LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN...
Transcript of LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN...
![Page 1: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN RESEARCH GROUP
NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN AKUNTANSI (2)
TAHUN ANGGARAN 2018
JUDUL PENELITIAN:
EKSPLORASI PEMAHAMAN GURU TENTANG KOMPETENSI VOKASIONAL
GURU AKUNTANSI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Oleh:
Ani Widayati, M.Pd., Ed.D. NIP. 19730908 200112 2 001
Dr. Siswanto, M.Pd. NIP. 19780920 200212 1 001
Endra Murti Sagoro, M.Sc. NIP. 19850409 201012 1 005
Eka Ary Wibawa, S.Pd., M.Pd. NIK. 11709900614656
Nur Hida Aulia Majid NIM. 14803241029
Dwi Novita Sari NIM. 15803241006
Alif Mundi Adi NIM. 15803241043
PENELITIAN INI DIBIAYAI OLEH DIPA BLU
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR: SP DIPA 042.01.2.400904/2018,
TANGGAL 05 DESEMBER 2017 BERDASARKAN
SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN
NOMOR: 83/UN.34.18/PM.01.01/2018, TANGGAL 1 FEBRUARI 2018
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2018
![Page 2: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/2.jpg)
ii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kegiatan Research Grup ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Research Grup dengan judul “Eksplorasi Pemahaman Guru tentang Kompetensi
Vokasional Guru Akuntansi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” ini tidak dapat
diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin dan
fasilitas sehingga penelitian Research Grup ini dapat terlaksana;
2. Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
yang telah memberikan arahan dan masukan dalam pelaksanaan kegiatan Research Grup
ini;
3. Bapak dan Ibu Guru Akuntansi responden penelitian yang telah memberikan bantuan dan
meluangkan waktu untuk kegiatan penelitian Research Grup ini; dan
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu
terlaksananya penelitian Research Grup ini.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala dari Allah SWT.
Laporan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Yogyakarta, 28 Juni 2018
Tim Peneliti
![Page 3: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/3.jpg)
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Eksplorasi Pemahaman Guru tentang Kompetensi Vokasional
Guru Akuntansi di Propinsi DIY
Peneliti/Pelaksana
Nama lengkap : Ani Widayati, S.Pd., M.Pd., Ed.D. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
NIDN : 0008097303
Jabatan Fungsional : Lektor Program Studi : Pend. Akuntansi - S1
Nomor HP : +6281328578173
Alamat surel (e-mail) : [email protected]
Anggota (1)
Nama Lengkap : Dr. Siswanto, S.Pd., M.Pd. NIDN : 0020097803
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
Anggota (2)
Nama Lengkap : Eka Ary Wibawa, S.Pd., M.Pd. NIDN : 8883860018
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
Anggota (3)
Nama Lengkap : Endra Murti Sagoro, S.E., M.Sc. NIDN : 0009048502
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
Institusi Mitra (jika ada)
Nama Institusi Mitra :
Alamat Institusi Mitra :
Penanggung Jawab :
Tahun Pelaksanaan :
Biaya Tahun Berjalan : Rp. 20.000.000,00
Mengetahui, Yogyakarta, 28 Juni 2018
Dekan, Ketua Pelaksana
Dr. Sugiharsono, M.Si. Ani Widayati, M.Pd., Ed.D.
NIP 19550328 198303 1 002 NIP 19730908 200112 2 001
Mengesahkan,
Ketua LPPM,
Dr. Suyanta, M.Si.
NIP 19660508 199203 1 002
![Page 4: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/4.jpg)
iv
EKSPLORASI PEMAHAMAN GURU TENTANG KOMPETENSI VOKASIONAL
GURU AKUNTANSI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Ani Widayati, Siswanto, Endra Murti Sagoro, Eka Ary Wibawa,
Nur Hida Aulia Majid, Dwi Novita Sari, Alif Mundi Adi
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemahaman guru mengenai pengetahuan
akuntansi, pemahaman guru mengenai keterampilan akuntansi, cara guru meningkatkan
kompetensi vokasionalnya, faktor pendukung dalam meningkatkan kompetensi vokasional,
dan faktor penghambat dalam meningkatkan kompetensi vokasional. Penelitian mengambil
lokasi di DIY dengan mewawancarai enam guru akuntansi meliputi empat guru telah berstatus
pegawai negeri sipil dan bersertifikat profesi serta dua guru masih berstatus honorer.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif interpretatif yang dimaksudkan untuk
mengetahui pemahaman guru tentang pengetahuan dan keterampilan akuntansi yang
terangkum dalam kompetensi vokasional guru akuntansi. Data dianalisis dengan menggunakan
thematic analysis dan diinterpretasikan berdasarkan keterkaitan antar kategori dalam tema.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemahaman guru tentang pengetahuan
akuntansi relatif sama, yaitu memahami berdasarkan sifat, cara perolehan, dan kecukupan
pengetahuan untuk bekal mengajar (2) pemahaman guru tentang keterampilan akuntansi relatif
sama yakni memahami keterampilan sebagai praktik, memperolahnya di bangku kuliah, dan
menyatakan keterampilan akuntansi tidak cukup untuk bekal mengajar (3) cara meningkatkan
kompetensi vokasional relatif sama yakni dengan mengikuti berbagai kegiatan ilmiah, magang,
dan melakukan praktik nyata akuntansi (4) faktor pendukung dalam meningkatkan kompetensi
vokasional meliputi faktor kolega, kepala sekolah, sarana prasarana, dan keluarga (5) faktor
penghambat dalam meningkatkan kompetensi vokasional meliputi kondisi fisik, keterbatasan
sarana prasarana, keterbatasan kegiatan ilmiah yang diikuti, dan kegiatan administrasi guru
yang menyita waktu.
Kata kunci: pengetahuan akuntansi, keterampilan akuntansi, kompetensi vokasional, SMK
![Page 5: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/5.jpg)
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................... i
PRAKATA ................................................................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................................................ iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 2
D. Manfaat penelitian ............................................................................................................ 3
E. Roadmap Penelitian .......................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 4
A. Peraturan Keguruan di Indonesia ..................................................................................... 4
B. Kompetensi Guru.............................................................................................................. 5
C. Kompetensi Vokasional.................................................................................................... 6
D. Peningkatan Kompetensi Vokasional ............................................................................... 6
E. Penelitian yang Relevan ................................................................................................... 7
E. Pertanyan penelitian ......................................................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................ 8
A. Desain Penelitian .............................................................................................................. 8
B. Setting Penelitian .............................................................................................................. 8
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................................................ 8
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................... 9
E. Teknik Analisis Data ...................................................................................................... 10
F. Teknik Keabsahan Data .................................................................................................. 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 12
A. Hasil Penelitian ............................................................................................................... 13
1. Pemahaman guru akuntansi tentang pengetahuan akuntansi ...................................... 13
2. Pemahaman guru akuntansi tentang keterampilan akuntansi ..................................... 14
3. Cara meningkatkan kompetensi vokasional ............................................................... 16
4. Faktor pendukung dalam meningkatkan kompetensi vokasional ............................... 18
5. Faktor penghambat dalam meningkatkan kompetensi vokasional ............................. 19
B. Pembahasan ..................................................................................................................... 22
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI ..................................... 29
A. Simpulan ......................................................................................................................... 29
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................................. 30
C. Rekomendasi .................................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 33
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 34
![Page 6: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/6.jpg)
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah responden penelitian......................................................................……. 11
2. Pemahaman guru tentang pengetahuan akuntansi.........................................……. 13
3. Pemahaman guru tentang keterampilan akuntansi........................................……. 15
4. Cara meningkatkan kompetensi vokasional..................................................……. 16
5. Faktor pendukung dalam meningkatkan kompetensi vokasional ..................…...... 18
6. Faktor penghambat dalam meningkatkan kompetensi vokasional ..................……. 20
![Page 7: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/7.jpg)
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Roadmap penelitian ……….............................……….…………........................ 3
![Page 8: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/8.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi tingkat ASEAN sebagai konsekuensi dari ditandatanganinya perjanjian
bersama abtar negara-negara ASEAN berdampak pada perubahan dan pembenahan
berbagai sektor termasuk pendidikan (AEC, 2015). SMK sebagai salah lembaga
pendidikan penyedia tenaga kerja seyogianya berbenah diri untuk dapat menyiapkan
lulusan yang siap kerja dan mampu bersaing secara global. Pemerintah dalam hal ini
sudah mempersiapkan berbagai kebijakan terkait peningkatan mutu pendidikan baik
dari segi sarana prasarana, kualitas SDM maupun kurikulum. Namun demikian, masih
ada berbagai isu yang patut dicermati terkait penyiapan tenaga kerja SMK yang mampu
berkompetisi di dunia global.
Dualisme SMK, di mana lulusan boleh melanjutkan ke universitas maupun siap
kerja, menjadikan pembelajaran di SMK cenderung bersifat akademik, ditunjang
keadaan di mana SMK kekurangan peralatan untuk pembelajaran praktikum (Unesco-
Unevoc, 2010). Hal ini menyebabkan sulitnya lulusan SMK untuk mencari pekerjaan.
Unesco-Unevoc (2010) menjelaskan bahwa lulusan SMK di Indonesia belum siap
kerja, melainkan siap untuk dilatih. Selain itu, kualitas lulusan SMK ini dipengaruhi
oleh kualitas guru dalam mengajar. Penelitian membuktikan bahwa apa yang diketahui
dan dikuasai guru berdampak pada kualitas performa siswanya (World Bank, 2010).
Kenyataan di Indonesia, guru SMK adalah lulusan SMU atau SMK yang
melanjutkan ke lembaga perguruan tinggi pencetak tenaga kependidikan, bukan orang
yang menekuni suatu bidang pekerjaan (praktisi) atau orang yang mengajar sambil
menekuni bidang sesuai yang diajarkan. Sebagai contoh bahwa guru Akuntansi di SMK
bukanlah akuntan.
Guru SMK hendaknya mempunyai wawasan untuk mengembangkan tidak hanya
pengetahuan vokasionalnya namun juga keterampilan vokasionalnya (Andersson dan
Kopsen, 2015). Sebagai contoh guru Akuntansi hendaknya tidak hanya menguasai ilmu
akuntansi namun juga keterampilan akuntansi sama halnya guru komputer yang tidak
hanya memiliki pengetahuan mengenai komputer namun juga memiliki keterampilan
mengenai komputer. Berdasarkan penelitian, tidak banyak guru SMK yang melakukan
praktik untuk meningkatkan keterampilan vokasionalnya.
![Page 9: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/9.jpg)
2
Sangat jarang literatur yang membahas mengenai kompetensi vokasional.
Kebanyakan dari penelitian maupun artikel hasil penelitian, kompetensi yang diteliti
adalah kompetensi profesional secara umum. Penelitian internasional menunjukkan
bahwa sebagian besar guru vokasional tidak memelihara kompetensi vokasionalnya
(Fejes & Kopsen, 2014). Hal ini berarti bahwa guru vokasional tidak melakukan praktik
atau magang di dunia kerja dunia industri, meskipun sebelum menjadi guru, pekerjaan
vokasional tersebut digeluti.
Pemahaman akan pentingnya kompetensi vokasional, khususnya keterampilan
vokasional sangat penting agar guru dapat menentukan jenis dan intensitas kegiatan
guru meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Dari berbagai kajian dan penelitian
tentang SMK, banyak belum ditemukan pemetaan pemahaman kompetensi vokasional
guru SMK, khususnya guru Akuntansi.
Berdasarkan paparan permasalahan di atas, tim peneliti tertarik untuk melihat peta
pemahaman guru tentang kompetensi vokasional guru akuntansi di DIY. Penelitian
eksploratif ini akan memberikan manfaat bagi pengembangan keprofesian
berkelanjutan guru SMK khususnya guru akuntansi di DIY.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah didiskusikan, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pemahaman guru akuntansi terhadap pengetahuan akuntansi?
