Macet

download Macet

of 17

description

mobil

Transcript of Macet

Belajar Tanjakan Macet

Saat kursus mengemudi, salah satu pelajaran yang membuat cenat-cenut siswa adalah belajar mengemudikan mobil di jalanan yang menanjak dan dalam posisi macet (tanjakan macet). Ketakutan kalau mobil bergerak mundur dan bunyi klakson dari kendaraan yang ada di belakang dipastikan membuat keringat mengucur tak karuan. Tapi bila anda belajar di tempat kursus stir mobil, maka tak perlu kuatir. Berikut ini merupakan teknik yang bisa dipakai sebelum anda praktik bersama instruktur:

1.Pastikan selalu anda menggunakan transmisi atau gigi 1 saat anda menghadapi tanjakan macet.

2. Cara pertama bisa menggunakan bantuan rem tangan. Ketika mobil anda berhenti di tanjakan, tarik rem tangan dan biarkan persneling anda pada posisineutral. Ketika hendak berjalan lagi, injak kopling penuh dan pindahkan tuas persneling ke gigi 1. Angkat kopling pelan-pelan hingga terdengar terdengar dan terasa getaran pada mesin. Kemudian injakan kaki kanan pada gas dan turunkan rem tangan anda. Jaga keseimbangan kopling dan gas, sebagaimana anda menjalankan mobil pada jalanan datar. Bisa juga anda langsung mengangkat kopling, kemudian diiringi dengan gas dan secara bersamaan menurunkan rem tangan.

3. Cara kedua mirip dengan cara pertama. Ketika mobil berhenti pada tanjakan macet tentu anda akan melakukan pengereman. Cara kedua adalah menaklukan tanjakan macet dengan posisi kaki menginjak rem. Hal ini biasanya dilakukan ketika mobil hanya berhenti sebentar, sehingga tidak diperlukan rem tangan. Sebelum anda melaju lagi, angkat kopling hingga terdengar dan terasa getaran pada mesin mobil. Setelah itu pindahkan kaki kanan yang menginjak rem pada gas dan diiringi dengan mengangkat kopling pelan-pelan (menyeimbangkan dengan gas).

4.Cara ketiga adalah dengan menyeimbangkan gas dan kopling. Sehingga anda bisa berhenti ditanjakan macet tanpa harus menggunakan rem. Namun cara ini tak usah dilakukan, sebab hanya akan membuat kampas kopling anda cepat habis dan jebol.

Demikian teori yang bisa anda praktikan. Selamat mencoba...salam tulus

Tips Mengemudi Mobil di Jalan TanjakanInfi Wikster21:08mengemudi mobil di tanjakantips mengemudi mobiltips mengemudi mobil di tanjakantips mobiltips tanjakanMengemudikan mobil di jalan mendaki atau tanjakan merupakan hal yang sangat ditakuti oleh seorang pengemudi pemula. Karena situasi memang cukup sulit, apalagi di kala macet, tentunya membutuhkan konsentrasi yang tinggi agar mobil tidak mundur atapun menabrak mobil yang di depannya. Agar hal buruk tidak terjadi pada Anda, berikut tips mengemudi mobil di jalan tanjakan yang dirangkum dari beberapamajalah otomotif:

- Sesuaikan gigi persneling yang digunakan dengan tanjakan yang dilewati. Biasanya untuk tanjakan tidak terlalu curam gigi pernseling 2-3 masih bisa digunakan. Apalagi tanjakan cukup tajam gunakan persneling 1.- Apabila harus berhenti di tengah tanjakan,Ada2 teknik yang bisa digunakan: stop dengan menggunakan rem tangan, stop dengan menggunakan rem kaki dan stop dengan setengah kopling yatu kombinasi antara gas dan kopling.

