MTBS

download MTBS

of 13

description

mtbs

Transcript of MTBS

  • 5/28/2018 MTBS

    1/13

    ManajemenTerpadu Balita Sakit

    dr. Yulia Astuti - Puskesmas Sukoharjo

  • 5/28/2018 MTBS

    2/13

    PENDAMenurut data WHO, lebih kurang 12 juta anak di dunia meninggal setiap tahunmencapai umur 5 tahun

    Lebih dari 70% kematian tersebut disebabkan karena pneumonia, diare, malargizi buruk.

    Kita juga menyaksikan setiap hari, bahwa berjuta-juta orang tua memeriksakananaknya yang sakit, baik ke Puskesmas, Pustu, Bidan desa, Rumah Sakit, DoSwasta, atau bahkan ke Dukun atau tenaga pengobatan tradisional lainnya.

    Petugas Puskesmas sudah berpengalaman dalam mengobati penyakit-penyakitmenyerang anak namun mereka masih menggunakan pedoman terpisah unt

    masingmasing penyakit

    Padahal ada beberapa penyakit yang saling berkaitan, misalnyaberulang seringkali menyebabkan gizi buruk sehingga petugas mengalami kesulitan dalam menggabungkan berbagai pedomanterpisah pada saat menangani anak yang menderita beberapa

    http://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/masalah-gizi-kurang-dan-gizi-buruk.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/12/jenis-terbanyak-infeksi-nosokomial.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/masalah-gizi-kurang-dan-gizi-buruk.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/masalah-gizi-kurang-dan-gizi-buruk.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/12/jenis-terbanyak-infeksi-nosokomial.html
  • 5/28/2018 MTBS

    3/13

    1. Untuk menurunkan angka kematian bayi WHO membuat strategi IntegraManagement of Childhood Illness (IMCI).

    2. Metode ini pada tahun 1997 mulai dikembangkan di Indonesia dengan nManajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), sebuah program yang bersifat dalam menangani balita sakit yang datang ke pelayanan kesehatan das

    3. Strategi ini memadukan pelayanan terhadap balita sakit dengan cara mintervensi yang terpisah menjadi satu paket tunggal (Integrated ManagemChildhood Illness).

    4. Pada dasarnnya metode ini merupakan sebuah strategi menurunkan kemtiga komponen utama, yaitu dengan meningkatkan ketrampilan petugasmeningkatkan dukungan sistem kesehatan, dan meningkatkan kemampudan masyarakat.

    5. Pengalaman menunjukkan bahwa pendekatan program interveterpisah untuk masing-masing penyakit menimbulkan masalakehilangan peluang dan putus pengobatan pada pasien yang penyakit lain selain penyakit yang dikeluhkan dengan gejala yhampir sama. Strategi MTBS

  • 5/28/2018 MTBS

    4/13

    MTBS merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksasakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kes

    Meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campainfeksi telinga, malnutrisi dan upaya promotif dan preventifyang

    imunisasi, pemberian vitamin A dan konseling pemberian makan

    Tujuan utama tata laksana ini untuk menurunkan Angka Kematian Anak Balita dan menekan morbiditas karena penyakit tersebut.

    Dalam menangani balita sakit, tenaga kesehatan (perawat, bidan/berada di pelayanan dasar dilatih untuk menerapkan pendekatansecara aktif dan terstruktur :

    1. Melakukan penilaian adanya tanda-tanda atau gejdengan cara tanya lihat dengar raba

    2. Membuat klasifikasi dan menentukan tindakan sermengobati anak,

    3. Memberikan konseling dan pelayanan tindak lanjut

    kunjungan ulang.

  • 5/28/2018 MTBS

    5/13

    Dalam penerapan MTBS, tenaga kesehatan diajarkan untumemperhatikan semua gejala anak sakit, sehingga dapat meapakah anak sakit berat dan perlu dirujuk

    Balita proses pertumbuhan dan perkembangan

    Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) : penyakit pneumonia diare campak malaria infeksi telingmalnutrisi upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pem

    vitamin A dan konseling bagi ibu

    MTBS merupakan manajemen balita sakit untuk 2 kelomp1. Kelompok usia 1 hari sampai 2 bulan2. Kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun

  • 5/28/2018 MTBS

    6/13

    Resume

    Menilai mengklasifikasi dan menentukantindakan :A. Memeriksa Tanda Bahaya Umum

    B. Kemudian Tanyakan Keluhan Utama:1. Apakah anak menderita batuk atau sukar

    bernapas2. Apakah anak menderita diare3. Apakah anak demam ( Klasifikasikan

    Malari, Klasifikasikan Campak,Klasifikasikan Demam Berdarah)

