n Jaundice

download n Jaundice

of 19

Transcript of n Jaundice

  • 8/16/2019 n Jaundice

    1/19

    CASE BASED DISCUSSION

    NEONATUS JAUNDICE

    Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Kepaniteraan Klinik Bagian IlmuKesehatan Anak Di RSUD dr.Soedjati Pur odadi

    Disusun oleh:Wimbi Kartika Ratnasari

    !"#$""#%&&$'

    (embimbin):

    *r# Kurnia D+i Astuti, S-#A

    .AKU/TAS KEDOKTERAN

    UNI0ERSITAS IS/A1 SU/TAN A2UN2

    SE1ARAN2

    $!"%

    BAB I

    /A(ORAN KASUS

  • 8/16/2019 n Jaundice

    2/19

    A# IDENTITAS (ENDERITA

    !ama " B#. R.$

    Usia " % hari

    &enis Kelamin " Perempuan

    Alamat " Pulutan '() Pena angan

    !ama orang tua " Tn. &

    Tanggal dira at " *+ Mei ),*-

    Ruang pera atan " Peristi le el I

    B# ANA1NESIS

    Alloanamnesis dilakukan pada tanggal *+ Mei ),*- dengan Ibu pasien dan

    didukung dengan /atatan medis.

    Keluhan utama " ba#i tampak kuning

    Ri+a3at (en3akit Sekaran)

    Pasien datang ke poli anak RSUD dr. Soedjati dengan tujuan a al untuk

    kontrol setelah lahir se/ara se/tio /aesarea dari Ibu 0)P*A, hamil 12 minggu

    dengan indikasi presentasi bokong. Ibu mengaku tidak ada kelainan selamakehamilan3 aktu persalinan dan setelah ba#i lahir. Setelah lahir pasien dira at

    gabung dengan ibun#a. Pasien dan ibun#a diijinkan pulang dan di nasehati agar

    sering dijemur pagi dan sering diberi ASI.

    Ibu pasien mengeluhkan bah a tubuh ba#i ber arna kekuningan pada sekitar

    ajah3 pasien tidak demam3 minum asi kuat3 menangis kuat3 gerak akti43 BAK 567

    arna kuning bening3 BAB 567 arna ke/oklatan3 lunak3 perut kembung 5873

    kejang 587.Pada saat diperiksa ba#i terlihat kuning dan dokter men#arankan untuk /ek

    bilirubin3 setelah hasil keluar bilirubin memang tinggi kemudian doker

    men#arankan untuk ra at inap.

    Ri+a3at (en3akit Dahulu

    Ri a#at pen#akit dahulu belum dapat dinilai.

    )

  • 8/16/2019 n Jaundice

    3/19

    Ri+a3at (en3akit Keluar)a

    • 9ipertensi " 587• Diabetes Mellitus " 587•

    Ri a#at asma " 587• Pen#akit jantung " 587• Pen#akit ginjal " 587• Alergi " 587

    Kesan " ti*ak ter*a-at ri+a3at -en3akit keluar)a 3an) berhubun)an

    *en)an -en3akit sekaran)

    Ri+a3at Sosial EkonomiPasien adalah anak kedua dari dua bersaudara dan hidup bersama kedua

    orangtuan#a. A#ah bekerja sebagai pekerja s asta dan ibu sebagai ibu rumah

    tangga. Pengobatan pasien ditanggung &AMK$SDA.Kesan : ekonomi kuran)

    Ri+a3at Kehamilan *an (emeliharaan (renatal

    Ibu rutin memeriksakan kehamilann#a di bidan puskesmas *8) kali setiap

    bulan. Selama hamil3 ibu tidak mengalami masalah kesehatan seperti bengkak3

    tensi tinggi3 mual muntah berlebihan3 demam tinggi3 perdarahan saat hamil

    maupun jatuh(trauma atau dipijit. Selama hamil ibu tidak mengkonsumsi obat :

    obatan melainkan itamin dan suplemen penambah darah dari bidan. Pola makan

    sebelum dan selama hamil mengalami peningkatan. Dan setelah di US0 diketahui

    presentasi bokong pada ba#i.

