LP TF (Thypoid Fever)
-
Upload
aliyah-adek-rahmah -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of LP TF (Thypoid Fever)
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
1/14
LAPORAN PENDAHULUAN
Demam Tifoid (Thypoid Fever )
Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Medika
Oeh !
Aif "anur A#idin $%&%'%%%$$$%$
PRORAM *TUD+ +LMU ,EPERA-ATAN
.A,ULTA* ,EDO,TERAN
UN+/ER*+TA* 0RA-+1A"A
MALAN
%$&
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
2/14
A2 DefinisiDemam tifoid adalah penyakit sistemik yang ditandai antara lain
dengan demam dan nyeri abdomen yang disebabkan oleh penyebaran
Salmonella serotype Typhi, Salmonella serotype Paratyphi A, Salmonella
serotype Paratyphi B (Schootmuelleri), Salmonella serotype Paratyphi C (Hirschfeldii). Sinonim dari demam tifoid adalah enteric fever, typhus
abdominalis. Penyakit ini pada mulanya dinamakan demam tifoid karena
klinisnya hampir sama dengan typhus. Namun pada awal tahun 1800,
demam tifoid sudah didefinisikan sebagai penyakit yang memiliki gambaran
patologi yang khas, ditandai dengan pembesaran plaque Peyeri dan nodus
limfatikus mesenterika. Pada tahun 186 diberikan nama sesuai tempat
infeksi anatominya, sehingga enteric fever diusulkan sebagai bentuk
alternatif untuk membedakan demam tifoid dari typhus.
02 Etioogi
Penyebab demam tifoid termasuk enus Salmonella yang termasukkedalam family !nterobacteriaceae dan mempunyai lebih dari !"00 serotipe.
#ransmisi dari manusia ke manusia dengan rute fekal$oral dapat
ter%adi melalui air atau makanan yang terkontaminasi dengan feses atau urin
pasien atau &arier. Sayuran dan buah$buah yang tidak dimasak merupakan
vechicle penting. #ransmisi lainnya adalah melalui kontak dekat indi'idu yang
terinfeksi akut atau indi'idu pembawa kronik. Dosis infektif rata$rata untuk
menimbulkan sakit pada manusia adalah 10( $ 108 )*+ Salmonella mungkin
&ukup 10" untuk Salmonella enterica serotype Typhi -.
eberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang terkena demam tifoid /
ingkungan yang tidak bersihebiasaan yang tidak bersih tidak men&u&i tangan setelah buang air atau
sebelum makan, dan makan sembarangan-ontak dekat dengan orang yang sakit demam tifoid
32 Tanda dan e4aa2asa inkubasi ber'ariasi tergantung dosis infekstif dan rata$rata dari
10 3 !0 ($(6- hari pada typhoid dan 1$10 hari pada paratyphoid" esakitan
pada kasus yangtidak diobati dapat bertahan sampai 4 minggu.Pada minggu pertama / ter%adi ge%ala non spesifik seperti sakit kepala,
malaise, peningkatan demam remittent. onstipasi dan batuk non produktif
sedang sering ter%adi.Pada minggun kedua / pasien terlihat kesakitan5 toi& dan apatis
dengan peningkatan demam yang menetap. 7bdomen sedikit distensi dan
spleenomegali. ose spot ditemukan pada lower &hest dan upper abdomen.
ose spot ter%adi disebabkan karena embolisasi bakteri. elatif bradikardia,
pulse lebih rendah dibandingkan yang diharapkan pada keadaan demam.
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
3/14
Pada minggu ketiga / pasien terlihat sangat toi& dan kesakitan.
#emperatur yang tinggi terus berlan%ut dan keadaannya delirious confusional .
7bdominal distensi makin terlihat dengan sedikit bo#el sound . Diare ter%adi
dengan karakteristik &air, foul reen$yello# stool 5 pea soup diarrhea. emah
dengan pulse lemah dan napas &epat, &ra&kles dapat ter%adi sekitar basisparu. ematian mungkin ter%adi karena toiemia, myo&arditis, intestinal
hemorrhage atau perforasi.Pada minggu ke$empat / pada pasien yang masih bertahan akan
timbul demam, mental state dan abdominal distensi se&ara perlahan
membaik dalam beberapa hari tetapi komplikasi intestinal mungkin tetap
ter%adi. Penyembuhan biasanya ter%adi perlahan.9ariasi abnormal klinis dapat ter%adi, seperti mild dan infeksi yang
tidak ter%adi, diare dapat ter%adi pada minggu pertama dan pada anak$anak
mungkin dengan demam tinggi dan demam ke%ang.
