Learning theory kognitif

12
Learning Theory [Cognitive View of Learning] ICP A OF BIOLOGY Disusun Oleh : Jeny ayu hardiah ningrum Suryana Syuaib Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

description

tugas dari kampus

Transcript of Learning theory kognitif

Page 1: Learning theory kognitif

Learning Theory[Cognitive View of Learning]

ICP A OF BIOLOGY

Disusun Oleh :

Jeny ayu hardiah ningrum

Suryana Syuaib

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Makassar 2013

Page 2: Learning theory kognitif

TEORI KOGNITIF

A. Defenisi Teori Kognitif

Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum

kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan; pengetahuan (knowledge),

pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa

(sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut

kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal), (Innecke Kartika W.W,

2010).

Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk

mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu

kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek

kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap

stimulus yang datang kepada dirinya. Hal yang menjadi pembahasan sehubungan dengan

teori belajar ini adalah tentang jenis pengetahuan dan memori.

B. Tokoh – Tokoh Teori Kognitif

Secara umum teori kognitif memiliki pandangan bahwa belajar atau pembelajaran

adalah suatu proses yang lebih menitikberatkan proses membangun ingatan, retensi,

pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek yang bersifat intelektualitas lainnya. Oleh

sebab itu, belajar juga dapat dikatakan bagian dari kegiatan yang melibatkan proses berfikir

yang sangat kompleks dan komprehensif. Diantara tokoh-tokoh aliran teori kognitivisme

adalah sebagai berikut :

1. Piaget

Piglet adalah tokoh psikologi kognitif yang besar pengaruhnya terhadap

perkembangan pemikiran parapakar kognitif lainnya. Menurut Piaget, perkembangan

kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu proses yang didasarkan atas mechanism

biologis perkembangan system syaraf. Semakin bertambah umur pebelajar, semakin

kompleks susunan sel syarafnya dan makin meningkat kemampuannya.

Menurut Jean Piaget (1990), bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan,

yaitu :

Page 3: Learning theory kognitif

Asimilasi yaitu proses penyatuan (pengintegrasian) informasi baru kestruktur kognitif

yang sudah ada dalam benak siswa. Contoh, bagi siswa yang sudah mengetahui prinsip

penjumlahan, jika gurunya memperkenalkan prinsip perkalian, maka proses

pengintegrasian antara prinsip penjumlahan (yang sudah ada dalam benak siswa),

dengan prinsipperkalian (sebagai informasi baru) itu yang disebut asimilasi.

Akomodasi yaitu penyesuaian struktur kognitif kedalam situasi yang baru. Contoh, jika

siswa diberi soal perkalian, maka berarti pemakaian (aplikasi) prinsip perkalian tersebut

dalam situasi yang baru dan spesifik itu yang disebut akomodasi.

Equilibrasi (penyeimbangan) yaitu penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan

akomodasi. Contoh, agar siswa tersebut dapat terus berkembang dan menambah

ilmunya, maka yang bersangkutan menjaga stabilitas mental dalam dirinya yang

memerlukan proses penyeimbangan antara “dunia dalam” dan “dunia luar”.

2. David Ausubel

Menurut David Ausubel (1963), siswa akan belajar dengan baik jika “pengatur

kemajuan (belajar)” didefinisikan dan dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada

siswa. Dengan demikian kunci keberhasilan belajar terletak pada kebermaknaan bahan

ajar yang diterima atau yang dipelajari oleh siswa. Dengan ceramah pun asalkan

informasinya bermakna bagi peserta didik, apalagi penyajiannya sistimatis akan diperoleh

hasil belajar yang baik pula.

3. Jerome Bruner

Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang.

Dengan teorinya yang di sebut free discovery learning, ia mengatakan bahwa proses

belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-

contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Dalam hal ini Bruner membedakan menjadi

tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah:

Tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman

baru,

Page 4: Learning theory kognitif

Tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis pengetahuan

baru serta mentransformasikan dalam bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk

hal-hal yang lain,

Evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil tranformasi pada tahap kedua tadi benar

atau tidak.

4. Gestal

Dalam belajar, siswa harus mampu menangkap makna dari hubungan antara

bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Pemaknaan makna dari hubungan inilah

yang disebut memahami, mengerti atau insight. Menurut teori Gestalt ini pengamatan

manusia pada awalnya bersifat global terhadap objek - objek yang dilihat, karena itu

belajar harus dimulai dari keseluruhan, baru kemudian berproses kepada bagian - bagian.

Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan dan member arti rangsangan yang

masuk melalui indra-indra seperti mata dan telinga.

5. Kurt Lewin

Kurt Lewin, mengembangkan suatu teori belajar Cognitive - Field dengan

menaruh perhatian kepada kepribadian dan pisikologi sosial. Menurut Lewin, belajar

berlangsung sebagai akibat dari perubahan dalam struktur kognitif. Lewin berpendapat

bahwa tingkah laku merupakan hasil interaksi antar kekuatan baik yang berasal dari

individu seperti tujuan, kebutuhan tekanan kejiwaan maupun yang berasal dari luar

individu seperti tantangan dan permasalahan.