    Kesan : ri+a3at kehamilan *an -emeliharaan -renatal baik#

    Ri+a3at (ersalinan;ahir ba#i perempuan di ruang IB3 ketuban ber arna putih kekuningan dengan berat badan

    lahir )-,, gram3 panjang badan ?2 /m3 lingkar kepala 1) /m3 lingkar dada 1* /m3

    dan lingkar lengan ** /m. ;ahir langsung menangis kuat. AP0AR S/ore +8+8*,3

    retraksi dada 5873 bising 587 dan na4as /uping hidung 5873 me/onium 5873 sianosis 587

    Plasenta lahir se/ara manual3 kotiledon lengkap.

    1

  • 8/16/2019 n Jaundice

    4/19

    Ba#i kemudian dira at gabung dengan Ibu di ruang Dahlia RSUD R.

    Soedjati.

    Kesan : neonatus aterm#

    Ri+a3at (erkemban)an *an (ertumbuhan Anak

    8 (ertumbuhan8 Berat badan lahir " )?,, gram8 Berat badan saat ini " 1,,, gram8 Panjang badan " ?2 /m8 ;ingkar kepala " 1) /m8 ;ingkar dada " 1* /m8 ;ingkar lengan " ** /m

    8 (erkemban)an " belum dapat dinilai.

    Kesan : ba3i sesuai masa kehamilan

    Ri+a3at Imunisasi

    ?

    SMK

    KMK

    BMK

  • 8/16/2019 n Jaundice

    5/19

    • B=0 " 8

    • Polio " 8

    • DPT " 8

    • =ampak " 8

    • 9epatitis B " *@3 umur , bulan

    Ri+a3at Keluar)a Beren4ana

  • 8/16/2019 n Jaundice

    6/19

    Kesan : Status 2i6i Baik

    b. Status 0eneralis• Kepala " !ormo/ephali3 ukuran lingkar kepala 1) /m3 ubun8

    ubun besar tidak menonjol dan tidak tegang• Mata " Konjungti a anemis 58(873 sklera ikterik 56(673

    Re4leks /aha#a 56(673 isokor 5C )mm7• Telinga " dis/harge 58(87• 9idung " se/ret 5873 napas /uping hidung 587• Mulut " Sianosis 5873 trismus 5873 labios/hi is 5873

    palatos/hi is 587• ;eher " pembesaran K0B 5873 tra/hea terdorong 587 (aru7-aru

    8 Inspeksi " 9emithora@ de@tra dan

    sinistra simetris inspirasi dan ekspirasi3 retraksi 5878 Auskultasi " Suara dsar esikuler 6(63 ron/hi 8(83 hee ing 8(88 Palpasi " Areola mamae teraba3 papilla mamae 56(678 Perkusi " Pemeriksaan tidak dilakukan

    • Jantun)8 Inspeksi " Pulsasi iktus kordis tampak 8 Palpasi " Iktus /ordis teraba8 Auskultasi " Bun#i jantung I II regular3 murmur 5873 gallop 587

    Ab*omen8 Inspeksi " Datar3 insersi tali pusat di tengah

    -

  • 8/16/2019 n Jaundice

    7/19

    8 Auskultasi " Bising usus 567 normal8 Palpasi " Supel3 hepar dan lien tidak teraba8 Perkusi " Timpani di seluruh abdomen

    • 0ertebra• Spina bi4ida 5873 meningokel 587• 2enitalia• &enis kelamin perempuan

    • Anorektal• Anus 567 dalam batas normal

    Ekstremitas

    Su-erior In8eriorSianosis 797 797

    $dema 8(8 8(8Akral dingin 9 9=apillar# re4ill time )E( )E )E( )EDe4ormitas 8 8

    Kesan" !ormal

    • Kulit;anugo 5873 sianotik 5873 pu/at 5873 ikterik 5673 sklerema 587

    Kesan : Kreamer III

    • Re8leks -rimiti;e• Re4leks rooting " 567• Re4leks moro " 567• Re4leks palmar graps " 567