    4. Apakah anak mempunyai masalah telinga5. Memeriksa Status Gizi6. Memeriksa Anemia7. Memeriksa Imunisasi dan Vitamin A8. Menilai Masalah/Keluhan Lain

    PENGOBATANMengajari Ibu Cara PemOral di Rumah1. Antibiotik Oral2. Antimalaria Oral3. Parasetamol4. Vitamin A

    5. Zat Besi/Tablet Tam6. Obat Cacingan

  • 5/28/2018 MTBS

    7/13

    Mengajari Ibu Cara Mengobati Infeksi Lokal diRumah :1. Mengobati Infeksi Mata dengan Tetes/Salep

    Mata2. Mengeringkan Telinga dengan Kain/kertas

    penyerap3. Mengobati Luka di Mulut dengan Gentian Violet4. Meredakan Batuk dan Melegakan Tenggorokan

    dengan bahan yang aman

    Pemberian Cairan Tambahan pada Diare1. Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah2. Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi

    Ringan/ Sedang dengan OralitPemberian tablet Zinc untuk semuapenderita DiareTindakan pemberian cairan prarujukan untuk Demam BerdarahDengueTindakan pra rujukan untuk anaksangat kurus disertai diare

    KO1. Makanan

    Menilai Cara Pemberian

    Anjuran makan untuk ansakitMenasihati Ibu tentang MMakan2. CairanMeningkatkan PemberianAnak Sakit

    3.Kapan harus kembaliMenasihati ibu kapan haKapan kembali segera

    4. Menasihati Ibu Tentang Kes

  • 5/28/2018 MTBS

    8/13

    Permasalahan MTBS di Pus1. MTBS masih dianggap sebagai PROGR2. Pola pikir salah tenaga kesehatan

    (Bidan/desa/perawat ) tentang pengob

    3. Disiplin untuk mentaati SOP pelayanan 4. Ketakutan apabila pasien tidak sembuh

    5. Pelayanan MTBS perlu waktu lama

  • 5/28/2018 MTBS

    9/13

    Field Lab Topik MAHASISWA :

    1. Mampu melakukan penilaian balita sakit dengan menggupedoman MTBS.

    2. Mampu menentukan klasifikasi masalah balita sakit dengmenggunakan pedoman MTBS.

    3. Mampu menilai status gizi balita (klinis dan antropometriaturan WHO (2005) dan memeriksa adanya penyakit pe

    4.Mampu melakukan dan menyarankan tindakan berdasarklasifikasi balita sakit pada pedoman MTBS.

    5. Mampu melakukan pendampingan konseling balita sakitberdasarkan pedoman MTBS berupa perawatan di rumahpemberian nasehat berupa kapan kembali untuk tindak

  • 5/28/2018 MTBS

    10/13

    Peran Dokter dala1. Melakukan SOP pelayanan balita dengan form

    2. Membimbing paramedis (perawat dan bidan) damelakukan SOP pelayanan balita dengan form

    3. Menerima rujukan internal dari Poli KIA

    4. Memberi contoh kepada semua petugas keseha

    dalam penerapan pelayanan kuratif yang tidakmeninggalkan upaya promotif dan preventif

    5. Menselaraskan integrasi antara program dan pekuratif (UKM & UKP ) di Puskesmas

  • 5/28/2018 MTBS

    11/13

    Pelaksanaan Field Lab MTBS di Pusk S1. Kegiatan Hari 1 :

    a. Pengenalan Puskesmasb. Pengamatan pelaksanaan MTBS di Poli KIA Puskesmas

    c. Instrument : Form MTBS

    d. Supervisor : Bidan Koordinator / Koordinator Poli KIA dInstruktur Field Lab

    2. Kegiatan Hari 2 :a. Diskusi hasil pengamatan pelaksanaan MTBS

    b. Penyusunan dan pengumpulan laporan

  • 5/28/2018 MTBS

    12/13

    Manfaat Hasil Diskusi

    1. Sebagai bahan evaluasi Puskesmasterhadap pelaksanaan MTBS diPuskesmas / Poli KIA

    2. Sebagai bahan evaluasi SOP yang terkaitpelayanan KIA dan MTBS

    3. Untuk menilai kepatuhan penggunaanSOP pelayanan KIA

    4. Sebagai bahan pembinaan SDM

  • 5/28/2018 MTBS

    13/13

    Terima Kasih ..Mohon saran dan masuk