Meningitis Anak2007

27

description

meningitis

Transcript of Meningitis Anak2007

Page 1: Meningitis Anak2007
Page 2: Meningitis Anak2007

DefinisiKlasifikasiEpidemiologiEtiologiManifestasi klinisPatofisiologiPemeriksaan diagnostikAsuhan keperawatan Pengkajian keperawatan

Diagnosa keperawatanIntervensi keperawatan

Page 3: Meningitis Anak2007

DEFINISI

• Radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ jamur(Suzanne C. Smeltzer, 2001)

Page 4: Meningitis Anak2007

KLASIFIKASI

Berdasarkan penyebabnya: 1. Meningitis viral:

sindrom infeksi virus susunan saraf pusat yang akut yang disebabkan oleh virus

2. Meningitis bakterial:meningitis yang disebabkan adanya penyebaran infeksi bakteri ke dalam meningen otak

Page 5: Meningitis Anak2007

KLASIFIKASI

Berdasarkan perubahan cairan pada otak:

1. Meningitis Serosa:Radang selaput arachnoid dan piameter yang disertai cairan jernih

2. Meningitis Purulenta:Radang bernanah pada arachnoid dan piameter yang meliputi otak dan medulla spinalis

Page 6: Meningitis Anak2007

EPIDEMIOLOGI

1. Meningitis viral:Sering terjadi pada anak daripada dewasa

2. Meningitis bakterial:Angka kejadian tertinggi pada umur anak 2 Bulan – 2 Tahun

Page 7: Meningitis Anak2007

ETIOLOGI

1. Meningitis viral, disebabkan oleh:Virus Coxackie, Virus Echo, Virus Herpes simplek, Virus Hepatitis dll.

2. Meningitis bakterial:1. pada bayi dan anak:

Haemopilus influenza, Neisseria meningetidis, Diplococcus pneumonia.

2.Pada neonatus:E. coli, Streptococcus grup B,Listeria monocytogenesis.

Page 8: Meningitis Anak2007

MANIFESTASI KLINIS

1. Meningitis viral, pada anak:Panas & nyeri pada kepala mendadak, kaku kuduk, nyeri tenggorok, nausea & vomiting, penurunan kesadaran, photophobia, par- estesia dan mialgia.

2. Meningitis viral, pada bayi:Gelisah, mual & muntah, kejang, ruam, kaku kuduk, tanda kernig & brudzinsky positif dan liquor srebrospinalis jernih.

Page 9: Meningitis Anak2007
Page 10: Meningitis Anak2007

MANIFESTASI KLINIS3. Meningitis bakterial:

- pada neonatus:lemah, tidak mau minum, muntah,

penurunan kesadaran, ubun2 besar, tegang & menonjol, leher lemas, respirasi tidak teratur, kadang disertai ikterus jika sepsis.

- pada bayi umur 3 bln – 2 thn:demam, muntah, gelisah, kejang berulang,

high pitched cry, ubun2 tegang & menonjol.

Page 11: Meningitis Anak2007

MANIFESTASI KLINIS3. Meningitis bakterial:

- pada anak:Terdapat demam, mengigil, muntah &

nyeri kepala, kejang, gelisah,gangguan perilaku dan kaku kuduk.

4. Iritasi meningen mengakibatkan tanda yang mudah dikenali:1. rigiditas nukal (kaku leher)2. tanda kernig positif3. tanda Brudzinsky positif

Page 12: Meningitis Anak2007

MANIFESTASI KLINIS

5. Peningkatan TIK (tekanan intra kranial)

6. Adanya ruam7. Gangguan saraf otak yg disebabkan

eksudat pada saraf2 otak (tersering NII & NVII)

8. Malaise, sakit tenggorokan dan nyeri abdomen.

Page 13: Meningitis Anak2007

PATOFISIOLOGI1. virus dan bakteri masuk ke selaput meningen

dengan berbagai cara:1. Transplasental dr ibu ke janin2. Aliran darah atau limfe3. Penyebaran virus / bakteri ke selaput otak yang

berasal dari infeksi primer4. Implantasi secara langsung ke selaput meningen.

2. Setelah virus / bakteri masuk, mengadakan perlekatan pada sel epitel mukosa tubuh, kemudian berkolonisasi, menembus barier mukosa dan memperbanyak diri di aliran darah.

Page 14: Meningitis Anak2007

PATOFISIOLOGI

3. Virus / bakteri tsb beredar di dalam aliran darah menuju ke otak dan masuk ke dalam cairan cerebrospinal shg terjadi peradangan meningen

4. Peradangan itu memicu pelepasan sitokinin, bradikinin, histamin dan prostaglandin, shg terjadi peningkatan permeabilitas vaskuler, perubahan sawar darah otak dan trombosis vaskuler.

Page 15: Meningitis Anak2007

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Meningitis viral:1. Kadar protein pd CSS normal / sedikit naik2. Kadar glukosa normal3. Jumlah leukosit 10 – 1000 m3

4. TIK 100 – 150 mmH205. CSS jernih

Page 16: Meningitis Anak2007

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK2. Meningitis bakterial:

1. Pada pungsi lumbal:a.Kadar protein meningkat (100-500 mg/dl)b.Kadar glukosa menurun (<40 mg/dl)c.Pleusitosis neutrofild.TIK 100 – 300 mmH20e.Jumlah leukosit >10000 m3

f.CSS keruh dan bernanahg.Sima fase akut, sel yang dominan = PMN sampai

95%2. Pada biakan darah:

Ditemukan bakteri yang menyebabkan pd 80-90% kasus meningitis pd anak

Page 17: Meningitis Anak2007

PENGKAJIAN

1. Identitas pasien2. Riwayat keperawatan

1. Keluhan utama2. Riwayat penyakit sekarang3. Riwayat penyakit keluarga4. Riwayat penyakit terdahulu5. Riwayat imunisasi

Page 18: Meningitis Anak2007

PENGKAJIAN3. Pemeriksaan fisik

1. B1 (breath)Hiperventilasi, RR meningkat, tanda2

obstruksi jalan napas timbul saat pasien kejang.