    2

  • 8/16/2019 n Jaundice

    8/19

    • Re4leks plantar graps " 567

    • A(2AR S4ore

    AP0AR !ilai Skor >aktu

    , * ) *F 'F *,F

    Apperan/e PusatTubuh merah3

    ekstremitas biru

    Seluruh tubuh

    kemerahan* * )

    Pulse Tidak ada *,,@(menit G*,,@(menit ) ) )0riman/e Tidak ada meringis Batuk bersin ) ) )

    A/ti it# Tidak ada$kstremitas

    sedikit 4leksi0erak akti4 ) ) )

    Respirator

    # Tidak ada Tidak teratur Baik(menangis ) ) )

    TOTA/ + + *,

    D# (E1ERIKSAAN (ENUNJAN2"5 1ei $!"%

    Bilirubin Total " *13*Bilirubin Direk " ,3-Bilirubin Indirek " *)3'

    Kesan : hi-erbilirubinemia

    $" 1ei $!"%Bilirubin Total " 23%Bilirubin Direk " ,3?Bilirubin Indirek " 23?

    Kesan : bilirubin *bn

    E# DA.TAR 1ASA/A<8 Kreamer III8 9iperbilirubinemia

    .# DIA2NOSIS BANDIN28 !eonatal jaundi/e8 Inkopabilitas darah 5Rh3 AB

  • 8/16/2019 n Jaundice

    9/19

  • 8/16/2019 n Jaundice

    10/19

    TINJAUAN (USTAKA

    Neonatal Jaun*i4e

    !eonatal &aundi/e atau Ikterus pada ba#i #ang baru lahir atau #ang dikenal

    dengan istilah ikterus neonatarum adalah keadaan klinis pada ba#i #ang ditandai

    oleh pe arnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak

    terkonjugasi #ang berlebih. Bilirubin #ang berlebih pada darah disebut juga

    hiperbilirubinemia3

    9iperbilirubinemia dide4inisikan sebagai kadar bilirubin serum total '

    mg(d; 5%- Lmol(;7. Ikterus atau jaundice adalah arna kuning pada kulit3

    konjungti a3 dan mukosa akibat penumpukan bilirubin tak terkonjugasi pada

    jaringan. Ikterus pada neonatus akan terlihat bila kadar bilirubin serum G' mg(d;.

    Istilah hiperbilirubinemia sering disalah artikan sebagai ikterus berat #ang

    membutuhkan terapi segera. Sesungguhn#a3 hiperbilirubinemia dan

    ikterus(jaundi/e merupakan terminologi #ang merujuk pada keadaan #ang sama.

    9iperbilirubinemia adalah keadaan transien #ang sering ditemukan baik

    pada ba#i /ukup bulan 5',82, 7 maupun ba#i prematur 5%,8+, 7. Sebagian besar

    hiperbilirubinemia adalah 4isiologis dan tidak membutuhkan terapi khusus3 tetapi

    karena potensi toksik dari bilirubin maka semua neonatus harus dipantau untuk

    mendeteksi kemungkinan terjadin#a hiperbilirubinemia berat. 9iperbilirubinemia

    seringkali dianggap menakutkan3 baik oleh dokter maupun keluarga sehingga

    dibutuhkan panduan #ang jelas agar tidak terjadi overtreatment maupun

    underdiagnosis. Pemahaman #ang baik mengenai pato4isiologi dan tata laksana

    hiperbilirubinemia dapat meminimalisir hal8hal #ang tidak diharapkan3 seperti

    ke/emasan3 penghentian men#usui3 terapi #ang tidak perlu3 dan bia#a #ang

    berlebihan.

