makalah Risk Assestment

download makalah Risk Assestment

of 31

Transcript of makalah Risk Assestment

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    1/31

    MAKALAH

    RISK ASSESSMENT

    disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Auditing

    Dosen Pembina:

    Moh. Mansur, DR., S.E., M.M., Ak., Ca., Cpa.

    Disusun Oleh:

    Itisham a!is Muhammad "#$$%&%'#(

    Irni )ah*uni "#$$%&%'+(

    Cind* A*u Susanti "#$$%&%'(

    Satria-an Iman uliana "#$$%&$#(

    Rid-an /irdaus "#$$%&%%(

    0elompok

    0elas A

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS WIDYATAMA

    BANDUNG

    2016

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    2/31

    KATA PENGANTAR 

    Pu1i dan s*ukur dipan1atkan kehadirat 2uhan ang Maha Esa atas rahmat dan karunia3*a makalah*ang ber1udul 4 Risk Assessment 5 dapat terselesaikan tepat pada -aktun*a. Makalah ini dibuat dalam

    rangka ke-a1iban sebagai mahasis-a untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Seminar Auditing.

    2idak lupa pen*usun u6apkan terima kasih kepada bapak Moh. Mansur, DR., S.E., M.M., Ak., Ca.,Cpa. selaku dosen pembimbing pada mata kuliah Seminar Auditing dan kepada semua pihak *ang telah

    mendukung hingga terselesaikann*a makalah ini.

    7arapan pen*usun semoga makalah ini dapat memberikan man!aat khususn*a bagi pen*usun sendiri

    dan umumn*a bagi siapa sa1a *ang memba6an*a dan dapat memberikan kontribusi kepada

    mahasis-a lainn*a terutama untuk mahasis-a prodi akuntansi sebagai tambahan pengetahuan *angdapat berman!aat di masa *ang akan datang. 0ritik dan saran bagi perbaikan makalah ini sangat kami

    harapkan.

     

    8andung, April +#$9

     

    Pen*usun

    +

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    3/31

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ................................................................................................................i

    DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

    BAB I PENDAHULUAN

    A.atar 8elakang Masalah.........................................................................................................$8. Rumusan Masalah..................................................................................................................$

    C. 2u1uan....................................................................................................................................$

    BAB II PEMBAHASAN

    A.2in1auan &mum Materialitas..................................................................................................+

    8.2ahap3tahap Materialitas dalam Proses Audit........................................................................;

    C. 0onsep Materialitas pada dua 2ingkat..................................................................................9

    D. 0onsep Materialitas...............................................................................................................<

    E. Risiko Audit...........................................................................................................................'

    /. Prosedur Penilaia Risiko.......................................................................................................$#

    BAB III PENUTUPA. 0esimpulan..........................................................................................................................$$

    DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................$+

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    4/31

      BAB I

      PENDAHULUAN

    A. Latar Bea!a"# Ma$aa%

     

    Resiko adalah segala hambatan *ang mungkin ter1adi dalam pen6apaian suatutu1uan. Sedangkan penilaian resiko menurut Muhammad 8adrus adalah sebuah akti!itas

    *ang dilakukan untuk mendeteksi atau menge=aluasi kemungkinan adan*a kesalahan atau

     penurunan kualitas akibat beroperasin*a suatu kegiatan. Pendapat lainn*a, penilaian risiko

    adalah mengkuantitati!kan atau menggolongkan tingkatan risikoagar mudah dikelola dan

    dilakukan penanganan *ang tepat sesuai prinsip Cost and 8ene!it. Penentuan resiko "risk 

    assessment( merupakan hal penting bagi mana1emen dan auditor. 8agi mana1emen

     penentuan resiko merupakan tanggung1a-ab *ang tidak terpisahkan dan dilakukan se6ara

    terus menerus. 0arena mana1emen tidak dapat menetapkan tu1uan dan dengan mudah

    mengasumsikan bah-a tu1uan tersebut telah ter6apai. 8an*ak hambatan *ang timbul

    dalam pen6apaian tu1uan tersebut dan hambatan tersebut bisa berasal dari luar entitas

    maupun dari dalam entitas. Se1umlah resiko tidaklah dalam bentuk *ang statis tetapi 1ugadinamis sesuai dengan perubahan *ang ter1adi sehingga selalu ada resiko3resiko baru *ang

    mun6ul setiap -aktu. Oleh karena itu penentuan resiko harus ber1alan berkelan1utan dalam

     proses mana1emen *ang dilakukan se6ara terorganisir dan berurutan.

    B. R&'&$a" Ma$aa%

     

    Atas dasar penentuan latar belakang diatas, maka kami dapat mengambil

     perumusan masalah sebagai berikut: 48agaimana dan apa sa1a *ang men1adi dasar 

    ter1adin*a risk assessment>5

    (. T&)&a"

      Makalah ini dibuat untuk dapat memenuhi *ang dapat berman!aat bagi para

     pemba6a tentang Risk Assessment. Se6ara terperin6i tu1uan dari makalah ini adalah: &ntuk 

    mengetahui bagaimana dan apa sa1a *ang men1adi dasar ter1adin*a risk assessment.

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    5/31

      BAB II

      PEMBAHASAN

    A. PENGERTIAN RESIKO

    Resiko adalah segala hambatan *ang mungkin ter1adi dalam pen6apaian suatutu1uan. Sedangkan menurut beberapa ahli artii dari resiko adalah sebagai berikut :

     

    Resiko adalah suatu =ariasi dari hasil3hasil *ang dapat ter1adi selama periode

    tertentu "Arthur )illiams dan Ri6hard, M.7(

     

    Resiko adalah ketidaktentuan "un6ertain*( *ang mungkin melahirkan peristi-a

    kerugian "loss( "A. Abas Salim(

     

    Resiko adalah ketidakpastian atas ter1adin*a suatu peristi-a "Soekarto(

     

    Resiko adalah probalitas sesuatu hasil ? out6ome *ang berbeda dengan *ang

    diharapkan "7erman Darma-i(

     

    Sedangkan penilaian resiko menurut Muhammad 8adrus adalah sebuahakti!itas *ang dilakukan untuk mendeteksi atau menge=aluasi kemungkinan adan*a

    kesalahan atau penurunan kualitas akibat beroperasin*a suatu kegiatan. Pendapat lainn*a,

     penilaian risiko adalah mengkuantitati!kan atau menggolongkan tingkatan risikoagar 

    mudah dikelola dan dilakukan penanganan *ang tepat sesuai prinsip Cost and 8ene!it.

    Penentuan resiko "risk assessment( merupakan hal penting bagi mana1emen dan auditor.

    8agi mana1emen penentuan resiko merupakan tanggung1a-ab *ang tidak terpisahkan dan

    dilakukan se6ara terus menerus. 0arena mana1emen tidak dapat menetapkan tu1uan dan

    dengan mudah mengasumsikan bah-a tu1uan tersebut telah ter6apai. 8an*ak hambatan

    *ang timbul dalam pen6apaian tu1uan tersebut dan hambatan tersebut bisa berasal dari

    luar entitas maupun dari dalam entitas. Se1umlah resiko tidaklah dalam bentuk *ang statis

    tetapi 1uga dinamis sesuai dengan perubahan *ang ter1adi sehingga selalu ada resiko3resiko baru *ang mun6ul setiap -aktu. Oleh karena itu penentuan resiko harus ber1alan

     berkelan1utan dalam proses mana1emen *ang dilakukan se6ara terorganisir dan berurutan.

      Sedangkan bagi auditor, dalam kegiatan audit harus memasukan hasil

     penentuan resiko ke dalam program audit untuk memastikan bah-a kontrol3kontrol *ang

    dibutuhkan memang diterapkan untuk mengurangi risiko. Resiko dalam audit atau resiko

    audit memperlihatkan resiko *ang dihadapi auditor *ang men*atakan bah-a laporan

    keuangan tersebut telah benar sehingga dan pendapat auditor telah diterbitkan, tetapi pada

    ken*ataann*a laporan tersebut tern*ata tidak benar dan materialitasn*a tinggi. hal

    tersebut men*ebabkan pendapat auditor tersebut men1adi tidak bermutu bagi para

     penggunan*a. 7al ini bisa ter1adi karena auditor han*a mampu mengumpulkan bukti berdasarkan tes transaksi dan kesalahan *ang telah diatur sedemikian rupa men*ebabkan

    men1adi sangat sulit dideteksi meskipun auditor telah beker1a sesuai dengan standar audit

    *ang berlaku.