D2 Pemeriksaan Penun4ang
Diagnosis definitif /
- :solasi organism dari darah, isolasi dari urin5feses.
- ;idal tes
- Deteksi antibody :g2 dan :g<
U4i La#oratorium Diagnostik
1. Spesimen
ultur darah harus diambil se&epatnya. Demam enterik dan
kera&unan darah, kultur darah sering positif dalam minggu pertama
penyakit. ultur sumsum tulang mungkin dapat digunakan. ultur urine
mungkin positif sesudah minggu kedua.
Spesimen tin%a %uga harus diambil se&epatnya. Dalam demam
enterik, tin%a menghasilkan hasil positif pada minggu kedua atau ketiga,
pada enterokolitis, selama minggu pertama.
Sebuah kultur positif dari drainase usus 1! %ari meningkatkan adanya
salmonellae di sistem biliary pada &arrier pembawa-.
!. 2etode akteriologis untuk Pengisolasian Salmonella/
a. ultur Differensial 2edium
=2, 2a&$)onkeys, atau mesium deoksikholat memungkinkan
pendeteksian &epat dari fermenter nonlaktosa tidak hanya Salmonellae
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
4/14
dan Shiellae tetapi %uga Proteus, Serratia, Pseudomonas, dan lainnya-.
>rganisme gram$positif dalam beberapa hal dihambat. 2edium bismut sulfit
memungkinkan pendeteksian &epat dari S typhi , yang membentuk koloni
hitam karena produksi ?!S.
b. ultur 2edium Selektif
Spesimen ditempatkan diatas agar Salmonellae$Shiella SS-, ?ektoen
agar enterik, @D, atau agar deo%ycholate citrat yang lebih &o&ok untuk
pertumbuhan Salmonella dan Shiellae daripada !nterobactericeae.
&. ultur Pengayaan
Spesimen biasanya tin%a- %uga diletakkan dalam selenite & atau
tetrathionate broth, dimana keduanya menghambat replikasi bakteri saluran
usus normal dan memungkinkan meningkatkan Salmonellae" Sesudah
inkubasi 1$! hari, ini ditanam pada media differensial dan selektif.
d. :dentifikasi 7khir
oloni dari media padat diidentifikasikan oleh bentuk reaksi biokimia dan
tes aglutinasi mikroskop dengan serum spesifik.
". 2etode Serologi
#eknik serologi digunakan untuk mengidentifikasi kultur yang tidak
dikenal dengan serum yang dikenal dan mungkin digunakan untukmengenali antibodi titer pada pasien dengan penyakit yang tidak dikenal,
meskipun kemudian tidak berguna dalam mendiagnosis infeksi salmonella.
a. #es 7glutinasi
Pada tes ini, serum yang diketahui dan kultur yang tidak diketahui
di&ur diatas sebuah slide. 7kan ter%adi gumpalan, dapat dilihat dalam
beberapa menit. #es ini khususnya berguna untuk pengidentifikasian kultur
awal se&ara &epat. 7da alat komersial yang mungkin untuk mengaglutinasi
dan mengelompokkan serum salmonellae dengan antigen >/ 7, , )1, )!, D
dan =.
b. #es 7glutinasi Pengen&eran #abung ;idal #es-
Serum aglutinasi akan meningkat dengan &epat selama minggu
kedua dan ketiga pada infeksi salmonella. Paling tidak dua &ontoh serum,
di&apai dalam inter'al A$10 hari, dibutuhkan untuk membuktikan adanya
peningkatan titer antibodi. Proses pengen&eran berurutan dari serum yang
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
5/14
tidak diketahui dites terhadap antigen dari salmonellae yang representatif.
?asilnya diartikan sebagai berikut/ 1- #inggi atau menaiknya titer > B
1/160- menyatakan bahwa infeksi aktif ter%adi. !- #iter ? tinggi B 1/160-
menyatakan adanya imunisasi atau infeksi terdahulu. "- #iter antibosi yang
tinggi terhadap antigen 9i ter%adi pada beberapa &arier pembawa-penyebab. ?asil tes serologi untuk infeksi salmonella harus diartikan se&ara
hati$hati. 7danya kemungkinan reaksi silang antibosi membatasi
penggunaan serologi dalam diagnosis infeksi Salmonella
E2 Tindakan Umum
Pengobatan demam tifoid terdiri atas " bagian yaitu/
1. Perawatan
Pasien demam tifoid perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi,obser'asi dan pengobatan. Pasien harus tirah baring absolut sampai minimal
A hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari. 2aksud tirah baring
adalah untuk men&egah ter%adi komplikasi perdarahan usus atau perforasi
usus. 2obilisasi pasien dilakuakan se&ara bertahap, sesuai dengan pulihnya
kekuatan pasien.
