MANAJEMEN ISU HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI (Studi...
Transcript of MANAJEMEN ISU HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI (Studi...
MANAJEMEN ISU HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI
(Studi Deskriptif - Kualitatif: Terkait Isu Bantuan Sosial Program
Keluarga Harapan (PKH) Tidak Tepat Sasaran)
FIKA AMELIA
Program Studi DIII Hubungan Masyarakat
Disetujui pada bulan Agustus 2019
ABSTRACT
In 2019, the issue that occurred at the Indonesian Kementerian Sosial RI related to the national
social assistance program Program Keluarga Harapan (PKH) in online media has spread that it can
damage the reputation of the organization. In an online media report that PKH social assistance that
was not on target resulted in many reports from residents who were supposed to get social assistance
but were not registered in the Basis Data Terpadu (BDT). This causes social inequality in society. The
author would like to know the Management of Public Relations Issues of the Kementerian Sosial RI
related to the issue of social assistance Program Keluarga Harapan (PKH) is not on target.
The theory used by the author is issue management which includes the issue management
process, namely the identification of issues, analysis of issues, choices of strategy for changing issues,
program handling issues and evaluating results.
This research method uses descriptive qualitative approach. Through unstructured observation
data collection techniques and in-depth interviews by assigning key informants and informants as
sources of information. Using a triangulation instrument test the source compares data with several
sources.
The results of the study stated that public relations has been managing issues. PR identifies
issues that are bad for the Ministry of Social Affairs, and immediately plans strategies and programs to
respond to the issues. This shows that the Kementerian Sosial RI Public Relations has shown a proactive
attitude in managing issue management.
With this it can be concluded that, the process of public relations management issues of the
Kementerian Sosial RI include, identifying issues, analyzing issues, designing strategies and making
programs to handle issues, and evaluating results. The strategy used by public relations in managing the
Social Assistance Program Keluarga Harapan (PKH) issue is not on target is a dynamic response
strategy.
ABSTRAK
Pada tahun 2019, isu yang terjadi di Kementerian Sosial RI terkait program nasional bantuan
sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di media online telah menyebar dapat menyebabnya rusaknya
reputasi organisasi. Dalam pemberitaan di media online menyatakan bahwa bantuan sosial PKH yang
tidak tepat sasaran berakibat banyaknya laporan dari warga yang seharusnya mendapatkan bantuan
sosial namun tidak terdaftar di Basis Data Terpadu (BDT). Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial di
masyarakat. Dengan ini penulis ingin mengetahui Manajemen Isu Humas Kementerian Sosial RI terkait
dengan isu bantuan sosial Program Keluarga Harapan tidak tepat sasaran.
Teori yang digunakan penulis ialah manajemen isu yang meliputi proses manajemen isu yaitu
identifikasi isu, analisis isu, pilihan strategi perubahan isu, program penanganan isu dan evaluasi hasil.
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Melalui teknik
pengambilan data observasi tidak terstruktur dan wawancara mendalam dengan menetapkan key
informan dan informan sebagai sumber informasi. Menggunakan uji instrument triangulasi sumber
membandingkan data dengan beberapa sumber.
Hasil penelitian menyatakan bahwa humas telah melakukan manajemen isu. Humas
mengidentifikasi isu yang berdampak buruk bagi Kementerian Sosial, dan segera merencanakan startegi
dan program dalam merespon isu. Hal ini menunjukkan bahwa Humas Kementerian Sosial RI telah
menujukkan sikap proaktif dalam mengelola manajemen isu.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa, proses manajemen isu Humas Kementerian Sosial RI
meliputi, identifikasi isu, analisis isu, merancang strategi dan membuat program penanganan isu, dan
evaluasi hasil. Strategi yang digunakan humas dalam mengelola isu Bantuan Sosial Program Keluarga
Harapan (PKH) tidak tepat sasaran adalah strategi respon dinamis.
