Laporan Interim agriKnow: Sistem Informasi SME (Pertanian)
description
Transcript of Laporan Interim agriKnow: Sistem Informasi SME (Pertanian)
1
Laporan InterimagriKnow: Sistem Informasi SME
(Pertanian)
Ismail Fahmi < [email protected] >Knowledge Management Research
Group ITBYayasan Sumber Daya Hayati / PPAU
Ilmu Hayati ITBYLTI – 16 Nopember 2001
2
Acknowledgement
Funding: YLTI, Yayasan Litbang Telekomunikasi dan
InformatikaSupport in-kind: Perpustakaan Pusat ITB AI3/ITB, Asian Internet Interconnection
Initiatives CNRG, Computer Network Research Group KMRG, Knowledge Management Research
Group
3
Agenda
Tentang Proyek Kondisi Pertanian di Indonesia Informasi Pertanian Kendala dan Strategi Jaringan
Informasi Pertanian Peluang Pemanfaatan IndonesiaDLN agri Know: Sistem Informasi
Pertanian Kesimpulan
4
Tujuan Proyek
Desain sistem informasi SME (Pertanian)
Membangun software (agriKnow) Implementasi pada jaringan Simba
Group Evaluasi
5
Waktu Pelaksanaan
Seharusnya: Oktober 2000 s/d Maret 2001
Keterlambatan penyelesaian: Karena ada perubahan strategi/desain,
yaitu agriKnow menjadi sub-network IndonesiaDLN
Menunggu penyelesaian software Engine GDL, dan evaluasi implmentasi IndonesiaDLN.
6
Desain Sistem agriKnow
7
Kondisi Pertanian di Indonesia
Permasalahan Kredit Rentenir, Ijon, Makelar Alat dan bahan produksi mahal Kegagalan panen Harga komoditas jatuh Distribusi yang panjang
8
Sistem Informasi Pertanian
Di Indonesia, belum ada sistem informasi pertanian yang: Menyeluruh Terintegrasi Mudah dan murah
9
Informasi Pertanian
Informasi tentang Pertanian dapat dilihat dari siklus pra-tanam hingga pasca-tanam.
Informasi dapat diektrak dari fase: Pra-tanam Masa Tanam Panen Pasca Panen Bisnis
10
Model Siklus Aktifitas Pertanian
Pra-Tanam
Masa Tanam
Panen
Pasca Panen
Bisnis
Informasi
Aktor
•Petani•Penyuluh•Manajemen•Ahli•Pemerintah•Masyarakat/Pasar
11
Desain Informasi Pertanian bagi Petani/Produsen Pembelian Penjualan Pasar Tenaga Kerja Kondisi Lahan Teknologi Keuangan Bank dan Modal Cuaca Jadwal Pemanfaatan dan Pemeliharaan
Lahan
12
Pembelian
Alat produksi pertanian Bibit Obat-obatan Bangunan
13
Penjualan
Alat-alat pertanian Hasil panen
14
Pasar
Harga komoditas di pasar Permintaan Eksportir
15
Kondisi Lahan
Kepemilikan Kadar racun Kadar air Tingkat nutrisi tanah Kerawanan terhadap hama, gulma,
dan jamur
16
Teknologi
Teknologi tepat guna Tips dan teknik Pengalaman sukses dan gagal dari
berbagai pihak Dll..
