Modul Evaluasi Hasil Belajar - Tes Objektif

download Modul Evaluasi Hasil Belajar - Tes Objektif

of 37

Transcript of Modul Evaluasi Hasil Belajar - Tes Objektif

EVALUASI HASIL BELAJAR BAgi guru SD DAN GURU SMPPEMBUATAN INSTRUMEN TES OBJEKTIF

Bahan Belajar Mandiri BERMUTU Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading

Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional Gedung D lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta Telp./fax. (021) 57974128, 5794129, 5794130, 5794131, 5794132, 5794133, [email protected]

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Pengembang Dr. Dodi Sukmayadi. Penelaah Perancang Grafis:

Bahan Belajar Mandiri 2009 Proyek BERMUTU (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading) Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas Gedung D Lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Pintu I Senayan Jakarta Telp/fax. 021-57974128, 57974129, 57974130, 57974131, 57974132, 57974133 [email protected] Dilarang memperbanyak dengan cara dan bentuk apapun tanpa persetujuan dari pemegang hak cipta.

Bahan Belajar Mandiri BERMUTU Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading

242

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

DAFTAR ISIDAFTAR ISI............................................................................................i DAFTAR TABEL.....................................................................................ii PENDAHULUAN....................................................................................1 KEGIATAN BELAJAR 3.Tes Pilihan Berganda........................................21

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

PB /IDENTIFIKASI

23

i

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

DAFTAR TABELTabel 1. Contoh Format Kisi-Kisi Tes .............................................. Tabel 2. Ceklis untuk Menguji Kualitas Tipe Tes Benar-Salah ................. Tabel 3. Ceklis untuk Menguji Kualitas Tipe Tes Menjodohkan ................ Tabel 4. Contoh Pokok uji yang dapat Dijodohkan .............................. Tabel 5. Ceklis untuk Menguji Kualitas Tipe Tes Piihan Berganda ............. 1 7 12 13

24ii

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PENDAHULUANA. PengantarTes bertujuan untuk menghasilkan satu lebih keputusan tentang (a) kebijakan di tingkat satuan pendidikan yang bertujuan untuk mengukur efektifitas kebijakan, penjaminan akuntabilitas dan pengendalian kurikulum, (b) kurikulum dan program pembelajaran berupa formatif dan sumatif yang bertujuan untuk terus mereview, memperbaiki dan mengevaluasi aktualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan semua pihak berkepentingan, dan (c) pedagogis peserta didik (dalam hal pembelajaran, penempatan, klasifikasi, bimbingan dan konseling, seleksi, sertifikasi). Dalam hal pembelajaran terliput perencanaan, penempatan, monitoring, diagnosis, feedback (pada peserta didik, orang tua, pihak lain tentang pencapaian pembelajaran dan pada pendidik tentang keefektifan) dan grade/nilai. Mengingat pentingnya tujuan-tujuan tes dimaksud, perlu dibuat pedoman penyusunan soal yang merupakan esensi atau bahkan tes itu sendiri. Modul ini memfokuskan hanya pada penyusunan tes/soal objektif. B. Langkah-langkah Penyusunan Butir Soal Agar butir soal yang dipergunakan merupakan alat ukur yang valid dan reliabel, maka dalam mengembangkannya terdapat beberapa urutan kerja yang harus dilakukan. Berikut bagan alur langkah-langkah penyusunan alat ukur. Bagan1. Alur Penyusunan Butir Soal 1. PENENTUAN STANDAR KOMPETENSI 2. ANALISIS KOMPETENSI DASAR 3. PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN pemberian

6. PENYUSUNAN BUTIR SOAL DAN ANALISIS UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA BUTIR SOAL

5. PENYUSUNAN KISI-KISI SOAL

4. PENETAPAN PB /IDENTIFIKASI 1 TEKNIK PENILAIAN 23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Uraian dari langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Penentuan Standar Kompetensi (SK) Standar Kompetensi (SK) yang akan diujikan ditentukan terlebih dahulu karena Standar Kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap pengetahuan dan ketrampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat atau semester pada suatu mata pelajaran. Standar Kompetensi telah ditetapkan secara nasional dan tercantum di dalam Standar Isi. Contoh Standar Kompetensi yang ada pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII semester 2: Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. 2. Analisis Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Dasar (KD) merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi, yaitu sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan menyusun indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. KD diperoleh sesuai yang tertulis dalam Standar Isi. Contoh KD dari SK Bahasa Indonesia Kelas VII semester 2 di atas adalah: Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

3. Perumusan Indikator Penjabaran lebih lanjut dari KD yang telah dianalisis, maka dirumuskanlah indikator untuk mengetahui ketercapaian dari sebuah kompetensi dasar. Perumusan indicator perlu dituangkan secara terperinci karena Indikator merupakan perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menenunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diamati dan

242

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Indikator

dirumuskan oleh guru mengacu pada KD. Contoh perumusan indikator dari KD Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam adalah: pengalaman dengan benar . Adapun gambaran secara utuh penjabaran SK, KD menjadi indikator dapat dilihat pada matrik berikut. Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai : Bahasa Indonesia : VII/ 2 Kompetensi Dasar Menemukan gagasan utama dalam teks Menentukan kalimat utama dalam paragraf Menentukan gagasan utama Menentukan kalimat yang tidak tepat dalam paragraf Indikator menyebutkan ciri ciri kalimat dalam puisi. menulis puisi tentang keindahan alam dan

4. Penetapan Teknik Penilaian Penetapan teknik penilaian mempertimbangkan ciri indikator. Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya akan lebih tepat menggunakan unjuk kerja (performance) dan apabila tuntutan indikator berkaitan dengan domain pembelajaran kognitif, maka teknik penilaian tersebut pada umumnya menggunakan teknik penilaian tertulis. Penilaian tertulis meliputi: benar salah, menjodohkan, pilihan ganda, uraian terstruktur, dan uraian bebas. Contoh: 1. Indikator: Menjelaskan pengertian puisi Teknik penilaian: Tes tertulis. 2. Indikator: Membaca puisi.... Teknik penilaian: Unjuk kerja.

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

PB /IDENTIFIKASI

23

3

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

5. Penyusunan Kisi-kisi Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan rancangan khusus tentang kompetensi dan aspek/prilaku yang akan diukur dan menjadi dasar penyusunan soal. Tujuan penyusunannya adalah untuk menentukan ruang lingkup dan tekanan penilaian yang setepat-tepatnya, sehingga dapat menjadi petunjuk dalam menulis soal. Berikut format kisi-kisi soal yang dapat digunakan sebelum penyusunan soal dilakukan.

