MODUL Accrual Accounting.20140603182905

download MODUL Accrual Accounting.20140603182905

of 126

Transcript of MODUL Accrual Accounting.20140603182905

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    1/126

    AKUNTANSIPEMERINTAH

    BERBASIS

    AKRUAL

    KONSEP,

    PEMIKIRAN,

    DAN

    IMPLEMENTASI

    DI

    INDONESIA

    2013

    MODUL

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    2/126

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Sang Khalik atas perkenanNya, modulAkuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual: Konsep, Pemikiran dan Implementasi di

    Indonesia ini dapat diselesaikan dengan segenap kemampuan yang ada. Modul ini

    diharapkan mampu memerkaya wacana tentang konsep dan implementasi Akuntansi

    Pemerintahan Berbasis Akrual.

    Modul ini merupakan rangkaian tulisan para dosen dari berbagai universitas negeri di

    Indonesia sebagai bagian kegiatan dari program State Accountability Revitalitation(STAR)-

    ADB Loan Nomor 2929-INA, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

    Indonesia. Modul ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para peserta khususnya dalam

    memahami konsep dan pemikiran akuntansi akrual sektor publik sekaligus sebagai bahan

    diseminasi mengenai implementasi akuntansi akrual sektor publik.

    Kami berharap, modul ini bermanfaat bagi mahasiswa (khususnya mahasiswa jurusan

    akuntansi pemerintah), para praktisi akuntansi pemerintah dalam meningkatkan kualitas

    transparansi dan akuntabilitas keuangan publik, serta para pembaca pada

    umumnya.Akhirnya, penyusun mengucapkan terimakasih kepada BPKP atas kesempatan

    yang diberikan untuk mengikuti kegiatan Customized International Study and

    Benchmarking Course on Public Sector Accrual Accounting at Massey University New

    Zealand. Mengingat tak ada gading yang tak retak, kami menerima kritik dan saran yang

    membangun dari pembaca demi peningkatan kualitas modul.

    Desember 2013

    Penyusun:

    Ardianto Univ. Airlangga

    Arief Surya Irawan Univ. GadjahMada

    Islahuddin Univ. Syiah Kuala

    Muhammad Ichsan Univ. Indonesia

    Ni Putu Sri HartaMimba Univ. Udayana

    RatnaAyuDamayanti Univ. Hasanuddin

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    3/126

    AkuIndo

    Inte

    Mas

    yang

    Uni

    Uda

    kons

    prak

    seter

    peng

    pem

    213/

    ini

    Revi

    Pem

    S

    Puji syuk

    tansi Penesia ini d

    national S

    ey Univer

    tinggi kep

    ersitas Ga

    ana dan U

    Kami ber

    ep dan imp

    isi, dan p

    usnya. Ka

    embangan

    rintah dae

    PMK.05/20

    Terima k

    dapat

    talitation(S

    angunan (

    MBUT

    r kami pa

    erintahanpat disele

    udy and

    ity New

    ada para p

    jah Mada

    iversitas

    arap mod

    lementasi

    embaca pa

    mi yakin

    akuntansi s

    ah di Indo

    13, dan Pe

    sih kami u

    enjadi s

    TAR)-AD

    PKP) bag

    N PENA

    njatkan ba

    Berbasisaikan oleh

    enchmarki

    ealand pad

    nyusun m

    , Universit

    asanuddin.

    l ini mam

    kuntansi a

    da umum

    bahwa m

    ektor publi

    esia sebag

    mendagri

    capkan kep

    mbangan

    Loan N

    pengemba

    ii

    NGGUN

    wa atas p

    krual: Kpara dose

    g Course

    a bulan O

    dul ini kh

    as Syiah

    u membe

    rual sekto

    ya, khusu

    odul ini

    yang har

    aimana dia

    omor.64/2

    ada para p

    berharga

    mor 2929

    ngan akunt

    PEN

    GJAWA

    erkenan T

    onsep, Peyang me

    on Public

    tober 201

    susnya do

    uala, Uni

    ikan tamb

    publik di

    snya maha

    apat me

    s diimple

    manatkan

    013.

    enyusun m

    dari pr

    INA Bad

    ansi sektor

    Des

    NGGUN

    Justa

    STAR-

    han yang

    ikiran dajadi pesert

    Sector Ac

    3. Kami

    en dari U

    ersitas In

    han wawa

    ndonesia b

    siswa kary

    beri sum

    entasikan

    P Nomor

    dul dan e

    gram St

    n Pengaw

    publik di I

    mber 2013

    JAWAB S

    R Siahaa

    PKP

    aha Kua

    n Implema dalam C

    crual Acco

    emberikan

    iversitas

    onesia, U

    an akade

    agi para m

    a STAR

    angan il

    emerintah

    1/10, PM

    itor. Semo

    ate Acco

    san Keua

    donesia.

    TAR-BPK

    a, modul

    entasi distomized

    unting at

    apresiasi

    irlangga,

    niversitas

    is terkait

    ahasiswa,

    013 dan

    iah bagi

    pusat dan

    Nomor

    ga modul

    untability

    gan dan

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    4/126

    iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

    SAMBUTAN PENANGGUNGJAWAB STAR-BPKP............................................ iiDAFTAR ISI............................................................................................................... iii

    KONSEP DAN PEMIKIRAN AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS

    AKRUAL (APBA)

    Akuntansi Akrual Dan Penerapannya Di Sektor Publik: Sebuah Agenda

    Pembaruan: Ratna Ayu Damayanti...................................................................... 1

    Analisis Manfaat Dan Kelemahan: Penggunaan Basis Anggaran Dan

    Basis Akuntansi: Ardianto.................................................................................... 18

    Transisi Dari Akuntansi Berbasis Akrual Menuju Penganggaran Berbasis

    Akrual:Arief Surya Irawan.................................................................................. 24

    Manfaat Basis Akrual Akuntansi Pemerintahan: Pondasi Manajemen Biaya

    Entitas Pemerintahan: Muhammad Ichsan.......................................................... 28

    FAKTOR KUNCI SUKSES IMPLEMENTASI APBA

    Kajian Variabel-Variabel Kesuksesan Penerapan Basis Akrual Dalam

    Sistem Akuntansi Pemerintahan: Muhammad Ichsan......................................... 44

    Penerapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Tinjauan Perspektif

    Manajemen Sumber Daya Manusia: Ni Putu Sri Harta Mimba......................... 65

    Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam Penerapan

    Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual: Strategi Pengembangandan

    Pelatihan:Arief Surya Irawandan Islahuddin.................................................. 73

    Analisis Pengaruh Implementasi Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

    (APBA) Atas Entitas Pelaporan Keuangan Pemerintah:

    Arief Surya Irawan............................................................................................ 79

    ISU-ISU AKUNTANSI KHUSUS DALAM IMPLEMENTASI APBA

    Akuntansi Akrual Sektor Publik dan Isu-isu Diseputarnya:

    Ratna Ayu Damayanti.......................................................................................... 88

    Akuntansi Akrual Terkait Aset Tetap (Disesuaikan Untuk Memahami PP 71

    Tahun 2010): Ardianto........................................................................................ 112

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    5/126

    1

    AKUNTANSI AKRUAL DAN PENERAPANNYA

    DI SEKTOR PUBLIK: SEBUAH AGENDA PEMBARUAN

    Ratna Ayu Damayanti

    Universitas Hasanuddin

    ABSTRAK

    Paper ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan akuntansi akrual dan kesesuaian penerapanakuntansi akrual pada sektor publik. Fenomena adopsi akuntansi akrual oleh sektor publik di seluruh dunia telahterjadi selama 20 tahun terakhir. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa penelitian kepustakaan.Paper ini menyoroti perkembangan akuntansi akrual, debat argumen pendukung dan penentang akuntansi akrual,serta isu-isu akuntansi akrual. Penelitian ini menunjukkan bahwa akuntansi akrual merupakan konsep yang lebih

    baik dibandingkan basis kas, akan tetapi akuntansi akrual masih membutuhkan perbaikan mendasar agar sesuaidengan karakteristik sektor publik. Adopsi akuntansi akrual memiliki risiko yang besar sehingga membutuhkanperencanaan yang baik untuk menghindari kegagalan.

    Kata Kunci: akuntansi akrual, sektor publik

    ABSTRACTThe purpose of this paper is to describe the development of accrual accounting and the suitability of

    the application of accrual accounting in the public sector. The phenomenon of accrual accounting adoption by

    the public sector around the world has taken place over the last 20 years. In this study, researcher used data

    collection techniques such as library research. This paper highlights the development of accruals accounting,

    debates around supporting and opponents arguments, and issues in accruals accounting. The findings of this

    paper explained that accrual accounting is a better concept than cash basis, but accrual accounting still

    requires fundamental improvements to match the characteristics of the public sector. The adoption of accrualaccounting has a greater risk that requires good planning to avoid failure.

    Keyword: accrual accounting, public sector

    PENDAHULUAN

    Di kehidupan sehari hari masyarakat sangat akrab dengan keberadaan organisasi

    sektor publik di sekitar lingkungannya. Institusi pemerintah seperti dinas pendidikan,

    puskemas, dan universitas merupakan beberapa contoh dari organisasi sektor publik. Dinas,

    badan dan institusi tersebut menyediakan barang dan jasa kepada masyarakat semata mata

    untuk kesejahteraan masyarakat dengan prinsip nirlaba bukan seperti sektor swasta yang

    memiliki tujuan untuk mendapatkan laba.

    Mahmudi (2010:34) mengatakan organisasi sektor publik sering digambarkan tidak

    produktif, tidak efisien, selalu rugi, rendah kualitas, kurang inovasi dan kreativitas serta

    berbagai kekurangan lainnya. Gambaran ini sesungguhnya sangat merugikan mengingat fakta

    bahwa organisasi sektor publik mengelola uang yang sangat besar dari masyarakat. Buruknya

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    6/126

    2

    pengelolaan organisasi sektor publik memunculkan kritik keras sehingga mendorong terjadinya

    reformasi manajemen sektor publik. Reformasi sektor publik tidak hanya terjadi di negara

    negara maju, tetapi beberapa negara berkembang dan negara tertinggal secara aktif terus

    melakukan reformasi lembaga publik. Salah satu gerakan reformasi sektor publik yang paling

    popular adalah konsepNew Public Management yang disingkat NPM.

    Pada sektor swasta, akuntansi memiliki peranan yang sangat penting. Perkembangan

    akuntansi di sektor ini sangat pesat dan bergerak dinamis mengikuti perkembangan

    perekonomian dibandingkan dengan akuntansi sektor publik. Akuntansi sendiri telah berperan

    untuk menghasilkan sumber informasi yang kemudian digunakan untuk proses pengambilan

    keputusan ekonomi yang lebih baik. Informasi yang dihasilkan akuntansi menjadi alat untuk

    mengukur sejauh mana efisensi dilakukan dan sebagai alat pertanggungjawaban.Perkembangan akuntansi yang sangat pesat di sektor swasta tidak diikuti sektor publik.

    Lahirnya konsepNew Public Management menyebabkan reformasi akuntansi di sektor publik.

    Dimulailah masa di mana prinsip prinsip akuntansi yang ada di sektor swasta diadopsi oleh

    sektor publik.