     

    Menurut studi *ang dilakukan oleh COSO, pembahasan tentang penentuan

    resiko adalah sebagai berikut:

    4Setiap entitas menghadapi berbagai resiko baik dari lua maupun dari dalam

    *ang harus ditentukan. Pers*aratan a-al untuk menentukan resiko adalah adan*a

     penetapan tu1uan *ang dihubungkan pada tingkat3tingkat *ang berbeda dankonsisten di dalam organisasi. Penentuan resiko adalah identi!ikasi dan analisis

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    6/31

    resiko3resiko *ang rele=an untuk men6apai tu1uan entitas, *ang membentuk suatu

    dasar untuk menentukan 6ara pengelolaan resiko. 0arena kondisi ekonomi, industri,

     peraturan, dan operasi akan terus menerus berubah, maka dibutuhkan mekanisme

    untuk mengidenti!ikasi dan menangani resiko3resiko khusus *ang berhubungan

    dengan perubahan.5

    Pada proses peren6anaan audit, salah satu proses *ang harus dilakukan oleh

    seorang auditor adalahmelakukan penilaian resiko bisnis klien. Auditor mempergunakan

     pengetahuan *ang didapatkan dari pemahaman sistem strategi akan bisnis dan industri

    klien untuk melakukan penilaian resiko tersebut. Resiko bisnis klien adalah resiko dimana

    klien akan gagal dalam men6apai tu1uannn*a. Perhatian utama seorang auditor adalah

    resiko dari salah sa1i material dalam laporan keuangan *ang disebabkan oleh resiko bisnis

    klien. Dalam menilai resiko bisnis klien 1uga harus mempertimbangkan kontrol

    mana1emen *ang bisa mengurangi resiko bisnis .

    Auditor menerima se1umlah tingkat resiko atau ketidakpastian dalam

    melaksanakan !ungsi auditn*a. Auditor mengenali bah-a terdapat suatu ketidakpastiantentang kompetensi bukti, ketidakpastian tentang e!ekti=itas dari dari pengendalian intern

    *ang dimiliki klien, serta ketidakpastian tentang apakah laporan keuangan telah disa1ikan

    se6ara -a1ar pada saat audit telah selesai dilakukan. Auditor *ang e!ekti! mengenali

    kehadiran se1umlah risiko serta akan bergumul dengan risiko3risiko tersebut dalam suatu

    6ara pendekatan *ang tepat. Ma*oritas risiko *ang dihadapi oleh auditor sulit untuk 

    diukur serta membutuhkan pemikiran *ang 6ermat agar dapat direspons dengan tepat.

    Men1a-ab berbagai risiko ini se6ara tepat merupakan suatu hal kritis dalam rangka

    menghasilkan suatu audit *ang berkualitas tinggi.

    Auditor mendapat sebuah pemahaman tentang bisnis dan industri klien dan

    menilai risiko bisnisklien untuk menilai kemungkinan salah sa1i mateial dalam laporankeuangan klien. Auditor menggunakan model risiko audit untuk mengidenti!ikasikan

    lebih 1auh potensial untuk kesalahan sa1i dan dimana mereka paling mungkin ter1adi.

    Cara utama *ang dipergunakan oleh auditor untuk mempertimbangkan risiko

    *ang ada dalam meren6anakan bukti audit *ang akan dikumpulkan adalah melalui

     penerapan model risiko audit "audit risk model(. Sumber dari model risiko audit ini

    adalah literatur pro!esional *ang terdapat dalam SAS %@ "A&%;#( tentang sampling audit

    serta dalam SAS < "A& %$+( tentang materialitas dan risiko. Model resiko audit

    umumn*a digunakan bagi berbagai tu1uan peren6anaan untuk memutuskan berapa ban*ak 

     bukti audit *ang akan dikumpulkan pada setiap siklusn*a.

    B. *ENIS+*ENIS RESIKO

      A.Risiko Deteksi 2eren6ana

    Risiko deteksi teren6ana "planned dete6tion risk( merupakan ukuran risiko

     bah-a bukti audit atas segmen tertentu akan gagal mendeteksi keberadaan salah sa1i

    *ang melebihi suatu nilai salah sa1i *ang masih dapat ditoleransi, andaikan salah sa1i

    sema6am itu ada. 2erdapat dua poin utama tentang risiko deteksi teren6ana ini *aitu

    sebagai berikut :

    $. Risikoini tergantung pada ketiga !aktor lainn*a *ang terdapat dalam model.

    Risiko deteksi teren6ana han*a akan berubah 1ika auditor melakukan perubahan pada salah satu dari ketiga !aktor lainn*a tersebut.

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    7/31

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    8/31

    Model resiko audit menun1ukan hubungan *ang erat antara resiko inheren dan

    resiko pengendalian.

    Sama dengan *ang ter1adi pada resiko inheren, hubungan antara resiko

     pengendalian dan resiko deteksi teren6ana adalah saling berla-anan, sementara

    hubungan antara resiko pengendalian dan bukti substanti! merupakan hubungan *angsearah. Sebagai 6ontoh, 1ika auditor men*impulkan bah-a pengendalian intern

     bersi!at e!ekti!, maka nilai resiko deteksi teren6ana dapat meningkat sehingga 1umlah

     bukti audit *ang diren6anakan akan dikumpulkan akan turun. Auditor dapat

    meningkatkan resiko deteksi teren6ana pada saat pengendalian intern bersi!at e!ekti! 

    karena pengendalian intern *ang e!ekti! akan mengurangi kemungkinan hadirn*a

    salah sa1i dalam laporan keuangan.

    Sebelum auditordapat menetapkan nilai resiko pengendalian kurang dari $##

     persen, auditor harus memahami pengendalian intern *ang ada, dan berdasarkan

     pemahaman itu, auditor melakukan e=aluasi tentang bagaimana seharusn*a !ungsi

     pengendalian intern tersebut, serta melakukan u1i atas e!ekti!itas pengendalian interntersebut. 7al pertama dari semua ini adalah keharusan untuk memahami semua 1enis

    audit. Dua hal terakhir adalah langkah3langkah penilaian resiko pengendalian *ang

    diperlukan 1ika auditor memilih untuk memberikan nilai atas resiko pengendalian

    supa*a berada di ba-ah nilai maksimum.

    D.Resiko akseptibilitas audit

    Resiko akseptibilitas audit "a66eptable audit risk( merupakan ukuran atas

    tingkat kesediaan auditor untuk menerima ken*ataan bah-a laporan keuangan

    mungkin masih mengandung salah sa1i *ang material setelah audit selesai

    dilaksanakan serta suatu laporan audit -a1ar tanpa s*arat telah diterbitkan. 0etikaauditor memutuskan untuk menetapkan suatu tingkat resiko akseptibilitas audit *ang

    lebih rendah, hal tersbut berarti bah-a auditor ingin memperoleh tingkat ke*akinan

    *ang lebih tinggi bah-a laporan keuangan tidak mengandung salah sa1i *ang material.

    Resiko nol berarti *akin sekali, dan suatu tingkat resiko sebesar $## persen berarti

     benar3benar tidak *akin.

    Dalam audit terdapat istilah audit assuran6e atau tingkat ke*akinan, *aitu

    merupakan pelengkap dari resiko akseptibilitas audit. Audit assuran6e dihitung

    dengan perhitungan satu dikurangi resiko akseptibilitas audit. Sebagai 6ontoh, tingkat

    resiko akseptibilitas audit sebesar + persen sama dengan tingkat audit assuran6e

    sebesar @' persen.

    Dengan mempergunakan model audit, akan terlihat adan*a hubungan *ang

    searah antara resiko akseptibilitas audit dan resiko deteksi teren6ana, serta hubungan

    *ang saling berla-anan antara resiko akseptibilitas audit dan bukti audit *ang

    diren6anakan. Sebagai 6ontoh, 1ika auditor memutuskan akan mengurangi nilai resiko

    akseptibilitas audit, maka akan mengurangi pula resiko deteksi teren6ana serta bukti

    audit *ang diren6anakan akan dikumpulkan harus ditingkatkan. Auditor pun seringkali

    harus menugaskan sta! *ang lebih berpengalaman atau mere=ie- kertas ker1a dengan

    lebih 6ermat bagi klien dengan tingkat resiko akseptibilitas audit *ang lebih rendah.

    E.Resiko ke6urangan

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    9/31

    Resiko ke6urangan merupakan resiko selain resiko di atas dan resiko ini

     biasan*a di perhitungkan di luar dari model resiko audit.0arena resiko ke6urangan

    se6ara konsep dan praktek sangat sulit untuk dipisahkan !aktor3!aktorn*a ke dalam

     1enis resiko di atas.0e6urangan sendiri memiliki arti kesalahan pen*a1ian *ang

    dilakukan se6ara senga1a dalam bentuk penggelapan akti=a dan ke6urangan pelaporan

    keuangan.

    &ntuk menilai resiko ke6urangan, auditor mengumpulkanin!ormasi untuk 

    menentukan luasn*a keberadaan kondisi ke6urangan. 7al3hal *ang men*ebabkan

    timbuln*a resiko ke6urangan antara lain tekanan *ang diterima mana1emen baik 

    kelompok maupun indi=idual, kesempatan *ang ter6ipta, dan perilaku mana1emen

    untuk membiarkan ter1adin*a tindakan ketidak1u1uran tersebut.

