manajemen strategi
Transcript of manajemen strategi
Analisis Jurnal Internasional
Effect of Differentiation Strategy on the
Performance of Manufacturing Firms in Kenya Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester
Manajemen Strategi
Yang dibina oleh Bapak M. Fatkhur Rozi, SE., M.M
Oleh:
Agustin Tyasminingsih 12520040
Akuntansi C
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
JUNI 2015
Analisis Jurnal
Dampak dari strategi diferensiasi pada kinerja perusahaan manufaktur di Kenya
1. Mengapa dilakukan penelitian
Perkembangna lingkungan bisnis saat ini sangat kompleks dan kompetitif
(Hellter 2010) yang mengakibatkan perusahaan yang berada dibawah
tekanan mencari cara baru untuk bersaing. Menurut Yoo, Lemak dan Choi
(2006) kemampuan perusahaan untuk mengungguli bisnis pesaing dan
mencapai profit diatas rata-rata terletak pada bagaimana perusahaan
memposisikan perusahaan pada strategi bisnis yang tepat. Demikian juga
dampak globalisasi mengakibatkan persaingan lebih intens pada
perusahaan-perusahaan manufaktur. Strategi diferensiasi dipilih sebagai
strategi yang tepat karena menyediakan nilai positif yang dan
menghasilkan produk dengan nilai lebih. Menurut parera et.al (1997)
strategi biaya tidak lagi cocok untuk mengakomodir kebutuhan perusahaan
manufaktur yang beragam. Pada penelitian ini berfokus pada strategi
diferensiasi yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur di Kenya dan
dampaknya pada kinerja. Hasilnya menunjukkan bahwa strategi
diferensiasi memiliki pengaruh signifikan positif pada kinerja perusahaan
manufaktur di Kenya. Oleh karena itu manajer dari perusahaan-perusahaan
ini harus mengadopsi strategi diferensiasi untuk tetap memimpin
persaingan dan mencapai kinerja unggul yang berdampak jangka panjang
pada perusahaan.
2. Tujuan melakukan penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
dampak dari diberlakukannya strategi diferensiasi pada kinerja
perusahaan-perusahaan manufaktur di Kenya. Penelitian ini baracuan pada
strategi generic Potter yaitu strategi fokus, strategi diferensiasi dan strategi
biaya rendah. Survei kuisioner dan panduan wawancara digunakan untuk
mengumpulkan data sebanyak 131 perusahaan dari 170 sampel yang
diambil dari 12 subsector industri utama di daerah Nairobi dan sekitarnya.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan penjelasan.
3. Hubungan antar variabel
Variabel penelitiana ini adalah strategii diferensiasi dan kinerja perusahaan
manufaktur. Variabel penelitian ini diukur menggunakan indikator
persepsi.
Strategi diferensiasi diukur menggunakan skala jenis lima titik likert mulai
dari satu (sangat setuju) hingga lima (sangat tidak setuju) pada 11 item
yaitu:
1. Kami membuat upaya sadar untuk membedakan produk kami
dari produk pesaing.
2. Kami menawarkan berbagai produk yang lebih sempit dari
pada pesaing kami.
3. Kami terus-menerus mengembangkan produk baru.
4. Kami memperkenalkan produk inovatif yang lebih baik dari
pada pesaing kami.
5. Perusahaan kami tidak menggunakan banyak teknologi sebagai metode
produksi.
6. Pengeluaran utama kami adalah teknologi untuk membedakan produk.
7. Kami selalu menjadi yang apertama memperkenalkan produk baru
sebelum pesaing kami.
8. Kami sangat berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan.
9. Produk / layanan kami telah
mengembangkan identitas merek yang kuat.
10.kami berusaha membangun reputasi kuat dalam industri.
11.Kami selalu mengikuti tindakan dari pesaing.
4. Hasil penelitian
Cronbach Alfa menunjukkan nilai 0.77 yang menunjukkan internal
keandalan skala cukup memuaskan. Beberapa parameter yang digunakan
sebagai ukuran kinerja perusahaan. Yang termasuk: tingkat pertumbuhan
penjualan, penjualan, tingkat pertumbuhan laba, laba, rasio profitabilitas
dan kinerja secara keseluruhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
38.8% setuju bahwa mereka membuat upaya untuk membedakan produk
mereka, sebesar 35.7% setuju untuk menawarkan produk pada pasar yang
lebih spesifik dari pesaing mereka. 45.7% setuju untuk terus
mengembangkan produk baru. 41.1% setuju untuk tidak memanfaatkan
teknologi sebagai metode produksi. 36.2% setuju untuk membedakan
produk mereka. 39.5% setuju untuk lebih memperkenalkna produk
inovatif yang lebih baik.
