moti0asi dan
kepada hal-hal yang pasti untuk menilik secara jelas kedudukan &isum et 'epertum
dalam proses perkara pidana.
1.2 Rumusan Masalah
%erdasarkan latar belakang tersebut diatas, permasalahan yang dikemukakan
dapat dirumuskan sebagai berikut *
1. %agaimana kedudukan &isum et 'epertum dalam proses perkara pidana2
3. %agaimana keterkaitan &isum et 'epertum dengan alat bukti surat dan keterangan
ahli2
1.3 Tujuan Penulsan
1.3.1 Umum
1. 4ntuk mengetahui bagaimana kedudukan &isum et 'epertum dalam proses
perkara pidana baik dari penyidik, penuntutan sampai proses persidangan
pengadilan.
3. 4ntuk mengetahui bagaimana keterkaitan &isum et 'epertum dengan alat bukti
surat dan keterangan ahli.
1.3.2 !husus
1. /engetahui kedudukan &isum et 'epertum sebagai alat bukti sah berupa
keterangan ahli di pengadilan.
3. /engetahui kedudukan &isum et 'epertum sebagai alat bukti surat.
1.". Man#aat Penulsan
1. 4ntuk memberikan pemahaman tentang Kedudukan &isum 5t 'epertum alam
Pembuktian Perkara Pidana
3
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
5/28
3. 4ntuk memberikan pemahaman tentang keterkaitan &isut 5t 'epertum dengan
keterangan ahli dan bukti surat.
BAB 2 : T$N%AUAN PU&TA!A
4
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
6/28
Pembuktian memegang peranan yang sangat penting dalam proses pemeriksaan sidang
pengadilan, karena dengan pembuktian inilah nasib terdak"a ditentukan dan hanya dengan
pembuktian suatu perbuatan pidana dapat dijatuhi hukuman pidana. $ehingga apabila hasil
pembuktian dengan alat-alat bukti yang ditentukan 4ndang - 4ndang tidak cukup
membuktikan kesalahan yang didak"akan kepada terdak"a, maka terdak"a dibebaskan dari
hukuman. $ebaliknya, jika kesalahan terdak"a dapat dibuktikan maka terdak"a harus
dinyatakan bersalah dan kepadanya akan dijatuhkan pidana.
Pembuktian juga merupakan titik sentral hukum acara pidana. Hal ini dapat dibuktikan
sejak a"al dimulainya tindakan penyelidikan, penyidikan, pra penuntutan, pemeriksaan
tambahan, penuntutan, pemeriksaan di sidang pengadilan, putusan hakim bahkan sampai
upaya hukum, masalah pembuktian merupakan pokok bahasan dan tinjauan semua pihak danpejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan, terutama
bagi hakim.
idalam K4HAP telah diatur tentang alat-alat bukti yang sah yang dapat diajukan
didepan sidang peradilan. Pembuktian alat-alat bukti diluar K4HAP dianggap tidak
mempunyai nilai dan tidak mempunyai kekuatan yang mengikat. Alat bukti yang sah untuk
diajukan dalam persidangan yang diatur dalam 4ndang-4ndang omor 6, 7.o.89 tahun
1:61 entang Hukum Acara Pidana (K4HAP Pasal 16; Ayat (1 adalah *
1. Keterangan $aksi
3. Keterangan Ahli
). $urat
;. Petunjuk
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
7/28
3. Keterangan seorang saksi saja tidak cukup membuktikan bah"a terdak"a bersalah
terhadap perbuatan yang didak"akan kepadanya.
). Ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (3 tidak berlaku apabila tidak
disertai dengan suatu alat bukti yang sah lainnya.
;. Keterangan beberapa saksi yang berdiri sendiri - sendiri tentang suatu kejadian atau
keadaan dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang sah apabila keterangan saksi itu
ada hubungannya satu dengan yang lain sedemikian rupa, sehingga dapat
membenarkan adanya suatu kejadian atau keadaan tertentu.
>3*3
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
8/28
?Anak yang belum berumur lima belas tahun, demikian orang yang sakit ingatan, sakit
ji"a, sakit gila meskipun kadang - kadang saja, dalam ilmu ji"a disebut psycophaat,
mereka tidak dapat dipertanggungja"abkan secara sempurna dalam hukum pidana maka
mereka itu tidak perlu diambil sumpah atau janji dalam memberikan keterangan, karena
itu, keterangan mereka hanya dipakai sebagai petunjuk saja@. ()
Brang yang karena pekerjaan, harkat martabat atau jabatannya dapat dibebaskan
dari ke"ajibannya untuk memberi kesaksian, pada pasal 18> K4HAP berbunyi sebagai
berikut*
1. /ereka yang pekerjaan, harkat dan martabat atau jabatannya di"ajibkan menyimpan
rahasia, dapat minta dibebaskan dari ke"ajiban untuk memberi keterangan sebagai
saksi.3. Hakim menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk permintaan tersebut. (3
$ebagaimana yang telah dijelaskan diatas bah"a keterangan saksi yang dinyatakan
dimuka sidang mengenai apa yang ia lihat, ia rasakan, ia alami adalah keterangan sebagai
alat bukti ( pasal 16< ayat (1 . Apabila keterangan saksi tersebut diperoleh dari pihak
ketiga, misalnya, pihak ketiga menceritakan suatu hal kepada saksi bah"a telah terjadi
pembunuhan, maka kesaksian tersebut disebut testimonium de auditu.
