LP fr. trochanter

download LP fr. trochanter

of 8

Transcript of LP fr. trochanter

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    1/19

    LAPORAN OPERASI

    PADA Ny. M DENGAN CLOSE FRAKTUR TROCHANTER FEMUR SINISTRA

    DENGAN TINDAKAN ORIF PLATING TROCHANTER SINISTRA C-ARM

    DI RUANG IBS RSUD KOTA SEMARANG

    Disusun Oleh :

    . ADHIT!A "ULKARNAEN

    #. AGUS PRATAMA $

    %. PARAMITA SOFIA RAHMI

    &. S!AHABUDDIN NAUFAL

    '. ISMAIL MAR"UKI H.S

    BASIC SKILL COURSE FOR THE OPERATING ROOM NURSES (BSCORN)

    HINPUNAN PERA*AT KAMAR BEDAH INDONESIA

    HIPKABI +A*A TENGAH

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    2/19

    #,

    BAB I

    PENDAHULUAN

    . L/0 Bel1n2

    Farktur atau patah tulang terjadi karena benturan tubuh, jatuh atau trauma.

    Hal tersebut baik dikarenakan trauma langsung, misalnya : tulang kaki terbentur 

     bumper mobil, karena trauma tidak langsung , misalnya : seseorang yang jatuhdengan telapak tangan menyangga. Juga bisa oleh karena trauma akibat tarikan

    otot misalnya tulang patella dan dekranon, karena otot triseps dan biseps

    mendadak berkontraksi. Fraktur dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh terutama

    anggota gerak.

    Fraktur terjadi melalui beberapa hal diantaranya yaitu kecelakaan baik 

    kecelakaan bermotor, trauma atau jatuh. Prevalensi pasien dengan kondisis

    fraktur sangat besar, terutama faktur akibat dari kecelakaan lalu lintas. Tindakan

     pada pasien fraktur diantaranya adalah reposisi, operasi dan peraatan luka

    operasi, karena efek komplikasi pada pasien fraktur besar salah satunya adalah

     bisa membuat kelumpuhan atau kegagalan tulang untuk melakukan remodeling.

    #. Tu3un

    !. "ampu melakukan pengkajian yaitu mengumpulkan data subyektif dan data

    obyektif pada pasien dengan F#$%T diruang '()

    *. "ampu menganalisa data yang diperoleh

    +. "ampu merumuskan diagnosa keperaatan pada pasien dengan F#$%T 

    . "ampu membuat rencana tindakan keperaatan pada pasien dengan

    F#$%T 

    -. "ampu melaksanakan tindakan keperaatan sesuai dengan rencana yang

    ditentukan.

    . "ampu mengevaluasi tindakan keperaatan yang telah dilaksanakan.

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    3/19

    BAB II

    TIN+AUAN TEORI

    . Pen2e0/in F01/u0

    Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya

    disebabkan oleh rudapaksa /"ansjoer, $rif, et al, *0001. Fraktur adalah

    terputusnya kontuinitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, fraktur 

    terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya

    /)melter 2 (are, *00*1.

    "enurut 3inda Juall 4. dalam buku 5ursing 4are Plans and 6okumentation

    menyebutkan baha Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan

    tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang.

    Pernyataan ini sama yang diterangkan dalam buku 3uckman and )orensen7s

    "edical )urgical 5ursing.

    Trochanter mayor pada sisi lateral dan trochanter minor pada sisi medial

    merupakan tempat melekatnya otot8otot Trochanter /mayor dan minor1, bagian

    tulang paha yg membuat kita dapat berdiri tegak, menghubungkan sendi dan

     batang paha.

    )edangkan fraktur subtrochanter femur ialah dimana garis patah berada - cm

    distal dari trochanter minor. "ekanisme fraktur biasanya trauma langsung dapat

    terjadi pada orang tua biasanya disebabkan oleh trauma yang ringan seperti jatuh dan

    terpeleset dan pada orang muda biasanya karena trauma dengan kecepatan tinnggi

    /(runner 2 )uddart, *0001.

