M&I magz ed 11

27
www.money-and-i.com Vol. 11 Nov - Dec 2010 Rp. 25.000,- Road to Wealth Congruency The Power To Move Mountain Growth Strategies Our Iceberg is Melting Smart Family Antara Cinta dan Benci…Credit Card Build Your Own Business From E to B

description

M&I magz ed 11

Transcript of M&I magz ed 11

Page 1: M&I magz ed 11

w w w. m o n e y - a n d - i . c o m

Vol. 11 Nov - Dec 2010

Rp. 25.000,-

Road to WealthCongruency The Power To Move Mountain

Growth StrategiesOur Iceberg is Melting

Smart FamilyAntara Cinta dan Benci…Credit Card

Build Your Own BusinessFrom E to B

Page 2: M&I magz ed 11

Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 3

Page 3: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 04 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 5

07 Special Feature Build Your Own Business From E to B 10 Road to Wealth Congruency The Power To Move Mountain

12 Economic Focus Top 5 UMK Paling Inspiratif di

Denpasar

14 Growth Strategies Our Iceberg is Melting

16 Interview with The Millionaire Agung Mahendara Putra

19 Entrepreneur Interview Budidaya Lele Dumbo

22 Financial Planning Piramida Keuangan

24 Innovative Business Kurnia Auto Body Repair 30 Smart Family Antara Cinta dan Benci…Credit

Card

33 Polling Ternyata Gadget Lebih Menarik

Ketimbang Seminar/Kursus

34 Whats New Motor Taxi Indonesia

36 Note from the Guru Cerita-Cerita yang Menggugah

38 Front of Mind Facebook Mark Zuckerberg

40 Literature The Collapse Of Lehman Brothers

42 Small Business Giant Sport Outdoor Small Biz. Big Vision

44 Community Enterprise KOPMA UNUD 47 High-Tech Index

48 After Hour

50 Sneak Peek

c o nte nt s

Special FeatureBuild Your Own BusinessFrom E to B

07

Economic FocusTop Five UMK Paling Inspiratif di Denpasar

12

Road to WealthCongruency

The Power To Move Mountain

10

Innovative BusinessKurnia Auto Body Repair

22

Pimpinan Perusahaan

Alex P. Chandra

Tim Redaksi M&I Magazine

Pimpinan Redaksi

danielGABE

Redaksi:

I Pt Agus Ariawan

Reporter

Mudda

Prad

Public Relation

Annisa Era Putri

Desain & Fotografi

Kopi Panas Productions

Supported by:

Alamat Redaksi:PT. BPR SRI ARTHA LESTARIJl. Teuku Umar 110 DenpasarT. (0361) 246706 F. (0361) 246705

E. [email protected] [email protected] Sales & Marketing for AdvertisementT. 0361 744 884www.money-and-i.com

Ilustrasi: Dedeth

wordsfrom thed i re c to r

N o t e :Kritik dan saran dapat dikirimkan ke: [email protected]

Moral of the story adalah do not feel intimidated to start your business small.

Keep your integrity intact, streng then your team, develop your business model, and the money will follow.

Salam,

Alex P Chandra

Baru-baru ini, kami di BPR Lestari menandatangani MOU dengan Bank Niaga. MOU-nya mengenai fasilitas pembiayaan (two step loan) sebesar 75M.

Buat kami, it has been a long-long way, sejak pertama kali ‘dipercaya’ mendapatkan pembiayaan, yaitu sebesar 1 Milyar 5 tahun yang lalu (2005).

Page 4: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 06 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 7

specia lf e at u re scontr ibutorp ro f i l e

Bulan lalu saya mengatakan bahwa bisnis merupakan salah satu vehicle yang ‘tercepat’ yang bisa membawa menuju financial state yang kita inginkan. (statistic berbagai profesi to become wealthy…)

Build Your Own BusinessFROM E TO B

Alex P. ChandraDirektur Utama BPR Lestari

Hermawan KartajayaAsia’s Leading Marketing StrategiestCEO Of Mark Plus. Inc & Founder of MIM

Suzana ChandraManaging Director- Lestari Living

Alex P. ChandraDirektur Utama BPR Lestari

I Made Wenten B.Kabid Support& OperationBPR Lestari

Antony JapariMarketing Director & Chief Marketing OfficerPT. AJ Central Asia Raya

Dicky LopulalanPenulis dan fasilitator kewirausahaan sosial

Pribadi BudionoDirektur BPR Lestari

Dari berbagai jenis pilihan profesi, persentase entrepreneur-lah yang terbesar kemungkinannya menjadi kaya dan sejahtera. Oleh karenanya, jika kita

bukan Agnes Monica yang bisa menyanyi dan menari, tidak sepandai Agus Martowardoyo untuk menjadi CEO sebuah bank ternama, tidak setinggi Michael Jordan untuk menjadi atlet basket, dan tidak setampan… untuk menjadi pemain film atau tidak sepandai Ruhut Sitompul bersilat lidah untuk menjadi pengacara, maka pilihan menjadi entrepreneur, atau pengusaha atau business owner-lah yang paling memungkinkan. Dan sebenarnya, kemungkinan itu cukup besar tersedia buat kita semua.

Statistik mengatakan bahwa walaupun resiko start up bisnis cukup tinggi, yaitu tingkat kegagalan sampai mencapai 96%, namun ternyata kita ketahui bahwa 90% start up bisnis yang dimulai oleh orang yang sudah berpengalaman ternyata berhasil. Jadi salah satu kata kuncinya adalah orang yang berpengalaman yang membuat bisnisnya.

Kalau kita mencari pengalaman dulu (get yourself experienced), maka secara statistik success ratio kita meningkat menjadi 90%.

FROM E to B

Jalur alamiah yang paling saya sarankan bagi setiap orang yang ingin menjadi entrepreneur adalah bekerja dulu pada bidang yang akan kita buat bisnisnya nanti. Misalnya jika kita ingin mempunyai bank, maka bekerja dululah di bank. Jika kita ingin menjadi pengusaha garment, bekerja dululah

di bidang per-garment-an. Jika kita ingin mempunyai hotel, bekerja dululah di hotel.

Get yourself experience in your field adalah langkah pertama kita to build our own business.

Kalau merujuk pada kuadrannya Kiyosaki, maka kita bisa memulai dari kuadran E (employee) untuk kemudian pindah ke kuadran B (business owner).

Dengan memulai bekerja pada industry yang ingin kita bangun bisnisnya di kemudian hari, keuntungan terutama adalah kita bisa mendapatkan mentor gratis. Beberapa perusahaan mempunyai program-program pelatihan yang baik untuk melatih eksekutif-eksekutifnya. Bahkan dalam beberapa kasus, kita bisa bekerja direct dibawah pendiri (founder). Disitu kita bisa mengamati, memahami, belajar dengan efektifitas yang tak tertandingi.

Keuntungan lain dengan memulai bekerja dulu adalah kita bisa mengumpulkan network. Kita sudah bisa berinvestasi dengan membangun reputasi di kalangan orang-orang yang nanti akan menjadi bisnis partner kita, yang akan menjadi pelanggaan-pelanggan kita, yang nanti akan menjadi competitor kita.

Ingatlah ketika bekerja, kita harus berinvestasi, selain belajar, juga membangun reputasi. Reputasi yang kelak akan kita perlukan dalam membangun bisnis kita. Ketika saya membangun BPR Lestari, saya memulainya lumayan. Sudah ada orang-orang yang mengenal saya. Mereka

Page 5: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 08 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 9

specia lf e at u re s specia lf e at u re s

mengenal saya dari pekerjaan saya sebelumnya di BCA. Dan lumayanlah, mereka mengenal saya sebagai pekerja yang rajin, tidak korupsi dan bertanggung jawab. Jadi boleh dikata, reputasi yang menjadi prasyarat utama untuk bisa sukses di bisnis, tanpa saya sadari sudah mulai terbangun sejak awal-awal masa saya bekerja.

Ketika kita bekerja, saya menyarankan untuk menganggap perusahaan tempat kita bekerja sebagai perusahaan kita sendiri. Dengan demikian, kita mulai membangun reputasi. Bahkan beberapa ‘boss’ mempunyai jalur untuk menjadikan para loyal dan dedicated employee-nya menjadi entrepreneur yang sukses.

Di Indonesia, banyak eksekutif yang beralih menjadi pebisnis sukses karena di-groom oleh boss-nya. Pak Teddy Rachmat sebelumnya adalah eksekutif di ASTRA, sekarang menjadi salah seorang konglomerat Indonesia, karena diberi kesempatan untuk merintis bisnisnya sendiri bahkan berkongsi dengan keluarga Suryajaya.

Seorang kawan saya, bekerja sekian tahun sampai menjadi direktur operasional, sampai kemudian memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri. Bisnisnya kemudian ‘diadopsi’ oleh boss-nya. Dia dijadikan partner, bisnisnya ditambahi modal, diberikan infrastruktur yang sama dengan bisnis boss-nya. Dalam 5 tahun, bisnis kecilnya sekarang sudah menggurita. Waktu ‘sendiri’ dia hanya bisa menyewa satu buah ‘kapal’ untuk kemudian disewa-sewakan lagi. Setelah bisnis-nya diadopsi, kini ia bisa memiliki kapal sendiri. Tidak tanggung-tangung, mungkin sekarang perusahaannya memiliki dan mengoperasionalkan lebih dari 10 kapal (1 kapal harganya kurang lebih 20M). Semuanya tercapai dalam waktu singkat, 5 tahun saja.

Brett Godfrrey adalah Virgin Express’s Chief Financial Officer. Dia orang Australia. Brett memutuskan ‘resign’ dari perusahaannya Richard Branson karena akan kembali kenegara-nya Australia. Sir Richard Branson mengatakan “it you want to do anything in Australia, let me know and we’ll see what we can do”.

Brett pulang ke Amerika, dan start a low cost carrier di Australia, dengan dukungan dana dan infrastruktur Virgin Group. Brett berkongsi dengan mantan boss-nya mendirikan Virgin Blue, a low cost carrier di Australia. Brett sekarang menjadi salah seorang terkaya di Australia ketika umurnya belum mencapai 45 !

Jadi, jangan ragu untuk mulai sebagai employee. Always give your best. Watch and Learn. Build your reputation. Remember, the people is watching us. Your boss can be your partner someday.

Saya sendiri bercita-cita untuk kelak mendirikan banyak bisnis dengan my loyal, smart dan dedicated employee sebagai partner. By the way, who is a better partner instead of the people we work together day in and day out for years.

Saya yakin, ketika bisnis modelnya sudah mulai jelas, ketika income streamnya sudah sustain, gampang buat saya membesarkannya.

BANK IS MEN BEST FRIEND

Baru-baru ini BPR Lestari menandatangani perjanjian pinjaman dengan Bank Niaga. Jumlahnya lumayan. 75 Milyar. Yang terbesar selama ini.

Saya memulai hubungan saya dengan Bank Niaga ini sejak 5 tahun yang lalu. Dimulai dengan fasilitas pinjaman 1 Milyar. Setelah yang 1 Milyar bisa saya selesaikan dengan baik, loannya ditambah menjadi 5 Milyar, 25 Milyar dan sekarang 75 Milyar.

Menurut saya sudah merupakan perjalanan panjang buat kami di BPR Lestari, mulai dari 1 Milyar sampai dengan 75 Milyar.

Moral of the story adalah, your bankers is your best friend. Merekalah yang akan membawa bisnis kita ke level berikutnya. Keep our integrity intact. Jagalah performance kita sebaik-baiknya. Jangan pernah, sekali lagi jangan pernah ingkar janji kepada bank. Jangan pernah, sekali lagi jangan pernah, membuka cek yang tidak disediakan dananya, atau sering terlambat menyetornya. Usahakan biar bagaimanapun sulitnya untuk tidak menunggak kewajiban.

Jika kita sebagai seorang pengusaha, bisa melakukannya dalam jangka waktu yang panjang dan konsisten, saya garansi, saya ulangi, saya garansi, the bank will come to you to give more and more and more money untuk usaha kita.

Sebaliknya, jika kita gagal menjaga integritas kita, ibarat kita membakar jembatan emas.

Kalaupun ada kesulitan, hadapi dan jangan lari. Be brave and cut your loose.

Pelajaran kedua adalah jangan malu mulai dengan kecil. Kita memulai dengan pinjaman 1 Milyar dan terus ditambah sampai jumlah sekarang. Jika saja BPR Lestari tetap mempertahankan prestasinya dan integritasnya, hanya soal waktu saja jumlah pinjamannya menjadi ratusan milyar.

Bapak/Ibu sekalian, mudah-mudahan saya cukup berhasil memberikan peta (map) bagi setiap orang yang berminat menjadi seorang entrepreneur, menjadi business owner. Sekali lagi ini hanya merupakan territory map, banyak lembah dan jurang yang tidak atau belum tercover. Namun mudah-mudahan saya sudah menjelaskan jurang terdalam dan lembah tersulitnya.

Dan sebagaimana kata-kata bijak “the road to success is never paved”. Jalan menuju sukses tidak pernah tertata, selalu bumpy dan berkelok-kelok, namun mudah-mudahan dengan ‘better map’ kita bisa menghindari jurang-jurang dan lembah yang mematikan.

START IN AN ESTABLISHED FIELD

Tempo hari saya mengatakan, find your passion. Bekerjalah di bidang yang anda sukai. Berbisnis-lah di industry yang kita senangi. Sehingga bekerja bukanlah seperti bekerja. Bekerja seperti bermain-main. Tapi berhati-hatilah untuk menganalisa apakah bisnis yang akan kita geluti nanti ada prospeknya. Ada nilai ekonominya. Ada economical size-nya. Ada pasarnya. Apakah sudah waktunya ?

Berhati-hati untuk tidak terlalu larut dalam ‘ideal ideas’.

Ketika kemarin saya trip ke China dan Tibet, kita melihat di kota Chengdu, salah satu kota di China, banyak orang naik sepeda motor yang digerakkan oleh batere. Jadi tidak bising, dan ramah lingkungan.

Salah seorang teman saya kemudian mempunyai ide, untuk mengimpor sepeda motor jenis itu (yang digerakkan oleh batere) untuk dipasarkan di Indonesia. Idealisme-nya mengatakan bahwa Jakarta akan less polute jika semakin banyak sepeda motor listrik yang berkeliaran di jalan raya.

He is absolutely true.

Tapi bagaimana menjawab pertanyaan, berapa besar biayanya untuk mengedukasi pasar. Masyarakat di Indonesia sudah kadung menganggap sepeda motor sebagai asset, bahkan sebagai salah satu achievement. Sudah punya motor adalah salah satu prestasi. Sepeda motor bukan dianggap hanya sebagai ‘alat transportasi’. Mereka terlanjur di-educate, bahwa motor adalah symbol prestise, kecepatan, responsiveness, model dan sebagainya adalah key word dalam memilih sepeda motor. Bukan yang ramah lingkungan dan tidak berisik.

Bagaimana melawan ‘budget’ besar para ATPM sepeda motor, Honda, Yamaha dan Suzuki yang sudah puluhan tahun menguasai pasar sepeda motor di Indonesia.

Jebakan kedua selain idealism, adalah ‘profesor lang-ling-lung syndrome’. Business is about inventing something new. Jadi kalau mau berhasil harus menciptakan sesuatu yang baru, yang lain sama sekali, yang tidak ada sebelumnya.

Yes, walaupun itu betul buat Microsoft, buat Apple buat Facebook dan sebagainya, namun bukankah McDonald tidak menciptakan hamburger dan KFC tidak menciptakan ayam goreng.

Artinya kita tidak perlu menciptakan sesuatu yang baru untuk menjadi sukses sebagai seorang entrepreneur. Bagaimana kalau kita meniru saja McDonald atau KFC. Tidak menciptakan hamburger dan ayam goreng, namun hanya memberikan nilai tambah terhadap hamburger dan ayam goreng tadi.

Menurut saya, cara kedua lebih do-able dan aman.

Kita masuk ke sebuah industry atau pasar yang sudah established saja. Ingat ongkos mengedukasi pasar atas suatu produk baru sangat mahal dan melelahkan. Kemudian kita cari jalan lain untuk memberikan nilai tambah (added value)

sehingga pasar atau sebagian dari pasar bisa memilih kita dibandingkan dengan competitor.

Saya cukup berhasil di BPR Lestari karena relatif mudah buat saya. Industry dan pasarnya sudah tersedia. Saya hanya harus memikirkan bagaimana agar produk dan service yang saya berikan sedikit lebih baik dari competitor.

Start in an established field, and find a way to add value.

START SMALL

Ketika kita sudah menentukan industry yang akan kita bangun bisnisnya, mulailah merencanakan bisnis model-nya. Corat-coret di atas kertas. Kira-kira seperti apa nantinya bisnis kita nanti itu.

Buatlah proyeksi-proyeksinya. Berapa tenaga kerjanya ? Berapa modalnya ? Dari mana dapat modalnya ? Bagaimana cara jualannya ? Berapa biaya marketingnya ? Berapa potensial income-nya ? Apa-apa saja yang dibutuhkan agar organisasinya berjalan? Berapa biayanya ? Dan akhirnya berapa profitnya per-bulan ? Berapa per tahun ? Bagaimana potensi pengembangannya ?

Pertanyaan-pertanyaan di atas harus dijawab dahulu oleh setiap calon entrepreneur. Buatlah perkiraan-perkiraan dan asumsi-asumsi di atas kertas. Berimajinasilah dengan bisnis anda dahulu sebelum di-realisasikan.

Setelah semua diatas kertas beres dan justify. Mulailah bekerja. Laksanakan apa-apa yang ada di kertas kerja kita.

Namun yakinlah, bahwa apa-apa yang sudah direncanakan tadi akan meleset. Semua asumsi akan perlu adjustment-adjustment. Yakinlah bahwa anda akan menemui kesulitan-kesulitan. Dan walaupun kita sudah punya pengalaman, selalu ada kemungkinan bahwa bisnis yang kita gambar di atas kertas dan kita bayang-bayangkan akan kandas.

