Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

download Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

of 12

Transcript of Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    1/28

    LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

    Reaksi Uji Protein

    DISUSUN OLEH KELOMPOK E4

    100601116! Djati "#$an K#s#%o

    100601116& 'at(i%a( A))a(ra

    1006011166 Kiki A*#%e$a

    100601116+ E$,ira P#tri A

    1000601116- Anita Sara( H

    100601116. /ina N#r(aija(

    ASISTEN KELOMPOK

    Ina A%a$ia

    LABORATORIUM 'ARMASI TERPADU UNIT B

    PRO/RAM STUDI 'ARMASI

    'AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEN/ETAHUAN ALAM

    UNI2ERSITAS ISLAM BANDUN/

    BANDUN/

    !01!

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    2/28

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    3/28

    arutan protein yang digunakan dalam praktikum ini adalah larutan albumin.

    2lbumin adalah protein yang dapat larut dalam air serta dapat terkoagulasi oleh panas.

    2lbumin terdapat dalam serum darah dan putih telur 3Poedjiadi/ 144&5.

    Protein yaitu sebagai struktural pada sel maupun jaringan dan organ/

    sebagaien0im suatu biokatalis/ sebagai pengemban atau pembawa senyawa atau 0at

    ketikamelalui biomembran sel dan sebagai 0at pengatur.protein merupakan suatu 0at

    makanan yang sangat penting bagi tubuh karena0at ini berfungsi sebagai sumber energi

    dalam tubuh serta sebagai 0at pembangun dnpengatur. Protein adalah polimer dari asam

    amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung unsur6

    umsur C/ #/ / "/ P/ 7/ dan terkadangmengandung unsur logam seperti besi dan tembaga

    38inarno/ 144$5.

    Protein merupakan suatu polipeptida dengan BM yang sangat ber(ariasi dari '999

    sampai lebih dari satu juta karena molekul protein yang besar/ protein sangatmudah

    mengalami perubahan fisis dan akti(itas biologisnya. Banyak agensia yangmenyebabkan

     perubahan sifat alamiah dari protein seperti panas/ asam/ basa/ sol(enorganik/ garam/

    logam berat/ radiasi sinar radioaktif 37udarmadji/ 144)5

    7elain itu protein juga merupakan makromolekul yang paling berlimpah didalam

    sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada hampir semuaorganisme. Protein

    merupakan instrumen yang mengekspresikan informasi genetik.

    Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh/ antara lain menyediakan bahan6bahan

    yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh/mengatur 

    kelangsungan proses di dalam tubuh/ dan memberi tenaga jika keperluannyatidak dapat

    dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.7truktur asam amino digambarkan sebagai berikut:

    3ehninger/ 144'5.

     Klasifikasi Protein

    Berdasarkan kelarutannya :

    a. Protein fibrosa : tidak larut dalam pelarut biasa namun larut dalam asam dan basa.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    4/28

     b. Protein globular : larut dalam air/ larutan asam/ basa/ bahkan garam.

    Berdasarkan komplekan strukturnya :

    a. Protein sederhana : hidrolisisnya menghasilkan asam amino. contoh : albumin/

    globular.

     b. Protein konjugasi : memilik gugus bukan protein yaitu gugus prostetik. contoh : neuro

     protein/ kromoprotein. 37umardjo 1445

     Jenis- jenis protein :

     +olagen/ protein struktur yang diperlukan untuk membentuk kulit/ tulang/dan ikatan tisu.

    2ntibodi/ protein system pertahanan yang melindungi badan dari pada serangan penyakit.

    *ismutase supero;ide/ protein yang membersihkan darah kita. (ulbumin/ protein

    simpanan yang memelihara badan. #emoglobin/ protein yang berfungsi membawa

    sebagai pembawa oksigen.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    5/28

    &. 7truktur +uartener terbentuk dari beberapa bentuk tersier/ dengan kata lain multi

    subunit. =nteraksi intermolekul antar sub unit protein ini membentuk struktur

    keempat>kuartener.

    ?ungsi dan Peranan Protein Protein memegang peranan penting dalam berbagai

     proses biologi. Peran6peran tersebut antara lain:

    1. +atalisis en0imatik hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi

    dikatalisis oleh en0im danhampir semua en0im adalah protein.