Tabel 1. Contoh Format Kisi-Kisi Tes SATUAN PENDIDIKAN: MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER NO. STANDAR KOMPETENSI : : KOMPETENSI DASAR MATERI BENTUK SOAL NO. SOAL ALOKASI WAKTU: JUMLAH SOAL :

Tiga prinsip pokok untuk membuat tes dengan cara mengacu pada kisi-kisi tes adalah sebagai berikut: 1. Tes harus memfokuskan pada target pembelajaran penting (isi dan kinerja, proses dan produk). 2. Tes harus menggali hanya pengetahuan dan kinerja siswa yang relevan dengan target pembelajaran. 3. Tes tidak boleh mencegah atau menghalangi demonstrasi pencapaian target belajar siswa (Nitko, 1983: 124).

6. Penyusunan Butir Soal, Pedoman Penskoran dan Ujicoba Soal. a. Penyusunan Butir Soal Penulisan soal merupakan suatu kegaiatan yang sangat penting dalam penyiapan bahan ulangan/ujian. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator yang sudah disusun di dalam kisi-kisi dan

244

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP bentuk soal yang dipakai. Penggunaan bentuk soal yang tepat, sangat tergantung pada perilaku yang akan diukur. Contoh butir soal lihat lampiran. b. Pedoman Penskoran Penulisan butir soal harus dibarengi dengan pedoman penskorannya. Pedoman penskoran sangat diperlukan, terutama untuk soal bentuk esai, agar subjektivitas korektor dapat diperkecil. Pedoman penskoran merupakan petunjuk yang menjelaskan tentang pembobotan atas kriteria jawaban atau aspek yang dinilai sesuai dengan butir soal yang telah dirumuskan. Pembobotan jawaban berdasarkan tuntutan kompetensi yang diukur. c. Ujicoba Alat Evaluasi Pembelajaran Kegiatan uji coba alat evaluasi pembelajaran dilakukan dengan

melaksanakan tes di sekolah/lapangan dengan menggunakan instrumen yang telah disusun, yaitu berupa soal-soal tes. Tes yang dibuat guru umumnya tidak diujicoba terlebih dulu. Atau, penggunaan tes sebagai alat uji dianggap sebagai ujicoba. Hal tersebut didasarkan pada gagasan pendukungnya, yaitu bahwa guru benar-benar mengetahui karakteristik dan pencapaian peserta didik. 7. Analisis Butir Soal Analisis butir soal didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengkaji kualitas butir-butir soal tes objektif (Butir-butir soal tes uraian atau tes kinerja tidak lazim dianalisis). Kualitas butir-butir soal yang baik menghasilkan tes atau pengukuran hasil belajar (untuk selanjutnya akan disebut tes hasil belajar atau THB) yang baik pula. Demikian juga sebaliknya, manakala kualitas butir-butir soal tidak baik, maka tidak akan akurat pula tes hasil belajar siswa. Dengan kata lain, kualitas butir-butir soal dapat membuat siswa pandai mempunyai nilai jelek dan siswa kurang pandai mendapat nilai baik. Langkah-langkah dalam melakukan analisis butir soal dapat dilihat pada bagan alur berikut. Bagan 2. Alur Kegiatan Analisis Butir Soal

ANALISIS SPESIFIKASI SOAL UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

ANALISIS KARAKTERISTIK

ANALISIS KONSTRUKSI PB /IDENTIFIKASI 5

23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Analisis butir soal untuk soal yang berbentuk objektif diurai dalam modul analisis butir soal. Ada pun uraian garis besarnya dapat disajikan sebagai berikut. 1). Analisis Spesifikasi Soal a). Menganalisis konstruksi soal dari setiap butir soal. Konstruksi soal pilihan berganda terdiri atas stem (pokok soal) dan pilihan jawaban. b). Menganalisis konstruksi stem dan jawaban 2). Analisis Karakteristik a). Tingkat Kesukaran b). Daya Beda 3). Analisis Spesifikasi Soal dan Spesifikasi Tes a). Keterukuran dan Validitas Tes b). Keterukuran dan Reliabilitas Tes. C. Penulisan Tes Objektif Modul ini difokuskan hanya pada penulisanbutir soal tes objektif. Tes objektif adalah tes yang dalam tiap soalnya disediakan pilihan jawaban. Jumlah pilihan jawaban yang disediakan umumnya adalah 4 pilihan jawaban. Untuk peserta tes hanya tinggal memilih salah satu dari 4 pilihan jawaban tersebut. Dengan demikian penskoran tes objektif sepenuhnya objektif dan tidak perlu harus oleh guru. Orang lain (termasuk siswa) dan komputer dapat membantu melakukan penskoran. Jawaban benar umumnya diberi bobot skor 1 (satu) dan jawaban salah diberi bobot skor 0 (nol). Jadi, skor siswa adalah jumlah jawaban benar yang diperolehnya. Tes objektif terdiri atas 3 tipe, yaitu: 1. Tipe tes benar-salah. 2. Tipe tes menjodohkan. 3. Tipe tes pilihan ganda. Tipe tes pilihan ganda dapat dimodifikasi menjadi 4 ragam tes pilihan ganda. Ke-4 ragam tersebut adalah sebagai berikut:

246

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP 1. Ragam tes pilihan ganda biasa. 2. Ragam tes pilihan ganda analisis kasus. 3. Ragam tes pilihan ganda analisis hubungan sebab-akibat. 4. Ragam tes pilihan ganda kompleks. Dengan memperhatikan tipe dan ragam tes tersebut, modul dibagi menjadi 3 kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 (selanjutnya disebut KB1) mengurai tipe tes benar-salah, KB 2 mengurai tipe tes menjodohkandan mengurai tipe tes pilihan berganda. KB 3

D. Tujuan Penulisan Tujuan Umum modul pembuatan tes objektif adalah agar guru dapat membuat tes objektif. Tujuan Khusus atau kompetensi dasar yang hendak dicapai modul ini adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Guru dapat memahami tujuan tes. Guru dapat memahami langkah-langkah penyusunan butir soal. Guru dapat memahami tipe-tipe dan ragam-ragam tes objektif serta kekuatan dan kelemahan setiap tipe tes objektif. Guru dapat memilih tipe dan ragam tes objektif yang akan digunakan. Guru dapat membuat tipe tes benar-salah Guru dapat membuat tipe tes menjodohkan. Guru dapat membuat tes pilihan berganda.

E. Sistematika PenulisanSetelah bab Pendahuluan, modul ini terdiri atas 3 kegiatan belajar yang masing-masing tersusun atas: A. Pengantar B. C. D. E. Tujuan Pembelajaran Bahan, Alat dan Sumber Pembelajaran Langkah Kegiatan Pembelajaran Bahan Acuan untuk Fasiltator dan PesertaPB /IDENTIFIKASI

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

23

7

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Tugas Evaluasi

248

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

KEGIATAN BELAJAR 1. Tipe Tes Benar-Salah

A. PengantarKB 1 menguraikan tentang tipe tes benar-salah. Uraian menyajikan petunjuk umum pembuatan tes benar-salah. Kemudian, dibahas tentang kekuatan dan kelemahan tipe tes tersebut. Anda harus memahami petunjuk umum pembuatan tes serta memahami kekuatan dan kelemahan tipe tes sebelum memutuskan untuk membuat tes tipe dimaksud. Di akhir kegiatan belajar, jangan lupa anda mengerjakan tugas dan evaluasi. Selamat Belajar!