    /. Resiko Signi!ikan

    (. PENILAIAN RESIKO

     

    ang men1adi a6uan dalam penilaian risiko adalah ISA +# dan ISA %$;.

    • ISA +#.+;

    Sesuai dengan ISA $%;, auditor -a1ib mengidenti!ikasi dan menilai risiko

    salah sa1i material karena ke6urangan pada tingkat laporan keuangan, dan pada

    tingkat asersi untuk 1enis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan.

    • ISA +#.+9

    0etika mengidenti!ikasi dan menilai risiko salah sa1i material karena

    ke6urangan, auditor -a1ib berdasarkan anggapan tentang adan*a risiko

    ke6urangan dalam pengakuan pendapatan, menge=aluasi 1enis pendapatan,transaksi pendapatan atau asersi apa sa1a *ang menimbulkan risiko tersebut.

    Ainea < merin6i dokumentasi *ang diperlukan di mana auditor men*impulkan

    asumsi itu tidak berlaku dan karenan*a ia tidak mengidenti!ikasi pengakuan

     pendapatan sebagai risiko salah sa1i material karena ke6urangan.

    • ISA +#.+<

    Auditor -a1ib memperlakukan risiko *ang dinilai mengenai salah sa1i material

    karena ke6urangan sebagai risiko *ang signi!ikan dan karenan*a, 1ika belum

    dilakukan, auditor -a1ib melakukan pemahaman mengenai pengendalian entitas

    *ang terkait, termasuk kegiatan pengendalian, *ang berkenaan dengan risiko

    tersebut.

    • ISA %$;.+;

    Auditor -a1ib mengidenti!ikasi dan menilai risiko salah sa1i material karena

    ke6urangan pada:

    $. 2ingkat laporan keuangan, dan

    +. 2ingkat asersi untuk 1enis transaksi, saldo akun, dan pengungkapanB sebagai

    dasar untuk meran6ang dan melaksanakan prosedur audit selan1utn*a.

    • ISA %$.+9

    &ntuk tu1uan ini, auditor -a1ib:

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    10/31

    $. mengidenti!ikasi risiko melalui proses memperoleh pemahaman mengenai

    entitas dan lingkungann*a, termasuk pengendalian *ang rele=an dan risiko

    tersebut, dan dengan mempertimbangkan 1enis transaksi, saldo akun, dan

     pengungkapan dalam laporan keuanganB

    +. menilai risiko *ang diidentid!ikasi dan menge=aluasi apakah risiko tersebut

     berhubungan lebih per=asi=e dengan laporan keuangan se6ara keseluruhan dan berpotensi mempun*ai dampak terhadap ban*ak asersiB

    %. menghuibungkan risiko *ang diidenti!ikasi kepada apa *ang bisa salah pada

    tingkat asersi, dengan memperhitungkan pengendalian *ang rele=an dengan

    apa *ang ingin diu1i oleh auditorB dan

    . mempertimbangkan kemungkinan salah sa1i, termasuk kemungkinan salah sa1i

    ganda, dan apakah besaran dari salah sa1i *ang potensial ini bisa

    mengakibatkan salah sa1i *ang material.

      A.Me",a, R,$,!- Ya"# Daat D,ter,'a / Aetae A&,t R,$! 3

    Auditor harus memutuskan risiko audit *ang dapat diterima *ang tepat bagi

    suatu audit selama peren6anaan audit. Pertama, auditor memutuskan risiko risiko

     penugasan.

    Risiko penugasan "engagement risk( adalah risiko bah-a auditor atau

    organisasi *ang memba-ahi auditor akan menderita kerugian setelah selesain*a audit,

    -alaupun laporan audit sudah benar.

    a. ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

    +++++++++++++++++++++++++++++++++++

    Metode *ang digunakan menilai risiko audit *ang dapat diterima

    a. Dera1at ketergantungan pemakai eksternal pada laporan keuangan

    • Menelaah laporan keuangan

    • Memba6a notulen rapat de-an direksi unruk menentukan ren6ana masa depan

    • Membahas ren6ana pembia*aan dengan mana1emen.

     b. 0emungkinan klien mengalami kesulitan• Menganalisis keuanganlaporan keuangan dan menggunakan prosedur analitis

    lainn*a

    • Menelaah laporan arus kas historis dan pro*eksi, untuk mempela1ari arus kas

    masuk dan keluar 

    6. Integritas mana1emen

    • Menganalisa prosedur penerimaan klien dan kelan1utan klien.

    • Menurut Petun1uk 2eknis Penilaian Risiko Pemeriksaan 8P0 

    • Penilaian risiko pemeriksaan *ang dapat diterimase6ara kualitati! bisa dibagi

    men1adi % kategori *aitu:

    $.2ingkat risiko pemeriksaan *ang dapat diterima rendah, +.2ingkat risiko pemeriksaan *ang dapat diterima menengah,

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    11/31

    %.2ingkat risiko pemeriksan *ang dapat diterima tinggi.

    Sedangkan penilaian risiko pemeriksaan menggunakan pendekatan

    kuantitati! menetapkan tingkat risiko pemeriksaan *ang dapat diterima meru1uk 

     pada ASOSAI *aitu:

    $. 2ingkat risiko pemeriksaan *ang dapat diterima sebesar ; , artin*atingkat ke*akinan pemeriksa atas opinin*a sebesar @; "AAR$3tingkat

    ke*akinan(. 2ingkat ini berlaku u++ntuk sebagian besar entitas *ang

    diperiksa.+

    +. 2ingkat risiko pemeriksaan *ang dapat diterima sebesar %, artin*a

    tingkat ke*akinan pemeriksa atas opinin*a sebesar @

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    12/31

    &ntuk tu1uan ISAs, istilah3istilah berikut mempun*ai makna

    seperti di1elaskan diba-ah.

    o /raud "ke6urangan( F perbuatan *ang disenga1a oleh seseorang atau

     beberapa orang diantara mana1emen, 2C) "those 6harged -ith

    go=ernan6e(, pega-ai, atau pihak ketiga, dengan menipu untuk 

    memperoleh keuntungan *ang tidak dapat dibenarkan atau keuntungan*ang tidak sah?mela-an hokum.

    o /raund risk !aktors "!aktor3!aktor resiko ke6urangan( F peristi-a atau

    kondisi *ang mengindikasikan adan*a insenti! atau tekanan untuk 

    mela-an ke6urangan atau memberikan peluang untuk melakukan

    ke6urangan.

    .

    • PEIAIA RISI0O 8A)AA

    ISA +#.+;

    Sesuai dengan ISA %$;, auditor -a1ib mengidenti!ikasi dan

    menilai risiko salah sa1i material karena ke6urangan pada tingkat laporankeuangan, dan pada tingkat asersi untuk 1enis transaksi, saldo akun, dan

     pengungkapan.

    ISA +#.+<

    Auditor -a1ib memperlakukan risiko *ang dinilai mengenai

    salah sa1i material karena ke6urangan sebagai risiko *ang signi!ikan dan

    karenan*a, 1ika belum dilakukan, auditor -a1ib memperoleh pemahaman

    mengenai pengendalian entitas *ang terkait, termasuk kegiatan pengendalian,

    *ang berkenaan dengan risiko tersebut.

    2in1auan &mum

    Penilaian atas risiko *ang diidenti!ikasi mempertimbangkan

    dua atribut mengenai risiko, *aitu :

    o 8erapa besarn*a peluang ter1adin*a salah sa1i "dalam laporan keuangan(

    akibat risiko tersebut>

    o 8erapa besar dampak monetern*a 1ika risiko itu men1adi ken*ataan>

      Pe&a"# Ter)a,"4a Saa% Sa),

    8erapa probabilitas risiko itu ter1adi>Auditor dapat

    menge=aluasi probabilitas ini dengan sederhana, *akni apakah probabilitasn*a

    tinggi, sedang atau renah.

     

    Be$ara" /Da'a! M-"eter3 ),!a R,$,!- Ter)a, ika risiko itu memang ter1adi, berapa bsar dampak 

    monetern*a>Pendapat mengenai hal ini harus dinilai terhadap suatu 1umlah

    tertentu sebagai a6uan.ika tidak, orang *ang berbeda "dengan angka

    materialitas *ang berbeda dalam benakn*a( bisa berkesimpulan *ang

     berbeda.&ntuk tu1uan audit, angka *ang ditetapkan berhubungan dengan apa

    *ang merupakan salah sa1i material dalam laporan keuangan se6ara

    men*eluruh. Penilaian ini die=aluasi se6ara sederhana sebagai tinggi, sedang

    atau rendah.