    $.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    6/28

    uji biuret/ pengendapan oleh garam/pengendapan oleh logam dan alkohol.

    7erta uji koagulasi dan denaturasi protein.

    I23 A$at an Ba(an

    2lat :

    1.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    7/28

    . Aeagen millon

    4. Aeagen uji biuret

    19. arutan albumin

    11. Buffer asetat 1M

    1$. Buffer asetat p# &/@ 3 1 M 5

    1%. 2sam klorida 9/1 M

    1&. til alcohol 4'D

    1'. "atrium hidroksida 9/1 M

    1). #Cl 9/1 M

    1@. "a# 9/1 M

    23 Prose#r

    Uji biuret 

    1. % ml larutan protein ditempatkan pada tabung reaksi

    $. 1 ml larutan natrium hidroksida $/' " ditambahkan dan di aduk 

    %. 7etetes larutan tembaga sulfat 9/91M ditambahkan dan diaduk 

    &. Eika tidak timbul warna/ setetes atau $ tetes larutan tembaga sulfat ditambahkan.

     Pengendapan dengan logam

    1. % ml larutan protein ditempatkan pada tabung reaksi

    $. ' tetes #gCl 9/$ M ditambahkan

    %. Percoban diulangi dengan cara pb asetat 9/$ M ditambahkan

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    8/28

     Pengendapan dengan garam

    1. 19 ml larutan protein dijenuhkan dengan ammonium sulfat dilakukan dengan

    cara:

      Pertama sedikit garam ditambahkan kedalam larutan protein aduk hingga larut

    kemudian sedikit ammonium sulfat ditambahkan hal ini dilakukan sampai sedikit

    garam tertinggal tidak terlarut.

    $. arutan disaring setelah jenuh

    %. +elarutan endapan di dalam air di uji

    &. ndapan diuji dengan reagen millon

    '. arutan di filtrate dengan uji biuret

     Pengendapan dengan alcohol 

    1.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    9/28

     Denaturasi protein

    1. % tabung reaksi disiapkan

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    10/28

    2I3 Hasi$ en7a%atan

    No Per$ak#an Hasi$ en7a%atan /a%5ar (asi$

    ero5aan

    1 Uji biuret% ml larutan protein 1 ml natrium

    hidroksida 1 tetes larutan tembaga

    sulfat 1 atau $ tetes larutan

    tembaga sulfat sampai timbul warna

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    11/28

     juga di bawah

     permukaan jadi

    endapan pada pb

    lebih banyak

    dibandingkan

    dengan #gCl

    Pengendapan dengan garam

    arutan albumin garam

    ammonium sulfat uji kelarutan

    uji endapan dengan reagen millon

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    12/28

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    13/28

    6 Uji endapan dengan reagen

    millon

    dan endapan

    ndapan mengapng

    dan terjadi

     perubahan warna

     pada endapan

    menjadi merah bata

    6 *enaturasi protein

    *imasukan 4 ml albumin kedalam %

    tabung reaksi :

    6

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    14/28

    amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing6masing berbeda satu dengan yang

    lain pada gugus A6nya/ yang ber(ariasi dalam struktur/ukuran/ muatan listrik/ dan

    kelarutan dalam air. Beberapa asam amino mempunyai reaksi yang spesifik pada gugus

    A6nya/ sehingga dari reaksi tersebut dapat diketahui komponen asam amino suatu protein.

    Pada praktikum Biokimia F Aeaksi Uji ProteinG ini akan dipelajari cara identifikasi

     protein dengan memanfaatkan ikatan yang khas pada protein/ yaitu ikatan peptida dan

     juga akan diamati pengaruh perubahan fisik seperti suhu/ p#/ dan 0at60at kimia terhadap

    struktur protein.