    Djamhuri dan Mahmudi (2006:318) menarik kesimpulan tentang hubungan

    antara konsep New Public Management dengan reformasi akuntansi di organisasi sektor

    publik sebagai berikut :

    The implication of adopting New Public Management model is the need to

    conduct a series of reform in public sector, i.e. accounting, budgeting reform, financial

    management reform, audit reform, as well as institutional reform. The migration to

    accrual accounting from cameral (cash basis) accounting and single entry is one form

    of public sector accounting reform.

    Sedangkan menurut Bunea dan Cosmina (2008:1) menggambarkan hubungan New

    Public Management dengan reformasi akuntansi di sektor publik sebagai berikut:

    New Public Management is focused on efficiency, as governments around the world arebeing asked to do more with less and to be fully accountable to the community for

    resources entrusted to them. Accounting plays a crucial role in New Public

    Management developments as the means by which measurements are made,

    achievements are documented, and negotiations take place. (ditebalkan untuk

    penegasan)

    McKendrick (2007:2) menjelaskan bahwa akuntansi akrual telah menyebar ke banyak

    negara seiring dengan perkembanganNew Public Management. Hal ini merupakan bagian dari

    bentuk adopsi proses dan teknik manajemen swasta ke manajemen sektor publik.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    7/126

    3

    Dari uraian di atas kita dapat melihat bahwa reformasi di bidang akuntansi merupakan

    bagian dari konsep New Public Management. Akuntansi pada sektor publik menjadi alat

    pengukuran untuk menentukan apakah sektor publik telah mencapai efisiensi. Salah satu

    reformasi akuntansi di sektor publik adalah perubahan basis akuntansi. Perubahan basis

    akuntansi dari akuntansi kas ke akuntansi akrual merupakan salah satu ciri adopsi konsep

    New Public Management oleh sektor publik.

    Akuntansi akrual sendiri merupakan konsep yang sangat popular digunakan di sektor

    swasta, karena akuntansi akrual dianggap memberikan benefit yang besar kepada

    penggunanya. Akuntansi akrual memberikan informasi yang lebih bisa diandalkan karena

    mampu memberikan informasi tentang kewajiban dan hak yang akan diterima di masa depan

    sehingga keputusan ekonomi dapat diambil lebih baik. Akuntansi akrual telah menjadiasumsi dasar dalam kerangka konseptual penyusunan laporan keuangan dengan International

    Financial Reporting Standards (IFRS). Basis akrual menjelaskan bahwa transaksi yang

    mempengaruhi keuangan perusahaan dicatat pada saat terjadi bukan didasarkan pada saat

    menerima atau mengeluarkan uang (Kieso et al, 2011:51). Contoh lain adalah Ikatan Akuntan

    Indonesia (2009:5) melalui Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 (Revisi 2009)

    paragraf 21 mewajibkan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan atas dasar akrual.

    Adanya regulasi ini menjelaskan bagaimana krusialnya konsep akuntansi akrual di sektor

    bisnis.

    Organisation for Economic Co-operation and Development (2002:2) menjelaskan

    bahwa penggunaan basis akuntansi akrual yang menjadi tren di berbagai Negara saat ini tentu

    sangat terkait dengan tujuan dan manfaat dari penggunaanya itu sendiri. Penggunaan basis

    akrual merupakan salah satu ciri dari praktik manajemen keuangan modern (sektor publik)

    yang bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai biaya (cost)

    pemerintah dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di dalam pemerintah dengan

    menggunakan informasi yang diperluas, tidak sekadar memperhatikan kas. Secara umum, basis

    akrual telah diterapkan di negara-negara yang lebih dahulu melakukan reformasi manajemen

    publik seperti New Zealand yang pertama kali menerapkan laporan keuangan dan anggaran

    berbasis akrual di dunia sejak tahun 1990. Tujuan kunci akuntansi akrual adalah untuk

    meminta pertanggungjawaban para manajer dari sisi keluaran (output) dan/atau hasil (outcome)

    dan pada saat yang sama melonggarkan kontrol atas masukan (input). Dalam konteks ini, para

    manajer diminta agar bertanggung jawab untuk seluruh biaya yang berhubungan dengan

    output/outcome yang dihasilkannya, tidak sekadar dari sisi pengeluaran kas. Karena itu, hanya

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    8/126

    4

    basis akrual yang memungkinkan untuk mengakui semua biaya, dengan demikian

    dapat mendukung pengambilan keputusan oleh para manajer organisasi sektor publik secara

    efisien dan efektif.

    Berbagai dorongan untuk mereformasi akuntansi pada sektor publik juga hadir dari

    berbagai lembaga internasional. Dalam Beberapa tahun terakhir sampai sekarang organisasi

    global seperti Bank Dunia,International Monetary Fund (IMF) danInternational federation of

    Accountants (IFAC) aktif mempromosikan adopsi manajemen dan teknik sektor swasta ke

    sektor publik (Roob dan Newberry, 2007:743). Dengan banyaknya dukungan dan dorongan

    dari lembaga lembaga penting tidak mengherankan jika akuntansi akrual diadopsi oleh sektor

    publik. Setiap negara sekarang berusaha untuk melakukan perubahan sistem akuntansi di sektor

    publik, misalnya Indonesia yang secara bertahap merubah sistem basis kas menjadi sistemakrual mulai tahun 2003 sampai tahun 2014. Meskipun terlihat baik, konsep akuntansi

    akrual sendiri masih memiliki banyak perdebatan dari beberapa pihak. Carlin (2005:1)

    mengatakan :

    Debates about the adoption of accrual accounting and financial reporting techniques

    by the public sector have been so widespread over the last decade that they may be

    labelled, without risk of inaccuracy, peripatetic. Questions as to whether accrual based

    techniques should be adopted by public sector entities are largely passe in the

    antipodes where they have penetrated every layer of the public sector over the past

    decade.

    Konsep akuntansi akrual masih diperdebatkan karena banyak yang berfikir bahwa

    sektor publik dan sektor swasta harus memiliki sistem yang berbeda karena memiliki

    karakteristik yang berbeda. Beberapa kritik lain mengatakan bahwa akuntansi akrual

    merupakan usaha untuk membuat sektor publik menjadi institusi yang neoliberal. Hal ini

    diungkapkan oleh Ellwood dan Newberry (2006:1) yang menyimpulkan bahwa paper suggest

    that in both countries, accrual accounting, as developed, also provides a means to reduce

    the governments role to that of procurer of services and enforcer of rules set by others, thus

    advancing a controversial privatisation and trade liberalization agenda which is consistent

    with neo-liberal principles.

    Selain itu argumen bahwa akuntansi akrual dapat memberikan akuntabilitas yang lebih

    baik juga mendapatkan tantangan dari beberapa ahli yang menyatakan bahwa tidak semua

    sektor publik cocok dengan akuntansi akrual dan justru akuntansi akrual sendiri yang

    mengaburkan informasi akuntabilitas. Beechy (2007:1) memberikan argumen terkait

    akuntabilitas yang disediakan akuntansi akrual sebagai berikut The argument of this paper is

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    9/126

    5

    that the use of full accrual accounting actually obscures operating accountability and

    transparency in some types of organizations.

    Beberapa argumen di atas memberikan keraguan terhadap konsep akuntansi akrual

    sendiri. Keraguan ini hadir karena anggapan bahwa ketika sektor publik mengadopsi

    teknik-teknik yang ada di sektor swasta maka sektor publik akan berfikir seperti sektor swasta.

    Perubahan pola berfikir sektor publik ini sangat ditakuti karena secara prinsip sektor publik

    dan swasta tidak sama.

    Adopsi teknik teknik ini secara umum mendorong sektor publik untuk menjadi

    efisien. Tuntutan untuk menjadi efisien membuat sektor publik melakukan konsep privatisasi.

    Contoh reformasi di sektor publik dapat di lihat dari Negara New Zealand seperti yang

    dijelaskan Roob dan Newberry (2007:743) The creation of State Owned Enterprises occurredat an early stage (19851986) in New Zealands public sector reforms. An extensive

    programme of privatization followed, against mounting public opposition that culminated in a

    changed electoral system.

    Privatisasi ini sejalan dengan ideologi neoliberal yang ingin mengurangi peran

    pemerintah dalam proses produksi. Ideologi neoliberal berusaha agar swasta mendominasi

    perekonomian. Ini tentu sangat berbahaya mengingat ideologi ini dapat menyebabkan

    kerusakan sistem perekonomian. Beberapa Negara berkembang biasanya didorong oleh ahli

    dan teknokrat yang didukung oleh IMF untuk melakukan reformasi, teknokrat ini

    membuat perbaikan didasarkan dengan proposal yang sesuai dengan ideologi bukan sains

    ekonomi (Stiglitz:2003).

    Konsep neoliberal ini ternyata juga disebarkan melalui lembaga lembaga

    internasional yang getol untuk mempromosikan konsep akuntansi akrual. Kelsey dalam

    Ellwood dan Newberry (2007:1) mengatakan. The economic policy underlying the

    structural adjustment and reform programmes advocated by such key supra-national agencies

    as the OECD, the International Monetary Fund (IMF), the World Bank and its allied agencies,

    and credit rating agencies is distinctively neo-liberal.

    Melihat uraian di atas terlihat bahwa masih terjadi perdebatan yang cukup rumit

    mengenai konsep New Public Management dan turunannya yaitu akuntansi akrual. Konsep-

    konsep ini masih diperdebatkan sehingga penulis berusaha untuk mencoba mengurai

    perkembangan teori akuntansi akrual dan berusaha melihat bagaimana akuntansi akrual

    diterapkan di sektor publik.

    Tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan penelitian adalah sebagai berikut: 1)

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    10/126

    6

    Untuk mengetahui perkembangan akuntansi akrual terkait dengan latar belakang

    kemunculan dan proses penerapannya di sektor publik. 2) Untuk mengetahui perdebatan

    pendukung dan penentang teori akuntansi akrual 3) Untuk mengetahui isuisu akuntansi

    akrual di sektor publik

    Jenis studi ini tergolong dalam studi pustaka atau literatur (Library Research) berupa

    pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. kajian pustaka merupakan penampilan

    argumentasi penalaran keilmuan yang memaparkan hasil kajian pustaka dan hasil olah pikir

    peneliti mengenai suatu masalah/topik kajian. Menurut Sangadji dalam Akbar (2012:54),

    Pengertian penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan

    literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari

    penelitian terdahulu.

    HUBUNGAN NEW PUBLIC MANAGEMENT DAN PENERAPAN AKUNTANSI

    AKRUAL

    Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa kita dapat menarik benang merah antara New

    Public Management dengan akuntansi akrual. New Public Management telah mereformasi

    pengelolaan keuangan sektor publik dengan menggunakan pendekatan pendekatan yang ada

    pada sektor swasta dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan sektor

    publik. Untuk mencapai tujuan ini maka diperlukan sebuah alat pengukuran kinerja dan

    pertanggungjawaban.

    Akuntansi yang berperan sebagai alat pengukuran kinerja dan pertanggungjawaban juga

    mengalami sebuah perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah penerapan sistem akrual yang

    merupakan adopsi dari sektor swasta menggantikan sistem kas. Upping dan Oliver (2011:1)

    menjelaskan sebagai berikut :

    New Public Management (NPM) is a management philosophy which focuses on the

    change in management practices of the public sector towards more private sectorpractices, with accountability focusing on results rather than processes. NPM

    introduces a new imperative for efficiency and transparency into all elements of

    the public sector. One important element of this change can be seen in the accounting

    practices with a move from cash to accrual accounting, together with the adoption of

    management accounting techniques to measure and control activities.