$esuai dengan penjelasan K4HAP yang mengatakan kesaksian de auditu tidak
diperkenankan sebagai alat bukti. $elaras pula dengan tujuan hukum acara pidana yang
mencari kebenaran material, dan pula untuk perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia
dimana keterangan seorang saksi yang hanya mendengar dari orang lain tidak terjamin
kebenarannya, maka kesaksian de auditu atau hearsay evidencetidak dibenarkan untuk
dipergunakan di Indonesia. amun demikian, kesaksian de auditu perlu pula didengar
oleh hakim. Dalaupun tidak mempunyai nilai sebagai bukti kesaksian, tetapi dapat
memperkuat keyakinan hakim bersumber pada dua alat bukti yang lain. Andi HamCah
(1:6)*3;3. (;
alam hal lain juga dalam K4HAP tentang prinsip minimum pembuktian. Hal ini
terdapat dalam pasal 16) yang berbunyi*
?Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali kepada seorang kecuali
apabila dengan sekurang - kurangnya dua alat bukti yang sah ia peroleh keyakinan bah"a
suatu tindak pidana benar - benar terjadi dan bah"a terdak"alah yang bersalah
melakukannya@. (;
alam pasal 16< ayat (3 juga menyebutkan sebagai berikut* ?Keterangan seorang
saksi saja tidak cukup membuktikan bah"a terdak"a bersalah terhadap terhadap dak"aan
yang didak"akan kepadanya@. (3
/enurut . $ions (dalam Andi HamCah, 1:6)*3;8 * ?$uatu keterangan saksi yang
berdiri sendiri tidak dapat membuktikan seluruh dak"aan, tetapi satu keterangan saksi
yang berdiri sendiri tidak dapat membuktikan suatu kejadian tersendiri@. (;
/. =ahya Harahap (1:6< * 61> mengungkapkan bah"a bertitik tolak dari ketentuan
pasal 16< ayat (3, keterangan seorang saksi saja belum dianggap sebagai suatu alat bukti
7
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
9/28
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
10/28
alam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang ahli atau
orang yang memiliki keahlian khusus.
alam pasal ini kembali ditegaskan yang dimaksud dengan keterangan ahli ialah orang
yang memiliki keahlian khusus yang akan memberi keterangan menurut
pengetahuannya dengan sebaik-baiknya.
c. Pasal 1)) (1 K4HAP
alam hal penyidikan untuk kepentingan peradilan mengenai seorang korban
baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristi"a yang merupakan
tindak pidana, ia ber"enang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli
kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
d. Pasal 18: K4HAP menyatakan * $etiap orang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter
atau ahli lainnya "ajib memberi keterangan ahli demi keadilan.
$emua ketentuan tersebut diatas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang
memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bah"a mereka mengucapkan
sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan yang
sebenarnya menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.
e. Pasal 18:
/emberi penegasan tentang adanya dua kelompok ahli yang terdapat pada pasal-pasal
sebelumnya (Pasal 1 angka 36, Pasal 13>, Pasal 1)) ayat (1. $eperti yang dituliskan
/. =ahya Harahap (3>>3*)>>, ada dua kelompok ahli*
Ahli kedokteran kehakiman yang memiliki keahlian khusus dalam kedokteran
kehakiman sehubungan dengan pemeriksaan korban penganiayaan, keracunan, atau
pembunuhan.
Ahli pada umumnya, yakni orang-orang yang memiliki keahlian khusus dalam
bidang tertentu. (1
$ebenarnya apabila kita hubungkan Pasal 1)) dan Pasal 169 K4HAP, maka dapat dilihat
bah"a ternyata keterangan saksi tidak hanya diberikan di depan persidangan tetapi juga
diberikan dalam rangka pemeriksaan penyidikan.
/enurut /. =ahya Harahap (1:6
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
11/28
keterangan dalam laporan atau visum et repertum sudah mempunyai si!at dan nilai
sebagai alat bukti yang sah menurut undang-undang.