    Uji biuret:

      2sam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional

    karboksil  36C#5 dan amina  3biasanya 6"#$5. *alam  biokimia  seringkali

     pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon  3C5 yang sama

    3disebut atom C HalfaH atau I5. ugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina

    memberikan sifat basa. *alam bentuk larutan/ asam amino bersifat amfoterik . Uji biuret

    adalah salah satu cara pengujian yang memberikan hasil positif pada senyawa6senyawa

    yang memiliki ikatan peptida. leh karena itu/ uji Biuret ini sering digunakan untuk 

    menunjukkan adanya senyawa protein. Pengujiannya dapat dilakukan dengan cara

     berikut. arutan yang mengandung protein ditetesi larutan "a#/ kemudian diberi

     beberapa tetes larutan Cu7& encer.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    15/28

    *alam larutan encer/ denaturasi yang dipengaruhi oleh p# dan suhu sangat

    dekat hubungannya dengan proses denaturasi yang jarang halnya yang dapat

    digunakan dengan panas saja.

    %. =on ogam

    +edua p# dan kekuatan ion larutan menetukan beban sepenuhnya molekul

     protein dan kerentanan mereka terhadap denaturasi panas

    &. ula dan Polyols

    ula dan polyols dapat menunjukan pengaruh stabilitas panas pada protein

    makanan.

    '. 7ifat Protein

    Penambahan bahan kimia seperti Urea/ uadinin/ +lorida dan detergen tidak

     bemuatan ion dapat mengubah struktur dan mempengaruhi jalannya panas

    Pada uji biuret/ baik pada larutan protein gelatin dan albumin yang diujikan memberikan

    hasil positif/ ditandai dengan terbentuknya warna ungu pada permukaan larutan setelah

    ditambah "a# dan Cu7&. Uji biuret hanya akan memberikan hasil positif pada

     protein yang memiliki ikatan peptida/ artinya jika hanya terdiri dari satu asam amino saja

    3contoh: lisin/ alanin/ (alin5/ uji biuret akan memberikan hasil negatif. arutan albumin

    memiliki rumus bangunan yang kompleks dan mengikat dua atau lebih asam amino

    esensial/ sehingga terbentuk ikatan peptida. 2lbumin merupakan protein globular yang

    terdiri atas rantai polipeptida yang berlipat5.Eadi/ dengan adanya ikatan peptida

    3polipeptida5 inilah/ hasil uji biuret pada albumin positif. Pada uji Biuret/ maksud

    ditambahkannya "a# dalam larutan uji adalah untuk mengkondisikan suasana basa/

    sehingga Cu dapat bereaksi dengan larutan protein. "a# mencegah endapan Cu3#5$/

    memecah ikatan protein sehingga terbentuk urea/ sebagai katalisator Aeaksi

    menghasilkan warna (iolet pada permukaan larutan protein yang menandakan

    terbentuknya senyawa kompleks Cu dengan gugus 6C dan 6"# pada asam amino dalam

     protein. Biuret merupakan senyawa dengan dua ikatan peptida yang berbentuk pada

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    16/28

     pemanasan dua molekul urea dan mempunyai struktur mirip dengan struktur peptida dari

     protein sehingga ion Cu$ dari pereaksi biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan

     polipeptida atau ikatan6ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa

    kompleks berwarna ungu

    Pada uji biuret/ semua protein yang diujikan memberikan hasil positif. Biuret bereaksi

    dengan membentuk senyawa kompleks Cu dengan gugus 6C dan 6"# pada asam amino

    dalam protein.

     p# larutan protein diatas titik isolistriknya 3p# isolistrik pada albumin telur 

    adalah &/'' ! &/495/ namun p# yang diatas titik isolistrik menjadikan protein bersifat

    negatif. leh karena itu putih telur dapat digunakan sebagai antidotum atau penawar 

    racun apabila orang keracunan logam. *enaturasi protein ini dapat disebabkan oleh suhu

    yang tinggi 3akibat pemanasan5 keasaman 3perubahan p# yang ekstrim5/ pengaruh dari

    logam/ dan karena adanya pengaruh goncangan. Pengaruh goncangan pada percobaan ini

    adalah dua larutan yang dicampur dan dikocok. *alam hal ini pengocokan adalah proses

     pengguncangan. 7edangkan penambahan "a# pada percobaan ini dapat mengendapkan

    larutan albumin selain ity sebagi uji identifikasi protein pada albumin telur. Penambahan

    Cu7o& yang berlebih pada larutan albumin akan merusak dan dapat menyebabkan protein

    sulit untuk diamati.