Kata kunci: public relations, manajemen isu, isu
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan teknologi komunikasi, informasi mudah di dapat dengan berbagai media
komunikasi. Masyarakat masa kini dapat mengakses informasi secara cepat dan lengkap melalui
penggunaan alat komunikasi seperti telepon rumah, telepon genggam, televisi, komputer dan berbagai
media elektronik lainnya yang telah dilengkapi dengan jaringan internet.1 Tetapi, internet lebih dikenal
sebagai media baru, sebenarnya internet merupakan salah satu bentuk media baru.2
Penggunaan handphone sudah banyak digunakan oleh masyarakat, baik dari anak – anak
maupun orang dewasa. Handphone sudah menggunakan fitur internet, dan difungsikan juga untuk
mengakses berita online. Dengan ini memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi atau
berkomunikasi dengan khalayak umum. Adanya internet juga memudahkan masyarakat dalam
mendapatkan informasi terkait organisasi.
Organisasi tidak luput oleh pemberitaan di media massa. Pemberitaan yang diberitakan oleh
media tidak selalu pemberitaan positif mengenaiorganisasi, namun terkadang organisasi juga
mendapatkan pemberitaan negatif yang dapat menjatuhkan citra atau reputasi organisasi.
Bagi seorang jurnalistik bad news is a good news. Media akan senang jika adanya pemberitaan
negatif terlebih lagi berita tersebut adalah hal yang berkaitan dengan dengan masyarakat. Berita online
tidak dapat di kendalikan, dan akan terus terekam jejak digital.
1 Rachmat Kriyantono. Public Relations Writing. Jakarta: Kencana. 2016. Hlm 265. 2 Nawiroh Vera. Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia. 2016. Hlm 88
Pemberitaan negatif juga dialami oleh lembaga pemerintah salah satunya yaitu Kementerian
Sosial RI. Kementerian Sosial mempunyai program prioritas nasional yaitu Program Keluarga Harapan
(PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Bantuan sosial diberikan kepada Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) empat kali dalam setahun. Pemberian bantuan sosial diberikan kepada Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di Indonesia.
Pada tahun 2019 terdapat pemberitaan negatif diantaranya mengenai bantuan sosial Program
Keluarga Harapan (PKH) yang tidak tepat sasaran. Dalam pemberitaan disebutkan adanya warga yang
dianggap mampu tetapi mendapatkan bantuan sosial PKH dan terdata di Basis Data Terpadu (BDT).
Sedangkan, warga yang seharusnya mendapatkan bantuan sosial tetapi tidak terdaftar di Basis Data
Terpadu (BDT). Hal ini tidak sesuai dengan sasaran Kementerian Sosial RI dalam memberikan bantuan
sosial ke masyarakat. Hal ini seperti yang diberitakan oleh media online lampost.co menyatakan bahwa:
… "Kami merasa bantuan PKH kurang tepat sasaran. Banyak warga mampu yang
mendapatkan bantuan tersebut. Sedangkan, kami secara ekonomi sangat tidak mampu justru
tidak dapat," kata Maryati saat dihubungi, Jumat (25/1/2019). 3
Kasus ini juga dimuat oleh media online sukabumiupdate.com yang menyebutkan bahwa di
beberapa kecamatan di Sukabumi terdapat keluhan dari warga yang menerima bantuan tidak layak
menerima bantuan dan menimbulkan kecemburuan sosial:
"Di daerah saya bahkan ada yang memiliki mobil, rumah bagus, kebun punya, tapi menerima
bantuan PKH. Dan itu menimbulkan kecemburuan dari warga yang kurang mampu namun
tidak mendapat bantuan," ungkap Suherman pada sukabumiupdate.com, Jumat (8 /3/2019).