    Etiolo)iPen#ebab hiperbilirubinemia"*. 9iperbilirubinemia 4isiologis

    Kadar bilirubin tidak terkonjugasi 5un/onjugated bilirubin, U=B7 pada

    neonatus /ukup bulan dapat men/apai -8% mg(d; pada usia 1 hari3 setelah itu

    berangsur turun. Pada ba#i prematur3 a itan ikterus terjadi lebih dini3 kadar

    *,

  • 8/16/2019 n Jaundice

    11/19

    bilirubin naik perlahan tetapi dengan kadar pun/ak lebih tinggi3 serta

    memerlukan aktu lebih lama untuk menghilang3 men/apai ) minggu. Kadar

    bilirubin pada neonatus prematur dapat men/apai *,8*) mg(d; pada hari ke8'

    dan masih dapat naik menjadi G*' mg(d; tanpa adan#a kelainan tertentu.

    Kadar bilirubin akan men/apai ) mg(d; setelah usia * bulan3 baik pada ba#i

    /ukup bulan maupun prematur. 9iperbilirubinemia 4isiologis dapat disebabkan

    beberapa mekanisme"a. Peningkatan produksi bilirubin3 #ang disebabkan oleh"

    8 Masa hidup eritrosit #ang lebih singkat8 Peningkatan eritropoiesis ine4ekti4

    b. Peningkatan sirkulasi enterohepatik /. De4ek uptake bilirubin oleh hatid. De4ek konjugasi karena akti itas uridin di4os4at glukuronil trans4erase

    5UDP08T7 #ang rendahe. Penurunan ekskresi hepatik

    ). 9iperbilirubinemia non4isiologisKeadaan di ba ah ini menandakan kemungkinan hiperbilirubinemia

    non4isiologis dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut"8 Aitan ikterus sebelum usia )? jam8 Peningkatan bilirubin serum #ang membutuhkan 4ototerapi 5lihat Diagram

    *78 Peningkatan bilirubin serum G' mg(d;()? jam8 Kadar bilirubin terkonjugasi G) mg(d;8 Ba#i menunjukkan tanda sakit 5muntah3 letargi3 kesulitan minum3

    penurunan berat badan3 apne3 takipnu3 instablilitas suhu78 Ikterus #ang menetap G) minggu

    Dia)nosisAnamnesis8 Ri a#at keluarga ikterus3 anemia3 splenektomi3 s4erositosis3 de4isiensi glukosa

    -84os4at dehidrogenase 50-PD78 Ri a#at keluarga dengan pen#akit hati3 menandakan kemungkinan

    galaktosemia3 dei4isiensi al4a8*8antiripsin3 tirosinosis3 hipermetioninemia3

    pen#akit 0ilbert3 sindrom =rigler8!ajjar tipe * dan II3 atau 4ibrosis kistik8 Ri a#at saudara dengan ikterus atau anemia3 mengarahkan pada kemungkinan

    inkompatibilitas golongan darah atau breast-milk jaundice8 Ri a#at sakit selama kehamilan3 menandakan kemungkinan in4eksi irus atau

    toksoplasma

    **

  • 8/16/2019 n Jaundice

    12/19

    8 Ri a#at obat8obatan #ang dikonsumsi ibu3 #ang berpotensi menggeser ikatan

    bilirubin dengan albumin 5sul4onamida7 atau mengakibatkan hemolisis pada

    ba#i dengan de4isiensi 0-PD 5sul4onamida3 nitro4urantoin3 antimalaria7

    8 Ri a#at persalinan traumatik #ang berpotensi men#ebabkan perdarahan atauhemolisis. Ba#i as4iksia dapat mengalami hiperbilirubinemia #ang disebabkan

    ketidakmampuan hati memetabolisme bilirubin atau akibat perdarahan

    intrakranial. Keterlambatan klem tali pusat dapat men#ebabkan polisitemia

    neonatal dan peningkatan bilirubin.8 Pemberian nutrisi parenteral total dapat men#ebabkan hiperbilirubinemia

    direk berkepanjangan.8 Pemberian air susu ibu 5ASI7. 9arus dibedakan antara breast-milk jaundice

    dan breastfeeding jaundice.a. Breastfeeding jaundice adalah ikterus #ang disebabkan oleh kekurangan