- Stop dengan teknik rem tangan biasanya digunakan untuk stop dengan waktu lama dan tanjakan yang cukup tinggi. Tekniknya adalah dengan menarik tuas rem tangan dan pindahkan persneling ke posisi netral. Apabila ingin jalan kembali, pindahkan persneling ke gigi satu, tekan pedal gas, lepas kopling perlahan sampai mobil bergerak, dan turunkan rem tangan secara perlahan. Hal ini bertujuan agar mobil tidak mundur sedikitpun.

- Stop dengan teknik rem kaki dipakai untuk stop dengan waktu sebentar pada tanjakan yang tidak terlalu tinggi.. Caranya dengan menekan pedal kopling dan pedal rem kaki untuk menghentikan mobil. Apanila ingin berjalan kembali, angkat pedal kopling perlahan sampai terasa mobil bergetar atau jalan. Dan lepas rem kaki perlahan dan injak pedal gas sampai berjalan normal.

- Stop dengan teknik setengah kopling digunakan pada situasi jalan mengharuskan kita berhenti dalam waktu cukup singkat pada tanjakan tidak tinggi. Tekniknya adalah dengan menghentikan laju mobil dengan menekan pedal kopling dan menahan pedal gas sampai mobil berhenti. Apabila ingin jalan, lepaskan atau angkat pedal kopling perlahan, sambil menekan pedal gas. Kekurangan dari teknik ini adalah boros bahan bakar dan kanvas kopling cepat habis.

Semua teknik ini perlu dilatih agar mendapatkan feel dalam mengendarai mobil, terutama kombinasi kopling dan gas yang harus disesuaikan agar kopling tidak cepat habis dan boros bahan bakar.

Semogatips otomotifdan teknik mengemudi mobil di tanjakan ini bisa bermafaat bagi Anda semua. Jangan lupa driving safely. (wf)

Belajar Mengemudi di Tanjakan Dengan Mobil ManualSalah satu hal yang paling ditakuti oleh pemula adalah belajar mengemudi di tanjakan dengan mobil manual, sehingga yang akan muncul adalah perasan tegang, telapak tangan basah atau bahkan berpikir akan terjadi sesuatu yang negatif. Ya memang mengendarai mobil dengan transmisi manual di tanjakan tidak semudah mobil matik, karena itu beberapa pemula yang enggan bersusah payah belajar mengemudi dikondisi seperti ini lebih memilih mobil matik yang jauh lebih mudah tentu dengan alasan lain yaitu kepraktisan. Bagaimana tidak susah, ketika kita belum fasih memainkan ketiga pedal kita di tuntut harus mengoperasikannya dengan cepat jika tidak maka mobil akan lebih dahulu mundur dari pada maju ke depan.