17
Keuangan
Aset Pengeluaran Penghasilan/pemasukan
18
Bank dan Modal
Ketersediaan modal Pinjaman Bunga Pengembalian
19
Cuaca
Waktu/tanggal Musim Temperatur Cuaca (hujan, berawan, cerah) Kelembaban Curah hujan Kecepatan angin Penguapan Ramalan cuaca
20
Jadwal Pemanfaatan & Pemeliharaan Lahan Jadwal
Tanam Pupuk, pestisida, herbisida, fungisida Panen
Kondisi Nilai produk, kualitas Kematangan Gangguan: hama, penyakit, gulma
Kontrol Kadar air/Pengairan Nutrisi tanah
21
Akses Informasi
Informasi dibagi dua (berdasarkan sifat aksesnya): Publik (dapat dishare ke jaringan
nasional) Confidential (hanya untuk konsumsi
kelompok)
22
Elemen Terkecil SI Pertanian
Sistem informasi tersebut diterapkan pada elemen terkecil: Kelompok tani Koperasi LSM Dll
Rencana ujicoba: Simba Group
23
Use Case pada Elemen Terkecil
Jaringan Koperasi Agribisnis Kota X
Penyuluh/Agen
Penyuluh/Agen
Petani
Petani
ManajemenSistem Informasi
24
Hub & Web Server(ITB)
Agen
Pertanian
Perikanan
Kehutanan
Peternakan
Hortikultura
Agen
Agen
ViaWarnet & Dial-up
INTERNETPasar Dalam dan
Luar Negeri
Web
& E
mai
l Swalayan
PS Induk
Hotel/Restauran
Instansi
ProduksiPasca panen
Agen
Agen
Agen
Produksi/Pasca Panen
ViaWarnet & Dial-up
Server Lokal
Manajemen PusatSimba Group
Alur Informasi dan Hasil Produksi dalamSistem agriKnow
Ahli di PPAU IlmuHayati ITB, JPPN,
Perguruan Tinggi lain
Server Lokal
Manajemen Simba Groupdi Daerah (optional)
25
CONTENT:KOMODITI, PASAR, SAPROTAN,
HAMA & PENYAKIT, EXPERT,KEUANGAN, TEKNOLOGI &
MANAGEMENT
INFORMATION SOURCES
EM
AIL
WE
B
INFORMATION USER
WEB
INFORMATION ANALYSEWEB & EMAIL
WEB & EMAIL
DATABASE
SP
OT
WO
RK
ER
FA
RM
ER
SIM
BA
PU
SA
T
SIM
BA
PU
SA
T
EX
PE
RT
EX
PE
RT
SP
OT
WO
RK
ER
FA
RM
ER
INFORMATION SERVER
SY
ST
EM
DE
VE
LO
PE
R
EMAILPROCESSOR
WE
B B
AS
ED
AP
PLIC
AT
ION
FRAME WORKAGRIKNOW SYSTEM
26
Strategi Sistem Informasi Pertanian Nasional Sudut pandang pada kebutuhan
petani (elemen terkecil) Bersifat jaringan, elemen-elemen
terkecil saling terhubung Kolaborasi: petani, ahli, pemerintah,
dll Teknologi: dial-up, warnet, web-based,
free-software, standard, network Organisasi: kelompok tani, koperasi,
JPPN, KTNA, LSM, dll
27
Model Jaringan Sistem Informasi Pertanian Nasional
JaringanKoperasi A
KelompokTani B
JPPN
IndonesiaDLN(univ, heritage, dist
learning, etc..)
INTERNETPasar Dalam dan
Luar Negeri
Hub, DB, WebagriKnow Server
agriKnowServer
agriKnowServer
agriKnowServer
text
Jaringan InformasiAgrikultur Nasional
28
Keuntungan (1)
Bagi petani (elemen terkecil): Informasi yang dikelola langsung
berhubungan dengan kebutuhan dan aktifitas sehari-hari
Informasi bersifat lokal, dapat langsung dimanfaatkan
Dapat langsung berhubungan dengan pasar
Dapat mengetahui informasi global dari jaringan nasional untuk mendukung kelompoknya
29
Keuntungan (2)
Bagi Ahli/Peneliti: Mendapatkan informasi detail dan
akurat langsung dari lapangan Tidak perlu menyiapkan perangkat
(agen) khusus untuk mendapatkan informasi dari lapangan
Dapat menyebarkan informasi TTG, penerangan, dll ke petani dengan mudah dan cepat
30
Keuntungan (3)
Bagi Pemerintah: Informasi akurat dari lapangan untuk
pengambilan keputusan Penyebaran informasi kebijakan,
peluang modal, dll lebih mudah
31
Keuntungan (4)
Bagi Pasar: Informasi komoditas langsung dari
produsennya Pasar menjadi terbuka, mendorong
pemutusan rantai distribusi Peluang bisnis semakin terbuka
32
Kunci sukses
Yang menjadi kunci sukses: Budaya
Pembiasaan pemanfaatan teknologi informasi untuk pertanian
Melek teknologi di level manajemen dan agen/penyuluh
Kemauan untuk sharing informasi Teknologi
Memanfaatkan warnet dan dial-up Open-sources dan free-software Standard metadata Perlu ada motor penggerak inisiatif (JPPN/Simba
Group)
33
Agriculture Network (agriKnow) bagian dari IndonesiaDLN
IndonesiaDLN
GDL-Engine
GDL-Network
GDL-Engine
Human Rights-Network
GDL-Engine
Agriculture
Network
GDL-Engine
Heritage-Network
GDL-EngineBiblio-
Network
GDL-Engine
NewSpektraDistance Learning-
Network
GDL-Engine
34
Aktifitas yang telah dilakukan
35
Aktifitas (1)
November 2000 s/d Maret 2001; Diskusi dengan manajemen Simba Group tentang model jaringan yang mereka miliki, cara kerja jaringan, informasi yang dihasilkan dan dibutuhkan, dan model dukungan informasi yang diharapkan. Kode software yang dibangun adalah agriKnow.