    asupan ASI. Biasan#a timbul pada hari ke8) atau ke81 pada aktu produksi

    ASI belum ban#ak. Untuk neonatus /ukup bulan sesuai masa kehamilan

    5bukan ba#i berat lahir rendah73 hal ini tidak perlu dikha atirkan3 karena

    ba#i dibekali /adangan lemak /oklat3 glikogen3 dan /airan #ang dapat

    mempertahankan metabolisme selama 2) jam. >alaupun demikian

    keadaan ini dapat memi/u terjadin#a hiperbilirubinemia3 #ang disebabkan

    peningkatan sirkulasi enterohepatik akibat kurangn#a asupan ASI. Ikterus

    pada ba#i ini tidak selalu disebabkan oleh breastfeeding jaundice, karena

    dapat saja merupakan hiperbilirubinemia 4isiologis.b. Breast-milk jaundice adalah ikterus yang disebabkan oleh air susu ibu

    (ASI . Insidens pada ba#i /ukup bulan berkisar )8? . Pada sebagian besar

    ba#i3 kadar bilirubin turun pada hari ke8?3 tetapi pada breast-milk

    jaundice, bilirubin terus naik3 bahkan dapat men/apai ),81, mg(d; pada

    usia *? hari. Bila ASI dihentikan3 bilirubin akan turun se/ara drastis dalam

    ?% jam. Bila ASI diberikan kembali3 maka bilirubin akan kembali naik

    tetapi umumn#a tidak akan setinggi sebelumn#a. Ba#i menunjukkan

    pertambahan berat badan #ang baik3 4ungsi hati normal3 dan tidak terdapat

    bukti hemolisis. Breast-milk jaundice dapat berulang 52, 7 pada

    kehamilan berikutn#a. Mekanisme sesungguhn#a #ang men#ebabkan

    breast-milk jaundice belum diketahui3 tetapi diduga timbul akibat

    terhambatn#a uridine diphosphoglucuronic acid glucuronyl transferase

    *)

  • 8/16/2019 n Jaundice

    13/19

    5UD0PA7 oleh hasil metabolisme progesteron3 #aitu pregnane818alpha )8

    beta8diol #ang ada di dalam ASI sebagian ibu.

    (emeriksaan .isik Ikterus dapat dideteksi se/ara klinis dengan /ara mengobser asi arna

    kulit setelah dilakukan penekanan menggunakan jari. Pemeriksaan terbaik

    dilakukan menggunakan /aha#a matahari. Ikterus dimulai dari kepala dan meluas

    se/ara se4alokaudal. >alaupun demikian inspeksi isual tidak dapat dijadikan

    indikator #ang andal untuk memprediksi kadar bilirubin serum.9al8hal #ang harus di/ari pada pemeriksaan 4isis"8 Prematuritas8 Ke/il masa kehamilan3 kemungkinan berhubungan dengan polisitemia.

    8 Tanda in4eksi intrauterin3 misaln#a mikrose4ali3 ke/il masa kehamilan8 Perdarahan ekstra askular3 misaln#a memar3 se4alhematom8 Pu/at3 berhubungan dengan anemia hemolitik atau kehilangan darah

    ekstra askular8 Petekie3 berkaitan dengan in4eksi kongenital3 sepsis3 atau eritroblastosis8 9epatosplenomegali3 berkaitan dengan anemia hemolitik3 in4eksi kongenital3

    atau pen#akit hati8

  • 8/16/2019 n Jaundice

    14/19

    Penatalaksanaan pada bagian ini adalah penatalaksanaan untuk

    hiperbilirubinemia indirek3 #ang disebabkan bilirubin tidak terkonjugasi. Prinsip

    umum penatalaksanaan hiperbilirubinemia adalah berdasarkan etiologi3 #aitu

    sebagai berikut.8 Semua obat atau 4aktor #ang mengganggu metabolisme bilirubin3 ikatan

    bilirubin dengan albumin3 atau integritas sa ar darah8otak harus dieliminasi.8 Breastfeeding jaundice. Tata laksana meliputi"

    8 Pantau jumlah ASI #ang diberikan3 apakah sudah men/ukupi atau belum.8 Pemberian ASI sejak lahir minimal % kali sehari.8 Pemberian air putih3 air gula3 dan 4ormula pengganti tidak diperlukan.8 Pemantauan kenaikan berat badan serta 4rekuensi buang air ke/il dan

    buang air besar.