Belajar Tanjakan Dengan Mobil ManualTapi tetaplah mobil manual memiliki beberapa keunggulan dibandingkan mobil matik, termasuk ketika mobil berhenti di tanjakan. Mobil manual lebih cepat melaju di kondisi tanjakan curam, belum lagi ketika akan menyalip di jalan raya jenis mobil ini lebih sigap, dan tentu konsumsi bahan bakarnya lebih hemat. Karena itu tidak salah jika anda tetap belajar tanjakan menggunakan mobil manual. Ada caranya yang dapat memermudah anda dalam belajar mengemudi dalam kondisi mobil berhenti di tanjakan.Yang perlu anda perhatikan dan faktor yang sangat penting dalam kondisi mobil berhenti di tanjakan adalah jangan panik.Itu faktor utama, ketika anda panik, hafalan anda tentang harus menekan pedal gas dan melepas pedal kopling akan buyar, maka yang mungkin akan terjadi adalah mesin hanya meraung kencang dan mobil justru mundur karena anda tidak melepas pedal kopling karena kondisi psikologis anda tegang.Untuk jalan kembali dalam kondisi mobil berhenti ditanjakan ada dua pilihan cara, yaitu menggunakan rem kaki atau menggunakan rem tangan. Kita akan bahas satu persatu teknik tersebut beserta keunggulan dan kelemahannya. Namun sebelumnyaMas_Munakan memberi bocoran singkat (dan tips yang memudahkan),bahwa untuk pemula akan lebih mudah jika menggunakan rem tangan.Belajar Mengemudi di Tanjakan Dengan Rem KakiUrutan ketika menggunakan rem kaki untuk menghadapi kondisi ini adalah:1. Kaki kanan injak rem kaki, kaki kiri injak pedal kopling hingga dalam. Pastikan posisi presneling masuk ke gigi 1.2. Pindahkan kaki kanan ke pedal gas dengan cepat. Kaki kiri lepas kopling perlahan.Tips penting: Anda tidak perlu khawatir hingga menginjak pedal gas dalam-dalam,tanamkan dalam pikiran bawah sadar anda bahwa menginjak pedal gas sedikit saja sudah cukup.Kemudian tips penting lainya adalah perhatikan pedal kopling. Masing-masing mobil memiliki setelan kopling yang berbeda, ada mobil manualyang baru bisa berjalan setelah kopling dilepas 1/2 injakan, ada yang sudah bisa bergerak maju jika injakan pedal kopling sudah dilepas 1/4-nya saja. Nah kalau anda sudah hafal seberapa dalam ketinggian pedal kopling ketika dilepas mobil akan berjalan, ingat terus hal itu.Sehingga ketika kaki kanan sudah melepas pedal rem maka kaki kiri segera mengurangi injakan pedal kopling hingga posisi injakan yang anda hafal tadi, diikuti kaki kanan menambah injakan pedal gas sedikit demi sedikit.Sekali lagi tanamkan pada ingatan anda menginjak pedal gas sedikit demi sedikit, tidak perlu panik.

Mobil Berhenti di Tanjakan Gunakan Gigi SatuYang sering terjadi ketika andalupa atau panikadalah dalam waktu yang sedemikian singkat anda bingung kenapa mobil tidak berjalan maka ditambahlah injakan pedal gas hingga dalam padahal anda lupa melepas kopling, dan ketika anda ingat lalu melepas pedal kopling yang terjadi adalah mobil akan loncat karena gas terlalu besar. Jadi selalu ingat, di awal gas tekan sedikit demi sedikit sambil posisi kopling dilepas hingga mobil dapat bergerak.Kekurangan menggunakan rem kaki ini adalah waktu respon memindahkan kaki di pedal harus cepat, jika tidak maka mobil akan segera mundur.Belajar Mobil di Tanjakan Menggunakan Rem TanganCara alternatif lainnya lebih mudah bagi pengemudi pemula yang belajar mobil di tanjakan adalah menggunakan rem tangan sebagai pengganti rem kaki di tanjakan. Urutannya ketika menggunakan teknik ini adalah:1. Kaki kananstand-bydi pedal gas, kaki kiri menginjak pedal kopling secara penuh.2. Posisi presneling masuk gigi 1, dan tangan kiri anda bersiap melepas rem tangan yang aktif.3. Untuk mulai berjalan injak pedal gas sedikit demi sedikit sambil kurangi injakan pedal kopling. Turunkan rem tangan perlahan.4. Ketika sudah berjalan pastikan rem tangan sudah benar-benar tidak aktif.Dengan menggunakan rem tangan ini membuat mobil tidak menyentak ketika mulai berjalan di tanjakan, hal itu disebabkan kaki kanan anda lebih dapat mengontrol pedal gas karena sudahstand-bydari awal di posisi pedal gas. Dan posisi mobil tidak mundur sedikit pun karena terbantu rem tangan.Tips penting:Singkronkan antara tangan anda melepas rem tangan dengan kaki kiri melepas pedal kopling.Ingat di posisi injakan pedal kopling seberap dalam mobil dapat mulai berjalan(yang dijabarkan dicara pertama). Cara ini lebih mudah bagi pemula yang baru belajar mengemudikan mobil, karena jika hanya sedikit anda melepas rem tangan mobil tidak langsung mundur dan lebih kecil kemungkinan untuk panik karena posisi kaki kanan sudah berada di pedal gas sejak mobil belum berjalan.Kekurangan menggunakan rem tangan adalah anda harus memastikan rem tangan anda benar-benar pakem, karena rem tangan hanya mengandalkan kedua roda belakang jadi tidak sepakem rem kaki yang mengandalkan rem pada keempat roda.Terkadang pada kondisi tanjakan extrim dan muatan penuh, rem tangan mobil tidak mampu untuk benar-benar menjaga mobil untuk dalam posisi diam.Kesimpulan:Teknik manapun yang anda pilih, anda harus rutin berlatih.Berlatih setiap hari dalam seminggu pun belum tentu langsung dapat mahir karena pada praktiknya belajar mengemudi mobil manual di tanjakan bukan hanya hafalan teori yang dapat dihafal dalam waktu singkat. Anda perlu memainkanfeelinganda dalam teknik melepas kopling dan menambah injakan pedal gas, hal tersebut adalah pikiran yang sudah tertanam dalam bawah sadar bukan sekedar ingatan teori yang dapat lupa.Untuk itu anda perlu terus berlatih mobil di tanjakan dalam jangka waktu yang cukup dan itu tidak akan terlupakan jika anda praktekkan terus-menerus. Jika anda sudah sedikit mahir, bawa saja mobil baru anda untuk beraktifitas agar anda semakin sering belajar menghadapi tanjakan dan itu akan semakin memperlancar kemampuan anda. Yang terakhir untuk pemula dalam belajar mengemudikan mobil sebisa mungkin tidak berganti-ganti mobil karena setelan kopling dan ketinggian rem tangan masing-masing mobil berbeda, padahalfeelinganda untuk menyesuaikan belum terasah.Jadi sebisa mungkin jangan ganti mobil ketika anda masih belajar.