2. B2 (blood)Hipotensi, takikardi, hipertermi.

3. B3 (brain)Nyeri kepala hebat akibat TIK meningkat,

kejang, rigiditas nukal, tanda kernig & brudzinsky positif, fontanel menonjol, parestesia dll.

Page 19: Meningitis Anak2007

PENGKAJIAN

3. Pemeriksaan fisik4. B4 (bladder)

Saat pasien kejang terjadi inkontinensia urin.

5. B5 (bowel)Mual, muntah proyektil, nafsu makan turun,

anak tidak minum.

6. B6 (integumen & muskuluskeletal)Ruam kulit, eritema, purpura akibat kolaps

vaskuler dan hemoraghi.

Page 20: Meningitis Anak2007

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Resiko tinggi bersihan jalan nafas tak-efektif b.d.

relaksasi lidah dan reflek gangguan sekunder terhadap kejang atau gangguan inervasi otot

2. Hipertermia b.d. tak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap infeksi atau inflamasi selaput meningen

3. Nyeri b.d. peningkatan tekanan intra kranial sekunder terhadap meningitis

4. Resiko infeksi b.d. sisi masuknya organisme sekunder terhadap prosedur diagnostik (lumbal pungsi)

5. Ansietas b.d. prosedur tindakan, lingkungan baru dan perpisahan dengan orang tua

Page 21: Meningitis Anak2007

INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx. Keperawatan: resiko tinggi jalan nafas in-efektif b.d. relaksasi lidah & reflek gangguan sekunder thd kejang atau gangguan inervasi otot.

Tujuan: bersihan jalan nafas klien efektif setelah di beri tindakan selama 1 X 24 jam

Kriteria hasil: - jalan nafas bebas dari sumbatan/obstruksi

- RR dlm batas normal (sesuai usia Klien)

- tidak terjadi kejang terulang

- tidak terdapat suara nafas ronchi/gargling

- suara nafas vesikuler/bronkovesikuler

Page 22: Meningitis Anak2007

INTERVENSI KEPERAWATAN

Intervensi: 1. kaji riwayat kejang, observasi adanya demam, pantau tekanan darah, RR dan suhu. Bila sudah terjadi kejang, observasi durasi kejang dan dokumentasikan karakteristiknya (jika kx sudah

tertangani). [rasional: untuk mengantisipasi dan mewaspadai terjadinya komplikasi dari kejang

dan memberi petunjuk untuk memandu tindakan yang tepat pada klien]

Page 23: Meningitis Anak2007

INTERVENSI KEPERAWATAN

2. selama klien kejang, lakukan hal berikut:

- baringkan klien pada alas datar (bila mungkin). [rasional: untuk mencegah cedera]

- kendurkan pakaian sekitar leher. [rasional: memberikan kebebasan klien untuk bernafas]

- bebaskan jalan nafas klien, berikan tounge spattel yang di bungkus kain / kassa pada mulut klien. [rasional: mencegah terjadinga obstruksi akibat

terjatuhnya lidah ke belakang]

Page 24: Meningitis Anak2007

INTERVENSI KEPERAWATAN

- berikan oksigen tambahan (mis. Nasal kanula) sesuai kebutuhan dan indikasi. [rasional: untuk mencegah hipoksia & mempertahankan suplai

O2 ke otak]

- berikan lingkungan yang aman pada klien, jauhkan dari benda2 yang beresiko mencederai anak selama kejang. [rasional: untuk mencegah terjadinya cedera]

- auskultasi suara nafas klien. [rasional: untuk menentukan adanya bersihan jalan nafas in-

efektif akibat adanya sekret maupun obstruksi jalan nafas dan menentukan apakah klien butuh suctioning]

Page 25: Meningitis Anak2007

INTERVENSI KEPERAWATAN

- berikan posisi kepala miring pada klien saat berbaring, hisap sekret maupun muntahan dengan suction. [rasional: untuk mencegah aspirasi dan mempermudah aliran sekret keluar serta pada saat suctioning]

- berikan cairan secara parenteral jika dibutuhkan. [rasional: untuk memberikan cairan mencegah/ mengatasi syok, dan memudahkan terapi jika di butuhkan pengoplosan obat per drip]

Page 26: Meningitis Anak2007

INTERVENSI KEPERAWATAN

3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti konvulsan, anti piretik (bila demam) dan anti biotik. [rasional: untuk merelaksasikan otot sehingga tidak terjadi kejang, menurunkan demam dan untuk mengobati meningitis sehingga mencegah kejang berulang]

4. Observasi TTV pasien secara ketat, pantau suhu, RR, tekanan darah dan nadi, observasi tingkat kesadaran pasien, dan kondisi anak pasca kejang. [rasional: untuk mewaspadai terjadinya kejang berulang dan mengidentifikasi kondisi anak].

Page 27: Meningitis Anak2007

TERIMA KASIH