Minggu ke 10 (pengkodean 1)
-
Upload
setia-jul-ismail -
Category
Education
-
view
982 -
download
0
Transcript of Minggu ke 10 (pengkodean 1)
TK2083 Teknologi Informasi Teknik Komputer
Disusun Oleh: Marlindia Ike Sari, M.T.
Hanya untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom
Pengkodean 1
Encoding and Modulation Techniques
Four Possible Combinations
Digital Data, Digital Signals
Digital Data, Analog Signals
Analog Data, Digital Signals
Analog Data, Analog Signals
Digital Data, Digital Signal
Elemen sinyal pulsa
Data binary ditransmisikandengan meng-encode -kantiap bit data menjadielemen-elemen sinyal.
Elemen sinyal:
Unipolar
Bipolar
Unipolar
Bipolar
Terminology
Data rate (R): bps
Durasi satu bit ( one Bit time)
Signaling rate atau modulation rate (baud rate)
Nilai logic ‘1’ dan’0’ memiliki tanda yg berbeda
Digital Data, Digital Signals:
Tugas-tugas receiver dalam mengartikan sinyal-
sinyal digital :
receiver harus mengetahui timing dari tiap bit
receiver harus menentukan apakah level sinyal dalam
posisi bit high(1) atau low(0)Tugas-tugas ini dilaksana kan
dengan men-sampling tiap posisi bit pada tengah-
tengahinterval dan membandingkan nilainya dengan
threshold
Digital Data, Digital Signals
Faktor yang menentukan sukses dari receiver dalammengartikan sinyal yang datang :
Data rate (kecepatan data)
SNR
Bandwidth
Digital Signal Encoding Formats
Nonreturn-to-Zero
NRZ-L (Level)
NRZI (Invert on Ones)
Multilevel Binary
Bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion)
Pseudoternary
Biphase
Manchester
Differential Manchester
Nonreturn to Zero (NRZ)
Dua level voltase yg berbeda untuk merepresentasikan 0
dan 1
Tingkat tegangan tetap konstan sepanjang interval bit
NRZ-L (Nonreturn to Zero--Low)
Binary 0-- high voltage.
Binary 1-- low voltage.
Nonreturn to Zero Inverted
(NRZI)
NRZI (Nonreturn to zero--Invert on 1’s)
Binary 0—tidak ada perpindahan .
Binary 1—ada perpindahan (high-to-low or low-to-high)
dan berada di permulaan inerval bit.
Differential encoding-- informasi yang
ditransmisikan lebih ditujukan pada pengertian
susunan simbol-simbol data yg berurutan
dibandingkan dg elemen-elemen sinyal itu
sendiri).
NRZI (contoh)
Clue: bit-bit nya berada pada saat clocknya
NRZ
Evaluating NRZ
Signal Spectrum—efisisensi penggunaan bandwidth,
terdapat komponen DC
Clocking—tidak memepunyai kemapuan sinkronisasi
Error Detection—tidak ada deteksi error.
Signal Interference and Noise Immunity—BER lebih
baik dari multilevel binary
Cost and Complexity—mudah dan sederhana
Umumnya digunakan untuk digital magnetic recording.
Kurang digunakan untuk transmisi.
MULTILEVEL BINARY
Bipolar-AMI yaitu suatu kode dimana binary ‘0′
diwakili dengan tidak adanya line
sinyal dan binary ‘1′ diwakili oleh suatu pulsa positif
atau negatif.
Zero menggambarkan tidak adanya line signal
Satu menggambarkan positif atau negatif sinyal
Pseudoternary
Pseudoternary yaitu suatu kode dimana binary ‘1′
diwakili oleh ketiadaan line sinyal
dan binary ‘0′ oleh pergantian pulsa-pulsa positif dan
negatif.
Satu menggambarkan adanya jalur sinyal
Zero menggambarkan perwakilan dari positif dan
negatif
Bipolar AMI
Pseudoternary
Trade Off for Multilevel Binary
Tidak seefisien NRZ
Setiap elemen sinyal hanya merepresentasikan satu bit
Didalam suatu sistem 3 level dapat merepresentasikan
log23 = 1.58 bit
Receiver harus membedakan antara tiga level
(+A, -A, 0)
Memerlukan sekitar 3dB lebih kuat sinyal untuk
kemungkinan (probabilitas) yang sama dari bit error
Dua fase (Biphase)
Manchester Transisi di tengah untuk tiap periode bit
Perpindahan transisi sebagai clock dan data
Rendah ke tinggi menggambarkan 1
Tinggi ke rendah menggambarkan 0
- Digunakan oleh IEEE 802.3
Differential Manchester Transisi pertengahan bit hanya digunakan untuk clocking
Transisi dimulai saat periode bit menggambarkan 0
Tidak ada transisi yang dimulai saat periode bit dalammenggambarkan satu
Menggunakan differential encoding
Digunakan oleh IEEE 802.5
Manchester Encoding
Differential Manchester Encoding
Biphase Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan
Paling tidak satu transisi setiap waktu bit dan mungkin
bisa dua
Kecepatan modulasi maksimum adalah dua kali NRZ
Perlu bandwidth yang lebih lebar
Kekurangan
Sinkronisasi pada transisi mid bit (self clocking)
Tidak ada komponen DC
Pendeteksian kesalahan
Tidak ada transisi yang diharapkan
Kecepatan Modulasi
Scrambling
Gunakan “scrambling” untuk mengganti urutan yang
akan menghasilkan tegangan konstan
Cara memasukkan urutan
Harus menghasilkan transisi yang cukup untuk sync
Harus bisa dikenali oleh receiver dan diganti dengan
yang asli
Panjangnya sama dengan yang asli
Tidak ada komponen DC
Tidak ada urutan garis sinyal level nol yang panjang
Tidak ada pengurangan dalam kecepatannya (data rate)
Kemampuan pendeteksian kesalahan
B8ZS
Bipolar dengan 8 Zeros Substitution
Berdasarkan pada bipolar-AMI
Jika octet dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir
yang mendahuluinya adalah positif maka di-encode
seperti 000+-0-+
Jika octet dari semua nol dan pulse tegangan terakhir
yang mendahuluinya adalah negatif maka di-encode
seperti 000-+0+-
Menyebabkan dua “violation” AMI code
Bukan menjadi seperti hasil noise
Receiver mendeteksi dan menginterpretasikan sebagai
octet dari semua nol
HDB3
26
High Density Bipolar 3 Zeros
Berdasarkan pada bipolar-AMI
String dari empat nol digantikan dengan satu atau
dua pulsa
B8ZS dan HDB3
27
Referensi: Data and Computer Communications 8th
William Stallings (Chapter 5)