     Pengendapan Logam

    Pada uji pengendapan logam dihasilkan endapan berwarna putih dan larutan

    keruh. ndapan yang terbentuk merupakan endapan yang berasal dari protein yang diuji/

    endapan ini terjadi karena adanya reaksi logam Pb dngan protein. ogam Pb ini

    merupakan logam yang mengandung ion positif. *imana salah satu sifat dari logam yang

    mengandung ion positif dapan menghasilkan endapan jika direaksikan dengan protein.7ama halnya dengan #g yang juga merupakan logam yang mengandung ion

     positif yang juga dapat menghasilkan endapan jika direaksikan dengan protrein dasar 

    reaksi pengendapan oleh logam berat adalah penetralan muatan. *imana pengendapan

    akan terjadi bila protein berada dalam bentuk isoelektrik yang bermuatan negatif/ dengan

    adanya muatan positif dari logam berat akan terjadi reaksi netralisasi dari protein dan

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    17/28

    dihasilakan garam proitein yang mengendap. ndapan ini akan melarut kembali dengan

     penambahan alkali yang sifat pengendapan ini adalah re(ersibel.

    Pada percobaan pengendapan dengan logam yaitu $ tabung yang berisi larutan

    albumin/ pada tabung pertama ditambahkan #gCl$ dan tabung kedua ditambahkan

    Pb7&/ penambahan larutan #gCl$ dan Pb7& pada larutan albumin secara bersamaan/

    supaya dapat dibandingkan larutan mana yang lebih cepat bereaksi dan yang lebih

     bereaksi adalah larutan albumin yang ditambahkan #gCl$. 8arna albumin yang

    ditambahkan #gCl$ yaitu putih/ sedangkan pada albumin yang ditambahkan Pb7&

     berwarna putih keruh. 8arna semula laruta albumin yaitu putih kental.

    *ari percobaan diatas/ larutan protein albumin yang ditambahkan #g7& lebih

    cepat bereaksi dibandingkan Pb7&. arutan protein yang ditambahkan #g7& lebih

    cepat bereaksi karena apabila protein direaksikan dengan logam akan terjadi ikatan lebih

    kuat dan itu yang menyebabkan terjadi reaksi lebih cepat/ sehingga akan mempengaruhi

    logam berat terhadap larutan protein. *an hal ini juga terjadi karena tetapan disosiasi

    #gCl$ lebih besar daripada Pb7&. Pada saat ditambahkan ke dalam larutan protein/

    #gCl$ akan terionisasi dan lebih banyak dalam bentuk #g$ sehingga protein lebih cepat

     bereaksi dengan #g$ tersebut dan menghasilkan endapan dalam jumlah yang lebih

     banyak ketimbang pengendapan oleh logam Pb7& yang memiliki tetapan disosiasi lebih

    kecil dari #g.

    =katan yang amat kuat dari reaksi protein yang ditambahkan dengan #gCl$ akan

    memutuskan ikatan jembatan garam/ sehingga akan terjadi denaturasi/ secara bersama

    gugus !C# dan gugus !"#$ yang terdapat pada protein dapat bereaksi dengan ion

    logam berat dan dapat membentuk senyawa kelat. =on6ion yang dapat membentuk 

    endapan logam dengan protein antara lain adalah 2g/ Ca/ Jn/ #g/ ?e/ Cu/ Co/ Mn/ dan

    Pb. 7elain gugus !C# dan gugus !"#$/ gugus !A pada molekul asam amino tertentudapat pula mengadakan reaksi dengan ion atau senyawa lain. ugus !7# pada molekul

    akan bereaksi dengan dengan ion #g. Eumlah endapan yang dihasilakan dipengaruhi oleh

    kereaktifan logam berat yang ditambahkan. ogam #g lebih reaktif daripada logam Pb

    karena merupakan logam transisi pada sistem periodik.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    18/28

    Persamaan Aeaksi :

    Pen7enaan en7an Lo7a%

      "#%  "#%

      "#%

    A ! C# ! C6  #g$  A ! C# ! C ! #g ! C ! C# !A 

     