     

    Pe",a,a" R,$,!- -e% E"t,ta$

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    13/31

    Dalam entitas *ang lebih ke6il, proses penilaian risiko bersi!at

    in!ormal dan tidak terstruktur.Risiko dalam entitas *ang lebih ke6il seringkali

    diakui se6ara implisit dan bukan eksplisit.Mana1emen mungkin sa1a men*adari

    risiko *ang berhubungan dengan pelaporan keuangan melalui keterlibatan

    langsung pega-ai dan pihak3pihak luar.Oleha karena itu, auditor harus

    menan*akan kepada mana1emen mengenai bagaimana mana1emenmengidenti!ikasi dan mengelola risiko.Pertan*aan selan1utn*a, risiko apa sa1a

    *ang benar3benar diidenti!ikasi dan dikelola oleh mana1emen. Auditor 

    kemudian mendokumentasikan proses ini beserta hasiln*a.

      Me"-!&'e"ta$,!a" R,$,!- 4a"# D,",a,

    Penilaian risiko salah sa1i material dilakukan pada dua tingkat,

    *akni ditingkat laporan keuangan dan ditingkat asersi untuk 1enis transaksi,

    saldo akun, dan dis6losures.

      Auditor melakukan penilaian risiko inheren selama tahap peren6anaan dan

    memperbaharui penilaian tersebut selama audit berlangsung. Auditor harus menge=aluasi

    in!ormasi *ang mempengaruhi risiko inheren serta memutuskan !aktor risiko inheren *ang

    tepat bagi setiap tu1uan audit.

     

    /aktor !aktor *ang mempengaruhi risiko inheren :

    a( Si!at bisnis klien

    Risiko inheren untuk akun tertentu dipengaruhi oleh si!at bisnis klien.

    Pemahaman auditor atas bisnis klien akan membantu menilai risiko inheren ini.

     b( 7asil audit sebelumn*a

    Salah sa1i *ang ditemukan dalam audit tahun sebelumn*a dapat ditemukan lagi

    dalam audit tahun ber1alan. Oleh karena itu auditor tidak boleh mengabaikan hasil

    audit tahun sebelumn*a selama mengembangkan proses audit di tahun ber1alan.

    6( Penugasan a-al =s penugasan berulang

    Auditor akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang kemungkinan

    salah sa1i setelah mengaudit klien selama beberapa tahun. Auditor menetapkan

    risiko inheren *ang tinggi pada tahun pertama audit dan mengurangi tinggkat

    risikon*a pada tahun berikutn*a karena telah semakin memahami klien.

    d( Pihak pihak *ang terkait

    Pihak *ang terkait *aitu perusahaan induk dengan perusahaan anak, serta

    mana1emen dan entitas perusahaan. Risiko inheren atas transaksi pihak *ang terkaitini sangat tinggi karena kemungkinan salah sa1i *ang lebih besar.

    e( 2ransaksi non rutin

    2ransaksi *ang tidak biasa bagi klien lebih besar resikon*a dibandingkan

    transaksi rutin karen pengalaman untuk transaksi non rutin masih sedikit.

    !( Pertimbangan *ang diperlukan untuk men6atat saldo akun dan transaksi dengan

    tepat

    Auditor harus memperbesar risiko inheren karena ban*ak akun memerlukan

    estimasi dan ban*ak pertimbangan mana1emen.

    g( &nsur unsur populasi

    Seluruh item *ang membentuk populasi mempengaruhi ekspektasi auditor 

    mengenai salah sa1i *ang material

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    14/31

    h( /aktor !aktor *ang berkaitan dengan pelaporan keuangan *ang 6urang dan

    misapropriasi akti=a

    Menurut konsep maupun praktik sangat sulit memisahkan !aktor !aktor risiko

    ke6urangan ke dalam risiko *ang dapat diterima ataupun risiko inheren.

    Menurut Petun1uk 2eknis Penilaian Risiko Pemeriksaan 8P0 

    Se6ara kualitati!, risiko inheren terbagi men1adi lebih rendah dan lebih tinggi.

    Pemeriksa dapat mendokumentasikan penilaian risiko inherenn*a pada setiap le=el

    melalui !ormulir Audit Risk MatriG "ARM(. 8erdasarkan analisis pada matriks ARM

    maka dihasilkan akun3akun apa sa1a *ang signi!ikan dan beresiko tinggi terhadap

    ke-a1aran laporan keuangan.

    • ebih tinggi atau $##. Pada saat pemeriksa mengidenti!ikasi risiko tertentu atau

    !aktor lain *ang menimbulkan ke*akinan bah-a terdapat kemungkinan *ang lebih

     besar akan ter1adin*a kesalahan atas hal *ang menurut pemeriksaan penting,

     pemeriksa akan menilai risiko inheren bagi asersi laporan keuangan *ang rele=andengan kriteria lebih tinggi. Pemeriksa 1uga menganggap risiko inheren sebagai

    $## sebagai hasil pertimbangan pro!esionaln*a dan bersi!at konser=ati!.

    • ebih rendah atau H$##. ika pemeriksa *akin bah-a ke6il kemungkinan

    ter1adin*a kesalahan atas hal *ang menurut pemeriksaan penting "dengan asumsi

    tidak ada pengendalian(, pemeriksa akan memberi penilaian dengan kriteria lebih

    rendah.

      (.Me",a, R,$,!- Dete!$, Ya"# D,re"a"a!a" /Pa""e Detet,-" R,$!3

     

    Para auditor menetapkan tingkat risiko deteksi *ang dapat diterima "risiko

    deteksi *ang diren6anakan( *ang mempengaruhi tes3tes substanti! *ang mereka lakukan.

    $( ika tingkat risiko deteksi *ang diren6anakan rendah, maka auditor akan

    mengumpulkan bukti seban*ak mungkin untuk menurunkan risiko kesalahan sa1i .

    +( 2ingkat risiko deteksi *ang diren6anakan tinggi maka auditor mengurangi

     pengumpulan bukti .

    Menurut Petun1uk 2eknis Penilaian Risiko Pemeriksaan 8P0,

    Ada dua 1enis risiko deteksi berkaitan dengan audit sampling, *aitu risiko

     prosedur analitis dan risiko pengu1ian substanti=e.

    • Risiko prosedur analitis berasal dari keputusan pemeriksa untuk menggunakan pertimbangann*a dan menentukan apakah prosedur analitis merupakan prosedur 

    *ang e!ekti! dan e!isien dalam mendapatkan bukti pemeriksaan *ang memadai.

    • Penilaian risiko prosedur analitis sangat sub*ekti! dan sulit untuk 

    dikuanti!ikasikan. Oleh sebab itu biasan*a pemeriksa se6ara konser=ati! 

    memberikan nilai risiko ini 6ukup tinggi, *aitu antara # hingga $##.

      D.Me",a, R,$,!- Pe"#e"a,a" /(-"tr- R,$!3

    Assessing Control Risk merupakan suatu proses menge=aluasi pengendalian

    intern suatu entitas dalam men6egah atau mendeteksi salah sa1i *ang material dalam

    laporan keuangan "A& %$@.

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    15/31

    2u1uan dari menilai resiko pengendalian adalah untuk membantu auditor 

    dalam membuat suatu pertimbangan mengnai resiko salah sa1i *ang materil dalam asersi

    laporan keuangan. amun sebelum melakukan penilaian pengendalian resiko, seorang

    auditor harus memahami peran6angan dan pengimplementasian pengandalian internal

    sebelum memutuskan apakah entitas tersebut dapat diaudit "auditabilitas(. Ada dua !a6tor 

    *ang menetukan auditabilitas, *aitu :$. Integritas Mana1emen

    ika mana1emen tidak memiliki integritas, maka sebagian besar auditor 

    tidak akan menerima penugasan audit. Oleh karena itu, untuk melakukan penilaian

     pengendalian risiko seorang auditor harus memastikan apakah man1emen entitas itu

    sudah memiliki integritas *ang 1elas.

    +. 0elengkapan 6atatan akuntansi

    Catatan akuntansi merupakan sumber bukti audit *ang penting bagisebagian besar tu1uan audit. Disini seorang auditor 1uga harus memeriksa apakah

    semua 1enis laporan keuangan entitas tersebut sudah lengkap atau belum. ika belum

    lengkap maka auditor melakukan tugasn*a.

    Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat membuat

     penilaian pendahuluan atas resiko pengendalian terlebih dahulu sebagai bagian dari

     penilaian resiko salah sa1i *ang material se6ara keseluruhan. Penilaian ini merupakan

    ukuran ekspektasi auditor bah-a pengendalian internal akan men6egah salah sa1i *ang

    material atau mendeteksi dan mengoreksi 1ika salah sa1i itu sudah ter1adi.