2. Bagaimana pemahaman guru akuntansi terhadap keterampilan akuntansi?
3. Apa yang dilakukan oleh guru akuntansi untuk meningkatkan kompetensi
vokasionalnya?
4. Adakah hambatan dalam upaya meningkatkan kompetensi vokasionalnya?
5. Adakah dukungan dalam upaya meningkatkan kompetensi vokasionalnya?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengeksplorasi:
1. Pemahaman guru akuntansi tentang pengetahuan akuntansi
2. Pemahaman guru akuntansi tentang keterampilan akuntansi
3. Kegiatan yang dilakukan guru Akuntansi untuk meningkatkan kompetensi
vokasionalnya
4. Hambatan yang dihadapi guru Akuntansi dalam upaya meningkatkan kompetensi
vokasionalnya
![Page 10: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/10.jpg)
3
5. Dukungan yang diterima guru Akuntansi dalam upaya meningkatkan kompetensi
vokasionalnya
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini akan memberikan manfaat untuk mengetahui peta pemahaman
kompetensi vokasional guru akuntansi. Peta pemahaman kompetensi mempunyai
keterkaitan dengan jenis kegiatan dan intensitas kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan kompetensi guru. Selain itu, faktor dukungan dan hambatan yang
dialami guru dalam meningkatkan kompetensi vokasionalnya dapat diteruskan ke pihak
sekolah dan dinas pendidikan untuk ditindak lanjuti sehingga lembaga-lembaga
tersebut dapat memfasilitasi guru untuk meningkatkan kompetensinya.
E. Roadmap Penelitian
Roadmap di bawah ini menunjukkan posisi dan peran penelitian ini dalam situasi
dan perkembangan terkait tema penelitian. Dalam hal tema mengenai pengembangan
keprofesian berkelanjutan, peran dan posisi penelitian ini bagi pengembangan
keprofesian berkelanjutan digambarkan dalam roadmap (Gambar 1) berikut.
Guru PNS bersertifikat
pendidik
Guru Non-PNS
Guru PNS belum
bersertifikat pendidik
Pemahaman
kompetensi vokasional
Pemahaman
kompetensi vokasional
Pemahaman
kompetensi vokasional
Analisis
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (Sekolah)
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (Dinas
Pendidikan)
masukan
masukan
![Page 11: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/11.jpg)
4
Gambar 1. Roadmap Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Peraturan Keguruan di Indonesia
Ada beberapa peraturan yang diberlakukan untuk guru seperti peraturan
pemerintah no. 38/1992, UU 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, peraturan menteri
no. 16/2007 tentang standar akademik kompetensi dan kualifikasi guru, peraturan
pemerintah no. 74/2008 tentang guru, peraturan pemerintah no. 53/2010 tentang
disiplin pegawai negeri sipil dan peraturan menteri no. 16/2009 tentang jabatan
fungsional dan angka kredit guru.
Menurut peraturan pemerintah no. 38/1992, guru sekolah yang dipegang oleh
pemerintah direkrut oleh kementerian pendidikan nasional dan status mereka sebagai
pegawai negeri (pegawai pemerintah) sementara di sekolah swasta, guru direkrut oleh
sekolah tempat guru bekerja, dan mereka bukan pegawai negeri. Pemerintah dapat
membantu sekolah-sekolah yang dikelola oleh swasta dengan mengirimkan beberapa
guru PNS untuk mengajar di sekolah-sekolah tersebut. Peraturan tersebut mengatakan
bahwa pegawai sekolah guru berhak mendapatkan gaji, tunjangan, dan uang pensiun
sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku bagi pegawai negeri sementara guru
swasta berhak mendapatkan gaji dan tunjangan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
oleh guru dan organisasi yang mengelola pendidikan.
UU 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan peraturan pemerintah no. 74/2008
tentang guru, menjelaskan bahwa semua guru harus memenuhi kualifikasi akademik,
menguasai kompetensi yang diprasyaratkan, dan memegang sertifikat pendidik.
Menurut Undang-Undang tersebut, guru disyaratkan untuk memiliki gelar sarjana di
bidang tertentu, dan juga memegang akta mengajar yang diberikan oleh perguruan
tinggi guru yang terakreditasi. Sedangkan kompetensi yang dibutuhkan guru untuk
menguasai diatur dalam peraturan lain yaitu peraturan menteri no. 16/2007 tentang
standar akademik kompetensi dan kualifikasi guru.
Peraturan pemerintah no. 53/2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil
menjelaskan bahwa semua PNS termasuk harus bekerja minimal 37,5 jam kerja setiap
![Page 12: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/12.jpg)
5
minggu (1 jam = 60 menit) sementara peraturan menteri no. 39/2009 tentang beban
kerja guru, jelaskan bahwa guru diharuskan mengajar selama 24 jam mengajar dan
maksimal 40 jam mengajar per minggu (1 jam = 45 menit). Karena kewajiban guru
tidak hanya mengajar, tapi juga mempersiapkan apa yang harus diajarkan, merancang
program dan juga mengevaluasi apa yang telah mereka lakukan, 24 jam mengajar hanya
sebagian dari 37,5 jam kerja yang tercantum dalam peraturan No. 53/2010. Peraturan
ini berlaku untuk pegawai negeri guru bukan guru swasta. Guru swasta hanya akan
dibayar berapa jam mereka bekerja untuk mengajar. Sekali lagi, ini mungkin berpotensi
menimbulkan kecemburuan.
Sehubungan dengan peraturan No. 16/2009 yang dikeluarkan oleh Kementerian
Pemberdayaan Aparatur Negara, guru, utamanya guru PNS dituntut untuk melakukan
kegiatan tertentu yang akan dinilai angka kreditnya. Kegiatan tersebut meliputi
mengikuti pendidikan formal maupun tidak formal, melakukan pengajaran dan
pembelajaran, melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan kegiatan
terkait lainnya. Promosi guru ke tingkat jabatan fungsional lebih tinggi didasarkan pada
penilaian kegiatan yang dilakukan oleh guru.
B. Kompetensi Guru
Menurut UU No. 14 tahun 2005 guru dituntut untuk memiliki kompetensi
pedagogi, personal, sosial, dan profesional (Indonesia, 2005). Secara detail, Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru mendeskripsikan kompetensi pedagogi mencakup standar
pemahaman yang baik mengenai karakteristik peserta didik yang berbeda, kemampuan
dalam mendemonstrasikan teori dan prinsip pembelajaran, memiliki pemahaman yang
baik tentang pengembangan kurikulum, menunjukkan komunikasi yang baik dengan
peserta didik, dan memiliki pemahaman kritis tentang penilaian dan evaluasi
pembelajaran. Kompetensi kepribadian terdiri dari berperilaku sesuai dengan norma
agama, sosial, dan budaya, dan menunjukkan sikap dan perilaku positif sebagai
panutan. Kompetensi sosial terdiri dari inklusif, obyektif, dan diskriminatif dan
menjaga komunikasi yang baik dengan rekan kerja, orang tua, siswa, dan masyarakat
lainnya. Terakhir, kompetensi profesional mencakup penguasaan materi, konsep, dan
struktur pengetahuan bidang keilmuan dan pengembangan profesionalisme melalui
pembelajaran reflektif.
Seperti kelompok guru lainnya (SD, SMP, SMA), guru SMK juga dituntut untuk
menguasai ke empat kompetensi yang sudah dijelaskan di atas. Namun demikian,
![Page 13: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/13.jpg)
6
terkait kompetensi profesional, guru SMK mempunyai karakteristik yang berbeda.
Guru SMK disyaratkan memiliki pengetahuan vokasional (vocational knowledge) dan
keterampilan vokasional (vocational skills). Andersson dan Kopsen (2015)
menjelaskan bahwa kompetensi vokasional berkaitan dengan kerja praktik vokasional
yang spesifik, misalnya akuntansi.
C. Kompetensi Vokasional
Berbeda dari guru sekolah umum, guru SMK termasuk guru akuntansi memiliki
kemampuan dan keterampilan sesuai bidang yang diampu. Agar dapat menyiapkan
tenaga kerja sesuai tuntutan dunia kerja, guru SMK dituntut untuk mempunyai
kompetensi vokasional terkini. Artinya, guru SMK harus selalu menyesuaikan diri
dengan permintaan dunia kerja (Andersson dan Kopsen, 2015). Untuk dapat
menyesuaikan diri maka guru SMK seharusnya selalu membina hubungan kerja dengan
dunia usaha dan dunia industri.
Kompetensi vokasional merupakan kemampuan guru di bidang kejuruan yang
diajarkan (Andersson & Kopsen, 2015). Guru vokasional dari beberapa negara
misalnya Australia, Finlandia, Swedia, dan Inggris adalah praktisi di bidang yang
diajarkannya. Berbeda dengan negara-negara tersebut, guru SMK di Indonesia adalah
lulusan SMA/SMK yang melanjutkan studi ke LPTK.
D. Peningkatan Kompetensi Vokasional
Sejalan dengan perkembangan dunia usaha/dunia industri, bidang yang ditekuni
guru SMK juga ikut mengalami perkembangan. Sebagai contoh bidang Akuntansi
selalu menunjukkan perkembangan yang menuntut para praktisi untuk selalu
beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Guru SMK hendaknya memperhatikan dan
mengikuti perubahan dalam bidang yang ditekuni, mengingat guru SMK dituntut untuk
mempunyai kompetensi vokasional terkini (Andersson dan Kopsen, 2015). Untuk itu
guru SMK, khususnya guru Akuntansi disarankan untuk selalu mengikuti kegiatan
dalam rangka meng-update kompetensi vokasionalnya.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kompetensi
vokasional guru SMK adalah dengan ikut berpartisipasi aktif dalam komunitas dunia
kerja/dunia industri (Andersson dan Kopsen, 2015). Lebih spesifik lagi guru Akuntansi
misalnya, disarankan untuk ikut terlibat dalam kegiatan akuntansi di dunia kerja (bukan
hanya simulasi). Selain itu kegiatan seperti magang dapat meningkatkan kompetensi
vokasional guru SMK khususnya guru akuntansi. Berdasarkan penelitian, sebagian
guru akuntansi juga melakukan magang, namun kegiatan magang dilakukan agar guru-
![Page 14: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/14.jpg)
7
guru memahami pekerjaan siswa-siswinya yang akan melakukan praktik industri dan
sebagian besar bukan merupakan kegiatan akuntansi perusahaan (Widayati, 2017).
E. Penelitian yang relevan
1. Hasil penelitian Kartowagiran dkk (2017) menunjukkan bahwa hanya sedikit guru
yang memiliki pengalaman kerja industri, di samping itu guru belum
mengoptimalkan fasilitas dan peralatan pembelajaran praktikum. Relevansinya
dengan penelitian saat ini adalah bahwa keduanya melihat kompetensi vokasional
guru SMK. Namun demikian, hasil penelitian tidak menyebutkan secara spesifik
apakah guru yang belum memiliki pengalaman kerja industri merupakan guru
akuntansi atau kejuruan lain sehingga penelitian yang berfokus pada guru akuntansi
perlu dilakukan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yuswono dkk (2014) menunjuukan bahwa 75%
responden memiliki kompetensi profesional di atas rata-rata. Relevansinya adalah
bahwa kedua penelitian melihat kompetensi vokasional guru SMK. Namun
demikian tidak dijelaskan komponen kompetensi profesional tersebut. Lagi pula,
penelitian terdahulu melibatkan guru SMK Teknik Otomotif, bukan akuntansi.
Untuk itu, penelitian yang berfokus pada pemahaman kompetensi vokasional guru
Akuntansi diperlukan.