     "#%  "#%

      "#%

    A ! C# ! C6  Pb$  A ! C# ! C ! Pb ! C ! C# ! A

     Pengendapan Garam

    Untuk percobaan pada uji pengendapan dengan garam itu hasil yang diperoleh

    yaitu endapan yang bewarna merah. ndapan ini menunjukkan atau merupakan hasil dari

    garam6garam organik dalam persentase tinggi yang dapat mempengaruhi sifat kelarutan

     protein. Pengendapan yang dikarenakan penambahan ammonium sulfat menyebabkan

    terjadi dehidrasi protein atau sering dikenal dengan kehilangan air sehingga proses

    dehidratasi ini molekul protein yang mempunyai kelarutan paling kecil akan mudah

    mengendap. #asil pencampuran antara serbuk ammonium sulfat dengan protein

    menghasilkan endapan dan filtrate/ untuk endapan dilakukan uji millon dan menghasilkan

    larutan dengan endapan merah/ hal ini dikarenakan karena pereaksi millon adalah larutan

    merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrit. 2pabila pereaksi ini ditambahkan pada

    larutan protein/ akan menghasilkan endapan putih yang dapat menjadi merah pada

     pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol6fenol dikarenakan terbentuknya

    senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang bewarna/ protein yang mengandung

    tirosin akan memberikan uji positif.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    19/28

    melarut dalam air atau pelarutnya dan mendesak protein keluar/ kembali dalam bentuk 

    solidnya sehingga terbentuklah protein yang terendapkan. *an endapan putih tersebut

     juga di saring menggunakan kertas saring/ kemudian masing6masing hasil saring dari

     protein tersebut 3albumin5 dilarutkan menggunakan air/ dilarutkan menggunakan reagen

    Millon. Pada endapan garam yang dilarutkan dengan air yaitu semua endapan larut/

    karena sifat garam yang hidrofobik/ jadi saat garam dilarutkan pada air/ garam akan

    menyerap air sehingga garam mudah larut dalam air. Bila garam netral yang ditambahkan

     berkonsentrasi tinggi/ maka protein akan mengendap. Pengendapan terus terjadi karena

    kemampuan ion garam untuk mengdehidrasi sehingga terjadi kompetisi antara garam

    anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air. +arena garam anorganik lebih

    menarik air maka jumlah air yang tersedia untuk molekul protein akan berkurang.

    Pada hasil endapan albumin yang ditambahkan amonium sulfat dilarutkan dengan

    reagen millon yaitu endapan tidak larut pada reagen millon dan endapannya berwarna

    orange/ padahal mulanya endapan tersebut berwarna putih. Prinsip reagen millon itu

    sendiri bembentukan garam merkuri dari tirosin yang ternitrasi.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    20/28

    dihasilkan pengendapa hal ini disebabkan karena konsentrasi garam kecil sehingga

     pengendapan tidak sempurna.

     Pengendapan Alkohol 

    % tabung reaksi yang masing6masing diisi dengan larutan albumin/ pada tabung

     pertama yang berisi larutan albumin ditambahkan dengan Buffer aetat p# &/@ 31 M5/

    setelah ditambahkan Buffer asetat p# &/@ 31 M5 pada larutan albumin tidak reaksi apa6

    apa pada larutan/ yaitu larutan tetap berwarna putih keruh. +emudian pada larutan

    tersebut ditambahkan juga larutan etil alkohl 4' D/ dan reaksi yang didapat pada larutan

    tersebut adalah terdapat % lapisan pada larutan yaitu pada lapisan atas berwarna jernih/

    lapisan tengah berwarna putih keruh/ dan lapisan bawah berwarna keruh. Pada p# buffer 

    asetat &/@ dan p# albumin &/'6&/ hal inilah yang membuat ikatannya lebih cepat/

    sehingga akan membentuk endapan lebih banyak.