Jadi, saran saya, mulailah kecil-kecilan saja. Test ide-ide kita. Periksa asumsi-asumsinya. Cek reaksi pasar. Harus sangat hati-hati dengan overhead cost.

Lestari Living adalah bisnis saya yang baru setahun ini saya bangun. Masih bayi. Saya juga masih belum yakin business modelnya seperti apa. Apakah akan jadi developer saja ataukan akan menjadi hotelier dan seterusnya. Dia sudah untung di tahun pertamanya, namun belum bisa sustain. Jadi belum bisa dibilang ‘jalan’. Masih banyak factor keberuntungannya.

Para eksekutifnya ditahun pertama tidak digaji. Kantornya masih numpang. Peralatannya masih minjam. Bossnya belum dibeliin mobil. Masih menggunakan mobil sendiri. Organisasinya baru terdiri dari 4 orang, seorang CEO, seorang direktur keuangan, seorang staff dan seorang supir yang juga merangkap supir keluarga. Pokoknya overhead-nya harus minimal. Proyeknya pun kecil-kecilan. Kita memulainya dengan men-develop 2 unit rumah tipe 45. Saya ditertawakan kawan saya ketika mengatakan bahwa proyek saya “SOLD OUT”. “Cuma 2 unit, kok bilang SOLD OUT”, katanya.

Page 6: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 010 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 11

road tow e a l t hroad tow e a l t h

Alex P. ChandraDirektur utama BPR Lestari

Sebuah logam yang ion-ion positif dan negatifnya tersebar secara acak, akan menjadi besi biasa. Sebuah logam yang ion-ion positifnya berkumpul di satu

kutub, dan ion-ion negatifnya berkumpul di satu kutub yang lainnya akan menjadi magnet.

Besi biasa tidak bisa menarik, magnet mempunyai kekuatan untuk menariknya.

Salah satu ‘missing piece’ yang harus kita satukan kalau kita bersungguh-sungguh ingin menciptakan kesejahteraan (wealth) dalam hidup kita, maka segala sesuatu yang ada di dalam diri kita harus menyatu, seiring dan selaras.

TIndakan-tindakan kita tidak akan bertenaga, jika keinginan kita tidak selaras dengan system kepercayaan kita (belief system). Misalnya, kita ingin menjadi kaya, namun deep down inside kita merasa bahwa menjadi kaya itu berarti serakah. Our want and believe harus in alignment. Baru kemudian terjadilah series of action yang membawa kita semakin dekat dan semakin dekat dengan apa yang kita inginkan.

Proses getting aligned, menjadi selaras, antara belief, keinginan, dan tindakan inilah yang saya sebut sebagai getting congruent. Menjadi bulat. Tidak lonjong lagi.

TO MOVE MOUNTAINKetika kita congruent, otak kita menjadi aktif, pikiran kita focus, kita mulai menarik hal-hal dan kejadian-kejadian, informasi dan network, kesempatan yang berguna bagi diri kita dalam mencapai cita-cita.

Ketika saya ‘decide’ untuk bekerja di ‘sektor properti’. Ketika saya ‘percaya’, bahwa bisnis property ini mempunyai masa depan yang cerah, maka mulailah otak saya menarik sumber daya-sumber daya yang saya perlukan. Informasi apa saja yang saya butuhkan, siapa yang harus saya tanya, buku apa yang harus saya baca, siapa yang bisa bekerja sama dengan saya dan seterusnya.

Tidak berapa lama, muncullah kesempatan-kesempatan, yang kemudian berhasil saya ‘eksekusi’ menjadi bisnis opportunity.

Dengan menjadi congruent antara pikiran, keinginan, belief dan tindakan-tindakan kita, kita menjadi ‘magnet’ yang menarik. Tanpa keselarasan antara pikiran, keinginan, belief dan tindakan, kita menjadi ‘besi’ biasa.

Proses becoming congruent ini merupakan proses yang terjadi di dalam diri kita. Tidak selalu mudah. Tapi inilah pekerjaan rumah kita in the journey to wealth.

C O N G R U E N C YTHE POWER

Page 7: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 012 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 13

economicf o c u seconomicf o c u s

Dalam edisi sebelumnya M&I telah membahas mengenai UMKM Bali yang telah terbukti memiliki daya tahan terhadap berbagai guncangan badai ekonomi. Agar tesis tersebut dibarengi dengan fakta, M&I mencoba menelusuri beberapa UMKM di Bali, yang dilakukan masih di seputar Kota Denpasar. Dari ribuan nama-nama UMKM yang ditelusuri, M&I membatasi pada UMK (Usaha Mikro Kecil) sebab usaha menengah sudah masuk dalam kategori industri. Dalam edisi kali ini kami akan menghadirkan Top Five UMK paling inspiratif di Denpasar. UMK mana saja yang menduduki lima besar? Jangan lewatkan sajian berikut ini!

Bali Qui merupakan unit usaha yang memproduksi kosmetik bahan alami. Berdiri sejak tahun 2001 atas dasar kegelisahan membanjirnya produk-produk kosmetik yang berbahan dasar kimia. Bali Qui mendedikasikan diri sebagai kosmetik herbal pertama di dunia. “Banyak masyarakat kita, khususnya wanita menganggap produk dalam negeri sebagai produk kelas dua. Sehingga mereka berbondong-bondong memburu produk luar negeri. Padahal produk luar itu memang diperuntukkan bagi kulit mereka yang hidup di wilayah empat musim. Kulit mereka jelas berbeda dengan kulit kita sebab kulit mereka cenderung tidak mengandung pigmentasi,” kata Vijay, managing director PT. Baliqui Indonesia.

Dari puluhan produk yang dihasilkan terdapat dua produk unggulan yakni Solution dan Aloe Wonder Gel. Solution terbuat dari ekstrak daun sirih pilihan dengan tiga standard mutu sirih.

Show room dan pusat produksi dilakukan di Jalan Tukad Yeh Aya No. 110 Blok A Renon Denpasar Bali. Tlp. 0361-247577. Saat ini Bali Qui mempekerjakan 15 orang tenaga kerja.

Indah Asri Dried Flower bermula dari hobi Ibu Rien Suteja merangkai bunga kering, yang karangan bunga buah tangannya digunakan untuk mempercantik setiap pojok ruangan di rumahnya. Semua dipelajari secara otodidak

Usaha Kipas Srikandi telah dimulai sejak tahun 1979 oleh Nyoman Sukanta, ayah dari Nyoman Benes, pengelola usaha Kipas Srikandi saat ini. Menurut Sukanta, sebelumnya terdapat puluhan pengrajin kipas di daerah Sesetan waktu itu. Dirinya hanyalah pekerja di salah satu pengrajin kipas. “Saya waktu itu bekerja tidak mengharapkan gaji, tetapi saya berniat untuk belajar, mengambil ilmunya. Setelah

Cocooncraft merupakan UMK yang memproduksi berbagai macam kerajinan tangan yang berbahan baku utama kepompong ulat sutera. Pemilik Cocooncraft, Putu Suadesi mengaku awal pembuatan kerajinan kepompong ulat sutera merupakan permintaan tamu dari Perancis tahun 2006, saat ia masih bekerja di sebuah hotel. Sayang, setelah semua pesanan itu selesai dibuat, tamu tersebut tidak pernah kembali untuk mengambil orderannya. Suadesi terpaksa menawarkan barang-barang tersebut pada beberapa sahabatnya. Di luar dugaan, ternyata karya tangan Suadesi sangat diminati. Bahan baku kepompung ulat sutera yang langka menjadikan produk Cocooncraft unik dan diminati.

Top UMK Paling Inspiratif di Denpasar

5

Bali QuiKosmetik Herbal Pertama di Dunia

Kipas SrikandiSince 1979

Cocoon craftKerajinan Kepompong Ulat Sutera

Butik CempakaBordir dan Kebaya

Indah Asri Dried Flower

oleh Ibu Rien dengan metode coba-coba. Tak ada maksud untuk dikomersilkan waktu itu. Karena tamu-tamu yang berkunjung kerap menanyakan, dan kemudian bahwa ternyata bunga tersebut hasil karya Ibu Rien, mereka kemudian tertarik datang untuk memesan bunga kering, tentu dengan mengganti biaya produksi untuk pengadaan bahan baku dan ongkos kerja.

Menurut Ni Wayan Ria Maryani, usaha Butik Cempaka telah dimulai sejak tahun 2005. Kebetulan Ria sangat mengemari dunia fashion. “Kebutuhan kebaya setiap saat itu selalu ada, apalagi di Bali. Dan saya melihat kebaya jarang digunakan untuk kebutuhan fashion. Selama ini pakaian kebaya masih konvensional untuk kebutuhan yang berkaitan dengan acara-acara adat Bali. Itulah yang mendorong saya untuk membuat kebaya yang modern. Makanya Cempaka memiliki motto fashionable kebaya,” tutur Ria menjelaskan ide mendirikan Butik Cempaka.

Peluang pasar yang dibidik sangat beragam, mulai dari remaja putri, ibu-ibu muda dan umum. Beberapa artis dan tokoh terkenal seperti Sukmawati Sukarno Putri pernah datang ke Butik Cempaka untuk berbelanja kebaya. Untuk mempromosikan produk khasnya, Ria mengaku sering mengikuti pameran. Selain itu juga mensosialisasikan lewat website dan facebook. Beberapa kali juga pernah memasang iklan di media massa.

Setiap hari Butik Cempaka memproduksi 20 baju kebaya. Harga yang diwarkan variatif mulai dari Rp 150.000,- sampai dengan Rp 750.000,-. Harga tergantung material baju dan tingkat kerumitan pembuatan. Saat ini Butik Cempaka mempekerjakan 20 orang karyawan. Untuk mendapatkan kebaya khas Butik Cempaka, Anda bisa datang di Jalan Batur Sari No. 31 Sanur, Denpasar. Telp. 0361 284048.

merasa cukup saya beranikan diri untuk membuat usaha sendiri,” kata Sukanta mengenang.

Usaha ini kini diserahkan kepada Nyoman Benes, salah satu putra Nyoman Sukanta. Berbagai inovasi produk dulakukan oleh Benes untuk menjaga selera konsumen. Inovasi bahan kipas ada yang menggunakan bahan kain dan ada yang menggunakan kayu. Dari segi ukuran pun beragam; 21 – 30 cm. Kapasitas produksi setiap hari mencapai 200 buah kipas dengan mempekerjakan 20 orang karyawan.

Kipas Srikandi kini telah merambah pasar domestik maupun pasar internasional. Benes mangaku berbagai pameran yang diikuti memberikan manfaat yang cukup besar bagi promosi Kipas Srikandi. Show room Kipas Srikandi terdapat di Jalan Raya Sesetan No. 53 Denpasar Bali. Tlp. 0361 7890132.

Melihat permintaan yang semakin meningkat, Ibu Rien pun akhirnya memberanikan diri menjadikan hobinya sebagai bisnis kecil-kecilan waktu itu. Tahun 2001 Indah Asri mengikuti pameran di arena Pesta Kesenian Bali (PKB); dan ini menjadi titik awal yang memperkenalkan produk Indah Asri pada pasar, dan kini produk Indah Asri telah merambah ke beberapa kota di luar Bali, bahkan hingga tamu-tamu asing.

Sampai saat ini Ibu Rien telah merancang lebih dari 250 model karangan bunga. Seluruh bahan baku yang digunakan oleh Ibu Rien berasal dari bahan-bahan yang tak terpakai, sesuatu yang mungkin dianggap sampah bagi orang lain; seperti kelopak kayu, buah palem, kulit jagung, ranting kayu, kulit buah mahoni, buah kelor dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut, Indah Asri bekerjasama dengan tukang kebun di instansi pemerintah maupun swasta. Ibu Rien pun memberikan penghasilan tambahan kepada mereka.

Show room dan pusat produksi Indah Asri dilakukan di rumah Ibu Rien di Jalan Tukad Badung No. 107 B, Renon, Denpasar. Tlp. (0361) 851660. Untuk meningkatkan kapasitas produksi, Ibu Rien kini dibantu oleh enam orang pekerja.

Jenis kerajinan yang dihasilkan beragam; aksesoris, topi, rangkaian bunga, dan lampu hias; yang semua. koleksinya

telah mencapai 200 jenis kerajinan kepompong ulat sutera. Cocoon craft juga melayani pembuatan barang-barang berdasarkan permintaan khusus.

Produk yang dihasilkan Cocooncraft kini tidak hanya diminati di dalam negeri; bahkan beberapa kali telah melayani permintaan dari luar negeri; yang menurut Suadesi, spesifikasi produk yang diminati cenderung pada kerajinan untuk home decoration berupa lampu hias dan rangkaian bunga kering.

Untuk membantu kelancaran usahanya, Suadesi kini mempekerjakan tiga orang karyawan, sebagai pelaksana ide-ide Suadesi. Workshop dan Gallery Cocooncraft di Jalan

Page 8: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 014 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 15

I Made Wenten B.Kabid Support& OperationBPR Lestari

Our Iceberg is Meltingsaya cukup sering bertemu dan ngobrol santai dengan teman-teman dari bpr lain. dan acara ngobrol tersebut biasanya kita isi dengan diskusi santai tentang permasalahan yang biasanya kita hadapi di kantor masing-masing. manfaatnya pasti ada. bagi saya sendiri, saya belajar menghadapi masalah dan memecahkan masalah yang tidak/belum saya dapatkan di tempat saya bekerja sekarang.

Dalam kegiatan diskusi seperti ini, biasanya saya kurang percaya diri untuk memberikan pendapat. Apalagi berpendapat seolah-olah bahwa pendapat yang saya sampaikan merupakan buah pikiran saya. Ketidak percayaan diri ini muncul karena saya merasa masih junior, disbanding dengan teman-teman yang saya ajak discuss. Pengalaman saya di bidang bank hanya 5 tahun, dan rekan yang saya ajak diskus biasanya memiliki pengalaman antara 2x sampai dengan 4x dari pengalaman saya.Tidak enak rasanya menggurui orang yang lebih senior atau lebih perpengalaman. Sehingga apabila dalam memberikan pendapat dalam acara diskusi, saya sering meminjam pendapat / solusi dari cerita film atau buku yang pernah dibaca.Nah, untuk masalah yang di hadapi oleh rekan saya dalam proses melakukan perubahan yang tidak berjalan dengan sukses. Saya pinjamkan alternatif solusinya dari cerita yang terbaca di buku “Our Iceberg is Melting” yang ditulis oleh John Kotter dan Holger Rathgeber.Buku ini terbeli kira-kira 2 bulan lalu, dijual satu paket dengan buku “Who Move My Cheese”. Harganya saya lupa, tapi kalau kita beli di toko buku di Jalan Hayam Wuruk kita akan dapat diskon. Maaf, ceritanya ngelantur…ke..keSaya pikir isi buku ini bagus sekali, dan bisa dijadikan alternatif solusi apabila kita ingin melakukan proses “change” dalam organisasi kita. Disamping karena buku ini menggambarkan permasalahan yang akan di hadapi dalam proses “change” tersebut, dijelaskan juga apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Enaknya lagi buku ini ditulis dengan model bercerita berupa fabel (cerita dengan tokoh binatang).Karena saya pikir buku ini bagus, maka saya ingin bagikan sama ke teman-teman. Kurang lebih ceritanya adalah seperti ini …………………..

Our Iceberg is Melting

Our Iceberg is Melting bercerita tentang koloni pinguin di Antartika dalam mengambil keputusan saat menghadapi krisis karena ancaman perubahan yang terjadi pada gunung es (iceberg) tempat mereka tinggal.

Fred, penguin dengan rasa ingin tahu dan penuh selidik, suatu hari menemukan bukti bahwa gunung es tempat tinggal koloni selama bertahun-tahun ini ternyata berpotensi hancur. Di bagian bawah dan dalam gunung es itu muncul retakan dan tanda-tanda pencairan berupa kanal dan lubang membentuk gua bermuatan air. Karena tahun-tahun ini suhu terus bertambah rendah, air di dalam gua itu juga akan membeku. Karena zat cair yang membeku akan memuai secara dramatis, gunung es itu pun bisa pecah berkeping-keping.Fred hanya penguin biasa. Dia bukan anggota pemimpin koloni, bukan kerabat mereka, bahkan lebih sering terlihat sendirian untuk mengamati lingkungan sekitar daripada berkerumun sebagaimana kebiasaan umum penguin.

Hal terakhir yang kita discuss dengan teman-teman adalah “bagaimana menggerakkan organisasi beserta anggota tim untuk berubah kearah yang

lebih baik”. Manajemen di tempat kerja rekan saya terse-but, sudah memahami bahwa mereka harus berubah. Ka-lau tidak berubah, kedepan nanti akan sangat berbahaya.

Karena lambat laun mereka pasti akan tidak bisa bersaing dalam bisnis.

Agenda perubahan mulai dilakukan.Hasilnya, ternyata tidak sesuai dengan

harapan. Banyak tantangan yang mereka hadapi. Pada saat agenda perubahan mulai disosialisasikan dan sedikit demi sedikit mulai dijalankan, ternyata banyak banyak penolakan yang muncul. Dari penolakan secara langsung dengan cara yang jelas menyampaikan pendapat tidak setuju. Sampai penolakan halus, yang secara diam-diam tidak mengikuti rencana yang telah ditetapkan.

Beruntung salah satu anggota pemimpin koloni bernama Alice mudah ditemui. Awalnya Alice pun ragu dengan keterangan Fred, tapi setelah membuktikan temuan Fred, Alice segera mengajak Fred membicarakan masalah dan masa depan mereka bersama pemimpin koloni, Louis.

Louis tipe pemimpin pada umumnya.Dia berpengalaman, pintar, bijaksana, sabar, cukup tegas, sedikit menjaga jarak, agak konservatif, dan jika perlu menggunakan otoritas untuk mengatur anggota koloni. Meski begitu dia jelas tidak bisa segala-galanya. Hanya penguin senior tertentu sesama anggota pemimpin koloni yang kurang menghormatinya, di antaranya ialah NoNo. Begitu tahu yang terjadi, Louis segera bertindak. Dia mengumpulkan penguin terpilih untuk mengatasi masalah dan perubahan besar dalam koloni tersebut. Selain mereka bertiga, bergabung juga Buddy dan Profesor. Keenam penguin ini masing-masing mewakili karakter tertentu.