F. Pertanyan penelitian
1. Bagaimana pemahaman guru akuntansi terhadap pengetahuan akuntansi?
2. Bagaimana pemahaman guru akuntansi terhadap keterampilan akuntansi?
3. Apa yang dilakukan oleh guru akuntansi untuk meningkatkan kompetensi
vokasionalnya?
4. Adakah hambatan dalam upaya meningkatkan kompetensi vokasionalnya?
5. Adakah dukungan dalam upaya meningkatkan kompetensi vokasionalnya?
![Page 15: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/15.jpg)
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dalam Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif interpretatif untuk memperolah
pemahaman guru mengenai kompetensi vokasional guru akuntansi. Walter (2010) menjelaskan
bahwa pendekatan kualitatif cocok digunakan untuk menggali pemahaman individu
(responden), sedangkan pendekatan interpretif memungkinkan tim peneliti untuk memaknai
pengalaman, pandangan, dan pemahaman responden (Creswell, 2014). Karena penelitian ini
mempunyai fokus untuk memaknai pemahaman guru tentang kompetensi vokasional guru
akuntansi maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretif.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yakni dari bulan Februari sampai
dengan Juli tahun 2018. Penelitian ini dilaksanakan di Propinsi DIY. Tahap-tahap penelitian
yang dilalui ada 4 (empat) yaitu:
1. Tahap pra-lapangan
Pada tahap ini tim peneliti menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian,
mengurus perizinan, dan menyiapkan perlengkapan penelitian.
2. Tahap pekerjaan lapangan
Pada tahap ini tim peneliti melakukan pengambilan data ke lapangan
3. Tahap analisis data
Pada tahap ini peneliti menganalisis data hasil penelitian untuk selanjutnya dilakukan
penarikan kesimpulan
4. Tahap pelaporan
Pada tahap ini peneliti melaporkan hasil penelitian dan draf luaran penelitian.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru akuntansi di Provinsi DIY, sedangkan objek
penelitian ini adalah pemahaman guru tentang kompetensi vokasional guru akuntansi. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan alasan
ingin mengambil sampel dari guru akuntansi yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)
![Page 16: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/16.jpg)
9
tersertifikasi, PNS belum sertifikasi, dan non-PNS. Jumlah responden sebanyak 6 orang guru
akuntansi. Dikarenakan pendekatannya kualitatif, maka jumlah respondennya sedikit namun
pengambilan datanya memerlukan waktu yang lebih lama. Untuk memperoleh responden,
prosedur yang ditempuh adalah:
1. Memilih dan menentukan sekolah yang berstatus negeri
2. Memilih dan menentukan sekolah negeri yang terakreditasi A
3. Memilih dan menentukan sekolah yang memiliki semua guru akuntansi sudah PNS dan
bersertifikat, semua guru sudah PNS dan sebagian ada yang belum bersertifikat, ada
sebagian guru yang belum PNS dan belum bersertifikat.
Setelah prosedur dijalankan, diperoleh 4 sekolah. Dari 4 sekolah tersebut diambil 6 orang guru
dengan perinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Jumlah responden penelitian
No Keterangan Jumlah
1 Guru PNS tersertifikasi 4 orang
2 Guru Non-PNS 2 orang
Jumlah 6 orang
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara
mendalam (indepth interview). Travers (2010) menjelaskan bahwa wawancara merupakan
kunci untuk memahami pandangan (opini) seseorang. Wawancara mendalam digunakan untuk
mengetahui pemahaman guru tentang kompetensi vokasional guru akuntansi yang dimaknai
secara interpretif oleh guru itu sendiri. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini yakni pedoman wawancara. Adapun garis besar pertanyaan dalam pedoman wawancara
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman guru tentang pengetahuan akuntansi
a. Bagaimana pendapat Anda mengenai kompetensi akademik/profesional?
b. Apakah Anda membedakan akuntansi sebagai pengetahuan dan sebagai
keterampilan? Jika ya, apa bedanya?
c. Bagaimana Anda memperoleh bekal ilmu akuntansi untuk mengajar?
d. Apa yang Anda lakukan untuk memperoleh pengetahuan akuntansi?
e. Bagaimana kecukupan pengetahuan akuntansi yang diperoleh saat kuliah?
f. Apakah Anda perlu memperdalam pengetahuan akuntansi saat selesai kuliah?
![Page 17: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/17.jpg)
10
g. Setelah menjadi guru, bagaimana Anda meningkatkan pengetahuan akuntansi?
2. Pemahaman guru tentang keterampilan akuntansi
a. Bagaimana Anda memperoleh keterampilan (praktik) akuntansi?
b. Apakah Anda memperoleh keterampilan akuntansi saat kuliah?
c. Bagaimana kecukupan keterampilan akuntansi yang Anda peroleh pada saat kuliah?
d. Apakah Anda perlu memperdalam keterampilan akuntansi setelah selesai kuliah?
e. Apakah Anda melakukan magang (internship) ke perusahaan saat kuliah?
f. Setelah menjadi guru, bagaimana Anda meningkatkan keterampilan akuntansi
Anda?
3. Cara meningkatkan kompetensi vokasional
a. Apakah Anda mengikuti berbagai kegiatan ilmiah untuk meningkatkan
pengetahuan akuntansi? Jika ya, jelaskan!
b. Apakah Anda melaksanakan magang setelah menjadi guru?
c. Apakah Anda pernah melakukan praktik (mengerjakan kasus akuntansi) secara
nyata (bukan simulasi)?
4. Faktor dukungan dan hambatan dalam meningkatkan kompetensi vokasional
a. Bagaimana peran kolega dan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi
akuntansi (pengetahuan dan keterampilan/praktik) Anda?
b. Adakah faktor hambatan dalam meningkatkan kompetensi akuntansi (pengetahuan
dan keterampilan/praktik) Anda?
c. Adakah dukungan yang diperoleh dalam meningkatkan kompetensi akuntansi
(pengetahuan dan keterampilan/praktik) Anda?
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah thematic analysis, dengan
mengeksplorasi tema yang muncul dari data yang terkumpul (Willis, 2010). Teknik analisis
data ini banyak digunakan dalam penelitian kualitatif yang menggunakan indepth interview.
Penggunaan teknik analisis data ini bertujuan untuk menyeleksi poin-poin penting, memeriksa
kembali data, dan merekam pola yang terdapat dalam data. Kumpulan pola dalam data tersebut
membentuk tema yang akan merujuk pada objek penelitian ini yakni kompetensi vokasional
guru akuntansi.
![Page 18: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/18.jpg)
11
F. Teknik Keabsahan Data
Untuk menjaga keabsahan data usah yang dilakukan adalah dengan merekam kegiatan
wawancara. Dengan dibuat rekaman wawancara, peneliti dapat mengulang-ulang
mendengarkan hasil wawancara untuk keperluan analisis dan interpretasi data. Dengan
mengulang mendengarkan rekaman, harapan peneliti adalah adanya pengecekan atas data yang
diperoleh untuk menghindari kesalahan analisis dan interpretasi data.
![Page 19: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/19.jpg)
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Dalam Bab ini akan dipaparkan hasil penelitian untuk menjawab pertanyaan yang
telah dirumuskan yakni bagaimana pemahaman guru akuntansi terhadap pengetahuan
akuntansi, bagaimana pemahaman guru akuntansi terhadap keterampilan akuntansi, apa
yang dilakukan oleh guru akuntansi untuk meningkatkan kompetensi vokasionalnya,
adakah hambatan dalam upaya meningkatkan kompetensi vokasionalnya, dan adakah
dukungan dalam upaya meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Wawancara dengan
guru akuntansi baik yang sudah berstatus pegawai negeri sipil maupun belum, dan yang
sudah bersertifikat profesi maupun belum dilakukan untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap enam guru akuntansi,
diperoleh hasil bahwa kompetensi akademik/profesional yang merupakan kompetensi
yang harus dikuasai oleh guru karena terkait dengan materi pembelajaran. Sebagai contoh
guru akuntansi harus menguasai akuntansi bauk sebagai pengetahuan maupun
keterampilan. Sebagaimana dikatakan oleh salah satu guru akuntansi (Guru C) bahwa
“kompetensi ini(akademik) berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam, meliputi pemahaman materi ajar, memahami struktur, konsep dan metode
keilmuan yang menaungi materi ajar”. Ke enam guru (Guru A, B, C, D, dan F) memiliki
kesamaan bahwa kompetensi profesional harus dikuasai oleh guru. Kompetensi
profesional dalam bidang akuntansi berarti kemampuan guru akuntansi untuk menguasai
ilmu akuntansi baik sebagai pengetahuan maupun keterampilan.
Bagian selanjutnya dari Bab 4 akan membahas pemahaman guru akuntansi tentang
pengetahuan, pemahaman guru akuntansi tentang keterampilan akuntansi, cara
meningkatkan kompetensi vokasional (kompetensi akuntansi baik dari sisi pengetahuan
maupun keterampilan), faktor- faktor yang mendukung guru-guru akuntansi dalam
meningkatkan kompetensi vokasionalnya, maupun faktor-faktor penghambat guru-guru
akuntansi dalam meningkatkan kompetensi vokasionalnya.
![Page 20: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/20.jpg)
13
1. Pemahaman guru akuntansi tentang pengetahuan akuntansi
Dalam bagian ini akan dipaparkan mengenai pemahaman guru akuntansi terhadap
pengetahuan akuntansi. Beberapa pertanyaan diajukan kepada responden, yakni 6 guru
akuntansi meliputi 4 guru sudah berpredikat pegawai negeri sipil dan sudah bersertifikat
profesi, serta 2 guru akuntansi yang masih honorer dan belum bersertifikat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa guru-guru akuntansi mempunyai kesamaan dalam
pemahamannya mengenai pengetahuan akuntansi. Tiga tema yakni sifat, cara perolehan,
dan kecukupan perolehan saat kuliah muncul dari diskusi yang dilakukan terhadap ke
enam guru akuntansi. Tabel berikut menjelaskan pemahaman guru akuntansi tentang
pengetahuan akuntansi.
Tabel 2. Pemahaman guru tentang pengetahuan akuntansi
Tema Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E Guru F
Sifat Teori,
sekedar tahu
Teori,
penjelasan
Menjelaskan
fenomena
Teori, semua
bisa
mempelajari
Teori,
menulis
Teoretis, ilmu,
prinsip, konsep
Cara
perolehan
Buku,
kuliah, tanya
teman
Kuliah SMK dan
kuliah
Kuliah,
PLPG,
internet, buku
Kuliah,
pelatihan,
Kuliah
Kecukupan
perolehan
saat kuliah
Cukup Sangat
sedikit
Cukup Cukup Kurang Kurang
Berdasarkan Tabel 2., dapat diketahui bahwa guru akuntansi memahami
pengetahuan akuntansi sebagai teori. Hal ini dicontohkan oleh pemahaman Guru E yang
menyebutkan, ....“pengetahuan akuntansi itu kalau di teori itu...”. Penjelasan ini dikuatkan
oleh Guru F yang mendeskripsikan pengetahuan sebagai teori, “...banyakan juga masih
teoretis, kemudian ilmu-ilmu, prinsip2, konsep2...”. Dalam menjelaskan pemahaman
mereka tentang pengetahuan akuntansi, guru-guru akuntansi menjelaskan bahwa akuntansi
bersifat teoretis dengan kegiatan utama dalam pembelajaran yakni menjelaskan atau
menulis. Guru memahami bahwa pengetahuan akuntansi adalah pengetahuan yang perlu
sekedar diketahui oleh peserta didik, dan dapat dikatakan bahwa semua orang akan mudah
mempelajarinya. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Guru D yang mengatakan,
“...kalau ilmu pengetahuan oke lah semua orang bisa mempelajari itu”.