B. Tujuan PembelajaranTujuan Khusus yang hendak dicapai kegiatan belajar 1 adalah: 1. Guru dapat memahami tipe tes benar-salah serta memahami kekuatan dan kelemahannya. 2. Guru dapat memilih tipe ragam tes benar-salah yang akan digunakan. 3. Guru dapat membuat tipe dan ragam tes benar-salah.

C. Bahan, Alat, dan Sumber PembelajaranBahan dan sumber pembelajaran kegiatan belajar 1 ini adalah bahan yang tersaji di modul ini ditambah dengan modul atau sumber pembelajaran lain yang relevan. Pengalaman anda sendiri menyusun tes juga dapat membantu memahami materi modul. Tidak ada alat spesifik yang diperlukan dalam kegiatan belajar ini, kecuali seperangkat alat tulis yang diperlukan jika sekali-kali perlu menuliskan gagasan/ temuan untuk kelancaran diskusi/pembelajaran.

D. Langkah Kegiatan PembelajaranPB /IDENTIFIKASI

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

23

9

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Butir soal tipe tes benar-salah adalah butir soal yang terdiri atas sebuah pernyataan yang oleh peserta tes harus dijawab dengan benar atau salah. Cara menjawab biasanya dengan melingkari huruf B atau S yang disediakan di depan pernyataan. Ragam tes benar-salah selain ragam yang memerlukan jawaban B atau S adalah ragam yang memerlukan (a) jawaban B atau S yang disertai petunjuk untuk memberikan jawaban benar bila siswa menjawab pernyataan tersebut salah, (b) beberapa pernyataan yang jawabannya mengacu pada satu informasi sama (ragam benar-salah berganda), (c) jawaban ya tidak, dan (d) jawaban ya tidak yang disertai petunjuk untuk memberikan alasan bila siswa menjawab pertanyaan dengan tidak. Berikut adalah contoh soal dari masing-masing ragam tersebut. Ragam Tes Benar-Salah. Jumlah semua sudut dalam sebuah segitiga adalah 1800. Besar X dalam persamaan X + 3 x 2 = 16 adalah 5. B* B S S*

Ragam Tes Benar Salah yang disertai petunjuk untuk memberikan jawaban benar bila siswa memilih jawaban Salah. Jumlah semua sudut dalam sebuah segiempat adalah 2700. Jika kamu menjawab S, tuliskan jawaban yang benar. ________________________________________________________________ Ragam Tes Benar-Salah Berganda. Undang-undang kebebasan pers menyatakan bahwa koran .... 1. bebas menulis apa saja tanpa batasan. 2. ijinnya dapat dicabut jika mengkritik pemerintah. 3. mempunyai hak mengamati aktivitas pemerintah. Ragam Tes Ya Tidak. Mungkinkah presiden terpilih tanpa memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan presiden? Ya Tidak* B B* S* S B S* B S*

Ragam Tes Ya Tidak yang disertai petunjuk untuk memberikan alasan jika siswa memilih jawaban Tidak.

2410

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP Lurah harus memperoleh dukungan terbanyak di masyarakat Jika kamu menjawab Tidak, uraikan alasannya. ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________J

Ya Tidak

Ebel (1979: 111-112) merupakan ahli pendidikan yang lebih dari yang lain dalam mempertahankan gagasan bahwa tipe tes benar-salah cocok sekali untuk tes hasil belajar (untuk selanjutnya akan disebut THB). Argumen yang diajukannya untuk meyakinkan validitas tipe tes benar-salah adalah (1) esensi hasil belajar adalah menguasai pengetahuan verbal bermakna, (2) semua pengetahuan verbal dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan (proposisi), (3) proposisi adalah setiap kalimat yang dapat ditetapkan benar salahnya dan (4) tingkat hasil belajar siswa ditunjukkan oleh keberhasilannya menetapkan benar salahnya proposisi-proposisi yang relevan. Kekuatan lain dari tipe tes benar salah adalah (1) sejumlah aspek materi pokok dapat dirumuskan dalam pernyataan verbal, (2) tes dapat meliput banyak materi pokok, (3) tes relatif mudah dibuat dan (4) penskoran tes relatif mudah dilakukan.

Kelemahan tipe tes benar salah

adalah tes cenderung menguji fakta

sepele, tidak mengukur kemampuan tingkat tinggi, dirumuskan dengan kalimat tidak jelas, dapat dijawab dengan menebak dan mendorong siswa memahami hanya pernyataan kebenaran dalam bentuk sangat disederhanakan. Beberapa petunjuk umum dan khusus berikut merupakan upaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut.

Teknik-teknik umum yang harus diperhatikan untuk membuat instrument tes tertulis berbentuk objektif (termasuk untuk membuat tes benar-salah) adalah sebagai berikut: 1. Petunjuk menjawab soal harus jelas 2. Perhatikan kekuatan dan kelemahan dari tipe tes benar-salah. 3. Jangan menggunakan kata selalu, kadang-kadang , seringkali, kebanyakan, biasanya, mungkin dan sejenisnya yang meragukan.

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

PB /IDENTIFIKASI 11

23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

4. Kata negatif (tidak, bukan, kecuali) harus digarisbawahi atau ditulis dengan huruf tebal atau huruf miring sehingga jelas terlihat 5. Hindari adanya penyataan negatif ganda, seperti tidak boleh tidak makan. 6. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta komunikatif. Jangan gunakan bahasa setempat atau bahasa daerah. Teknik-teknik khusus sehubungan dengan pembuatan tipe tes benar-salah dapat diuraikan menjadi bentuk ceklis untuk menguji kualitas tipe tes benar-salah. Ceklis tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Ceklis untuk Menguji Kualitas Tipe Tes Benar-Salah Aspek yang Diuji 1. Apakah soal menguji aspek pembelajaran penting? 2. Apakah tiap pernyataan berisi satu gagasan, konsep, prinsip, atau pemahaman? 3. Apakah soal dapat dijawab benar atau salah tanpa informasi lebih lanjut? 4. Apakah soal tidak diambil dari kalimat yang ada di buku pelajaran? 5. Apakah rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimat yang panjang? 6. Apakah rumusan pernyataan tidak mengandung petunjuk pada jawaban benar? 7. Apakah rumusan pernyataan benar dan pernyataan salah sama panjang? 8. Apakah jawaban benar-salah tidak berpola? Temuan Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak No.Soal

Berikut adalah penjelasan ceklis tersebut. Penjelasan disertai dengan contoh soal jika diperlukan. Aspek pertama, dalam ceklis adalah perta-nyaan mengenai kesesuaian soal dengan tujuan dan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut hanya guru itu sendiri yang dapat menjawabnya. Meskipun demikian teman sejawat atau yang lainnya dapat membantu memeriksa konstruksi tes. Pertanyaan kedua adalah tentang isi tiap pernyataan yang harus terdiri dari satu gagasan, konsep, prinsip, atau pemahaman. Kekecualian yang diperbolehkan adalah jika soal mengandung relasi antar dua gagasan, konsep, prinsip, atau pemahaman. Sebagai contoh:

