L'Oreal-UNESCO For Women In Science Buka Kesempatan … · PT. L'Oreal Indonesia kembali akan...

2
L'Oreal-UNESCO For Women In Science Buka Kesempatan untuk Peneliti UB Submit by humas3 on March 26, 2015 | Comment(s) : 0 | View : 4250 Sosialisasi Fellowships L’Oreal- UNESCO For Women In Science PT. L'Oreal Indonesia kembali akan memberikan pengakuan dan pendanaan kepada perempuan peneliti Indonesia dalam Program Fellowships L'Oreal-UNESCO For Women In Science (FWIS) National 2015. Bidang penelitian yang diangkat meliputi Life Science, Physical Sciences, dan Engineering and Mathematics. Kriteria peneliti yang diharapkan adalah berpendidikan S3 atau sedang menempuh studi S3. Hal ini disampaikan dalam sosialisasi melalui video conference, (Rabu 25/3). Jenis pendanaan yang akan diberikan terdiri dari National Fellowship dan International Fellowship. National Fellowship ditujukan kepada perempuan peneliti berusia kurang dari 40 tahun dan mengadakan penelitian di luar institusinya di Indonesia. Sedangkan International Fellowship untuk perempuan peneliti tanpa batasan umur, dan melakukan penelitian di luar institusinya di negara lain (dipilih dari pemenang fellowship nasional). Dalam hal ini, PT. L'Oreal Indonesia bekerjasama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kerjasama sudah dilakukan sejak tahun 2004. Sosialisasi melalui video conference menghadirkan perwakilan L'Oreal Indonesia, Ketua KNIU Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd, Ketua Dewan Juri L'Oreal Women in Science , serta pemenang Program Fellowships L'Oreal-UNESCO FWIS tahun 2014 Drh. Fitriya Nur Annisa Dewi. Disampaikan Arief Rachman, format proposal penelitian harus mencakup kontribusi nyata dari proyek riset yang akan dilakukan menyangkut inovasi, aspek orisinalitas dan jangkauan serta tujuan dari proyek riset tersebut. "Kandidat harus bisa mengemukakan alasan bahwa teori dan praktek atau latihan yang dihasilkan di laboratorium dapat memberikan manfaat bagi proyek riset yang dilakukannya," kata dia. Pada kesempatan ini, pemenang Program Fellowships L'Oreal-UNESCO FWIS tahun 2014 Drh. Fitriya Nur Annisa Dewi menyampaikan kiat-kiat agar proposal penelitian disetujui. "Topik harus bermanfaat untuk bangsa, penelitian harus inovatif, dan bahan baku memanfaatkan sumber daya yang ada di Indonesia," ujar Fitriya yang meraih juara satu dengan penelitian berjudul Potensi Daun Katuk dalam Pencegahan Kanker Payudara. Sebanyak 28 dosen perempuan di Universitas Brawijaya (UB) mengikuti sosialisasi ini di Ruang Sidang I Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UB. Sosialisasi melalui Video Conference diikuti 17 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Diantaranya Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Negeri Semarang, Universitas Haluoleo, Universitas Jambi, dan Universitas Pendidikan

Transcript of L'Oreal-UNESCO For Women In Science Buka Kesempatan … · PT. L'Oreal Indonesia kembali akan...

L'Oreal-UNESCO For Women In Science Buka Kesempatan untuk Peneliti UB

Submit by humas3 on March 26, 2015 | Comment(s) : 0 | View : 4250

Sosialisasi Fellowships L’Oreal-UNESCO For Women In

Science

PT. L'Oreal Indonesia kembali akan memberikan pengakuan dan pendanaan kepada perempuan peneliti Indonesia dalam Program Fellowships L'Oreal-UNESCO For Women In Science (FWIS) National 2015. Bidang penelitian yang diangkat meliputi Life Science, Physical Sciences, dan Engineering and Mathematics. Kriteria peneliti yang diharapkan adalah berpendidikan S3 atau sedang menempuh studi S3. Hal ini disampaikan dalam sosialisasi melalui video conference, (Rabu 25/3).

Jenis pendanaan yang akan diberikan terdiri dari National Fellowship dan International Fellowship. National Fellowship ditujukan kepada perempuan peneliti berusia kurang dari 40 tahun dan mengadakan penelitian di luar institusinya di Indonesia. Sedangkan International Fellowship untuk perempuan peneliti tanpa batasan umur, dan melakukan penelitian di luar institusinya di negara lain (dipilih dari pemenang fellowship nasional).

Dalam hal ini, PT. L'Oreal Indonesia bekerjasama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kerjasama sudah dilakukan sejak tahun 2004. Sosialisasi melalui video conference menghadirkan perwakilan L'Oreal Indonesia, Ketua KNIU Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd, Ketua Dewan Juri L'Oreal Women in Science , serta pemenang Program Fellowships L'Oreal-UNESCO FWIS tahun 2014 Drh. Fitriya Nur Annisa Dewi.

Disampaikan Arief Rachman, format proposal penelitian harus mencakup kontribusi nyata dari proyek riset yang akan dilakukan menyangkut inovasi, aspek orisinalitas dan jangkauan serta tujuan dari proyek riset tersebut. "Kandidat harus bisa mengemukakan alasan bahwa teori dan praktek atau latihan yang dihasilkan di laboratorium dapat memberikan manfaat bagi proyek riset yang dilakukannya," kata dia.

Pada kesempatan ini, pemenang Program Fellowships L'Oreal-UNESCO FWIS tahun 2014 Drh. Fitriya Nur Annisa Dewi menyampaikan kiat-kiat agar proposal penelitian disetujui. "Topik harus bermanfaat untuk bangsa, penelitian harus inovatif, dan bahan baku memanfaatkan sumber daya yang ada di Indonesia," ujar Fitriya yang meraih juara satu dengan penelitian berjudul Potensi Daun Katuk dalam Pencegahan Kanker Payudara.

Sebanyak 28 dosen perempuan di Universitas Brawijaya (UB) mengikuti sosialisasi ini di Ruang Sidang I Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UB. Sosialisasi melalui Video Conference diikuti 17 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Diantaranya Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Negeri Semarang, Universitas Haluoleo, Universitas Jambi, dan Universitas Pendidikan

Indonesia Bandung.

Informasi lebih lanjut mengenai Program Fellowships L'Oreal-UNESCO For Women In Science (FWIS) National 2015 dapat dilihat di website www.loreal.co.id. [Irene/Humas UB]

 Related Article

External Monitoring and Evaluation of "Mono" Community Service Program Hemat Waktu Penulisan Publikasi Ilmiah dengan Manajemen SitasiProduk Unggulan Peneliti UB Siap DikomersialisasiLPPM UB's Civilization Study Centre Will Organize National WorkshopUtilizing Rice and Corn Waste, Dr. Karyoto’s Proposal Wins the First Champion