    Penting untuk diingat bah-a penilaian resiko pengendalian dibuat

    untuk asersi indi=idual, bukan untuk pengendalian intern se6ara keseluruhan,

    komponen pengendalian intern indi=idual atau kebi1akan atau prosedur indi=idual. Dalam membuat penilaian resiko pengendalian untuk suatu asersi,

     penting bagi auditor untuk :

    Mempertimbangkan Pengetahuan ang Diperoleh Dari Prosedur &ntuk 

    Memperoleh Suatu Pemahaman

    Auditor melaksanakan prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman

    mengenai pengendalian intern untuk asersi laporan keuangan *ang signi!ikan.

    0etika auditor memperoleh suatu pemahaman mengenai pengendalian intern,

     biasan*a ia akan membuat pertan*aan, mengamati pelaksanaan tugas dan pengendalian serta memeriksa dokumen3dokumen *ang akan men1adi bukti untuk 

    mengiinkann*a menilai resiko pengendalian diba-ah maksimum.

    Mengidenti!ikasi Salah Sa1i Potensial ang Dapat Mun6ul Dalam Asersi Entitas

    8eberapa kantor akuntan publik menggunakan perangkat lunak 

    6omputer *ang menghubungkan 1a-aban dari pertan*aan3pertan*aan tertentu

    dalam kuesioner *ang terkomputerisasi dengan salah sa1i potensial untuk asersi3

    asersi tertentu. 2api, auditor perlu memahami bah-a sistem pendukung keputusan

    *ang terkomputerisasi digunakan untuk menge=aluasi dan menilai salah sa1i

     potensial intern *ang dapat mun6ul dalam asersi laporan keuangan tertentu. Salah

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    16/31

    sa1i potensial dapat diidenti!ikasikan untuk asersi kelas transaksi utama dan *ang

     berhubungan dengan saldo akun *ang signi!ikan, seperti kas dan hutang usaha.

    Mengidenti!ikasi Pengendalian3Pengendalian ang Diperlukan

    Seorang auditor dapat mengidenti!ikasi pengendalian *ang diperlukan

    *ang mungkin dapat men6egah atau mendeteksi dan memperbaiki salah sa1i potensial tertentu dengan menggunakan perangkat lunak 6omputer *ang

    memproses 1a-aban kuesioner pengendalian intern atau dengan 6ara manual

    dengan menggunakan da!tar "6he6k list(.

    Pengendalian *ang diperlukan 1ika ter1adi salah sa1i potensial "asersi(

    Suatu pengeluaran kas dapat di=buat untuk tu1uan *ang tidak diotorisasi

    "keberadaan atau ke1adian atas transaksi *ang =alid(

    0omputer men6o6okkan in!ormasi 6ek dengan in!ormasi *ang mendukung untuk 

    stiap transaksi pengeluaran

    7an*a personel dengan otorisasi *ang diiinkan untuk men1alankan program danmenangani 6ek 

    Pemisahan tugas dalam men*etu1ui tanda bukti pemba*aran dan menandatangani

    6ek 

    Menggunkan teknik3teknik audit dengan bantuan 6omputer, seperti data pengu1ian

    untuk mengu1i pengendalian aplikasi 6omputer 

    Mengamati indi=idu3 indi=idu *ang menangani pengeluaran kas dan

    membandingkann*a dengan personil *ang memiliki otorisasi

    Mengamati pemisahan tugas

    Suatu tanda bukti mungkin diba*ar dua kali "keberadaan transaksi *ang =alid(

    0omputer se6ara elektronik membatalkan tanda bukti dan in!ormasi pendukungketika 6ek diterbitkan.

    Memberi tanda pada tanda bukti pemba*aran dan dokumen pendukung dengan

    tanda unas ketika 6ek diterbitkan.

    Menggunkan teknik3teknik audit dengan bantuan 6omputer, seperti data pengu1ian

    untuk mengu1i pengendalian aplikasi 6omputer 

    Mengamati pemberian 6ap kepada dokumen dan atau memerisa sampel dari

    dokumen *ang telah diba*ar untuk memeriksa adan*a tanda unas.

    Suatu 6ek dapat diterbitkan untuk 1umlah *ang salah atau di6atat dalam 1umlah

    *ang salah "penilaian atau alokasi(

    0omputer men6o6okkan in!ormasi 6ek dengan in!ormasi *ang mendukung tanda bukti dan hutang usaha untuk setiap transasksi pengeluaran

    0omputer membandingkan 1umlah 6ek *ang diterbitkan dengan 1umlah *ang

    di6atat dalam pengeluaran kas

    Rekonsiliasi bank independen se6ara periodi6.

    Menggunkan teknik3teknik audit dengan bantuan 6omputer, seperti data pengu1ian

    untuk mengu1i pengendalian aplikasi 6omputer 

    Menggunkan teknik3teknik audit dengan bantuan 6omputer, seperti data pengu1ian

    untuk mengu1i pengendalian aplikasi 6omputer 

    Mengamati kiner1a rekonsiliasi bank dan? atau memeriksa rekonsiliasi bank 

    %. Melaksanakan Pengu1ian Pengendalian

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    17/31

    Pengu1ian *ang dideskripsikan termasuk teknik audit dengan bantuan

    6omputer, bukti pendokumentasian inspeksi, pertan*aan terhadap personil an

    mengamati personil klien dalam melaksanakan pengendalian. 7asil dari setiap

     pengu1ian pengendalian seharusn*a men*ediakan bukti mengenai e!ekti!itas dari

    ran6angan dan operasi dari pengendalian *ang dibutuhkan. Sebagai 6ontoh, dengan

    menggunakan teknik audit dengan bantuan 6omputer untuk mengu1i bah-a 6omputer membandingkan 1umlah 6ek *ang diterbitkan dengan pemasukan dalam pengeluaran

    kas, auditor memperoleh bukti mengenai e!ekti=itas pengendalian terhadap transaksi

     peneluaran kas.

    . Menge=aluasi 8ukti Dan Membuat Penilaian

    Penilaian akhir dari resiko pengendalain untuk asersi laporan keuangan

    didasarkan pada penge=aluasian bukti *ang diperoleh dari prosedur untuk 

    memperoleh pemahaman mengenai pengendalian intern dan pengu1ian pengendalian

    *ang berhubungan. Menentukan tingkat resiko pengendalian *ang dinilai merupakanmasalah pertimbangan *ang pro!essional.

    Penge=aluasian bukti melibatkan pertimbangan kuantitati! maupun kualitati!.

    Dalam menarik suatu kesimpulan mengenai kesimpulan mengenai e!ekti!itas

     pengendalian intern, auditor sering kali menggunakan petun1uk mengenai !rekuensi

     pen*impangan *ang dapat di tolerasni, *ang biasan*a diekspresikan dalam bentuk 

     persentase, dari suatu pelaksanaan pengendalian *ang sesuai.

    Auditor harusmemahami peran6angan dan pengimplementasian

     pengendalian internal untuk melakukan penilaian pendahuluan atas risiko

     pengendalian. Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat membuat penilaian pendahuluan atas risiko pengendalian sebagai bagian dari penilaian risiko

    se6ara keseluruhan. Penilaian ini merupakan ukuran ekspektasi auditor bah-a

     pengendalian internal akan men6egah salah sa1i material atau mendeteksi dan

    mengoreksin*a 1ika ter1adi.

    8an*ak auditor menggunakan matriks risiko pengendalian "6ontrol risk 

    matriG( untuk membantu proses penilaian risiko pengendalian. 2u1uann*a adalah

    men*ediakan 6ara *ang mudah untuk mengatur penilaian risiko pengendalian bagi

    setiap tu1uan audit.

    angkah langkah dalam penilaian risiko pengendalian:

    Mengidenti!ikasi tu1uan audit

    Mengidenti!ikasi pengendalian *ang ada

    Menghubungkan pengendalian dengan tu1uan audit

    Mengidenti!ikasi dan menge=aluasi de!isiensi pengendalian, de!isiensi *ang

    signi!ikan dan kelemahan *ang material

    Menghubungkan de!isiensi *ang signi!ikan dan kelemahan *ang material

    dengan tu1uan audit terkait.

    Menilai risiko pengendalian untuk setiap tu1uan audit.

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    18/31

    Menurut Petun1uk 2eknis Penilaian Risiko Pemeriksaan 8P0 

    Setelah pemeriksa menilai risiko inheren, risiko pengendalian 1uga

    harus dinilai sebagai bagian proses penilaian risiko dalam pemeriksaan keuangan.

    Penilaian risiko pengendalian merupakan estimasi terhadap risiko pengendalian intern *ang sangat bergantung pada bagaimana hasil e=aluasi pemeriksa

    *ang bersangkutan terhadap pengendalian intern entitas *ang diperiksa, meskipun

     pertimbangan pro!esional pemeriksa masih 1uga menentukan.

    Apabila sistem pengendalian intern entitas *ang diperiksa telah

    diran6ang se6ara memadai, dan pengu1ian ketaatan *ang dilaksanakan pemeriksa

    menun1ukkan bah-a pengendalian tersebut telah di1alankan se6ara memadai pula,

    maka pemeriksa akan merasa bah-a pengendalian intern tersebut dapat diandalkan,

    *ang berarti bah-a dia akan memberikan estimasi *ang 6ukup rendah terhadap risiko

    ini. Demikian pula sebalikn*a.