Pasien dengan kesadaran yang menurun, posisi tubuhnya harus di
ubah$ubah pada waktu$waktu tertentu untuk menghindari komplikasi
pneumonia hipostatik dan dekubitus. Defekasi dan buang air ke&il perlu
diperhatikan, karena kadang ter%adi obstipasi dan retensi air kemih.
!. Diet
2akanan harus mengandung &ukup &airan, kalori dan tinggi protein.
ahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang
dan tidak menimbulkan gas. Susu ! gelas sehari. ila kesadaran menurun
diberikan makanan &air melalui sonde lambung . Cika kesadaran dan nafsu
makan baik dapat %uga di berikan makanan lunak. eberapa penelitian
manun%ukan bahwa pemberian makanan padat dini, yaitu nasi dengan lauk$
pauk rendah selulosa pantang sayuran dengan serat kasar- dapat di berikan
dengan aman .
". >bat>bat 3obat anti mikroba yang sering dipergunakan ialah/
a- loramfenikol
elum ada obat anti mikroba yang dapat menurunkan demam
lebih &epat dibandingkan dengan kloramfenikol. Dosis untuk orang
dewasa 4.(00 mg sehari oral atau intra'ena sampai A hari bebas
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
6/14
demam. Dengan penggunan kloramfenikol, demam pada demam tifoid
turun rata$rata setelah ( hari.
b- #iamfenikol
Dosis dan efekti'itas tiamfenikol pada demam tipid sama dengan
kloramfenikol komplikasi pada hematologis pada penggunan tiamfenikol
lebih %arang dari pada kloramfenikol. Dengan tiamfemikol demam pada
demam tifoid turun setelah rata$rata ($6 hari.
&- ko$trimoksaol kombinasi dan sulfamitoksasol-
Dosis itu orang dewasa, ! kali ! tablet sehari, digunakan sampai A
hari bebas demam 1 tablet mengandung 80 mg trimitropin dan 400 mg
sulfametoksaol-. Dengan kontrimoksaol demam pada demam tifoid
turun rata$rata setelah ($6 hari.
d- 7mpi&illin dan 7moksisilin
:ndikasi mutlak pengunaannya adalah pasien demam tifoid dengan
leokopenia. Dosis yang dian%urkan berkisar antara A($1(0 mg5kg berat
badan sehari, digunakan sampai A hari bebas demam. Dengan ampi&illin
dan amoksisilin demam pada demam tifoid turun rata$rata setelah A$
hari.
e- Sefalosforin generasi ketiga
eberapa u%i klinis menun%ukan sefalosporin generasi ketiga
amtara lain sefiperaon, seftriakson dan &efotaksim efektif untuk demam
typid, tatapi dan lama pemberian yang oktimal belum diketahui denganpasti.
f- *luorokinolon
*luorokinolon efektif untuk untuk demam typid, tetapi dosis dan
lama pemberian yang optimal belum diketahui dengan pasti.
>bat$obat Simtomatik!
a- 7ntipiretika
7ntipiretika tidak perlu diberikan se&ara rutin pada setiap pasien
demam tifoid, karena tidak dapat berguna.
b- ortikosteroid
Pasien yang toksik dapat diberikan kortikosteroid oral atau
parenteral dalam dosis yang menurun se&ara bertahap #apering off-
selama ( hari. ?asilnya biasanya sangat memuaskan, kesadaran pasien
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
7/14
men%adi %ernih dan suhu badan &epat turun sampai normal. 7kan tetapi
kortikosteroid tidak boleh diberikan tanpa indikasi, karena dapat
menyebabkan perdarahan intestinal dan relaps Ngastiyah, 1A-.
.2 Pengka4ian ,epera5atan
Pola Pengka%ian *ungsional
1. 7kti'itas5:stirahat
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
8/14
#anda / etidakmampuan mempertahankan prawatan diri, bau,
badan.
A. Nyeri5kenyamanan
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
9/14
Limfoid plaque penyeri di ileum
terminalis
Nyeri ulu hati
Jaringan tubuh(limfa)
Peradangan
Pelepasan zat pyrogen
Pusat termogulasi tubuh
Demam
Kurang intake cairan
Perdarahan dan
perforasi intestinal
Kuman masuk aliranlimfe mesentrial
Menuju hati,&limfa
Kuman berkembang biak
Hipertrofi
(hepato splenomegali)
Penekanan pada saraf di hati
H2 Diagnosa 6ang mungkin mun7u1.