    Pada tabung yang kedua berisi larutan albumin ditambahkan dengan #Cl 9/1 M/

    reaksi yang di dapat setelah penambahan #Cl pada larutan albumin yaitu warnanya tetap

     putih keruh. +emudian pada larutan tersebut juga ditambahkan larutan etil alcohol 4' D/

    reaksi yang didapat pada larutan tersebut adalah warna larutan putih keruh dan terdapat $

    cincin putih ditenggah6tengah larutan/ cincin pertama agak lebih tipis sedangkan cincin

    kedua agak lebih putih keruh.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    21/28

     berikatan dengan gugus Cl6 dan gugus negatif yang ada pada larutan sehingga terbentuk 

    endapan pada suasana asam. 7ebaliknya/ protein tidak terendapkan oleh alkohol pada

    suasana basa karena p# nya terlampau jauh dari titik isoelektrik protein. Protein juga

    disebut amfoter karena pada ujung rantai protein terdapat gugus asam amino dan

    karboksilat/ sehingga mudah larut tetapi susah larut dalam lemak.

    Pada uji pengendapan oleh alkohol/ hanya tabung6tabung yang mengandung asam

    3ber6p# rendah5 yang menunjukkan pengendapan protein. Pada protein/ ujung C asam

    amino yang terbuka dapat bereaksi dengan alkohol dalam suasana asam membentuk 

    senyawa protein ester. Pembentukan ester ini ditunjukkan oleh adanya endapan yang

    terbentuk. Protein akan terdenaturasi atau mengendap bila berada pada titik isolistriknya/

    yaitu p# dimana jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatifnya. Pada uji

    denaturasi/ protein yang dilarutkan dalam buffer asetat p# &/@ menunjukkan adanya

    endapan. Protein yang dilarutkan dalam #Cl maupun "a#/ keduanya tidak 

    menunjukkan adanya pengendapan/ namun setelah ditambahkan buffer asetat dengan

    (olume berlebih/ protein pun mengendap hal ini menunjukkan bahwa protein albumin

    mengendap pada titik isolistriknya/ yaitu sekitar p# &/@.

    Uji koagulasi

    +oagulasi merupakan proses destabilisasi muatan partikel koloid/  suspended solid 

    halus dengan penambahan koagulan disertai dengan pengadukan cepat untuk 

    mendispersikan bahan kimia secara merata. *alam suatu suspensi/ koloid tidak 

    mengendap 3bersifat stabil5 dan terpelihara dalam keadaan terdispersi/ karena mempunyai

    gaya elektrostatis yang diperolehnya dari ionisasi bagian permukaan serta adsorpsi ion6

    ion dari larutan sekitar. Pada dasarnya koloid terbagi dua/ yakni koloid hidrofilik yang

     bersifat mudah larut dalam air 3 soluble5 dan koloid hidrofobik yang bersifat sukar larut

    dalam air 3insoluble5.

    ?aktor6faktor yang mempengaruhi proses koagulasi antara lain:

    1. +ualitas air meliputi gas6gas terlarut/ warna/ kekeruhan/ rasa/ bau/ dan kesadahanK

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    22/28

    $. Eumlah dan karakteristik koloidK

    %. *erajat keasaman air 3p#5K

    &. Pengadukan cepat/ dan kecepatan paddleK

    '.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    23/28

    Pada uji koagulasi/ endapan albumin yang terjadi setelah penambahan asam

    asetat/ bila direaksikan dengan pereaksi millon memberikan hasil positif. #al ini

    menunjukkan bahwa endapan tersebut masih bersifat sebagai protein/ hanya saja telah

    terjadi perrubahan struktur tersier ataupun kwartener sehingga protein tersebut

    mengendap. Perubahan struktur tesier albumin ini tidak dapat diubah kembali ke bentuk 

    semula/ ini bisa dilihat dari tidak larutnya endapan albumin itu dalam air.

    Protein dan asam amino memberikan reaksi yang bersifat khas/ bukan hanya bagi

    gugus amino dan gugus karboksil bebas/ tetapi juga bagi gugus A yang terkandung di

    dalamnya. Protein dapat bereaksi dengan pereaksi6pereaksi lain seperti juga asam amino

    yang menjadi penyusunnya. Protein dapat mengendap atau terdenaturasi oleh logam

     berat/ garam6garam anorganik/ rusaknya struktur tersier dan kwartener/ serta karena

     berada pada titik isolistriknya.