    8erdasarkan matriks CRM, Pemeriksa dapat menilai risiko

     pengendalian men1adi Jminimum5, Jmoderat5 atau Jmaksimum5untuk dimasukkan

    kedalam matriks ARM.

    Minimum atau ke*akinan pemeriksa sangat ter1amin atas e!ekti=itas

     pengendalian intern dengan rentang risiko pengendalian sebesar $#3%#.

    Pemeriksa menilai pengendalian sebagai e!ekti! dan melaksanakan test o! 

    6ontrols untuk mengkon!irmasikan bah-a pengendalian telah beroperasi

    se6ara e!ekti! sepan1ang periode.Pemeriksa menge=aluasi ke6ukupan dari

     bukti *ang sudah diperoleh serta apakah bukti ini mendukung penilaian

    JminimumJ. ika pemeriksa men*impulkan bah-a bukti3bukti pemeriksaantidak mendukung penilaian ini, pemeriksa mempertimbangkan kembali

    e=aluasin*a atas e!ekti=itas pengendalian.ika pengendalian ditemukan

    tern*ata tidak e!ekti!, pemeriksa menilai risiko pengendalian sebagai

    JmaksimumJ.

    Moderat atau ke*akinan pemeriksa 6ukup ter1amin atas e!ekti=itas

     pengendalian intern dengan rentang risiko pengendalian sebesar %$3

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    19/31

    setelah memperoleh pemahaman *ang memadai mengenai proses entitas

    *ang diperiksa:

    • Pemeriksa per6a*a bah-a pengendalian nampakn*a akan tidak 

    e!ekti!, atau

    • Pemeriksa sudah mengidenti!ikasi prosedur3prosedur u1i substanti! 

    *ang e!isien dan e!ekti! *ang di*akini penting untuk mendukungsaldo akun terkait.

      E.Me",a, R,$,!- Ke&ra"#a"

    Dalam menilai risiko ke6urangan, SAS @@ memberikan pedoman bagi auditor.

    Auditor harus mempertahankan sikap skeptisisme pro!esional ketika memepertimbangkan

    serangkaian in!ormasi termasuk !aktor !aktor risiko ke6urangan, untuk dapat

    mengidenti!ikasi dan menanggapi risiko ke6urangan

    $( Skeptisisme pro!essional

    Selama penugasan, bah-a tim auditor harus mempertahankan sikap dan pikiran *ang selalu mempertan*akan.

    +( E=aluasi kritis atas bukti

    Auditor harus men*elidiki se6ara mendalam permasalahan dan kemungkinan

    kesalahan salah sa1i *ang material karen ke6urangan.

    %( 0omunikasi di antara tim audit

    Diantara auditor dapat saling bertukar pendapat terutama dengan *ang telah

     berpengalaman mengenai penilaian risiko ke6urangan, dan bagaimana ke6urangan

    ke6urangan itu biasan*a ter1adi dalam organisasi atau entitas *ang diaudit.

    ( Menga1ukan pertan*aan kepada mana1emen

    &ntuk menilai risiko ke6urangan, auditor dapat menan*akan beberapa

     pertan*aan se6ara langsung kepada mana1emen ataupun pihak lain dalam

    organisasi, sehingga terbuka kesempatan datangn*a in!ormasi *ang dalam kondisi

    lain tidak diungkapkan oleh mana1emen ataupun pihak lain dalam organisasi.

    ;( Prosedur analitis

    Auditor harus melakukan prosedur analitis selama tahapan peren6anaan audit

    dan pen*elesaian audit untuk membantu mengidenti!ikasi ke6urangan ke6urangan.

    9( /aktor !aktor risiko

    &ntuk menilai resiko ke6urangan, kondisi *ang harus diperhatikan

    adalahadan*a !aktor !aktor risiko ke6urangan "segitiga ke6urangan? !raud triangle(

    • Insenti!?tekanan

    Mana1emen atau pega-ai merasakan insenti! atau tekananuntuk melakukan ke6urangan. Insenti! *ang umum bagi entitas untuk 

    memanipulasi laporan keuangan adalah menurunn*a prospek keuangan

    entitas.

    • 0esempatan

    Situasi *ang membuka kesempatan bagi mana1emen atau

     pega-ai lain untuk melakukan ke6urangan. Risiko ke6urangan *ang

    lebih besar akan dihadapi oleh entitas *ang menggunakan ban*ak 

     pertimbangan dan estimasi dalam operasin*a.

    • Perilaku?rasionalisasi

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    20/31

    0arakter, sikap dan nilai nilai etis *ang membolehkan

    mana1emen dan pega-ai lain bersikap 6urang atau lingkungan *ang

    menekan dan membuat adan*a rasionalisasi tindakan 6urang.

      F. Me",a, Re$,!- S,#",5,!a"

    • ISA +#.+9

    0etika mengidenti!ikasi dan menilai risiko salah sa1i material karena

    ke6urangan, auditor -a1ib, berdsarkan dugaan adan*a risiko ke6urangan dalam

     pengakuan pendapatan, menge=aluasi 1enis pendapatan, transaksi pendapatan atau

    asersi apa sa1a *ang menimbulkan risiko tersebut. Alinea < memerin6i dokumentasi

    *ang diperlukan 1ika auditor men*impulkan dugaan itu tidak beralasan dan karenan*a

    ia tidak mengidenti!kasi pengakuan pendapatan sebagai risiko salah sa1i material

    karena ke6urangan.

    • ISA %$;.

    &ntuk tu1uan ISAs, Isitilah berikut mempun*ai makna seperti di1elaskan di

     ba-ah.

    Signi!ikan Risk "Risiko signi!ikan(KKRisiko salah sa1i material *ang

    diidenti!ikasi dan dinilai *ang menurut pendapat auditor, memerlukan pertimbangan

    khusus.

    2ransaksi nonrutin "ukuran dan si!at(

    2ransaksi hubungan istime-a di luar 1alur bisnis *ang normal. 2rsansksin*a

    tidak sering ter1adi, tapi nilai transaksi besar. Sebagai 6ontoh adalah sebagai berikut :

    2ransaksi rutin dalam =olume *ang sangat besar dengan pihak terkait

    Pen1ualan besar "kontrak besar( dibandingkan dengan seluruh pen1ualanentitas.

    ual?beli aset utama "misaln*a pabrik penghasil produk terpenting( atau

    segmen bisnis penting.

    Pen1ualan bisnis kepada pihak ketiga

    2ransaksi rutin *ang tidak kompleks dengan pemrosesan sistematis tidak 

    merupakan transaksi berisiko signi!ikan.

    Perlu 1udgment, ada inter=ensi mana1emen dan rutinitas?kebosanan.

    Contoh36ontoh adalah sebagai berikut :

    Asumsi dan kalkulasi *ang digunakan mana1emen dalam membuat estimasi penting.

    0alkulasi atau prinsip akuntansi *ang kompleks

    Pengakuan pendapatan dan multi ta!sir.

    Pengumpulan dan pengolahan data se6ara manual

    Inter=ensi mana1emen diperlukan untuk menentukan perlakuan akuntansi *ang

    digunakan

    Potensi ke6urangan

    Risiko tidak mendeteksi salah sa1i material karena ke6urangan

    "dilakukan dengan senga1a dan ditutup3tutupi( lebih tinggi dari risiko tidak mendeteksi salah sa1i material karena kesalahan.

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    21/31

    Dalam menge=aluasi apakah risiko signi!ikan bisa ter1adi dari !aktor risiko

    ke6urangan *ang diidenti!ikasi serta s6enario ke6urangan *ang diidenti!ikasi dalam

    diskusi tim audit. Pertimbangkan hal3hal berikut:

    0eterampilan melakukan ke6urangan dari 6alon pelaku

    umlah rata3rata *ang dimanipulasi.

    Mengidenti!ikasi Risiko Signi!ikan

    ika risiko salah sa1i sudah diident!ikasi dan dinilai, *ang diperlukan

    ialah menelaah temuan dan kemudian memilih "berdasarkan keari!an pro!essional(

    risiko3risiko *ang memang signi!ikan.

    Menanggapi Risiko Signi!ikan

    0etika risiko digolongkan signi!ikan, auditor harus memberikan

    tanggapan.2anggapan auditor, berupa langkah audit, terhadap risiko signi!ikan.

    E=aluasi pengendalian internal

    Apakah mana1emen meran6ang dan mengimplementasi pengendalianintern*ang menangkal risiko signi!ikan>ihat eksistensi pengendalian langsung

    seperti kegiatan pengendalian dan pengendalian tidak langsung seperti

     pengendalian per=asi=e *ang dapat dimasukkan dalam pengendalian lingkungan,

     penilaian risiko, sistem in!ormasi, dan unsur pemantauan.