    8 &ika kadar bilirubin men/apai *' mg(d;3 perlu dilakukan penambahanolume /airan dan stimulasi produksi ASI dengan melakukan pemerasan

    pa#udara.8 Pemeriksaan komponen ASI dilakukan bila hiperbilirubinemia menetap G-

    hari3 kadar bilirubin G), mg(d;3 atau ri a#at terjadi breastfeeding

    jaundice pada anak sebelumn#a.8 Breastmilk jaundice. Terdapat dua pendapat mengenai tata laksana breastmilk

    jaundice. Kedua pilihan ini beserta untung8rugin#a harus dijelaskan se/ara

    lengkap kepada orangtua dan orangtua dilibatkan dalam mengambilkeputusan.#. American Academy of $ediatrics tidak menganjurkan penghentian ASI dan

    merekomendasikan agar ASI terus diberikan.%. 0artner dan Aurba/h men#arankan penghentian ASI sementara untuk

    memberi kesempatan hati mengkonjugasi bilirubin indirek #ang

    berlebihan. Apabila kadar bilirubin tidak turun maka penghentian ASI

    dilanjutkan sampai )? jam dan dilakukan pengukuran kadar bilirubin tiap

    - jam. Bila kadar bilirubin tetap meningkat setelah penghentian ASI

    selama )? jam3 maka jelas pen#ebabn#a bukan karena ASI. Air susu ibu

    kembali diberikan sambil men/ari pen#ebab hiperbilirubinemia #ang lain.

    &adi penghentian ASI untuk sementara adalah untuk menegakkan

    diagnosis.Panduan terapi sinar untuk breastfeeding jaundice dan breasmilk jaundice

    menga/u pada Dia)ram "#8 Ba#i dengan hipotiroid harus mendapat substitusi hormon sesuai protokol.

    *?

  • 8/16/2019 n Jaundice

    15/19

    8 Ba#i dengan pen#akit hemolitik" hati8hati terhadap kemungkinan hemolitik

    berat #ang membutuhkan trans4usi tukar. Panduan untuk terapi sinar dan

    trans4usi tukar sesuai dengan Dia)ram " dan $# Ba#i dengan pen#akit

    hemolitik masuk ke dalam kelompok ba#i dengan 4aktor risiko.

    (an*uan untuk tera-i sinar *an trans8usi tukar untuk ba#i dengan usia

    gestasi 1' minggu #ang dianut di Departemen IKA HKUI(RS=M menga/u pada

    diagram #ang diajukan oleh American Academy of $ediatrics 5AAP7 tahun ),,?

    5lihat Dia)ram " dan $', sedangkan tata laksana untuk neonatus kurang bulan

    dapat dilihat pada Tabel "#Tabel "# (an*uan tera-i sinar untuk ba3i -rematur

    Berat In*ikasi tera-i sinarBilirubin serum total m)9*/'

    In*ikasi trans8usi tukarBilirubin serum total m)9 */'

    *,,, g Dimulai dalam )? jam pertama *,8*)*,,,8*',, g 28+ *)8*'*',,8),,, g *,8*) *'8*%),,,8)',, g *18*' *%8),Sumber" dimodi4ikasi dari =lohert# &P3 et al. Manual o4 neonatal /are. $disi ke8-.

    Philadelphia" ;ippin/ot >illiams N >ilkinsO ),,%.

    Dia)ram "# Panduan terapi sinar untuk ba#i dengan usia gestasi 1' minggu.

    Sumber" dimodi4ikasi dari AAP. Management o4 h#perbilirubinemia in the

    ne born in4ant 1' or more eeks o4 gestation. Pediatri/s. ),,?O**?")+281*-

    Keterangan8 Bilirubin #ang digunakan adalah bilirubin serum total. &angan menggunakan

    nilai bilirubin tak terkonjugasi ataupun bilirubin terkonjugasi.