Dalam hal memperoleh pengetahuan akuntansi, guru-guru akuntansi menjelaskan
bahwa mereka memperoleh pengetahuan akuntansi dari bangku kuliah. Seperti dijelaskan
oleh Guru A, “Untuk yang jalur formal dulu saya kuliah di jurusan akuntansi angkatan
91”. Selain itu guru- guru akuntansi memperoleh pengetahuan akuntansi dari membaca
![Page 21: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/21.jpg)
14
buku dan bertanya kepada teman. Salah satu guru (Guru D) menyebutkan bahwa beliau
sangat senang dengan pelatihan yang sering diadakan untuk memperoleh ilmu, terutama
ilmu-ilmu yang baru terkait dengan perubahan kurikulum, misalnya akuntansi kas desa
sebagai bagian dari akuntansi pemerintah/kelembagaan. Melihat terbatasnya seminar
maupun workshop mengenai materi ini, Guru D mencari sumber dari buku-buku. Beliau
menjelaskan, “Kalau kita cuma menunggu dari pemerintah ya nggak
mungkin......Harusnya sumber belajar ditambah, tapi nyatanya cari sendiri. Jadi mau tidak
mau harus menambah sumber belajar sendiri, dari internet buku-buku pokoknya kita cari
sendiri’.
Terkait kecukupan pengetahuan akuntansi yang diperoleh pada masa kuliah, guru-
guru akuntansi mempunyai pemahaman yang berbeda. Tiga guru (Guru A, C, dan D)
menjelaskan bahwa pengetahuan akuntansi mereka cukup untuk mengajar anak SMK.
Misalnya, Guru C berkata, “Untuk kecukupan ilmu akuntansi saya rasa sudah cukup
memenuhi”. Sementara tiga guru yang lain (Guru B, E, dan F) mengatakan bahwa
pengetahuan yang diberikan saat mereka berada dibangku kuliah sangat sedikit.
Pengetahuan akuntansi yang diperoleh dianggap kurang untuk mengajar anak SMK. Guru
B mengatakan, “ Ya karena dulu kuliahnya di jurusan pendidikan akuntansi jadi mata
kuliah akuntansinya itu masih kurang”.
2. Pemahaman guru akuntansi tentang keterampilan akuntansi
Dalam bagian ini akan dipaparkan mengenai pemahaman guru akuntansi tentang
keterampilan akuntansi. Beberapa pertanyaan diajukan kepada responden, yakni 6 guru
akuntansi meliputi 4 guru sudah berpredikat pegawai negeri sipil dan sudah bersertifikat
profesi, serta 2 guru akuntansi yang masih honorer dan belum bersertifikat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa guru-guru akuntansi yang menjadi responden dalam
penelitian ini mempunyai kesamaan dalam pemahamannya mengenai keterampilan
akuntansi. Tabel berikut menunjukkan peta pemahaman guru tentang keterampilan
akuntansi.
![Page 22: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/22.jpg)
15
Tabel 3. Pemahaman guru tentang keterampilan akuntansi
Tema Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E Guru F
Sifat Terampil,
Mengerjakan,
Praktik,
membuat
Menerapkan Praktik, melakukan,
mengerjakan,
Praktik Menghitung,
menerapkan
Cara
perolehan
latihan/praktik
sendiri, diklat,
kuliah, kerja di
perusahaan,
Kuliah
kursus,
kerja di
perusahaan
SMK dan
kuliah, diklat,
buku, internet,
ebook
Sumber belajar,
internet, buku
Asesor
lembaga
sertifikasi
profesi
Kuliah,
perusahaan,
praktik usaha
sendiri
Kecukupan
perolehan
saat kuliah
Tidak cukup Sangat
sedikit
Kurang Kurang detail Masih
kurang
Sedikit
Magang Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Berdasarkan Tabel 3., dapat dijelaskan bahwa guru-guru akuntansi memahami
keterampilan akuntansi sebagai praktik akuntansi. Semua responden mempunyai
pemahaman yang sama mengenai keterampilan akuntansi. Karena merupakan praktik
akuntansi, beberapa kegiatan yang dijelaskan oleh guru-guru akuntansi ini
mengindikasikan keterampilan akuntansi, misalnya mengerjakan, membuat, menerapkan,
dan menghitung. Sebagai contoh Guru A menjelaskan, “Kalau sebagai keterampilan ya
itu, anak-anak terampil dalam mengerjakan soal-soal dari soal kasus itu”. Senada dengan
Guru A, Guru C mengatakan, “...sedangkan akuntansi sebagai ketrampilan yaitu
bagaimana menerapkan konsep yang memerlukan perasaan, intuisi, pengalaman, bakat
dan pertimbangan”.
Mengenai cara memperoleh keterampilan akuntansi, empat guru (Guru A, B, C, dan
E) mengatakan bahwa keterampilan akuntansi mereka peroleh di bangku kuliah. Misalnya,
Guru E menjelaskan, “Ya, kalau dulu (memperoleh keterampilan akuntansi) hanya dengan
kuliah saja”. Selain Guru B menambahkan bahwa selain kuliah, beliau juga mengikuti
kursus pembukuan yang penekanannya adalah keterampilan akuntansi, serta pernah
bekerja di perusahaan sebelum mengajar. Selain praktik pembukuan di perusahaan, guru-
guru juga memperolah keterampilan akuntansi dengan melakukan pembukuan untuk
koperasi maupun praktik membuka usah sendiri. Misalnya , Guru E mengatakan, “ (sambil
kuliah) sambil nyambi di perusahaan”.
Dari segi kecukupan bekal keterampilan akuntansi untuk mengajar, ke-enam guru
akuntansi mengatakan bahwa keterampilan yang dimiliki masih belum cukup untuk
mengajar. Sebagai contoh, Guru A mengatakan, ‘masih kurang, saya menganggap kalau
cuma gurunya dari kuliah (dapat ilmunya) belum pernah masuk ke perusahaan itu nanti
kurang me-link and match kan, jadi seharusnya memang belum. Selain itu Guru C
menambahkan kalau guru dibekali dengan kegiatan magang untuk memperolah
![Page 23: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/23.jpg)
16
keterampilan akuntansi. Beliau menjelaskan, “Untuk kecukupan ilmu akuntansi saya rasa
sudah cukup memenuhi, hanya saja untuk ketrampilan saya rasa akan lebih mengena kalau
pada waktu kuliah bisa mengikuti magang di dunia industri”.
Terkait dengan magang seperti yang dijelaskan oleh Guru C, semua responden
dalam penelitian ini mengatakan bahwa mereka tidak memperoleh kesempatan magang ke
perusahaan pada saat masih kuliah. Ketika masih kuliah, guru-guru akuntansi ini
menjelaskan bahwa kesempatan yang diperoleh untuk mengunjungi perusahaan adalah
pada saat mereka melakukan kunjungan industri untuk memenuhi tugas kurikulum dan
untuk memperoleh data pada saat penyusunan skripsi. Misalnya, Guru B menjelaskan,
“Tidak (ada magang), (Kami ) ke perusahaannya ya hanya saat skripsi saja ambil data”.
3. Cara meningkatkan kompetensi vokasional
Dalam bagian ini dipresentasikan mengenai cara yang ditempuh guru akuntansi
untuk meningkatkan kompetensi vokasionalnya (pengetahuan dan keterampilan
akuntansi). Beberapa pertanyaan diajukan kepada responden, yakni 6 guru akuntansi
meliputi 4 guru sudah berpredikat pegawai negeri sipil dan sudah bersertifikat profesi,
serta 2 guru akuntansi yang masih honorer dan belum bersertifikat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa meskipun guru-guru mempunyai variasi dalam cara meningkatkan
kompetensi vokasionalnya, namun cara-cara yang dilakukan antara guru yang satu dengan
yang lainnya relatif sama. Tiga tema yakni kegiatan ilmiah, magang, dan praktik nyata
muncul dari diskusi yang dilakukan terhadap ke enam guru akuntansi. Tabel berikut
menjelaskan cara-cara yang ditempuh oleh guru-guru akuntansi dalam meningkatkan
kompetensi vokasionalnya.
Tabel 4. Cara meningkatkan kompetensi vokasional
Tema Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E Guru F
Kegiatan
ilmiah
Seminar, baca
buku, tanya
teman,
pelatihan
Cari
buku,
tanya
teman, ke
KPP,
seminar
Buku, Magang
(meski belum
sampai gilirannya),
praktik bank mini,
praktik pembukuan
koperasi
Seminar,
workshop,
IHT, diklat
Diklat Workshop
Magang Tidak ada Tidak
ada
Belum sampai
gilirannya
Ya di
BMT
Ya di
PDAM
Ya di PDAM
Praktik
nyata
Ikut
mengerjakan
uji
kompetensi
produktif
Unit
produksi
jasa
(koperasi)
Pembukuan
akuntansi koperasi
Ya,
akuntansi
koperasi
milik SMK
Ya, catatan sederhana
praktik penjualan dan
administrasi
pembukuan di
perusahaan ketika
bekerja
![Page 24: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/24.jpg)
17
Tabel 4. menjelaskan bahwa guru mempunyai kesamaan dalam meningkatkan
kompetensi vokasionalnya. Kompetensi vokasional berkaitan dengan kompetensi bidang
studi sesuai dengan jurusannya. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah kompetensi
akuntansi, baik meliputi pengetahuan maupun keterampilan akuntansi. Namun demikian
keterampilan menjadi fokus utama dalam peningkatan kompetensi vokasional, seperti
halnya dam teknik di mana misalnya ada kompetensi bengkel, maka kemampuan untuk
mengerjakan bengkel, bukan pengetahuan tentang perbengkelan, yang menjadi fokus
kompetensi vokasional.
Dari penjelasan guru akuntansi ketika berdiskusi mengenai cara meningkatkan
keterampilan akuntansi (sebagai fokus kompetensi vokasional), dapat diperoleh bahwa
guru akuntansi meningkatkan keterampilannya dengan cara yang bervariasi, di antaranya
menghadiri seminar, workshop, pelatihan. Selain itu guru juga membaca buku, bertanya
kepada teman maupun ahli dan melakukan praktik nyata kegiatan akuntansi di sekolah
yakni melakukan pembukuan koperasi dan bank mini. Hal ini seperti dijelaskan oleh Guru
C yang mengatakan,
“.....maupun dengan praktik akuntansi secara nyata karena dengan praktik langsung
kita akan sering menemukan beberapa masalah dan kita harus dapat segera
menyelesaikan masalah tersebut dengan ilmu akuntansi kita....... Kasus akuntansi
yang saya kerjakan secara nyata yaitu siklus akuntansi koperasi, karena selama ini
saya memegang bendahara koperasi pegawai di sekolah saya”.
Kegiatan praktik nyata ini dilakukan juga oleh Guru B, E, dan F. Mereka melakukan
praktik pembukuan di sekolah. Sementara itu Guru A menyatakan bahwa beliau
melakukan praktik nyata untuk meningkatkan kompetensi vokasionalnya melalui
bimbingan siswa ketika melaksanakan uji kompetensi produktif. Jadi guru juga ikut
mengerjakan kasus-kasus perusahaan secara nyata bukan data simulasi.
Terkait dengan program magang, hanya ada dua dari enam guru yang mengatakan
bahwa guru belum diberi kesempatan untuk magang di perusahaan. Berbeda dengan kedua
guru tersebut (Guru A dan Guru B), Guru C menjelaskan bahwa di sekolahnya ada
kesempatan untuk magang, akan tetapi karena jumlah peserta dibatasi, maka sistem
magang kemudian dibuat secara bergiliran. Sampai dengan pelaksanaan wawancara untuk
penelitian ini, Guru C belum memperoleh gilirannya. Beliau mengatakan, “Setelah
menjadi guru saya belum pernah mengikuti magang dikarenakan program magang dari
sekolah hanya terbatas untuk beberapa peserta saja setiap tahunnya, dan harus
dilaksanakan secara bergiliran”. Tidak jauh berbeda dengan Guru C, Guru D dan Guru F
menjelaskan bahwa guru-guru akuntansi di sekolahnya pernah melakukan magang.