    2anggapan audit terhadap risiko signi!ikan

    Apakah prosedur audit selan1utn*a "*ang diren6anakan( se6ara spesi!ik 

    menanggapi risiko signi!ikan> Prosedur ini diran6ang untuk memperoleh bukti

    audit dengan keandalan tinggi, dan dapat terdiri atas u1i pengendalian.

    8ukti *ang diperoleh tahun lalu

    Dalam hal auditor meren6anakan mengu1i e!ekti!n*a operasi "untuk  pengendalian *ang menangkal risiko signi!ikan, auditor tidak dapat

    mengandalkan bukti audit *ang diperoleh tahun lalu mengenai e!ekti!n*a

     pengendalian intern.

    Prosedur analitikal substanti! sa1a, tidak 6ukup

    Penggunaan prosedur analitikal substanti=e sa1a, tidaklah 6ukup untuk 

    menanggapi risiko signi!ikan.1ika pendekatan terhadap risiko signi!ikan terdiri

    atas prosedur abstanti! sa1a, prosedur audit dapat berupa :

    Pengu1ian rin6ian sa1a, atau

    0ombinasi u1i rin6ian dan prosedur analitikal substanti!.

    Mendokumentasikan Risiko Signi!ikan

    Auditor mendokumentasikan risiko signi!ikan *ang diidenti!ikasikann*a dan

    tanggapan audit *ang akan dilakukann*a. ika semua risiko didokumentasikan di satu

    tempat, pendokumentasian risiko signi!ikan sekadar perluasan dari in!ormasi *ang sudah

    didokumentasikan.

    D. PROSEDUR PENILAIAN RESIKO

    2u1uan prosedur penilaian risiko adalah mengidenti!ikasi dan menilai risiko

    salah sa1i *ang material dalam laporan keuangan.2u1uan ini dapat di6apai melalui

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    22/31

     pemahaman mengenai entitas dan lingkungann*a, termasuk pemahaman mengenai

     pengendalian intern dari entitas tersebut.

    L8ukti Audit

    Prosedur penilaian risiko memberikan bukti audit untuk mendukung penilaian

    risiko pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi. amun, bukti itu sa1a tidak 

    6ukup. 8ukti prosedur penilaian risiko harus dilengkapi dengan prosedur audit lan1utan

    *ang merupakan tanggapan atas risiko *ang diidenti!ikasi, seperi pengu1ian pengendalian

    dan?atau prosedur substanti!.

    0E2IA PROSED&R PEIAIA RISI0O

    ketiga prosedur penilaian risiko ini terdiri atas:

    $. Prosedur menan*akan kepada mana1emen dan pihak lain "inuiries o! 

    management and others(

    +. Pengamatan dan inspeksi "obser=ation and inspe6tion(%. Prosedur analitikal "anal*ti6al pro6edures(

      MENANYAKAN KEPADA MANA*EMEN DAN PIHAK LAIN

    ISA +#:$<

    Auditor -a1ib menan*akan kepada mana1emen tentang:

    • Peniaian oleh mana1emen mengenai risiko salah sa1i *ang material dalam laporan

    keuangan karena ke6urangan, termasuk tentang si!at, luas dan berapa seringn*a

     penilaian tersebut dilakukan.

    • Proses *ang dilakukan mana1emen untuk mengidenti!ikasi dan menanggapi risiko

    ke6urangandalam entitas itu, termasuk risiko ke6urangan *ang diidenti!ikasi oleh

    mana1emen atau *ang dilaporkan kepada mana1emen atau risiko ke6urangan

    mungkin ter1adi dalam 1enis transaksi, saldo akun atau pengungkapan.

    • 0omunikasi mana1emen dengan t6-g mengenai proses *ang dilakukan

    mana1emen untuk mengidenti!ikasi dan menanggapi risiko ke6urangan dalam

    entitas itu

    • 0omunikasi mana1emen dengan kar*a-an, 1ika ada,tentang pandangan

    mana1emen mengenai praktik3praktik bisnis dan perilaku etis.

      PROSEDUR ANALITIKAL

    Prosedur analitikal sebagai prosedur penilaian risikomembantu

    mengidenti!ikasi hal3hal *ang mempun*ai implikasi terhadap laporan keuangan dan

    audit. Disamping sebagai prosedur penilaian risiko, prosedur analitikal 1uga dapat

    digunakan sebagai prosedur audit selan1utn*a dalam:

    • Memperoleh bukti mengenai asersi laporan keuangan.

    • Melakukan re=ie- men*eluruh atas laporan keuangan pada atau men1elang akhir 

    audit

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    23/31

    7asil prosedur analitikal dibandingkan dengan in!ormasi *ang dikumpulkan untuk:

    • Mengidenti!ikasi risiko salah sa1i *ang material mengenai asersi *ang terkandung

    dalam unsur3unsur laporan keuangan *ang signi!ikan

    • Membantu meran6ang si!at, -aktu dan luasn*a prosedur audit selan1utn*a

      OBSERVASI DAN INSPEKSI

    Obser=asi atau pengamatan dan Inspeksi "oser=ation and inspe6tion( mempun*ai dua

    !ungsi:

    • Mendukung prosedur inuiries "bertan*a( kepada mana1emen dan pihak3pihak 

    lain

    • Men*ediakan in!ormasi tambahan mengenai entitas dan lingkungann*a

    Prosedur :

    Potensi Penerapann*a

    Obser=asi

    Pertimbangan untuk mengamati:

    • 8agaimana entitas beroperasi dan dikelola

    • 8angunan pabrik, dan !asilitas lain *ang digunakan dan dimiliki entitas

    • a*a kepemimpinan mana1emen

    • Pelaksanaan berbagai prosedur pengendalian internal

    • 0epatuhan terhadap kebi1akan utama

    Inspeksi

    Pertimbangan untuk menginspeksi dokumen seperti :• Ren6ana bisnis strategi dan proposal bisnis

    • 0a1ian industri dan laporan median mengenai entitas

    • 0ontrak dan komitmen besar 

    • 0etentuan perundangan dan korespondensi dengan regulator 

    • 0orespondensi dengan penga6ara bankir dan pemangku kepentingan lain

    • 0ebi1akan dan 6atatan akuntansi

    • 8uku pedoman pengendalian internal

      SUMBER LAIN MENGENAI RISIKO

    Sumber 

    Pen1elasan

    $. Prosedur menerima?melan1utkan klien

    Ini adalah prosedur *ang dilakukan sebelum audit dimulai, *akni untuk 

    memutuskan apakah 0AP akan menerima atau meneruskan audit untuk entitas

    *ang sudah men1adi klienn*a tahu lalu.

    +. Penugasan masa lalu

    Pengalaman dari penugasan audit atau penugasan lain di entitas tersebut pada

    masa lalu, bisa diman!aatkan untuk menilai risiko tahun ini.

    %. In!ormasi eksternal

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    24/31

    • Inuiries pada penga6ara atau ahli penilaian *ang digunakan entitas

    • Re=isi atas laporan *ang dibuat bank atau lembaga pemeringkat "rating

    agen6ies(

    • In!ormasi mengenai industri *ang bersangkutan dan keadaan ekonomi

    . Diskusi tim audit

    Diskusi tim audit "termasuk engagement partner3n*a( mengenai kera-anan

    laporan keuangan entitas tersebut terhadap risiko3risiko tertentu

    E. MENGEVALUASI HASIL

    Setelah auditor meren6anakan penugasan dan mengumpulkan bukti

    audit,hasil3hasiln*a dapat di*atakan dalam =ersi e=aluasi model resiko audit. SAS$#<

    men*atakanmodel resiko audit untuk menge=aluasi hasil3hasil audit sebagai

    di mana:

    A6AR A6hie=ed Audit Risk "risiko audit *ang di6apai(. &kuran risiko *ang

    sudah diambil auditor bah-a suatu akun dalam laporan disalahsa1ikan se6ara materialsetelah auditor mengumpulkan bukti audit.

    IR Inherent Risk "risiko inheren(. /a6tor risiko inheren *ang sama *ang

    dibahas dalam peren6anaan ke6uali sudah dire=isi karena ada in!ormasi baru.

    CR Control Risk "risiko pengendalian(. Risiko pegendalian *ang sama *ang telah

    dibahas sebelumn*a ke6uali sudah dire=isi selama audit.

    A6DR A6hie=ed Dete6tion Risk "risiko deteksi *ang di6apai(. &kuran risiko

     baha-a bukti audit untuk suatu segmen tidak mendeteksi salah sa1i *ang melampaui

    salah sa1i *ang dapat ditoleransi, 1ika salah sa1i sema6am itu memang ada. Auditor dapatmengurangi risiko deteksi *ang di6apai ini han*a dengan mengumpulkan bukti.