Cara Mengemudi Mobil Manual dan Matic di TanjakanCara mengemudi mobil manual dan matic di tanjakan, tentu memiliki perbedaan dalam melakukanya. Dan bagi pemula yang baru selesai belajar sering kali cukup membuatnya pusing, bahkan ada juga yang sampai berkeringat dingin serta grogi, namun banyak juga yang menganggap itu biasa atau juga ibarat seperti mainan anak-anak. Ya syukurilah. Jalan tanjakan tak lagi terlampau punya masalah apabila arus lalu lintasnya tengah lancar, Anda tinggal menghimpit pedal gas.

Bakal tidak sama situasinya apabila arus jalan raya di jalan tanjakan itu tengah rapat padat merayap dengan kata lain MACET, seperti di Jakarta yang saban hari dilanda macet atau jalur berbukit (naar boven) Puncak di hari-hari libur. Di mana jarak antar kendaraan yang sedemikian rapat, pastinya menuntut konsentrasi penuh serta kehati-hatian ekstra. Bagaimana tak STRESS jack..., tak berniat mundur/melorot sedikit saja telah lalu..gubraaak!

Terlibat perbincangan perihal tanjakan, sesungguhnya ada 2 jenis tanjakan, yakni :

1. Tanjakan landai, gampang didapati di jalan-jalan kota besar, seperti Jakarta, Medan, serta lainnya.2. Tanjakan curam, gampang didapati di jalan-jalan daerah pegunungan, seperti Puncak, Batu, dll.

Aspek yang paling bertindak dalam berhasil tidaknya mengalahkan tanjakan dengan arus jalan raya rapat padat merayap, yakni ; rem tangan/hand brake. Diluar itu tenaga mesin, kekuatan kopling, rem roda serta bobot kendaraan (keseluruhan berat : mobil+orang+barang).