3. Keterangan ahli yang diminta dan diberikan di sidang
Permintaan keterangan seorang ahli dalam pemeriksaan di sidang pengadilan
diperlukan apabila pada "aktu pemeriksaan penyidikan belum ada diminta keterangan
ahli. Akan tetapi bisa juga terjadi, sekalipun penyidik atau penuntut umum "aktu
pemeriksaan penyidikan telah meminta keterangan ahli, jika hakim ketua sidang atau
terdak"a maupun penasehat hukum menghendaki dan menganggap perlu didengar
keterangan ahli di sidang pengadilan, meminta kepada ahli yang mereka tunjuk
memberi keterangan di sidang pengadilan. alam tata cara dan bentuk keterangan ahli
di sidang pengadilan, tidak dapat melaksanakan hanya berdasarkan pada sumpah ataujanji di sidang pengadilan sebelum ia memberi keterangan. engan dipenuhi tata cara
dan bentuk keterangan yang demikian dalam pemeriksaan di sidang pengadilan, bentuk
keterangan ahli tersebut menjadi alat bukti yang sah menurut undang-undang. an
sekaligus keterangan ahli yang seperti ini mempunyai nilai kekuatan pembuktian.
ari uraian diatas dapat dilihat bah"a ternyata keterangan ahli dalam bentuk
laporan menyentuh sekaligus dua sisi alat bukti yang sah. i satu sisi, keterangan ahli
yang terbentuk laporan atau visum et repertum tetap dinilai sebagai alat bukti
keterangan ahli, akan tetapi pada sisi lain alat bukti keterangan ahli yang berbentuk
laporan juga menyentuh alat bukti saksi. Apakah hakim, penuntut umum, terdak"a
atau penasehat hukum memberikan nama pada alat bukti tersebut tidak menimbulkan
akibat dalam penilaian kekuatan pembukti.
/. =ahya Harahap (1:6
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
12/28
dalam acara pidana memiliki nilai kekuatan bebas dikaitkan pula dengan prinsip
kebenaran yang hendak ditemukan. $emua nilai-nilai kekuatan alat bukti dalam perkara
sepenuhnya diserahkan kepada hakim.
2.2.1 De#ns 'sum et Re(ertum
adalah laporan tertulis untuk #ustisi yang dibuat oleh dokter atas sumpah,
tentang segala sesuatu yang diamati (terutama yang dilihat dan ditemukan pada
benda yang diperiksa. (0isum E dilihat , repertum E ditemukan (9
2.2.2 Bentuk 'sum et Re(ertum
%entuk &isum et 'epertum yang dipakai sekarang adalah "arisan tokoh
kedokteran !orensik, yaitu Pro!. H. /uller, Pro!. /as $oetedjo dan Pro!. $oetomo
jokronegoro. Ketiganya telah almarhum. %entuk &isum et 'epertum yang diatur
pemerintah adalah &isum et 'epertum psikiatri yang tidak banyak berbeda dengan
&isum et 'epertum di atas. (9
2.2.3 Bagan ) Bagan 'sum et Re(ertum:
1. P'B #4$I$IA
Kata ini dicantumkan di sudut kiri atas sesuai dengan pasal 1)9 K4HAP,
sehingga dengan demikian 0isum et repertum tidak perlu bermaterai.
3. P5AH474A
%agian ini memuat antara lain *
a. Identitas pemohon &isum et 'epertum
b. Identitas dokter yang memeriksa + membuat 0isum et repertum
c. empat dilakukannya pemeriksaan
d. anggal dan jam dilakukan pemeriksaan
e. Identitas korban
!. Keterangan dari penyidik mengenai cara kematian, luka,dimana korban
dira"at, dan "aktu korban meninggal dunia
g. Keterangan mengenai orang yang menyerahkan atau mengantar korban pada
dokter dan "aktu saat korban diterima di rumah sakit.
). P5/%5'IAA
=ang dimaksud dalam bagian ini ialah *
a. Identitas korban menurut pemeriksaan dokter, berupa umur, jenis kelamin,
tinggi dan berat badan, serta keadaan umum lainnya.
b. Hasil pemeriksaan berupa kelainan yang ditemukan pada korban
c. indakan-tindakan atau operasi yang telah dilakukan.
d. Hasil pemeriksaan tambahan atau hasil konsultasi dengan dokter lain.
i dalam bagian ini memakai bahasa Indonesia sedemikian rupa sehingga orang
a"am ( bukan dokter dapat mengerti, hanya kalau perlu ditulis istilah
kedokteran+asing dibelakangnya dalam kurung. Angka harus ditulis dengan
11
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
13/28
huru!, misalnya ;cm ditulis ?empat sentimeter@. idak dibenarkan menulis
diagnose luka, misalnya luka bacok, luka tembak, luka harus dilukiskan dengan
kata.
Pemberitaan memuat hasil pemeriksaan yang *+jekt#sesuai apa yang diamati,
terutama apa yang dilihat dan ditemukan pada korban + benda oleh dokter.
;. K5$I/P47A
%erupa pendapat pribadi dokter yang memeriksa sesuai ke-< panca inderanya.
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
14/28
Korban sembuh
Korban belum sembuh, pindah rumah sakit atau dokter lain
Korban belum sembuh, kemudian pulang paksa atau melarikan diri
Korban meninggal dunia.
