LP Post Natal Ana
-
Upload
indah-permatasari -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of LP Post Natal Ana
-
8/2/2019 LP Post Natal Ana
1/10
Di susun oleh
Juju juanah
Npm ( 2008720015 )
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
-
8/2/2019 LP Post Natal Ana
2/10
BAB I
KONSEP TEORI
A. PengertianMasa nifas (puerperium) adailah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pemulihan kembali alat kandungan selama 6 sampai 8 minggu.
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama
kira-kira 6 minggu (Abdul Bari. S, dkk, 2002)
B. Periode Nifasa. Peurperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
b. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yanglamannya 6 sampai 8 minggu.
c. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehatsempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau
tahunan.
C. Perubahan-Perubahana. Involusi rahim
Secara berangsur-angsur menjadi kecil, sehingga akhirnya kembali sebelum
hamil, involusi disebabkan proses autolysis, dimana zat protein dinding rahim
dipecah, diabsorpsi dan kemudian dibuang dengan air kencing.
-
8/2/2019 LP Post Natal Ana
3/10
Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa involusi
Involusi Tinggi Fundus Uterus Berat Uterus
Bayi lahir
Uri lahir
1 minggu
2 minggu
6 minggu
8 minggu
Setinggi pusat
2 jari dibawah pusat
pertengahan pusat simfisis
Tidak teraba diatas simfisis
Bertambah kecil
Normal
1000 gram
750 gram
500 gram
350 gram
50 gram
30 gram
b. Involusi tempat plasentaSetelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan kasar,
tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan dengan cepat luka ini mengecil,
pada akhir minggu ke dua hanya sebesar 3 sampai 4 cm, dan pada akhirnya nifas 1
sampai 2 cm.
Pada permulaan nifas bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah besaryang tersumbat oleh thrombus, biasanya luka yang demikian sembuh dengan
menjadi parut, tetapi luka bekas plasenta tidak meninggalkan parut.
c. Perubahan pembuluh darah rahimDalam kehamilan, uterus banyak mempunyai pembuluh-pembuluh darah yang
besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang
banyak, maka arteri harus mengecil lagi dalam nifas.
d. Perubahan pada cervix dan vaginaBeberapa hari setelah persalinan, ostium externum dapat dilalui oleh 2 jari,
pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena robekan dalam persalinan.
Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja, dan lingkaran
rettraksi berhubungan dengan bagian atas dari canalis cervicalis. vagina yang
sangat diregang waktu persalinan lambat laun mencapai ukuran-ukurannya yang
normal, pada minggu ketiga post partum rugae mulai nampak kembali.
-
8/2/2019 LP Post Natal Ana
4/10
e. Dinding perut dan peritoneumSetelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, tetapi
biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.
Kadang-kadang pada wanita yang asthenis dapat diastasis dari otot-otot rectus
abdominis sehingga sebagian dari dinding perut digaris tengah hanya terdiri dari
peritoneum, fascia tipis dan kulit.
f. Saluran kencingDinding kandung kencing memperlihatkan edema dan hyperaemia. Kadang-
kadang edema dari trigonun, menimbulkan obstruksi dari urethra sehingga terjadi
retentio urin.
g. LaktasiMasing-masing terdiri dari 15 sampai 24 lobi yang terletak dan terpisah satu sama
lain oleh jaringan lemak.
Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri pula dari acini. Acini ini menghasilkan
air susu.
Tiap lobulus mempunyai saluran halus untuk mengalirkan air susu, saluran ini
disebut Ductus lactiferosus. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu,
melainkan colostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat aerrola mammae
colostrum alkalis, colostrum lebih banyak mengandung protein dan garam.
D. Klinik Nifasa. Lochia
Adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
1) Lochia Rubra (cruenta): Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban sel-sel desidua, vernic caseosa, lanugo dan mekonium selama 2 hari pasca
persalinan.