    #. E/i4l42i F01/u0

    Fraktur dapat terjadi akibat:

    a. Fraktur akibat peristia trauma

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    4/19

    Fraktur yang disebabkan oleh kekuatan yang tiba8tiba dan berlebihan,

    yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, penekukan, pemuntiran atau

     penarikan.

    !1 (ila terkena kekuatan langsung.

    Tulang dapat patah pada tempat yang terkena, jaringan lunak rusak.

    *1 (ila terkena kekuatan tak langsung

    Tulang dapat mengalami fraktur pada tempat yang jauh dari tempat yang

    terkena itu, kerusakan jaringan lunak pada fraktur mungkin tidak ada.

     b. Fraktur kelelahan atau tekanan

    $kibat dari tekanan yang berulang8ulang sehingga dapat menyebabkan

    retak yang terjadi pada tulang.

    c. %elemahan abnormal pada tulang /fraktur patologik1

    Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang itu lemah

    /misalnya oleh tumor1 atau kalau tulang itu sangat rapuh.

    Penyebab fraktur menurut )jamsuhidayat /*001 adalah:

    a. #uda paksa

     b. Trauma

    c. Proses patologis

    "isalnya: tumor, infeksi atau osteoporosis tulang. 'ni disebabkan

    kekuatantulang yang berkurang dandisebut patah tulang patologis.

    d. (eban lama atau trauma ringan yang terus menerus yang disebut fraktur 

    %. Klsi5i1si F01/u0

    a. (erdasarkan garis patah tulang

    !1 Greenstick , yaitu fraktur dimana satu sisi tulang retak dan sisi lainnya

     bengkok.

    *1 Transversal , yaitu fraktur yang memotong lurus pada tulang.

    +1 Spiral , yaitu fraktur yang mengelilingi tungkai9lengan tulang.

    1 bli;, yaitu fraktur yang garis patahnya miring membentuk sudut

    melintasi tulang.

     b. (erdasarkan bentuk patah tulang

    !1 Complet , yaitu garis fraktur menyilang atau memotong seluruh tulang dan

    fragmen tulang biasanya tergeser.

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    5/19

    *1  Incomplet , meliputi hanya sebagian retakan pada sebelah sisi tulang.

    +1 Fraktur kompresi, yaitu fraktur dimana tulang terdorong ke arah

     permukaan tulang lain.

    1 $vulsi, yaitu fragmen tulang tertarik oleh ligamen.

    -1 Communited /)egmental1, fraktur dimana tulang terpecah menjadi

     beberapa bagian.

    1 Simple, fraktur dimana tulang patah dan kulit utuh.

    1 Fraktur 4omplikata, yaitu tulang yang patah menusuk kulit dan tulang

    terlihat.

    c. (erdasarkan keadaan luka

    !1 Fraktur terbuka

    Fraktur yang terjadi akibat ligamen tulang bergeser ke bagian otot dan

    kulit sehingga adanya perlukaan di kulit. Fraktur terbuka terbagi atas tiga

    derajat yaitu:

    a1 6erajat ', yaitu luka tembus dengan diameter ! cm, kerusakan jaringan

    lunak sedikit dan kontaminasi minimal.

     b1 6erajat '', terdapat luka laserasi lebih dari ! cm, tanpa disertai

    kerusakan jaringan lunak yang lebih luas, kontaminasi minimal.

    c1 6erajat ''', terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas meliputi

    struktur kulit, otot dan neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi.

    Fraktur derajat ''' terbagi atas tiga bagian yaitu:

    8 Jaringan lunak menutupi fraktur tulang meskipun terdapat laserasi

    luar.

    8 %ehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar 

    atau kontaminasi massif.

    8 3uka pada pembuluh arteri9saraf perifer yang harus diperbaiki

    tanpa melihat kerusakan jaringan lunak.

    *1 Fraktur tertutup

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    6/19

    ?aitu fraktur yang tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan

    dunia luar.

    d. (erdasarkan bentuk pergeseran

    !1 &ndisplaced, garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser.

    *1 6iaplaced, yaitu terjadi pergeseran fragmen8fragmen tulang.

    e. (erdasarkan posisinya

    !1 !9+ Pro@imal /!9+ bagian atas1.