Setelah memperhatikan masalah genting itu, keputusannya ialah mereka harus pindah ke gunung es baru yang aman.Tapi persoalannya ternyata cukup rumit bagi koloni. Penguin bukanlah jenis burung pengembara, sementara sebagian mereka---terutama penguin yang bertugas di bagian ramalan cuaca dan lingkungan---menganggap masalah itu dibuat-buat dan tampaknya mustahil gunung es besar yang selama ini mereka tempati bakal ambrol.

Awalnya sebagian besar anggota koloni panik mendengar bahwa bencana besar sedang mengancam mereka, sementara waktu untuk bertindak sudah sangat mendesak. Tapi setelah komite koloni berhasil menciptakan visi tentang masa depan koloni mereka, lantas membentuk Tim Pengintai yang bertugas mengawali pencarian gunung es baru, barulah koloni bisa merasa senasib. Louis meyakinkan agar koloni jangan terikat pada tempat tinggal. Dia menyatakan mereka bisa menemukan gunung es lain sebagai tempat tinggal untuk hidup lebih aman. Persiapan pindah harus dimulai.

Komite mendukung visi itu dengan komunikasi dan informasi secara terus-menerus, terarah, sampai mayoritas anggota koloni terpengaruh dan menerima yang harus mereka lakukan. Bahu-membahu itu melahirkan kondisi luar biasa bagi mereka, sekaligus pembelajaran bagi seluruh anggota koloni. Bahkan penguin kanak-kanak pun bisa berperan langsung dengan mengadakan acara amal bagi anggota Tim Pengintai dan mampu membangkitkan moral secara signifikan.

Fabel ini memaparkan betapa perubahan niscaya terjadi di dalam kehidupan, pada situasi apa pun. Boleh jadi awalnya perubahan hanya diketahui atau dirasakan oleh anggota biasa yang tidak populer. Perubahan itu melahirkan krisis, memaksa adanya pengambilan keputusan, butuh tim untuk menjalankannya, dan perlu strategi yang bisa diandalkan.

Mula-mula orang butuh keyakinan ia akan berhasil, setelah itu memerlukan kemenangan nyata. Juga mengejutkan betapa ada kala alternatif jalan ke luar bisa berasal dari pihak lain. Pada kasus koloni penguin, mereka mendapat ide mengembara setelah bertemu dengan burung camar laut.Reaksi orang terhadap perubahan lain-lain; ada yang menolak, melawan, menghadapinya dengan aksi gagah berani, menghancurkan penghalang-penghalang yang awalnya mustahil dihancurkan, juga perlahan-lahan menemukan taktik cerdik untuk menghadapinya. (ringkasan cerita ini dicuplik dari http://halamanganjil.blogspot.com oleh Anwar Holid)

Delapan LangkahDan kalau kita ingin melakukan “change” dalam organisasi fabel ini menyarankan kepada kita untuk melakukan langkah-langkah perubahan seperti:

• Pertama, ciptakan perasaan mendesak dan gawat. Bantu orang melihat perlunya perubahan dan pentingnya segera bertindak.

• Kedua, susun tim pemandu. Pastikan ada orang “kuat” dalam memandu perubahan, memiliki kemampuan memimpin, memiliki kredibilitas, kemampuan berkomu-nikasi, kekuasaan, kemampuan analisis dan perasaan mede-sak (sense of urgency). Mencari sekutu yang percaya, lalu champion / hero kecil dalam proses ini.

• Ketiga, kembangkan Visi dan Strategi perubahan. Perjelas bagaimana masa depan akan berbeda dari masa lalu.

• Keempat, komunikasikan untuk memperoleh pemahaman, yakinkan sebanyak mungkin orang untuk dapat memahami dan menerima visi dan strategi.

• Kelima, Ciptakan peran-peran dalam perubahan, berbagi peran dan berikan kewenangan kepada orang lain untuk bertindak.

• Keenam, kemenangan jangka pendek. Ciptakan beberapa sukses kecil, yang mudah dicapai, dan segera tampak wu-judnya.Bila perlu buatkan perayaan-perayaan kecil untuk sukes-sukses ini.

• Ketujuh, jangan mudah berhenti lanjutkan ke target yang lebih tinggi sampai visi menjadi kenyataan.

• Kedelapan, ciptakan budaya baru untuk menjadi way of life.

Sebelum tulisan ini di tutup, saya mau minta maaf dulu. “Maaf ya, saya tidak ngajarin. Saya hanya bercerita tentang masalah yang dihadapi teman saya.Yang kemudian saya sambungkan dengan sebuah cerita dari sebuah buku”. Selamat BERUBAH……

growths t rate g i e sgrowths t rate g i e s

Perubahan Dan Kesuksesan Dalam Berbagai Kondisi

Page 9: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 016 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 17

diburu oleh orang. Kita tidak perlu mengeluarkan terlalu banyak biaya promosi. Kedua, konsumen Anda adalah pasar Anda. Jangan pernah sepelekan bila ada keluhan konsumen terhadap produk maupun pelayanan Anda. Segera lakukan pembenahan saat itu juga.

M&I: Apa ‘the most important lesson’ yang pernah Bapak pelajari ?

Agung Mahendra: Sebelum merintis usaha sendiri satu setengah tahun yang lalu, saya pernah jatuh terpuruk. Saat itu saya betul-betul merasa hampa karena sudah tidak punya apa-apa lagi. Saya betul-betul terguncang. Dalam keadaan seperti itu saya mencoba menguatkan kembali hati saya. Saya menenangkan diri dengan aktivitas spiritual, menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan saya. Suatu ketika saya melaksanakan sembahyang di Pura Besakih. Di sana saya mendengarkan semacam bisikan, “Lupakan apa yang telah hilang. Karena kamu akan mendapatkan yang lebih baik dari itu semua”. Dari situlah saya mulai bangkit kembali, memulai usaha sendiri dengan modal pas-pasan. Awalnya saya membangun satu unit rumah. Belum selesai dibangun sudah langsung laku terjual. Dari situlah saya mulai merintis perlahan-lahan. Kalau anda terjatuh, kuncinya hanya satu yakni bangun; jangan pernah menyerah dan putus asa.

M&I: Bagaimana mengintegrasikan spiritualitas dengan ‘menjadi kaya’ ?

Agung Mahendra: Agama apa pun mengajarkan kepada manusia untuk meningkatkan kualitas hidup. Kaya bukanlah tujuan utama, tetapi materi yang kita peroleh adalah amanah yang mesti berguna bagi diri kita, keluarga, dan orang lain. Nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan moral yang diajarkan oleh agama merupakan nilai-nilai yang saya integrasikan dalam berbisnis.

M&I: Apa ‘warisan’ yang ingin Anda tinggalkan ?

Agung Mahendra: Saya ingin seluruh pengalaman dan sistem kerja yang saya terapkan berguna bagi orang lain. Khususnya mereka yang selama ini bekerjasama dengan saya. Harta yang ditinggalkan tidak akan bertahan, akan habis. Tetapi ilmu yang berguna tidak akan pernah habis.

M&I: Ada peluang apa yang ‘dia’ lihat tapi tidak atau belum dikerjakan ?

Agung Mahendra: Saya melihat begitu banyak peluang dalam bisnis properti. Dan bisnis ini tidak akan pernah mati bila kita mengelolanya dengan benar. Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Jadi selama manusia masih ada, kebutuhan ini akan selalu ada.

interviewwiththemillionaireAgung Mahendara Putra

Kuncinya Kualitas ProdukOleh Mudda

Yang terpenting dalam menjalankan bisnis adalah menjaga kualitas produk. Promosi dan pemasaran tak ada artinya tanpa dibarengi dengan kualitas produk.

Pasar akan tercipta dengan sendirinya oleh kekuatan produk. Hal tersebut diungkapkan Agung Mahendara Putra, pengembang properti yang kini mulai melejit berkat kelihaiannya mengelola bisnis properti. Bagaimana prinsip dan sistem yang dijalankan oleh Sang Millioner? M&I mengajak Anda lebih dekat lagi.

M&I: Bisakah Bapak ceritakan bagaimana Bapak mendapatkan satu milyar pertama?

A g u n g Mahendra: Ada beberapa hal yang saya lakukan, yakni p e m b e n a h a n produk secara t e r u s - m e n e r u s . M e l a k u k a n b e r b a g a i terobosan untuk m e n c i p t a k a n desain rumah yang marketable. Kalau biasanya orang lain membuat rumah kategori RSS, saya membuat rumah yang sama tetapi nyaman untuk dihuni. Selain saya terus melakukan penguatan kapasitas tim yang terlibat. Membangun tim yang solid merupakan suatu investasi yang tak ternilai. Setiap orang mesti ahli di bidangnya. Tidak boleh merangkap pekerjaan. Seluruh pengalaman saya

di bidang properti sebelum merintis usaha sendiri, saya aplikasikan di sini. Percuma memiliki perencanaan yang baik kalau pelaksanaannya lemah. Selanjutnya saya buat sistem evaluasi yang bersifat terbuka. Antara saya dengan staf saling bicara dari hati ke hati. Dengan demikian kita bisa lebih cepat mengambil langkah antisipasi apabila ada sesuatu yang harus segera dibenahi. Jadi intinya, bagaimana saya mendapatkan satu milyar pertama adalah dengan membangun tim yang solid, melakukan inovasi produk dan menjaga kualitas produk.

M&I: Berapa lama waktu yang dibutuhkan?

Agung Mahendra: Sebelumnya saya bekerja pada perusahaan properti milik orang lain. Usaha sendiri yang saya rintis baru berjalan satu setengah tahun. Ini merupakan proyek yang ketujuh.

M&I: Kalau sekarang, berapa lama Bapak bisa mendapatkan satu milyar ?

Agung Mahendra: Sebetulnya saya tidak pernah mengukur berapa banyak dan berapa lama saya bisa menghasilkan keuntungan. Sebagai gambaran saja, sekarang ini setahun saya sudah kewalahan melayani, karena tenaga pelaksana jumlahnya masih terbatas. Saya tidak mau mengambil terlalu banyak pekerjaan sebab dalam pengerjaan, saya tidak mau dikerjakan asal-asalan. Saya mau semuanya dikerjakan oleh tim saya sendiri karena saya sudah tahu kualitas pekerjaan mereka.

M&I: Apakah ada sistem-nya atau tidak ada, cuma kebetulan-kebetulan saja ?

Agung Mahendra: Tentu ada. Sistemnya, yah dengan cara membuat standar operasional dalam pengerjaan proyek, melakukan inovasi secara terus-menerus, membuat sistem

yang berkesinambungan dengan cara membuat catatan dalam form record pada setiap tahapan pengerjaan. Catatan ini sangat membantu dalam mengevaluasi seluruh rangkaian pembangunan. Membangun kekompakan tim dan melakukan evaluasi secara terbuka dalam suasana kekeluargaan.

M&I: Apakah ‘sistem’ tadi transferable ? Artinya dapat diajarkan kepada orang lain?

Agung Mahendra: Tentu saja bisa. Dan proses kaderisasi seperti yang saya sebutkan tadi sebetulnya adalah proses transformasi pengetahuan. Dilakukan dengan cara mengaplikasikan pengetahuan saya dalam bentuk pelaksanaan proyek. Misalnya dengan melakukan recording setiap pelaksanaan proyek. Ini merupakan suatu standar operasional yang saya terapkan. Kelihatannya sepele, tetapi sangat berguna. Bagi mereka yang belum pernah menerapkan sistem seperti ini tentu menjadi pengalaman berharga. Kelak ketika mereka menjalani usaha sendiri akan menjadi investasi pengetahuan yang tak ternilai. Sistemnya sebetulnya sederhana. Bagaimana membuat perencanaan yang benar, pelaksanaanya benar, pengendaliannya benar, dan juga sistem evaluasinya benar. Kalau semuanya sudah dilaksanakan dengan benar, tentu hasil akhirnya benar. Nah, untuk menjalankan sistem tersebut membutuhkan integritas seorang pemimpin.

M&I: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk ‘mengajarkan’ seseorang untuk mencapai financial success yang sama dengan Bapak?

Agung Mahendra: Nggak lama, asalkan yang bersangkutan mau belajar dengan sungguh-sungguh. Sekarang ini tantangannya, bagaimana menciptakan suatu sistem sederhana yang bisa mereka pelajari dari awal. Seluruh tim kerja saya bagi lagi menjadi tim-tim kecil. Setiap tim ada yang mengkoordinir. Saya sendiri tinggal mengkomunikasikan dengan koordinator tim apa-apa yang perlu dibenahi. Selanjutnya koordinator tim mendiskusikan lagi dengan anggotanya masing-masing. Sistem dibuat seefektif mungkin. Blangko record sangat membantu saya untuk melakukan pengecekan. Orang yang bekerja sama dengan saya asalkan mau jujur dan terbuka pasti bisa menyerap sistem yang saya terapkan.

M&I: Apa yang disarankan kepada saya dan pembaca M&I untuk dilakukan jika ingin menjadi ‘millionaire’ ?

Agung Mahendra: Pertama, dalam menjalankan bisnis apapun, satu hal yang harus ditekankan adalah bagaimana kita mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk. Di situlah kunci keberhasilan. Produk yang berkualitas akan

Page 10: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 018 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 19

entrepreneurinterviewentrepreneurinterview

Oleh Mudda

Tambak Emas TerbengkalaiTidak sulit menemukan warung lalapan di Kota

Denpasar. Di sepanjang jalan kota, menjelang sore tiba, tenda-tenda portable dipasang pedagang, pertanda

warung mulai dibuka. Pecel lele sudah menjadi menu utama yang wajib ada di setiap warung lalapan. Tidak heran, tercatat kebutuhan daging lele di Bali mencapai 8 ton per hari. Sedangkan petani lele di Bali baru menghasilkan 1 ton per hari. Selebihnya didatangkan dari luar Bali. Bagaimana peluang dan tantangan petani lele? Jangan lewatkan liputan M&I berikut ini.

Tangan I Ketut Wirya tampak lincah menebar pelet (makanan ikan) saat M&I bertandang ke lokasi pembibitan lele miliknya di Jalan Antasura, Denpasar Utara. Lahan seluas 7 are di belakang rumah semula merupakan lahan tidur. Berkat ketekunan Wirya, kini menjadi tambak lele yang menghasilkan puluhan juta Rupiah per bulan. Setiap kolam luasnya 5x2 meter. Wirya membangun kolam sedikit demi sedikit sejak tahun 2004 yang silam, kini semuanya berjumlah 30 kolam.

Menurut pria yang berprofesi sebagai Guide Jepang ini, usaha pembibitan lele saat ini masih merupakan pekerjaan sambilan. Namun, belakangan ini Wirya mulai ancang-ancang untuk fokus menggarap pembibitan lele. Faktor kunjungan wisatawan yang tak menentu dan permintaan bibit lele yang semakin melambung menjadi daya pikat tersendiri di mata

Wirya. “Kedatangan tamu Jepang dengan penerbangan malam hari sangat melelahkan. Saya sudah tidak kuat lagi begadang seperti dulu. Lagi pula, saya sekarang bekerja sebagai guide freelance. Penghasilan menjadi guide semakin menipis,” ujar pria yang kini memasuki usia 47 tahun.

Pilihan Wirya cukup beralasan. Pasalnya, 500.000 – 700.000 ekor bibit lele yang dihasilkannya tiap bulan belum mencukupi kebutuhan petani lele. Bibit yang dijual dengan Rp 100,-/ekor itu telah menghasilkan puluhan juta Rupiah per bulan. Keyakinannya semakin kuat setelah mendengarkan penjelasan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Propinsi Bali, melalui seminar yang ia ikuti tak lama ini. Dijelaskan bahwa Bali kekurangan 7 ton daging lele per hari. Sementara untuk memenuhi kebutuhan Bali, masih dipasok dari luar. Harga pasaran daging lele saat ini Rp 11.000,-/kg. Ini berarti ada peluang pasar sebesar Rp 77.000.000,-/hari untuk digarap.

MESIN PENGOLAHAN PAKAN, TANTANGAN DAN PELUANG

Menurut Wirya, kendala yang tengah dihadapi petani lele di Bali saat ini adalah mahalnya harga pakan. Satu kilogram pakan Rp 7.000,-. Kalau dihitung, biaya produksi lele satu kg sama dengsn Rp 8.000,- Rupiah. Terdiri dari Rp 7.000,- harga pakan, ditambah harga bibit Rp 1.000,-. Bila dikonversi, untuk menghasilkan 1 kg daging lele memerlukan pakan 1 kg.

Budidaya Lele Dumbo

Page 11: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 020 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 21

entrepreneurinterviewentrepreneurinterview

Keberhasilan sesorang tidak sepenuhnya ditentukan oleh latar belakang pendidikannya. Saat kondisi ekonomi tak bersahabat, ide-ide kreatif akan muncul. Lihat saja apa yang dilakukan oleh I Ketut Wirya, sebuah usaha pembibitan lele di Jalan Antasura Gang Dalam no. 4, Br. Tangguntiti, Desa Tonja, Denpasar. Sebuah upaya bertahan dalam kondisi pariwisata yang tak menentu. M&I mengajak Anda menelusuri rekam jejak keberhasilan Wirya.

Tahun 1989 – 1992, Drs. I Ketut Wirya mengawali karir sebagai guru honor Bahasa Jepang di sebuah SMA. Berkat kemampuan berbahasa Jepang, ia mecari pekerjaan sampingan sebagai pramuwisata. Akhirnya Wirya memutuskan fokus sebagai pramuwisata saja, sebab penghasilannya sebagai guru honor waktu itu tidak cukup memenuhi kebutuhan keluarga. Siapa sangka, pariwisata Bali yang pernah mencapai masa keemasan di era 80 – 90an mengalami antiklimaks pascabom Legian tahun 2002, kunjungan wisatawan semakin menurun. Wirya mulai memutar otak, mencari penambal ekonomi keluarga yang bolong di saat sepi kunjungan wisata.