Tenaga besar, kopling galak serta rem mantap tidaklah jaminan 100%, bahwasanya mobil akan berhasil mengalahkan tanjakan, apabila langkah memainkan rem tangan si pengemudi belum lihai. Mengakibatkan, tiada disadari ia terus-terusan memainkan kopling (arti umum : menggantung kopling) berbarengan waktu melepas rem tangan. Jadi tak heran bila pada akhirnya mobil kandas di tengah-tengah tanjakkan disebabkan kopling hangus terbakar. Hal semacam ini pasti semakin menyusahkan beberapa orang serta jalan raya bakal makin macet, ditambah lagi kantong akan terkuras habis untuk membereskannya.

Menanjak dalam keadaan macet dengan memainkan kopling dengan cara terus-menerus, terbaik disadari atau tiada disadari, benar-benar tak disarankan. Beresiko, lantaran kopling akan cepat panas serta dalam tempo singkat bakal hangus terbakar/jebol. Begitupun dengan situasi bobot kendaraan yang terlampau berat. Mesin yang telah kepayahan akan ngelitik serta bergetar hebat lalu mati. Lantaran mati-mati terus-terusan kehabisan tenaga apabila dipaksa selalu, maka pada akhirnya kandas juga.

Cara Mengemudi yang benar yakni :

Meyakinkan mobil senantiasa pada tenaga puncaknya dengan menggunakan gigi 1 atau 2, untuk transmisi manual (MT) serta gigi pada posisi L1, untuk transmisi automatis (AT). Memainkan rem tangan seefisien barangkali. Menghindari penggunaan 1/2 kopling pada mobil MT, lantaran langkah tersebut bisa menghanguskan kopling dalam waktu relatif cepat, atau menghindari tanda-tanda kurang tenaga pada mobil AT, lantaran salah memainkan rem tangan, yang menyebabkan mobil Anda bergerak melorot waktu menanjak.

Ada 2 langkah memainkan rem tangan waktu alami kemacetan di tanjakan, yakni :

1. Langkah lama/umum : (Ciri utama, rem tangan dilepaskan dahulu)Mobil ManualUntuk Manual : Rem tangan berangsur-angsur dilepaskan berbarengan dengan tapak kaki melepas pedal kopling dahulu, sembari tapak kaki yang lain menghimpit pedal gas, untuk bergerak maju.

Mobil MaticUntuk Matic : Rem tangan berangsur-angsur dilepaskan berbarengan dengan tapak kaki menghimpit pedal gas, untuk bergerak maju.

Kekurangan dari langkah tersebut ; butuh konsentrasi tinggi supaya timing melepas kopling cocok dengan waktu melepas rem tangan (melelahkan, butuh jam terbang lama supaya lihai), ada jeda saat bikin mobil dengan MT alami tanda-tanda main kopling (kopling tak awet), mobil akan melorot ke bawah dahulu apabila timing tak cocok (terlihat norak serta tak cool sekalipun).

2. Langkah baru (lebih cool & efektif) : (Ciri utama, rem tangan ditahan dahulu)ManualUntuk MT : Rem tangan ditahan dahulu. Lalu tapak kaki melepas pedal kopling dengan cara penuh, sembari tapak kaki yang lain menghimpit pedal gas sekedarnya supaya mesin tak mati. Saat jadi ada sedikit tenaga sentakan mobil bakal bergerak maju, rem tangan barulah dilepaskan.

MaticUntuk AT : Rem tangan ditahan dahulu. Lalu tapak kaki menghimpit pedal gas hingga jadi ada sedikit tenaga sentakan mobil bakal bergerak maju, rem tangan barulah dilepas

Kebaikan dari langkah baru ini ; gampang serta logis, untuk menguasainya tak diperlukan saat lama, tak perlu konsentrasi-konsentrasian (dapat sembari nyanyi-nyanyi kecil, tak gampang capek), tanda-tanda kopling hilang (kopling awet), mobil MT atau AT tak perlu melorot-melorot lagi (terlihat lebih jago nyetir mobil serta lebih cool).