3. &isum et 'epertum /ayat
Harus dibuat berdasarkan hasil autopsi lengkap.
). &isum et 'epertum Pemeriksaan KP
;. &isum et 'epertum Penggalian /ayat
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
15/28
!ual#kas Luka (aa !asus Pengana/aan
Kata penganiayaan merupakan istilah hukum dan tidak dikenal dalam istilah
kedokteran. an karena penganiayaan menimbulkan luka, maka dalam kesimpulan
0isum et repertum kata penganiayaan diganti dengan kata ?74KA@.
engan demikian kuali!ikasi luka menjadi *
1. 7uka yang tergolong luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian.
3. 7uka yang tergolong luka yang menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian.
). 7uka yang tergolong luka berat./enurut K4HP pasal :>, maka ?luka berat@ berarti *
1. #atuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama
sekali atau yang menimbulkan bahaya maut.
- Sembuh sama sekalidiartikan sebagai sembuh !ungsional "alaupun secara
anatomis terjadi kelainan.
/isalnya korban luka bacok di lengan atas, setelah sembuh pada kulit
ditemukan jaringan parut dan bentuk lengan bengkok, tetapi !ungsinya dapat
kembali seperti semula. Keadaan ini dianggap sembuh 1>>J.
- Bahaya maut ditinjau dari keadaan penderita pada "aktu diperiksa untuk
pertama kali dan keadaan setelah pera"atan.
/isalnya korban tertusuk pisau di perut sehingga ususnya keluar. Keadaan ini
menimbulkan bahaya maut.
3. idak mampu secara terus-menerus untuk menjalankan tugas pekerjaan jabatan
atau pencaharian.
/isalnya seorang pianis pro!esional mengalami luka berat pada jari - jarinya dan
setelah sembuh terjadi ankilosis sendi-sendi tangan dan jarinya, sehingga dia
tidak lagi bisa memainkan piano dengan baik.
). Kehilangan salah satu panca indera.
/isalnya seseorang mengalami luka sehingga menyebabkan matanya buta.
Kehilangan salah satu mata sudah termasuk kehilangan salah satu panca indera.
;. /endapat cacat berat.
/isalnya kehilangan salah satu lengan atau tungkai, "ajah menjadi rusak setelah
disiram air keras atau dibakar. igi rontok tidak termasuk disini.
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
16/28
=ang dimaksud disini adalah jika oleh karena suatu ruda paksa terhadap seorang
perempuan ( yang hamil , baik disengaja atau tidak mengakibatkan perempuan
tersebut mengalami keguguran atau matinya kandungan. (6
Ini harus dibedakan dengan pengguguran, seperti dalam K4HP pasal );9, );8,
dan );6 diartikan sebagai * ?sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
yang dilakukan perempuan itu sendiri atau orang lain atas permintaan perempuan
itu sendiri atau orang lain dengan atau tanpa persetujuannya@. (9
alam kuali!ikasi luka tersebut dijumpai istilah *
Pekerjaan #abatan ( Ambts %eCigheden
Pekerjaan Pencaharian ( %eroeps %eCigheden
alam K4HP pasal :3 yang memiliki pekerjaan jabatan antara lain semua anggota
angkatan perang dan pega"ai negeri ( ambtnaar . $edangkan yang memiliki
pekerjaan pencaharian adalah karya"an ( s"asta atau orang dengan pro!esi
tertentu. (9
!ual#kas Luka (aa !e,elakaan Lalu Lntas
/enurut 4ndang-4ndang 'I o. 33 ahun 3>>: tentang 7alulintas dan
Angkutan #alan pasal 33:, penggolongan dan penanganan perkara kecelakaan
lalulintas adalah *
1. Kecelakaan lalulintas digolongkan atas *
a. Kecelakaan lalulintas ringan
b. Kecelakaan lalulintas sedang
c. Kecelakaan lalulintas berat
3. Kecelakaan lalulintas ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 huru! a
merupakan kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan kendaraan dan + atau
barang.
). Kecelakaan lalulintas sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1 huru! b
merupakan kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan
kendaraan dan + atau barang.
=ang dimaksud dengan luka ringanadalah luka yang mengakibatkan korban
menderita sakit yang tidak memerlukan pera"atan inap di rumah sakit atau
selain yang diklasi!ikasikan dalam luka berat.;. Kecelakaan lalulintas berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1 huru! c
merupakan kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka
berat.
=ang dimaksud dengan luka beratadalah luka yang mengakibatkan korban *
a. #atuh sakit dan tidak ada harapan sembuh sama sekali atau menimbulkan
bahaya maut
b. idak mampu terus - menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan
c. Kehilangan salah satu panca indera.
15
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
17/28
d. /enderita cacat berat atau lumpuh
e. erganggu daya pikir selama ; ( empat minggu lebih
!. ugur atau matinya kandungan seseorang perempuan atau
g. 7uka yang membutuhkan pera"atan di rumah sakit lebih dari )> ( tiga puluh
hari.