2) Lochia sanguinolenta: Berwarna merah, kuning berisi darah dan lendir hari ke3-7 pasca persalinan.
3) Lochia serosa: Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14pasca persalinan.
4) Lochia alba: Cairan putih setelah 2 minggu.
-
8/2/2019 LP Post Natal Ana
5/10
5) Lochia stasis: Lochia tidak lancar keluarnya.
b. Keadaan umum ibu:Suhu : beberapa hari setelah persalinan suhu agak baik sedikit 37,2
oc-37,5
oc
karena penghisapan zat putih telur dari rahim, jika suhu melebihi dari
38oc dianggap tidak wajar.
Nadi : persalinan mungkin lebih lambat karena ibu dalam keadaan istirahat
penuh, tapi setelah diobservasi nadi ibu 80x/menit.
Miksi : pembentukan air seni meningkat dan darah terdapat pada hari ke-1 dan
E. Adaptasi Psikologis Pada Masa Nifasa. Periode masa nifas merupakan waktu untuk terjadi stres, terutama ibu primipara.b. Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi menjadi
orang tua.
c. Respon dan support dari keluarga dan teman dekat.d. Riwayat pengalaman hamil dan melahirklan yang lalue. Harapan / keinginan dan aspirasi ibu saat hamil dan melahirkan. Periode ini
diexpresikan oleh reva rubin yang terjadi 3 tahap yaitu :
Talking In periodTerjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, ibu masih pasif dan sangat
tergantung, fokus perhatian terhadap tubuhnya, ibu lebih mengingat
pengalaman melahirkan dan persalinan yang dialami, kebutuhan tidur
meningkat, nafsu makan meningkat.
Taking Hold PeriodBerlangsung 3-4 hari post partum, ibu lebih berkonsentrasi pada
kemampuannya menerima tanggungjawab sepenuhnya terhadap
perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif sehingga
membutuhkan bimbingan dan dorongan perawat untuk mengatasi kritikan
yang dialami ibu.
Letting Go Period
-
8/2/2019 LP Post Natal Ana
6/10
Dialami setelah tiba dirumah secara penuh merupakan pengaturan bersama
keluarga, ibu menerima tanggung jawab sebagai ibu dan ibu menyadari atau
merasa kebutuhan bayi yang sangat tergantung dari kesehatan sebagai ibu.
A.Perawatan Pasca Persalinana. Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam
pasca persalinan, kemudian boleh miring-miring ke kanan dan ke kiri untuk
mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari ke 2 diperbolehkan
duduk, hari ke 3 jalan-jalan dan pada hari ke 5 sudah diperbolehkan pulang.
Mobilisasi diatas mempunyai variasi, bergantung pada kompukasi persalinan
nifas dan sembuhnya luka-luka.
b. DietMakanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan makanan
yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
c. SuhuHarus diawasi terutama dalam minggu pertama dari masa nifas karena kenaikan
suhu adalah tanda pertama infeksi.
d. MiksiTiap penderita dianjurkan kencing 6 jam post partum, kalau dalam 8 jam post
partum belum dapat kencing atau sekali kencing belum melebihi 100 cc, maka
dilakukan kateterisasi akan tetapi, bila kandungan kencing penuh, tidak usah
menunggu sampai 8 jam untuk kateterisasi.
Sebab-sebab retensi urin post partum :
1) Tekanan intra abdominal berkurang2) Otot-otot perut masih lemas3) Edema dari uretra4) Dinding kandung kencing kurang sensitif
e. Defekasi
-
8/2/2019 LP Post Natal Ana
7/10
Jika penderita hari ke 3 belum juga buang air besar, maka diberi clysma air sabun
atau glycerine.
f. Puting susuHarus diperhatikan kebersihannya dan luka pecah harus diobati, karena kerusakan
puting susu merupakan port dientree dan dapat menimbulkan mastitis.
