Menggunakan Formula (Transformasi Indeks Vegetasi) dengan ER Mapper

11
TUTORIAL DIGITAL PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PEMROSESAN CITRA DIGITAL ACARA 4 TRANSFORMASI INDEKS VEGETASI DENGAN ER MAPPER Disusun oleh : Nama : Ilham Guntara, A.Md. Website : www.guntara.com (Bebas diakses dengan menyertakan sumber) GUNTARA INDONESIA CORPORATION DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2015

description

ER Mapper selain digunakan untuk penajaman citra, digunakan pula untuk transformasi lain yang dapat menghasilkan informasi baru. Transformasi ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a) transformasi yang dapat mempertajam informasi tertentu, namun sekaligus menghilangkan atau menekan informasi yang lain; dan b) transformasi yang ’meringkas’ informasi dengan cara mengurangi dimensionalitas data. Berbeda halnya dengan berbagai algoritma penajaman, transformasi khusus ini lebih banyak beroperasi pada domain spektral.

Transcript of Menggunakan Formula (Transformasi Indeks Vegetasi) dengan ER Mapper

  • TUTORIAL DIGITAL

    PENGINDERAAN JAUH DAN

    SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

    PEMROSESAN CITRA DIGITAL

    ACARA 4

    TRANSFORMASI INDEKS VEGETASI

    DENGAN ER MAPPER

    Disusun oleh :

    Nama : Ilham Guntara, A.Md.

    Website : www.guntara.com

    (Bebas diakses dengan menyertakan sumber)

    GUNTARA INDONESIA CORPORATION

    DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    2015

  • 2

    Tutorial PJSIG Ilham Guntara, A.Md. www.guntara.com

    I. JUDUL

    Menggunakan Formula (Transformasi Indeks Vegetasi)

    II. TUJUAN

    1. Melatih penggunaan formula dalam pengolahan citra digital di ERMapper.

    2. Melatih transformasi indeks vegetasi secara digital melalui ER Mapper.

    3. Menghitung nilai transformasi indeks vegetasi RVI, DVI, dan NDVI.

    III. ALAT DAN BAHAN

    1. Alat tulis

    2. Kertas HVS

    3. Flashdisk Drive

    4. Data Digital Citra Landsat Sebagian Yogyakarta

    5. Seperangkat komputer dengan software ER Mapper

    6. Pedoman Praktikum Pemrosesan Citra Digital

    IV. TINJAUAN PUSTAKA

    ER Mapper selain digunakan untuk penajaman citra, digunakan pula untuk

    transformasi lain yang dapat menghasilkan informasi baru. Transformasi ini dapat

    dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a) transformasi yang dapat mempertajam

    informasi tertentu, namun sekaligus menghilangkan atau menekan informasi yang

    lain; dan b) transformasi yang meringkas informasi dengan cara mengurangi

    dimensionalitas data. Berbeda halnya dengan berbagai algoritma penajaman,

    transformasi khusus ini lebih banyak beroperasi pada domain spektral. Ciri lainnya

    ialah bahwa dalam banyak kasus, transformasi ini melibatkan beberapa saluran

    spektral sekaligus. Transformasi dalam ER Mapper menggunakan toolbar aplikasi

    yang sudah ada di dalamnya.

    Dasar utama pengembangan transformasi-transformasi ini adalah feature

    space. Pada feature space, dapat terlihat kecenderungan pengelompokan nilai

    spektral, yang mengindikasikan adanya pengelompokan obyek, terpisah satu sama

    lain ataupun membentuk fenomena tertentu.

  • 3

    Tutorial PJSIG Ilham Guntara, A.Md. www.guntara.com

    Gambar 1. Indeks Vegetasi

    Indeks vegetasi merupakan nilai yang diperoleh dari gabungan beberapa

    spektral band spesifik dari citra penginderaan jauh. Gelombang indeks vegetasi

    diperoleh dari energi yang dipancarkan oleh vegetasi pada citra penginderaan jauh

    untuk menunjukkan ukuran kehidupan dan jumlah dari suatu tanaman. Tanaman

    memancarkan dan menyerap gelombang yang unik sehingga keadan ini dapat di

    hubungakan dengan pancaran gelombang dari objek-objek yang lain sehingga dapat

    di bedakan antara vegetasi dan objek selain vegetasi (Horning, 2004).

    Awal mula pencetusan indeks vegetasi berawal dari adanya pengamatan

    atas kecenderungan yang berawal antara respons spektral vegetasi pada saluran

    hijau dan merah, atau antara saluran merah dan inframerah dekat. Pada saluran

    hijau, peningkatan kerapatan vegetasi (yang secara logis akan menyebabkan

    peningkatan konsentrasi klorofil, karena daunnya secara kumulatif makin banyak)

    akan menyebabkan nilai spektral vegetasi tersebut naik. Kondisi yang sama justru

    akan memberikan pantulan yang semakin rendah pada saluran merah, karena secara

    kumulatif jumlah pigmen (termasuk klorofil) yang menyerap sinar merah juga

    makin banyak. Dengan demikian, besarnya nilai pantulan pada saluran hijau dapat

    dikurangi dengan besarnya pantulan pada saluran merah pada suatu tingkat

    kerapatan vegetasi. Selisih nilai pantulan ini akan berbeda untuk vegetasi dengan

    kerapatan yang berbeda pula. Makin rapat vegetasinya, maka makin besar pula

    selisihnya. Penggunaan selisih (difference) ini dapat digantikan dengan nisbah

    (pembagian atau ratio).