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
18/28
1. $etiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan. !isik dalam lingkup rumah
tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal < huru! a dipidana dengan pidana
penjara paling lama < (lima tahun atau denda paling banyak 'p. 1>>.>>>,>>
(lima belas juta rupiah.
3. alam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 mengakibatkan
korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1> ( sepuluh tahun atau denda paling banyak 'p. )>.>>>.>>>,>>
(tiga puluh juta rupiah.
). alam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3 mengakibatkan
matinya korban, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1< (lima belas
tahun atau denda paling banyak 'p. ;>>.>>>,>> (empat puluh lima jutarupiah.
;. alam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 dilakukan oleh suami
terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan
sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama ; (empat bulan atau
denda paling banyak 'p. >>.>>>,>> (lima juta rupiah.
an juga pada Pasal >>.>>>,>> (tiga juta rupiah. (:
Pasal
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
19/28
a. Pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam
rumah tangga tersebut.
b. Pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah
tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersil dan+atau tujuan tertentu. (:
%erdasarkan ketentuan pidana *
Pasal ;9
? $etiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaimana dimaksud
pada Pasal 6 huru! a dipidana dengan pidana penjara paling lama 13 (dua belas
tahun atau denda paling banyak 'p. )9.>>>.>>>,>> (tiga puluh enam juta rupiah@.
Pasal ;8
? $etiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganyamelakukan hubungan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huru! b
dipidana dengan pidana penjara paling singkat ; (empat tahun dan pidana penjara
paling lama 1< (lima belas tahun atau denda paling sedikit 'p. 13.>>>.>>>,>> (dua
betas juta rupiah atau denda paling banyak 'p. )>>.>>>.>>>,>> (tiga ratus juta
rupiah@.
Pasal ;6
?alam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ;9 dan Pasal ;8
mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh
sama sekali, mengalami gangguan daya pikir atau keji"aan sekurang-kurangnya
selama ; (empat minggu terus menerus atau 1 (satu tahun tidak berturut-turut,
gugur atau matinya janin dalam kandungan, atau mengakibatkan tidak ber!ungsinya
alat reproduksi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat < (lima tahun dan
pidana penjara paling lama 3> (dua puluh tahun atau denda paling sedikit 'p.
3>>.>>>,>> (dua puluh lima juta rupiah dan denda paling banyak 'p.
>.>>>.>>>,>> (lima ratus juta rupiah@.(:
2.2.- Bentuk &urat Permntaan 'sum Et Re(ertum 0&P'R
1. i sudut kanan atas dicantumkan alamat kepada siapa $P&' dikirim (misalnya
rumah sakit atau dokter, dan disertai tanggal pengirimannya. Kepada 'umah
$akit (direktur sebaiknya tertera tujuannya, yaitu *
Kepala %agian + $/G %edah
Kepala %agian + $/G Bbsgyn Kepala %agian + $/G Penyakit alam
4ntuk korban mati, dialamatkan kepada Kepala %agian Ilmu Kedokteran
Gorensik. ( dengan berkembangnya !orensik klinik, $P&' untuk korban
hidup dapat juga dialamatkan kepada Kepala %agian Ilmu Kedokteran
Gorensik .
3. i sudut kiri atas dicantumkan alamat peminta 0isum et repertum ( misalnya
Polsek, Polres mana , juga tentang nomor surat, hal, lampiran kalau ada.
18
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
20/28
). i tengah disebutkan $P&' untuk korban hidup atau mati ( jenaCah
;. Kemudian keterangan mengenai identitas korban ( tentang nama, umur,
kelamin, kebangsaan, alamat, agama, pekerjaan
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
21/28
1)) ayat ) K4HAP. 7abel mutlak diperlukan, sedangkan keharusan diberi
segel merupakan birokrasi mengingat materai hanya sebuah dan tidak bisa
diba"a kemana-mana. Pemasangan label harus dilakukan atau paling tidak
disaksikan oleh polisi, sebab bila ada kekeliruan maka polisi yang bertanggung
ja"ab. (9
2.2.5 6ang Berhak Memnta 'sum et Re(ertum:
1. Penyidik
/enurut K4HAP pasal 1))
a. alam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban
baik luka, keracunan ataupu mati yang diduga karena peristi"a yangmerupakan tindak pidana, ia ber"enang mengajukan permintaan keterangan
ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
b. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1 dilakukan
secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk
pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah
mayat
c. /ayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada
rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan
terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak
dan di cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan
mayat. (3
/enurut 4ndang - 4ndang o. )1 ahun 1::8 tentang Peradilan /iliter Pasal
9: Ayat (1 dimana penyidik meliputi *
Atasan yang berhak menghukum
Polisi militer
Bditur
imana penyidik adalah Polri dengan pangkat serendah-rendahnya Aipda
(ajudan inspektur 3. 4ntuk kasus yang melibatkan anggota I (sebagai
pelaku, maka yang bertindak sebagai penyidik adalah Polisi /iliter, sedangkan
jika I sebagai korban maka yang bertindak sebagai penyidik adalah Polisi
egara. (1>
3. Penyidik Pembantu
Penyidik pembantu adalah pejabat angkatan bersenjata republik Indonesia
tertentu yang berada dan diberi "e"enang khusus oleh undang undang ini
untuk melakukan penyidikan di kesatuannya. %erdasarkan 4ndang - 4ndang
o. )1 ahun 1::8 tentang Peradilan /iliter Pasal 9: Ayat (3, Penyidik
Pembantu adalah *
a. Pro0os entara asional Indonesia Angkatan arat
b. Pro0os entara asional Indonesia Angkatan 7aut
c. Pro0os entara asional Indonesia Angkatan 4dara, dan20
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
22/28
d. Pro0os Kepolisian egara 'epublik Indonesia
imana pangkat terendah untuk penyidik pembantu adalah %ripda (%rigadir
dua. amun di daerah terpencil, bisa saja seorang %ripda diberi "e"enang
sebagai penyidik. (1>
). Hakim Pidana
/enurut K4HAP 16>
1. alam hal diperluka untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul
di sidang pengadilan, hakim ketua siding dapat minta keterangan ahli dan
dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berpentingan.