    Sedangkan Bunea dan Cosmina (2008:1) menjelaskan bahwa konsep New Public

    Management yang berfokus pada efisiensi memaksa seluruh pemerintahan yang

    mengadopsinya untuk bekerja lebih keras dan bertanggungjawab secara akuntabel kepada

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    11/126

    7

    masyarakat mengenai sumber daya yang digunakan, sehingga akuntansi memainkan peranan

    penting dalam perkembangan New Public Managementberkaitan dengan pengukuran kinerja

    penggunaan sumber daya.

    Oleh karena itu akuntansi khususnya akuntansi akrual merupakan konsep yang ada

    akibat munculnyaNew Public management hal ini diperkuat oleh Watkins dan Edward (2007:

    34) yang menjelaskan bahwa Accounting is seen within this domain as an integral component

    of what is now termed New Public Management. Lebih lanjut Coonnely and Hyndmen

    menjelaskan The move from cash to accruals accounting by many governments is viewed as

    an aspect of an ongoing New Public Management agenda designed to achieve a more business-

    like and performance-focused public sector.

    Dari uraian di atas tentu sangat jelas konsep akuntansi akrual adalah sebuahkonsep turunan dari New Public Management karena akuntansi akrual merupakan bentuk

    sistem manajemen sektor privat yang diadopsi ke sektor publik sebagai alat pengukuran

    kinerja. Bahkan Pentingnya akuntansi akrual terhadap New Public Management

    diungkapkan oleh Liekerman (2003:3) yang menjelaskan bahwa pemerintah yang

    mengadopsi New Public Management maka dalam bidang akuntansi harus juga menjalankan

    akuntansi akrual. Tanpa akuntansi akrual maka adopsi New Public Managementakan berjalan

    kurang lancar.

    PERKEMBANGAN AKUNTANSI AKRUAL DI SEKTOR PUBLIK

    Pada tahun 1980-an terjadi fenomena perubahan gaya manajemen di sektor publik

    akibat stagnansi ekonomi yang menghantam beberapa negara seperti New Zealand,

    Australia dan Inggris. Fenomena perubahan ini popular disebut New Public Management. Apa

    yang memotivasi perubahan? Alasan utamanya adalah ketidakpuasan masyarakat terhadap

    kinerja Pemerintah yang dianggap tidak efisien dan efektif dalam pengelolaan sumber daya

    pada tahun 1970-an dan 1980-an. Ketidakpuasan ini dipicu oleh keadaan utang pemerintah

    yang terus meningkat, pajak lebih tinggi, dan turunnya pertumbuhan ekonomi. Dalam banyak

    kasus pemerintah diminta untuk mereview perannya dalam kegiatan dan operasi serta

    meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Pemerintah diinginkan untuk berbuat lebih banyak

    dengan diiringi tuntutan agar manajer sektor publik menjadi lebih akuntabel (Buhr, 2010:12).

    Konsep New Public Management mulai diterapkan di Inggris pada tahun 1979 di

    masa pemerintahan Perdana Menteri Margareth Tacther sebagai bentuk perbaikan dari konsep

    administrasi publik tradisional yang terlihat tidak berjalan efisien. Bentuk reformasi yang

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    12/126

    8

    dilakukan Margareth Tacther adalah melakukan pengurangan jumlah kota, mengurangi biaya

    dan meningkatkan pelayanan (Gruening, 2001:2). Stagnansi ekonomi yang dihadapi New

    Zealand mendorong mereka untuk melakukan inovasi. Inovasi yang dilakukan adalah

    menjalankan privatisasi dan desentralisasi di sektor publik. Sedangkan Australia pada tahun

    1980-an juga mengalami kesulitan ekonomi yang sangat rumit sehingga pada tahun 1983

    Perdana Menteri Australia saat itu Robert Hawke telah mendukung gagasan pengelolaan

    berdasarkan hasil (output) dengan memulai reformasi manajemen keuangan di sektor publik

    untuk mencapai tujuan ini. Atas dasar ini pula Australia melakukan privatisasi, restrukturisasi

    pemerintah dan evaluasi program dilakukan untuk mencapai tujuan ini (Janet dan Robert,

    2007:15).

    Watkins dan Edward (2007: 34) menjelaskan salah satu konsep yang diturunkan dariNew Public Management adalah adopsi gaya manajemen sektor privat ke sektor publik.

    Kebutuhan transparansi, akuntablitas dan penilaian kinerja dalam sistem New Public

    Management mendorong penggunaan Akuntansi Akrual. Sektor privat sudah sangat familiar

    menggunakan akuntansi akrual, sedangkan sektor publik baru mengenal penggunaan

    akuntansi akrual pada tahun 1992 ketika New Zealand menjadi Negara pertama yang

    mengadopsi akuntansi akrual sebagai basis pelaporan keuangan. Dalam pemilihan basis

    akuntansi, akuntansi kas masih mendominasi di seluruh dunia. Akan tetapi tren yang terjadi

    adalah perubahan secara bertahap dari akuntansi kas menuju akuntansi akrual. International

    Federation of Accountants (2010:1) merekomendasikan akuntansi akrual akan mendorong

    transparansi dan akuntabilitas pada pengelolaan keuangan sektor publik.

    Pemerintah memberikan pelayanan publik tanpa memprioritaskan keuntungan. Tujuan

    utama dari akuntansi dan penganggaran pemerintah adalah menjelaskan kualitas barang dan

    jasa publik yang diberikan kepada warganya. Sebelumnya pemerintah tidak perlu melaporkan

    biaya operasi dan penerimaan kepada masyarakat dengan model yang sama sebagaimana sektor

    swasta melaporkannya kepada para pemegang saham. Tujuan akuntansi penganggaran

    pemerintah lebih sederhana karena hanya berfokus pada pengendalian input. Pengelolaan

    keuangan pemerintah menekankan bahwa dana harus digunakan secara ketat sesuai dengan

    anggaran yang telah disetujui oleh lembaga legislatif. Penerapan akuntansi berbasis kas pada

    akuntansi dan penganggaran pemerintah konsisten dengan kebutuhan manajemen sektor

    publik sehingga basis ini banyak diadopsi. Situasi mulai berubah pada 1990-an ketika

    munculnya peristiwa yang memicu kekhawatiran dan gencarnya implementasi New Public

    Management. Peristiwa yang memicu ini antara lain keinginan untuk mengatasi kesulitan

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    13/126

    9

    fiskal atau krisis utang, keharusan menjaga kredibilitas dan reputasi sektor publik sebagai

    sektor ekonomi yang modern atau canggih, adanya tuntutan perubahan oleh organisasi-

    organisasi internasional, tekanan dari otoritas audit nasional, dan tuntutan masyarakat agar

    adanya peningkatan akuntabilitas dan kinerja pemerintah dalam rangka mendukung efektifitas

    dan efisiensi (Shi, 2005:7).

    Lebih lanjut Shi menjelaskan serangkaian reformasi di sektor publik mulai

    dilakukan. Salah satu bentuk reformasi adalah reformasi penyediaan barang publik dengan

    memungkinkan sektor swasta untuk berpartisipasi. Masuknya sektor swasta meningkatkan

    permintaan informasi akuntansi yang lebih transparan dan akurat dari pemerintah, kemudian

    hal ini mendorong pemerintah untuk menyajikan informasi yang cukup memudahkan

    perhitungan dan perbandingan biaya. Konversi ke basis akrual dalam akuntansi sektor publikmembantu pengukuran biaya yang lebih akurat. Reformasi lain terfokus pada orientasi

    anggaran berbasis kinerja, output dan outcome dengan pendekatan manajemen pengeluaran

    publik. Akuntansi akrual diyakini menjadi instrumen penting dan bermanfaat untuk

    pemeriksaan efisiensi dan efektivitas biaya pemerintahan.

    Penggunaan akuntansi akrual merupakan salah satu ciri dari praktik manajemen

    keuangan modern (sektor publik) yang bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih

    transparan mengenai biaya (cost) pemerintah dan meningkatkan kualitas pengambilan

    keputusan di dalam pemerintah dengan menggunakan informasi yang diperluas, tidak sekadar

    basis kas. Secara umum, akuntansi akrual telah diterapkan di negara-negara yang lebih dahulu

    melakukan reformasi manajemen publik. Tujuan kuncinya adalah untuk meminta

    pertanggungjawaban para manajer dari sisi keluaran (output), hasil (outcome) dan pada saat

    yang sama melonggarkan kontrol atas masukan (input). Para manajer di sektor publik diminta

    agar bertanggung jawab untuk seluruh biaya yang berhubungan dengan output/outcome

    yang dihasilkannya, tidak sekadar dari sisi pengeluaran kas. Dengan demikian akuntansi

    akrual dapat mendukung pengambilan keputusan oleh para manajer secara efisien dan efektif

    (Organisation for Economic Co-operation and Development, 2002:11).

    Salah satu faktor yang mendorong adopsi akuntansi akrual adalah ketidakpuasan dan

    banyaknya kekurangan yang dimiliki oleh basis kas. Meskipun memiliki banyak

    keterbatasan, akuntansi berbasis kas memiliki beberapa kelebihan sehingga masih banyak

    digunakan oleh sektor publik di beberapa Negara. Kelebihan itu adalah sederhana, lebih

    murah dan mudah untuk dipahami oleh non-akuntan (Buhr, 2010:12). Akan tetapi trenddan

    tuntutan akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi mendorong akuntansi akrual untuk diadopsi oleh

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    14/126

    10

    sektor publik. Akuntansi akrual menjadi sangat popular dengan dukungan berbagai organisasi

    internasional seperti Bank Dunia, Organization of Economic and Development, International

    Monetary Fund dan Lembaga Pemeringkat Kredit (Ellwood, 2007:1).

    Negara - negara yang mengadopsi akuntansi akrual membutuhkan waktu yang sangat

    lama. Mengapa dibutuhkan waktu begitu lama untuk berubah? Jones dalam Buhr

    (2012:12) menjelaskan tentang kurangnya kebutuhan komparatif laporan keuangan antar

    sektor publik untuk menilai kinerja. Hal ini dikarenakan masingmasing pemerintah memiliki

    kemampuan untuk menetapkan kebijakan keuangan dan akuntansi sesuai keinginannya. Selain

    itu, dulu akuntansi pada sektor publik hanya dilihat sebagai alat pertanggungjawaban bukan

    sebagai alat pengambilan keputusan sehingga keunggulan akuntansi kas yang sangat sederhana

    menyebabkan pemerintah enggan untuk pindah ke akuntansi akrual.Memperkenalkan akuntansi akrual mendapatkan tantangan dalam proses adopsinya

    sehingga membutuhkan pendekatan bertahap (Treasury, 2005:40). Perlu diketahui bahwa tidak

    ada perubahan mendadak dari kas ke akrual. Perubahan basis akuntansi dilakukan bertahap

    melalui basis kas, basis kas yang dimodifikasi, basis akrual dimodifikasi, dan terakhir basis

    akrual. Kas yang dimodifikasi berbeda dari basis kas dalam akhir tahun penyesuaian dilakukan

    untuk beberapa non-cash item seperti piutang dan utang. Akrual Modifikasi berbeda dari

    akuntansi berbasis akrual dalam aset modal tidak diakui sebagai aset melainkan sebagai

    pengeluaran secara penuh dalam periode di mana mereka dibeli.