Suatu sore, usai mengantar tamu, Wirya duduk di samping rumahnya sembari menikmati kopi panas bikinan Ni Made Suarti, sang istri tercinta. Pandangannya terarah pada sebidang tanah kosong seluas 7 are di belakang rumah. kini tanah tersebut tak bisa digunakan untuk bertani lantaran terhambat aliran irigasi. Wirya pernah beternak sapi, namun

belum berhasil sebab lahan pendukung untuk makanan sapi di Denpasar sangat terbatas. Pernah pula ia beternak bebek, namun hasilnya tidak sebanding dengan biaya produksi. Keesokan harinya ia mendatangi sebuah toko buku untuk melihat-lihat buku rohani. Sudah menjadi kebiasaannya, bila merasa suntuk ia menghabiskan waktu membaca buku-buku rohani. Secara tidak sengaja ia menemukan sebuah buku panduan budidaya ikan lele. Wirya bagai mendapatkan jawaban atas kegelisahannya. “Saya merasa senang sekali membaca buku itu. Cepat-cepat saya bayar ke kasir dan langsung pulang ke rumah. Di rumah saya pelajari betul-betul isi buku itu. Rasanya bagai mendapat mukjijat, karena saya mendapatkan jawaban bentuk pertanian yang sesuai dengan lahan saya yang masih terkendala dengan aliran air. Untuk budidaya lele tidak perlu sering ganti air. Cukup sekali saja sampai panen. Ini cocok dengan lahan saya yang kekerangan air” ungkap bapak dua orang anak ini.

Awal tahun 2004, Wirya mulai mempraktekkan ilmu budidaya lele yang ia peroleh dari buku. Terdapat dua tahapan budidaya lele, yakni pembibitan dan pembesaran. Wirya memutuskan untuk mengambil tahapan pertama, sebab hasil survei pasar yang ia lakukan, kebutuhan bibit lele di Bali masih didatangkan dari Pulau Jawa. Ia sisihkan pengasilannya dari pariwisata untuk membuat beberapa kolam dan membeli induk lele. “Saya datangi orang-orang yang memelihara ikan besar untuk mencari induk lele. Saya kumpulkan satu persatu, betina dan jantan. Sekarang jumlah iduk produktif terkumpul 80 ekor betina dan 40 ekor jantan,” kata Wirya menjelaskan.

Masa-masa awal melakukan pembibitan penuh dengan tantangan. Pertama, Wirya belum memiliki pengalam. Kedua, orang-orang disekitar melihat apa yang dilakukanya sebagai usaha yang sia-sia. “Bahkan pada waktu itu, isteri saya sendiri tidak yakin dengan apa yang saya kerjakan. Tetapi, entah kenapa, hati saya semakin kuat. Saya merasa terdorong untuk membuktikan kepada semua orang bahwa saya akan berhasil dengan usaha ini,” ungkap Wirya mengenang lika-liku usahanya.

Kini Sarjana Pendidikan jebolan IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Singaraja ini patut mendapat acungan jempol. Ia buktikan ketetapan hatinya. Usaha pembibitan lele yang ia kerjakan tergolong berhasil. Bila musim bagus, setiap bulan ia mampu memproduksi bibit lele hingga 700.000 ekor. Bibil ukuran 6 – 7 cm dijual Rp 100,- per ekor. Dengan demikian, Wirya bisa mengahsilkan sampai 70 juta rupiah per bulan. Biaya produksi sekitar 40 %. Dapat di pastikan Wirya mengantongi 28 juta rupiah per bulan. Sebuah usaha yang baik bukan?

I Ketut Wirya Sarjana

Pendidikan Bibit Lele Oleh Mudda

“Berusaha mencari terobosan

untuk membuat pakan sendiri”

Wirya berencana membeli mesin itu untuk dimodifikasi, disesuaikan dengan kebutuhan pembuatan pakan lele. Mesin itu harganya sekitar 7 juta Rupiah. Itu baru harga mesin pencetaknya. Belum termasuk mesin pengerak. Mesin penggerak minimal berkekuatan 20 PK. “Bahan baku utamanya adalah limbah ikan yang sudah dikeringkan, atau kita bisa langsung memesan tepung ikan yang sudah jadi di Pengambengan, tempat produksi tepung ikan di Bali,” ungkap suami Ni Made Suarti ini.

Saat panen, harga pasaran lele berkisar Rp 11.000,-. “Jadi, petani hanya memperoleh keuntungan Rp 3.000/kg selama 3 bulan masa tani. Kalau 1 ton berarti hanya mendapatkan 3 juta Rupiah. Kalau ada mesin pengolahan pakan, harga/kg maksimal Rp 5.000,-. Sudah bisa dipastikan petani memperoleh keuntungan 5 juta Rupiah/ton. Petani pasti bergairah. Kalau saya sebagai pembibit sih tidak terlalu bermasalah dengan pakan. Tetapi secara tidak langsung kalau petani lele kurang bergairah, siapa yang akan membeli bibit yang saya jual?” kata Wirya dengan nada tanya.

Berangkat dari kesulitan petani lele tersebut, Wirya tengah berusaha mencari terobosan untuk membuat pakan sendiri. Mengumpulkan bahan baku yang mudah didapat dan akan mencoba merakit mesin pencetak sendiri dengan skala home industry. Beberapa waktu yang lalu ia sempat jalan-jalan ke toko mesin. Di sana Wirya menemukan sebuah mesin yang bisa digunakan, namun penjualnya belum bisa menjelaskan kapasitas produksi mesin dan bentuk olahan yang dihasilkan.

Sembari berusaha merancang mesin skala industri rumah tangga, Wirya berharap ada pihak-pihak yang mau berinvestasi untuk pengadaan mesin berskala industri besar. Melalui temannya yang menjadi TKI di Jepang, Wirya meminta informasi mengenai harga mesin di sana. Harga mesinnya sendiri sekitar 1,2 milyar Rupiah untuk skala sedang dengan kapasitas produksi 3 ton per hari. Sedangkan mesin dengan kapasitas produksi 5 ton/hari sekitar 2,5 milyar Rupiah. Saat ini ini pakan ikan didatangkan dari Surabaya. “Kalau bisa diproduksi di Bali, harga jual pasti jauh lebih murah. Dan mesin tersebut juga bisa digunakan untuk mengolah berbagai macam makanan ternak seperti makanan ayam, bebek, itik, babi, sapi, dan berbagai jenis ikan air tawar. Tinggal kita ubah bahan dasar seta outlet mesin berdasarkan kebutuhan dan ukuran yang diinginkan,” tutur Wirya sembari memperlihatkan brosur mesin kepada M&I, sekaligus mengakhiri perbincangan kami di sore itu.

Page 12: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 022 23Vo l . 1 0 O c t - N o v 2 0 1 0 -

Ada stereotype di masyarakat; “membuat perencanaan keuangan pribadi itu susah atau rumit”. Sebenarnya mem-buat perencanaan keuangan pribadi itu cukup mudah asal kita mengetahui kiat atau ilmunya. Namun sayangnya, ilmu perencanaan keuangan pribadi (personal finance) ini tidak atau jarang diajarkan di sekolah formal. Manajemen keuan-gan yang kita pelajari di sekolah atau di kampus umumnya adalah manajemen keuangan untuk perusahaan (corporate finance).

Jadi, pertama-tama dalam melakukan perencanaan keuan-gan ada beberapa hal yang seharusnya dilakukan yaitu:1. Tentukan tujuan keuangan keluarga, baik jangka

pendek, menengah dan panjang2. Ketahui kemampuan keuangan saat ini dan potensi keuangan di masa depan3. Buatlah laporan arus kas, laporan neraca dan anggaran keuangan keluarga4. Dalam melakukan investasi, ketahui profil resiko pribadi, apakah konservatif, moderat atau agresif. 5. Ketahui cara atau model perencanaan keuangan yang efektif dan mudah dimengerti.

Untuk poin kelima, kami menyarankan satu model perenca-naan keuangan yang mudah diterapkan. Kami menyebut-nya “Piramida Keuangan”. Model ini berasal dari konsep; membuat perencanaan keuangan sama seperti memban-gun rumah. Semuanya berawal dari pondasi yang kuat se-hingga bangunan di atasnya bisa kuat menghadapi topan badai. Jadi perencanaan keuangan itu seperti membangun “rumah keuangan” yang seharusnya kuat pondasinya seh-ingga apabila terjadi “badai” atau krisis keuangan maka ke-luarga kita tetap aman secara finansial. z

Berikut ini merupakan gambar dari “Piramida Keuangan” yang bisa diikuti sebagai model dalam membuat perenca-naan keuangan pribadi.

Pada gambar Piramida Keuangan, ada enam kotak di bawah piramida. Itulah enam buah batu yang merupakan pondasi bagi “bangunan” di atasnya. Nah, seperti membangun rumah maka pondasilah yang paling penting agar rumah itu kuat dan tidak akan ambruk apabila diterpa hujan bahkan badai sekalipun.Membangun keuangan pribadi ibarat membangun rumah, dengan enam batu pondasi sebagai proteksi kekayaan pribadi atau keluarga kita. Keenam batu inilah yang memberikan proteksi apabila terjadi “badai keuangan” menimpa diri kita dan keluarga.Marilah kita menelaah satu per-satu batu pondasi ini. Batu per-tama adalah kebutuhan dasar (basic needs). Artinya, apabila kita sudah memiliki penghasi-lan maka tentu saja yang akan dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan dasar seperti san-dang, pangan dan papan. Set-elah kebutuhan dasar untuk diri kita dan keluarga terpenuhi maka kita bisa beralih ke batu pondasi yang berikutnya. Batu pondasi kedua adalah proteksi keluarga (family protec-tion). Apabila uang kita sudah “berlebih” setelah kebutuhan dasar terpenuhi, maka keamanan keluarga adalah prioritas yang perlu kita perhatikan. Proteksi keluarga bertujuan untuk memproteksi keamanan keluarga kita dari berbagai resiko. Proteksi keluarga terdiri atas dua jenis, yaitu proteksi aset dan proteksi pendapatan. Proteksi aset artinya, kita melakukan proteksi atas aset yang kita miliki dari resiko kehilangan, kebakaran ataupun kerusakan. Umumnya, proteksi aset ini berupa asuransi umum seperti asuransi kendaraan bermotor dan asuransi rumah tinggal, kantor atau pabrik. Sedangkan proteksi pendapatan artinya, kita melakukan proteksi atas pendapatan kita sebagai kepala keluarga apabila tertimpa sakit, cacat atau meninggal. Dengan kata lain, apabila seorang kepala keluarga terkena resiko sakit, cacat atau meninggal maka pendapatan bulan-an yang seharusnya hilang karena terjadinya resiko, tetap tersedia buat keluarga yang ditinggalkan, sama seperti apabila kepala keluarga tersebut sehat walafiat dan bekerja seperti biasa. Inilah yang dimaksud dengan proteksi penda-patan.Batu pondasi yang ketiga adalah dana darurat (emergency fund). Dana ini berguna apabila terjadi sesuatu yang sifat-nya darurat, misalnya kendaraan milik keluarga ngadat dan

membutuhkan perbaikan dengan biaya besar. Atau yang lebih tragis, Anda terkena PHK. Sampai Anda mendapatkan pekerjaan kembali, tersedia dana yang memang disediakan khusus untuk situasi tersebut. Umumnya, besarnya dana darurat tiga sampai enam kali pendapatan bulanan.Batu pondasi berikutnya adalah dana pendidikan anak. Ini merupakan tujuan keuangan yang sangat penting bagi keluarga yang sudah mempunyai anak. Sebagai orang tua, tentu saja kita menginginkan

pendidikan yang terbaik untuk anak. Perlu perencanaan yang matang untuk memper-siapkan dana pendidikan ini. Sebab, apabila tidak direncanakan, pendidikan anak kita ke-mungkinan besar tidak tercapai seperti yang kita harapkan. Perencanaan dana pendidikan anak (child edu-cation planning) meliputi dua kegiatan utama, yaitu menabung atau berinvestasi dan pro-

teksi. Setelah menghitung berapa besar dana yang dibutuhkan untuk biaya pendidikan anak, maka me-nabung atau investasi merupakan cara untuk mencapainya.Namun, perlu diperhitungkan pula resiko yang mungkin terjadi, yaitu pada saat kita sebagai orang tua se-dang menabung atau berinvestasi untuk tujuan tersebut. Disinilah peran proteksi (asuransi jiwa, asur-

ansi kesehatan ataupun asuransi cacat) sangat dibutuhkan. Sehingga apabila terjadi resiko seperti sakit, cacat bahkan meninggal, yang mengakibatkan perencanaan dana pen-didikan anak kita terganggu, proteksi bisa mengambil alih tanggungjawab ini. Melalui proteksi, perencanaan tersebut bisa tetap berjalan sesuai yang kita harapkan. Produk keuangan yang bisa digunakan sebagai tools atau alat dalam perencanaan dana pendidikan antara lain tabun-gan pendidikan, asuransi beasiswa, unit linked, reksa dana plus asuransi dan sejenisnya. Yang penting, produk keuan-gan tersebut mempunyai unsur tabungan atau investasi dan proteksi. Batu pondasi yang kelima adalah dana pensiun (retirement fund). Sebagai orang yang bekerja sekian lama, tentu saja kita menginginkan di satu saat kita bisa menikmati pensiun dengan tenang, baik moril maupun materiil. Pensiun disini bukan berarti berhenti kerja total, melainkan, apapun yang kita inginkan, apakah tetap bekerja penuh waktu, beker-ja paruh waktu atau sama sekali tidak bekerja, kita sudah memiliki dana yang cukup untuk membiayai hidup kita dan life style atau gaya hidup kita, tanpa tergantung pada peng-hasilan dari pekerjaan kita tersebut. Dalam melakukan perencanaan dana pensiun (retirement planning) ini, unsur tabungan atau investasi sangatlah dominan. Proteksi yang perlu diperhitungkan disini adalah

asuransi kesehatan. Sebab tidak ada gunanya apabila kita pensiun namun sakit-sakitan sehingga menghabiskan dana pensiun yang sudah bertahun-tahun dikumpulkan. Yang penting dalam merencanakan dana pensiun ini, kita perlu tahu secara pasti apa life style yang diinginkan pada waktu pensiun dan berapa besar dana yang perlu dikumpulkan untuk membiayai life style tersebut. Adapun produk keuangan yang bisa digunakan sebagai alat dalam perencanaan dana pensiun antara lain Dana Pen-siun Lembaga Keuangan (DPLK), anuitas, unit linked, reksa dana, obligasi, properti, saham dan sejenisnya. Perlu pula diketahui, jangka waktu investasi dan profil resiko investor dalam perencanaan dana pensiun ini. Sebab hal tersebut akan sangat mempengaruhi pemilihan produk keuangan yang akan dibeli sebagai alat atau solusi dalam mencapai tujuan penyediaan dana pensiun tersebut. Batu pondasi yang keenam adalah warisan. Warisan disini bisa mempunyai dua tujuan. Yang pertama, sebagai distri-busi kekayaan atau memberikan aset yang dimiliki kepada pihak yang diinginkan walaupun sang pewaris masih hidup, atau mewariskan kepada ahli waris setelah meninggal. Yang kedua, apabila kita tidak mempunyai aset atau kekayaan, atau justru memiliki utang, baik kepada bank atau pihak lain, agar jangan sampai utang tersebut diwariskan kepada ahli waris kita. Itulah sebabnya perencanaan warisan (estate planning) sangat diperlukan untuk kedua tujuan tersebut, baik untuk mendistribusikan kekayaan atau aset, ataupun menghindarkan diwariskannya utang bagi anak cucu kita. Memang, sebagai orang Timur, kita umumnya enggan atau bahkan tabu bila membicarakan warisan selagi masih hidup. Namun, banyak fakta yang memperlihatkan, tanpa adanya perencanaan warisan yang baik, ahli waris dalam satu kelu-arga bisa menjadi ribut dan akhirnya tujuan sang ahli waris untuk mendistribusikan kekayaan berupa aset yang dikum-pulkan seumur hidupnya tidak tercapai. Lebih menyedih-kan, jika keluarga yang ditinggalkan terbebani utang yang belum lunas. Solusi dalam melakukan perencanaan warisan ini adalah menghitung besarnya kekayaan dan utang yang dimiliki dan menuliskan apa yang harus dilakukan atas ke-kayaan atau utang tersebut dalam surat wasiat (wills). Pem-buatan surat wasiat ini bisa menggunakan jasa pengacara atau notaris yang dipercaya.Selanjutnya, kita tiba pada batu-batu di bagian Akumulasi Kekayaan pada Konsep Piramida Keuangan. Batu-batu di bagian ini mengambil asumsi, apabila batu-batu pondasi piramida keuangan ini sudah terpenuhi (walaupun belum 100% namun sudah dilakukan) maka berarti sudah ada “uang lebih” yang bisa diinvestasikan. Dengan kata lain, pendapatan seseorang atau individu terse-but sudah makin meningkat. Di sisi lain, dengan pendapa-tan yang makin meningkat ini, maka individu tersebut juga menginginkan tingkat imbal hasil yang makin tinggi untuk mengakumulasikan pendapatan atau aset (kekayaan) yang dimiliki. Kalau di batu pondasi, seseorang atau individu “bekerja untuk mendapatkan uang” maka Kebutuhan Dasar

Dana Pendidikan Dana Pensiun

Proteksi Keluarga

Tabungan Deposito

Unit Linked

Reksa dana

Properti

Saham

SpekulasiAkumulasiKekayaan

Resiko &Tingkat Imbal HasilTingkat Pendapatan

Dana Darurat

Warisan

ProteksiKekayaan

( F i n a n c i a l P y r a m i d )Piramida Keuanganfinancia lp lanning f inancia lp lanning