Rem tangan bukan hanya aksesories. Fungsinya benar-benar utama, untuk tidak waktu parkir saja, tetapi untuk mengalahkan jalan tanjakan dengan keadaan padat merayap. Mengingat manfaat rem tangan yang benar-benar utama, maka setelan serta perawatannya mesti rajin di perhatikan supaya senantiasa tampak sempurna. Saat naar boven, senantiasa pertimbangkan tenaga mobil pada bobot muatan. Upayakan tenaga mobil senantiasa semakin besar dari bobot muatannya. Supaya mobil senantiasa bertenaga serta Anda tampak cool waktu naar boven, dianjurkan menggunakan BBM dengan angka RON (mobil bensin)/angka CETANE (mobil diesel) level paling tinggi, contoh Pertamax 95/Pertamina DEX (Petamina), Performance 95/Performance Diesel (Keseluruhan), Super Extra/Diesel (Shell). Kemudian bisa kembali lagi menggunakan BBM lama, contoh ; premium (RON 88)/Solar umum.Diposkan olehTri SunentiLabel:Mobil,Top

Mengemudi Mobil di Jalan TanjakanBerikut ini trik yang dapat digunakan untuk mengemudi atau nyetir mobil di jalan tanjakan. Banyak pengemudi pemula yang menanyakan cara mengemudi di jalan tanjakan seperti cara berhenti di jalan tanjakan. Ketika mengemudikan mobil di jalan menanjak akan berbeda ketika mengemudikan mobil di jalan datar, terlebih sekali jika keadaan atau situasi di jalan tersebut mengharuskan kita untuk berhenti atau menunggu antrian yang mengharuskan kita untuk berhenti dalam waktu yang sebentar atau lama. Berbagai rintangan di jalan tanjakan seperti jalannya sempit dan berpapasan dengan mobil yang berlawanan arah, menunggu mobil yang di depan berjalan, dan berbagai keadaan yang membuat perjalanan macet.Berikut ini trik atau cara mengemudikan mobil atau nyopir mobil di jalan tanjakan: Kemudikan mobil dengan gigi persneling 2-3 sesuai dengan kecepatan dan tingginya tanjakan yang ditempuh. Jika mengharuskan kita untuk berhenti, maka cara berhenti di jalan tanjakan dapat kita gunakan berbagai cara. Ada 3 (tiga) teknik atau cara berhenti di tanjakan yang sering digunakan, yaitu: Berhenti dengan rem tangan, berhenti dengan rem kaki, berhenti dengan setengah kopling/kombinasi antara gas dan kopling. Berhenti dengan Rem Tangan: teknik ini merupakan cara yang aman jika berhenti di tanjakan yang cukup tinggi dan dalam waktu yang lama. Caranya: Injak Pedal Rem Kaki dan Pedal Kopling untuk menghentikan mobil, selanjutnya amankan mobil dengan menarik/mengangkat tuas Rem Tangan dan pindahkan persneling ke gigi netral. Jika akan berjalan kembali, pindahkan persneling ke gigi 1 (satu), tekan pedal gas, lepas kopling sampai terasa mobil sedikit bergetar, dan lepas/turunkan rem tangan pelan-pelan, jika sudah berjalan bantu dengan menginjak gas lebih dalam. Maka mobil akan melaju pelan-pelan tanpa mundur sedikitpun. Jika mobil mundur, berarti pedal kopling kurang diangkat/lepas dan pedal gas kurang diinjak. Berhenti dengan Rem Kaki: Caranya adalah dengan menghentikan mobil sebentar, yaitu injak pedal kopling dan pedal rem kaki untuk menghentikan mobil. Selanjutnya jika ingin berjalan kembali: lepas atau angkat pedal kopling sedikit sampai terasa mobil sedikit bergetar (yang menandakan tenaga disalurkan ke gigi). Kemudian lepas rem kaki pelan-pelan dan setelah berjalan sedikit, bantu dengan menginjak gas. Bagus untuk tanjakan yang kurang tinggi dan berhenti sebentar. Berhenti dengan Setengah Kopling ( kopling)/Kombinasi Gas dan Kopling: yaitu, jika situasi jalan mengharuskan kita untuk berhenti dalam waktu yang cukup singkat dan di tanjakan yang kurang tinggi. Caranya: hentikan laju kendaraan dengan menginjak pedal kopling dan menahan pedal gas sampai mobil berhenti. Jika ingin melanjutkan kembali perjalanan, maka lepas atau angkat pedal kopling pelan-pelan, selanjutnya bantu dengan menginjak pedal gas. Teknik ini memang dapat memboroskan bahan bakar (BBM) dan cepat merusak kanvas kopling, namun tidak ada salahnya jika ingin digunakan. Dalam kombinasi antara kopling dan gas harus diatur atau sesuaikan antara kedalaman gas dan kopling, semakin dalam gas maka penginjakkan kopling akan semakin dalam begitu pun sebaliknya. Jika mesin terdengar meraung keras berarti kombinasinya belum seimbang, hal ini dapat diatasi dengan mengurangi penekanan pada kopling atau mengurangi penekanan pada gas dan menambah penekanan pada kopling.Demikianlah sedikit trik mengemudikan mobil di jalan tanjakan, nantikan trik berikutnya hanya dariBelajar Otomotif.Kategori:Trik Mengemudi.