    PERBANDINGAN PENERAPAN AKUNTANSI AKRUAL DI BEBERAPA NEGARA

    Pada bagian ini kita akan melihat contoh penerapan akuntansi akrual di sektor publik.

    Penulis akan memperlihatkan penerapan akuntansi akrual di New Zealand, Fiji dan Nepal. New

    Zealand mewakili kesuksesan penerapan akuntansi akrual sedangkan Fiji dan Nepal

    mewakili kegagalan penerapan akuntansi akrual.

    New Zealand menjadi negara pertama yang sepenuhnya melaksanakan akuntansi akrual

    baik di tingkat nasional dan lembaga. Reformasi akuntansi akrual di New Zealand

    merupakan paling komprehensif di antara semua negara. Perubahan adalah bagian dari

    gelombang reformasi tahun 1980-an sebagai akibat dari kesulitan fiskal negara. Reformasi ini

    bertujuan untuk mencapai efisiensi. Untuk mencapai tujuan ini New Zealand menjalankan tiga

    kebijakan yaitu memisahkan fungsi komersial dari operasi pemerintah lainnya, menguatkan

    garis pertanggungjawaban menteri dan eksekutif dan merancang anggaran dan sistem

    manajemen keuangan untuk meningkatkan pengukuran kinerja sektor publik.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    15/126

    11

    Tiga kebijakan ini mempengaruhi adopsi akuntansi akrual di New Zealand.

    Departemen Keuangan New Zealand sudah mulai mempersiapkan akuntansi akrual pada

    tahun 1987. Public Finance Act diundangkan pada tanggal 1 Juli 1989. Undang-undang

    tersebut yang menjelaskan penggunakan metode akuntansi akrual untuk penganggaran

    dan pelaporan keuangan. Undang-undang juga mendefinisikan atribut dari manajemen

    fiskal yang baik, dan memastikan pemerintah memenuhi kriteria tertentu. Undang-

    undang ini menciptakan insentif bagi para politisi untuk mengejar kebijakan dalam

    kepentingan jangka panjang negara, bukan sesuai kepentingan politis jangka pendek (Ruth R,

    1996:5).

    Pada tahun 1992 New Zealand berhasil membuat laporan keuangan dengan

    akuntansi akrual di seluruh entitas pemerintah. New Zealand butuh tiga tahun untukmenerapkan akuntansi akrual dan empat tahun untuk menghasilkan laporan keuangan

    konsolidasi untuk seluruh pemerintah (Beerson B,2011:17). Secara keseluruhan, reformasi

    keuangan di New Zealand menghasilkan perubahan positif yaitu peningkatan akuntabilitas,

    kinerja keuangan yang lebih baik, mencapai efisiensi dan pengurangan staf.

    Lebih lanjut Beerson menjelaskan bahwa New Zealand adalah pelopor dalam adopsi

    akuntansi akrual. Sebagai pelopor tentu New Zealand harus mampu merumuskan konsep

    akuntansi akrual ini tanpa berpanduan dari negara negara lain. Oleh karena itu terdapat

    beberapa tantangan yang dialami oleh New Zealand dalam mengadopsi akuntansi akrual yaitu

    biaya implementasi yang cukup besar dan kualitas informasi yang belum langsung dirasakan

    manfaatnya. Akuntansi akrual memerlukan biaya implementasi yang besar. Perubahan basis

    akuntansi memaksa seluruh departemen di New Zealand mengganti sistem informasi keuangan

    mereka hanya dalam waktu dua tahun. Selain itu terdapat risiko pengambilan keputusan yang

    buruk di awal implementasi. Hal ini diakibatkan pemerintah belum terbiasa menggunakan

    informasi akuntansi akrual. Sejak konversi ke akuntansi akrual volume dan kompleksitas

    laporan pemerintah kepada parlemen telah meningkat. Kompleksitas laporan keuangan

    menyebabkan parlemen membutuhkan saran analitis independen dari para ahli yang tentu akan

    memakan waktu dan biaya.

    Akuntansi akrual merupakan salah satu bagian dari paket reformasi keuangan New

    Zealand yang berperan penting dalam peningkatan akuntabilitas, efisiensi dan kinerja

    pemerintah. Tetapi dalam menilai perbaikan ini tidak boleh mengabaikan bentuk reformasi

    keuangan lainnya dan mengutamakan akuntansi akrual sebagai faktor tunggal. International

    Federation of Accountant Public Sector Comitte (1996:19) menjelaskan New Zealand telah

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    16/126

    12

    menikmati manfaat dari penerapan akuntansi akrual, karena telah melakukan pendekatan yang

    komprehensif dalam menerapkan strategi pemerintah, meningkatkan kualitas keputusan dan

    memungkinkan pengawasan yang efektif oleh parlemen.

    Sementara itu Menurut Digitaki dalam Tickell (2010:74) Fiji mencoba mengadopsi

    akuntansi akrual pada tahun 1994, Departemen Keuangan menanggapi dengan mencoba untuk

    memperkenalkan akuntansi akrual, bersama dengan banyak reformasi sektor publik lainnya.

    Sebuah kantor proyek akuntansi akrual didirikan pada tanggal 14 November 1994 setelah

    kabinet memberikan persetujuan untuk menerapkan sistem akuntansi akrual. Pengenalan

    akuntansi akrual di departemen pemerintah dibutuhkan untuk menyediakan manajemen suatu

    sistem informasi manajemen yang lebih efisien dan akurat dibanding sistem keuangan secara

    tunai.Pada tahun 1994 pemerintah Fiji menetapkan proses adposi akuntansi akrual melalui

    dua tahap. Tahap pertama akuntansi akrual dilaksanakan oleh tiga Departemen (kehutanan,

    kelautan dan keuangan) sebagai pilot project. Tahap kedua adalah implementasi secara penuh

    di seluruh departemen. Departemenpilot project menyediakan informasi anggaran akrual

    bulan Maret 1995 dan menyelesaikan migrasi tanggal 1 Januari 1996. Departemen yang

    tersisa menyediakan informasi anggaran akrual pada Maret 1996 dan menyelesaikan migrasi

    tanggal 1 Januari 1997. Akan tetapi rencana ini tidak berjalan dengan mulus karena sampai

    tahun 1999 Fiji belum dapat mengadopsi akuntansi akrual. Proyek ini terhenti pada tahun 1999

    akibat gejolak politik. Tickell (2010:75) menjelaskan bahwa faktor kegagalan Fiji disebabkan

    oleh: 1) penerapan akuntansi akrual yang tergesagesa tanpa perencanaan yang baik. 2)

    pengembangan sistem informasi akuntansi yang kurang baik. 3) terlalu bersandar dengan

    konsultan internasional. 4) kemampuan tenaga akuntansi yang rendah

    Setelah mengalami kegagalan pemerintah Fiji melakukan perbaikan sistem

    implementasi pada tahun 2004. Pemerintah Fiji berusaha merencanakan kembali model

    implementasi yang baik melalui pengembangan komprehensif untuk mengatasi faktor

    kegagalan pada percobaan sebelumnya. Fiji memulai proyek adopsi akuntansi meningkatkan

    kemampuan akuntan dan membuatpilot project yang lebih kecil. Usaha usaha ini relatif

    membutuhkan waktu yang cukup panjang sehingga adopsi akuntansi akrual berjalan lambat.

    Contoh kegagalan penerapan akuntansi akrual dapat dilihat di Nepal. Nepal merupakan

    salah satu negara yang kurang mampu secara ekonomi. Keadaan ini menyebabkan Nepal sering

    menerima bantuan dana dari lembaga internasional. Lembaga internasional berharap dana ini

    dapat dipertanggungjawabkan dengan baik sehingga memaksa Nepal untuk mengadopsi

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    17/126

    13

    akuntansi akrual. Adhikari P dan Mellemfik F (2011:136) menjelaskan kegagalan

    penerapan akuntansi akrual di Nepal diakibatkan oleh ketidakmampuan lembaga

    internasional dalam melihat rendahnya kemampuan sumber daya manusia dan kurangnya

    motivasi dari pemerintah. Kurangnya motivasi pemerintah karena adopsi akuntansi

    akrual bukan berdasarkan keinginan sendiri melainkan pemaksaan dari organisasi

    internasional.

    KESIMPULAN

    Paper ini menyimpulkan bahwa akuntansi akrual merupakan salah satu bagian dari

    paket reformasi keuangan negara dan daerah yang berperan penting dalam peningkatan

    akuntabilitas, efisiensi dan kinerja pemerintah. Tetapi dalam menilai perbaikan ini kita tidak

    boleh mengabaikan bentuk reformasi keuangan lainnya dan hanya mengutamakan akuntansi

    akrual sebagai faktor tunggal. Beberapa negara telah menikmati manfaat lebih dari penerapan

    akuntansi akrual karena telah melakukan pendekatan yang komprehensif untuk menerapkan

    strategi pemerintah, meningkatkan kualitas keputusan dan memungkinkan pengawasan yang

    efektif oleh Parlemen.

    DAFTAR PUSTAKA

    Akbar, C. 2012. Penerapan Konsep Pajak Pada Zakat (Sebagai Alternatif Pengelolaan Zakat

    yang Secara Efektif). Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Program Sarjana Fakultas

    Ekonomi Universitas Hasanuddin.

    Adhikari, P and Mellamvik, F. 2011. The Rise and Fall of Nepalese Central

    Government. Journal of Accounting in Emerging Economies vol 1. 12: 123-143.

    Anwar, S. 2007. Budgeting and Budgetary Institutions, Public Sector Governance and

    Accountability. Washington: World Bank.

    Athukorala, L. 2003.Accrual Budgeting and Accounting in Government and its Relevance forDevelopment member Countries. Manila: Asian Development Bank.

    Barton, D. 2004. How to Profit from Defence: A Study in The Misaplication of Business

    Accounting to the Public Sector in Australia. Financial Accountability and Management.

    10: 281-304.

    Bastian, I. 2009.Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.

    Beechy, T.H. 2007. Does Accrual Accounting Enhance Accountability. The Inovation

    Journal: The Public Sector Inovation Journal Volume 12, 1:1-18.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    18/126

    14

    Blondal, J. 2003. Accrual Accounting and Budgeting: Key Issues and Recent

    Developments. OECD Journal on Budgeting,3 : 43-131.

    Bovaird, T. Loffer, E.2003. Public Management and Governance. New York: Routledge.

    Buhr, N. 2010. From Cash to Accrual and Domestic to International Government Accounting

    Standard Setting in Last 30 Years. Makalah Disajikan pada Sixth Accounting History

    International Conference, Welington. 19 Agustus.

    Carlin, M. T. 2005. Debating the Impact of Accrual Accounting and Reporting in the Public

    Sector. Financial Accountability and Management, 3: 309- 336.

    Christensen, T et al.2007. Organization Theory and The Public Sector, Instrument,

    culture and Myth. New York: Routledge.

    Connolly, C. Hyndman, N. 2010. Accrual Accounting in public sector : a road not alwaystaken. Makalah disajikan pada seminar Institute of Public Administration. IPA. Rome,

    28-30 November.

    David, P. 4 November 2009. Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT KIMIA FARMA Tbk.

    Hal 1.

    Djamhuri, A. dan Mahmudi. 2006. New Public Mananagement, accounting reform and

    institutional perspective of public sector accounting in indonesia. Jurnal Bisnis dan

    Akuntansi,3:301-321.