3. alam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdak"a atau penasihat
hukum terhadap hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat(1 hakim memerintahkan agar hal itu dilakukan penelitian ulang.
). Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian
ulang sebagaimana tersebut pada ayat (3,
;. Penelitian ulang sebagaimana tersebut pada ayat (3 dan ayat () dilakukan
oleh instansi semula dengan komposisi personil yang berbeda dan instansi
lain yang mempunyai "e"enang untuk itu. (3
Hakim pidana biasanya tidak langsung meminta 0isum et repertum kepada
dokter, akan tetapi hakim dapat memerintahkan kepada jaksa untuk melengkapi
berita acara pemeriksaan (%AP dengan 0isum et repertum, kemudian jaksa
melimpahkan permintaan hakim kepada penyidik.
%ilamana di sidang pengadilan hakim pidana meminta 0isum et repertum,
berarti ada kesalahan teknis dalam penyidikan.
;. Hakim Perdata
%erdasarkan HI' (HerCiene Inlands 'eglement Pasal 1.
3. alam hal demikian, akan di tentukan hari persidangan, supaya pada hari
itu ahli itu memberi laporan, baik dengan surat maupun dengan lisan, dan
meneguhkan laporan itu dengan sumpah.
('0.31;,33
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
23/28
repertum kepada dokter. (9
entang Ketentuan - Ketentuan
Pokok Kekuasaan Kehakiman Pasal 1> Ayat (1 ? Kekuasaan Kehakiman
dilakukan oleh Pengadilan dalam 7ingkungan @ *
b. Peradilan 4mum
c. Peradilan /iliter
d. Peradilan Agama
e. Peradilan ata 4saha egara
%ah"a hakim agama boleh meminta 0isum et repertum dan hanya mengadili
perkara yang menyangkut agama Islam sehingga permintaan 0isum et repertumberkenaan dengan hal-hal di ba"ah ini berdasarkan 4ndang-4ndang o. 1
ahun 1:8; entang Perka"inan *
$yarat untuk berpoligami
Pasal ; Ayat (1 *
alam hal seorang suami akan beristri lebih dari seorang, sebagaimana
tersebut dalam Pasal ) ayat (3 4ndang-undang ini, maka ia "ajib
mengajukan permohonan kepada pengadilan di daerah tempat tinggalnya.
Pasal ; Ayat (3 *
Pengadilan dimaksud dalam ayat (1 pasal ini hanya memberikan iCin
kepada seorang suami yang akan beristri lebih dari seorang apabila *
Istri tidak dapat menjalankan ke"ajibannya sebagai istri
Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak bisa disembuhkan
Istri tidak dapat melahirkan keturunan.
$yarat untuk melakukan perceraian
Pasal ): Ayat (1 *
Perceraian hanya dapat dilakukan di depan $idang Pengadilan setelah
Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan
kedua belah pihak.
Pasal ): Ayat (3 *
4ntuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bah"a antara suami
istri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri.
Alasan - alasan yang dapat dijadikan dasar untuk perceraian adalah *
$alah satu pihak berbuat Cina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain sebagainya
yang sukar disembuhkan
$alah satu pihak meninggalakan yang lain selama 3 (dua tahun berturut - turut tanpa iCin
pihak yang lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemauannya
$alah satu pihak mendapat hukuman penjara < (lima tahun atau hukuman yang lebih berat
setelah perka"inan berlangsung.
$alah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan
22
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
24/28
terhadap pihak lain.
$alah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang mengakibatkan tidak dapat
menjalankan ke"ajibannya sebagai suami + istri.
Antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada
harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah - tangga.
Pasal ): Ayat () *
ata cara perceraian di depan $idang Pengadilan diatur dalam peraturan
perundangan tersendiri.
$yarat "aktu tunggu (iddah seorang janda
#ika perka"inan putus karena kematian, "aktu tunggu yang ditetapkan
adalah 1)> hari.
#ika perka"inan putus karena perceraian, "aktu tunggu bagi yang masih
menstruasi ditetapkan ) kali suci dengan sekurang-kurangnya :> hari,
dan bagi yang menopause ditetapkan :> hari.
#ika perka"inan putus sedangkan janda dalam keadaan hamil, "aktu
tunggu ditetapkan sampai melahirkan bayi yang dikandungnya.
Pemeriksaan tes kehamilan harus dilakukan selang "aktu 8 hari untuk
menghindari hasil tes !alse positi! atau !alse negati!. (13
2.2.7 6ang Berhak Mem+uat 'sum Et Re(ertum:
$eperti yang tercantum di dalam K4HAP pasal 1)) ayat 1, telah ditentukan
bah"a yang berhak membuat 0isum et repertum adalah*
1. Ahli Kedokteran Kehakiman
3. okter atau Ahli lainnya (3
Ketentuan diatas tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, sebab untuk korban yang
menyangkut*
b. 7uka * iperiksa oleh okter $pesialis %edah
c. Kejahatan Kesusilaan * iperiksa oleh okter $pesialis Kebidanan dan Penyakit
Kandungan
d. Keracunan * iperiksa oleh okter $pesialis Penyakit alam
e. Kekerasan pada /ata* iperiksa oleh okter $pesialis /ata
!. Korban /ati * iperiksa oleh okter $pesialis Kedokteran Kehakiman
$ebaiknya permintaan 0isum et repertum ditujukan kepada *
1. okter $pesialis + okter Pemerintah
3. okter $pesialis + okter $"asta
). okter $pesialis + okter A%'I + PB7'I
Perlu diingat bah"a untuk pemeriksaan, pengobatan, pera"atan dan pembuatan
0isum et repertumnya, dokter s"asta berhak meminta honorarium dan honorarium
ini tidak berhak dibebankan kepada korban atau keluarganya. (9
23
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
25/28
2.3 &urat
Pengertian surat menurut Asser-Anema ( Andi HamCah, 3>>3*81 surat - surat
adalah sesuatu yang mengandung tanda - tanda baca yang dapat dimengerti, dimaksud
untuk mengeluarkan isi pikiran. ()
/enurut I. 'ubini dan haidir Ali ( au!iMul Hulam, 3>>3*9) bukti surat adalah
suatu benda (bisa berupa kertas, kaya, daun lontar dan sejenisnya yang memuat tanda
-tanda baca yang dapat dimengerti dan menyatakan isi pikiran ( di"ujudkan dalam suatu
surat .
alam K4HAP seperti alat bukti keterangan saksi dan keterangan ahli, alat bukti
surat hanya diatur dalam satu pasal yaitu Pasal 168, yang berbunyi surat sebagaimanatersebut pada Pasal 16; ayat (1 huru! c, dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan
dengan sumpah adalah*
1. %erita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabatat umum yang
ber"enang atau dibuat dihadapannya, yang memuat keterangan tentang kejadian atau
keadaan yang didengar, dilihat atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan
yang jelas dan tegas tentang keterangan itu
3. $urat yang dibuat menurut ketentuan perundang-undangan atau surat yang dibuat oleh
pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksanan yang menjadi
tanggungja"abnya dan diperuntukkan bagi pembuktian sesuatu hal atau sesuatu
keadaan
). $urat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya
mengenai suatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dari padanya
;. $urat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat
pembuktian yang lain. (3
2." Petunjuk
alam K4HAP, alat bukti petunjuk dapat dilihat dalam Pasal 166, yang berbunyi
sebagai berikut*
1. Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiaan, baik
antara satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan
bah"a telah terjadi sesuatu tindak pidana dan siapa pelakunya.
3. Petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1 hanya dapat diperoleh dari*
a. Keterangan $aksi
b. $urat
c. Keterangan erdak"a
). Penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap keadaan tertentu
dilakukan oleh hakim denga ari! lagi bijaksana, setelah ia mengadakan pemeriksaan
dengan penuh kecermatan dan kesaksian berdasarkan hati nuraninya. (3
ari bunyi pasal diatas, maka dapat dikatakan bah"a petunjuk adalah merupakan
alat bukti yang tidak langsung, karena hakim dalam mengambil kesimpulan tentang
24
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
26/28
pembuktian, haruslah menghubungkan suatu alat bukti dengan alat bukti yang lainnya dan
memilih yang ada persesuaiaannya satu sama lain.
2.- !eterangan Terak8a
/engenai keterangan terdak"a diatur dalam K4HAP pada Pasal 16: yang berbunyi
sebagai berikut*
1. Keterangan terdak"a ialah apa yang terdak"a nyatakan di sidang tentang perbuatan
yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri.