Maret 2001; Memutuskan untuk menggabungkan desain main engine software dengan software digital library. Diputuskan untuk menyelesaikan pembuatan software setelah software Ganesha Digital Library (GDL) versi 3.1.
36
Aktifitas (2)
April 2001; Perubahan anggota tim. Arif Rifai Dwiyanto ditugaskan untuk pengembangan Otomasi Perpustakaan, dan posisinya diganti oleh Donny Fauzan (mahasiswa EL ITB).
April 2001; Presentasi sistem agriKnow ke Bapeda Yogyakarta, atas undangan Sultan Yogyakarta untuk membantu DIY mengembangkan sistem informasi pertanian. Presentasi diberikan oleh Dr. Noorsalam Nganro (PPAU Ilmu Hayati ITB), dan bahan presentasi dibuat oleh Ir. Ismail Fahmi (KMRG ITB).
37
Aktifitas (3)
Januari s/d Juni 2001; Membangun software GDL versi 3.1, dengan engine utama yang dapat digunakan untuk keperluan software lain misalnya untuk jaringan informasi SME.
Juni s/d September 2001 (3 bulan); Ujicoba perdana jaringan digital library menggunakan software GDL, yang diikuti oleh lebih dari 15 institusi dari seluruh Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya).
38
Aktifitas (4)
Agustus 2001; Presentasi hasil pengembangan jaringan digital library ke forum APAN, Asia Pasific Advanced Network, di Penang Malaysia. Event penting: (i) bertukar pikiran dengan Profesor ZuoRui Shen dari China Agricultural University, yang telah mengembangkan BJ-FarmKnow yaitu sistem informasi pertanian untuk komoditas sayur-mayur di China, http://www.cau.edu.cn/ipmist/. (ii) bertemu dengan dua pengelola JPPN, Jaringan Penelitian Pertanian Nasional Indonesia (Dr Cepi dan Dr Rony) dan sepakat untuk bekerjasama dalam pengembangan agriKnow, untuk implementasi di Indonesia.
39
Aktifitas (5)
September 2001; Mengevaluasi hasil pengumpulan dan penyebaran data dari/ke partner IndonesiaDLN sebagai model transaksi data bagi jaringan agriKnow.
Oktober 2001; Mendetailkan informasi yang akan dikelola menggunakan sistem agriKnow, dan mendokumentasikannya menggunakan diagram-diagram Rational Rose.
40
Aktifitas (6)
31 Oktober 2001; Presentasi jaringan IndonesiaDLN dan rencana pengembangan agriKnow di depan workshop JPPN di Lembang, Bandung. Dicapai kesepakatan lebih mendalam antara KMRG dengan JPPN untuk mengembangkan agriKnow secara lebih luas di Indonesia.
7 November 2001; Presentasi IndonesiaDLN dan konsep agriKnow di meeting ASIST, American Society for Information Science and Technology, Washington DC, USA.
41
Aktifitas (7)
8 November 2001; Presentasi di WorldBank, Washington DC, dan diskusi dengan manajemen InfoDev WorldBank, untuk mendapatkan akses bagi penelitian dan pengembangan sistem informasi pertanian yang telah didanai InfoDev di negara lain, untuk diterapkan dalam agriKnow di Indonesia.
42
Hasil yang dicapai
Desain agriKnow Informasi-2 yang penting dikelola agriKnow Metadata standard untuk koleksi elektronik
(menggunakan standard FAO) Evaluasi implementasi jaringan dalam
IndonesiaDLN Rencana integrasi dengan IndonesiaDLN Kolaborasi dengan JPPN (Jaringan Penelitian
Pertanian Nasional) dan InfoDev.
43
Things to do
Standarisasi metadata untuk informasi selain koleksi elektronik (misal monitoring).
Integrasi desain dengan main Engine GDL, menjadi software agriKnow.
Implementasi sistem dalam Simba Group
Evaluasi
44
Aktifitas Mendatang (extended)
45
Agenda selanjutnya
November s/d Desember 2001; Penyusunan Metadata Standard untuk informasi yang akan dikelola menggunakan agriKnow
Januari s/d Februari 2002; Implementasi metadata standard ke dalam GDL Engine khusus untuk sistem agriKnow.
Maret s/d April 2002; Ujicoba sistem agriKnow dalam Simba Group dan JPPN.
Mei 2002; Evaluasi sistem.
46
Kesimpulan
Proyek mengalami keterlambatan, karena perubahan strategi.
agriKnow akan menjadi sub-network IndonesiaDLN.
IndonesiaDLN yang sudah diimplementasikan memberi pelajaran berharga bagi agriKnow.
Standard metadata dan protokol sangat penting.
47
Terimakasih