Page 13: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 024 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 25

di bagian Akumulasi Kekayaan, “uang bekerja untuk uang”. Masalahnya, sesuai dengan teori investasi, bila tingkat im-bal hasil atau return yang diharapkan makin tinggi maka konsekuensinya adalah resiko atau risk akan makin tinggi pula. Makin tinggi expected return dari suatu instrumen in-vestasi, makin tinggi pula resiko terjadinya penurunan, bah-kan hilangnya uang atau modal yang diinvestasikan dalam instrumen investasi tersebut.Instrumen investasi yang paling rendah resikonya dan berarti paling rendah pula tingkat imbal hasilnya adalah tabungan dan deposito. Seperti kita ketahui, tabungan atau deposito dijamin tingkat bunganya dalam periode waktu tertentu oleh bank yang mengeluarkan produk tabungan atau deposito tersebut. Bahkan di Indonesia, untuk dana simpanan masyarakat yang ada di bank sampai jumlah tertentu dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), suatu badan yang didirikan pemerintah untuk melindungi dana masyarakat yang ada di bank dari resiko seperti penu-tupan bank (likuidasi). Tingkat suku bunga simpanan atau deposito perbankan se-makin lama menunjukkan tren penurunan yang disebabkan terus turunnya suku bunga patokan yang ditetapkan Bank Indonesia, dan makin rendahnya tingkat inflasi. Semakin baik perekonomian suatu negara, umumnya semakin ren-dah bunga perbankan. Di batu selanjutnya adalah instrumen investasi unit linked. Unit linked merupakan instrumen investasi yang cu-kup aman dengan tingkat imbal hasil investasi yang cukup menarik. Cukup aman, karena pada unit linked terdapat un-sur proteksi dalam bentuk asuransi jiwa, sehingga apabila terjadi resiko hidup seperti sakit, cacat atau meninggal, unit linked bisa memberikan manfaat bagi pemegang polisnya. Disamping memberikan manfaat asuransi jiwa, tingkat im-bal hasil investasi produk ini juga menarik, walaupun akan sangat bergantung pada kemana dana tersebut diinvesta-sikan. Dana atau fund dibedakan atas portofolio investas-inya yaitu di money market, fixed income, balanced/mixed

tur (Structured Mutual Fund), Reksa Dana Indeks, Reksa Dana Syariah, Reksa Dana Valas, Reksa Dana Sektoral, Reksa Dana Lokal, dan Reksa Dana ETF (Exchange Traded Fund). Setelah reksa dana, selanjutnya ada obligasi. Ob-ligasi bisa dibagi berdasarkan jenis dan tingkat resikonya. Dimulai dari obligasi pemerintah yang dikenal juga sebagai ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan obligasi korporasi. Obligasi korporasi memberikan yield atau kupon bunga yang lebih tinggi namun tingkat keamanannya lebih rendah. Obligasi biasanya diperingkat oleh lembaga pemeringkat indepen-den agar diketahui tingkat resiko gagal bayarnya (default risk) sampai sejauh mana. Makin tinggi peringkatnya, makin kecil resikonya. Kemudian di batu berikutnya, properti (dan emas) meru-pakan instrumen investasi yang tingkat resikonya lebih tinggi daripada reksa dana, namun memiliki potensi ting-kat pengembalian yang sangat menarik. Syaratnya, in-vestor yang melakukan investasi dalam instrumen ini harus mempunyai tujuan investasi jangka panjang. Se-bab, properti (dan emas) dari sisi likuiditas tidaklah be-gitu tinggi dibandingkan instrumen-instrumen investasi dibawahnya. Namun, properti (dan emas) merupakan instru-men investasi yang baik untuk mengatasi inflasi, khususnya dalam jangka panjang. Untuk berinvestasi di properti (dan emas) diperlukan pengetahuan yang cukup sebab apabila salah lokasi untuk memilih properti atau salah membaca keadaan ekonomi ketika membeli emas, maka uang yang ditanamkan bisa berkurang sangat signifikan. Setelah properti, di tingkat yang selanjutnya ada instrumen saham. Saham, seperti yang diketahui, memiliki tingkat li-kuiditas yang tinggi namun fluktuasinya juga sangat tinggi. Inilah yang menyebabkan tingkat resikonya juga cukup tinggi, tetapi berpotensi menghasilkan return yang juga sangat tinggi. Untuk melakukan investasi di instrumen sa-ham ini diperlukan pengetahuan pasar modal yang menda-lam dan waktu yang fleksibel. Yang terakhir adalah instrumen investasi yang sifatnya spekulasi. Instrumen yang sifatnya spekulasi ini bisa ber-bentuk investasi di valuta asing atau bursa komoditi. Bisa juga berbentuk investasi di barang-barang antik atau ba-rang-barang koleksi. Yang jelas, disebut spekulasi sebab tingkat fluktuasinya bisa sangat tinggi, misalnya valas. Saat ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa Rp 10.000/US$, namun besok bisa saja menjadi Rp 11.000/US$. Ada pula investasi berupa barang yang mengharapkan untung atau gain yang sangat tinggi pada saat dijual, contohnya barang antik atau benda seni.Kesimpulannya, investasi di instrumen manapun sah-sah saja sejauh mempertimbangkan tujuan keuangan yang in-gin dicapai dan jangka waktu investasi. Selain itu, kita perlu mengetahui sejauh mana tingkat resiko yang mampu kita hadapi (risk profile). Juga sangat diperlukan, pengetahuan yang cukup apabila ingin melakukan investasi di instrumen investasi tertentu. Apabila produk investasi yang kita pilih terlalu rumit atau kita tidak punya cukup waktu, mintalah bantuan profesional.

atau equity. Dan perbedaaan dalam portofolio investasi ini menyebabkan tingkat imbal hasil dan resiko juga berbeda antara fund yang satu dengan yang lain.Sebenarnya, produk unit linked ini masih relatif baru di In-donesia yaitu mulai berkembang sekitar tahun 2000-an. Namun dengan berkembangnya pengetahuan masyarakat mengenai investasi, produk unit linked ini makin diminati. Karena, selain tetap memberikan proteksi, pemegang polis bisa menikmati tingkat imbal hasil yang sesuai dengan kon-disi pasar, apakah di pasar uang atau di pasar modal. Produk unit linked ini sendiri merupakan pengembangan dari produk reksa dana. Bedanya dengan reksa dana, unit link ada unsur proteksinya. Ini disebabkan karena unit linked merupakan pengembangan dari produk asuransi.Batu selanjutnya adalah reksa dana. Reksa dana adalah produk investasi yang makin dikenal di Indonesia, sejak pertama kali diterbitkan tahun 1996. Reksa dana ini cu-kup aman dari sisi resiko dan tingkat pengembalian hasil investasinya bisa sangat menarik. Mengapa demikian? Karena reksa dana dikelola secara profesional oleh orang-orang yang ahli dibidangnya, yaitu yang kita kenal sebagai wakil manager investasi. Reksa dana diterbitkan oleh peru-sahaan yang memiliki izin sebagai perusahaan manajemen investasi atau umumnya disebut fund manager atau fund management company. Seperti unit linked, reksa dana dibedakan atas portofolio in-vestasinya. Di Indonesia ada pembagian empat jenis reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang (money market fund), rek-sa dana pendapatan tetap (fixed income fund), reksa dana saham (equity fund) dan reksa dana campuran (balanced atau mixed fund). Tingkat resiko dan pengembalian investa-sinya berbeda diantara fund-fund tersebut. Yang paling ren-dah resiko dan tingkat pengembaliannya adalah reksa dana pasar uang dan yang paling tinggi tingkat resikonya namun dengan tingkat pengembalian tertinggi adalah reksa dana saham. Selain reksa dana yang sudah disebutkan, saat ini sudah ada reksa dana khusus seperti Reksa Dana Terstruk-

Antony Japari

Kelahiran Ujung Pandang 1973 ini adalah seorang praktisi keuangan selama lebih dari 13 tahun dan sekarang bekerja sebagai Marketing Director dan Chief Marketing Officer di PT. AJ Central Asia Raya (CAR Life Insurance). Ketertarikan-nya dibidang perencanaan keuangan bermula pada saat dia diberi kesempatan oleh perusahaan asuransi jiwa joint ven-ture Indonesia – Australia dimana dia bekerja untuk mengi-kuti training leadership dan financial planning di Sydney, Australia pada tahun 1999. Sertifikasi perencanaan keuangan Chartered Life Under-writer (CLU) dan Chartered Financial Consultant (ChFC) diperolehnya pada tahun 2003 dari Singapore College of Insurance (Singapore) dan The American College, USA. Ujian sertifikasi Certified Financial Planner atau CFP® diikutinya dan lulus pada tahun 2007 dari Financial Planning Standard Board (FPSB) Indonesia; afiliasi dari FPSB USA. Pada tahun 2009 ini mendapatkan sertifikasi Associate Estate Planning PractitionerTM (AEPP®) dari Estate Planning Practitioners Ltd. (Singapore) dan The Society of Will Writers & Estate Plan-ning Practitioners (United Kingdom). Sampai saat ini Antony aktif mengajar pada program pendidikan profesi perencana keuangan (CFP®) di Universitas Bina Nusantara Jakarta, FISIP UI Depok, dan beberapa perguruan tinggi lainnya di Jakarta maupun Surabaya. Sebagai perencana keuangan, Antony sering dijadikan sebagai nara sumber perencanaan keuan-gan di media massa seperti media cetak (majalah Investor, Investor Daily, Bisnis Indonesia, Tabloid Bisnis Uang, Men’s Health Magazine, majalah Swa, Tabloid Kontan, majalah Bis-nis Bank, majalah Good House Keeping, Tabloid Ibu & Anak) dan media elektronik (Metro TV, TV7, Smart FM, Radio Ba-hana, Woman Radio, Cosmopolitan FM, PAS FM). Misinya adalah membantu masyarakat Indonesia agar sadar akan pentingnya melakukan perencanaan keuangan keluarga sehingga bisa mencapai kebebasan keuangan melalui per-encanaan keuangan yang benar dan tepat.Ayah dari 3 anak ini sebelumnya sukses sebagai Market-ing Director di perusahaan asuransi jiwa lokal lainnya milik suatu kelompok usaha yang sedang berkembang pesat. Pada saat dia bergabung tahun 2006, perusahaan tersebut masih mempunyai aset dibawah Rp. 100 Milyar dan pada ta-hun 2009 sewaktu dia meninggalkan perusahaan tersebut, asetnya sudah mencapai lebih dari Rp. 5 Trilliun.

MBA, AAAIJ, DipFP, CLU, ChFC, CPLHI, CPFS, ALMI, AFSI, CFP®, AEPP®

f inancia lp lanning f inancia lp lanning

Page 14: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 026 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 27

Page 15: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 028 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 29

KURNIA AUTO BODY REPAIRS e n i M e r a k i t M o b i l O f f r o a d

O l e h : M u d d a

Kegemaran itu pula yang mendekatkan Rizky pada mesin jeep, sebab tidak semua mekanik mobil pa-ham dengan mesin jeep. Kerena itulah, Rizky harus

bisa mengatasinya. Perlahan-lahan alumni SMA Swastia-stu Denpasar ini mempelajari mesin jeep. Tahun 1988 ia memberanikan diri membuka bengkel jeep dengan nama Kurnia Auto di Jalan Tukad Yeh Aya 23, Denpasar. Awalnya sekedar untuk memperbaiki jeep koleksinya. Selanjutnya Rizky kewalahan menerima titipan mobil jeep dari teman-temannya untuk diperbaiki.

Selain sibuk mengurus bengkel jeep miliknya, Rizky ter-gabung dalam Bali Offroad Community (BOC). Disana ia menjadi pengurus dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008. Sekarang Rizky menjadi pengurus Indonesian Offroad Federation untuk Pengurus Daerah Bali. Jumlah anggota yang tergabung dalam BOC sendiri sampai saat ini menca-pai ratusan mobil. Masih banyak yang belum bergabung.

Setiap tahun BOC menyelenggarakan tiga event kejuaraan dan satu event jamboree.

Pengalaman Rizky selama puluhan tahun bergelut di dunia mesin jeep menantang dirinya untuk menciptakan sebuah inovasi baru. Kurnia Auto kini menyediakan jasa perakitan mobil offroad untuk memenuhi mimpi para offroader akan sebuah mobil desain perkasa. Harga mobil tangguh rakitan Rizky berkisar 50 – 100 juta rupiah. Harga tergantung mesin dasar dan desain yang diinginkan oleh pemesan. Selain itu fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dollar juga mempen-garuhi harga, sebab Rizky mengimport sebagian besar suku cadang yang digunakan. Pembayaran dilakukan secara ber-tahap sesuai dengan tahapan pengadaan dan pengerjaan yang dilakukan. Rata-rata Rizky merakit 10 sampai 12 mo-bil offroad setiap tahun. Kalau dulu Rizky hanya menerima order dari offroader Bali, sekarang jangkauan pasarnya se-makin meluas, telah menembus Pulau Jawa dan Lombok.

Mengenai surat-surat kendaraan, Anda tak perlu khawatir. Sebab semua produk rakitan Rizky dilengkapi dengan STNK.

Kok bisa? Yah, sebab untuk merakit sebuah mobil offroad, Rizky menggunakan bahan dasar mesin mobil lama seperti mesin Cherokee, Wheeler, Jim-ny, Taft, Land Rover dan lain-lain. Meski body dan mesin te-lah dirombak sedemikian rupa, namun tetap menggunakan nomor mesin lama.

Event kejuaraan merupakan ajang promosi mobil offroad rakitan Rizky. Disanalah tempat berkumpulnya para of-froader. Disana pula menjadi arena untuk mengadu ket-angguhan mobil. Selama ini mobil rakitan Rizky tergolong baik. Tidak pernah ada komplain dari pemesan. Hal inilah yang melejitkan nama Rizky sebagai perakit mobil offroad yang tangguh. Setelah event, Rizky biasanya kebanjiran or-der perakitan mobil.

Untuk membantu kelancaran usahanya, Rizky menerapkan sistem manajemen sederhana. Terdiri dari bagian adminis-trasi, kepala bengkel dan sepuluh orang mekanik. Mereka digaji per bulan oleh manajemen, selain bonus saat keban-jiran order. Rizky optimis dengan usaha yang dijalaninya. “Saya memprediksikan bisnis ini punya prospek yang cu-kup baik, sebab dari hari ke hari permintaan mobil offroad rakitan semakin meningkat. Mobil jenis ini tidak hanya di-gunakan oleh mereka yang sering turun ke arena offroad, tetapi juga dikendarai oleh mereka yang menyukai gaya sporty. Mereka datang dari berbagai kalangan dan lin-tas profesi. Memiliki mobil gaya sporty sudah men-jadi gaya hidup untuk menunjukkan selera dan jiwa pemiliknya,” tutur Rizky optimis.

Prediksi ayah dua anak ini beralasan, pasalnya tidak semua bengkel mobil menguasai mesin jeep. Tak heran jika Rizky memperluas usahanya dengan menambah bengkel serupa di Jalan Gunung Salak, Denpasar. Perluasan bidang usaha serupa juga dilaku-kan Rizky dengan usaha Rent-A-Car. Kini terdapat sepuluh mobil berbagai jenis yang selalu siap untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Nama Rizky Trisnayadi cukup familiar di telinga para offroader Indonesia. Kegemarannya pada mobil jenis jeep sejak duduk di bangku SMA telah men-gantarkan suami Melinda ini ke berba-gai medan kejuaraan offroad. “Kebetu-lan ayah dan paman saya penggemar fanatik mobil jeep; hal inilah yang menular pada diri saya,” kata Rizky menjelaskan.

Pengalaman Rizky selama puluhan tahun bergelut di dunia mesin jeep menantang dirinya untuk menciptakan sebuah inovasi baru.

innovat iveb u s i n e s sinnovat iveb u s i n e s s

Page 16: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 030 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 31

smar tf a m i l ysmar tf a m i l y

Antara Cinta dan Benci…

Credit Card oh…OUCH… Credit

Card, Yes…saya order sofa yang warna cream dengan damask fabric, dapat BONUS beberapa matching cushion dan “scotch guard protection”. Supaya, kalau tanpa sengaja kita menumpahkan kopi, katanya tidak akan menempel di sofanya. Tinggal di lap saja, langsung bersih.. Walaupun warna krem, dijamin tidak ada noda. Total BONUS senilai AUD300. Great deal!

Oleh Suzana ChandraManaging Director- Lestari Living

Pada bulan ketiga, ada tambahan tagihan yang harus kami bayar, yaitu tagihan listrik dan tagihan council (per tiga bulan). Oppsie,…yang ini lupa kami kalkulasikan. Alhasil, bulan itu ada sisa tagihan credit card yang tidak terbayar. Rencana kami adalah, bulan depan akan kami lunasi.

Pada bulan ke empat, ternyata kami memiliki tagihan extra karena saatnya memperbaharui registrasi mobil dan ada biaya dokter gigi. Sisa tagihan di credit card bukannya habis, malah bertambah.

Mulai pusing juga kami memikirkan credit card tersebut. Bulan ke lima, insurance rumah jatuh tempo plus ada tambahan biaya pengerjaan ‘garden’ di belakang rumah. Hmmmm…..nambah lagi deh itu sisa tagihan credit card.

Untuk mempersingkat cerita, pada bulan ke 10, sisa tagihan credit card yang tidak terbayar ditambah bunga mencapai AUD 10,000…. Dan selama 8 tahun setelah itu, kami terlibat “Love and Hate relationship” dengan beberapa credit card. Ada satu saat dimana kami memiliki lebih dari 5 credit card (alamaaak…..). Dimana setiap bulannya, kami seperti main sirkus dalam menjaga keseimbangan pengeluaran dan pembayaran antara kelima credit card tersebut.

Hal tersebut merupakan “real story” pada saat awal-awal perkawinan kami, sekitar 14 tahun yang lalu. Kami masih tinggal di Sydney. Dan baru sekitar 6 tahun terakhir ini, kami benar-benar keluar dari beban credit card. Yes…baru 6 tahun terakhir ini, kami bisa menikmati credit card sebagai ‘alat bantu’ pembayaran.