3. Keterangan terdak"a yang diberikan diluar sidang dapat digunakan untuk membantu
menemukan bukti di sidang, asalkan keterangan itu didukung oleh suatu alat bukti
yang sah sepanjang mengenai hal yang didak"akan kepadanya.). Keterangan terdak"a hanya dapat digunakan terhadap dirinya sendiri.
;. Keterangan terdak"a saja tidak cukup untuk membuktikan bah"a ia bersalah
melakukan perbuatan yang didak"akan kepadanya, melainkan harus disertai dengan
alat bukti yang lain. (3
/enurut Andi HamCah, (3>>3*38)bah"a K4HAP jelas dan sengaja mencantumkan
?keterangan terdak"a@ sebagai alat bukti dalam Pasal 16; butir c. K4HAP juga tidak
menjelaskan apa perbedaan antara keterangan terdak"a sebagai alat bukti dan pengakuan
terdak"a sebagai alat bukti. ()
Keterangan terdak"a sebagai alat bukti tidak perlu sama atau terbentur pengakuan.
$emua keterangan terdak"a hendaknya didengar, apakah itu berupa penyangkalan,
pengakuan ataupun pengakuan sebagian dari perbuatan atau keadaan.
25
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
27/28
%A% ) * K5$I/P47A A $A'A
3.1 !esm(ulan
&isum et repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter dalam
ilmu kedokteran !orensik atas permintaan penyidik yang ber"enang mengenai hasil
pemeriksaan medik terhadap manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian yang
diduga tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan diba"ah sumpah, untuk
kepentingan projustisia.
&isum et repertum memuat keterangan tentang apa yang dilihat dan ditemukan
oleh dokter saat melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang mengalami luka atau
meninggal dunia (mayat.
&isum et 'epertum kemudian dapat digunakan sebagai bukti yang sah secara
hukum mengenai keadaan terakhir korban penganiayaan, pemerkosaan, maupun
korban yang berakibat kematian dan dinyatakan oleh dokter setelah diperiksa (korban.
imana 0isum et repertum dapat ber!ungsi sebagai sebagai keterangan ahlidan juga
dapat menjadi alat bukti berupasurat.
&isum et repertum dijadikan sebagai keterangan ahli jika dalam persidangan
seorang ahli memberikan kesimpulannya dalam 0isum et repertum dan memberikan
penjelasan sehubungan dengan 0isum et repertum yang dibuatnya. #ika keterangan
tersebut hanya diberikan di luar persidangan, maka dikategorikan sebagai alat bukti
surat.
Kekuatan pembuktian keduanya bersi!at bebas dan tidak mengikat. Hakim bebas
menentukan nilai-nilai kebenaran alat bukti tersebut. $etiap alat bukti yang sah dalam
acara pidana memiliki nilai kekuatan bebas dikaitkan pula dengan prinsip kebenaran
yang hendak ditemukan. $emua nilai-nilai kekuatan alat bukti dalam perkara
sepenuhnya diserahkan kepada hakim.
Kedudukan 0isum et repertum dalam hukum pembuktian dalam proses acara
pidana adalah termasuk sebagai alat bukti surat sebagaimana maksud pasal 16; ayat 1
huru! c jo pasal 168 huru! c K4HAP dengan keterangan ahli sesuai maksud pasal 1
angka 36 K4HAP jo $tb 1:)8-) jo pasal 16; ayat 1 huru! b K4HAP.
26
-
7/26/2019 New Edit Referat Forensik Uwks
28/28
3.2 &aran
/eskipun didalam K4HAP, tidak ada keharusan bagi penyidik untuk
mengajukan permintaan &isum et 'epertum kepada ahli kedokteran kehakiman
ataupun dokter (ahli lainnya, akan tetapi untuk kepentingan pemeriksaan perkara
serta agar lebih jelas perkaranya sedapat mungkin, bilamana ada permintaan yang
diajukan kepada dokter bukan ahli maka permintaan tersebut patut diterima. %egitu
juga dalam melakukan pemeriksaan terhadap korban kejahatan, para dokter ahli
ataupun dokter bukan ahli harus berlaku obyekti! sesuai sumpah jabatan dokter.
%A% ;* AGA' P4$AKA
1. /. =ahya Harahap, embahasan ermasalahan dan enerapan !#$%
emeriksaan Sidang engadilan& Banding& !asasi& dan enin'auan !embali, #akarta,
$inar ra!ika, 3>>6
3. Kitab 4ndang-undang Hukum Acara Pidana(K4HAP omor 6 ahun 1:61
). Andi HamCah,#ukum $cara idana (ndonesia, #akarta * $inar ra!ika, 3>>3
;. NNNNNNNNNNN, engantar #ukum $cara idana (ndonesia, alia Indonesia, #akarta
1:6)