4
3 Ferdi Irwanda. (25/01/19) Warga Deteteladas Keluhkan Penyaluran PKH Tidak Tepat Sasaran.
http://www.lampost.co/berita-warga-denteteladas-keluhkan-penyaluran-pkh-tak-tepat-sasaran.html diakses pada
20 Mei 2019 pukul 11:57 WIB
4 Demmi Pratama. (08/03/2019). Curhatan Ketua RT di Sukabumi, Warga Sering Ribut Gara-gara PKH Tidak
Tepat Sasaran. https://sukabumiupdate.com/detail/sukabumi/pemerintahan/52515-Curhatan-Ketua-RT-di-
Sukabumi-Warga-Sering-Ribut-Gara-gara-PKH-Tidak-Tepat-Sasaran diakses pada 20 Mei 2019 pukul 12:51
Berdasarkan pemberitaan tersebut dapat diketahui bagaimana harapan publik terkait bantuan
sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Tetapi berbeda dengan kenyataan dilapangan, bahwa bantuan
sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tidak sesuai dengan sasaran Kementerian Sosial. Hal ini
menimbulkan adanya isu yang menimpa lembaga pemerintah.
Setelah munculnya isu – isu yang berkembang di media bahwa penyaluran Program Keluarga
Harapan (PKH) yang tidak tepat sasaran. Hal ini terjadi karena data yang digunakan tidak valid dan
tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, kurangnya koordinasi lembaga pusat dengan lembaga
daerah yang menangani program tersebut, kurangnya kesadaran masyarakat yang kehidupannya
sejahtera namun masih mendapatkan bantuan sosial PKH, menyebabkan banyaknya laporan masyarakat
ke lembaga daerah terkait keluarga yang tidak mendapatkan bantuan PKH. Isu tersebut membuat
Kementerian Sosial RI menjadi pusat perhatian dari publik. Media lokal maupun media nasional
banyak memberitakan berita mengenai isu yang terjadi.
Berita – berita yang bersebar menyebabkan kerusakan reputasi baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Pemberitaan bisa terjadi dalam hitungan detik.5 Ralph Tench dan Liz Yeomans
menyebutkan banyak aktivitas public relations, salah satunya adalah manajemen isu.6 Public relations
dapat mengenal dan memahami isu-isu apa saja yang dipersepsi sebagai isu yang penting bagi publik.
Ini karena berita – berita di media massa dapat diasumsikan sebagai representasi kepentingan publik
dan fokus pada isu – isu atau peristiwa – peristiwa yang penting.7 Jika organisasi tersebut gagal
mengantisipasi sebuah isu, ada kemungkinan isu tersebut berjalan liar dan tidak terkontrol,
mengakibatkan munculnya krisis.8
Pengendalian dan pengelolaan isu serta krisis menjadi sebuah bidang khusus yang harus
ditangani public relations karena pada saat ini reputasi perusahaan menjadi taruhan. Dengan ini,
semakin kompleksnya aktivitas organisasi sangat dibutuhkan elemen Public Relations dalam sebuah
5 Ayub Ilfandy Imran. Komunikasi Krisis. Yogyakarta: CV Budi Utama. 2017. Hlm 47 6 Suwatno. Pengantar Public Relations Kontemporer. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2018. Hlm 7 7 Rachmat Kriyantono. Public Relations, Issue & Crisis Management. Jakarta: Kencana. 2015. Hlm 153 8 Ibid, Hlm 151
organisasi. Manajemen isu merupakan area dimana public relations memberikan kontribusi krusial
dalam proses pembuatan kebijakan publik.9
Dengan ini fokus permasalahan yang terjadi adalah Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan
(PKH) diduga tidak tepat sasaran, menyebabkan adanya kecemburuan sosial di kalangan masyarakat.