Yes!! ..Credit card itu sangat membantu. Sudah jarang sekali kita membawa ‘real money’ atau cash dalam jumlah banyak. Dengan credit card, kita tinggal belanja apa yang kita inginkan, ‘swipe the card’, beres dah.

Yes!!! Dengan credit card, kita mendapatkan berbagai kemudahan. Tidak jarang, kita ditawarkan extra discount yang jauh lebih besar, kalau pembayaran dilakukan dengan credit card. Belum lagi special lounges di airport biasanya ditujukan untuk pemegang credit card tertentu, rewards points, dan berbagai entertainment juga ditujukan sebagai penghargaan untuk pemegang credit card. Intinya…Masa gak punya credit card....hari gini….

Tetapi, sekali lagi.. sebagaimana ‘love & hate sory’ saya di atas, kartu plastik ini dapat menyengsarakan hidup anda juga. Tidak jarang hubungan dengan pasangan menjadi tidak harmonis karena tekanan ‘beban credit card’.

Kemudahan yang ditawarkan credit card, sangat mendukung ‘tingkat konsumtif’ kita. Dan yang menjadi fakta adalah, credit card memberikan kesempatan seluas-luasnya (well, sebatas limit credit cards) untuk menggunakan ‘future income’ (pendapatan kita di masa yang akan datang) dengan kesenangan sekarang. Ini benar-benar kebalikan dari “menunda kesenangan” untuk berinvestasi.

Jadi bagaimana menyiasati credit card ini?

Jawabannya tidak bisa ‘straight forward’, karena akan tergantung dari tingkat ‘finansial intelektual’ dan ‘disiplin’ kita. Dan HARUS kombinasi kedua ini.

Sebagian besar, kita mengerti konsep dari credit cards. Bahwa credit card adalah alat bantu untuk kemudahan pembayaran dimana diberikan tenggang waktu tertentu, biasanya dari 30 sampai 55 hari, untuk melakukan pembayaran sebelum dikenakan bunga. Bunga yang dikenakan sangat tinggi, sekitar 3.5% per bulan atau 42% per tahun. Coba bandingkan tingkat bunga ini dengan tingkat bunga deposito yang cuma di kisaran 6 – 10% per tahun.

Jadi..kita sudah mengerti bahwa hutang credit card sangat MUAHALLLL…..tapi apakah cukup dengan ‘finansial intelektual’ ini?... Kunci dari kesuksesan penggunaan credit card adalah di kata-kata “Kemudahan”. Dimanapun anda berada selama ada kata-kata ‘credit card accepted’….disitulah ‘kedisplinan anda diuji’.

Sekarang kita sudah sering dengar kata-kata ‘yok kembali ke basic’. Kita gunakan alat pembayaran yang tradisional, yaitu ‘uang’atau paling banter ‘debit card’. Saya pikir ada benarnya juga, dengan meninggalkan credit card anda di rumah, mau-tidak-mau ada kendali pengeluaran sebesar ‘real cash’ yang ada di dompet atau di limit penggunaan kartu debit anda. Memang, adanya ATM di berbagai lokasi, tidaklah membantu membatasi pengeluaran juga.

Ayuk… coba check, ada berapa buah credit card yang ada di dompet anda? ...ada berapa tagihan credit card yang setiap bulannya harus dilunasi? Ada berapa saldo tagihan credit card yang ‘menguras’ cash flow anda setiap bulannya? Berapakali, anda memijat kening….pada saat melihat tagihan credit card?... Berapa sering anda terkejut pada saat menerima tagihan credit card?... Berapa sering kah anda merasa..”wah banknya over-charge nih”? Berapa sering anda berjanji kepada diri sendiri bahwa….’cukup sudah sampai disini..bulan depan tidak akan pake credit card lagi’.

Kalau jawaban kita atas pertanyaan di atas adalah sering, sering bangeeettt, atau “itu dahhhh”….mungkin ada baiknya kita balik ke ‘basic’. Bikin rencana yang sangat detail untuk melunasi sisa saldo yang ada di credit card. Dan untuk “damage control” tinggalkan credit card anda dirumah, kalau perlu minta suami, istri atau pasangan/teman anda untuk menyembunyikan credit card tersebut (ini untuk menghindari godaan). Lebih extreme lagi… gunting credit card anda. Pakai ‘real money’ untuk belanja.

Lakukan ini sampai saldo tagihan credit card anda nol….dan sementara itu, tingkatkan kedisplinan, keteguhan hati dan finansial intelektual anda. God help us.

Mau berbagi cerita atau bertanya, silahkan email saya ke: [email protected]

Sudah terbayang dibenak saya, dimana akan saya posisikan sofa tersebut, ditambah dengan

jute rugs (karpet dari bahan natural), side table gaya antik, dengan lampu meja. Painting yang saya beli di Bali, akan menjadi ‘final touch’. Beautiful!

Pembayaran yang saya ambil; Zero deposit, 12 bulan interest free melalui credit card. Demikian juga dengan beberapa ‘tea set (fine china)’, TV set dan beberapa perlengkapan rumah tangga, semua dilakukan dengan Credit Card, 12 bulan tanpa interest.

Saya masih ingat, saya puas sekali dengan diri sendiri, dan merasa yakin apa yang kami lakukan sangat ‘clever”. Saya bisa mengisi dan mendekor rumah baru kami, dengan barang-barang tersebut, tanpa harus membayar di depan. Kami sudah menghitung cicilan bulanan, dan mengkalkulasikannya dengan cermat. Yes, we are genius!!

Pada saat cicilan bulan pertama dan kedua, semua berjalan sesuai dengan rencana. Tagihan bulanan kami pada saat itu adalah tagihan angsuran rumah, tagihan cicilan credit card tanpa interest,dan tagihan biaya rumah tangga sehari-hari yang kami bebankan pada credit card.

Page 17: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 032 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 33

p olling

GED telah berkembang menjadi penyedia jasa layanan pengiriman udara yang mandiri. Sejak berdirinya GED telah memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan standar layanan yang sesuai dengan standar internasional untuk sebuah perusahaan courier dan cargo.

Selain memiliki jaringan yang tersebar diseluruh Indonesia, kecepatan dan ketepatan waktu penghantaran, keleluasaan waktu pengambilan, informasi tracing dan tracking pengiriman yang akurat dan cepat, GED senantiasa mengedepankan tingkat layanan yang bersumber dari keunggulan sumber daya manusia dalam upaya memenuhi kepuasaan pelanggan.

PT. GANESHA EMAS DWIPAJl. Pulau Kawe No. 53 Denpasar, Bali 80222

Phone : (0361) 264320, 234461 Fax : (0361) 247985 Email : [email protected] Website : www.ged.co.id

SERVICES: Same Day Service Layanan pengiriman dengan waktu tiba di kota tujuan pada hari yang sama Overnight Service Layanan pengiriman untuk tiba pada keesokan harinya Regular Service Layanan pengiriman dengan masa tiba 1-2 hari International Courier Service Layanan pengiriman international door to door

Dalam polling terakhir kami : Jika sanggup menabung dalam jangka pendek (mis. 4 bulanan), untuk apakah dana anda tersebut ? Apakah untuk beli gadget atau untuk ikut seminar/kursus?

Ternyata memang terlihat tipis perbedaan antara keinginan ikut seminar / kursus atau beli gadget; dimana 45.9% lebih memilih beli gadget ketimbang 29.7 % responden lainnya yang cenderung memanfaatkan uangnya untuk ikut seminar / kursus.

Tergambar jelas bahwa budaya konsumerisme masih melekat di kalangan masyarakat kita, meskipun hampir sebagian responden adalah karyawan atau profesional. Hal ini mengungkapkan bahwa kebutuhan jangka pendek dan masalah trend menjadi pilihan sebagian besar orang ketimbang skill dan pengetahuan atau pilihan masa depan.

Ternyata Gadget Lebih Menarik Ketimbang Seminar/Kursus

NOVEMBER

Page 18: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 034 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 35

w h at sNeww h at sNew

Jangan heran bila Anda menjumpai motor di jalan raya dengan penampilan mencolok, terdapat tulisan “Motor Taxi”, pengendaranya pun menggunakan seragam khusus. Itu adalah Motor Taxi rancangan Kadek Astawa (37), pemilik sekaligus business designer Motor Taxi Indonesia. Belum lama ini, M&I mendapat kesempatan baik bertemu sang designer. Dari obrolan santai penuh akrab, pengusaha muda ini membagi pengalaman, strategi dan rencana pengembangan.

Motor Taxi IndonesiaBerangkat dari Bali Sampai Singapura dan Malaysia

Oleh Mudda

Motor Taxi Indonesia tergolong berhasil. Sebuah produk inovatif di bidang transportasi hadir menjawab keresahan warga Kota Denpasar atas

kelangkaan kendaraan umum. “Ide motor taxi sebetulnya bukan ide iseng-isengan, tetapi sebuah ide bisnis yang

dekat, harga pasti Rp 10.000,- untuk tujuan dalam kota. “Kami ingin agar masyarakat bisa mendapatkan produk itu dengan gampang. Dengan begitu, segmen pasarnya mulai melebar dan mulai menjadi kebutuhan. Kita bisa menjadi lebih murah sebab volume meningkat,” kata pemuda asal Karangasem ini dengan nada optimis.

Strategi dan Pengembangan

Dalam rangka peningkatan mutu layanan terhadap pelanggan, posisi motor taxi disebar di seluruh kota Denpasar. Hal tersebut berkaitan dengan sistem rekrutmen operator yang dilakukan perusahaan. PT. Motor Taxi Indonesia mengupayakan agar tempat tinggal operator baru tidak sama dengan tempat tinggal operator yang telah direkrut sebelumnya. Motor dibawa ke rumah oleh masing-masing operator dengan sistem sewa pakai Rp 30.000,-/hari. Penghasilan di atas Rp 30.000,- menjadi keuntungan operator.Dalam pengembangan bisnisnya, Astawa merancang strategi NCCL, yakni New Customer dan Customer all Life. Pelanggan baru dan pelanggan seumur hidup. Cara kerjanya sebagai berikut. Bagi pelanggan baru akan menghubungi call center. Call center kemudian menghubungi operator. Operator kemudian menjemput pelanggan. Nah, ini yang disebut dengan New Customer. Setelah pelanggan dilayani, operator mengelola pelanggannya dengan baik. Sehingga nantinya

betul-betul telah direncanakan dengan matang. Dan yang perlu saya tekankan di sini bahwa motor taxi yang berada di bawah bendera PT. Motor Taxi Indonesia bukanlah usaha angkutan umum. Tetapi dia adalah usaha persewaan kendaraan,” ungkap Astawa.

Ditanya apakah sama dengan rental motor? Menurut Astawa, pada prinsipnya sama. Dan tidak ada aturan yang mengatur bahwa motor sebagai angkutan umum. Dia adalah personality passanger. Jadi betul-betul persewaan kendaraan plus pengendara. Astawa mengaku, sebetulnya ia tidak punya pengalaman di bidang transportasi, ia lebih spesifik sebagai pendesain bisnis. Berkat sentuhan inovatifnya, bisnis persewaan kendaraan konvensional disulap menjadi persewaan kendaraan profesional. Lihat saja perbedaannya. Motor taxi memiliki call center, atribut, desain motor yang seragam serta sistem pricing yang pasti. Dengan begitu Motor Taxi memiliki diferensiasi dibanding persewaan kendaraan biasa.

Dulu kalau Anda mencari ojek harus ke pangkalan, kemudian melakukan penawaran. Sekarang Anda cukup menelepon ke call center di nomor 796 7575, operator (baca: pengendara) motor taxi segera menjemput. Anda tinggal buka pintu kamar, di depan sudah ada motor yang menunggu. Turunnya pun di depan pintu kamar. Jauh

“Ide motor taxi sebetulnya bukan ide iseng-isengan”

pelanggan tidak perlu lagi menghubungi call center. Cukup menghubungi nomor operator yang bersangkutan. Ini yang disebut dengan Customer all Life. Setiap membutuhkan jasa angkutan, pelanggan tetap dapat langsung menghubungi operator langganannya. Dengan begitu, volume call center tidak terlalu padat.

Motor taxi kini telah menancapkan bendera di beberapa kota di Indonesia dengan membuka kantor cabang dan franchise. Selain di Denpasar, motor taksi kini memiliki cabang di kota Surabaya, Malang, Yogyakarta dan Semarang. Sedangkan di Bandung sifatnya franchise. Dahsyatnya lagi, merk motor taxi kini telah merambah ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Menurut Astawa, ada perusahaan transport di kedua negara tersebut yang tertarik dengan konsep dan sistem Motor Taxi Indonesia. “Tugas kami sekarang adalah menjaga kualitas merk Motor Taxi Indonesia, sebab merk ini telah teregistrasi dan mengantongi hak paten, tidak boleh ditiru tanpa izin,” ucap Astawa menambahkan.

Page 19: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 036 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 37

notef ro m theg u r u

Cerita-Cerita yang Menggugah

”Life itself is the most wonderful fairytale of all”.

Hermawan KartajayaAsia’s Leading Marketing StrategiestCEO Of Mark Plus. Inc & Founder of MIM

Itulah kutipan dari Hans Christian Andersen, pengarang cerita anak yang legendaris, tentang betapa cerita menjadi bagian hidup kita semua. Sehingga, pasti kita

semua punya cerita favorit.

Baik legenda tradisional, film Hollywood, atau bahkan sekedar cerita turun temurun dalam keluarga yang sering menjadi bahan gurauan bersama saat keluarga besar berkumpul; kita semua dengan mudah terbawa emosi saat mendengarkan cerita yang menarik, baik itu sedih ataupun gembira.

Menurut ilmu psikologi kognitif, manusia akan selalu berupaya untuk merangkai potongan-potongan informasi dalam suatu cerita. Ini dilakukan agar informasi tersebut lebih mudah diingat dan dimengerti. Jadi, sebenarnya bercerita dan mendengarkan cerita itu adalah sesuatu yang natural dan sesuai dengan cara kerja pikiran manusia.

Lalu bagaimana seorang marketer bisa memanfaatkan storytelling ini?

Kalau anda penggemar film tentu pernah mendengar film Eat, Pray, Love yang dibintangi Julia Roberts. Film ini berdasarkan kisah nyata yang pernah menjadi best-selling novel New York Times sepanjang tahun 2006.

Dalam buku tersebut diceritakan kisah Elizabeth Gilbert yang dulunya punya kehidupan sempurna, namun lalu mengalami depresi berat ketika harus bercerai. Dia lantas memutuskan keliling dunia mencari kebahagiaan. Pertama ke Italia untuk makan Pizza dan Gelato sehingga beratnya bertambah tiga puluh pon! Sesudah itu, dia ke India untuk meditasi dan menenangkan diri. Dan persinggahan terakhir menjadi menarik bagi kita orang Indonesia, karena diakhiri dengan happy-ending saat Liz menemukan cinta di Bali.Sebagai Special Ambassador for Indonesia Tourism, tentu saja saya senang sekali Eat, Pray, Love di launch di lebih dari 80 kota dunia.

Ada tiga alasannya. Pertama, ceritanya berdasarkan kisah nyata. Dengan demikian nilai emosional Eat, Pray, Love akan lebih tinggi. Kedua, film diangkat ke layar besar dari sebuah novel laris kelas dunia. Ketiga, ya karena happy-ending nya di Ubud, Bali. Sehingga, saya berharap film ini akan bisa menggerakkan orang lebih banyak lagi ke Bali. Yang nantinya, mudah-mudahan bisa ditarik ke bagian lain Indonesia.

Inilah contoh marketing melalui storytelling. Dan hebatnya, Indonesia tidak ikut sponsor apapun dalam pembuatan Novel dan Film ini. Jadi bukan hanya Low-Budget, High-Impact tapi bahkan Zero-Budget, High-Impact Marketing!

Tidak diragukan lagi pengaruh positif film Holywood pada pemasaran suatu tempat. Angkor Wat di Kamboja, misalnya, jadi terkenal setelah dipakai untuk pembuatan film ”Tomb Raider” dengan bintang Angelina Jolie. Begitu juga dengan Twin Tower Kuala Lumpur yang dipakai untuk film ”Entrapment” dengan bintang Catherine Zeta-Jones dan Sean Connery.

Memang harus dicatat bahwa tidak semua cerita bisa mengugah orang. Tidak sedikit juga film yang ceritanya ”biasa-biasa aja” atau bahkan ”menyebalkan”, meskipun secara visual dan teknis sudah sangat bagus. Sehingga harus diperhatikan pula elemen-elemen yang membuat cerita itu menarik.

Robert McKee, guru ”story-telling” Holywood, mengatakan bahwa ada empat tahap dari suatu cerita menarik. Pertama, ”Life in Balance” yang dalam film Eat, Pray, Love digambarkan dengan situasi Liz yang sempurna. Kedua, ada ”Inciting Accident”, yang muncul ketika terjadi perceraian yang tidak terduga sebelumnya. Ketiga, ”Cross Into Uncooperative Reality”, saat Liz berjuang untuk mencari kebahagiaan dengan makan di Italia dan berdoa di India. Keempat, ”Discover the Truth” yaitu ketika Liz menemukan cinta kembali di Bali.

Seorang marketer yang kreatif tentu bisa menggunakan prinsip ”Storytelling” ini dalam perusahaannya, misalnya dalam pelaksanaan Sales dan Service.

Seorang New Wave Salesman misalnya akan pintar menceritakan cerita pelanggan-pelanggannya yang sukses sesudah menggunakan produk yang dijualnya. Tapi jangan lupa, seringkali juga diperlukan ”failure story”. Tentu dengan catatan bisa dijelaskan kenapa kok bisa gagal, tanpa merusak image produk atau layanan kita. Salesman yang hanya menceriterakan ”success story” akan dicurigai karena dianggap ”too good to be true!”.

Begitu juga dengan Service. Frontliner yang merupakan ”visible frontliner” sebaiknya dilatih untuk menunjukkan karakter sebagai seorang Care-Giver yang memperlakukan Customer sebagai teman bahkan ”trusted friend”! Sehingga dalam memberikan ”Care”, seseorang bisa ”menulis” sendiri ”true story” nya bersama pelanggan.