    *'

  • 8/16/2019 n Jaundice

    16/19

    8 Haktor risiko" pen#akit hemolitik isoimun3 de4isiensi 0-PD3 as4iksia3 letargi3

    instabilitas suhu3 sepsis3 asidosis3 atau albumin 1 g(d;8 Untuk ba#i dengan usia gestasi 1'812 -(2 minggu3 digunakan kur a risiko

    medium 5medium risk . Untuk ba#i dengan usia gestasi mendekati 1' minggu3dapat dipertimbangkan untuk menginter ensi pada kadar bilirubin serum total

    #ang lebih rendah dari cut-off point, sedangkan untuk ba#i dengan usia gestasi

    mendekati 12 -(2 minggu dapat dipertimbangkan untuk menginter ensi pada

    kadar bilirubin serum total #ang lebih tinggi dari cut-off point.8 Pada kadar bilirubin serum total lebih rendah )81 mg(d; dari cut-off point,

    dapat dipertimbangkan terapi sinar kon ensional di rumah. !amun3 terapi

    sinar di rumah tidak boleh dilakukan pada ba#i #ang memiliki 4aktor risiko.

    Dia)ram $# Panduan trans4usi tukar untuk ba#i dengan usia gestasi 1' minggu.

    Sumber" dimodi4ikasi dari AAP. Management o4 h#perbilirubinemia in the

    ne born in4ant 1' or more eeks o4 gestation. Pediatri/s. ),,?O**?")+281*-Keterangan"8 Trans4usi tukar se)era direkomendasikan untuk ba#i #ang menunjukkan tanda

    ense8alo-ati bilirubin akut 5hipertoni3 arching, retrocollis, opistotonus3

    demam3 high pitched cry atau bila bilirubin serum total ' mg(d; di atas garis

    #ang ditentukan.8 Haktor risiko" pen#akit hemolitik isoimun3 de4isiensi 0-PD3 as4iksia3 letargi3

    instabilitas suhu3 sepsis3 asidosis8 Periksa albumin serum dan hitung rasio bilirubin(albumin.8 Bilirubin #ang digunakan adalah bilirubin serum total.(en4e)ahan8 Setiap ba#i baru lahir harus die aluasi terhadap kemungkinan mengalami

    hiperbilirubinemia berat. $ aluasi ini dapat dilakukan dengan ) /ara3 #aitu

    *-

  • 8/16/2019 n Jaundice

    17/19

    dengan memeriksa kadar bilirubin serum total atau pengkajian terhadap 4aktor

    risiko se/ara klinis 5lihat Tabel $'# Dengan memeriksa bilirubin serum total

    dan memplot hasiln#a pada nomogram3 kita dapat mengetahui apakah ba#i

    berada pada ona risiko rendah3 menengah3 atau tinggi untuk terjadin#a

    hiperbilirubinemia berat 5Diagram >'# Studi terbaru men#atakan bah a

    kombinasi kadar bilirubin sebelum dipulangkan dan usia gestasi merupakan

    prediktor terbaik untuk terjadin#a hiperbilirubinemia berat.8 Saat ini tersedia alat nonin asi4 untuk memperkirakan kadar bilirubin pada

    kulit dan jaringan subkutan3 #aitu transcutaneus bilirubinometer 5Bili=he/k 3

    Minolta &M 7. 9asil #ang didapat akan berbeda dari kadar bilirubin serum

    total3 karena bilirubin #ang diukur bukan bilirubin dalam serum3 melainkan bilirubin #ang terdeposisi pada jaringan. Belum ada studi #ang mempelajari

    apakah bilirubin serum atau bilirubin kulit #ang lebih akurat untuk

    menggambarkan deposisi bilirubin pada susunan sara4 pusat. 9asil

    pemeriksaan transcutaneus bilirubinometer dipengaruhi oleh usia gestasi3

    keadaan sakit3 edema3 dan pigmentasi kulit. Penggunaan kadar bilirubin

    transkutan membutuhkan nomogram tersendiri.8 Setiap ibu hamil harus menjalani pemeriksaan golongan darah dan 4aktor

    Rhesus.