2412

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP Hubungan antara hukum I Newton dan hukum II Newton terlihat ketika kecepatan benda tetap. B* S

Pertanyaan kedua juga mengandung arti bahwa tiap pernyataan tidak boleh mengandung pengetahuan yang sepele atau pengetahuan yang kebenarannya relatif. Contoh butir soal yang lemah dan yang lebih baik adalah sebagai berikut. Lemah: Bung Hatta dilahirkan di Bukittinggi Lebih baik : Konsep Bung Hatta tentang hak azasi manusia diabadikan dalam pasal-pasal UUD 1945 Lemah: Matahari terbit setiap pagi di timur Lebih baik : Di daerah tropis, matahari terbit setiap pagi di timur B* S B S* B* S B* S

Pertanyaan selanjutnya, yaitu pertanyaan ketiga, menanyakan jika soal dapat dijawab benar atau salah tanpa informasi lebih lanjut. Contoh butir soal yang lemah dan yang lebih baik adalah sebagai berikut. Lemah: Kecepatan mobil dapat ditentukan jarak yang dapat ditempuhnya. Lebih baik : B* S Kecepatan mobil ditentukan jarak dan waktu tempuh yang dicapainya. B S

Pertanyaan keempat adalah tentang apakah soal tidak diambil dari kalimat yang ada di buku pelajaran. Pernyataan soal tidak boleh diambil langsung (tanpa diubah sama sekali) dari buku pelajaran yang digunakan siswa. Jika penting dan diperlukan, maka kutipan tersebut adalah dengan mengubah pernyataan positif menjadi pernyataan negatif, yaitu dengan menambahkan kata tidak, bukan, dst. yang senada.

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

PB /IDENTIFIKASI 13

23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Pertanyaan berikutnya adalah tentang ada tidaknya petunjuk untuk pada jawaban benar dalam rumusan pernyataan. Petunjuk semacam itu terlihat misalnya dari ada tidaknya dalam rumusan yang menggunakan kata selalu, kadang-kadang , seringkali, kebanyakan, biasanya, dst. Dengan kata lain, soal melanggar satu hal umum yang tidak boleh dilakukan ketika menulis tes. Akhirnya, pertanyaan ke-7 dan ke-8 anda lakukan hanya setelah suatu perangkat tes benar salah selesai ditulis. Jika ada beberapa rumusan soal benar-salah yang menonjol panjang atau pendek, maka harus anda upayakan agar rumusan setara dengan rumusan soal lainnya. Begitu juga jika jawaban pada tes benar salah tersebut berpola seperti misalnya BBBSSSBBB, BBSSBBSS, BSSBSSBSS, dst. maka pola jawaban tersebut harus diubah.

E. Bahan Bacaan Untuk Fasilitator dan PesertaDalam kegiatan belajar 1 ini bahan bacaan yang dapat dibaca adalah sebagai berikut. Zainul, A. dan Nasution, N. (2005) Penilaian Hasil Belajar, PAU PPAI Nitko, A. J. (1983, 2nd), Educational Assessment of Students, Prentice

Hall, Ohio. Ebel, R.L. (1979, 3rd ed) Essentials of Educational Measurement,

Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J. Ebel, R.L. dan Frisbie, D.A., (1991, 5th ed) Essentials of Educational

Measurement, Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J. Gronlund, N.E. (1976, 3rd) Measurement and Evaluation in Teaching,

Prentice Hall, N.J.

TugasPerhatikan materi pokok yang anda ajarkan. Pilih materi pokok mana yang cocok tes mempunyai tipe dan ragam tes benar-salah. Buat tes benar salah untuk keperluan tes formatif dan tes sumatif!

2414

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

EvaluasiMinta sejawat atau ahli lain untuk memeriksa validitas dan kualitas tes formatif dan tes sumatif yang anda buat!

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

PB /IDENTIFIKASI 15

23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

KEGIATAN BELAJAR 2. Tipe Tes Menjodohkan

A. PengantarKB 2 menguraikan tentang tipe tes menjodohkan. Uraian menyajikan petunjuk umum pembuatan tes menjodohkan. Kemudian, dibahas tentang kekuatan dan kelemahan tipe tes tersebut. Anda harus memahami petunjuk umum pembuatan tes serta memahami kekuatan dan kelemahan tipe tes sebelum memutuskan untuk membuat tes tipe dimaksud. Di akhir kegiatan belajar, jangan lupa anda mengerjakan tugas dan evaluasi. Selamat Belajar!

B. Tujuan PembelajaranTujuan Khusus yang hendak dicapai kegiatan belajar 2 adalah: 1. Guru dapat memahami tipe tes menjodohkan serta memahami kekuatan dan kelemahannya. 2. Guru dapat memilih ragam tes menjodohkan yang akan digunakan. 3. Guru dapat membuat tipe dan ragam tes menjodohkan.

C. Bahan, Alat, dan Sumber PembelajaranBahan dan sumber pembelajaran kegiatan belajar 2 ini adalah bahan yang tersaji di modul ini ditambah dengan modul atau sumber pembelajaran lain yang relevan. Pengalaman anda sendiri menyusun tes juga dapat membantu memahami materi modul. Tidak ada alat spesifik yang diperlukan dalam kegiatan belajar ini, kecuali seperangkat alat tulis yang diperlukan jika sekali-kali perlu menuliskan gagasan/ temuan untuk kelancaran diskusi/pembelajaran.

D. Langkah Kegiatan Pembelajaran

2416

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP Tipe tes menjodohkan terdiri atas (1) petunjuk untuk memasangkan (asosiasi) premis dan respon, (2) premis, yaitu sederet nama, objek, pernyataan, dst. yang didepannya diberi isian pendek ( __ )untuk menjawab soal dan (3) respon, yaitu sederet jawaban yang harus dipasangkan dengan premis. Kekuatan tipe tes menjodohkan adalah (1) banyak materi pokok yang diliput dengan ringkas padat, (2) mengukur kemampuan asosiasi siswa, (3) jika respon berupa materi yang harus disimpulkan dari prinsip, aturan, hukum, dst. yang sudah diajarkan, maka tingkat kognisi yang diuji cenderung tinggi (aplikasi, analisis, sintesis atau evaluasi), (4) tes relatif mudah dibuat dan (4) penskoran tes relatif mudah dilakukan. Kelemahan tes tipe menjodohkan ialah kecenderungan menguji aspek ingatan seperti nama, tahun, peristiwa, dst. dengan asosiasi sederhana. Kelemahan tipe tes menjodohkan tersebut dapat ditangani diantaranya dengan teknik-teknik umum dan khusus untuk membuat soal tipe menjodohkan. Teknik-teknik umum yang harus diperhatikan untuk membuat instrumen tes tertulis berbentuk objektif (termasuk untuk membuat tes menjodohkan) adalah sebagai berikut: 1. Petunjuk menjawab soal harus jelas 2. Perhatikan kekuatan dan kelemahan dari tipe tes menjodohkan. 3. Cantumkan hanya 3 titik () untuk pengisian di tengah kalimat dan 4 titik (.) pada akhir kalimat premis. 4. Jangan menggunakan kata selalu, kadang-kadang , seringkali, kebanyakan, biasanya, mungkin dan sejenisnya yang meragukan. 5. Jika pernyataan premis merupakan kalimat belum lengkap maka kalimat alternatif jawaban harus diawali dengan huruf kecil. 6. Jika pernyataan premis merupakan kalimat tanya maka kalimat pilihan jawaban harus diawali dengan huruf kapital. 7. Kata negatif (tidak, bukan, kecuali) harus digarisbawahi atau ditulis dengan huruf tebal atau huruf miring sehingga jelas terlihat 8. Hindari adanya penyataan negatif ganda, seperti tidak boleh tidak makan. 9. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta komunikatif. Jangan gunakan bahasa setempat atau bahasa daerah.