    8erdasarkan riset, tidak tepat menggunakan rumus e=aluasi ini untuk benar3benar 

    menghitung risiko audit *ang di6apai sebagai mana *ang din*atakan rumus di atas. Riset

    menunun1ukkan bah-a penggunaan rumus ini dapat mengakibatkan risiko audit *ang

    di6apai kurang sa1i. amun, hubungan *ang ada dalam rumus itu =alid dan harus

    digunakan dalam praktik.

    Rumus tersebut menun1ukkan tiga 6ara untuk mengurangi risiko audit *ang

    di6apai ke tingkat *ang dapat diterima:

    Mengurangi risiko inheren

    Mengurangi risiko pengendalian

    Mengurangi risiko deteksi *ang dapat di6apai dengan meningkatkan pengu1ian

    audit substanti=e

    Penggabungan ketiga !aktor tersebut se6ara sub1ekti! untuk men6apai tingkat

    risiko audit *ang 6ukup rendah membutuhkan pertimbangan pro!esional *ang matang.

    Meskipun tidak ada kesulitan *ang dihadapi oleh auditor dalam mengumpulkan bukti

    *ang diren6anakan dan men*impulkan bah-a penilaian setiap risiko sudah -a1ar atau

    lebih baik daripada *ang diduga semula, auditor tetap harus sangat hati3hati dalam

    mengambil keputusan. Penilaian a-al atas risiko pengendalian atau risiko inheren dapatditetapkan terlalu rendah atau risiko audit *ang dapat diterima ditetapkan terlalu tinggi.

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    25/31

    Dalam keadaan seperti itu, auditor harus mengikuti pendekatan dua langkah.

    Auditor harus mere=isi penilaian a-al atas tingkat risiko *ang tepat.

    Auditor harus mempertimbangkan dampak re=isi tersebut terhadap kebutuhan

     bukti, tanpa menggunakan model risiko audit.

      Be$ara" /Da'a! M-"eter3 ),!a R,$,!- Ter)a,

    ika risiko itu memang ter1adi, berapa besar dampak monetern*a> Pendapat

    mengenai hal ini harus dinilai terhadap suatu 1umlah tertentu sebagi a6uan. ika tidak,

    orang *ang berbeda bisa berkesimpulan *ang berbeda. &ntuk tu1aun audit, angka *ang

    ditetapkan berhubungan dengan apa *ang merupakan salah sa1i material dalam laporan

    keuangan se6ara men*eluiruh. Penilaian ini die=aluasi se6ara sederhana, sebagai sedang,

    tinggi, atau rendah. Atau dengan member skor dalam bentuk angka, misaln*a antara $

    sampai dengan ;, dimana skor *ang *ang lebih tinggi berarti besaran risiko *ang lebih

    tinggi pula.

    angkah3langkah dalam menilai risiko digambarkan dengan menggunakan

    tiga 6riteria penilaian 2inggi "2(, Sedang "S(, Rendah"R(

    Penilaian Risiko

    /

    a

    kt

    or 

    3

    !akt

    or 

    ri

    si

    o

     bi

    s

    ni

    s

    da

    n

    e

    6

    ur 

    a

    n

    g

    a

    n

    *

    $

    +

    %

    ;

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    26/31

    a

    n

    g

    di

    di

    ent

    i! 

    ik 

    as

    i

    8

    er 

    a

     p

    a b

    es

    ar 

     p

    el

    u

    a

    n

    g

    te

    r1

    a

    di

    n

    *

    a

    ri

    si

    o

    ata

    u

    sa

    la

    h

    sa

     1i

    *

    a

    n

    gdi

    S

    2

    2

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    27/31

    id

    e

    nt

    i! 

    ik 

    asi>

    i

    a

    ri

    si

    o

    at

    au

    sa

    la

    h

    sa

     1i

    m

    e

    m

    a

    n

    g

    a

    d

    a,

     b

    er 

    a

     p

    a

    mat

    er 

    ia

    l

    d

    a

    m

     p

    a

    n*

    S

    S

    2

    S

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    28/31

    a

    >

    2i

    n

    gk 

    at

    ri

    si

    o

    *

    a

    n

    g

    me

    n

    g

    g

    a

     b

    u

    n

    g

    a

    n

     p

    el

    u

    a

    n

    g

    d

    a

    nd

    a

    m

     p

    a

    m

    o

    n

    et

    er 

    2

    S

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    29/31

    Sebagai iliustrasi, gambar diatas han*a men*a1ikan lima 6ontoh

    !aktor risiko bisnis dan ke6urangan. Dalam ken*ataann*a, 1umlah sebenarn*a

     bisa lebih ban*ak. Ada paket perangkat lunak *ang mengolah hasil proses

     penilaian risiko se6ara elektronis, dengan lebih dari lima !aktor risiko.Perangkat lunak ini meringkaskan hasil men*eluruh dalam bentuk matriks,

    seperti diba-ah iniB

    H,#% I'at

    L- L,!e%--

    H,#% I'at

    H,#%

    L,!e%--

    L- I'at

    L- L,!e%--

      L- I'at

      H,#%

    L,!e%--

    - Sumbu G menggambarkan peluang ter1adin*a risiko, mulai dari rendah di

    sebelah kiri sampai tinggi di kanan. S&mbu * ,menggambarkan dampak 

    moneter atau besaran dari risiko tersebut, dari rendah di ba-ah sampai tinggi

    di atas.

    - Risiko dalam kategori 4Dampak 2inggi, Peluang 2inggi5 memerlukan

    tindakan mana1emen untuk mengatasin*a. Risiko ini sangat boleh 1adi akan

    ditetapkan oleh auditor sebagai risiko *ang signi!ikan, *ang memerlukan

     pertimbangan audit khusus.

    Pembahasan dengan mana1emen

    0etika !aktor risiko didokumentasikan dan dinilai oelh auditor,

    sangatlah penting bah-a hasiln*a dibahas dengan mana1emen. Pembahsan ini

    membantu auditor memastikan bah-a tidak ada !aktor risiko *ang terabaikan,

    dan bah-a penilaian auditor atas risiko adalah la*ak. amun, auditor harus selalu

    menggunakan skeptisisme pro!esionaln*a ketika menge=aluasi masukan dan

    tanggapan mana1emen.

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    30/31

    BAB III

      PENUTUP

    A. Ke$,'&a"

    Penilaian resiko menurut Muhammad 8adrus adalah sebuah akti!itas

    *ang dilakukan untuk mendeteksi atau menge=aluasi kemungkinan adan*a kesalahan

    atau penurunan kualitas akibat beroperasin*a suatu kegiatan. Pendapat lainn*a,

     penilaian risiko adalah mengkuantitati!kan atau menggolongkan tingkatan risikoagar 

    mudah dikelola dan dilakukan penanganan *ang tepat sesuai prinsip Cost and 8ene!it.

    Penentuan resiko "risk assessment( merupakan hal penting bagi mana1emen dan

    auditor. 8agi mana1emen penentuan resiko merupakan tanggung1a-ab *ang tidak 

    terpisahkan dan dilakukan se6ara terus menerus. 0arena mana1emen tidak dapat

    menetapkan tu1uan dan dengan mudah mengasumsikan bah-a tu1uan tersebut telah

    ter6apai. 8an*ak hambatan *ang timbul dalam pen6apaian tu1uan tersebut dan

    hambatan tersebut bisa berasal dari luar entitas maupun dari dalam entitas. Se1umlahresiko tidaklah dalam bentuk *ang statis tetapi 1uga dinamis sesuai dengan perubahan

    *ang ter1adi sehingga selalu ada resiko3resiko baru *ang mun6ul setiap -aktu. Oleh

    karena itu penentuan resiko harus ber1alan berkelan1utan dalam proses mana1emen

    *ang dilakukan se6ara terorganisir dan berurutan.

    Sedangkan bagi auditor, dalam kegiatan audit harus memasukan hasil

     penentuan resiko ke dalam program audit untuk memastikan bah-a kontrol3kontrol

    *ang dibutuhkan memang diterapkan untuk mengurangi risiko. Resiko dalam audit

    atau resiko audit memperlihatkan resiko *ang dihadapi auditor *ang men*atakan

     bah-a laporan keuangan tersebut telah benar sehingga dan pendapat auditor telah

    diterbitkan, tetapi pada ken*ataann*a laporan tersebut tern*ata tidak benar danmaterialitasn*a tinggi. hal tersebut men*ebabkan pendapat auditor tersebut men1adi

    tidak bermutu bagi para penggunan*a. 7al ini bisa ter1adi karena auditor han*a

    mampu mengumpulkan bukti berdasarkan tes transaksi dan kesalahan *ang telah

    diatur sedemikian rupa men*ebabkan men1adi sangat sulit dideteksi meskipun auditor 

    telah beker1a sesuai dengan standar audit *ang berlaku.

  • 8/17/2019 makalah Risk Assestment

    31/31