![Page 25: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/25.jpg)
18
Magang dilakukan di PDAM untuk melihat pembukuan akuntansi yang dilakukan oleh
perusahaan. Sayangnya guru-guru tidak diberi kesempatan untuk menjalankan program
akuntansi perusahaan tempat magang karena dikhawatirkan membuat kesalahan. Seperti
yang dijelaskan oleh Guru F,
“Lihat laporan keuangan, di sana itu semuanya serba online, jadi kalau kita masuk
nanti kalau salah gitu lho jadi cukup diperlihatkan, sambil bertanya-tanya, sambil
melihat prosesnya, entry data seperti itu, tapi tidak menangani sendiri, diculke gitu
karena semuanya serba online”.
Kegiatan magang ini dilakukan melalui kerjasama dengan perusahaan. Namun sayangnya
guru tidak mengerjakan kegiatan akuntansi baik manual maupun menggunakan program.
4. Faktor pendukung dalam meningkatkan kompetensi vokasional
Bagian ini menjelaskan faktor pendukung dalam meningkatkan kompetensi
vokasional guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor yang sama
mendukung guru akuntansi untuk meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Tiga pihak
yakni kolega, kepala sekolah dan keluarga mendukung guru dalam meningkatkan
kompetensi vokasionalnya. Selain itu aspek sarana sekolah juga mendukung guru dalam
meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Tabel berikut menjelaskan pemahaman guru
akuntansi tentang pengetahuan akuntansi.
Tabel 5. Faktor pendukung dalam meningkatkan kompetensi vokasional
Pihak Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E Guru F
Kolega Belajar/latihan
bersama
Sharing
informasi
Kepala
sekolah
Fasilitas
pemberian ijin
mengikuti
seminar/
workshop/
pelatihan
Ijin,
pengadaan
alat
pembelajaran
Mendukung untuk
ikut diklat, fasilitas
program magang
secara bergilir
Bantuan
biaya
seminar
Fasilitas
pemberian
ijin
mengikuti
seminar
atau
workshop
Fasilitas
pemberian
ijin dan
biaya
mengikuti
seminar
Sarana Internet Internet Internet
Keluarga Pengertian,
ketersediaan
waktu
Support (mengantar,
ikut
kegiatan)
Berdasarkan Tabel 5., dapat dilihat bahwa guru-guru akuntansi merasa disupport
untuk meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Dua guru (Guru A dan Guru B)
menyatakan bahwa kolega sangat mendukung peningkatan kompetensi vokasional dengan
cara belajar bersama maupun berbagi informasi. Misalnya Guru A menyatakan, “Kalau
![Page 26: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/26.jpg)
19
temannya ya saling belajar bersama, sama-sama jurusan akuntansi. Kadang latihan-latihan
bareng itu”. Sama seperti Guru A, Guru B menjelaskan, “Yang mendukung itu misal ada
informasi seminar ya memberi tahu informasinya”.
Selain kolega, guru-guru akuntansi menjelaskan bahwa kepala sekolah juga
memberikan dukungan kepada guru-guru akuntansi untuk meningkatkan kompetensi
vokasionalnya. Dukungan diberikan dalam bentuk fasilitas pemberian ijin untuk
mengikuti kegiatan dan bahkan sampai pemberian bantuan biaya untuk mengikuti
kegiatan. Hal ini seperti dicontohkan oleh Guru E, “Kalau peran kepala sekolah ya
sementara di sekolah ya hanya menyetujui adanya workshop ataupun kita diizinkan untuk
mengikuti diklat yang ada kaitannya dengan akuntansi “. Sama halnya dengan Guru E,
Guru F menyatakan bahwa kepala sekolah sangat berperan dalam meningkatkan
kompetensi vokasionalnya. Beliau mengatakan, “Perannya, ya mungkin kalau
menyelenggarakan seminar, workshop itu juga dibiayai. Kemudian juga difasilitasi”.
Selain itu dukungan juga diberikan dalam bentuk pengadaan alat pembelajaran, buku-buku
dan sarana prasaran yang lain. Misalnya dijelaskan oleh Guru B, “Kalau kepala sekolah
ya beliau sangat mendukung misalnya kita butuh alat beliau memberikan izin pengadaan
alat itu”.
5. Faktor penghambat dalam meningkatkan kompetensi vokasional
Bagian ini mempresentasikan hasil wawancara mengenai faktor penghambat guru
dalam meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
guru-guru akuntansi mempunyai faktor yang sama yang dianggap menghambat guru
dalam meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Empat faktor yakni kondisi fisik, sarana,
kesempatan dan kegiatan administrasi guru muncul dari diskusi yang dilakukan terhadap
ke enam guru akuntansi. Tabel berikut menjelaskan pemahaman guru akuntansi tentang
pengetahuan akuntansi.
![Page 27: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/27.jpg)
20
Tabel 6. Faktor penghambat dalam meningkatkan kompetensi vokasional
Tema Guru A Guru B Guru C Guru D Guru E Guru F
Kondisi
fisik
Umur - - -
Sarana Terbatasnya
buku materi
Internet lemot,
biaya
pelatihan
- - Keterbatasan
buku
Kesempatan Kesempatan
belajar
kurang
Perbedaan
profesionalitas
dengan guru
lain
Terbatasnya
diklat,
seminar
yang diikuti
Keterbatasan
waktu, tugas
tambahan
Kurang
praktik riil,
kerjasama
dengan
perusahaan
sulit
Keterbatasan
kesempatan ikut
pelatihan/
diklat/seminar/
workshop,
kesempatan
belum kontinu,
keterbatasan
waktu
Kegiatan
administrasi
guru
Administrasi
guru
Administrasi Administrasi
Berdasarkan Tabel 6., dapat diketahui bahwa selain faktor pendukung, guru-guru
akuntansi juga mengalami hambatan untuk peningkatan kompetensi vokasionalnya. Tabel
6. menglasifikasikan faktor-faktor yang menghambat guru dalam meningkatkan
kompetensi vokasionalnya. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah faktor umur, sarana-
prasarana, dan keterbatasan kesempatan serta kegiatan administrasi guru. Untuk faktor
umur, hanya satu guru yakni Guru A yang menyatakan bahwa umur menghambat
peningkatan kompetensi vokasional.
Dari faktor sarana-prasarana, Guru A dan Guru F menyatakan bahwa buku-buku
yang tersedia masih kurang untuk memenuhi kebutuhan guru akuntansi. Beliau-beliau
masih merasa ada beberapa materi yang tidak ditemukan di buku-buku yang tersedia di
sekolah. Misalnya Guru A menyatakan, “Ketersediaan buku materi yang misalkan
silabusnya materinya ini, ini, ini, tapi buku tidak ada”. Guru A harus mencari sendiri buku-
buku untuk kepentingan mengajarnya dan meningkatkan kompetensi vokasionalnya.
Selain itu Guru B menjelaskan bahwa selain kecepatan internetnya yang masih kurang,
guru-guru juga terkendala aspek biaya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan berbiaya
besar.
Dari aspek keterbatasan kesempatan, guru-guru akuntansi menjelaskan bahwa
mereka masih terkendala dengan keterbatasan kesempatan untuk belajar baik itu belajar
sendiri, melalui seminar/workshop/pelatihan maupun terbatasnya
seminar/workshop/pelatihan yang diselenggarakan. Hal ini diungkapkan oleh Guru A, C,
![Page 28: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/28.jpg)
21
E, dan F. Seperti dicontohkan Guru C, “Faktor hambatan dalam meningkatkan kompetensi
akuntansi yang saya alami selama ini karena masih sedikitnya program-program diklat dan
seminar tentang akuntansi yang bisa kita ikuti”. Akan halnya Guru B, beliau menyatakan
bahwa profesionalitas guru-guru tidak merata dan menjadikan kecenderungan yang
merasa kurang profesional minder. Selain itu keterbatasan praktik riil di perusahaan dan
sulitnya kerjasama dengan perusahaan masih menjadi kendala bagi guru-guru akuntansi.
Hal ini diungkapkan oleh Guru E. Selanjutnya Guru F dan Guru D menambahkan bahwa
aspek keterbatasan waktu karena adanya tugas tambahan masih menjadi kendal bagi
mereka untuk meningkatkan kompetensi vokasionalnya.
Tugas guru selain mengajar adalah menyiapkan administrasi guru. Meski tidak
semua guru keberatan, beberapa guru (Guru B, D, dan F) menyatakan bahwa menyiapkan
administrasi guru menjadikan guru-guru terkendala dalam meningkatkan kompetensi
vokasionalnya. Administrasi guru banyak menyita waktu guru sehingga mengurangi
kesempatan untuk meningkatkan kompetensi vokasionalnya.
![Page 29: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/29.jpg)
22
B. PEMBAHASAN
Secara umum guru diharapkan untuk menguasai kompetensi profesional sesuai
dengan bidang kejuruannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru harus menguasai
kompetensi profesional, dalam hal ini bidang akuntansi. Penguasaan kompetensi ini
diselaraskan dengan kebutuhan menurut kurikulum. Perubahan kurikulum yang menuntut
perubahan materi maupun struktur materi akuntansi menuntut guru akuntansi untuk dapat
membekali peserta didik sesuai kebutuhan yang telah dikemas dalam kurikulum yang
berlaku. Dengan kata lain, guru dituntut untuk bisa mengajar akuntansi meski kurikulum
berubah-ubah sesuai kebutuhan masyarakat.
Kurikulum yang berlaku disesuaikan dengan kondisi nasional maupun regional
seperti tuntutan kebutuhan yang dituangkan dalam kerangka kualifikasi nasional (KKNI).
Guru dituntut harus bisa mengajar akuntansi sesuai dengan tingkatan sekolah di mana guru
tersebut mengajar. Misalnya guru akuntansi SMK harus mampu membekali anak
akuntansi kemampuan sesuai dengan standar SKKNI untuk lulusan SMK. Tidak hanya
itu, Kurikulum dirancang sesuai dengan tuntutan masyarakat Asia tenggara yang
tergabung dalam ASEAN economic community. Bahwa lulusan SMK hendaknya dapat
bersaing di pasar tunggal ASEAN, bersaing dengan para lulusan baik dari negara
Indonesia maupun negara lain di Asia tenggara. Secara spesifik guru akuntansi SMK
dituntut untuk mampu membekali peserta didik dengan kemampuan akuntansi baik
pengetahuan maupun keterampilan sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh
masyarakat baik di Indonesia maupun Asia tenggara.
Oleh karena lulusan SMK dituntut mempunyai kompetensi vokasional yang
dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat regional Asia tenggara, dan
kurikulum yang berlaku disesuaikan dengan kebutuhan regional tersebut, maka guru
akuntansi SMK juga diharuskan memiliki kompetensi vokasional yang sama dengan
kebutuhan regional Asia tenggara. Dengan demikian, pemahaman kompetensi vokasional
(kompetensi akuntansi sebagai pengetahuan dan keterampilan) yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah kompetensi vokasional yang sesuai dengan standar SKKNI maupun
kebutuhan global regional dalam masyarakat ekonomi Asia yang sudah dituangkan dalam
kurikulum nasional yang diberlakukan di SMK. Bagian Bab V berikut ini membahas hasil
penelitian selanjutnya.