5. Kesimpulan
Penelitian-penelitian dari studi bertentangan dengan hipotesis bahwa
strategi diferensiasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan manufaktur di Kenya. Hasil analisis regresi menunjukkan
bahwa strategi diferensiasi memiliki dampak signifikan terhadap kinerja
perusahan manufaktur. Hal ini juga didukung dengan penelitian-penelitian
terdahulu. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya menambah variabel
dari faktor-faktor lain yang belum diungkapkan dalam penelitian ini.
Analisis cluster juga dapat dilakukan guna menentukan perusahaan yang
menggunakan strategi biaya rendah, fokus, diferensiasi, campuran strategi.
Analisis Buku
Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan
barang dengan karakteristik tertentu yang khas dan pada akhirnya mengakibatkan
barang tersebut dianggap unik dan bahkan dianggap eksklusif oleh konsumen.
“The second generic strategy is one of differentiating the product oe service
offering of the firm, creating something that is perceived industrywide as being
unique” (Porter, 1980: 37). Lebih jauh ia (Porter, 1985: 14) menyatakan
bahwa ...”in differentiation strategy, a firm seeks to be unique inits industry along
some dimensions that are widely valued by buyers”. Perusahaan berusaha
memilih salah satu atau beberapa atribut barang (dan pelayanan) yang dianggap
penting oleh konsumen, dan memposisikan barang seiring dengan atribut barang
yang dianggap penting tersebut. Manajemen memiliki banyak pilihan pendekatan
(dan teknik) dalam strategi diferensiasi, antara lain melalui rasa, desain, citra dan
prestis, reputasi, teknologi, pelayanan konsumen, jaringan distribusi, ketersediaan
suku cadang, kualitas adan keragaman jenis barang. Akan tetapi nampanya
strategi diferensiasi hanya dapat menjadi keunggulan bersaing dalam waktu yang
relatif cukup panjang jika didasarkan pada kualitas, teknologi dan pelayanan
konsumen. Pendekatan yang lain hanya memiliki siklus kehidupan yang relatif
pendek.
Strategi diferensiasi baru berhasil diterapkan jika manajemen mampu memenuhi
persyaratan organisatoris, sumberdaya manusia dan sumber dana yang diperlukan.
Perusahaan hendaknya memiliki keunggulan penelitian dasar dan kepemimpinan
teknologi yang pada gilirannya mampu menghasilkan (merekayasa) produk baru
yang berkualitas dan dinilai unik oleh konsumen. Oleh karena itu perusahaan
biasanya juga disyaratkan mampu menarik, memiliki, dan mempertahankan
sumberdaya manusia yang tidak saja cerdas, akan tetapi juga kreatif yang
kadangkala memerlukan dukungan gaya manajerial dan insentif yang khas.
Penilaian kinerja dengan ukuran kualitatif seringkali dinilai lebih penting
dibanding dengan ukuran kuantitatif.
Disamping itu perusahaan hendaknya memiliki keunggulan dalam menajemen
pemasaran dan secara khusus dapat membangun kerjasama yang harmonis dengan
saluran distribusi yan terkait. Jika peru perusahaan diseyogyanya memiliki
jaringan saluran distribusi sendiri. Dalam implementasinya, menajemen
hendaknya mampu mengkoordinasikan berbagai aktifitas manajemen fungsional
yang pokok, yaitu: penelitian dan pengembangan, rekayasa produk baru dan
pemasaran. Tidak kalah pentingnya perusahaan juga disyaratkan memiliki citra
dan reputasi yang unggul, khususnya yang berkaitan dengan kualitas, teknologi
dan pelayanan. Keseluruhan persyaratan tersebut pada akhirnya menuntut
ketersediaan dana yang lebih dari cukup.
Jika strategi ini berhasil diterapkan, biasanya oerusahaan mampu mempraktekkan
kebijaksanaan harga premium. Akibatnya perusahaan tersebut mampu
memperoleh laba lebih besar dibanding rata-rata industri. Akan tetepi hendaknya
juga diingat bahwa biasanya diferensiasi juga mengakibatkan peningkatan biaya.
Oleh karena itu, manajemen hendaknya membandingkan kemungkinan
peningkatan laba yang diperoleh dan sekaligus meningginya biaya yang harus
ditanggung. Dasamping itu biasanya perusahaan yang berhasil menerapkan
strategi diferensiasi juga mampu mendapatkan loyalitas merek yang tinggi, karena
karakteristik dan keterikatan konsumen yang amat tinggi terhadap barang yang
dihasilkan. Apalagi jika pilihan strategi tersebut tak segera diikuti oleh perusahaan
lain.