Untuk itu, penulis mengambil judul “Manajemen Isu Humas Kementerian Sosial RI (Studi Deskriptif
Kualitatif Terkait Isu Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Tidak Tepat Sasaran)”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa perumusan masalah
tersebut adalah bagaimana Manajemen Isu Humas Kementerian Sosial RI Terkait Bantuan Sosial
Program Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat sasaran?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui proses manajemen isu Humas Kementerian Sosial RI terkait bantuan sosial
Program Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat sasaran
2. Untuk mengetahui pilihan strategi perubahan isu yang digunakan Humas Kementerian Sosial RI
terkait isu bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat sasaran
KAJIAN PUSTAKA
Definisi Public Relations
Definisi Public Relations menurut Rex F. Harlow (1976) :
Fungsi manajemen khusus yang membantu mengembangkan dan memelihara jalur
komunikasi saling menguntungkan, pengertian, penerimaan dan kerjasama antara organisasi
dan publiknya; meliputi manajemen masalah dan isu; membantu manajemen tetap
terinformasikan dan menanggapi opini publik; mendefinisikan dan menekankan tanggung
9 Prayudi .Manajemen Isu dan Krisis. Yogyakarta: LPPM UPN Veteran Yogyakarta. 2016. Hlm. 28
jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; mendukung manajemen dalam
mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan
dini dalam mengantisipasi perubahan; dan menggunakan riset serta teknik komunikasi yang
sehat dan etis sebagai sarana utama. 10
Definisi Public Relations Menurut Frank Jefkins adalah “Public relations is a system of
communication to create a good-will” (public relations adalah sebuah system komunikasi untuk
menciptakan niat baik).
Definisi Public Relations Menurut Grunnig & Hunt adalah “Public Relations adalah
manajemen komunikasi antara organisasi dengan publiknya.”11
Definisi Public Relations Menurut Cutlip, Center & Broom adalah “Public Relations the
planned effort to influence opinion through good character and responsible performance, based on
mutually satisfactory two-way communications.”12
Manajemen Isu
Menurut The Issue Management Council, jika terjadi gap atau perbedaan antara harapan publik
dengan kebijakan, operasional, produk atau komitmen organisasi terhadap publiknya, maka disitulah
muncul isu.13
Pendapat lain menjelaskan bahwa manajemen isu merupakan proses proaktif dalam mengelola
isu-isu tren atau peristiwa potensial, eksternal dan internal, yang memiliki dampak baik negatif maupun
positif terhadap organisasi dan menjadikan isu sebagai peluang meningkatkan reputasi perusahaan.14
Public relations perlu mengantisipasi dan responsif terhadap isu-isu tersebut. Langkah ini dalam
manajemen dikenal dengan issue management.15
10 Prayudi. Public Relations Stratejik. Yogyakarta: Komunikasi UPN Press. 2012. Hlm 3. 11 Rachmat Kriyantono. Op.cit. 2016. Hlm 5 12 Morissan. Manajemen Public Relations. Jakarta: Kencana. 2010. Hlm 7. 13 Rachmat Kriyantono. Op.cit. 2015. Hlm 152 14 Loc.cit 15 Putri Reza Umami, Kinkin Yuliaty Subarsa Putri. Manajemen Isu di Instansi Pemerintah Dalam
Mempertahankan Citra Organisasi. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/communicology/article/view/87/112
Jurnal Communicology. Vol 3 No.5, 2015, Hlm 13
Pengendalian dan pengelolaan isu serta krisis menjadi sebuah bidang yang harus ditangani PR.
Pada saat isu beredar, reputasi perusahaan berada dalam taruhan.
Reaksi manajemen isu yang efektif didasarkan pada bagaimana mengidentifikasi isu di awal
perkembangannya dan memberikan reaksi yang terorganisir dalam upaya menangani isu yang beredar
di wilayah publik. Yang harus16 diingat adalah bahwa mengelola isu seharusnya tidak dianggap sebagai
kegiatan defensive. Sifat manajemen isu sejatinya adalah proaktif, antisipatoris dan terencana.
Dirancang untuk mempengaruhi perkembangan sebuah isu, sebelum isu berkembang ke tahap serius
yang membutuhkan manajemen krisis.17
Proses Manajemen Isu
Proses manajeman isu adalah proses pengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam suatu
organisasi. Menggunakan Proses Manajeman Issue, kita dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah dengan cepat sebelum isu memiliki dampak yang tidak diinginkan.