![Page 30: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/30.jpg)
23
A. Pemahaman Guru tentang Pengetahuan Akuntansi
Dalam bagian ini, didiskusikan mengenai pemahaman guru tentang pengetahuan
akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke enam guru akuntansi mempunyai
kesamaan pemahaman tentang pengetahuan akuntansi. Guru memahami pengetahuan
akuntansi berdasarkan sifatnya, cara memperolehnya, dan kecukupan perolehan untuk
digunakan sebagai bekal mengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga tema
tersebut mempunyai kesamaan antar guru yang satu dengan yang lain. Menurut sifatnya,
keenam guru menjelaskan bahwa pengetahuan akuntansi bersifat teoretis. Akuntansi
sebagai pengetahuan bisa dipelajari oleh siapa saja, berbeda dengan praktiknya. Secara
teori akuntansi terdiri dari konsep dan prinsip mengenai akuntansi. Hal ini sesuai dengan
definisi akuntansi sebagai body of knowledge (Paul Grady, 1965). Selain bersifat teori,
pengetahuan akuntansi ini mudah dipelajari oleh siapa saja, tidak seperti praktiknya.
Dari segi perolehan, hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru akuntansi
memperoleh pengetahuan akuntansi dari bangku kuliah. Hal ini tentu saja sesuai dengan
tujuan LPTK yakni mencetak tenaga guru, di mana salah satunya adalah guru akuntansi.
Kurikulum Pendidikan Akuntansi UNY berisikan mata kuliah baik kependidikan maupun
keakuntansian untuk membekali calon guru mengajar akuntansi baik di SMA maupun
SMK. Guru-guru akuntansi menyatakan bahwa tingkat kecukupan pengetahuan akuntansi
masih rendah. Hal ini disebabkan perbedaan waktu pada saat guru masih menjadi
mahasiswa dan kondisi sekarang saat telah menjadi guru. Perbedaan waktu yang berimbas
pada pembaharuan kurikulum menyebabkan ketidak-cukupan perolehan materi akuntansi
pada saat kuliah jika digunakan untuk mengajar anak SMK jurusan akuntansi. Hal ini tidak
menjadi masalah karena guru memang dituntut untuk selalu mengembangkan
kompetensinya. Hal ini sesuai dengan salah satu kode etik guru Indonesia, di mana guru
hendaknya mengembangkan keprofesiannya. Selain itu didukung oleh Undang-Undang
No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, PP No. 74 tahun 2008 tentang guru,
Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang standar kompetensi dan kualifikasi guru, guru
direkomendasikan untuk menguasai kompetensi profesional yaitu penguasaan materi
sesuai dengan bidang studi yang diajarkan, dalam hal ini akuntansi.
![Page 31: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/31.jpg)
24
B. Pemahaman Guru tentang Keterampilan Akuntansi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru akuntansi mempunyai kesamaan
dalam menjelaskan pemahaman guru akuntansi tentang keterampilan akuntansi. Empat
tema yakni sifat keterampilan akuntansi, cara perolehan keterampilan akuntansi,
kecukupan keterampilan akuntansi untuk bekal mengajar dana kegiatan magang muncul
saat guru-guru berdiskusi mengenai keterampilan akuntansi. Guru-guru akuntansi
mempunyai kesamaan dalam memahami akuntansi sebagai keterampilan. Ke enam guru
akuntansi memahami keterampilan akuntansi bersifat praktik. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suwardjono (2013) bahwa akuntansi merupakan bidang pengetahuan
keterampilan, keahlian, dan kerajinan yang mengandalkan pengetahuan dan praktik untuk
menguasainya. Praktik akuntansi diperlukan untuk menguasai keterampilan (skills)
akuntansi. Sedangkan dari cara perolehannya guru-guru akuntansi menyebutkan bahwa
mereka memperolah keterampilan akuntansi pada saat mereka kuliah. Hal ini tentu saja
selaras dengan kurikulum Pendidikan Akuntansi yang memuat tujuan memberikan bekal
keterampilan pada lulusannya. Selain itu satu guru mengaku memperoleh keterampilan
dari bekerja di perusahaan sebelum menjadi guru, Hali ini sesuai dengan pendapat
Andersson dan Kopsen (2015) bahwa praktik nyata di perusahaan akan memberikan bekal
kompetensi vokasional, dalam hal ini keterampilan akuntansi.
Mengingat kurangnya praktik nyata di perusahaan, dan sebagian besar guru
menyatakan memperolah bekal keterampilan akuntansi dari bangku kuliah, di mana
praktik-praktik akuntansi sangat sedikit dilakukan, guru-guru akuntansi dalam penelitian
ini menyatakan bahwa keterampilan yang diperolah di bangku kuliah tidak cukup untuk
menjadi bekal mengajar. Ditambah lagi tak satu pun dari enam guru ini yang melakukan
magang di perusahaan saat mereka masih kuliah. Hal ini bertentangan dengan pendapat
Andersson dan Kopsen (2015) yang menyatakan bahwa magang akan menjembatani guru
untuk melakukan praktik akuntansi secara nyata yang akan memberikan manfaat
meningkatnya keterampilan akuntansi.
C. Cara Meningkatkan Kompetensi Vokasional
Guru-guru akuntansi mempunyai kesamaan dalam melakukan kegiatan untuk
meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Cara-cara yang ditempuh adalah dengan
mengikuti kegiatan ilmiah yang berdurasi tidak lama, magang, dan melakukan praktik
nyata pembukuan. Kegiatan ilmiah yang dilakukan di antaranya membaca buku, mengikuti
kegiatan seminar/workshop/pelatihan serta bertanya kepada teman sejawat. Kegiatan
![Page 32: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/32.jpg)
25
ilmiah ini di lakukan untuk meningkatkan kompetensi guru khususnya kompetensi
vokasional. Mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bentuk umum dari
peningkatan kompetensi guru dalam rangka meningkatkan profesionalismenya. Hal ini
senada dengan Hal ini sesuai dengan pendapat Garet et. Al (2001) yang menyatakan bahwa
workshop/seminar/pelatihan merupakan bentuk kegiatan paling umum dalam peningkatan
kemampuan guru. Hasil penelitian ini juga senada dengan pernyataan Curtis dan Szestay
(2005), yang menyatakan bahwa seminar akan memberikan dampak untuk memperbaharui
antusiasme guru dalam mengajar (dikarenakan bertambah pemahamannya dan meningkat
kompetensinya).
Selain itu guru-guru juga menyatakan bahwa guru melakukan kegiatan membaca
buku dan bertanya kepada teman. Aktivitas personal ini dapat meningkatkan kemampuan
guru dalam bidang akuntansi. Hal ini konsisten dengan pendapat Pianfetti (2001) yang
menyebutkan bahwa membaca buku-buku literature khususnya yang berkaitan dengan
bidang studi yang diajarkan dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.
Lebih jauh lagi, guru-guru diharapkan dapat menggunakan fasilitas internet untuk mencari
sumber bacaan yang berkaitan dengan kompetensi vokasionalnya.
Guru-guru Akuntansi juga menjelaskan bahwa mereka melakukan aktivitas belajar
bersama teman sejawat. Guru- guru bertanya pada teman untuk meningkatkan
kompetensinya. Perkumpulan maupun pertemanan dapat dilakukan secara formal maupun
nonformal. Secara formal melalui forum misalnya MGMP, secara informal dengan sesama
teman guru akuntansi di sekolah. Partisipasi guru dalam forum baik formal maupun
informal dapat meningkatkan kompetensi guru. Hal ini sesuai dengan pernyataan Williams
(2013) bahwa networking akan memberikan kesempatan pada guru untuk belajar yang
berimbas pada meningkatnya penguasaan kompetensi vokasional.
Selain itu empat dari enam guru akuntansi menyatakan bahwa mereka melakukan
kegiatan magang untuk meningkatkan keterampilan akuntansinya. Dari keempat guru
tersebut, dua guru melakukan kegiatan magang di perusahaan negara atas kerjasama
sekolah dengan perusahaan yang bersangkutan, satu guru akuntansi melakukan kegiatan
magang di bank sedang satu guru yang lain menyatakan kalau dirinya masih menunggu
giliran untuk magang. Kegiatan magang ini sedikit banyak membantu guru dalam
meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Meski ada penjelasan kalau tidak melakukan
praktik secara langsung karena faktor risiko yang tinggi, namun guru-guru tetap merasa
kegiatan magang tersebut dapat meningkatkan kompetensinya. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Andersson dan Kopsen (2015) yang mengatakan bahwa guru SMK diharapkan
![Page 33: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/33.jpg)
26
mempunyai kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan nyata kejuruan. Dalam hal ini guru
akuntansi diharapkan tidak hanya mempunyai pengetahuan akuntansi tetapi juga
keterampilan akuntansi. Berbeda dengan guru SMA, guru SMK hendaknya mempunyai
aktivitas yang berbeda untuk meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Meskipun
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa walaupun guru akuntansi direkomendasikan
untuk melakukan magang agar dapat melakukan praktik nyata pembukuan perusahaan
dalam rangka meningkatkan kompetensinya, hal ini tidaklah muda, mengingat bagian
akuntansi merupakan rahasia perusahaan dan susah untuk ditembus pihak luar perusahaan.
Terkait dengan praktik nyata pembukuan, tiga dari enam guru menyatakan kalau
mereka melakukan praktik akuntansi koperasi. Hal ini dikarenakan ada koperasi di sekolah
di mana guru-guru tersebut bekerja. Selain itu, satu guru melakukan praktik penjualan dan
membuat catatan atas penjualannya serta bekerja di perusahaan skala kecil di Yogyakarta
sebelum beliau menjadi guru. Praktik nyata di lapangan membuat guru menjadi
mempunyai pengalaman dalam melaksanakan pembukuan akuntansi dari awal sampai
laporan keuangan. Data yang dilaporkan adalah data riil bukan data simulasi. Hal ini sesuai
dengan pendapat Andersson dan Kopsen (2015) yang menyarankan agar guru sebaiknya
meningkatkan kompetensi vokasionalnya, dengan cara misalnya melakukan praktik
akuntansi secara nyata. Guru SMK itu bekerja berdasarkan dua kompetensi utama yakni
kompetensi yang berkaitan dengan mengajar (pedagogi) dan kompetensi vokasional, yakni
kompetensi sesuai dengan kejuruannya. S
D. Faktor Pendukung dalam Meningkatkan Kompetensi Vokasional
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru akuntansi yang menjadi responden
dalam penelitian ini mempunyai kesamaan tentang apa yang mendukung peningkatan
kompetensi vokasionalnya. Guru-guru akuntansi menjelaskan bahwa kolega, kepala
sekolah, keluarga serta sarana yang tersedia mendukung peningkatan kompetensinya.
Lebih lanjut hasil penelitian memperlihatkan bahwa kolega membantu meningkatkan
kompetensi vokasional dalam bentuk belajar bersama dan sharing informasi. Faktor
kolega mendukung munculnya networking yang akan memberikan manfaat untuk
peningkatan kompetensi vokasional guru. Seperti telah di jelaskan pada bagian
sebelumnya ide networking ini sesuai dengan penjelasan dari Williams (2013) yang
mengemukakan manfaat networking untuk meningkatkan kompetensi guru.
Selain kolega guru-guru akuntansi menjelaskan bahwa kepala sekolah juga
mendukung mereka dalam meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Dukungan kepala
![Page 34: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/34.jpg)
27
sekolah meliputi pemberian ijin untuk mengikuti kegiatan ilmiah sampai pembiayaannya
serta penyediaan alat dan sarana-prasarana pembelajaran seperti internet. Dukungan
kepala sekolah ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan kompetensi
vokasional guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Harwell (2003) yang menyatakan bahwa
konteks sekolah yang suportif memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi
guru.