Namun demikian ini tidak berarti bahwa penerapan strategi diferensiasi tanpa
mengandung resiko. Pertama, Sekiranya pembeli tidak melihat keunikan yang
signifikan pada barang tersebut, strategi diferensiasi amat dengan mudah dapat
ditandingi dengan strategi harga murah. Diferensiasi gagal menimbulkan efek
perbaikan kualitatif bagi pembeli barang tersebut, misalnya pada peningkatan
status. Manajemen tidak mampu mendeteksi kebutuhan riil konsumen. Dalam hal
ini, biasanya manajemen hanya memberikan tekanan pada atribut pokok produk
yang berwujud saja.
Kedua strategi diferensiasi juga tak hendak menghasilkan keuntungan yang
optimum jika imitsi terhdapap barang tersebut dapat dengan mudah dan cepat
dilakukan. Dengan demikian, diferensiasi hampir selalu menuntut keunikan yang
berkelanjutan yang berjangka relatif panjang. Disamping itu, pilihan strategi
diferensiasi juga mengandung resiko yang inheren terhadap kemungkinan
kecilnya pangsa pasar yang dikuasai. Karakteristik (keunikan bahkan
eksklusivitas) barang dan tingginya harga menjadikan terbatasnya pasar sasaran
(high margin, low volume, strategy). Hampir tidak mungkin menjadikan seluruh
pasar sebagai target pasar, seperti yang dapat dilakukan pada strategi
kepemimpinan biaya. Pilihan manajemen lebih diarahkan pada usaha
meningkatkan margin yang diperoleh.
Terakhir, strategi diferensiasi juga tak mudah diterapkan jika perbedaan antara
harga premium yang ditawarkan dengan harga barang pesaing yang menggunakan
strategi keunggulan biaya terendah terlampau jauh. Pembeli bukan tak mungkin
bersedia kehilangan kepuasan karena memutuskan tak membeli barang yang
terdiferensiasikan sebagai akibat kemungkinan penghematan yang bisa dilakukan
karena membeli barang lain yang jauh lebih murah. Kesalahan ini lebih mudah
terjadi karena perusahaan melakukan diferensiasi secara berlebihan.
Selain dalam situasi yang tidak menguntungkan tersebut, penerapan strategi
diferensiasi memiliki peluang keberhasilan yang lebih besar. Diferensiasi amat
tepat diterapkan jika pasar menyediakan kemungkinan penerapan berbagai teknik
diferensiasi. Pembeli memiliki kebutuhan keunikan barang yang terdiferensiasi,
sekalipun harus membeli dengan harga yang lebih mahal. Hal demikian biasanya
terjadi jika kebutuhan pembeli cukup beragam dan disaat yang sama pembeli
potensial tersebut memiliki daya beli yang lebih dari sekedar cukup, dalm
pengertian obyektif dan subyektif.
Disamping itu, strategi diferensiasi juga amat tepat diterapkan jika hanya tersedia
kemungkinan yang kecil bagi pesaing untuk segera mengikuti. Pendekatan dan
teknik diferensiasi yang digunakan tidak begitu saja dapat ditiru oleh pesaing
dengan mudah dan cepat, jika diukur dengan besaran investasi dan waktu yang
diperlukan. Imitasi tak segera terjadi. Akibatnya, diferensiasi dapat berjalan dalam
waktu yang relatif panjang. Lamanya waktu tersebut dapat berakibat pada
peningkatan reputasi perusahaan, yang pada ujungnya dapat berpengaruh pada
meningginy apremium harga.
Opini
Dari hasil analisis jurnal dan perbandingan teori yang terdapat pada buku maka
terdapat kesamaan teori dan fakta yang terdapat pada hasil penelitian pada urnal
tersebut. Prosedur dan dampak strategi diferensiasi yang diterapkan perusahaan
hampir sekitar 85% sesuai dengan yang dijabarkan dalam buku, diantaranya
adalah bahwa salah satu usaha yang dilakukan perusahaan dalam menerapkan
strategi diferensiasi adalah dengan menciptakan atau mengembangkan produk
baru yang lebih inovatif dan beda dari produk pesaing. Kemudian sasaran pasar
yang dituju oleh perusahaan, pengembangan teknologi untuk menciptaka produk
baru serta kemampuan sumberdaya manusia atau tenaga kerja untuk menerima
perubahan dalam pengembangan teknologi untuk menciptakan produk baru.
Daftar Pustaka
Suwarsono Muhammad. 2013. Manajemen Strategik (Konsep Dan Alat Analisis).
Yogyakarta. YPP STIM YKPN.