Identifikasi Isu
Adalah proses untuk membandingkan tren yang terjadi di dalam organisasi dengan
kinerja perusahaan. Tujuan identifikasi isu adalah untuk menempatkan prioritas awal atas berbagai
isu yang mulai muncul. Isu – isu tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan:
a. Jenis isu: sosial, ekonomis, politis, teknologis
b. Sumber respons: system bisnis, industry, perusahaan, anak perusahaan, departemen
c. Cakupan geografis: internasional, nasional, regional, daerah, local
d. Jarak terhadap control: tak terkontrol, agak terkontrol, terkontrol
e. Tingkat kepentingan: segera, penting, kurang penting
f. Faktor lain: seperti tingkat dampak serta kemungkinan bahwa isu akan berkembang dalam
periode waktu yang dapat diprediksi juga harus dipertimbangkan.18
16 Firsan Nova. Republic Relations Knowing Your Public is a Halfway to Win the Battle. Jakarta: Media Bangsa.
2012 hlm. 278 17 Ibid, hlm. 279 18 Firsan Nova. Op.cit. 2017. hlm 257
Di dalam mengidentifikasi isu, PR harus mengkategorikan terlebih dahulu isu yang beredar.
Analisis Isu
Analisis isu adalah menentukan isu berdasarkan urgensinya dan dampaknya. Hal ini
memungkingkan perusahaan dapat membedakan antara isu – isu kecil dan isu – isu besar. Jenis isu
juga dapat dibuatkan ranking berdasarkan urgensinya dan dampaknya terhadap perusahaan.
Setelah isu yang muncul terindentifikasi dan diprioritaskan, tahap kedua dimulai. Tujuannya
adalah menentukan asal isu tersebut yang sering kali sulit karena biasanya isu tidak muncul haya dari
satu sumber saja.
Menganalisis situasi saat ini akan menentukan intensitas isu yang tengah berlangsung. Riset
tentang hubungan isu terhadap perusahaan harus ditargetkan pada para pembentuk opini dan
penanggung jawab media. Tahap riset dan analisis awal ini akan membantu mengidentifikasi apa yang
dikatakan oleh para individu dan kelompok berpengaruh tentang isu – isu yang beredar. Setelah itu, PR
dapat memberikan saran pada manajemen tentang asal serta perkembangan isu – isu tersebut.19
Pilihan Strategi Perubahan Isu
Ini merupakan tahap yang melibatkan pembuatan keputusan – keputusan dasar tentang respons
organisasi. Terdapat tiga pilihan untuk menghadapi perubahan tersebut, yaitu:
a. Strategi perubahan reaktif
Dalam strategi perubahan reaktif, perusahaan hanya akan bereaksi jika muncul isu – isu yang
memojokan atau kurang menguntungkan bagi citra perusahaan. Artinya perusahaan tidak memiliki
persiapan dan strategi jangka panjang dalam menghadapi isu.
b. Strategi perubahan adaptif
Strategi ini menyarankan pada keterbukaan perusahaan terhadap isu – isu yang berkembang. Hal
ini memerlukan kesadaran perusahaan bahwa isu tidak bisa dihindari.20 Pendekatan ini
19 Rachmat Kriyantono. Op.cit. 2015. Hlm 257 20 Ibid, hlm 258
berlandaskan pada perencanaan untuk mengantisipasi perubahan serta menawarkan dialog
konstruktif untuk menemukan sebuah bentuk kompromi dalam menangani setiap isu yang beredar.
c. Strategi respon dinamis
Respons dinamis bertujuan untuk mengantisipasi dan membantu proses pengambilan keputusan
agar sesuai dengan kepentingan publik. Strategi ini memberikan arahan bagaimana berkampanye
melawan isu. Pendekatan ini juga menjadikan organisasi sebagai pelopor pendukung perubahan.