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

PB /IDENTIFIKASI 17

23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Selain teknik-teknik umum, juga terdapat sejumlah teknik khusus agar soal tipe menjodohkan dibuat dengan baik. Sejumlah teknik khusus tersebut disajikan dalam bentuk ceklis sebagai berikut. Tabel 3. Ceklis untuk Menguji Kualitas Tipe Tes Menjodohkan Aspek yang Diuji 1. Apakah soal menguji aspek pembelajaran penting? 2. Apakah tiap pernyataan berisi satu gagasan, konsep, prinsip, atau pemahaman? 3. Apakah rumusan soal/masalah yang dikemukakan dalam satu kelompok pokok uji menjodohkan sejenis (tentang alat ukur, satuan pengukuran, nama para ahli dan nama penemunya, zat dan sifat-sifatnya, nama tetapan dan harga tetapan, dan sebagainya)? 4. Apakah soal tidak diambil dari kalimat yang ada di buku pelajaran? 5. Apakah rumusan soal diletakkan di sebelah kiri dan diberi nomor, sedangkan jawaban diletakkan di sebelah kanan dan diberi nomor dengan huruf abjad? 6. Satu kelompok pokok uji harus diletakkan pada halaman yang sama agar tidak menyulitkan siswa 7. Apakah pada tiap kelompok pokok uji menjodohkan tidak lebih dari 10 soal? 8. Apakah sudah ditambahkan satu atau dua pilihan jawaban/respon sebagai pengecoh? 9. Adakah tidak pola jawaban dalam tiap kelompok pokok uji? Temuan Ya Tidak Ya Tidak No.Soal

Ya

Tidak

Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Berikut adalah penjelasan ceklis tersebut. Penjelasan disertai dengan contoh soal jika diperlukan. Aspek pertama, dalam ceklis adalah perta-nyaan mengenai kesesuaian soal dengan tujuan dan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut hanya guru itu sendiri yang dapat menjawabnya. Meskipun demikian teman sejawat atau yang lainnya dapat membantu memeriksa konstruksi tes. Selanjutnya, dalam contoh soal yang lebih baik berikut ini, terlihat bahwa pertanyaan ke-2 sampai ke-8 dapat dijawab dengan ya. Soal yang kon-struksi lemah dapat diperbaiki agar menjadi lebih baik. Indikator baik tidaknya soal adalah banyak tidaknya ceklis tersebut dijawab dengan ya. Semakin banyak di jawab dengan ya, semakin makin soal tipe menjodohkan yang dibuat.

2418

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP Lemah: Pasangkan pengertian-pengertian berikut dengan respon yang tepat! Premis _C__ 1. Demorasi liberal _D__ 2. Mahluk laut yang melahirkan _B__ 3. Prioritas pembangunan _A__ 4. Proklamator kemerdekaan Respon A. Ir. Soekarno B. Pertanian C. Persaingan bebas D. Ikan paus E. Pemilu Lebih baik: Kepada siapa gelar berikut tepat diberikan? Premis __B_1. Bapak Pembangunan __A_2. Bapak Revolusi Indonesia __E_3. Bapak Pramuka Indonesia __D_4. Bapak Koperasi Indonesia

Respon A. Soekarno B. Soeharto C. Syahrir D. Moh. Hatta E. Sultan Hamengkubuwono

Berikut adalah saran tentang pokok uji yang premis dan responnya dapat dijodohkan satu dengan lainnya. Tabel 4. Contoh Pokok uji yang dapat Dijodohkan. Perangkat Premis Pencapaian, prestasi Peristiwa terkenal Definisi Contoh, penerapan Konsep (gagasan, operasi, kuantitas, kualitas) Judul karya, buku, dst. Istilah asing Kegunaan dan fungsi Nama benda Perangkat Respon Nama orang Tanggal. tahun Istilah dan frasa Aturan, prinsip, hukum, klasifikasi Simbol, tanda Penulis, seniman Arti, makna (dalam bahasa Indonesia) Bagian dan mesin Gambar benda

E. Bahan Bacaan Untuk Fasilitator dan PesertaDalam kegiatan belajar 2 ini bahan bacaan yang dapat dibaca adalah sebagai berikut. Zainul, A. dan Nasution, N. (2005) Penilaian Hasil Belajar, PAU PPAI PB /IDENTIFIKASI 19 UNTUK GURU SD DAN SMP 23 MASALAH/09/IPA

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Nitko, A. J. (1983, 2nd), Educational Assessment of Students, Prentice

Hall, Ohio. Ebel, R.L. (1979, 3rd ed) Essentials of Educational Measurement,

Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J. Ebel, R.L. dan Frisbie, D.A., (1991, 5th ed) Essentials of Educational

Measurement, Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J. Gronlund, N.E. (1976, 3rd) Measurement and Evaluation in Teaching,

Prentice Hall, N.J.

TugasPerhatikan materi pokok yang anda ajarkan. Pilih materi pokok mana yang cocok tes mempunyai tipe dan ragam tes menjodohkan. Buat tes benar salah untuk keperluan tes formatif dan tes sumatif!

EvaluasiMinta sejawat atau ahli lain untuk memeriksa validitas dan kualitas tes formatif dan tes sumatif yang anda buat!

2420

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

KEGIATAN BELAJAR 3.Tes Pilihan Berganda

A. PengantarKB 3 menguraikan tentang tipe tes pilihan berganda. Dalam uraian tentang tersebut, disajikan petunjuk umum pembuatan tes pilihan berganda. Kemudian, dibahas tentang kekuatan dan kelemahan tes pilihan berganda. Juga dibahas tentang ragam tes pilihan berganda. Anda harus memahami kekuatan dan kelemahan tipe dan ragam tes tersebut sebelum memutuskan untuk membuat ragam tes pilihan berganda tertentu. Sebagaimana diurai di Pendahuluan, tipe tes pilihan ganda dapat dimodifikasi menjadi 4 ragam tes pilihan ganda. Ke-4 ragam tersebut adalah sebagai berikut: 1. Ragam tes pilihan ganda biasa. 2. Ragam tes pilihan ganda analisis kasus. 3. Ragam tes pilihan ganda analisis hubungan sebab-akibat. 4. Ragam tes pilihan ganda kompleks. Di akhir kegiatan belajar, jangan lupa anda mengerjakan tugas dan evaluasi. Selamat Belajar!