    Dia)ram ># !ormogram untuk menentukan risiko terjadin#a hiperbilirubinemia

    berat pada ba#i usia gestasi 1- minggu berdasarkan adar bilirubin serum total

    dan usia

    *2

  • 8/16/2019 n Jaundice

    18/19

    Tabel $# .aktor risiko ter=a*in3a hi-erbilirubinemia berat -a*a ba3i usia

    )estasi ?>& min))u

    Haktor risiko ma#or

    Kadar bilirubin serum total sebelum dipulangkan berada pada ona risikotinggi 5lihat Diagram*7Ikterus terjadi pada )? jam pertama

    Inkompatibilitas golongan darah dengan uji antiglobulin direk positi4 atau

    pen#akit hemolitik lain 5misaln#a3 de4isiensi 0-PD7

    Usia gestasi 1'81- minggu

    Ri a#at saudara kandung mendapat terapi sinar

    Se4alhematom atau memar luas

    ASI eksklusi43 terutama bila asupan tidak adekuat dan terdapat penurunan

    berat badan berlebih Ras Asia TimurHaktor risiko minor

    Kadar bilirubin serum total sebelum dipulangkan berada pada ona risiko

    tinggi sedang Usia gestasi 1281% minggu

    Ikterus terjadi sebelum dipulangkan

    Ri a#at saudara kandung dengan ikterusBa#i makrosomia dari ibu DM

    *%

  • 8/16/2019 n Jaundice

    19/19

    Da8tar (ustaka

    *. Martin =R3 =lohert# &. !eonatal h#perbilirubinemia. =lohert# &P3 $i/hen ald

    $=3 Stark AR3 pen#unting. Manual o4 neonatal /are. $disi ke8-. Philadelphia"

    ;ippin/ot >illiams N >ilkinsO),,%. h.*%'8))*.). Ameri/an A/adem# o4 Pediatri/s3 Sub/ommittee on 9#perbilirubinemia.

    Management o4 h#per8 bilirubinemia in the ne born in4ant 1' or more eeks

    o4 gestation. Pediatri/s. ),,?O**?")+2:1*-.1. Porter M;3 Dennis B;. 9#perbilirubinemia in the term ne born. Am Ham

    Ph#si/ian. ),,)O-'"'++8 -,-.?. Ameri/an A/adem# o4 Pediatri/s. Pra/ti/e Parameter" Management o4

    h#perbilirubinemia in the health# term ne born. Pediatri/s. *++?O+?O''%8-'.'. 0omella T;3 =unningham D3 $#al H0. !eonatolog#" management3

    pro/edures3 on8/all problems3 disease3 and drugs. $disi ke8-. !e Qork"

    M/0ra 89illO ),,+. h.1%*8+'.-. Rohsis atmo R. Indikasi terapi sinar pada ba#i men#usui #ang kuning.

    Dalam" Suradi R3 9egar B3 Parti i I0A!3 Mar uki A!S3 Ananta Q3

    pen#unting. Indonesia men#usui. &akarta" Ikatan Dokter Anak IndonesiaO

    ),*,. h.-282'.2. 0uedes 903 =enteno M&3 Sil a &3 Sil a M03 Se ero M3 0on/al es A3 dkk.

    Prospe/ti e alidation o4 a no el strateg# 4or assessing risk o4 signi4i/ant

    h#perbilirubinemia. Pediatri/s. ),**O*)2Oe*)-81*.%. Bhutani K3 0ourle# 0R3 Adler S3 Kreamer B3 Dalin =3 &ohnson ;9.

    !onin asi e measurement o4 total serum bilirubin in a multira/ial

    predis/harge ne born population to assess the risk o4 se ere

    h#perbilirubinemia. Pediatri/s. ),,,O*,-"e*2.+. $bbesen H3 Rasmussen ;M3 >imberle# PD. A ne trans/utaneous

    bilirubinomter3 Bili=he/k3 used in the neonatal intensi e /are unit and the

    maternit# ard. A/ta Paediatr. ),,)O+*"),18**.

    *+