    Drechsler, Wolfgang, 2005, The Rise and Deinise of the New Public Management, post-

    autistic econoinics review, Issue No. 33, Online

    (http://www.paecon.net!PAEReview/issue33/Drechsler33.htm diakses 20 januari 2013).

    Economic and Social Council United Nations, 2003, Revitalizing public administration as a

    strategic action for sustainable human development:an overview, New York :

    Economic and Social Council United Nations.

    Ellwood, S. Newberry, S. 2006. Public Sector accrual Accounting Institutionalising Neo-

    Liberals Principles. Accounting, Auditing, Accountability Journal vol 20, 4: 549-573.

    Fadly, M. 2012. Implementasi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil di Kecamatan Bua

    Punrang Kabupaten Luwu. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar. Program Sarjana

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

    Halim, A. dan Syam, M. 2011. Akuntansi Keuangan Daerah.Jakarta: Salemba Empat.

    Hari, R. 2008. Implementasi Kebijakan Pemberian Dana Subsidi Public Service Obligation

    Pada Kereta Rel Listrik JABOTABEK. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Sarjana

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    19/126

    15

    HM Treasury. 2005. Delivery the Benefit of Accrual Accounting for Whole Public Sector.

    London. HM Treasury.

    Hood, C. 1991. A Public Management for All Season. Royal Institute Public

    Admnistration Journal Volume 69, 1: 1-19.

    Hughes, O. 2003. Public Management and Administration an Introduction (3rd Edition).

    New York: Palgrave Macmillan.

    Hughes, J. 2009. International Public Sector Accounting Stadards. Dalam F.B.Bogui (ed),

    Handbook of Govermental Accounting (hlm.491-519). New York: CRC Press.

    Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2009. Jakarta:

    Salemba Empat.

    Ismawati.K.2011.Accrual Accounting dalam New Public Management, (online),

    http://unsa.ac.id/ejournal/indekx.php/smoothing/article/view/820/246, diakses 11

    Desember 2012).

    International Public Sector Accounting Board. 2011. International Public Sector Accounting

    Standards. London: International Public Sector Accounting Board.

    International Organization of Supreme Audit Institution.1995. Accounting Standard

    Framework. Vienna: International Organization of Supreme Audit Institution.

    Janet, V. dan Robert, B. 2007. The New Public Service. New York: M.E. SharpeKieso, D et al. 2011.Intermediate Accounting IFRS Edition. Danvers: John Wiley & Sons.

    Likierman, A., 2003. Planning and controlling UK public expenditure on a resource

    basis, Public Money & Management 23, 45-50.

    Lynn, L. 2006. Public Management Old and New. New York: Routledge.

    Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja sektor Publik (edisi 2). Yogyakarta : Unit Pemerbit

    dan Percetakan Sekolah tinggi Ilmu Manajemen YKPN

    Mahsun, M et al. 2011. Akuntansi Sektor Publik (edisi 3).Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

    Marti, C. 2006. Accrual Budgeting: Accounting Treatment of Key Public Sector Items and

    Implications for Fiscal Policy, 1: 45-65.

    Mckendrick, J. 2007. Moderrnization of the Public Sector Accounting System in Central and

    Eastern European Countries : The Case of Romania. International Public Management

    Review,8 :165-185.

    Memorandum Pembahasan Penerapan Basis Akrual dalam Akuntansi Pemerintahan di

    Indonesia. 2006. Jakarta: Komite Standar Akuntansi Pemerintah.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    20/126

    16

    Nawawi, Z. 2010. Perkembangan Ilmu Administrasi Publik dan Isu isu Kontemporer

    Administrasi Negara di Indonesia. Palembang: Program Pasca Sarjana Universitas

    Sjakhyakirti.

    Nordiawan, D. 2009.Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat

    Organisation for economic Co-Operation and Development. 2002. Accrual Accounting and

    Budgeting. Makalah disajikan dalam Twenty-third Annual Meeting of OECD Senior

    Budget Officials, OECD, Washington DC, 3-4 Juni.

    Prayudi. 15 Januari 2007. Kebangkrutan Akuntansi Kapitalis. Hal 1.

    Ruth, R. 1996. Opening and Balancing the books: the New Zealand experience. Perspectives

    Accrual Accounting. 1: 5-11.

    Roob, A. Newberry, S. 2007. Globalization : Govermental Accounting andInternational Financial Reporting Standards. Sosio-Economic Review, 5: 725-754.

    Shi, Y. 2005. Accrual Reform in Public Sector in China. Stanfoed Center for

    International Development. 1: 1-46.

    Simanjuntak, B. 2010. Moving Towards Accrual Accounting. Makalah Disajikan pada

    Regional Public Sector Conference, Jakarta 8 November.

    South Asian Federation of Accountants. 2006. A Study Accrual Based Accoutning

    for Goverments and Public Sector Entities in SAARC Countries. New Delhi. SAFA.

    Stallebrink, Odd. 2007. An Investigation of Discretionary Accruals and Surplus Deficit

    Management : Evidance from Swedish Municipalities. Financial Accountabiity &

    Management. 18: 441-458.

    Stallebrink, odd and Sacco, J. An Austria Perspective on Comercial Accounting Practices in

    Public Sector: Accounting Forum vol 27. 3: 339-358.

    Stiglitz, J. 6 Juli, 2006.Dont Trust Technocrats. Guardian, hlm 1.

    Sunil, J. Kerry, J. New Public Management (NPM), Managerialism, and Value for Money

    (VFM) Audit: A Review of Empirical Literature with Special Reference to Australia.

    Paper Presented at Accounting Finance Australia And New Zealand conference in,

    Sydney Australia 6-8 juli 2008.

    Syarifuddin, 2003. Mencari Bentuk Standar Akuntansi Pemerintahan Daerah. Makalah

    Disajikan dalam Seminar Nasional Kontroversi Penerapan Akuntansi Pemerintahan

    Dalam Mewujudkan Good Governance. Ikatan Akuntan Indonesia Cabang

    Sulawesi Selatan. Makassar, 17 Juli.

    Tickel, G. 2010. Cash to Accrual Accounting: One Nations Dilemma.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    21/126

    17

    International Business & Economic Reseach Journal. 11: 71-78.

    Upping, P. Oliver, J. 2011.Accounting Change Model for the Public Sector: Adapting Luder's

    Model for Developing Countries. International Review of Business Research Papers

    Vol. 7. 1: 364 380.

    Vinnari, Erja and Nasi, Salmi. 2008. Creative Acounting in the Public Sector.

    Milking Water utilities to Balance Municipal Budgets and Accounts. Financial Accoutability

    and Management. 5: 97-116.

    Watkins, A. Edward, C. 2007. Accounting, New Public Management and American

    Politics: Theoretical Insights into the National Performance Review. Critical

    Perspectives on Accounting, 18: 3358.

    Wynee, A. 2003.Do Private Sector Financial Statement Provide a Suitable Model for PublicSector Accounts. Makalah Disajikan pada European Group of Public Administration

    annual conference on Public Law and the Modernising State in, Oeiras Portugal. 3-6

    September 2003.

    Wynee, A. 2004.Is The Move to Accrual Based Accounting a Real Priority for Public Sector

    Accounting. (online), www2.accglobal.com/doc/publicsector/ps_doc009.pdf, diakses

    27 Februari 2013).

    Yamamoto, H. 2003. New Public Management Japan Practice. Institute International

    Policy Papers, 1: 1-31.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    22/126

    18

    ANALISIS MANFAAT DAN KELEMAHAN:

    PENGGUNAAN BASIS ANGGARAN DAN BASIS AKUNTANSI

    Ardianto (Universitas Airlangga)

    Abstrak

    Artikel ini membahas analisis manfaat dan kelemahan dari penggunaan basis pencatatan yang berbeda antara

    penganggaran dan akuntansi. Kajian analisis ini memberikan gambaran trade off yang terjadi antara manfaat

    dan kelemahan dalam penggunaan basis yang berbeda-beda tersebut. Sistem penganggaran pada umumnya

    terpisah dari sistem akuntansi. Domain penganggaran dianggap sebagai bagian dari sistem akuntansi

    manajemen, sedang akuntansi keuangan memiliki sistem terpisah yakni sistem akuntansi keuangan. Tulisan ini

    akan memberikan gambaran manfaat dan kelemahan yang terjadi jika kedua kondisi ini dibandingkan, yaitu ketika

    penganggaran berbasis kas dengan akuntansi berbasis akrual, dan kondisi penganggaran maupun akuntansi

    keduanya berbasis akrual. Pada akhirnya artikel ini memberikan alternatif solusi yang masih terbuka untukdikembangkan lebih lanjut, khususnya di dunia akademisi untuk memberikan manfaat di tataran praktis.

    Kata kunci: analisis manfaat dan kelemahan, basis anggaran, basis akuntansi

    PENDAHULUAN

    Dalam PP 71 tahun 2010, dinyatakan bahwa basis untuk akuntansi menggunakan basis

    akrual. Penandingan anggaran dengan realisasinya dalam praktik di lapangan masih

    diwujudkan dalam bentuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang saat ini umumnya masih

    menggunakan basis kas. Di lain pihak PP 71 tahun 2010 mensyaratkan untuk menyajikan

    Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas dengan basis akrual. PP 71

    tahun 2010 dalam kerangka konseptualnya juga telah menyatakan jika suatu saat anggaran

    disusun dengan basis akrual, maka Laporan Realisasi Anggaran (LRA) juga harus disusun

    dengan basis akrual. (PP 71 tahun 2010 Kerangka Konseptual paragraf 44.)

    Basis akrual sektor publik sesungguhnya memiliki tekanan tujuan yang berbeda

    dibanding pada sektor swasta. Penekanan di sektor publik lebih diperuntukkan dalam rangkamenghitung biaya layanan atau cost of serviceyang akan digunakan untuk menilai efisiensi

    dan keekonomisan organisasi pemerintahan dalam mencapai tujuan. Pada sektor swasta

    tekanannya lebih pada penandingan yang tepat antara pendapatan dengan biaya. Pemahaman

    atas perbedaan tujuan penerapan akrual basis ini perlu mendapat perhatian karena dalam

    praktik penandingan yang tepat antara pendapatan dengan biaya secara teknis tidak mudah

    untuk dilakukan dengan tepat. Hal ini disebabkan prosedur formal yang memakan waktu.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    23/126

    19

    Kondisi ini seringkali menghambat kecepatan dalam pengakuan yang pada akhirnya berdampak

    pada penandingan antara pendapatan dengan biaya.

    Jika dibandingkan dengan praktik di sektor bisnis, sesungguhnya selain perbedaan,

    terdapat pula beberapa kesamaan konsep mendasar yang dapat diadopsi jika memang selaras

    dengan tujuan pertanggungjawaban keuangan di sektor publik. Hal tersebut antara lain:

    1. Format anggaran dan realisasi harus sama sehingga dapat ditentukan varian atau selisih

    untuk kepentingan pengendalian.

    2.

    Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah untuk pertanggungjawaban keuangan

    terhadap stakeholderdan untuk pengambilan keputusan.