B. Tujuan PembelajaranTujuan Khusus yang hendak dicapai kegiatan belajar 2 adalah: 1. 2. 3. Guru dapat memahami ragam tes pilihan ganda serta kekuatan dan kelemahan setiap ragam. Guru dapat memilih ragam tes pilihan ganda yang akan digunakan. Guru dapat membuat tes pilihan berganda.

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

PB /IDENTIFIKASI 21

23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

C. Bahan, Alat, dan Sumber PembelajaranBahan dan sumber pembelajaran kegiatan belajar 2 ini adalah bahan yang tersaji di modul ini ditambah dengan modul atau sumber pembelajaran lain yang relevan. Pengalaman anda sendiri menyusun tes juga dapat membantu memahami materi modul. Tidak ada alat spesifik yang diperlukan dalam kegiatan belajar ini, kecuali seperangkat alat tulis yang diperlukan jika sekali-kali perlu menuliskan gagasan/ temuan untuk kelancaran diskusi/pembelajaran.

D. Langkah Kegiatan PembelajaranTipe tes pilihan berganda adalah tes yang soal-soalnya terdiri atas (1) stem yang berisi pokok uji atau masalah yang harus dijawab dan (2) pilihan jawaban yang terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distraktor). Kekuatan dari tipe tes pilihan berganda adalah kemam-puannya (1) meliput banyak materi secara padat dan ringkas, (2) dapat mengukur kemampuan berpikir tinggi jika dikonstruksi dengan baik, (3) menskor dengan objektif dan mudah, (4) mudah mengubah tingkat pengetahuan dan tingkat kesukarannya, yaitu dengan memodifikasi pilihan jawaban dan (5) mudah dibantu analisis soal untuk meningkatkan kualitasnya. Contoh soal berikut menunjukkan bahwa stem sama memerlukan jawaban yang makin sulit atau makin memerlukan pengetahuan spesifik, Kapan perang dunia pertama terjadi? A. 1776 B. 1812 C. 1917* D. 1945

Kapan perang dunia pertama terjadi? A. 1901 B. 1917*

2422

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP C. 1945 D. 1950 Kapan perang dunia pertama terjadi? A. 1901 B. 1913 C. 1914 D. 1917* Sama seperti bentuk tes objektif lainnya, kelemahan tipe tes pilihan berganda antara lain adalah kecenderungannya mengukur pengetahuan sepele dan sulit untuk dikonstruksi. Untuk itu, diperlukan teknik-teknik yang umum maupun khusus sifatnya agar konstruksi pilihan berganda sesuai dengan harapan. Teknik-teknik umum yang harus diperhatikan untuk membuat instrument tes tertulis berbentuk objektif (termasuk untuk membuat tes pilihan berganda) adalah sebagai berikut: 1. Petunjuk menjawab soal harus jelas 2. Perhatikan kekuatan dan kelemahan dari tipe tes pilihan ganda. 3. Perhatikan juga kekuatan dan kelemahan dari setiap ragam tes pilihan ganda. 4. Cantumkan hanya 3 titik () untuk pengisian di tengah kalimat dan 4 titik (.) pada akhir kalimat. 5. Jangan menggunakan kata selalu, kadang-kadang , seringkali, kebanyakan, biasanya, mungkin dan sejenisnya yang meragukan. 6. Jika pernyataan merupakan kalimat belum lengkap maka kalimat alternatif jawaban harus diawali dengan huruf kecil. 7. Jika pernyataan merupakan kalimat tanya maka kalimat pilihan jawaban harus diawali dengan huruf kapital.8. Kata negatif (tidak, bukan, kecuali) harus digarisbawahi atau ditulis

dengan huruf tebal atau huruf miring sehingga jelas terlihat 9. Hindari adanya penyataan negatif ganda, seperti tidak boleh tidak makan.

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

PB /IDENTIFIKASI 23

23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

10. Hindari pilihan seperti semua jawaban benar, semua jawaban salah/tidak satupun jawaban di atas benar/salah. 11. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta komunikatif. Jangan gunakan bahasa setempat atau bahasa daerah. Ragam Tes Pilihan Ganda Biasa dan Analisis Kasus Pokok uji yang dikemukakan pada ragam pilihan berganda biasa dan pilihan berganda lainnya merupakan kesatuan-kesatuan yang berdiri sendiri. Artinya tiap pokok uji mengandung semua informasi yang dibutuhkan untuk menjawab pokok uji itu. Pada ragam tes analisis kasus, sebagian informasi berbentuk tulisan, grafik, gambar, diagram, tabel, uraian suatu jurnal, potongan artikel dalam majalah, dan sebagainya. Pokok uji berkaitan dengan informasi yang tersebut. Pokok uji dapat terdiri dari pokok uji sejenis atau beragam. Jumlah pokok uji hendaknya lebih dari dua. Soal yang mengikutinya tidak dapat dijawab tanpa menggunakan informasi dimaksud. Selain teknik-teknik umum, juga terdapat sejumlah teknik khusus agar soal tipe pilihan ganda dibuat dengan baik. Sejumlah teknik khusus tersebut disajikan dalam bentuk ceklis sebagai berikut. Tabel 5. Ceklis untuk Menguji Kualitas Ragam Tes Pilihan Berganda Biasa Ragam Tes Pilihan Berganda Analisis Kasus Aspek yang Diuji 1. Apakah soal menguji aspek pembelajaran penting? 2. Apakah stem mengandung pertanyaan yang harus dijawab? 3. Apakah satu pokok uji tergantung pada jawaban pokok uji lainnya. 4. Apakah rumusan stem dan pilihan jawaban singkat, padat serta jelas? 5. Apakah soal diambil dari kalimat yang ada di buku pelajaran? 6. Apakah stem dan pilihan jawaban berada pada halaman yang sama? 7. Apakah option atau pilihan jawaban homogen dalam arti dalam satu konteks? 8. Apakah sudah dihindari penggunaan pilihan jawaban semua jawaban benar, semua jawaban salah? Temuan Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak No. Soal