Faktor keluarga juga diakui sangat mendukung peningkatan kompetensi vokasional
guru-guru akuntansi ini. Paling tidak dua guru menyatakan bahwa keluarga sangat
mendukung dalam bentuk pengertian dan ketersediaan waktu untuk guru-guru akuntansi
ini. Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian Yuwono dan Harbon (2010) bahwa
keluarga sangat berpengaruh terutama sejak menentukan karier menjadi guru dan selalu
memberikan dukungan kepada guru untuk melakukan kegiatan dalam meningkatkan
kompetensinya.
E. Faktor Penghambat dalam Meningkatkan Kompetensi Vokasional
Peningkatan kompetensi vokasional guru bukan berarti tidak ada hambatannya. Ke-
enam guru menjelaskan bahwa faktor umur, keterbatasan sarana, keterbatasan
kesempatan, dan banyaknya kegiatan administrasi menjadi faktor penghambat guru
akuntansi dalam meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Hanya satu guru akuntansi
yang menyatakan bahwa umur menjadi kendala dalam peningkatan kompetensi. Hal ini
kurang sesuai dengan ide pembelajaran abad 21 yang mengusung semboyan long life
education, bahwa belajar itu tidak mengenal batas waktu, ruang dan usia.
Selain itu guru-guru akuntansi yang menjadi responden dalam penelitian ini
menyatakan bahwa keterbatasan sarana seperti kurang cepatnya akses internet, terbatasnya
buku materi, dan terbatasnya biaya untuk mengikuti kegiatan ilmiah merupakan kendala
bagi sebagian guru (Guru A, B, dan F). Ditambah lagi para guru menyatakan bahwa
mereka kurang kesempatan untuk belajar baik belajar mandiri maupun bersama melalui
seminar/workshop/pelatihan. Hal ini bertentangan dengan pendapat dari Garet et.al. (2001)
yang menjelaskan bahwa kegiatan ilmiah tersebut memberikan manfaat dalam
meningkatkan kompetensi guru.
Kesulitan guru yang lainnya adalah keterbatasan waktu dikarenakan banyaknya
pekerjaan administrasi guru. Guru-guru akuntansi mengatakan bahwa administrasi guru
sangat menyita waktu mereka sehingga mereka hanya memiliki kesempatan yang terbatas
![Page 35: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/35.jpg)
28
untuk melakukan aktivitas maupun mengikuti kegiatan ilmiah dalam usaha meningkatkan
kompetensi vokasionalnya.
![Page 36: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/36.jpg)
29
BAB V
SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di Bab IV dan
Bab V, dapat ditarik beberapa kesimpulan di antaranya:
1. Pemahaman guru akuntansi tentang pengetahuan akuntansi relatif sama. Para guru
yang menjadi responden dalam penelitian ini memahami pengetahuan akuntansi itu
bersifat teori dan orang cenderung mudah untuk mempelajarinya. Guru-guru
berpendapat bahwa pengetahuan akuntansi diperoleh pada saat guru-guru tersebut
kuliah dan bekal pengetahuan tersebut tidak cukup untuk mengajar, apalagi untuk
memenuhi kurikulum terbaru yang sudah disesuaikan dengan SKKNI dan ASEAN
Economic Community yang berimbas pada adanya pasar tunggal ASEAN.
2. Pemahaman guru akuntansi terhadap keterampilan juga relatif sama. Guru akuntansi
memahami keterampilan akuntansi sebagai praktik akuntansi. Keterampilan ini
diperoleh pada saat mereka masih kuliah dan mereka menyatakan kalau
keterampilan yang diperolah saat kuliah tersebut tidak cukup untuk mengajar
akuntansi di SMK
3. Guru-guru akuntansi mempunyai banyak cara yang bervariasi untuk meningkatkan
kompetensi vokasionalnya. Meski bervariasi, cara yang dilakukan antara guru yang
satu dengan yang lain relatif sama. Cara-cara tersebut meliputi kegiatan ilmiah
(seminar, workshop, dan pelatihan, membaca buku, bertanya kepada teman atau
ahli), magang, praktik di sekolah yaitu praktik akuntansi koperasi.
4. Faktor pendukung guru dalam meningkatkan kompetensi vokasional di antaranya
adalah faktor kolega, kepala sekolah, sarana pembelajaran, dan faktor keluarga
5. Faktor penghambat guru dalam meningkatkan kompetensi vokasionalnya meliputi
faktor kondisi fisik, keterbatasan sarana prasarana, keterbatasan kesempatan
mengikuti kegiatan ilmiah, dan faktor kegiatan administrasi guru yang banyak
menyita waktu.
![Page 37: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/37.jpg)
30
B. Keterbatasan penelitian
Dalam menginterpretasikan hasil penelitian, dapat diidentifikasi beberapa
keterbatasan di antaranya yaitu:
1. Data dikumpulkan dari sekelompok kecil guru (hanya 6 orang). Data dikumpulkan
dari guru-guru akuntansi dari SMK Negeri yang terdapat di DIY, hanya bagian kecil
dari Indonesia. Meskipun diketahui bahwa hasil tes kompetensi guru-guru di DIY
menunjukkan nilai paling tinggi di Indonesia, hasil penelitian tidak dapat
digeneralisasikan untuk guru-guru di Indonesia. Namun begitu, hasil penelitian
memberikan pemahaman bagi pembaca mengenai pemahaman guru akuntansi
tentang pengetahuan dan keterampilan akuntansi
2. Wawancara yang dilaksanakan mengandung kemungkinan bias disebabkan urutan
pertanyaan yang tidak sesuai dengan rancangan. Pertanyaan yang diajukan
kemungkinan dapat memengaruhi jawaban responden sehingga menyebabkan bias
dalam penelitian. Namun demikian pertanyaan pokok diajukan terlebih dahulu
diikuti pertanyaan yang lebih spesifik untuk mengurangi bias.
3. Personal bias dari peneliti dimungkinkan terjadi selam proses penelitian. Sebagai
contoh para peneliti sudah mengenal dan dikenal oleh guru-guru akuntansi. Hal ini
juga dapat memengaruhi jawaban yang diberikan oleh guru-guru responden.
C. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan hasil penelitian dan keterbatasan yang teridentifikasi selama
proses penelitian, dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Peneliti merekomendasikan agar guru-guru meningkatkan kompetensi
vokasionalnya dengan banyak melakukan kegiatan praktik akuntansi. Cara yang
dapat ditempuh adalah dengan meluangkan lebih banyak waktu untuk mengikuti
kegiatan yang mengarah ke praktik akuntansi untuk meningkatkan kompetensi
vokasionalnya.
2. Kepala sekolah hendaknya dapat memberikan fasilitas yang lebih dan merata kepada
seluruh guru untuk meningkatkan kompetensi vokasionalnya. Usaha yang dapat
diberikan adalah dengan memberikan tawaran dan ijin kepada guru untuk mengikuti
kegiatan ilmiah yang mengarah ke praktik akuntansi untuk meningkatkan
kompetensi vokasionalnya.
3. Kepada pemerintah (dinas pendidikan) hendaknya dapat menjembatani kesenjangan
pengetahuan dan keterampilan akuntansi dengan memberikan jaminan agar guru-
![Page 38: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/38.jpg)
31
guru dapat melakukan kegiatan magang dalam rangka meningkatkan kompetensi
vokasionalnya.
![Page 39: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/39.jpg)
32
DAFTAR PUSTAKA
ASEAN Economic Community (2014). Diakses dari http://www.asean.org/wp-
content/uploads/2012/05/56.-December-2015-Fact-Sheet-on-ASEAN-Economic-
Community-AEC-1.pdf
Andersson, P. & Kopsen, S. (2015). Continuing professional development of vocational
teachers: Participation in Swedish national initiative. Empirical Research in Vocational
Education and Training. 7(7), 1-20.
Creswell, J.W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods
approaches (4th ed). London: Sage.
Curtis, A., & Szestay, M. (2005) The impact of teacher knowledge seminars: Unpacking
reflective practice. TESL-EJ. 9(2), 1-16.
Fejes, A. & Köpsén, S. (2014) Vocational teachers’ identity formation through boundary
crossing. Educ Work, 27, 265–283
Garet, M. S., Porter, A. C., Desimone, L, Birman, B. F., & Yoon, K. S. (2001). What makes
professional development effective? Results from a national sample of teachers. American
Educational Research Journal. 38(4), 915-945.
Harwell, S. H. (2003). Teacher professional development: It’s not an event, It’s a process.
Waco, Texas: CORD. Retrieved from http://www.cord.org/uploadedfiles/
harwellpaper.pdf
Indonesia. Kementerian Pendidikan Nasional. (2005a). Rencana strategis Departemen
Pendidikan Nasional, 2005-2009. [Jakarta]: Pusat Informasi dan Humas, Departemen
Pendidikan Nasional.
Indonesia. Kementerian Pendidikan Nasional. (2005b). Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas
Indonesia. Kementerian Pendidikan Nasional (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru, Jakarta: Depdiknas (16).
Indonesia. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (2009). Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi No. 16 tahun 2009 Tentang
Jabatan Fungsioonal Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta: Biro Hukum Kemenpan.
Pianfetti, E. S. (2001). Focus on research: Teachers and technology: Digital literacy through
professional development. Language Arts, 78(3), 255.
Shenton, A. K. (2004). Strategies for ensuring trustworthiness in qualitative research projects.
Education for information, 22(2), 63-75.
Suwardjono (2013) Seni atau Ilmu: Menengok kembali properitas akuntansi sebagai disiplin.
Diakses dari www.feb.ugm.ac.id pada tanggal 20 Juli 2018
![Page 40: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/40.jpg)
33
Unesco-Unevoc. (2013). World TVET Database Indonesia. Diakses dari www.unevoc.
unesco.org
Unesco-Unevoc. (2011). TVET in Indonesia. Diakses dari http://www.unevoc.
unesco.org/print.php?q=Indonesia
Walter, M. (2010). The nature of social science research. In M. Walter (Ed.), Social Research
Methods (pp. 2-30). South Melbourne, Vic.: Oxford University Press.
Williams, D. J. (2013). Urban education and professional learning communities. The Delta
Kappa Gamma Bulletin. 79 (2), 31-39.
Willis, J. (2007). Foundation of qualitative research: Interpretive and critical approach.
California: Sage
Willis, K. (2010). Analysing qualitative data. In M. Walter (Ed.), Social Research Methods
(pp. 407-436). South Melbourne, Vic.: Oxford University Press.
Worldbank. (2010a). Indonesia Skills Report: Trends in Skill demand, gaps, and supply in
Indonesia. Human Development Department East Asia and Pacific Region (Report No.
54741-EAP). Draft. Diakses dari http://siteresources.worldbank.org/ EASTASIAPACIFICEXT/Resources/226300-1279680449418/HigherEd_IndonesiaSkill
Report.pdf
Yuwono, G. I., & Harbon, L. (2010). English teacher professionalism and professional
development: Some common issues in Indonesia. Asian EFL Journal 12(3), 145-163.
![Page 41: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/41.jpg)
34
![Page 42: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/42.jpg)
35
LAMPIRAN 1. KONTRAK PENELITIAN
![Page 43: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/43.jpg)
36
![Page 44: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/44.jpg)
37
![Page 45: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/45.jpg)
38
LAMPIRAN 2. DAFTAR HADIR SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN
![Page 46: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/46.jpg)
39
![Page 47: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/47.jpg)
40
LAMPIRAN 3. DAFTAR HADIR SEMINAR HASIL PENELITIAN
![Page 48: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/48.jpg)
41
![Page 49: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/49.jpg)
42
![Page 50: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/50.jpg)
43
LAMPIRAN 4. TRANSKRIP WAWANCARA (SALAH SATU RESPONDEN)
TRANSKRIP WAWANCARA GURU SMK 1 SAMIGALUH Pertanyaan Jawaban
Nama lengkap Ibu? ...................