    3. Keduanya memiliki kerangka dasar akuntansi yang hampir sama.

    Saat ini basis yang umum digunakan dalam penganggaran adalah berbasis kas. Laporan

    Realisasi Anggaran dengan demikian juga berbasis kas. Hal ini dapat dipahami dengan fakta

    bahwa APBD/N juga masih menggunakan basis kas. Dengan berlakunya PP 71 tahun 2010

    menyebabkan Laporan Keuangan Pemerintah akan disajikan dalam basis akrual. Pembahasan

    selanjutnya dalam artikel ini adalah melihat manfaat dan kelemahan atas kondisi di mana

    penganggaran menggunakan basis kas dan akuntansi menggunakan basis akrual. Ditelaah pula

    kondisi ketika anggaran berbasis akrual dengan akuntansi juga berbasis akrual.

    PERBANDINGAN ANGGARAN BASIS KAS DENGAN ANGGARAN BASIS AKRUAL

    Untuk melihat manfaat dan kelemahan penggunaan basis yang berbeda antara anggaran

    dan akuntansi, dapat ditabulasikan sebagai berikut:

    Anggaran Basis Kas, Akuntansi Basis Akrual Anggaran Basis Akrual, Akuntansi Basis Akrual

    Manfaat Kelemahan Manfaat Kelemahan

    1. Anggaran berbasis

    kas telah lazimditerapkan pada

    sektor publik. Tidakmemerlukanperubahanparadigmapenganggaran.

    2. Sederhanapemahamananggaran yang

    didasarkan pada kasdan hanya

    ditandingkan

    1. Tidak dapat

    ditandingkan antaraanggaran berbasis

    kas dengan realisasihasil operasionalmaupun posisikeuangan yangdisajikan dalambasis akrual.

    2. Pada dasarnya hanyamelihat apakah

    aliran kas masukdan keluar yang

    dianggarkan telah

    1.Dapat dilakukan

    pengendalian atasposisi keuangan dan

    operasionalorganisasi

    2..Penganggaran tidaksemata pada arus kasnamun juga terhadaphasil akhir posisikeuangan dan operasidari sebuah

    organisasi sehingga

    1. Terdapat kerumitan

    menentukan targetanggaran atas

    pencapaian posisikeuangan dan hasiloperasi di masadepan.

    2. Diperlukanpemahaman yanglebih atasinterpretasi

    penyajian laporananggaran dalam

    bentuk neraca,

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    24/126

    20

    Anggaran Basis Kas, Akuntansi Basis Akrual Anggaran Basis Akrual, Akuntansi Basis Akrual

    Manfaat Kelemahan Manfaat Kelemahan

    dengan realisasinya.

    3.

    Anggaran tidakdisajikan akrualsehingga tidak adaperubahan daripraktik yangberlaku sebelumnya.Cost pelaporan lebih

    rendah.

    dilaksanakan sesuairencana tersebut.

    Tidak melihat aspekefisiensi atasaktivitas tersebut.

    3. Pengendalian atascapaian operasionaldan posisi yang

    hendak dicapaientitas kurang dapat

    dilakukan.

    4. Keterserapan

    anggaran kas

    sebagai sebagaitolok ukurkeberhasilanmenyebabkankecenderungan

    menyamakananggaran dengan

    realisasi.

    dapat diukur efisiensipelayanan publik.

    laporan operasionalmaupun laporan

    perubahan ekuitaspada saat akanmenyusunanggarannya.

    3. Dimungkinkanterjadi lebih banyak

    penyajian laporan,antara lain anggaran

    kas dan realisasinya,anggaranOperasional (LO)dan realisasinya,

    anggaran posisikeuangan danrealisasinya dst.

    Dalam praktik di sektor bisnis, telah lazim dilakukan penyusunan anggaran kas,

    anggaran keuangan (neraca) dan anggaran operasional (laba rugi) yang selanjutnya

    ditandingkan dengan realisasi masing-masing. Pada dasarnya anggaran ini tidak semata

    dilakukan untuk menjustifikasi adanya pengeluaran kas. Anggaran sesungguhnya adalah alat

    untuk perencanaan (planning), pengendalian (controlling) dan koordinasi (coordinating).

    Anggaran juga tidak sekadar menambahkan atau mengurangi angka dari tahun sebelumnya

    pada saat penyusunannya. Anggaran seharusnya diturunkan dari proses perumusan strategi

    menuju perencanaan strategi, selanjutnya menghasilkan sasaran strategis dan program kerja.

    Program kerja inilah yang menjadi dasar penyusunan anggaran. Dengan perbedaan tujuan

    sektor bisnis dengan sektor pemerintah, maka yang perlu dikaji adalah manakah yang dapat

    diadopsi oleh sektor pemerintah dalam konteks penganggarannya dan manakah yang tidak

    perlu. Apakah anggaran dalam format pelaporan keuangan juga diperlukan, ataukah cukup

    anggaran yang berbasis kas saja. Dengan demikian adalah relevan jika analisis perbedaan

    basis ini dilakukan.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    25/126

    21

    PERMASALAHAN

    Pertanyaan kunci adalah apakah penganggaran di sektor pemerintah cukup dengan

    anggaran kas ataukah perlu disusun hingga anggaran operasional dan anggaran finansial

    (posisi keuangan) yang berbasis akrual. Beberapa pandangan dapat saja berbeda, namun

    perlu diperhatikan tujuan penyusunan laporan keuangan pada entitas pemerintah. Jika

    keefektifan, efisiensi dan keekonomian adalah sebuah upaya yang akan dicapai, tentunya dalam

    operasi dari sebuah entitas pemerintah juga harus dikendalikan dengan perencanaan yang

    mengarah pada pencapaian tujuan organisasi (pemerintah) tersebut. Laporan atas operasi

    entitas pemerintah, yang berdasar PP 71 tahun 2010 dikenal dengan istilah Laporan

    Operasional, seharusnya juga mendapat porsi penganggaran sebelum pelaksanaan operasinya.

    Implikasinya adalah anggaran harus disusun dengan basis yang sama dengan laporan

    operasional, yang tidak lain menggunakan basis akrual. Kondisi pengendalian ini dapat dicapai

    jika basis yang digunakan dalam penganggaran sama dengan basis akuntansi.

    Di sisi lain terdapat kelemahan atau hambatan dalam menyamakan basis anggaran

    dengan basis akuntansi, antara lain:

    1. Akan bertambah upaya (effort) untuk menyajikan laporan. Hal ini disebabkan masing-

    masing laporan akan ditandingkan dengan realisasinya. Setidaknya disamping

    menggunakan LRA yang berbasis akrual, tentunya untuk pengambilan keputusan terkait

    kas, laporan anggaran kas dan realisasinya (Anggaran Cash Flow) juga masih diperlukan

    (sulit untuk dapat ditinggalkan).

    2. Kebiasaan dalam membaca anggaran berbasis kas dibanding anggaran berbasis akrual di

    sektor pemerintahan menyebabkan kemungkinan salah interpretasi bagi pengguna jika

    diubah ke basis akrual. Dengan demikian diperlukan upaya pemahaman bagi para pihak

    yang berkepentingan (stakeholder).

    3. APBN/APBD masih berbasis kas dan tidak mudah langsung merubah ke basis akrual

    4. Software atau sistem terkait penyajian laporan harus disesuaikan untuk menghasilkan

    penandingan yang setara antara format anggaran (akrual) dan format laporan keuangan

    (akrual). Kondisi ini memerlukan penyamaan kode akun dan sebagainya agar setiap pos

    yang dilaporkan telah terdapat dalam pos yang dianggarkan. Jika tidak cermat kondisi ini

    juga dapat menimbulkan permasalahan teknis.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    26/126

    22

    PP 71 tahun 2010, mensyaratkan entitas pelaporan untuk menyajikan setidaknya 7

    jenis laporan sebagai berikut:

    1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

    2.

    Laporan perubahan saldo anggaran lebih (SAL)

    3.

    Neraca

    4. Laporan Operasional (LO)

    5. Laporan Arus Kas (LAK)

    6. Laporan Perubahan Ekuitas

    7. Catatan atas laporan keuangan (CALK)

    Poin 1 dan 2 disebut dengan laporan pelaksanaan anggaran, sedang poin 3 hingga 7 disebut

    laporan finansial.

    Jika nantinya digunakan anggaran akrual maka implikasi terhadap penandinganya

    adalah dengan pelaporan akuntansi akrual pula. Pada saat itu sesungguhnya analog dengan

    melaporkan laporan operasional (berbasis akrual) ditandingkan dengan realisasinya yang juga

    berbasis akrual sehingga dihasilkan anggaran selisih lebih/kurang dari operasi. Akibatnya

    adalah terdapat anggaran posisi keuangan yang juga menampung anggaran selisih lebih/kurang

    pada sisi ekuitasnya. Pada dasarnya terdapat tarik menarik antara perlunya menyusun

    anggaran yang kompleks namun memberi manfaat yang optimal atau anggaran yang

    sederhana namun terbatas dalam memberikan manfaat.

    Dalam lampiran PP 71 tahun 2010 ditunjukkan bahwa berdasar UU no 1 tahun 2004 pasal 70

    ayat 2 dinyatakan bahwa pengakuan pendapatan dan belanja pada APBN/APBD menggunakan

    basis akrual. Faktanya sebagian besar praktik yang berlaku dalam penganggaran dan pelaporan

    pelaksanaan anggaran di Indonesia adalah berbasis kas. ( Halim dan Kusufi, 2012). Oleh

    karena itu, relevan untuk mengkaji penerapan anggaran yang berbasis akrual untuk

    ditandingkan dengan laporan realisasi yang berbasis akrual pula. Selanjutnya peran akademisi

    diperlukan untuk memperjelas konsep dan analisis lebih lanjut atas manfaat dan biaya setiap

    perubahan yang terjadi.

    PENUTUP

    Komponen penting dari basis akrual pada sistem akuntansi pemerintah adalah adanya

    akuntabilitas dan transparansi fiskal (Kara dan Kilic 2011). Dengan demikian tidak dapat

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    27/126

    23

    dipungkiri bahwa penerapan basis akrual pada pelaporan keuangan sudah pada arah yang

    benar. Langkah selanjutnya yang tidak kalah penting adalah telaah lebih mendalam kelemahan

    dan kekuatan penggunaan sistem penganggaran yang berbeda basis dengan laporan

    akuntansinya. Jika penganggaran akan diubah ke basis akrual, perlu pula dikaji bagaimana

    pengendalian atas arus kas serta implikasi yang lain terkait basis yang digunakan dalam

    APBN/D. Kajian mendalam atas permasalahan ini penting untuk dilakukan karena perbedaan

    konsep yang ideal dengan praktik seringkali timbul karena pengetahuan manusia yang terus

    berkembang seiring dengan perjalanan waktu. Perbaikan ke arah yang lebih ideal merupakan

    kenyataan yang tidak terhindarkan seiring dengan pemahaman yang meningkat atas suatu

    konsep yang ideal.

    Di sisi lain aspek biaya dan manfaat juga perlu menjadi pertimbangan. Setiap

    perubahan memerlukan biaya, dengan demikian perlu pula ditinjau asas kemanfaatannya.

    Apakah perubahan tersebut memberikan manfaat yang lebih besar menjadi fokus kajian pula.

    Apapun yang akan digunakan dalam sistem penganggaran seharusnya didukung oleh perangkat

    undang-undang/peraturan yang saling mendukung sehingga tidak menimbulkan permasalahan

    bagi pengguna peraturan tersebut.