2424

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP Aspek yang Diuji 9. Apakah hanya ada satu kunci (jawaban benar)? 10. Apakah pengecoh (distraktor) menarik dan tidak mencolok kesalahannya? 11.Apakah pengecohnya diambil dari akibat kesalahan yang kebanyakan dilakukan oleh siswa? 12.Apakah dalam pilihan jawaban tidak ada pengulangan kata yang sama? 13.Apakah panjang masing-masing pilihan jawaban relatif sama? 14. Apakah kunci jawaban tidak cenderung lebih panjang atau lebih pendek dari pengecohnya? 15. Apakah pilihan jawaban berupa angka diurut dari yang terbesar ke terkecil atau sebaliknya dan yang berupa kata/frasa pendek diurut secara alfabetis? 16.Kunci jawaban hendaknya diletakkan secara acak (tidak berpola). Temuan Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak No. Soal

Berikut adalah penjelasan ceklis tersebut. Penjelasan disertai dengan contoh soal jika diperlukan. Aspek pertama, dalam ceklis adalah perta-nyaan mengenai kesesuaian soal dengan tujuan dan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut hanya guru itu sendiri yang dapat menjawabnya. Meskipun demikian teman sejawat atau yang lainnya dapat membantu memeriksa konstruksi tes. Pertanyaan kedua adalah mengenai ada tidaknya pertanyaan yang harus dijawab di dalam stem. Pertanyaan sama berlaku sekali pun stem dirumuskan dengan pernyataan. Pernyataan secara implisit harus mengandung masalah atau pertanyaan yang harus dijawab. Contoh-contoh soal untuk pertanyaan kedua dan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya disajikan berikut ini. Di dalam contoh-contoh tersebut jika perlu disajikan soal yang konstruksinya lemah dan yang konstruksinya lebih baik. Soal yang mengandung kata negatif Hal yang TIDAK benar tentang virus adalah .... A. hidup hanya di tumbuhan dan hewan. B. menimbulkan penyakit C. mereproduksi dengan sendirinya. D. terdiri atas sel hidup berukuran besar.*

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

PB /IDENTIFIKASI 25

23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Soal yang stemnya tidak mengandung pertanyaan (dan dengan demikian pilihan jawabannya tidak homogen). Lemah: Pulau Jawa adalah pulau yang .... A. menghasilkan banyak minyak. B. Penduduknya terpadat*. C. dijadikan objek wisata. D. mendapat julukan pulau perca. Lebih baik : Pulau yang terpadat penduduknya adalah pulau .... A. Jawa*. B. Sumatera C. Sulawesi D. Kalimantan Soal yang mengandung kata-kata atau frasa tidak perlu. Lemah : 40 orang siswa yang baru masuk sekolah ditimbang dan beratnya rata-rata adalah 35 kg. Dari ke-30 siswa tersebut 20 orang yang masuk kelas A beratnya rata-rata 30 kg. Berapa rata-rata berat ke-20 orang lainnya yang masuk ke kelas B? A. 25 kg. B. 30 kg. C. 35 kg. D. 40 kg. Lebih baik : 40 siswa beratnya rata-rata 35 kg. 20 siswa diantaranya mempunyai berat rata-rata 30 kg. Berapa rata-rata berat ke-20 siswa lainnya? A. 25 kg. B. 30 kg. C. 35 kg. D. 40 kg.

2426

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP Soal linking (soal yang jawabannya tergantung pada jawaban soal lain). Lemah : 1. Keliling sebuah persegi empat adalah 18 m. Panjangnya lebih 1 meter dari lebarnya. Berapa lebar persegipanjang tersebut? A. 3 m. B. 4 m.* C. 5 m. D. 6 m. 2. Berapa luas persegipanjang yang disebut pada soal nomor 1? A. 12 m. B. 20 m.* C. 30 m. D. 42 m. (Perhatikan bahwa pilihan jawaban tergantung pada salah tidaknya menjawab soal nomor 1. Selain itu, pilihan jawaban soal nomor tersusun secara logis atas kemungkinan peserta tes tergantung pada jawaban nomor 1: 3 x (3+1) = 12, 4 x (4+1) = 20, 5 x (5 +1) = 30 dan 6 x (6 + 1) = 42). Lebih baik : 1. Berapa luas persegipanjang yang panjangnya 5 m dan lebarnya 4 m? A. 12 m. B. 20 m.* C. 30 m. D. 42 m. Soal yang menguji kemampuan tingkat tinggi (interpretif, analisis, sintesis, dst.). Jika di bagian luar peti terdapat tanda payung, apa yang harus kita lakukan terhadap peti tersebut? A. Membukanya bila ada hujan. B. Menyimpannya di tempat yang teduh.* C. Tidak boleh membalik peti. D. Memayungi peti jika dibawa pergi.PB /IDENTIFIKASI 27

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Soal yang mengandung istilah-istilah yang tidak perlu. Lemah: Hal yang tidak termasuk ke dalam kritik ahli psikologi tentang pengunaan tes ialah tes cenderung .... A. menimbulkan anxiety. B. mengandung cultural bias. C. mengukur hal trivial. D. tergantung pada kognisi siswa. Lebih baik : Hal yang tidak termasuk ke dalam kritik ahli psikologi tentang pengunaan tes ialah tes cenderung .... A. menimbulkan kecemasan peserta tes. B. mengandung mengandung nilai budaya tertentu. C. mengukur hal yang tidak penting. D. tergantung pada pengetahuan siswa. Soal analisis kasus yang sebagian informasinya berbentuk tulisan, grafik, gambar, diagram, tabel, uraian suatu jurnal, potongan artikel dalam majalah, dan sebagainya.Rata-rata Bln Suhu: 0C Curah hujan: cm Jan 29 14 Feb 29 12 Mar 30 12 Apr 31 14 Mei 31 22 Jun 30 24 Jul 31 20 Ags 31 14 Sept 32 6 Okt 32 4 Nov 31 12 Des 30 22

Daerah mana yang cenderung mempunyai suhu dan curah hujan seperti terlihat di tabel? A. Gurun B. Tundra C. Padang Savana D. Hutan Tropis*

2428

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP Ragam Tes Pilihan Ganda Analisis Hubungan (Sebab Akibat) dan Ragam Tes Pilihan Ganda Kompleks Bentuk analisis hubungan sebenarnya merupakan perpaduan antara bentuk betul-salah dan plihan berganda. Jadi petunjuk penulisan pokok uji kedua bentuk objektif tersebut berlaku bagi penulisan bentuk analisis hubungan. Hal yang khas bagi penulisan pokok uji analisis hubungan ini ialah pernyataan dan alasan harus ada pada konteks yang sama. Pada petunjuk jawaban benar pada tipe tes pilihan berganda analisis hubungan, hubungannya biasanya ditulis sebagai berikut: A. B. C. D. E. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab-akibat. Jika pernyataan benar dan alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat. Jika penyataan benar dan alasan salah. Jika penyataan salah dan alasan benar. Jika penyataan dan alasan keduanya salah.