Misalnya, pelanggan yang puas (life in balance) bisa mengalami suatu kejadian yang tidak terduga (inciting incident) dan marah. Ketika pelanggan marah-marah maka terjadilah tarik ulur penyelesaiannya (cross uncooperative reality) sampai akhirnya pada penyelesaian suatu masalah (discover the truth). Proses layanan yang melalui tahapan ini, bisa menjadi story yang sangat powerful. Sehingga bisa digunakan untuk meyakinkan customer lain, atau bahkan untuk mendidik pegawai baru tentang bagaimana memberikan layanan yang ideal.

Pelatihan karyawan akan membosankan dan cepat dilupakan kalau sekedar berisi aturan-aturan baku, prinsip-prinsip perusahaan, atau standard operating procedure. Saatnya perusahaan menceritakan kisah-kisah nyata pengalaman frontliner yang dialami sebelumnya. Yang baik maupun buruk.

Tidak perlu ragu akan kekuatan sebuat cerita. Siapkah anda menerapkan storytelling di perusahaan anda?

notef ro m theg u r u

Page 20: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 038 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 39

frontofm i n d frontofm i n d

“Terimakasih facebook, kamu telah mempersatukan keluarga kami,” begitu kali-mat yang tertera di salah satu dinding status facebook seorang teman M&I. Kalimat semacam ini sering diungkapkan oleh para facebooker (baca: pengguna facebook) untuk mengekspresikan rasa terimakasih mereka atas jasa situs jaringan sosial terse-but yang telah mempertemukan kembali keluarga, sahabat, tetangga, rekan kerja dan orang-orang yang pernah kita kenal.

Mark Zuckerberg

Oleh Mudda

Tak bisa ditampik, era ini adalah era facebook. Facebook menjadi fenomena baru sebagai jembatan global yang punya pengaruh penting terhadap

situasi ekonomi, politik, sosial dan budaya masyarakat Internasional. Situs Pertemanan Facebook, peminatnya kian hari terus meningkat. Pasalnya, akhir pekan lalu total jumlah pengguna Facebook mencapai 325 juta. Hasil itu tampaknya akan mencapai target 500 juta pengguna yang ditetapkan oleh pendirinya Mei lalu.

Siapakah orang yang berada di belakang layar, orang yang telah mempengaruhi peradaban umat manusia tersebut? Dia adalah Mark Zuckerberg. Pemuda yang sempat kuliah di Harvard Univesity ini memilih drop out, karena ingin lebih fokus untuk mengembangkan situs jaringan facebook.com buatannya. Bulan Mei lalu usianya baru mencapai 26 tahun, usia yang cukup muda untuk menyandang predikat orang terkaya di dunia versi majalah Forbes tahun 2008.

Zuckerberg lahir pada 14 Mei 1984, di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara dari orang tua pasangan dokter gigi - psikiater. Sejak kecil Zuckerberg suka mengutak-atik komputer, mencoba berbagai program komputer dan belajar membuatnya. Ayahnya sendiri membelikannya komputer sejak ia berusia delapan tahun.

Semula, Zuckerberg mengembangkan Facebook di dalam kamar asramanya semasa kuliah di Harvard. Anggota pertama yang bergabung dalam Facebook adalah teman-temannya sendiri. Dalam jangka waktu dua minggu, sepertiga dari siswa Harvard telah menjadi anggota tetap Facebook.

Jumlah anggota Facebook yang mencapai jutaan or¬ang kini menjadi tambang emas yang meng-giurkan. Zuckerberg dan kawan-kawan pun menangkap peluang bisnis yang besar. Karena itu ketika jumlah user-nya melebihi satu juta mereka menggandeng Accel Part¬ners, perusahaan modal ventura, untuk membiayai pengembangannya. Modal yang ditanamkan adalah US$ 12,7

juta. Ini adalah investasi kedua yang masuk ke Facebook setelah sebelumnya (Juni 2004) men¬dapatkan dari pendiri PayPal sebesar US$ 500.000. Pembenahan pertama dengan tambahan modal itu adalah dengan meng¬ganti domain-nya dari www. thefacebook.com menjadi www.facebook.com pada Agustus 2005. Setelah itu jangkauan keanggotaannya diperluas menjadi internasional. Iklan yang mengantri ingin masuk situs tersebut adalah tambang emas yang tak pernah kering milik Zuckerberg.

Penghargaan terakhir diterima Mark dari World Economic Forum (WEF). Ia termasuk 230 orang yang dianggap berpengaruh bagi dunia sebagai Young Global Leaders 2009. Ia merupakan salah satu penerima penghargaan yang diberikan kepada pemimpin muda dunia dari 71 negara itu. WEF menilai, Mark dinilai memiliki kesan yang baik di mata publik dan orang-orang sekitarnya, serta memiliki kemauan untuk terus mengembangkan usaha Facebook-nya ini demi perkembangan komunikasi dan interaksi bagi kepentingan orang banyak di seluruh dunia.

Dalam tiga tahun terakhir, Mark telah menciptakan berbagai aplikasi baru di facebook untuk memberikan kemudahan kepada setiap pengguna facebook di seluruh dunia dalam berkomunikasi. Facebook telah menghadirkan aplikasi baru dengan wajah baru yang lebih interaktif bagi para penggunanya. Program yang diluncurkan pekan depan itu memiliki komponen utama News Stream yang terdapat pada aplikasi News Feed. “Dengan aplikasi ini, pengguna facebook tidak perlu repot-repot menyaring dengan siapa akan berinteraksi atau membagi konten mereka. Itu karena facebook dapat menyaringnya sendiri,” tutur Mark seperti dikutip dari Thefacebook Blog. (Dari berbagai sumber)

MUDA KAYA BERMANFAAT• •

Page 21: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 040 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 41

l iteraturel iterature

Lawrence G. McDonald & Patrick Robinson

Pribadi BudionoDirektur

BPR Lestari

Ketika Bank Lehman Brothers runtuh, dunia terperangah tidak percaya, apa yang sedang terjadi di Negara Paman Sam tersebut. Sebagai salah satu bank terbesar dan

tersukses di dunia, kejatuhannya menyebabkan ekonomi dunia terperosok ke dalam Depresi Besar seperti yang terjadi pada tahun 1930. CEO dan Presiden Lehman Brothers Dick Fuld dan Joe Gregory tak menghiraukan peringatan bahwa perusahaan itu sedang menuju gunung es.

Sebagai mantan wakil presiden Lehman Brothers, Larry McDonald, berada di tengah-tengah kekacauan perusahaan itu. Larry menyingkap bagaimana Lehman terjungkal dari perusahaan raksasa menjadi perusahaan yang sekarat. Buku ini menunjukkan Dick Fuld (Mantan CEO Lehman) dan para pejabat eksekutif puncaknya sudah kehilangan akal sehat. Mereka membiarkan resiko profil Lehman meraksasa. Bagaimana detik-detik kehancuran itu terjadi dan siapa saja yang terlibat didalamnya? Buku “The Collapse of Lehman Brothers” dituturkan dengan menarik dari orang dalam yang menyaksikan langsung detik-detik kehancuran perusahaan yang pernah menjadi paling digjaya di dunia.

Pada hari Senin 15 September 2008, merupakan peristiwa yang begitu dahsyat yang menyeret dunia dalam resesi yang begitu parah, dimana Bank Investasi terbesar keempat di Wall Street telah ambruk. Ini benar-benar kebangkrutan terbesar sepanjang sejarah. Lehman Brothers mempunyai kewajiban utang yang sangat besar yaitu $ 660 milyar (kalau dikonversikan ke rupiah dengan kurs Rp.10.000/1$ sebesar Rp.6.600 T atau 6 tahun APBN Indonesia) dan Lehman merupakan pemegang obligasi gagal bayar yang sangat tinggi. Pemerintah AS tidak melakukan apapun untuk menyelamatkannya. Di seluruh dunia, pasar berguncang seakan-akan lempengan tektonik Wall Street mulai bergemuruh terpisah bagaikan diterjang tsunami.

Setelah kebangkrutan Lehman, bencana menghantam pasar keuangan dunia. Bank-bank terbesar serempak ketakutan untuk saling meminjamkan uang karena tidak ada diantara mereka yang cukup percaya diri akan dilunasi. Kalau itu bisa terjadi kepada Lehman, itu bisa terjadi kepada siapa pun. Jantung sistem perbankan global (termasuk di Indonesia terkena imbasnya dan puncaknya terjadi pada November 2008 dimana Bank Century tidak diperbolehkan kliring dan akhirnya diambil oleh LPS), pasar kredit, membeku sekeras batu. Tidak mungkin bagi siapa pun mengambil pinjaman untuk apa pun, terutama bank-bank investasi. Pasar surat berharga jangka pendek terhenti. Bank-bank teraman dan terkukuh di dunia tidak bisa meminjam uang. Ini bukan sekadar masa sulit. Bank-bank berhenti bernafas. Semuanya melebur dan perniagaan Amerika Serikat macet dengan cepat. Menteri Keuangan AS Hank Paulson sedang menghadapi awal dari kehancuran kredit global. Bayangan-bayangan Depresi Besar pada tahun 1930-an menari-nari di depan mata Hank Paulson.

Tidak ada yang tahu harus berbuat apa, tapi secercah cahaya datang dari Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke. Ben Bernanke dan Hank Paulson melibatkan Kongres untuk menahan ombak bencana keuangan. Hank Paulson membuat rencana darurat untuk mengatasi keadaan dengan meluncurkan bail out (paket dana talangan) sebesar $ 700 milyar. Pemerintah AS yang kapitalis kehilangan Khitahnya dengan ikut campur menyelamatkan perusahaan dari kehancuran. Paulson telah membuat Troubled Assets Relief Program (TARP) seharga $ 700 milyar yang terbukti menjadi penyambung hidup bagi dua bank terbesar di dunia yaitu Citicorp dan Bank of Amerika. TARP menyediakan dana untuk raksasa-raksasa mobil Amerika seperti General Motor & Chrysler, Ford supaya tetap bisa beroperasi. Goldman Sachs, Morgan Stanley, Fanie Mae, Freddie Mac, AIG juga menerima dana.

Paulson berkata, Hari ini kami mengambil tindakan-tindakan yang menentukan untuk melindungi ekonomi AS. Kami menyesal telah terpaksa melakukannya. Pada saat itu Hank Paulson menjadi orang yang pernah menjabat Menteri Keuangan AS yang paling campur tangan sejak Depresi Besar. Padahal Paulson telah mnghabiskan seluruh hidupnya untuk mempertahankan pasar bebas. Bahkan Paulson tidak bisa menyembunyikan rasa tidak senangnya yang mendalam ketika berbicara tentang hal tersebut, seperti dalam pidatonya ketika Bailout diluncurkan.

Ini pun baru permulaan. Kemakmuran selama bertahun-tahun telah berakhir. Kepanikan yang berbaris dari kejatuhan Lehman Brothers telah menjadi wabah. Islandia bangkrut! Ekonomi Irlandia hancur, membuat beberapa tahun singkat berisi kemakmuran itu hanyalah titik di dalam sejarah yang bertaburan kemiskinan. Ekonomi Inggris hampir tumbang. Bank of England harus mengambil alih bank-bank pemberi pinjaman negara tersebut. Royal Bank of Scotland (RBS) telah dengan gagah berani mengejar Lehman di meja pemberi pinjaman subprime. Kini mereka hampir meletus dengan jumlah yang persis sama seperti yang telah dipinjamnya dan diselamatkan oleh Bank Sentral Britania Raya. Runtuhnya derivatif telah menyerang lembaga-lembaga keuangan dan rumah-rumah pialang. Hancurnya pasar saham menyapu miliaran dolar nilai korporasi AS dan dunia. Kebangkrutan diumumkan hampir setiap jam. Di mana-mana orang-orang kehilangan pekerjaan mereka. Dunia bagaikan kiamat !

Bagaimana ini bisa terjadi?

Semua diawali dari kredit perumahan atau yang dikenal dengan “Mortgage”. Disini tidak ada yang salah, siapa saja bisa minta kepada Bank mengenai pembiayaan KPR bank dan bank sendiri mencari nasabah untuk dibiayai. Ekonomi Amerika yang terus tumbuh dan masyarakat semakin makmur maka pembelian rumah semakin naik sehingga

harga rumah atau dikenal dengan real estate selalu naik setiap tahun. Kenaikan real estate setiap tahunnya selalu diatas 10%, kondisi ini seperti apa yang terjadi di Indonesia saat ini terutama di Bali, harga properti cenderung naik bahkan kenaikannya tidak masuk akal, bisa harga hari ini berbeda dengan harga kemarin. MOMENTUM kenaikan ini dipergunakan oleh industri keuangan seperti Fannie Mae dan Freddie Mac yang berkonsentrasi dalam pengelolaan portofolio Mortgage untuk mengejar volume atau omset. Namun proses meningkatkan penjualan mortgage ini yang menjadi awal keruntuhan ekonomi Amerika. Bank-bank yang membiayai sektor perumahan ini membentuk marketing bayangan dengan merekrut pialang atau agen penjualan perumahan dengan suku bunga yang murah yaitu 4% untuk tahun pertama dan tahun berikutnya naik menjadi 8%. Masyarakat Amerika dirayu untuk membeli rumah baik rumah pertama atau rumah kedua dan seterusnya. Para pialang tersebut merayu dengan manisnya bahwa Anda harus membeli real estate, setiap tahun kenaikan real estate selalu diatas 10% dan Anda hanya membayar bank 4%, selisih 6% atau lebih ini merupakan keuntungan yang Anda peroleh. Mayoritas masyarakat Amerika tergiur dan berbondong-bondong untuk membeli real estate dan menyebabkan harga semakin naik. Nah dalam prosesnya banyak pembiayaan rumah ini yang dikenal dengan pembiayaan NINJA (No Income, No Job or Assets) artinya pembiayaan diberikan kepada masyarakat yang tidak mempunyai Penghasilan yang memadai dan tidak mempunyai pekerjaan tetap. Pembiayaan perumahan model NINJA ini yang dikenal dengan SUBPRIME MORTGAGE. Pembiayaan Subprime Mortgage jumlahnya sangat sangat besar mencapai $ 13 Trilyun (Rp.130.000 Trilyun, senilai APBN RI selama 130 tahun atau 2 generasi). Bisnis berjalan dengan sangat menakjubkan dan bank investasi, seperti Lehman, Merrill Lynch diizinkan untuk membeli beberapa pialang hipotek yang sesungguhnya, dengan ribuan salesman yang berkeliaran memaksa wanita tua untuk meminjam uang yang tidak mereka perlukan dan mungkin tidak mampu mereka bayar. Mereka memberikan awal yang mencengangkan. Jika ada masalah, Lehman Brothers pasti menanggungnya. Tapi sementara ini tidak ada kesalahan. Hanya ada kemenangan, keuntungan dan keajaiban lainnya.

Subrime Mortgage tersebut oleh Fannie Mae, Freddie Mac atau bank investasi lainnya dijual kepada Lehman Brothers. Lehman Brothers kemudian melakukan sekuritisasi untuk pinjaman tersebut. Proses itu merupakan cara yang indah untuk mengubah utang menjadi obligasi. Lehman

membagi $100 juta menjadi seratus ribu obligasi bernilai $1.000 dan mengumpulkan orang-orang yang berprospek untuk membeli obligasi tersebut. Kesuksesan menjual obligasi-obligasi tersebut membebaskan Bank Investasi dari memegang utang $100 juta dalam buku mereka. Tadinya korporasi itulah yang memegang obligasi, tapi sekarang yang memegangnya adalah PARA PEMEGANG OBLIGASI. Dengan sulapan para ahli keuangan, utang yang bernilai $100 juta diubah menjadi investasi dengan pendapatan tahunan 6%. Selama bertahun-tahun, ini menjadi bisnis utama bank investasi seperti Lehman, Morgan Stanly, Goldman Sachs dan Bear Stearns. Lehman dan beberapa bank investasi lainnya menggunakan teknik pengalihan aset, sehingga para investor dapat segera memperoleh imbal hasil.

Sekarang tidak perlu lama bagi para penjual hipotek (Mortgage) yang sebenarnya untuk mewujudkan

komisi mereka. Mereka hanya membutuhkan tanda tangan. Kantor pusat tidak peduli apakah pinjaman tersebut akan kembali atau tidak karena perusahaan hipotek itu akan menjual mereka kepada Lehman atau Merrill Lynch dalam satu atau dua bulan. Lehman juga tidak begitu peduli karena ketika Obligasi tersebut telah terjual maka itu bukan masalah mereka lagi. Di dalam pasar perumahan yang sedang merajalela, proses ini sangat cepat. Obligasi-obligasi tersebut disebarkan ke seluruh dunia kepada berbagai bank seperti HSBC, Kaupthing Bank di Islandia, Mitsubishi di Jepang, Century di Indonesia dan lain-lain. Pemegang akhir obligasi terdiri dari bank atau investor yang jaraknya begitu jauh dari rumah-rumah yang sebenarnya. Artinya, sesorang yang berada di California dapat tinggal di dalam rumah yang sebenarnya dimiliki oleh beberapa orang yang ada di Denpasar, 10.000 mil jauhnya. Salah satu hal terhebat dari proses tersebut adalah jauhnya jarak antara pemberi pinjaman yang sebenarnya.

Orang yang dibiayai mortgage mengalami gagal bayar, karena ketidakadaan income tetap sehingga obligasi yang telah di ambil oleh Lehman maupun yang telah disebar diseluruh dunia bagaikan Tsunami keuangan. Modal Lehman Brothers hanya $17 milyar, sedangkan utang yang ditanggung sebesar $660 milyar yang di dalamnya terdapat Obligasi Subprime mortgage sebesar $120 milyar. Bisa Anda bayangkan bagaimana guncangan yang dihadapi oleh Lehman dengan adanya gelombang gagal bayar yang begitu besar dan ditunjang dengan Amerika sebagai negara kapitalis, dan ternyata pada Senin 15 September 2008, Lehman oleh Paulson dilikuidasi. Ini merupakan kebangkrutan terbesar sepanjang sejarah manusia dan akibat yang ditimbulkan terasa di belahan dunia termasuk Indonesia dan Denpasar. Mudah-mudahan ini dapat dijadikan pelajaran dan tidak terulang kembali. Selamat Membaca.