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
10/14
tonus otot buruk, bunyi usus hiperaktif, kon%ungti'a dan membrane
mukosa pu&at.
!. ?ipertermi berhubungan dengan / peningkatan tingkat metabolisme,
penyakit, dehidrasi, efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada
hipotalamus, perubahan pada regulasi temperature ditandai denganpeningkatan suhu tubuh yang lebih besar dari %angkauan normal, kulit
kemerahan, hangat waktu disentuh, peningkatan pernapasan, takhikardi.
".
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
11/14
- erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
- #idak ada tanda$tanda malnutrisi
- #idak ter%adi penurunan berat badan yang berarti
N>) / Nutritional Status/ food F fluid intake
No. :ndikator 1 ! " 4 (
1
!
"
4
>ral food intake
>ral fluid intake
:ntra'enous fluid intake
Parenteral nutrition intake
eterangan Penilaian /
1 / tidak adekuat! / slightly
" / moderately4 / substantially( / adekuat
:nter'ensi N:) /
Nutrition Management1. a%i adanya alergi makanan!. olaborasi dengan ahli gii untuk menentukan %umlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien". 7n%urkan pasien untuk meningkatkan intake *e4. 7n%urkan pasien untuk meningkatkan protein dan 'itamin )
Nutrition Monitoring1. pasien dalam batas normal!. 2onitor lingkungan selama makan". 2onitor turgor kulit4. 2onitor mual dan muntah(. 2onitor kadar albumin, total protein, ?b, dan kadar ?t
REN3ANA A*UHAN ,EPERA-ATAN
Diagnosa eperawatan No. !
?ipertemia
#u%uan / setelah diberikan tindakan keperawatan selama " kali pertemuan, suhu tubuh dalam
batas normal
riteria ?asil /
- Suhu tubuh stabil "6,($"A)
- eseimbangan antara produksipanas, panas yang diterima dan kehilangan panas
- Pengendalian resiko hipertermia
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
12/14
N>) / ?idrasi
No. :ndikator 1 ! " 4 (
1
!
"
4
(
#rugor kulit
2embran 2ukosa
+rine output
Peningkatan ?ematrokrit
asa ?aus
uruk
ering
Sedikit
aik
embab
anyak
eterangan Penilaian /
1 / selalu. / sering0 / sedang1 / jarang2 / tidak ada
:nter'ensi N:) /
Temperature reguation1. 2onitor suhu tubuh minimal ! %am sekali!. 2onitor #D, nadi, dan ". 2onitor warna dan suhu kulit4. 2onitor tanda$tanda hipertermi(. #ingkatkan intake &airan dan nutrisi6. 7%arkan pada pasien &ara men&egah keletihan akibat panasA. erikan antipiretik %ika perlu
REN3ANA A*UHAN ,EPERA-ATAN
Diagnosa eperawatan No. "
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
13/14
1
!
"
4
(
2elaporkan nyeri
=kpresi wa%ah
#D
asa Nyaman
uruk
#egang
2eningkat
aik
ileks
Stabil
eterangan Penilaian /
1 / / 3+4563+.56tidak ada6tidak ada. / +758+456++58+.56sedikit6sedikit0 / +958+756+558++56sedang6sedang1 / +158+95658+556agak banyak6agak banyak2 / +.58+15645856tidak ada6banyak6banyak
:nter'ensi N:) /
Pain Management1. Pengka%ian Nyeri se&ara komprehensif lokasi, karakteristik,durasi,frekuensi,
kualitas, dan fa&tor presipitasi-!. >bser'asi reaksi non'erbal dari ketidaknyamanan". 7%arkan teknik non farmakologi rlaksasi dan distraksi-4. #ingkatkan instirahat(. 7%arkan teknik nafas dalam
Anagesi7 Administration6. )ek instruksi dokter tentang %enis obat, dosis, dan frekuensiA. )ek iwayat alergi8. Pilih analgesi& yang diperlukan atau kombinasi analgesi&. Pilih ute pemberian se&ara :9, :210. 2onitor tanda$tanda 'ital sebelum dan sesudah diberikan analgesi& pertama kali11. ='aluasi efektifitas analgesi&, tanda dan ge%ala
DAFTAR PUSTAKA
)hambers, ?enry *. a&terial F )hlamydial :nfe&tion. Dalam Stephen C. 2&phee,2aine 7 Papadakis, editor. )urrent 2edi&al Diagnosis 7nd #reatment. 48 th
=d. +S7 / the 2&
-
8/8/2019 LP TF (Thypoid Fever)
14/14
;?>. #he Diagnosis, #reatment and Pre'ention of #yphoid *e'er. !00"