Air susu yang kering merupakan kerusakan dan dapat merangsang kulit sehingga
terjadi eczema : maka sebaiknya putting susu dibersihkan dengan air yang telah
dimasak, tiap kali sebelum dan sesudah menyusukan bayi.
g. Datangnya haid kembaliIbu yang tidak menyusukan anaknya, haidnya datang lebih cepat dari ibu yang
menyusukan anaknya.
h. LaktasiUntuk menghadapi masa laktasi sejak dari kehamilan telah terjadi perubahan-
perubahan pada kelenjar mammae yaitu :
- Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, alveoli, dan jaringan lemakbertambah.
- Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana vena-venaberdiri diatas sehingga tampak jelas.
- Setelah persalinan, pengaruh supresi estrogen dan progesteron hilang makatimbul pengaruh hormon LH dan prolaktin yang akan merangsang air susu.
i. Follow up6 minggu setelah persalinan ibu hendaknya memeriksa dirinya kembali.
j. Keluarga berencanaMasa post partum merupakan saat yang paling baik untuk menawarkan
kontrasepsi, oleh karena pada saat ini motivasi paling tinggi, oleh karena pil dapat
mempengaruhi sekresi air susu.
-
8/2/2019 LP Post Natal Ana
8/10
J. ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL
1. Pengkajiana. Aktivitas / Istirahat
Tampak berenergi / kelelahan / keletihan, mengantuk.
b. SirkulasiNadi biasanya lambat (50-70 dpm), karena hipersensitivitas vagal tekanan darah
berfariasi, edema bila ada kehilangan darah selama persalinan.
c. EliminasiHemoroid sering ada dan menonjol, kandung kemih mungkin teraba diatas
symfisis pubis atau kateter urinarius mungkin dipasang diuresis dapat terjadi.
d. Makanan / cairanDapat mengeluh haus, lapar atau mual
e. NeuresonsoriSensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun.
f. Nyeri / ketidaknyamananTrauma jaringan, kandung kemih penuh, perasaan dingin.
g. SeksualitasFundus keras terkontraksi, lochia jumlahnya sedang, perineum bebas dari
kemerahan, edema echymosis, striae mungkin ada, payudara lunak, putting
tegang.
h. Pemeriksaan diagnosticHemoglobin / hematokrit, jumlah darah lengkap, urinalisis.
2. Diangnosaa. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan peningkatan perkembangan
anggota keluarga.
b. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan ketidak edekuatanperpindahan cairan.
c. Nyeri berhubungan dengan trauma mekanis.d. Menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan.
-
8/2/2019 LP Post Natal Ana
9/10
e. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan.
3. Intervensia. Diagnosa 1:
1) Anjurkan klien untuk menggendong, menyentuh, dan memeriksa bayi.2) Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong bayi dan membantu
dalam perawatan, bayi sesuai kondisi.
3) Observasi dan catat interaksi bayi keluarga.
b. Diagnosa 2 :1) Tempatkan klien pada posisi rekumben.2) Kaji hal yang memperberat kejadian intrapartum.3) Catat lokasi dan konsitensi fundus setiap 15 menit.4) Masase fundus bila lunak.
c. Diagnosa 3 :1) Kaji sifat dan derajat ketidak nyaman.2) Beri ucapan selamat kepada pasangan karena bayinya lahir.3) Berikan informasi yang tepat tentang perawatan rutin selama periode pasca
partum.
d. Diagnosa 4 :1) Kaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang menyusui sebelumnya.2) Tentukan sistem pendukung yang tersedia pada klien.3) Berikan informasi mengenai fisiologi, perawatan payudara dan keuntungan
menyusui.
e. Diagnosa 5 :1) Pantau suhu dan nadi.2) Kaji tandatanda infeksi
-
8/2/2019 LP Post Natal Ana
10/10
DAFTAR PUSTAKA
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/05/04/masa-nifas/
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/05/04/masa-nifas/http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/05/04/masa-nifas/http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/05/04/masa-nifas/