THE COLLAPSE OF LEHMAN BROTHERSDETIK-DETIK KEHANCURAN LEMBAGA KEUANGAN TERBESAR DI DUNIA

Page 22: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 042 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 43

smal lb i z

Jangan terkecoh tampang luarnya, lihatlah isi di dalamnya. Ungkapan tersebut tampaknya cocok untuk menggambarkan keberadaan Gi-ant Outdoor Sport, sebuah outlet penjualan barang-barang kebutu-han outdoor. Berada di pojok Ja-lan Merdeka Denpasar, terhimpit di antara gedung-gedung megah. Ups, jangan salah! Di balik tampangnya yang imut ada aktivitas bisnis yang tak terlihat. Apakah gerangan? M&I mengajak Anda menemui Mbak Wie, pemilik sekaligus pengelola us-aha tersebut.

Senyum ramah Mbak Wie menyambut kedatangan M&I. Segelas kopi panas disajikan menemani obrolan. Suasana tampak santai. Di dalam outlet miliknya,

Mbak Wie tidak mendisplay barang dalam jumlah yang banyak. Outlet tersebut lebih banyak dipakai untuk mendisplay sample barang. Lho, kok? Yah, sebab Mbak Wie tidak seratus persen mengandalkan penjualan retail. “Kalau mengandalkan penjualan retail, usaha ini tidak akan bisa bertahan. Untuk itu saya lebih banyak mengajukan proposal pengadaan barang kepada instansi atau lembaga yang membutuhkan barang-barang seperti ini,” Tutur Alumnus Unmuh Jember ini blak-blakan.

Selain itu, Mbak Wie juga mengandalkan jaringan komunitas pecinta alam baik dari kalangan mahasiswa, pelajar maupun umum sebagai pangsa pasar. Maklum, Mbak Wie yang tergabung dalam komunitas pecinta alam Bali ini cukup dikenal. Melihat daya beli komunitas tersebut yang pas-pasan, Mbak Wie pun menyediakan barang-barang yang harganya terjangkau. Tidak perlu fanatik terhadap merk ternama. “Yang penting kan kualitas barangnya, toh merk tidak berfungsi apa-apa,” Kata ibu dua anak ini.

Mbak Wie telah memulai usaha ini sejak tahun 2005. Diawali dengan membuka outlet di salah satu mall di Denpasar. Beberapa bulan yang lalu Mbak Wie memutuskan untuk mencari tempat di luar mall, yakni tempat yang sekarang. Pasalnya, outlet di mall kurang nyaman bagi pelanggan yang hampir sebagian besar adalah para pecinta alam. “Biasanya sehabis mendaki gunung atau treking, mereka maunya main ke outlet-ku. Tentu saja berbagai perlengkapan semacam ransel dan alat-alat outdoor mereka bawa. Nah, kan ga mungkin tuh masuk mall dengan kondisi seperti itu,” kata Mbak Wie.

Selain menyediakan barang-barang kebutuhan outdoor, Giant Outdoor Sport juga menyediakan berbagai jasa, seperti penyewaan tenda, pengadaan rubber boat, pembuatan wall climbing, pembuatan jaket sampai yang ekstrim sekalipun, seperti jasa pembersihan kaca gedung bertingkat.

Untuk memasarkan barag-barangnya, Mbak Wie telah menyusun kalender penjualan. Bulan Juni – Oktober biasanya orang melakukan pendakian gunung. Waktu yang baik bagi Mbak Wie menyetok barang yang biasa dicari para pendaki. Sedangkan bulan Februari – Mei biasanya

instansi pemerintah melakukan pengadaan barang. Jauh hari sebelumnya, Mbak Wie harus mempersiapkan proposal penawaran. Beberapa kali Giant Outdoor Sport pernah memenangkan tender pengadaan barang. Dan sekarang ini Mbak Wie sedang mempersiapkan proposal penawaran untuk mengikuti tender dengan pagu mencapai 1 milyar rupiah.

Apa yang membuat Mbak Wie bertahan di bisnis ini? Ternyata Mbak Wie memiliki prediksi pasar jauh ke depan. Dirinya melihat adanya kecenderungan perubahan trend pariwisata Bali. Menurutnya, pariwisata massal saat ini mulai ditinggalkan. Selanjutnya, akan mengarah pada bentuk-bentuk pariwisata minat khusus. Wisatatawan akan datang ke Bali untuk menikmati paket-paket outdoor seperti pendakian gunung, treking, rafting, diving, snorkeling dan lain-lain. Berbagai kegiatan tersebut tentu membutuhkan persediaan alat-alat seperti yang disediakan Giant Outdoor Sport saat ini.

GIANTOUTDOOR

Small Biz. Big Vision

SPORT

O l e h : M u d d a

“Kalau mengandal-kan penjualan retail, usaha ini tidak akan bisa ber tahan”.

Page 23: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 044 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 45

communit ye nte rp ri s e communit ye nte rp ri s e

KOPMA UNUDUpaya Membangun Wirausaha Koperasi MudaKoperasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan bersama bagi anggota yang tergabung di dalamnya. Demikian pula halnya dengan Koperasi Mahasiswa Universitas Udayana atau yang biasa disingkat Kopma Unud. Kopma Unud didirikan pada tanggal 7 Desember 1985. Latar belakangnya sederhana, yakni karena meningkatnya kebutuhan mahasiswa terhadap sarana dan prasarana penunjang perkuliahan di kampus. “Untuk menjawab kebutuhan tersebut Kopma menyediakan sebuah toko kecil. Daripada mahasiswa membeli barang-barang kebutuhan di tempat lain, lebih baik mereka membeli di Kopma, toh keuntungannya buat mahasiswa juga. Hal ini sesuai dengan filosofi koperasi yang mengusung nilai-nilai demokrasi dalam bidang ekonomi. Koperasi dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota,” demikian papar IGN. Agung Ariwiantara, Ketua Umum Kopma Unud

Oleh Dicky Lopulalan

“LLayaknya sebuah koperasi pada umumnya, Kopma Unud memiliki kelengkapan organisasi. Terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris

Umum, Bendahara I, Bendahara II, Bidang Organisasi, Bidang Simpan Pinjam, Bidang Personalia, Bidang Usaha, Bidang Penelitian dan Pengembangan, dan

Saat ini anggota Kopma Unud yang terdaftar mencapai 3.000 orang mahasiswa. Namun, menurut Ari hanya sekitar 70 orang mahasiswa yang aktif, didominasi oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi. Dirinya mengaku bahwa tidak semua mahasiswa memiliki kesadaran untuk bergabung dalam Kopma. “Padahal dengan bergabung di Kopma, khususnya kawan-kawan Fakultas Ekonomi, dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di perkuliahan. Disinilah kampus nyata, karena kita melakukan hal-hal yang langsung berhubungan dengan ilmu yang kita pelajari. Kalau di kampus diajarkan membuat laporan keuangan, disini kita membuatnya, Kalau di kampus diajarkan membuat business plan, disini kita melakukannya, kalau di kampus diajarkan tentang manajemen, disinilah laboratoriumnya,” tambah cowok yang mengaku senang membaca artikel Alex Chandra di media lokal ini.

Pengawas. Bidang organisasi membawahi beberapa divisi yakni Divisi Pendidikan, Kaderisasi, Komuniksasi dan Informasi, Divisi Inventarisasi dan Divisi Kerohanian. Sedangkan Bidang Usaha membawahi Divisi Internet, Divisi Fotokopi dan Divisi Bursa dan Kantin. Selain itu Kopma Unud juga menerbitkan sebuah buletin dengan nama SERASI, singkatan dari Selaras Sambung Rasa Insan Muda Perkoperasian. Media ini sebagai upaya untuk membangun komunikasi antara pengurus dengan anggota juga sebagai jembatan komunikasi Kopma Unud dengan dunia luar.

Ari mengaku bahwa saat ini unit usaha yang masih eksis hanya bursa kantin dengan gaya barunya. Berkat kerja keras bidang usaha, akhirnya membawa hasil yang tak terduga. Namun demikian, Ari mengaku saat ini Kopma Unud sedang merancang sebuah rencana bisnis yakni usaha Rental Pengetikan di Kampus Bukit Jimbaran. “Sebetulnya rencana ini berangkat dari masalah yang dihadapi oleh kawan-kawan mahasiswa. Saya perhatikan setiap kuliah pagi banyak kawan yang terlambat masuk kuliah lantaran harus nge-print tugas di rental pengetikan. Di Bukit, rental pengetikan cuma satu saja, dan itu membuat kawan-kawan harus ngantri dalam waktu yang cukup lama untuk nunggu giliran. Saya pikir masalah ini menjadi peluang,” ungkap mahasiswa Fakultas Ekonomi ini pada M&I.

Disinilah kampus nyata, karena kita melakukan hal-hal yang langsung berhubungan dengan ilmu yang kita pelajari

Page 24: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 046 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 47

CANONG12

high-t ech indexcommunit ye nte rp ri s e

Akhir-akhir ini Canon sungguh sangat produktif dalam mengeluarkan produk-produk photographynya. Setelah baru saja

meluncurkan kamera profesional seri EOS dengan 60D-nya kemudian dikelas prosumer PowerShot SX30is. Kini Canon mengeluarkan salah satu seri andalan dikelasnya Power Shot G12. Sepertinya seri G ini selalu sukses di pasaran. Bahkan G11 sepertinya belum lama muncul kini sudah ada pengantinya. Apa saja keunggulannya, mari kita simak

Canon PowerShot G12 merupakan penambahan produk seri -G untuk menggantikan Canon G11. Canon G12 ini dilengkapi dengan prosesor DIGIC 4 dan SISTEM HS (High Sensitivity) untuk menghasilkan kualitas foto luar biasa dalam kondisi cahaya rendah / low light. Kamera Canon G12 ini juga mampu merekam video HD 720p.

Canon G12 memiliki fitur sensor 10 Megapixel CCD High Sensitivity, sebuah lensa 5x optical zoom dengan stabilisasi Gambar Optik dan 28mm wide-angle, dan layar LCD vari-angle 2.8 inch . Kamera digital ini juga memiliki built-in modus scene High Dynamic Range (HDR) dan teknologi Canon Hybrid IS yang mengkompensasi sudut dan goyangan maupun pergeseran kamera. (sumber)

Canon PowerShot G12 mendukung SD / SDHC, SDXC serta kartu memori MMC. Kamera ciamik ini juga menawarkan output mini HDMI.

yang terbaik dikelasnya

Page 25: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 048 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 49

af terh our af terh our

Richard Branson

Dian SastrowardoyoDuta Wirausaha Muda Mandiri

Baru-baru ini pengusaha tersohor asal Inggris ini tiba-tiba saja jadi tenar di negeri kita. Lantaran beberapa waktu lalu ia “menguliahi” para jajaran eksekutif

Republik ini. Dari mentri BUMN, Mentri Perdagangan dan 150 pengusaha dan para eksekutif dari berbagai bidang di Hotel Kempinski Jakarta.

Richard adalah seseorang yang tak pernah “diam” semenjak masa mudanya. Dari usa 16 tahun dia sudah memulai bisnis majalah “Student”-nya. HIngga kemudian dia melanjutkan dengan bisnis rekaman yang kemudian dikenal diseluruh dunia dengan Virgin. Brand “Virgin” ini kemudian mengantar dia kebisnis-bisnis lainnya seperti Virgin Megastore, Virgin Atlantic Airways, Virgin Records, Virgin Media, Virgin Money dan masih banyak lagi diberbagai bidang

Dia adalah sosok pengusaha yang memulai bisnisnya penuh dengan inovasi dan transformasi yang jarang dipikirkan pebisnis lainnya. Meskipun filosofi-filosofi bisninya sering dianggap orang “aneh” tapi dia membuktikan bahwa hampir seluruh bidang yang dia geluti dalam bisnisnya dia menemukan keberhasilan. Kini dia memiliki lebih dari 200 perusahaan di 30 negara

Baru-baru ini dia mencetuskan ide bisnis yang cukup “gila” bernama Virgin Galactic dengan product wisata angkasa luar. Ini cemerlang, pertama dan memang “gila”

Siapa tak kenal Dian Sastrowardoyo? Artis cantik yang melejit berkat perannya sebagai Cinta dalam film “Ada Apa Dengan Cinta” di tahun 2002 ini menjadi idola kaum

remaja Indonesia waktu itu. Kini, artis dan prensenter ini mengaku gelisah terhadap minimnya jumlah entrepreneur di negeri ini.

“Gue dapat info yang bikin gue kaget banget. Ir. Ciputra bilang bahwa: buat jadi negara maju, diperlukan paling sedikit 2% dari penduduknya adalah entrepreneur. Kalo nggak salah, di Singapore ada sekitar 7%, Amerika punya 5%, sementara di Indonesia?????………Cuma kurang dari 0,18 % saja yang entrepreneur. Fakta ini cukup membuka pandangan gue tentang hal ini, karena terus gue baru tau bahwa bisnis-bisnis kecil, bisnis mikro, atau usaha-usaha kecil menengah itu adalah jajaran terdepan dalam perekonomian suatu negara.

Sebelumnya gue mikirnya kata ‘enterepreneur’ itu hanya berlaku untuk pengusaha-pengusaha besar yang udah jadi konglomerat gitu. Sejak itu, gue antusias banget bahwa angka kurang dari 0,18% itu harus berubah, harus naik,” ungkap pemilik nama Diandra Paramitha Sastrowardoyo ini dalam blog pribadinya.Tak heran, ketika ditawari menjadi duta wirausahawan muda mandiri sebagai program CSR (Corporate Social Responsibility) salah satu Bank terkemuka di indonesia, Dian mengaku antusias. ”Gue mikir sederhana aja, I’m not a superwoman, tapi gue percaya bahwa hal-hal besar itu bermula dari sesuatu yang kecil. Jadi saat gue ditawarin buat ambil bagian dari sebuah program yang bertujuan

Pengusaha Sukses dengan ide-ide “gila”

menaikkan angka 0,18 % jadi 2 % saja setidaknya, opsi apa lagi yang gue punya selain dengan antusias menyambutnya?” kata Dian menjelaskan.

Dian mengaku, selain menjadi juru bicara dan mensosialisasikan program Wirausaha Muda Mandiri (WMM), Dian juga dituntut untuk menjadi contoh entrepreneur, which is sebenarnya Dian dan management team di belakang juga ternyata sudah lama punya beberapa rencana bisnis yang akan dikerjakan. “Makanya, konsekuensi dari status gue sebagai duta WMM ini otomatis bikin deadline dari rencana-rencana bisnis kami jadi maju semua,” tutur istri Indraguna Sutowo ini menambahkan.

Page 26: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 050 Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 0 - 51

s neakpeekOleh Elly Ten

Fun? Kalau kita penggemar film ini dari mulai Saw I sampai Saw VI, ditanggung nonton yang ketujuh ini pasti fun. Darah yang muncrat sampai ke muka,

gerigi gergaji mesin yang seakan menyambar hidung, plus hantaman batang besi yang menggelegar di depan mata kita. Tapi siap mental untuk yang pertama kali nonton Saw -- dan langsung 3D -- bisa jadi bakal menutup muka dari awal film!

Fun as usual. Kalimat yang dilontarkan oleh Costas Mandylor, salah satu pemain utamanya, menggambarkan bahwa film ini sungguh layak dan fun untuk ditonton terutama bagi penggemar film horor. Seperti juga Saw I sampai Saw VI. Bagi yang penasaran dengan film horor yang jadi film wajib tonton di Amerika ini, lebih baik nonton dululah Saw I atau Saw VI, setelah itu putuskan apakah siap nonton versi 3D. Bayangkan, untuk membuat film ini benar-benar mengerikan dan efeknya sempurna, biaya yang seharusnya ‘hanya’ 11 juta dollar pun membengkak menjadi 17 juta dollar. Bahkan tenggang proses pembuatan yang direncanakan 9 minggu molor menjadi 12 minggu. Semua demi kesempurnaan efeknya.

Sang sutradara, Kevin Greutert, ingin menutup Saw dengan kenangan yang tak terlupakan. Makanya ribet bener persiapannya, mulai pemilihan aktor barunya, skripnya, efek yang lebih dahsyat, sampai pemilihan judul yang berubah dari Saw : The Final Chapter, Saw : The Traps, sampai akhirnya cukup dengan Saw 3D. Keribetan yang menuai acung jempol sesuai keinginan sang sutradara? Barangkali benar bagi penonton baru tapi bagi penonton setia Saw dari awal, terkesan lebih menarik Saw sebelumnya. Saw sebelumnya lebih bercerita, tak langsung pada permainan pembunuhan ala jigsaw. Tapi namanya juga 3D, permainan efek lebih ditonjolkan, cerita jadi nomor dua. Baiklah, untuk penyemarak halloween di akhir Oktober, film ini pas banget.

Repotnya, Saw 3D ini nyaris tak lolos rating R tapi masuk ke NC-17. Artinya hanya boleh ditonton orang dewasa. Padahal sutradara menginginkan seperti Saw sebelumnya, rating R, alias remaja umur 17 tahun dapat menontonnya. Akhirnya Greutert mengalah memotong beberapa adegan yang dinilai terlalu kejam bagi remaja agar layak tonton. Tapi memang bukan Saw namanya kalau tak penuh dengan penggalan badan dan muncratan darah. Bagi penggemar setia Saw, jangan tinggalkan film terakhirnya versi 3D ini, tapi bagi yang belum pernah nonton Saw sebelumnya, siapkan mental agar tak keluar bioskop sebelum filmnya berakhir. Scary movie manapun, lewat!

“FUN AS USUAL”

Page 27: M&I magz ed 11

- Vo l . 1 1 N o v - D e c 2 0 1 052