Program Penanganan Isu
Pada fase ini organisasi harus memutuskan kebijakan yang mendukung perubahan yang
diinginkan untuk membuat program penanganan isu. Tahap ini membutuhkan koordinasi sumber daya
untuk menyediakan dukungan yang optimal agar tujuan dan target dapat tercapai.21
Tujuan penting pada tahapan ini untuk mencermati bagaimana tim manajemen isu
mengintegrasikan kebijakan manajemen isu perusahaan dengan perencanaan stratejik bisnis
perusahaan; dengan jelas mendefinisikan dan memahami posisi dan tujuan perusahaan; dan
memaksimalkan peluang perusahaan untuk terlibat dalam debat atau proses kebijakan publik.22
Evaluasi Hasil
Setelah semua tahapan diatas, akhirnya dibutuhkan sebuah riset untuk mengevaluasi bagaimana
implementasi program yang dilakukan. Semakin lama isu berkembang, semakin sedikit pilihan yang
tersedia dan semakin mahal biayanya.23
METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif hanya bertujuan untuk memahami realitas sosial, dan menggambarkan keadaan
yang sesungguhnya di masyarakat mengenai bantuan sosial PKH yang tidak tepat sasaran.Pendekatan
21 Ibid, hlm 259 22 Prayudi. Op.cit. 2016. Hlm. 116 23 Rachmat Kriyantono. Op.cit. 2015. Hlm 260
ini juga mendeskripsikan proses manajemen isu humas Kementerian Sosial RI dalam menangani isu
tersebut.
Penulis menggunakan metode deskriptif agar dapat memperoleh gambaran deskriptif yang
dilakukan oleh Humas Kementerian Sosial RI dalam proses menangani isu yang menerpa Kementerian
Sosial RI belakangan ini yaitu adanya isu terkait bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) yang
tidak tepat sasaran.
Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian : Mei – Juli 2019
Tempat Penelitian : Kementerian Sosial RI, Jl. Salemba Raya, no.28, Jakarta Pusat
Key Informan dan Informan
Dalam penelitian ini Key informan dan informan, jika dikaitkan dengan permasalahan yaitu,
Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan, Kepala Subbagian Opini Publik dan Kepala Subbagian
Pemberitaan, Biro Humas Kementerian Sosial RI.
Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
Penulis menggunakan data primer observasi tidak terstruktur dan wawancara mendalam.
b. Data Sekunder
Penulis menggunakan data sekunder berupa buku-buku pengetahuan, jurnal komunikasi, karya
ilmiah penelitian terdahulu guna mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur sumber
yang relevan dalam membantu penelitian.
Uji Instrumen
Penulis dalam melakukan analisis data menggunakan triangulasi sumber. Triagulasi sumber
dalam penelitian ini membandingkan data hasil wawancara dari para informan yang sesuai dengan topic
permasalahan dan dibuatkan kesimpulan
Teknik Analisis Data
Penulis menggunakan teknik analisis data Menurut Miles dan Huberman ada tiga jenis kegiatan
dalam analisis data, yaitu reduksi data, model data dan penarikan/verfikasi kesimpulan.
PEMBAHASAN
Proses Manajemen Isu
Berikut merupakan proses manajemen isu yang dilakukan humas Kementerian Sosial yaitu,
identifikasi isu, analisis isu, pilihan strategi dan program dalam penanganan isu dan evaluasi hasil.
Identifikasi Isu
Isu muncul biasanya didahului karena adanya tren, perubahan, atau peristiwa. Oleh karena itu,
identifikasi isu menjadi langkah pertama dari proses manajemen isu.24 Humas Kementerian Sosial RI
melakukan identifikasi isu melalui media monitoring dan media sosial. Monitoring berita yang
dilakukan ada dua jenis berita, yaitu berita yang dibuat oleh pihak humas seperti rilis dan berita yang
dibuat oleh media itu sendiri. Monitoring berita dilakukan oleh pihak ketiga, pihak ketiga akan membuat
laporan setiap bulannya ke bagian humas terkait hasil monitoring berita.
Berita-berita terkait isu bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak tepat
sasaran akan teridentifikasi dan selanjutnya dikompilasi oleh bagian opini publik. Jika dinilai
memberikan dampak negatif, maka akan dilakukan klarifkasi sedini mungkin guna mencegah
berkembangnya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap citra institusi/lembaga.