    *1 !9+ "edial /!9+ bagian tengah1.

    +1 !9+ 6istal /!9+ bagian baah1.

    &. P/45isi4l42i

    Tulang patah pendarahan terjadi di sekitar tempat patah dan ke dalam

     jaringan lunak sekitar tulang tersebut, jaringan lunak juga biasanya mengalami

    kerusakan. #eaksi pendarahan biasanya timbul hebat setelah fraktur. )el8sel darah

     putih dan sel anast berakumulasi menyebabkan peningkatan aliran darah ke

    tempat tersebut. Fagositosis dan pembersihan sisa8sisa sel mati dimulai. 6itempat

     patah terbentuk fibrin /hematoma fraktur1 dan berfungsi sebagai jala8jala untuk 

    melekatkan sel8sel baru. $ktivitas osteoblast terangsang dan terbentuk tulang baru

    umatur yang disebut callus. (ekuan fibrin direabsorbsi dan sel8sel tulang baru

    mengalami remodelling untuk membentuk tulang sejati.

    'nsufisiensi pembuluh darah atau penekanan serabut saraf yang berkaitan

    dengan pembekakan yang tidak ditangani dapat menurunkan asupan darah ke

    ekstremitas dan mengakibatkan kerusakan saraf perifer. (ila tidak terkontrol

     pembengkakan dapat mengakibatkan peningkatan tekanan jaringan, oklusi darah

    total dan berakibat anoksia mengakibatkan rusaknya serabut saraf maupun

     jaringan otot. %omplikasi ini dinamakan syndrom kompartemen.

    Pengobatan dari fraktur tertutup bisa konservatif atau operatif. Theraphy

    konservatif meliputi proteksi saja dengan mitella atau bidai. 'mobilisasi dengan

     pemasangan gips dan dengan traksi. )edangkan operatif terdiri dari reposisi

    terbuka, fiksasi internal dan reposisi tertutup dengan kontrol radiologi diikuti

    fraksasi internal..

    Pada pemasangan bidai 9 gips 9 traksi maka dilakukan imobilisasi pada

     bagian yang patah, imobilisasi dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan otot

    dan densitas tulang agak cepat. Pasien yang harus imobilisasi setelah patah tulang

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    7/19

    akan menderita komplikasi dari imobilisasi antara lain : adanya rasa tidak enak,

    iritasi kulit dan luka yang disebabkan oleh penekanan, hilangnya otot.

    %urang peraatan diri dapat terjadi bila sebagian tubuh diimobilisasi,

    mengakibatkan berkurangnya kemampuan peraatan diri.  Pada reduksi terbuka

    dan fiksasi interna /#'F1 fragme8fragmen tulang dipertahankan dengan pen,

    sekrup, pelat, paku. 5amun pembedahan meningkatkan kemungkinan terjadi

    infeksi. Pembedahan itu sendiri merupakan trauma pada jaringan lunak dan

    struktur yang seluruhnya tidak mengalami cedera mungkin akan terpotong atau

    mengalami kerusakan selama tindakan operasi.

    '. PATH*A!

    T#$&"$

    Fraktur terbuka9tertutup

      Aerakan %erusakan %ehilangan

    ligamen tulang jaringan tubuh 'ntegritas kulit

      Pembedahan

      Pemasangan #'F

      Perdarahan "asif 

      'nsisi Jaringan Peningkatan tekan berlebihan

     

    %atekolamin merangsang  Pembebasan asam lemak 

    3emak dilepaskan Trombus terbaa )indrom kompartemen

      di tulang aliran darah /pucat, nyeri, patirasa1

     "asuk Pembuluh darah Penurunan $liran

      Paru darah

      %erusakan neurovaskuler 

      #eversible setelah 8 jam

     5yeri #esiko Tinggiterhadap trauma

    4emas6efisit

    Pengetahuan

    #esiko Tinggi'nfeksi

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    8/19

      6efisit peraatan diri

    . Tn6 6n Ge3l F01/u0

    a. 6eformitas /perubahan bentuk atau struktur1 yaitu akibat adanya pergeseran

    fragmen tulang.

     b. %repitasi yaitu suara derik tulang yang dapat didengar atau dirasakan ketika

    fraktur digerakkan.

    c. 5yeri karena kerusakan jaringan dan perubahan struktur yang meningkat

    karena penekanan sisi8sisi fraktur dan pergerakan fraktur.

    d. %urangnya sensasi karena adanya gangguan saraf yang terjepit atau terputus

    oleh fragmen tulang.

    e. )pasme otot karena kontraksi involunter disekitar fraktur.

    f. Pergerakan abnormal karena pergeseran fragmen tulang.

    g. (engkak pada sekitar fraktur sebagai trauma dan perdarahan sekitar fraktur.