43 komentar untuk Mengemudi Mobil di Jalan Tanjakan1. lintas-oto.infoberkata:November 11th, 2010 at 02:03Awas! Bahaya Mengemudi Saat Lelah!I found your entry interesting thus Ive added a Trackback to it on my weblog2. fitriberkata:March 4th, 2011 at 11:40really hard time in her ascent,, hopefully I can later on, when learning,3. Gede Karnadaberkata:March 6th, 2011 at 06:19Yang paling aman adalah berhenti dengan rem kaki, namun harus sering dilatih dan dibiasakan. Yang ini paling aman karena kekuatan pengereman maksimal dan tidak merusak kopling. Mungkin yang perlu ditambahkan adalah caranya, yaitu dengan menggunakan kaki kanan secara bersamaan untuk menginjak pedal gas dan rem. Posisi ujung kaki menginjak gas sedangkan tumit menginjak rem (kaki nyerong kanan). Pada saat molil berhenti tekanan sudah tentu di pedal rem dan kopling, saat mau jalan lakukan tekanan ke pedal gas disertai palepasan kopling secara pelan-pelan sampai terasa sedikit getaran (tarikan mesin) kemudian lepas pedal re

Salam,Saya mohon tips mengendarai mobil manual saat jalan menurun, seperti saat di Puncak, atau turun dari parkiran atas ke lantai di bawahnya.

Saya punya kebiasaan untuk menekan kopling sampai full, dan menekan rem. Saya injak kopling full, karena takut mesin mobilnya mati. Ataukah, tidak usah masuk gigi sekalian, dan biarkan meluncur (dan ditahan pakai rem?).

Bagaimana cara yang paling benar?

Terima kasih.

IMHO :

Artinya anda cuman ngandelin rem aja buat mengurangi laju mobil saat menurun?

Bukannya malah bahaya pak, nginjek kopling sampai los gitu di turunan? atau tidak masuk gigi sama sekali.Coz mobil tidak dapat enggine brake yang membantu rem untuk mengurangi kecepatan mobil.Rem malah terbebani karena tidak ada yg membantu..

Menurut saya, gpp kopling masuk/dilepas (tidak diinjak) namun kaki kiri tetap siaga deket pedal kopling. Sehingga mesin menderu tanda enggine brake ada, dan membantu rem untuk mengurangi kecepatan mobil saat menurun.

Dari situ tinggal maen rem saja.. Klo terlalu pelan sampai mesin mo mati, ya rem jangan diinjak terlalu keras/lama, atau posisi gigi/gear dinaikkan satu tingkat.

Kalo mesinnya normal, kemungkinan mesin mati kecil koq..