    REFERENSI

    Iqbal dan Kusufi, dalam Halim dan Kusufi, 2012, Akuntansi Sektor Publik-Akuntansi

    Keuangan Daerah, Salemba 4

    Kara, E dan Kilic Y. , 2011 Accounting Recording System on Accrual Basis at Local

    Autorities in Turkey,International Journal of Business and Social ScienceVol2 no 15

    PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

    UU no 1 tahun 2004

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    28/126

    24

    TRANSISI DARI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL MENUJU

    PENGANGGARAN BERBASIS AKRUAL

    Arief Surya Irawan (FEB Universitas Gadjah Mada)

    The transition to the accrual basis of accounting

    may bring certain advantages in the appropriate context.

    In contrast, the cash basis of accounting

    has served almost all governments well

    over at least the last two hundred years

    (Andy Wynne, 2004)

    PENDAHULUAN

    Dalam proses penyusunan anggaran secara garis besar terdapat dua metode yaitu

    metode basis kas dan basis akrual. Metode basis kas dan basis akrual adalah dua representasi

    akhir dari gambaran kemungkinan penganggaran. Umumnya, negara-negara di dunia banyak

    yang menggunakan metode basis kas dalam aktivitas penganggaran sektor publik. Namun

    demikian, saat ini kebanyakan lembaga pemerintah bekerja dengan pola hibrida (hybrid), yaitu

    sistem kas dengan komitmen yang merupakan pengejawantahan dari basis akrual. Akan tetapi,

    tren menunjukkan anggaran publik memberikan informasi mengenai kos dari aktivitas dansemakin mengarah menjadi basis akrual.

    Mengapa sejumlah negara beralih menggunakan akuntansi akrual? Untuk menjawab

    pertanyaan ini, beberapa alasan dapat dikemukakan. Pertama, akuntansi akrual menyediakan

    informasi untuk menjalankan organisasi dengan cara lebih efektif dan efisien. Kedua, sistem

    akuntansi akrual menciptakan kemungkinan untuk memberikan informasi baru yang

    merefleksikan realitas ekonomi dari organisasi. Hal ini akan semakin nyata dengan adanya

    dukungan dari sistem manajemen akuntansi. Pada keadaan ini, akuntansi basis akrual mungkin

    merupakan instrumen penting untuk meningkatkan akuntabilitas. Ketiga, reformasi akuntansi

    akrual mungkin juga dilandasi oleh pengalaman terdahulu dengan organisasi lain.

    Informasi arus kas masih penting untuk dalam rangka mengontrol kondisi fiskal dan

    untuk identifikasi kebutuhan perbendaharaan sebagai bagian dari ekonomi makro (kebijakan

    moneter dan fiskal) dan peraturan penganggaran. Oleh karena itu, negara-negara yang

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    29/126

    25

    memperkenalkan penganggaran basis akrual juga menyediakan informasi arus kas agar

    memiliki ikhtisar yang lebih lengkap.

    EVOLUSI MENUJU AKUNTANSI AKRUAL DAN PENGANGGARAN AKRUAL

    Beberapa pakar mengatakan bahwa terdapat evolusi proses penyusunan anggaran dari

    basis kas menjadi basis akrual. Tabel di bawah menunjukkan perbandingan luas reformasi

    penganggaran dan akuntansi akrual pada 6 negara OECD.

    Tabel 1: Akuntansi akrual dan akuntansi pada pemerintahan Pusat/Federal dan Satuan Kerja di enam

    negara anggota OECD.

    Penganggaran Akrual Akuntansi Akrual

    Departemen Satuan Kerja Departemen Satuan Kerja

    Australia X X X X

    Kanada X X

    Belanda X X

    Swedia X X

    Inggris Raya X X X X

    Amerika Serikat X X

    Sumber: Sterck, et.al, 2005

    Sterck et. Al (2005) dengan berdasarkan hasil studi reformasi penganggaran dan akuntansi

    di atas, telah menyusun tiga skenario terkait dengan evolusi ke arah penganggaran akrual:

    a. Skenario 1: Penganggaran basis kas dan akuntansi basis kas

    Pada skenario ini dapat ditemui negara yang menggunakan penganggaran dan akuntansi

    basis kas dan komitmen, contoh Belanda.

    b. Skenario 2: Penganggaran basis kas dan akuntansi basis akrual

    Pada skenario ini dapat ditemukan negara yang mengadopsi sistem akuntansi berbasis

    akrual, namun belum mengganti metode sistem penganggaran dengan tetap berdasar basis

    kas, contoh Amerika Serikat, Kanada dan Swedia.

    c. Skenario 3: Penganggaran dan Akuntansi Akrual secara penuh

    Pada scenario ketiga, sistem akuntansi basis akrual didukung dengan sistem penganggaran

    basis akrual, contoh Australia dan Inggris.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    30/126

    26

    PERBANDINGAN AKUNTANSI AKRUAL DENGAN PENGANGGARAN AKRUAL

    Akuntansi akrual fokus pada pencatatan dan pascapelaporan transaksi. Secara teknis,

    sebuah pemerintahan dapat mengimplementasikan akuntansi akrual tanpa harus melakukan

    perubahan pada kerangka kerja penganggaran berbasis kas yang berlaku termasuk untuk

    kementerian maupun lembaga

    Penganggaran akrual, mencakup perencanaan basis akrual. Dalam hal ini penganggaran

    akrual menggabungkan penganggaran basis kas dengan transaksi- non-kas termasuk aset,

    kewajiban dan ekuitas. Sebagai contoh, anggaran akrual akan mencakup anggaran biaya, item-

    item non kas seperti depresiasi dan pengelolaan dana pensiun. Hal ini memungkinkan anggaran

    akrual menyediakan infomasi terkait implikasi pemanfaatan sumber daya atas aktivitaspemerintah yang sudah ditetapkan. Peruntukan anggaran untuk pemerintah/DPR juga dapat

    dikalkulasi dengan menggunakan basis akrual untuk membayar kos total (full cost) operasi

    pemerintah tidak tergantung pada saat kapan pengeluarannya terjadi. Sebaliknya, hal ini akan

    menimbulkan isu kompleksitas akuntansi dan manajemen kas yang harus diselesaikan sebelum

    basis akrual diimplementasikan.

    PENYELARASAN AKUNTANSI AKRUAL DENGAN PENGANGGARAN AKRUAL

    Banyak pendapat yang menyatakan bahwa reformasi akuntansi dan penganggaran

    seyogyanya diselaraskan sehingga ada dasar penandingan antara rencana pemerintah dengan

    hasil keuangan aktual. Blonde (2004 dalam Halim dan Kusufi, 2012) menyatakan bahwa tanpa

    perubahan dalam pengelolaan penganggaran, perubahan ke arah akuntansi berbasis akrual akan

    mengalami kegagalan dalam rangka menciptakan perubahan budaya maupun insentif yang pada

    akhirnya akan mengurangi kebermanfaatan perubahan tersebut. Pemerintah bisa saja

    memutuskan untuk mengadopsi akuntansi berbasis akrual sebagai langkah awal sebelum

    mengaplikasikan penganggaran akrual yang cenderung lebih kompleks impelementasinya.Akumulasi pengalaman implementasi akuntansi akrual dan ketersediaan data historis akan

    memberi kontribusi positif pada saat transisi ke penganggaran akrual

    TANTANGAN REFORMASI PENGANGGARAN DAN AKUNTANSI BASIS AKRUAL

    Penerapan sistem akuntansi dan penganggaran basis akrual memunculkan banyak

    tantangan antara lain:

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    31/126

    27

    1. Transformasi manajemen berdasarkan kas menjadi berdasar prasyarat akrual

    2. Memperoleh perhatian dan meyakinkan anggota parlemen

    3. Menghadapi standar persaingan

    4.

    Memutuskan pilihan antara sentralisasi atau desentralisasi sistem software

    5.

    Meningkatkan fungsi finansial

    6. Menghadapi tumbuhnya kebutuhan akuntan profesional

    7. Mengurangi kompleksitas sistem

    PENUTUP

    Evolusi menuju akuntansi akrual mengarah kepada implementasi penganggaran akrual

    dapat dilakukan dengan 3 skenario yaitu penganggaran kas maupun akuntansi berbasis kas,penganggaran kas dan akuntansi berbasis akrual atau penganggaran akrual dan akuntansi

    berbasis akrual. Apapun metode perubahan yang dipilih tidak mengakibatkan kebutuhan akan

    informasi tentang kas menjadi berkurang.

    REFERENSI

    Ahyaruddin, Muhammad, 2013, Tantangan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Di

    Pemerintahan Indonesia, akhyaruddinmsc.blogspot.com, diakses 20 Januari 2014

    Halim, Abdul, dan Syam Kusufi. 2012. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik,

    dari Anggaran Hingga Laporan Keuangan dari Pemerintah Hingga Tempat Ibadah.

    Salemba Empat. Jakarta.

    Kahn, Abdul & Stephen Mayers, 2009, Transition To Accrual Accounting, Technical Notes

    And Manuals, International Monetary Fund.

    Sterck, M., Scheers, B., Conings, Veerie & Boukaeert B., 2005, Linking Budgeting and

    Accounting Reforms an International Comparison, presented at 10th biennial CIGAR

    Conference

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    32/126

    28

    MANFAAT BASIS AKRUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN:

    PONDASI MANAJEMEN BIAYA ENTITAS PEMERINTAHAN

    Muhammad Ichsan

    Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia

    E-mail :[email protected]

    ABSTRAK

    Tulisan ini bertujuan untuk melihat manfaat penerapan akuntansi berdasarkan hasil penelitian pada entitaspemerintahan yang mempunyai kewajiban dan telah menerapkan akuntansi akrual. Berdasarkan hasil penelitian

    tersebut, dipahami bahwa akuntansi akrual jika dilaksanakan dengan baik, apalagi jika diintegrasikan denganpenerapan sistem akuntansi biaya akan memberikan manfaat dalam: meningkatkan kualitas penggunaan sumberdaya, penguatan akuntabilitas, peningkatan transparansi atas total biaya aktivitas pemerintahan, dan penilaian

    secara lebih komprehensif atas pengaruh dari aktivitas pemerintahan terhadap perekonomian.Penerapan akuntansi pemerintahan akrual di Indonesia, sebenarnya telah mulai dilakukan sejakpemerintah memberikan penetapan Badan Layanan Umum/BLU (2005). Walaupun masih terdapat pro dan kontraterhadap penerapan akuntansi pemerintahan akrual, namun dapat dipahami bahwa akuntansi akrual dapat

    memberikan manfaat dalam pengelolaan biaya suatu entitas sehingga usaha-usaha untuk melakuan efisiensi dapatdilakukan. Dari pembahasan contoh kasus diketahui bahwa penerapan akuntansi akrual di entitas pemerintahansebaiknya dimulai dari entitas pemerintahan yang mempunyai tugas memberikan atau menyediakan barang /pelayanan langsung kepada masyarakat. Entitas pemerintahan tersebut memerlukan suatu sistem akuntansi yangdapat digunakan untuk menghitung biaya satuan (unit cost). Mengetahui biaya satuan (unit cost) tidak semata-mata ditujukan untuk menetapkan nilai biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat, tetapi juga berguna agar

    entitas tersebut dapat dikelola secara ekonomis, efisien, efektif, serta meningkatkan aspek kualitas tatakelolapemerintahan. Dengan mengetahui biaya satuan layanan juga dapat diketahui berapa proporsi yang harus

    ditanggung oleh pemerintah melalui APBN.