Berdasarkan hasil wawancara, isu bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat
sasaran merupakan isu yang sangat penting bagi lembaga, karena PKH merupakan program nasional
menyangkut kepentingan masyarakat jika tidak dengan segera dilakukan tindakan akan berdampak pada
perubahan persepsi publik terhadap Kementerian Sosial.
24 Prayudi. Op.cit. 2016. Hlm. 108
Analisis Isu
Analisis isu menentukan isu berdasarkan urgensinya dan dampaknya. Hal ini memungkinkan
perusahaan dapat membedakan antara isu-isu kecil dan isu-isu besar. Setelah isu yang mucul
diidentifikasi dan diprioritaskan, tahap kedua dimulai. Tujuannya adalah menentukan asal isu tersebut.25
Dalam melakukan analisis isu, humas melakukan menghimpun berita yang muncul setelah itu akan
dianalisis. Humas melakukan mengklasifikasi berita berdasarkan tone yaitu, positif, netral atau negatif.
Pemberitaan yang terdeteksi oleh media monitoring dimasukkan dalam bentuk kliping digital sebagai
bahan informasi dan laporan kepada pimpinan atau Menteri Sosial. Untuk isu negatif bantuan sosial
Program Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat sasaran akan dilakukan analisis oleh humas dari mana
sumber isu tersebut dan menentukan seberapa besar urgensinya dan dampaknya guna menentukan
upaya atau metode apa yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut.
Tahap analisis isu, humas mengklarifikasi isu berdasarkan tone beritanya dan urgensi yang akan
berdampak buruk bagi Kementerian. Diketahui bahwa isu terjadi karena adanya kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap status sosialnya sehingga masih mendapatkan bantuan sosial, menggunakan data
Basis Data Terpadu (BDT) pada tahun 2015, dan Pemerintah Daerah tidak melakukan update data
sehingga masih menggunakan data yang lama.
Strategi dan Program Penanganan Isu
Setelah melakukan analisis isu, humas Kementerian Sosial RI menetapkan strategi yang akan
dilakukan dalam menyelesaikan isu bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat
sasaran dengan berkoordinasi dengan unit terkait Direktorat Perlindungan dan Jaminan Sosial dalam
memberikan usulan strategi dan pengambilan keputusan. Melakukan konfirmasi apakah isu tersebut
benar atau tidak. Hasilnya akan dijadikan bahan untuk mengklarifikasi bahwa tidak tepat sasaran
bantuan sosial bukanlah berasal dari pihak pusat yaitu Kementerian Sosial RI, namun proses
pemuktahiran data, menyeleksi data, mengakurasi data dilakukan oleh petugas daerah yaitu
25 Firsan Nova. Op.cit. 2012. Hlm. 286
pendamping PKH, dan perangkat daerah lainnya. Biasanya pernyataan disampaikan oleh Dirjen
Perlindungan dan Jaminan Sosial sebagai bentuk klarifikasi langsung dari Kementerian Sosial RI.
Setelah sudah memiliki hasil yang telah ditentukan dengan berkoordinasi dengan unit terkait,
kemudian humas mengambil langkah dengan melakukan agenda setting, counter pemberitaan negatif
dengan konten positif dan menggunakan media yang tepat, serta melakukan klarifikasi dibuatkan dalam
bentuk rilis dan memanggil media sebagai pernyataan langsung dari Kementerian Sosial RI.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, humas Kementerian Sosial RI telah melakukan
sikap proaktif dengan menggunakan strategi respon dinamis yang bertujuan untuk mengantisipasi dan
membantu proses pengambilan keputusan agar sesuai dengan kepentingan publik. Hal ini terlihat dari
pihak humas yang ikut andil dalam pembuatan keputusan terkait merespon isu bantuan sosial Program
Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat sasaran dari sudut pandang humas bersama dengan Direktorat
Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Evaluasi Hasil
Dalam evaluasi hasil, evaluasi dilakukan berkala atau asidental. Evaluasi dilakukan bersama
rekan-rekan dari OHH (Organisasi Hukum dan Humas) membahas terkait perkembangan dan evaluasi
dari program yang sudah dilakukan dan membahas isu yang sedang terjadi dimasyarakat mengenai
Kementerian Sosial.