    7. Pe8e0i1sn Penun3n2

    $da beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan pada klien dengan kasus

    fraktur yaitu:

    a) Pemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan darah lengkap untuk mendeteksi kadar leukosit pada

    klien, karena pada klien dengan luka terbuka resiko tinggi terjadi peningkatan

    kadar leukosit, hematokrit kemungkinan meningkat atau menurun /perdarahan

     bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada grauma multiple, kreatinin

    dapat meningkatkan beban kreatinin untuk kelainan ginjal.

    b) Pemeriksaan Radiologi

    Tampak jelas pada pemeriksaan rongent terlihat lokasi dan luas fraktur.

    )kan tulang, tomogram, skan 4T9"#' dapat digunakan untuk 

    mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak.

    9. K48li1si F01/u0

    'mobilisasi

    Fisik 

    Aangguan Pemenuhan

    $63: Personal Higiene#esiko Tinggi kerusakan

    intergitas kulit

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    9/19

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    10/19

     5ekrosis terjadi ketika daerah tulang rusuk karena kematian tulang

    sehingga aliran darah terganggu dan tulang akan mengalami osteoporosis dan

    nekrosis.

     f) "steom#elitis

    %uman masuk ke dalam luka atau dari daerah lain dari tubuh. 'nfeksi

     bagian sum8sum saluran havar dan subperiosteal yang berakibat merusak 

    tulang oleh enBim proteolitik.

    Aejala : Cdema, nyeri terdapat pus.

    Pengobatan : %ultur dan tes sensitif antibiotik, drainage, debridemen.

    Pencegahan : Terapkan teknik aseptis pada aktu membalut luka terbuka.

    ;. Pen/l1snn 501/u0

    Penatalaksanaan fraktur femur ini mengalami banyak perubahan dalam aktu

    sepuluh tahun terakhir ini. Traksi dan spicacasting atau cast bracing mempunyai

     banyak kerugian dalam hal memerlukan masa berbaring dan rehabilitasi yang

    lama, meskipun merupakan penatalaksanaan non8invasif pilihan untuk anak8anak.

    leh karena itu tindakan ini tidak banyak dilakukan pada orang deasa.

    (ila penderita stabil dan luka telah diatasi, fraktur dapat diimobilisasi dengan

    salah satu dari cara8cara berikut:

    a$ Traksi

    4omminuted fracture dan fraktur yang baik tidak sesuai untuk intramedullary

    nailing paling baik diatasi dengan manipulasi di baah anestesi dan balanced

    sliding skeletal traction yang dipasang melaluitibial pin.

    Traksi longitudinal yang memadai diperlukan selama * jam untuk mengatasi

    spame otot dan mencegah pemendekan dan fragmen harus ditopang di

     posterior untuk mencegah pelengkungan.

    b$ %iksasi Interna

    'ntramedullary nail ideal untuk fraktur transversal, tetapi untuk fraktur lainnya

    kurang cocok. Fraktur dapat dipertahankan lurus dan terhadap panjangnya

    dengan nail, tetapi fiksasi mungkin tidak cukup kuat untuk mengontrol rotasi.

     5ailing diindikasikan jika hasil pemeriksaan radiologis memberi kesan baha

     jaringan lunak mengalami interposisi diantara ujung tulang karena hal ini

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    11/19

    hampir selalu menyebabkan non8union. %euntungan intramedullary nailing

    adalah dapat memberikan stabilitas longitudinal serta kesejajaran /alignment1

    serta membuat penderitadapat diimobilisasikan cukup cepat untuk 

    meninggalkan rumah sakit dalam aktu * minggu setelah fraktur. %erugian

    meliputi anestesi, trauma bedah tambahan danrisiko infeksi.