     Denaturasi Protein

    *enaturasi protein dapat diartikan sebagai suatu perubahan terhadap struktur 

    sekunder/ tersier/ dan kuarterner molekul protein tanpa terjadinya pemecahan ikatan6

    ikatan ko(alen. *enaturasi terjadi karena terpecahnya ikatan hidrogen/ interaksi

    hidrifobik/ ikatan garam/ dan terbentuknya lipatan molekul protein. Pada pengujian

    denaturasi protein ini yaitu : % tabung rekasi yang berisi 4 m larutan albumin masing6

    masing pada tabung pertama yang berisi larutan albumin ditambahkan dengan 1 m #Cl

    9/1 M/ setelah ditambahkan 1 m #Cl 9/1 M pada larutan albumin/ yaitu larutan tetap

     berwarna putih keruh. +emudian larutan tersebut dipanaskan/ setelah dipanaskan terjadi

    reaksi yaitu pada larutan terdapat endapan berwarna putih 7etelah larutan tersebutdidinginkan lalu ditambahkan dengan Buffer asetat p# &/@ 31 M5/ dan reaksi yang terjadi

    yaitu terdapat endapan putih padat. Pada hal ini terjadi proses denaturasi karena terjadi

    endapan. Pada p# buffer &/' dan p# albumin &/' hal inilah yang membuat ikatan lebih

    cepat/ dan membentuk endapan lebih banyak.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    24/28

    Pada tabung yang kedua berisi larutan albumin ditambahkan dengan "a# 9/1

    M/ reaksi yang di dapat setelah penambahan "a# pada larutan albumin yaitu warnanya

    tetap putih keruh. +emudian larutan tersebut dipanaskan selama/ setelah dipanaskan

    terjadi reaksi yaitu pada larutan terdapat $ lapisan/ lapisan atas berwarna bening kuning

    dan lapisan bawah berwarna putih susu padat. 7etelah larutan tersebut didinginkan lalu

    ditambahkan dengan Buffer asetat p# &/@ 31 M5 dan reaksi yang terjadi yaitu terdapat

    endapan dan gelembung. Pada larutan ini juga lebih larut saat diaduk. *ibandingkan

    larutan albumin pada tabung yang pertama.

    Pada tabung yang ketiga berisi larutan albumin ditambahkan dengan Buffer asetat

     p# &/' 31 M5/ reaksi yang didapat setelah penambahan Buffer asetat yaitu pada larutan

    albumin tetap berwarna putih keruh. +emudian pada larutan tersebut juga di panaskan

    selama dan reaksi yang terjadi pada larutan terebut adalah seluruh bagian larutan terdapat

    endapan putih.

    ndapan yang paling banyak dihasilkan oleh #Cl/ dan yang paling sedikit pada

     "a#. Buffer asetat menghasilkan endapan karena memiliki p# &/@ yang sama dengan

     p# albumin yaitu &/'6&/4. setiap protein mempunyai isoelektrik yang berbeda6beda.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    25/28

    mengalami gangguan. *enaturasi yang umum ditemukan adalah proses presipitasi dan

    koagulasi protein seperti asam amino/ protein yang larut dalam air akan membentuk ion

    yang mempunyai muatan positif dan negatif. *alam suasana asam molekul protein akan

    membentuk muatan positif/ sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif .

     pada titik isoelektrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama/ sehingga

    tidak bergerak kearah elektroda positif maupun negatif/ apabila ditempatkan diantara dua

    elektroda tersebut.

    Protein akan terdenaturasi atau mengendap bila berada pada titik isoelektriknya/

    yaitu p# dimana jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatifnya.

    Pemanasan yang berlangsung selama 1' menit/ pada ketiga tabung yang masing6masing

     berisi albumin dan pereaksinya berguna untuk mengacaukan ikatan hidrogen dan

    interaksi hidrofobik non polar/ hal ini terjadi karena suhu tinggi dapat meningkatkan

    energikinetik dan menyebabkan molekul penyusun protein bergerak sangat cepat

    sehingga mengacaukan ikatan molekul tersebut.