Tindakan yang sudah dilakukan oleh humas Kementerian Sosial terkait bantuan sosial PKH tidak
tepat sasaran dapat dikatakan berhasil karena pemberitaan terkait isu bantuan sosial PKH tidak tepat
sasaran semakin berkurang diberitakan di media.
Public Relations merupakan fungsi manajemen. Humas berfungsi membantu manajemen dalam
menetapkan tujuan yang hendak dicapai serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah.
Humas juga secara rutin memberikan saran kepada manajemen.26 Informasi yang didapatkan oleh
penulis bahwa Humas Kementerian Sosial RI dilibatkan dalam proses perencanaan program dalam
26 Morissan. Op.cit. Hlm. 9
mengambil keputusan. Humas berkontribusi dalam memberikan sudut pandang humas dan membuat
strategi manajemen isu.
Dengan ini humas Kementerian Sosial RI telah melaksanakan manajemen isu dalam mengelola
isu bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Tidak Tepat Sasaran.
KESIMPULAN
1. Dalam mengelola manajemen isu humas Kementerian Sosial proses yang dilakukan yaitu
dengan, identifikasi isu, analisis isu, merencanakan strategi dan membuat program penanganan
isu dan evaluasi hasil.
2. Strategi perubahan isu yang dilakukan Humas Kementerian Sosial RI yaitu strategi respon
dinamis. Hal ini terlihat dari sikap Humas Kementerian Sosial RI melakukan koordinasi dengan
Direktorat Perlindungan dan Jaminan Sosial dalam mengantisipasi dan membantu proses
pengambilan keputusan kebijakanterkait isu Program Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat
sasaran agar kebijakan sesuai dengan kepentingan publik.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Imran, Ayub Ilfandy. (2017). Komunikasi Krisis. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Kriyantono, Rachmat. (2015). Public Relations, Issue & Crisis Management. Jakarta: Kencana.
______. (2016). Public Relations Writing. Jakarta: Kencana.
Morissan. (2010). Manajemen Public Relations. Jakarta: Kencana.
Nova, Firsan. (2012). Republic Relations: Knowing Your Public is a Halfway to Win the Battle. Jakarta:
Media Bangsa.
______. (2017). Crisis Public Relations. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Prayudi. (2012). Public Relations Stratejik. Yogyakarta: Komunikasi UPN Press.
______. (2016). Manajemen Isu dan Krisis. Yogyakarta: LPPM UPN Veteran Yogyakarta.
Suwatno. (2018). Pengantar Public Relations Kontemporer. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Vera, Nowirah. (2016). Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia
Jurnal
Umami, Putri Reza,. Putri, Kinkin Yuliaty Subarsa. 2015. Manajemen Isu di Instansi Pemerintah
Dalam Mempertahankan Citra Organisasi. Journal Communicology. 3(5):13 .
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/communicology/article/view/87112 dan
https://doi.org/10/21009/communicology.031.02 diakses pada tanggal 25 Juni 2019 pukul 18:45
WIB
Sumber lain
Demmi Pratama. (08/03/2019). Curhatan Ketua RT di Sukabumi, Warga Sering Ribut Gara-Gara PKH
Tidak Tepat Sasaran. https://sukabumiupdate.com/detail/sukabumi/pemerintahan/52515-
Curhatan-Ketua-RT-di-Sukabumi-Warga-Sering-Ribut-Gara-gara-PKH-Tidak-Tepat-Sasaran
diakses pada 20 Mei 2019 pukul 12:51 WIB.
Ferdi Irwanda. (25/01/2019). Warga Denteteladas Keluhkan Penyaluran PKH Tidak Tepat Sasaran.
http://www.lampost.co/berita-warga-denteteladas-keluhkan-penyaluran-pkh-tak-tepat-
sasaran.html diakses pada 20 Mei 2019 pukul 11:57 WIB