    4losed nailing memungkinkan mobilisasi yang tercepat dengantrauma yang

    minimal, tetapi paling sesuai untul fraktur transversal tanpa pemendekan.

    4omminuted fracture paling baik diraat dengan locking nail yang dapat

    mempertahankanpanjang dan rotasi.

    c$ %iksasi Eksterna

    (ila fraktur yang diraat dengantraksi stabildan massa kalus terlihat pada

     pemeriksaan radiologis, yang biasanya pada minggu ke enam, cast brace dapat

    dipasang. Fraktur dengan intramedullary nail yang tidak memberi fiksasi yang

    rigid juga cocok untuktindakan ini.

    ASUHAN KEPERA*ATAN DENGAN

    FRAKTUR SUBTROCHANTER 

    %. Pen213in

    a. Pengkajian primer 

    8 $iray   $danya sumbatan9obstruksi jalan napas oleh adanya

     penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batuk.

    8 (reathing

    %elemahan menelan9 batuk9 melindungi jalan napas, timbulnya

     pernapasan yang sulit dan atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi

    9aspirasi.

    8 4irculation

    T6 dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut,

    takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan

    membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut

     b. Pengkajian sekunder 

    !1 $ktivitas9istirahat

    8 kehilangan fungsi pada bagian yangterkena

    8 %eterbatasan mobilitas

    *1 )irkulasi

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    12/19

    8 Hipertensi /kadang terlihat sebagai respon nyeri9ansietas1

    8 Hipotensi /respon terhadap kehilangan darah1

    8 Tachikardi

    8 Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera

    8 4ailary refil melambat

    8 Pucat pada bagian yang terkena

    8 "asa hematoma pada sisi cedera

    +1 5eurosensori

    8 %esemutan

    8 6eformitas, krepitasi, pemendekan

    8 %elemahan

    1 %enyamanan

    8 5yeri tiba8tiba saat cidera

    8 )pasme9 kram otot

    -1 %eamanan

    8 laserasi kulit

    8 perdarahan

    8 perubahan arna

    8 pembengkakan local

    A. DIAGNOSA KEPERA*ATAN

    !. 5yeri akut

    *. #esiko aspirasi

    +. 4emas

    . #esiko infeksi

    -. #esiko jatuh

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    13/19

    No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria Hasil Intervensi

    ! Nyeri

    Definisi :Sensori yang tidak menyenangkan danpengalaman emosional yang muncul secara

    aktual atau potensial kerusakan jaringan ataumenggambarkan adanya kerusakan (AsosiasiStudi Nyeri Internasional): seranganmendadak atau pelan intensitasnya dariringan sampai berat yang dapat diantisipasidengan akhir yang dapat diprediksi dandengan durasi kurang dari 6 bulan

    !atasan karakteristik :

    8 "aporan secara #erbal atau non #erbal

    8 $akta dari obser#asi8 %osisi antalgic untuk menghindari nyeri

    8 &erakan melindungi8 'ingkah laku berhatihati

    8 uka topeng

    8 &angguan tidur (mata sayu* tampakcapek* sulit atau gerakan kacau*menyeringai)

    8 'erfokus pada diri sendiri

    8 $okus menyempit (penurunan persepsi +aktu* kerusakan proses berpikir*penurunan interaksi dengan orang danlingkungan)

    8 'ingkah laku distraksi* contoh : jalan jalan* menemui orang lain dan,atauakti#itas* akti#itas berulangulang)

    NOC :

    %ain "e#el*

    %ain control*

    -omfort le#el

    Kriteria Hasil :

    ampu mengontrol nyeri (tahu

    penyebab nyeri* mampumenggunakan tehniknonfarmakologi untukmengurangi nyeri* mencaribantuan)

    elaporkan bah+a nyeri

    berkurang dengan menggunakanmanajemen nyeri

    ampu mengenali nyeri (skala*

    intensitas* frekuensi dan tandanyeri)

    enyatakan rasa nyaman

    setelah nyeri berkurang 'anda #ital dalam rentang normal

    NIC :