Sudah lama mengabdi? Sudah. Saya itu sejak 98 yang GTT itu
Diangkat jadi PNS? Saya itu 2003 guru bantu, terus 2007 PNS.
Dari awal sampai sekarang
(mengajar) di sini?
GTTnya itu saya mayeng-mayeng. Di SMK Bokpri, SMK 1
Samigaluh, SMK Bokpri yang ada di Samigaluh. Kemudian
tahun 2007 pegangkatan.
Dulu tes tidak Bu? Ada tesnya yang di guru bantu.
Guru bantu yang semacam
kontrak?
Ya. Artinya tetap seleksi, kalau sekarang namanya guru
kontrak non PNS. Jadi ketika ada pengangkatan-
pengangkatan itu guru bantu jadi prioritas. Ya buka prioritas
tapi ada yang memperjuangkan.
Di SMK 1 Samigaluh
mengampu mata pelajaran
apa?
Kalau yang sekarang ini aplikasi program pengelolaan kas
(spreadsheet) kelas 10 sama akuntansi manufaktur kelas 12.
Pengantar Akuntansi kelas 11, isinya seperti Ekonomi itu ada
uang, umum. Ini kurikulum baru. Kurikulum 2013 revisi.
Yang kurikulum 2013 itu yang sekarang kelas 12, terus yang
revisi kan berarti kelas 10 naik ke kelas 11.
Bagaimana pendapat Ibu
tentang kompetensi akademik
atau professional?
Pentingnya kompetensi itu ya karena dituntut untuk bisa to,
karena ada pergantian-pergantian kurikulum itu kan dituntut
untuk bisa walaupun dengan cara belajar lagi. Seperti dari
Tim MGMP diadakan pelatihan-pelatihan, saya berusaha
mencari-cari buku. Dituntut untuk bisa, biar bisa mengajari
anak. Berusahaan untuk memenuhi kompetensi itu.
Yang sebelumnya itu juga tidak tahu, karena kurikulum baru
kan materinya ganti-ganti, jadi harus belajar juga.
Apakah Ibu membedakan
akuntansi itu sebagai
pengetahuan dan
keterampilan?
Beda. Kalau pengetahuan itu kan anak sekedar tahu saja,
teori yang dijelaskan dan anak tidak tahu praktiknya. Maka
dari itu ada praktiknya jadi anak bisa terampil.
Kalau sebagai keterampilan ya itu, anak-anak terampil dalam
mengerjakan soal-soal dari soal kasus itu.
Menurut Ibu apakah
akuntansi sebagai
keterampilan itu perlu dikuasi
anak didik
Ya penting. Anak itu memang harus kompeten dalam hal
dalam materi kejuruannya itu. Jadi nanti saat kerja ya
misalkan nanti jasa akuntansi ya ke bagian keuangan juga.
Ya meskipun saya sering mengatakan ke anak-anak kalau
praktiknya itu nanti berbeda, tapi pada dasarnya itu kan di
situ. Apa yang dikerjakan di sekolah.
![Page 51: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/51.jpg)
44
Bagaimana cara Ibu
memperoleh bekal ilmu
akuntansi untuk mengajar?
Ya saya cari-cari buku, latihan-latihan sendiri, nek yang
praktik saya latihan sendiri, seperti spreadshhet itu karena
ada rumus-rumus jadi yang belum saya kuasai saya coba.
Untuk yang jalur formal dulu saya kuliah di jurusan
akuntansi angkatan 91.
Sumber lainnya ya paling tanya teman sana-sini.
Bagaimana cara Ibu
memperoleh keterampilan
praktik akuntansi?
Ya dengan cara membaca itu to, kemudian mencoba
mempraktikan sendiri untuk penyelesaian soal, ya kalau ada
diklat-diklat itu latihan.
Jadi kalau lebih diklat lebih ke keterampilan, yang terakhir
kemarin itu. Jadi ada to yang kemarin di STIE tentang apa
ya, oh tentang Accurate itu kan ada programnya. Kemudian
nanti kalau untuk yang pajak itu ngisi-ngisi SPT.
Pelatihan Pajak itu terakhir di
mana Bu?
Itu di STIE YKPN pernah, tapi kalau di UNY malah nggak
ada e. ya seringnya di STIE STIE itu.
Oh jadi ternyata guru-guru itu
mengharap pelatihan dari
UNY?
Ya iya, kalau besok kan karena ada di kurukulum baru yang
akuntansi lembaga itu, nah itu kalau ada ya kami bisa ikut.
Itu kan malah belum pernah ada.
Ketika kuliah apakah
memperoleh keterampilan
akuntansi?
Ya itu praktik-praktik, dulu praktikum akuntansi yang ngajar
saya itu Pak Abdullah Taman itu yang praktik manual itu
pakai buku. Terus computer akuntansinya itu masih apa ya
jaman dulu itu, dengan Pak Ciptadi sudah pensiun mungkin.
Dulu pas KKN nya saya malah nggak akuntansi-akuntansi.
Di situ kan anak-anak SD itu.
Apakah dulu ada kunjungan
industri?
Ada, pas dulu itu kunjungan industri to. Cuma kaya studi
banding ke UNY Bandung, terus ke perusahaan apa yaa dulu
itu. Tadi tidak menambah keterampilan akuntansi Cuma
mengunjungi-mengunjungi itu tok kok.
Kalau anak-anak sini pun juga kalau ada kunjungan industry
ya hanya mengunjungi-mengunjungi saja. Ada PKL juga.
Tapi kan PKL yang ada yang keuangan ada yang tidak.
Bagaimana kecukupan ilmu
akuntansi pengetahuan dan
praktik ketika Ibu kuliah?
Hehehe. Oh ya karena saya kan ngajarnya di SMK, hampir
sama kan antara apa yang dipelajari di kampus dulu dengan
yang di SMK itu kan hampir sama, jadi untuk yang teorinya
ya materinya hampir sama, ya cukuplah. Cuma untuk
praktiknya kita lebih banyak yang di SMK, jadi ya belum
cukup.
Praktik yang seperti apa yang
dirasa belum cukup?
Ya. Ya mungkin karena terkait jam nya, jam nya kan sedikit.
![Page 52: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/52.jpg)
45
Kalau untuk materi-materi
praktik lainnya apakah sudah
memenuhi?
Yaa, sudahlah. Kecuali untuk materi yang dulu belum ada
terus sekarang ada.
Apakah Ibu perlu
memperdalam ilmu
akuntansi?
Ya memperdalamnya itu nanti maksudnya pas saya sedang
ngajar itu saja. Kadang kan ada mungkin karena lupa, ya
mungkin karena saya belum menguasai. Karena kan kalau
untuk mengajar kan memang harus kompeten to.
Apakah perlu memperdalam
ilmu lagi karena ada
perkembangan ilmu juga?
Ya, yaa.
Ketika kuliah dulu, Ibu
melakukan magang tidak ke
perusahaan?
Enggak. Yaa memang tidak ingin hehe. Disitu kan sudah
terikat jadi nggak ingin hehhe.
Dari kampus tidak ada magang juga Cuma PPL itu tok
paling.
Bagaimana Ibu
meningkatkan ilmu dan
keterampilan akuntansi
setelah menjadi guru?
Yaa itu tadi dengan cara membaca buku, latihan-latihan
sendiri, tanya-tanya teman, ya lalu ikut diklat.
Apakah mengikuti kegiatan
ilmiah untuk meningkatkan
pengetahuan akuntansi?
Misalnya seminar itu
bagaimana
Oh ya iyaa kalau pas ada ikut seminar. Kaya seminar cara
belajar efektif, itu to? Itu seminarnya itu di UNY itu pernah,
terus model pembelajaran itu juga pernah
Iya iya saya daftar. Tapi kadang yaa ada undangan juga
Kalau MGMP ada pertemuan
rutin seminar atau apa gitu
apakah ada?
Kadangkala ada. Ya saya ikut, tapi pertemuannya ya tidak
rutin itu tidak.
Kalau setelah jadi guru,
apakah Ibu melakukan
magang ke perusahaan?
Tidak.
Adakah rasa saat mengajar itu
perasaan ingin melakukan
praktik langsung bukan
diperusahaan besar, tapi
misalnya di warung?
Ya ada juga.
Apakah Ibu punya usaha
juga?
Oh tidak tidak.
Yaa tapi ya pingin, tidak hanya sekedar teori gitu lho. Ya
kalau perusahaan itu yaa ikut UJP itu Unit Penjualan. Jadi
sebelum mengajar itu pernah kerja di perusahaan,
![Page 53: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/53.jpg)
46
Apakah Ibu pernah
mengerjakan siklus akuntansi
yang riil bukan soal?
Ya pernah. Jadi dulu itu kan anak-anak itu kan uji
kompetensinya kan mengambil data di industrinya dunia
industry usaha itu lho. Nah itu kan gurunya membinmbing
juga kalau mau kan sini juga ikut masuk mengerjakan kesitu
juga. Pakai dudi itu kan malah pas to. Kalau sekarang cuma
mengerjakan soal studi kasus itu. Jadi ya kalau dulu lebih
sesuai karena siswa mencari data sendiri
Data yang diberikan
perusahaan itu data
transaksinya saja atau dengan
buktinya?
Iya iya, ada buktinya juga. Dan sana juga sudah ngasihkan
saldo akhirnya kan terus akhirnya kan jadi saldo awal, sama
bukti transaksi, ya kalau perusahaan kecil paling 3 bulan, tapi
kalau yang rame ya 1 bulan.
Bagaimana peran kolega atau
teman sejawat dalam
meningkatkan kompetensi
akuntansi?
Kalau temannya ya saling belajar bersama, sama sama
jurusan akuntansi. Kadang latihan-latihan bareng itu
Kalau peran kepala sekolah? Kalau pak kepala sekolah ya fasilitaa itu. Untuk praktiknya
ya computer itu, kemudian untuk buku-bukunya ya sarana
prasarana belajar.
Apakah kepala sekolah ikut
memotivasi guru untuk
meningkatkan kemampuan
akuntansi? Misalnya
memberikan izin atau
fasilitas apa
Iyaa iyaa. Ada surat tugas dari kepala sekolah. Kemudian
nanti kan ada surat izin.
Adakah faktor yang
menghambat dalam
meningkatkan kompetensi
akuntansi?
Ya yang tua itulah, hehe karena umur. Belajar itu ya nggak
sempat. Ketersediaan buku materi yang misalkan silabusnya
materinya ini ini ini tapi buku tidak ada.
Dukungan yang didapatkan
dalam meningkatkan
kompetensi akuntansi?
Ya internet itu dari sekolah.
Ya sesama teman itu, kalau dari keluarga ya waktu,
pengertian. Tadi itu kalau missal ada materi-materi baru itu
tapi kan diklat-diklatnya yang kurang.
Menurut Ibu guru akuntansi
itu lebih baik menguasai
mengajar setelah lulus S1
perlu magang setuju atau
tidak?
Yaa itu kayaknya tidak perlu. Terus nanti pada saatnya nyari-
nyari informasi sendiri saat mengajar. Nanti yo malah jadi
terlalu lama
Pas kuliah mungkin masuk sks pas kuliah saja. Kalau magang
itu kan nanti yang menilai ya siapa. Kalau setelah kuliah
magang dan krasan nanti malah nggak jadi guru.
Usul saya ya kalau UNY mengundang guru-guru SMK untuk
dilatih kan ada kurikulum yang ganti ganti itu
![Page 54: LAPORAN RESEARCH GROUP NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN ...staffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian... · laporan research group nama riset grup: pendidikan akuntansi (2) tahun](https://reader031.fdocuments.us/reader031/viewer/2022013003/5fb4f9b83e395f79651d57c8/html5/thumbnails/54.jpg)
47