C. Aplikasi Teori Kognitif Dalam Kegiatan Pembelajaran

Pada hakekatnya teori kognitif adalah sebuah teori pembelajaran yang cenderung

melakukan praktek yang mengarah pada kualitas intelektual peserta didik. Meskipun teori ini

memiliki berbagai kelemahan. Teori kognitif juga memiliki kelebihan yang harus

diperhatikan dalam praktek pembelajaran. Aspek positifnya adalah kecerdasan peserta didik

perlu dimulai dari adanya pembentukan kualitas intelektual (kognitif).

1. Menurut Muh.Abduh Makka (2003), Piaget menjabarkan implikasi teori kognitif

pada pendidikan yaitu :

Page 5: Learning theory kognitif

a) Memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau proses mental anak, tidak

sekedar kepada hasilnya. Guru harus memahami proses yang digunakan anak

sehingga sampai pada hasil tersebut. Pengalaman-pengalaman belajar yang sesuai

dikembangkan dengan memperhatikan tahap fungsi kognitif dan jika guru penuh

perhatian terhadap pendekatan yang digunakan siswa untuk sampai pada

kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi

memberikan pengalaman yang dimaksud.

b) Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif

dalam kegiatan belajar. Dalam kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran

pengetahuan jadi (ready made knowledge) anak didorong menentukan sendiri

pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan lingkungan.

c) Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan

perkembangan. Teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa tumbuh dan

melewati urutan perkembangan yang sama, namun pertumbuhan itu

berlangsung pada kecepatan berbeda. Oleh karena itu guru harus melakukan

upaya untuk mengatur aktivitas di dalam kelas yang terdiri dari individu –individu

ke dalam bentuk kelompok - kelompok kecil siswa dari pada aktivitas dalam bentuk

klasikal.

d) Mengutamakan peran siswauntuk saling berinteraksi. Menurut Piaget, pertukaran

gagasan –gagasan tidak dapat dihindari untuk perkembangan penalaran. Walaupun

penalaran tidak dapat diajarakan secara langsung, perkembangannya dapat di

simulasi.

Implementasi Teori Perkembangan Kognitif Piaget Dalam Pembelajaran, adalah :

Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru

mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak

Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik.

Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-

baiknya.

Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.

Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.

Page 6: Learning theory kognitif

Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan

diskusi dengan teman-temanya.

D. Kekurangan Dan Kelebihan Teori Kognitif

Menurut Titin Nur Hidayati (2011), kelebihan dan kekurangan teori kognitif adalah

sebagai berikut :

1. Kelebihan

a) Menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir untuk

menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi.

b) Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang memungkinkan

pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. Selain itu,

latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok

dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari.

c) Peserta didik dapat aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi

dirinya. Guru berfungsi sebagai mediator, fasilitator dan teman yang membuat

situasi menjadi kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan dari peserta didik.

d) Siswa dengan mudah dapat mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri.

e) Siswa dapat dengan mudah berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi

lebih kreatif dan imajinatif.

f) Siswa mempunyai kesempatan untuk mencoba gagasan baru.

2. Kekurangan

a) Untuk teori belajar kognitif ini keberhasilan sebuah pembelajaran tidak dapat diukur

hanya dengan satu orang siswa saja, maksudnya kemampuan siswa harus diperhatikan.

Apabila kita menekankan pada keaktifan siswa, dan tidak dapat dipungkiri ada saja

siswa yang tidak aktif dalam menanggapi suatu pelajaran, otomatis pembelajaran ini

tidak akan berhasil secara menyeluruh guru juga dituntut untuk mengikuti keaktifan

siswa, kionsekuensinya adalah guru harus rajin mempelajari hal-hal baru yang

mungkin.

b) Konsekuansinya terhadap lingkungan adalah fasilitas-fasilitas dalam lingkungan juga

harus mendukung, agar siswa semakin yakin dengan apa yang telah mereka pelajari.

Page 7: Learning theory kognitif

KESIMPULAN

Menurut teori kognitif, belajar adalah perubahan - perubahan persepsi dan

pemahaman. Belajar tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati.

Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang mempunyai pengalaman dan penegtahuan

dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif.

Menurut teori, proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru

beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.

Psikologi pembelajaran kognitif mengatakan bahwa perilaku manusia tidak

ditentukan oleh stimulus yang berada diluar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada

dirinya sendiri. Faktor-faktor internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi

untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan

respon terhadap stimulus.

Page 8: Learning theory kognitif

DAFTAR PUSTAKA

Ausubel, david p. 1963. The psychology of meaningful verbal learning. New york: grune and

stratton.

Kartika w.w, innecke dkk. 2010. Teori-teori pendidikan. Malang : universitas negeri malang

fakultas ilmu pendidikan.

Makka, muh.abduh. 2003. Aplikasi teori kognitif dan model pembelajaran konstruktivisme

dalam pembelajaran ipa sd. Makassar : widyaiswara lpmp sulawesi selatan.

Nur hidayat, titin. 2011. Implementasi teori belajar gestalt pada proses pembelajaran.

Malang : universitas negeri malang fakultas ilmu pendidikan.

Piaget . 1990. Piaget's theory: alive and more vigorous than ever, human development, 33,

362-365.