    Pain Management "akukan pengkajian nyeri secara komprehensif

    termasuk lokasi* karakteristik* durasi* frekuensi*kualitas dan faktor presipitasi

    .bser#asi reaksi non#erbal dari ketidaknyamanan

    &unakan teknik komunikasi terapeutik untuk

    mengetahui pengalaman nyeri pasien

    /aji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

    0#aluasi pengalaman nyeri masa lampau

    0#aluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain

    tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masalampau

    !antu pasien dan keluarga untuk mencari dan

    menemukan dukungan

    /ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi

    nyeri seperti suhu ruangan* pencahayaan dan

    kebisingan /urangi faktor presipitasi nyeri

    %ilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi*

    non farmakologi dan inter personal)

    /aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan

    inter#ensi

    Ajarkan tentang teknik non farmakologi

    !erikan analgetik untuk mengurangi nyeri

    0#aluasi keefektifan kontrol nyeri

    'ingkatkan istirahat

    /olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    14/19

    8 1espon autonom (seperti diaphoresis*perubahan tekanan darah* perubahannafas* nadi dan dilatasi pupil)

    8 %erubahan autonomic dalam tonus otot(mungkin dalam rentang dari lemah kekaku)

    8 'ingkah laku ekspresif (contoh : gelisah*merintih* menangis* +aspada* iritabel*nafas panjang,berkeluh kesah)

    8 %erubahan dalam nafsu makan danminum

    $aktor yang berhubungan :Agen injuri (biologi* kimia* fisik* psikologis)

    dan tindakan nyeri tidak berhasil

     

    onitor penerimaan pasien tentang manajemen

    nyeri

    Analgesic Administration 'entukan lokasi* karakteristik* kualitas* dan

    derajat nyeri sebelum pemberian obat

    -ek instruksi dokter tentang jenis obat* dosis* dan

    frekuensi

    -ek ri+ayat alergi

    %ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi

    dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu

    'entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan

    beratnya nyeri

    'entukan analgesik pilihan* rute pemberian* dan

    dosis optimal

    %ilih rute pemberian secara I2* I untuk

    pengobatan nyeri secara teratur

    onitor #ital sign sebelum dan sesudah

    pemberian analgesik pertama kali

    !erikan analgesik tepat +aktu terutama saat nyeri

    hebat

    0#aluasi efekti#itas analgesik* tanda dan gejala(efek samping)

    * Resiko Aspirasi

    Definisi : 1esiko masuknya sekret sekretgastrointestinal * oropharingeal* bendabendapadat* atau cairan kedalam tracheobronkhial

    $aktorfaktor 1esiko :

    8 peningkatan tekanan dalam lambung

    NOC :

    1espiratory Status : 2entilation

    Aspiration control

    S+allo+ing Status

    Kriteria Hasil :

    /lien dapat bernafas dengan

    mudah* tidak irama* frekuensi

    NIC:

     Aspiration precaution onitor tingkat kesadaran* reflek batuk dan

    kemampuan menelan

    onitor status paru

    %elihara jalan nafas

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    15/19

    8 selang makanan

    8 situasi yang menghambat

    8 ele#asi tubuh bagian atas8 penurunan tingkat kesadaran

    8 adanya tracheostomy atau selangendotracheal

    8 keperluan pengobatan

    8 adanya ka+at pada rahang8 peningkatan residu lambung

    8 menurunnya fungsi sfingter esofagus8 gangguan menelan

    8 N&'

    8 .perasi,trauma +ajah* mulut* leher8 !atuk dan gag reflek

    8 %enurunan motilitas gastrointestinal8 "ambatnya pengosongan lambung

    pernafasan normal %asien mampu menelan*

    mengunyah tanpa terjadi aspirasi*dan mampumelakukan oralhygiene

    3alan nafas paten* mudah

    bernafas* tidak merasa tercekikdan tidak ada suara nafas

    abnormal

    "akukan suction jika diperlukan

    -ek nasogastrik sebelum makan

    4indari makan kalau residu masih banyak

    %otong makanan kecil kecil

    4aluskan obat sebelumpemberian

    Naikkan kepala 578 derajat setelah makan

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    16/19

    + %ecemasan

    Definisi :%erasaan gelisah yang tak jelas dariketidaknyamanan atau ketakutan yang disertairespon autonom (sumner tidak spesifik atautidak diketahui oleh indi#idu)9 perasaankeprihatinan disebabkan dari antisipasiterhadap bahaya Sinyal ini merupakan

    peringatan adanya ancaman yang akandatang dan memungkinkan indi#idu untukmengambil langkah untuk menyetujuiterhadap tindakanDitandai dengan