    Kata Kunci : akuntansi akrual, akuntansi biaya, biaya satuan (unit cost), badan layanan umum, manajemenbiaya, keadilan antar generasi.

    PENDAHULUAN

    Gelombang perubahan dunia yang dipacu oleh inisiatif penerapan Manajemen Publik

    Baru (MPB) / New Public Management(NPM) telah mendorong banyak negara untuk segera

    mengambil langkah perubahan. Ini merupakan pilihan yang paling realistis dan paling logis

    karena negara menghadapi semakin menguatnya tuntutan akan akuntabilitas dan transparansi

    yang lebih baik dalam pengelolaan sumber daya keuangan, yaitu agar pengelolaannya dapat

    dilakukan secara ekonomis, lebih efisien, dan semakin efektif.

    Dalam dua dasawarsa terakhir, banyak negara melaksanakan reformasi dalam bidang

    pengelolaan keuangan negara yang merupakan bagian penting dari inisiatif Manajemen Publik

    Baru (MPB) / New Public Management (NPM). Salah satu reformasi yang dilakukan adalah

    mengganti atau merubah sistem akuntansi anggaran negara yang semula menggunakan basis

    kas (budgetary cash accounting systems) menjadi sistem anggaran dan akuntansi yang berbasis

    akrual, yaitu basis akuntansi yang digunakan oleh entitas bisnis.

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    33/126

    29

    Dalam banyak literatur dijelaskan bahwa akuntansi akrual diyakini mempunyai manfaat

    yang lebih baik dibandingkan dengan akuntansi kas.Diamond (2002 : 9-10) dalam dokumen

    International Monetary Fund (IMF) yang berjudul : Performance Budgeting: Is Accrual

    Accounting Required?, menuliskan ada empat manfaat dari akuntansi akrual yaitu :

    1.

    Meningkatkan Kualitas Penggunaan Sumber daya (Improve Resource Allocation).

    2. Penguatan Akuntabilitas (Strengthened Accountability).

    3. Meningkatkan Transparansi atas Total Biaya dari Aktivitas Pemerintahan (Enhanced

    Transparency on Total Resources Costs of Government Activities).

    4. Melihat dengan Lebih Komprehensif atas Pengaruh dari Aktivitas Pemerintahan

    Terhadap Perekonomian (More Comprehensive View of Governments Impact on The

    Economy).Uraian deskriptif atas berbagai manfaat akuntansi akrual sudah banyak dituliskan.

    Namun hasil penelitian atas manfaat dari praktik akuntansi akrual yang telah berjalan di entitas

    pemerintahan, terutama di Indonesia, masih sedikit.

    Di Indonesia, reformasi pengelolaan keuangan negara telah berjalan lebih dari satu

    dasawarsa yaitu sejak ditetapkannya paket undang-undang keuangan negara, yang terutama

    adalah Undang-undang (UU) Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-

    undang (UU) Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Dengan dilaksanakannya

    reformasi ini maka pengelolaan keuangan Negara harus dapat dijalankan secara tertib, taat pada

    peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab

    dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat

    (1) UU Nomor 17 tahun 2003.

    Paket perundang-undangan keuangan negara tersebut telah menetapkan bahwa

    pengelolaan keuangan negara harus dilaksanakan dengan dukungan penerapan sistem akuntansi

    yang baik berpondasikan pada sistem pengendalian internal yang kokoh. Dalam paket

    perundang-undangan keuangan negara tersebut juga telah ditetapkan bahwa pelaksanaan sistem

    akuntansi akrual paling lambat 5 tahun sejak UU No. 17 tahun 2003 ditetapkan atau pada tahun

    2008.

    Selama basis akrual belum dilaksanakan, pemerintah menjalankan sistem akuntansi

    menggunakan basis akuntansi cash towards accrual. Hal ini didukung Peraturan Pemerintah

    (PP) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

    (SAP) sebagai dasar pelaksanaan sistem akuntansi pemerintahan dengan basis cash towards

    accrual. Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    34/126

    30

    Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) merupakan dasar pelaksanaan sistem akuntansi

    pemerintahan dengan basis akrual.

    Tulisan ini dimaksudkan untuk memperlihatkan manfaat dari penerapan akuntansi

    akrual di entitas pemerintahan berdasarkan hasil penelitian pada suatu entitas pemerintahan di

    Indonesia yang telah menerapkan akuntansi akrual. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk

    mengidentifikasi entitas pemerintahan di Indonesia yang telah melaksanakan akuntansi akrual,

    menghitung biaya dari satu pelayanan yang dilaksanakan entitas pemerintahan tersebut, serta

    menguraikan manfaat perhitungan biaya pelayanan tersebut dalam peningkatan kualitas

    penggunaan sumber daya, penguatan akuntabilitas, peningkatan transparansi atas total biaya

    suatu pelayanan, dan penilaian pengaruhnya terhadap kebijakan fiskal.

    AKUNTANSI AKRUAL VERSUS AKUNTANSI KAS

    Dalam banyak literatur, akuntansi akrual diyakini mempunyai beberapa manfaat yang

    lebih baik dibandingkan dengan akuntansi kas, yang oleh Eriotis, Filippos dan Dimitrios (2011

    : 155) dikelompokkan dan diikhtisarkan sebagai berikut : (i) it provides a clear picture of the

    total cost of government programs, activities and services provided; better measurement of

    costs and revenues; enhancement of control process and transparency; (ii) greater focus on

    outputs; focus on the long-term impact of decisions; (iii) more efficient and effective use and

    management of resources and greater accountability; (iv) reduction and better measurement of

    public expenditures; (v) better presentation of the financial position of the public sector

    organisations; (vi) better financial management; improvement of performance measurements

    and greater comparability of managerial performance between periods and organizations by

    calculating indicators on the basis of comprehensive and consistent financial and operational

    data; (vii) greater attention to assets and more complete information on public organisations

    liabilities through better assets and liabilities management; (viii) better planning for future

    funding requirements (ix) helps with make/buy or rent/buy decisions; (x) better decisions on

    feasibility of providing services; (Mellett, 2002; and Olsen dkk., 2001; Barrett, 1993; Evans,

    1995; Pallot, 2000; Mellor, 1996; Brusca, 1997; Funnel and Cooper, 1998; Ryan, 1998; Chan,

    2003; Guthrie, 1998; Jones, 2004; Barzelay, 1992; Moe, 1994; Venieris and Cohen, 2004;

    Cohen dkk., 2007; Aucoin, 1995; Pessina and Steccolini, 2007; OECD, 2005; and International

    Federationof Accountants - Public Sector Committee, 2000 and 2002, pp. 710).

    Diamond, (2002 : 8-9) menyatakan bahwa , an accrual system recognize a financial

    flow, which does not result in cash flows e.g., depreciation, transfer, write-off of physical

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    35/126

    31

    assets, and accrued interest which were necessary to consider from an efficiency viewpoint,

    representing the full costs of providing government services, and which also allowed a wider

    assessment of government operations.. Selanjutnya Diamond (2002 : 9-10) menjelaskan

    berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan akuntansi akrual, yang utama adalah :

    1.

    Meningkatkan Kualitas Penggunaan Sumber daya (Improve Resource Allocation)

    Akuntansi kas tidak dapat menyediakan informasi yang berkaitan dengan seluruh biaya

    (full costs) dari penyediaan layanan publik. Sementara akuntansi akrual mampu

    menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menghitung seluruh biaya

    pelayanan berdasarkan pada biaya seluruh sumber daya yang digunakan (termasuk sumber

    daya non kas seperti penggunaan aset tetap/fixed assets). Dengan menggunakan metode

    full costbisa dilakukan analisis efisiensi dan perkiraan kebutuhan dana untuk menggantiaset yang sekarang digunakan.

    2. Penguatan Akuntabilitas (Strengthened Accountability)

    Akuntabilitas akan semakin baik ketika pertanggungjawaban pengelolaan keuangan tidak

    hanya terbatas pada sumber daya kas masuk (cash inflows) dan kas keluar (cash outflows),

    tetapi juga terhadap asset selain kas (non cash asset)dan kewajiban (liabilities). Dengan

    akuntansi akrual, entitas perlu menentukan secara jelas kinerja pelayanan yang ingin

    dicapai dan biaya keseluruhan (full cost) dari pelaksanaan pelayanan tersebut, lebih jauh

    definisi yang kinerja yang jelas akan menentukan informasi keuangan dan non keuangan

    yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan mengelola pengeluaran.

    3.

    Meningkatkan Transparansi atas Total Biaya dari Aktivitas Pemerintahan (Enhanced

    Transparency on Total Resources Costs of Government Activities).

    Akuntansi akrual juga mempunyai manfaat yang bersifat umum dalam menyediakan

    informasi operasional pemerintahan yang berpotensi untuk meningkatkan transparansi dan

    memperbaiki tanggung jawab fiskal (fiscal responsibility). Akuntansi akrual mempunyai

    prinsip pengungkapan penuh (full disclosure) atas aset dan kewajiban serta pendapatan dan

    beban.

    4.

    Melihat dengan Lebih Komprehensif atas Pengaruh dari Aktivitas Pemerintahan Terhadap

    Ekonomi (More Comprehensive View of Governments Impact on The Economy)

    Informasi kas dalam laporan arus kas (cash flow statement) lebih jelas menunjukan

    rekonsiliasi antara arus kas bersih terhadap perubahan dalam saldo kas dan bank

    sebagaimana disajikan dalam neraca (balance sheet), hal ini akan mengurangi berbagai hal

    yang tidak dapat dijelaskan dalam data laporan fiskal. Lebih jauh lagi klasifikasi arus kas

  • 8/10/2019 MODUL Accrual Accounting.20140603182905

    36/126

    32

    kedalam kelompok aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pembiayan, akan

    menyedian informasi yang dapat digunakan untuk menelusuri pengaruh arus kas

    pemerintah terhadap aktvitas ekonomi yang terkait.

    Mengutip hasil studi yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and

    Development (OECD), McPhee(2006 : 3) menyampaikan beberapa manfaat dari pelaksanaan

    akuntansi akrual yang dapat diperoleh oleh entitas publik, termasuk kemampuan untuk :

    1. Reflect and provide the basis for accountability for the additional flexibility provided to

    public sector managers;

    2. Underpin objectives for a more competitive approach to public sector provision;

    3. Facilitate more efficient and effective resource management;

    4.

    Improve accountability by extending the notion of performance beyond the use and

    application of cash; and

    5. Provide a longer term focus on the effect of government and management decisions.

    Dukungan terhadap penggunaan basis akrual di Pemerintahan dari waktu ke waktu

    semakin meningkat, apalagi jika dikaitkan dengan inisiatif peningkatan kualitas Government

    Finance Statistic (GFS). Namun demikian, bukan berarti akuntansi kas tidak dibutuhkan atau

    sudah tidak mempunyai dukungan sama sekali. Diamond (2002:4) mengutip dari IFAC (1998)

    menjelaskan bahwa masih terdapat pro dan kontra terhadap basis kas yang diikhtisarkan

    sebagai berikut :

    Pros :

    Easily comprehended by users;

    Allows judgment on

    compliance with budget

    appropriations, traditionally

    cash-based.

    Simple to implement, this case

    of compilation, facilitates

    reports being timely, reliable,

    and comparable.

    Cost are low due to the lower

    level