Klo mo berhenti di turunan, pas kecepatan sudah rendah dan mo berhenti, ya baru injak pedal kopling biar mesin tidak mati.

Untuk posisi gigi/gear.. sesuaikan dengan kondisi dan keinginan saja.Klo cuman turunan ringan dan anda masih pengen melaju, pasang gear tinggi juga masih gpp. Selama enggine break tetep dapet, selama mobil masih bisa nyaman dikendalikan.

Tapi kalau turunan curam, dan rem saja tidak cukup, boleh pake gigi rendah..

CMIIW

Betul bro zexel,

Saat kondisi turun persneling justru harus turun, Umumnya kalau cukup curam sebaiknya gunakan gigi 2 dan pertahankan kecepatan turun dengan bantuan injakan rem seperlunya, tidak perlu diinjak keras-keras. Tak perlu takut RPM terdengar tinggi, cukup dijaga saja RPM di posisi aman.

Berbahaya sekali kalau hanya mengandalkan rem saja. Selain rem jadi panas karena kerja berat, hilang pula engine brake, dan yang lebih berbahaya kalau mesin mati, anda kehilangan booster rem. Ane yakin mobil anda akan meluncur tak terkendali.

Naik pun ada triknya. Jangan sering menggantung kopling bila itu memang tidak ada cara lain karena itu bisa menyebabkan kopling gosong. Bila ngantri dalam tanjakan sebaiknya masukkan gigi satu bila depan kita kosong. Dan saat berhenti, gunakan setengah kopling, segera tarik hand brake diikuti kopling penuh dan ganti transmisi ke netral bila mengantri lagi. Saat start lagi, seperti biasa, kopling penuh, gigi satu, kopling setengah, dan lepas hand brake dan maju pelan-pelan. Begitu berulang-ulang. Di Nagrek sudah biasa mobil-mobil baru pada gosong koplingnya karena pengendara tidak mahir memainkan kombinasi hand brake dan perseneling.

Ane sarankan bro kresna menguasai tehnik tanjakan dan turunan dulu sebelum ke luar kota. Karena ini basicnya orang membawa mobil manual. Apalagi mau mudik.

Tulisan kali ini adalah tips mengendarai mobil manual saat jalan menurun, seperti saat di Puncak, atau turun dari parkiran atas ke lantai di bawahnya.

Bagi pengemudi pemula umumnya punya kebiasaan untuk menekan kopling sampai full, dan menekan rem. Alasan kopling diinjak sampai full, karena takut mesin mobilnya mati.

Sebenarnya bagaimana cara terbaik dan terbenar menghadapi turunan? Ataukah, tidak usah masuk gigi sekalian, dan biarkan mobil meluncur dan ditahan pakai rem?.

Cara Yang BenarSaat kondisi jalan turun persneling justru harus turun, jika jalananan cukup curam sebaiknya gunakan gigi 2 dan pertahankan kecepatan turun dengan bantuan injakan rem seperlunya, tidak perlu diinjak keras-keras. Tak perlu takut RPM terdengar tinggi, cukup dijaga saja RPM di posisi aman.

Berbahaya sekali kalau hanya mengandalkan rem saja. Selain rem jadi panas karena kerja berat, hilang pula engine brake, dan yang lebih berbahaya kalau mesin mati, anda kehilangan booster rem. Jika hal ini terjadi maka mobil anda akan meluncur tak terkendali.

Untuk kondisi jalan turunan ringan dan anda masih pengen melaju, pasang gear tinggi juga tidak masalah. Selama enggine break tetep ada dan mobil masih bisa (nyaman) anda dikendalikan.

Tapi jika turunan curam, dan rem saja tidak cukup, anda perlu gigi rendah untuk membantu rem..- See more at: http://4pri.blogspot.sg/2014/10/nyetir-mobil-di-turunan-cara-yang-benar.html#sthash.eIQMKPjd.dpuf