    − &elisah

    − Insomnia

    − 1esah

    − /etakutan

    − Sedih

    − $okus pada diri

    − /ekha+atiran

    − -emas

    NOC :

    Aniety control

    -oping

    Kriteria Hasil :

    /lien mampu mengidentifikasi

    dan mengungkapkan gejalacemas

    engidentifikasi*

    mengungkapkan danmenunjukkan tehnik untukmengontol cemas

    2ital sign dalam batas normal

    %ostur tubuh* ekspresi +ajah*

    bahasa tubuh dan tingkatakti#itas menunjukkanberkurangnya kecemasan

    NIC :

    An

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    17/19

    Resiko infeksi

    Definisi : %eningkatan resiko masuknyaorganisme patogen

    $aktorfaktor resiko :

    8 %rosedur Infasif8 /etidakcukupan pengetahuan untuk

    menghindari paparan patogen

    8 'rauma8 /erusakan jaringan dan peningkatan

    paparan lingkungan

    8 1uptur membran amnion

    8 Agen farmasi (imunosupresan)8 alnutrisi

    8 %eningkatan paparan lingkunganpatogen

    8 Imonusupresi

    8 /etidakadekuatan imum buatan8 'idak adekuat pertahanan sekunder

    (penurunan 4b* "eukopenia* penekananrespon inflamasi)

    8 'idak adekuat pertahanan tubuh primer(kulit tidak utuh* trauma jaringan*penurunan kerja silia* cairan tubuh statis*perubahan sekresi p4* perubahanperistaltik)

    8 %enyakit kronik

    NOC :

    Immune Status

    /no+ledge : Infection control

    1isk control

    Kriteria Hasil :

    /lien bebas dari tanda dan gejala

    infeksi endeskripsikan proses

    penularan penyakit* factor yangmempengaruhi penularan sertapenatalaksanaannya*

    enunjukkan kemampuan untuk

    mencegah timbulnya infeksi 3umlah leukosit dalam batas

    normal enunjukkan perilaku hidup

    sehat

    NIC :

    Infection Control (Kontrol infeksi)

    • !ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

    • %ertahankan teknik isolasi

    • !atasi pengunjung bila perlu

    • Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci

    tangan saat berkunjung dan setelah berkunjungmeninggalkan pasien

    • &unakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan• -uci tangan setiap sebelum dan sesudah

    tindakan kpera+tan

    • &unakan baju* sarung tangan sebagai alat

    pelindung

    • %ertahankan lingkungan aseptik selama

    pemasangan alat

    • &anti letak I2 perifer dan line central dan dressing

    sesuai dengan petunjuk umum

    • &unakan kateter intermiten untuk menurunkan

    infeksi kandung kencing

    • 'ingktkan intake nutrisi

      !erikan terapi antibiotik bila perlu

    Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)• onitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan

    lokal

    • onitor hitung granulosit* ;!-

    • onitor kerentanan terhadap infeksi

    • !atasi pengunjung

    • Saring pengunjung terhadap penyakit menular

    • %artahankan teknik aspesis pada pasien yang

    beresiko

    • %ertahankan teknik isolasi k,p

    • !erikan pera+atan kuliat pada area epidema

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    18/19

  • 8/19/2019 LP fr. trochanter

    19/19

    !+. )jamsuhidayat, /*001. &uku !'ar Ilmu &eda*. Cdisi *.Jakarta: CA4

    !. )meltBer, )uBanne 4, (renda A (are. /*00*1. &uku !'ar Kepera(atan edikal  &eda* &runner 1 Suddart*$ Cdisi = Eol *. Jakarta : CA4.