  • 4

    Tutorial PJSIG Ilham Guntara, A.Md. www.guntara.com

    Akhirnya dapat ditentukan formula indeks vegetasi berdasarkan percobaan

    di laboratorium dan lapangan yang bertumpu pada perhitungan selisih, nisbah, dan

    kombinasi dari keduanya. Disamping itu juga masih ada formula indeks vegetasi

    yang dihasilkan melalui proses ortogonalisasi sumbu-sumbu saluran multispektral

    melalui pendekatan statistik yang rumit. Berikut contoh-contoh indeks vegetasi

    yang menggunakan saluran merah dan inframerah dekat sebagai masukannya.

    Contoh indeks vegetasi yang berbasis pada selisih ialah difference

    vegetation indexs (DVI) yang dihitung dengan :

    DVI = 1,2* NP inframerah dekat NP merah

    Sedangkan contoh Indeks vegetasi yang berbasis pada nisbah ialah ratio

    vegetasion indeks (RVI) yang dihitung dengan :

    RVI = NP inframerah dekat / NP merah

    Adapun contoh indeks vegetasi yang menggunakan kombinasi antara selisih

    dan nisbah adalah normalized difference vegetation indeks, yang diharapkan

    mempunyai julat yang pasti antara -1 sampai dengan +1, dimana selisih antara

    pantulan inframerah dekat dan merah dinormalisasi dengan cara membaginya

    dengan jumlah dari keduanya:

    NDVI = (NP inframerah NP merah) / (NP inframerah dekat + NP merah)

    V. METODE

    A. Transformasi Indeks Vegetasi (NDVI, DVI, RVI)

    1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum.

    2. Menekan tombol On pada CPU dan monitor.

    3. Menunggu hingga tampil layar desktop.

    4. Menunggu hingga pointer berwujud panah mucnul (artinya sistem

    sudah siap untuk menerima perintah).

    5. Memilih dan double click pada program bernama ER Mapper yang

    ada di layar desktop atau bisa mencarinya di Start Menu.

  • 5

    Tutorial PJSIG Ilham Guntara, A.Md. www.guntara.com

    6. Memilih menu toolbar File lalu Open pada ER Mapper.

    7. Memilih file yang dibuka yaitu citraolahh.ers lalu memilih OK.

    8. Memilih menu toolbar View > Algorithm pada ER Mapper.

  • 6

    Tutorial PJSIG Ilham Guntara, A.Md. www.guntara.com

    9. Menonaktifkan band (layer) biru dan hijau dengan cara mengeklik

    kanan lalu pilih turn off pada kedua layer tersebut.

    10. Mengaktifkan mode pseudocolor pada layer merah dengan cara

    mengeklik kanan lalu pilih pseudocolor pada layer tersebut.

    11. Memilih color mode Pseudocolor dan color table Greyscale pada

    submenu surface di red (pseudo) layer ER Mapper.

  • 7

    Tutorial PJSIG Ilham Guntara, A.Md. www.guntara.com

    12. Melakukan proses transformasi indeks vegetasi dengan memilih tombol

    toolbar Edit Formula pada jendela Algorithm di ER Mapper.

    13. Muncul jendela Formula Editor lalu memilih File > Load.

  • 8

    Tutorial PJSIG Ilham Guntara, A.Md. www.guntara.com

    14. Memilih formula NDVI_Landsat_TM.frm pada folder vegetation di

    jendela Open Formula lalu memilih tombol OK.

    15. Memilih tombol apply changes sehingga transformasi indeks vegetasi

    metode NDVI terjadi pada citra tersebut.

    16. Memilih tombol refresh untuk menampilkan citra hasil transformasi

    indeks vegetasi metode NDVI secara baik dan sempurna.

  • 9

    Tutorial PJSIG Ilham Guntara, A.Md. www.guntara.com

    17. Mengganti formula pada kotak formula di jendela Formula Editor

    untuk transformasi indeks vegetasi metode DVI dengan rumus/formula

    sebagai berikut:

    18. Memilih tombol apply changes sehingga transformasi indeks vegetasi

    metode DVI terjadi pada citra tersebut.

    19. Memilih tombol refresh untuk menampilkan citra hasil transformasi

    indeks vegetasi metode DVI secara baik dan sempurna.

    20. Mengganti formula pada kotak formula di jendela Formula Editor

    untuk transformasi indeks vegetasi metode RVI dengan rumus/formula

    sebagai berikut:

  • 10

    Tutorial PJSIG Ilham Guntara, A.Md. www.guntara.com

    21. Memilih tombol apply changes sehingga transformasi indeks vegetasi

    metode RVI terjadi pada citra tersebut.

    22. Memilih tombol refresh untuk menampilkan citra hasil transformasi

    indeks vegetasi metode RVI secara baik dan sempurna.

    23. Menampilkasn citra hasil transformasi indeks vegetasi metode NDVI,

    DVI, dan RVI.

    VI. HASIL

    1. Tampilan Transformasi Indeks Vegetasi Metode NDVI

  • 11

    Tutorial PJSIG Ilham Guntara, A.Md. www.guntara.com

    2. Tampilan Transformasi Indeks Vegetasi Metode DVI

    3. Tampilan Transformasi Indeks Vegetasi Metode RVI