Contoh soal pilihan ganda kompleks adalah sebagai berikut. Frekuensi detak nadi orang yang baru berlari cepat akan naik. SEBAB Pada waktu berlari cepat denyut jantung bertambah cepat. Ragam tes pilihan ganda kompleks sama dengan pilihan ganda biasa. Hanya saja jika dalam pilihan ganda biasa terdapat hanya satu jawaban benar atau paling benar, maka pada ragam pilihan ganda kompleks jawaban benar terdapat 2 atau 3 jawaban yang benar. Adapun petunjuk untuk melengkapi pilihan berganda kompleks adalah sebagai berikut. A. Jika (1) dan (2) benar. B. Jika (1) dan (3) benar. C. Jika (2) dan (3) benar. D. Jika semuanya benar.

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

PB /IDENTIFIKASI 29

23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Contoh soal pilihan ganda kompleks adalah sebagai berikut. Salah satu vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin yang terdapat dalam .... (1) minyak ikan dan telur. (2) bayam, ikan dan telur. (3) air susu dan wortel.

E. Bahan Bacaan Untuk Fasilitator dan PesertaDalam kegiatan belajar 2 ini bahan bacaan yang dapat dibaca adalah sebagai berikut. Zainul, A. dan Nasution, N. (2005) Penilaian Hasil Belajar, PAU PPAI Nitko, A. J. (1983, 2nd), Educational Assessment of Students, Prentice

Hall, Ohio. Ebel, R.L. dan Frisbie, D.A., Essentials of Educational Measurement,

Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J. Gronlund, N.E. (1971) Measurement and Evaluation in Teaching,

MacMillan, N.Y.

TugasPerhatikan materi pokok yang anda ajarkan. Pilih materi pokok mana yang cocok tes mempunyai tipe dan ragam tes pilihan berganda. Buat tes benar salah untuk keperluan tes formatif dan tes sumatif!

EvaluasiMinta sejawat atau ahli lain untuk memeriksa validitas dan kualitas tes formatif dan tes sumatif yang anda buat!

Selesai dan Selamat Belajar!

2430

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

GLOSARIUM(Daftar kata atau istilah dengan penjelasannya dalam bidang tertentu) Bahan ajar: Adalah informasi ringkas dalam bentuk narasi atau powerPoint yang dimuat atau dilampirkan dalam Buku Bahan Belajar Mandiri yang gunakan secara langsung dalam kegiatan belajar (tatap muka) untuk memahami topik pembelajaran.

Bahan Belajar Mandiri Generik (umum): Bahan Belajar Mandiri bagi guru pemandu atau guru secara umum dalam Program BERMUTU yang digunakan untuk semua jenjang (SD dan SMP) dan semua bidang studi. Isi Bahan Belajar Mandiri generik adalah tuntunan tahapan belajar untuk latihan melaksanakan tahapan perbaikan pembelajaran. Bahan Belajar Mandiri Generik: adalah Bahan Belajar Mandiri bagi guru pada kegiatan KKG/MGMP dalam Program BERMUTU, yang berisi panduan untuk berlatih melaksanakan upaya peningkatan pembelajaran melalui pendekatan PTK, Lesson Study dan Case Study, yang diperuntukan bagi pemandu dan guru anggota. Bahan Belajar Mandiri BERMUTU: adalah suatu kesatuan bahan ajar bagi guru pada kegiatan KKG/MGMP dalam Program BERMUTU yang berisi: Bahan Belajar Mandiri Generik dan Bahan Belajar Mandiri per Bidang Studi. BERMUTU (Program): Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading atau peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru atau suatu program digagas oleh Ditjen PMPTK, Ditjen DIKTI, Balitbang Depdiknas dengan dukungan pendanaan dari Pemerintah Belanda (melalui Dutch Trust Fund) dan Bank Dunia (pinjaman lunak melalui IDA Credit dan IBRD Loan), serta dana pendampingan yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Daerah. penggunaan tes untuk memperoleh umpan bali selama proses pembelajaran sedang berlangsung, sehingga hasil penilaiannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang sedang berlangsung tersebut. penilaian yang dilakukan pada akhir suatu satuan kegiatan pembelajaran tertentu untuk mengambil keputusan tentang berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran secara keseluruhan.PB /IDENTIFIKASI 31

Evaluasi Formatif:

Evaluasi Sumatif:

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

23

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

Homogenitas:

(1) biasanya dikatakan pada pilihan jawaban dalam tipe soal objektif yang menunjukkan tingkat kemiripan dari semua altenatif pilihan jawaban yang disediakan, (2) ditujukan pada kemiripan satu soal dengan soal lain ketika menghitung reliabilitas belah paruh (split half) atau KR-20. tanda-tanda yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran.

Indikator:

Kemenduaan (ambiguitas): salah satu kelemahan butir soal yang disebabkan kunci jawaban yang meragukan terutama jika kunci tersebut dinilai oleh ahli materi. Kunci Jawaban: Kompetensi: salah satu pilihan jawaban atau pilihan jawaban yang benar dalam suatu butir soal tes objektif. (competence=cakap, berkuasa memutuskan, atau berwewenang); kemampuan guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi dapat pula diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. angka tertentu yang menggambarkan tingkat kemampuan peserta tes, menggambarkan kedudukannya diantara peserta tes lainnya atau menggambarkan tingkat penguasaannya pada suatu mata pelajaran tertentu. Nilai diperoleh melalui proses pengolahan skor atau hasil tes. pemberian label atau angka pada suatu atribut atau karakteristik seseorang, peristiwa atau objek menurut aturan, ketentuan atau formula tertentu. suatu proses pengolahan hasil tes dan/atau non-tes untuk mengambil keputusan tentang seorang atau sejumlah siswa. alternatif atau pilihan jawaban yang disediakan dalam satu butir soal tes objektif. angka yang diberikan pada peserta tes untuk mendeskripsikan secara kuantitatif kemampuannya menjawab satu atau sejumlah butir tertentu. pernyataan terbuka atau pertanyaan adalam butir soal pilihan ganda yang berisi tugas atau masalah untuk mengantarkan peserta tes pada pemilihan jawaban.

Nilai (Grade):

Pengukuran:

Penilaian (Evaluasi):

Pilihan Jawaban: Skor:

Stem (pokok soal):

2432

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP

PEMBUATAN TES OBJEKTIF

UNTUK GURU SD DAN GURU SMP Sumber belajar: semua bahan (cetak/tulis, softdocument, video, kaset, dsb.) yang dapat digunakan sebagai sumber informasi atau sarana untuk mempelejari sesuatu konsep oleh siswa atau peserta didik. Sumber belajar untuk mendukung implementasi Bahan Belajar Mandiri ini telah dikemas dalam bentuk Hardcopy (buku) dan Softcopy (file). suatu atau seperangkat tugas/pertanyaan yang setiap butir soalnya mempunyai jawaban benar dan direncanakan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian pembelajaran.

Tes (Ujian):

Tes Hasil Belajar (THB) : tes yang dirancang untuk mengukur pen-capaian pembelajaran atau penguasaan/pemerolehan infor-masi, sikap atau keterampilan setelah dilakukan suatu proses pembelajaran.

UNTUK GURU SD DAN SMP MASALAH/09/IPA

PB /IDENTIFIKASI 33

23