    Pada uji denaturasi/ protein yang dilarutkan dalam buffer asetat p# &/@ 3 tabung %5

    dan dipanaskan selama 1' menit menunjukkan adanya banyak endapan. Proteinyang

    ditambahkan #Cl 9/1 M 3 tabung 15 dan dipanaskan selama 1' menit/ masih

    menghasilkan endapan karena dengan penambahan #Cl 9/1 M larutan jadi memilikip# 1/

    masih mendekati titik isoelektrik albumin/ sehingga albumin dapat mengendap atau

    terdenaturasi. Protein yang ditambahkan "a# 9/1 M 3 tabung $5 dan dipanaskan selama

    1' menit/ tidak menghasilkan endapan karena pada penambahan "a# 9/1 M/ p#

    larutan jadi memiliki p# 1%/ sangat jauh dari titik isoelektrik albumin/ sehingga albumin

    tidak mengendap. 7etelah ditambahkan buffer asetat p# &/@ dengan (olume berlebih pada

    tabung 1 dan $/ terjadi perubahan. ndapan yang terdapat pada tabung yang 1 menjadi

    lebih banyak berisi endapan/ sedangkan pada tabung $ yang semula tidak ada endapan/

    dengan penambahan buffer asetat ini protein pun mengendap. Penambahan buffer asetat

    dengan (olume yang berlebih akan membentuk dan merubah albumin kepada titik 

    isoelektriknya yaitu p# &/@ hal ini menunjukkan bahwa proteinalbumin mengendap pada

    titik isoelektriknya/ yaitu sekitar p# &/@.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    26/28

    Perubahan kimia pada denaturasi yaitu ditandai dengan adanya pemutusan ikatan ikatan

     pada protein.

    2III3 Kesi%#$an

    1. Protein terendapkan oleh logam berat seperti Pb dan

    #g. *an yang lebih cepat bereaksi adalah larutan yang ditambahkan #g/ karena tetapan

    disosiasi #gCl$ lebih besar daripada Pb7&.

    $. 2lbumin yang mempunyai p# &/'6&/4 yang ditambah

    larutan penyangga 3buffer5 p# &/@ akan banyak menghasilkan endapan/ karena p#

    tersebut merupakan titik isolistrik protein sehingga endapan yang terbentuk merupakan

     jumlah yang paling maksimal.

    %. Pada uji biuret/ pada larutan albumin menunjukkan

    hasil positif/ ditandai dengan terbentuknya warna ungu pada permukaan larutansetelah

    ditambahkan "a# dan Cu7&.

    &. Pada uji Biuret/ maksud ditambahkannya "a# dalam

    larutan uji adalah untuk mengkondisikan suasana basa/ sehingga Cu dapat bereaksi

    dengan larutan protein. Aeaksi menghasilkan warna (iolet pada permukaan larutan

     protein yang menandakan terbentuknya senyawa kompleks Cu dengan gugus 6C dan 6"# pada

    asam amino dalam protein.

    '. Pada larutan albumin yang memiliki struktur lebih

    komplek daripada gelatin/ makapada saat uji pengendapan dengan garam amonium sulfat/

    endapan yang terbentuk lebih banyak. protein albumin mengandung tirosin sebagai salah

    satu asam amino penyusunnya/ karena hasil reaksinya dengan reagent Millon positif/

    ditandai endapan berwarna kuning kemerahan.

    ). Pada denaturasi/ yang dirusak adalah ikatan hidrogen

    dan ikatan tiol/ proses denaturasi ini kadang6kadang dapat berlangsung secara re(ersible.

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    27/28

    @. Pada koagulasi/ yang dirusak adalah ikatan peptida dan

     perubahan protein irre(ersibel akibat dari pengaruh pemanasan. Eika suatu en0im

    terkoagulasi/ makaen0im tersebut tidak dapat berfungsi lagi.

    . ?aktor6faktor yang menyebabkan denaturasi protein/

    seperti :

    a. 7uhu yang tinggi.

     b. Pengaruh p#.

    c. Pengaruh 0at60at kimia tertentu

  • 8/19/2019 Laporan Finishing Praktikum Biokimia 3

    28/28

    I83 Da9tar P#staka

    ?eseenden dan ?essenden. 144@.  Dasar-Dasar Kimia Organik . Binarupa 2ksara.

    Eakarta

    #art/#/ 14%  Organic !hemistr"-A #hort !ourse/ edisi ke '/ #oughton Miffin Company/

    Boston

    Poedjiadi/ 2nna dan 7uprianti/